skenario jiwa menarik diri anyar

Upload: qumairy-lutfiyah

Post on 30-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERAN:Nn. A: Novita Nindi Kakak : Yulia DyahMama: FarahKekasih: FathurPerawat A: NanaPerawat B: QumairyDokter: TrihaningsihTeman: Annisa Agustina

Vita adalah seorang gadis yang ceria, ia selalu melalui hari-harinya dengan senyuman. Apalagi ketika ia bersama dengan sang kekasih tercinta. Ia merasa hidupnya sudah sangat sempurna. Tetapi setelah 6 bulan berhubungan, Ibu dan kakaknya menentang hubungan mereka setelah tahu latar belakang sang kekasih yang tidak sesuai. (Di rumah Vita)Fathur: AssalamualaikumVita: Waalaikumsalam.Fathur: Udah siap jalan gak?Vita: Udah kok, ayo berangkat Kemana nih?Fathur: Udah ikut aja. Pasti kamu sukaBeberapa jam kemudianVita: Balik yuuk, udah soreFathur: Iya, ini juga kayaknya mendung. Tibanya di rumah vitaFathur: Aku langsung balik aja yaVita: Gak mampir dulu ?Fathur: Gak, keburu ujan Aku gak bawa jas hujan soalnya..

Ibu: Kok gak diajak masuk temannya? Kenapa?Vita: Ga ma, dia lagi buru-buru. Takut kalau ujan.Ibu: Lain kali diajak mampir vit, kenalin sama mama.Vita: Iya deh, lain kali pasti aku ajak mampir.

Suatu ketika, kakak Vita tidak sengaja bertemu dengan Fathur yang sedang mengamen. Sesampainya di rumahKakak: Ma, aku tadi ketemu pacarnya adik di jalanMama: Oh ya? Terus gak kamu sapa?Kakak: Mama tau gak sih, aku liat dia lagi ngamen di jalan ma..Mama: Ah, kamu salah liat mungkin sayangKakak: Ya ampun ma, gak mungkin salah liat. Mataku masih normalAku jelas-jelas lihatnya dia bawa gitar sambil nyanyi ma di jalan.Mama: Ah masa sih? Nanti deh kita tanyain ke adikmu.

Ketika Vita sudah di rumah.Mama: Vita, sini deh sayang Mama mau nanya.Vita: Nanya apa ma? Serius sekali kelihatannya. (duduk di sebelah mamanya)Mama: Temen kamu yang kemarin itu siapa namanya ?Vita : ooo Fathur. kenapa ma?Mama : Tadi kakak kamu ketemu sama dia di jalan, tapi kok dia bawa gitar seperti orang lagi ngamen.Vita : Ia ma. memang dia ngamen, tapi dia juga kuliah kok. ngamen itu hanya untuk membantu biaya kuliah aja.Kakak : Namanya pengamen tetep aja pengamen.nggak akan bisa jadi orang kaya.Vita : Tapi dia baik kok ma dan perhatian sama aku.Mama : Baik itu nggak cukup, nggak bisa bikin kenyang. pokoknya mulai sekarang kamu nggak boleh berhubungan lagi sama si pengamen itu lagi.Vita: Tapi ma .. ?Kakak: Udah lah dek nurut aja sama mama. Kamu lo masih kecil belum tau apa apa.

Keesokan harinyaFathur: AssalamualaikumMama: Waalaikumsalam Ngapain kamu kesini?Fathur: Maaf tante, Vitanya ada di rumah ?Mama: Maaf ya mas. Mulai hari ini saya melarang Vita untuk bergaul dengan anak begajulan seperti kamu.Fathur: Loh kenapa tante? saya salah apa?Mama: Karena kamu hanya anak begajulan yang tidak punya masa depan. Fathur: O ia tante baik kalau begitu saya akan pergi dari kehidupan Vita untuk kebahagiaannya.Mama: Pergilah sebelum Vita tau kalau kamu kesini.

Ternyata Vita mendengar percakapan Mama dan Fathur, dan setelah kejadian itu Vita mengurung diri di kamar selama hampir 1 bulan tanpa mau keluar dan ngomong dengan siapapun termasuk dengan mamaya sendiri. Dan akhirnya Mama memutuskan untuk membawa Vita ke RS Jiwa Menur.Setelah 1 bulan Vita dirawat di Menur Vita tetap tidak berbicara sama sekali dan dia cenderung menyendiri dan tidak mau bergaul.Perawat A : Selamat pagi mbak. perkenalkan nama saya Qumairy Lutfiah biasa di panggil Qumairy. Saya perawat yang akan mendampingi mbak hari ini. Nama mbak siapa?Vita : (diam tanpa kata)Perawat A : Baiklah kalau mbak masih belum mau berkenalan. Saya akan kembali 10 menit lagi, saya duduk disebelah sana ya mbak, nanti kalau mbak suadah berubah pikiran silahkan menghampiri saya disana.Vita : (diam)

Sepuluh menit kemudian Perawat A kembali menghampiri Vita.Perawat A : Mbak bagaimana? Apa saya sudah boleh tahu nama mbak siapa ?Vita : (diam)Perawat A : baiklah kalau begitu. Saya akan kembali 5 menit lagi, saya tetap duduk disana, nanti kalau mbak sudah berubah pikiran silahkan menghampiri saya.

5 menit kemudian Perawat A kembali.Vita : Mbak ini ngapain sih kok nggak bosen bolak balik kesini. Padahal saya kan sudah nggak mau ngomong sama mbak.Perawat A : Saya kan memang ingin berkenalan sama mbak, dan saya tadi kan sudah bilang kalau 5 menit lagi saya kan kemari lagi, jadi saya harus menepati janji. Nama mbak siapa?Vita: Novita.Perawat A : Senang dipanggil apa mbak?Vita: VitaPerawat A : Apa yang mbak rasakan hari ini ?Vita : SedihPerawat A : Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang perasaan mbak hari ini?Vita: Iya mbak.Perawat A : Mau dimana kita bercakap cakapnya?Vita : Terserah mbak saja.Perawat A : Bagaimana kalau di taman depan kamar ini ?Vita: Boleh juga.Perawat A : Mau berapa lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit?Vita: Lamanya. Tapi nggak papa deh. oke

Ketika di taman depan.Perawat A : Bagaiamana mbak ? Apa yang dirasakan hari ini?Vita : Saya tu sedih mbak.Perawat A : Ada masalah apa mbak kok bisa sedih ?Vita: Saya di larang ketemu sama pacar saya mbak. Saya marah sama keluarga saya jadi saya nggak mau ngomong sama mereka.Perawat A : Saya perhatikan mbak sering sendirian saja di kamar. Kenapa mbak nggak mau ngomong sama yang lain?Vita : Nggak mau. Nanti orang orang pasti ikut mengejek pacar saya seperti kakak dan mama.Perawat A : Loh ngejek gimana mbak?Vita : Jangan bilang siapa - siapa ya mbak. Pacar saya itu ngamen mbak, tapi dia itu ngamennya cuma untuk biaya kuliahnya dia. Dia itu pinter lo mbak.Perawat A : Mbak jelasin saja kepada orang lain yang mungkin mengejek tentang tujuan pacar mbak mengamen itu. Menurut mbak apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman?Vita: Mereka lo tetap nganggep rendah pacar saya mbak. Emmmmmmm bisa buat temen cerita ya mbak?Perawat A : Iya benar, lalu apalagi?Vita: Emmmm .. nggak tau lagi.Perawat A : Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya mbak?Vita: nggak ada yang mau dengerin cerita saya.Perawat A : Iya, apalagi?Vita: sudah mbak. Saya nggak tau.Perawat A : Jadi banyak juga ruginya kalau kita tidak punya teman ya. Kalau begitu mbak belajar bergaul dengan orang lain ya?Vita: Iya iya mbak.Perawat A : Bagus. Bagaiamana kalau sekarang kita belajar berinteraksi dengan orang lain?Vita : iya.Perawat A : Begini mbak, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka. Asal kita dan juga hobi kita. Saya beri contoh ya, Nama saya Qumairy Lutfiyah, senang dipanggil Qumairy. Asal saya dari Surabaya, saya hobi nyanyi. Lalu mbak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Seperti ini: Nama mbak siapa? Senang dipanggil apa? Ayo mbak dicoba. Misal saya belum kenal dengan mbak. Coba berkenalan dengan saya.Vita: Mbak nama saya Novita. Senang dipanggil Vita. Asal saya dari Surabaya. Saya hobi bermain gitar. Mbak namanya siapa?Perawat A : Ya bagus sekali mbak. Setelah berkenalan, mbak bisa melanjutkan percakapan tentang hal lain. Mungkin mbak bisa curhat ke orang itu tentang keluarga, tentang pacar mbak. dan sebagainya.Vita: Emmmmmm .. iya ya mbak saya jadi punya banayk teman.Perawat A : Bagaimana perasaan mbak setelah kita latihan berkenalan?Vita: Lebih lega karena ada yang masih peduli sama saya.Perawat A : Mbak tadi sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik sekali. Nanti mbak bisa mengingat-ingat apa yang sudah kita pelajari tadi selama saya tidak ada.Vita: Bisa lah mbak.Perawat A : Mbak mau praktikkan ke orang lain?Vita: Mau Mau mbak.Perawat A : Mau pukul berapa mbak mencobanya. Mari kita masukkan ke jadwal kegiatan mbak.Vita: Iya mbak.Perawat A : Besok pagi pukul 10 saya akan datang kesini untuk mengajak mbak berkenalan dengan teman saya, perawat B. Bagaimana, mbak mau?Vita : Iya.Perawat A : Baiklah mbak, kalau begitu sampai jumpa besok jam 10 di taman ini ya mbak. Vita: Makasih ya mbak. Sampai ketemu besok.

Bukan hanya memberi pengertian pada klien tapi perawat juga harus memberikan pengertian kepada keluarga.

Perawat B: Selamat pagi, Bu!Ibu: Pagi sus!Perawat B: Perkenalkan saya perawat B, yang bertugas di ruang anggrek ini... saya yang merawat anak Ibu selama 1 minggu iniNama Ibu siapa? Biasanya dipanggil apa?Ibu: saya farah tsurayya, panggil aja farahPerawat B: Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana keadaan anak Ibu sekarang?Ibu: saya baik sus, tapai anak saya masih ga mau ngomong sama saya.Perawat B: O.. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak Ibu dan cara perawatanya?Ibu: iya sus dengan senang hati, barangkali dengan ini saya lebih mengerti dan paham bagimana cara mengatasi masalah anak sayaPerawat B: Mari kita diskusi disini saja ya? Barapa lama Ibu punya waktu? Bagaimana kalau setengah jamIbu: oke sus, saya panggil teman anak saya duluDokter: Iya bu lebih baik libatkan orang lainPerawat B:Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat Nn A?

Ibu: saya bingung sama jalan fikiran anak saya sus, sebenrnya apa yang dia mau pasti saya turuti,dari pada kakaknya sebenrnya saya lebih manjain dia sus, tapi kenapa ya sus dia itu milih teman kok ya seperti itu? Itu kan bikin malu keluarga saja sus, kakaknya aja temannya pintar-pintar semua, makanya itu saya binguung sus bagamana dia memandang orang itu.Dokter :Nah itu ibu sama dengan memaksakan kehendak ibu, setiap pribadi itu memiliki sifat yang berbeda, ibu harus membedakan apa yang diperlukan dan apa yang menjadi batasan pada anakIbu: Memang dok saya menyamakan sifat anak-anak sayaDokter : Baik, sus lanjutkan intervensi andaPerawat B: Iya dok, Baik bu,selama ini apa yang sudah ibu lakukan untuk anak ibu?Ibu: ya saya menentang sus dia bergaul dengan orang ndak jelas, sejak itu dia jadi ndak mau ngomong sama saya dan keluarganya dirumahTeman: Loh ya jangan gitu buk, kan cinta itu fitrah jangan mengangap rendah orang.Jika ibu memang berkehendak seperti itu, alangkah baiaknya jika tidak langsung memisahkan, mungkin ibu harus mengenal lebih dalam agar tidak berprasangka buruk. Sejak A dipisahkan dari Fathur beberapa minggu ini A jadi berubah,dia menjadi diam, tak lagi ceria dan tidak mau ngomong lagi sama sayaDokter: Benar yang dikatakan teman A, wajar sebagai orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tapi cara kita memang berbeda dalam menanggapi anak. Pelan-pelan saja, bukankah begitu sus?Perawat B: Betul dok.Masalah yang dialami oleh Nn.A disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa lainya.Ibu : Itu termasuk ganguan jiwa ya sus? Apa saja sus tanda-tandanya ?Perawat B:Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun bicara hanya sedikit dengan wajah menunduk.Ibu : Apa sus yeng menyebabkan dia seperti ini?Perawat :Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengallaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang terdekat, kalau anak ibu dia mungkin merasakan berpisah dengan orang terdekatIbu : Apa dampak selanjutnya selain dia berdiam diri sus?Perwat :Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang dapat mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.Ibu : Terus saya harus bagaimana sus?Perawat:Untuk menghadapi keadaan yang demikian Ibu dan anggota keluarga lainnya harus bersabar menghadapi Nn A. Dan untuk merawat Nn A, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Nn A yang caranya adalah bersikap peduli dengan Nn A dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Nn A untuk dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.Ibu: Itu saja kah?Perawat B: Selanjutnya jangan biarkan Nn A sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan Nn A. Misalnya, shalat bersama, makan bersama, rekreasi bersama.Ibu : Jadi kita lebih luangkan waktu bersama ya sus? Memang sih sus dulu kita jarang berkumpul bersama ya karena saya kerja ayahnya juga kerja di luar kota, jadi jarang bisa ada waktu bersamaPerawat B: Nah itu ibu harus lebih ada waktunya buat Nn A,hemm bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu ?Ibu: Iya sus silahkan demi kesembuhan anak sayaPerawat B:Bagaimana contoh komunikasinya (Nak, Ibu lihat sekarang kamu sudah dapat bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan lama. Ibu senang sekali melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain. lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu shalat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu shalat dimana? kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga atau di musholla kampung. Bagaimana Nak, kamu mau coba kan, nak ?).Nah coba sekarang Ibu peragakan cara komunikasi seperti yang telah saya contohkanIbu : Nak, Ibu lihat sekarang kamu sudah dapat bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincanganmu dengan perawat juga lumayan lama. Ibu senang sekali melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu bincang-bincang dengan kakak mu. Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu shalat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu shalat dimana? kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga atau di musholla kampung. Bagaimana Nak, kamu mau coba kan, nak ?Perawat B: Bagus, Ibu. Ibu telah memperagakan dengan baik sekali.Sampai sini ada yang ingin ditanyakan Bu ?Ibu: Tidak sus, apakah ini mendapat terapi seperti obat-obatan?Dokter: Dapat bu, nanti saya resepkan, rutin diminum ya bu, memang agak mahal tapi ini membantu saraf-sarafnya biar tidak selalu menengang, rutin kontrol juga iniIbu: Apa pun saya usahakan untuk kesembuahan ADokter:oke saya harus menangani pasien yang lain, sus ini resepnya, bantu keluarga yaPerawat B:Iya dok terima kasih,Dokter: Mari bu, mari mbak, saya permisi duluTeman: Iya dokPerawat B:Baiklah waktunya sudah habis. bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan tadi?Ibu : Hati saya sedikit terbuka sus, sedikit menerima pendapat dari yang lainnya, terima kasih ya nak mau mengingatkan kesalahan ibuTeman: Iya bu. Sama-samaPerawat B:Coba Ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial.Ibu: isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa lainya. Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun bicara hanya sedikit dengan wajah menunduk.Perawat B:Selanjutnya dapat Ibu sebutkan kembali cara-cara merawat anak Ibu yang mengalami isolasi sosial.Ibu: Untuk menghadapi keadaan yang demikian Ibu dan anggota keluarga lainnya harus bersabar menghadapi Nn A. Dan untuk merawat Nn A, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Nn A yang caranya adalah bersikap peduli dengan Nn A dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Nn A untuk dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien

Perawat B:Bagus sekali Ibu, Ibu dapat menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut. Nanti kalau ketemu Nn A coba Ibu lakukan dan tolong ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.Ibu: Iya nanti saya bilang ke ayah dan kakaknyaPerawat B:Bagaimana kalau kita besok bertemu untuk latihan langsung kepada Nn A?Teman: Saya ikut ya nanti sus?Perawat: boleh kok malah lebih baik itu, kita bertemu di ruang ini saja, pada pukul yang sama, Ibu: Iya susPerawat :selamat pagi, ini bu silahkan menebus resep obatnya.Ibu: Baiklah, pagi juga. Terima kasih atas waktunya

keesokan harinya

Perawat:Selamat pagiIbu:PagiPerawat B:Bagaimana perasaan Ibu hari ini ?Ibu:baik, ini saya sudah ajak anak saya, itu dia sama temannya. Lebih baik dari yang kemarinPerawat B:Nah baik bu. Ibu masih ingat latihan merawat anak Ibu seperti yang telah kita pelajari beberapa hari yang lalu?Ibu: Masih dong susPerawat B:Mari praktikkan langsung ke Nn A. Berapa lama waktu Ibu?Ibu:30 menit saja ya sus, ingin segera membawa pulang anak sayaPerawat: Baik kita akan coba dalam 30 menit.Sekarang mari kita temui Nn A.Perawat B:Selamat pagi Nn A. Bagaimana perasaan Nn A hari ini ?Nn.A: baik susPerawat B:Nn A ibu anda ingin bercakap-cakap. Coba beri salamNn.A:Iya sus nanti saya coba, saya juga ndak mau lama-lama seperti iniPerawat B:Bagus. Tolong Nn A tunjukkan jadwal kegiatannya.Nn.A: Saya mau minta maaf nanti(Kemudian perawat berbicara kepada keluarga sebagai berikut)Perawat:Nah Ibu, sekarang Ibu dapat mempraktikkan apa yag sudah kita latihkan beberapa hari lalu.Ibu:Nak, Ibu lihat sekarang kamu sudah dapat bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan baik. Ibu senang sekali melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain. lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu shalat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu shalat dimana? kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga atau di musholla kampung. Bagaimana Nak, kamu mau coba kan, nak ?Nn A: Iya bu, disini saya sering sholat jemaah sama yang lainnya, saya minta maaf ya bu dulu sempat marah sama ibu?, ibu nanti kalau dirumah berbicara bersama-sama ya makan bersamaIbu:Iya nak, ibu senang sekali kamu sudah mulai memaafkan ibu dan berbicara dengan ,ibuTeman:Lah, beginilah temanku seharusnya(Perawat mengobservasi keluarga mempraktikkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).Perawat B:Bagaimana perasaan Nn A setelah berbincang-bincang dengan orang tua Nn A?Nn A: Senang dan lega susPerawat B:Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu.(Anda dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi keluarga)Perawat B:Bagiamana perasaan Ibu setelah kita latihan tadi ? Ibu: senang sus, lega mendengar permintaan maaf anak sayaPerawat:Ibu sudah melakukannya dengan bagus.Mulai sekarang Ibu sudah dapat melakukan cara merawat tadi kepada Nn A.Dua hari lagi mari kita bertemu untuk mendiskusikan pengaaman Ibu melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama dengan sekarang ya BuIbu:Iya susPerawat B:Sampai jumpa!Hari terakhir perawatan Vita di RSJ Menur

Perawat B:Selamat pagi, Bu!Ibu:PagiPerawat B:Karena kunjungan saya sudah mau berakhir, maka perlu kita bicarakan perawatan lanjutan di rumahIbu: Iya sus, saya bisa menambah ilmu lagiPerawat:Bagimana kalau kita membecirakan perawatan lanjutan disini saja? Berapa lama kita dapat bicara? Bagiman kalau 30 menit lagi?Ibu: Baiklah susPerawat:Ibu ini` jadwal yang sudah saya buat. Coba dilihat mungkinkah dilanjutkan?Ibu: iya sus nanti saya lanjutkan dirumah dengan keluargaPerawat B:Ibu lanjutkan jadwal ini, baik jadwal kegiatan, maupun jadwal minum obatnya ya.Ibu: iya sus, terima kasih yaPerawat B:Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut, adalah prilaku yang ditampilkan oleh anak ibu, misalnya kalau Nn.A terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan prilaku yang membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi lebih dari 3 kali silahkan konsultasikan dengan dokter X.Ibu:iya sus nanti saya lanjutkan lebih baik dirumahPerawat B:Bagaiman bu ada yang belum jelas? Ini jadwal hariannya Nn. A jangan lupa kontrol kesini lagi apabila obatnya habis dan jika ada gejala yang tampakIbu: terima kasih ya sus sudah membantu saya dan menunjukan pada saya bagaimana cara memahami anak sayaPerawat: Sama-sama buIbu :saya permisi dulu ya sus, saya sudah ditunggu anak-anak saya