sistem pernapasan pada manusia

69
Sistem pernapasan manusia 1 SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker. Sumber : http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/sistem-pernapasan pada- manusia-artikel.html 1

Upload: ulaifatulfikri

Post on 02-May-2017

258 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 1

SISTEM RESPIRASI PADA

MANUSIAKanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker

lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian

lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat

beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama

puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan

menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif,

bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. Gejala: Batuk, sakit pada

dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun.

Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat

apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.Pencegahan dan

solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi

makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah

timbulnya sel kanker.Sumber : http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/sistem-pernapasan pada-

manusia-artikel.html

1

Page 2: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 2

A. Sistem Pernapasan Pada Manusia

Setiap makhluk hidup memiliki alat untuk bernapas

yang di sesuaikan dengan proses pernapasan makhluk

hidup tersebut. Pada manusia, pernapasan dijalankan oleh

struktur-struktur yang membentuk system pernapasan

Sistem respirasi berperan untuk menukar udara ke

permukaan dalam paru-paru. Udara masuk dan menetap

dalam sistem pernafasan dan masuk dalam pernafasan

otot sehingga trakea dapat melakukan penyaringan,

penghangatan, dan melembabkan udara yang masuk juga

melindungi permukaan organ yang lembut. Hantaran

tekanan menghasilkan udara di paru-paru melalui saluran

pernafasan atas.

Sel tubuh memerlukan energi untuk semua aktivitas

metaboliknya. Sebagian besar energi ini didapat dari

reaksi yang hanya dapat terjadi jika ada oksigen. Produk

sisa reaksi ini adalah karbon dioksida. Sisitem

pernapasan memungkinkan oksigen yang ada di atmosfer

masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan ekskresi

karbon dioksida dari tubuh. Pertukaran gas antara darah

dan paru-paru disebut respirasi eksternal, sedangkan

Page 3: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 3

pertukaran gas antara darah dan sel disebut respirasi

internal.

1. Pengertian Pernafasan

Pernafasan merupakan pertukaran O₂ dan

CO₂ antara sel-sel tubuh serta lingkungan.

Pernafasan juga merupakan peristiwa

menghirup udara dari luar yang mengandung

O₂ dan mengeluarkan CO₂ sebagai sisa dari

oksidasi dari tubuh.

Penghisapan udara ke dalam tubuh disebut

proses inspirasi dan penghembusan udara ke

luar tubuh disebut proses ekspirasi.

2. Fungsi Pernafasan

Beberapa fungsi pernafasan yang penting

adalah :

Mengambil O₂ yang kemudian di bawa oleh

darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan

pembakaran.

Mengeluarkan CO₂ yang terjadi sebagai sisa

dari pembakaran kemudian dibawa oleh

darah ke paru-paru untuk dibuang.

Page 4: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 4

Ada 2 bagian yang mungkin dapat di

gambarkan dalam pernafasan yaitu :

O₂ - trachea – alveoli – pembuluh kapiler

alveolus – ikatan O₂ dengan Hb – jantung

– seluruh tubuh sampai ke setiap sel.

CO₂ - Membran alveoli – kapiler – alveoli

– bronchroli – bronchus – trakea – hidung.

3. Saluran Pernapasan

Organ saluran pernapasan meliputi :

hidung, faring, laring, trakea, dua bronkus (satu

bronkus pada tiap paru), bronkiolus dan jalan

napas kecil, dua paru-paru dan selaputnya,

pleura, serta otot pernapasan (otot interkosta

dan diafragma).

Page 5: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 5

Gambar : 1. organ pernapasan

B. Hidung dan Rongga Nasal (Rongga Hidung)

1. Posisi dan Struktur

Rongga nasal (hidung) adalah jalan masuk

udara utama dan terdiri atas rongga berukuran

besar yang tidak beraturan yang dibagi menjadi

dua lubang yang sama besar oleh suatu septum.

Bagian posterior tulang septum dibentuk oleh

lempeng perpendicular tulang etmoid dan

vomer. Di bagian anterior, nasal terdiri atas

kartilago hialin.

Nares anterior adalah saluran-saluran di

dalam lubang hidung, saluran-saluran ini

bermuara ke dalam bagian yang dikenal

sebagai festribulum hidung. Rongga hidung di

lapisi selaput lendir yang sangat kaya akan

pembuluh darah, dan bersambung dengan

lapisan faring dan selaput lendir. Semua sinus

yang mempunyai lubang masuk ke dalam

rongga hidung.

Permukaan rongga hidung juga di selaputi

oleh 2 jenis epitel, yaitu :

1. Epitel hidung dan

Page 6: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 6

2. Epitel olfaktorius.

Gambar : 2. epitel hidung dan epitel olfactory

Atap (langit-langit) nasal dibentuk oleh

lempeng kribriformis tulang etmoid dan

sfenoid, tulang frontal, dan tulang hidung.

Dasar nasal dibentuk oleh langit-langit

mulut dan terdiri atas palatum durum dibagian

depan dan palatum molle dibelakang. Palatum

durum terdiri atas tulang palatin dan maksila,

sedangkan palatum molle terdiri atas

involunter.

Page 7: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 7

Gambar : 3. gambar rongga nasal

Dinding medial dibentuk oleh septum.

Dinding lateral dibentuk untuk maksila, tulang

etmoid, dan konka inferior.

Dinding posterior dibentuk oleh maksila

oleh diding posterior faring.Hidung dilapisi

oleh epitelium kolumnar bersilia yang kaya

vascular (membrane mukosa bersilia ) yang

mengandung sel goblet yang menyekresi

mucus. Pada lubang hidung anterior, sel ini

bersatu dengan kulit dan pada bagian posterior

meluas hingga ke faring.

Lubang hidung anterior atau nostril,

merupakan saluran penghubung dari ekterior

ke rongga nasal. Disini terdapat rambut hidung

yang dilapisi mukus yang lengket.

Lubang hidup posterior merupakan saluran

dari rongga nasal ke faring.

Sinus paranasal adalah rongga di tulang

wajah dan cranium, yang berisi cranium, yang

berisi udara. Terdapat sedikit ruang antara

sinus paranasal dan rongga nasal. Sinus

dilapisi oleh membrane mukosa yang berlanjut

Page 8: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 8

ke rongga hidung. Sinus utama meliputi sinus

maksilaris didinding lateral, sinus frontal dan

sfenoid di langit-langit, serta sinus di bagian

dinding lateral dan atas. Fungsi sinus adalah

membantu individu berbicara dan juga

meringankan tulang tengkorak.

Pada bagian belakang rongga hidung

terdapat ruangan yang disebut nasopharing.

Rongga hidung dan nasopharing berhubungan

dengan :

a. Sinus paranasalis, yaitu rongga-rongga

pada tulang kranial. Berhubungan dengan

rongga hidung melalui ostium (lubang).

Terdapat beberapa sinus paranasalis,

sinus maksilaris, dan sinus ethmoidalis

yang dekat dengan permukaan dan sinus

sphenoidalis dan sinus ethmoidalis yang

terletak lebih dalam.

b. Duktus nasolacrimal memanjang dari

dinding lateral hidung ke sakus

konjungtiva mata. Duktus ini mengalirkan

air mata dari mata.

Page 9: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 9

c. Tuba eustachius, yang berhubungan

dengan ruang telinga bagian tengah.

Pada rongga hidung misalnya terjadi

influenza atau hidung buntu, tak boleh

dilupakan kemungkinan tertutupnya

lubang-lubang tersebut sehingga dapat

menimbulkan penumpukan cairan lubang

tersebut sehingga dapat menimbulkan

penumpukan cairan dan terjadi radang di

dalam sinus paranasalis dan ruang telinga

tengah akibatnya bisa terjadi sinusitis,

otitis media, keluar air mata, karena

duktus nasolacrimalis buntu. Karena itu

pada hidung buntu perlu di beri obat-

obatan tetes hidung untuk mengurangi

kemungkinan tertutupnya lubang-lubang

tersebut di atas.

2. Fungsi Pernapasan Pada Hidung

Hidung adalah jalan napas pertama yang

dilalui udara yang diinspirasi (dihirup). Fungsi

hidung adalah :

1. Bekerja sebagai saluran udara pernafasan.

Page 10: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 10

2. Menghangatkan, melembabkan, dan meny

aring udara.

3. Sebagai penyaring udara pernafasan yang

dilakukan oleh bulu-bulu hidung.

4. Dapat menghangatkan udara pernafasan

oleh mukosa. Konka yang menonjol

meningkatkan area permukaan dan

menyebabkan turbulens, mengedarkan

udara yang diinspirasi ke seluruh

permukaan hidung. Area permukaan yang

besar memaksimalkan penghangatan

(banyak vaskular mukosa), humidifikasi

(mukosa yang lembab), dan penyaringan

(mukus dan silia).

5. Membunuh kuman-kuman yang masuk,

bersama-sama udara pernafasan oleh

leukosit yang terdapat dalam selaput lendir

atau hidung.

3. Fungsi Penciuman Pada Hidung

Hidung adalah organ indra penciuman.

Ujung syaraf yang mendeteksi penciuman

berada di atap (langit-langit) hidung di area

lempeng kribiformis tulang etmoid dan konka

Page 11: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 11

superior. Ujung syaraf ini distimulasi oleh bau

di udara. Impuls syaraf dihantarkan oleh syaraf

saraf olfaktorius ke otak di mana sensasi bau

dipersepsikan.

Gambar : 4. Jalannya napas

C. Faring

1. Posisi dan Struktur

a. Posisi

Faring adalah saluran yang memiliki

panjang 12-14 cm dan memanjang dari dasar

tengkorak hingga vertebrata servikalis ke-6.

Faring berada di belakang hidung, mulut dan

laring serta lebih lebar di bagian atasnya. Untuk

alasan deskriptif, Faring terbagi menjadi 3

Page 12: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 12

bagian, yaitu nasofaring, orofaring dan

laringofaring.

1) Nasofaring

Adalah bagian posterior rongga nasal

yang membuka ke arah rongga nasal melalui

2 naris internal (koana), yaitu :

a) Dua tuba eustachius (audiotorik) yang

menghubungkan nasofaring dengan

telinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk

menyetarakan tekanan udara pada

kedua sisi kendang telinga.

b) Amandel (adenoid) faring adalah

penumpukan jaringan limfatik yang

terletak di dekat naris internal.

Pembesaran pada adenoid dapat

menghambat aliran darah.

c) Bagian nasal faring terletak di belakang

hidung dan di atas palatum molle. Pada

dinding lateral, terdapat dua saluran

auditori, tiap saluran mengarah ke

masing-masing bagian tengah telinga.

Pada dinding posterior, terdapat tonsil

Page 13: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 13

faringeal (adenoid), yang terdiri atas

jaringan limfoid. Tonsil paling

menonjol pada masa kanak-kanak

hingga usia 7 tahun. Selanjutnya tonsil

mengalami atrofi.

2) Orofaring

Di pisahkan dari nasofaring oleh

palatum lunak muscular, suatu perpanjangan

palatum keras ke tulang.

a) Uvula (anggur kecil) adalah prosesus

kerucut (conical) kecil yang menjulur

ke bawah dari bagian tengah tepi bawah

palatum lunak.

b) Amandel palatinum terletak pada kedua

sisi orofaring posterior.

Bagian oral faring terletak di belakang

mulut, memanjang dari bagian bawah

palatum molle hingga bagian vertebra

servikalis ke-3. Dinding lateral bersatu

dengan palatum molle untuk membentuk

lipatan di tiap sisi. Antara tiap pasang

lipatan, terdapat kumpilan jaringan limfoid

yang disebut tonsil palatin. Saat menelan,

Page 14: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 14

bagian nasal dan oral dipisahkan oleh

palatum molle dan uvula.

3) Laringofaring

Mengelilingi mulut esofhagus dan

laring, yang merupakan gerbang untuk

sistem respiratorik selanjutnya.

b. Struktur

Kebutuhan darah pada faring disuplai

oleh beberapa cabang dari arteri wajah.

Aliran balik vena menuju vena fasialis dan

jugularis interna.

Faring dipersarafi oleh pleksus

faringeal yang dibentuk oleh saraf vagus

dan glosofaringeal (parasimpatik) serta

ganglia servikalis superior (simpatik).

Faring dilapisi oleh tiga jaringan yaitu

membrane mukosa, jaringan fibrosa dan

otot polos.

Membran mukosa. Mukosa melapisi

berbagai region tubuh. Dari nasofaring

hingga hidung, membrane mukosa dilapisi

epitelium kolumnar bersilia; sedangkan

pada orofaring dan laringofaring, membrane

Page 15: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 15

mukosa di bentuk oleh epitelium skuamosa

berlapis, yang berlanjut melapisi bagian

mulut dan esofagus. Lapisan ini melindungi

jaringan yang mendasari dari kerja abrasive

bahan makanan yang melalui jaringan ini

sebelum ditelan.

Jaringan fibrosa. Jaringan ini

membentuk lapisan tengah. Jaringan ini

lebih tebal di nasofaring, di mana terdapat

sedikit otot, dan semakin tipis di ujung

bawah, di mana lapisan ototnya lebih tebal.

Otot polos. Otot polos terdiri atas

beberapa otot konstriktor involunter yang

berperan penting dalam mekanisme

menelan, sementara faring bukan

dikendalikan otot volunter.

2. Fungsi.

a. Saluran napas dan makanan. Faring adalah

organ yang terlibat dalam sistem pencernaan

dan pernapasan : udara masuk melalui bagian

nasal dan oral, sedangkan makanan melalui

bagian oral dan laring.

Page 16: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 16

b. Penghangat dan pelembab. Dengan cara

yang sama seperti hidung, udara dihangatkan

dan dilembabkan saat masuk ke faring.

c. Pengecap. Terdapat ujung saraf olfaktorius

dari indra pengecap di epitelium oral dan

bagian faringeal.

d. Pendengaran. Saluran auditori (pendengaran)

memanjang dari nasofaring tiap telinga

tengah, memungkinkan udara masuk ke

telinga tengah. Pendengaran yang jelas

bergantung pada adanya udara ditekanan

atmosfer pada tiap sisi membran timpani.

e. Perlindungan. Jaringan limfatik faring dan

tonsil laring menghasilkan antibodi dalam

berespon terhadap antigen, missal mikroba.

Tonsil berukuran lebih besar pada anak dan

cenderung mengalami atrofi pada orang

dewasa.

f. Berbicara. Fungsi faring dalam bahasa

adalah dengan bekerja sebagai bilik resonansi

untuk suara yang naik dari laring, faring

(bersama sinus) membantu memberikan suara

yang khas pada tiap individu.

Page 17: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 17

D. Laring

1. Posisi dan Struktur

a. Laring atau kotak suara memanjang dari

langit-langit lidah dan tulang hyoid hingga

trakea. Laring berada di depan laringofaring

pada vertebra servikalis ke-3,4,5 dan 6. Saat

masa pubertas, terdapat perbedaan ukuran

laring pada pria dan wanita. Selanjutnya,

ukuran laring membesar pada pria, disebut

jakun (Adam’s apple) dan umumnya

menyebabkan pria memiliki suara yang lebih

berat.

b. Struktur

Laring terdiri dari atas beberapa kartilago

yang berbentuk tidak beraturan dan melekat

satu sama lain oleh ligament dan membrane.

Kartilago utama meliputi : 1 Kartilago tiroid,

1 kartilago kiroid, 2 kartilago arytenoid, dan

epiglotis.

1) Kartilago tiroid. Kartilago tiroid adalah

bagian yang paling menonjol dan terdiri

atas dua potongan pipih kartilago hialin

atau lamina, yang bersatu di bagian

Page 18: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 18

anteriornya, membentuk tonjolan laring

(Adam’s apple). Di bagian atas lamina,

tonjolan laring terpisah membentuk

simpul berbentuk huruf V yang disebut

simpul tiroid. Kartilago tiroid tidak utuh di

bagian posteriornya dan tepi posterior tiap

lamina memanjang membentuk dua

prosesus yang di sebut kornu superior dan

inferior.

Bagian atas kartilagi tiroid dilapisi

epitelium skuamosa berlapis, seperti

laring dan bagian bawah disertai

epitelium kolumnar bersilia trakea.

Terdapat banyak otot yang melekat pada

permukaan luarnya. Kartilago tiroid

membentuk hampir semua dinding

anterior dan lateral laring.

2) Kartilago krikoid. Kartilago krikoid

berada dibawah kartilago tiroid dan juga

terdiri atas kartilago hialin. Kertilogo ini

berbentuk menyerupai cincin stempel

yang melingkar memenuhi laring dengan

bagian anterior yang sempit dan bagian

Page 19: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 19

posterior yang luas. Bagian posterior yang

luas membentuk persendian dengan

kartilago arytenoid dan dengan kornu

inferior kartilago tiroid. Kartilago ini

dilapisi epitelium kolumnar bersilia serta

terdapat otot dan ligament yang melekat

pada permukaan luar. Tepi atas kartilago

krikoid menandai ujung saluran napas.

3) Kartilago aritenoid. Kartilago ini merupa

kan dua kartilago hialin yang berbentuk

piramida dan berada di puncak bagian

yang luas dari kartilago krikoid yang

membentuk bagian dinding posterior

laring. Pada kartilago ini, melekat pita

suara dan otot serta dilapisi epitelium

kolumnar bersilia.

Page 20: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 20

Gambar : 5. laring-tampak depan, belakang dan samping.

4) Epiglotis. Epiglotis merupakn kartilago

fibroelastik berbentuk daun yang melekat

pada permukaan dalam dinding anterior

kartilago tiroid tepat di bawah simpul

tiroid. Epiglotis dilapisi epitelium

skuamosa berlapis. Jika laring diibaratkan

sebagai kotak, maka epiglotis bertindak

sebagai tutupnya; epiglotis akan menutup

laring saat menelan untuk melindungi paru

dari inhalasi benda asing yang tidak di

sengaja.

Bila waktu makan kita berbicara

(epiglottis terbuka), makanan bisa masuk

ke laring (keselek) dan terbatuk-batuk.

Pada saat bernafas epiglotis terbuka tapi

pada saat menelan epiglotis menutup

laring. Jika masuk ke laring maka akan

batuk dan di bantu bulu-bulu getar silia

untuk menyaring debu, kotoran-kotoran.

Jika bernafas melalui mulut udara

yang masuk ke paru-paru tak dapat di

saring, di lembabkan ataupun di

Page 21: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 21

hangatkan yang menimbulkan gangguan

tubuh dan sel-sel bersilia akan rusak

adanya gas beracun dan dehidrasi.

Pita suara, terdapat 2 pita suara yang

dapat di tegangkan dan di kendurkan,

sehingga lebar sela-sela antara pita-pita

tersebut berubah-ubah sewaktu bernafas

dan berbicara. Selama pernafasan pita

suara sedikit terpisah sehingga udara

dapat keluar masuk.

Gambar : 6. Epiglotis

2. Suplai Darah dan Saraf

Laring diperdarahi oleh arteri laringeal dan

dialiri oleh vena tiroid yang bekerja sama dengan

vena jugularis internal.

Saraf parasimpatik yang mempersarafi laring

disusun oleh saraf laringeal superior dan laringeal

rekurens, yang merupakan cabang dari saraf

vagus. Saraf simpatik yang mempersarafi laring

Page 22: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 22

disusun oleh ganglia servikalis. Saraf ini

mempersarafi otot laring dan serat sensoris pada

membran yang melapisinya.

3. Interior laring

Pita suara merupakan dua lipatan membran

mukosa yang pucat dengan bagian ujung

bebasnya menyerupai tali dan memanjang dari

dinding dalam jakun (prominens tiroid) hingga

kartilago aritenoid.

Saat otot yang mengendalikan pita suara

berelaksasi, pita suara membuka dan jalan napas

menuju laring dalam keadaan bersih, dan kondisi

ini disebut abduksi. Nada suara dihasilkan oleh

getaran pita suara dalam kondisiini adalah rendah.

Saat otot yang mengendalikan pita suara

berkontraksi, pita suara menutup (meregang)

rapat laring, dan kondisi ini disebut aduksi

(menutup). Saat pita suara meregang hingga

sejauh ini dan digetarkan oleh udara dari paru,

maka suara yang dihasilkan tinggi. Oleh karena

itu, nada suara ditentukan oleh tekanan yang

diberikan kepada pita suara oleh rangkaian otot

yang sesuai. Saat pita suara tidak digunakan, pita

Page 23: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 23

suara mengalami aduksi. Ruang di antara pita

suara disebut glotis.

a. Abduksi Pita suara b. aduksi pita suara

Gambar : 7. Posisi ekstrem pita suara

4. Fungsi

a. Produksi suara. Suara memiliki nada,

volume, dan resonansi. Nada suara

bergantung pada panjang dan kerapatan pita

suara. Pada saat pubertas, pita suara pria

mulai bertambah panjang, sehingga nada

suara pria semakin rendah. Volume suara

bergantung pada besarnya tekanan pada pita

suara yang digetarkan. Semakin besar tekanan

udara ekspirasi, semakin besar getaran pita

suara dan semakin keras suara yang

dihasilkan. Resonansi bergantung pada bentuk

mulut, posisi lidah dan bibir, otot wajah, dan

udara di paranasal.

Page 24: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 24

b. Berbicara. Berbicara terjadi saat ekspirasi

ketika suara yang dihasilkan oleh pita suara

dimanipulasi oleh lidah, pipi, dan bibir.

c. Pelindung saluran napas bawah. Saat

menelan, laring bergerak ke atas, menyumbat

saluran faring sehingga engsel epiglottis

menutup faring. Hal ini menyebabkan

makanan tidak melalui esofagus dab saluran

napas bawah.

d. Jalan masuk udara.

Laring berfungsi sebagai penghubung jalan

napas antara faring dan trakea.

e. Pelembab, penyaring, dan penghangat.

Proses ini berlanjut saat udara yang diinspirasi

berjalan melalui laring.

E. Trakea

1. Posisi dan Struktur

a. Posisi

Trakea atau pipa angina merupakan

kelanjutan dari faring dan memanjang ke

bawah hingga sekitas vertebra torasik ke-5 di

mana trakea mengalami bifurkasi

Page 25: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 25

(percabangan) di karina menjadi bronkus

primer kiri dan kanan, di man atiap bronkus

menuju ke tiap paru (kiri dan kanan). Panjang

trakea sekitar 10-11 cm dan terutama terletak

di bidang median di depan esofagus.

Gambar : 8. Trakea dan strukturnya yang terkait.

b. Struktur

Trakea terdiri atas tiga lapis jaringan dan

tersusun atas 16-20 cincin kartilago hialin

yang tidak sempurna (berbentuk huruf C)

yang terletak saling bertumpuk. Jaringan ikat

dan sendi otot involunter bergabung dengan

kartilago, dan membentuk dinding posterior di

mana terdapat cincin yang tidak sempurna.

Tiga jaringan pembukus kartilago trakea

adalah sebagai berikut.

Page 26: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 26

1) Lapiasan luar terdiri atas jaringan

elastic dan fibrosa yang membungkus

kartilago.

2) Lapisan tengah terdiri atas kartilago

dan pita otot polos yang membungkus

trakea dalam susunan heliks. Ada

sebagian jaringan ikat, mengandung

pembuluh darah dan limfe, serta saraf

otonom.

3) Lapisan dalam terdiri atas epitelium

kolumnar bersilia, yang berisi sel

goblet penyekresi mucus.

gambar : 9. Struktur trakea manusia

Page 27: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 27

2. Suplai Darah, Saraf dan Limfe

Arteri yang memperdarahi trakea terutama

adalah arteri bronkial dan arteri tiroid inferior. Aliran

balik vena yang memperdarahi trakea adalah vena

tiroid inferior yang mengalir menuju vena

bronkiosefalik.

Saraf parasimpatik yang mempersarafi trakea

adalah saraf laryngeal rekurens dan percabangan

saraf vagus lainnya, sedangkan saraf simpatik yang

mempersarafi trakea adalah saraf dari ganglia

simpatik. Stimulasi parasimpatik mengontriksi trakea

dan stimulasi simpatik mendilatasi trakea.

Pembuluh limfe bermula dari saluran napas yang

mengalir ke nodus limfe yang berada di sekitar trakea

dan di karina, suatu area yang membagi trakea

menjadi dua bronkus.

3. Fungsi

a. Penunjang dan menjaga kepatenan.

Susunan jaringan kartilago dan elastic

menjaga kepatenan jalan napas dan meegah

obstruksi jalan napas saat kepala dan leher

digerakkan. Tidak adanya kartilago di bagian

posterior trakea, memungkinkan trakea

Page 28: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 28

berdilatasi dan berkontraksi saat esophagus

mengalami distensi saat menelan. Kartilago

mencegah kolapsnya trakea saat tekanan

internal kurang dari tekanan intratoraksik,

yaitu saat akhir ekspirasi deang upaya.

b. Eskalator mukosiliaris. Eskalator mukosiliar

is adalah keselarasan frekuensi gerakan silia

membran mukosa yang teratur yang

membawa mucus dengan partikel yang

melekat padanya ke atas laring di mana

partikel ini akan di telan atau di batukkan.

c. Refleks batuk. Ujung saraf di laring, trakea,

dan bronkus peka terhadap iritasi sehingga

membangkitkan impuls saraf yang dihntarkan

oleh saraf vagus ke pusat pernapasan di

batang otak. Respon refleks motorik terjadi

saat inspirasi dlam yang diikuti oleh

penutupan glottis, yakni penutupan pita suara.

Otot napas abdomen kemudian berkontraksi

dan dengan tiba-tiba dilepaskan di bawah

tekanan, serta mengeluarkan mucus dan/atau

benda asing dari mulut.

Page 29: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 29

d. Penghangat, pelembab, dan penyaring.

Fungsi ini merupakan kelanjutan dari hidung,

walaupun normalnya, udara sudah jenuh sat

mencapai trakea.

Gambar : 10. membran mukosa bersilia dilihat dari mikroskopik.

F. Paru

1. Posisi dan struktur

Terdapat dua paru, di mana masing-masing

terletak di samping garis medialis di rongga

toraks. Bentuk paru menyerupai kerucut dan

terdiri atas bagian apeks, basal, permukaan kosta,

dan permukaan medialis.

Bagian apeks (puncak) berada di bagian dasar

leher sekitar 25 mm di atas klavikula tengah.

Apeks paru berada di dekat iga pertama dan

pembuluh darah serta saraf di dasar leher. Basal

paru berbentuk cekung dan semilunar, serta

berada di permukaan toraks diafragma.

Page 30: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 30

Permukaan kosta berbentuk cembung dan berada

berhadapan dengan kartilago kosta, iga dan otot

interkosta.

Permukaan medialis berbentuk cekung dan

memilki area yanga menyerupai segitiga yang

tidk sempurna, disebut hilum, di vertebra torasik

ke-5,6, dan 7. Struktur yng membentuk dasar paru

masuk dan keluar hilum. Area diantara paru

dinamakan mediastium. Di dalam mediastium,

terdapat jantung, pembuluh besar, trakea, bronkus

kiri dan kanan, esofagus, nodus limfe, pembuluh

limfe, serta saraf .

Paru kanan dibagi menjadi tiga lobus yaitu

superiorripad, medialis, dan inferior. Paru kiri

berukuran lebih kecil daripada paru kanan karena

jantung menempati ruang kiri garis medialis.

Lobus kiri terdiri atas dua lobus yaitu superior

dan inferior.

Page 31: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 31

Gambar : 11. Organ paru-paru

2. Pleura dan rongga pleura

Pleura terdiri atas kantong membrane serosa

yang tertutup (masing-masing satu di tiap paru)

dan berisi sedikit cairan serosa. Paru-paru

terdesak ke dalam (invaginasi) kantong ini

sehingga membentuk dua lapisan : satu lapisan

melekat pada paru dan lapisan lainnya melekat

pada diniding rongga toraks.

Pleura visera. Pleura ini melekat pada paru,

membungkus tiap lobus dan melalui fisura yang

memisahkan lobus ini.

Pleura parietal. Pleura ini melekat di

dinding dada dan permukaan torasik diafragma.

Pleura tetap terrpisah dari struktur yang

Page 32: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 32

berdekatan di mediastinum dan bersambung

dengan pleura visera di tepi hilum.

Rongga Pleura. Rongga ini merupakan satu-

satunya ruang kosong. Dalam kondisi sehat, dua

lapis pleura dipisah oleh selaput cairan serosa

yang memungkinkan lapisan bergerak bebas satu

sama lain, dan mencegah gesekan antara lapisan

saat bernapas bernapas. Cairan serosa disekresi

oleh sel epitelial membran.

3. Interior paru

Paru terdiri atas bronkus dan jalan napas

berukuran lebih kecil, alveoli, jaringan ikat,

pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, yang

semuanya berada di matriks jaringan ikat elastik.

Tiap lobus tersusun dari sejumlah lobulus.

4. Pembuluh darah yang memperdarahi paru

Trunkus pulmonal terbagi menjadi arteri

pulmonalis kanan dan kiri, yang membawa darah

yang miskin oksigen ke tiap paru.

Pertukaran gas antara udara di paru dan darah

di kapiler berlangsung pada dua selaput yang

sangat halus (keduanya disebut membrane

pernapasan). Kapiler pulmonal bergabung

Page 33: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 33

membentuk dua vena pulmonalis di tiap paru.

Vena ini keluar dari paru melalui hilum dan

membawa darah yang kaya oksigen ke atrium kiri

jantung. Kapiler darah dan pembuluh darah yang

sangat banyak di paru di tunjang oleh jaringan

ikat.

G. Bronkus dan Bronkioulus

Bronkus merupakan percabangan trakea. Setiap

bronkus primer bercabang 9-12 kali untuk membentuk

bronki sekunder dan tersier dengan diameter yang

semakin kecil. Struktur mendasar dari paru-paru adalah

percabangan bronchial yang salanjutnya secara berurutan

adalah bronki, bronkiolus, bronkiolus terminalis,

bronkiolus respiratorik, duktus alveolar dan aleveoli. Di

bagian bronkus masih disebut pernafasan extrapulmonar

dan sampai memasuki paru-paru disebut intrapulmonar.

Dua bronkus primer terbentuk oleh trakea yang

membentuk percabangan, yaitu sekitar vertebra torasik

ke-5.

Page 34: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 34

Gambar : 12. Aliran darah antara jantung dan paru.

Bronkus kanan

Bronkus ini lebih lebar, lebih pendek,

dan lebih vertical daripada bronkus kiri

sehingga cenderung sering mengalami

obstruksi oleh benda asing. Panjangnyan

sekitar 2,5 cm. setelah memasuki hilum,

bronkus kanan terbagi menjadi benyak

cabang kecil.

Bronkus kiri

Panjangnya sekitar 5 cm dan lebih

sempit daripada bronkus kanan. Setelah

sampai di hilum paru, bronkus terbagi

menjadi dua cabang, satu untuk tiap lobus.

Tiap cabang kemudian terbagi menjadi

saluran-saluran kecil dalam substansi paru.

Page 35: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 35

1. Struktur

Bronkus terdiri atas jaringan ikat yang sama

dengan trakea dan di lapisi oleh epitelium

kolumnar bersilia. Bronkus bercabang sesuai

urutan perkembangannya menjadi bronkiolus,

bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik,

duktus alveolus, dan akhirnya alveoli. Di bagian

ujung distal bronkus, bentuk kartilago semakin

tidak teratur dan tidak terdapat bronkiolar. Tidak

adanya kartilago, membuat otot polos di dinding

bronkiolus semakin menebal dan berespons

terhadap stimulasi saraf dan iritasi. Di bagian

bronkiolus distal, membran mukosa kolumnar

bersilia berubah secara bertahap menjadi sel

berbentuk kubus (kuboid) yang tidak bersilia.

Jalan yang lebih lebar disebut jalan napas

penghantar karena fungsinya membawa udara ke

paru dan dindingnya terlalu tebal untuk

memungkinkan pertukaran gas.

Page 36: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 36

Gambar : 13. Bronkus dan bagian-bagiannya.

2. Suplai darah, saraf, dan dranase limfe.

Arteri yang memperdarahi dinding bronkus

dan napas kecil adalah melalui cabang arteri

bronkial kiri dan kanan, serta aliaran balik vena

terutama melalui vena bronkial. Di sisi kanan,

vena akan mengalirkan darah ke vena azigos dan

di bagian bronkus kiri, vena bermuara ke vena

interkosta superior.

3. Fungsi

Pengendali udara yang masuk. Diameter

saluaran napas diubah oleh kontraksi atau

relaksasi otot involunter di dinding bronkus,

dengan demikian menagtur volume udara yang

masuk ke paru. Perubahan ini di kendalikan oleh

Page 37: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 37

saraf otonom yang mempersarafi bronkus:

stimulasi parasimpatik menyebabkan kontiksi

bronkus dan stimulasi simpatik menyebabkan

dilatasi bronkus. Fungsi jalan napas adalah

sebagai penghangat dan pelembab, penunjang dan

menjaga kepatenan, menyingkirkan materi

tertentu, serta reflek batuk.

Gambar : 14. Alveolus dan jaringan kapilernya.

H. Bronkiolus dan Alveoli Pernapasan

1. Stuktur

Dalam tiap lobus, jaringan paru lebih lanjut

terbagi menjadi selubung halus jaringan ikat yaitu

lobulus. Terdapat 150 juta alveoli di paru-paru

orang dewasa. Hal ini memungkinkan terjadinya

pertukaran gas. Saat jalan napas bercabang-

cabang menjadi bagian yang lebih kecil,dinding

Page 38: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 38

jalan napas menjadi semakin tipis hingga otot dan

jaringan ikat lenyap. Menyisakan lapisan tunggal

sel epithelium skuamosa sederhana di duktus

alveoli dan alveolus. Saluran napas distal

ditunjang oleh jaringan ikat elastik yang longgar

di mana terdapat makrofag, fibroblast, saraf,

pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Alveoli

dikelilingi oleh jaringan kapiler padat. Pertukaran

gas di paru (respirasi eksternal) berlangsung di

membran yang di susun oleh dinding alveolar dan

dinding alveolar dan dinding kapiler yang

bergabung bersama. Membran ini di sebut

membran respiratorik.

Di antara sel skuamosa terdapat sel septal

yang menyekresi surfaktan, suatu cairan

fosfolipid yang mencegah alveoli dari kekeringan,

selain itu, surfaktan berfungsi mengurangi

tekanan dan mencegah dinding alveolus

mengalami kolaps saat ekspirasi, sekresi

surfaktan ke saluran napas bawah dan alveoli

dimulai saat janin berusia 35 minggu.

Page 39: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 39

2. Saraf yang Mempersarafi Bronkiolus

Serat parasimpatik dari saraf vagus

menyebabkan bronkokonstriksi. Tidak adanya

kartilago penunujang berarti bahwa jalan napas

dapat tertutup sempurna oleh kontriksi otot polos

bronkiolus.

3. Fungsi

Respirasi eksternal.

Pertahanan terhadap mikroba. Pada bronkiolus

, epitelium, sel goblet,

Pelembab dan penghangat. Fungsi ini kelanjuta

n dari jalan napas atas. Inhalasi udara kering atau

udara yang tidak cukup lembab menyebabkan

iritasi mukosa dan mendorong infeksi.

I. Proses Terjadinya Pernafasan

Pernafasan adalah proses inspirasi udara ke dalam

paru-paru dan ekspirasi udara dari paru-paru ke

lingkungan luar tubuh. Inspirasi bila muskulus

diagfragma telah dapat rangsangan dari nervus pernikus

lalu mengkerut datar. Saat ekspirasi otot akan kendor lagi

dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali

Page 40: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 40

maka udara di dorong keluar. Jadi proses respirasi terjadi

karena perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-

paru.

1. Bernapas

Bernapas berati memasukan oksigen ke

dalam alveoli dan mengeluarkan karbon.

Otot pernapasan. Otot yang di gunakan

pada saat pernapasan adalah otot interkosta dan

diafragma. Otot interkosta terdiri atas 11 pasang

yang berada di ruangan antara 12 pasang iga. Otot

ini tersusun dari dua lapisan, otot interkosta

internal dan eksternal. Serat otot interkosta

eksternal memanjang ke bawah dan ke depan dari

tepi bawah iga hingga ke tepi atas iga. Serat otot

interkosta internal memanjang ke bawah dan

kebelakang dari tepi iga atas hingga bawah, yang

melintasi serat otot interkosta ekternal di sudut

kanannya.

Page 41: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 41

Gambar : 15. Otot interkosta dan tulang toraks

Iga pertama terfiksasi. Oleh karena itu, saat

otot interkosta berkontraksi, otot ini bersama-

sama menarik iga lain menuju iga pertama.

Karena bentuk dan ukuran iga, iga bergerak

keluar saat otot terterik ke atas, yang

memperbesar rongga toraks. Otot interkosta

distimulasi oleh saraf interkosta.

Otot diafragma berbentuk kubah yang

memisahkan rongga toraks dan abdomen. Otot ini

menyusun dasar rongga toraks dan bagian atas

rongga abdomen serta terdidi atas tendon sentral.

Saat otot diafragma berelaksasi, tendon sentral

berada pada vertebra torasik ke-8. Saat otot

diafragma berkontraksi, serat otot memendek dan

tendon sentral tertarik ke bawah hingga ke

Page 42: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 42

vertebra torasik ke-9, menyebabkan rongga toraks

membesar. Hal ini menurunkan tekanan di dalam

rongga toraks dan meningkatkan tekanan di dalam

rongga abdomen dan panggul. Difragma

dipersarafi oleh saraf frenik.

Gambar : 16. Diafragma

2. Bentuk dari Pernafasan

Bentuk dari pernafasan secara garis besar

tebagi 2 bagian, yaitu :

1. Proses pernafasan pulmonal atau paru-paru

(external)

Ventilasi pulmonal atau gerak

pernafasan yang menukar udara dalam

alveoli dengan udara luar, apabila

ventilasi kurang baik maka pernafasan

tidak baik atau terganggu.

Page 43: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 43

Jumlah udara yang mencapai alveoli

pada volume pernafasan semenit 6 liter

adalah 500 minus 150 ml kali 12

pernafasan/menit atau 4,2 liter/menit.

Pernafasan yang cepat dan dangkal

mengakibatkan ventilasi yang lebih

sedikit daripada pernapasan lambat dan

dalam pada volume pernafasan semenit

yang sama. Semua proses ini diatur

sehingga darah dari paru-paru

menerima jumlah tepat CO₂ dan O₂.

Jika gerak badan lebih banyak darah

dari paru-paru membawa banyak CO₂dan konsentrasinya dalam darah arteri

bertambah. Hal ini merangsang pusat

pernafasan dalm otak untuk

memperbesar kecepatan dan dalamnya

pernafasan. Penambahan ventilasi yang

baik akan mengeluarkan CO₂ dan

memungut lebih banyak O₂.

2. Pernafasan jaringan (internal)

Page 44: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 44

Ikatan O₂ + Hb dari jantung di pompa

keseluruh tubuh. Tiap sel mengambil

O₂ untuk proses metabolisme dan darah

menerima hasil buangan CO₂ dari

jantung dan paru keluar.

Darah merah (hemoglobin) yang

banyak mengandung oksigen dari

seluruh tubuh masuk ke dalam jaringan

akhirnya mencapai kapiler, darah

mengeluarkan O₂ ke dalam jaringan,

mengambil CO₂ untuk dibawa ke paru-

paru dan di paru-paru terjadi pernafasan

ekternal.

3. Pernafasan tingkat sel

Adalah penggunaan O₂ oleh sel-sel

tubuh untuk produksi energi dan pelepasan

produksi CO₂ oleh sel-sel tubuh.

J. Pengaturan Dan Pengendalian Pernafasan

Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh

2 faktor utama, yaitu faktor kimiawi dan pengendalian

oleh saraf.

1. Kendali Kimiawi

Page 45: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 45

Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam

pengendalian dan penganturan frekuensi,

kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan.

Pusat pernafasan di sumsum sangat peka pada

reaksi kimia. Karbon dioksida adalah produk

asam dari metabolisme, yang merangsang

pusat pernafasan untuk mengirim keluar

impuls saraf yang bekerja atas otot pernafasan.

Latihan menyebabkan peningkatan pada

jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh

kerja otot-otot. Peningkatan kadar karbon

dioksida dalam darah, atau peningkatan

konsentrasi ion hidrogen (H) darah,

mempunyai efek kuat yang langsung pada

neuron-neuron retikular yang menyebabkan

peningkatan kecepatan dan kedalaman

pernafasan dengan peningkatan ekskresi

karbon dioksida.

Pusat pengendalian ada di kemoreseptor

yang mendeteksi perubahan kadar oksigen,

karbon dioksida yang ion hidrogen dalam

darah arteri dan cairan serebrospinalis dan

Page 46: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 46

menyebabkan penyesuaian yang tepat antara

frekuensi dan kedalaman respirasi.

a. Kemoreseptor sentral

Yaitu neuron yang terletak di

permukaan ventral lateral medulla.

Peningkatan kadar karbon dioksida dalam

darah arteri dan cairan serobrospinalis

merangsang peningkatan frekuensi dan ke

dalam respirasi. Penurunan kadar oksigen

hanya sedikit berpengaruh pada

kemoreseptor sentral.

b. Kemoreseptor perifer

Terletak di badan aorta dan karotid

pada sistem arteri. Kemoreseptor ini

merespon terhadap perubahan konsentrasi

ion oksigen, karbon dioksida dan ion

hidrogen.

Contoh : kalau kita melakukan

olahraga maka akan terjadi proses

pembakaran di dalam tubuh, hal ini

memerlukan oksigen yang sangat besar,

maka efek dari kompensasi tubuh adalah

Page 47: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 47

dengan jalan respirasi yang cepat dan

dalam untuk menyediakan bahan bakar

tersebut, sewaktu kita mulai istirahat maka

tubuh akan kembali normal karena

oksigen yang di butuhkan standar karena

pembakaran yang terjadi tidak terlalu

banyak (standar).

2. Kendali Saraf

Pernafasan di kendalikan oleh sel-sel saraf

dalam susunan retikularis di batang, terutama

pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls

menuruni medulla spinals, kemudian melalui

saraf frenkus ke diagfragma dan melalui saraf-

saraf interkostalis ke otot-otot interkostalis. Jadi

pusat pernafasan ini ialah suatu pusat otomatik

di dalam medulla oblongata yang mengeluarkan

impuls eferen ke otot pernafasan impuls aferen

yang di rangsang oleh pemekaran gelembung

udara, yang di hantarkan oleh saraf vagus ke

pusat pernafasan di dalam medulla.

Susunan retikularis mempunyai pola

aktivitas saraf dengan irama teratur yang

Page 48: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 48

mempertahankan aktivitas berirama dari otot-

otot ini. Irama ini di lengkapi dengan hering-

breuer yaitu reseptor-reseptor yang regang yang

terdapat pada parenkim paru-paru yang

memancarkan rangsangan ke medulla oblongata

melalui vagus, pengembangan paru-paru yang

cepat menghambat rangsangan respirasi.

Reseptor regangan di jaringan baru

mengirim impuls-impuls melalui nervus vagus

ke batang otak impuls ini menghambat inspirasi

saat paru-paru di kembangkan, dan merangsang

inspirasi bila paru-paru di kempeskan.

Selain nyeri, dan impuls saraf dari gerakan

anggota badan, menyebabkan peningkatan pada

kecepatan dan kedalaman pernafasan, karena

kerjanya pada susunan retikular.

Beberapa faktor tertentu merangsang pusat

pernafasan yang terletak di dalam medulla

oblongata, dan jika di rangsang maka pusat itu

mengeluarkan impuls yang di salurkan oleh

saraf spinalis ke otot pernafasan yaitu

diafragma dan otot interkostalis.

Page 49: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 49

Rangsangan ritmis (berirama) pada medula

oblongata menimbulkan pernafasan otomatis.

Darah medulla oblongata yang berhubungan

dengan pernafasan secara klasik dinamakan

pusat pernafasan. Ada 2 kelompok neuron

pernafasan, kelompok sosial yang dekat dengan

nukleustraktus solitarius adalah sumber irama

yang mengendalikan neuron motoris phrenieus

kontralateral.

Neuron-neuron ini juga memproyeksikan

diri dan mengendalikan golongan ventral.

Golongan ini mempunyai 2 bagian, bagian

kranial dibentuk oleh neuron-neuron nukleus

ambigus yang mempersarafi otot-otot pembantu

pernapasan ipsilateral, pada hakekatnys melalui

nervus vagus. Bagian caudal di bentuk oleh

neuron-neuron dalam nukleus retroambigualis

yang menyelenggarakan pengendalian inspirasi

dan ekspirasi ke neuron-neuron motoris yang

mensarafi interkostalis. Pernafasan spontan di

timbulkan oleh rangsangan yang ritmis neuron

motoris yang mensarafi otot-otot pernafasan.

Page 50: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 50

Rangsangan ini secara keseluruahn tergantung

pada impuls-impuls saraf otak.

K. Transportasi Pertukaran Gas

Transportasi darah paru-jantung dan seluruh

tubuh.Penggunaan O2 olehsel dan pembuanganCo2

Jantung kanan

Arteri pulmonalis(darah kotor darijantung ke paru-paru)

Kapiler yangmenyentuhdinding alveoli

Masuk jantung kiri

Vena pulmonalis(darah bersih)

Di sebarkan kesuluruhjaringn tubuh

Pertukaran besok :

Ikatan O2 dengan Hbdan pelepasan CO2.

Page 51: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 51

Gambar : 17. Transportasi darah paru-jantung dan seluruh

tubuh.

L. Transpor Oksigen

Oksigen tidak terlalu mudah larut dalam air dan tidak

cukup mudah dibawa dalam larutan air sederhana untuk

mempertahankan kehidupan jaringan. Sehingga sekitar

97% oksigen dalam darah di bawah eritosit yang telah

berikatan dengan hemoglobin (Hb), 3% sisanya larut

dalam plasma. Hemoglobin merupakan kombinasi antara

haeme (suatu ikatan besi-purfirin) dan globin (suatu

protein), hemoglobin berikatan dengan oksigen

membentuk oksihemoglobin (HbO₂).

Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam

hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigen

Page 52: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 52

untuk membentuk oksihemoglobin (HbO₂) yang

berwarna merah tua. Setiap sel darah merah mengandung

280 juta molekul hemoglobin dan setiap gram

hemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen. Dan 100 ml

darah rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin

untuk maksimum 20 ml O₂/100 ml darah (15 X 1,34) .

Darah arteri secara normal membawa 97% O₂,

pernafasan dalam atau menghirup oksigen murni tidak

dapat memberi peningkatan yang berarti pada kejenuhan

hemoglobin dengan oksigen tetapi menghirup oksigen

murni dapat meningkatkan penghantaran oksigen ke

dalam jaringan karena volume oksigen terlarut dalam

plasma meningkat. Dalam darah vena, PO₂ mencapai

40mmhg dan hemoglobin masih 75% penuh. Hal ini

menunjukan darah hanya melepas sekitar ¼ muatan

oksigennya saat melewati jaringan. Hal ini memberikan

rentang keamanan yang tinggi jika sewaktu-waktu

pernafasan terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan

meningkat.

M. Transpor Karbon Dioksida

Di dalam jaringan tubuh konsentrasinya relatif tinggi,

CO₂ berkombinasi dengan air dalam korpus sel darah

Page 53: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 53

merah untuk membentuk ion-ion bikarbonat. Bila ion-ion bikarbonat mencapai paru-paru konsentrasi CO₂relatif rendah, terbentuk kembali CO₂ dan air, dan CO₂di lepaskan sebagai gas. Karbon dioksida yangberdifusi ke dalam darah dari jaringan di bawah paru-paru melalui cara sebagai berikut : Sebagian kecil CO₂ ( 7-8% ) tetap terlarut dalam

plasma, CO₂ yang tersisa bergerak ke dalam sel

darah merah, dimana 25% nya bergabung dalam

bentuk reversible yang tidak kuat dengan gugus

amino dibagian globin pada hemoglobin untuk

membentuk karbonmino hemoglobin.

N. Volume dan Kapasitas Paru-Paru

Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan

pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat di ukur

melalui spirometer.

Page 54: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 54

Gambar : 18. spirometer

1. Volume

a. Volume tidal (VT), yaitu volume udara yang

masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi

normal biasa. Nilai volume tidal pada dewasa

normal sekitar 500 ml untuk laki-laki dan 380

ml untuk perempuan.

b. Volume cadangan inspirasi (VCI), Yaitu

volume udara extra yang masuk ke paru-paru

dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi

tidal. Volume cadangan inspirasi berkisar

3100 ml pada laki-laki dan 1900 ml pada

perempuan.

c. Volume cadangan ekspirasi (VCE), yaitu

volume extra udara yang dapat dengan kuat di

keluarkan pada akhir ekspirasi tidak normal.

Page 55: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 55

Volume cadangan ekspirasi berkisar 1200 ml

pada laki-laki dan 800 ml pada perempuan.

d. Volume residual (VR), yaitu volume udara

sisa dalam paru-paru setelah melakukan

ekspirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar

1200 ml dan perempuan 1000 ml. Volume

residual penting untuk kelangsungan aerasi

dalam darah saat jendela pernafasan.

2. Kapasitas

a. Kapasitas residual fungsional (KRF), adalah

penambahan volume residual dan volume

cadangan ekspirasi . kapasitas ini merupakan

jumlah udara sisa dalam sistem respiratorik

setelah ekspirasi normal. Nila rata-ratanya

dalah 2200 ml. Jadi nilai ( KRF= VR+VCE ).

b. Kapasitas inspirasi (KI), yaitu penambahan

volume tidal dan volume cadangan inspirasi.

Nilai rata-ratanya adalah 350 ml. Jadi nilai

(KI= VT +VCI ).

c. Kapasitas vital (KV), yaitu penambahan

volume tidal, volume cadangan inspirasi dan

volume cadangan ekspirasi. (KV= VT + VCI

+ VCE ) nilai rata-ratanya sekitar 4.500 ml.

Page 56: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 56

d. Kapasitas total paru-paru (KTP), adalah

jumlah total udara yang dapat di tampung

dalam paru-paru dan sama dengan kapasitas

vital ditambah volume residual (KTP= KV +

VR ). Nilai rata-ratanya adalah 5.700 ml.

Gambar : 19. Volume dan kapasitas paru.

O. Kecepatan Pernafasan

Kecepatan pernafasan pada wanita lebih tinggi

daripada pria. Jika bernafas dengan normal maka

ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada

istirahat sebentar (inspirasi-ekspirasi-istirahat).

Tabel 1.1 Kecepatan Pernafasan Normal

No. Jenis Pernafasan Frekuensi

1. Bayi baru lahir 30-40

Page 57: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 57

2. Bayi 12 bulan 30

3. Balita dari 2-5 tahun 24

4. Orang dewasa 10-20

P. Frekuensi pernapasan

Frekuensi pernapasan adalah intensitas

memasukkan atau mengeluarkan udara per menit.

Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia

berkisar antara 16 – 18 kali.

1. Faktor yang mempengaruhi kecepatan freku

ensi pernapasan adalah:

1. Usia

Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih

cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah

usia, intensitas pernapasan akan semakin

menurun

2. Jenis kelamin.

Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan

lebih cepat dibandingkan perempuan

3. Suhu tubuh

Page 58: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 58

Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka

frekuensi pernapasan akan semakin cepat

4. Posisi tubuh

Frekuensi pernapasan meningkat saat

berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam.

frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat

dibandingkan posisi duduk. Frekuensi

pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat

dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas

Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi

pernapasan akan semakin cepat

2. Gangguan pada alat pernapasan

Kelainan dan penyakit pada sistem

pernapasan. Alat-alat pernapasan merupakan

organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini

terganggu karena penyakit atau kelainan maka

proses pernapasan akan terganggu, bahkan

dapat menyebabkan kematian. Berikut akan

diuraikan beberapa macam gangguan yang

Page 59: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 59

umum terjadi pada saluran pernapasan

manusia, yaitu sebagai berikut :

a. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan

oleh virus influenza. Gejala yang

ditimbulkan antara lain pilek, hidung

tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan

terasa gatal.

b. Asma atau sesak napas, merupakan suatu

penyakit penyumbatan saluran

pernapasan yang disebabkan alergi

terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan

psikologis. Asma bersifat menurun.

c. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru

yang diakibatkan serangan bakteri

mycobacterium tuberculosis. Difusi

oksigen akan terganggu karena adanya

bintil-bintil atau peradangan pada dinding

alveolus. Jika bagian paru-paru yang

diserang meluas, sel-selnya mati dan

paru-paru mengecil. Akibatnya napas

penderita terengah-engah.

Page 60: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 60

d. Macam-macam peradangan pada sistem

pernapasan manusia:a. Rinitis, radang

pada rongga hidung akibat infeksi oleh

virus, missal virus influenza.

e. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi

alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk

sari, dan debu. Produksi lendir

meningkat.

f. Faringitis, radang pada faring akibat

infeksi oleh bakteri Streptococcus.

Tenggorokan sakit dan tampak berwarna

merah. Penderita hendaknya istirahat dan

diberi antibiotik.

g. Laringitis, radng pada laring. Penderita

serak atau kehilangan suara. Penyebabnya

antara lain karena infeksi, terlalu banyak

merokok, minum alkohol, dan terlalu

banyak serak.

h. Bronkitis, radang pada cabang

tenggorokan akibat infeksi. Penderita

mengalami demam dan banyak

Page 61: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 61

menghasilkan lendir yang menyumbat

batang tenggorokan.

i. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus

letaknya di daerah pipi kanan dan kiri

batang hidung. Biasanya di dalam sinus

terkumpul nanah yang harus dibuang

melalui operasi.

j. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan

pada waktu pengangkutan dan

penggunaan oksigen yang disebabkan

oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi

air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi

cairan lendir dan cairan limfa), keracunan

CO dan HCN, atau gangguan sitem

sitokrom (enzim pernapasan).

k. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan

kadar asam karbonat dan asam bikarbonat

dalam darah, sehingga pernapasan

terganggu.

Page 62: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 62

l. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga

faring atau laring oloeh lendir yang

dihasilkan kuman difteri.

m. Emfisema, adalah penyakit

pembengkakan karena pembuluh

darahnya kemasukan udara.

n. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus atau bakteri pada

alveolus yang menyebabkan terjadinya

radang paru-paru.

o. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh),

disebabkan adanya penyempitan saluran

napas karena pembengkakan kelenjar

limfa atau polip, pembengkakan di tekak

atau amandel.

p. Kanker paru-paru, mempengaruhi

pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-

paru dapat menjalar ke seluruh tubuh.

Kanker paru-paru sangat berhubungan

dengan aktivitas yang sering merokok.

Perokok pasif juga dapat menderita

Page 63: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 63

kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang

dapat menimbulkan kanker paru-paru

adalah penderita menghirup debu asbes,

radiasi ionasi, produk petroleum, dan

kromium.

3. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

a. Kandungan asap rokok asap rokok yang

dihirup seorang perokok mengandung

komponen gas dan partikel.komponen

gas terdiri dari karbon monoksida,

karbon dioksida, hydrogen sianida,

amoniak, oksida dari nitrogen, dan

senyawa hidrokarbon. Adapun

komponen partikel terdiri dari tar,

nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

b. Asap yang dihembuskan para perokok

dapat di bagi atas asap utama dan asap

samping. Asap utama merupakan asap

tembakau yang dihirup langsung oleh

perokok, sedangkan asap samping

merupakan asap tembakau yang

disebarkan ke udara bebas, yang akan

Page 64: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 64

dihirup oleh orang lain atau perokok

pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia

dalam rokok, dan 40 jenis di antaranya

bersifat karsinogenik (dapat

menyebabkan kanker), dimana bahan

racun ini lebih banyak didapatkan pada

asap samping. Misalnya karbon

monoksida, 5 kali lipat lebih banyak

ditemukan pada asap samping daripada

asap utama , benzopiren 3 kali, dan

ammonia 50 kali. Bahan bahan ini dapat

bertahan di ruangan berjam jam lamanya.

c. Penyakit akibat merokok.

Merokok dapat menyebabkan

perubahan struktur dan fungsi saluran

pernapasan dan jaringan paru-paru.

Akibat perubahan anatomi saluran

pernapasan tersebut, pada perokok akan

timbul perubahan fungsi paru-paru.

Dibandingkan dengan bukan

seorang perokok, kemungkinan

timbulnya kenker paru-paru pada

perokok mencapai 10-30 kali

Page 65: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 65

lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat

merokok antara lain sebagai berikut.

a. Jantung Koroner Merokok menjadi faktor

utama penyebab penyakit pembuluh darah

jantung koroner. Merokok juga berakibat

buruk bagi pembuluh darah otak dan

pembuluh darah perifer.

b. Memudahkan Terjangkit AIDS dalam

penelitian yang banyak dilakukan di

amerika serikat dan inggris, didapatkan

kebiasaan merokok memperbesar

kemungkinan timbulnya AIDS pada

pengidap HIV. Pada kelompok perokok,

AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan,

sedangkan pada kelompok bukan perokok

timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata

merokok menurunkan kekebalan tubuh

sehingga lebih mudah terkena AIDS.

c. Gangguan Fisiologis Nikotin

menyebabkan ketagihan. Selain itu,

nikotin juga merangsang pelepasan

andrenalin, meningkatan frekuensi

Page 66: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 66

jantung, tekanan darah, dan kebutuhan

oksigen jantung. Nikotin juga

mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak

bagian tubuh lainnya. Nikotin juga dapat

mengaktifkan trombosit sehingga terjadi

adhesi (penempelan) trombosit ke dalam

pembuluh darah. Karbon monoksida

melarutkan hemoglobin, sehingga

persediaan opksigen untuk jaringan tubuh

menurun. CO menggantikan tempat

oksigen di hemoglobin, mengganggu

pelepasan oksigen, dan mempercepat

aterosklerosis (pengapuran/penebalan

dinding pembuluh darah). CO membuat

darah mengental dan mudah menggumpal.

Page 67: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 67

RANGKUMAN

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem

menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon

dioksida dan uap air.

Alat pernapasan manusia adalah hidung (Cavum

Nasalis), Tekak (Faring), tenggorokan (Trakea), Cabang

Tenggorokan (Bronkus), Bronkiolus, Alveolus, Paru-

paru.

Proses Pernapasan Manusia adalah sebagai berikut:

rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru

(bronkiolus dan alveolus). Ringkasan jalannya Udara

Pernapasan: Udara masuk melalui lubang hidung -

melewati nasofaring - melewati oral farink - melewati

glottis - masuk ke trakea - masuk ke percabangan trakea

yang disebut bronchus - masuk ke percabangan bronchus

yang disebut bronchioles - udara berakhir pada ujung

bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus

(jamak: alveoli).

Page 68: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 68

DAFTAR PUSTAKA

Ross and Wilson anatomy and physiology in Health and

illness, 10th (dasar-dasar anatomi dan fisiologi)

edition by anne Waugh, B.Sc. (Hons)., M,Sc.,

CertEd, SRN, RNT, ILTM, and Allisaon Grant,

B,Sc.,Ph,D.,RGN (prof. Dra. Elly Nurachmah,

M.App. Sc.,D.N,Sc. Dan Ns. Rida Anggriani,

S.Kep.is published by arrangement with Elsevier

Limited. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Setiadi 2007 Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Jogjakarta

: Graha Ilmu.

Campbell, Neil A. Biologi edisi kelima jilid 3/Neil A.

Campbell, jane B, Reece, Lawrence G. Mitchell ;

alih bahasa, Wasmen Manalu; editor, Amalia

Safitri. Jakarta : Erlangga, 2004

Syaifuddin 2009 fisiologi tubuh manusia untuk

mahasiswa keperawatan edisi 2. Jakarta : Salemba

Medika.

Koes irianto 2012 anatomi dan fisiologi untuk

mahasiswa. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Page 69: Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sistem pernapasan manusia 69

Lyndon saputra dkk Anatomi Dan Fisiologi Untuk

Perawat Dan Paramedis. Tangerang selatan :

Binarupa Aksara Publisher.

Suharno 2006 Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Jakarta :

universitas terbuka.