sistem peradilan dan hukum

Upload: banyugroup-cybernet

Post on 07-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem Peradilan Dan Hukum

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa,

    hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik

    perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental. Hukum

    Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka

    dominasi hukum atau Syariat Islam lebih banyak terutama di bidang

    perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku

    sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat

    dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

    Pengertian sistem hukum sendiri yaitu Menurut Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan

    sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam

    negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk

    menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang

    seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia

    yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk

    mencapai tujuan.

    B. Tujuan

    1. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan.

    2. Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang Sistem hukum dan

    Peradilan Nasional.

    3. Menjelaskan pengertian Sistem Hukum dan Peradilan Nasional

    C. Rumusan Masalah

    1. Apakah pengertian Hukum ?

    2. Bagaimanakah Penggolongan Hukum ?

    3. Apa saja unsur Hukum ?

  • 2

    4. Bagaimana Tata Hukum di Indonesia ?

    5. Apakah pengertian Sistem Hukum ?

    6. Apakah pengertian Peradilan Nasional ?

    7. Apa saja Lembaga lembaga Peradilan ?

    8. Bagaimana peran Lembaga-lembaga Peradilan ?

    9. Apa saja perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Hukum ?

    D. Manfaat Pembahasan

    1. Memahami pengertian Hukum

    2. Memahami Sistem Hukum

    3. Memahami tentang Peradilan Nasional

    4. Memahami tentang Penggolongan Hukum

    5. Memahami unsur Hukum

    6. Memahami Tata Hukum di Indonesia

    7. Memahami peran lembaga peradilan

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Hukum

    1. Menurut Achmad Ali, Hukum adalah seperangkat norma tentang apa

    yang benar dan apa yang salah yang dibuat atau diakui eksistensinya oleh

    pemerintah, yang dituangkan baik dalam aturan tertulis ( peraturan)

    maupun yang tidak tertulis, yang mengikat dan sesuai dengan kebutuhan

    masyarakatnya secara keseluruhan, dan dengan ancaman sanksi bagi

    pelanggar aturan itu.

    2. Menurut Immanuel Kant, Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang

    dengan ini kehendak menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.

    3. Menurut Leon Duguit, Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota

    masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat sebagai jaminan

    kepentingan bersama dan jika dilanggar akan menimbulkan reaksi bersama

    terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.

    B. Penggolongan Hukum

    Penggolongan Hukum Menurut Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SH C.S.T. Kansil

    menggolongkan hukum menurut asas pembagian, yaitu sebagai berikut.

    1. Menurut sumbernya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum Undang-Undang

    2) Hukum kebiasaan (adat)

    3) Hukum traktat

    4) Hukum jurisprudensi

    2. Menurut bentuknya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum tertuis, hukum ini dapat pula merupakan:

    a) Hukum tertulis yang dikodifikasikan

    b) Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan

    2) Hukum tak tertulis (hukum kebiasaan)

    3. Menurut tempat berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum nasional

  • 4

    2) Hukum internasional

    3) Hukum asing

    4) Hukum gereja

    4. Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:

    2) Ius Constitutum (hukum positif)

    3) Ius Constituendum

    4) Hukum asasi (hukum alam)

    5. Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum material

    2) Hukum formal

    6. Menurut sifatnya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum yang memaksa

    2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap)

    7. Menurut wujudnya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum obyektif

    2) Hukum subyektif

    8. Menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam:

    1) Hukum privat (hukum sipil)

    2) Hukum publik (hukum negara)

    C. Unsur Hukum

    1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.

    2. Peraturan diadakan oleh badan badan resmi yang berwajib.

    3. Peraturan bersifat memaksa.

    4. Sanksi pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.

    D. Tata Hukum Indonesia

    Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang

    diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat indonesia

    berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

    1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh alat-alat

    negara yang diberi kekuasaan.

  • 5

    E. Pengertian Sistem Hukum

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur

    yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

    Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan

    memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah

    keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang

    seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari

    satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia.

    Pasal 1 Ayat (3) menjelaskan Negara Indonesia adalah negara hukum.

    Karena itu untuk mewujudkan sebagai negara hukum maka segala

    penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum.

    Sayangnya Indonesia belum secara keseluruhan memiliki hukum nasional

    yang dibuat oleh bangsa sendiri. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan

    hukum, maka hukum di Indonesia masih menggunakan hukum-hukum

    warisan kolonial yang disesuaikan dengan keadaan hukum di Indonesia atau

    sesuai dengan UUD 1945.

    F. Pengertian Peradilan Nasional

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu

    mengenai perkara pengadilan. Nasional adalah bersifat kebangsaan, berkenaan

    atas berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa. Jadi, peradilan

    nasional adalah segala sesuatu mengenai perkara pengadilan yang bersifat

    kebangsaan atau segala sesuatu mengenai perkara pengailan yang meliputi

    suatu bangsa, dalam hal ini adalah bangsa Indonesia.

    Dengan demikian, yang dimaksud disini adalah sistem hukum Indonesia

    dan peradilan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD

    1945, yaitu sistem hukum dan peradilan nasional yang berdasar nilai-nilai dari

    sila-sila Pancasila. Peradilan nasional berdasarkan pada Pasal 24 dan Pasal 25

    UUD 1945. untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan

    keadilan dibentuk kekuasaan kehakiman yang merdeka. Dalam hal ini

    dipegang oleh Mahkamah Agung dan peradilan lain.

  • 6

    G. Lembaga-Lembaga Peradilan

    1. Peradilan Umum Badan peradilan yang mengadili rakyat Indonesia pada

    umumnya atau rakyat sipil. Peradilan umum sering disebut juga peradilan

    sipil.

    2. Peradilan Agama Merupakan peradilan agama islam, yang memeriksa dan

    memutuskan sengketa antara orang orang yang beragama islam.

    3. Peradilan Militer Peradilan yang mengadili anggota TNI baik angkatan

    darat, angkatan laut maupun angkatan udara.

    4. Peradilan Tata Usaha Negara Badan peradilan yang mengadili perkara-

    perkara yang berhubungan dengan administrasi pemeintah.

    H. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan

    Klasifikasi Lembaga PeradilanDalam UU no. 4 thn 2004, diuraikan bahwa

    kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam empat lingkungan

    peradilan yaitu :

    1. Peradilan umum, berwenang menyelesaikan perkara perdata dan perkara

    pidana.

    2. Peradilan Agama, berwenang menyelesaikan perkara perdata dibidang

    tertentu atas permohonan orang yang beragama islam.

    3. Peradilan militer, berwenang menyelesaikan perkara pidana

    militer/tentara.

    4. Peradilan Tata Usaha Negara, bew\rwenang menyelesaikan perkara tata

    usaha Negara/administrasi Negara.

    I. Perbuatan Yang Sesuai Dengan Ketentuan Hukum

    Sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum adalah sikap yang mentaatii

    semua hukum dan Norma yang berlaku.

    Contoh Perilaku yang sesuai dengan ketentuan hukum:

    1. Di Keluarga

    - Mematuhi nasihat orangtua

    - Melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan keluarga

    - Membersihkan rumah sesuai jadwal yang yelah ditetapkan

  • 7

    2. Di Sekolah

    - Menghormati Guru

    - Mematuhi tata tertib sekolah

    - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

    - Tidak menyontek saat ulangan

    - Melaksanakan tugas piket

    3. Di Masyarakat

    - Ikut Melaksanakan ronda malam

    - Mengikuti kegiatan kerja bakti

    - Mentaati peraturan (adat istiadat) yang berlaku di masyarakat

    4. Di Negara

    - Turut sertamembela negara

    - Mentaati hukum yang berlaku di Negara

  • 8

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan

    memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah

    keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang

    seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari

    satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

    B. Saran

    Agar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan

    kualitas kehidupan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan maka

    perlu adanya kesatuan sistem hukum yang memadai dalam masing-masing

    sistem dan adanya pengawasan independen yang berkualitas dan berintegritas

    dalam rangka menciptakan kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri

    Demi Keadilan Sosial berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

  • 9

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia

    http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/pengertian-peradilan.html

    http://just-alfin.blogspot.com/2012/03/peranan-lembaga-lembaga-peradilan.html