skema karbon nusantara (info umum)

18
Skema Karbon Nusantara (SKN)

Upload: andi-samyanugraha

Post on 18-Jul-2015

260 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Skema Karbon Nusantara

(SKN)

Page 2: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Apakah SKN?

• Seperti halnya CDM dan VCS, adalah:

– Suatu mekanisme sertifikasi dan registrasi hasil kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca,.

– Mekanisme yang bersifat sukarela (voluntary): tidak ada kewajiban bagi siapapun untuk mengikutinya.

– Adalah suatu standar karbon, bukan pasar karbon.

• Bila kredit CDM dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban penurunan emisi dalam Protokol Kyoto maka kredit SKN tidak terkait dengan kebijakan pengurangan/pembatasan emisi GRK apapun.

Page 3: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Mengapa SKN dikembangkan?

• Pasar karbon internasional, i.e. CDM, yang melemah mengurangi tingkat insentif bagi pengembang proyek mitigasi perubahan iklim sehingga niat investasi menurun.

• Perlu dorongan baru agar momentum mitigasi perubahan iklim tetap terjaga.

• Potensi mitigasi Indonesia, khususnya yg berskala kecil dan berbasis masyarakat, belum terakomodir oleh pasar karbon internasional.

• Menunjukkan mitigasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Page 4: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Apakah keluarannya?

• Kredit karbon yang bernama Unit Karbon Nusantara (UKN).

• Satu UKN adalah setara penurunan 1 ton emisi gas karbondioksida.

• UKN yang dihasilkan akan dicatat dalam basis data registry SKN dan dapat digunakan untuk menggantikan emisi gas rumah kaca yang dilepaskan (carbon offset) oleh si pemilik UKN.

• Kepemilikan UKN dapat dipindah-tangankan antara sesama pengguna registry.

Page 5: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Skema Karbon Nusantara akan menjadi mekanisme penyedia Carbon Offset pertama

buatan Indonesia !!

Page 6: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Carbon Offset is … • A unit of carbon dioxide-equivalent (CO2e) that is reduced, avoided, or

sequestered to compensate for emissions occurring elsewhere (The World Resources Institute)

• A compensatory measure made by an individual or company for carbon emissions, usually through sponsoring activities or projects which increase carbon dioxide absorption, such as tree planting (The Collins English Dictionary)

• A monetary investment in a project or activity elsewhere that abates greenhouse gas (GHG) emissions or sequesters carbon from the atmosphere that is used to compensate for GHG emissions from your own activities. Offsets can be bought by a business or individual in the voluntary market (or within a trading scheme), a carbon offset usually represents one tonne of CO2-e (The Environment Protection Authority of Victoria)

• A credit for negating or diminishing the impact of emitting a ton of carbon dioxide by paying someone else to absorb or avoid the release of a ton of CO2 elsewhere (The Stockholm Environment Institute)

Page 7: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Apakah kegunaan mengikuti SKN?

• Kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca yang telah dilakukan akan mendapatkan pengakuan dan jaminan bahwa kegiatan tersebut telah berhasil menurunkan emisi gas rumah dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

• UKN yang telah diterbitkan akan menjadi bukti keberhasilan kegiatan secara terukur.

• UKN yang didapat juga dapat diperjualbelikan sebagai pendapatan bagi kegiatan tersebut.

Page 8: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Apa saja syarat dan ketentuan untuk mengikuti SKN?

• Secara umum, kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca tersebut harus dapat menurunkan emisi gas rumah kaca secara nyata, permanen dan terukur serta berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang berkelanjutan (sustainable development).

• Rincian syarat dan ketentuan dapat di-unduh di laman website http://skn.dnpi.go.id.

Page 9: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Nilai-Nilai Dasar

1. Bahasa utama yang digunakan dalam SKN adalah Bahasa Ind onesia.

2. Penurunan emisi harus nyata, bersifat tetap (permanen), dapat diukur, dimonitor dan dilaporkan.

3. Kegiatan penurunan emisi dalam SKN harus bersifat additional terhadap praktek business-as-usual.

4. Penurunan emisi yang dihasilkan dalam SKN tidak dapat didaftarkan sebagai kredit karbon dalam standar yang lain. SKN akan mengoperasikan sistem pencatatan (registry) untuk mencatat penerbitan dan kepemilikan Unit Karbon Nusantara dan memastikan kredit karbon yang dihasilkan dalam skema ini tidak dihitung berganda (double counted) sebagai penurunan emisi dalam standar lain.

5. Kegiatan penurunan emisi dalam SKN harus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Page 10: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Ketentuan Umum 1. Proyek berlokasi di wilayah Republik Indonesia.

2. Cakupan gas Kyoto (CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6).

3. Lingkup Sektoral:

1) Pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas bumi, tenaga surya, biomassa, tenaga air, dan lain-lain;

2) Upaya penghematan dan peningkatan efisiensi pemakaian energi;

3) Peningkatan efisiensi maupun modifikasi proses industri;

4) Pengelolaan limbah industri dan rumah tangga secara berkelanjutan;

5) Upaya penanaman hutan dan penghutanan kembali;

6) Pengurangan emisi GRK dari deforestasi dan degradasi hutan (reducing emissions from deforestation and forest degradation); dan

7) Pengelolaan pertanian secara berkelanjutan.

Page 11: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Ketentuan Umum (lanj.)

4. Tanggal mulai proyek sesudah 1 Oktober 2009.

5. Periode kredit dalam SKN adalah 5 (lima) tahun dan dapat diperbarui tiga kali, kecuali kehutanan /LULUCF (akan ditentukan kemudian).

6. Skenario dasar (baseline) ditentukan oleh pengusul proyek berdasarkan metodologi yang sesuai atau dengan menggunakan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Komite SKN, bila tersedia.

7. Penurunan emisi GRK akibat kegiatan proyek dihitung sebagai [emisi GRK tanpa adanya proyek] dikurangi [emisi GRK dengan adanya proyek]. Penghilangan emisi GRK dalam proyek-proyek kehutanan yang meningkatkan rosot karbon dihitung sebagai [emisi GRK yang diserap dengan adanya proyek] dikurangi [emisi GRK yang diserap tanpa adanya proyek].

8. Proyek harus dapat dibuktikan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia. Tata cara dan panduan pembuktian akan diperinci dalam Panduan Pembangunan Berkelanjutan.

Page 12: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Ketentuan Umum (lanj.)

9. Secara garis besar, untuk dikategorikan sebagai additional maka proyek haruslah memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

A. Proyek memiliki hambatan pelaksanaan yang dapat diatasi, seluruh atau sebagian, oleh pendapatan dari penjualan UKN. Hambatan-hambatan tersebut berupa:

i. Hambatan keuangan.

ii. Hambatan kelembagaan. Proyek mengalami hambatan dari faktor non-ekonomi yang mengancam keberlanjutan proyek, misalnya dari aspek manajemen, sumber daya manusia, sosial budaya, dan lain-lainnya

B. Kegiatan proyek termasuk di dalam daftar jenis kegiatan yang dikecualikan dari pembuktian additionality. Daftar tersebut ditetapkan oleh Komite SKN dan dapat diperbarui sesuai dengan kebutuhan, baik berdasarkan asesmen sendiri ataupun usulan dari pemangku kepentingan.

Page 13: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Bagaimana proses sertifikasi dalam SKN?

• Mengacu pada SNI ISO 14064-2

• Alir proses seperti CDM, dengan validasi/verifikasi oleh pihak ketiga sesuai SNI ISO 14064-2 dan 14065

Dokumen Usulan Proyek

Validasi DUP

Permintaan Pendaftaran

Pelaksanaan dan Pemantauan

Proyek

Laporan Verifikasi

Permintaan Penerbitan UKN

Pencatatan UKN

Laporan Validasi

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Verifikasi Pemantauan

Proyek

A A B B

CC

C

A BA B

Keterangan Pelaku:

A B CPengusul Proyek Penyelenggara SKNValidator/Verifikator

Page 14: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Metodologi SKN

• Sesuai Nilai-nilai Dasar SKN, dapat dipertanggungjawabkan secara sains, akurat dalam tingkat yang wajar serta dapat diterapkan dengan baik untuk kondisi dan kapasitas Indonesia.

• Secara jelas mendefinisikan:

• Lingkup berlaku (applicability) metodologi • Batasan proyek • Cara penghitungan emisi baseline dan emisi proyek • Cara pemantauan dan pelaporan emisi proyek

• Dapat mengadopsi dari standar lain, misalnya CDM, dan dari usulan pemangku kepentingan.

Page 15: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Kontribusi pada Pembangunan Berkelanjutan

• Pembuktian kontribusi terhadap pembangunan dalam 3 (tiga) kategori /indikator.

• Pengusul proyek dapat mengusulkan indikator tambahan.

Kategori / Indikator

Lingkungan

Fungsi ekologis lokal Kuantitas dan kualitas sumber daya alam Keanekaragaman hayati Kesehatan dan keselamatan

Ekonomi Pendapatan masyarakat Lapangan kerja

Sosial

Akses pada jasa dan pelayanan umum Integritas sosial Relokasi tempat tinggal/usaha Penghormatan budaya

Page 16: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Alir Penilaian Pembangunan Berkelanjutan

Mengacu pada indikator

yang digunakan, Pengusul

Proyek memperkirakan

dampak-dampak yang

dapat timbul

Apakah proyek

dapat memberikan

dampak positif?

Proyek tidak layak

masuk SKN

Apakah proyek

dapat memberikan

dampak negatif?

Apakah resiko

dampak negatif dapat

di-mitigasi?

PP menyusun rencana

pengelolaan

resiko dampak negatif

Tidak

Tidak

TidakYa

Ya

PP menyusun rencana

pemantauan kontribusi

proyek terhadap

pembangunan

berkelanjutan

Ya

Dalam SKN, kontribusi terhadap

pembangunan berkelanjutan

harus dipantau dan di-verifikasi !

Page 17: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Apakah SKN sudah beroperasi?

• Website sudah beroperasi (http:/skn.dnpi.go.id) dan registry dalam proses penyempurnaan.

• Saat ini sudah tersedia draft dokumen Persyaratan dan Ketentuan serta Panduan Pembangunan Berkelanjutan yang dapat dikomentari publik.

• Beberapa metodologi sedang disusun dan pilot project (rehabilitasi mangrove) sedang dipersiapkan.

Page 18: Skema Karbon Nusantara (info umum)

Terimakasih