sistem pencernaan makanan

38
Fungsi, fisiologi, struktur (proses) dan penyakit

Upload: betacarotene

Post on 22-Jun-2015

3.947 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Powerpoint ini berisi tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari struktur, fungsi, anatomi, fisiologi, serta kelainan pada sistem pencernaan. Dilengkapi dengan gambar organ-organ 3d sehingga memudahkan untuk belajar.

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Fungsi, fisiologi, struktur (proses) dan penyakit

Page 2: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Page 3: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :

1.Sebagai sumber energi

2.Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan

jaringan tubuh), dan

3.Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

Page 4: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Makanan

Zat makanan

Sumber kalori

Vitamin

Air

Karbohidrat

Lemak

Mineral Protein Garam

anorganik

1gr KH = 4kalori

1gr PR = 4kalori

1gr LE = 9kalori

Page 5: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Larut dalam

air

Larut dalam lemak

VITAMIN

• Vit. B1 : metabolisme KH dan

kadar air dalam tubuh

• Vit. B2 : respirasi sel penyakit kulit, mata

• Vit. B6 ,B12 : pembentukan sel

darah, kerja saraf, anemia,

pelagra

• Vit. C : aktivator perombakan protein,

lemak,kerja ginjal,

pembentukan trombosit

• Vit A : rabun senja, kulit kasar

• Vit D : penyerapan zat kapur proses

penulangan rachitis

• Vit. E : mencegah pendarahan,

kemandulan

• Vit. K : pembekuan darah

Page 6: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Sistem Pencernaan adalah saluran yang menerima

makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap

oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan

(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap

enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)

sampai anus.

Page 7: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Fungsi umum: memindahkan zat nutrien, air dan

garam dari zat makanan ke lingkungan dalam

untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem

sirkulasi

Page 8: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

INTRASELULER

INTRASELULER

&

EXTRASELULER EXTRASELULER

Protozoa, Porifera

Contoh: amoeba

Contoh: Hydra

Pencernaan dimulai secara

ekstra selulerdalam rongga

gastrovaskuler kemudian

diselesaikan secara intraseluler

oleh sel-sel gastrodermal

Hewan tinggi

(platyhelmintes sampai

chordata)

Pencernaan terjadi di

dalam saluran pencernaan

Page 9: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

TIDAK LENGKAP

Platyhelmintes

Contoh : Planaria

Rongga bercabang

(usus)

Terjadi digesti,

absorpsi, sirkulasi

Faring

Page 10: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

LENGKAP

Saluran sudah terspesialisasi,

Sudah mempunyai lubang

pemasukan dan pengeluaran

MULUT ESOFAGUS LAMBUNG

USUS HALUS

USUS BESAR REKTUM

ANUS

Page 11: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

PEMAKAN SUSPENSI

PEMAKAN SUBSTRAT PEMAKAN BONGKAHAN

PEMAKAN CAIRAN

Page 12: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Page 13: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

1. Pencernaan Mekanik

Pencernaan mekanik yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu

lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.

Lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah lambung

Dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan

peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular).

Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian

diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).

2. Pencernaan Kimiawi

Pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan

dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi

molekul yang berukuran kecil.

Page 14: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Pencernaan mekanik

(Mengunyah dan menelan)

Pencernaan kimiawi

(Karbohidrat) Pencernaan mekanik

(Gerakan peristaltik)

Penyerapan zat larut lemak

(Seperti Aspirin)

Pencernaan Kimiawi

(Protein)

Pencernaan mekanik

(Gerakan peristaltik)

Pencernaan Kimiawi

(Karbohidrat,

protein, lemak dan

asam nukleat)

Penyerapan peptida,

asam amino, glukosa,

fruktosa, lemak, air,

mineral dan vitamin.

Tidak ada pencernaan kimia

Kecuali oleh bakteri.

Penyerapan ion, air, mineral

vitamin dan molekul organik

Kecil yang diproduksi oleh

bakteri.

Page 15: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Susunan saluran pencernaan terdiri dari:

1. Mulut (0ris).

2. Faring (tekak).

3. Esofagus (kerongkongan).

4. Ventrikulus (lambung).

5. Hati (Hepar)

6. Intestinum minor (usus halus):

a. Duodenum (usus 12 jari).

b. Yeyenum.

c. Ileum.

7. Intestinum mayor (usus besar);

a. Seikum.

b. Kolon asendens.

c. Kolon transversum.

d. Kojon Descendens.

e. Kolon Sigmoid.

8. Rektum.

9. Anus.

Page 16: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

1. MULUT

Mulut adalah permulaan saluran pencernaan

yang terdiri atas 2 bagian yaitu:

• Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang

di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.

• Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga

mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris,

palatum dan mandibularis di sebelah belakang

bersambung dengan faring

a) Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit

dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir

(mukosa). Otot orbikulanis oris menutupi bibir.

Levator anguli oris méngangkat dan depresor

anguli oris menekan ujung mulut.

b) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;

• Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun

atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan

tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri

dari 2 tulang palatum.

• Palatum mole (palatum lunak) terletak

dibelakang yang merupakan lipatan

menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas

jaringan fibrosa dan selaput lendir.

c) Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang

mengandung papila, otot yang terdapat pada

pipi adalah otot buksinator.

Page 17: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Di dalam rongga mulut terdapat:

A. Gigi

ada 2 (dua) macam;

a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).

b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (Molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).

Fungsi gigi terdiri dari:

• Gigi seri untuk memotong makanan

• Gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang keras dan liat

• Gigi geraham guna nya untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.

Page 18: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Gigi Geraham

Gigi Seri

Gigi Taring

Ename

Dentin

Pulpa

Akar gigi

Mahkota

gigi

Leher gigi

Akar gigi

Page 19: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

B. Lidah

Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot

lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah.Lidah dibagi atas 3 bagian;

a. Radiks lingua = pangkal lidah.

b. Dorsum lingua = puaggung lidah.

c. Apeks lingua = ujung lidah.

Fungsi lidah yaitu:

• Mengaduk makanan, membentuk suara

• Sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.

C. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat

3 buali kelenjar ludah yaitu:

• Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri

dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula

parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).

• Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya

bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.

• Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di

dasar rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

Page 20: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

STEP1 Fase di

mulut

STEP2 Fase di

faring

STEP3 Fase di

esofagus

STEP4 Fase bolus

memasuki lambung

Page 21: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Sfingter pilorus

Duodenum

Sfingter esofagus

bagian bawah

Antrum (sekresi lendir, pepsinogen

dan gastrin)

Fundus (sekresi lendir,

pepsinogen

dan HCl)

Kardia

Bagian lambung terdiri dari:

a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke

atas terletak sebelah kiri osteum kardium dan

biasanyanya penuh berisi gas.

b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun,

suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura

minor.

c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk

tabung mempunyai otot yang tebal membentuk

spinter pilorus.

d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan

lambung terbentang dari osteum kardiak sampai

ke pilorus.

e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura

minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum

melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan

sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro

lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura

mayor sampai ke limpa.

f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana

esofagus bagian abdomen masuk ke lambung.

Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

Page 22: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Duodenum

Pilorus

Esofagus Rugae

Susunan lapisan dari dalam

keluar, terdin dari:

• Lapisan selaput lendir,

apabila lambung ini

dikosongkan, lapisan ini

akan berlipat-lipat yang

disebut rugae.

• Lapisan otot melingkar

(muskulus aurikularis).

• Lapisan otot miring

(muskulus oblinqus).

• Lapisan otot panjang

(muskulus longitudinal).

• Lapisan jaringan

ikat/serosa (peritonium).

Hubungan antara pilorus

terdapat spinter pilorus.

Muskulus

oblingus

Muskulus

longitudinal Muskulus

oblingus

Page 23: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Page 24: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

• Usus halus merupakan kelanjutan

dari lambung. Usus halus memiliki

panjang sekitar 6-8 meter. Usus

halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu

• Duodenum (± 25 cm)

• Jejunum (± 2,5 m)

• Ileum (± 3,6 m)

• Pada usus halus hanya terjadi

pencernaan secara kimiawi saja,

dengan bantuan senyawa kimia

yang dihasilkan oleh usus halus

serta senyawa kimia dari kelenjar

pankreas yang dilepaskan ke usus

halus.

Page 25: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

• Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.

• Menyerap protein dalam bentuk asam amino.

• Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.

Page 26: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

• Senyawa KimiaFungsi

• Disakaridase

Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

• Erepsinogen

Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

• Hormon Sekretin

Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

• Hormon CCK (Kolesistokinin)

Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Page 27: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Merupakan kelenjar pencernaan

yang terbesar dalam tubuh dengan berat

sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan.

Terletak di dalam rongga perut sebelah

kanan, di bawak sekat rongga dada.

Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang

ditampung dalam kantung empedu (vesica

felea). Setiap hari vesica felea

menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

. Hepar berfungsi :

• Menghasilkan cairan empedu.

• Menawarkan racun.

• Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).

• Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

• Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.

• Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari

tubuh

Page 28: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

• Senyawa Kimia Fungsi

• Bikarbonat

Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

• Enterokinase

Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

• Amilase

Mengubah amilum menjadi disakarida

• Lipase

Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

• Tripsinogen

Tripsin yang belum aktif.

• Kimotripsin

Mengubah peptone menjadi asam amino

• Nuklease

Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

• Hormon Insulin

Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

• Hormon Glukagon

Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Page 29: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Kolesistokinin

Kantung empedu

empedu

•Mengaktifkan steapsin

•Mengemulsi lemak

Hati

Kantung empedu

Pankreas

Page 30: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih

besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5

meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik.

Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :

Kolon asenden, Kolon Transversum, dan

Kolon desenden.

Fungsi kolon adalah :

• Menyerap air selama proses pencernaan.

• Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin

H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan

bakteri usus, misalnya E.coli.

• Membentuk massa feses

• Mendorong sisa makanan hasil pencernaan

(feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses

dari tubuh ddefekasi

Page 31: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Kolon desenden

Kolon Transverum

Kolon asenden

Kolon sigmoid

Rektum

Sekum

Usus halus

Page 32: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Page 33: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Pengeluaran feses melalui reflek defekasi

– Massa feses bergerak menuju rektum

– merangsang reseptor regang di rektum

– Memicu refleks defekasi dan keinginan BAB

– Sfingter anus internus (otot polos) melemah,

rektum serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.

– Apabila sfingter anus eksternus (otot

rangka/kontrol sadar) melemas terjadi defekasi

Page 34: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.

2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan

bantuan enzim, terdapat di lambung.

5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh

melalui anus.

Page 35: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Konstipasi Ulkus peptikum

Apendisitis

•Kolik

•Malabsorpsi

•Malnutrisi

•Keracunan makanan

•Peritonitis

Page 36: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Diare

Parotitis

Gastritis

•Sirosis hati

•Heart burn

•Stomatitis

•Gastroenteritis

Page 37: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Campbell, Neil. A. 2008. Biology : Eight edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pratiwi, D. A. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://www.turbosquid.com

http://www.3dscience.com

http://www.slideshare.com

Page 38: SISTEM PENCERNAAN MAKANAN