skoliosis

16
Skoliosis pada Tulang Punggung Nur Hidayah binti Dzulkifly 102012522 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952 [email protected] Pendahuluan Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, kita tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat kita bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat. Tujuan penulisan secara umum yaitu menelaah bagaimana penulis mendapatkan informasi dan mempelajari tentang metabolisme tulang, struktur persendian, dan fungsi persendian pada tubuh manusia. Serta menulis dapat mengerti dan mempelajari tentang penyakit skoliosis yang dapat berbahaya bila terjadi pada masa pertumbuhan tulang. Selain itu juga bila dibiarkan terlalu

Upload: kitty-yaya

Post on 18-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl5

TRANSCRIPT

Page 1: skoliosis

Skoliosis pada Tulang Punggung

Nur Hidayah binti Dzulkifly

102012522

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952

[email protected]

Pendahuluan

Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh

tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri,

berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai

penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam.

Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan

kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, kita tidak mungkin bisa melakukan berbagai

gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat kita bergerak adalah otot, yang

merupakan jaringan elastik yang kuat.

Tujuan penulisan secara umum yaitu menelaah bagaimana penulis mendapatkan informasi

dan mempelajari tentang metabolisme tulang, struktur persendian, dan fungsi persendian pada

tubuh manusia. Serta menulis dapat mengerti dan mempelajari tentang penyakit skoliosis

yang dapat berbahaya bila terjadi pada masa pertumbuhan tulang. Selain itu juga bila

dibiarkan terlalu lama bisa berdampak pada organ dalam misalnya paru-paru dan jantung.

Kasus 6

Seorang perempuan usia 17 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering mengeluh sakit

punggung sejak dua tahun yang lalu. Dari pemeriksaan juga didapatkan asimetri pada bahu,

dimana bahu kiri lebih tinggi dari kanan. Setelah di rontgen, dokter menjelaskan didapatkan

adanya skoliosis atau pengimpangan pada sumbu tulang belakang.

Page 2: skoliosis

Rumusan masalah

Perempuan 17 tahun sakit punggung disebabkan skoliosis sejak 2 tahun yang lalu.

Hipotesis

Sakit punggung yang disebabkan skoliosis terjadi karena kelainan struktur anatomi pada

tulang vertebra.

Struktur umum

Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari badan

tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.1 Arcus

vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh

penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus

spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika

tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum

tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah

yang disebut foramen intervertebrale.2

Skoliosis2

Skoliosis adalah kuvutura tulang belakang (spina). Dengan kata lain Skoliosis adalah

kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang. Skoliosis dapat

terjadi akibat deformitas struktural aktual kolumna vertebra yang ada pada saat lahir

(kongenital) atau dapat terjadi akibat penyakit neuromuskular atau distrofi otot. Sebagian

skoliosis struktural dapat terjadi tanpa diketahui sebabnya (idiopatik) atau karena postur yang

buruk. Skoliosis menyebabkan deformitas dan kadang-kadang nyeri. Apabila keadaan ini

tidak diatasi, fungsi pernapasn dan paru dapat terganggu.

Gambaran klinis :2

• Skoliosis merupakan lengkungan columna vertebra ke arah lateral.

• Panjang columna vertebralis kurang lebih sama pada semua orang pada tinggi rata-

rata: 70 cm untuk laki-laki, 60 cm untuk wanita. Discus intervertebralis membentuk

sekitar seperlima dari total tinggi badan.

Page 3: skoliosis

Columna vertebralis dilihat dari depan biasanya vertikal. Mungkin terdapat penyimpangan

ringan pada satu sisi atau sisi lain pada regio thoracica, dengan lengkung kompensasi ke arah

berlawanan pada regio cervicalis dan lumbalis.

Sebelum lahir, columna vertebralis menunjukkan konkavitas ke arah depan. Dengan

perkembangan kepala dan adopsi postur vertikal, konvektivitas ke arah depan tampak pada

regio cervical dan lumbal. Dalam bentuk akhirnya, maka columna vertebralis menunjukkan:

• Regio cervicalis : melengkung ke depan

• Regio thoracica : melengkung ke belakang

• Regio lumbalis : melengkung ke depan

• Regio sacralis dan coccygeal : melengkung ke belakang di atas dan ke depan di

bawah.

Tulang

Tulang tersusun oleh matriks organic yang terdiri dari serat-serat kolagen yang tertanam di

dalam gel perekat yang terbuat dari kalsium dan fosfat. Tulang adalah suatu jaringan yang

berubah secara aktif dan terus menerus mengalami perubahan bentuk sementara

menyesuaikan kembali kandungan mineral dan matriksnya menurut stress mekanis yang

dialaminya. Tulang normal terdiri dari serat kolagen yang tersusun sejajar dengan stress

tegangan yang dialami tulang itu. Tulang panjang pada orang dewasa terdiri dari tabung

tulang kompak atau korteks yang mengelilingi rongga medulla yang mengandung tulang

spongiosa atau kanselosa. Tulang kortikal ditemukan di daerah-daerah yang memerlukan

sokongan, sedangkan tulang spongiosa ditemukan di daerah-daerah dimana terjadi

hematopoesis atau pembentukan tulang. Setelah membahas sedikit tentang tulang spongiosa

maka sekarang akan dibahas secara menyeluruh tentang tulang spongiosa.1 Tulang spongiosa

termasuk ke dalam susunan makroskopis tulang. Tulang Spongiosa terdiri atas batang yang

halus atau selubung yang halus yaitu trabekula yang berbentuk seperti kisi-kisi pada tulang

yang bercabang dan saling memotong ke berbagai arah untuk membentuk jala-jala seperti

spon. Rongga-rongga inilah yang diisi oleh sumsum tulang. Pars spongiosa merupakan

jaringan tulang yang berongga seperti spon. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang

dapat memproduksi sel-sel darah. Kemudian Tulang Kompaktum Tulang yang membentuk

masa yang padat tanpa terlihat ruangan. Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat.

Page 4: skoliosis

Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium

Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang

manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun

bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat

sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang

tangan.

Tulang pada Columna Vertebra dibagi 5 bagian:3

1. Tulang punggung Cervical

Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus

spinosus (bagian seperti sayap pada tulang belakang) yang pendek, kecuali tulang

ke-2 dan 7 yang procesusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan urutan dari C1-

C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau

Atlas, C2 atau aksis.

2. Tulang punggung Thorax

Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk. Beberapa gerakan

mumutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai tulang punggung dorsal

dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1-T12.

3. Tulang punggung Lumbal

Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan

menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan

fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat kecil.

4. Tulang punggung Sacral

Terdapat 5 tulang di bagian(S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak memiliki

celah atau diskus intervertebralis satu sama lainnya.

5. Tulang punggung Coccygeal

Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa celah.

Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak, maka dari

itu disebut tulang punggung kaudal ( kaudal=ekor).

Otot4

Otot rangka dihubungkan ke tulang melalui tendon. Tendon mengerakkan tulang dengan kontraksi otot rangka, yang dikontrol oleh neuron motorik bawah dari medula spinalis. Satu neuron motorik dapat mempersarafi beberapa serabut otot. Neuron motorik dan seluruh

Page 5: skoliosis

serabut otot yang dipersarafinya disebut unit motorik. Secara umum, otot yang memiliki kontrol halus hanya memiliki sedikit serabut otot yang dipersarafi oleh neuron motorik tunggal. Otot yang tidak memerlukan kontrol halus (yaitu otot yang menunjang punggung) terdiri atas banyak serabut otot per neuron motorik.3

Satu sel otot rangka, yang dikenal sebagai serat otot, adalah besar, panjang, dan berbentuk silindris, dengan diameternya berkisar antara 10 – 100 µm dan panjang hingga 75cm. Otot rangka terdiri dari sejumlah serat otot yang terletak sejajar satu sama lain dan siatukan oleh jaringan ikat, dan serat-serat ini terbentang di sepanjang otot.4,5

Gambaran mencolok yang dimiliki oleh otot rangka adalah memiliki banyak inti sel dan berada di pinggir serat otot. Banyaknya inti sel ini di dalam otot lurik ini disebabkan karena penggabungan mioblas (prekursor sel otot) selama perkembangan embrionik. Selain multinukleus, fitur lain adalah banyaknya mitokondria karena dibutuhkannya energi yang tinggi.4,5

Setiap serabut otot tersusun dari subunit-subunit, disebut miofibril. Miofibril yang membentuk 80% volume serat otot, adalah struktur silindris intrasel dengan diameter 1 µm dan terbentang di seluruh panjang serat otot. Setiap miofibril ini juga tersusun atas filamen tebal dan tipis yang tersusun rapi dan teratur. Filamen tebal yang berdiameter 12 – 18 nm dan panjang 1,6 µm, terdiri dari protein miosin. Filamen tipis yang berdiameter 5 – 8 nm dan panjang 1 µm, terdiri dari tiga protein : aktin, tropomiosin, dan troponin.4,5

Di dalam sarkoplasma, penempatan filamen aktin dan miosin sangat teratur, membentuk pola

garis-garis tegak lurus yang sangat tampak. Dengan mikroskop cahaya, maka akan terlihat

pita I terang dan pita A gelap pada setiap serabut otot. Karena terlihat mempunyai garis

melintang berwarna gelap dan terang yang tersusun teratur, maka otot lurik ini disebut otot

seran lintang. Dengan menggunakan mikroskop elektron, akan didapatkan gambar beresolusi

tinggi yang menunjukkan setiap pita I terang dibagi dua dengan pita Z yang tebal. Di antara

kedua garis Z yang berdampingan ditemukan unit kontraktil otot yang terkecil, yaitu

sakromer. Sakromer adalah unit fungsional otot rangka.Unit fungsional setiap organ adalah

komponen terkecil yang dapat melakukan semua fungsi organ tersebut. Karena itu, sarkomer

adalah komponen terkecil serat otot yang dapat berkontraksi. Untuk lebih jelasnya tingkat

organisasi otot rangka dapat dilihat pada gambar berikut

Kerja otot ada 3, antara lain :

Page 6: skoliosis

- Agonis = yang bertanggungjawab terhadap suatu gerak (sebagian

besar).

- Antagonis = mengembalikan gerakan atau melakukan gerakan

keterbalikan.

- Sinergis = membantu gerakan agonis dan antagonis utama.

Kemampuan kerja otot memiliki 4 karakteristik, yaitu :

1. Eksitabilitas (peka rangsang dan dapat memberikan respon)

2. Kontraksibilitas (memendek)

3. Extensibilitas (meregang jika ditarik)

4. Elastisitas (kembali seperti semula setelah mengalami kontraksi dan extensi)

Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini di bagi menjadi 3 bagian :

1. Otot yang ikut menggerakkan lengan

a) Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang vertebra.

Berpangkal di tulang oksipital. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi

bahu. Bagian atas menarik scapula ke bagian medial dan yang bawah menarik

ke bawah lateral.

b) Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang

vertebra yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang vertebra dan kosta

III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan

memutar tulang pangkal lengan ke dalam.

c) Muskulus lumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari ujung prosesus sifoid,

dari tulang leher V, ruas tulang vertebra V, di sini menuju ke pinggir tengah

tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.

2. Otot antara ruas vertebra dan kosta

Otot yang bekerja menggerakkan kosta atau otot bantu pernapasan, terdiri dari dua

otot yaitu :

a) Muskulus seratus inferior superior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di

bawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke

kosta V dari bawah. Gunanya menarik tulang kosta ke bawah pada waktu

bernapas.

Page 7: skoliosis

b) Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah ketupat dan

berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ke tujuh dari ruas os vertebra yang

kedua. Gunanya menarik os kosta ke atas waktu inspirasi.

3. Otot punggung sejati

a) Muskulus interspinalis transversi dan Muskulus semispinalis, terdapat di

antara kiri – kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk

sikap dan pergelangan vertebra.

b) Muskulus sakrospinalis (muskulus erector spina), terletak disamping ruas

tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga

kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas os vertebra.

c) Muskulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta,

terdiri dari dua lapisan : fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga

merupakan dinding bagian belakang rongga perut.

Sendi5

a.Secara Makroskopis

Secara makroskopi, sendi dibedakan menjadi tiga, yakni Sinartrosis atau sendi mati.

Secara struktural, persendian ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Sutura

adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada

tulang tengkorak. Contohnya sutura sagital. Sinkondrosis adalah sendi adalah hubungan

antar-tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin (jaringan tulang rawan). Contoh: tulang

pada ruas tulang belakang.

b.Secara Mikroskopis

Lapisan terluar, kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat yang menyatu

pada sendi. Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi

dan memberikan stabilitas. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul

melalui envaginasi kapsul. Lapisan terdalam, kapsul sendi memiliki lapisan terdalam yakni

membran sinovial yang melapisi kesuluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.

Membran sinovial mensekresi cairan sinovial.pada beberapa sendi sinovial, seperti

persendian lutut, terdapat diskus artikular (meniskus) fibrokartilago. Bursa adalah kantong

tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini

terletak di bawah tendon atau otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan

Page 8: skoliosis

tendon atau otot di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada

friksi, seperti siku dan tempurung lutut.

Menurut klasifikasinya, sendi dibedakan menjadi :

1. Sendi sinartrosis (sendi tidak bergerak sama sekali). Contohnya sutura

lambdoidea, sutura coronalis, sutura squamosa.

2. Sendi amfiartrosis (Sendi bergerak terbatas. Contohnya sifisis dan tibia.

3. Sendi diartrosis/sinovial (sendi bergerak bebas). Contohnya articulatio humeri,

articulatio radioulnaris proximalis.

Berdasarkan strukturnya, sendi dibedakan atas :

1. Fibrosa. Sendi ini tidak memiliki lapisan tulang rawan dan tulang yang satu

dengan yang lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. Contohnya,

sutura pada tulang tengkorak.

2. Kartilago, yaitu sendi yang ujung-ujung tulangnya terbungkus oleh tulang rawan

hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Sendi ini terbagi

menjadi 2, yaitu:

a. Sikondrosis yaitu sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang

rawan hialin. Contohnya sendi-sendi kostokondral.

b. Simfisis yaitu sendi yang tulang-tulangnya memiliki suatu hubungan

fibrokartilagi dan selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti

permukaan sendi. Contohnya simfisis pubis dan sendi tulang punggung.

Sendi sinovial yaitu sendi tubuh yang dapat digerakkan, serta memiliki rongga sendi dan

permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan hialin. Sendi ini adalah jenis sendi yang paling

umum dalam tubuh dan berasal dari kata sinovium yang merupakan membran yang

menyekresi cairan sinovial untuk lumbrikasi dan absorbsi shock

Ligamen-ligamen yang memperkuat persendian di kolumna vertebralis regio lumbal adalah :

a. Ligamen flavum

Ligamen flavum merupakan ligamen yang menghubungkan lamina dari dua arkus

vertebra yang berdekatan. Ligamen ini panjang, tipis dan lebar diregio servikal, lebih tebal di

regio torakal dan paling tebal di regio lumbal. Ligamen ini mencegah terpisahnya lamina

arkus vertebralis dan juga mencegah terjadinya cidera di diskus intervertebralis. Ligamen

Page 9: skoliosis

flavum yang kuat dan elastis membantu mempertahankan kurvatura kolumna vertebralis dan

membantu menegakkan kembali kolumna veretbralis setelah posisi fleksi.

b. Ligamen interspinosus

Ligamen interspinosus merupakan ligamen yang menghubungkan prossesus spinosus

mulai dari basis hingga apex, merupakan ligamen yang lemah hampir menyerupai membran.

c. Ligamen intertranversus

Ligamen intertranversus adalah ligamen yang menghubungkan prossesus tranversus

yang berdekatan. Ligamen ini di daerah lumbal tipis dan bersifat membranosa.

d. Ligamen supraspinosus

Ligamen supraspinosus menghubungkan prosesus spinosus di daerah apex vertebra

servikal ke 7 (VC7) sampai dengan sakrum. Ligamen ini dibagian kranial bergabung dengan

ligamen nuchae. Ligamen supraspinosus ini kuat, menyerupai tali.

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif

dari filamen-filamen aktin dan miosin. Pada otot lurik aktin dan miosin yangmempunyai daya

berkerut membentuk aktomiosin., sebaliknya bila aktin menjauhi miosinmakan otot akan

relaksasi. Mekanisme kerja otot terbagi menjadi dua yaitu kontraksi danrelaksasi.

a)Kontraksi

Kontraksi otot merupakan keadaan dimana otot memendek maksimal, keadaan inidisebut

tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali rangsangan tertentu menyebabkan keadaan

tonus tidak diikuti relaksasi, keadaan ini disebut tetanus(kejang). Otot berkontraksi jika ada

rangsang. Sebab terjadinya kontraksi adalah sebagai berikut. Asetilkolin yang diproduksi oleh

bagian ujung serabut saraf akan membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel

otot. Kemudian ion kalsium ini masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke

aktin,sehingga posisi aktin berubah mempengaruhi filament penghubung. Aktin tertarik

mendekati miosin, sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin.Akibatnya

benang (sel) menjadi pendek. Pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi.

Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitusebagai berikut:

Page 10: skoliosis

ATP ADP + P + energiADP

AMP + P + energy

Bila energy habis, otot tidak dapat berkontraksi lagi.

b)Relaksasi

Relaksasi merupakan proses aerob dimana otot kembali memanjang. Mekanisme relaksasi

pada otot mirip dengan proses repolarisasi pada sel saraf. Relaksasi diawali dengan

penurunan permeabilitas membrane sarkolema, retikulum sarkoplasma dan tubulus

transversus terhadap kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium ke sarkoplasma

terhenti. Proses tersebut dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium,yang akan

meningkatkan pemompaan kalsium dari sarkoplasma ke tempat penyimpanannya di dalam

retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus. Setelah pompa kalsium bekerja, jumlah

kalsium dalam sarkoplasma turun secara signifikansehingga troponin-C tidak lagi berikatan

dengan kalsium. Dengan demikian,konformasi dan posisi troponin serta posisi aktin akan

menjauhi miosin maka otot akan relaksasi.6

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa skoliosis merupakan kelainan pada

tulang belakang yang berubah bentuk dari lurus menjadi melengkung, yang cenderung

berbentuk huruf ‘S’. Skolisis umumnya terjadi pada wanita dikarenakan tulang belakang

wanita lebih lentur daripada pria. Sebaliknya, pria memiliki tulang punggung yang lebih

tebal.

Daftar Pustaka

1. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi 2. Jakarta: EGC;2003.h.38.

2. Daries K. Buku pintar nyeri tulang dan otot. Jakarta: Erlangga; 2007.h.53.

3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.h.881-

6.

4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;

2009.

5. Junqueira LC. Histologi dasar. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2004. 6. Isnaeni W. Fisiologi. Jakarta: Kanisius; 2006; 102-5.