skenario intoksikaso baygon blok 20 ump
DESCRIPTION
mvhkghkghTRANSCRIPT
SKENARIO C
KELOMPO
K 6
TUTOR :
DR. YESI ASTRI M.KES
SKENARIONn Santi, 18 tahun, dibawa keluarganya ke instalasi gawat darurat
RS Muhammadiyah Palembang dengan keluhan muntah hebat
sejak ½ jam sebelum masuk ke rumah sakit. Keluarga penderita
mengatakan bahwa 2 jam sebelum masuk rumah sakit penderita
meminum racun serangga merk Baygon sebanyak 1 gelas
belimbing dalam percobaan bunuh diri karena masalah keluarga.
Penderita muntah 5 kali banyaknya 1 gelas tiap muntah,
dari muntahan dan mulut penderita juga tercium bau racun
serangga. Penderita merasakan nyeri ulu hati dan sesak napas,
penurunan kesadaran tidak ada, kejang tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Kesadaran kompos mentis lemah, tampak sakit sedang
TD : 100/70 mmHg, Nadi : 124x/menit, regular, RR : 26 x/menit, T0 : 36,5 o C
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), kelopak mata cekung (+), pupil miosis (+), tremor lidah (-)
Abdomen :
Inspeksi : cembung
Palpasi : nyeri tekan epigastrium, turgor kulit menurun
Perkusi : timfani
Auskultasi : bising usus normal
Ekstrimitas : Normal
Laboratorium
Hb 13,4 g/dl, Ureum 38 mg/dl, Creatinin 0,9 mg/dl, Natrium 130 mmol/l, Kalium 2,9 mmol/l
KLARIFIKASI ISTILAH
1.Racun serangga : insektisida poten yang paling banyak digunakan dalam pertanian dengan toksisitas tinggi
2.1 gelas belimbing : 250 cc
3.Nyeri ulu hati : Nyeri yang dirasakan di daerah perut bagian tengah dan atas yang terletak di antara angulus sterni
4.Muntah : Pengeluaran isi lambung melalui mulut
5.Pupil miosis : Suatu keadaan pupil berkontraksi
6.IGD : layanan yang disediakan untuk kebutuhan pasien dalam kondisi gawat darurat dan harus segera dibawa ke Rumah sakit untuk penanganan darurat yang cepat.
7. Tremor Lidah : Gerakan/ Gigilan yang involunter pada lidah
8. Turgor : Suatu penilaian untuk melihat keelastisan kulit
9. Kelopak Mata Cekung : hilangnya elastisitas kulit karena kurangnya cairan pada kelopak mata
10.Baygon : Merupakan Insektisida fosfat organik golongan carbonat
11.Timfani : suara normal pada perkusi abdomen
12.Ureum : CON2H4 hasil metabolism protein dalam tubuh yang terdapat dalam kemih dan keringat
13.Kreatinin : Bentuk anhidrida keratin, hasil akhir metabolism fosfo craetin
14.Natrium : Kation terbesar pada Cairan Ekstra Sel
15.Kalium : Kation terbesar pada Cairan Intra Sel
IDENTIFIKASI MASALAH...
1. Nn. Santi dibawa ke IGD dengan keluhan muntah hebat sejak 1 ½ jam SMRS, muntah 5 kali dan banyaknya 1 gelas tiap muntah, dari muntahan dan mulutnya tercium bau racun serangga
2. Alloanamnese 2 jam sebelum SMRS, Nn. Santi meminum racun serangga merk Baygon sebanyak 1 gelas belimbing dalam percobaan bunuh diri karena masalah keluarga
3. Penderita merasakan nyeri ulu hati, sesak napas
4. Pem. Fisik -> KU : lemah, tampak sakit sedang
5. Nadi : 24x/menit, regular, RR : 26x/menit, T : 36,5
6. Kepala : kelopak mata cekung dan pupil miosis
7. Abdomen : palpasi : nyeri tekan epigastrium, turgor kulit menurun
8. Pem. Laboratorium
ANALISIS MASALAH1. a. Apa penyebab muntah pada kasus ?
2. b. Bagaimana mekanisme muntah pada kasus ?
c. Apa dampak muntah hebat selama 1 ½ jam dan banyaknya 1 gelas tiap 1 x muntah ?
d. Bagaimana tindakan pertama pada kasus ?
3. a. Apa itu racun serangga, penggolongannya dan apa saja kandungannya ?
b. Apa dampak racun serangga yang diminum sebanyak 1 gelas belimbing pada tubuh ?
c. Bagaimana mekanisme kerja racun serangga sehingga menimbulkan gangguan pada fungsi tubuh ?
4. a. Bagaimana hubungan keluhan utama dan keluhan tambahannya?
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari KU ?
c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari Pemeriksaan kepala ?
d. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan abdomen ?
5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan laboratorium ?
6. Bagaimana penegakan diagnosis ?
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang ?
8. Bagaimana diagnosis kerja ?
9. Bagaimana tatalaksana ?
10.Bagaimana prognosis ?
11.Bagaimana komplikasi ?
12.Bagaimana preventif dan promotif ?
13.Bagaimana KDU ?
14.Bagaimana pandangan Islam ?
KERANGKA KONSEP ...
Minum Baygon
Gejala simpatis
Inhibitor cholinesterase di pasca sinaps
Mempengaruhi system saraf otonom
Gejala parasimpatis
HIPOTESIS
Nn. Santi mengalami muntah hebat karena
intoksikasi insektisida Organo fosfat golongan
Carbamat disertai Syok.
SINTESIS...
1. a. Apa penyebab muntah pada kasus ?
Jawab :
Penyebab muntah pada kasus adalah intoksikasi insektisida
fosfat organic (IFO) golongan karbamat (Baygon)
MEKANISME MUNTAH
Diabsorbsi oleh tubuh
Mengikat enzim asetil kholisterase
(ACHE)
ACHE inaktif
Akumulasi asetilkolin
Timbul gejala gejala
muskarinik nikotinikmuskarinik SPP
M1
Sel parietal lambung
HCl ↑
MINUM BAYGON
Sistem pencernaan
Mengiritasi
antiperistaltik
Relaksasi spingter esofagus
Mendorong isi lambung
meregang
Isi lambung ke esofagus
Merangsang serabut saraf aferen daan
simpatis
Pusat muntah
Implus motorik
Saraf spinalis
s. vagus dan simpatis
Jalur saraf
kranialis Kontraksi
abdomen dan
diaphragma
Traktus gastrointest
inal bag. bawah
Traktus gastrointestinal bag.
atas
MUNTAHKontraksi lambung
DAMPAK MUNTAH..
Dehidrasi – kekurangan cairanHiponatremi – kejang, gangguan sarafHipokalemia – lemasDari hiponatremia dan hipokalemia
yang dialami korban bisa menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa
DAMPAK MINUM BAYGON 1 GELAS BELIMBING BAGI TUBUHTidak diketahui berapa Lethal Dose golongan
karbamat
pada manusia, tapi semakin banyak jumlah, lama
terpapar, dan pertolongan yang tidak adekuat bisa
menyebabkan kematian.MEKANISMEKERACUNAN SERANGGA Racun masuk ke dalam tubuh, akan mengikat AchE sehingg AchE menjadi inaktif dan terjadi akumulasi asetilkolin. Pada saat enzim ini dihambat terjadi peningkatanjumlah asetilkolin dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer yang menimbulkan gejala muntah, pupil miosis, kelopak mata cekung, nyeri epigastrium dan sesak napas
MEKANISME KERACUNAN SERANGGA BAGI TUBUH
Racun masuk ke dalam tubuh, akan mengikat AchE sehingg
AchE menjadi inaktif
dan terjadi akumulasi asetilkolin. Pada saat enzim ini
dihambat terjadi
peningkatanjumlah asetilkolin dan berikatan dengan reseptor
muskarinik dan
nikotinik pada system saraf pusat dan perifer yang
menimbulkan gejala muntah,
pupil miosis, kelopak mata cekung, nyeri epigastrium dan
sesak napas
HUBUNGAN KELUHAN UTAMA DAN TAMBAHAN
Baygon ( gol. Karbamat) masuk ke dalam tubuh
Mengikat enzim asetilkolinestrase (AchE)
AchE menjadi inaktif
Terjadi peningkatan jumlah asetilkolin
Rangsangan asetilkolin berlebihan
Efek nikotinik-takikardi
Efek muskarinik-Muntah hebat
-Miosis-Bronkospasme
SSP
INTERPRETASI KEADAAN UMUM DAN PEM.KEPALAKEADAAN UMUM : TD : 100/70 mmHg ⟶ Hipotensi Nadi : 124x/menit regular ⟶ Tachicardi RR : 26x/menit ⟶ Tachipneu T : 36,5o C ⟶ DBN
PEMERIKSAAN KEPALA : Pupil miosis (+) ⟶ pengecilan diameter pupil
akibat kerja parasimpatis pada N III cabang I Kelopak mata cekung (+) Dehidrasi
MEKANISME INTERPRETASI KEADAAN UMUM DAN PEM.KEPALA
karbamat berikatan dgn Ach
Minum Baygon Akumulasi Ach di sinaps
Iritasi mukosa lambung
Stimulasi ujung syaraf yg ada di dalam saluran pencernaan
Susunan saraf otonom
parasimpatis Simpatis
Pusat muntah pada chemoreceptor trigger zone (CTZ) di SSP
NikotinikMuskarinik
Kerja jantung
Vasokontriksi bronkus paru
Sesak napas
TachicardiTachipneu
Reflex Muntah
Hipotensi
Dehidrasi berat
Terus menerus
Volume cairan
Pupil miosis
Mata cekung
Syok hipovolemik
Turgor menurun
INTERPRETASI PEM.ABDOMEN DAN LABORATORIUM
Pemeriksaan abdomen : Inspeksi : Cembung (N : datar) Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (N : tidak ada) Perkusi : Timpani (N : Timpani )
Pemeriksaan Lab : Hb : 13,4 gr/dl (N = 12-14 gr/dl) Ureum : 38 mg/dl (N = 8-25 mg/dl) Natrium : 130 mmol/l (N = 135-145 mmol/l) Kalium : 2,9 mmol/l (N = 3,5 – 5,0 mmol/l) Hiponatremia, hipokalemia, azotemia
MEKANISME PEMERIKSAAN ABDOMEN DAN LABORATORIUM
Asetil kolin ↑
Reseptor muskarinik Reseptor nikotinik
Hiperperistaltik usus Sekresi HcL ↑
Nyeri epigastrium
Mual muntah
Kehilangan cairan dan elektrolit
Turgor kulit menurun
Hiponatremi
Hipokalemi
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS :Riwayat kontak antara korban dengan racunWaktu kejadianSeberapa banyakJenis insektisida yang digunakanAdanya gejala akut berupa mual- muntah
PEMERIKSAAN FISIK :Ditemukan dugaan tempat masuknya racun (inhalasi, peroral) absorbs kulit dan mukosa atau parenteral
Penurunan kesadaran pasienPemeriksaan vital sign (TD – hipotensi padaorganofosfat)
Ukuran pupil mataNyeri perutBau insektisida
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIPERLUKAN PADA KASUS
1.Pengukuran Che dalam sel darah merah dan plasma
Keracunan akut ; Ringan (40-70%), sedang (20-40%), Berat (<20%)
Keracunan berat : bila kadar AchE menurun sampai 25%-50% setiap individu yang berhubungan dengan insektisida ini harus segera disingkirkan dan baru diijinkan bekerja kembali kadar AchE telah meningkat >75% (Normal)
2.EKG,karna biasanya diikuti oleh gangguan irama jantung
3.Pemeriksaan Analisis Gas Darah
4. Pemeriksaan Radiologi,bila dicurigai ada perforasi lambung
DIAGNOSIS KERJA
Nn. Santi mengalami Intoksikasi Insektisida
Fosfat Organik golongan karbamat dan Syok
hipovolemik
PENATALAKSANAAN PADA KASUS
1.Resusitasi :
- Bebaskan jalan nafas dan dibersihkan.
- Periksa Pernafasan dan Nadi
- Infus Dextrose 5% 15-20 tetes/menit.
2. Eliminasi
- Lakukan Kubah Lambung menggunakan Nacl atau aquadest sampai cairan
Lambung bersih.
3. Anti Dotum
Atropin sulfat Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
b. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menitsamapi timbulk gejala-gejalaatropinisasi ( muka merah,mulut kering,takikardi,midriasis,febris dan psikosis).
c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 - 60 menit selanjutnya setiap 2 – 4 –6 – 8 dan12 jam.
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
Prognosis :
Dubia ad Bonam , Kematian karena keracunan baygon sangat tergantung dari
: Seberapa banyak racun diminum Berapa lama terpapar racun Seberapa cepat korban mendapatkan pengobatan Kematian sering terjadi akibat korban tidak mendapat
pertolongan yang memadai
Komplikasi Kematian Gagal ginjal akut akibat dehidrasi Henti jantung dari asetil kolin yang terakumulasi
menyebabkan gangguan pada saraf
parasimpatis post ganglionik, sehingga SA node dan AV node terganggu
PREVENTIF DAN PROMOTIFPreventif Pihak keluarga, tujuannya untuk proteksi dan
menanamkan nilai moral dan agama
pada anak. Pihak Lingkungan, tidak memberitahukan secara
berlebihan tentang kejadian bunuh
diri agar tidak menjadi model bagi remaja, menciptakan kegiatan yang positif dalam
lingkungan untuk para remaja.
PromotifMeningkatkan pengetahuan klinis tentang bunuh diri dan memperbaiki sikap dalam menghadapi perilaku bunuh diri yang diberikan oleh pada professional kepada masyarakat
Sosialisasi serta edukasi tentang pencegahan bunuh diriMengadakan konferensi, inisiatif wawancara yang konstruktif
KOMPETENSI DOKTER UMUM
Intoksikasi 3A
Mampu membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter.
Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)
PANDANGAN ISLAM
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.“
(An-Nisa' : 29)
"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan
ini (Al Qur'an)." (QS. Al-Kahfi ; 6)