makalah sistem muscular dan skeleton

24
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa. Struktur tulang dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat badan. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis. Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang. Sebenarnya pada saat baru lahir jumlah tulang lebih banyak sekitar 300 buah. Pada perkembangan tubuh selajtnya beberapa tulang bergabung menjadi satu. Dalam tubuh kita ada 4 kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan. Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana anatomi sistem skeleton? 2. Apa saja macam-macam tulang dan fungsinya ? 3. Bagaimana anatomi sendi ? 4. Apa saja macam-macam sendi ? 1

Upload: irnandasusanti

Post on 12-Apr-2017

397 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah sistem muscular dan skeleton

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa.

Struktur tulang dan jaringan ikat  menyususn kurang lebih 25 % berat badan.

Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam

tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta

tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang

berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di

sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis.

Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang. Sebenarnya pada

saat baru lahir jumlah tulang lebih banyak sekitar 300 buah. Pada perkembangan

tubuh selajtnya beberapa tulang bergabung menjadi satu. Dalam tubuh kita ada 4

kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak

baraturan. Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi sistem skeleton?

2. Apa saja macam-macam tulang dan fungsinya ?

3. Bagaimana anatomi sendi ?

4. Apa saja macam-macam sendi ?

5. Bagaimana fisiologi sistem skeleton ?

6. Bagaiaman proses pembentukan tulang ?

7. Bagaimana proses remodelling tulang ?

8. Bagaimana anatomi sistem muscular ?

9. Bagaimana fisiologi sistem muscular ?

1

Page 2: Makalah sistem muscular dan skeleton

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Sistem Skeleton

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan

hidup yang kaya akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan

kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras

dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang

membuatnya kuat dan elastis.

Tulang terbentuk atas jaringan ikat yang tersusun dari substansi organik

seperti kolagen, dan substansi inorganik, terutama kalsium dan fosfat. Kombinasi

tersebut menghasilkan satu substansi terkeras dalam tubuh.

B. Macam-Macam Tulang dan Fungsinya

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang yang satu sama lainnya

saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8

buah), tulang wajah(14 buah), tulang telinga dalam (6 buah), tulang lidah(1 buah),

tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah), tulang yang membentuk tulang

belakang dan gelang pinggul (26 buah), tulang yang membentuk lengan (anggota

gerak atas) (64 buah), tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62

buah).

2

Page 3: Makalah sistem muscular dan skeleton

Berdasarkan letaknya pada tubuh, kerangka manusia dikelompokkan

menjdai rangka axsial dan rangka appendicular.

1. Rangka Axsial

Rangka axsial terletak pada garis tengah tubuh, terdiri dari tulang tengkorak/

kepala, hyiod, tulang belakang dan tulang-tulang yang membentuk rongga

dada.

2. Rangka Appendicular 

Terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang.

Merupakan rangka anggota gerak yang terdiri dari tulang-tulang gelang bahu,

anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul, dan anggota gerak

bawah (ekstremitas inferior)

3

Page 4: Makalah sistem muscular dan skeleton

4

Page 5: Makalah sistem muscular dan skeleton

Menurut bentuknya tulang dapat dibagi dalam:

a. Tulang panjang/pipa.

Merupakan tulang-tulang yang ukuran panjangnya terbesar. Tulang panjang

dijumpai pada tulang-tulang anggota gerak (ekstremitas). Tulang panjang terdiri

dari bagian badan/batang tulang yang disebut diaphysis, di dalamnya terdapat

rongga yang disebut canalis medularis. Tulang panjang terdiri dari gugusan atau

diafisis yang mengandung tulang padat, dengan dua ekstremitas epifisis yang

mengandung tulang berpori. Struktur yang berada disekitarnya disebut

periosteum, suatu penutup yang sangat vaskular dan berwarna putih padat yang

melindungi tulang dari cedera dan menjadi tempat melekatnya tendon dan

ligamen. Di bawah periosteum diafisis, terdapat lapisan yang berisi sel tulang

khusus yang disebut osteoblas yang menghasilkan jaringan baru untuk gugusan

tulang. Dalam diafisis tulang, terdapat suatu kanal medular sentral yang

mengandung sumsum tulang kuning. Dikedua ujung tulang panjang terdapat

bagian yang disebut epifisis, yang merupakan pusat pertumbuhan tulang,

khususnya pada anak-anak.

Tulang anggota gerak lebih panjang karena perannya dalam membentuk

sendi dan menyediakan tempat lebih luas untuk melekatnya otot-otot.

Contoh tulang panjang adalah tulang clavicula, humerus, radius, ulna, femur,

tibia, fibula,dan falang.

b. Tulang pendek.

Tulang pendek tersusun atas tulang berpori dengan lapisan tipis tulang padat

pada permukaannya. Tulang pendek cenderung berbentuk kubus. Tulang pendek

yaitu tulang yang fungsinya untuk menahan suatu kekuatan dengan gerak terbatas.

Contoh tulang pendek adalah tulang patella dan os sesamoid ( carpal dan tarsal).

c. Tulang gepeng/pipih.

Merupakan tulang-tulang yang ukurannya lebarnya terbesar. Terbuat dari

dua lempeng sejajar tulang padat yang mengelilingi lapisan tulang berpori. Fungsi

5

Page 6: Makalah sistem muscular dan skeleton

tulang ini adalah untuk perlindungan atau menyediakan tempat untuk

menempelnya otot-otot.

Contoh tulang gepeng/pipih adalah os occipitaliis, parietalis, frontalis,

nasalis, lacrimalis, vomer, scapula, coxae, sternum, iga, dan patella.

d. Tulang tak beraturan.

Merupakan tulang dengan bentuk tidak beraturan. Memiliki bentuk yang

rumit dan komposisinya beragam.

Contoh tulang tak beraturan adalah tulang belakang (vertebra), dan tulang

wajah( maxillaris, pallatum, concha nasalis inferior dan hyoid).

C. Anatomi Sendi

Sendi merupakan suatu kontak atau hubungan antar tulang atau hubungan

antara tulang dengan tulang rawan. Dengan kata lain, sendi adalah semua

pergabungan tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat

bergerak satu sama lain maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Stabilitas

sendi ini dipertahankan oleh jaringan ikat yang disebut ligamen yang mengikat

segmen tulang yang membentuk sendi tersebut.

D. Macam-Macam Sendi dan Fungsinya

1. Sendi Fibrosa

Sendi fibrosa adalah sendi yang tidak dapat bergerak.

6

Page 7: Makalah sistem muscular dan skeleton

Tulang dilekatkan dengan erat satu sama lain dengan tulang lain oleh serabut

kolagen yang kuat.

Contohnya adalah pada sutura tulang tengkorak.

2. Sendi Kartilaginosa (Amfiartrodial)

Merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak.Sendi ini ujung-ujung tulangnya

dibungkus oleh tulang rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat

sedikit bergerak.Ada 2 tipe sendi kartilaginosa :

a)      Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh

tulang rawan hialin. Contoh : sendi-sendi kostokondral.

b)      Simfisis adalah sendi yang tulang-tulangnya memiliki satu hubungan

fibrokartilago antara tulang selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti

permukaan sendi. Contoh : simfisis pubis dan sendi-sendi pada tulang punggung.

3. Sendi Sinovial

Adalah jenis yang paling lazim dan memungkinkan gerakan yang leluasa. Sendi

sinovial sepenuhnya diselimuti oleh kapsula fibrosa yang dibatasi oleh membran

sinovial. Membran ini menyekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi, yang

menyuplai nutrisi danmelumasi sendi. Permukaan tulang sendi ditutupi oleh

kartilago hialin yang keras. Sendi sinovual dilindungi otot yang mencegahnya dari

dislokasi dengan mencegah gerkan ekstrem, dan menjadi penyokong dari ligamen

yang kuat.

Ada beberapa jenis sendi sinovial, yaitu :

a)      Sendi peluru, yaitu memungkinkan gerakan bebas penuh. Misalnya:

persendian panggul dan bahu.

b)      Sendi engsel, yaitu memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah.

Contoh : siku dan lutut.

c)      Sendi pelana (sendi pelana dua sumbu), yaitu memungkinkan gerakan pada

dua bidang yang saling tegak lurus. Contoh : sendi pada dasar ibu jari.

d)     Sendi poros atau putar, yaitu memungkinkan rotasi untuk melakukan

aktivitas seperti memutar pegangan pintu. Contoh : sendi antara radius dan ulna.

7

Page 8: Makalah sistem muscular dan skeleton

e)      Sendi peluncur, yaitu memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah.

Contoh : sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

E. Fisiologi Sistem Skeleton

a. Penuaan Pada Tulang

Baik tulang rawan maupun jaringan tulang akan mengalami degenerasi

dengan lanjutnya usia. Tulang rawan yang berwarna kebiruan akan berubah

menjadi kekuningan, yang tadinya lentur menjadi lebih kaku dan rapuh. Keadaan

ini juga terjadi pada rawan sendi, sehingga dapat timbul gejala radang pada sendi.

Saat berumur sekitar 30 tahun, pembentukan sel-sel tulang baru oleh

osteoblast mulai berkurang, sedang kerja osteclast menghancurkan tulang tetap

berjalan, sehingga pada umur 50an terjadi pengeroposan tulang yang disebut

osteoporosis. Pada wanita terjadi lebih cepat, khususnya sesudah mengalami masa

8

Page 9: Makalah sistem muscular dan skeleton

menopause. Akibat pengeroposan membuat tulang menjadi rapuh dan mudah

patah.

F. Proses Pembentukan Tulang

Osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang

dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago)

yang berkembang menjadi tulang keras. Sebelum bayi lahir (prenatal),

kebanyakan jaringan tulang terdiri dari jaringan tulang rawan, struktur jaringan

tulang rawan ini di bentuk seperti bentuk jaringan tulang nantinya, jaringan ini

kemudian berubah bentuk menjadi jaringan tulang keras bila garam mineral sudah

di deposit kedalam matrix tulang oleh sel pembentuk tulang yang disebut

osteoblast. Proses perubahan ini disebut dengan osifikasi endokondral, proses

pembentukan tulang yang bukan dari tulang rawan ( sel membran ) disebut

osifikasi intramembran, misalnya tulang tulang pada daerah wajah dan kepala.

9

Page 10: Makalah sistem muscular dan skeleton

Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila

daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas,

bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.

Pada awalnya pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah

batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi

osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta,

perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada

bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi

primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan

pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian

terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada

sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk

dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan

dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga

untuk sumsum tulang.

Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epifise

sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan

demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting

dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang

disebut dengan cakram epifise.

10

Page 11: Makalah sistem muscular dan skeleton

Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus

membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah

diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan

tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah

rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar,

dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan

tulang baru di daerah permukaan.

Jadi pembentukan tulang keras berasal dari tulang rawan (kartilago yang

berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas

(sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap

satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf

membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang

menyebabkan tulang menjadi keras. 

Proses Remodeling Tulang

  Tulang merupakan jaringan yang terus menerus melakukan regenerasi

komponen-komponen ekstrasel dengan cara menghancurkan komponen tulang

yang sudah tua dan menggantikannya dengan yang baru. Proses ini disebut

remodeling tulang, yang melibatkan kerja sel-sel tulang tertentu. Sel-sel dalam

tulang yang terutama berhubungan dengan pembentukan dan resorpsi tulang ialah

osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Remodeling tulang dipengaruhi oleh hormon

estrogen. Hormon ini menekan resorpsi tulang sehingga dapat menghambat proses

kerapuhan tulang. Efek antiresorptif tersebut dapat pula dihasilkan melalui

kerjanya pada osteoblas, yang secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas

osteoklas. Estrogen terbukti dapat mengurangi laju penurunan massa tulang dan

risiko fraktur pada wanita dengan osteoporosis.

Pada orang dewasa terjadi pergantian sel sel tulang secara rutin, sel-sel

tulang yang tua akan di hancurkan oleh sel yang disebut osteoclast. Sel –sel yang

di hancurkan ini di gantikan dengan tulang baru oleh sel pembentukan tulang

(osteoblast) dengan mengambil kalsium yang ada di dalam darah. Setelah menjadi

matang osteoblas disebut osteosit.

11

Page 12: Makalah sistem muscular dan skeleton

Jadi melalui proses remodeling tadi jaringan tulang yang lama diganti

dengan tulang baru. Karena proses ini terjadi rutin ketebalan tulang dapat berubah

tergantung aktifitas fisik atau keseimbangan hormon, Orang dewasa

membutuhkan banyak kalsium pada diet nya di banding nak anak untuk

menyokong kerja osteoblast.

G. Anatomi Muscular

Muscular atau otot adalah jaringan yang selnya memiliki kemampuan untuk

berkontraksi. serabut otot terdiri dari beberapa serabut halus yang disebut

myofibril, dan tiap myofibril terdiri dari dua filamen protein, satu tebal dan yang

lain tipis. Filamen yang tebal disebut myosin, sedang yang tipis disebut actin.

Filamen filamen actin salin berhubungkan oleh struktur yang disebut z-line,

kemudian sebuah z-line dihubungkan dengan z-line lain oleh sacromere, yaitu

suatu unit fungsional kontraksi otot.

Jaringan ikat yang mengililingi seluruh otot disebut epimisum otot rangka

terdiri dari banyak sel yang tersusun pararel memanjang, dan berinti banyak yang

disebut serabut otot atau miofibrl yang bergabung membentuk fasikulus setiap

fasikulus dikelilingi oleh perimiseum setiap miofibril di bagi lagi menjadi

miofilamen tebal dan tipis, sitoplasma yang mengililingi miofilamen disebut

sarcoplasma Setiap miofibril terbagi dalam interfal reguler menjadi sarcomer -

sarcomer, yang di pisahlan oleh lempeng Z ( garis Z). Pada garis Z ini melekat

filamen tipis yang tersusun hexagonal. Pita I adalah pita yang memanjang dari

kedua sisi garis Z ke awal filamen tebal filamen filamen miosin membentuk pita

A. Zona H terletak pada pusat sarcomer dan garis M merupakan lempeng pada

filamen-filamen halus pada pagian tengah zona A yang menahan filamen –

filamen iosin tetap pada tempat nya sedemian rupa sehingga setiap filamen miosin

di kelilingi oleh 6 filamen aktin.

12

Page 13: Makalah sistem muscular dan skeleton

Terdapat tiga jenis otot yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Otot rangka

Otot rangka dikenal juga dengan otot sadar/volunter atau otot lurik.

Dinamakan otot lurik karena ditemukan garis lurik pada otot. Garis lurik

tersebut mengindikasikan adanya dua jenis filamen yang utama yaitu aktin

dan misoin. Otot rangka tersusun atas serabut yang panjangnya beragam

dari beberapa milimeter sampai 300 mm atau lebih. Serabut disusun secara

mendatar sebagai silinder tak bercabang, yang dikenal dengan miofibril.

Setiap sel otot mempunyai banyak nukleus dan ditunjang oleh jaringan

ikat. Terdapat tiga lapisan jaringan ikat yang dapat dikenali yaitu:

Epimisium, yang melapisi seluruh otot.

Perimisium, yang menyelimuti berkas serabut otot.

Endomisium, yang mengelilingi dan memisahkan sel otot individu.

2. Otot polos

Otot polos dikenal juga dengan otot tak sadar. Otot ini memebentuk

dinding organ internal seperti uterus, usus, kandung kemih, dan pembuluh

darah. Sel otot tersebut berbentuk gelendong dan masing-masing berisi

satu nukleus. Filamen aktin dan miosin juga terdapat dalam sel tersebut.

3. Otot jantung

13

Page 14: Makalah sistem muscular dan skeleton

Otot jantung ditemukan hanya pada dinding jantung. Otot ini merupakan

otot yang sangat khusus bertujuan untuk melakukan fungsinya secara

spesifik. Otot jantung dibentuk dari serabut yang pendek, silindris, dan

bercabang yang memiliki sel dengan masing-masing terdapat satu nukleus.

H. Fisiologi Sistem Muscular

Kontraksi otot membutuhkan energi yang disuplai oleh ATP. Energi ini

digunakan untuk melepaskan kepala atau ujung myosin dari filamen aktin. Tanpa

ATP kepala myosin akan tetap melekat pada filamen aktin sehingga otot akan

tetap kontraksi.

Otot akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan motorik dari pusat

motorik (otak ). Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan

yang disebut sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada

serabut otot. Langkah-langkah kontraksi otot :

1. Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka ujung saraf motorik akan

melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel berikutnya) yang berupa

asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis

2. Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion Ca2+ masuk

kedalam sarkoplasma otot

3 Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit troponin C yang menyebabkan

kompleks troponin-miosin secara fisik bergeser kesamping, membuka tempat

pengikatan jembatan silang aktin.

14

Page 15: Makalah sistem muscular dan skeleton

4. Dengan terbentuknya tempat pengikatan jembatan silang aktin menyebabkan

terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen aktin dan

menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi pendek

dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.

Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang berasal dari ATP dan

kreatin pospat. Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi ADP+posfat+energi dan

ADP menjadi AMP+posfat +energi. Pemecahan zat tersebut dalam keadaan

anaerob. Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen atau gula

yang dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi asam laktat

dan glukosa secara aerob.

15

Page 16: Makalah sistem muscular dan skeleton

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang,Tulang adalah jaringan ikat

yang kaya akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan

kristalin anorganik yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari

bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.Tulang

terbentuk atas jaringan ikat yang tersusun atas substansi organik,berdasarkan

tempatnya tulang di bagi menadi dua Rangka axsial adalah rangka yang terletak

pada garis tengah tubuh, terdiri dari tulang tengkorak/ kepala, hyiod, tulang

belakang dan tulang-tulang yang membentuk rongga dada. Rangka Appendicular 

adalah tulang yang Terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan jumlah tulangnya

sepasang

Sendi merupakan suatu kontak atau hubungan antar tulang atau hubungan

antara tulang dengan tulang rawan pada tubuh manusia terdapat 3 Sendi

Fibrosa ,Sendi Kartilaginosa (Amfiartrodial), Sendi Sinovial.

Muscular atau otot adalah jaringan yang selnya memiliki kemampuan

untuk berkontraksi. serabut otot terdiri dari beberapa serabut halus yang disebut

myofibril, dan tiap myofibril terdiri dari dua filamen protein, satu tebal dan yang

lain tipis. Filamen yang tebal disebut myosin, sedang yang tipis disebut actin.

16

Page 17: Makalah sistem muscular dan skeleton

DAFTAR PUSTAKA

Jeremy Ward, Dkk, At a Glance Fisisologi, Jakarta: Erlangga, 2007

Linda Wylie, Esensisal Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Jakarta:

EGC, 2010

Lukman dan Nurma, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Muskuloskeletal, Jakarta: Salemba

Rusbandi Sarpini, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis,

Bogor:In Media, 2015

Syaifuddin, Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: EGC,

2006

William F. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC, 2002

17