liputan komunitas sepedah onthel
DESCRIPTION
Reporter : Trivan Saragih dan NalendraTRANSCRIPT
Irwan Akhmad (Sekeretaris) Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional, menghargai status sosial, dan menghormati setiap perbedaan masing-masing strata sosial masyarakat, serta selalu mengingat nilai historis dari perjuangan para pahlawan, yang menggunakan sepedah tua dalam beraktivitas pada zaman penjajahan, perintis kemerdekaan 1945, orde baru, dan masa era modernisasi.
Repoter : Trivan dan Nalendra
Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung
Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung
IRWAN AKHMAD,
Foto atas: Konvoi sepedatinggi PSBB
Foto cover: Sosok Irwan Ahmad - Sekretaris Paguyuban SepedaBaheula Bandoeng
Foto kanan: Tim atraksi PSBB di depan Gedung Sate, Bandung
Paguyuban Sapedah Baheula
Bandoeng – West Java (PSBB)
adalah paguyuban penggemar
sepeda tua yang biasa disebut dengan
sepeda onthel. Anggota perkumpulan
ini biasanya berkumpul setiap hari
Rabu pukul 19.00 di sekretariat dan
Minggu pukul 08.00 s/d 10.00 di area
Car Free Day Jl. Merdeka (depan GGM)
dan Gedung Merdeka (Jl. Asia Afrika).
PSBB didirikan pada 31
Januari 2005 di Kota Bandung oleh 35
perintis sekaligus pendiri atas dasar
kesamaan hobi, rasa cinta, solidaritas,
kebe r samaan , r a sa memi l i k i ,
kepedulian dan keinginan dalam
melestarikan budaya bersepeda tanpa
membedakan ras, gender, agama,
strata, dan status sosial.
Dalam perkembangannya,
PSBB telah menjadi sebuah komunitas
sepeda yang memiliki ciri khas
tersendiri. Keunikan sepeda tua dan
atribut bernuansa tempo dulu yang
dikenakan memberikan daya tarik dan
daya lirik bagi masyarakat khususnya
warga Kota Bandung. Mengayuh
sepeda tua memberikan kesan dan
pengalaman yang berbeda, meretas
jejak sejarah, menghargai jerih payah
dan perjuangan. Melalui setiap
kegiatannya, perkumpulan pecinta
sepeda onthel ini juga berupaya
menjaga dan ikut serta memelihara
kebersihan kualitas udara Kota
Bandung dengan terus mengupayakan
kegiatan bersepeda setiap hari dan
ikut serta menyambut Kota Bandung
sebagai kota tujuan wisata.
P S B B s e b a g a i w a d a h
komunitas sepeda zaman “baheula”
bersifat unitaristik, independen, dan
tidak berpolitik praktis secara aktif
dan ikut serta menjaga, melestarikan,
memelihara sepeda zaman “baheula”
yang dijiwai semangat kekeluargaan,
kebersamaan, dan kesetiakawanan
sosial.
Beragam kegiatan PSBB
sudah banyak dilaksanakan di berbagai
tempat sekitaran Kota Bandung dan
luar Kota Bandung. Salah satunya
adalah kegiatan “Sepeda dan Kreasi
Seni” yang diselenggarakan pada
tanggal 10 Oktober 2010 di Pasar Seni
ITB. Selain transportasi, sepeda juga
p u n y a f u n g s i s e b a g a i m e d i a
silahturahmi dan kreasi. Betapa
bersepeda dilakukan dengan riang dan
menyenangkan. Untuk berolah
raga,bekerja, bersekolah, berniaga
hingga bertamasya.
Dengan bersepeda pula
orang-orang dapat saling berkunjung.
Bahkan karena lajunya yang relatif
santai tapi pasti, saat bersepeda
seseorang dapat menyapa orang yang
dikenalnya. “Krining” bel pun dapat
digunakan untuk sekedar menyatakan
“Hallo!”.
Kehadiran komunitas sebagai
wadah berkumpul dan berbagi akan
se sama pehob i , d i r a sa cukup
menunjang dalam proses menjalin
si laturahmi dan “babarayaan”.
Harapannya tentu silahturahmi yang
terjalin kian erat dan menambah
jumlah saudara.
Bernosltalgia hingga berbagi
pengalaman soal sepeda menjadi nilai
tambah dalam memperkokoh pondasi
organisasi secara keseluruhan.
Organisasi yang berkembang menuju
kemajuan adalah jer ih payah,
perjuangan dan pengorbanan seluruh
elemen yang ada di dalamnya. Mulai
dari anggota, pengurus, hingga sistem
dan prinsip organisasi yang dijalankan.
Kekuatan organisasi akan bertambah pula
dengan munculnya beragam kreativitas dan inovasi
dari berbagai elemen tadi. Tak dipungkiri, kritik
yang membangun dan memotivasi pun diperlukan
sebagai bekal untuk perkembangan dan kemajuan
bersama.
Betapa banyak kreasi yang bisa dihadirkan
dari kereta angin ini. Tak sedikit kreasi terlahir dari
sejumlah ide dan pemikiran yang bermula dari
kunjungan silahturahmi. Masih ingat ketika sebuah
kreasi berupa instalasi seni dengan media sepeda
menjadi tumpeng raksasa? Kreasi yang positif
adalah sesuatu yang mesti dihargai. Apapun itu.
“Jenis sepedah Durkopp merupakan salah
satu sepeda pabrikan terbaik asal Jerman, tepatnya
di Bielefeld, Jerman”, ungkapnya. Pada
pertengahan abad ke-19 kegiatan industri di
Jerman mengalami evolusi besar-besaran disaat
hampir semua pabrikan beralih ke industri tekstil.
Semua berlomba mengimpor mesin tenun dari
negeri Paman Sam. Namun kemudian, semua mesin
itu akhirnya terkendala oleh pasokan onderdil yang
kurang sehingga banyak mesin tenun rusak dan
tidak bisa digunakan. Dua orang mekanik andal asal
Bielefeld, Baer dan Koch, berinisiatif untuk
membangun pabrik pembuatan mesin tenun sendiri
agar tidak mengandalkan mesin impor.
Kesuksesan mereka pun tercapai dan
mengundang banyak pengusaha untuk ikut serta
dalam pembuatan mesin tersebut. Pada 1865 Baer
memutuskan untuk mendirikan pabrik sendiri.
Begitu pun Koch, dia memulai usaha sendiri dengan
nama Koch & Co Karyawan Koch, Durkopp dan
Schmidt yang juga ahli dalam bidang mesin besar
ternyata telah merancang sebuah mesin tenun
sendiri sejak tahun 1861. Namun kemudian mereka
berdua mengundurkan diri dari Koch & Co dan pada
1867 mendirikan perusahaan mesin tenun sendiri
dengan nama Durkopp & Schmidt, selama kurang
lebih 20 tahun, kota Biefield menjadi salah satu
pemasok mesin-mesin tenun berkualitas ke seluruh
penjuru dunia internasional sebagai mesin tenun
terbaik saat itu.
Namun, saat krisis industri tahun 1880
disebabkan pertumbuhan industri nasional yang
bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri,
membawa Jerman pada titik keterpurukan
termasuk industri alat berat. Hal itu membuat
Schmidt's mengundurkan diri dari saham Durkopp &
Foto atas: Tumpeng onthel yang dibuat oleh PSBB. Tumpeng ini terbuat dari sekira 200
sepeda onthel
Schmidt yang kemudian berubah nama menjadi
Durkopp & Co.
Karena industri mesin tenun mengalami
kemunduran, mereka pun lantas membuat sebuah
gebrakan baru dengan mendirikan pabrik sepeda
pertama di Jerman. Produksi pertamanya mendapat
sambutan positif dari masyarakat dan terjual laris.
Keberhasilan tersebut membuat mereka harus
bersemangat untuk melanjutkan produksi sepeda.
Langkah ini pun diikuti oleh perusahaan lain
termasuk Korch & Co, tempat dia dulu bekerja. Tak
lama berselang industri sepeda mulai memasuki era
keeamsan dan menunjang kembali perekonomian
Jerman khususnya di Kota Bielefeld.
Banyak orang mengagumi keberadaan
sepeda tua. Dengan bangga mereka merawat dan
menjaga sepeda tua miliknya. Tahun pembuatannya
tergolong sangat tua, bentuknya aneh hingga
kelengkapannya yang orisinil dengan harganya yang
mahal.
Kendati demikian, ada pula yang sekadar
memilikinya hanya dengan asal bisa jalan, asal
punya, asal bisa ngegowes hingga terkesan “asal-
asalan” dan terkadang menuai komentar. Sebagian
memandang sebelah mata dengan mencibir,
merendahkan serta menilai biasa-biasa saja. Ada
pula orang-orang yang meremehkan dan tidak peduli
keberadaan para goweser sepeda onthel ataupun
sepeda lain pada umumnya.
Sah-sah saja jikalau di antara para onthelis
saling menilai, memuji, berkolaborasi, bertukar
pikiran hingga saling tukar barang (barter ataupun
jual-beli). Namun sangat disayangkan seandainya di
antara kita ada yang saling merendahkan sepeda
onthel kepunyaan orang lain, menilai dengan
m e m b a n d i n g - b a n d i n g k a n a t a u p u n
mengesampingkannya lantaran sepedanya odong-
odong. Sungguh terlalu!
Menghargai seseorang dengan minat,
adanya keinginan dan mulai menyukai dunia onthel
adalah harga yang sangat tinggi daripada
mencemooh . Ha r ga i l a h me reka dengan
kreativitasya, perjuangan berburunya, usaha dan
prinsip mereka dalam melestarikan sepeda tua
sebagai salh satu bentuk atau bukti sejarah, budaya,
dan seni zaman dulu.
Buktinya, di Indonesia sepeda onthel bisa
sejajar dengan kendaraan lainnya di zaman modern
ini. Mulai dari harganya, perlakuannya dalam event-
event pemerintahan, jadi media pajangan di hotel
berbintag, properti pada acara-acara TV, iklan,
syuting sinetron, dan masuk sebagai tamu negara
sekalipun. Jadi, jangan anggap remeh onthelku.
Berikut wawancara Trivan dan Nalendra
dengan Irwan Akhmad selaku sekretaris dari
komunitas PSBB:
Siapakah yang pertama kali terinsiprasi untuk
merintis komunitas sepedah onthel ini?
Bandung sebagai ibukota Jawa Barat,
tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Apalagi kota yang berjuluk 'Kota
Kembang' ini dikenal sebagai kota yang sangat cantik
dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga
yang tumbuh. Tak heran, kota terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya ini juga
dikenal dengan sebutan Parijs van
Java karena keindahannya.
PSBB-West Java
dibentuk oleh delapan
onthel i s , d iantaranya
adalah Dodo, Riki, Toto, Idoy,
A s e p , M u n g i n d a n
B a m b a n g . M e r e k a
Foto atas: Sosok Yahya Johari,Ketua PSBB Kepengurusan Tahun 2012
800 anggota resmi dan simpatisanbersama mendukung kegiatan Paguyuban Sepeda Baheula Bandoeng -West Java, untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota pariwisata.“ “
membentuk PSBB-West Java pada
tanggal 31 Januari 2005 atas dasar
persamaan mencintai dan menggemari
salah satu alat transportasi yang
bersejarah tersebut. Pada awalnya,
mereka adalah pecinta dan penggemar
sepeda onthel yang kerap berkumpul
di Masjid Pusdai Bandung setiap hari
Minggu pagi.
Mengapa anda lebih memi l ih
komunitas sepeda onthel ini untuk
dijadikan komunitas ”Paguyuban
Sapedah Baheula Bandung”, sebagai
k o m u n i t a s p e n g g e r a k k o t a
pariwisata?
Pada awalnya yang membuat
kami semakin percaya diri untuk
menjadikan Kota Bandung sebagai
kota pariwisata, adalah acara
”Bandung Lautan Onthel” tahun 2010
acara tersebut dihadiri oleh 3.000
orang peserta, dan kita mampu
melakukan itu, mudah-mudahan 2013
sekarang akan semakin banyak peserta
y a n g h a d i r. I t u k e g i a t a n n y a
internasional, jadi temen-temen
komunitas dari luar negeri juga mau
hadir ke sini (Kota Bandung). Malaysia
dan Belanda akan hadir, ini merupakan
salah satu momentum yang paling
berkesan, tidak hanya bagi anggota
PSBB dan juga bagi temen-temen di
d a e r a h l a i n . K a m i b i a s a n y a
menggalang acara itu tidak hanya
dalam 1 hari saja artinya kami
mencoba hanya menyelenggrakan
event biar bisa dikenang sampai
kapanpun.
Bagaimana cara komunitas ini
mensosialisasikan informasi event
besar di Bandung kepada komunitas
yang berada di luar negeri?
Kami membuka jaringan
melalui internet, dan sebagainya dan
itu ada penghubungnya artinya
beberapa teman kita yang hobi
bersepedah, ia sekolah di Belanda.
Nah mereka menghubungkan itu, dari
mulai perkembangan sepedah di
I n d o n e s i a k e B e l a n d a , j a d i
tersosialisasikan. Tentu mereka pun ada yang sudah
pernah ke Bandung. Yang selalu mengikuti
kunjungan acara komunitas itu dari Malaysia.
Sehingga mereka dapat saling bercerita kepada
sesamanya yang di sana, belum pernah hadir di
acara Bandung Lautan Onthe l . Ma lays ia
mengembangkan komunitasnya ketika mereka
pertama kali datang ke Bandung, pada tahun 2010
yang hanya berjumlah 2 orang. Ini menjukkan efek
yang luar biasa dari adanya event besar yang selalu
diagendakan komunitas Onthel di Indonesia,
terkhusus di kota Bandung.
Selain sepeda onthel, hal apa sajakah yang
menjadi ciri khas dari komunitas sepeda onthel
ini?
Selain kegiatan yang selalu menunjukkan
sepedah baheula ini, kami pun kerap kali
menggalakan berbagai aktivitas, seperti karnaval
dengan menggunakan kostum. Baik itu kostum
tradisional, baju demang, baju koloni, pejuang pada
zaman dulu, sampai dengan menjual bursa onderdil.
Jadi bursa onderdil itu baik yang bakal maupun yang
baru. Baru tetapi stok lama contohnya onderdil dari
tahun 1970, namun masih baru yang disimpan di
gudang, sangat lama dan di dalam kegiatan
“klitikkan” ini dalam bahasa Jawa artinya pasar
dadakan (loak), akan dijual kembali dengan harga
terjangkau.
Kegiatan yang bermakna sosial seperti apakah
yang diagendakan oleh komunitas PSBB?
Yang jelas si lahturahmi, itu akan
d imanfaatkan sebaga i momentum a jang
silahturahmi, jadi dari daerah pelosok Indonesia kita
dapat berbagi, bercerita, dan sharing tentang
sepedah. Juga di berbagai daerah ada seminar
tentang sepedah, jadi memberikan wawasan
tentang sejarah sepedah atau mengupas tentang
suatu merek sepeda dan itu biasanya disampaikan
oleh para pakar sepeda tua di Indonesia. Kegiatan
sosial lainnya seperti donor darah di PMI, sosialisasi
kesehatan gratis, tetapi yang jelas tidak terlepas
da r i keg i a tan -keg i a tan komun i ta s yang
berlandaskan silahturahmi.
Selain kunjungan PSBB ke Malaysia, ke mana
lagikah kunjungan yang paling jauh?
Kalau dari Indonesia masih Malaysia dan
Belanda, tetapi dari PSBB belum pernah ke Belanda,
tetapi untuk teman-teman di daerah ada. Karena
kitakan memiliki satu wadah KOSTI (Komunitas
Sepeda Tua Indonesia). Ya, nah itu yang menjadi
wadah komunitas-komunitas di daerah. Jadi begini,
jika temen-temen dari PSBB melakukan kunjungan
Foto kanan: Parkiran sepeda onthelyang telah dimodifikasi. Ketinggian
sepeda onthel yang telah dimodifikasi ini bisa mencapai hingga 2-3 meter.
ke Bogor, maka ada lagi komunitasnya dengan nama
yang sesuai di daerahnya, contohnya Onthel
Community Bogor. Cibinong, Cianjur, dan Garut juga
ada. Pokoknya ditiap kota sekarang sudah ada
komunitasnya. Akan tetapi KOSTI tidak memiliki
anggota, hanya mengorganisir setiap event
komunitas di daerah-daerah agar tidak bentrok. Jadi
tetap agenda PSBB sendiri akan selalu mengunjungi
komunitas yang berada di daerah lain dan tentu di
Indonesia. Untuk ke Belanda sendiri membutuhkan
persiapan yang panjang, mengurus segala prosedur.
Dan pergi ke Belanda kan tidak seperti kita
mengunjungi negara-negara di Asia, itu lebih ribet
karena harus mengurusi paspor dan visanya yang
cukup lama. Ke Belanda pun harus melakukan Paying
Money of Banking, harus mendeposito 30 juta
sampai 50 juta dan harus mempunyai jaminan dari
kedutaan besar. Pokonya rada ribet, tetapi
menyenangkan kalau sudah lolos. Untuk tahun
depan PSBB sudah memiliki rencana agar bisa
melakukan kunjungan ke Belanda.
Bentuk kerja sama seperti apa yang disahkan oleh
komunitas PSBB?
Kami selalu dilibatkan dengan event-event
pemerintahan seperti peringatan kota Bandung,
ulang tahun Jawa Barat, sosialisasi anti narkoba,
sosialisasi batik, dan sebagainya. Alhamdulilah
kegiatan-kegiatan di pemerintahan kita turut
dilibatkan. Artinya kita memang sangat mendukung
dengan apa yang diprogram pemerintah. Terpenting
adalah tidak bertentangan dengan visi dan misi kita.
Karena kita memiliki aspek-aspek terlibat dan
melibatkan diri, dari lingkungan hidup sudah jelas
kita bersepeda, pendidikan, dan layanan
masyarakat lainnya, kecuali kegiatan politik.
Apa kelebihan dari sepedah onthel ini sebagai
citra komunitas PSBB melesarikan budaya dan
nilai histori Indonesia zaman dahulu?
Zaman kembali berubah ketika modenisasi
hadir dengan berbagai kecanggihan teknologi,
perubahan pola dan gaya hidup manusia moderen.
Berdatangannya bermacam budaya dari luar negeri,
sangat berpengaruh pada lingkungan dan kehidupan
manusia Indonesia. Namun jangan sangka bahwa di
antara manus ia -manus ia Indones ia yang
bergelimang dengan kemewahan, bersanding
dengan kecanggihan teknologi dan modernisasi,
masih ada orang-orang yang mempertahankan dan
melestarikan budaya bersepeda.
Bagaimana sensasi dari keunikkan sepedah onthel
yang tinggi?
Guna melengkapi ragam raya ketangkasan
dan keterampilan bersepeda, Tim Atraksi PSBB
membuat sepeda tinggi (tall bike). Dirakit dari dua
rangka speda onthel. Sesuai namanya, sepeda
memiliki ukuran yang relatif lebih tinggi dibanding
sepeda dewasa pada umumnya. Ukuran tinggi frame
yang berbeda signifikan ini menjadikan posisi
pengendaranya lebih tinggi dari pengguna sepeda
lainnya. Alhasil, pesepda tinggi akan berada di atas
ketinggian rata-rata saat mengayuh dan melaju.
Apa harapan anda untuk pemuda-pemudi
Nusantara, sebagai regenerasi pewaris tahta dari
budaya tradisi yang hampir tertinggal di
Indonesia?
Mudah-mudah dengan adanya sepeda
betul-betul jadi suatu kekuatan besar terutama
dalam mempererat silahturahmi. Dan jelas kami
akan selalu memberikan kontribusi positif dari
beragam aspek dengan sepeda onthel, terutama
untuk masyarakat da warga kota Bandung. Minimal
kami dapat memberikan nilai positif dari budaya
tradisi dan pariwisata. Untuk lingkungan hidup
karena kita selalu bebas polusi karena kita
menggunakan sepeda. Tetapi jangan salah juga
walaupun sepeda-sepeda lain juga sama digowes
tidak ada polusi, akan tetapi mereka mungkin belum
menemukan cara bagaimana cara mengangkat
pariwisatanya, untuk sepeda-sepeda onthel yang
penting asal membantu sistem yang diangkat
mungkin akan bisa begitukan. Kebetulan Bandung
masih punya nilai-nilai negara dan heditorian, kita
memanfaatkan kesempatan itu untuk menambah
daya tarik pariwisata.
WAWANCARA & INVESTIGATIVE REPORTINGMeliput : Komunitas Onthel (Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java)Alasan Meliput : Mengenal lebih dekat keunikan aktivitas dari Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java.
Daftar Pertanyaan Liputan :
1. Apa visi dan misi dari kegiatan Komunitas Ontel (Paguyuban Sapedah Baheula)?
2. Kapan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” didirikan?
3. Siapakah yang pertama kali terinsiprasi untuk merintis komunitas sepedah onthel ini?
4. Mengapa anda lebih memilih komunitas sepeda onthel ini untuk dijadikan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula Bandung”, sebagai komunitas penggerak kota pariwisata?
5. Berapakah jumlah keanggotaan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” yang aktif sampai pada saat ini?
6. Di mana saja komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” ini melakukan kegiatan secara rutin?
7. Adakah dukungan dari pemerintah provinsi Jawa Barat terhadap setiap kegiatan yang
diselenggarakan oleh komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula”?
8. Dengan cara apa komunitas ini memberikan daya tarik kepada masyarakat, sehingga
masyarakat menjadi berantusias untuk menjadi anggota komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula”?9. Kegiatan yang bermakna sosial seperti apakah yang diagendakan oleh komunitas PSBB?
10. Mengenai sepedah, Bagaimana cara anda merawat sepedah antik ini agar selalu terlihat baru, sedangkan sepedah ini terbilang sudah cukup langka di Pulau Jawa?
11. Bagaimana cara komunitas ini mensosialisasikan informasi event besar di Bandung kepada komunitas yang berada di luar negeri?12. Selain sepeda onthel, hal apa sajakah yang menjadi ciri khas dari komunitas sepeda onthel ini?13. Selain kunjungan PSBB ke Malaysia, ke mana lagikah kunjungan yang paling jauh?14. Bentuk kerja sama seperti apa yang disahkan oleh komunitas PSBB?15. Apa kelebihan dari sepedah onthel ini sebagai citra komunitas PSBB melesarikan budaya dan
nilai histori Indonesia zaman dahulu?16. Bagaimana sensasi dari keunikkan sepedah onthel yang tinggi?17. Apa harapan anda untuk pemuda-pemudi Nusantara, sebagai regenerasi pewaris tahta dari budaya tradisi yang hampir tertinggal di Indonesia?
Narasumber : Irwan Akhmad (Sekretaris PSBB)
Alasan memilih narasumber : Beliau sebagai sekretaris PSBB (Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java), yang tentunya dengan harapan kami dapat memberikan informasi secara mendalam terkait laporan yang akan kami kemas, guna memenuhi tugas wawancara kami.
Jadwal Teknis Liputan...
Jadwal Teknis Liputan Komunitas PSBB West Java :
Nama Mahasiswa : Trivan Andreas Manihuruk – 41810084 Nalendra Agung Sangga Lasmana - 41810051
Hari/Tanggal Keterangan
Minggu, 21 Oktober 2012 Persiapan/Diskusi rencana melakukan wawancara dan membuat daftar pertanyaan pokok.
Rabu, 31 Oktober 2012 Wawancara dilaksanakan pada Pkl. 19.30 WIB, (sesuai dengan kesepakatan ”Kang Irwan Akhmad”, selaku narasumber dari PSB Bandung West Java).
Senin, 5 November 2012 Mengolah data dan mengedit laporan dari hasil wawancara.
Jumat, 9 November 2012 Mengumpulkan tugas, hasil dari liputan yang sudah dikemas menjadi hard copy.