sistem skeleton

44
SISTEM SKELETON 1.Dhiyan Wahanani A420100154 2.Yusufi Adi Sujatmiko A420100165 3.Hevi Al Azizah Riani A420100166 4.Nur Fitria H.K A420100167 5.Endang Sriningsih A420100173 6.Uswatun Khasanah A420100178 Kelompok 5 Anatomi Fisiologi Manusia

Upload: vidar

Post on 18-Mar-2016

252 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SISTEM SKELETON. Dhiyan WahananiA420100154 Yusufi Adi Sujatmiko A420100165 Hevi Al Azizah Riani A420100166 Nur Fitria H.K A420100167 Endang Sriningsih A420100173 Uswatun Khasanah A420100178 Kelompok 5 Anatomi Fisiologi Manusia 2012. Sistem Skeleton. 1. Proses Pembentukan Tulang. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM SKELETON

SISTEM SKELETON1. Dhiyan Wahanani A420100154

2. Yusufi Adi Sujatmiko A4201001653. Hevi Al Azizah Riani A420100166

4. Nur Fitria H.K A4201001675. Endang Sriningsih A4201001736. Uswatun Khasanah A420100178

Kelompok 5Anatomi Fisiologi Manusia

2012

Page 2: SISTEM SKELETON

Sistem Skeleton1. Proses Pembentukan Tulang

2. Persendian Antar Tulang

3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang

4. Penyembuhan Pada Gangguan Kesehatan Tulang

Page 3: SISTEM SKELETON

• Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast).

• Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehingga tulang menjadi keras.

Proses Pembentukan Tulang

Page 4: SISTEM SKELETON

Pembentukan Tulang(Osifikasi)

• Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago)

• Ada 2 Jenis Osifikasi, yaitu:Osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral

• Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intramembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya (Osifikasi gabungan)

Page 5: SISTEM SKELETON

Osifikasi Intramembran • Berasal dari mesenkim yang merupakan cikal

bakal dari tulang.• Proses perkembangan hewan vertebrata

terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm.

• Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah.

• Contoh :Tulang tengkorak yang berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

Page 6: SISTEM SKELETON

Osifikasi endokondral • Yaitu pergantian tulang rawan menjadi tulang

keras selama proses pertumbuhan.• Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada

pembentukkan sebagian besar tulang manusia.• Proses :1. sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan

muncul dibagian tengah dari tulang rawan.2. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi

osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.

Page 7: SISTEM SKELETON

Osifikasi Membran dan Endokondral(Osifikasi Gabungan)

• Pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah.

• Sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin.

• Kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.

Page 8: SISTEM SKELETON

Tulang Keras Dewasa• Komponen Organik

Terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.

• Komponen MineralTersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang.

Page 9: SISTEM SKELETON

Berdasarkan Pembentukanya Tulang dibagi Menjadi:

• Tulang ChondralYaitu tulang yang mengalami osifikasi dengan didahului oleh pembentukan tulang rawan lebih dahulu.

• Tulang MembranYaitu tulang yang terbentuk tanpa melalui bentuk tulang rawan, ini juga disebut tulang desmal.Arah pertumbuhan tulang ke luar dan ke dlam.Misalnya pada tulang pipih (tulang tengkorak, tulang belikat, tulang rusuk, dsb). Back

Page 10: SISTEM SKELETON

Persendian (articulatio) adalah hubungan antara dua atau lebih tulang tanpa mengingat sifat hubungan tersebut dapat atau tidak dapat bergerak secara langsung atau tidak langsung.Hubungan Antar Sendi:• Sinartrosis• Amfiartrosis • Diartosis

Persendian Antar Tulang

Page 11: SISTEM SKELETON

Sinartrosis• Adalah hubungan antar tulang yang tidak

memiliki celah sendi, hubungan antar tulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.

• tipe utama yaitu : suture dan sinkrondosis1. Suture adalah hubungan antar tulang yang

dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak

2. Sikondrosis adalah, hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa 

Page 12: SISTEM SKELETON

Amfiartrosis• Sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga

memungkinkan untuk sedikit gerakan.• Tipe ada dua, yaitu : simfisis dan sindesmosis

Simfisis, sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih.Contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan tulang kemaluan

Sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament.Contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.

Page 13: SISTEM SKELETON

Diartosis• Adalah hubungan antar tulang yang

kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.

• Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.

Page 14: SISTEM SKELETON

Ciri-ciri Diartosis :• Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau

kapsul jaringan ikat fibrous.• Bagian dalam kapsul dibatasi oleh

membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan.

• Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak.

• Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Page 15: SISTEM SKELETON

Contoh Sendi Diartosis :

• Sendi Peluru• Sendi Putar• Sendi Engsel• Sendi Pelana atau Sela• Sendi Luncur

Page 16: SISTEM SKELETON

Sendi PeluruPada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

Page 17: SISTEM SKELETON

Sendi EngselPada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

Page 18: SISTEM SKELETON

Sendi PutarPada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

Page 19: SISTEM SKELETON

Sendi PelanaPada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

Page 20: SISTEM SKELETON

Sendi LuncurKedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

Back

Page 21: SISTEM SKELETON

Gangguan Kesehatan Pada Tulang

1. Gangguan fisik

5. Gangguan pada Sistem Otot

2. Gangguan fisiologis

3. Gangguan persendian

4. Gangguan tulang belakang

Page 22: SISTEM SKELETON

• Adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang.

• Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam.

• Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan.

• Fraktura dibedakan menjadi 4 macam :1. Fraktura sederhana2. Fraktura kompleks3. Greenstick4. Comminuted

1. Gangguan fisik

Page 23: SISTEM SKELETON

Fraktura sederhanaMerupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya. 

Fraktura kompleksMerupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit

GreenstickMerupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.

ComminutedMerupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.

Back

Page 24: SISTEM SKELETON

• Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin.• Gangguan fisiologis pada tulang

dapat dicontohkan sbb :1. Rakhitis2. Osteoporosis3. Mikrosefalus4. Kelainan akibat suatu penyakit

2. Gangguan fisiologis

Page 25: SISTEM SKELETON

Rakhitis• Rakhitis merupakan penyakit tulang yang

disebabkan kekurangan vitamin D.• Vitamin D berperan dalam proses

penimbunan senyawa kapur di tulang.• Kekurangan vitamin D akan menyebabkan

tulang menjadi tidak keras.• Pada penderita rakhitis terlihat bagian

kaki (tulang tibia dan fibula) melengkung menyerupai huruf X atau 0

Page 26: SISTEM SKELETON

• MikrosefalusMerupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.

• Kelainan akibat suatu penyakitPenyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.

Page 27: SISTEM SKELETON

Osteoporosis• Merupakan gangguan tulang dengan gejala

penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh.• Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasi dan

penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan bahan tulang.

• Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria maupun wanita.

Back

Page 28: SISTEM SKELETON

Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut :1. Dislokasi2. Terkilir (keseleo)3. Ankilosis4. Artritis

3. Gangguan Persendian

Page 29: SISTEM SKELETON

DislokasiDislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen yang sobek atau tertarik

Terkilir (keseleo)Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi

AnkilosisAnkilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian. .

ArtritisArtritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi.

Page 30: SISTEM SKELETON

Gangguan artritis dapat dibedakan menjadi :

• Rhematoid merupakan proses peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di persendian.

• Osteoartritis merupakan penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian.

• Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalan rnetabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian. Back

Page 31: SISTEM SKELETON

• Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang.

• Contoh :1. Skoliosis2. Kifosis3. Lordosis4. Subluksasi

4. Gangguan pada Tulang Belakang

Page 32: SISTEM SKELETON

• Skoliosis, melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan atau kiri• Kifosis, perubahan kelengkungan pada

tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang menjadi bongkok• Lordosis, melengkungnya tulang belakang di

daerah lumbal atau pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang• Subluksasi, gangguan tulang belakang pada

segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan.

Back

Page 33: SISTEM SKELETON

Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan mempengaruhi aktivitas gerak.

• Atrofi• Hipertrofi• Hernia abdominalis• Tetanus• Distrofi otot• Miastenia gravis

4. Gangguan pada Sistem Otot

Page 34: SISTEM SKELETON

AtrofiAtrofi merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomielitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus.Virus ini  menyebabkan kerusakan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.

HipertrofiHipertrofi merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat.Hipertrofi disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar

Page 35: SISTEM SKELETON

Hernia abdominalisHernia abdominalis merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebu

TetanusTetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium tetani.

Page 36: SISTEM SKELETON

Distrofi ototDistrofi otot merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak.Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat genetik.

Miastenia gravisMiastenia gravis merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan.Penyakit ini disebabkan oleh hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal.

Back

Page 37: SISTEM SKELETON

Penyembuhan Pada Gangguan Kesehatan Tulang

3. Gangguan Pada Tulang Belakang

2. Gangguan Fisiologis

1. Gangguan Fisik

Page 38: SISTEM SKELETON

1. Inflamasi, terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang, yaitu Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putih besar) yang akan membersihkan daerah luka (patah tulang)

2. Proliferasi sel, Dalam sekitar 5 hari, hematoma akan mengalami organisasi. Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast.

Gangguan Fisik

Page 39: SISTEM SKELETON

3. Pembentukan kalus, Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur.

4. Osifikasi, Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 minggu setelah patah tulang melalui proses penulangan endokondral.

5. Remodelling, Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya

Page 40: SISTEM SKELETON

• RakhitisPengobatan melibatkan peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat dan vitamin D, Paparan terhadap sinar ultraviolet ß, minyak ikan cod, halibut minyak hati, dan viosterol merupakan sumber vitamin D.

• Osteoporosis1. Penanganan secara non farmakologi2. Penanganan secara farmakologi

Gangguan Fisiologis

Page 41: SISTEM SKELETON

• Penanganan secara non farmakologi ;1. mengurangi konsumsi kopi,2. menghentikan kebiasaan merokok,3. Aerobic, dan4. latihan beban (misalnya berjalan kaki,

naik tangga).• Penanganan secara farmakologi;

Terapi untuk meningkatkan kepadatan tulang kalsium :1. vitamin D dan metabolitnya,2. kalsitonin,3. Estrogen, dan4. terapi hormonal.

Page 42: SISTEM SKELETON

• Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang

• Kelengkungan <200 biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan,

• Jika kelengkungan antara 25-300 , biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang.

Gangguan Pada Tulang Belakang

Page 43: SISTEM SKELETON

• Jika kelengkungan mencapai 400 atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.• Pada pembedahan dilakukan perbaikan

kelengkungan dan peleburan tulang-tulang.• Tulang dipertahankan pada tempatnya

dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).• Sesudah dilakukan pembedahan

mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.

Page 44: SISTEM SKELETON

Terimakasih^_^