skdirjen727tahun2004pengangkutan barang umum di jalan

85
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.727/AJ.307/DRJD/2004 TANGGAL : 30 April 2004 PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG UMUM DI JALAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Upload: gunawan-wibisono

Post on 16-Apr-2015

36 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

NOMOR : SK.727/AJ.307/DRJD/2004 TANGGAL : 30 Apri l 2004

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG UMUM DI JALAN

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Page 2: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

NOMOR : 727/AJ.307/DRJD/2004

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENGANGKUTAN BARANG UMUM DI JALAN

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Menimbang : a . bahwa dengan pertumbuhan kebutuhan angkutan, perkembangan teknolog i kendaraan bermotor , dan perhat ian terhadap kese lamatan angkutan dan l ingkungan per lu d isusun suatu pedoman mengenai tata cara pengangkutan barang umum di ja lan;

b . bahwa sehubungan ha l tersebut huruf a

d iatas , per lu d i tetapkan Keputusan Di rektur Jendera l Perhubungan Darat tentang Pengangkutan Barang Umum di Ja lan;

Mengingat : 1 . Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980

tentang Ja lan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186);

2 . Undang- undang Nomor 14 Tahun 1992

tentang La lu L intas dan Angkutan Ja lan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480) jo . Undang-undang Nomor 22 Tahun 1992 tentang Penetapan Peraturan Pemer intah Penggant i Undang–undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang La lu L intas dan Angkutan Ja lan sebaga i Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3494);

Page 3: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

3. Peraturan Pemer intah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Ja lan (Lembaran Negara Tahun1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293);

4 . Peraturan Pemer intah Nomor 41 Tahun

1993 tentang Angkutan Ja lan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527);

5 . Peraturan Pemer intah Nomor 43 Tahun

1993 tentang Prasarana dan La lu L intas Ja lan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

6 . Peraturan Pemer intah Nomor 44 Tahun

1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530);

7 . Keputusan Pres iden Nomor 102 Tahun

2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungs i , Kewenangan, Susunan, Organisas i dan Tata Ker ja Departemen sebaga imana te lah d iubah terakh ir dengan Keputusan Pres iden No. 45 Tahun 2002;

8 . Keputusan Menter i Perhubungan No.

KM 24 Tahun 2001 tentang Organ isas i Tata Ker ja Departemen Perhubungan sebaga imana te lah d iubah dengan Keputusan Menter i Perhubungan No. KM 91 Tahun 2002;

9 . Keputusan Menter i Perhubungan No.

KM 69 Tahun 1993 tentang Penye lenggaraan Angkutan Barang d i Ja lan.

Page 4: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Di rektur Jendera l Perhubungan

Darat tentang Pedoman Tekn is Pengangkutan Barang Umum di Ja lan.

Pasal 1

(1) Pengangkutan barang umum di ja lan

ada lah satu cara penye lenggaraan angkutan untuk memindahkan barang umum dar i suatu tempat ke tempat la in dengan menggunakan mobi l barang;

(2) Barang umum sebaga imana d imaksud

ayat (1) , ada lah bahan atau benda se la in dar i bahan berbahaya, barang khusus, pet i kemas dan a lat berat yang terd ir i dar i :

a . Muatan umum; b. Muatan logam; c . Muatan kayu; d. Muatan yang d imasukkan ke pa let; e . Pengangkutan kendaraan dengan

cara bert ingkat; f . Kendaraan dengan tutup gorden

samping; g. Kaca lembaran.

(3) Metoda atau tata cara pengangkutan

sebaga imana d imaksud da lam ayat (1) d iatas , d i lakukan sesua i dengan pedoman tekn is sebagaimana da lam lampiran Keputusan in i .

Pasal 2

Pedoman tekn is pengangkutan barang umum sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 1 ber laku bagi p ihak / instans i yang berkepent ingan da lam pengangkutan barang, penyedia jasa (t ransporter) dan/atau pemi l ik kendaraan dan pengguna jasa (user) .

Page 5: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Pasal 3

Kepa la D inas Perhubungan / LLAJ Prop ins i / Kota / Kabupaten melakukan pengawasan dan member i b imbingan tekn is pe laksanaan Keputusan in i .

Pasal 4

Keputusan in i mula i ber laku sejak tangga l d i tetapkan dan apabi la d ikemudian har i terdapat keke l i ruan dalam penetapannya akan d i lakukan perba ikan sebaga imana mest inya.

D i tetapkan d i : J A K A R T A Pada tanggal : 30 Apr i l 2004

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Ttd

Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889

SALINAN Keputusan in i d isampaikan kepada : 1 . Menter i Perhubungan; 2. Menter i Da lam Neger i ; 3 . Menter i Pemukiman dan Prasarana Wi layah; 4. Kepala Kepol is ian Republ ik Indones ia; 5 . Sekretar is Jendera l , Inspektur Jendera l , para Direktur

Jendera l dan para Kepa la Badan d i l ingkungan Departemen Perhubungan;

6. Para Gubernur d i se luruh Indones ia; 7 . Para Direktur d i l ingkungan Di rektorat Jendera l

Perhubungan Darat; 8 . Para Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ Prop ins i d i se luruh

Indones ia; 9 . Para Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ Kabupaten / Kota

d i se luruh Indones ia; 10. DPP ORGANDA.

Page 6: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Lampiran Keputusan Di rektur Jendera l Perhubungan Darat Nomor : SK.727/AJ.307/DRJD/2004 Tanggal : 30 Apr i l 2004

PEDOMAN TEKNIS PENGANGKUTAN BARANG UMUM DI JALAN

Page 7: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

1

BAB I

PENDAHULUAN 1. Pengertian

a . Angkutan ada lah pemindahan orang dan/atau barang dar i satu tempat ke tempat la in dengan menggunakan kendaraan;

b . Kendaraan ada lah suatu a lat yang dapat bergerak d i ja lan, terd ir i dar i kendaraan bermotor atau kendaraan t idak bermotor;

c . Kendaraan bermotor ada lah kendaraan yang d igerakan oleh pera latan tekn ik yang berada pada kendaraan i tu;

d . Mobi l barang ada lah set iap kendaraan bermotor se la in dar i yang termasuk da lam sepeda motor , mobi l penumpang dan mobi l bus;

e . Kendaraan umum adalah set iap kendaraan bermotor yang d isediakan untuk d ipergunakan o leh umum dengan d ipungut bayaran;

f . Muatan sumbu ada lah jumlah tekanan roda-roda pada suatu sumbu yang menekan ja lan;

g . Barang umum ada lah bahan atau benda se la in dar i bahan berbahaya, barang khusus, pet i kemas dan a lat berat yang terd i r i dar i :

1) . Muatan umum; 2) . Muatan logam; 3) . Muatan kayu; 4) . Muatan yang d imasukkan ke pa let; 5) . Pengangkutan kendaraan dengan cara bert ingkat; 6) . Kendaraan dengan tutup gorden samping; 7) . Kaca lembaran.

h . Jar ingan l intas merupakan kumpulan dar i l in tas- l intas

yang menjad i satu kesatuan jar ingan pelayanan angkutan barang umum dengan JBI leb ih besar dar i 13 ton dan kendaraan angkutan pet i kemas;

Page 8: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

2

i . Pengir im ada lah set iap orang atau badan yang

menja lankan fungs i pengir iman dan/atau yang menyebabkan terk i r imnya barang dar i satu tempat ke tempat la in, termasuk pengawas gudang, ekspedis i muatan dan penghubung;

j . Pengangkut adalah set iap orang atau badan yang melakukan fungs i pangangkutan yang d iatur o leh peraturan perundang-undangan, termasuk pemi l ik , pemborong, agen, pengemudi dan/atau set iap orang yang bertanggungjawab atas kendaraan pengangkut ser ta peker ja angkutan terka i t la innya;

k . Awak Kendaraan ada lah pengemudi dan pembantu pengemudi;

l . Direktur Jendera l ada lah Direktur Jendera l Perhubungan Darat .

2. Maksud dan Tujuan

a . Maksud

Penyusunan pedoman in i d imaksudkan untuk member ikan petunjuk kepada p ihak / instans i yang berkepent ingan da lam pengangkutan barang, penyedia jasa ( transporter) dan/atau pemi l ik kendaraan dan pengguna jasa (user) , da lam menyelenggarakan angkutan barang umum di ja lan.

b . Tujuan

Sedangkan tu juannya ada lah untuk menjamin bahwa pengangkutan barang d i laksanakan dengan memperhat ikan aspek kese lamatan dan ke lestar ian l ingkungan, ba ik manus ia , kendaraan maupun barang, sehingga kece lakaan dan kerusakan ja lan ak ibat muatan lebih dapat d ih indar i / d imin imal is i r .

Page 9: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

3

3. Ruang Lingkup

Dalam pedoman in i d iura ikan pr ins ip dasar penye lenggaraan angkutan untuk jen is muatan barang umum, antara la in : a . Cir i -c i r i Pe layanan Pengangkutan Barang Umum; b. Persyaratan Kendaraan Pengangkut; c . Tata Cara Pengangkutan Mas ing-mas ing Jen is Muatan

Barang umum; d. L intasan Kendaraan Pengangkut Barang Umum; e. Kewaj iban Pemi l ik dan/atau Penanggung Jawab

Barang; f . Kewaj iban pengangkut; g . Pengawasan dan Pengenda l ian; h . Sanks i Admin is trat i f ; i . Sis tem Informas i Manajemen Per iz inan Angkutan

Barang Umum; j . Sis tem Pe laporan.

Page 10: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

4

BAB II

TATA CARA PENGANGKUTAN BARANG UMUM

1. Cir i–cir i Pelayanan

Pe layanan angkutan barang umum dise lenggarakan dengan c i r i - c i r i sebagai ber ikut :

a . prasarana ja lan yang d i la lu i memenuhi ketentuan

ke las ja lan; b. tersed ianya tempat memuat dan membongkar barang; c . di layan i dengan kendaraan bermotor jen is mobi l

barang.

2. Persyaratan Kendaraan

Mobi l barang untuk pelayanan angkutan barang umum sesuai dengan c i r i - c i r i pe layanan sepert i tersebut d i atas, harus memenuhi persyaratan :

a . Desa in dan konstruks i kendaraan harus sesuai dengan

muatan yang d iangkut; b . Ketentuan tekn is dan la ik ja lan; c . Tersed ia pera latan untuk keamanan muatan, termasuk

muatan yang menggantung kearah be lakang 1-2 meter;

d . Khusus untuk tra i ler , ground c learance min imum harus d ipertahankan;

e . Untuk kendaraan muatan barang umum ter tentu, bak muatan dapat d i tambahkan sekat (headboard dan/atau s ideboard) , ba lok penyangga, ba lok mel intang, k lep dan la in- la in;

f . Mencantumkan nama perusahaan secara je las pada badan kendaraan d isamping k i r i dan kanan;

g. Menempatkan jat i d i r i pengemudi pada dashboard.

3. Tata Cara Pengangkutan

Beberapa hal yang harus d iperhat ikan da lam pengangkutan barang umum ya i tu :

Page 11: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

5

a . Kese lamatan muatan kendaraan.

b. Muatan harus d iangkut kendaraan dalam kondis i aman untuk mel indungi orang-orang yang ter l ibat da lam pemuatan, pembongkaran (muatan) dan mengendara i kendaraan, ser ta pemakai ja lan la innya dan para peja lan kak i .

c . Pemuatan dan pembongkaran harus memperhat ikan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Ker ja .

d . Pemuatan dan pembongkaran harus d i lakukan o leh orang-orang yang ter la t ih yang mengetahui res iko yang d ikandungnya, termasuk pengemudi juga harus mengetahu i res iko tambahan dar i muatan, atau sebagian muatan, yang bergerak saat kendaraan d ikemudikan.

e . Semua pera latatan pada kendaraan barang harus d igunakan sesuai petunjuk penggunaan dar i pabr ik sehingga t idak membahayakan bag i para pengguna ja lan la innya serta peja lan kak i .

f . Muatan T ingg i :

• Perhat ian khusus harus d iber ikan terhadap bahaya muatan t ingg i yang mungkin harus melewat i bawah jembatan atau bangunan la in d i sepanjang ja lan. Jembatan dapat d ihantam kendaraan barang yang bermuatan ter la lu t ingg i untuk melewat i d i bagian bawah jembatan. Hal in i dapat mengak ibatkan pengemudi kendaraan dan orang la in tewas atau lukan- luka. Set iap tubrukan pada jembatan kereta ap i berpotens i mengeluarkan re l , yang b isa menyebabkan kereta ap i terge l inc i r ke luar re l dan kemungkinan kece lakaan kereta ap i ser ius .

• Semua kendaraan dengan ket ingg ian kese luruhan saat melakukan per ja lanan d i a tas 3 meter harus memi l ik i t ingg i maks imum kendaraan da lam kak i dan inc i yang d i tampi lkan d i da lam kabin seh ingga je las ter l ihat o leh pengemudi .

• Set iap kendaraan yang terpasang dengan pera latan t ingkat t inggi yang mampu melampaui ket ingg ian 3 meter harus d ipasang dengan pera latan per ingatan v isua l .

Page 12: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

6

g . Pengoperas ian da lam fer i :

• Sistem pengenda l ian yang cocok untuk d i darat t idak ber laku d i laut , sepert i operas i fer i ro-ro (ro l l -on/ro l l -of f ferry) , kendaraan dan muatannya akan mengikut i karena gerakan berombak besar (ro l l ing) dan anggukan (p i tch ing) kapal .

• Operator kendaraan yang ing in menggunakan fer i harus memast ikan bahwa s istem pengendal ian muatan harus mampu bertahan da lam kekuatan angin semacam itu .

• Pengamanan kendaraan d i kapa l juga pent ing dan o leh karena i tu kendaraan harus d i lengkapi dengan tempat mengikat barang ( lash ing po int) yang cukup kuat untuk bertahan terhadap kekuatan angin yang akan d ihadapi d i laut . Tempat mengikat barang harus b isa dengan mudah d icapa i awak dek dan t idak terhalang o leh tangk i bahan bakar , batera i d l l .

Page 13: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

BAB III

PRINSIP-PRINSIP KESELAMATAN MUATAN

Beberapa pr ins ip kese lamatan muatan yang harus d iperhat ikan dalam pengangkutan barang umum :

a . Asumsi bahwa berat muatan akan tetap d ipos is inya b i la sebuah kendaraan berubah arah—berke lok atau menyusu l d l l ada lah t idak benar. Sebenarnya muatan yang leb ih berat , besar kemungkinannya bergerak ket ika kendaraan mela ju karena energ i k inet iknya leb ih besar . D i bawah pengereman yang su l i t berat yang berperan ke arah depan b isa sama dengan act ing down pada kendaraan. Oleh karena i tu , muatan yang t idak d ikenda l ikan t idak akan aman.

Gambar 1

Gambar 2

7

Page 14: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

8

B i la kendaraan mengerem muatan akan terus bergeser dar i pos is i semula karena kekuatan angin terhadap muatan se lama pengereman meningkat dengan t ingkat per lambatan dan berat muatan. Semakin berat muatan, dan semakin su l i t mengerem, maka semakin banyak muatan akan mencoba untuk bergerak.

b . Pergesekan saja t idak b isa d ianda lkan untuk menjaga muatan tetap pada tempatnya. Ket ika kendaraan bergerak, pergerakan vert ika l d isebabkan o leh ge lombang d i ja lan akan mengurangi daya pengekangan karena pergesekan. In i b isa berkurang menjad i no l j ika muatan meningga lkan dasar bak truk.

c . Diper lukan leb ih banyak lag i daya untuk menghent ikan satu muatan yang te lah mula i bergerak d ibandingkan daya mencegah pergerakan pertama kal i . Efek benturan beru lang-u lang (batter ing ram) meningkat dengan cepat dengan pen ingkatan jarak d imana muatan bergerak berhubungan dengan kendaraan. Oleh karena i tu pent ing seka l i muatan d ikenda l ikan sedemik ian rupa seh ingga pergerakan muatan pada kendaraan d icegah.

d. Pr ins ip dasar d i atas , ada lah bahwa gabungan kekuatan s is tem pengendal ian muatan harus cukup untuk menahan kekuatan angin t idak kurang dar i tota l berat ke depan ( load forward) , agar mencegah muatan bergerak da lam pengereman su l i t , dan separoh berat muatan ke be lakang ( load backward) dan ke samping (s ideways) ( l ihat gambar 3) . Pergerakan vert ika l mungkin ter jad i namun in i mest i d iatas i j ika kondis i d iatas ter jad i . In i ber laku bagi semua kendaraan, t idak pedul i ukuran, dar i van kec i l h ingga kendaraan barang yang besar . Pr ins ip-pr ins ip in i d idasarkan pada daya maks imum yang mungkin d ia lami se lama penggunaan ja lan b iasa. Kekuatan angin leb ih besar mungk in d ihadapi j ika kendaraan, misa lnya, ter l ibat da lam kece lakaan.

Page 15: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Gambar 3

9

Page 16: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

10

BAB IV

PEMILIHAN KENDARAAN DAN SUSUNAN MUATAN

A. Pemilihan Kendaraan

• Operator angkutan bertanggungjawab untuk menyediakan kendaraan yang cocok dan pera latan yang aman bagi mas ing-mas ing muatan yang diangkut dan memast ikan bahwa pengemudi dan staf pemuatan berkompeten dan te lah mener ima petunjuk memadai da lam penggunaannya.

• Tugas pengemudi ada lah memer iksa dan memast ikan bahwa muatan cukup aman se lama da lam per ja lanan, terutama j ika ter jad i pengereman atau berbelok mendadak. Harus d iperhat ikan juga bahan-bahan a las (bak t ruk) , sepert i a lumin ium atau ka lau a las bak da lam kondis i basah, maka daya pergesekan yang membantu mengenda l ikan muatan b isa d ibawah perk i raan.

• Desa in, konstruks i dan bodywork kendaraan harus cocok untuk muatan yang akan d iangkut demik ian pu la dengan s i fa t dan kekuatan bahannya yang d igunakannya.

• Perawatan ant i koros i f komponen yang memuat muatan sangat d iper lukan.

• Bi la sebuah kendaraan akan d iangkut dengan kapa l sepert i operas i fer i , harus d ibuat untuk pengenda l ian muatan ekstra yang d iper lukan dan untuk tempat menyangkutkan ta l i d i sas is (chas is anchorage po int) guna mengamankan kendaraan d i dek.

• Perk i raan muatan maks imum d i lanta i bak kendaraan harus d iketahu i seh ingga lanta i dan bagian la innya sepert i ruang yang menopang ba lok l intang (crossbeam) mencukupi . Ka lku las i kekuatan harus d iperh i tungkan t idak hanya untuk muatan sa ja tetap i untuk set iap kekuatan angin ekstra karena cara pemuatan, misa lnya: j ika menggunakan truk fork l i f t d i lanta i bak se lama pemuatan dan pembongkaran muatan.

• Hubungan antara jarak roda kendaraan, panjang bodi dan bodi yang menggantung harus d ipert imbangkan

Page 17: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

11

l

secara seksama sehubungan dengan kompos is i muatan yang d iangkut , khususnya j ika penggunaan penuh di lakukan sesua i muatan as roda maksimum yang d i iz inkan.

• Untuk mencegah kendaraan kandas, pada leve l cross ing d l l , ja rak antara bag ian bawah mobi l dengan permukaan tanah (ground c learance) min imum tertentu bag i t ra i ler harus d ipertahankan, khususnya untuk tra i ler yang bermuatan rendah ( low load ing t ra i ler) .

B. Susunan Muatan

• Sebelum kendaraan d i i s i dengan muatan, harus d i lakukan pemer iksaan guna memast ikan bahwa bak terbuka muatan (p lat form), bodywork, dan tempat menyangkutkan ta l i pengikat cocok dengan muatan yang d iangkut ser ta da lam kondis i ba ik dan b isa d ipaka i .

• Pemuatan t idak bo leh meleb ih i batasan maks imum kekuatan as roda dan batasan berat kotor . B i la sebagian muatan akan d i turunkan se lama per ja lanan, pengaruhnya terhadap berat kotor , berat as roda serta keamanan dan stabi l i tas muatan jangan d iaba ikan. Mesk i mengeluarkan sebagian muatan akan mengurangi berat kotor kendaraan, perubahan d is t r ibus i berat mungk in menyebabkan set iap as roda akan menjad i ke leb ihan beban (over oaded).

• J ika p lat form, bodywork dan tempat menyangkutkan ta l i pengikat b isa d igunakan, muatan harus d i letakkan bersentuhan dengan headboard. B i la in i t idak b isa d i lakukan maka a lat keamanan tambahan harus d igunakan. Cara-cara yang memungk inkan antara la in :

- memasang penghalang mel intang pada p latform kendaraan yang harus terpasang erat ke kerangka sas is ,

- memasang ba lok, ganja l , baj i untuk mencegah set iap barang-barang muatan bergerak ke berbaga i arah;

- memasang ikatan tambahan;

Page 18: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

- dalam ha l van, ta l i pengikat yang aman bagi bod i kendaraan harus d igunakan.

Untuk mencapa i s tab i l i tas kendaraan yang maks imum, muatan harus d i tempatkan seh ingga pusat grav i tas i tetap rendah dan dekat dengan gar is tengah (center l ine) kendaraan. In i berar t i bahwa :

- Muatan harus d i sebar guna member ikan d is t r ibus i berat yang rata d i se luruh lanta i bak secara kese luruhan;

- Bi la muatan d i tumpuk, barang-barang yang leb ih besar dan leb ih berat harus d i le takkan d i bagian pa l ing bawah ( l ihat gambar 4);

- Barang-barang yang lebih berat harus d i le takkan leb ih dekat dengan gar is tengah kendaraan dan barang-barang yang leb ih r ingan d i s i s inya;

- Bi la muatan d i tumpuk, maka paket pa l ing rendah harus cukup kuat untuk mendukung yang la innya ket ika kendaraan mengerem, menikung atau tambah kecepatan.

Gambar 4

Bobot muatan yang berat dengan d imensi kec i l , harus d isebar d i se luruh p lat form kendaraan dengan menggunakan pera latan penyebar muatan (misa lnya: pa let , papan kayu yang berukuran besar d l l ) .

Biasanya muatan harus d isusun sehingga t idak menghalangi ruang pandangan pengemudi termasuk pandangan ke be lakang mela lu i kaca sp ion. J ika muatan d iperh i tungkan panjang dan lebar , a tau d imana muatan mengaburkan lampu waj ib , ref lektor , tanda-tanda bagian be lakang

12

Page 19: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

13

atau pe lat nomor mobi l harus d iperhat ikan agar pencahayaan tetap memenuhi persyaratan.

J ika kendaraan mengangkut muatan yang meleb ih i d imens i kendaraan harus d ipasang pera latan yang d i lengkapi dengan tanda khusus, ba ik ke arah be lakang antara 1-2 meter yang menggantung maupun ke depan atau ke be lakang meleb ih i 2 meter , atau leb ih dar i 305 mm atau lebar kese luruhan atau set iap project ion yang menyamping meleb ih i 2 ,9 meter , harus d ibuat je las ter l ihat bag i pengguna ja lan la in . Da lam beberapa kondis i d iper lukan untuk member i tahu petugas la lu l in tas dan angkutan ja lan sebelum kendaraan mela ju d i ja lan umum.

Page 20: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

14

BAB V

TEMPAT MENYANGKUTKAN TALI PENGIKAT, HEADBOARD DAN PARTISI INTERNAL

A. Tit ik Tambat

Pada umumnya ta l i penga i t (rope hook) d igunakan d isebagian besar p lat form kendaraan, d i las atau d ikunc i gerendel d i s is i bag ian bawah penopang (outr igger) , karena merupakan tempat cante lan (anchor po int) untuk s is tem penahan muatan.

Rope hook jangan digunakan pada anchor load , karena rope hooks t idak mengikut i s tandar konstruks i , dengan kekuatan, ukuran dan bahan bervar ias i dan jarang di rancang untuk menahan daya meleb ih i sek i tar 1 h ingga 1,5 ton.

Tempat menyangkut ta l i pengikat (anchorage po int) mengamankan muatan, harus memi l ik i kapas i tas 0,5 ton, 1 ,0 ton atau 2,0 ton dan leb ih. Kapas i tas mas ing-mas ing tempat mengamankan muatan harus d i tunjukkan pada kendaraan dan terhadap produsen kendaraan atau pembuat bod i harus member ikan in formas i tentang kapasi tas mas ing-mas ing anchorage po int . Desain dan konstruks i harus memungkinkan faktor keselamatan dua ka l i kapas i tas yang d i tentukan d i set iap arah d imana pengikatan b isa d icante lkan.

Anchorage point juga harus d irancang seh ingga dapat mengalahkan kekuatan angin yang menerpa ke s t ruktur utama kendaraan. Harus d idesa in sedemik ian ba ik seh ingga ada pergerakan min imal dar i anchorage po int ket ika d imuat dengan pengekangan, karena set iap pergerakan akan secara ser ius mengurangi e fekt i f i tas pengekangan. Anchorage point harus kompat ibe l dengan jen is pera latan pengaman yang akan d igunakan.

Anchorange po int harus kuat tercante l ba ik secara langsung terhadap cas is atau ke logam yang mel intang atau outr igger . Anchorage point yang hanya aman bag i bahan kayu t idak mungk in member ikan kekangan yang d ikehendak i . Melengkapi

Page 21: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

15

anchorage po int tambahan, ke kendaraan jangan melemahkan cas is atau struktur bod i kendaraan. Khususnya, pengeboran lubang dan penge lasan terhadap sas is t idak d ipert imbangkan tanpa persetujuan dar i pabr ikan (kendaraan). J ika anchorage po int bers i fat tetap atau d i tempat pemuatan maka anchorage po int t idak menonjo l d i atas leve l hor izonta l tempat pemuatan da lam pos is i i s t i rahat ( rest) . Ukuran set iap ceruk jangan leb ih besar dar i yang d iper lukan untuk anchorage khusus yang d igunakan.

Anchorage po int dengan muatan cukup harus d ised iakan. Jumlah kapas i tas anchorage point d i kedua s is i kendaraan (dengan asumsi bahwa mereka tersebar rata) mest i t idak kurang dar i muatan kendaraan maks imum. Harus ada min imum t iga d i mas ing mas ing s is i . Dengan demik ian, muatan 3,0 ton akan memer lukan sed ik i tnya t iga set iap s is i yang mas ing-mas ing berkapas i tas 0,5 ton. Da lam ha l muatan lebih t inggi , jumlah anchorage point dan kapas i tasnya juga akan tergantung pada apakah kendaraan tu juannya d ibuat untuk jen is khusus perdagangan atau d igunakan untuk operas i pengangkutan umum dimana ukuran dan berat mas ing-mas ing barang mungk in bervar ias i .

Misa lnya, satu operator kendaraan berkapas i tas muatan 20 ton d igunakan secara eksk lus i f untuk komodi tas khusus mungkin harus memi l ih antara ketentuan 40 x tempat 0,5 ton, 20 x tempat 1,0 ton, atau 10 x tempat 2,0 ton tergantung pada s i fat muatan. D i p ihak la in , pengusaha angkutan barang umum dengan kendaraan serupa menggunakan untuk muatan bermacam-macam da lam sega la kemungkinan akan membutuhkan enam atau leb ih tempat 2,0 ton p lus 1,0 ton atau 0,5 ton untuk mencapai pa l ing t idak pengenda l ian 20 ton yang d iharuskan. Po la pers is akan tergantung pada jen is muatan yang akan d iangkut .

Jumlah anchorage point sesungguhnya yang d igunakan pada per ja lanan khusus akan tergantung pada berat dan d imens i muatan yang d iangkut dan tempatnya d i p latform da lam hubungan dengan headboard atau a lat pengenda l i tambahan la innya.

Page 22: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Gambar 5

Gambar 6

Tabe l d i bawah in i member ikan beberapa n i la i yang d ianjurkan, namun da lam beberapa kasus pengendal ian tambahan dengan headboard atau a lat -a lat la innya mungk in d iper lukan

a . K e n d a r a a n d e n g a n 2 a s r o d a ( f l a t / p i c k u p / d r o p - s i d e d )

P a n j a n g b o d i j u m l a h m i n i m u m a n c h o r a g e p o i n t 0 , 5 t o n

M i n i m u m – 3 , 6 m ( 1 2 k a k i ) 6 8 1 0 1 2 - -

3 , 6 m – 4 , 9 m ( 1 6 k a k i ) 8 1 0 1 2 1 6 1 8

4 , 9 m – 6 , 1 m ( 2 0 k a k i ) 1 0 1 2 1 4 1 8 2 0

6 , 1 m – 7 , 3 m ( 2 4 k a k i ) 1 2 1 4 1 6 2 0 2 4

P a y l o a d ( t o n ) 0 - 2 2 - 4 4 - 6 6 - 8 8 +

16

Page 23: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

17

b . K e n d a r a n d e n g a n 3 - 4 a s r o d a

P a n j a n g b o d i j u m l a h m i n i m u m a n c h o r a g e p o i n t 0 , 5 t o n

M i n i m u m – 5 , 5 m ( 1 8 k a k i ) 1 4 1 6 1 8 2 0 2 2

5 , 5 m – 7 , 3 m ( 2 4 k a k i ) 1 8 2 0 2 2 2 4 2 6

7 , 3 m – k e a t a s 2 0 2 2 2 4 2 8 3 0

P a y l o a d ( t o n ) 0 - 1 0 1 0 - 1 2 1 2 - 1 6 2 6 - 2 0 2 0 +

B a g i k e n d a r a a n y a n g m e n g a n g k u t m u a t a n h e a v y c o n c e n t r a t e d d e n g an b a s i s r e g u l e r l e b i h b a i k m e m b u a t a n c h o r a g e p o i n t y a n g k u a t d i d e k / s i s i k e r a n g k a y a n g d i t a m b a h k an p a d a p l a t f o r m .

c . T r a i l e r

T r a i l e r j u g a h a r u s s e s u a i d e n g an d i m e n s i b e r a t / p a n j a n g d i a t a s u n t u k t e m p a t p e n g am a n

B. Headboard dan Front bulkhead (sekat bagian depan)

Headboard, b i la d ipasang, b isa d iper lakukan sebaga i bagian dar i s i s tem pengendal ian muatan.

Sebuah headboard harus mampu menahan kekuatan angin hor izonta l secara kese luruhan yang d isebarkan d i atas tempat vert ika lnya min imal separoh bobot kendaraan.

Lebar headboard harus sama dengan lebar p lat form pemuatan, kecua l i ka lau jen is muatan membolehkan headboard leb ih sempi t . Baga imanapun, harus t idak leb ih kec i l dar i lebar kab in pengemudi .

Tinggi headboard harus cukup untuk menghalangi pergerakan ke depan jen is muatan sesua i desa in kendaraan dibuat , kecual i ka lau pengendal ian muatan memadai d iber ikan o leh a lat -a lat la in .

Headboard harus t idak memi l ik i ce lah yang cukup besar untuk memungkinkan penetras i o leh bagian la in muatan. Celah yang leb ih besar untuk membantu pandangan pengemudi harus d i tutup dengan stee l mesh ( jar ingan kawat baja las) atau bahan yang sama kuatnya dengan headboard.

Page 24: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

18

Untuk muatan-muatan sepert i batangan logam, ba lok, ba lok penopang, pe lat logam d l l yang b isa penetras i ke ruang kemudi sek i ranya pera latan pengaman gaga l beker ja , headboard harus d iperkuat secukupnya untuk menahan kerusakan dar i e lemen-e lemen ind iv idu dar i muatan.

Untuk keuntungan maks imum yang berasa l dar i headboard pent ing seka l i bahwa muatan bersentuhan dengan headboard. J ika ruang d ib iarkan seh ingga muatan b isa bergerak ke depan sebe lum mencapai headboard, kapas i tas pengenda l iannya akan berkurang da lam jumlah besar . Ba lok yang d ipak b isa membantu, mengingat ba lok tersebut cocok untuk d ikendal ikan sendir i .

Headboard ha rus se r i ng d iu j i ka l au ada ke rusakan . Pe rha t i an khusus ha rus d ibe r i kan bag i pane l kayu a tau papan dan ke t empa t headboard yang menon jo l ke sas i s . Headboard yang rusak j angan d ipaka i un tuk tu juan pengenda l i an .

Dimana sa ja memungk inkan, muatan harus d iangkut te rp i sah dar i penumpang. Sek i ranya van ter tu tup d imana ruang pengemudi merupakan bag ian in tegra l dar i bod i kendaraan, sekat (bulkhead) harus dipasang antara ruang muatan dan ruang pengemudi . Sekat semacam i tu harus mendapatkan proteks i yang cukup bag i persone l kab in da lam ruang pengemudi dan harus d i rancang untuk menahan secara kese lu ruhan kekuatan ang in hor i zonta l se t idaknya separoh dar i berat muatan.

Ket ika mobi l perkebunan d igunakan untuk pengangkutan barang, mobi l in i juga mest i memi l ik i sekat untuk mel indungi personel d i jok depan. J ika sekat t idak d ipasang maka muatan harus mampu menahan untuk mencegah set iap pergerakan ke depan ( forward movement) .

Kendaraan kadang-kadang d ibag i dengan par t i s i in te rna l menjad i se jumlah ruang d imana mas ing-mas ingnya mencukup i da lam ha l pengenda l ian muatan . Headboard a tau par t i s i in terna l harus d i rancang untuk menahan daya ang in yang te rsebar seca ra hor i zonta l sed ik i tnya separoh dar i muatan untuk ruang te rsebut .

Pengecua l ian, j ika headboard t idak d ipasang :

Page 25: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

19

l

- Bod i d i r ancang seca ra khusus un tuk muatan yang b i sa d i kenda l i kan o l eh a l a t se l a i n da r i headboard . M i sa lnya van pend ing in . Kenda raan i n i ha rus mengangku t pe l a t pab r i kan yang seca ra j e l a s menya takan j en i s mua tan mob i l i t u d i tu jukan dan ca ra pengenda l i an muatan d i l akukan .

- Headboard jen is t rest le atau bo ls ter untuk mendukung muatan panjang harus membawa pe lat pabr ikan yang dengan je las menyatakan kapas i tas muatan ver t ika l dan hor izonta l , karena daya ang in akan d i tentukan o leh jen is muatan yang d iangkut .

- Kendaraan yang d igunakan untuk mengangkut daging harus d i lengkapi dengan jeru j i dan s id ing hook dan penerangan yang cukup. Jeruj i harus d i lengkapi dengan engse l dengan jarak 1 h ingga 1,5 meter guna mencegah bergerak atau bergeser karena pergerakan kendaraan atau saat pengereman. Pemuatan pada kendaraan daging harus d isebar secara merata d i semua jeru j i dan set iap penghent ian d i lakukan. J ika of f - load ing ber langsung, muatan yang ters isa harus d i red is t r ibus i dan d iap l ikas ikan kembal i . Se lamanya lanta i kendaraan harus tetap bers ih dar i darah dan bahan bahan yang l ic in .

Sela in cara kese lamatan muatan yang digambarkan pada pedoman in i , ketentuan tambahan d iper lukan b i la b inatang d iangkut dengan ja lan darat .

Page 26: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

20

BAB VI

PERALATAN PENGAMAN MUATAN

Opera to r ha rus me lengkap i kenda raannya dengan pe ra l a tan pengaman yang benar sesua i jen i s dan kompos i s i mua tan yang akan d i angku t un tuk mengamankan mua tan .

Pera l a tan yang cocok un tuk d igunakan da l am pengenda l i an mua tan umum d ian ta ranya : c l amp, bau t khusus , t a l i kawat ba ja , r an ta i , webb ing ha rness , l embar , ne t , rope dan sho r ing ba r .

Semua pe ra l a tan yang d igunakan un tuk mengamankan muatan ha rus d ipe r i k sa seca ra be rka l a un tuk mencegah ke rusakan . Susunan pemer i k saan ha rus sesua i dengan i n s t ruks i pab r i kan , perha t i an khusus ha rus d ibe r i kan te rhadap webb ing dan ta l i guna memas t i kan t i dak ada kemeroso tan yang te r l i ha t ka rena pemaka ian te rus menerus , sepe r t i be r jumba i . Pe ra l a tan te r sebu t j uga d ipe r i k sa un tuk memas t i kan t i dak t e rpo tong a tau rusak ak iba t sa lah paka i . J i ka ada ke raguan apakah pe rba i kan d ipe r l ukan , r e fe rens i ha rus d ibua t ke p rodusen a tau sup l i e r ta l i .

Tal i kawat baja yang d ibuat untuk ta l i pengikat khusus atau s l ing, cocok untuk mengamankan muatan b i la d igunakan bersama dengan pera latan la in sepert i a lat penyanggga (shack les) dan sarung jar i ( th imbles) . Kekuatan ta l i kawat baja akan tergantung pada t ingkat baja yang d igunakan, jumlah unta i , jumlah kawat d i mas ing-masing unta i , d iameter ta l i dan cara pembuatannya.

Ta l i kawat yang memi l i k i d i amete r ku rang da r i 8 m i l ime te r t i dak cocok un tuk tu juan pengenda l i an mua tan . Ta l i kawat ha rus bebas da r i ka ra t dan j angan d igunakan j i ka t e r l i ha t ada kawat yang pa tah a tau ada un ta i an . Pera l a tan l a i nnya yang d igunakan dengan ta l i kawat ha rus memi l i k i kua l i t a s dan kekua tan yang sama. Ta l i kawat yang bengkok ta jam akan mengurangi kekuatan efekt i fnya.

Ranta i cocok untuk mengikat muatan b i la d igunakan da lam cara sama dengan ta l i kawat baja . T iga ha l menentukan kekuatan sebuah ranta i : panjang mata ranta i , keteba lan dan kua l i tas logam yang d igunakan.

Page 27: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

21

i

Semakin panjang sebuah hubungan ranta i semakin rentan untuk rusak, hubungan yang panjang b isa dengan mudah cacat j ika tegang. Ranta i yang d igunakan harus kompat ibe l dengan persyaratan muatan yang d iangkut .

Penggunaan ranta i bes i a tau ranta i sp l i t l nk, t idak d ianjurkan.

Set iap sambungan ranta i harus d iper iksa sebe lum digunakan. Ranta i harus hanya d igunakan bersama dengan tens ioner yang cocok dan pengatur tegangan ta l i ( turnbuck le) dengan muatan ker ja yang aman yang kompat ib le dengan ranta i .

Webbing assembl ies ( ta l i pengikat berupa kumpulan anyaman) cocok untuk mengamankan banyak jen is muatan. Anyaman tersebut b iasanya terd i r i dar i ta l i yang d i ja l in dengan beberapa bentuk sambungan dan menggabungkan sebuah a lat peregang. In i d i tanda i dengan Rated Assembly Strength (RAS) yang mest i t idak pernah ber leb ih . Webbing yang terbuat dar i po lyester , po lyamide atau po lypropy lene b isa d igunakan. Po lyester kekuatannya agak berkurang ka lau basah, dan sangat tahan terhadap asam yang ta jam, namun b isa d i rusak dengan a lka l i . Po lyamide b isa keh i langan h ingga 15% kekuatannya ket ika basah, dan sangat tahan a lka l i namun b isa rusak o leh kekuatan asam. Sedangkan Po lypropy lene sangat bermanfaat d imana ant i -bahan k imia merupakan sebuah persyaratan.

Sebe lum penggunaan , ha rus d i t e l i t i un tuk memas t i kan komponen l ogam ha rness t i dak rusak seh ingga webb ing t i dak te rpo tong a tau be r jumba i dan semua j ah i t an da l am keadaan bagus . J i ka d i t emukan ke rusakan , naseha t ha rus d i ca r i da r i pab r i kan un tuk mengecek apakah pe rba i kan mungk in d i l akukan .

Jar ing (webbing net) untuk mengamankan atau mempertahankan beberapa jen is muatan mungk in d ibuat dar i webbing st rap atau f iber buatan manus ia atau a lami atau kawat baja . Webbing net b iasanya d igunakan sebaga i penghambat untuk membagi ruang muatan menjad i kompartemen. Ta l i a tau cord net b isa d igunakan untuk mengamankan muatan ba ik pa let atau langsung ke kendaraan sebaga i s is tem pengendal i utama.

Jar ing yang leb ih r ingan b isa d igunakan untuk menutup i bod i kendaraan yang te rbuka. Harus d iperha t ikan untuk

Page 28: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

22

menjamin bahwa komponen logam ja r ing t idak men jad i te rkoros i a tau rusak , seh ingga webb ing t idak putus dan semua jah i tan bagus . Ta l i dan cord net harus d iper iksa ka lau pu tus a tau te r jad i ke rusakan la in pada f ibe r . J i ka d iper lukan , perba ikan harus d i l akukan o leh orang yang ah l i sebe lum jar ing d igunakan. Ukuran mesh dar i ja r ing harus leb ih kec i l dar i bag ian te rkec i l muatan .

Tal i yang d igunakan untuk mengamankan muatan seharusnya d ibuat dar i po lypropy lene, po lyester , s isa l a tau mani la. Ta l i Po lyamide (n i lon) t idak cocok, karena ta l i in i cenderung merenggang d i bawah muatan. Ta l i harus terbuat t iga ja l inan dan harus memi l ik i d iameter nomina l min imum sekurang-kurangnya 10 mi l imeter . Ujung ta l i harus d isambung atau ka lau t idak d irawat untuk mencegah ber jumbai . Ta l i harus d ip i l ih sete lah mempert imbangkan pemuatan maks imum akan d ipaka i da lam t iap-t iap pengikatan. Nama pabr ik yang d i tempelkan pada label , harus menunjukkan angka maks imum muatan untuk ta l i in i . S impul atau bengkok ta jam akan mengurangi kekuatan efekt i f ta l i dan kekuatan s isa l a tau mani la mungk in akan berkurang ka lau d ipenuhi a i r a tau basah.

Klem cocok untuk mengamankan muatan yang d ipasang dengan l i f t ing pocket , bracket atau a lat pe lengkap yang d i rancang khusus. Da lam banyak ha l per lu untuk memperkuat dek kendaraan d i sek i tar pos is i k lem. Rancangan k lem dan penguatan harus d i lakukan sesua i dengan rekomendas i pabr ik kendaraan. Min imum 4 k lem harus d igunakan dan set iap t iga d iantaranya harus cukup kuat untuk menahan muatan j ika satu k lem t idak berfungs i dengan benar.

Kain penutup muatan terd i r i dar i dua jen is ;

- Kain terpa l , hanya member ikan per l indungan cuaca dan t idak harus d igunakan sebagai bag ian s is tem penahan.

- Lembar penutup muatan yang memasukkan webbing st rap, yang mempunya i kekuatan setara bod i .

Sleeve dan pe l indung sudut (corner protector) harus d igunakan untuk mencegah kerusakan ba ik muatan maupun pera latan penahan yang melampaui sebuah sudut ta jam.

Page 29: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

23

Banding (baja atau p last ik) , yang biasa d igunakan untuk mengikat muatan bersama-sama, bukanlah cara yang memadai untuk mengamankan muatan kendaraan. Banding dalam jumlah banyak, membuat su l i t untuk memast ikan bahwa jen is yang akan d igunakan memi l ik i kekuatan yang cukup untuk menahan muatan dan ada res iko nyata akan menjad i longgar se lama per ja lanan. J ika in i ter jad i pengemudi akan su l i t mengetahu inya.

Page 30: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

BAB VII

PERSYARATAN UMUM UNTUK MENGAMANKAN MUATAN

Sis tem pengenda l ian muatan tota l terd i r i dar i gabungan:

- Mengikat muatan secara aman terhadap tempat menyangkut ta l i pengikat (anchorage po int) yang d ipasang pada sas is kendaraan, termasuk cross bearer , penopang dan la in- la in .

- Menyusun muatan termasuk headboard, d ind ing pemisah, k lep, ba lok mel intang, ba lok penyangga (shor ing bar) d l l , secara aman dipasang pada kendaraan.

- Mempert imbangkan pergeseran antara muatan dan bak terbuka kendaraan.

Kendaraan yang menggunakan ka in d i samping, misa lnya curta in-s iders , b iasanya akan memer lukan pengenda l ian in terna l tambahan. ( l ihat BAB 16).

Headboard, s ideboard, ta i lboard j ika d ibuat memadai , dapat mengekang pergerakan muatan. Muatan r ingan b isa d iangkut tanpa pengekangan tambahan seh ingga t ingg i muatan kurang dar i t ingg i papan, dan t idak ada res iko muatan bergerak dan menerobos ke set iap papan atau melambung ke atas kendaraan. Da lam set iap kesempatan b i la muatan meleb ih i t ingg i set iap papan harus d i lakukan beberapa bentuk pengikatan.

Gambar 7

24

Page 31: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Pada kendaraan dengan bak terbuka (p lat form veh ic le) , beberapa bentuk pengenda l ian muatan akan se la lu d iper lukan.

Muatan harus d ipak dengan erat sebe lum d i lakukan pengenda l ian, yang harus d isusun seh ingga t idak ada bagian yang b isa secara t idak sengaja ter lepas o leh getaran atau guncangan ja lan saat kendaraan bergerak.

Pengekangan harus d iatur seh ingga kegaga lan atau kekenduran satu komponen t idak membuat s istem la innya menjad i t idak efekt i f .

25

l Semua barang dengan pera latan longgar t idak d igunakan

( lembar, rope dunnage d l l ) dan loose surp us equipment yang d igunakan (u jung ta l i d l l ) harus ter tahan dengan aman selamanya.

Sela lu memer iksa bahwa muatan terkunc i dan mekanisme penguncian da lam kondis i bagus. Muatan harus d iper iksa demi keamanan dan d i ikat dengan ketegangan cukup sete lah kendaraan ber ja lan beberapa mi l dan kembal i d iper iksa sewaktu-waktu se lama per ja lanan. Kondis i cuaca b isa mempengaruh i ketegangan pengikatan, yang mungk in menyebabkan h i langnya keamanan dan kerusakan terhadap muatan j ika t idak kembal i d ia tur tegangan dengan tepat .

Untuk b isa mendapatkan ef is iens i maks imum dar i set iap bagian s istem pengendal ian, pent ing sekal i bahwa persyaratan yang d igambarkan d i paragraf ber ikut d i ikut i .

Gambar 8

Page 32: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

26

A. Tal i Pengikat (Lashings)

Tal i dan pera latan pengikat ( ta l i , webbing, ranta i , kabe l , dan k lem d l l ) harus da lam kondis i bagus dan mest i b isa menahan semua daya angin b iasa. Untuk menghindar i perpindahan muatan, ta l i harus d i tegangkan secara benar se lamanya dengan menggunakan pera latan penentu tegangan yang d i tentukan pabr ik ta l i . Jangan menegangkan ikatan dengan menggunakan pengungk i t .

Yang pa l ing pent ing bahwa ta l i pengikat yang member i penahan ke depan ada lah sedekat mungkin ke hor izonta l dan jangan pada sudut leb ih dar i 60° . Ha l in i d iper lukan untuk menahan pergeseran muatan yang meningkat secara ta jam karena ta l i mendekat i pos is i ver t ika l . ( l ihat Gambar 7) .

Bi la ta l i pada sudut 60° , tota l daya pengikatan yang d iper lukan untuk mencegah massa bergerak maju ada lah 2 x massa muatan, j ika t idak ada a lat la in untuk menahan (misa lnya headboard) dan 1 x massa muatan ke samping atau ke be lakang. Telah d inyatakan bahwa pengendal ian jangan berada d i sudut leb ih dar i 60° karena daya pengikatan meningkat besar d i atas sudut in i , misa lnya j ika ta l i 85° ke arah hor izonta l , daya d iper lukan untuk mencegah pergerakan maju massa harus menjadi 11,5 x massa muatan.

Harus ada sed ik i tnya satu ta l i pengikat set iap 1,5 meter sepanjang muatan .

Tal i pengikat harus ter l indungi dar i abras i dan potongan dengan menggunakan pe l indung sudut (corner protector) atau protect ive s leeve.

Muatan yang d i tempatkan ke satu s is i kendaraan, j ika pengenda l ian melewat inya, akan membutuhkan pengekangan leb ih panjang d ibandingkan j ika muatan mencuat d i bag ian tengah. ( l ihat gambar 8) . In i berar t i bahwa seka l ipun penahan awalnya erat , set iap pergerakan mengimbangi muatan menuju bagian tengah platform bodi kendaraan akan mengakibatkan keh i langan tegangan yang mengak ibatkan muatan t idak aman. J ika per lu menaruh muatan d i tengah, kemudian d i lakukan pengekangan d i bag ian s is i

Page 33: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

muatan atau dengan menahan muatan secara membujur .

B. Memasang Terpal

Sete lah membungkus dan mengikat se lesa i , past ikan semua ujung ta l i te lah d i ikat , dan lampu, ref lektor , nomor pe lat dan tanda-tanda d i bag ian be lakang d l l t idak terhalang o leh bagian terpa l .

Bi lamana leb ih dar i satu terpa l , ka in yang d ibutuhkan untuk menutup dan mel indungi muatan, ka in pa l ing be lakang d i tempatkan leb ih du lu . In i memast ikan bahwa penempatan ka in ( terpa l ) tersebut memungk inkan angin dan hujan d l l masuk d iantara ka in dar i depan. ( l ihat gambar 9) Pr ins ip yang sama harus d i lakukan untuk mel ipat d i bag ian depan, d i samping kendaraan seh ingga tekanan angin akan cenderung menutup set iap ce lah atau mel ipat ka in terpa l dar i pada membukanya.

Sete lah penempatan ka in terpa l d i muatan menjamin semua bagian tetutup dan ka in tersebut se imbang d i set iap s is i , lakukan ha l yang sama terhadap bagian depan ka in be lakang dan bag ian be lakang ka in depan. Jangan ter la lu erat atau ka in ter tar ik sehingga muatan ter l ihat d i bag ian depan atau be lakang.

Gambar 9

27

Page 34: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Gambar 10

Mesk ipun t idak ada ka in yang ters ingkap atau robek, yang mungk in menyebabkan bahaya bag i pengguna ja lan la innya ket ika kendaraan mela ju ( l ihat Gambar 10) , harus d iperhat ikan untuk menghindar i agar t idak mengenai orang d i sek i tar ket ika melemparkan ta l i d i a tas muatan untuk operas i yang aman. Set iap bantuan penutup atau set iap f i tur s t ruktur tempat ker ja yang d iber ikan untuk membantu operas i semacam i tu harus d igunakan penuh.

Tahap ber ikut ada lah mengamankan bag ian depan ka in terpa l . Langkah 1, tar ik bagian ka in yang ber leb ih dar i samping dan l ipat rap i d i depan. Langkah 2, tar ik turun l ipatan ka in yang ters isa untuk membentuk bagian depan yang lebar dan datar .

Sete lah aman ka in bag ian depan, amankan bagian samping ka in bag ian be lakang ke sudut pa l ing be lakang.

Bagian be lakang muatan harus d i tutup terpal dan d i l ipat ( l ihat gambar 12) .

28

Page 35: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Gambar 11

Gambar 12

C. Jaring (Netting)

Jaring dan perlengkapan tambahannya (tal i pengikat, borderope, hook dll) harus dalam kondisi yang baik.

Maks imum t ingkat pemuatan jar ing jangan ber leb ih.

Jar ing harus d ipasang dengan tegangan yang tepat dengan menggunakan a lat penentu tegangan yang d i tentukan o leh pabr ik . Jangan meleb ihkan tegangan sebuah jar ing dengan menggunakan pengungki t atau pera latan yang t idak sah la innya.

Ukuran jar ing kawat baja las (mesh) harus se la lu kurang dar i barang pa l ing kec i l yang akan d i pertahankan jar ing; kecua l i in i t idak se la lu ber laku bagi jar ing- jar ing yang d igunakan untuk

29

Page 36: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

30

mempertahankan muatan besar, karena in i t idak ada kondis i pemuatan yang sama.

Per l indungan terhadap abras i dan atau terpotong harus d iber ikan dengan menggunakan corner protector atau protect ive s leeves.

D. Penyangga (Blocking)

Chock, wedge, dan scotches b isa d igunakan untuk mencegah mas ing-mas ing barang da lam bak muatan bergerak secara hor izonta l . Perhat ian harus d iber ikan guna memast ikan bahwa pera latan tersebut cukup kokoh dan cukup aman bagi p lat form kendaraan.

E. Pengepakan (Dunnage)

Lebih ba ik bagi semua un it -uni t ind iv idua l atau paket yang terd i r i dar i muatan untuk d ipak bersama-sama sebelum di ikat dengan ta l i . J ika in i t idak memungkinkan maka beberapa bentuk pengepakan yang leb ih d ikena l dengan dunnage harus d igunakan untuk mengis i set iap ce lah yang ada antara bag ian-bagian muatan atau antara muatan dengan s is i kendaraan.

Penggunaan loose dunnage antara muatan dan p latform harus d ih indar i , namun i tu harus d igunakan untuk mendukung muatan berbentuk jangga l guna mencegah pergerakan se lama per ja lanan.

Perhat ian harus d iber ikan agar muatan t idak rusak dengan menggunakan dunnage yang t idak sesua i , dan o leh karena i tu jen is muatan yang d iangkut akan menentukan p i l ihan bahan. Sejumlah bahan cocok d igunakan sebagai dunnage, yang pa l ing laz im ada lah papan, kardus yang b isa d i l ipat, hardboard, h igh-dens i ty foam, dan kantung udara. Pengepakan dengan kayu harus sama keteba lannya dan kemungk inan lebar maks imum. Lebar min imum, harus dua ka l i keteba lan dan se la lu leb ih baik menggunakan hanya satu lap is .

Page 37: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

31

F. Pergesekan (Frict ion)

Pergesekan antara muatan dan p lat form t idak harus d iperh i tungkan ket ika mengka lku las ikan daya ikat yang d iper lukan.

Permukaan p latform yang l i c in se la lu berbahaya dan tu juan untuk memperoleh keuntungan maksimum dar i pengendal ian pergesekan ada lah dengan mempertahankan kedua dasar permukaan muatan dan p latform sebers ih , seker ing dan sebebas mungkin dar i minyak.

G. Pengunaan Tit ik Ikat

Tal i pengikat yang d igunakan untuk menahan muatan harus se la lu d i ikatkan pada anchorage point yang memi l ik i kekuataan memadai untuk menyangga pemuatan. Setiap sistem penahanan hanya sekuat komponen terlemahnya .

Anchorage po int sendir i mest i kokoh terka i t ba ik secara langsung ke sas is atau ke logam yang mel intang atau penopang (outr igger) .

Anchorage po int , yang aman yang berbahan kayu sa ja , t idak mungk in cukup kuat untuk member ikan penahan yang d iper lukan.

Rope hook hanya harus d igunakan untuk mengikat , dan kemudian hanya untuk muatan re lat i f r ingan. Rope hook t idak bo leh d igunakan sebaga i penggant i anchorage point yang benar.

Angka kapas i tas muatan anchorage po int jangan sampai meleb ih i l imi t .

Page 38: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

32

BAB VIII

MUATAN UMUM

Mengingat luasnya perbedaan muatan umum, t idak mungk in untuk menganjurkan cara pemuatan untuk semua jen is muatan yang mungk in d ihadapi . Baga imanapun, t indakan pencegahan dasar yang d iura ikan pada Bab VII akan se la lu b isa ber laku. Kendaraan yang d i lengkapi dengan headboard, ta i lboard atau s ideboard, atau bodi van akan menyediakan sejumlah penahanan. Penahan muatan tambahan akan d iper lukan berdasarkan kondis i d i bawah in i :

J ika ada res iko bahwa muatan mungk in menerobos d ind ing, s ideboard atau ta i lboar , kendaraan;

Bi la muatan leb ih t ingg i dar i headboard, s ideboard atau ta i lboard kendaraan;

J ika muatan besar kemungk inan akan rusak sek i ranya muatan tersebut bergerak se lama pengangkutan;

J ika ada res iko muatan terbang atau meloncat dar i kendaraan.

A. Susunan pemuatan pada kendaraan

Ada 2 (dua) ha l pent ing yang harus d iperhat ikan pada saat pemuatan agar muatan terd is tr ibus i dengan ba ik , ya i tu:

- Maks imum berat kotor kendaraan yang d i iz inkan dan berat as roda (ax le weight) t idak ber leb ih;

- Pusat grav i tas i muatan d ipertahankan serendah mungk in untuk mencapa i s tab i l i tas maks imum ket ika kendaraan melakukan pengereman, atau berakse leras i a tau mengubah arah.

Untuk stab i l i tas maks imum, barang-barang yang yang d imua t ha rus d i seba r mera ta guna mencapa i t i ngg i m in imum, dan d i susun seca ra se imbang seh ingga t i dak ada tekanan be r l eb ihan yang te r j ad i ke pe ra l a tan penahan apapun yang d igunakan .

B i l a sa tu bag ian muatan akan d i amb i l a tau d ip indahkan se lama per ja lanan, maka efek terhadap berat kotor kendaraan, berat mas ing-mas ing as roda,

Page 39: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

33

keamanan dan stab i l i tas muatan yang d iangkut harus d ipert imbangkan, ba ik se lama pemuatan awal maupun pembongkaran. Misa lnya, memindahkan sebagian muatan dar i as roda belakang kendaraan atau t ra i ler akan mengurangi berat kotor kendaraan, namun akan menambah berat pada as roda depan dan mungk in menyebabkan beban mas ing-mas ing as roda meleb ih i kapas i tasnya.

B. Peralatan Penahan

Berbagai jen is pera latan b isa d igunakan untuk menahan muatan da lam pengangkutan barang umum seper i ta l i , ranta i , ta l i kawat baja, webbing, st rapping atau nett ing.

Untuk mengamankan muatan d i da lam bodi van dan pet i kemas dengan muatan serupa, shor ing p i le yang d i rancang khusus dapat d igunakan secara bersamaan dengan per lengkapan pengaman yang tepat sesua i jen is kendaraan yang d igunakan.

Pera latan penahan yang d igunakan seba iknya yang cocok dengan tujuan pemakaiannya, sesuai rekomendasi pabr ik pembuatnya.

C. Cara pengendalian

Cara pemuatan untuk kategor i barang umum ter tentu ada lah sebagaimana d iura ikan ber ikut :

1. Muatan berupa gulungan, drum atau si l inder.

Barang-barang berbentuk gu lungan atau s i l inder idealnya d i tempatkan dengan sumbu mel intang kendaraan, seh ingga mempunya i kecenderungan bergu l ing ke depan atau ke be lakang.

Dalam banyak kondis i , dunnage tambahan, s toppingblock atau wedge harus d igunakan, khususnya pada bagian yang bu lat d imana ada kecenderungan bergu l ing akan ter jad i . Dunnage in i harus d ianggap sebagai pe lengkap webbing restra int yang memi l ik i kekuatan tota l yang t idak harus berkurang karena penggunaannya.

Page 40: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Untuk mengamankan pengangkutan barang-barang berbentuk s i l inder , pert imbangan prakt is harus d iber ikan ya i tu baga imana agar muatan dapat d ibongkar dengan aman dan dengan cara terkendal i .

Gambar 13

Gambar 13 sebe lah k ir i memper l ihatkan satu cara menc iptakan daya downward pada muatan p ipa dengan menggunakan dunnage. Cara yang d igunakan d i bag ian kanan ada lah menc iptakan downforce yang d iper lukan pada p ipa yang leb ih kec i l dengan menggunakan ka in ( terpa l) l ipat atau lap isan padding la innya.

Gambar 14 menunjukkan muatan ker tas atau kertas kar ton gu lungan. B i la lap isan dasar te lah d i tempatkan dengan aman pada p lat form dan gu lungan pertama pada lap isan kedua ( ‘A ’ pada gambar 14) te lah d imuat , over lash ing d iatas ‘A ’ dan melewat i bag ian atas lap isan dasar . T idak ada tegangan d i lakukan untuk pengikatan pada tahap in i . Gu lungan la innya k in i b isa d imuat sete lah pengikatan ‘antara lap isan ’ aman ke be lakang kendaraan dan pengikatan ‘ tap-over ’ d i lakukan.

Kain terpa l b iasanya d i tambahkan untuk member i per l indungan dar i cuaca ( l ihat gambar 15). Antara lap isan pengikatan bo leh d iaba ikan b i la pemuatan logam atau p ipa beton se lag i berat dan s i fa t abras i f akan menyebabkan kerusakan ber leb ihan. In i mungk in masa lah bahwa pengikatan in i harus d iaba ikan guna mencegah kerusakan pada muatan. Pengabaian semacam i tu harus d ibuat bagus dengan tambahan ikatan pada bagian atas dan chock dan crad le .

34

Page 41: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Gambar 14

Gambar 15

J ika panjang s i l inder kurang dua ka l i dar i d iameternya, maka s i l inder tersebut harus d i le takkan d i be lakang kecual i ka lau pengi r im barang member ikan instruks i seba l iknya. J ika panjang leb ih besar dar i dua ka l i d iameter , namun kurang dar i lebar kendaraan, s i l inder tersebut harus d i le takkan bergu l ing ke depan. Mas ing-masing bar is harus bersentuhan dengan yang d i depan, dan yang d i be lakang harus d iganja l untuk mencegah agar t idak menggel ind ing ke be lakang.

J ika drum, gu lungan d l l berd ir i d i be lakang, pengikatan harus d i lakukan untuk mencegah pergerakan kesamping dan se lanjutnya d i lakukan pengikatan mel intang. J ika pada s is inya, drum tersebut harus memi l ik i sed ik i tnya satu pengikatan mel intang untuk mas ing-mas ing barang. J ika terdapat leb ih dar i satu lap isan, gu lungan atau drum pa l ing be lakang harus d i tahan dengan mengikat atau mengganja l gerakan ke be lakang.

35

Page 42: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

36

i

2. Kotak

Kotak harus d imuat seh ingga tercegah dar i pergerakan ke arah mana sa ja .

Kotak harus d isambungkan satu sama la in j ika memungkinkan, dan d imuat dengan t ingg i yang sama.

Harus ada set idaknya satu pengikatan untuk mas ing-mas ing bar is kotak mel intang kendaraan. Set iap kotak d iatas t ingg i sebagian besar muatan harus memi l ik i sekurangnya satu pengikatan s i lang, tergantung pada berat dan ukuran kotak.

3. Sacks (Karung)

Karung yang d isege l harus d ibar ingkan d i bagian samping dengan lap isan yang b isa d igant i kearah yang ber lawanan. Baga imanapun juga, t idak leb ih dar i dua lap isan berturut- turut berada d i arah yang sama.

J ika memungkinkan, muatan harus sama t ingg inya. Mest i ada sed ik i tnya satu pengikatan s i lang untuk t iap-t iap panjang karung.

Muatan karung harus d i tutup j ika memungk inkan.

Karung terbuka, misa lnya d igunakan untuk mengi r im batu bara, harus d imuat dan d iamankan dengan cara yang sama dengan ikatan s i lang d i t iap-t iap lap isan. Kese luruhan muatan juga harus d i tutup guna mencegah barang-barang yang longgar h i lang dar i kendaraan.

Untuk muatan tertentu, penggunaan tens oner mungk in d iper lukan, terutama untuk muatan yang cenderung tetap d i sek i tar ikatan.

Karung kosong, yang b isa jatuh dar i kendaraan yang sedang bergerak, b isa membahayakan dan o leh karena i tu harus d iamankan dengan mengikatnya d i p lat form kendaraan.

Page 43: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

37

4. Batu bata

Untuk muatan yang banyak maupun sedik i t barang harus d i tahan / d i ikat dan t ingg i muatan harus t idak meleb ih i t ingg i bodi seke l i l ing.

Sis tem pengenda l ian mungkin d igunakan, asa lkan kekuatannya cukup untuk muatan yang sedang di kendal ikan.

5. Muatan campuran

Bi la muatan terd i r i dar i barang-barang berbeda, mas ing masing bagian muatan harus d iamankan dengan cara yang cocok dengan jenis muatannya. Hal in i terutama untuk pengikatan s i lang.

Pengikatan membujur harus cukup kuat menahan berat muatan kese luruhan, dan pemisah/separator harus d igunakan seh ingga t idak ada bag ian muatan yang b isa bergerak ke depan dengan bebas.

Prosedur ber ikut harus d i ikut i dan j ika memungk inkan harus d i terapkan :

a . Bi la muatan campuran terd ir i dar i barang-barang padat dan berat d icampur dengan kotak yang r ingan dan mudah hancur , maka barang-barang yang leb ih berat harus d i le takkan d i bag ian bawah dan be lakang ( ‘A ’ da lam gambar 16) dan pors i barang yang leb ih r ingan d imuat d i depan bag ian atas ( ‘B ’ pada gambar 16) .

b . Bi la memuat dengan ukuran pet i kemas berbeda, barang-barang yang kec i l harus d i le takkan d i tengah, d imana barang-barang yang leb ih besar membentuk d ind ing luar muatan ( l ihat gambar 17) . H indar i se jauh mungk in gangguan atau penonjo lan meleb ih i s i s i kendaraan.

c . Tempatkan barang yang berbentuk tak teratur d i bag ian atas muatan karena t idak mungkin untuk menempatkannya d ibag ian tengah muatan.

Page 44: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

d. Tindakan pencegahan khusus harus d iambi l b i la bahan berbahaya termasuk da lam muatan. In i termasuk pemisahan bahan-bahan yang mungk in ber interaks i bersama.

6. Kontainer terbuat dari bahan-bahan plastik

Dalam beberapa tahun in i te lah te jadi pen ingkatan secara s ign i f ikan penggunaan drum, tong, kotak, pet i kayu, dan boto l dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran terbuat dar i p last ik ket imbang logam. Permukaan p last ik terutama ket ika basah sangat l ic in dan harus hat i -hat i sewaktu memuat , mengamankan dan menutupi dengan terpa l . In i pent ing terutama da lam pengangkutan bahan-bahan, d imana semua t indakan ber jaga- jaga harus d iambi l untuk mempertahankan stab i l i tas pengir iman pada kendaraan se lama pengangkutan.

Gambar 16

Gambar 17

7. Bal

J ika bahan yang akan d iangkut da lam bentuk ba l (paka ian, jerami d l l ) , maka pola pemuatan yang d ianjurkan sebagai ber ikut ( l ihat Gbr. 18) :

38

Page 45: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Dua t ingkat pertama dimuat mel intang dan l ima ba l d i letakan d i bag ian tengah kendaraan.

Tingkat ket iga d imuat membujur .

J ika t ingkat keempat d i tambahkan, maka harus terd ir i t idak leb ih dar i dua bar is ba l , dan in i juga harus d imuat membujur .

Seluruh muatan harus d i tutup dengan ka in terpal .

Gambar 18

39

Page 46: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

40

BAB IX

MUATAN LOGAM A. Umum

Barang berat yang berukuran re lat i f kec i l , sepert i cast ing kec i l , j ika t idak d ipa let atau d iber i tempat , harus aman d i tahan dan d iangkut d i s is i kendaraan. Headboard, s ideboard, dan ta i lboard harus leb ih t ingg i dar i muatan dan harus cukup kuat untuk menahan daya ang in yang d isebabkan o leh gerak kendaraan.

Perhat ian seksama harus d i lakukan terhadap tempat d imana ta l i melewat i sudut-sudut muatan guna menjamin bahwa muatan t idak rusak o leh ranta i d l l a tau ta l i d i rusak o leh ujung yang ta jam. Corner protector dan s leeve harus d igunakan b i lamana d iper lukan.

Pergesekan antara mas ing-mas ing barang da lam muatan b iasanya rendah, terutama j ika logam d iminyaki , dan o leh karena i tu harus d iaba ikan ket ika meni la i pengendal ian muatan tota l d iper lukan. Pergesekan antara muatan dan p lat form (bak terbuka) kendaraan juga akan berkurang j ika kondis i basah atau berminyak. Satu satunya pengecua l ian terhadap aturan in i ada lah ket ika bes i untuk memperkuat beton (concrete re inforc ing weld mesh) d iangkut . Da lam ha l in i ada pergesekan s ign i f ikan d iantara ikatan mesh yang d i tumpuk keatas.

Muatan yang banyak b isa d ikenda l ikan leb ih efekt i f d ibandingkan sejumlah barang-barang kec i l dan o leh karena i tu kapan sa ja memungkinkan muatan harus mencapai jumlah uni t yang leb ih besar dan leb ih berat . Ha l in i dapat d ikontro l o leh fas i l i tas yang ada pada tempat pembongkaran.

Muatan logam b isa d ibag i menjadi 9 kategor i , ya i tu :

1 . F lat terpa l (terpa lan / lembaran datar) ; 2 . Long sect ion; 3 . Gulungan; 4. Large un i t dan cast ing; 5 . Scrap meta l ( logam rongsokan);

Page 47: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

41

i

6 . Scrap veh ic le (mobi l rongsokan); 7 . Pera latan mes in-mes in dan perkakas; 8 . Baja untuk memperkuat beton; 9. Gabungan d i atas , misa lnya muatan campuran.

B. Flat Terpal (terpalan / lembaran pelat besi)

Bi la terpa lan atau pe lat berukuran campuran sedang d iangkut , yang terkec i l b iasanya harus d imuat d i atas dan d i depan kendaraan seh ingga t idak terge l inc i r ke depan. Untuk terpa lan yang leb ih besar , marker board mungk in d iper lukan.

Terpa lan datar yang berminyak harus d i ikat dan d ibungkus da lam terpa lan baja , yang membentuk kotak sek i tar ikatan (bundle) , b iasa d ikena l dengan t rumpet ng.

Per lu d iperhat ikan agar ikatan se la lu melekat erat dengan permukaan atas muatan. J ika muatan datar atau leb ih rendah dar i kerangka tambahan p lat form kendaraan, maka ikatan t idak akan efekt i f . Da lam ha l in i muatan harus d ina ikkan dar i lanta i dengan menggunakan papan pengepak.

F lat terpa l kadang-kadang d imuat ke pa let . C. Long Section

Jen is muatan in i b iasanya akan d iangkut sesuai panjang kendaraan, dan b isa menimbulkan masa lah khusus se lama satu sect ion b isa dengan mudah berpenetras i ke headboard atau kab in pengemudi j ika d ib iarkan bergerak. Oleh karena i tu pent ing sekal i kendaraan d imuat i dengan cara sedemik ian rupa, sehingga muatan membentuk satu un it dan t idak satupun barang b isa bergerak secara bebas.

Muatan harus se la lu d i tahan dengan ikatan, leb ih ba ik dengan ranta i a tau webbing. J ika mungk in, in i harus d i ikat ke kendaraan dengan menggunakan load anchorage point sepert i d igambarkan pada Bab 6. B i la kendaraan t idak d i lengkapi dengan anchorage point tersebut ada lah ha l yang b iasa untuk melewatkan ta l i seputar kendaraan untuk membentuk putaran berke lanjutan yang baga imanapun secara f i s ik t idak mengikat kendaraan. J ika cara in i d igunakan, perhat ian terba ik harus d i lakukan untuk menghindar i kerusakan pada rangka sas is atau komponen kendaraan la innya. Min imum 4 ikatan harus

Page 48: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

42

d igunakan. Pent ing seka l i mengetahui bahwa, mesk i bentuk ikatan in i mungk in member ikan pengenda l ian d i bag ian samping, pengendal ian ke depan d iber ikan hanya o leh pergesekan dan in i t idak akan cukup untuk menahan muatan se lama pengereman dan beberapa cara tambahan tentang forward restra int akan d iper lukan. Karena t idak ada gaya pegas pada muatan logam, ser ing menguntungkan untuk menempatkan potongan papan pada tempat yang tepat antara ta l i dan muatan. In i akan membantu mempertahankan tegangan ta l i .

J ika muatan d i tumpuk harus d i jaga serendah mungkin dengan barang-barang leb ih berat d i bagian bawah dan yang r ingan d i atas . T idak ada lap isan yang leb ih besar dar ipada lap isan d i bawahnya.

Untuk mencegah pergerakan ke depan, muatan harus d i le takkan bersentuhan dengan headboard atau ka lau t idak tertahan dengan aman. Untuk mencapa i penyebaran berat yang merata, kadang-kadang d i lanjutkan headboard jen is bo ls ter seh ingga muatan berproyeks i ke depan d i atas kab in pengemudi . Da lam ha l in i , set iap barang harus d igabungkan ke da lam unit yang leb ih besar dan berat dan forward restra int d iber ikan dengan mengikat se luruh muatan dengan aman ke penyangga. Pengendal ian tambahan akan d iper lukan d i bag ian be lakang.

J ika t iang penyangga atau s ide p in , yang d i ikat pada kendaraan atau penyangga yang d ibuat khusus, d igunakan untuk mencegah pergerakan ke samping dan harus set ingg i muatan. s ideboard t idak hanya untuk member ikan pengenda l ian samping min imum. Muatan produk yang panjang yang terd i r i dar i tabung dan p ipa cenderung melebar ke p inggi r yang menyebabkan muatan mengembang ke luar. T iang penyangga atau s ide p in yang mencapa i puncak muatan d i rekomendas ikan member ikan pengenda l ian samping tambahan, dan untuk mempermudah pembongkaran muatan dengan aman.

Tiang penyangga, s ide p in dan pera latan la innya harus memi l ik i kekuatan yang cukup atau aman untuk memast ikan bahwa a lat tersebut b isa member ikan pengendal ian s is i yang cukup apabi la ta l i gagal berfungs i .

Page 49: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

D. Gulungan

Yang d imaksud gu lungan d is in i dapat berupa gu lungan hor izonta l (bore hor izonta l) dan gulungan vert ika l (bore vert ica l ) . Satu gu lungan, mungkin terd ir i dar i satu atau beberapa gu lungan seh ingga membentuk satu un i t s i l inder .

Sebelum pemuatan, co i l banding dan packaging harus d iper iksa untuk memast ikan utuh/ lengkap dan t idak mungk in terp isah saat pengangkutan.

Bi la banding d igunakan untuk mengikat gu lungan dan pa let bersama-sama, maka pent ing untuk mengetahu i bahwa banding memi l ik i kekuatan cukup untuk menjaga gu lungan dan pa let bersama-sama.

Per lu d iperhat ikan juga keamanan pengangkutan terhadap kendaraan, t idak hanya terhadap pa letnya saja .

E. Gulungan terpalan lebar-Bore Horizontal

Gulungan-gulungan in i , ket ika d imuat bore hor izonta l , akan leb ih baik d iangkut kendaraan yang memi l ik i tempat gu lungan d i p lat form muatan.

43

Ada kemungk inan gu lungan bergerak d i tempatnya, sehingga ikatan yang cukup harus d igunakan untuk member ikan pengendal ian muatan yang d iper lukan. J ika t idak, gu lungan harus d iangkut dengan d ipak pada tempat crad le sama dengan konstruks i yang d iper l ihatkan pada Gambar 19.

Gambar 19

Gulungan harus d i ikat dengan aman pada crad le dengan sed ik i tnya dua webbing lash ing atau dengan stee l s t rapp ing yang d i rekomendas ikan. Ta l i mest i bersentuhan dengan permukaan gu lungan dan baj i yang terbuat dar i kayu.

Page 50: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Unit gu lungan dan crad le bo leh d iangkut dengan berderet d i p lat form kendaraan namun semua gulungan da lam deretan harus memi l ik i t inggi yang sama dan menyentuh deretan d i depan atau t imber spacer .

J ika tempat gu lungan t idak d igunakan, un i t gu lungan dan crad le harus d iamankan pada kendaraan dengan ranta i atau webbing lash ings yang menggabungkan tens ion dev ice. Untuk tujuan pengamanan, mas ing-mas ing bar is gu lungan d i le takkan memanjang d i kendaraan dan mas ing-mas ing harus d i ikat .

44

Cradle harus t idak d imuat d i atas tempat gulungan kecua l i ka lau wel l cover yang d igunakan memi l ik i kekuatan cukup untuk mendukung berat gu lungan.

Gambar 20

Gambar 21

Page 51: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

45

i

Drum kabe l besar yang d iangkut bore hor izonta l , t idak harus tergantung hanya pada headboard untuk forward restra int . Ha l in i dapat membuat headboard gaga l menja lankan fungs inya, j ika t ingg inya leb ih rendah. Chock harus d igunakan untuk membantu ta l i menahan muatan.

F. Gulungan terpalan lebar – bore Vertical

Gulungan yang d iangkut bore vert ica l b iasanya d imuat ke p latform kendaraan dan merupakan sa lah satu muatan yang pa l ing su l i t untuk d iamankan. Gambar 20 menunjukkan s is tem pengenda l ian yang cocok menggunakan cruc i form/kayu s i lang yang b isa d igunakan dengan ranta i a tau webbing untuk mengamankan gu lungan d iameter besar yang d imuat bore vert ica l . Gu lungan d i tempatkan pada bagian tengah kendaraan dan kayu s i lang d i letakkan d i bagian atas gu lungan dengan k lep d i tempatkan d i da lam bore. Kayu s i lang harus d i le takkan sepert i Gambar 20 guna mengakomodas ikan cha n lash ing yang aman. Ta l i harus d i ikat ke anchorage point kendaraan dan d i tegangkan sepert i b iasa.

Adalah mungk in untuk mengamankan gu lungan semacam itu tanpa menggunakan k lem. Namun perhat ian besar per lu d iber ikan da lam penempatan webbing atau ranta i untuk memast ikan mereka benar-benar mampu mencegah pergerakan ( l ihat Gambar 21). Muatan yang padat dengan vo lume re lat i f kec i l , sepert i gu lungan, mungk in memer lukan konsentras i anchorage point yang kuat untuk menjamin cadangan yang cukup untuk lokas i tens ion ing dev ices .

Gulungan leb ih r ingan kadang-kadang d imasukkan ke da lam palet . In i harus d i lakukan dengan cara sama dengan gu lungan d imasukkan ke dalam crad le .

G. Coiled Rod and Bar

Produk-produk in i harus d iangkut bore hor izonta l d i satu lap is muatan, ba ik membujur atau mel intang. D ianjurkan bahwa muatan in i d iangkut dengan kendaraan yang d i lengkap i rangka pemuatan khusus atau crad le yang d irancang untuk memuat gu lungan. J ika in i t idak memungkinkan, maka semua pengenda l ian harus d i lakukan dengan ta l i , leb ih

Page 52: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

disuka i ranta i atau webbing dengan tens ion ing dev ices.

Gambar 22

Gambar 23

i

H. Satu cara mengamankan coi led rod dan coiled bar

Satu cara untuk mengangkut co i led rod dan co i led bar d i tunjukkan pada Gambar 22. Pr ins ip s is tem in i ada lah untuk membentuk gu lungan menjad i p ipa/tabung para le l sesua i dengan panjang kendaraan, pera latan peny impanan digunakan ke u jung be lakang untuk menahan bag ian ujung depan dengan erat terhadap tumpukan gu lungan bore vert ica l yang menghadap headboard kendaraan.

Baik satu atau dua deretan gu lungan b isa d iangkut tergantung pada ukuran dan berat mas ing-mas ing gu lungan. Semua gu lungan d i set iap deret harus memi l ik i d iameter sama.

Pemuatan d imula i dengan menempatkan tumpukan gu lungan bore vert ica l ke dua bar is kayu d i depan p latform muatan dan bersentuhan dengan headboard. Gulungan s isanya kemudian d i tumpuk bore hor zonta l antara bar isan papan (yang harus ter tahan erat atau

46

Page 53: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

47

i

l i

terpaku pada p lat form) menyandar terhadap tumpukan vert ika l d i depan.

Gulungan mest i mir ing pada sudut sek i tar 70° ke hor izonta l . Gu lungan di tahan dengan menempatkan satu d i u jung kayu kuat pendek ke bore gu lungan pa l ing be lakang dengan ujung la innya bersentuhan dengan p latform muatan. Potongan kayu in i kemudian d i tahan dengan kuat terhadap gu lungan dan p lat form muatan dengan tens ioned webb ng, atau cha in lash ing yang d i ikat pada anchorage point sed ik i t ke depan dar i tempat d imana ta l i menyi lang pada potongan kayu.

Terpa l mungk in per lu d i tambahkan untuk member ikan per l indungan dar i cuaca (Gambar 23).

I. Large Units and Castings

Muatan in i b iasanya d iangkut da lam crad le, yang harus cukup kuat untuk menahan dar i daya angin yang mungkin d ihadapi se lama pengangkutan.

Untuk mencapai d is t r ibus i berat yang memuaskan, ser ing t idak mungk in untuk menempatkan muatan jen is in i terhadap headboard dan o leh karena i tu per lu menggunakan penyangga tetap (f ixed bau lk ing) se la in lash ing.

Karena muatan in i b iasanya cukup t inggi , pengikatan harus d iatur untuk mencegah muatan jatuh serta mencegah pergerakan pada p latform muatan. Oleh karena i tu pent ing untuk mengikat bag ian atas muatan atau t i t ik tert ingg i cradle atau muatan, mesk ipun bau k ng dan lash ing d igunakan pada leve l p lat form untuk member i mayor i tas pengendal ian.

J . Scrap Metal ( logam tua)

Bes i tua b isa da lam banyak bentuk mula i dar i mach ine swarf h ingga kendaraan bermotor. Beberapa muatan b isa menjadi satu kategor i .

Barang-barang tua mungkin d iangkut d i bag ian s is i kendaraan dengan t idak akan ada tambahan pengenda l ian, asa lkan headboard, s ideboard dan ta i lboard leb ih t ingg i dar i muatan. Baga imanapun, kemungkinan set iap muatan b isa h i lang dar i kendaraan, sehingga harus d i tutup dengan ka in terpa l atau jar ing.

Page 54: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

48

K. Kendaraan/Mobil tua

Kendaraan tua mungk in su l i t untuk d iangkut dengan aman pada p latform kendaraan karena ban dan suspens i akan memungkinkan muatan bergeser yang membuatnya t idak s tabi l . Ranta i atau webbing lash ing yang menyatu dengan tens ion ing dev ice harus d igunakan untuk mengamankan muatan in i .

Kendaraan tua t idak harus d i tumpuk satu sama la in . In i karena hampir mustahi l untuk menempatkan dan mengamankan lap isan bagian atas dengan cara demik ian, sehingga pergerakan tercegah saat mengerem atau berbe lok. Satu-satunya pengecual ian ada lah j ika kendaraan pengangkut memi l ik i s is i yang besar yang memper luas t ingg i muatan.

Prakt ik mengamankan kendaraan tua dengan menggunakan derek ( lorry-mounted crane) dengan menggunakan tekanan pada atap kendaraan pa l ing atas t idak d ianggap member ikan keamanan muatan yangt memadai . Cara in i tergantung pada pergesekan sebagian besar pengendal ian. Kegaga lan satu bag ian s is tem pengenda l ian, misa lnya derek, akan segera menyebabkan muatan menjad i t idak aman.

L . Mesin-mesin dan Perkakas

Banyak kendaraan berukuran kec i l dan sedang b iasa mengangkut mes in-mesin dan a lat-a lat sehubungan peker jaan atau pelayanan yang d i tawarkan o leh pemi l ik , misa lnya gerobak tangan (wheelbarrow), generator , be l iung (p ick axes) , sekop dan perkakas kec i l . Pera latan yang leb ih besar harus d i letakkan bersentuhan dengan headboard, sementara yang kec i l -kec i l sepert i perkakas harus d imasukkan ke kotak, dan leb ih aman lag i bagi bod i kendaraan j ika menggunakan anchorage rest ra int .

Muatan-muatan in i , mesk i re lat i f r ingan, b isa membahayakan se lama melakukan penghent ian mendadak atau s i tuas i kece lakaan. B i la mungk in , muatan harus d iangkut terp isah dengan penumpang.

M. Baja untuk Memperkuat Beton

Bi la ikatan baja yang d iangkut terd i r i dar i ukuran berbeda, ikatan dengan ruang cross sect ion leb ih

Page 55: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

49

kec i l d i le takkan d i atas seh ingga t idak ada yang menggantung.

Tal i harus hat i -hat i d i tempatkan antara kawat mel intang, seh ingga t idak ada bahaya kerusakan bag i ta l i pengikat dar i u jung kawat mel intang dan ta l i b isa mengikat erat .

Ikatan dengan batang bes i yang te lah d ipotong dan d ibengkokkan s iap untuk d ipaka i pada lokas i konstruks i yang bervar ias i da lam ha l ukuran dan bentuk. Masing-mas ing ikatan harus aman dan sesuai dengan bentuk dan ukurannya.

Muatan harus d i rencanakan guna menghindar i ket idakstabi lan dan mungk in memer lukan konf iguras i u lang dan pengendal ian sete lah pengir iman sebagian muatan.

Beberapa produk batang penguat berhubungan dengan bahaya yang sama karena “Long Sect ion”.

N. Muatan Baja Campuran

Pengangkutan muatan baja campuran b isa member ikan kesu l i tan yang s ign i f ikan bagi pengusaha angkutan.

Mesk ipun pola pemuatan dan pembongkaran barang harus d iperh i tungkan ket ika berencana bagaimana menyusun muatan, kebutuhan untuk menahan efekt i f set iap bag ian muatan campuran tetap merupakan yang terpent ing.

Pelat yang berat leb ih ba ik d imuat pertama ka l i dan barang-barang la innya d i tumpuk serendah mungkin dengan barang-barang yang leb ih berat d i bag ian bawah dan yang r ingan d i bag ian atas . Beberapa barang mungk in s tee l banded atau d i ikat bersama-sama dengan barang-barang la innya.

Sete lah pengi r iman sebagian muatan, muatan s isanya harus d isusun u lang dan d i tahan seper lunya.

Page 56: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

50

BAB X

MUATAN KAYU

Bab in i d i tu jukan untuk member ikan petunjuk tentang pengukuran kebutuhan bag i kese lamatan pengangkutan kayu, ba ik borongan maupun yang sudah d igergaj i . Kayu ada lah komodi tas ‘h idup’ , yang b isa menyebabkan pergerakan independen bagian-bagian muatan, j ika pengikatan t idak cukup. Pent ing seka l i bahwa kayu t idak d imuat t ingg i , karena kemungk inan b isa menyebabkan kendaraan atau muatan t idak stab i l . A. Kayu Papan

Pent ing untuk memast ikan, bahwa muatan d i le takkan menghadap headboard atau penahan tetap serupa. J ika in i t idak mungk in, maka semua fungs i penahan harus d iber ikan o leh ta l i .

Terpa lan / lembaran kayu yang dipak da lam jumlah besar sepert i kayu lap is , ch ip-board d l l , b iasanya d i ikat dengan kawat mas ing-mas ing ujungnya sebe lum d i ikat dengan ta l i . Ta l i harus d iper iksa demi keamanannya. J ika ta l i rusak dan t idak aman, perhat ian ekstra harus d iber ikan untuk memast ikan bahwa muatan se luruhnya cukup aman berada d i kendaraan.

Kayu lepas biasanya disusun ke dalam kumpulan standar yang harus dimuat dengan tinggi yang sama di kendaraan. Ujung yang tak rata sebisa mungkin berada di bagian belakang kendaraan dan di bungkus guna mencegah ‘cambukan’.

Muatan kayu r ingan, misa lnya untuk pengir iman r i te l , b isa d iangkut d i bag ian p ingg i r kendaraan d imana t ingg i muatan t idak meleb ih i t inggi headboard, s ideboard dan ta i lboard, seh ingga dengan demik ian menghindar i per lunya pengikatan konstan dan pengikatan u lang muatan. B i la t inggi muatan meleb ih i t inggi headboard, s ide board atau ta i lboard, mest i d i lakukan pengikatan.

Page 57: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

B. Peralatan Pengendalian

Pada umumnya penggunaan ranta i atau webbing lash ing d ianjurkan. Pa l ing t idak satu lash ing harus melewat i bag ian setengah muatan. Mest i d iperhat ikan bahwa pengenda l ian d i lakukan d i tempat d imana muatan b isa kaku, misa lnya b i la t idak ada u jung kayu yang t idak sama, maka muatan maupun ta l i harus d i l indungi o leh s leeve dan corner protector .

Semua jen is ta l i harus d iper iksa secara teratur karena ta l i - ta l i tersebut mungkin per lu d ieratkan lagi beberapa ka l i se lama per ja lanan karena kayu tetap d i kendaraan, khususnya d i tahap awal per ja lanan.

Set iap ujung kayu yang longgar pada bag ian be lakang juga harus d iamankan dengan ta l i a tau webbing untuk memin imalkan cambukan (whip) .

Muatan kayu jenis tertentu menyebabkan masalah khusus selagi bergerak keluar dan cenderung melebar ke samping, yang menyebabkan muatan bergerak kesebelah luar. Guna menghindari ini, kendaraan harus dipasang dengan tiang penyangga di samping dan setinggi muatan (l ihat Gambar 24). Penting sekali agar t iang peyangga mampu menahan setiap pergerakan keluar dari muatan.

Gambar 24

51

Page 58: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

C. Kayu Bulat

Pada umumnya pr ins ip-pr ins ip d is tr ibus i kayu harus d i ikut i dan pent ing untuk memast ikan bahwa, muatan d i le takkan menghadap headboard atau penahan tetap la innya. Penggunaan ranta i atau webbing lash ing d ianjurkan dan semua ta l i harus mampu d i ikat dengan menggunakan pengikat (toggle) atau pengikat muatan ( load b inder) dan harus d i ikatkan pada anchorage po int yang cocok.

Muatan dan ikatan harus d iper iksa sebe lum mobi l ber ja lan dar i ja lan d i hutan ke ja lan umum dan secara regu lar d i per iksa u lang se lama per ja lanan, dan ta l i d ikencangkan lag i seper lunya.

Pengangkutan kayu bu lat d i tumpuk secara mel intang (mel intang kendaraan) d i topang o leh headboard depan dan peyangga be lakang (bo ls ter) t idak d ianjurkan, in i leb ih aman untuk mengangkutnya secara membujur (d i le takkan memanjang kendaraan) da lam beberapa tumpuk dan mas ing-mas ingnya d isanggah (o leh bo ls ter atau t iang penyangga).

Gambar 25

Kayu yang di tumpuk mel intang d i bak kendaraan yang datar dan terbuka t idak cukup aman dengan menggunakan cara penahan konvens iona l . J ika kayu d iangkut secara mel intang, maka gerbang samping yang pantas harus d igunakan. Muatan jangan leb ih t ingg i dar i p intu samping ( l ihat Gambar 25).

Memasang ta l i a tau ranta i dar i depan kendaraan mela lu i bagian atas kayu h ingga bag ian belakang dengan ta l i s i lang t idak d iperh i tungk lan menjadi cara pengamanan muatan yang memadai .

52

Page 59: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

D. Ditumpuk diatas sumbu membujur

Masing-mas ing log atau potongan kayu sebe lah luar harus d i tahan dengan sed ik i tnya dua penyangga tegak lurus.

Bagian-bagian kayu yang leb ih pendek dar ipada jarak antara dua peyangga tegak lurus harus d i le takkan d i bagian da lam muatan.

Penyangga tegak lurus harus memi l ik i kekuatan cukup atau terpasang dengan ranta i utama untuk mencegah muatan agar t idak mendesaknya ke luar .

J ika log d isangga o leh hanya dua penyangga tegak lurus, u jung akh i r log sebe lah luar harus leb ih panjang sedik i tnya 300mm meleb ih i penyangga tegak lurus.

53

Masing-mas ing tumpukan harus d i ikat bersama-sama dan ta l i d iamankan dengan pera latan yang sesua i . B i la d iper lukan, kawat jepret (s tap le) d igunakan bersama-sama dengan ranta i (cha in) . Sebuah ranta i merentang antara penyangga, sekal ipun sudah aman, t idak lah cukup. Untuk kayu bu lat yang mas ih berku l i t , set idaknya d iper lukan dua ikatan.

Pusat kayu sebe lah atas bagian luar harus t idak leb ih t ingg i dar i t iang penyangga. Kayu bagian tengah sebe lah atas harus leb ih t ingg i dar i kayu d i bagian samping seh ingga b isa membuat tegangannya pas untuk pengikatan (L ihat Gambar 26).

Gambar 26

Page 60: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

54

i

E. Pohon Utuh

Pengangkutan pohon utuh merupakan b idang pengangkutan kayu berspes ia l i sas i t ingg i dan pada umumnya d i lengkap i dengan menggunakan po le veh ic le atau kendaraan d imana muatan kayu aman untuk d iangkut utuh.

Kendaraan harus d i lengkapi dengan bols ter dan t iang penyangga (stanch ion) dengan kekuatan yang cukup untuk menahan muatan. Ranta i a tau webbing lash ng per lu untuk mengamankan muatan dan biasanya min imal 3 ranta i atau webbing lash ing d igunakan, satu d iantaranya harus d i ikat bersama-sama dengan bagian yang menggantung atau yang berbentuk t idak beraturan.

Tal i harus b isa d ieratkan dengan menggunakan toggle atau load b inder.

Page 61: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

55

BAB XI

MUATAN YANG DIMASUKKAN KE PALET

Pengangkutan dengan pa let menimbulkan dua masa lah utama. Pertama harus d ipert imbangkan stab i l i tas barang-barang yang d i tumpuk d i pa let , dan kedua pengendal ian pa let dan muatannya d i p lat form (bak terbuka) kendaraan. Da lam ha l konta iner kec i l dan mes in-mes in da lam kotak, b iasanya hanya faktor kedua yang harus d ipert imbangkan. B i la ikatan atau cara serupa d igunakan untuk menyatukan pa let dan muatannya, pa l ing pent ing untuk menyadar i bahwa pengikatan d i tu jukan hanya untuk menjaga palet dan muatan bersama-sama. Oleh karena i tu per lu mengamankan se luruh un i t d i kendaraan . Mengamankan palet saja t idaklah cukup.

Ada dua t ipe dasar pa let: yang memi l ik i jumlah dasar

hor izonta l yang bersentuhan dengan p lat form kendaraan dan yang d i topang o leh corner leg and feet . Pa let sendir i melayani dua tu juan, d imana mereka memungkinkan barang-barang dengan s i fa t dan ukuran serupa akan d isusun menjad i un it muatan dan juga muatan dalam pa let b isa leb ih mudah d i tangani secara mekanik sehingga mengurangi upaya yang d ibutuhkan untuk menangani dan mengangkutnya.

Karena pa let sangat bervar ias i da lam ha l berat dan

ukuran, s i tuas i -s i tuas i akan muncu l ket ika ruang muatan kendaraan t idak b isa terpaka i penuh tanpa meleb ih i berat kotor yang d i iz inkan atau beban as roda. Ruang muatan yang kosong in i akan meningkatkan kemungkinan pa let , yang t idak d ikendal ikan dengan tepat , bergerak ket ika kendaraan mengerem atau berbe lok.

Sebelum pemuatan, pa let harus d iper iksa dar i kerusakan

atau tanda-tanda ke lemahan yang je las . J ika ada a lasan untuk mencur iga i bahwa pa let t idak cukup kuat untuk menahan muatan yang d iangkut , maka pa let i tu jangan d i ter ima untuk pemuatan.

Bi la pa let d iangkut dengan kendaraan dengan bodi van,

ta l i d iper lukan untuk menahan pa let j ika ada ruang d iantaranya atau antara palet dan s is i kendaraan atau

Page 62: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

56

headboard. In i karena, j ika ada ruang bag i pa let untuk bergerak, pa let tersebut b isa mengembangkan momentum yang cukup untuk menerobos samping atau headboard ket ika kendaraan mengerem atau membelok. B i la ta l i t idak b isa d igunakan, maka ruang harus d i is i dengan dunnage yang pas guna mencegah pergerakan pa let .

Untuk memanfaatkan kapas i tas muat kendaraan secara

penuh, mungk in layak untuk menumpuk muatan yang te lah d imasukkan ke pa let . Bagaimanapun, lap isan pa let pa l ing atas harus d isusun le taknya, seh ingga mereka stab i l dan cukup aman untuk mencegah mereka jatuh dar i kendaraan. Kecua l i pa let sebe lah atas secara langsung d i topang o leh yang d i bawah, muatan d i pa let leb ih rendah harus mempunyai kekuatan st ruktura l yang cukup, atau muatan d i ikat dengan bahan terpa lan sepert i kayu lap is guna menahan berat pa let bag ian atas tanpa terd is tors i .

Barang-barang da lam muatan harus benar-benar aman d i

pa let , j ika barang barang tersebut t idak d ike luarkan ket ika bergerak. Pergerakan muatan d i pa let mungk in menyebabkan kegaga lan s is tem penahan yang di ikat pada pa let dan yang berdekatan dengan i tu . Barang-barang yang berada da lam tas cenderung tetap d i bawah getaran guna mengis i ruang udara antara tas , seh ingga melonggarkan set iap ikatan.

Ketentuan-ketentuan ber ikut ber laku bag i pergerakan

semua jen is muatan da lam palet :

1) Susunan pa let d i kendaraan harus sepert i d i sebutkan d i atas , seh ingga maks imum berat kotor kendaraan dan berat as roda t idak meleb ih i maks imum yang d i i z inkan.

2) Kecual i ka lau pa let cukup ter tahan o leh bodi atau s ideboard (papan penahan) d i samping dan headboard (papan penahan d i depan) dar i kendaraan, maka cara tambahan pengenda l ian pergerakan hor izonta l dan vert ika l pa let harus d iber ikan.

3) Palet harus d iatur pos is inya, seh ingga muatan se imbang d i se luruh kendaraan.

4) Bi la ruang muatan t idak terpaka i se luruhnya dan d is t r ibus i berat merupakan masa lah, pa let harus ( j ika memungkinkan) d i le takkan mel intang d i gar is tengah kendaraan dan “dekat” ’ satu sama la innya.

Page 63: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

57

5) Bi la pa let d i tumpuk d i kendaraan dengan bak terbuka, ta l i penahan atau webbing net harus d igunakan untuk mencegah pergerakan mas ing-mas ing lap isan pa let yang d iangkut . Terpa l dan penutup la innya t idak cukup untuk tu juan in i , beberapa bentuk penahan la innya d iper lukan.

6) Ket ika pa let d imuat ke kendaraan yang d i lengkapi dengan s is tem pemuatan ge l ind ing, perhat ian ektra harus d iber ikan untuk menjamin bahwa pa let cukup terkendal i .

7) Bi la sebagian muatan d ike luarkan dar i kendaraan, perhat ian harus d iber ikan seh ingga pa let yang ters isa t idak menyebabkan berat as roda maks imum kendaraan ber leb ih atau stab i l i tas ke samping terganggu.

A. Peralatan penahan

Berbaga i bahan cocok untuk menahan muatan da lam palet . In i termasuk ranta i , kawat baja , ta l i f iber , webbing lash ing serta webbing net dan rope net . Mesk i pera latan penahan terbuat dar i logam mungkin leb ih kuat , pera latan tersebut kurang b iasa dan per lu d igunakan dengan per lengkapan tambahan sepert i shack les , th imble d l l , dan ka lau muatan t idak cukup terproteks i maka muatan tersebut mungkin akan rusak. In i b isa mengak ibatkan d is t ros i permanen muatan dan penumpukan s is tem penahan.

Tal i a tau webbing net cocok untuk mengamankan muatan d i pa let dan mengamankan muatan da lam pa let ke kendaraan.

B. Cara-cara pengendalian

Metode pengenda l ian yang akan d i terapkan tergantung pada jen is dan ukuran kendaraan, pos is i dan jumlah anchorage po int ( tempat mengikatkan ta l i ) serta ukuran, berat dan jumlah pa let pada muatan. Akan tetap i pr ins ip-pr ins ip ber ikut harus d i ikut i untuk apapun skema yang d ip i l ih :

1) Pergerakan vert ika l dan t ipp ing harus d icegah

dengan sebuah ta l i yang d i tempatkan pada bagian pa l ing atas muatan da lam pa let .

2) Tal i harus d iatur pos is inya guna mencegah pergerakan pa let ke berbaga i arah.

Page 64: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

58

3) Tal i pa let jangan d i ikatkan atau melewat i bawah, pengikatan d igunakan untuk mengamankan palet ke muatan, kecual i ka lau muatan cukup aman untuk i tu dan pa let cukup kuat .

4) Bi la pa let d i tumpuk, ikat secara meny i lang seh ingga mas ing-mas ing pa let d i lap is pa l ing atas memi l ik i set idaknya satu ikatan menyi lang. Set iap pa let yang d i atas , lakukan pengikatan sesua i t ingg i muatan kese luruhan dengan sed ik i tnya dua ikatan menyi lang.

Dunnage mungkin d igunakan da lam beberapa kasus

untuk menahan muatan. J ika s ideboard, headboard dan ta i lboard cukup kuat dan pa let menempat i se luruh ruang p latform kendaraan, maka dunnage saja mungkin cukup untuk menahan muatan secara hor izonta l , namun beberapa penahan vert ika l mungkin d iper lukan. J ika pa let d i tumpuk, ikatan tambahan akan d iper lukan bagi pa let bagian atas.

Palet yang kosong harus d i tahan dan d iamankan pada

kendaraan. Ha l in i d i lakukan seka l ipun d iangkut pada kendaraan d imana t ingg i kepa la , samping dan akh i r board mencapa i d i a tas t ingg i pa let kosong, karena angin b isa dengan mudah meniup mereka ke luar dar i kendaraan.

Page 65: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

59

i

i

BAB XII

PENGANGKUTAN KENDARAAN DENGAN CARA BERTINGKAT

Kendaraan dan tra i ler harus d iangkut dengan kendaraan la in yang cocok untuk tu juan i tu , termasuk harus memi l ik i lash ing point yang cocok da lam hal jumlah, pos is i dan kekuatan.

Pada umumnya susunan pengamanan harus mengikut i pr ins ip dasar yang sama sebaga imana dianjurkan untuk pengangkutan engineer ing p lant (mes in-mes in berat) , namun tempat tambahan juga harus d iperhat ikan.

Kendaraan atau tra i ler harus d iangkut dengan pos is i park ng brake ‘on ’ , leb ih ba ik lag i j ika roda d iganja l dan pos is i t ransmis i netra l . J ika memungkinkan, ganja l harus benar-benar ter ikat aman dengan dek kendaraan yang mengangkut.

Kendaraan atau tra i ler yang d iangkut harus d iatur pos is inya, seh ingga beratnya benar-benar d idukung o leh kendaraan yang mengangkut . J ika per lu spreader p late harus d igunakan untuk menghindar i pemuatan yang d i loka l i s i r misa lnya dengan land ing leg semi- t ra i ler . Pengendal ian yang d iber ikan o leh pergesekan antara ban dan dek dengan park ng brake ‘on ’ t idak akan cukup untuk mencegah pergerakan. Kendaraan atau tra i ler yang d iangkut harus d i ikat dengan kendaraan yang mengangkut dengan menggunakan per lengkapan pengikat yang cocok.

Pera latan peregang harus d igunakan d i masing-mas ing

ta l i dan ta l i yang d igunakan untuk menahan pergerakan ke depan dan be lakang harus d iatur dengan sudut kurang dar i 60° dar i hor izonta l untuk mendapatkan pengaruh maks imum. Ta l i harus d iu j i coba guna mengetahui tegangan yang memadai sete lah kendaraan d iangkut beberapa mi l , dan lakukan lag i se lama perja lanan dan tegangkan kembal i seper lunya.

Ikatan harus d i lakukan ke bag ian-bag ian poros kendaraan atau t ra i ler atau sas is yang cukup untuk keper luan tersebut . Perhat ian d iper lukan untuk menghindar i kerusakan komponen kendaraan la innya sepert i brake p ipe, se lang, kabel e lektr ik d l l mela lu i pangikatan ke atas atau dekat a lat -a la t tersebut .

Page 66: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

Pengangkutan dengan muatan kendaraan t idak d i rekomendas ikan, namun j ika in i d iper lukan maka perhat ian ekstra harus d iber ikan terhadap ak ibat pusat grav i tas i kendaraan pengangkut leb ih t ingg i dan kemungkinan keh i langan stab i l i tas sebaga i konsekuens i b i la mengerem atau menikung. Mungk in juga d iper lukan untuk menyis ipkan ta l i ekst ra ke sas is kendaraan atau tra i ler yang d iangkut , dan menar iknya ke bawah per karena ha l in i akan membantu menghindar i muatan yang t idak stab i l .

J ika leb ih dar i satu tra i ler yang d iangkut da lam cara ‘p iggy-back ’ , maka mas ing-mas ing t ra i ler harus sa l ing d i ikat satu sama la in dan kemudian semua t ra i ler yang d iangkut harus tersebut d i ikat ke kendaraan pengangkut .

Semua pera latan ‘ lepas ’ pada kendaraan atau t ra i ler yang d iangkut , termasuk yang d i kendaraan pengangkut , harus d is impan dengan aman.

Satu contoh susunan pengikatan yang d irekomendas i d iper l ihatkan pada Gambar 38.

Gambar 38

60

Page 67: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

61

BAB XIII

KENDARAAN DENGAN TUTUP GORDEN SAMPING

Cara pengenda l ian muatan b iasa harus se la lu d igunakan,

sehingga muatan tercegah dar i gerakan ke berbaga i arah se lama pengangkutan.

Sebagai sebuah aturan umum, barang-barang yang d iangkut dalam kendaraan dengan tutup gorden samping seharusnya leb ih aman seolah-o lah barang-barang tersebut d iangkut dengan kendaraan terbuka dan bak datar . J ika susunan pemuatan atau keamanannya akan menyebabkan kekhawat i ran da lam p ik i ran pengemudi apabi la menggunakan kendaraan terbuka, maka kekhawat i ran tersebut harus menjad i per t imbangan yang sama apabi la menggunakan kendaraan dengan tutup gorden samping.

Untuk muatan da lam palet , dengan kepadatan rendah dan h igh bulk , penggunaan ta l i pengikat muatan interna l yang tetap, yang ser ing tersed ia untuk d ipasang pada overhead ra i l membujur d i tengah kendaraan dengan tutup gorden samping, b isa menjadi cara penahan yang bermanfaat , mesk i bukan d i semua keadaan.

Gambar 39

Karena terpasang pada ujung bagian atas re l d imana

gorden bebas untuk ‘meluncur, jen is penahan muatan in i hanya b isa menahan muatan da lam satu arah samping. Penahan mel intang tambahan da lam bentuk, misa lnya, d ind ing pembatas atau jar ing mel intang d iper lukan untuk menghent ikan muatan ke arah depan dan be lakang.

Page 68: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

62

Kalau d i rancang dengan tu juan muatan khusus, kendaraan dengan tutup gorden samping JANGAN d ianggap sebaga i bag ian s is tem penahan muatan. Gorden d ised iakan untuk menutup, bukan menahan muatan, dan harus d ianggap sebaga i pe l indung cuaca saja .

J ika gorden te lah d i rancang sebaga i s is tem pengenda l ian, kapabi l i tas muatan harus d i tandai dengan je las . J ika t idak ada tanda yang dapat d i l ihat , maka harus d iasumsikan bahwa gorden t idak memi l ik i fungs i memiku l muatan. Demik ian pu la, d imana gorden bagian da lam yang vert ika l terpasang dan gorden tersebut t idak d i rancang untuk muatan khusus, maka gorden tersebut JANGAN d ianggap sebaga i bag ian s is tem pengenda l i muatan. Gorden i tu harus d ianggap murn i sebagai satu cara menahan set iap barang-barang kec i l mungk in ke luar se lama per ja lanan.

Gorden i tu satu terpa lan / lembaran t ip is dan f leks ibe l dan bahkan b i la d iperkuat dengan webbing strap, maka gorden tersebut hanya menolak pergerakan muatan ke samping j ika pergerakan i tu membelok atau menonjo l ke luar . J ika perp indahan muatan in i ter jad i ket ika kendaraan bergerak, ha l i tu b isa membuat kendaraan tak s tab i l dan menyebabkan kece lakaan.

Sete lah pemuatan se lesa i , dan sebe lum gorden d i tutup, muatan dan pengenda l inya harus d iper iksa kembal i guna memast ikan bahwa muatan aman dan ter jamin. Pengecekan terakh ir in i pent ing, karena untuk mengecek ruang muatan se lama per ja lanan dengan gorden pada tempatnya akan sangat su l i t .

Ter lepas dar i jen is kendaraan, sete lah ber ja lan ada lah menjadi tanggung jawab pengemudi untuk memast ikan muatan tetap aman. In i , da lam kasus kendaraan dengan tutup gorden samping, b iasanya akan d ibatas i pada satu pemer iksaan v isua l berka la gorden dan mengecek tegangan ta l i pengikatnya. J ika tonjo lan ada lah bukt i pada gorden yang menunjukkan bahwa muatan te lah berp indah da lam per ja lanan, gorden JANGAN d ibuka. Pen i la ian harus d ibuat o leh pengemudi apakah akan meneruskan per ja lanan j ika tonjo lan kec i l menjad i bukt i , a tau sek i ranya s i tuas i leb ih ser ius untuk mendapatkan nasehat dan atau bantuan.

Membuka Gorden.

Perhat ian ekstra harus d iber ikan se lama pembukaan gorden pada kendaraan dengan tutup gorden samping. Khususnya Gorden harus d iper iksa secara kese luruhan

Page 69: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

63

untuk menemukan tanda-tanda tonjo lan sebe lum membukanya. J ika ada tonjo lan, atau d icur iga i bahwa muatan bersandar pada gorden, gorden JANGAN d ibuka. Da lam keadaan beg in i , akses harus d ipero leh ke ruang muatan mela lu i rute la in—mungkin mela lu i p intu be lakang atau mela lu i satu gorden pada s is i la in kendaraan. Kese lamatan, s tab i l i tas dan keamanan muatan harus d iketahu i dengan past i sebe lum pembongkaran d imula i .

Page 70: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

64

i

BAB XIV

KACA LEMBARAN A. Pengir iman Kaca Tebal Bening

Jen is muatan in i b iasanya d iangkut pada kendaraan yang d ibuat khusus. Baga imanapun, b i la kaca terpa lan atau kaca tebal ben ing d iangkut da lam pet i kayu atau pa let kayu, t indakan ber jaga- jaga d i lakukan terhadap kendal i muatan ka lau mengenai pemuatan umum.

Kaca harus d i l indungi dar i cuaca buruk dan t idak

d iperbo lehkan menjad i basah.

B. Pengangkutan terpalan kaca berbagai ukuran sampai dimensi maksimum

Benda untuk peker jaan in i b iasanya memi l ik i nears ide

dan of fs ide membujur . Satu s is i rangka ter integras i da lam sub-st ruktur lanta i yang melengkapi in ter ior dua f ra l ( rangka untuk menahan kaca terpa lan se lama pengangkutan) inter ior dan dua f ra i l ekster ior . Fra i l ekster ior pada kendaraan besar (7.500 kg GVW dan/atau leb ih) harus mampu menyangga ba ik foot-board tetap atau yang b isa d ibuka seberat 1.500 kg. Atap b isa permanen dan b isa d ibuka, d imana atap terbuka member ikan ruang bagi derek untuk melakukan bongkar muat.

Permukaan f ra i l harus memi l ik i kemir ingan antara t iga

dan l ima derajat . Pemuatan dan pembongkaran harus ber langsung dengan kendaraan berada d i dasar leve l yang kuat. Perhat ian harus d iber ikan untuk memast ikan kese imbangan berat ke samping dan membujur seh ingga kendaraan melakukan per ja lanan dengan stab i l dan berat as roda t idak meleb ih i ketentuan yang sah.

J ika d iangkut d i bag ian luar kendaraan,

d i rekomendas ikan bahwa kaca teba l ben ing d i tutup guna mencegah pecahan kaca terbang j ika kaca tersebut pecah saat da lam pengangkutan.

Page 71: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

65

Sebelum menghi langkan pengenda l ian, catatan harus d iambi l tentang lengkungan ja lan (road camber). J ika kondis i t idak aman mungkin ter jad i langkah- langkah yang mest i d iambi l untuk membongkar f ra i l tersebut dengan aman, misa lnya, nears ide interna l f ra i l dan of fs ide externa l f ra i l b i la kendaraan da lam pos is i per ja lanan maju. Untuk membongkar dua f ra i l yang ters isa kendaraan harus berba l ik .

C. Pengangkutan kaca tebal bening dan rangka dalam

jumlah keci l

Peker jaan in i b iasanya d i laksanakan dengan menggunakan van panel s tandard yang d iubah o leh spes ia l is bodybui lder (karoser i ) yang menambah fra i l interna l dan eksterna l .

Sambungan eksterna l harus berupa logam dar ipada

konstruks i kayu dan terpasang pada van harus sedekat mungk in dengan s is i -s is i dan kerangka atap. Set iap rak yang mengangkut f ra i l eksterna l harus d i rancang untuk member ikan per l indungan bagi peja lan kak i j ika ter jad i tabrakan. Semua bagian f ra i l d l l , yang bersentuhan dengan kaca harus memi l ik i karet atau lap isan bahan serupa.

Mesk i in i t idak merupakan persyaratan berdasarkan

undang-undang, prakt ik penyambungan papan penunjuk (marker board) d i depan dan be lakang f ra i l eksterna l ada lah f i tur kese lamatan yang ba ik . Papan in i dapat d i tanggalkan dan d i tanda i dengan gar is merah-put ih d iagonal .

Pembuatan f ra i l , khususnya yang d igunakan pada

bagian luar van, harus termasuk t iang pengaman kaca vert ika l yang cocok dengan satu p i l ihan anchorage po int sepanjang panjang fra i l untuk mengakomodas ikan berbagai ukuran potongan kaca. T idak memuaskan untuk tergantung pada lash ing (pengikat) sebaga i satu-satunya cara mengamankan kaca ke rack sewaktu da lam pengangkutan.

PERINGATAN : D ianjurkan untuk memi l ik i d ind ing

pemisah kendaraan yang lebar guna mencegah pergerakan kaca ke depan (L ihat Bab 4) . B i la in i t idak

Page 72: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

66

memungkinkan bag ian ujung harus cocok dengan se luruh rak.

Page 73: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

67

BAB XV

LINTASAN PENGANGKUTAN BARANG UMUM

a. Untuk mencegah kerusakan ja lan ak ibat muatan leb ih , D i rektur Jendera l Perhubungan Darat menetapkan jar ingan l intas angkutan barang umum dengan jumlah berat yang d i i z inkan leb ih dar i 13 ton.

b . Untuk kese lamatan, keter t iban dan keteraturan

pengangkutan barang umum da lam jar ingan l intas sebaga imana d imaksud d i a tas , kepada operator angkutan umum dan/atau t idak umum diber ikan iz in l in tas angkutan barang umum.

c. Sebagai a lat kontro l pengawasan dan pengendal ian iz in

l in tas sepert i tersebut d i atas , set iap kendaraan d iber ikan kar tu pengawasan iz in l in tas angkutan barang umum.

d . Iz in l in tas angkutan barang umum sebaga imana d imaksud

d i atas , d iber ikan o leh :

1. Direktur Jendera l Perhubungan Darat , untuk l in tasan leb ih dar i satu Prop ins i ;

2 . Gubernur, untuk l intasan da lam satu Propins i ;3 . Bupat i dan/atau Wal ikota, untuk l intasan da lam

wi layah Kabupaten dan/atau Kota.

Page 74: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

68

BAB XVI

IZIN USAHA ANGKUTAN

a. Keg iatan usaha angkutan barang dengan mobi l barang umum d i lakukan o leh :

1 . Badan usaha mi l ik Negara atau Badan usaha mi l ik

Daerah; 2. Badan usaha mi l ik swasta nas iona l; 3 . Koperas i ; 4 . Perorangan warga negara Indones ia .

b . Untuk melakukan usaha angkutan sebaga imana tersebut

d i atas , operator angkutan barang umum waj ib memi l ik i i z in usaha angkutan dengan persyaratan ya i tu :

1 . memi l ik i Nomor Pokok Waj ib Pajak (NPWP); 2. memi l ik i akte pendir ian perusahaan bagi pemohon

yang berbentuk badan usaha, akte koperas i bag i pemohon yang berbentuk koperas i , tanda jat i d i r i bagi pemohon perorangan;

3. memi l ik i surat keterangan domis i l i perusahaan; 4. memi lk i surat iz in tempat usaha (SITU); 5 . persyaratan kesanggupan untuk memi lk i a tau

menguasa i 5 ( l ima) kendaraan bermotor untuk pemohon yang berdomis i l i d i pu lau Jawa dan Sumatera;

6 . pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fas i l i tas peny impanan kendaraan.

c . Permohonan untuk memperoleh iz in usaha angkutan

sebaga imana tersebut d i atas , d ia jukan kepada :

1 . Bupat i atau Wal ikota sesua i domis i l i perusahaan; 2. Gubenur DKI Jakarta untuk pemohon yang berdomis l i

d i DKI Jakarta.

d . Pember ian atau penolakan iz in usaha angkutan d isampaikan secara ter tu l i s dengan d iser ta i a lasan penolakan se lambat–lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat be las) har i ker ja sete lah permohonan d i ter ima secara lengkap.

Page 75: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

69

e. Bentuk permohonan iz in usaha angkutan, bentuk iz in usaha angkutan, pembekuan iz in usaha angkutan, pencabutan iz in usaha angkutan, formul i r laporan usaha angkutan dan penolakan iz in usaha angkutan, sebaga imana da lam Contoh d i bawah in i .

f . Pengusaha angkutan barang umum yang te lah

mendapatkan iz in usaha angkutan, d iwaj ibkan : 1 . memi l ik i dan/atau menguasa i sekurang-kurangnya 5

( l ima) kendaraan sesua i dengan peruntukan, yang memenuhi persyaratan teknis dan la ik ja lan;

2 . awak kendaraan yang beroperas i merupakan pegawai tetap dan memenuhi persyaratan sesua i peraturan perundang–undangan yang ber laku, ser ta mematuhi waktu ker ja dan waktu is t i rahat bagi pengemudi;

3 . memi l ik i dan/atau mengusa i tempat peny impangan kendaraan (poo l kendaraan);

4 . melakukan keg iatan usaha angkutan se lambat-lambatnya da lam waktu 6 (enam) bu lan, se jak d i ter t ibkan iz in usaha angkutan;

5. mematuhi peraturan perundang–undangan yang ber laku yang berka i tan dengan b idang usaha angkutan;

6. melaporkan keg iatan usaha set iap tahun kepada pejabat pember i i z in usaha angkutan;

7. melaporkan apabi la ter jad i perubahan pemi l ikan perusahaan atau domis i l i perusahaan, dengan menggunakan formul i r sebaga imana contoh di bawah in i .

Page 76: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

70

BAB XVII

KEWAJIBAN PEMILIK DAN/ATAU PENANGGUNG JAWAB BARANG

Pemi l ik dan/atau penanggung jawab barang umum memi l ik i kewaj iban yang harus d ipenuhi ya i tu : a . Pemi l ik dan/atau penanggung jawab barang bertanggung

jawab terhadap kerusakan ja lan, jembatan dan gangguan l ingkungan d i sek i tarnya yang d iak ibatkan o leh pengangkutan barang yang menjad i mi l iknya.

b . Pemi l ik barang waj ib melengkapi barang yang d ik i r imnya

dengan surat daf tar muatan sebaga imana contoh d i bawah in i .

Page 77: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

71

BAB XVIII

KEWAJIBAN PENGANGKUT

Pengangkut atau operator angkutan barang umum memi l ik i kewaj iban yang harus d ipenuhi ya i tu : a . Melengkapi set iap kendaraan pengangkut dengan

pera latan dan per lengkapan yang sesua i dengan jen is muatan yang d iangkut;

b . Melengkapi awak kendaraan (pengemudi dan pembantu pengemudi) dengan per lengkapan sesua i dengan jen is pe layanan angkutan barang yang d i laksanakan;

c . Melaksanakan pengangkutan sesuai tata cara pengangkutan yang d i tentukan;

d. Melaporkan set iap bu lan rea l i sas i pengangkutan barang kepada Pejabat yang member ikan Iz in L intas Angkutan Barang dan/atau Surat Persetujuan Pengangkutan dan Iz in Usaha Angkutan;

e . Member ikan pertanggungjawaban apabi la ter jad i kerusakan ja lan, jembatan dan gangguan l ingkungan d i sek i tarnya yang d iak ibatkan pengoperas ian kendaraan pengangkut barang;

f . Mengembal ikan Surat Persetujuan sete lah pengangkutan se lesa i d i laksanakan, untuk pengangkutan a lat berat dan bahan berbahaya dan beracun (B3);

g . Memperbaharu i Iz in L intas Angkutan Barang dan/atau Surat Persetu juan Pengangkutan se lambat- lambatnya 14 (empat be las) har i ker ja sebe lum masa ber lakunya berakh i r .

Page 78: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

72

BAB XIX

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN a . Dalam rangka pen ingkatan kua l i tas pe layanan serta

keter t iban dan ke lancaran angkutan d i ja lan, secara per iodik d i lakukan pengawasan dan pengendal ian angkutan barang umum di ja lan.

b . Pengendal ian dan pengawasan sebaga imana tersebut d i

atas , d i lakukan o leh petugas yang memenuhi persyaratan sebaga i ber ikut :

1 . Pegawai Neger i S ip i l sekurang-kurangnya berpangkat

Pengatur Muda T ingkat I (I I /b); 2 . mempunyai pengalaman ker ja min imal 2 (dua) tahun

d ib idang angkutan ja lan; 3 . memi l ik i daftar prestas i pen i la ian pegawai ba ik; 4 . berbadan sehat; 5 . petugas berpaka ian seragam dan menggunakan

ident i tas lengkap. c . Pengawasan dan pengenda l ian sebaga imana tersebut d i

atas , d i lakukan di termina l - termina l angkutan barang atau ruas-ruas ja lan ter tentu atau tempat- tempat ter tentu yang t idak mengganggu kese lamatan, keter t iban dan ke lancaran la lu l in tas d i ja lan.

d . Apabi la da lam melakukan pengawasan dan pengendal ian

d i temukan pe langgaran, petugas pengawasan dan pengendal ian sebagaimana d imaksud da lam ayat (2) waj ib melaporkan kepada Peny id ik Pegawai Neger i S ip i l .

e . Pengawasan dan pengenda l ian sebaga imana tersebut d i

a tas , d i lakukan secara rut in (har ian) o leh Bupat i /Wal ikota, da lam ha l in i D inas Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

f . Has i l pengawasan dan pengendal ian sebagaimana

d imaksud d i a tas , d igunakan sebagai bahan eva luas i . g . Dalam ha l has i l eva luas i , menunjukan kecenderungan

peningkatan pe langgaran terhadap angkutan yang iz innya d i terb i tkan o leh Gubernur, D inas Prop ins i yang

Page 79: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

73

bersangkutan dapat melakukan pengawasan dan pengenda l ian secara langsung.

h . Dalam ha l has i l eva luas i , menunjukan kecenderungan

peningkatan pe langgaran terhadap angkutan yang iz innya d i terb i tkan o leh Direktur Jendera l , D i rektorat Jendera l Perhubungan Darat dapat melakukan pengawasan dan pengenda l ian secara langsung.

i . Apabi la terdapat indikas i pen ingkatan pe langgaran

d ib idang la lu l in tas dan angkutan barang d i ja lan walaupun tanpa ada laporan eva luas i dar i Prop ins i dan Kabupaten/Kota, D irektorat Jendera l Perhubungan Darat dapat melakukan pengawasan dan pengenda l ian secara langsung.

j . Dalam ha l pengangkutan barang mengalami penurunan

kual i tas dan kuant i tas da lam penyediaan angkutan, maka pember i i z in l in tas angkutan barang umum dan/atau iz in usaha angkutan melakukan eva luas i k iner ja angkutan barang umum di ja lan.

Page 80: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

74

BAB XX

SANKSI ADMINISTRATIF a. Pengangkut yang t idak mematuhi ta ta cara pengangkutan

dan kewaj iban sebagaimannya, dapat d ikenakan sanks i p idana dan/atau sanks i admin is t rat i f .

b . Sanks i p idana sebagaimana tersebut d i atas , d ikenakan

sesuai ketentuan perundang-undangan yang ber laku. c . Sanks i admin is t rat i f sebaga imana tersebut d i atas ,

berupa per ingatan, pembekuan iz in , dan pencabutan iz in .

Page 81: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

75

BAB XXI

SISTEM INFORMASI MANJEMEN PERIZINAN ANGKUTAN

a. Pejabat yang menert ibkan iz in usaha angkutan dan/atau iz in l in tas angkutan barang umum, waj ib menyelenggarakan s is tem informas i manajemen angkutan barang umum;

b. Sis tem informas i sebagaimana d imaksud d i atas ,

merupakan keg iatan pengumpulan dan pengolahan data per iz inan angkutan dar i laporan yang d isampaikan o leh pengangkut dan/atau pemi l ik dan/atau penanggung jawab barang sebaga i bahan pert imbangan untuk perencanaan angkutan barang umum, pengaturan operas iona l angkutan umum, ser ta pengawasan dan pengendal ian perusahaan angkutan.

Page 82: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

76

BAB XXII

SISTEM PELAPORAN

a. Gubernur harus melaporkan pe laksanaan pember ian iz in usaha angkutan yang merupakan tugas dekonsentras i kepada Direktur Jendera l .

b . Gubernur atau Bupat i /Wal ikota waj ib melaporkan

pe laksanaan pember ian iz in angkutan yang d i terb i tkan set iap 6 (enam) bulan seka l i berupa rekap itu las i pember ian iz in kepada Direktur Jendera l .

c . Bupat i /Wal ikota waj ib melaporkan pe laksanaan pember ian

i z in angkutan yang merupakan tugas pembantuan kepada Di rektur Jendera l .

d . Bupat i /Wal ikota waj ib melaporkan pelaksanaan

pengawasan dan pengenda l ian ser ta has i l eva luas i sebaga imana tersebut d i atas , kepada Direktur Jendera l set iap 3 ( t iga) bu lan seka l i dengan tembusan kepada Gubernur setempat.

e . Gubernur harus melaporkan pe laksanaan pengawasan dan

pengendal ian serta has i l eva luas i sebaga imana tersebut d i atas , kepada Direktur Jendera l set iap 3 ( t iga) bu lan seka l i .

f . Bentuk dan is i laporan sepert i contoh d i bawah. g . Perusahaan angkutan yang te lah memilk i i z in usaha

angkutan pada saat ber lakunya Keputusan in i , se lambat–lambatnya da lam waktu 1 (satu) tahun sejak d i tetapkan keputusan in i harus menyesua ikan iz in usahanya dan memenuhi ketentuan sebaga imana d i tetapkan da lam Keputusan in i .

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Ttd

Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.

Page 83: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

77

PERHATIAN UMUM SEBELUM MELAKUKAN PENGANGKUTAN

• Lakukan pemer iksaan berat muatan yang akan d iangkut .

• Past ikan bahwa kendaraan mampu mengangkut sesua i ukuran dan jen is muatan.

• Ingat bahwa ukuran, jen is dan berat muatan akan mempengaruh i kemampuan kendaraan.

• Lakukan pemer iksaan muatan sebe lum ja lan, termasuk saat muatan d i tambah maupun d ikurangi .

• Ingat bahwa pos is i muatan dapat bergeser se lama per ja lanan yang menyebabkan ta l i mengendur.

• Lakukan pemer iksaan muatan secara teratur se lama per ja lanan maupun saat sete lah ter jad i pengereman mendadak atau saat sete lah t iba- t iba mengubah arah.

• Past ikan bahwa s is tem kese lamatan yang ada te lah d i laksanakan dan d i ikut i prosedurnya secara tepat ket ika memuat dan membongkar muatan kendaraan

• JANGAN sampai kendaraan dan as roda ke leb ihan beban.

• JANGAN memuat kendaraan ter la lu t ingg i .

• JANGAN kurangi muatan d i steered ax le dengan menempatkan muatan ter la lu jauh ke belakang.

• JANGAN ja lankan kendaraan dengan set iap bag ian muatan t idak ter tahan.

• JANGAN naik i kendaraan atau muatan kecual i ka lau sangat pent ing dan a lat akses yang aman.

• JANGAN ambi l set iap kesempatan, ada ha l -ha l yang leb ih ba ik untuk d i lakukan dar ipada mengalami kece lakaan.

Page 84: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

78

i

ISTILAH DAN DEFINISI

Baulking : L ihat “b lock ing”

Bolster : Ganja l yang keras b iasanya d igunakan untuk mengganja l log.

Blocking : Bahan, b iasanya kayu, d i le takkan antara muatan dan st ruktur kendaraan, d igunakan untuk mencegah pergerakan muatan.

Chock : Ba lok, miasanya berbentuk baj i , d igunakan untuk mencegah pergerakan muatan.

Dunnage : Pack ng yang d i le takkan antara a las muatan dan permukaan p lat form (bak kendaraan) . L ihat juga ‘b lock ing”

Frai l : Rangka untuk menahan terpa lan kaca se lama pengangkutan.

Lashings : A lat pengikat , ranta i , kabe l , ta l i a tau webbing yang d igunakan untuk menahan / mengenda l ikan muatan.

Load Binder : Alat yang terpasang pada rantai atau lashing yang digunakan untuk mempererat (tegangan) pengendalian. Kekuatan penguncian over-center juga termasuk.

Rave : Re l atau kerangka (permanen atau b isa d ibuka) d i tambahkan pada s is i p lat form muatan untuk meningkatkan kapas i tas muatan (greedy board).

Scotch : Baj i , ba lok, atau ganja l yang d igunakan untuk menahan roda, s i l inder atau tong.

Shackle : Mata ranta i kopel ing logam yang d i rapatkan dengan grendel kunc i , yang b isa d igunakan untuk menghubungkan ranta i ke anchor po int .

Shoring Bar : Ba lok yang memiku l muatan terbuat dar i kayu atau logam t iang penopang yang d igunakan untuk menahan atau memindahkan muatan dar i satu rangka, t iang, tempat , d ind ing ke la innya.

Page 85: Skdirjen727tahun2004pengangkutan Barang Umum Di Jalan

79

Thimble : Metal liner, biasanya berbentuk bulat, dan lekuk dibagian luar yang cocok dengan mata tali untuk mencegah ‘gosokan’ dan untuk mendistribusikan berat.

Turnbuckle : Satu jen is kop l ing cocok antara u jung lash ing atau antara two lash ing. D igunakan terutama untuk menyesuaikan atau mengatur tegangan a lat pengikat ( ta l i . Turnbuck le terd ir i dar i satu ika l ( loop) atau s leeve dengan screw thread pada satu ujung dan k i l i -k i l i (swive l) d i u jung la in . Secara bergant ian turnbuck le memi l ik i in terna l screw theread d i mas ing-mas ing u jung.

Twist Lock : Alat pengunci yang dirancang untuk mempererat peti kemas dengan kendaraan yang akan mengangkutnya.