sistem sampah

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arsitektur merupakan ilmu dalam seni merancang sebuah bangunan. Sebuah bangunan dikonotasikan dengan rumah ataupun gedung dimana didalamnya terdapat unsur-unsur yang mutlak harus ada agar terciptanya sebuah bangunan yang utuh dan sempurna. Unsur-unsur tersebut meliputi dari bagian-bagian dalam maupun luar bangunan beserta unsure buatan dan alami diantaranya ialah sampah. Sampah dalam segi arsitektur sangatlah berkaitan erat dimana dalam suatu bangunan pasti memberi dampak kotor dimana dilihat dari segi sampah rumah tangga seperti palstik ,bekas cucian dan sisa-sisa makanan Sampah merupakan material sisa yang diinginkan stelah berakhirnya suatu proses, dimana sampah adalah buatan manuasia. Dalam segi arsitektur sampah dapat memperlambat dalam perencanaan bangunan . Berdasarkan jenis-jenis sampah,sampah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: sampah rumah tangga, pertanian, perkantora, perusahaan, rumah sakit, pasar, dlll. Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan mejadi 2 yaitu: sampah organic dan anorganik. 1 | Sains Bangunan & Utilitas 1

Upload: redty

Post on 30-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

_

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Sampah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Arsitektur merupakan ilmu dalam seni merancang sebuah bangunan. Sebuah

bangunan dikonotasikan dengan rumah ataupun gedung dimana didalamnya terdapat unsur-

unsur yang mutlak harus ada agar terciptanya sebuah bangunan yang utuh dan sempurna.

Unsur-unsur tersebut meliputi dari bagian-bagian dalam maupun luar bangunan beserta

unsure buatan dan alami diantaranya ialah sampah.

Sampah dalam segi arsitektur sangatlah berkaitan erat dimana dalam suatu bangunan

pasti memberi dampak kotor dimana dilihat dari segi sampah rumah tangga seperti

palstik ,bekas cucian dan sisa-sisa makanan

Sampah merupakan material sisa yang diinginkan stelah berakhirnya suatu proses,

dimana sampah adalah buatan manuasia. Dalam segi arsitektur sampah dapat memperlambat

dalam perencanaan bangunan .

Berdasarkan jenis-jenis sampah,sampah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

yaitu: sampah rumah tangga, pertanian, perkantora, perusahaan, rumah sakit, pasar, dlll.

Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan mejadi 2 yaitu: sampah organic dan

anorganik.

Sampah dikaitkan dalam segi arsitektur mempunyai dampak negative bagi kesehatan

tubuh dan juga dapat merusak lingkungan dengan sifatnya yang kotor dan bau.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sistem sampah?

2. Bagaimana sistem pengelolaan sampah?

3. Bagaimana metode-metode pengelolaan sampah?

4. Bagaimana sistem sampah terhadap objek bangunan?

1 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 2: Sistem Sampah

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui lebih dekat apa itu sampah,

2. Mengetahui bagaimana sistem pengelolaan pada sampah,

3. Mengetahui lebih dekat metode-metode pengelolaan sampah,

4. Mengetahui bagaimana sistem sampah yang terjadi pada objek bangunan.

1.4 MANFAAT

Mengetahui lebih dekat dalam pemaahaman sistem sampah dan dapat menggunakan

sampah dengan sebaik-baikya dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar.

2 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 3: Sistem Sampah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sampah

  Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada

sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap

fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,

terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal

juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir

semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang

kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Sampah dari rumah tinggal merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau

lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Dari kelompok

sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton, kain,

kayu, kaca, daun, logam, dan kadang-kadang sampah berukuran besar seperti dahan pohon.

Praktis tidak terdapat sampah yang biasa dijumpai di negara industri, seperti mebel, TV

bekas, kasur dll.

Jenis-jenis Sampah :

A. Berdasarkan sumbernya:

Rumah Tangga

Pertanian

Perkantoran

Perusahaan

Rumah Sakit

Pasar dll.

3 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 4: Sistem Sampah

B. Berdasarkan sifatnya:

Sampah organik - dapat diurai/basah (biodegradable)

Sampah anorganik - tidak terurai/kering (non-biodegradable)

a. Sampah Organik

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan

yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau

yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah

rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah

organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

b. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral

dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat

di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan

tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan

dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,

misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

C. Berdasarkan Bentuknya

a. Sampah Padat

Sampah padat adalah semua bahan buangan selain kotoran manusia,

urine dan sampah cair. Sampah padat dapat berupa samapah rumah tangga:

sampah dapur, sampah kebun, sampah plastik, gelas,dll. Menurut bahannya,

sampah padat dikelompokkan menjadi sampah organic dan sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang mengandung bahan-bahan organic,

seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, rumput pada waktu pembersihan

kebun,dll.

4 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 5: Sistem Sampah

b. Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang sudah digunakan dan tidak

dibutuhkan kembali serta dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Samapah dalam jumlah besar dating dari aktifitas industry (limbah), misalnya

pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hamper semua produk industry

akan menjadi sampah, jumlah sampah hampir sama dengan jumlah konsumsi.

Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah

sembarangan misalnya membuang ke selokan.

c. Sampah Alam

Sampah alam adalah sampah yang diproduksi dari kehidupan liar,

seperti daun-daun kering dihutan yang terurai menjadi tanah. Sampah alam

dapat menjadi masalah dalam kehidupan sekitar, misalnya daun-daun kering

dilingkungan permukiman.

d. Sampah Manusia

Samapah manusia adalah sampah yang dihasilkan dari pencernaan

manusia, seperti kotoran manusia dan urin. Samapah manusia dapat menjadi

bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai sarang penyakit

yang disebabkan virus dan bakteri. Cara pencegahannya adalah dengan cara

hidup yang higienis dan sanitasi.

e. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh penggunaan

barang oleh manusia, yaitu sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.

Jumlah sampah jenis ini masih sangat kecil dibandingkan sampah-sampah

yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industry.

5 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 6: Sistem Sampah

Dampak Limbah Sampah :

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik

adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan :

Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakkan lalat yang dapat

mendorong penularan infeksi,

Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan

tikus.

b. Menurunnya kualitas lingkungan,

c. Menurunnya estetika lingkungan :

Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakkan akan menjadikan

lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.

d. Terhambatnya pembangunan Negara :

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan

pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata

tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut

menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan

wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.  

2.2. Sistem Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur

ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

material sampah yang dihasilkan dari kegiatan utama manusia, dan biasanya dikelola untuk

mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengolahan sampah

juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengolahan sampah bias melibatkan

zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing

jenis zat.

6 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 7: Sistem Sampah

Gambar : Pengelolaan Sampah

Praktek pengolahan sampah berbeda antara Negara maju dengan Negara berkembang,

berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah

perumahan dengan daerah industri. Pengolahan sampah yang tidak berbahaya dari

permukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah, sedangkan untuk sampah dari area kemorsial dan industry biasanya ditangani oleh

perusahaan pengolah sampah.

Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang

diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan

sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat

sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik,

serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:

a) Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik

dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik  disetiap

kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.  

b) Pemanfaatan Kembali

7 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 8: Sistem Sampah

Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan).  Sampah

yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah

lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata. 

Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan

composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat

direduksi hingga mencapai 25%.

Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak

langsung. 

Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang

berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.  Sedangkan

pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas

seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum

dalam kemasan.

Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari

kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya

mencapai ±  10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir

(TPA).  Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-

masing Pemda.

Tujuan Pengolahan Sampah :

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat:

Pemanfaatan sampah),

Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi

lingkungan hidup.

Konsep Pengolahan Sampah :

8 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 9: Sistem Sampah

Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam

penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-

konsep yang digunakan adalah:

Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 R " Reduce (Pembatasan

sampah), Reuse (Penggunaan kembali sampah) dan Recycle (Pendaur ulangan

sampah), yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan

keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar

dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah

untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk

menghasilkan jumlah minimum limbah.

Gambar : Diagram dari hirarki limbah

Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah / Extended Producer

Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk

mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk

mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke

dalam pasar harga produk.

Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana

pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan

pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk

membayar sesuai dari pembuangan.

9 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 10: Sistem Sampah

Manfaat pengelolaan sampah adalah :

Mengehemat sumber daya alam

Mengehemat Energi

Menguranagi uang belanja

Menghemat lahan TPA

Lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman

2.3. Metode-metode Pengolahan Sampah

A. Metode Pembuangan

a. Penimbunan darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk

membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan

ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau

lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola

dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah.

Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik

akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah

, menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping

lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat

berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan

gunung sampah)

10 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 11: Sistem Sampah

(Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.) (Penimbunan darat sampah di Hawaii.)

Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah

metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.

Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan

ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah

mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang

terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan

dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk

membangkitkan listrik.

Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang ditinggalkan, lubang bekas

pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sampah biasanya dipadatkan untuk

menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama.

Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang

untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari

tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakaran atau dibakar di mesin

berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

B. Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk

digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang,

pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil

kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode

baru dari daur ulang terus ditemukan, diantaranya :

a. Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan

dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang

dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari

sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),

atau dari sampah yang sudah tercampur.

11 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 12: Sistem Sampah

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja

makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran,

majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di

daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih

susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis

bahannya.

b. Pengolahan biologis

Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa

diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan

istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk

dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

12 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 13: Sistem Sampah

Gambar : Pengkomposan Sampah

Contoh dari pengelolaan sampah yang menggunakan teknik pengkomposan

adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana

sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman

dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

c. Pemulihan Energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan

cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara

mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain.

(Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di Jerman,

2007)

Daur-ulang melalui cara "pemulihan energi" bervariasi mulai dari

menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai

menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari

turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang

berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin

oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi.

Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan

cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan

13 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 14: Sistem Sampah

menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk

seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih

digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis

(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk

menghasilkan listrik dan uap.

C. Metode Penghindaran dan Pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat

sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode

pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang

yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali

(seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk

menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan

mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang

sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

2.4. Cara menangani dan mengelola sampah rumah tangga

Pewadahan sampah adalah salah satu cara penampungan sampah

sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Dalam tahap penampungan sampah, masalah

pewadahan memegang peranan yang sangat penting, oleh sebab itu tempat

sampah adalah mejadi tanggung jawab individu yang menghasilkan sampah,

sehingga tiap sumber sampah mempunyai tempat sampah sendiri. Tempat

penyimpanan sampah pada sumber diperlukan untuk menmpung sampah yang

dihasilkannya agar tidak tercecer atau berserakan. Volumenya tergantung

kepada jumlah sampah per hari yag dihasilkan oleh tiap sumber sampah dan

frekuensi serta pola pengumpulan yang dilakukan.

14 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 15: Sistem Sampah

(Proses pengelolaan sampah rumah tangga)

15 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1

Page 16: Sistem Sampah

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah

http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah

http://ecocampus.itb.ac.id/wawasan-lingkungan-itb/pengelolaan-sampah/

http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/

Lingk.Hidup/Mengolah.Sampah/hal6.htm

http://green.kompasiana.com/polusi/2012/07/08/sampah-organik-dan-non-organik-

469693.html

16 | S a i n s B a n g u n a n & U t i l i t a s 1