sistem persamaan linier
DESCRIPTION
TEKNIK SIPILTRANSCRIPT
1
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
SISTEM PERSAMAAN LINIER I. Pendahuluan
Persamaan linier adalah persamaan yang variabel-variabelnya berpangkat satu dan tidak ada perkalian antar variabel. Secara umum : Persamaan linier (linear equation) dengan ๐ variabel ๐ฅ1, ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ dapat dinyatakan dalam bentuk
๐1๐ฅ1 + ๐2๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐ฅ๐ = ๐ dimana ๐1, ๐2, โฏ , ๐๐ dan ๐ merupakan konstanta riil. Contoh.
๐ฅ + 2๐ฆ = 3 3๐ฅ + 2๐ฆ + ๐ง = 8
๐ฅ1 โ 2๐ฅ2 โ 3๐ฅ3 + ๐ฅ4 = 7 Perhatikan bahwa persamaan linier tidak mengandung hasil kali atau akar dari variabel. Seluruh variabel yang ada hanya dalam bentuk pangkat pertama dan bukan argumen dari fungsi-fungsi trigonometri, logaritma atau eksponensial. Contoh. Perhatikan persamaan-persamaan berikut.
๐ฅ + 3 ๐ฆ = 5
3๐ฅ + 2๐ฆ โ ๐ง + ๐ฅ๐ง = 4 ๐ฆ = sin ๐ฅ
Persamaan-persamaan tersebut bukan merupakan persamaan-persamaan linier. Sistem persamaan linier (SPL) adalah susunan dari beberapa persamaan linier. Contoh.
๐ฅ + ๐ฆ + ๐ง = 10 ๐ฅ โ ๐ฆ + 6๐ง = 12
Dua persamaan tersebut di atas merupakan SPL dengan 2 persamaan dan 3 variabel. Secara umum : SPL dengan ๐ persamaan dan ๐ variabel dapat ditulis sebagai berikut.
๐11๐ฅ1 + ๐12๐ฅ2 + โฏ + ๐1๐๐ฅ๐ = ๐1 ๐21๐ฅ1 + ๐22๐ฅ2 + โฏ + ๐2๐๐ฅ๐ = ๐2
โฎ ๐๐1๐ฅ1 + ๐๐2๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐ ๐ฅ๐ = ๐๐
SPL tersebut di atas jika dinyatakan dalam matriks, maka akan menjadi
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐ฅ1
โฎ๐ฅ๐
= ๐1
โฎ๐๐
.
Sedangkan jika dinyatakan dalam bentuk matriks diperbesar, maka akan menjadi
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐1
โฎ๐๐
.
2
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
Latihan. 1. Nyatakan SPL berikut ke dalam bentuk matriks dan matriks diperbesar.
๐ฅ + ๐ฆ + ๐ง = 8 ๐ฆ + ๐ง = 9
๐ฅ โ ๐ฆ โ ๐ง = 11 2. Nyatakan matriks berikut ke dalam bentuk SPL.
1 2 30 1 30 0 1
567
Pasangan bilangan ๐ฅ1 = ๐ 1, ๐ฅ2 = ๐ 2, โฏ , ๐ฅ๐ = ๐ ๐ disebut solusi dari suatu SPL dengan ๐ variabel jika pasangan bilangan tersebut memenuhi SPL yang diberikan. Contoh.
๐ฅ + ๐ฆ = 3 ๐ฅ + 2๐ฆ = 5
Solusi dari SPL di atas adalah ๐ฅ = 1 dan ๐ฆ = 2. Tidak semua sistem persamaan linier memiliki solusi. Contoh.
๐ฅ + ๐ฆ = 4 2๐ฅ + 2๐ฆ = 6
Pada SPL tersebut di atas tidak terdapat solusi karena terdiri dari dua persamaan yang saling bertolak belakang. Suatu SPL yang tidak memiliki solusi disebut SPL tidak konsisten (inconsistent), sedangkan jika terdapat paling tidak satu solusi dalam SPL tersebut disebut SPL konsisten (consistent). SPL yang memiliki solusi terdapat dua kemungkinan, yaitu solusi tunggal dan solusi banyak. II. Metode Penyelesaian SPL A. Operasi Baris Elementer
Metode dasar untuk menyelesaikan SPL adalah dengan menggantikan sistem yang ada dengan suatu sistem baru yang memiliki himpunan solusi yang sama tetapi penyelesaiannya lebih mudah. Solusi suatu SPL tidak akan berubah hasilnya jika : 1. Mempertukarkan letak persamaan 2. Mengalikan persamaan dengan suatu bilangan tertentu (kecuali nol). 3. Menambahkan kelipatan satu persamaan ke persamaan lainnya.
Karena baris-baris dari matriks yang diperbesar bersesuaian dengan persamaan-persamaan dalam SPL yang berkaitan, ketiga operasi tersebut di atas bersesuaian dengan operasi-operasi berikut pada baris-baris matriks yang diperbesar :
3
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
1. Menukarkan posisi baris 2. Mengalikan baris dengan konstanta tak nol 3. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lainnya.
Contoh.
Tentukan solusi SPL berikut dengan operasi baris elementer.
๐ฅ + ๐ฆ + 2๐ง = 9
2๐ฅ + 4๐ฆ โ 3๐ง = 1
3๐ฅ + 6๐ฆ โ 5๐ง = 0
Penyelesaian.
1 1 22 4 โ33 6 โ5
910
๐ 2 +(โ2) 1
1 1 20 2 โ73 6 โ5
9
โ170
๐ 3 +(โ3) 1
1 1 20 2 โ70 3 โ11
9
โ17โ27
๐12
2
1 1 2
0 1 โ7
20 3 โ11
9
โ17
2โ27
๐ 3 +(โ3) 2
1 1 2
0 1 โ7
2
0 0 โ1
2
9
โ17
2
โ3
2
๐(โ2) 3
1 1 2
0 1 โ7
20 0 1
9
โ17
23
๐ 1 +(โ1) 2
1 011
2
0 1 โ7
20 0 1
35
2
โ17
23
๐1 +(โ
112
) 3
1 0 0
0 1 โ7
20 0 1
1
โ17
23
๐
2 +(72
) 3
1 0 00 1 00 0 1
123
Jadi, diperoleh solusi dari SPL di atas yaitu
๐ฅ = 1, ๐ฆ = 2, dan ๐ง = 3. B. Eliminasi Gauss
Suatu matriks dikatakan matriks eselon baris jika memenuhi hal-hal berikut. 1. Jika suatu baris dari matriks tersebut elemen-elemennya tidak semuanya nol,
maka elemen pertama yang tak nol haruslah 1 (satu). 1 (satu) ini disebut sebagai satu utama.
2. Jika suatu baris semua elemennya nol, maka baris tersebut terletak pada baris paling bawah.
3. Satu utama pada baris yang lebih besar terletak lebih ke kanan dari baris yang lebih kecil.
4
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
Contoh.
๐ด = 1 0 00 0 10 0 0
, ๐ต = 1 0 00 1 00 0 1
, ๐ถ = 0 0 00 0 0
Langkah-langkah menentukan solusi suatu SPL dengan metode eliminasi Gauss adalah sebagai berikut. 1. Nyatakan SPL yang diberikan dalam bentuk matriks diperbesar. 2. Ubah matriks yang diperbesar menjadi matriks eselon baris dengan
menggunakan operasi baris elementer. 3. Lakukan substitusi mundur untuk menentukan solusi suatu SPL tersebut. Contoh. Tentukan solusi SPL berikut dengan eliminasi Gauss.
๐ฅ + ๐ฆ + ๐ง = 6 ๐ฅ + ๐ฆ + 2๐ง = 9
๐ฅ + 2๐ฆ + 2๐ง = 11 Penyelesaian.
1 1 11 1 21 2 2
69
11
๐ 2 + โ1 1
๐ 3 + โ1 1
1 1 10 0 10 1 1
635
๐ 2 โ 3
1 1 10 1 10 0 1
653
Substitusi mundur : (i) ๐ง = 3 (ii) ๐ฆ + ๐ง = 5 โน ๐ฆ = 5 โ ๐ง = 5 โ 3 = 2 (iii) ๐ฅ + ๐ฆ + ๐ง = 6 โน ๐ฅ = 6 โ ๐ฆ โ ๐ง = 6 โ 2 โ 3 = 1 Jadi, solusi dari SPL tersebut adalah
๐ฅ = 1, ๐ฆ = 2, dan ๐ง = 3.
C. Eliminasi Gauss-Jordan Suatu matriks dikatakan matriks eselon baris tereduksi jika memenuhi hal-hal berikut. 1. Jika suatu baris dari matriks tersebut elemen-elemennya tidak semuanya nol,
maka elemen pertama yang tak nol haruslah 1 (satu). 1 (satu) ini disebut sebagai satu utama.
2. Jika suatu baris semua elemennya nol, maka baris tersebut terletak pada baris paling bawah.
3. Satu utama pada baris yang lebih besar terletak lebih ke kanan dari baris yang lebih kecil.
4. Jika suatu kolom dari matriks tersebut memuat satu utama, maka elemen-elemen yang lain pada kolom tersebut haruslah nol.
5
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
Contoh.
๐ = 1 0 00 1 00 0 1
, ๐ = 1 0 00 1 00 0 1
47
โ1 , ๐ =
0 00 0
Langkah-langkah menentukan solusi suatu SPL dengan metode eliminasi Gauss-Jordan adalah sebagai berikut. 1. Nyatakan SPL yang diberikan dalam bentuk matriks diperbesar. 2. Ubah matriks yang diperbesar menjadi matriks eselon baris tereduksi
dengan menggunakan operasi baris elementer. 3. Lakukan substitusi mundur untuk menentukan solusi suatu SPL tersebut. Contoh. Tentukan solusi SPL berikut dengan eliminasi Gauss-Jordan.
๐ฅ + ๐ฆ + ๐ง = 6 ๐ฅ + ๐ฆ + 2๐ง = 9
๐ฅ + 2๐ฆ + 2๐ง = 11 Penyelesaian.
1 1 11 1 21 2 2
69
11
๐ 2 + โ1 1
๐ 3 + โ1 1
1 1 10 0 10 1 1
635
๐ 2 โ 3
1 1 10 1 10 0 1
653
๐ 1 + โ1 2
1 0 00 1 10 0 1
153
๐ 2 โ 3
1 0 00 1 00 0 1
123
Jadi, diperoleh solusi SPL tersebut adalah ๐ฅ = 1, ๐ฆ = 2, dan ๐ง = 3.
4. Dengan Menggunakan Invers Matriks Jika ๐ด๐ = ๐ต SPL nonhomogen dan ๐ด โ 0, maka ada matriks ๐ดโ1 sehingga ๐ด๐ดโ1 = ๐ดโ1๐ด = ๐ผ. Penyelesaian ๐ด๐ = ๐ต diperoleh sebagai berikut.
๐ด๐ = ๐ต ๐ดโ1๐ด๐ = ๐ดโ1๐ต
๐ผ๐ = ๐ดโ1๐ต ๐ = ๐ดโ1๐ต
Jadi, ๐ดโ1๐ต adalah solusi tunggal dari ๐ด๐ = ๐ต. Contoh. Tentukan penyelesaian dari SPL berikut.
2๐ฅ + 3๐ฆ = 8 ๐ฅ + 4๐ฆ = 4
Penyelesaian. SPL tersebut jika dinyatakan dalam bentuk ๐ด๐ = ๐ต, maka akan menjadi
6
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
2 31 4
๐ฅ๐ฆ =
84
๐ดโ1 =1
5
4 โ3โ1 2
dan ๐ต = 84
Sehingga diperoleh
๐ = ๐ดโ1๐ต =1
5
4 โ3โ1 2
84 =
1
5
200
= 40
Jadi, solusi dari SPL tersebut adalah ๐ฅ = 4 dan ๐ฆ = 0. 5. Aturan Cramer
Jika ๐ด adalah matriks koefisien dari suatu SPL dan det(๐ด) โ 0, maka solusi dari SPL ๐ด๐ = ๐ต adalah
๐ฅ1 =det ๐ด1
det ๐ด , ๐ฅ2 =
det ๐ด2
det ๐ด , โฏ , ๐ฅ๐ =
det ๐ด๐
det ๐ด
Dimana ๐ด๐ untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐ adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke-๐ pada matriks ๐ด oleh matriks kolom ๐ต.
Misal ๐ด =
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
, ๐ =
๐ฅ1
โฎ๐ฅ๐
, ๐ต = ๐1
โฎ๐๐
.
Maka ๐ด๐ , ๐ = 1,2, โฏ , ๐ diperoleh sebagai berikut.
๐ด1 =
๐1 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐ ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
, ๐ด2 =
๐11
โฎ๐๐1
๐1 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐ ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐ด๐ =
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1
โฎ๐๐
Jadi, solusi untuk SPL di atas adalah
๐ฅ1 =det ๐ด1
det ๐ด =
๐1 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐ ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐ฅ2 =det ๐ด2
det ๐ด =
๐11
โฎ๐๐1
๐1 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐ ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
โฎ
7
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
๐ฅ๐ =det ๐ด๐
det ๐ด =
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1
โฎ๐๐
๐11 ๐12 โฏ
โฎ โฎ๐๐1 ๐๐2 โฏ
๐1๐
โฎ๐๐๐
Contoh. Tentukan penyelesaian SPL nonhomogen berikut dengan menggunakan aturan Cramer.
3๐ฅ1 + 2๐ฅ2 + ๐ฅ3 = 7 ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 + 3๐ฅ3 = 3
5๐ฅ1 + 4๐ฅ2 โ 2๐ฅ3 = 1 Penyelesaian. SPL tersebut jika dinyatakan dalam bentuk ๐ด๐ = ๐ต, maka
3 2 11 โ1 35 4 โ2
๐ฅ1
๐ฅ2
๐ฅ3
= 731
det ๐ด = 3 2 11 โ1 35 4 โ2
det ๐ด1 = 7 2 13 โ1 31 4 โ2
det ๐ด2 = 3 7 11 3 35 1 โ2
det ๐ด3 = 3 2 71 โ1 35 4 1
Maka ๐ฅ1 =โ39
13= โ3, ๐ฅ2 =
78
13= 6, ๐ฅ3 =
52
13= 4.
Jadi, solusi dari SPL tersebut adalah ๐ฅ1 = โ3, ๐ฅ2 = 6, dan ๐ฅ3 = 4. III. Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Jika ๐ด adalah sebuah matriks ๐ ร ๐, maka sebuah vektor tak nol ๐ฅ pada โ๐ disebut vektor eigen (eigenvector) dari ๐ด jika ๐ด๐ฅ adalah sebuah kelipatan scalar dari ๐ฅ , yaitu
๐ด๐ฅ = ๐๐ฅ , untuk skalar sebarang ๐. Skalar ๐ disebut nilai eigen (eigenvalue) dari ๐ด dan ๐ฅ disebut sebagai vektor eigen dari ๐ด yang terkait dengan ๐.
8
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
Contoh.
Vektor ๐ฅ = 12 adalah vektor eigen dari ๐ด =
3 08 โ1
yang terkait dengan nilai
eigen ๐ = 3, karena
๐ด๐ฅ = 3 08 โ1
12 =
36 = 3๐ฅ .
Untuk memperoleh nilai eigen dari sebuah matriks ๐ด, perhatikan hal berikut.
๐ด๐ฅ = ๐๐ฅ ๐ด๐ฅ โ ๐๐ฅ = 0
๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0 โฏ 1) Vektor eigen merupakan solusi tak trivial dari ๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0. Persamaan 1) memiliki solusi tak trivial jika dan hanya jika
det ๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0. det ๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0 merupakan persamaan karakteristik matriks ๐ด. Skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen dari ๐ด. Contoh. Tentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks ๐ด.
๐ด = 1 0 00 1 00 0 0
Penyelesaian.
๐ด โ ๐๐ผ = 1 0 00 1 00 0 0
โ ๐ 1 0 00 1 00 0 1
= 1 โ ๐ 0 0
0 1 โ ๐ 00 0 1 โ ๐
det ๐ด โ ๐๐ผ = 1 โ ๐ 0 0
0 1 โ ๐ 00 0 1 โ ๐
= 0 โน 1 โ ๐ 1 โ ๐ 1 โ ๐ = 0
Akar-akar persamaan karakteristiknya adalah
๐1 = 0, ๐2 = ๐3 = 1. Jadi, nilai eigen matriks ๐ด adalah 0 dan 1.
๐ด โ ๐๐ผ = 1 โ ๐ 0 0
0 1 โ ๐ 00 0 โ๐
= 1 0 00 1 00 0 0
๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0 โน 1 0 00 1 00 0 0
๐ฅ1
๐ฅ2
๐ฅ3
= 000
๐ฅ1 = 0, ๐ฅ2 = 0, ๐ฅ3 = ๐ก, ๐ก โ 0, ๐ก โ โ.
Jadi, ๐ฅ = 00๐ก adalah vektor eigen yang terkait dengan ๐ = 0.
9
Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.
๐ด โ ๐๐ผ = 1 โ ๐ 0 0
0 1 โ ๐ 00 0 โ๐
= 0 0 00 0 00 0 โ1
๐ด โ ๐๐ผ ๐ฅ = 0 โน 0 0 00 0 00 0 โ1
๐ฅ1
๐ฅ2
๐ฅ3
= 000
๐ฅ1 = ๐, ๐ฅ2 = ๐, ๐ฅ3 = 0, ๐, ๐ โ 0, ๐, ๐ โ โ.
Jadi, ๐ฅ = ๐๐0 adalah vektor eigen dari matriks ๐ด yang terkait dengan ๐ = 1.