sistem sosial komunitas sepeda onthel dalam...

112
SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KOMUNITAS (Studi Kasus: Bintaro Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Arif Hadi Luqman NIM: 1113111000037 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: vanthuan

Post on 26-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL

DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI

KOMUNITAS

(Studi Kasus: Bintaro Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Arif Hadi Luqman

NIM: 1113111000037

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul

SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KOMUNITAS (Studi Kasus: Bintaro

Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya Saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 28 Maret 2018

Arif Hadi Luqman

NIM. 1113111000037

Page 3: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini pembimbing skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Arif Hadi Luqman

NIM : 1113111000037

Program studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KOMUNITAS (Studi Kasus: Bintaro

Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan)

Dan telah memenuhi persyaratan untuk di uji.

Jakarta, 28 Maret 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Wahidah R. Bulan.,

NIP. 197609182003122033 NIDN. 0010106517

Page 4: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KOMUNITAS (Studi Kasus: Bintaro

Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan)

Oleh

Arif Hadi Luqman

1113111000037

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 April

2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S. Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Joharotul Jamilah, M.Si

NIP. 197609182003122033 NIP. 196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Dra. Ida Rosyidah, M.A Muhammad Ismail, M.Si

NIP. 196306161990032002 NIP. 196803081997031002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 12 April 2018.

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN JAKARTA

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si

NIP. 197609182003122033

Page 5: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

v

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji tentang "Sistem Sosial Komunitas Sepeda Onthel dalam

Mempertahankan Eksistensi Komunitas (Studi Kasus: Bintaro Onthel Solidarity

(BOS) Tangerang Selatan)". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya

mambangun dan mengembangkan komunitas, kontribusi melestarikan sepeda onthel,

dan hubungan BOS dengan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,

wawancara dan studi dokumen. Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus dan

anggota BOS beserta pengurus KOSTI. Proses analisis data dilakukan dengan

pengumpulan data baik data primer maupun sekunder dan kemudian peneleti

mereduksi data, menyajikan data hasil penelitian, dan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan teori sistem sosial komunitas dari Irwin Sanders.

Berdasarkan hasil temuan dan analisa, Komunitas BOS memiliki berbagai upaya

membangun dan mengembangkan komunitas BOS dalam mempertahankan eksistensi

komunitas. Upaya terjadi karena adanya sistem yang beroperasi seperti perekrutan

anggota baru, komunikasi, diferensiasi dan alokasi status, alokasi barang dan jasa,

sosialisasi, kontrol sosial dan alokasi kekuasaan, serta integrasi. Komunitas BOS

memiliki kontribusi dalam melestarikan sepeda onthel. Kontribusi itu diaplikasikan

dengan merawat sepeda onthel, mengoleksi sepeda onthel, dan memberikan edukasi

tentang sepeda onthel. Apalagi, ada organisasi yang menaungi komunitas-komunitas

sepeda tua di Indonesia yang bernama KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia).

Komunitas BOS merupakan salah satu komunitas yang berada di bawah naungan

KOSTI. Karena letaknya di Tangerang Selatan, BOS masuk di dalam bagian KOSTI

Tangerang Selatan.

Kata Kunci: Komunitas, Bintaro Onthel Solidarity (BOS), Komunitas Sepeda Tua

Indonesia (KOSTI)

Page 6: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Sistem

Sosial Komunitas Sepeda Onthel dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas

(Studi Kasus: Bintaro Onthel Solidarity (BOS), Tangerang Selatan)".

Dalam penyelesaian skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan. Selama

proses penulisan hingga selesainya skripsi ini peneliti banyak dukungan, bantuan,

bimbingan, dan do'a dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Selaku rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Zulkifli, MA. Selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si, selaku Ketua Prodi Sosiologi sekaligus dosen

seminar proposal skripsi yang telah bersedia membimbing dan memberi

masukan serta motivasi kepada penulis.

4. Dr. Joharatul Jamilah, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Sosiologi yang telah

membantu dan membimbing penulis.

5. Dosen pembimbing Dr. Wahidah R Bulan., yang bersedia meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, serta saran yang

membangun.

6. Segenap dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya

Prodi sosiologi yang telah memberikan ilmu yang berharga dan bermanfaat

bagi penulis.

7. Keluarga tercinta, Bapak Suyadi dan Ibu Sri Rahayu beserta Adik Qori

Hadi Sahhal yang selalu memberikan dorongan motivasi, semangat serta

do‟a bagi penulis.

Page 7: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

vii

8. Segenap keluarga besar komunitas Bintaro Onthel Solidarity (BOS) yang

telah menerima dan menyambut baik penulis selama proses penelitian.

Beserta para informan yang bersedia membantu penulis dalam proses

pencarian data penelitian.

9. Keluarga besar Sosiologi A 2013 atas kebersamaan dan kehangatan selama

4 tahun kuliah.

10. Sahabat-sahabat HMN, Monji, Ilham, Nanik, Dana, Jaldi, Adi, Ubay,

Lukman, Nisa, Yasser, Inu yang selalu memberi motivasi dan semangat

kepada penulis.

11. Sahabat KKN D‟Most Jauhari, Putri, Isti, Fikri, Suci, Irfan, Husni, Dhiaul,

Tama, Tohir, dan Muce atas kebersamaan selama sebulan pengabdian.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, terimakasih pada semua pihak yang

telah membantu dan memberikan dukungannya. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan berguna bagi pengetahuan dibidang sosial.

Jakarta, 2 April 2018

Arif Hadi Luqman

NIM. 1113111000037

Page 8: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiii

BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah .......................................................................................... 1

B. Pertanyaan Masalah .......................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 7

E. Kerangka Teori................................................................................................ 14

F. Definisi Konsep ............................................................................................... 21

1. Komunitas ................................................................................................... 21

2. Eksistensi ..................................................................................................... 27

3. Melestarikan ................................................................................................ 28

G. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 29

1. Jenis Penelitian ............................................................................................ 29

2. Informan/Narasumber ................................................................................. 31

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 32

4. Jenis Data .................................................................................................... 32

5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 32

6. Analisis Data ............................................................................................... 35

H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 36

Page 9: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

ix

BAB II ........................................................................................................................ 38

GAMBARAN UMUM .............................................................................................. 38

A. Sejarah Perkembangan Sepeda Onthel di Indonesia ....................................... 38

B. Profil Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) ......................................... 39

1. Sejarah Komunitas Sepeda Onthel di Indonesia (KOSTI) .......................... 39

2. Landasan Hukum KOSTI ............................................................................ 44

C. Profil Bintaro Onthel Solidarity (BOS) .......................................................... 47

1. Sejarah Singkat BOS ................................................................................... 47

2. Arti BOS ...................................................................................................... 51

3. Tujuan Komunitas BOS .............................................................................. 52

4. Struktur Organisasi BOS ............................................................................. 54

5. Keanggotaan BOS ....................................................................................... 56

BAB III ...................................................................................................................... 58

TEMUAN DAN ANAILISA ..................................................................................... 58

A. Upaya Bintaro Onthel Solidarity (BOS) Membangun dan Mengembangkan

Diri Sebagai Sebuah Komunitas ............................................................................. 58

1. Perekrutan Anggota Baru ............................................................................ 59

2. Komunikasi ................................................................................................. 62

3. Diferensiasi dan Alokasi Status ................................................................... 64

4. Alokasi Barang dan Jasa .............................................................................. 66

5. Sosialisasi .................................................................................................... 67

6. Kontrol Sosial dan Alokasi Kekuasaan ....................................................... 71

7. Integrasi ....................................................................................................... 72

B. Kontribusi Bintaro Onthel Solidarity (BOS) dalam Melestarikan Sepeda

Onthel ..................................................................................................................... 78

1. Kontribusi dalam Merawat Sepeda Onthel.................................................. 79

2. Kontribusi dalam Mengoleksi Sepeda Onthel ............................................. 79

3. Kontribusi dalam Memberikan Edukasi Sepeda Onthel ............................. 80

Page 10: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

x

C. Relasi Bintaro Onthel Solidarity (BOS) dengan Komunitas Sepeda Tua

Indonesia ................................................................................................................ 81

BAB IV ...................................................................................................................... 93

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 93

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 93

B. Saran ................................................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 95

Page 11: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Matriks Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11

Tabel I.2. Profil Informan .......................................................................................... 31

Tabel II.1. Jumlah Anggota BOS ............................................................................... 56

Tabel III.1. Kegiatan BOS 2017 ................................................................................ 76

Tabel III.2. Agenda KOSTI 2017 .............................................................................. 85

Page 12: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Logo Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) ............................... 42

Gambar II.2. Logo Bintaro Onthel Solidarity (BOS) ................................................. 48

Gambar II.3. Komunitas Bintaro Onthel Solidarity ................................................... 51

Gambar II.4. Bagan Struktur Organisasi BOS ........................................................... 55

Gambar III.1. Perkumpulan BOS dengan Pakaian Unik............................................ 68

Gambar III.2. Upacara Bendera Memperingati Kemerdekaan RI ............................. 69

Gambar III.3. Liputan “Selamat Pagi Indonesia” Metro TV ..................................... 71

Gambar III.4. Kumpul di Basecamp BOS ................................................................. 73

Gambar III.5. BOS Mengikuti Event KOSTI di Yogyakarta ..................................... 76

Gambar III.6. Proses Informasi KOSTI ..................................................................... 89

Page 13: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

AD/ART Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

AKON Asosiasi Klitikan Onthel Nasional

BLO Bandung Lautan Onthel

BOC Buitenzorg Onthel Club Bogor

BOS Bintaro Onthel Solidarity

BKST Balai Kajian Sepeda Tua

BSD Bumi Serpong Damai

BUMK Badan Usaha Milik KOSTI

BUMN Badan Usaha Milik Negara

Contry Community Onthel Tridaya

DKI Daerah Khusus Ibukota

DPP Dewan Pimpinan Pusat

DPR Dewan Perwakilan Rakyat

FORMI Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia

G30S/PKI Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia

GBPK Garis Besar Program Kerja

GOR Gelanggang Olah Raga

HI Hotel Indonesia

HUT Hari Ulang Tahun

IVCA International Veteran Cycling Association

JobFest Jakarta Onthel Beach Festival

JOC Jogja Onthel Community

JRO Jogja Republik Onthel

LEPRID Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia

KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia

KOBA Komunitas Onthel Batavia

KONSER Komunitas Onthel Serpong Utara

KONTAS Komunitas Onthel Tangerang Selatan

KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia

Korwil Kordinator Wilayah

Kopdar Kopi Darat

KOSTI Komunitas Sepeda Tua Indonesia

KOSTUM Komunitas Sepeda Tua Makassar

Menpora Menteri Pemuda dan Olahraga

MKO Mekanisme Kerja Organisasi

MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat

MTQ Musahabah Tilawatil Qur’an

Page 14: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

xiv

Munas Musyawarah Nasional

NCC No’ Nyono’ Cycling Club Sumenep

NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

PASKAS Paguyuban Sepeda Kuno Arek Suroboyo

PemDa Pemerintah Daerah

PemKab Pemerintah Kabupaten

PemKot Pemerintah Kota

PMI Palang Perah Indonesia

POC Prima Onthel Club Bekasi

Podjok Paguyuban Onthel Djogjakarta

POLRI Polisi Republik Indonesia

PSB Paguyuban Sapedah Baheula Bandung

Raker Rapat Kerja

Silatnas Silaturahmi Nasional

Tangsel Tangerang Selatan

TNI Tentara Nasional Indonesia

Page 15: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah jarang

terlihat. Pada masa lampau sepeda onthel bisa dikatakan sebagai kendaraan yang

sangatlah populer sebagai alat transportasi pada masyarakat. Sepeda onthel pada masa

lalu bahkan merupakan moda transportasi yang cukup digemari. Namun

pemandangan seperti itu semakin bekurang seiring berjalannya waktu. Seiring dengan

arus modernisasi yang terus berjalan, moda transportasi terus mengalami

perkembangan dengan kualitas kendaraan yang semakin modern sehingga keberadaan

sepeda onthel mulai terpinggirkan. Hal itu juga berdampak pada mengurangnya

penggunaan sepeda sebagai moda transportasi di kalangan masyarakat hingga saat ini.

Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Chodak tentang

modernisasi. Menurut Chodak modernisasi adalah contoh khusus dan penting dari

kemajuan masyarakat, contoh usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai standar

kehidupan yang lebih baik (Sztompka, 2011: 153). Semakin padatnya lalu lintas

masyarakat lebih memilih kendaraan yang memiliki fungsi lebih efisiensi dan efektif

sehingga kendaraan bermotor lebih dipilih sebagai alat transportasi favorit

masyarakat di bandingkan sepeda. Kendaraan bermotor dinilai lebih nyaman dan

lebih cepat untuk digunakan sebagai alat transportasi. Dengan kemajuan teknologi ini

Page 16: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

2

semakin memanjakan masyarakat untuk lebih tergantung kepada kendaraan bermotor

untuk pergi melakukan segala aktifitas.

Meskipun masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor, akan

tetapi pennguna sepeda tetap ada hingga saat ini. Pemandangan pengguna sepeda

masih terlihat walaupun tidak sebanyak pengguna kendaraan bermotor. Menurut

budayawan Yogyakarta, Indra Tranggono, bersepeda terkait erat dengan habit,

dengan kebiasaan, dengan tradisi dan kultur. Sebagai perilaku yang “baru”, bersepeda

akan meninggalkan persoalan psikologis. Orang yang terbiasa hidup serba praktis,

mudah, dan berirama cepat, tidak bisa dengan serta-merta menjalani kehidupan yang

lebih lamban, tidak praktis, dan susah. Kadar kesulitan akan jauh lebih tinggi dengan

mengendarai sepeda dibanding dengan sepeda motor. Lebih lanjut, Tranggono

menyebut kampanye budaya bersepeda perlu diwujudkan sebagai gerakan

kebudayaan. Gerakan kebudayaan bersepeda bisa dimaknai sebagai langkah-langkah

yang tersistem untuk mengubah perilaku masyarakat dalam berkendara dari sepeda

motor atau mobil menjadi sepeda (Arif, 2010: 127).

Walaupun sepeda kini bukan menjadi kendaraan favorit dalam transportasi

masyarakat, akan tetapi sepeda digemari sebagai sarana fasilitas untuk kegiatan

berolahraga. Karena dengan bersepeda, hal itu akan memberikan kehidupan yang

lebih sehat. Apalagi bersepeda merupakan salah satu upaya dalam menjaga

lingkungan yang sudah tercemar semenjak semakin bertambahnya kendaraan

bermotor yang telah menyebarkan polusi udara.

Page 17: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

3

Selain itu, sepeda kini bisa dilihat sebagai sebuah gaya hidup. Selain berfungsi

sebagai alat transportasi serta untuk berolahraga, sepeda juga memiliki fungsi lain,

yaitu sebagai sebuah perkumpulan atau komunitas. Komunitas sendiri ialah suatu unit

atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan

kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat

fungsional maupun yang mempunyai territorial (Rasdian, 2014: 1). Dalam hal ini,

dapat dikatakan bahwa sepeda dapat menjadi sebuah perkumpulan atau komunitas

dimana individu atau kelompok memiliki kesamaan hobi yaitu bersepeda atau bisa

disebut sebagai pecinta sepeda. Misalnya seperti Bintaro Onthel Solidarity (BOS)

salah satu komunitas pecinta sepeda onthel di Bintaro sekaligus sebagai bahasan pada

penelitian ini.

Sepeda onthel merupakan sepeda kuno atau sepeda tua yang telah menjadi

barang antik yang perlu untuk dilestarikan keberadaannya. Namun, saat ini

keberadaan sepeda onthel kalah tenar dengan sepeda-sepeda yang tergolong lebih

modern seperti sepeda BMX, fixie, MTB, dan sebagainya. Kebanyakan dari

masyarakat khususnya anak-anak muda lebih memilih sepeda-sepeda dengan model

dan fitur yang lebih modern tersebut bahkan hingga terbentuk komunitasnya.

Komunitas BOS merupakan salah satu komunitas yang berperan untuk kembali

menghidupkan eksistensi sepeda onthel. Komunitas BOS adalah komunitas pecinta

sepeda tua yang bermarkas di kawasan Bintaro. Tempat perkumpulan BOS sendiri

berada di depan Bank Permata Sektor 7 Bintaro di hari minggu pagi. Di sanalah para

anggota BOS saling berbagi cerita dan pengalaman, membicarakan hobi sepeda

Page 18: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

4

tuanya. Kegiatan rutin berkumpul ini dilakukan selain untuk bertukar informasi, juga

untuk saling menguatkan hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin antar anggota

(http://tabloid.yellowpages.co.id/bintaro-onthel-society/, akses 1 November 2016).

Dengan kegiatan rutin ini, diharapkan dapat terus terjadi interaksi sosial antar

sesama anggota komunitas agar semakin memperkuat ikatan kelompok sehingga

memunculkan rasa solidaritas yang kuat di dalam komunitas BOS tersebut. Interaksi

sosial sendiri merupakan hubungan timbal balik antarmanusia dalam kehidupan

sosial. Adapun manusia sebagai insan individu masing-masing memiliki karakter dan

kepribadian yang berbeda. Berangkat dari realitas tersebut berarti kehidupan sosial

terdiri dari kelompok manusia yang beragam karakter dan kepribadian. Dengan

demikian, kehidupan kelompok sosial akan ditemukan keanekaragaman kepentingan,

pemikiran, sikap, tujuan, tingkah laku manusia yang ditemukan dalam sebuah wadah

sosial yang disebut komunitas sosial. Dalam kehidupan kelompok akan ditemukan

berbagai kepentingan. Berbagai kepentingan yang terangkum dalam kelompok

disebut kepentingan bersama atau kepentingan sosial. Dengan adanya kepentingan

kolektif, kepribadian kolektif, tujuan kolektif, maka kolektivitas sosial tersebut akan

melahirkan identitas kelompok. Identitas kelompok merupakan ciri atau karakter

kehidupan manusia dalam komunitasnya yang oleh banyak pihak menyebutnya

dengan istilah budaya. Dengan demikian, istilah kebudayaan akan selalu merujuk

pada pola-pola kelakuan kolektif, bukan pola-pola kelakuan individual (Setiadi dan

Kolip, 2011: 95-96).

Page 19: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

5

Apalagi komunitas BOS saat ini berada di bawah naungan KOSTI (Komunitas

Sepeda Tua Indonesia). KOSTI merupakan wadah bagi komunitas sepeda tua di

seluruh Indonesia. KOSTI sebagai komunitas induk berperan untuk merangkul setiap

komunitas-komunitas sepeda tua di Indonesia. KOSTI sendiri, selaku pusat dari

komunitas sepeda tua di Indonesia berperan sebagai penghubung komunitas sepeda

tua se-Indonesia dengan mengadakan event di daerah-daerah yang selalu di ikuti

berbagai komunitas sepeda tua di Indonesia. Salah satunya BOS yang juga sering

mengikuti event yang di adakan KOSTI. Dengan begitu, komunitas BOS juga bisa

berkumpul dan bersilaturahmi dengan berbagai komunitas BOS sehingga

perkumpulan ini bersifat lebih besar lagi.

Peneliti memilih komunitas BOS sebagai objek penelitian karena komunitas

BOS ini adalah komunitas sepeda onthel tertua dan terbesar di daerah Tangerang

Selatan. Meskipun ada beberapa komunitas sepeda onthel di Tangerang Selatan,

tetapi komunitas BOS adalah komunitas yang paling eksis dibandingkan komunitas

lainnya. Komunitas BOS juga memiliki daya tarik tersendiri dalam upayanya

menghidupkan keberadaan sepeda onthel melalui cara BOS mensosialisasikan sepeda

onthel dengan menggunakan pakaian-pakaian uniknya. Ditambah lagi, komunitas

BOS dianggap telah berhasil menghadapi arus modernisasi dengan menghidupkan

budaya bersepeda yang telah memudar seiring moda tranportasi yang semakin maju.

Hal itu semakin terwujudkan karena komunitas BOS terdaftar di dalam bagian dari

KOSTI yang merupakan induk dari komunitas pecinta sepeda onthel di Indonesia.

Dengan begitu keinginan bersama dari komunitas BOS dalam melestarikan sepeda

Page 20: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

6

onthel terjadi karena adanya keaktifan komunitas yang rutin menjalankan kegiatannya

baik itu kegiatan mingguan maupun kegiatan dari KOSTI. Dengan keaktifan

komunitas BOS dalam menjalani kegiatan-kegiatannya, diharapkan rasa solidaritas,

kekeluargaan, dan persaudaraan dapat terus terjalin sehingga komunitas ini tetap bisa

menjaga eksistensi komunitas sampai saat ini. Maka dari itu, disini penulis berusaha

untuk menjelaskan sistem sosial komunitas sepeda onthel dalam mempertahankan

eksistensi komunitas (studi kasus: Bintaro Onthel Solidarity (BOS), Tangerang

Selatan).

B. Pertanyaan Masalah

Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka pertanyaan yang akan diteliti

adalah:

1. Bagaimana upaya komunitas BOS (Bintaro Onthel Solidarity)

mambangun dan mengembangkan ikatan kelompok sebagai sebuah

komunitas?

2. Bagaimana komunitas BOS berkontribusi dalam upayanya melestarikan

sepeda onthel?

3. Bagaimana BOS (Bintaro Onthel Solidarity) membangun hubungan

dengan KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) yang merupakan

organisasi yang menaungi komunitas sepeda tua di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

Page 21: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

7

1. Untuk menjelaskan upaya komunitas BOS (Bintaro Onthel Solidarity)

dalam mambangun dan mengembangkan ikatan kelompok sebagai sebuah

komunitas.

2. Untuk mengidentifikasi kontribusi komunitas BOS dalam upayanya

melestarikan sepeda onthel.

3. Untuk mendeskripsikan hubungan BOS (Bintaro Onthel Solidarity)

dengan KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) yang merupakan

organisasi yang menaungi komunitas sepeda tua di Indonesia.

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk:

1. Manfaat teoritis: Hasil penelitian ini berusaha untuk memberikan

kontribusi positif pada kajian sosiologi yang berkaitan dengan komunitas

terkait pada sistem sosial komunitas BOS dalam mempertahankan

eksistensinya di Bintaro.

2. Manfaat Praktis: Hasil penelitian penulis berharap bisa memberikan

tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang dapat menjadi referensi penulis

karena memiliki sedikit keterkaitan dengan penelitian ini.

Pertama, jurnal atau penelitian yang dilakukan oleh Pariyanto dari Ilmu

Budaya Universitas Airlangga mengenai “Makna dan Ideologi Komunitas Sepeda

Kebo di Surabaya dalam Kajian Subkultur”. Penelitian ini merupakan penelitian

Page 22: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

8

kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Hasil dari penelitian ini

menjelaskan bahwa pada komunitas sepeda kebo di Surabaya ditemukan bahwa

makna komunitas sepeda kebo bagi anggotanya merupakan simbol kerukunan,

persaudaraan, kekeluargaan, melestarikan budaya, dan guyub sesama onthelis.

Komunitas sepeda kebo adalah wadah onthelis untuk menjalin kerukunan,

persaudaraan, kekeluargaan dengan sesama pecinta sepeda kebo dan budaya tempo

dulu untuk menciptakan suasana dan keadaan guyup antara onthelis. Keberadaan

komunitas sepeda kebo dapat menjadikan onthelis awalnya tidak kenal bisa menjadi

teman, dari teman menjadi saudara, dari saudara menjadi keluarga, dan akhirnya

menjadi rukun dan guyup sesama onthelis. Komunitas sepeda kebo merupakan

resistensi budaya dan budaya tandingan (counter culture) budaya lokal yaitu nilai-

nilai ke-Indonesia-an (persaudaraan, kerukunanan, dan persatuan) terhadap nilai-nilai

yang budaya yang dibawa era globalisasi yaitu individualis.

Kedua, jurnal atau penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mahatir dari

Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau mengenai “Pola Komunikasi Komunitas

Laskar Sepeda Tua Pekan Baru Dalam mempertahankan Solidaritas Kelompok”.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa

analisis interaksi komunikasi Laskar Sepeda Tua Pekanbaru berbentuk komunikasi

intens terus menerus/intensitas komunikasi langsung secara terus menerus antar

anggota membuat para anggota memiliki rasa kekeluargaan yang kuat sehingga

komunitas bisa mempertahankan solidaritas anggota kelompok. Komunikasi satu arah

komunitas Laskar Sepeda Tua Pekanbaru dalam penyampaian pesan memiliki pola

Page 23: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

9

dari pemimpin ke humas, humas ke korwil, dan selanjutnya korwil akan

menyampaikan kepada anggota, dengan adanya jenjang komunikasi seperti ini

membuat pesan yang di sampaikan dari pemimpin kepada anggota dapat berjalan

dengan baik dan tepat sasaran. Jaringan komunikasi komunitas laskar sepeda tua

Pekanbaru berbentuk Skema semua saluran (all channel) dimana setiap anggota dapat

saling berkomunikasi dengan pengurus lainnya dalam sebuah pertemuan maupun di

luar kegiatan komunitas, dengan adanya pola seperti ini memungkinkan partisipasi

anggota secara umum sehingga rasa kekeluargaan diantara sesama anggota dapat

selalu terjalin. Hubungan timbal balik dan peran pemimpin sangat menentukan dalam

membangun solidaritas dan kohesivitas kelompok sehingga para anggota memiliki

keterikatan satu sama lain.

Ketiga, jurnal atau penelitian yang dilakukan oleh Etna Paramita Dewi dan

Sugeng Harianto dari Prodi Sosiologi Universitas Negeri Surabaya mengenai

“Interaksionisme Simbolik Antar Anggota Komunitas Sepeda Gunung No’ Nyono’

Cycling Club (NCC) Sumenep”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam

penelitian ini menjelaskan bahwa dalam komunitas sepeda gunung No’ Nyono’

Cycling Club (NCC) Sumenep keberadaan anggota terbagi menjadi dua, yaitu

anggota senior dan anggota junior. Interaksi sosial antar anggota dalam komunitas

NCC adalah berbeda-beda. Seperti antara anggota senior dengan anggota junior,

interaksi yang terjalin adalah anggota senior lebih mendominasi dalam hal

pengambilan keputusan tertentu. Adanya bahasa bullying oleh anggota senior

terhadap anggota junior juga terkesan lebih bersifat semaunya. Pemikiran (mind)

Page 24: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

10

dalam komunitas sepeda gunung NCC adalah ketika anggota mulai berpikir mengenai

respon apa yang tepat bagi stimulus yang muncul. Seperti pada saat anggota

pengguna sepeda gunung merek lokal menerima bahasa bullying dari anggota

pengguna sepeda gunung merek impor, ia akan berpikir mengenai respon atau

tindakan apa yang tepat untuk menghindari adanya bahasa bullying tersebut. Konsep

diri (self) muncul ketika anggota menjadikan dirinya sebagai “I” (subyek) maupun

“Me” (obyek). Dalam hal ini ketika anggota mulai berpikir untuk beralih

menggunakan sepeda gunung merek impor, ia mempertimbangkan kembali mengenai

sepeda gunung impor merek apa yang akan dipilihnya, sehingga konsep diri (self)

anggota akan menjadi “Me” sebab ia akan memposisikan dirinya sebagai obyek dan

menginternalisasikan seluruh pengalaman yang diperolehnya dari obyek sosialnya.

Keempat, jurnal dari Brian Adam dan Fx Sri Sadewo dari Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya yang berjudul “Modal Sosial

dalam Komunitas Vespa BananaCity150 di Kecamatan Gedangan-Siduarjo”.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa

segi tiga pilar modal sosial yang meliputi hubungan saling percaya, pranata dan

jaringan sosial dengan berbagai komponen di dalamnya secara bersamasama dapat

membangun komunitas vespa yang kuat. Inter relasi ketiga pilar modal tersebut

akhirnya akan berujung pada sifat hubungan saling percaya antar individu dalam

komunitas atau komunitas dengan komunitas. Hubungan saling percaya dan

solidaritas tinggi ini menjadi dasar bagi pendayagunaan modal sosial dalam

Page 25: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

11

kehidupan komunitas Vespa BananaCity150 di Gedangan Sidoarjo. Terutama dalam

hal penerimaan anggota yang tidak mengkhususkan komunitasnya.

Tabel I.1. Matriks Tinjauan Pustaka

No Data Umum Hasil Penelitian Persamaan dan

Perbedaan

1 Jurnal dari

Pariyanto,

Makna dan

Ideologi

Komunitas

Sepeda Kebo di

Surabaya (Ilmu

Budaya), metode

kualitatif

Hasil penelitian ini

menjelaskan pada komunitas

sepeda kebo di Surabaya

ditemukan bahwa makna

komunitas sepeda kebo bagi

anggotanya merupakan

simbol kerukunan,

persaudaraan, kekeluargaan,

melestarikan budaya, dan

guyub sesama onthelis. .

Komunitas sepeda kebo

merupakan resistensi budaya

dan budaya tandingan

(counter culture) budaya

lokal yaitu nilai-nilai ke-

Indonesia-an (persaudaraan,

kerukunanan, dan persatuan)

terhadap nilai-nilai yang

budaya yang dibawa era

globalisasi yaitu

individualis.

Persamaan pada

penelitian ini adalah

membahas komunitas

sepeda tua. Perbedaan

penelitian ini terletak

pada fokus penelitian.

Pariyanto berfokus pada

makna dan ideologi,

sedangkan peneliti

berfokus pada sistem

sosial yang beroperasi

pada komunitas BOS

sehingga dapat

mempertahankan

eksistensi komunitas.

Page 26: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

12

2 Jurnal dari

Muhammad

Mahatir, Pola

Komunikasi

Komunitas

Laskar Sepeda

Tua Pekan Baru

dalam

Mempertahankan

Solidaritas

Kelompok (Ilmu

Komunikasi),

metode kualitatif

Interaksi komunikasi Laskar

Sepeda Tua Pekanbaru

berbentuk komunikasi intens

terus menerus/intensitas

komunikasi langsung secara

terus menerus antar anggota

membuat para anggota

memiliki rasa kekeluargaan

yang kuat sehingga

komunitas bisa

mempertahankan solidaritas

anggota kelompok. Terdapat

komunikasi satu arah yang

berpola dari pemimpin

hingga anggota. Jaringan

komunikasi komunitas

laskar sepeda tua Pekanbaru

berbentuk Skema semua

saluran (all channel) dimana

setiap anggota dapat saling

berkomunikasi dengan

pengurus lainnya dalam

sebuah pertemuan maupun

di luar kegiatan komunitas.

Persamaan pada

penelitian ini terletak

pada kajiannya tentang

komunitas sepeda tua dan

upaya mempertahankan

eksistensi komunitas.

Perbedaan peneliti

dengan penelitian

Muhammad Mahatir

terletak pada

pembahasannya.

Penelitian Muhammad

Mahatir membahas

bentuk pola komunikasi

komunitas sepeda di

Pekan Baru sehingga

solidaritas komunitas

tetap bertahan.

Sedangkan peneliti

membahas sistem sosial

yang beroperasi di dalam

komunitas agar eksistensi

komunitas terus bertahan.

3 Jurnal dari Etna

Paramita Dewi

dan Sugeng

Harianto,

Dalam penelitian ini

menjelaskan bahwa dalam

komunitas sepeda gunung

No’ Nyono’ Cycling Club

Persamaan terletak

pembahasan tentang

komunitas sepeda.

Perbedaan terletak pada

Page 27: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

13

Interaksionisme

Simbolik Antar

Anggota

Komunitas

Sepeda Gunung

No’ Nyono’

Cycling Club

(NCC) Sumenep,

(Sosiologi),

Metode

Kualitatif, teori

interaksionisme

simbolik

(NCC) Sumenep keberadaan

anggota terbagi menjadi dua,

yaitu anggota senior dan

anggota junior. Interaksi

sosial antar anggota dalam

komunitas NCC adalah

berbeda-beda sehingga

timbul bahasa bullying.

Dengan itu, terdapat upaya

yang dilakukan untuk

mendhindar hal-hal bersifat

bullying. Konsep diri (self)

anggota akan menjadi “Me”

sebab ia akan memposisikan

dirinya sebagai obyek dan

menginternalisasikan

seluruh pengalaman yang

diperolehnya dari obyek

sosialnya.

teori yang digunakan.

Penelitian Etna Paramita

Dewi dan Sugeng

Arianto menggunakan

teori interaksionisme

dimana terdapat interaksi

yang berbeda antara

senior dan junior.

Sedangkan peneliti

menggunakan teori

sistem sosial komunitas.

Dimana pada suatu

komunitas memiliki

sistem sosial yang dapat

beroperasi agar

komunitas bisa tetap

berjalan.

4 Jurnal dari dari

Brian Adam dan

Fx Sri Sadewo,

Modal Sosial

dalam

Komunitas

Vespa

BananaCity150

di Kecamatan

Temuan penelitian ini

menunjukan bahwa segi tiga

pilar modal sosial yang

meliputi hubungan saling

percaya, pranata dan

jaringan sosial dengan

berbagai komponen di

dalamnya secara

bersamasama dapat

Kesamaan peelitian ini

yaitu sama-sama

membahas komunitas.

Perbedaanya penelitian

Brian Adam dab Fx Sri

Sadewo membahas

modal sosial dengan

objek penelitiannya

komunitas vespa,

Page 28: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

14

Gedangan-

Siduarjo.

(Sosiologi)

Metode

Kualitatif, Teori

Modal Sosial.

membangun komunitas

vespa yang kuat. Inter relasi

ketiga pilar modal tersebut

akhirnya akan berujung pada

sifat hubungan saling

percaya antar individu

dalam komunitas atau

komunitas dengan

komunitas. Hubungan saling

percaya dan solidaritas

tinggi ini menjadi dasar bagi

pendayagunaan modal sosial

dalam kehidupan komunitas

Vespa BananaCity150 di

Gedangan Sidoarjo.

sedangkan penelitian dari

peneliti membahas

sistem sosial yang mana

objek penelitiannya

adalah komunitas sepeda

onthel.

E. Kerangka Teori

Menurut Irwin Sanders sebuah komunitas dapat berjalan karena adanya sistem

operasi yang bekerja. Studi tentang komunitas ini ingin mengetahui bagaimana

bagian-bagian ini sesuai untuk membuat keseluruhan sistem bekerja. Ada beberapa

bentuk pengoperasian sistem komunitas (Sanders, 1966: 38): perekrutan anggota

baru, sosialisasi, komunikasi, diferensiasi dan alokasi status, alokasi barang dan jasa,

kontrol sosial, alokasi kekuasaan, alokasi prestise, mobilitas sosial, dan integrasi.

a. Perekrutan anggota baru

Page 29: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

15

Agar sistem dapat bertahan, komponen baru diperlukan sebagai pengganti

yang lama. Dalam organisme biologis, seperti tubuh manusia, sel baru terus

terbentuk. Analogi-analogi seperti ini seharusnya tidak dibawa jauh ke aplikasi

pada sistem sosial seperti komunitas, namun setidaknya berfungsi sebagai

pengingat bahwa sebuah komunitas terus berjalan hanya melalui rekrutmen

anggota baru, cara yang paling obyektif melalui kelahiran anak-anak ke rumah

komunitas. Cara perekrutan kedua adalah migrasi orang dari tempat lain. Dimana

pendatang baru ini tiba di kelompok keluarga, ada penggantian orang di semua

tingkat usia. Namun secara umum, orang yang beranjak dewasa cenderung

pindah ke kota untuk mencari peluang kerja (Sanders, 1966: 39).

Masalah lebih lanjut berkembang ketika orang-orang yang secara fisik

berada dalam komunitas tetapi tidak berpartisipasi di dalam sistem status dan

peran yang merupakan bagian yang pasti dari sistem komunitas itu. Di setiap

komunitas, seperti dikatakan Hiller, ada tamu, atau transien; mereka yang dalam

status transisi merupakan anggota sementara tetapi tidak bisa disebut tamu;

melainkan anggota sementara dengan status dan peran yang diakui di komunitas.

Hal itu merupakan salah satu tahap penerimaan ke tahap berikutnya terkait

dengan karakteristik perekrutan komunitas(Sanders, 1966: 39-40).

b. Komunikasi

Dalam kasus komunitas, akan menunjukkan bahwa tidak hanya orang saja

yang perlu bergerak secara fisik, namun gagasan dan informasi perlu diedarkan.

Gagasan dan informasi ini harus dan melampaui peristiwa berita biasa untuk

Page 30: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

16

memasukkan gagasan tentang apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh

komunitas. Hanya melalui pertukaran seperti itu orang bisa sampai pada sebuah

konsensus atau kesepakatan tentang tindakan bersama (Sanders, 1966: 40).

Komunikasi memiliki makna yang berarti bahwa sistem sosial dapat

bertahan karena setiap komponen pentingnya dapat melakukan hal khusus untuk

keseluruhan sistem. Di dunia sosial hal ini tidak dilakukan oleh unit yang

mengisolasi dirinya sendiri dan mengikuti kepentingannya sendiri, tetapi dengan

berpartisipasi seperti yang diharapkan di dalam jaringan suatu hubungan. Ini

menyiratkan bahwa kegagalan pada komponen apa pun untuk melakukan seperti

yang diharapkan akan mengganggu seluruh jaringan. Studi menunjukkan bahwa,

di mana kegagalan dalam kinerja seperti itu terjadi, masalah mendasar seringkali

terbukti menjadi salah satu komunikasi atau ketidakmampuan untuk "membaca

sinyal" interaksi dengan benar (Sanders, 1966: 40).

Oleh karena itu, masalah komunitas muncul ketika berbagai kelompok

menjaga diri mereka sendiri tanpa mengembangkan perspektif komunitas secara

luas sehingga gagal untuk menyadari bahwa banyak dari apa yang mereka

lakukan memiliki pengaruh terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain. Di

mana ada kesalahpahaman, disitu terdapat aturan tentang prosedur praktis, yang

sudah lama diakui oleh pekerja komunitas yang sukses, untuk membuat para

pihak berselisih dengan berbicara satu sama lain. Pembentukan komunikasi

semata-mata sering cenderung memperjelas masalah dan mengarah pada

Page 31: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

17

pemahaman yang lebih baik, sebuah fakta yang diakui oleh mereka yang bekerja

dalam hubungan ras (Sanders, 1966: 40).

c. Diferensiasi dan alokasi status

Komunitas yang kompleks di dunia pada saat ini perlu melakukan banyak

hal yang tidak lagi sesuai dengan kemampuan sumber daya dari satu atau bahkan

kelompok kecil manapun pada individu. Jika ingin mempertahankan dirinya

sebagai sistem yang berfungsi dengan benar, beberapa mekanisme harus

beroperasi di komunitas untuk menentukan spesialisasi apa yang dibutuhkan dan

layak menerima penghargaan dan kemudian menetapkan atau mengalokasikan

anggota (atau kelompok) yang memadai untuk menjadikan spesialisasi tersebut

(Sanders, 1966: 40-41).

Pada setiap komunitas, tentu saja terdapat perbedaan dari status yang

berkaitan dengan perbedaan usia, jenis kelamin, kondisi pernikahan (menikah,

tidak menikah, dll), kekerabatan, dan beberapa spesialisasi pekerjaan. Seiring

dengan tumbuhnya komunitas yang menjadi lebih kompleks, tentu akan

mengalami perubahan sosial yang lebih besar dan semakin terdiferensiasi. Tidak

hanya setiap orang yang diminta untuk memegang lebih banyak status dalam

rutinitas sehari-hari, namun beberapa dari status ini dipegang oleh orang-orang

yang relatif sedikit. Hasilnya adalah setiap anggota mempunyai berbagai status

dan peran yang dimiliki masing-masing. Tetapi meskipun sebuah komunitas

dalam pengertian teoritis memiliki banyak spesialisasi, itu akan lumpuh jika

beberapa spesialisasi yang penting tidak diisi. Bagian dari operasi yang

Page 32: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

18

menyertai diferensiasi adalah alokasi status, atau penugasan orang (atau

kelompok) ke status yang perlu diisi (Sanders, 1966: 41).

d. Alokasi Barang dan Jasa

Tidak hanya orang-orang yang dialokasikan ke seluruh jajaran status dalam

sebuah komunitas, namun barang dan jasa yang ada harus dialokasikan kepada

komunitas berdasarkan status yang mereka pegang. Karena perolehan barang dan

jasa di komunitas adalah melalui media pasar, mereka yang memegang posisi

dengan gaji tertinggi berada di lokasi yang paling menguntungkan. Ada beberapa

hal penting minimum yang harus diterima anggota komunitas (makanan, pakaian,

tempat tinggal, pendidikan), walaupun kualitas dari hal-hal penting ini akan

berbeda dengan status ekonomi mereka (Sanders, 1966: 42).

e. Sosialisasi

Tak perlu dikatakan lagi, pada saat perubahan drastis, para pemimpin

komunitas merasa jauh lebih sulit untuk memilih metode pelatihan terbaik dan

menyepakati tujuan sehingga orang muda dapat siap menghadapi tanggung jawab

ketika mereka dewasa. Sosialisasi, seperti yang digunakan di sini, tidak hanya

mencakup perkiraan nilai dan pengakuan akan peran apa yang dimainkan sesuai

dengan status sosial tertentu dalam situasi tertentu, namun juga melibatkan

efisiensi teknis dalam menjalankan peran ini (Sanders, 1966: 42).

f. Kontrol sosial dan Alokasi Kekuasaan

Page 33: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

19

Sebagai diskusi tentang kontrol sosial, setiap individu melakukan kontrol

dalam ruang sosial yang dia tempati. Tetapi kontrol penguasa yang paling sah ada

di tangan orang-orang yang bertindak atas nama institusi pemerintah. Selain itu,

seringkali ada struktur kekuasaan lain, yang sebagian besar bersifat sosioekonomi,

yang dalam kasus beberapa komunitas mengalokasikan kekuatan kepada sedikit

individu yang terlibat dalam keputusan terpenting yang mempengaruhi

komunitas. Tidak perlu untuk meninjau kembali hal-hal mendasar tentang kontrol

sosial selama seseorang menyadari bahwa ini menggambarkan bagaimana dan

kepada siapa kekuasaan didistribusikan dan kekuasaan dijalankan, terutama

dengan mengacu pada perilaku menyimpang dan pengenalan perusahaan baru

atau bahkan sudut pandang yang berbeda ke dalam komunitas (Sanders, 1966:

43).

g. Alokasi Prestise

Alokasi status, yang disebut sebagai operasi ketiga sistem, mengacu pada

semua status di komunitas apakah mereka memiliki prestise atau tidak. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa banyak hal yang berbeda-beda yang harus

dilakukan, dan ada beberapa jenis posisi yang penghuninya seharusnya

melakukan sesuai dengan statusnya. Alokasi status adalah operasi dimana posisi

penting naik dan turun (Sanders, 1966: 43).

h. Mobilitas Sosial

Page 34: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

20

Operasi komunitas lainnya menggambarkan pergerakan orang dari satu

lapisan ke lapisan lainnya. Karena melibatkan perubahan yang berkaitan dengan

kelas sosial, hal ini merupakan kombinasi dari berbagai jenis alokasi yang

disebutkan. Misalnya, para pemimpin komunitas tahu bahwa mereka tidak akan

memegang posisi mereka tanpa batas waktu; sehingga banyak dari mereka

mencoba untuk memilih anak didik yang dapat melanjutkan ketika pemimpin asli

telah pensiun. Gerakan ini dalam sistem kelas komunitas berarti orang-orang yang

berkualitas dari anak tangga yang lebih rendah dapat naik ke anak tangga yang

lebih tinggi. Pada saat yang sama, beberapa orang yang memiliki posisi yang

disukai mungkin gagal mengukurnya dan karenanya mengalami mobilitas ke

bawah, karena anggota masyarakat tidak menilai mereka sama seperti

sebelumnya. Sama seperti masyarakat sebagai sebuah sistem membutuhkan

peredaran ide (disebut sebagai komunikasi), maka dibutuhkan sirkulasi

kemampuan, yang seringkali tercermin dalam bangkitnya mereka yang

berkualifikasi untuk posisi yang lebih tinggi (Sanders, 1966: 44).

i. Integrasi

Ketika berbicara tentang integrasi sebagai operasi sistem, kita

menggunakannya sebagai label untuk menggambarkan semua kecenderungan di

dalam sistem untuk memberikan orientasi bersama (komunikasi dan sosialisasi),

rasa partisipasi dan identifikasi, dan merapikan rintangan pada kinerja masing-

Page 35: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

21

masing komponen kontribusi (fungsi) yang saling bergantung yang diharapkan

dapat dilakukan pada sistem. (Sanders, 1966: 45)

Tidak ada cara untuk meringkas berbagai operasi yang telah disebutkan,

karena mereka tidak bergerak secara progresif dari konsep kecil ke konsep yang

lebih inklusif. Sebaliknya, mereka adalah cara untuk menggambarkan jenis

perilaku yang harus terjadi jika komunitas ingin terus eksis sebagai sebuah

sistem. Semua operasi jelas berhubungan satu sama lain; rekrutmen anggota baru

terkait dengan sosialisasi; komunikasi, integrasi; satu jenis alokasi ke jenis

lainnya; dan mobilitas sosial untuk alokasi prestise, untuk menyebutkan hanya

beberapa koneksi (Sanders, 1966: 45).

F. Definisi Konsep

1. Komunitas

Kata komunitas (community) berasal dari kata Latin communire

(communion) yang berarti memperkuat. Dari kata ini dibentuk istilah communitas

yang artinya persatuan, persaudaraan, umat/jemaat, kumpulan bahkan masyarakat.

Secara sama-samar kata communitas disisipi pengertian tempat tinggal bersama.

Bahkan kata yang sepokok commune berarti milik bersama, untuk digunakan

bersama; dan dulu mengandung pengertian “tanah” sebagai milik bersama

menyusul kemudian hasil tanah dan benda-benda lain. Jadi arti klasik kata

komunitas ialah kesatuan hidup orang-orang yang bermukim di atas sebidang

tanah yang sama. Kemudian “unsur tanah yang sama” dilepaskan, dan tekanan

Page 36: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

22

dialihkan pada pengertian persaudaraan kumpulan atau persatuan (Hendropuspito,

1989: 56).

Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan

dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (communities of

common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai

territorial. Kriteria yang utama bagi adanya komunitas adalah terdapat hubugan

sosial (social relationships) antara anggota suatu kelompok. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa komunitas merujuk pada bagian masyarakat yang

bertempat tinggal di suatu wilayah dengan batas-batas tertentu dan faktor utama

yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para anggotanya,

dibandingkan dengan penduduk di wilayah batas luasnya (Rasdian, 2014: 72).

Dalam perspektif sosiologi, komunitas adala warga setempat yang dapat

dibedakan dari masyarakat yang lebih luas (society) melalui kedalaman perhatian

bersama (a community of interest) atau oleh tingkat interaksi yang tinggi. Para

anggota komunitas memiliki kebutuhan bersama (common needs). Jika tidak ada

kebutuhan bersama itu bukan suatu komunitas (Rasdian, 2014: 2-3).

Komunitas sebagai fenomena moral yang nampaknya melibatkan rasa

identitas dan kesatuan dengan kelompok seseorang dan melibatkan perasaan dan

keutuhan pada pihak individu. Singkatnya, komunitas telah terbiasa merujuk pada

kondisi di mana manusia menemukan diri mereka terjerat dalam jaringan

hubungan yang bermakna dengan sesama manusia (Poplin, 1972: 5).

Page 37: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

23

Menurut Hilleri dalam (Poplin, 1972: 8-9) mengatakan bahwa setidaknya

tiga elemen utama masuk ke dalam kebanyakan definisi sosiologis komunitas, (1)

wilayah geografis, (2) interaksi sosial, dan (3) ikatan bersama. Menurut Hillery

sebuah 'komunitas terdiri dari orang-orang dalam interaksi sosial di dalam area

geografis dan memiliki satu atau lebih tambahan ikatan bersama'. Perlu dicatat

bahwa definisi ini termasuk dalam variabel teritorial (wilayah geografis), variabel

sosiologis (interaksi sosial) dan variabel psikokultural (ikatan bersama).

a. Komunitas sebagai Unit Territorial: Definisi Hillery mengingatkan kita

bahwa komunitas ada dalam lingkungan ruang. Memang, komunitas telah

disebut sebagai unit spasial, sebagai kumpulan orang yang tinggal di

wilayah geografis tertentu, atau hanya sebagai "tempat". Namun, agak sulit

untuk menganalisis secara menyeluruh semua aspek dimensi ruang

komunitas. Mungkin beberapa kemajuan dapat dicapai dalam arah ini

dengan menunjukkan bahwa (1) faktor teritorial membantu

mempertanggungjawabkan lokasi, universalitas, dan persistensi masyarakat

dan (2) anggota komunitas secara mahal memodifikasi lingkungan teritorial

tempat mereka tinggal (Poplin, 1972: 9)

b. Komunitas sebagai Unit Organisasi Kemasyarakatan: Ada kesepakatan luas

bahwa komunitas merupakan unit dasar organisasi sosial. Namun, bahkan

survei sepintas literatur menunjukkan bahwa hanya ada sedikit kesepakatan

mengenai cara terbaik untuk menggambarkan komunitas sebagai entitas

sosiologis. Secara umum, ada dua pendekatan untuk masalah ini. Pertama,

Page 38: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

24

komunitas telah dipandang sebagai kelompok sosial atau, baru-baru ini,

sebagai sistem sosial. Kedua, komunitas telah dianalisis sebagai jaringan

interaksi. Kenyataannya, ini bukanlah dua pendekatan yang berbeda untuk

studi komunitas (Poplin, 1972: 11-12)

c. Komunitas sebagai Unit Psikokultural: Roland R. Warren mengemukakan

bahwa sejauh mana orang-orang secara psikologis mengidentifikasi diri

dengan sistem sosial lokal bervariasi dari satu komunitas ke masyarakat

lainnya. Sedangkan Irwin T. Sanders mencurahkan satu bab teksnya untuk

diskusi tentang tradisi dan nilai komunitas. Menurut perspektif psikologis,

orang mendapatkan rasa aman karena mereka mengenal komunitas mereka;

Namun, pendukung perspektif budaya berpendapat bahwa identifikasi ini

ada karena anggota komunitas memiliki nilai, norma, dan tujuan yang

sama. Kedua gagasan ini tercakup dalam konsep sentimen komunitas

seperti yang digunakan oleh Maclver dan Page, yaitu, "kesadaran untuk

berbagi jalan hidup dan juga kesamaan bumi (Poplin, 1972: 19).

Menurut Ife & Tesoriero (2008: 191-194) komunitas dimengerti sebagai

bentuk organisasi sosial dengan ciri berikut ini.

a. Skala Manusia: Sebagai lawan dari struktur yang bersifat besar, tidak

bersifat pribadi dan terpusat, komunitas melibatkan interaksi-interaksi pada

suatu skala yang mudah dikendalikan dan digunakan oleh individu-

individu.

Page 39: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

25

b. Identitas dan Kepemilikan: Kata komunitas akan ada sebentuk perasaan

„memiliki‟, atau perasaan diterima dan dihargai dalam lingkup kelompok

tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan istilah anggota

komunitas, konsep keanggotaan memiliki arti memiliki, penerimaan oleh

yang lain dan kesetiaan pada tujuan-tujuan kelompok. Jadi, suatu

komunitas dapat memberikan rasa identitas kepada seseorang.

c. Kewajiban-kewajiban: Keanggotaan dari sebuah organisasi dapat

memberikan hak maupun tanggung jawab, dan sebuah komunitas juga

menuntut kewajiban tertentu bagi para anggotanya. Terdapat harapan

bahwa orang dapat berkontribusi kepada „kehidupan komunitas‟ dengan

berpartisipasi dalam paling sedikit beberapa dari kegiatan-kegiatannya, dan

mereka akan berkontribusi kepada pemeliharaan struktur komunitas.

d. Gemeinshaft: Sebuah ungkapan dari Ferdinand Tonnies tentang

Gemeinschaft melihat sebuah komunitas akan memungkinkan orang

berinteraksi dengan sesamanya dalam keragaman peran yang lebih besar,

yang peran-peran tersebut kurang dibeda-bedakan dan bukan berdasarkan

kontrak, dan yang akan mendorong interaksi-interaksi dengan yang lain

sebagai „seluruh warga‟ ketimbang sebagai peran atau kategori yang

terbatas dan tetap.

e. Kebudayaan: Suatu komunitas memungkinkan pemberian nilai, produksi

dan ekspresi dari suatu kebudayaan lokal atau berbasis masyarakat, yang

akan mempunyai ciri-ciri unik yang berkaitan dengan komunitas yang

Page 40: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

26

bersangkutan, yang akan memungkinkan orang untuk menjadi produser

aktif dari kultur tersebut ketimbang konsumen yang pasif, dan yang akan

kemudian, mendorong baik keanekaragaman diantara komunitas maupun

partisipasi yang berbasis lebar.

Sebuah kelompok atau komunitas diamati melalui ruang kaca satu arah dan

setiap pernyataan seseorang direkam untuk keperluan analisis proses interaksi,

yang kemudian diklasifikasi ke dalam salah satu di antara duabelas kategori,

misalnya: menunjukan solidaritas, menghargai status orang lain, memberi

bantuan, memberi imbalan; setuju, menunjukan sikap menerima yang pasif,

memahami, sepakat, patuh, meminta pendapat, penilaian, analisis, pernyataan

perasaan; menunjukan sikap menentang, merendahkan status orang lain, membela

atau menonjolkan diri. Kemudian, dalam proses pemecahan masalah terdapat tiga

tahap: (1) Tahap orientasi: para anggota bertanya dan mencari informasi; (2)

Tahap evaluasi: para anggota membahas informasi, bertukar pendapat; (3) Tahap

kontrol: para anggota menyarankan jalan keluar, mencapai kesimpulan (Horton

dan Hunt, 1984: 223).

Yang dimaksud komunitas disini adalah komunitas Bintaro Onthel

Solidarity (BOS). Komunitas BOS sendiri adalah kelompok orang yang

berwilayah di Bintaro dan sekitarnya dengan memiliki hobi yang sama, tujuan

yang sama, serta visi-misi yang sama yakni melestarikan sepeda onthel.

Melestarikan sepeda onthel ini adalah bentuk komunitas BOS dalam menjalankan

Page 41: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

27

tindakan kolektif yang dilakukan para anggota komunitas sehingga bisa eksis

hingga saat ini. Adanya tingkat interaksi yang tinggi membuat eksistensi

komunitas BOS tetap bertahan dan berkembang.

2. Eksistensi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan,

kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut Abidin (dalam

Andriani dan Ali, 2013: 255) “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu

„menjadi‟ atau „mengada‟. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri,

yakni exsistere, yang artinya keluar dari, „melampaui‟ atau „mengatasi‟. Jadi

eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan

mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada

kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”.

Dalam buku kamus ilmiah arti kata eksistensi adalah keberadaan wujud

yang tampak. Eksistensi juga bisa diartikan keberadaan, dimana keberadaan yang

di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya sesuatu yang

diusahakan. Eksistensi merupakan pembuktian akan hasil kerja (performa) di

dalam suatu kejadian. Eksistensi juga dapat diartikan suatu keberadaan yang -

selain diakui oleh diri sendiri- diakui juga oleh pihak lain. Kata eksistensi berasal

dari kata Latin Existere, dari ex yang berarti keluar, dan sitere yang berarti

membuat berdiri. Artinya apa yang ada, apa yang memiliki aktualitas, apa yang

dialami. Konsep ini menekankan bahwa sesuatu itu ada. Dalam konsep eksistensi,

Page 42: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

28

satu-satunya faktor yang membedakan setiap hal yang ada dari tiada adalah fakta.

Setiap hal yang ada itu mempunyai eksistensi atau ia adalah suatu eksisten

(Andriani dan Ali, 2013: 255-256).

Eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami

perkembangan meningkat, stagnan atau sebaliknya mengalami kemunduran,

tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya. Oleh

sebab itu, arti istilan eksistensi analog dengan „kata kerja‟ bukan „kata benda‟.

Sumber lain menjelaskan bahwa eksistensi adalah sesuatu yang akan mendapat

maknanya jika adanya kontinuitas atau keberlanjutan dan keberlanjutan tersebut

akan mendapat maknanya jika ada aktivitas sehingga eksistensi juga dapat

diartikan sebagai keberlanjutan dari suatu aktivitas (Andriani dan Ali, 2013: 256).

Dalam penelitian ini eksistensi pada komunitas sepeda onthel adalah

keberadaan sepeda onthel yang eksis di Bintaro. Eksistensi BOS sebagai

komunitas sepeda onthel sangat terlihat karena keaktifan komunitas dalam

kegiatan mingguan dengan dihadiri banyak anggota komunitas. Sehingga BOS

disebut sebagai komunitas terbesar di daerah Tangerang Selatan karena

keaktifannya tersebut. Rasa solidaritas merupakan salah satu asa mempertahankan

eksistensi komunitas BOS yang sudah bertahan selama Sembilan tahun lebih.

3. Melestarikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diakses dari

www.kbbi.web.id, lestari memiliki arti tetap seperti keadaannya; tidak berubah;

Page 43: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

29

bertahan; kekal. Kemudian, melestarikan memiliki arti menjadikan (membiarkan)

tetap tidak berubah; membiarkan tetap seperti keadaan semula; mempertahankan

kelangsungan (hidup dan sebagainya). Jadi melestarikan adalah sebuah upaya

untuk mempertahankan sesuatu untuk tetap ada tanpa ada sebuah perubahan.

Melestarikan disini ditujukan pada komunitas BOS yang telah berupaya

untuk mempertahankan eksistensi sepeda onthel agar keberadaannya tidak punah

dan dilupakan. Upaya komunitas BOS dalam melestarikan sepeda onthel tentu

merupakan bentuk tujuan bersama komunitas sehingga berhasil menjadikan

sepeda onthel tetap ada dan terwadahi melalui komunitas.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian untuk melihat peran komunitas BOS dalam

mempertahankan eksistensinya di Bintaro ini menggunakan metode penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri merupakan metode-metode untuk

mengekplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial

atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya

penting, seperti mengajukan pertanyaam-pertanyaan dan prosedur-prosedur,

mengumpulkan data yang spesifikasi dari para partisipan, menganalisis data

secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum, dan

menafsirkan makna data (Creswell, 2009 ed. Ketiga: 4-5).

Page 44: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

30

Dalam melakukan penelitian pada komunitas BOS, peneliti akan

menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study

research). Studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti

menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau

sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Creswell, 2009 ed.

Ketiga: 20).

Kemudian dalam Haymon dan Holloway (2008, 162), studi kasus adalah

pengujian intensif, menggunakan berbagai sumber bukti (yang bisa jadi kualitatif,

kuantitatif, atau dua-duanya). Terhadap suatu entitas tunggal yang dibatasi ole

ruang dan waktu. Pada umumnya, studi kasus dihubungkan dengan sebuah lokasi.

“Kasusnya” mungkin sebuah organisasi, sekumpulan orang seperti kelompok

kerja atau kelompok sosial, komunitas, peristiwa, proses, isu, maupun kampanye.

Adapula cara menghidupkan nuansa komunikasi dengan menguraikan

segumpal kenyataan, yaitu dengan cara (Haymon dan Holloway, 2008: 162):

- Melakukan analisis mendetail mengenai kasus dan situasi tertentu.

- Berusaha memahaminya dari sudut pandang orang-orang yang bekerja di

sana.

- Mencatat bermacam-macam pengaruh dan aspek-aspek hubungan

komunikasi dan pengalaman.

Page 45: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

31

- Membangkitkan perhatian pada cara faktor-faktor tersebut berhubungan

satu sama lain.

2. Informan/Narasumber

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancara sebanyak 12 orang yang terdiri

dari 10 orang di dalam komunitas BOS, diantaranya ketua, wakil ketua,

penasehat, sekertaris 1 dan 2, bendahara dan 4 anggota BOS. Kemudian, peneliti

juga mewawancarai 2 orang perwakilan KOSTI yang diantaranya 1 Sekjen

KOSTI Pusat dan 1 Ketua KOSTI Tangerang Selatan. Akan tetapi, informan

disini tidak ada yang perempuan dikarenakan saat peneliti melakukan penelitian

belum ada anggota perempuan di komunitas BOS.

Adapun kriteria informan yang dipilih dari penelitian ini adalah informan

yang memiliki data sesuai dengan yang peneliti inginkan. Berikut beberapa profil

informan yang peneliti wawancara.

Tabel I.2. Profil Informan

No Nama Usia Keterangan

1 Irwan Bob 56 tahun Ketua dan Pendiri BOS

2 Azis Aris Munandar (Darat

Aris)

41 tahun Sekjen KOSTI Pusat

3 Muhdini 49 tahun Ketua KOSTI Tangerang

Selatan

4 H. Muyitno 61 tahun Penasehat BOS dan Pengurus

KOSTI

5 Hari Tjahyadi 61 tahun Wakil Ketua BOS

6 Indriyo Tarmono 43 tahun Sekertaris BOS

7 Supriyadi 63 tahun Sekertaris BOS

8 Imam Santoso 61 tahun Bandahara BOS

9 Ali 41 tahun Anggota BOS (Pendiri BOS)

10 Awaludin 31 tahun Anggota BOS

Page 46: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

32

11 Jatmiko 60 tahun Anggota BOS

12 Romo 60 tahun Anggota BOS

Sumber: Data Wawancara 2017

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2017 sampai dengan September 2017.

Lokasi dari penelitian ini dilakukan di depan Bank Permata Bintaro, Tangerang

Selatan. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena tempat ini merupakan

basecamp dari komunitas BOS.

4. Jenis Data

Pada penelitian kualitatif ini, adapula jenis data yang digunakan untuk

melihat indikator penelitian ini. Jenis data tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan

langsung dan wawancara pada pengurus dan anggota BOS serta pengurus

KOSTI.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian kepustakaan yang

dapat mendukung data primer, seperti buku-buku, jurnal, koran, artikel

dan sebagainya yang terkait pada penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan

mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti

Page 47: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

33

dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Cartwright mendefinisikan

sebagai suatu yang melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam”

perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu

kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu

kesimpulan atau diagnosis (Herdiansyah, 2012: 131).

Jadi disini peneliti dapat datang langsung ke lokasi dimana komunitas

BOS biasa berkumpul pada minggu pagi yang berlokasi di depan Bank

Permata Bintaro sebagai peneliti untuk mengamati aktivitas-aktivitas dari

komunitas BOS saat berkumpul. Dari observasi yang peneliti lakukan,

terdapat aktivitas-aktivitas pada komunitas BOS seperti melakukan bersepeda

bareng, berkumpul, mengikuti car free day, membicarakan agenda-agenda apa

yang akan dilakukan, pengajian, sampai acara makan bersama.

b. Wawancara

Dalam penelitian lapangan atau observasi, peneliti lapangan selain

mengamati dan mencatat, tentu melakukan wawancara. Wawancara ini tentu

saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur

(unstructured) dan bersifat terbuka (openended) yang dirancang untuk

memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan (Creswell, 2009, Ed.

Ketiga: 267).

Dalam hal ini, peneliti dapat melakukan wawancara langsung dengan

informan dari pengurus dan anggota BOS serta pengurus KOSTI. Wawancara

Page 48: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

34

ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai data penelitian bagi

peneliti terkait dengan penelitian tentang komunitas BOS.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah buku,

artikel, jurnal, dan skripsi atau tesis tentang komunitas.

d. Proses Penelitian

Proses awal penelitian dimulai peneliti dalam menentukan masalah dan

studi kasus yang akan diteliti. Setelah itu, peneliti menentukan komunitas

BOS sebagai objek penelitian. Kemudian peneliti mencari data awal melalui

internet untuk mendapatkan informasi terkait apa yang akan diteliti.

Setelah mendapat data awal, peneliti melakukan observasi atau

pengamatan awal dengan datang ke basecamp komunitas BOS untuk

berkenalan dan memperkenalkan diri bahwa komunitas BOS akan dijadikan

objek penelitian. Observasi dilakukan dengan mengamati berbagai kegiatan-

kegiatan komunitas BOS. Di dalam perkumpulan BOS, peneliti mengamati

berbagai perbincangan baik berupa agenda kegiatan, pengetahuan tentang

sepeda onthel, hingga candaan-candaan dari para anggota komunitas. Peneliti

juga mengikuti berbagai acara komunitas sebagai upaya untuk mengamati

pelaksanaan kegiatan komunitas.

Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada beberapa pengurus

dan anggota BOS beserta pengurus KOSTI untuk mendapatkan data.

Page 49: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

35

Wawancara dilakukan di basecamp BOS, sekretariat BOS, kantor informan,

maupun rumah informan. Ada beberapa hambatan atau kendala saat peneliti

melakukan penelitian. Kendala tersebut karena hampir dari beberapa anggota

BOS menolak untuk diwawancara. Beberapa anggota tersebut tidak mau dan

melempar kepada anggota lainnya atau kepada pengurus ketika peneliti ingin

mewawancarakannya. Meskipun begitu, peneliti tetap berhasil mendapatkan

data wawancara walaupun lebih banyak dari pengurus dibandingkan dengan

anggota. Setelah mendapatkan data wawancara, kemudian hasil wawancara

ditranskip untuk dianalisa. Lalu, peneliti juga melakukan dokumentasi foto-

foto kegiatan-kegiatan komunitas sabagai tambahan data.

6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data primer maupun data

sekunder secara lengkap. Tahapan selanjutnya penulis mereduksi data dengan

memilih, menyederhanakan, serta mengorganisasikan data-data yang telah

terkumpul menjadi lebih terperinci. Kemudian, penyajian data dilakukan dengan

memberikan sekumpulan data yang lebih rinci sehinngga memungkinkan adanya

penarikan kesimpulan. Terakhir proses penarikan kesimpulan yang dilakukan

untuk meninjau ulang data-data yang sudah terkumpul secara terperinci agar

penelitian ini dapat dipahami dengan jelas dan dimengerti.

Page 50: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

36

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini peneliti membagi ke dalam 4 bab, setiap babnya terdiri dari

terdiri dari sub-sub bab pembahasan yang memiliki keterkaitan antara bab dengan

sub-sub bab yang satu dengan lainnya, yaitu sebagai berikut.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini penulis menurut pernyataan masalah atau

latar belakang penelitian, pertanyaan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teori, definisi konsep, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Gambaran Umum

Bab ini merupakan gambaran umum, yang meliputi:

sejarah sepeda onthel, sejarah komunitas sepeda onthel

Indonesia (KOSTI), landasan hukum KOSTI, sejarah

Bintaro Onthel Solidarity (BOS), arti BOS, struktur

organisasi BOS, serta kegiatan BOS

BAB III : Temuan dan Analisis Data

Pada bab ini berisi memaparkan tentang Peran

komunitas sepeda onthel dalam mempertahankan

eksistensinya, yang meliputi: upaya BOS dalam

Page 51: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

37

membangun dan mengembangkan diri sebagai sebuah

komunitas, kontribusi BOS dalam melestarikan sepeda

onthel, relasi BOS dengan KOSTI, dan refleksi teori.

BAB VI : Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari

seluruh pembahasan materi pokok yang telah disajikan

pada bab-bab sebelumnya.

Page 52: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

38

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Sepeda Onthel di Indonesia

Sepeda onthel merupakan sebuah sepeda kuno atau orang Jawa kebanyakan

menyebutnya dengan sepeda Untho atau sepeda kebo karena bentuknya yang tinggi

besar. Sepeda onthel ini sebenarnya merupakan sepeda buatan Belanda. Ada 2

produsen sepeda onthel asal Belanda yang terkenal hingga saat ini, yaitu: Rijiwiel dan

Oudefiets. Sedangkan merk sepeda onthel yang paling terkenal adalah Fongers.

Sepeda onthel ini merupakan satu-satunya moda transportasi rakyat yang populer saat

penjajahan belanda dimana saat itu sepeda onthel banyak digunakan oleh para

mandor, pegawai pemerintahan, dan lainnya

(https://carapedia.com/tentang_sepeda_onthel_info3236.html, akses 1 November

2016).

Berbagai macam merek sepeda onthel dari berbagai Negara beredar di pasar

Indonesia. Pada segmen premium terdapat misalnya merk Fongers, Gazelle dan

Sunbeam. Kemudian pada segmen dibawahnya diisi oleh beberapa merek terkenal

antara lain seperti Simplex, Burgers, Raleigh, Humber, Rudge, Batavus, Philips dan

NSU.

Sepeda Onthel ini mulai banyak digunakan pada jaman Hindia Belanda.

Kemudian pada tahun 1970-an keberadaan sepeda onthel mulai digeser oleh sepeda

jengki yang berukuran lebih kompak baik dari ukuran tinggi maupun panjangnya dan

Page 53: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

39

tidak dibedakan desainnya untuk pengendara pria atau wanita. Waktu itu sepeda

jengki yang cukup popular adalah merek Phoenix dari China. Selanjutnya, sepeda

jengki pada tahun 1980-an juga mulai tergeser oleh sepeda MTB sampai sekarang.

Sepeda onthel kemudian pada tahun 1970-an lebih banyak digunakan oleh

masyarakat pedesaan disbanding perkotaan. Namun pada akirnya karena usia dan

kelangkaan, sepeda onthel telah berubah menjadi barang antik dan unik. Mulailah

situasi berbalik, sepeda onthel yang dulunya terbuang, sekarang pada tahun 2000-an

justru diburu kembali oleh semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa sampai

pejabat. Orang Jawa mengatakan inilah “wolak-waliking jaman”. Keranjingan

masyarakat terhadap sepeda onthel adalah tepat bersamaan dengan berkembangnya

ancaman global warming.

Kini banyak klub-klub dan komunitas sepeda kuno dari berbagai daerah di

Indonesia, tersebar dari Sabang hingga Merauke yang jumlahnya ratusan komunitas,

itupun hanya yang sempat terpantau dan terdaftar, belum lagi masih banyak yang

tidak terdaftar atau ikut organisasi dibawah naungan KOSTI (Komunitas Sepeda Tua

Indonesia) (dikutip dari www.kosti.or.id).

B. Profil Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI)

1. Sejarah Komunitas Sepeda Onthel di Indonesia (KOSTI)

Kita perlu mengetahui, jauh sebelum berkembangnya komunitas sepeda tua

terkemuka, dinamika komunitas/paguyuban sepeda tua Indonesia sudah merebak

di daerah-daerah, Jawa Barat dengan pionernya PSB Bandung, PODJOK di

Page 54: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

40

Jogjakarta, KOBA di Jakarta, KOSTUM di Makassar, bahkan yang paling tertua

dalam pembinaan sebuah komunitas adalah PASKAS di Surabaya, terlebih

banyak daerah-daerah lainnya juga bertumbuh komunitas sepeda tua, namun

sifatnya hanya sektorial eksis di daerahnya masing-masing. Mayoritas komunitas

adalah sebagai kolektor dan pelaku hobi pada sepeda tua.

Karena semakin berkembangnya komunitas sepeda onthel di Indonesia,

terjadilah sebuah Temu Onthelis Nasional di Jogjakarta, 19 November 2007 yang

bakal menjadi cikal bakal sebuah ide untuk membentuk wadah nasional

penggemar sepeda tua se-Indonesia, beberapa rekan-rekan pecinta sepeda onthel

sedikit urun rembuk untuk mewujudkannya, dan semangat mrnghimpunkan

komunitas sepeda tua Indonesia lahir dari gagasan, ide, kebersamaan dan potensi

klub KOBA (Jakarta), BOC (Bogor), POC (Bekasi), Contry (Tambun) yang

notabene merupakan komunitas-komunitas yang baru berkembang.

Menyikapi gagasan tersebut, sebuah rapat kecil di Bogor 9 Desember 2007

membentuk kepanitiaan pelaksana sebuah acara yang saat itu disepakati

“KONGRES Komunitas Sepeda Tua Seluruh Indonesia”. Ke-empat klub diatas

bahu-membahu mewujudkannya. Sebuah blog website sederhana

www.sepeda.wordpress.com yang didirikan pemuda-pemuda kreatif Bahtiar,

Heru, Alex, Tatanka, Nino dkk menjadi barometer dan penyebaran informasi

pelaksanaan acara ini, gagasan, saran, kritik, dan ide-ide dari seluruh nusantara

turut mewarnai pra pelaksanaannya. Hingga kemudian, hajatan KONGRES pun

Page 55: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

41

digelar disebuah gedung bersejarah tepat di depan Istana Negara Bogor, Gedung

Berkowil Jawa Barat, Jl. Raya Bogor pada tanggal 9-10 Februari 2008.

Arus kesederhanaan dan kebersamaan saat itu menjadi memorial dan rekor

tersendiri, dimana untuk pertama kalinya pribadi-pribadi penuh semangat

berkumpul untuk turut berbuat sesuatu terhadap eksistensi sebuah hobi yang

sangat penuh inspirasi. 210 orang peserta terabsensi mewakili sekitar 50an

klub/komunitas yang datang dari segala penjuru nusantara.

Dengan fasilitas yang sangat minim, dan diiringi hujan di kota Bogor, tepat

selepas senja datang, lahirlah sebuah wadah berhimpun komunitas sepeda tua

bernama: KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) setelah sebelumnya penuh

perdebatan panjang untuk menamai organisasi ini. Begitu juga representative

kepengurusan pertama yang diamanahkan oleh kolektivitas kepanitiaan dengan

mengangkat H. Daswara Sulanja SH sebagai ketua umum yang pertama.

Page 56: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

42

Gambar II.1. Logo Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI)

Sumber: kosti.or.id

Hal penting lainnya yang dihasilkan oleh KONGRES tersebut adalah

melahirkan amanah bersama untuk membuat AD/ART, melegalkan KOSTI untuk

diakui secara resmi sebagai organisasi masyarakat, tidak membawa dinamika

komunitas ini ke ranah politik, selalu menjaga kebersamaan dan silaturahmi serta

mengedepankan nilai-nilai etika dan moral dalam mengedepankan kemajuan

budaya sepeda tua.

Setelah KOSTI hadir, perkembangan sepeda tua di nusantara pun tumbuh

bergeliat dari data yang dihimpun sejak awal 2008, bahwa jumlah klub &

komunitas yang awalnya hanya 131 komunitas , di tahun 2009 bertambah 100%

menjadi 271 komunitas, diakhir tahun 2010 menjadi hampir 400-an komunitas

sepeda tua seluruh Indonesia, dan ini menjadi pencapaian rekor di dunia

Internasional bahwa klub sepeda tua di Indonesia menjadi yang terbanyak

Page 57: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

43

sedunia (walaupun tidak pernah dicatat di lembaga rekor manapun). Untuk

KOSTI sendiri, sampai laporan manapun ini diselesaikan sudah membentuk

secara resmi untuk tingkat Pengurus Provinsi diantaranya KOSTI Kalsel, KOSTI

Jatim, KOSTI Sulsel, KOSTI Jabodetabek & kwa, KOSTI Kaltim, KOSTI

Banten, KOSTI Jateng, KOSTI Jabar, KOSTI Sumsel, KOSTI Kalbar, KOSTI

Kalsel, KOSTI Aceh, KOSTI Lampung, KOSTI Bali, KOSTI Riau, KOSTI

Jogjakarta, dan KOSTI Kalteng. Dengan total pecinta sepeda tua dan

simpatisannya berjumlah sekitar 3 Juta orang se-Indonesia.

Perkembangan komunitas ini didukung juga oleh perkembangan teknologi

yang membuat informasi semakin dekat, melalui Internet dengan

www.sepeda.wordpress.com, www.kosti.or.id, facebook, milist, twitter, serta

blog. Juga berbagi liputan berita, acara, iklan di televisi, radio, surat kabar dan

lain-lain semakin membuat penambahan semangat percaya diri terhadap

kecintaan sepeda tua (dikutip dari www.kosti.or.id).

Setelah kehadiran KOSTI sebagai organisasi yang mewadahi komunitas-

komunitas sepeda tua di Indonesia. Kemudian, semakin berkembang dan mulai

bermunculan komunitas-komunitas sepeda tua di Indonesia dengan sangat

bergejolak. Salah satu komunitas yang juga muncul setelah kehadiran KOSTI

adalah kominitas Bintaro Onthel Solidarity (BOS) salah satu komunitas di

Tangerang Selatan. BOS sendiri terdaftar di KOSTI sejak awal-awal terbentuknya

KOSTI. Kemudian pada tahun 2015 lahir korwil KOSTI di Tangerang Selatan

sehingga BOS saat ini terdaftar di dalam korwil KOSTI Tangerang Selatan.

Page 58: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

44

2. Landasan Hukum KOSTI

Sebagai sebuah organisasi, KOSTI cukup profesional dalam mengelola

sistem organisasi yang dijalankannya. Hal itu dibuktikan dari keseriusan KOSTI

dengan membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) sebagai

landasan hukum yang dijalankan. Dalam anggaran dasar nama dan tempat

kedudukan pada Pasal 1.1. mengatakan bahwa perkumpulan ini bernama

Komunitas Sepeda Tua Indonesia. Kemudian pada Pasal 1.2. menyebut bahwa

perkumpulan dapat membuka cabang atau kantor di tempat lain, di Wilayah

Republik Indonesia berdasarkan keputusan pengurus dengan persetujuan Rapat

pengurus, dengan persetujuan pengawas.

Terdapat tujuan dan fungsi dari KOSTI didalam perkumpulan yang

dilakukannya. Tujuan itu disebut pada Pasal 5 yang mengatakan bahwa

perkumpulan mempunyai tujuan untuk memajukan anggota agar berperan aktif

dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis, terbuka dan berkeadilan menuju

masyarakat mandiri yang melestarikan sepeda tua sebagai aset budaya, olahraga

dan pariwisata serta sebagai aset sejarah bangsa yang harus dijaga. Kemudian

pada Pasal 6 berbunyi perkumpulan mempunyai fungsi sebagai representasi

keberadaan Komunitas ini dan wadah berhimpun bagi komunitas atau klub

perkumpulan sepeda tua dengan lintas suku, golongan, agama, dan profesi.

Sebagai sebuah organisasi tentu KOSTI memiliki kegiatan-kegiatan agar

ada keaktifan di dalam organisasi. Pada Pasal 8 menyebut untuk mencapai

Page 59: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

45

maksud dan tujuan tersebut diatas, Perkumpulan menyelenggarakan kegiatan,

sebagai berikut:

1. Bidang Ekonomi: Memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi

dan usaha klub/komunitas secara adil dan demokratis.

2. Bidang Budaya dan Pariwisata: Menjadikan sepeda tua jadi asesoris dan

aset kota dalam pelaksanaan dan pariwisata, berperan aktif dengan dunia

tourism menjadikan sepeda tua sebagai tranportasi parawisata yang nyama,

aman, penuh nostalgia, tanpa solusi dan mencerminkan kesederhanaan

kepada turis mancanegara.

3. Bidang Sosial: Berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan cita-cita

“jalur sepeda”, turut serta mengikuti dan menyelenggarakan segala bentuk

kegiatan sosial yang berkaitan denga kehidupan orang banyak sesuai

dengan kemampuan dan fungsi yang ada demi meningkatkan harkat dan

martabat bangsa.

4. Bidang Pendidikan: Memberikan pengetahuan tentang berbudaya sepeda

tua kepada masyarakat, berusaha meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, professional dan kritis

terhadap lingkungan sosial di sekitarnya dan ikut mengusahakan

terwujudnya system pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan,

murah dan berkesinambungan.

Page 60: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

46

5. Bidang Hukum: Berusaha mengatakan dan mengembangkan Negara

hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh anggotanya, menjunjung

tinggi hak-hak asasi manusia dan berkeadilan sosial.

Untuk keanggotaan tertulis dalam Pasal 10 yang berbunyi anggota

perkumpulan terdiri dari organisasi, klub, komunitas dan paguyuban sepeda tua.

Kemudian untuk menjadi anggota terdapat pada Pasal 11 bahwa untuk diterima

menjadi anggota perkumpulan adalah sebagai berikut:

1. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditetapkan oleh Perkumpulan.

2. Menerima Anggara Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Garis Besar

Program Kerja (GBPK), Mekanisme Kerja Organisasi (MKO), program

umum dan peraturan-peraturan Perkumpulan.

3. Menyatakan diri untuk menjadi anggota dengan mengisi formulir

keanggotaan.

4. Telah memiliki identitas, kepengurusan, kesekretariatan, kejelasan anggota

dan memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

5. Ditetapkan dan disahkan oleh pengurus dengan keputusan yang berlaku

melalui kartu tanda anggota dengan sistem member (co branding).

6. Ketentuan mengenai persyaratan menjadi anggota diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga perkumpulan.

Page 61: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

47

Adapun beberapa kewajiban bagi anggota. Kewajiban anggota tersebut

telah dituliskan pada Pasal 13 yang berbunyi bahwa setiap anggota perkumpulan

berkewajiban untuk:

1. Mentaati dan melaksanakan sepenuhnya semua ketentuan Anggaran Dasar

dan Anggara Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan lain yang telah

ditetapkan oleh pengurus.

2. Setia dan tunduk kepada disiplin Organisasi Perkumpulan.

3. Aktif dalam kegiatan-kegiatan Perkumpulan serta bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang diamanatkan kepadanya.

4. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Perkumpulan serta

menentang setiap upaya dan tindakan yang merugikan Perkumpulan

dengan cara yang berakhlak.

C. Profil Bintaro Onthel Solidarity (BOS)

1. Sejarah Singkat BOS

Bersosialisasi merupakan kebutuhan semua orang. Berkumpul bersama

orang-orang yang memiliki kegemaran dan kecintaan yang sama dan

membicarakan topik yang sama, akan merupakan hal yang sangat

membahagiakan. BOS adalah sebuah komunitas pencinta sepeda tua/lawas yang

artinya “BINTARO ONTHEL SOLIDARITY”. Para pecinta sepeda tua yang biasa

menyebut diri sebagai onthelers atau onthelis ini biasa berkumpul di bundaran

Bintaro yang sekarang sudah menjadi fly over depan gedung permata sektor 7 di

Page 62: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

48

setiap hari Minggu pagi mulai pukul 06.30. Sesuai dengan kepanjangannya,

anggota BOS mayoritas bertempat tinggal di daerah Bintaro, namun lebih banyak

onthelers atau onthelis yang berasal dari daerah di luar Bintaro, yang usia

pengguna sepeda onthel ada berumur 12 sampai dengan 70 tahun lebih

bersemangat mengayuh sepeda onthel bersama sama. Mereka pun pada saat

berkumpul dan mengayuh sepeda terkadang mengekspresikan diri tanpa segan

dan malu dengan bangga dan percaya diri penuh semangat menggunakan pakaian

yang unik unik dari model zaman dulu seperti pakaian centeng, petani, kompeni

& demang ada juga yang mengenakan pakaian daerah seperti jawa, bali, betawi,

badui dan pakaian tradisional lainnya.

Gambar II.2. Logo Bintaro Onthel Solidarity (BOS)

Sumber: Data dari Bintaro Onthel Solidarity

Page 63: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

49

BOS sepakat berdiri pada 24 Maret 2008. Pada tanggal tersebut tercetus

nama BOS yang dipilih sebagai nama komunitas onthelers daerah Bintaro. Jauh

sebelumnya ada beberapa onthelers yang sering berkumpul di Bintaro, namun

jumlahnya hanya sebanyak hitungan jari. Ali yang menjabat sebagai humas

adalah salah satu cikal bakal onthelers Bintaro. Namun ia sempat vakum beberapa

saat karena satu dan lain hal. Pertengahan 2007, Samsuri mulai mengumpulkan

orang-orang yang bersepeda onthel dan sering berlalu lalang di sekitar bundaran

Bintaro pada hari minggu. Bersama dengan Ali, dua sekawan ini menjaring lebih

banyak lagi onthelers daerah Bintaro hingga kini. Ada juga Irwan Bob atau yang

sering disapa Bang Bob sebagai ketua yang juga turut berperan besar dalam

kemunculan komunitas BOS ini. Dalam sebuah wawancara dengan Bapak Ali

salah satu pendiri BOS mengatakan.

“saya pendiri yaa, pendiri yang disini, tapi yaa bukan saya sendiri, tapi dalam arti

awal mula dari onthel ini di BOS ini…. oh jadi saya begini, ehm kan kita juga satu

hobi dulu yaa, satu hobi dulu sepeda, ehm awalnya memang kita bener-bener cinta

dan menyukai sepedalah, nah terus kalo kita ngumpul-ngumpul sendirikan nggak

seru, artinya kita jalan sendiri nggak seru, gimana caranya bikin komunitas.

Awalnya sih nggak kepikiran sampai komunitas, tapi karena setelah kita ajak

orang, dulu ada ehm tiga yaa, satu ehm Bang Samsuri, satu lagi ehm Bang Bob

nah kalo itu yang Bang Samsuri ini luar biasa memang untuk ngajak orang, ngajak

orang, ngajak orang, cuman kita juga yang kira-kira ini ayo silahkan gabungkan

ke komunitas, dari situlah akirnya kita bikin, sayang kalo nggak kita bikin

komunitas…” (Data Wawancara Pendiri BOS, Bapak Ali, 17 September 2017)

Komunitas BOS ini merupakan komunitas sepeda tua pertama di Tangerang

Selatan. Cikal bakal komunitas sepeda tua di Tangerang Selatan bisa dikatakan

berawal dari BOS. Setelah kemunculan BOS, lambat laun komunitas-komunitas

Page 64: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

50

sepeda tua di Tangerang Selatan mulai bermunculan. Hal itu diungkapkan oleh

bapak Irwan Bob atau sering disapa Bang Bob yang merupakan ketua sekaligus

pendiri komunitas BOS:

“Pertama kita cuman berempat, hampir ehhm tiga puluh orang nah kita coba

kompromi sama teman-teman untuk bentuk komunitas sepeda tua istilahnya.

Karena saya lihat untuk daerah Tangerang Selatan belum ada, untuk daerah

Tangerang Selatan belum ada, nah akhirnya kita coba angkat nih dari sepeda tua,

nah Alhamdulillah dari karena keisengan kita dan juga kalo menurut saya itu

positif, akhirnya sampai sekarang Alhamdulillah masih bisa bertahan dan setelah

itu masih banyak komunitas-komunitas sepeda tua istilahnya yang timbul tuh

daerah Tangerang untuk Tangerang Selatan akhirnya”. (Data Wawancara Ketua

dan Pendiri BOS Bapak Irwan Bob, 13 Agustus 2017)

Jumlah keanggotaan BOS saat ini mencapai 200 orang baik warga Bintaro

dan sekitarnya dari berbagai kalangan. Mereka berasal dari berbagai latar

belakang yang berbeda beda dari kuli bangunan,tukang ojek,petugas

keamanan,kepolisian.pedagang dan karyawan PNS juga swasta dan lain lain,

namun memiliki kecintaan yang sama terhadap sepeda onthel. Dengan latar

belakang itulah BOS selalu menumbuhkan atau menanamkan sikap utama

solidarity / solidaritas bagi sesama anggota BOS untuk selalu bersama dan rukun

sebagai satu keluarga besar.

Bersama Irwan atau yang biasa dipanggil Bang Bob yang dipercaya sebagai

ketua, BOS hadir mewarnai komunitas yang ada di Bintaro dan tangerang.

Bahkan tidak hanya didaerah tangerang saja kini BOS telah meramaikan

komunitas sepeda onthel yang ada di Jakarta dan Indonesia bahkan membuming

di Negara Negara tetangga (dikutip dari onthelersbos.blogspot.com)

Page 65: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

51

Gambar II.3. Komunitas Bintaro Onthel Solidarity

Sumber: Dokumen Bintaro Onthel Solidarity

2. Arti BOS

Nama BOS sendiri dicetuskan oleh para pendiri-pendiri saat itu dimana

awalnya adalah merek dari lampu BOSCH dengan berbagai macam kepanjangan.

Namun karena masih belum ada kecocokan dari kepanjangan BOSCH, akhirnya

huruf C dan H dihilangkan menjadi BOS. Dengan mengambil akhiran solidarity

diharapkan komunitas ini memiliki solidaritas yang kuat. Hal itu disampaikan

oleh Pak Irwan Bob yang merupakan salah satu pendiri sekaligus ketua dari BOS.

Menurut Bapak Irwan Bob dalam sebuah wawancara pada tanggal 13 Agustus

2017.

“karena pada saat itu saya mencetuskan nama itu, itupun bukan saya

pribadi, kita musyawarah sama teman-teman kurang lebih ada delapan

orang hampir satu malam, persis satu malam kita cari nama yang cocok.

Sebenarnya kita pengen ngambil nama BOS itu dari nama lampu apa nama

ini dynamo, ada nama tulisan BOS tapi gak ada tulisan “C” nya, eh tulisan

“H”nya, karena ada tuhkan tulisan BOSCH kan ada tuh merek lampu atau

merek-merek sepeda, tetapi karena tidak dapat disitu yaudah kita ambil

Page 66: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

52

singkat aja, kita ambil simple aja yaitu namanya BOS” (Data Wawancara

dengan Bapak Irwan Bob, 13 Agustus 2017)

BOS adalah kependekan dari Bintaro Onthel Solidarity. Bintaro atau

tepatnya bundaran Bintaro yang sekarang menjadi Fly Over Bintaro sektor IX

depan gedung bank permata adalah tempat anggota BOS berkumpul setiap hari

minggu jam 7 pagi. Onthel adalah benda atau barang yang berwujud sepeda tua

peninggalan zaman dulu yang disebut orang sepeda kebo,piet lawas dan Sepeda

Onthel yang menjadi kecintaan semua anggota BOS yang sangat mereka jaga dan

rawat dengan baik. Sedangkan Solidarity atau yang dalam bahasa Indonesia

berarti solidaritas adalah sikap utama yang terus ditumbuhkan pada setiap anggota

BOS. Hadirnya BOS diharapkan mampu melestarikan keberadaan sepeda onthel,

sebagai sebuah bagian dari sejarah yang kini sudah hampir tidak diproduksi lagi

di Negara asalnya. Adanya BOS juga mewarnai komunitas-komunitas yang ada di

Bintaro.

Kegiatan rutin BOS setiap minggunya adalah bersepeda di daerah-daerah

sekitar Bintaro. BOS juga berusaha menjalin silaturahmi dengan Komunitas

sepeda onthel lain di daerah JABODETABEK dan Indonesia. BOS juga

mengikuti beberapa acara komunitas sepeda onthel dan beberapa undangan acara

Fan Bike (dikutip dari onthelersbos.blogspot.com).

3. Tujuan Komunitas BOS

Komunitas BOS memiliki visi-misi atau tujuan yang sama, yakni

melestarikan sepeda onthel, menyalurkan hobi, berolahraga, serta berkumpul dan

Page 67: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

53

bersilaturahmi. Hal ini bertujuan untuk dapat mengembalikan nostalgia akan

sepeda onthel yang keberadaanya sudah terbilang langka sekaligus sarana untuk

berolahraga dan berkumpul di dalam lingkungan komunitas. Karena adanya

kesamaan visi-misi, komunitas BOS selalu aktif berkumpul di setiap minggunya

dalam upayanya untuk melestarikan, olahraga, dan silaturahmi. Dalam wawancara

dengan Bapak Supriyadi menyatakan bahwa.

“visi misinya kita melestarikan sepeda, yang sudah mulai mesinnya sudah tidak

ada pabrikan, terus dilestarikan supaya kita ada, kedua kali sudah ada yang

sepuh-sepuh awalnya bersepeda sehat, tanda kutip murah, olahraga apa yang kita

dapat, yang paling penting, ikatan silaturahmi kita ini yang diutamakan, seperti

kayak ini kekeluargaannya tinggi, nggak melihat, memandang ini siapa, ini siapa,

ini siapa, sama-sama punya hobi, kita sehati, kita merasa satu” (Data Wawancara

dengan Bapak Supriyadi, 10 September 2017)

Hal senada juga dikatakan oleh Awaludin (Mas Awang). Dalam sebuah

wawancara Mas Awang mengatakan.

“komunitas BOS inikan tujuannya tidak mengikat, jadi banyak setiap hari, setiap

minggu, setiap tahunnya orang silih berganti masuk jadi anggota yaa. Jadi

mungkin lebih ke ini sih, lebih kekeluargaannya misinya, selain apa, melestarikan

keberadaan sepeda tua yang memang apa, memang banyak peninggalan-

peninggalan jaman dulu yaa, peninggalan jaman Belandanya, dari Inggris, dan

lain-lainnya yaa mungkin itu, melestarikan sepeda, sarana buat silaturahmi juga,

kekeluargaan, ya mungkin sebagai interaksi sosial aja mungkin” (Data

Wawancara dengan Awaludin, 16 September 2017)

Selain itu komunitas BOS juga memiliki tujuan untuk mempertahankan

keanggotaan komunitas. Karena untuk mempertahankan keanggotaan komunitas

BOS terbilang cukup sulit. Hal itu terjadi karena berbagai urusan dan masalah

yang berbeda-beda di dalam keanggotaan BOS. Sehingga dibutuhkan sebuah

komitmen untuk tetap berkumpul setiap minggu sebagai upaya BOS

Page 68: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

54

mempertahankan keanggotaan agar keeksistensian komunitas BOS tetap terjaga.

Dalam wawancara dengan Bapak H. Muyitno, mengatakan.

“kitakan masalahnya organisasi hobi, paguyuban hobi itu bukan kayak sebuah

perusahaan yang ingin mencapai sesuatu. Kayak perusahaan itu harus mencapai

sesuatu target produksi sekian kita nggak seperti itu, kita anu apa hobi aja. Tentu

yaa kita di komunitas ini targetnya adalah bagaimana bisa mempertahankan

keanggotaan, karena anggota inikan berubah terus, mungkin saya baru bisa sampe

sini, karenakan orangkan ada yang punya urusannya keluarga bisa nggak hadir

lagi, jadi tujuannya bisa mempertahankan keanggotaan yang ada dan kalo bisa

merekrut anggota yang baru” (Data Wawancara Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

4. Struktur Organisasi BOS

Di keanggotaan BOS, terdapat struktur organisasi yang memiliki peran-

peran di dalam komunitas. Peran tersebut dijalankan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab sehingga memiliki pengaruh terhadap kemajuan komunitas.

Struktur organisasi dalam komunitas BOS bersifat hierarkis, terdapat beberapa

aktor yang memiliki status dalam komunitas seperti ketua, wakil ketua, penasehat,

sekertaris, dan bandahara. Tujuan adanya struktur kelompok itu memberikan

peran-peran yang diemban oleh pengurus BOS untuk dapat menggerakan

komunitas BOS menjadi lebih aktif. Dalam sebuah wawancara dengan Bapak

Imam Santoso.

“organisasikan ada ketua, wakil ketua, sekertaris ada dua, bandahara itu, itu, jadi

ketuanya tau tuh Pak, Pak Bob walaupun di onthel nggak sering datang tapi tetap

dianggap ketua, kenapa? Mungkin udah taukan, dulu di Bintaro belum ada orang

onthel, dia ngonthel sendirian satu, ada lagi dua, tiga, cuman yang lain-lain udah

kayak cuman satu yaa maaf meninggal, atau ada yang pindah kontrakan, pindah

kerja, atau pindah tempat kayak itu, wakil ketuanya dulu namanya Pak Raharjo,

kompes Polisi disini perigi sini meninggal mendadak, nah ini diundang bapak

meninggal, nah sekarang diganti oleh Pak Hari, sekertarisnya Indriyo Tarmono

sama, sama Pak Pri, penasihatnya Pak Muyitno yang kamu wawancarai itu,

bandaharanya saya heheh gitu bandahara” (Data Wawancara dengan Bapak

Imam Santoso, 30 Agustus 2017)

Page 69: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

55

Seperti yang sudah dijelaskan, komunitas BOS memiliki struktur organisasi

dengan status dan peran yang dimiliki. Berikut adalah struktur organisasi dari

komunitas Bintaro Onthel Solidarity:

Gambar II.4. Bagan Struktur Organisasi BOS

Sumber: Data Bintaro Onthel Solidarity

Keterangan :

- Penasehat. : 1. Bapak H. Muyitno

2. Bapak H. Moelyono

- Ketua : 1. Bapak Irwan Bob (Bang Bob)

- Wakil Ketua : 1. Bapak Hari Tjahyadi

- Sekertaris : 1. Bapak Supriyadi

2. Bapak Indriyo Tarmono

- Bandahara : 1. Bapak Imam Santoso

Penasehat 1

Ketua

Wakil Ketua

Sekertaris 1

Sekertaris 2

Bendahara

Penasehat 2

Page 70: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

56

5. Keanggotaan BOS

Komunitas BOS merupakan komunitas sepeda onthel terbesar di Tangerang

Selatan. Di Tangerang Selatan, komunitas BOS memiliki jumlah anggota paling

banyak di dalamnya dibandingkan dengan komunitas sepeda tua lainnya. Anggota

komunitas BOS adalah orang-orang yang bermukim di wilayah Bintaro dan

sekitarnya. Jadi, anggota BOS tidak hanya berdomisili di Bintaro saja, melainkan

ada juga yang berdomisili disekitar Bintaro seperti Ciputat, Jombang, Ciledug,

Rempoa dan sebagainya di dalam komunitas BOS. Anggota komunitas BOS juga

diisi dari berbagai macam kalangan, dari kalangan orang tua sampai kalangan

anak muda, maupun dari kalangan atas sampai kalangan bawah.

Saat ini, anggota komunitas BOS yang terdaftar kurang lebih sekitar 250

anggota. Akan tetapi, anggota yang aktif untuk kumpul setiap minggunya kurang

lebih sekitar 30 sampai 50 anggota. Dengan begitu, anggota pasif di dalam

komunitas BOS sekitar 200 sampai 220 anggota. Bapak Irwan Bob mengatakan.

“kalau jumlah anggota menurut data dari sekretariat itu hampir ehm karena

dionthel ini keluar masuk tidak part time. Kalau memang untuk datanya kurang

lebih 250 ada, tapi biasa eksis paling sampai 30 paling banyaknya 50-lah setiap

minggu kita nongkrong” (Data Wawancara dengan bapak Irwan Bob, 13 Agustus

2017)

Tabel II.1. Jumlah Anggota BOS

No Keterangan Jumlah

1 Anggota terdaftar 250 anggota

2 Anggota aktif 30-50 anggota

Page 71: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

57

3 Anggota pasif 200-220 anggota

Sumber: Bintaro Onthel Solidarity, 2017

Page 72: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

58

BAB III

TEMUAN DAN ANAILISA

Pada bab sebelumnya, peneliti telah menjelaskan beberapa gambaran umum

tentang sejarah perkembangan sepeda onthel, Profil Komunitas Sepeda Tua Indonesia

(KOSTI), dan Profil Bintaro Onthel Solidarity. Kemudian, pembahasan pada Bab ini

akan memaparkan upaya Bintaro Onthel Solidarity (BOS) dalam membangun dan

mengembangkan diri sebagai sebuah komunitas, lalu kontribusi Bintaro Onthel

Solidarity (BOS) dalam melestarikan sepeda onthel, dan relasi Bintaro Onthel

Solidarity (BOS) dengan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI).

A. Upaya Bintaro Onthel Solidarity (BOS) Membangun dan

Mengembangkan Diri Sebagai Sebuah Komunitas

Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan

dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (communities of

common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai

teritorial. Kriteria yang utama bagi adanya komunitas adalah terdapat hubugan

sosial (social relationships) antara anggota suatu kelompok (Rasdian, 2014: 72).

Pada sub bab ini, peneliti akan menjelaskan bagaimana BOS membangun

dan mengembangkan diri sebagai sebuah komunitas. Berbagai upaya dilakukan

komunitas BOS untuk menjaga komunitas ini tetap eksis. Ada beberapa bentuk

pengoperasian sistem komunitas agar eksistensi komunitas tetap bertahan, yaitu

Page 73: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

59

(Sanders, 1966: 38): perekrutan anggota baru, sosialisasi, komunikasi, diferensiasi

dan alokasi status, alokasi barang dan jasa, kontrol sosial, alokasi kekuasaan,

alokasi prestise, mobilitas sosial, dan integrasi.

1. Perekrutan Anggota Baru

Agar sistem dapat bertahan, komponen baru diperlukan sebagai

pengganti yang lama. Dalam organisme biologis, seperti tubuh manusia, sel

baru terus terbentuk. Analogi-analogi seperti ini seharusnya tidak dibawa jauh

ke aplikasi pada sistem sosial seperti komunitas, namun setidaknya berfungsi

sebagai pengingat bahwa sebuah komunitas terus berjalan hanya melalui

rekrutmen anggota baru (Sanders, 1966: 39).

Dalam upaya komunitas BOS untuk menambah atau merekrut anggota

disini terjadi secara natural. Karena untuk menjadi anggota BOS sendiri tidak

memiliki aturan-aturan atau persyaratan-persyaratan yang ketat. Hal itu akan

berjalan dengan sendirinya tanpa sebuah paksaan dan sebuah aturan. Ada

beberapa upaya BOS untuk menambah anggota. Pertama yaitu dengan

berkumpulnya BOS di basecamp. BOS selalu berkumpul setiap hari minggu

pagi di depan Bank Permata Bintaro dekat fly over Bintaro. Kehadiran BOS

yang berkumpul dipinggir jalan tentu dapat memberikan daya tarik tersendiri

kepada masyarakat yang berlalu lalang di sekitar Bintaro untuk datang ke

basecamp BOS. Ini merupakan upaya BOS secara pasif dalam melakukan

pendekatan kepada masyarakat Bintaro karena mereka yang melihat akan

Page 74: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

60

datang dengan sendirinya untuk melakukan foto-foto, bertanya-tanya, hingga

tertarik untuk bisa bergabung. Dalam sebuah wawancara Bapak Supriyadi

mengatakan.

“kita pokoknya punya komunitas berkumpul orang umum yang lewat

tau, kebanyakan pada berhenti, melihat, foto bersama kira-kita mereka

ternyata senang, mereka akan bergabung” (Data Wawancara dengan Bapak

Supriyadi, 10 September 2017)

Kedua melalui interaksi dengan kerabat. Interaksi antar kerabat

memungkinkan untuk menambah anggota BOS dengan memberikan

informasi wadah sepeda onthel di Bintaro. Informasi itu bisa disampaikan

melalui tetangga, saudara, atau teman-teman yang juga memiliki keinginan

untuk melestarikan sepeda onthel. Seperti yang disampaiakan Awaludin atau

sering disapa Awang dalam sebuah wawancara.

“mungkin kalo ngerekut sih natural aja yaa, biasanya sih kalo gua liat ehm,

misalnya ada, mungkin udah ada yang bergabung kali yaa, entah udah ada

tetangganya, ada sodaranya, ada temennya, nih dia tertarik sama komunitas

BOS, mungkin dari situ” (Data Wawancara dengan Awaludin, 16 September

2017)

Hal serupa juga dikatakan Bapak Indriyo Tarmono salah satu anggota

BOS yang bergabung dari tahun 2013. Dalam sebuah wawancara Bapak

Indriyo Tarmono mengatakan.

“awal masuknya gitu mas kenalan, jadi istilahnya ada juga temen yang

punya sepeda onthel, tetangga kita, kita ajak aja kesini gitu dari situ

mulut ke mulut sih mas jadi yah karena, karena hobi aja sih, yang

tadinya mereka ngerasa ngonthel ga ada temen terus tau-tau kesini yang

orang dari Ciledug, dari Rempoa, dari mana-mana kesini mas, jadi

bareng-bareng. Jadi sampai sekarang pun jadinya kalo minggu ga

ketemu tuh jadi kaya ada yang ilang gitu” (Data Wawancara dengan

Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

Page 75: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

61

Ketiga yakni dengan pendekatan kepada masyarakat Bintaro melalui

acara car free day Bintaro. Dari sini adalah kesempatan yang memungkinkan

untuk bertambahnya anggota dari daya tarik yang dimiliki BOS. BOS

memiliki kesempatan untuk memperkenalkan sepeda onthel yang sudah

menjadi identitas BOS di ruang publik seperti car free day kepada masyarakat

Bintaro. Melalui car free day masyarakat bisa melihat secara langsung bahwa

ada komunitas sepeda onthel yang eksis di Bintaro. Seperti yang dikatakan

Bapak Hari pada sebuah wawancara.

“kadang kalo car free day kita kumpul disana ehm di depan Giant, kita

ngumpul disana sekalian gowes terus sehat, itu jugakan orang rame

pada ngeliat juga karena kita ini unik ya pakaiannya, sepedanya, terus

ehm apa kita uniklah mungkin kadang-kadang tertarik mereka terus

tanya-tanya yaa gitu” (Data Wawancara dengan Bapak Hari Tjahyadi, 27

Agustus 2017)

Ketika sudah bergabung dengan komunitas BOS, hal yang harus

dilakukan adalah untuk anggota yang baru bergabung adalah harus bisa

beradaptasi di lingkungan baru komunitas. Karena untuk masuk di lingkungan

baru, diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan baik sebagai anggota

komunitas agar bisa bertahan di dalam komunitas. Dalam wawancara dengan

Awang mengatakan.

“dulu sih apa yaa udah 2007-2008 awal-awal itu asik aja, karenakan dulu

banyak yang muda-muda juga, jadi dulu banyak 2007 itu banyak yang muda-

muda, banyak yang seumuran, bahkan ada yang dibawahnya. Jadi punya temen

barulah, lingkungan baru, temen baru, aktivitas baru, di luar kebiasaan lama”

(Data Wawancara dengan Awaludin, 16 September 2017)

Seiring berjalannya waktu, keanggotaan BOS akhirnya terus bertambah

setiap tahunnya. Kini jumlah anggota BOS yang sudah berjalan hingga

Page 76: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

62

sembilan tahun, yang terdaftar berjumlah di atas 200 orang. Namun meski

sebanyak itu, orang-orang yang tetap aktif di dalam perkumpulan mingguan

bisa sekitar 30 sampai 50 orang. Hal itu juga disampaikan oleh Bapak Indriyo

Tarmono di dalam sebuah wawancara.

“kalo anggota sih mungkin bisa di atas 200 ya mas, tapi ga setiap

minggu mereka kumpul, jadi kita ngumpul tiap hari minggu disini, itu

kita ganti-ganti personelnya, tapi sih minimal rata-rata sekitar sesepi-

sepinya itu 30 sepeda terus paling rame-ramenya kurang lebih sekitar 50

sepeda” (Data Wawancara dengan Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

2. Komunikasi

Komunikasi memiliki makna yang berarti bahwa sistem sosial dapat

bertahan karena setiap komponen pentingnya dapat melakukan hal khusus

untuk keseluruhan sistem. Di dunia sosial hal ini tidak dilakukan oleh unit

yang mengisolasi dirinya sendiri dan mengikuti kepentingannya sendiri, tetapi

dengan berpartisipasi seperti yang diharapkan di dalam jaringan suatu

hubungan (Sanders, 1966: 40).

Oleh karena itu, masalah komunitas muncul ketika berbagai kelompok

menjaga diri mereka sendiri tanpa mengembangkan perspektif komunitas

secara luas sehingga gagal untuk menyadari bahwa banyak dari apa yang

mereka lakukan memiliki pengaruh terhadap apa yang dilakukan oleh orang

lain. Di mana ada kesalahpahaman, disitu terdapat aturan tentang prosedur

praktis, yang sudah lama diakui oleh pekerja komunitas yang sukses, untuk

membuat para pihak berselisih dengan berbicara satu sama lain (Sanders,

1966: 40).

Page 77: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

63

Agar eksistensi terus bertahan, komunikasi adalah hal terpenting pada

sebuah komunitas. Begitu pula dengan yang terjadi pada komunitas BOS.

Komunikasi dapat memberikan ikatan kekeluargaan dan solidaritas yang kuat

sehingga komunitas BOS bisa eksis hingga sekarang. Hal itu seperti yang

telah diungkapkan Bapak Hj. Muyitno pada sebuah wawancara.

“iya komunikasi, jadi ini dari tahun 2008 sampai saat ini itu yaa seperti ini,

tadi kamu liatkan kita ada pakai mik kita ngomong, yaa itu komunikasinya itu

tadi, ada informasi kegiatan, ada informasi teman yang sakit, informasi teman

yang meninggal itu dijaga, makanya kalo setiap hari minggu kesini pasti ada

bentuk komunikasi itu, itu BOS lakukan gitu, nanti ada acara-acara tertentu di

seketariat kita gitu, minum teh bareng itu kita bangun untuk bisa memberikan

apa yaa kekompakanlah, rasa kebersamaan, rasa memiliki itu yang mau kita

bangun” (Data Wawancara dengan Bapak Muyitno, 28 Mei 2017)

Komunikasi tentu akan lebih mudah di era kecanggihan teknologi saat

ini. Teknologi akan memudahkan komunitas BOS untuk terus berkomunikasi

dan berinteraksi secara lebih intens. Karena itulah hubungan komunitas BOS

bisa terus bertahan sampai saat ini. Pada wawancara peneliti dengan Bapak

Supriyadi mengungkapkan.

“kita zaman sudah modern, ada yang namanya sudah memakai hp, punya wa

grup, itu sarana kita yang untuk itu tuh, disamping itu ada temen-temen yang

hobi kuliner, eh disana ada nasi uduk enak, eh disana ada nasi goring enak,

mereka saling memberikan informasi. Kalau ada waktu mereka saling

berWAan, untuk ketemu, untuk nongkrong bareng-bareng ke tempat kuliner

yang tadi, itulah cara komunikasi kita, setiap temen-temen ada berita-berita

yang dari luar memang masuk ke kita, kita sebarkan” (Data Wawancara

dengan Bapak Supriyadi, 10 September 2017)

Pada setiap komunitas, tentu akan terjadi perbedaan pendapat. Adanya

perbedaan ini merupakan kendala yang harus dihadapi komunitas BOS. Untuk

mengatasi itu, komunitas BOS memusyawarahkan dan harus ada yang

Page 78: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

64

mengalah demi kepentingan komunitas. Dalam ungkapan Bapak Indriyo

Tarmono mengatakan.

“kalo hambatan sih pasti ada, ya namanya kita orang banyak, beda kepala,

beda pemikir pasti ada, tapi ya harus ada yang dikalahkan si termasuk ego tadi,

jadi pembelajaranlah semua banyak belajar disini tentang ya itu tadi dengan

latar belakang yang berbeda disini mereka membaur menjadi satu, ya banyak

belajarlah mereka disini dia dapet” (Data Wawancara dengan Bapak Indriyo

Tarmono, 21 Mei 2017)

3. Diferensiasi dan Alokasi Status

Jika ingin mempertahankan dirinya sebagai sistem yang berfungsi

dengan benar, beberapa mekanisme harus beroperasi di komunitas untuk

menentukan spesialisasi apa yang dibutuhkan dan layak menerima

penghargaan dan kemudian menetapkan atau mengalokasikan anggota (atau

kelompok) yang memadai untuk menjadikan spesialisasi tersebut. Seiring

dengan tumbuhnya komunitas yang menjadi lebih kompleks, tentu akan

mengalami perubahan sosial yang lebih besar dan semakin terdiferensiasi.

Tidak hanya setiap orang yang diminta untuk memegang lebih banyak status

dalam rutinitas sehari-hari, namun beberapa dari status ini dipegang oleh

orang-orang yang relatif sedikit. Hasilnya adalah setiap anggota mempunyai

berbagai status dan peran yang dimiliki masing-masing. Tetapi meskipun

sebuah komunitas dalam pengertian teoritis memiliki banyak spesialisasi, itu

akan lumpuh jika beberapa spesialisasi yang penting tidak diisi. Bagian dari

operasi yang menyertai diferensiasi adalah alokasi status, atau penugasan

orang (atau kelompok) ke status yang perlu diisi (Sanders, 1966: 40-41).

Page 79: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

65

Pada komunitas BOS, terdapat diferensiasi dan alokasi status dalam

bentuk struktur organisasi komunitas. Adanya struktur organisasi merupakan

upaya dari komunitas BOS dalam membentuk spesialisasi berdasarkan status

dan peran sebagai penggerak komunitas BOS. Misalnya ada ketua, wakil

ketua, penasehat, sekertaris, dan bendahara (lihat bab 2). Namun dengan

adanya struktur organisasi bukan berarti para pengurus keorgansisasian saja

yang dapat menggerakan komunitas BOS, melainkan para anggota juga turut

berpartisipasi dalam bentuk gotong royong untuk memperkokoh eksistensi

komunitas. Dalam pernyataan Bapak Indriyo Tarmono mengatakan.

“kalo organisasi kita hampir sama ada ketua, wakil, sekertaris, bendahara

semua ada, tapi sih kita lebih banyak di gotong royongnya” (Data Wawancara

dengan Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

Disini peneliti mengamati bentuk gotong royong komunitas BOS dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Seperti ketika komunitas BOS

mengadakan acara, para anggota komunitas BOS akan saling bekerja sama

dan bergotong royong untuk mensukseskan acara yang diadakan. Seperti saat

persemian sekretariat BOS, dimana pada saat itu komunitas ini mengundang

komunitas sepeda onthel yang ada di Tangerang Selatan. Setiap anggota turut

berpartisipasi secara gotong royong dan memiliki pembagian tugas di dalam

acara tersebut. Sehingga acara yang diselelenggarakan berjalan dengan sukses

hingga acara selesai.

Page 80: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

66

4. Alokasi Barang dan Jasa

Tidak hanya orang-orang yang dialokasikan ke seluruh jajaran status

dalam sebuah komunitas, namun barang dan jasa yang ada harus dialokasikan

kepada komunitas. Karena perolehan barang dan jasa di komunitas adalah

melalui media pasar, mereka yang memegang posisi dengan gaji tertinggi

berada di lokasi yang paling menguntungkan. Ada beberapa hal penting

minimum yang harus diterima anggota komunitas (makanan, pakaian, tempat

tinggal, pendidikan), walaupun kualitas dari hal-hal penting ini akan berbeda

dengan status ekonomi mereka (Sanders, 1966: 42).

Alokasi barang dan jasa disini terjadi dari jual beli barang ataupun jasa

dari beberapa anggota komunitas. Di komunitas BOS, pada suatu observasi

peneliti menemukan bahwa adanya transaksi jual beli terutama terkait dengan

sepeda onthel. Dalam wawancara dengan Bapak Imam mengatakan.

“Makanya kalo udah punya sepeda dan seneng sepeda dan banyak duit,

sepedanya lebih dari lima, merek ini, merek ini, tadi aku lebih dari sepuluh,

sekarang tinggal tujuh heheh. Tapi itu tadi. Jadi kalau teman kita tuh seneng

yaa “pak noh sepedanya kok banyak? Mereknya Pak Imam punya fongers,

buat saya Pak Imam” yaa kita mikir “buat apa?” “buat jalan-jalan Pak

Imam” monggoh silahkan asalkan nggak rugi aja katakanlah belinya monggoh

berapa. Biasanya begitu itu lebih bagus daripada kita beli di orang lain, kalo

sama temenkan biasanya kalo rusak bisa dibetulin” (Data Wawancara dengan

Bapak Imam Santoso, 30 Agustus 2017)

Perkumpulan komunitas BOS juga dapat membantu perekonomian

sebagian anggotanya. Di komunitas BOS ini, ada beberapa anggota yang

merambah di dunia bisnis baik itu menjual barang ataupun jasa. Adanya

Page 81: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

67

wadah komunitas BOS ini, bisnis tersebut dapat terbantu bagi sebagian

anggota yang memiliki usaha tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Bapak

Indriyo Tarmono pada sebuah wawancara

“Kalo dibilang sih sebenernya udah ini, udah ke ekonomi kerakyatan ya, jadi

ada bisnislah disini, ada teman yang punya apa, usaha apa, kayak Pak Nardi

punya usaha keripik segala macem jadi bisa jual disini, terus ada yang punya

seneng jualan baju-baju daerah atau segala macem bisa disini dah pokoknya

akhirnya tumbuh yang kayak gitu, tumbuh silaturahminya itu bisa berbentuk

seperti itu. Karena kitakan macem-macem jadi ada semacam kayak mbah Wiji

itukan ada usaha pengeboran sumur apa segala macem gitukan dari situlah kita

bisa masarin, jadi dari mulut ke mulutlah intinya” (Data Wawancara dengan

Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

5. Sosialisasi

Tak perlu dikatakan lagi, pada saat perubahan drastis, para pemimpin

komunitas merasa jauh lebih sulit untuk memilih metode pelatihan terbaik dan

menyepakati suatu tujuannya. Sosialisasi, seperti yang digunakan di sini, tidak

hanya mencakup perkiraan nilai dan pengakuan akan peran apa yang

dimainkan sesuai dengan status sosial tertentu dalam situasi tertentu, namun

juga melibatkan efisiensi teknis dalam menjalankan peran ini (Sanders, 1966:

42).

Komunitas BOS melakukan sosialisasi sebagai upayanya

memperkenalkan komunitas. Sosialisasi komunitas BOS ini dilakukan dengan

menjalankan kegiatan-kegiatan mingguan komunitas. Komunitas BOS yang

berkumpul dipinggir jalan, membuat proses sosialisasi untuk memperkenalkan

komunitas BOS dapat terjadi secara natural. Apalagi perkumpulan komunitas

BOS ini mengenakan pakaian uniknya sehingga memberikan daya tarik bagi

Page 82: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

68

orang-orang yang melihatnya. Pada wawancara dengan Bapak Hj Muyitno

mengatakan.

“yaa itu tadi kitakan memberikan apa namanya ehm memberikan semacam

penyegaran, semacam informasi yang asiklah katakan, kebetulan basecamp

kita dipinggir jalan nih, kita ngumpul disinikan banyak orang liat iyakan, kaya

pakaian, kostum, sepeda, ini tuh yang bikin daya tarik bagaiamana orang bisa

kok mau gituloh lama-lama dia mulai minggir naik motor mulai Tanya-tanya,

mulai cari, mulai bergabung gitu” (Data Wawancara dengan Bapak Hj

Muyitno, 28 Mei 2017)

Gambar III.1. Perkumpulan BOS dengan Pakaian Unik

Sumber: (Dokumen Pribadi, 2017)

Pada Gambar III.5 bertempat di basecamp BOS di depan Bank Permata

Bintaro yang merupakan tempat BOS selalu berkumpul setiap minggunya.

Mereka selalu menggunakan pakaian-pakaian unik ketika sedang berkumpul

dengan sepeda onthelnya. Pakaian-pakaian dari ABRI, polisi, kolonial, koboy,

hingga pakaian adat daerah sering mereka kenakan dan menjadi identitas bagi

komunitas sepeda onthel seperti BOS.

Page 83: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

69

Sosialisasi BOS juga dilakukan dalam program car free day maupun

melalui bakti sosial. Acara car free day adalah kesempatan BOS untuk bisa

memperkenalkan komunitas BOS langsung kepada masyarakat. Begitu juga,

dengan bakti sosial, komunitas BOS bergerak dengan memberikan santunan-

santunan yang juga merupakan bentuk sosialisasi komunitas BOS. Dalam

wawancara dengan Bapak Irwan Bob mengatakan.

“kalau sosialisasi komunitas BOS cukup, saya rasa cukup. Kadang-kadang kita

yaa, yaa contohnya sampel besok di hari kemerdekaan RI yang ke-72 kita

mungkin akan merayakan di hari minggunya di tanggal 20, insyaallah disini,

eh ngga di depan giant pas car free day, tapi kita mungkin adakan upacara

bendera yah, terus masalah sosial kita sering buka santunan, baik itu ke

sunatan massal, atau ke istilahnya ke MTI, kita tetap, kita jembatani mereka

yaa disitulah semakin eratnya kita dan di tambah anggota-anggota kita ini”

(Data Wawancara dengan Bapak Irwan Bob, 13 Agustus 2017)

Gambar III.2. Upacara Bendera Memperingati Kemerdekaan RI

Sumber: (Dokumen Pribadi, 2017)

Dari Gambar III.3 merupakan kegiatan upacara bendera dalam

memperingati kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan saat acara

Page 84: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

70

car free day Bintaro pada tanggal 20 Agustus 2017. Kegiatan ini ditonton dan

diikuti masyarakat yang sedang berada di lokasi car free day.

Keberadaan media sosial bisa juga dijadikan sebagai wadah untuk bisa

mensosialisasikan atau memperkenalkan sepeda onthel kepada masyarakat.

Media sosial merupakan salah satu sarana yang paling praktis untuk

memperkenalkan sepeda onthel kepada masyarakat. Kegunaan media sosial di

zaman sekarang ini dapat mempermudah komunitas BOS untuk memberikan

informasi tentang keberadaan Bintaro Onthel Solidarity sebagai wadah bagi

pecinta sepeda onthel di sekitar Bintaro. Dalam wawancara dengan Bapak

Indriyo menjelaskan:

“kalo dikita kan nih dulu karena ada cuma orangnya gak tau siapa yang

mengelola difbnya ada Bintaro Onthel Solidarity, terus kalo di

websitenya kalo gak salah sih cuman itu aja mas ada blog-blog itu aja

sih ada beberapa orang sih” (Data Wawancara dengan Bapak Indriyo

Tarmono, 21 Mei 2017)

Namun, keberadaan media sosial nampaknya kurang begitu

berpengaruh di dalam komunitas BOS. Karena kegiatan BOS sendiri tidak

update di setiap kegiatannya. Hal itu juga diungkapkan oleh Mas Awang

dalam sebuah wawancara.

“Karena kalo yang gua tau media sosial kita tidak mempunyai blog

khusus yang rutin di update tiap minggu sekali, media sosial apa twitter,

lainnya nggak ada, mungkin facebook ada tapi kayaknya buat orang-

orang baru” (Data Wawancara dengan Awaludin, 16 September 2017)

Dari sosialisasi yang telah dilakukan komunitas BOS membuat

keberadaan komunitas ini semakin terlihat eksistensinya. Apalagi kegiatan

Page 85: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

71

komunitas BOS sampai diliput stasiun televisi Metro TV pada acara “Selamat

Pagi Indonesia”. Kegiatan tersebut juga diikuti peneliti saat melakukan

observasi pada tanggal 3 September 2017. Sebelumnya, komunitas BOS juga

pernah mengikuti sebuah acara di Trans TV pada tahun lalu. Hal itu

diungkapkan oleh Bapak Tjatmiko pada sebuah wawancara.

“kayak kemarenkan ada acara disini selamat pagi Indonesia acara apa namanya

sama metro tv kan disiarin langsung itu live di televisi itu aja. Waktu tahun

kemaren juga ada sama trans tv acara apa tuh ehm ranking satu alhamdulillah

kita diundang disana kita masuk televisi ya gitu” (Data Wawancara dengan

Bapak Tjatmiko, 17 September 2017)

Gambar III.3. Liputan “Selamat Pagi Indonesia” Metro TV

Sumber: metrotvnews.com

Pada gambar III.2 merupakan liputan yang dari Metro TV dalam acara

“Selamat Pagi Indonesia”. Acara tersebut membahas tentang sejarah,

komunitas, anggota, pakaian, kegiatan-kegiatan dari BOS sampai kegiatan

KOSTI dan sebagainya.

6. Kontrol Sosial dan Alokasi Kekuasaan

Sebagai diskusi tentang kontrol sosial, setiap individu melakukan

kontrol dalam ruang sosial yang dia tempati. Tetapi kontrol penguasa yang

Page 86: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

72

paling sah ada di tangan orang-orang yang bertindak atas nama institusi

pemerintah. Selain itu, seringkali ada struktur kekuasaan lain, yang sebagian

besar bersifat sosioekonomi, yang dalam kasus beberapa komunitas

mengalokasikan kekuatan kepada sedikit individu yang terlibat dalam

keputusan terpenting yang mempengaruhi komunitas (Sanders, 1966: 43).

Pada sebuah komunitas, biasanya memiliki ketua sebagai individu yang

berkuasa untuk melakukan kontrol sosial. Tugas ketua juga sebagai penggerak

agar komunitas bisa berjalan sesuai dengan sistem yang ada. Akan tetapi, di

komunitas BOS ini ketua tidak harus bertugas untuk mengontrol kegiatan dari

komunitas BOS. Komunitas BOS tetap bisa bergerak meskipun tidak ada

perintah dari ketua. Bapak Supriyadi mengatakan.

“Bang Bob disini yang tadi yang kayak koboy yaa, maaf-maaf ini, itu sampai

kapanpun, kita pikirin, kita jadiin ketua terus, karena memang kita hargain,

karena memang dia salah satunya waktu membidangi lahirnya komunitas BOS

ini, pendirinya. Tetapi walaupun ketua tidak hadir, kita berjalan terus kita

bersatu, tidak perlu ketua berkomando, dia nggak ngomandoin kita jalan, dia

tidak usah harus gini-gini kita jalan” (Data Wawancara dengan Bapak

Supriyadi, 10 September 2017)

7. Integrasi

Ketika berbicara tentang integrasi sebagai operasi sistem, kita

menggunakannya sebagai label untuk menggambarkan semua kecenderungan

di dalam sistem untuk memberikan orientasi bersama (komunikasi dan

sosialisasi), rasa partisipasi dan identifikasi, dan merapikan rintangan pada

kinerja masing-masing komponen kontribusi (fungsi) yang saling bergantung

yang diharapkan dapat dilakukan pada sistem. (Sanders, 1966: 45)

Page 87: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

73

Upaya integrasi ini bermaksud untuk menjalin dan menjaga hubungan

dengan para anggota komunitas. Adanya hubungan yang berjalan baik,

membuat komunitas BOS tetap eksis dan bertahan sampai saat ini. Untuk

menjaga hubungan tersebut, para anggota telah berkomitmen untuk

berkumpul disetiap minggunya. Perkumpulan disini diisi dengan berbagai

rangkaian kegiatan guna memberikan motivasi bagi para anggota BOS agar

tetap semangat. Hal tersebut diutarakan oleh Bapak Hj. Muyitno dalam

sebuah wawancara.

“jadi setiap minggu kita sudah berkomitmen setiah hari minggu kita kumpul

disini, nah untuk menjaga salah satu menjaga itu ya kita lakukan tadi, ada

sambung rasa, penyampaian informasi, ada kegiatan apa di Indonesia, di luar

negeri kaya misalkan tadi saya bilang karenakan hari ini ada kongres tuh di

Jerman kita ikut tuh 10 orang kesana, biaya perorang 35 juta ke Jerman. Nah

kita sengaja memberikan itu informasi, memberikan motivasi, menjaga upaya

bahwa mereka seneng bahwa kemari itu adalah refreshing” (Data Wawancara

dengan Bapak Muyitno, 28 Mei 2017)

Gambar III.4. Kumpul di Basecamp BOS

Sumber: (Dokumen Pribadi, 2017)

Page 88: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

74

Pada Gambar III.1 merupakan kegiatan berkumpul di setiap hari minggu

yang rutin dilaksanakan komunitas BOS. Kegiatan ini selalu diisi dengan

memberikan atau penyampaian informasi, merencanakan agenda-agenda,

serta candaan-candaan yang selalu ada.

Integrasi komunitas BOS juga dilakuakan kepada masyarakat di sekitar

Bintaro. Melalui car free day, komunitas BOS dapat berkomunikasi kepada

masyarakat sebagai upayanya menjalin hubungan dan memperkenalkan

sepeda onthel. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Indriyo Tarmono.

“ya kita kadang-kadang suka ada acara car free day mas , kita kan setiap

minggu sekali ada acara car free day disini di depan Giant ini. Kita biasanya

disana, kita, kita kumpulnya disana. Kita, kita kumpulnya disana ya kita cari

orang pada ngeliatkan orang tertarik dan kadang-kadang ada yang nyobakan

yah kita silahkan yah cuman buat mereka ini aja” (Data Wawancara dengan

Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

Komunitas BOS juga menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas

lain. Komunitas BOS pada dasarnya merupakan komunitas penghobi pecinta

sepeda tua sehingga hal itu menciptakan hubungan dengan komunitas sesama

pecinta sepeda tua lainnya. Sebuah wawancara dengan Bapak Hj. Muyitno

mengatakan.

“kalo hubungan dengan komunitas lain itu kita interaksi antar sesama teman

saja, karena kitakan penghobi, misalnya kita sama komunitas Pamulang kan

ada komunitas di Pamulang jadi yaa kita anu komunikasi antara sesama

penggemar sepeda” (Data Wawancara dengan Bapak Muyitno, 28 Mei 2017)

Di tambah lagi, komunitas BOS berada dibawah naungan KOSTI

(Komunitas Sepeda Tua Indonesia). Dengan keberadaan KOSTI, hubungan

antara BOS dengan komunitas lain yang ada di Indonesia dapat lebih

Page 89: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

75

terintegrasi sebagai sesama pecinta sepeda tua. Dalam wawancara dengan

Bapak Supriyadi mengatakan.

“nah kitakan punya wadah, wadah KOSTI, wadah wa, kita di websitenya

sudah ada wadahnya, kita komunikasi dengan telekomu eh apa alat komunikasi

sudah canggih, terus kalo kita ada undangan-undangan, mereka juga tau

keberadaan komunitas, kita diundang ketemu wadahnya. Di KOSTI itukan di

Provinsi ada wadahnya, kita nyemplung disitu mereka yang sudah lama-lama

pada kenal, dan itu yaa kita terus berkomunikasi” (Data wawancara dengan

Bapak Supriyadi, 10 September 2017)

Acara yang diadakan KOSTI merupakan event sepeda onthel tingkat

nasional yang dilaksanakan di beberapa kota-kota di Indonesia. Melalui event

dari KOSTI, anggota BOS dapat bersilaturahmi dengan onthelis-onthelis lain

di Indonesia. Hal itu diungkapkan Bapak Imam Santoso pada sebuah

wawancara.

“komunitas onthel itukan dipegang oleh KOSTI pusat, itu sampai berbagai

daerah itu ada semuanya, kayak onthel ini tuh banyak, saya aja ke daerah aja

udah ada kali sepuluh daerah, katakanlah Jogja pernah, Solo, Sukoharjo berapa

kali dua kali, Purwokerto, Bandung, ehm Tegal, Slawi, Pekalongan, banyak”

(Data Wawancara Bapak Imam Santoso, 30 Agustus 2017)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Jatmiko salah satu

anggota BOS yang hampir sering mengikuti event luar kota. Dalam

wawancara dengan Bapak Jatmiko mengatakan.

“yaa kalo pengalaman kita yaa banyak, kita tuh seneng berangkat kesana tuh

yaa kayak ke Tasik, kita ke Jogja, kita ke Solo, kita ke Blitar kemana aja tuh,

jadi kita seneng gitu, itunya kesenengannya disitu. Jadi kita tuh bisa ketemu

semua karena komunitas ini bukan hanya di Bintaro, seluruh Indonesia itu”

(Data Wawancara Bapak Jatmiko, 17 September 2017)

Page 90: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

76

Gambar III.5. BOS Mengikuti Event KOSTI di Yogyakarta

Sumber: (Dokumen Bintaro Onthel Solidarity, 2017)

Pada Gambar III.4 merupakan kegiatan yang diadakan KOSTI di

Yogyakarta. Disini BOS mengirim beberapa anggota untuk mengikuti

kegiatan tersebut. BOS hampir selalu memenuhi undangan KOSTI karena

BOS adalah bagian dari KOSTI.

Adapula rangkaian kegiatan-kegiatan BOS di tahun 2017, diantaranya

seperti data berikut:

Tabel III.1. Kegiatan BOS 2017

Tanggal Acara Lokasi

18 – 19 Februari

2017

Mengikuti event KOSTI di

Solo (Solo Ngangeni – Berseri

Tanpa Polusi)

Solo

24 Maret 2017 HUT BOS Ke- 9 Lapangan Arinda

Bintaro

16 April 2017 Peresmian sekretariat BOS Sekretariat BOS

29-30 April

2017

Mengikuti event KOSTI di

Slawi (Slawi Ayu Lautan

Sepeda Onthel)

Slawi

3 Juni 2017 Buka Bersama Sekretariat BOS

Page 91: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

77

16 Juli 2017 Halal Bihalal Sekretariat BOS

12 – 13 Agustus

2017

Mengikuti event KOSTI di

Gombong (Onthel

Kemerdekaan)

Gombong

20 Agustus 2017 Upacara Kemerdekaan Car Free Day Bintaro

(Depan Giant Bintaro)

27 Agustus2017 Memenuhi undangan HUT

KOBA (Komunitas Onthel

Batavia)

Gedung Juang Jakarta

3 September

2017

Liputan program acara

“Selamat Pagi Indonesia”

Metro TV

Basecamp BOS

30 September

2017

Nonton Bareng G30S/PKI Sekretariat BOS

21 – 22 Oktober

2017

Mengikuti event KOSTI di

Jogja (Jogja Republik Onthel)

Jogja

5 November

2017

Temu Onthelis Se-Tangerang

Selatan (KOSTI Tangerang

Selatan)

Tandon Ciater

Serpong

31 Desember

2017

Memenuhi undangan Bintaro

Plaza dalam acara

“Celebration New Year

Symphony 2018”

Bintaro Plaza

Sumber: Dokumen Pribadi Bintaro Onthel Solidarity 2017

Dari beberapa temuan dan analisa diatas, peneliti menemukan bahwa dalam

upayanya BOS membangun dan mengembangkan diri sebagai sebuah komunitas,

peneliti menggunakan teori dari Sanders bahwa sistem sosial komunitas dapat

beroperasi karena adanya (Sanders, 1966: 38): perekrutan anggota baru,

sosialisasi, komunikasi, diferensiasi dan alokasi status, alokasi barang dan jasa,

kontrol sosial, alokasi kekuasaan, alokasi prestise, mobilitas sosial, dan integrasi..

Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya alokasi prestise dan mobilitas

Page 92: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

78

sosial di dalam komunitas BOS. Sehingga kedua sistem sosial tersebut tidak

berfungsi pada komunitas BOS.

B. Kontribusi Bintaro Onthel Solidarity (BOS) dalam Melestarikan Sepeda

Onthel

Melestarikan sepeda onthel merupakan salah satu visi misi dari komunitas

BOS. Para anggota melakukan aksi bersama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan

komunitas. Sepeda onthel sendiri telah menjadi identitas yang sangat melekat di

dalam komunitas BOS. Keberadaan sepeda onthel yang memiliki sejarah panjang

menjadikan para anggota BOS berusaha untuk melestarikan sepeda onthel yang

hampir jarang produksi. Dalam sebuah keterangan Bapak Indriyo Tarmono pada

sebuah wawancara mengatakan.

“kita ya pengen melestarikan sejarah ya mas, maksudnya ya sepeda-sepeda

ini kan sudah termasuk itungannya barang-barang langka ya, terus dan

setiap sepeda kan punya karakteristik dan ceritanya masing-masing ya, nah

itu aja sih daripada hilang terus akhirnya jadi besi tua, dan berkat

komunitas sepeda tua tuh mereka jadi sadar bahwa ya sepeda mereka entah

tuh apapun mereknya tahun berapapun ya punya sejarahnya sendiri-sendiri

akhirnya mereka tau dan menghargai sepeda-sepeda itu” (Data Wawancara

dengan Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

Berbagai kontribusi BOS lakukan dalam melestarikan sepeda yang terhitung

langka ini. Setiap aktor dalam komunitas BOS bertindak secara kolektif untuk

mewujudkan tujuan bersama dengan berkontribusi dalam melestarikan sepeda

onthel. Kontribusi yang dilakukan diantaranya adalah kontribusi dalam merawat

sepeda onthel, mengoleksi sepeda onthel, dan memberikan edukasi tentang sepeda

onthel.

Page 93: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

79

1. Kontribusi dalam Merawat Sepeda Onthel

Kontribusi BOS dalam merawat sepeda onthel juga salah satu bentuk

upaya komunitas untuk tetap melestarikan barang bersejarah tersebut.

Merawat sepeda seperti sudah menjadi keharusan tersendiri bagi para anggota

komunitas BOS yang memang memiliki kecintaan pada sepeda onthel. Seperti

yang disampaikan Bapak Imam Santoso pada sebuah wawancara.

“untuk melestarikan yaa kita rawat yaa namanya juga sepeda tua yaa kita

harus ehm kalo sepeda kita itu rusak, kitakan kalau ada acara di daerah itu, itu

di daerah-daerah itu banyak orang yang menyediakan sepeda katakanlah ada

yang punya sepeda tapi kok nggak jalan, apanya nih, kadang-kadang kita bantu

entah sperpatnyalah, entah persnelingnya atau giginya, kita cari” (Data

Wawancara Bapak Imam Santoso, 30 Agustus 2017)

2. Kontribusi dalam Mengoleksi Sepeda Onthel

Kontribusi BOS untuk melestarikan sepeda onthel juga bisa dalam

bentuk mengoleksi sepeda onthel. Keberadaan sepeda onthel yang hampir

punah, para onthelis BOS memiliki tujuan untuk melestarikan sepeda onthel

dengan cara mengoleksinya. Bahkan di dalam komunitas BOS rata-rata

anggotanya minimal memiliki dua sampai tiga sepeda onthel. Seperti

ungkapan Bapak Romo pada sebuah wawancara.

“yaa alhamdulillah itu kawan-kawan itu selalu dilestarikan sepeda tua ini, ini

jarang sepeda tua itu punya satu sepeda itu jarang, minimum tiga rata-rata itu,

jadi emang perlu dilestarikan sepeda ini, satu anggota minimal punya tiga

sepeda paling nggak, paling nggak itu hehehh” (Data Wawancara dengan

Bapak Romo, 17 September 2017)

Karena sudah menjadi hobi, banyak di keanggotaan BOS yang telah

mengoleksi berbagai macam merek sepeda karena kecintaannya terhadap

sepeda onthel. Pada dasarnya tujuan komunitas ini sendiri untuk melestarikan.

Page 94: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

80

Dengan begitu, seperti hal wajar jika sebagian anggotanya memiliki koleksi

sepeda yang banyak. Seperti yang dikatakan Bapak Imam Santoso dalam

sebuah wawancara.

“Biasanya begitu itu lebih bagus daripada kita beli di orang lain, kalo sama

temenkan biasanya kalo rusak bisa dibetulin, Mas Indriyo itu sama Indriyo itu

banyak sepeda, terutama gazelle macem-macem banyak, koleksi banyak tuh

dia, Pak Pri tuh wah lebih dari 20 kali, Pak Pri, Pak Agus. Rata-rata seneng itu

yaa itu ngoleksi itu, sepeda itu bukan satu merek, kan ada merek fongers,

merek gazelle, merek bsa” (Data Wawancara Bapak Imam Santoso, 30

Agustus 2017)

3. Kontribusi dalam Memberikan Edukasi Sepeda Onthel

Sebagai komunitas sepeda onthel, tentu BOS harus memiliki

pengetahuan tentang sepeda onthel. Untuk itu dalam bentuk melestarikan

sepeda onthel tentu BOS memberikan edukasi atau wawasan yang berkaitan

dengan sepeda onthel. Karena sepeda onthel sendiri memiliki berbagai macam

varian, merek, orisinalitas, tahun produksi dan sebagainya. Dalam wawancara

dengan Bapak Haji Muytino mengatakan.

“kontribusi BOS, ya itu tadi dengan cara apa menjaring teman-teman yang bisa

hadir, terus juga memberikan edukasi terhadap pengetahuan tentang sepeda,

karena sepeda itu banyak merek aja belum tentu lebih dari seratus belum

varian, tau varian? Kayak ini, ini sepeda onthel variannya dames, eh inheren,

yang ini dames, yang itu jengki, wandu, dan banyak lagi, kalo jengki bisa

cewek kalo itu wandu bisa laki bisa perempuan, makanya itu diberi

pengetahuan, itu satu merek kalo tiga varian udah tiga ratus macam, belum lagi

jumlah masing-masing sepeda di produksi berapa, originalitas, kalo sepeda

merek a stangnya seperti apa belnya seperti apa dan seterunya apa itu kita

kasih pengetahuan, sharing disini, sharing pengetahuan misalnya topiknya

sepeda simplek, simplek tuh begini-begini, begini itu kita lakukan” (Data

Wawancara dengan Bapak Hj. Muyitno, 28 Mei 2017)

Hal serupa juga dikatakan Bapak Indriyo bahwa dalam melestarikan

sepeda onthel salah satunya adalah memberikan counseling clinic kepada para

Page 95: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

81

anggota komunitas. Dengan adanya counseling clinic seperti ini diharapkan

dapat memberikan wawasan lebih mengenai sepeda onthel kepada para

anggota komunitas BOS. Pada wawancara dengan Pak Indriyo Tarmono

mengungkapkan.

“ya jadi disinilah kita berbagi ilmu dan segala macem, kadang-kadang kita

disini kita juga ada event bulanan itu counseling clinic sepeda ini ciri khasnya

gimana, gimana, gimana. Jadi misalnya kaya sepeda seri taro aja simpleklah,

simplek, orang yang punya simplek tuh pengen tahu sih sepeda ini betulnya

kayak gimana, kelengkapannya gimana, gimana, nah kadang-kadang kita suka

ngundang ada orang, ada dari kita sendiri yang mungkin yang paham jadi jelas

nih jenisnya” (Data Wawancara dengan Bapak Indriyo Tarmono, 21 Mei 2017)

C. Relasi Bintaro Onthel Solidarity (BOS) dengan Komunitas Sepeda Tua

Indonesia

Dalam sebuah komunitas tentu diharuskan untuk dapat terorganisasi dengan

baik. Karena di dalam komunitas pasti memiliki kegiatan-kegiatan yang aktif agar

eksistensi komunitas tetap bertahan. Karena itu, sebuah komunitas juga harus

mempunyai wadah agar kegiatan-kegiatan akan semakin aktif. Wadah yang

dimaksud adalah organisasi.

Bintaro Onthel Solidarity (BOS) merupakan sebuah komunitas sepeda tua

yang mewadahi onthelis-onthelis di kawasan Bintaro dan sekitarnya. BOS saat ini

merupakan komunitas di bawah naungan KOSTI (Komunitas Sepeda Tua

Indonesia). KOSTI adalah organisasi besar yang memberikan wadah untuk

komunitas-komunitas sepeda tua di Indonesia, termasuk BOS. Sebagai wadah

antar komunitas sepeda onthel, KOSTI disini memiliki peran untuk

mengagendakan kegiatan-kegiatan dan memberikan aturan-aturan kepada

Page 96: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

82

komunitas-komunitas yang dinaungi. Hal tersebut tentu diharapkan agar

eksistensi komunitas sepeda onthel dapat terus bertahan karena adanya kegiatan

tambahan yang memungkinkan adanya pertemuan onthelis di Indonesia.

Berbagai upaya KOSTI lakukan untuk dapat menambah relasi dengan

komunitas-komunitas sepeda tua di Indonesia seperti BOS. Salah satunya dengan

adanya pengurus-pengurus KOSTI diberbagai daerah. Saat ini KOSTI sudah

tercatat membawahi sekitar 17 Provinsi yang ada di Indonesia. Dengan begitu

kepengurusan KOSTI tidak hanya di satu tempat saja, tetapi dibagi ke berbagai

daerah. Dalam wawancara dengan Bapak Darat Aris selaku Sekjen KOSTI Pusat

mengatakan.

“banyak itu kita waktu pembuatan struktur organisasi kita sebar, contoh dari

Kalimantan kita ambil, dari Sulawesi kita ambil, dari Makasar kita ambil, Padang,

Medan, Lampung, Palembang, Jakarta sendiri, Banten, Cilegon, Bogor, semuanya

se-Indonesia, seluruhnya, kita membawahi 17 Provinsi” (Data Wawancara dengan

Sekjen KOSTI Pusat Bapak Darat Aris, 5 September 2017)

KOSTI memiliki sebuah visi misi untuk menyatukan NKRI, silaturahmi,

dan bisa bercengkrama dengan onthelis-onthelis di Indonesia dengan menjadikan

sepeda onthel sebagai perantara. Karena bisa dilihat bahwa di Indonesia ini

terbagi dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Visi-misi tersebut diharapkan

untuk menyatukan bangsa Indonesia melalui komunitas sepeda onthel. Dengan

adanya KOSTI diharapkan agar komunitas onthel di Indonesia ini tetap eksis dan

menjadi besar. Hal itu pula diungkapkan oleh bapak Darat Aris dalam sebuah

wawancara.

Page 97: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

83

“slogannya yang resminya adalah “KOSTI Perekat NKRI” nah itu artinya sudah

ketauan yaa visi misinya perekat NKRI, nah kenapa? Semua uniform yang mereka

pake mau jadi pejuang, mau dari Jogja yang menggunakan belangkon, mau dari

ehm apa namanya dari Pontianak, dari Palangkaraya, dari Balikpapan yang

menggunakan atribut ke dayak-dayaknya tetap bisa ketemu disini. Kita banyak

sekali perbedaan prinsip agama, pekerjaan, dan sebagainya tetapi kita bisa

dipersatukan oleh sepeda tadi, makanya kita, kita cetuskan dengan slogan yang

baru yaitu “KOSTI Perekat NKRI” gitu salah satunya. Kemudian ada lain lagi

adalah “Sepeda hanya stagna, silaturahmi yang utama” nah itukan keliatan yaa,

udah keliatan juga itu sebagai visi misi juga, tetapi salah satu slogan atau jargon-

jargon tertentu. Jadi kita gunakan sepeda tadi, kita gowes sepeda kita, kita bawa

sepeda kita, kita jadikan sarana untuk tujuannya silaturahmi, gitu. Kemudian, satu

lagi ada jargon yang terkenal lain dari yang dua tadi, yaitu “Satu sepeda berjuta

saudara” kalau satu sepeda berjuta saudara, bayangkan kalau masnya punya dua

sepeda, berarti sudah berjuta-juta saudara ya” (Data Wawancara dengan Bapak

Darat Aris, 5 September 2017)

Sebagai organisasi besar, KOSTI telah professional dalam mengemas

kepengurusan dengan membagi jajaran-jajarannya di seluruh Indonesia. Karena

organisasi KOSTI ini memiliki jajaran-jajarannya dari pusat hingga tersebar ke

daerah-daerah di Indonesia. Hal itu menegaskan slogan KOSTI “KOSTI Perekat

NKRI” karena kepengurusan KOSTI yang tersebar ke daerah-daerah Indonesia.

Dalam pernyataan Bapak Darat Aris mengatakan.

“metode pengorganisasian, oke kalau di pusat kita, kita yang saat ini

metode pengorganisasiannya adalah dwitunggal nah kemudian sudah

seperti yang saya jelaskan didepan adalah adanya departemen. Departemen

dia mempunyai beberapa bidang yang akan diatur oleh kepala departemen,

secara kerjanya mereka dewasa bersikap, ehm kemudian departemen akan

selalu kordinasi dengan ehm pimpinan, kemudian turun ke level bawahnya

provinsi, mereka mempunyai kepengurusan tersendiri hampir mirip-mirip

dengan keputusan pusat, mereka akan delegasikan ke bawah lagi sampai

kabupaten, sampai tingkat kota, kemudian dia langsung baik dari pemkab

atau pemkot dia masuk ke komunitas, komunitas sudah langsung masuk ke

ujung tombak akar rumput, jadinya ehm komunitas udah langsung disebar,

contohnya oh ini slogan baru “KOSTI Perekat NKRI” mereka dari

sekarang ngomong dari pusat tek masuk ke, dari pusat ke provinsi udah

langsung tembus ke bawah, udah langsung jadi” (Data Wawancara dengan

Bapak Darat Aris, 5 September 2017)

Page 98: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

84

Upaya KOSTI dalam membangun hubungan dengan komunitas-komunitas

onthel dapat mereka gunakan dengan kemajuan teknologi. Ditambah lagi sosial

media saat ini sudah menjadi wadah yang hampir tidak memiliki batasan.

Sehingga mudah dalam berkomunikasi dengan komunitas-komunitas onthel di

Indonesia. Dalam wawancara dengan Bapak Darat Aris mengatakan.

“upayanya adalah salah satunya begini, selain kita, kalau sekarang kita mengikuti

ini teknologi, kita buat beberapa grup, grup ya wa kalo sekarang, lalu instagram,

facebook yaa” (Data Wawancara dengan Bapak Darat Aris, 5 September 2017)

KOSTI yang merupakan organisasi besar yang mewadahi onthelis di

seluruh Indonesia sering mensosialisasikan sepeda onthel dengan mengadakan

event daerah yang dapat mengumpulkan onthelis-onthelis di Indonesia. Dengan

begitu, silaturahmi yang di dapat tidak hanya di komunitas kecil saja, melainkan

juga dapat bersilaturahmi dengan komunitas-komunitas seluruh Indonesia

sehingga dapat menambah pertemanan dan persaudaraan. Hal itu juga merupakan

upaya KOSTI dalam mensosialisasikan sepeda onthel di daerah-daerah di

Indonesia. Dalam wawancara dengan Bapak Darat Aris mengatakan.

“ehm sosialisasinya kita, contoh yang tadi seperti menghidupkan visi misi ataupun

penyamaan visi misi tadi, contoh selain kita selalu komunikasi melalui sosial

media kita juga selalu ketemu di event, kemudian ehm, kemudian kita membuat

souvenir-souvenir dengan branding KOSTI, contohnya muk, muk KOSTI, piring

KOSTI, kaos KOSTI, cincin KOSTI, kemudian ada lagi ehm yang lain-lainlah,

yang lain-lain. Itu untuk, untuk ini, ehm apa namanya, untuk mensosialisasikan

keeksisan KOSTI ini seperti ini seperti itu bahwa saling mengingatkan bahwa

kalian temennya banyak, kalian saudaranya banyak, yang di kabupaten kalian

rangkul kecamatan, kelurahan, yang di provinsi kalian rangkul yang di pengkab,

yang di pengkot yaa, pengurus kabupaten dan pengurus kota” (Data Wawancara

dengan Bapak Darat Aris, 5 September 2017)

Page 99: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

85

Disamping event daerah, adapula agenda-agenda lain di keorganisasian

KOSTI. Bahkan agenda KOSTI sendiri sudah mencapai pencapaian yang luar

biasa, karena telah merambah dunia internasional. Ditambah lagi tahun 2018,

akan diselenggarakan event internasional atau disebut IVCA (International

Veteran Cycling Association) yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia.

Dengan begitu, hal tersebut dapat menjadi sebuah prestasi tersendiri untuk

KOSTI. Seperti yang dijelaskan Bapak Darat Aris pada sebuah wawancara.

“Kalo event nasional banyak, selain tadi yang saya sebutkan juga kongres itu

nasional, munas nasional musyawarah nasional, silatnas silaturahmi nasional

iyakan, gitu kemudian ehm selain nasional ada internasional, besok itu IVCA

(International Veteran Cycling Association) yang dilaksanakan di Bali bulan April

2018, kemudian acara-acara yang mengundang, acara nasional yang mengundang

tamu-tamu internasional, itu contohnya dulu pernah diadakan di Ancol, itu

namanya Jobfest Ancol yaa, Jakarta Onthel Beach yaa jadi di Ancol itu, festival

Ancol, Jobfest Ancol, kita mengundang perwakilan dari beberapa keduataan yang

ada di Indonesia, kalo gak salah itu ada kedutaan Belanda, Inggris, sama Swedia

datang” (Data Wawancara dengan Bapak Darat Aris, 5 September 2017)

Adapula beberapa agenda KOSTI di tahun 2017 seperti gambaran dari tabel

berikut ini.

Tabel III.2. Agenda KOSTI 2017

Tanggal Acara Lokasi

18 – 19 Februari

2017

Solo Ngangeni – Berseri

Tanpa Polusi

Gelora Pemuda Bung

Karno – Manahan –

Surakarta

18 – 19 Maret 2017 Parade Sepeda Tua Nusantara Simpang Lima Gumul

Kediri

1 -2 April 2017 Kongres KOSTI Ke-IV 2017-

2021

Benteng Fort Rotterdam

Makassar

8 – 9 April 2017 Jambore Onthel Nusantara

DOEA

Stadion Gajayana

Malang Jl. Tenes

Malang

29-30 April 2017 Slawi Ayu Lautan Sepeda

Onthel

Gedung Yaumi Kab.

Tegal

Page 100: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

86

6 – 7 Mei 2017 Jambore Sepeda Tua Stadion Gelora 10

November Surabaya

24 – 29 Mei 2017 Memenuhi undangan IVCA

(International Veteran

Cycling Association) Khalsure

Germany

Khalsure – Germany

30 Juli 2017 Pelantikan Pengurus KOSTI

2017-2021

Museum Sumpah

Pemuda Jakarta Pusat

12 - 13 Agustus

2017

Onthel Kemerdekaan Benteng Van Der Wijk

Gombong

23 – 24 September

2017

Bandung Pedal Power GOR Sport Jabar,

Arcamanik – Bandung

21 – 22 Oktober

2017

Jogja Republik Onthel Benteng Vredeburg

Yogyakarta

Sumber: kosti.ir.id//twitter

Sudah dijelaskan diatas bahwa KOSTI adalah organisasi besar yang

mewadahi komunitas-komunitas sepeda tua yang ada di Indonesia, salah satunya

adalah BOS. Tidak hanya itu, salah satu anggota BOS ada juga yang terdaftar

sebagai kepengurusan dari KOSTI sehingga memudahkan relasi antara BOS

dengan KOSTI. Dalam wawancara dengan Bapak Irwan Bob menyatakan.

“KOSTI itu sebenarnya Komunitas Sepeda Tua Indonesia, jadi kita itu dipayungi

dengan KOSTI, semua onthelis dipayungi dengan KOSTI baik itu KOBA, BOS

disini, di Jakarta kita ada KOBA, kita disini di Tangerang ada BOS, itu dibawah

naungan KOSTI. Jadi orang KOSTI sebenarnya anggotanya yaa orang BOS. Jadi

orang KOSTI itu dia punya jajaran, kepengurusan yaa orang BOS salah satunya,

Pak Haji Muyitno, jadi kita sebetulnya dibawah naungan sepeda Indonesia” (Data

Wawancara dengan Bapak Irwan Bob, 13 Agustus 2017)

Apalagi KOSTI saat ini telah memiliki kordinator wilayah (korwil) di

Tangerang Selatan. Sehingga BOS yang berada di wilayah Tangerang Selatan

masuk di dalam bagian korwil KOSTI Tangerang Selatan. Dengan adanya korwil

Page 101: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

87

di Tangerang Selatan hubungan KOSTI dengan BOS bisa terjalin lebih dekat.

Dalam wawancara dengan Bapak H. Muyitno mengatakan.

“karenakan KOSTI seluruh Indonesia nggak mungkin satu-satu, kita aja klub nih

jadi induknya itu Tangsel, ada KOSTI Tangerang Selatan Pak Haji Muhdini jadi

ini KOSTI pusat dibawahnya lagi dari korwil-korwil pengprov, pengurus provinsi,

pengurus kabupaten, pengurus kota madya gitu baru anak-anaknya KOSTI yang

di kabupaten yang di kota madya itu anak-anaknya begini nih komunitas-

komunitas, kalo KOSTI pusatkan regulasi aja yah” (Data Wawancara dengan

Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

Kemunculan KOSTI Tangerang Selatan bermula karena adanya keinginan

komunitas-komunitas di Tangerang Selatan yang sudah mulai banyak. Karena itu

para komunitas-komunitas sepeda onthel di Tangerang Selatan musyarah dan

mufakat untuk membentuk KOSTI Tangerang Selatan sebagai wadah komunitas-

komunitas onthel di Tangerang Selatan. Seperti yang diungkapkan bapak H.

Muyitno pada sebuah wawancara.

“ohiya dibentuk, karena banyaknya beberapa komunitas yang ada di Tangerang

Selatan. Maka teman-teman klub ini mempunyai kesempatan dalam membentuk

KOSTI, namanya KOSTI Tangsel gitu. jadi atas kesepakatan kita tapi kita minta

rekomendasi dari pusat akan mendirikan KOSTI Tangsel, maka berdasarkan

musyawarah mufakat kita akan dibentuknya KOSTI Tangsel, ketuanya Bapak Hj

Muhdini” (Data Wawancara Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

Untuk Tangerang Selatan, saat ini tercatat sekitar sebelas komunitas sepeda

tua yang ada dibawah naungan KOSTI Tangerang Selatan. Dengan begitu, bisa

dikatakan bahwa komunitas BOS bukan satu-satunya komunitas sepeda onthel di

Tangerang Selatan. Akan tetapi komunitas BOS ini termasuk komunitas sepeda

onthel yang tertua dan terbesar di wilayah Tangerang Selatan. Seperti yang

diungkapkan Bapak Muhdini dalam sebuah wawancara.

Page 102: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

88

“Kalo di Tangsel saya ketua KOSTI Tangerang Selatan untuk menaungi

komunitas-komunitas di Tangerang Selatan termasuk BOS, VDOC, KONTAS,

terus disini ada yang namanya KONSER disini Komunitas Onthel Serpong Utara,

lalu disana ada perumahan Bukit Dago, bukan Villa Dago ya ono ada Villa Dago

ada Bukit Dago, ada juga onthel Villa Dago, ada onthel apa namanya Pondok

Cabe, terus di Serpong ada komunitas anak-anak stasiun Serpong, jadi banyak

hampir, hampir, hampir sebelas, sebelaslah yang aktif komunitas di Tangerang

Selatan ini. Kalo dikumpulin mungkin bisa diatas 500 orang” (Data Wawancara

dengan Ketua KOSTI Tangerang Selatan Bapak Muhdini, 14 Juli 2017)

Dengan adanya korwil-korwil dari KOSTI dapat memudahkan upaya untuk

bisa bercengkrama dengan komunitas-komunitas di wilayah-wilayah Indonesia

yang terbilang luas. Seperti KOSTI Tangerang Selatan dalam upayanya untuk

dapat terus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan BOS. Dalam wawancara

dengan Bapak Muhdini selaku ketua KOSTI Tangerang Selatan mengatakan.

“ya gitu jadikan setiap minggu kita ehm mereka itu ada kumpul-kumpul bersama

seperti ya di Bank Permata ya. Selagi ada waktu saya dateng kesana, atau pas dia

setiap tahun adain ulang tahun, atau ngadain halal bihalal. Nah BOS sendiri

kayaknya minggu besok nih ngadain halal bihalal” (Data Wawancara dengan

Bapak Muhdini, 14 Juli 2017)

Tidak hanya itu, adanya KOSTI Tangerang Selatan juga dapat memberikan

kumpulan-kumpulan informasi agenda dari KOSTI pusat kepada komunitas-

komunitas onthel di Tangerang Selatan. Dengan begitu, informasi yang di dapat

BOS tentang agenda-agenda KOSTI pusat bisa di dapat dari KOSTI Tangerang

Selatan. Dalam wawancara dengan Bapak H. Muyitno menuturkan.

“kalo BOS dengan KOSTI berkaitan apa kalo ada anu kegiatan-kegiatan pusat.

Tapi kalo BOS secara organisasi berhubungan dengan KOSTI nggak ada, tapi

kitakan secara personal kita punya hubungan dengan KOSTI, kan KOSTI

interaksi induk, kita klub, jadi interaksinya ada anggotanya tapi kalo KOSTI mau

bikin agenda apa-apa itu sih ehm informasinya ke KOSTI Tangsel dan seterusnya

ke klub-klub itu” (Data Wawancara dengan Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

Page 103: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

89

Ditambah lagi media sosial saat ini telah menjadi media komunikasi yang

dapat memberikan informasi-informasi secara praktis. Dengan adanya media

sosial, informasi agenda KOSTI yang didapat BOS bisa lebih cepat diterima.

Apalagi di kepengurusan KOSTI terdapat salah satu anggota BOS yakni Bapak H.

Muyitno. Karena itu, Bapak H. Muyitno yang tergabung di kepengurusan dan

grup KOSTI dapat memberikan informasi lebih cepat kepada anggota-anggota

BOS. Dalam pernyataan Bapak H. Muyitno pada sebuah wawancara mengatakan.

“di BOS dapat informasi. Tadikan situ bilang media sosial, misalnya facebook

atau wa, itukan ada wa grup gitukan KOSTI pusat pengurus dan lain-lain dari situ

kita dapat informasi walaupun lewat korwil karena kita menjadi anggota grup kita

bisa dapat lebih cepat yang dapat diinformasikan” (Data Wawancara dengan

Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

Gambar III.6. Proses Informasi KOSTI

Sumber: (Data Wawancara Bapak H. Muyitno, 2017)

Pada Gambar III.6 merupakan proses penyampaian informasi berupa

agenda-agenda KOSTI kepada komunitas-komunitas sepeda onthel di Indonesia,

termasuk BOS. agenda-agenda itu di dapat secara hierarki dari KOSTI Pusat,

KOSTI Pusat

Korwil KOSTI Tangerang Selatan

Bintaro Onthel Solidarity (BOS)

Page 104: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

90

turun kepada KOSTI Tangerang Selatan, kemudian sampai ke komunitas BOS.

Namun, karena di BOS ada salah satu pengurus KOSTI, informasi itu bisa secara

cepat didapat melalui media sosial. Sehingga informasi-informasi dari KOSTI

Pusat lebih cepat dan mudah untuk sampai ke komunitas BOS tanpa melalui

KOSTI Tangerang Selatan.

Karena BOS berada di bawah naungan KOSTI, komunitas BOS pun juga

dapat turut berpartisipasi berbagai agenda-agenda dari KOSTI. Agenda-eganda

itupun bermacam-macam, seperti Kongres, silaturahmi nasional, musyawarah

nasional dan sebagainya. Pada wawancara dengan Bapak H. Muyitno

menjelaskan.

“ohiya, kan tadi saya bilang BOS itu klub, BOS itu mendukung adanya KOSTI

Tangerang Selatan, makanya itu kontribusi BOS disitu. Kalau di Kongres juga

kita berpartisipasi, kan kebetulan di BOS itu ada ehm orang yang pengurusnya

disana, daintaranya saya, saya tuh pengurus di pusat dari BOS. Kemudian juga di

Tangerang sana Pak Hj. Muhdini, gitu kemudian kalo ada kegiatan-kegiatan

Kongres kita diundang, kita diundang karenakan Kongres itu KOSTI, bukan klub,

jadi KOSTI Tangerang Selatan gitu yang diundang, maka boleh jadi teman-teman

BOS atau yang lain mewakili KOSTI Tangsel dia bisa hadir di Kongres itu, ya

agendanya macam-macam, membicarakan anggaran dasar, anggaran rumah

tangga, ada juga kebijakan-kebijakan organisasi” (Data Wawancara dengan Bapak

H. Muyitno, 28 Mei 2017)

Jadi KOSTI disini bertugas membuat regulasi seperti AD/ART, kebijakan-

kebijakan, program-program, visi-misi dan sebagainya. Sedangkan BOS disini

merupakan komunitas yang menjalankan regulasi tersebut. Dengan kegiatan rutin

BOS yang aktif menjadikan bahwa komunitas BOS ini adalah bagian dari KOSTI.

Bapak H. Muyitno pada sebuah wawancara mengatakan.

“kita regulasinya ada di KOSTI gitu, jadi KOSTI itu membuat anggaran dasar,

anggaran rumah tangga, visi misi begini dia hanya regulasi saja tapi dia nggak

Page 105: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

91

punya siapa-siapa KOSTI itu, anggotanya yaa kita ini gitu makanya KOSTI

regulasi kita ambil garis besarnya gimana kita mau gimana yaa tergantung kita

gituloh tapi kita diayomi nginduknya kesana gituloh, tapi bagaimana kita bisa

bahwa kita bagian dari KOSTI yaa itu tadi kita aktif dalam kegiatan-kegiatan

begini kita ngumpul-ngumpul, siaturahim gituloh” (Data Wawancara dengan

Bapak H. Muyitno, 28 Mei 2017)

BOS juga selalu berpartisipasi hampir di setiap event yang diadakan dari

KOSTI. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan BOS terhadap program-

program dari KOSTI yang memiliki tujuan menyatukan sekaligus silaturahmi

bersama onthelis-onthelis di Indonesia. Dalam keterangan wawancara dengan

Awang mengatakan.

“iya kita sih support yaa misalnya KOSTI kayak misalnya ulang tahun-

ulang tahun didaerah gitukan, misalnya KOSTInya Jawa Tengah ataupun

biasanya kalo yang gede-gede itu biasanya yang ngadain kayak Kotalah ya,

misalnya kayak Jogja, Kediri, Surabaya, yaa kita dukung, misalkan dengan

kita hadir disana, ikut datang, ikut bergabung yaa misalkan walau hanya

sebagian dari perwakilan yaa itu salah satu apa bentuk dukungan kita sih”

(Data Wawancara dengan Awaludin, 16 September 2017)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Indriyo Tarmono pada sebuah

wawancara. Dimana BOS dapat bersinergi dengan KOSTI maupun komunitas-

komunitas lainnya melalui event yang dibuat KOSTI. Dari event itu tidak hanya

silaturahmi yang di dapat, melainkan ilmu-ilmu tentang sepeda onthel juga di

dapat. Bapak Indriyo mengatakan.

“kalo sinergi itu lebih banyak di acara mas, maksudnya event-event itu, terus

kadang-kadang juga ada yaa lebih banyak ke sosial mas, arti kata entah ada

anggota yang sakit atau segala macem kunjungan-kunjungan, terus undangan-

undangan seperti Sarah Sehan, terus kalo KOSTI mengundang pakar-pakar sepeda

dari Belanda biasanya itu diundang sedaerah gitu, jadi yang sempet itu diundang

kadang yaa hadir berbagi ilmulah istilahnya” (Data Wawancara dengan Bapak

Indriyo Tarmono, 7 Mei 2017)

Page 106: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

92

Dari penjelasan yang diatas, peneliti menyimpulkan bahwa tugas KOSTI

adalah untuk menaungi, mewadahi, atau mempayungi komunitas-komunitas

sepeda onthel di Indonesia. Dalam keorganisasian KOSTI terdapat pembagian

tugas dan peran-peran kepada jajaran di kepengurusan pusat hingga turun ke

daerah-daerah. Dengan adanya KOSTI, komunitas-komunitas sepeda tua di

Indonesia bisa dapat bertemu dan bersilaturahmi dalam skala nasional baik

melalui event, Kongres, silaturahmi nasional, musyawarah nasional dan

sebagainya.

BOS sendiri memiliki salah satu pengurus dari KOSTI. Dengan begitu

relasi BOS dengan KOSTI dapat terjalin lebih mudah. Apalagi di Tangerang

Selatan saat ini telah memiliki korwil KOSTI Tangerang Selatan yang menaungi

komunitas-komunitas sepeda ontel di Tangerang Selatan. Dengan adanya KOSTI

Tangerang Selatan, hubungan BOS dan KOSTI akan lebih erat untuk tetap bisa

mempertahankan keeksistensian komunitas. Tidak hanya itu, BOS juga turut

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan dari KOSTI seperti Kongres, silaturahmi

nasional, musyawarah nasional hingga ke event nasional. Dengan partisipasi BOS

terhadap KOSTI hubungan BOS tidak hanya terjalin antara BOS dengan KOSTI

saja, melainkan dengan komunitas-komunitas sepeda onthel lainnya di Indonesia.

Page 107: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

93

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menjelaskan sistem sosial komunitas sepeda onthel dalam

mempertahankan eksistensi komunitas studi kasus komunitas Bintaro Onthel

Solidarity (BOS). Komunitas BOS merupakan salah satu komunitas sepeda onthel

pertama dan terbesar di Tangerang Selatan. Hal itu dikarenakan komunitas BOS yang

selalu aktif dalam melaksanakan kegiatan bersama sehingga membuat eksistensi

komunitas BOS yang lahir sejak tahun 2008 tetap bertahan dan terus berkembang.

Komunitas BOS telah berupaya membangun dan mengembangkan diri sebagai

sebuah komunitas. Hal itu bertujuan agar eksistensi komunitas BOS dapat terus

bertahan. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut dikarenakan adanya sistem sosial

yang berjalan. Sistem sosial yang beroperasi di komunitas BOS terdapat: perekrutan

anggota baru, komunikasi, diferensiasi dan alokasi status, alokasi barang dan jasa,

sosialisasi, kontrol sosial dan alokasi kekuasaan, dan integrasi. Beberapa sistem yang

beroperasi tersebut membuat komunitas BOS dapat berhasil mempertahankan

eksistensi komunitasnya.

Komunitas BOS juga berperan dalam kontribusinya melestarikan sepeda onthel.

Berbagai kontribusi BOS telah dilakukan dalam pelestarian sepeda onthel, yakni

kontribusi dalam merawat sepeda onthel, mengoleksi sepeda onthel, dan memberikan

edukasi tentang sepeda onthel. Kontribusi tersebut dilakukan pada setiap anggota

Page 108: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

94

BOS sebagai upayanya melestarikan sepeda onthel yang sudah jarang produksi di

pasaran.

Komunitas BOS saat ini berada dibawah naungan KOSTI (Komunitas Sepeda

Tua Indonesia). KOSTI merupakan organisasi yang mewadahi komunitas-komunitas

sepeda tua di Indonesia. Adanya KOSTI tentu menambah agenda-agenda kegiatan

komunitas dengan mengadakan beberapa event dan acara antar komunitas sepeda

onthel di Indonesia. Dengan itu, ada hubungan yang terjalin antara komunitas BOS

dengan KOSTI dan komunitas sepeda onthel lain. Ditambah KOSTI memiliki korwil

daerah Tangerang Selatan sehingga hubungan antara KOSTI dan BOS dapat terjalin

dengan baik. Adanya media sosial juga dapat mempermudah BOS dalam

mendapatkan informasi-informasi KOSTI lebih cepat.

B. Saran

Untuk para anggota komunitas BOS hendaknya dapat terus melaksanakan

kumpul mingguan ataupun kegiatan-kegiatan komunitas guna memperkuat ikatan

solidaritas dan kebersamaan yang telah terjalin hingga saat ini. Hal itu diharapkan

agar eksistensi komunitas BOS dapat bertahan dan semakin eksis sebagai komunitas

sepeda onthel di Tangerang Selatan.

Page 109: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

95

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arif, Ahmad. Jelajah Sepeda Kompas: Melihat Indonesia Dari Sepeda. Jakarta: Buku

Kompas, 2010.

Cresswel, W. John. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Yogyakarta: Pusataka Pelajar, 2014.

Daymon, Karya Christine & Immy Holloway. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang, 2008.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Ife, Jim dan Frank Tesoriero (Penj: Sastrawan Manulang, Nurul Yakin, M. Rusyidi).

Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era

Golbalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Poplin, Dennis E. Communities: A Survey of Theories and Methods of Research.

Newyork: Macmillan Publishing Co., Inc, 1972.

Rasdian, Fredian Tonny. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor, 2014.

Sanders, Irwin T. The Community: An Introduction to a Social System. Newyork: The

Ronald Press Company, 1966.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi - Pemahaman Fakta dan

Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:

Kencana, 2011.

Sztompka, Piotzr. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada, 2011.

Jurnal

Adam, Brian dan Fx. Sri Sadewo. “Modal Sosial dalam Komunitas Vespa

BananaCity150 di Kecamatan Gedangan-Siduarjo”. Jurnal Sosiologi, Fakultas

Ilmu Sosial, Universtitas Negeri Surabaya. Paradigma, Volume 02 Nomor 02,

Page 110: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

96

Tahun 2014. Diakses melalui http://www.e-jurnal.com/2016/04/modal-sosial-

dalam-komunitas-vespa.html tanggal 1 November 2016.

Andriani, Maritfa Nika dan Mohammad Mukti Ali. “Kajian Eksistensi Pasar

Tradisional Kota Surakarta”. Jurnal Teknik PWK Volume 2 Nomor 2 2013.

Diakses melalui https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2351

tanggal 22 Oktober 2017.

Dewi, Etna Paramita dan Sugeng Harianto. “Interaksionisme Simbolik Antar

Anggota Komunitas Sepeda Gunung No’ Nyono’ Cycling Club (NCC)

Sumenep”. Jurnal Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Surabaya. Paradigma, Volume 03 Nomor 03, Tahun 2015. Diakses

melalui jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/16675/39/article.doc tanggal 1

November 2016.

Mahatir, Muhammad. “Pola Komunikasi Komunitas Laskar Sepeda Tua Pekanbaru

dalam Mempertahankan Solidaritas Kelompok”. Jurnal Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau. JOM

Fisip Volume 2 No. 2 – Oktober 2015. Diakses melalui

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/download/5758/5631 tanggal

1 November 2016.

Pariyanto. “Makna dan Ideologi Komunitas Sepeda Kebo di Surabaya”. Jurnal

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya, Vol. 4, No. 1 (2015).

Diakses melalui https://e-journal.unair.ac.id/LAKON/article/view/1935 tanggal

1 November 2016.

Internet

Bintaro Onthel Society. Diakses melalui http://tabloid.yellowpages.co.id/bintaro-onthel-

society/ tanggal 1 November 2016.

Indah. Tentang Sepeda Onthel. Diakses melalui

https://carapedia.com/tentang_sepeda_onthel_info3236.html tanggal 1

November 2016.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. diakses dari www.kbbi.web.id tanggal 1 November

2016.

Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Diakses melalui http://www.kosti.or.id/

tanggal 15 September 2017.

Page 111: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

97

Suryanto, Achmad. Bintaro Onthel Solidarity. Diakses melalui

http://onthelersbos.blogspot.co.id/2009/05/bintaro-onthel-solidarity.html

tanggal 15 September 2017.

Sumber Wawancara

Wawancara dengan informan Irwan Bob Ketua dan Pendiri BOS, di basecamp BOS

Bintaro. Minggu, 13 Agustus 2017.

Wawancara dengan informan Azis Aris Munandar Sekjen KOSTI Pusat, di Kostrad

Tanah Kusir. Selasa, 5 September 2017.

Wawancara dengan informan Muhdini Ketua KOSTI Tangerang Selatan, di

Kecamatan Serpong Utara . Jumat, 14 Juli 2017.

Wawancara dengan informan Muyitno Penasehat BOS dan Pengurus KOSTI, di

basecamp BOS Bintaro. Minggu, 28 Mei 2017.

Wawancara dengan informan Hari Tjahyadi Wakil Ketua BOS, di basecamp BOS.

Minggu, 27 Agustus 2017.

Wawancara dengan informan Indriyo Tarmono Sekertaris BOS, di basecamp BOS

Bintaro Minggu, 21 Mei 2017.

Wawancara dengan informan Supriyadi Sekertaris BOS, di sekretariat BOS Pondok

Betung, Minggu, 10 September 2017.

Wawancara dengan informan Imam Santoso Bandahara BOS, di rumah informan

Ciputat. Rabu, 30 Agustus 2017.

Wawancara dengan informan Awaludin anggota BOS, di Mc Donald Bintaro, Sabtu,

16 September 2017.

Page 112: SISTEM SOSIAL KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42793/2/ARIF... · Di zaman modern ini, keberadaan sepeda onthel di masyarakat sudah

98

Wawancara dengan informan Ali anggota BOS (Pendiri BOS), di basecamp BOS

Bintaro, Minggu 17 September 2017.

Wawancara dengan informan Jatmiko anggota BOS, di basecamp BOS Bintaro,

Minggu 17 September 2017.

Wawancara dengan informan Romo anggota BOS, di basecamp BOS, Minggu 17

September 2017.