sistem suspensi

8
SISTEM SUSPENSI Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda- roda dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga memberikan kenyamanan pengendara. 1. Komponen – Komponen Sistem Suspensi : a. Pegas

Upload: muhammad-fatkhul-amin

Post on 03-Oct-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda-roda dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga memberikan kenyamanan pengendara.

1. Komponen Komponen Sistem Suspensi :

a. Pegas

Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.beberapa tipe pegas

b. Shock Absorber

Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik turun lbih lama. Shock absorber mampu meredamgetaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.

c. Ball joint

Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk harus diganti.

d. Stabilizer barStabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi pada dua tempat melalui bushing.

e. Strut bar

Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.

f. Lateral control rod

Komponen ini dipasang di antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban samping.

2. Model-model Suspensi

Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu suspensi poros kaku dan suspensi bebas.a. Suspensi poros kuku (suspensi rigid).

Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi independen.

b. Suspensi bebas (suspensi independen)

Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.

Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.

Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja. Salah satu model suspensi independen ditunjukkan pada

3. Perawatan Ringan Sistem SuspensiSuspensi adalah salah satu perangkat vital pada sebuah kendaraan. Meski bentuk dan sistemnya beragam, suspensi memiliki tujuan utama, yaitu memberikan kenyamanan bagi si pengendara. Karena itu perusahaan mobil akan melakukan berbagai tes dan penelitian agar suspensi mobil hasil produksinya dapat memberikan kenyamanan maksimal.

Sayangnya, setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda. Nyaman bagi perusahaan mobil belum tentu nyaman bagi si konsumen (yang juga menjadi pengendara mobil tersebut). Akhirnya, bila si pengendara ingin tetap merasakan kenyamanan, mau tidak mau ia harus menyetel ulang atau mungkin memodifikasi kembali suspensi mobil tersebut.

Perawatan suspensi pun bisa dimulai dari shockbreaker. Alat yang berfungsi sebagai peredam goncangan ini terbuat dari bahan logam baja. Penggunaan logam baja sebagai bahan dasar memiliki tujuan agar shockbreaker memiliki daya tahan yang cukup lama. Meski begitu, umur shockbreaker pun tetap terbatas, dan suatu saat dapat mengalami keausan. Terutama pada bagian seal yang terbuat dari bahan karet.

Perlu diketahui, shockbreaker bekerja pada masing-masing ban. Ia membantu pegas (yang menjadi penopang utama beban mobil) dalam meredam getaran. Semakin sering shockbreaker terkena guncangan dengan beban berlebihan, daya tahannya pun akan semakin berkurang. Akibatnya, shockbreaker mobil menjadi lemah yang mengakibatkan body kendaraan terasa melayang saat melaju.

Membeli satu set shockbreaker baru mungkin menjadi sebuah solusi untuk mengurangi ketidaknyaman akibat lemahnya shockbreaker dalam meredam guncangan. Akan tetapi, bila anda ingin berhemat, cobalah merawat shockbreaker sedini mungkin. Caranya cukup sederhana:

Usahakan menghindari jalan-jalan berlubang. Kalaupun memang harus melewati jalur tersebut, laluilah dengan laju kendaraan yang lambat. Jangan menerjang lubang sehingga suspensi bekerja keras meredam guncangan.

Jangan bebani kendaraan dengan muatan yang melebihi saran pabrikan mobil. Karena, dengan beban berlebihan, artinya suspensi harus kerja keras. Pengaruh berikutnya, komponen-komponen akan cepat loyo dan sulit bekerja maksimal.

Usahakan sering membersihkan shockbreaker dari kotoran yang menempel. Sebab, bila ada kotoran yang menempel dan menyelinap ke sisi-sisi yang bergerak, akan mempercepat keausan seal maupun piston pada shockreaker. Karena itu, pada beberapa tipe shockbreaker biasanya terdapat karet penutup yang berfungsi mencegah kotoran masuk. Periksa karet tersebut dari kemungkinan sobek.