skenario drg.novi

4
Definisi Malpraktik Malpraktik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan yang seharusnya dipergunakan dalam mengobati pasien. Sehingga akibat kelalaian tersebut dapat menyebabkan kerugian baik bagi pasien maupun bagi dokter itu sendiri. Kelalaian yang dimaksud adalah sikap kurang hati-hati dengan tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan (dalam hal ini adalah melalaikan kewajiban dokter), dan justru melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya dilakukan (menyimpang dari standar profesi yang ada). Kelalaian bukanlah tindak kejahatan atau suatu pelanggaran hukum apabila kelalaian tersebut tidak menimbulkan kerugian atau cedera kepada orang lain dan kelalaian yang dilakukan dokter masih dapat ditolerir atau diterima oleh pasien. Namun jika kelalaian yang dilakukan mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan, bahkan merenggut nyawa orang lain maka ini merupakan kesalahan yang serius dan berat (culpa lata) dan dapat dikategorikan dalam tindakan kriminil. Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa seorang dokter maupun dokter gigi dapat dikatakan malpraktik apabila

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 14-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Definisi MalpraktikMalpraktik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan yang seharusnya dipergunakan dalam mengobati pasien. Sehingga akibat kelalaian tersebut dapat menyebabkan kerugian baik bagi pasien maupun bagi dokter itu sendiri. Kelalaian yang dimaksud adalah sikap kurang hati-hati dengan tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan (dalam hal ini adalah melalaikan kewajiban dokter), dan justru melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya dilakukan (menyimpang dari standar profesi yang ada).Kelalaian bukanlah tindak kejahatan atau suatu pelanggaran hukum apabila kelalaian tersebut tidak menimbulkan kerugian atau cedera kepada orang lain dan kelalaian yang dilakukan dokter masih dapat ditolerir atau diterima oleh pasien. Namun jika kelalaian yang dilakukan mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan, bahkan merenggut nyawa orang lain maka ini merupakan kesalahan yang serius dan berat (culpa lata) dan dapat dikategorikan dalam tindakan kriminil. Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa seorang dokter maupun dokter gigi dapat dikatakan malpraktik apabila melakukan kelalaian yang berat dan memberikan pelayanan kedokteran di bawah standar profesi sehingga menyebabkan kerugian secara materi, fisik, maupun mental.

Penyebab Malpraktika. Kurangnya pengetahuan dan pengalamanSaat ini, masalah kesehatan semakin lama semakin kompleks. Akan tetapi hal ini diimbangi dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan maupun teknologi di bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Pengetahuan adalah modal utama untuk melakukan tindakan perawatan secara baik dan benar. Sehingga, apabila pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh seorang dokter kurang berkembang, maka resiko terhadap timbulnya kesalahan-kesalahan, seperti menentukan diagnosa yang tidak tepat atau mengenai perawatan yang diberikan tidak sesuai dengan diagnosa yang benar hingga membahayakan kesehatan pasien akan mungkin terjadi.

Pencegahan Malpraktika. Tidak menjanjikan atau memberikan garansi akan keberhasilan perawatanKetika pasien sakit dan datang ke dokter atau dokter gigi dengan harapan dokter atau dokter gigi tersebut dapat mengangkat semua penyakitnya, maka dalam hal ini dokter maupun dokter gigi sebaiknya tidak menjanjikan bahwa upaya yang dilakukannya akan 100% berhasil. Hal ini disebut dengan resultaatverbintenis, yaitu suatu perjanjian bahwa pihak yang berjanji (dokter) akan memberikan suatu hasil yang nyata sesuai dengan yang dijanjikan. Hal ini dikarenakan hasil dari suatu perawatan tidak selalu dapat diprediksi keberhasilannya. Sehingga seorang dokter atau dokter gigi hanya berkewajiban untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan dengan sungguh-sungguh, menggunakan seluruh kemampuannya, dan sesuai dengan standar profesi yang benar agar malpraktik tidak terjadi.b. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter yang lebih ahliKetika dokter atau dokter gigi mengalami keraguan dalam menangani pasien, baik pada tahap diagnosis maupun terapi atau perawatan, maka lebih baik bila dokter tersebut mengonsultasikan kepada orang yang dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih terhadap kasus yang dialami pasien tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar dokter atau dokter gigi tidak melakukan kesalahan mengenai tindakan yang diberikan kepada pasien.