sistem pencernaan makanan
DESCRIPTION
modul praktikum sistem pencernaan ini moga bermanfaat untuk kelas XI SMA.. Materi semester 2 tentang sistem - sistem organ pada manusia.TRANSCRIPT
1
PRAKTIKUM 1
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Judul : Uji Kandungan didalam Bahan Makanan
Tujuan : Menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan
lemak, pada jenis makanan tertentu.
Dasar teori
Mencerna adalah memecah bahan makanan yang
molekulnya berukuran besar menjadi molekul yang lebih kecil
sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Bahan makanan
yang dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air, vitamin,
dan mineral tidak dicerna karena sudah berukuran kecil, sehingga
langsung diserap oleh usus.
Agar bisa diserap usus halus, karbohidrat dipecah menjadi
glukosa (monosakarida), protein menjadi asam amino, dan lemak
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.
Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu
melalui darah dan melalui limfe (pembuluh chyll). Asam amino,
glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan dibawa
oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut
vena porta hepatica. Di hati kadar glukosa diatur dengan cara
diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin, baru dikirim ke
jantung melalui vena hepatica untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak, gliserol, dan vitamin A, D, E, K (larut dalam
lemak) diangkut melalui pembuluh chyll (pembuluh getah bening
usus) lalu menuju ke vena di bawah tulang selangka (vena
subklavia). Sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah
menuju hati untuk dibentuk lagi menjadi empedu.
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
2
Pada kolon (usus besar) terjadi pengaturan kadar air dari
faeces serta terjadi pembusukan faeces dengan bantuan bakteri
Eschreichia coli. Dan di dalam kolon faeces terdorong sedikit demi
sedikit oleh gerakan peristaltik mendekati rektum atau poros usus.
Bila poros usus sudah penuh, timbullah rangsangan untuk buang air
besar (defekasi). Rangsangan semacam itu disebut rangsangan
gastrokolik.
Alat dan Bahan praktikum
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Pemanas air/water batch
4. Bunsen
5. Mortar dan alat tumbuk
6. Larutan Benedict / Fehling A / Fehling B
7. Larutan Iodine / kalium iodide
8. Larutan Biuret / Millon / Mollisch
9. Larutan NaOH 30%
10. Larutan HNO3 pekat
11. Sudan III / kertas buram
12. Bahan makanan: tahu, tempe, pisang, roti, mentega,
dan mie yang telah ditumbuk halus, lalu dimasukkan ke
dalam air.
Langkah Kerja
1. Uji Benedict / Fehling A / Fehling B (uji gula /
monosakarida)
Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi,
kemudian tambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan bahan
makanan! Panaskan tabung dalam water bath (70 °C) selama 5
menit lalu dinginkan! Amatilah perubahan yang terjadi dalam
tabung! Bila dalam makanan terdapat karbohidrat/gula, maka
terbentuk endapan merah bata.
2. Uji Iodin (uji karbohidrat / amilum)
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
3
Masukkan 5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan
karbohidrat/amilum ke dalam tabung reaksi! Tambahkan dua
tetes larutan Iod dan amati perubahan yang terjadi dalam
tabung! Bila larutan warna berubah menjadi hitam atau
kebiruan,maka bahan makanan yang diuji mengandung
karbohidrat.
3. Uji Biuret (protein)
Tambahkan 2 ml larutan biuret (larutan KOH 5 % + larutan
CUSO4 5 %) kedalam larutan putih telur. Terjadi perubahan
warna larutan putih telurmenjadi ungu. Perubahan warna
ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut
mengandung protein.
4. Tes kandungan lemak
Teteskan 3 tetes minyak di atas kertas saring/kertas buram.
Kertas saringmenjadi transparan. Itu bukti kandungan
lemak/minyak.
Jika menggunakan Sudan III:Tambahkan 2 ml larutan sudan III
kedalam larutan minyak. Terbentuklapisan berwarna
merah pada permukaan larutan. Lapisan berwarna merah pada
permukaan larutan menunjukkan kandungan lemak dalam
larutan.
Hasil pengamatan :
1.
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
4
2.
3.
4.
Pembahasan :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
5
Kesimpulan
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
6
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
Subang………………………………….20
13
Praktikan guru praktikan
__________ ____________
PRAKTIKUM 2
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
Nilai
7
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Judul : KAPASITAS VITAL PARU-PARU
Tujuan : 1. Mengetahui dan menghitung kapasitas vital paru-paru
2. Membedakan kapasitas vital paru-paru laki-laki dan perempuan
Dasar teori :
Bernapas adalah menghirup udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara
(ekspirasi). Volume udara pernapasan biasa (volume tidal/VT) adalah sebesar 500
cc. Udara komplementer (UK) adalah udara yang masih bisa dimasukkan setelah
melakukan inspirasi biasa. Kapasitas vital paru-paru adalah kemampuan maksimal
paru-paru dalam menampung udara pernapasan (KV).
Jumlah udara yang diambil oleh paru-paru dalam satu kali bernapas di
sebut sebagai volume tidal. Pada orang dewasa volume tidalnya rata-rata 0,5 liter.
Paru-paru sebenarnya dapat memuat 10 kali dari volume tidal tersebut jika berada
dalam kapasitas maksimal. Kapasitas maksimal paru – paru disebut kapasitas vital.
Kapasitas vital berpariasi pada setiap individu. Kapasitas vital pada pria dewasa
umumnya lebih kurang 4,8 liter. Kapasitas seseorang bertambah dengan latihan
olahraga lebih banyak.
Alat dan bahan
1. Jerigen 5 liter 5. Gelas ukur
2. Selang plastik diameter 2 cm 6. Timbangan badan
3. Baskom plastik bundar 7. Air secukupnya
4. Tissue 8. Spidol besar
Cara kerja
1. Pasang perangkat percobaan seperti gambar dibawah ini!
2. Beri tanda pada jerigen setiap 5 ml dengan mengisi air menggunakan gelas ukur
3. Isi penuh jerigen dengan air
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
8
4. Tiup pipa atau selang air dengan cara hirup napas sekuat-kuatnya dan hembuskan sekencang-kencangnya. (catatan: hanya sekali hembusan)
5. Ukur volume udara yang terisi pada gelas erlemayer
6. Ulangi sebanyak 3 kali sebelum lari dan setelah lari.7. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan!
Hasil pengamatan!
No. NamaPercobaan kapasitas sebelum lari
Rata-rataI II III
1 Siswa perempuan
2 Siswa laki – laki
No. NamaPercobaan kapasitas setelah lari
Rata-rataI II III
1 Siswa perempuan
2 Siswa laki – laki
Pembahasan :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
9
Analisis Data
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
10
1. Menurut pendapatmu, apakah kapasitas vital paru-paru siswa di atas termasuk kategori yang ideal?
2. Bandingkan rata-rata kapasitas vital antara laki-laki dan perempuan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
3. Menurut pendapatmu apakah kapasitas vital paru-paru seseorang dapat di tingkatkan dengan latihan atau olah raga secara teratur? Jelaskan pendapatmu!
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital seseorang?
Kesimpulan
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
11
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
Subang………………………………….20
13
Praktikan guru praktikan
__________ ____________
Praktikum 3
SISTEM EKSKRESI
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
Nilai
12
Judul : Urinalisis
Tujuan : 1. Mengetahui ada atau tidaknya glukosa dalam urin
2. Mengetahui ada atau tidaknya protein dalam urin
3. Mengetahui ada atau tidaknya endapan klorida dalam urin
4. Mengetahui rata-rata pH urin
Dasar teori
Setiap harinya ginjal manusia bekerja menyaring darah dan menghasilkan
urin. Urin yang dihasilkan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jumlah air
yang dikonsumsi, suhu serta tekanan yang dialami seseorang. Nah, dalam
kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa urin manusia rata-rata berwarna
kuning dan sedikit berbau. Apa saja yang menjadi kandungan dalam urin tersebut?
Apakah berbahaya jika seseorang tidak mengeluarkan urin dalam sehari?
Dalam percobaan kali ini kita akan mengetahui ada atau tidaknya
kandungan Glukosa, Protein dan endapan klorida dalam urin, dimana dari beberapa
uji tersebut kita mengetahui tingkat kesehatan ginjal seseorang.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Pengeluaran urin diperlukan untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning
jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning
jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau
khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5,
urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan
menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah
nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan
sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism le-mak, ion-ion elektrolit (Na,
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
13
Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia
asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut
dipengaruhi banyak faktor di antaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan
kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam
seseorang.
a. Keruh. Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti
bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh
efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula,
warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system
urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan
kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks
yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi.
Alat dan Bahan praktikum
1. Urin segar
2. Lampu bunsen/Pembakar spiritus
3. Korek api
4. Kertas Lakmus (indicator pH universal)
5. Penjepit tabung reaksi
6. Tabung reaksi 5 buah
7. Rak tabung bunsen
8. Larutan Biuret / millon
9. Larutan Benedict / Fehling A dan Fehling B
10. Pipet tetes
11. Larutan AgNO3 10 %
Langkah Kerja
1. Uji pH Urine
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
14
1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
2. Celupkan kertas indicator universal ke dalam urin
3. Cocokkan perubahan warna kertas indikator dengan warna standart pH
4. Catat hasil pengamatanmu
2. Uji kandungan Glukosa urine
1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 5 tetes reagen benedict ke dalam urin
3. Panaskann selama 1 – 2 menit
4. Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi
a. warna Hijau : kadar glukosa 1 %
b. warna Merah : kadar glukosa 1,5 %
c. warna Orange : kadar glukosa 2 %
d. warna Kuning : kadar glukosa 5 %
3. Uji Protein urin
1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 8 tetes larutan reagen biuret biarkan selama 5 menit
3. Amati perubahan warna yang terjadi
4. Catat dalam tabel hasil pengamatan
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
15
4. Uji Kandungan Klorida (Cl)
1. Masukkan 5 ml urin dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 10% ke dalam urin
3. Amati perubahan yang terjadi, adanya endapan putih menunjukkan adanya
klorida radikal dalam urin
Tabel Hasil Pengamatan
No Nama Tes / Uji
pH Glukosa Protein Klorida Warna
1
2
3
4
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
16
Pembahasan :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
17
Kesimpulan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
Pertanyaan
1. Berapakah pH rata-rata dari urin yang di uji? dan berikan interpretasimu arti nilai pH urin tersebut!
2. Penyakit apa sajakah yang terindikasi jika kadar gula urin positif? 3. Dari manakah asal klorida yang terdapat dalam urine?4. Jelaskan apakah klorida harus selalu ada dalam urin? 5. Jelaskan hubungan antara kadar protein dalam urin dengan kesehatan!
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
18
Subang………………………………….20
13
Praktikan guru praktikan
__________ ____________
PRAKTIKUM 1
SISTEM REGULASI
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
Nilai
19
Judul : Uji sistem saraf pada mencit/tikus putih
Tujuan : Untuk mengetahui dan mengamati efek yang ditimbulkan
dari pemberian kloroform dan eter, terhadap SSP Mencit
(Mus musculus) yang diamati dengan barometer waktu
tidur.
Dasar teori
Sistem saraf yang dapat mengendalikan sistem saraf lainnya
didalam tubuh di bagi dua golongan yaitu :
1. Sistem saraf pusat (SSP) atau sistem saraf sentral, terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord).
2. Sistem saraf perifer yang terdiri dari :
a. Saraf otak dan tulang belakang.
b. Susunan saraf otonom.
Sistem saraf perifer berfungsi menghantarkan impuls dari dan ke
susunan saraf pusat atau dengan istilah lain dari saraf efferent (motorik)
ke saraf afferen (sensoris).
Rangsangan seperti sakit, panas, rasa, cahaya, suara mula-mula di
terima oleh sel-sel penerima (reseptor), kemudian di lanjutkan ke otak dan
sumsum tulang belakang.
SSP dapat di tekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang
tidak spesifik, misalnya hipnotik sedatif. Obat yang dapat merangsang di
sebut analeptik dan obat antidepresi.
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
20
Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat terbagi menjadi obat
depresan saraf pusat yaitu anastetik umum (memblokir rasa sakit),
hipnotik sedatif (menyebabkan tidur), psikotropika (menghilangkan
gangguan jiwa), antikonvulsi (menghilangkan kejang), analgetik
(mengurangi rasa sakit). Rasa sakit di sebabkan oleh perangsangan rasa
sakit di otak besar dan reaksi emosional. analgetik menaikkan ambang
rasa sakit di otak besar, sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi
emosional (psikis) yang di timbulkan oleh rasa sakit tersebut.
Sistem saraf merupakan pusat koordinasi keseimbangan fisiologi
dalam tubuh, saraf membawah informasi dari reseptor sensori menuju
obat dan sumsum tulang belakang reseptor sensori merupakan bagian
tubuh yang paling peka dan mampu mendeteksi rangsangan, baik yang
berasal dari dalam berupa rasa lapar, haus, dan nyeri sedangkan
rangsangan eksternal berupa cahaya secara panas dan dingin.
Selanjutnya saraf menyampaikan perintah dari otak dan sumsum tulang
belakang, ke efektor sehingga tubuh bereksi misalnya pada saraf tekanan
darah, reaksi timbul suatu rangsangan internal pada reseptor.
Kemudian otak mengirim impuls-impuls saraf keluar yang
menyebabkan pembuluh darah berkontraksi sehingga tekanan darah
meningkat. Sistem endokrin seperti halnya sistem saraf, berfungsi untuk
mengatur-mengatur organ lainnya tetapi sifat kerja dan respon yang
ditimbulkan berlangsung lambat.
Prinsip percobaan
Berdasarkan parameter waktu tidur hewan uji sehingga dapat
ditentukan onset dan durasi yang dihasilkan oleh hewan coba mencit
(Mus musculus) setelah pemberian kloroform dan eter.
Uraian Bahan kimia
1. Kloroform (FI Edisi III hal 151-152)
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
21
Nama Resmi : CHLOROFORM
Nama Lain : Kloroform
RM : CHC13
BM : 119,38
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, Rasa
manis dan membakar.
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 200 bagian air, mudah larut dalam
etanol mutlak P, dalam sebagian pelarut organik dalam minyak
atsiri dan minyak lemak.
2. Eter (FI Edisi IV hal 65)
Nama Resmi : AETHER
Nama Lain : Eter
RM : C4H100
BM : 74,12
Pemerian : Cairan mudah mengalir, mudah menguap, tak Berwarna, berbau
khas
Kelarutan : Larut dalam air, dapat bercampur dengan etanol, dengan
bensena dengan Kloroform, dengan pelarut heksana, minyak
Lemak minyak menguap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Uraian Obat
1. Eter
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
22
Efek Samping : Iritasi saluran nafas, merangsang sekresi, kelenjar,
bronkus, mual, muntah.
Farmakokinetik : Eter di absorbsi dan di ekskresi melalui paru
sebagian kecil di sekresi juga melalui urin, air susu,
keringat dan difusi melalui kulit utuh
2. Kloroform
Efek Samping : Iritasi saluran nafas, merangsang sekresi, kelenjar,
bronkus, mual, muntah.
Farmakokinetik : Kloroform di absorbsi dan di ekskresi melalui paru
sebagian kecil dan di sekresi juga melalui urin,
air susu, keringat dan difusi melalui kulit utuh.
Uraian Hewan Uji
1. Mencit (Mus musculus) (MBM, Malolle. 1989)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Philum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rhodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
b. Morfologi
Bulu mencit putih dan berwarna sedikit lebih pucat, mata berwarna
hitam dan kulit berpigmen. Berat badan pada 4 minggu mencapai
10-20 gr. Berat dewasa sekitar 25-40 gr.
c. Karakteristik
Lama Hidup : 1-2 tahun atau 3 tahun
Lama Bunting : 19-21 hari
Umur disapih : 21 hari
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
23
Umur dewasa : 35 hari
Siklus kelamin : Poliestrus
Siklus estrus : 4-5 hari
Lama estrus : 2-24 hari
Berat dewasa : 20-40 gr
Jumlah anak : Rata-rata 6 bisa sampai 15
Suhu(Rektal) : 35o - 39oC (rata-rata 37,4oC)
Perkawinan kelompok : 4 betina 1 jantan
Aktifitas : Nocturnal (malam)
Alat dan Bahan
a. Alat-alat yang digunakan
1. Gelas kimia
2. Kapas
3. Stopwatch
4. Timbangan
5. Toples
b. Bahan-bahan yang digunakan
1. Aluminium foil
2. Eter
3. Klorform
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
24
4. Mencit (Mus musculus)
Cara Kerja
a. Praperlakuan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Hewan uji terlebih dahulu dipuasakan, lalu ditimbang dan
dikelompokkan
b. Perlakuan
1. Di masukkan mencit pertama kedalam gelas kimia, basahi kapas
dengan eter lalu masukkan kedalam gelas kimia yang berisi mencit
pertama.
2. Di masukkan mencit kedua kedalam gelas kimia lain, basahi kapas
dengan kloroform, lalu masukkan kedalam gelas kimia yang berisi
mencit kedua
3. Amati gejala yang timbul kemudian dihitung onset dan durasinya.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
ObatBB
Hewan ujiOnset Durasi
Gejala yangtimbul
Pembahasan :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
25
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
26
Kesimpulan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
Subang………………………………….20
13
Praktikan guru praktikan
__________ ____________
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
Nilai
27
PRAKTIKUM 1
SISTEM REPRODUKSI
Judul : sistem reproduksi jantan dan betina
Tujuan : Mempelajari anatomi sistem reproduksi baik bagian
eksterna maupun interna, siklus estrus, serta
indeks gonadosomatik (GSI) pada tikus betina dan
jantan
Dasar teori
Gambar tikus betina
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
28
Fase estrus adalah fase kegilaan atau gairah pada hewan.
Fase ini ditandai dengan :
1. Adanya sel-sel epitel menanduk.
2. Produksi estrogen akan bertambah dan terjadi ovulasi
sehingga dinding mukosa uterus akan menggembung dan
mengandung sel-sel darah.
3. Pada fase ini folikel matang dan terjadi ovulasi dan betina
siap menerima sperma dari jantan. Sel-sel epitel menanduk
merupakan indikator terjadinya ovulasi.
4. Menjelang ovulasi leukosit makin banyak menerobos lapisan
mukosa vagina kemudian ke lumen. Selama masa luteal pada
ovarium dengan pengaruh hormon progesteron dapat
menekan pertumbuhan sel epitel vagina.
Alat dan bahan
1. Tikus putih (Mus Muculus)
2. Alat – alat bedah
3. Eter/kloroform
4. Tisue
Cara kerja
- siapkan tikus putih/mencit satu jantan satu betina
- Bius tikus dengan eter atau kloroform
- Kemudian gambar bagian eksterna tikus
- Kemudian bedah di mulai dari leher sampai ke rektum
- Amati perbedaan kedua tikus tersebut dan gambar kedua
tikus tersebut
Hasil pengamatan
a. Gambar sistem reproduksi betina bagian eksterna
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
29
b. Gambarlah Sistem eksretori
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
30
c) Gambar detail morfologi ovarium
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
31
d) Penghitungan nilai GSI (indeks gonadosomatik )
Berat total ovarium = …………………. mg
Berat badan hewan =…………………. Mg
Contoh :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
32
GSI =Berat TotalOvariumBerat BadanHewan
x 1000 A
GSI=……………………………..
e. Siklus estrus tikus bedakan dengan hasil bedahan anda dan gambarlah.
Gambar sitologis apusan vagina
Pembahasan :
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
33
Kesimpulan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
34
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
Subang………………………………….20
13
Praktikan guru praktikan
__________ ____________
SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013
Nilai