sistem telephony
DESCRIPTION
Sistem TelephonyTRANSCRIPT
Putu Rusdi Ariawan ©2010
SISTEM TELEPHONY
TUGAS DASAR SISTEM KOMUNIKASI
Oleh:
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
Putu Rusdi Ariawan ©2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “SISTEM TELEPHONY” tepat pada waktunya. Makalah yang
kami buat ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Dasar Sistem Komunikasi.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan hasil yang baik
dan bermanfaat bagi semua yang membaca makalah ini terutama memberi
wawasan dan pengetahuan tentang system telephony, seperti pengertian,
sejarah, kegunaan, dan perkembangannya.
Kami menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam
penyusunan tugas ini.
Sekian dan terima kasih.
Jimbaran, Juli 2010
Tim Penyusun
Putu Rusdi Ariawan ©2010
ABSTRAK
Pekembangan sistem telepony memberikan trobosan baru dalam dunia
komunikasi, dengan adanya sistem telepony seperti sekarang ini memberikan
keleluasaan dalam berkomunikasi, perkembangan yang pesat seperti sekarang
ini diawali oleh seorang ilmuan pada tahun 1870-an, Elisha Gray dan Alexander
Graham Bell masing-masing berusaha menciptakan alat yang bisa mengirimkan
kata-kata dengan transmisi gelombang listrik. Alat itu tak lain adalah telepon.
Dengan perkembangan dari prinsip dasar telepon, juga berkembang jaringan
seluler.
Secara mendasar telephony merupakan proses pengiriman data berupa
suara, khususnya adalah suara percakapan manusia, melalui pesawat telepon.
Selain istilah tersebut juga ada istilah yang berkenaan dengan sistim telephony,
yaitu Computer Telephony adalah sebuah istilah yang berkenaan dengan proses
komunikasi telepon yang dikombinasikan dengan kemampuan komputer, yang
memungkinkan diperolehnya aneka layanan berkenaan dengan sistem aplikasi
penyampaian pesan seperti voice mail, otomatisasi penanganan operator
telepon, audio bulletin boards, respon telepon interaktif (IVR : Interactive Voice
Respons).
Dalam telepon terdapat bagian-bagian penting yang digunakan dalam
melakukan komunikasi diantaranya adalah:
1. Pengirim (Mikrofon)
2. Penerima (Receiver)
3. Sistem Bel Magneto
dari setiap bagian penting tersebut memiliki bagian-bagian lain yang
menunjang kelangsungan terjadinya komunikasi.
Didalam melakukan komunikasi menggunakan telepon sinyal yang yang
akan diubahdan di transmisikan harus malalui suatu proses yang dapat
mempermudah melakukan trasmisi, proses ini sering disebut dengan proses
Modulasi. Proses Modulasi merupakan proses dimana sebuah sinyal informasi
dikonversi ke suatu gelombang sinusoida. Untuk modulasi digital, suatu
gelombang sinus pada durasi T dipakai sebagai acuan sebuah symbol digital.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Ada 3 parameter yang dapat membedakan suatu gelombang sinus
dengan gelombang sinus yang lain, yaitu: amplitudo, frekuensi, dan fase.
Sehingga modulasi bandpass dapat didefinisikan sebagai proses dimana
amplitudoi, ferkuensi, atau fase pada suatu gelombang karier RF (radio
frequency) atau mungkin kombinasi dari tiga parameter tersebut diatas bervariasi
sesuai dengan informasi yang ditransmisi
Putu Rusdi Ariawan ©2010
DAFTAR ISI
hal
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar isi ............................................................................................ iii
Abstrak ............................................................................................ v
Daftar Pustaka ............................................................................................ vi
Bab I Pndahuluan .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Keguanaan ......................................................................................... 2
Bab II Sistem Telephony ................................................................................ 3
1. Sejarah Telephony ............................................................................... 3
2. Konsep Dasar ....................................................................................... 6
2.1. Pengertian Sistem Telephony ........................................................ 6
2.2. Komponen Rangkaian Telepon ...................................................... 6
2.2.1 Tranduser ................................................................................ 6
A. Pengirim (Mikofon) ............................................................. 6
A.1. Mikrofon Karbon .............................................................. 7
A.2. Mikrofon Reluktansi Variabel ........................................... 8
A.3. Mikrofon Kumparan Yang Bergerak ................................. 8
2.2.2. Penerima ................................................................................ 9
A. Receiver Jenis Diafragma Magnetis ................................... 9
B. Receiver Telepon Jenis Jangkar-Cincin ............................. 12
2.2.3 Sistem Bel Magneto ................................................................ 13
2.2.4. Hubungan Telepon ................................................................ 14
2.3. Jaringan Telepon ........................................................................... 15
2.3.1. Fungsi Jaringan Telepon ....................................................... 16
2.3.2. Prinsip Jaringan Telepon ....................................................... 18
Putu Rusdi Ariawan ©2010
2.3.3. Proses Penyambungan Telepon ............................................ 19
A. Proses Pensinyalan Awal ................................................... 20
B. Pemasukan Nomor Panggilan ............................................ 21
C. Menggunakan Saluran Trunk ............................................. 22
2.4. Modulasi Sistem Telephony ............................................................ 24
2.4.1. Prinsip Dasar Pada Modulasi Digital ...................................... 24
2.4.2. Perbandingan Komunikasi Analog Dan Digital ....................... 24
3. Sistem Telephony Masa Depan ............................................................ 26
Bab III Kesimpulan ......................................................................................... 30
Putu Rusdi Ariawan ©2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan IPTEK sangat pesat terutama dalam hal
informasi. Salah satunya adalah dengan komunikasi yang merupakan hal yang
sangat penting bagi masyarakat internasional. Salah satu cara untuk
berkomunikasi jarak jauh yakni dengan menggunakan telepon. Sejak ditemukan
telepon, komunikasi jarak jauh seperti menjadi tanpa batas dan jarak.
Pada dasarnya, sistem dari telepon yakni mengubah suara ke dan dari
sinyal-sinyal listrik. Sinyal tersebut dikirim dalam bentuk cahaya melalui kabel
kawat atau kabel optik atau bisa juga melalui udara sebagai gelombang radio,
lewat satelit atau antena. Dalam perkembangannya, sistem dari telepon
menggunakan sistem pengiriman data berupa suara, khususnya adalah suara
percakapan manusia yakni yang dikenal dengan sistem telephony. Sistem
telephony ini dapat dikombinasikan dengan computer yakni disebut dengan
Computer Telephony. Dengan adanya Computer Telephony, memungkinkan
diperolehnya aneka layanan berkenaan dengan sistem aplikasi penyampaian
pesan seperti voice mail, otomatisasi penanganan operator telepon, audio
bulletin boards, respon telepon interaktif (IVR : Interactive Voice Respons),
pemutaran nomor telepon secara otomatis, dan masih banyak peluang lainnya,
yang dimungkinkan agar dibantu melalui sistem komputer yang diprogram untuk
itu.
Adapun komponen-komponen dari telepon yakni diantaranya adalah
transduser elektroakustik, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
dan sebaliknya Mikrofon merupakan salah satu transduser. Mikrofon adalah
transduser elektromekanis yang mengubah perubahan-perubahan dalam
tekanan udara menjadi perubahan-perubahan yang sesuai dengan sinyal listrik.
Sistem Telephony merupakan komunikasi digital yang memiliki modulasi
bandpass yang merupakan proses dimana amplitudo, frekuensi, atau fase pada
suatu gelombang karier RF (radio frequency) atau mungkin kombinasi dari tiga
Putu Rusdi Ariawan ©2010
parameter tersebut diatas bervariasi sesuai dengan informasi yang ditransmisi
dimana sebuah sinyal informasi dikonversi ke suatu gelombang sinusoida.
Dengan menggunakan sistem telephony didapat banyak keuntungan.
Adapun keuntungan komunikasi digital atau system telephony yakni error hampir
selalu dapat dikoreksi, mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti
encryption), dan memiliki range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai
terendah terhadap tertinggi).
Sistem Telephony ini sangat baik digunakan dalam kelancaran komunikasi.
Dikarenakan memiliki kelancaran, keakuratan, dan keamanan terhadap data-data
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan dalam hal informasi terutama dalam
informasi teraktual.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan system telephony.
b. Komponen-komponen apa yang mencangkup system telephony ini.
c. Modulasi apa yang digunakan dalam system telephony.
d. Bagaimana perkembangan system telephony ini dalam era globalisasi.
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk agar para pembaca mengetahui
lebih jauh mengenai system telephony.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini dapat digunakan bagi masyarakat luas dimana
system telephony sangat diperlukan untuk komunikasi.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
BAB II
SISTEM TELEPHONY
1. Sejarah telephony
Sejak ditemukan telepon, komunikasi jarak jauh seperti menjadi tanpa
batas dan jarak. Tiap saat, kecanggihan telepon pun semakin hebat. Kini,
kecanggihan teknologi komunikasi ini telah menjadi kebutuhan hidup manusia
modern.
Pada tahun 1870-an, Elisha Gray dan Alexander Graham Bell masing-
masing berusaha menciptakan alat yang bisa mengirimkan kata-kata dengan
transmisi gelombang listrik. Alat itu tak lain adalah telepon.
Sejak remaja, Graham Bell yang lahir di Skotlandia tahun 1847 ini telah
menjadi guru suara dan memulai eksperimennya di bidang suara. Bell pindah ke
Boston pada tahun 1871 untuk membuka sekolah bagi guru-guru para siswa tuna
rungu. Bell kerap melakukan eksperimen dengan gelombang suara. Bell lalu
menemukan cara untuk bisa mengirimkan suara melalui sistem yang mirip
dengan sistem yang digunakan pada telegraf.
Penelitian pertama Bell dilakukan dengan menggunakan alat pengatur
suara dan magnet untuk menghantarkan bunyi yang akan dikirimkan. Akhirnya
Bell berhasil membuat telepon yang diidamkan itu. Bentuknya berupa piringan
hitam tipis yang dipasang di depan elektromagnet. Untuk memperbaharui
temuannya itu, pada 10 Maret 1876, Graham Bell melakukan uji coba
percakapan telepon pertamanya. Ia dan asistennya, Watson, berada di dua
ruangan berbeda dan berusaha melakukan percakapan telepon pertama kali.
Mereka berhasil. Tiga hari kemudian, Bell menerima hak paten atas sistem dan
alat telepon ciptaannya itu, atau hanya dua jam lebih cepat dari usaha Elisha
Gray yang berasal dari Amerika Serikat. Sejak memperoleh hak paten resmi atas
penemuannya itu, Bell lalu mendirikan perusahaan telepon Bell Company.
Awalnya, pesawat telepon temuan Graham Bell belum memiliki nomor.
Untuk berbicara atau mendengar suara dari lawan bicara, penggunanya harus
berteriak ke mikrofon sambil memegang gagang penerima suara di satu telinga.
Ukuran telepon saat itu juga sangat besar dan cukup berat. Sistem telepon
Putu Rusdi Ariawan ©2010
sendiri pada dasarnya mengubah suara ke dan dari sinyal-sinyal listrik. Sinyal
tersebut dikirim dalam bentuk cahaya melalui kabel kawat atau kabel optik atau
bisa juga melalui udara sebagai gelombang radio, lewat satelit atau antena.
Dalam perkembangannya, dengan sistem pengiriman data suara, ternyata
telepon juga dapat mengirimkan gambar atau yang kini dikenal dengan mesin
faksimilie. Cara kerja mesin faksimilie ini adalah berusaha “membaca” dengan
cepat data gambar atau kata-kata pada sebuah halaman, lalu mengirimkan data
yang sama pada nomor tujuan dengan kode dalam bentuk sinyal listrik.
Mesin faksimilie penenerima lalu mengubah kembali sinyal tersebut dan
mencetaknya sesuai dengan data gambar atau kata-kata yang terkirim.
Secara fisik, telepon pun mengalami perkembangan yang pesat. Bentuknya
tak lagi besar dan memakan tempat, melainkan makin ramping dan memikat,
bahkan tanpa kabel. Teknologi telepon tanpa kabel atau nirkabel (wireless)
adalah penemuan teknologi telepon yang berperan cukup besar. Selain membuat
pemakainya tak perlu repot berurusan dengan kabel, Telepon nirkabel ini pun
mendorong penemuan sistem telepon yang lebih canggih.
Jika dulu telepon nirkabel hanya bisa digunakan dalam jarak tertentu, kini
telepon nirkabel bisa digunakan dengan jarak jauh sejak ditemukannya telepon
dengan sistem “cellular”, yakni sistem pengiriman sinyal yang dikirimkan melalui
satu stasiun pemancar ke stasiun pemancar lainnya.
Konsep telepon selular ini dimulai pada tahun 1947, saat para peneliti saat
itu menyadari bahwa dengan menggunakan sel-sel kecil atau jangkauan area
pelayanan dengan penggunaan ulang frekuensi, bisa mengembangkan
kemampuan lalu lintas mobile phone.
Martin Cooper, mantan general manager divisi sistem di Perusahaan
Motorola, adalah penemu telepon portabel modern pertama. Pada tahun 1973,
dia melakukan panggilan telepon portabel pertamanya itu dengan menelepon
saingannya, Joel Engel, kepala penelitian di Bell Company. Padahal,
laboratorium Bell Company inilah yang justru pada tahun 1947 mengenalkan ide
dari komunikasi selular.
Tapi pada tahun 1977, perusahan AT&T dan Laboratorium Bell telah
berhasil membuat bentuk nyata sistem telepon selular. Setahun kemudian,
sebanyak kurang lebih 2000 masyarakat di Chicago telah bisa mencoba sistem
Putu Rusdi Ariawan ©2010
baru tersebut. Tahun 1979, sebuah perusahaan yang berbeda di Tokyo, mulai
mengoperasikan sistem telepon selular komersial pertama. Pada tahun 1981,
Perusahaan Motorola dan telepon radio Amerika melakukan uji sistem
telepon-radio selular di wilayah Washington atau Baltimore. Setahun kemudian,
Federal Communication Commission America akhirnya memberi izin usaha
layanan telepon selular di wilayah Amerika Serikat.
Sejak itu, lalu mulai ditemukan buat sistem layanan telepon selular
kemersial analog atau AMPS (Advanced Mobile Phone Service). Sistem tersebut
makin berkembang dan menghasilkan teknologi yang kian canggih. Selain itu,
kini telah ditemukan pula aplikasi WAP (Wireless Aplication Protocol) dan GPRS
(General Pocket Radio System), yang dibuat agar perangkat nirkabel lebih
mudah mengakses informasi dari internet.
Sejak ditemukannya teknologi telepon seluler, telepon menjadi kebutuhan
hidup manusia modern karena bisa digunakan di mana saja dan kapan saja.
Begitu besarnya kebutuhan penggunaan telepon seluler saat ini membuat
berbagai perusahaan telepon seluler berlomba membuat rancangan yang paling
praktis, mungil, modis, namun berteknologi tinggi. Untuk memperbaiki mutu dan
kecepatan pengiriman data dengan telepon ini, juga telah berhasil ditemukan
teknologi serat optik.
Saat ini telepon selular sudah dilengkapi berbagai aplikasi, seperti
answering machine, schedule book, memory bank untuk menyimpan nomer
telepon atau alamat kolega. Bahkan telepon seluler sudah mampu mengakses
ramalan cuaca, indeks saham, nilai mata uang, dan sebagainya.
Ada pula teknologi Bluetooth yang digunakan untuk membantu sitem
komunikasi nirkabel untuk siaran dan data yang menggunakan short-range radio
link. Kini telepon selular juga dilengkapi software dan hardware untuk memotret
dan merekam gambar bergerak dengan video system.
Kecanggihan telepon itu masih terus akan berkembang. Bahkan kelak akan
dilengkapi dengan video conferencing dan dengan kecepatan komunikasi
nirkabel yang jauh lebih cepat, yakni sekitar 2 mega bit per detik.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
2. Konsep Dasar
2.1 Pengertian Sistem Telephony
Telephony adalah sebuah proses pengiriman data berupa suara,
khususnya adalah suara percakapan manusia, melalui pesawat telepon.
Computer Telephony adalah sebuah istilah yang berkenaan dengan proses
komunikasi telepon yang dikombinasikan dengan kemampuan komputer, yang
memungkinkan diperolehnya aneka layanan berkenaan dengan sistem aplikasi
penyampaian pesan seperti voice mail, otomatisasi penanganan operator
telepon, audio bulletin boards, respon telepon interaktif (IVR : Interactive Voice
Respons), pemutaran nomor telepon secara otomatis, dan masih banyak
peluang lainnya, yang dimungkinkan agar dibantu melalui sistem komputer yang
diprogram untuk itu.
2.2 Komponen-komponen Rangkaian Telepon
2.2.1 Transduser
Rangkaian telepon merupakan sebuah Transduser-transduser
elektroakustik, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan
sebalinya. Pada ujung pengirim, gelombang suara diubah menjadi sinyal listrik
oleh sebuah mikrofon. Pada ujung penerima, terdapat transduser-transduser
yang tersedia untuk mengubah sinyal listrik kembali menjadi gelombang suara.
A. Pengirim (mikrofon)
Mikrofon adalah transduser elektromekanis yang mengubah perubahan-
perubahan dalam tekanan udara menjadi perubahan-perubahan yang sesuai
dengan sinyal listrik.
Parameter yang menentukan kualitas mikrofon adalah :
1. Tingkat keluaran
2. Respon frekuensi
3. Ke-terarahan (directivity)
Ada beberapa jenis mikrofon yang ada, diantaranya Mikrofon Karbon,
Mikrofon Reluktansi Variabel, dan Mikrofon Kumparan Bergerak. Berikut
keterangan lebih lanjut mengenai ketiga jenis mikrofon tersebut.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
A.1 Mikrofon Karbon
Yang digunakan sebagai pemancar dalam pesawat telepon adalah unit
yang didasarkan pada resistansi variabel.
Ciri-ciri mikrofon karbon adalah :
1. Respons frekuensi terbatas
2. Resistansi sumber relatif rendah [100 ohm]
Kontruksi mikrofon karbon:
1. Diafragma logam
2. Kontak bergerak
3. Butir-butri karbon
4. Kontak logam tetap
5. Isolator
6. Kotak logam
Cara kerja :
Diafragma logam akan bergerak ketika terdapat tekanan suara.
Diafragma sangat sensitif terhadapa tekanan.
Kontak bergerak yang dilekatkan pada diafragma akan bergerak
mengikuti pergerakan diafragma dan memampatkan butiran karbon.
Pemampatan ini akan menurunkan harga resistansi kontak tetap yang
berisolasi dibawahnya.
Jika tidak ada tekanan, resistansi akan naik kembali
Gambar 2.1 Kontruksi mikrofon karbon
Putu Rusdi Ariawan ©2010
A.2 Mikrofon Reluktansi - Variabel
Kontruksi :
• Sebuah diafragma bergerak dari bahan magnetis
• Kepingan besi lunak yang diberi lilitan, bertindak sebagai kumparan
induksi.
• Lilitan dihubungkan secara seri pada kedua kepingan sehingga saling
memperkuat.
Cara Kerja :
Bila tekanan udara pada diafragma meningkat, celah udara dalam
rangkaian magnetis akan berkurang, sehingga reluktansi berkurang
dan fluks magnetik terkonsentrasi dipusat magnet.
Ketika garis-garis fluk bergerak masuk, garis-garis memotong lilitan-
litan kumparan dan menginduksi elektromontasi force (EMF)
didalamnya
A.3 Mikrofon kumparan yang bergerak
Konstruksi :
• Kumparan induksi digulung pada silinder bukan magnetis yang
dilekatkan pada diafragma dan dipasang di dalam celah udara
berbentuk silinder dari suatu magnet permanen.
• Diafragma dapat dibuat bukan dari logam, sedangkan kawat-kawat
penghubung listrik kekumparan direkatkan kepermukaan diafragma.
Gambar 2.2 Kontruksi mikrofon reluktansi variabel
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Cara Kerja :
• Bila gelombang suara mengenai diafragma, kumparannya akan
bergerak maju mundur di dalam medan magnet dan EMF diimbaskan
dalam kumparan.
• Besarnya EMF berbanding lurus dengan kecepatan gerak dari
kumparan.
2.2.2. Penerima [Receiver]
Terdapat beberapa macam receiver yang dipergunakan dalam system
telepon, seperti receiver jenis diafragma magnetis, dan receiver jenis jangkar
cincin.
A. Receiver Jenis Diafragma Magnetis
Gambar 2.3 Kontruksi mikrofon kumparan yang bergerak
Gambar 2.4 Kontruksi receiver jenis diagram magnetis
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Konstruksi diatas digambarkan sebagai berikut :
o Sebuah kumparan dilekatkan pada tiap elektroda dari sebuah magnet
permanen dengan gulungan seri berlawanan. Magnet ini menggerakan
membran getar [diafragma].
o Jika arus listrik mengaliri rangkaian, fluk magnet akan dibangkitkan dalam
kumparan. Arah fluk berganti-ganti sesuai dengan arah dari arus listrik,
menambah atau mengurangi fluk magnet permanen.
o Membran bergetar sesuai dengan amplitudo dan frekuensi arus bolak balik
oleh kekuatan tarik magnet, mereproduksi gelombang suara pada bagian
muka dari membran.
Pada gambar diatas, aliran arus listrik menyebabkan fluks magnet akan
diinduksikan dalam arah yang berlawanan dengan magnet permanen. Ini
menyebabkan tarikan pada membran akan berkurang sehingga membran
terdorong ke muka.
Gambar 2.5 Kontruksi receiver jenis diagram magnetis
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Aliran arus pada gambar diatas, menghasilkan fluk magnetik yang searah
dengan aliran fluk dari magnet permanen, sehingga membran [diafragme] ditarik
oleh kekuatan magnet yang membesar.
Tanpa magnet permanen
Membran [diafragma] ditarik pada posisi + maupun pada posisi – dan
kembali ke posisi normal pada 0. Membran bergetar pada frekuensi double dari
gelombang suara asli dan mereproduksi gelombang yang cacat.
Dengan magnet permanen
Dua jenis fluks yang dihasilkan oleh magnet permanen dan kumparan
(induktansi), tidak menyebabkan fluks total cepat menjadi 0, sehingga gelombang
suara yang direproduksi mempunyai frekuensi seperti arus listrik yang masuk.
Gambar 2.6 Kontruksi receiver jenis diagram magnetis
Gambar 2.7.G elombang fluks tanpa magnet permanen
Putu Rusdi Ariawan ©2010
B. Receiver Telepon Jenis Jangkar – Cincin
Dalam unit ini, diafragma magnetis yang berat digantikan oleh sebuah
diafragma [membran] berbentuk kubah yang sangat ringan, terbuat dari
aluminium dan di ikatkan ke suatu piringan berbentuk cincin dari bahan magnetis.
Susunan magnetis di bentuk oleh sebuah magnet permanen berbentuk
silinder dengan penampang berbentuk L dan sebuah kepingan kutub besi lunak
silindris
Kumparan digulung dalam susunan magnetis, dan piringan cincin
digantungkan dalam celah diantara magnet dan kepingan kutub dan ditumpu
oleh sebuah cincin penyangga dari bahan tidak magnetis.
Gambar 2.8. G elombang fluks dengan magnet permanen
Gambar 2.9 Kontruksi receiver jenis jangkar cincin
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Ruang-ruang akustik yang terdapat di depan dan dibelakang diafragma
dirancang dengan teliti sehingga resistansi mekanis yang diderita oleh diafragma
sesuai dengan impedansi listrik dari rangkaian telepon.
Impedansi terminal berkisar antara 100 sampai 2000 ohm.
2.2.3. Sistem Bel Magneto
Jika sebuah telepon dipanggil, sebuah bel magneto berbunyi untuk
memberitahukan sebuah panggilan.
Struktur sistem dibentuk oleh sebuah magnet permanen. Satu kutub
dilekatkan pada besi lunak dan kumparan disusun seri berlawanan. Sebuah
armatur ditempatkan berhadapan kutub P1 dan P2, untuk memukul kedua sisi ini
bergantian. Jika tidak ada arus, fluk dari magnet permanen yang melalui kutub
P1 dan P2, dibagi sama, sehingga tarikan pada armatur menjadi seimbang
Jika arus mengalir seperti gambar dibawah, dua buah fluk yang dihasilkan
oleh magnet permanen dan kumparan, bergerak melalui P1, mempunyai arah
saling berlawanan, sehingga saling meniadakan. Fluks pada kutub lainnya
mempunyai arah yang sama, sehingga menarik armatur ke kutub in, dan tangkai
pemukul akan memukul bel G1
Gambar 2.10 sistem bel magneto 1
Putu Rusdi Ariawan ©2010
2.2.4. Hubungan Telepon
Dua rangkaian untuk melakukan proses komunikasi dua arah, tidak efisien dalam
penggunaan kabel, terutama untuk pelanggan dalam jumlah banyak
Rangkaian Hybrid mengubah sistem empat kawat menjadi 2 kawat.Rangkaian
menggunakan sebuah trafo T1
Arus oleh mikrofon akan menimbulkan tegangan yang sama besar
tetapi berlawanan arah, sehingga suara mikrofon tidak timbul di
teleponnya.
Gambar 2.11 Rangkaian Hibrid
Gambar 2.11 sistem bel magneto 2
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Gelombang listrik yang masuk akan menimbulkan arus yang
berlawanan di mikrofon, sehingga tidak ada arus mikrofonnya. Tetapi
tegangan yang timbul dirangkaian telepon akan searah, sehingga
gelombang listrik yang datang dapat sampai ke teleponnya
2.3. Jaringan Telepon
Jumlah pertambahan saluran telepon :
3 pelanggan membutuhkan 3 saluran
6 pelanggan membutuhkan 15 saluran
Selain jumlah saluran yang bertambah, sistem peralatan ditempat
langganan akan semakin komplek, sehingga harus ada cara untuk
menghubungkan dengan langganan lainnya
Terdapat sebuah sentral sebagai penghubung.
Keuntungan:
Jumlah saluran makin sedikit
Peralatan pada pelanggan lebih sederhana
Kerugian :
Dibutuhkan sistem pensinyalan, untuk memberitahukan langganan
ataupun sentralnya mengenai status, kebutuhan hubungan dll
ngganjumlahpelannn
saluran;
2
]1[
Gambar 2.12 contoh jaringan Telepon
Putu Rusdi Ariawan ©2010
2.3.1 Fungsi Jaringan Telepon
Jaringan telepon dapat diklasifikasikan dalam tiga fungsi yaitu :
a. Signaling
Menyediakan mekanisme setup koneksi dan sinyal-sinyal progress seperti
nada dial, nada dering dan nada sibuk
b. Switching (Sentral)
Membuat koneksi antar telepon
c. Transmision
Memindahkan sinyal suara (voice) dari satu telepon ke telepon lainnya
Gambar 2.13 contoh koneksi telepon
Gambar 2.14 contoh koneksi antar telepon
Gambar 2.15 pemindahan sinyal suara
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Dalam proses penghubungannya, sentral melaksanakan tugas-tugas :
Menerima sinyal dari pelanggan yang mau berhubungan yaitu
tanda mau hubungan dan nomor pelanggan yang akan dihubungi.
Setiap kali menginterpretasi keinginan pelanggan
Memilih saluran penyambung
Menyambungkan kedu pelanggan
Mengirim sinyal ke langganan yang dipanggil
Mengawasi hubungan selama pembicaraan
Menghitung lamanya ataupun biaya percakapan
Melepaskan sambungan-sambungan untuk segera dapat
digunakan pelanggan
Macam-macam jaringan telepon :
Sistem jaringan bintang (star) untuk jaringan lokal (local network)
Sistem jaringan mata jala (mesh network) untuk hubungan antar
sentral.
Gambar 2.16 Penggabungan jaringan star dan jaringan mata jala
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Prinsip Jaringan Telepon
A. MDF (Main Distribution Frame)
Merupakan tahapan perantara (interface) antara ujung-ujung saluran
pelanggan dan peralatan penyambung dari sentralnya.
Cara penyambungan :
Saluran pelanggan dapat dihubungkan dengan saluran peralatan
penyambungan yang mana saja.
Pemilihan hubungan dilaksanakan dengan pertimbangan agar
pembebanan peralatan penyambung disentralnya cukup seimbang
dengan trafik dan jumlah pelanggan
Gambar 2.19 jaringan telepon
Gambar 2.20 pembagian kabel dalam jaringan
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Pembagian peralatan - peralatan penyambung dalam sentral otomat.
Saluran pelanggan masuk disentral dalam dua posisi sebagai
rangkaian akhir [pelanggan tersebut dipanggil oleh pelanggan lain]
Penyambung awal : bertugas menerima nomor pelanggan yang
dipanggil, menentukan apakah nomor tersebut dihubungkan ke
sentral yang sama atau sentral lain
Penyambung akhir : bertugas meneruskan panggilan hanya ke nomor
pelanggan yang tersambung ke sental tersebut.
2.3.4 Proses Penyambungan Telepon
Dimisalkan dua orang Nyonya S dan Nyonya J masing-masing
dihubungkan dalam dua sentral lokal yang berbeda (A dan B). Sentral lokal A
dan B dihubungkan dengan sentral yang lebih tinggi, juga dihubungkan
langsung.
Gambar 2.22 hubungan ke 2 jaringan lokal
Gambar 2.21 skema jaringan dalam sistem
Putu Rusdi Ariawan ©2010
A. Proses Pensinyalan Awal
Ny S. mengangkat (hand set)
Kontak penutup di pesawat Ny. S mengalirkan arus dari sumber
tegangan di sentral. Sebuah relay di sentral tersambung secara tetap
ke saluran Ny. S, menginformasikan ke sentral A bahwa ny. S
membutukan jasa.
Sebuah dialtone marker akan tersambung ke saluran dan juga
mencari sebauh register yang kosong dan menghubungkan register
kesaluran. Berarti sentral siap menerima perintah dengan keluar nada
putar (dial tone) ke Ny. S
Gambar 2.23 proses pensinyalan
Putu Rusdi Ariawan ©2010
B. Pemasukan nomor panggilan [246-5656]
Rangkaian arus searah terputus sebanyak nomor yang yang didial.
3 nomor pertama, register mencatat bahwa perlu hubungan dengan
sentral lain didaerah terdekat.
Setelah nomor ke 7, register meneruskan inoformasi nomer yang
memanggil ditambah nomor yang dipanggil ke sebuah completing
marker.
Tugas selanjutnya dipegang oleh completing marker dengan
menghubungi sebuah translator untuk mengetahui rute yang dapat
diambil untuk menghubungi sentral B.
Gambar 2.24 skema pensinyalan
Putu Rusdi Ariawan ©2010
C. Menggunakan saluran trunk
Pada saluran trunk yang kosong, diisi sinyal sinusoidal kontinyu dari 2600 Hz
dalam kedua arah (on hook signal). Pada saat saluran ditangkap, sinyal 2600 Hz
ini terputus (Off hook)
Gambar 2.25 skema saluran trunk1
Gambar 2.26 skema saluran trunk2
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Gambar 2.27 skema saluran trunk 3
Gambar 2.28 skema saluran trunk 4
Putu Rusdi Ariawan ©2010
2.4 MODULASI SISTEM TELEPHONY
Pada system telephony terjadi 2 modulasi sinyal, yaitu modulasi
analog dan modulasi digital. Berikut uaraian, beserta kekurangan dan
kelebihan dari masing-masing modulasi sinyal.
2.4.1 Prinsip Dasar Pada Modulasi Digital
Modulasi bandpass, untuk selanjutnya lebih sering kita singkat sebagai
modulasi saja (baik analog maupun digital) merupakan proses dimana sebuah
sinyal informasi dikonversi ke suatu gelombang sinusoida. Untuk modulasi digital,
suatu gelombang sinus pada durasi T dipakai sebagai acuan sebuah symbol
digital. Ada 3 parameter yang dapat membedakan suatu gelombang sinus
dengan delombang sinus yang lain, yaitu: amplitudo, frekuensi, dan fase.
Sehingga modulasi bandpass dapat didefinisikan sebagai proses dimana
amplitudoi, ferkuensi, atau fase pada suatu gelombang karier RF (radio
frequency) atau mungkin kombinasi dari tiga parameter tersebut diatas bervriasi
sesuai dengan informasi yang ditransmisi. Bentuk umum gelombang karier, s(t)
adalah sebagai berikut:
s(t) = A(t) cos θ(t)
dimana A(t) dan θ(t) merupakan amplitudo dan sudut yang berubah sebagai
furngsi waktu . Hal ini memungkinkan bagi kita untuk menuliskan
θ(t) = ωο+ Φ(t)
sedemikian hingga didapatkan
s(t) = A(t) cos [ωο+ Φ(t)]
dimana ωο adalah frekuensi karier dalam radian dan Φ(t) adalah fase. Dalam
pembicaraan tentang frekuensi kita jugamengenal symbol f, yang mana
merupakan bentuk symbol frekuensi yang dinyatakan dalam besaran hertz.
Terminologi f dan ω memiliki hubungan ω =2πf
2.4.2 Perbandingan Komunikasi Analog Dan Digital
Sebelum menjelajahi lebih lanjut tentang keuntungan satu sistim
komunikasi terhadap sistim komunikasi yang lain, perlu dilakukan klarifikasi
beberapa definisi penting. Sistim komunikasi analog adalah yang
mentransmisikan sinyal-sinyal analog – yaitu time signal yang berada pada nilai
Putu Rusdi Ariawan ©2010
kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut
di – sample, maka yang terjadi adalah urutan bilangan-bilangan (nilai-nilai) yang
harus ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog – yang bisa
bernilai tak berhingga. Sistim ini belum digital. Kita katakan itu sebagai sistim
diskrit terhadap waktu (discrete time) atau sistim ter-sampel (sampled system).
Jika nilai-nilai tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan diskrit (misalkan
integer), maka sistim menjadi digital.
Beberapa sistim merupakan kombinasi hybrid baik digital maupun
analog. Seperti saat mata kita menelusuri halaman ini, sistim psikologi kita
beroperasi secara analog, seperti saat kita menatap gradasi dari sebuah gambar
di halaman ini. Dasar dari sistim digital adalah, jika kita memprogram diri kita
untuk mencari beberapa huruf, misalkan alphanumeric atau huruf-huruf Yunani
dan symbol-simbol matematika. Selanjutnya, pada level yang lebih tinggi, kita
membuka kamus komunikasi, yang berisi sekumpulan 30.000 an kemungkinan
huruf. Ada kemungkinan huruf yang akan kita cari ada di dalam kamus tersebut,
atau tidak ada. Jika huruf yang kita cari ada di kamus, berarti kita menerima huruf
tadi dengan benar, jika tidak ada, berarti kita menerima sesuatu yang salah.
Dengan definisi di atas, kita mencoba mencari keuntungan dan kerugian
sistim komunikasi digital dibandingkan dengan sistim analog.
Keuntungan Komunikasi Digital :
1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).
3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap
tertinggi) dapat dimungkinkan
Kerugian Komunikasi Digital :
1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
2. Memerlukan sinkronisasi.
Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi
repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari
noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai
– 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan
Putu Rusdi Ariawan ©2010
tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai
sesungguhnya di sisi terima.
Keuntungan kedua dari sistim komunikasi digital adalah bahwa kita
berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa
dimanipulasi dengan rangkaian-rangkaian logika, atau jika perlu, dengan
mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang runit bisa secara mudah
ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan
dalam transmisi sinyal.
Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat
mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan
hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-
suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit
bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara
perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai
amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah,
ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama.
Namun di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan
sistim komunikasi digital. Kerugian sistim digital dibandingkan dengan sistim
analog adalah, bahwa sistim digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai
contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single-
sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan
sistim digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth
hingga empat kali dari sistim analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting
bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan
berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan
benar
3. SISTEM TELEPHONY MASA DEPAN
Perkembangan IPTEK sangat pesat terutama dalam hal informasi,
informasi dapat diakses dengan cepat oleh semua orang. Mereka yang
emerlukan informasi dengan cepat seperti para pengusaha memerlukan data
access yang sangat tinggi untuk mendapatkan informasi.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Pada era informasi diperlukan kelancaran, keakuratan, dan keamanan
terhadap data-data yang diperlukan untuk mendukung kegiatan kita dalam hal
informasi terutama dalam informasi teraktual.
Telepon masa kini diharapkan selain bisa berkomunikasi dengan voice
juga bisa berkomunikasi visual. Para pemuda masa kini menginginkan
komunikasi yang dapat secara langsung melihat wajah lawan bicaranya.
Dengan berkomunikasi secara visual kita dapat melihat mimik wajah yang kita
ajak berkomunikasi.
Selain itu dengan kemajuan Teknologi maka telepon tidak hanya bisa
digunakan untuk berkomunikasi saja tapi juga dapat digunakan untuk Kendali
jarak jauh. Sedangkan seiring perkembangan IPTEK kini telah hadir IT ( Internet
Telephon). Dimana dengan IT ini kita bisa berkomunikasi sambil menatap lawan
bicara kita.
Masih banyak lagi dan akan ada banyak lagi perkembangn-
perkembangan dari sistem telephony seiring dengan kemajuan IPTEK
dan meningkatnya tingkat kebutuhan masyarakat akan informasi.
Kendali Jarak Jauh lewat Telepon
Peralatan listrik di rumah bisa dihidup/matikan lewat perintah yang dikirim
lewat saluran telepon, sarana menarik ini dengan mudah bisa dibuat dan
ditambahkan pada pesawat telepon.
Alat Kendali Jarak Jauh yang rangkaiannya terlihat dalam Gambar 2.29,
dipasangkan secara paralel ke saluran telepon rumah, sehingga alat ini bisa
memantau sinyal-sinyal pada saluran telepon tersebut. Saat ada panggilan ke
pesawat telepon yang dipasang paralel dengan alat ini, alat ini memantau dering
telepon, jika sampai deringan ke 8 pesawat belum diangkat, maka alat ini akan
mengangkat gagang pesawat. Selanjutnya alat ini akan memantau nada-nada
yang dikirim telepon lawan. Sebelum memerintah alat ini untuk
menghidup/matikan peralatan listrik yang perlu dikendalikan, pemakai harus
mengirimkan kode kunci (pass word) dengan cara menekan tombol-tombol
tertentu pada pesawat telepon lawan. Setelah kode kunci diterima dengan benar,
selanjutnya alat ini siap menerima perintah-perintah untuk menghidup/matikan
peralatan listrik yang dikehendaki.
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Alat ini dibangun dengan mikrokonrtoler AT89C2051, setelah dipakai untuk
keperluan hubungan dengan saluran telepon masih tersedia 8 kaki AT89C2051
yang bisa dipakai untuk mengendalikan peralatan listrik. Peralatan listrik itu
dinomori dengan angka „1‟ sampai „8‟, tombol „#‟ dipakai untuk perintah
menghidupkan peralatan listrik, sedangkan tombol „*‟ dipakai untuk mematikan
peralatan listrik. Dengan demikian kombinasi tombol „1#‟ berarti perintah untuk
menghidupkan alat listrik nomor 1, kombinasi tombol „8*‟ berarti perintah untuk
mematikan alat listrik nomor 8.
Tombol „0‟ dipakai untuk mematikan semua alat listrik sekaligus, dan tombol „9‟
dipakai untuk menghidupkan semua alat listrik sekaligus.
Gambar 2.29 Rangkaian alat kendali jarak jauh
Putu Rusdi Ariawan ©2010
Telepon Melalui Internet
Dengan semakin mahalnya pulsa telepon tampaknya orang mulai
mencari cara/alternatif untuk hubungan telepon. Pada kesempatan ini saya
mencoba membahas secara singkat tentang Internet Telepon. Perlu di catat
bahwa teknologi ini akan membantu terutama pada saat sambungan Internet
yang kita gunakan tidak mengalami "congested" atau kemacetan karena terlalu
banyak traffic/yang menggunakan. Untuk memberikan sedikit gambaran
mengapa teknologi ini menjadi menarik mari saya lampirkan sebuah tabel yang
memberikan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan interlokal internasional
melalui Internet. Diberikan mungkin hampir mustahil karena sekitar US$ 0.10 /
menit ke Amerika Serikat, Eropa & Jepang. Melihat sedemikian besar insentif
yang diberikan bagi hubungan interlokal SLJJ / SLI menggunakan Internet.
Bersama artikel ini saya mencoba membahas secara garis besar tentang
konsep-konsep yang mendasariI nternetT elephony ini.
Pada gambar tampak secara garis besar sistem Internet Telephone yang
dikembangkan di dunia pada saat ini.
Gambar 2.30 Skema IT (Internet Telephon)
Putu Rusdi Ariawan ©2010
BAB III
KESIMPULAN
1. Telephony adalah sebuah proses pengiriman data berupa suara, khususnya
adalah suara percakapan manusia, melalui pesawat telepon.
2. Komponen – komponen dalam sistem teleponi berupa transducer, receiver,
dan bel magneto.
3. Transducer pada sistem teleponi yaitu, mikrofon yang digunakan sebagai
pengirim. Jenis – jenis mikrofon ada 3 jenis yaitu :
o Mikrofon karbon
o Mikrofon reluktansi – variabel
o Mikrofon kumparan yang bergerak
4. Receiver pada sistem teleponi biasanya dengan receiver jenis diafragma
magnetis, dan receiver jenis jangkar cincin.
5. Untuk mengurangi jumlah saluran yang bertambah dan sistem peralatan
ditempat langganan akan semakin komplek dibuatlahy suatu jaringan
telepon.
6. Fungsi dari jaringan telepon ada 3 yaitu, signaling, switching (sentral),
transmision.
7. Proses penyambungan telepon dilakukan dengan :
o Pensinyalan awal
o Pemasukan nomor panggilan
o Penggunaan saluran trunk
8. Modulasi pada sistem teleponi berupa modulasi analog dan modulasi digital.
9. Trend perkembangan sistem telepony ke depan berupa
o Kendali jarak jauh lewat telepon
o Telepon melalui internet
Putu Rusdi Ariawan ©2010
DAFTAR PUSTAKA
1. www.telkom.com
2. www.elektroindonesia.com
3. Suhana dan Shoji,Shigeki.1976.Buku Pegangan teknik Telekomunikasi.Pradnya
Paramita: Jakarta.