sistem pencernaan makanan
DESCRIPTION
makanan dan sistem pencernaan makananTRANSCRIPT
Sistem Pencernaan Makanan
Mar 2, '08 10:34 AM http://tedbio.multiply.com/journal/item/6
A. Makanan
Makanan adalah bahan-bahan yang diperlukan tubuh supaya tetap hidup. Agar tetap sehat
makanan harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, meliputi :
- makanan harus hygiensis, artinya tidak mengandung kuman penyakit dan zat racun.
- makanan harus bergizi, yaitu cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin
dan air.
- makanan harus mudah dicerna oleh alat pencernaan.
Fungsi makanan bagi tubuh manusia :
- untuk menghasilkan energi.
- untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
- untuk pertumbuhan.
- sebagai zat pelindung dalam tubuh, antar lain dengan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Zat yang diperlukan oleh tubuh :
1. Air, air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk melarutkan
zat makanan, mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang lain, untuk
mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi serta untuk menjaga stabilitas suhu
tubuh. Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari
buah-buahan atau makanan lain.
2. Protein, merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O, N, dan kadangkala S, P.
Komponen dasar protein adalah senyawa organik sederhana disebut asam amino, yang
meliputi.
1. asam amino esensial (utama) : asam amino yang harus ada dan didapatkan dari luar tubuh
manusia karena tubuh tidak mampu mensintesisnya, meliputi 10 macam, yaitu :
- lisin - isoleusin
- triptofan - treonin
- histidin - metionon
- feneilalanin - valin
- leusin - arginin
2. asam amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri, meliputi :
- alanin - sistein
- glisin - prolin
- treosin - dll
Sumber protein :
1. hewani : udang kering (62,4%), ikan asin kering (42%), sarang burung (37,5%), teri
kering (33,4%), keju (22,5%), udang segar (21%), bandeng (20%), hati sapi (19,7%),
daging sapi (18,3%), daging kerbau (18,7%), daging ayam (18,2%), daging kambing
(16,6%).
2. nabati : kedelai (34,9%), kwaci (30,6%), kacang tanah (25,3%), biji kara benguk (24%),
kacang tolo (22,9%), kacang hijau (22,2%), biji jambu mete (21,2%), tempe kedelai murni
(18,3%)
Fungsi protein bagi tubuh manusia, yaitu :
- membangun sel-sel yang rusak.
- membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormone.
- membentuk zat kebal atau antibody.
- bahan membentuk senyawa asam amino lainnya.
- sumber energi, 1 gr mengahsilkan 4,1 kalori.
- menjaga keseimbagan asam basa dalam darah.
Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan protein yang berkepanjangan maka akan dapat
menyebabkan seseorang menderita penyakit busung lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.
3. Lemak, merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O. Komponennya adalah asam
lemak dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. asam lemak jenuh : berujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
2. asam lemak tidak jenuh : berujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, jadi
harus didatangkan dari luar.
Sumber lemak :
- hewani : minyak ikan (100%), kuning telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut (27%),
daging ayam (25%, keju.
- nabati : minyak kelapa sawit (100%), minyak kacang tanah (100%), minyak kenari (66%),
kemiri (63%), wijen (51,1%), biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah (42,8%), kwaci
(42,1%), serbuk coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat.
Fungsi :
- penghasil energi atau kalor, 1 gr menghasilkan 9,3 kalori.
- pelarut vitamin A, D, E dan K.
- pelindung alat-alat tubuh.
- pelindung tubuh dari suhu rendah.
- membangun bagian sel tertentu.
4. Karbohidrat (zat tepung), merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O. Berdasar
gugus gula penyusunnya karbohidrat dibedakan :
1. karbohidrat sederhana : karbohidrat yang tersusun atas sedikit gugusan gula, yaitu :
* monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu gugusan gula.
Contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa.
* disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula.
Contoh : maltosa (gula emping), laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu).
2. polisakarida : karbohidrat yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula.
Contoh : amilum (pati), selulosa dan gliokogen (gula otot).
Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Penggunaan energi
sehari-hari untuk keperluan metabolisme rutin bagi tubuh yang berat 50 kg adalah 1500 kalori.
Karbohidrat dalam tubuh disimpan dalam hati (108 gr), otot (245 gr) (keduanya berbentuk
glikogen), darah (17 gr) berupa glukosa atau gula darah.
Sumber karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan.
5. Vitamin, merupakan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan untuk
kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak berfungsi dalam penciptaan
energi. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari
luar tubuh. Kekurangan vitamin akan mengalami penyakit defisiensi (avitaminosis),
sedang kelebihan vitamin menyebabkan penyakit hipervitaminosis.
Vitamin dikelompokkan :
A. Vitamin larut dalam air, meliputi vitamin B dan C.
1. Vit. B1 (thiamin/ aneurin/ anti beri-beri).
Fungsi :
* untuk metabolisme karbohidrat.
* mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus.
* mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh.
Sumber
* hewani : jantung, otak, susu, kuning telur.
* nabati : beras merah, katul, gandum, wortel, kacang hijau.
Akibat kekurangan :
Menyebabkan bei-beri, gangguan metabolisme karbohidrat pada susunan syaraf pusat dan
jantung, menyebabkan transpor cairan tubuh terhambat.
2. Vit. B2 (riboflavin/ laktoflavin).
Fungsi :
* memindahkan rangsangan sinar ke syaraf mata
* sebagai enzim dalam proses oksidasi di dalam sel-sel
* memelihara jaringan terutama kulit di sekitar mulut
Sumber :
Ragi, hati, ginjal, jantung dan otak
Akibat kekurangan :
Pengelihatan mata menjadi kabur, keilisis (luka di sudut mulut/ bibir yang kemerahan
mengelupas), proses pertumbuhan terganggu.
3. Vit. B7 atau asam nikotinat (niasin/ asam nikotin).
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan dan pembelahan.
* untuk proses perombakan karbohidrat.
* mencegah penyakit palagra.
Sumber :
Susu, hati, kol, ragi, kedelai, bayam.
Akibat kekurangan :
Palagra, yaitu penyakit dengan gejala dermatitis, diare dan dimensia (pelupa dan letih).
4. Vit. B6 (piridoksin/ adermin).
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan.
* untuk pembentukan sel-sel darah.
* merangsang kerja syaraf.
Sumber :
Daging, hati, ikan , sayuran.
Akibat kekurangan :
Menimbulkan gejala palagra, anemia, menim-bulkan obstipasi (sukar buang air besar).
5. Vit. B3 atau B5 (asam pantotenat).
Sumber :
Hati, daging, ragi dan beras.
Akibat kekurangan :
Menyebabkan gejala dermatitis.
6. Vit. B4 atau Vit. H (biotin).
Kekurangan biotin menimbulkan gejala seperti palagra dan gangguan kulit (dermatitis).
Sumber :
Ragi, kentang, hati, ginjal sayuran, buah-buahan .
7. Asam paraaminobenzoat (PABA).
Fungsi :
Untuk mencegah timbulnya uban rambut dan rontoknya rambut.
Sumber :
Ragi, hati.
8. Kolin.
Kekurangan kolin mengakibatkan penimbunan lemak disekitar hati dan gangguan kulit/
ginjal.
Sumber :
Hati, beras.
9. Vit. B11 (asam folin atau asam folium).
Fungsi :
Untuk pertumbuhan sel darah merah dan anti pernisiosa.
Kekurangan dapat menimbulkan anemia pernisiosa (gejala anemia akut).
10. Vit. B12 (sianokobalamin).
Dikenal sebagai vitamin anti pernisiosa yang sangat efektif.
Sumber :
Hati.
11. Vit. C (asam askorbinat/ askorbat).
Fungsi :
* mengaktifkan perombakan protein dan lemak
* penting dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel
* penting dalam pembentukan trombosit
* penting dalam pembentukan serat kolagen yang merupakan komponen jaringan ikat
* mempengaruhi kerja anak ginjal
Akibat kekurangan :
Menimbulkan pendarahan dalam, yaitu perdarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan
tulang. Gejala ini ditandai dengan adanya perdarahan gusi.
Kelebihan :
Vitamin ini akan dikeluarkan dari tubuh melelui urine.
Sumber :
Buah-buahan segar, sayuran, hati dan ginjal.
B. Vitamin larut dalam lemak (minyak), meliputi vitamin A, D, E, K.
1. Vit. A (aseroftol/ retinol).
Fungsi :
* untuk pertumbuhan sel epitel.
* untuk proses oksidasi dalam tubuh.
* mengatur kepekaan rangsangan sinar pada syaraf mata.
Akibat kekurangan :
* rabun senja (hemeralopi).
* kerusakan epitil kulit.
* kerusakan kornea mata.
* perdarahan selaput lendir usus, ginjal dan paru-paru.
Sumber : Sayuran hijau dan buah berwarna kuning kemerah-an, susu, telur dan
minyak ikan.
2. Vit. D (antirachitis/ kalsiferol).
Fungsi :
* mengatur kadar kapur dan fospor dalam darah dengan kelenjar gondok (parathormon).
* mempengaruhi proses pembentukan tulang (osifikasi).
* memperbesar penyerapan kapur dan fospor dari usus.
* mempengaruhi kerja kelenjar hormone.
Akibat kekurangan : penyakit rakitis dan gangguan tulang, gangguan pada
metabolisme zat kapur dan fospor.
Sumber :
Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada di bawah kulit
diubah menjadi vitamin D dengan bantuan bantuan sinar ultraviolet.
3. Vit. E (tokoferol).
Fungsi :
* mencegah perdarahan pada wanita hamil dan mencegah keguguran.
* sebagai kofaktor dari sitokrom.
* menambah kesuburan (fertilitas).
Sumber : Kecambah (taoge), susu, lemak, keuning telur, daging, hati dan ginjal.
4. Vit. K (menadion/ anti hemoragia/ anti perdarahan).
Fungsi : membentuk protombin, yang berperan dalam pembekuan darah.
Sumber :
Vitamin K dibuat dalam usus tebal (colon) oleh bacteri pengurai, yaitu Escerchia coli.
Vitamin ini hanya dapat diserap bila bersama-sama dengan empedu. Vitamin ini merupakan
kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin K1 ( filokinon), vitamin K2 ( filokinon) dan
vitamin K3 (menadion).
6. Garam mineral, seperti vitamin garam mineral dipelukan tubuh dalam jumlah sedikit dan
juga tidak mengalami proses pencernaan, meliputi :
1. Zat kapur (Ca).
Fungsi :
* sebagai pembentuk matriks tulang yang pembentukan-nya dipengaruhi oleh vitamin D.
* mempengaruhi penerimaan rangasangan pada otot dan syaraf.
* membantu proses penggumpalan darah, yaitu dalam pembentukan trombin dari protombin.
Akibat kekurangan :
* kejang.
* pertumbuhan tulang tidak sempurna.
* bila terjadi luka, darah sukar membeku.
Sumber : Susu, mentega, telur, buah, kacang-kacangan.
2. Phospor (P).
Fungsi :
* sebagai bahan pembentuk matriks tulang.
* sebagai bahan membentuk fosfatid, yaitu yang penting dalam plasma darah.
* mempengaruhi proses perombakan dan pembentukan zat.
* membantu proses kontraksi otot.
* membantu proses pembelahan inti sel.
Sumber : Ikan, kacang-kacangan dan jagung.
3. Zat besi (Fe).
Fungsi :
* sebagai komponen pembentuk Hb.
* sebagai komponen dalam sitokrom, yaitu zat penting dalam pernafasan.
* mencegah anemia.
Sumber :
Hewani : hati, ginjal, susu, kuning telur, daging.
Nabati : bayam, daun singkong, kacang-kacangan, kangkung.
4. Flour (F).
Fungsi :
* menguatkan gigi.
Sumber : Susu, otak, kuning telur.
5. Natrium (Na) dan Klor.
Fungsi :
Kedua zat ini diperlukan dalam pembentukan asam klorida dalam lambung.
Setiap hari kitra memerlukan natrium dan klor sekitar 15 – 20 gr.
6. Kalium (K)
Fungsi :
* untuk kontraksi otot.
* berperan dalam transmisi impuls syaraf.
7. Yodium (I)
Fungsi :
* pembentukan hormon tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid).
Kekurangan :
* menimbulkan pembengkakan pada kelenjar gondok.
Enzim pencernaan
Enzim adalah bikatalisator, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat reaksi kimia
tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam tubuh sangat dipengaruhi
oleh zat tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak reaksi kimia yang dapat berlangsung di dalam
tubuh, tetapi bila direaksikan di luar tubuh tidak dapat bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH.
- sebagai biokatalisator.
- hanya dapat bekerja pada suatu zat tertentu.
- bekerja secara khas dan diberi nama menurut senyawa atau zat yang mempengaruhinya.
- hanya sedikit diperlukan.
- enzim merupakan suatu koloid.
Zat makanan yang mengganggu kesehatan :
1. Zat pewarna.
Merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk mewarnai makanan. Contoh karamel
(coklat), erythrosim (merah), brilliant blue (biru), tartrazine (kuning), fast green (hijau). Zat
warna tekstil dan kulit yang digunakan untuk mewarnai makanan akan berbahaya bagi
kesehatan, karena mengandung residu logam berat. Penggunaan zat warna racun secara
berlebihan akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat merusak jaringan atau organ tubuh seperti
hati dan ginjal.
2. Zat pengawet.
Merupakan bahan kimia yang dapat mencegah serangan seperti bacteri dan kapang,
sehingga makanan menjadi tahan lama. Contoh asam sorbat, asam propinat, asam benzoat,
asam asetat, sulfit (sulfir fioksida).
Natrium nitrit sebagai pengawet dan mempertahankan warna daging/ ikan akan
membahayakan, karena nitrit berkaitan dengan asam amino atau amida dapat membentuk
nitrosamin yang bersifat toksit (racun). Nitrosiamin dapat menimbulkan kanker pada ternak.
3. Zat pemanis buatan.
Merupakan zat yang dapat memberikan rasa manis. Kalori yang dihasilkan lebih rendah dari
gula. Contoh siklamat dan sakarin.
Penggunaan 5% sakarin dalam makanan tikus merangsang tumor di kandung kemih. Hasil
metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan senyawa karsinogenik. Pembuangan
sikloheksamin melalui urine merangsang tumor kandung kemih tikus.
4. Zat penyedap rasa.
Merupakan bahan tambahan yang dapat menyedapkan rasa. Contoh mono sodium glutamat
(MSG) atau bumbu masak. Penggunaan ini harus secukupnya.
5. Zat lain.
- kolesterol, pada makanan yang berasal dari hewan, dapat menimbulkan penyempitan
pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner.
- muskarin, pada cendawan.
- HCN, pada singkong.
- pakirizida, pada biji bengkoang dapat menyebabkan kelumpuha organ pernafasan.
- asam jengkolat, pada jengkol dapat menyebabkan kristal asam jengkolat yang menyumbat
saluran urine.
Kebutuhan energi untuk aktivitas tubuh
Energi yang digunakan aktivitas tubuh berasal dari pembakaran (oksidasi) zat-zat makanan.
Untuk mengukur jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh digunakan alat kalorimeter. Selain
itu pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur perbandingan banyaknya CO2 yang dihasilkan
dan O2 yang diperlukan pada proses pembuatan energi.
Jumlah kalori yang diperlukan oleh otot untuk melakukan berbagai aktivitas sebanding
dengan aktivitas otot tersebut. Contoh : duduk istirahat menggunakan 15 kalori/jam, bediri
menggunakan 20 kalori/ jam, berjalan menggunakan 150 – 240 kalori/ jam, dan bersepeda
menggunakan 180 – 600 kalori/ jam.
Metabolisme basal
Merupakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total dalam suhu
lingkungan yang normal. Energi tersebut diperlukan untuk memelihara proses hidup seperti
aktivitas jantung, pernafasan, mempertahankan suhu tubuh. Metabolisme basal dipengaruhi oleh
luas permukaan tubuh, umur dan jenis kelamin.
B. Alat Pencernaan Makanan
Adalah bagian dari tubuh yang berperan dalam mencernakan makanan yang kita makan,
yaitu mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus sehingga dapat diserap oleh usus.
Proses pencernaan makanan dilakukan oleh alat pencernaan dengan bantuan enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Alat pencernaan atau saluran pencernaan, meliputi :
1. Mulut.
Pada rongga mulut (cavum oris) terjadi pencernaan baik secara mekanis maupun chemis. Alat-
alat yang terdapat di mulur meliputi gigi, lidah dan kelenjar air liur (ludah).
Gigi
Mulai umur 6 bulan gigi mulai tumbuh pertama. 6 sampai 14 tahun gigi itu berangsur-angsur
tanggal dan diganti permanen.
Rumus gigi sulung (dens desiden) :
P2 C1 I2 I2 C1 P2
P2 C1 I2 I2 C1 P2
Rumus gigi tetap (dens permanens) :
M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
M : molare (geraham belakang).
P : prae molare (geraham depan).
C : caninus (gigi taring).
I : dens insisivus (gigi seri).
Email merupakan bagian yang palingluar dan paling keras. Tulang gigi tersusun atas zat
dentin. Di dalam tulang gigi terdapat sumsum gigi atau pulpa. Pada bagian ini terdapat serabut
syaraf dan pembuluh darah. Semen yaitu bagian pelapis bagian dentin (tulang gigi) yang masuk
ke rahang.
Lidah.
Selain alat pengecap lidah berfungsi, untuk :
- membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut.
- membantu membersihkan mulut.
- membantu bersuara.
- membantu mendorong makanan dalam proses penelanan.
Kelenjar ludah (glandula salivales).
Pada rongga mulut bermuara 3 pasang saluran dari kelenjar ludah, meliputi :
- glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa).
- glandula submaxilaris atau kelenjar ludah rahang atas.
- glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah.
Fungsi air ludah :
- Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan. Yang berbentuk lendir berperan dalam
penelanan, sedang yang berbentuk cair berperan dalam melarutkan zat makanan.
- Sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam dan basa.
2. Tekak (faring).
Merupakan penghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan. Di bagian ini terdapat
persimpangan antara pangkal tenggorokan dan pangkal kerongkongan. Ketika makanan berada
di tekak, pangkal tenggorokan tertutup, rongga hidung tertuitup oleh langit-langit lunak,
pangkal kerongkongan terbuka terbuka lebar, sehingga makanan masuk ke dalam
kerongkongan.
3. Kerongkongan (oesofagus).
Merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Sepertiga bagian atasnya
terdiri dari otot lurik, sedang duapertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada
saluran ini hanya memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak
peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini terjadi karena otot memanjang dan
melingkar dinding oesofagus mengerut bergantian.
4. Lambung (ventrikulus).
Merupakan kantong besar yang terdapat di bawah sekat rongga badan, sedikit agak ke kiri.
Lambung terdiri atas 3 daerah, yaitu :
- daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan merupakan tempat masuk pertama kali
makanan dari oesofsagus.
- daerah fundus : bagian tengah yang membulat.
- daerah pilorus : bagian bawah yang paling dekat dengan usus halus.
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk sehingga menyebabkan makanan
berbentuk seperti bubur disebut chyme. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir
atau musin, sedang bagian fundus menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah
lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah
lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin.
Fungsi HCl :
- menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat membunuh kuman penyakit yang
masuk bersama makanan
- mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan
menjadi pepsin yang berfungsi memcah protein menjadi pepton
- membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari
(duodenum)
- merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin (hormon yang merangsang
pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran
empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam
susu.
5. Usus halus (intestinum tennue)
Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang. Terdiri dari tiga bagian,yaitu
- duodenum (usus 12 jari) panjang 0,25 m.
- jejunum (usus kosong) panjang 7 m.
- ileum (usus penyerapan) panjang 1 m.
Dalam intestinum tennue berlangsung pencernaan secara kimia, danterjadi penyerapan zat
makanan terutama pada jejunum dan ileum.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, protein dalam bentuk asam amino, lemak dalam
bentuk asam lemak dan gliresol.
Getah usus halus bersifat basa, dan mengandung enzim :
- sakarase : memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
- maltase : memecah maltosa menjadi dua glukosa
- laktase : memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
- erepsinogen yang belum aktif : diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang memecah
pepton menjadi asam amino.
Pankreas :
Menghasilkan getah pankres yang mengandung NaHCO3 yang bersifat basa, dan mengandung
enzim :
- lipase pankreas (steapsin) : memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserin
- amilase pankreas (amilopsin) : memecah amilum menjadi maltosa
- tripsinogen : diaktifkan oleh entrokinase menjadi tripsin yang berfungsi memecah protein dan
pepton menjadi dipeptida dan asam amino
Pankrean juga mengahasilkan hormon insulin.
6. Usus besar (intestinum crasum) yang terdiri dari usus tebal (colon).
Pada usus besar, sisa makanan dibusukan oleh bacteri pengurai Escherichia coli. Bacteri ini
juga menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
7. Poros usus (regtum).
Pada usus besar feses didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur ke posos usus (rektum)
untuk keluar dari tubuh (defekasi).
Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan.
- Diare : defekasi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air.
- Sembelit (konstipasi) : defekasi berlangsung lambat karena usus besar mengabsorbsi air secara
berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras.
- Tukak lambung (ulkkus/ maag) : luika pada dinding lambung yang umumnya disebabkan oleh
infeksi kuman bacteri tertentu.
- Peritonitis : peradangan pada selaput perut (peritonium).
- Gastritis : peradangan dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme tertentu
atau kelebihan asam dalam lambung.
- Apendisitis (radang usus buntu) : usus buntu (apendiks) meradang dan membengkak karena
infeksi.
- Keracunan makanan : disebabkan oleh bacteri atau mikroorganisme tertentu yang terdapat
pada makanan, misal :
1) Clostridium botulinum, tumbuh pada makanan kaleng yang tidak mengandung oksigen.
2) Staphylococcus, terdapat pada tubuh manusia seperti pada bisul dan luka kecil, namun
dapat tumbuh pada makanan tertentu.
3) Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun asam bongkrek yang diproduksi saat
pembuatan tempe bongkrek, dapat menyebabkan kematian.
- Salah cerna, gangguan pencernaan yang disebabkan oleh makanan yang merangsang
lambung, seperti alkohol dan cabe.
- Hemoroid atau ambeien, pembengkakan vena di anus.
- Parotis atau gondong, infeksi pada kelenjar parotis.
- Xerostomia, produksi saliva sangat sedikit.
Organ
Cairan
pencerna
Reaksi
Enzim
Kerja kimiawi oleh enzim
Mulut
Lambung
Saliva/
ludah
Getah
lambung
Alkali
Asam
Ptialin
Renin
Mengubah zat tepung
menjadi zat gula yang dapt
larut dalam air (maltosa).
Mengubah kasino-gen
menjadi kase-in.
Duodenum
Pankreas
Usus halus
Empedu
Getah
pankreas
Sakus
en-
terikus
Alkali
Alkali
Alkali
Pepsin
Lipase
gastrik
-
Tripsin
Amilase
Lipase
Enterokinase
Erepsin
Maltase,
laktasse,
sakarase
Mengubah protein menjadi
pepton.
Memulai hidrolisis lemak
Membantu kerja enzim
pankreas, mengemulsikan
lipit.
Menyederhanakan protein
& pepton.
Mengubah semua zat gula
& tepung menjadi
maltosa.
Menghidrolisis le-mak
menjadi asam lemak dan
gliserin.
Aktivator tripsi-nogen &
erepsino-gen.
Menyederhanakan protein
menjadi asam amino.
Menyederhanakan
karbohidrat men-jadi
glukosa, ga-laktosa &
fruktosa.
C. Sistem Pencernaan Hewan
Pencernaan pada hewan ruminansia (memamah biak) hampir sama dengan manusia yaitu terdiri
dari mulut, faring, oesofagus, ventriculus dan usus. Perbedaannya terletak pada susunan dan
fungsi gigi serta lambung.
Gigi
Susunan gigi (sapi) :
M3 P3 C0 I0 I0 C0 P3 M3
M3 P3 C0 I4 I4 C0 P3 M3
M : molare (geraham belakang).
P : prae molare (geraham depan).
C : caninus (gigi taring).
I : dens insisivus (gigi seri).
Geraham depan dan geraham belakang berbentuk leber dan datar. Gigi seri berfungsi khusus
untuk menjepit makanan berupa tubmbuhan.
Lambung
Pada hewan memamah biak lambung terdiri dari 4 bagian :
- rumen (perut besar) : tempat penccernaan protein dan polisakarida, juga tempat fermentasi
selulosa oleh bacteri yang menghasilkan selulose.
- retikulum (perut jala) : tempat pembentukan bolus (gumpalan-gumpalan makanan yang masih
kasar).
- omasum (perut kitab) : tempat bolus bercampur enzim.
- abomasum (perut masam) : tempat pencernaan oleh enzim.
Jalannya makanan :
- Makanan dikunyah di mulut masuk ke oesofagus selanjutnya ke rumen yang berfungsi sebagai
tempat sementara bagi makanan yang tertelan.
- Di rumen terjadi pencernaan protein dan polisakarida serta fermentasi selulosa oleh enzim
selulosa yang dihasilkan bacteri.
- Dari rumen makanan masuk ke retikulum dan makanan dibentuk menjadi bolus.
- Bolus dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah kembali.
- Dari mulut makanan ditelan masuk ke omasum dan bercampur dengan enzim.
- Selanjutnya bolus menuju ke abomasum dan terjadi pencernaan secara kimia oleh enzim.
- Selanjutnya makanan menuju ke usus untuk diserap sari-sarinya dan sisa-sisa makanan berupa
feses dikeluarkan melalui anus.
Selulose yang dihasilkan bacteri dan protozoa akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Tapi
bacteri tidak dapat hidup pada abomasum kaena pH-nya sangat rendah, maka bacteri dicerna
untuk mendapatkan protein. Enzim selulose juga berfungsi menghasilkan gas CH4 yang dapadt
digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kuda, kelinci dan marmut susunan/ struktur lambungnya berbeda dengan sapi. Proses fermentasi
atau pembusukan terjadi di sekum yang banyak mengandung bacteri. Fermentasi yang dilakukan
kuda, kelinci dan marmut tidak seefektif pada sapi sehingga kotorannya tampak kasar.
Pada kelinci dan marmut kotoran yang telah dikeluarkan dari tubuh sering dimakan kembali.
Usus sapi sangat panjang, usus halusnya dapat mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh
makanannya yang sebagaian besar terdiri dari serat.
by : teddy
© 2009 Guru NgeBlog Nopember 22, 2008
Sistem pencernaan makanan pada manusia
Tags: Anus, Esofagus, Lambung, manusia, Rektum, Rongga Mulut, Sistem pencernaan makanan,
Usus Besar, Usus Halus
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.
1) Rongga Mulut.
Rongga-mulut, Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga
mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. Pada Mulut terdapat :
a.Gigi, memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b.Lidah, memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c.Kelenjar Ludah, ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada
manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi
rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
2) Esofagus (Kerongkongan).
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep,
yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi
esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang
esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
3) Lambung.
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot
polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut.
Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot
menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan
bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung
adalah :
Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan
sangat sedikit
Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh
bayi.
Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan
makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin.
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan.
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu
mengeluarkan getahnya.
4) Usus Halus.
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8
meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta
ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida.
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus.
Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke
dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung.
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida.
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino.
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat.
Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal.
Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN.
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya
sebagai berikut :
a.Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari
pancreas.
b.Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan
dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida
kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c.Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d.Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan
empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak
kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan
gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
5. Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang
1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses.
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari
tubuh di defekasi.
6. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar).
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong.
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi
Helicobacter pylori.
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit. Gangguan pada sistem pencernaan makanan
dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di
antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai
pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare.
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering
dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare
antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus.
Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak
diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang
mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus).
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika
pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung
menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut.
Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis;
merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat
makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa
nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut
tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan
tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula
apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.