sistem pencernaan makanan

39
1 PRAKTIKUM 1 SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Judul : Uji Kandungan didalam Bahan Makanan Tujuan : Menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan lemak, pada jenis makanan tertentu. Dasar teori Mencerna adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Bahan makanan yang dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air, vitamin, dan mineral tidak dicerna karena sudah berukuran kecil, sehingga langsung diserap oleh usus. Agar bisa diserap usus halus, karbohidrat dipecah menjadi glukosa (monosakarida), protein menjadi asam amino, dan lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah dan melalui limfe (pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan dibawa oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica. Di hati kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Upload: casini-muthi

Post on 22-Jun-2015

801 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

modul praktikum sistem pencernaan ini moga bermanfaat untuk kelas XI SMA.. Materi semester 2 tentang sistem - sistem organ pada manusia.

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem pencernaan makanan

1

PRAKTIKUM 1

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Judul : Uji Kandungan didalam Bahan Makanan

Tujuan : Menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan

lemak, pada jenis makanan tertentu.

Dasar teori

Mencerna adalah memecah bahan makanan yang

molekulnya berukuran besar menjadi molekul yang lebih kecil

sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Bahan makanan

yang dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air, vitamin,

dan mineral tidak dicerna karena sudah berukuran kecil, sehingga

langsung diserap oleh usus.

Agar bisa diserap usus halus, karbohidrat dipecah menjadi

glukosa (monosakarida), protein menjadi asam amino, dan lemak

dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu

melalui darah dan melalui limfe (pembuluh chyll). Asam amino,

glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan dibawa

oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut

vena porta hepatica. Di hati kadar glukosa diatur dengan cara

diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin, baru dikirim ke

jantung melalui vena hepatica untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Asam lemak, gliserol, dan vitamin A, D, E, K (larut dalam

lemak) diangkut melalui pembuluh chyll (pembuluh getah bening

usus) lalu menuju ke vena di bawah tulang selangka (vena

subklavia). Sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah

menuju hati untuk dibentuk lagi menjadi empedu.

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 2: Sistem pencernaan makanan

2

Pada kolon (usus besar) terjadi pengaturan kadar air dari

faeces serta terjadi pembusukan faeces dengan bantuan bakteri

Eschreichia coli. Dan di dalam kolon faeces terdorong sedikit demi

sedikit oleh gerakan peristaltik mendekati rektum atau poros usus.

Bila poros usus sudah penuh, timbullah rangsangan untuk buang air

besar (defekasi). Rangsangan semacam itu disebut rangsangan

gastrokolik.

Alat dan Bahan praktikum

1. Tabung reaksi

2. Pipet

3. Pemanas air/water batch

4. Bunsen

5. Mortar dan alat tumbuk

6. Larutan Benedict / Fehling A / Fehling B

7. Larutan Iodine / kalium iodide

8. Larutan Biuret / Millon / Mollisch

9. Larutan NaOH 30%

10. Larutan HNO3 pekat

11. Sudan III / kertas buram

12. Bahan makanan: tahu, tempe, pisang, roti, mentega,

dan mie yang telah ditumbuk halus, lalu dimasukkan ke

dalam air.

Langkah Kerja

1. Uji Benedict / Fehling A / Fehling B (uji gula /

monosakarida)

Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi,

kemudian tambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan bahan

makanan! Panaskan tabung dalam  water bath (70 °C) selama 5

menit lalu dinginkan! Amatilah perubahan yang terjadi dalam

tabung! Bila dalam makanan terdapat karbohidrat/gula, maka

terbentuk endapan merah bata. 

2. Uji Iodin (uji karbohidrat / amilum)

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 3: Sistem pencernaan makanan

3

Masukkan 5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan

karbohidrat/amilum ke dalam tabung reaksi! Tambahkan dua

tetes larutan Iod dan amati perubahan yang terjadi dalam

tabung! Bila larutan warna berubah menjadi hitam atau

kebiruan,maka bahan makanan yang diuji mengandung

karbohidrat.

3. Uji Biuret (protein)

Tambahkan 2 ml larutan biuret (larutan KOH 5 % + larutan

CUSO4 5 %) kedalam larutan putih telur. Terjadi perubahan

warna larutan putih telurmenjadi ungu. Perubahan warna

ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut

mengandung protein.

4. Tes kandungan lemak

Teteskan 3 tetes minyak di atas kertas saring/kertas buram.

Kertas saringmenjadi transparan. Itu bukti kandungan

lemak/minyak.

Jika menggunakan Sudan III:Tambahkan 2 ml larutan sudan III

kedalam larutan minyak. Terbentuklapisan berwarna

merah pada permukaan larutan. Lapisan berwarna merah pada

permukaan larutan menunjukkan kandungan lemak dalam

larutan.

Hasil pengamatan :

1.

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 4: Sistem pencernaan makanan

4

2.

3.

4.

Pembahasan :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 5: Sistem pencernaan makanan

5

Kesimpulan

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 6: Sistem pencernaan makanan

6

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………..

Subang………………………………….20

13

Praktikan guru praktikan

__________ ____________

PRAKTIKUM 2

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Nilai

Page 7: Sistem pencernaan makanan

7

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Judul : KAPASITAS VITAL PARU-PARU

Tujuan : 1. Mengetahui dan menghitung kapasitas vital paru-paru

2. Membedakan kapasitas vital paru-paru laki-laki dan perempuan

Dasar teori :

Bernapas adalah menghirup udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara

(ekspirasi). Volume udara pernapasan biasa (volume tidal/VT) adalah sebesar 500

cc. Udara komplementer (UK) adalah udara yang masih bisa dimasukkan setelah

melakukan inspirasi biasa. Kapasitas vital paru-paru adalah kemampuan maksimal

paru-paru dalam menampung udara pernapasan (KV).

Jumlah udara yang diambil oleh paru-paru dalam satu kali bernapas di

sebut sebagai volume tidal. Pada orang dewasa volume tidalnya rata-rata 0,5 liter.

Paru-paru sebenarnya dapat memuat 10 kali dari volume tidal tersebut jika berada

dalam kapasitas maksimal. Kapasitas maksimal paru – paru disebut kapasitas vital.

Kapasitas vital berpariasi pada setiap individu. Kapasitas vital pada pria dewasa

umumnya lebih kurang 4,8 liter. Kapasitas seseorang bertambah dengan latihan

olahraga lebih banyak.

Alat dan bahan

1. Jerigen 5 liter 5. Gelas ukur

2. Selang plastik diameter 2 cm 6. Timbangan badan

3. Baskom plastik bundar 7. Air secukupnya

4. Tissue 8. Spidol besar

Cara kerja

1. Pasang perangkat percobaan seperti gambar dibawah ini!

2. Beri tanda pada jerigen setiap 5 ml dengan mengisi air menggunakan gelas ukur

3. Isi penuh jerigen dengan air

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 8: Sistem pencernaan makanan

8

4. Tiup pipa atau selang air dengan cara hirup napas sekuat-kuatnya dan hembuskan sekencang-kencangnya. (catatan: hanya sekali hembusan)

5. Ukur volume udara yang terisi pada gelas erlemayer

6. Ulangi sebanyak 3 kali sebelum lari dan setelah lari.7. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan!

Hasil pengamatan!

No. NamaPercobaan kapasitas sebelum lari

Rata-rataI II III

1 Siswa perempuan

2 Siswa laki – laki

No. NamaPercobaan kapasitas setelah lari

Rata-rataI II III

1 Siswa perempuan

2 Siswa laki – laki

Pembahasan :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 9: Sistem pencernaan makanan

9

Analisis Data

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 10: Sistem pencernaan makanan

10

1. Menurut pendapatmu, apakah kapasitas vital paru-paru siswa di atas termasuk kategori yang ideal?

2. Bandingkan rata-rata kapasitas vital antara laki-laki dan perempuan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?

3. Menurut pendapatmu apakah kapasitas vital paru-paru seseorang dapat di tingkatkan dengan latihan atau olah raga secara teratur? Jelaskan pendapatmu!

4. Faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital seseorang?

Kesimpulan

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 11: Sistem pencernaan makanan

11

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………..

Subang………………………………….20

13

Praktikan guru praktikan

__________ ____________

Praktikum 3

SISTEM EKSKRESI

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Nilai

Page 12: Sistem pencernaan makanan

12

Judul : Urinalisis

Tujuan : 1. Mengetahui ada atau tidaknya glukosa dalam urin

2. Mengetahui ada atau tidaknya protein dalam urin

3. Mengetahui ada atau tidaknya endapan klorida dalam urin

4. Mengetahui rata-rata pH urin

Dasar teori

Setiap harinya ginjal manusia bekerja menyaring darah dan menghasilkan

urin. Urin yang dihasilkan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jumlah air

yang dikonsumsi, suhu serta tekanan yang dialami seseorang. Nah, dalam

kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa urin manusia rata-rata berwarna

kuning dan sedikit berbau. Apa saja yang menjadi kandungan dalam urin tersebut?

Apakah berbahaya jika seseorang tidak mengeluarkan urin dalam sehari?

Dalam percobaan kali ini kita akan mengetahui ada atau tidaknya

kandungan Glukosa, Protein dan endapan klorida dalam urin, dimana dari beberapa

uji tersebut kita mengetahui tingkat kesehatan ginjal seseorang.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan

oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.

Pengeluaran urin diperlukan untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah

yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.

Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning

jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning

jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau

khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5,

urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan

menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah

nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan

sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism le-mak, ion-ion elektrolit (Na,

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 13: Sistem pencernaan makanan

13

Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia

asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).

Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut

dipengaruhi banyak faktor di antaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan

kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.

Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam

seseorang.

a. Keruh. Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti

bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.

b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh

efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula,

warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system

urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan

kelenjar prostat.

c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya

kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.

d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks

yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi.

Alat dan Bahan praktikum

1. Urin segar

2. Lampu bunsen/Pembakar spiritus

3. Korek api

4. Kertas Lakmus (indicator pH universal)

5. Penjepit tabung reaksi

6. Tabung reaksi 5 buah

7. Rak tabung bunsen

8. Larutan Biuret / millon

9. Larutan Benedict / Fehling A dan Fehling B

10. Pipet tetes

11. Larutan AgNO3 10 %

Langkah Kerja

1. Uji pH Urine

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 14: Sistem pencernaan makanan

14

1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi

2. Celupkan kertas indicator universal ke dalam urin

3. Cocokkan perubahan warna kertas indikator dengan warna standart pH

4. Catat hasil pengamatanmu

2. Uji kandungan Glukosa urine

1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi

2. Tambahkan 5 tetes reagen benedict ke dalam urin

3. Panaskann selama 1 – 2 menit

4. Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi

a. warna Hijau : kadar glukosa 1 %

b. warna Merah : kadar glukosa 1,5 %

c. warna Orange : kadar glukosa 2 %

d. warna Kuning : kadar glukosa 5 %

3. Uji Protein urin

1. Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi

2. Tambahkan 8 tetes larutan reagen biuret biarkan selama 5 menit

3. Amati perubahan warna yang terjadi

4. Catat dalam tabel hasil pengamatan

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 15: Sistem pencernaan makanan

15

4. Uji Kandungan Klorida (Cl)

1. Masukkan 5 ml urin dalam tabung reaksi

2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 10% ke dalam urin

3. Amati perubahan yang terjadi, adanya endapan putih menunjukkan adanya

klorida radikal dalam urin

Tabel Hasil Pengamatan

No Nama Tes / Uji

pH Glukosa Protein Klorida Warna

1

2

3

4

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 16: Sistem pencernaan makanan

16

Pembahasan :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 17: Sistem pencernaan makanan

17

Kesimpulan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………..

Pertanyaan

1. Berapakah pH rata-rata dari urin yang di uji? dan berikan interpretasimu arti nilai pH urin tersebut!

2. Penyakit apa sajakah yang terindikasi jika kadar gula urin positif? 3. Dari manakah asal klorida yang terdapat dalam urine?4. Jelaskan apakah klorida harus selalu ada dalam urin? 5. Jelaskan hubungan antara kadar protein dalam urin dengan kesehatan!

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 18: Sistem pencernaan makanan

18

Subang………………………………….20

13

Praktikan guru praktikan

__________ ____________

PRAKTIKUM 1

SISTEM REGULASI

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Nilai

Page 19: Sistem pencernaan makanan

19

Judul : Uji sistem saraf pada mencit/tikus putih

Tujuan : Untuk mengetahui dan mengamati efek yang ditimbulkan

dari pemberian kloroform dan eter, terhadap SSP Mencit

(Mus musculus) yang diamati dengan barometer waktu

tidur.

Dasar teori

Sistem saraf yang dapat mengendalikan sistem saraf lainnya

didalam tubuh di bagi dua golongan yaitu :

1. Sistem saraf pusat (SSP) atau sistem saraf sentral, terdiri dari

otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord).

2. Sistem saraf perifer yang terdiri dari :

a. Saraf otak dan tulang belakang.

b. Susunan saraf otonom.

Sistem saraf perifer berfungsi menghantarkan impuls dari dan ke

susunan saraf pusat atau dengan istilah lain dari saraf efferent (motorik)

ke saraf afferen (sensoris).

Rangsangan seperti sakit, panas, rasa, cahaya, suara mula-mula di

terima oleh sel-sel penerima (reseptor), kemudian di lanjutkan ke otak dan

sumsum tulang belakang.

SSP dapat di tekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang

tidak spesifik, misalnya hipnotik sedatif. Obat yang dapat merangsang di

sebut analeptik dan obat antidepresi.

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 20: Sistem pencernaan makanan

20

Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat terbagi menjadi obat

depresan saraf pusat yaitu anastetik umum (memblokir rasa sakit),

hipnotik sedatif (menyebabkan tidur), psikotropika (menghilangkan

gangguan jiwa), antikonvulsi (menghilangkan kejang), analgetik

(mengurangi rasa sakit). Rasa sakit di sebabkan oleh perangsangan rasa

sakit di otak besar dan reaksi emosional. analgetik menaikkan ambang

rasa sakit di otak besar, sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi

emosional (psikis) yang di timbulkan oleh rasa sakit tersebut.

Sistem saraf merupakan pusat koordinasi keseimbangan fisiologi

dalam tubuh, saraf membawah informasi dari reseptor sensori menuju

obat dan sumsum tulang belakang reseptor sensori merupakan bagian

tubuh yang paling peka dan mampu mendeteksi rangsangan, baik yang

berasal dari dalam berupa rasa lapar, haus, dan nyeri sedangkan

rangsangan eksternal berupa cahaya secara panas dan dingin.

Selanjutnya saraf menyampaikan perintah dari otak dan sumsum tulang

belakang, ke efektor sehingga tubuh bereksi misalnya pada saraf tekanan

darah, reaksi timbul suatu rangsangan internal pada reseptor.

Kemudian otak mengirim impuls-impuls saraf keluar yang

menyebabkan pembuluh darah berkontraksi sehingga tekanan darah

meningkat. Sistem endokrin seperti halnya sistem saraf, berfungsi untuk

mengatur-mengatur organ lainnya tetapi sifat kerja dan respon yang

ditimbulkan berlangsung lambat.

Prinsip percobaan

Berdasarkan parameter waktu tidur hewan uji sehingga dapat

ditentukan onset dan durasi yang dihasilkan oleh hewan coba mencit

(Mus musculus) setelah pemberian kloroform dan eter.

Uraian Bahan kimia

1. Kloroform (FI Edisi III hal 151-152)

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 21: Sistem pencernaan makanan

21

Nama Resmi : CHLOROFORM

Nama Lain : Kloroform

RM : CHC13

BM : 119,38

Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, Rasa

manis dan membakar.

Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 200 bagian air, mudah larut dalam

etanol mutlak P, dalam sebagian pelarut organik dalam minyak

atsiri dan minyak lemak.

2. Eter (FI Edisi IV hal 65)

Nama Resmi : AETHER

Nama Lain : Eter

RM : C4H100

BM : 74,12

Pemerian : Cairan mudah mengalir, mudah menguap, tak Berwarna, berbau

khas

Kelarutan : Larut dalam air, dapat bercampur dengan etanol, dengan

bensena dengan Kloroform, dengan pelarut heksana, minyak

Lemak minyak menguap.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Uraian Obat

1. Eter

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 22: Sistem pencernaan makanan

22

Efek Samping : Iritasi saluran nafas, merangsang sekresi, kelenjar,

bronkus, mual, muntah.

Farmakokinetik : Eter di absorbsi dan di ekskresi melalui paru

sebagian kecil di sekresi juga melalui urin, air susu,

keringat dan difusi melalui kulit utuh

2. Kloroform

Efek Samping : Iritasi saluran nafas, merangsang sekresi, kelenjar,

bronkus, mual, muntah.

Farmakokinetik : Kloroform di absorbsi dan di ekskresi melalui paru

sebagian kecil dan di sekresi juga melalui urin,

air susu, keringat dan difusi melalui kulit utuh.

Uraian Hewan Uji

1. Mencit (Mus musculus) (MBM, Malolle. 1989)

a. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Philum : Chordata

Class : Mamalia

Ordo : Rhodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

b. Morfologi

Bulu mencit putih dan berwarna sedikit lebih pucat, mata berwarna

hitam dan kulit berpigmen. Berat badan pada 4 minggu mencapai

10-20 gr. Berat dewasa sekitar 25-40 gr.

c. Karakteristik

Lama Hidup : 1-2 tahun atau 3 tahun

Lama Bunting : 19-21 hari

Umur disapih : 21 hari

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 23: Sistem pencernaan makanan

23

Umur dewasa : 35 hari

Siklus kelamin : Poliestrus

Siklus estrus : 4-5 hari

Lama estrus : 2-24 hari

Berat dewasa : 20-40 gr

Jumlah anak : Rata-rata 6 bisa sampai 15

Suhu(Rektal) : 35o - 39oC (rata-rata 37,4oC)

Perkawinan kelompok : 4 betina 1 jantan

Aktifitas : Nocturnal (malam)

Alat dan Bahan

a. Alat-alat yang digunakan

1. Gelas kimia

2. Kapas

3. Stopwatch

4. Timbangan

5. Toples

b. Bahan-bahan yang digunakan

1. Aluminium foil

2. Eter

3. Klorform

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 24: Sistem pencernaan makanan

24

4. Mencit (Mus musculus)

Cara Kerja

a. Praperlakuan

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Hewan uji terlebih dahulu dipuasakan, lalu ditimbang dan

dikelompokkan

b. Perlakuan

1. Di masukkan mencit pertama kedalam gelas kimia, basahi kapas

dengan eter lalu masukkan kedalam gelas kimia yang berisi mencit

pertama.

2. Di masukkan mencit kedua kedalam gelas kimia lain, basahi kapas

dengan kloroform, lalu masukkan kedalam gelas kimia yang berisi

mencit kedua

3. Amati gejala yang timbul kemudian dihitung onset dan durasinya.

HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan

ObatBB

Hewan ujiOnset Durasi

Gejala yangtimbul

Pembahasan :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 25: Sistem pencernaan makanan

25

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 26: Sistem pencernaan makanan

26

Kesimpulan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………..

Subang………………………………….20

13

Praktikan guru praktikan

__________ ____________

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Nilai

Page 27: Sistem pencernaan makanan

27

PRAKTIKUM 1

SISTEM REPRODUKSI

Judul : sistem reproduksi jantan dan betina

Tujuan : Mempelajari anatomi sistem reproduksi baik bagian

eksterna maupun interna, siklus estrus, serta

indeks gonadosomatik (GSI) pada tikus betina dan

jantan

Dasar teori

Gambar tikus betina

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 28: Sistem pencernaan makanan

28

Fase estrus adalah fase kegilaan atau gairah pada hewan.

Fase ini ditandai dengan :

1. Adanya sel-sel epitel menanduk. 

2. Produksi estrogen akan bertambah dan terjadi ovulasi

sehingga dinding mukosa uterus akan menggembung dan

mengandung sel-sel darah. 

3. Pada fase ini folikel matang dan terjadi ovulasi dan betina

siap menerima sperma dari jantan. Sel-sel epitel menanduk

merupakan indikator terjadinya ovulasi. 

4. Menjelang ovulasi leukosit makin banyak menerobos lapisan

mukosa vagina kemudian ke lumen. Selama masa luteal pada

ovarium dengan pengaruh hormon progesteron dapat

menekan pertumbuhan sel epitel vagina. 

Alat dan bahan

1. Tikus putih (Mus Muculus)

2. Alat – alat bedah

3. Eter/kloroform

4. Tisue

Cara kerja

- siapkan tikus putih/mencit satu jantan satu betina

- Bius tikus dengan eter atau kloroform

- Kemudian gambar bagian eksterna tikus

- Kemudian bedah di mulai dari leher sampai ke rektum

- Amati perbedaan kedua tikus tersebut dan gambar kedua

tikus tersebut

Hasil pengamatan

a. Gambar sistem reproduksi betina bagian eksterna

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 29: Sistem pencernaan makanan

29

b. Gambarlah Sistem eksretori

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 30: Sistem pencernaan makanan

30

                    c) Gambar detail morfologi ovarium

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 31: Sistem pencernaan makanan

31

         d)       Penghitungan nilai GSI (indeks gonadosomatik )

          Berat total ovarium = …………………. mg

          Berat badan hewan =…………………. Mg

Contoh :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 32: Sistem pencernaan makanan

32

GSI =Berat TotalOvariumBerat BadanHewan

x 1000 A

GSI=……………………………..

                                                    e. Siklus estrus tikus bedakan dengan hasil bedahan anda dan gambarlah.

Gambar sitologis apusan vagina

Pembahasan :

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 33: Sistem pencernaan makanan

33

Kesimpulan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Page 34: Sistem pencernaan makanan

34

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………..

Subang………………………………….20

13

Praktikan guru praktikan

__________ ____________

SMA Modern Riyadhul Jannah Subang 2013

Nilai