sistem pemantauan dan pengendalian …
TRANSCRIPT
C. 93
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN SMARTCLASSROOM
BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN ESP32
Zena Villa Nazila*, Satrio Bagas Aji Saputra, Eni Dwi Wardihani, Sarono Widodo,
Endro Wasito, Abu Hasan, Suhendro, dan Handayani Saptaji Winahyu
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto S.H., Tembalang, Semarang, 50275
*E-mail: [email protected]
Abstrak
Listrik merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting dalam kehidupan sehari hari.
Terutama di gedung – gedung instansi. Instalasi sistem penerangan, pendingin ruangan, dan
projector pada ruangan di gedung-gedung instansi sering kali menggunakan saklar dan remote
control yang berbeda pada tiap ruangnya. Administrator yang bertugas menghidupkan
penerangan dan mengatur suhu ruangan harus berkeliling dari ruang satu ke ruang yang lainnya.
Ditambah dengan faktor human error yang terkadang lupa tidak mematikan perangkat setelah
selesai digunakan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pembuatan sistem smart
clasroom yang dapat memantau dan mengendalikan lampu, AC, dan projector dari jarak jauh
secara realtime melalui web maupun secara otomatis dengan memanfaatkan sensor PIR, sensor
BH1750, sensor LDR, sensor DHT11 serta mikrokontroler ESP32 yang disusun menjadi
perangkat Internet Of Things (IoT). Dari hasil penelitian, keandalan sistem pemantauan dan
pengendalian smart classroom ini dipengaruhi oleh kecepatan dan kestabilan jaringan yang
terhubung pada sistem tersebut.
Kata Kunci : Smart clasroom; realtime; web; PIR; BH1750; LDR; DHT11; IoT
PENDAHULUAN
Listrik merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting dalam kehidupan
sehari hari manusia sejak ditemukan dan dikembangkan pada abad ke-20 (Forrester, 2016).
Pada dekade ini, listrik mulai dimanfaatkan secara global dari dunia industri hingga
kebutuhan rumah tangga. Hingga saat ini, listrik tak bisa terpisahkan dari aspek kehidupan
mulai dari penerangan hingga pengaturan suhu ruangan memerlukan tenaga listrik sebagai
sumber daya (Desyamtoro et al., 2015). Sistem pemanfaatan pengaturan suhu ruangan dan
penerangan sekaligus banyak diterapkan pada ruanagan di gedung-gedung instansi.
Prosiding Seminar Nasional NCIET Vol.1 (2020) C93-C104
1st National Conference of Industry, Engineering and Technology 2020,
Semarang, Indonesia.
C. 94
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Sistem penerangan dan pengaturan suhu di gedunggedung instansi perlu pengelolaan yang
cermat dan tepat. Sehingga pemanfaatan pengaturan suhu dan penerangan ruangan dapat
dilakukan secara efektif dan efisien. Instalasi sistem penerangan dan pengaturan suhu pada
ruangan di gedung-gedung instansi sering kali menggunakan saklar dan remote control yang
berbeda pada tiap ruangan.
Salah satunya pada ruang-ruang kelas dan laboratorium di Program Studi D3 Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Sistem ini memiliki berbagai kekurangan salah
satunya administrator yang bertugas menghidupkan penerangan dan mengatur suhu ruangan
harus berkeliling dari ruang satu ke ruang yang lainnya. Ditambah dengan faktor human error
yang terkadang lupa tidak mematikan perangkat setelah selesai digunakan. Sistem ini memiliki
kekurangan dalam efisiensi tenaga kerja. Sistem ini memerlukan administrator untuk
menghidupkan dan mematikan perangkat yang lebih banyak.
Efisiensi sistem penerangan dan pengaturan suhu pada ruangan kelas, dapat dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi-teknologi yang tengah berkembang, Internet of Things (IoT).
IoT bekerja dengan membaca sensor dan kemudian mengirim data sensor tersebut ke sebuah
server untuk dapat diakses melalui internet. Dengan teknologi ini, sistem dapat dikendalikan
dan dipantau dari jarak jauh melalui internet dalam satu halaman web.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis tertarik membuat sebuah sistem
Smart Classroom berbasis Internet of Thing sebagai topik tugas akhir. Sistem Pemantauan dan
Pengendalian Smart Classroom berbasis Internet of Things dengan ESP32 memanfaatkan
Internet of Things sebagai basis dalam menciptakan sistem ruang kelas pintar, yang dirancang
untuk dapat memantau dan mengendalikan air conditioner, lighting, dan projector yang
terdapat pada ruang kelas secara real time dari jarak jauh. Pemantauan dan pengendalian dari
sistem ini dilakukan melalui situs web dan dapat dilakukan dari mana saja selama terhubung
dengan internet. Sistem ini akan terintegrasi melalui suatu jaringan yang memudahkan bagi
operator ruangan untuk mengelola dan memantau lampu, air conditioner, dan projector yang
ada pada ruang kelas.
METODE PENELITIAN
Proses pengujian penelitian ini dilakukan di Laboratorium Barat Politeknik Negeri
Semarang. Sistem ini memiliki perangkat end-device yang akan memantau dan mengendalikan
lampu, AC, dan projector yang ada di ruang laboratorium. Perencanaan sistem tersebut seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1
C. 95
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 1. Perancangan Sistem
Sistem Pemantauan dan Pengendalian Smart Classroom akan dirancang sesuai gambar 1,
dalam sistem ini terdapat dua sistem yaitu pemantauan perangkat yang ada di dalam smart
classroom melalui web dan sistem automatisasi. Pada sensor PIR akan dipasang di pintu masuk
ruangan, digunakan sebagai sistem automatisasi yang mendeteksi gerakan. Sensor DHT11
dipasang untuk mendeteksi suhu ruangan. Data dari sensor PIR diterima ESP32 B kemudian
dikirimkan pada relay melalui sebagai intruksi untuk menyalakan lampu. Sedangkan ntuk
intruksi menyalakan AC dan projector menggunakan sensor IR Transmitter diolah pada ESP32
A. Cahaya dari lampu indikator yang ada pada AC, projector, dan lampu akan diterima oleh
sensor cahaya. Data dari sensor cahaya & sensor DHT11 tersebut diterima oleh ESP32 B dan
ditampilkan pada web untuk melakukan monitoring perangkat yang ada di smart classroom
ataupun juga mengontrol perangkat yang ada di smart classroom tersebut sehingga
memudahkan administrator. Pemantauan dan kendali jarak jauh data dari ESP32 ke web
dikirimkan ke firebase realtime database menggunakan internet. Sehingga sistem ini
memungkinkan laptop atau smartphone dapat memberikan intruksi untuk menghidupkan atau
mematikan lampu, ac, dan projector melalui web. Sistem pemantauan dan pengendalian smart
classroom dijelaskan dalam flowchart sebagai berikut : Flowchart sistem pemantauan smarrt
classroom dapat dilihat pada gambar 2
C. 96
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 2. Flowchart Sistem Pemantauan
Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana alur sistem pemantauan pada perangkat
smartclassroom, dimana sensor yang digunakan memantau perangkat adalah sensor cahaya dan
untuk suhu ruangan menggunakan DHT11 yang nantinya data tesebut dikirimkan ke ESP32
lalu diteruskan ke database server secara berkala atau realtime menggunakan protocol http
apabila database sudah menerima data sensor tersebut kemudian ditampilkan pada web untuk
mengetahui kondisi terkini pada alat dan suhu ruangan terkini pada ruangan. Flowchart sistem
kendali otomatis pada lampu dengan sensor PIR dapat dilihat pada Gambar 3
C. 97
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 3. Flowchart Sistem Kendali Otomatis Pada Lampu Dengan Sensor PIR
Pada Gambar 3 dapat dilihat apabila diberi input berupa gerakan, maka sensor PIR
mendeteksi terdapat perubahan inframerah pada suhu tubuh manusia melalui gerakan,
kemudian informasi tersebut dikirimkan pada mikrokontroler dan otomatis lampu akan
menyala. Ketika lampu menyala, sensor cahaya menangkap adanya cahaya yang terpancar,
maka informasi tersebut dikirimkan pada mikrokontroler dan data tersebut dikirimkan pada
web dengan memberi informasi bahwa occupancy & lampu dalam keadaan ON.
Flowchart sistem kendali dengan tombol adalah peroses pengoperasian lampu, air conditioner,
dan projector pada ruang kelas melalui web. Sistem ini bekerja ketika lampu, air conditioner,
dan projector dinyalakan melalui web dan database bernilai 1 maka informasi tersebut
dikirimkan pada mikrokontroler dan keadaan lampu, air conditioner, dan projector akan
menyala. Ketika fasilitas ruang kelas menyala, sensor cahaya menangkap adanya cahaya yang
terpancar dari lampu indikator, maka informasi tersebut dikirimkan pada database melalui http
client dengan tujuan memberi informasi bahwa keadaan fasilitas elektronik pada ruang kelas
dalam keadaan menyala.
C. 98
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 4. Flowchart Sistem Kendali dengan Tombol
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
Pengujian sensor PIR bertujuan untuk mengetahui sensitifitas sensor dalam mendeteksi
gerakan baik pada jarak terdekat dan terjauh. Pengujian sensor PIR dilakukan dengan
menghubungkan langsung sensor PIR dengan sumber tegangan.
Berdasarkan datasheet, jangkauan pada sensor PIR ditentukan oleh sudut dan jarak yaitu
maksimal pada sudut 110° dengan jarak maksimal 7 meter. Maka penempatan sensor PIR harus
tepat sesuai dengan jangkauan pada datasheet. Pada pengujian kali ini diletakan pada pintu
masuk ruangan Laboratorium Telekomunikasi, agar ketika ada orang yang masuk pada
ruangan, sensor PIR dapat mendeteksi gerakan dan lampu pada ruangan otomatis menyala.
Kemudian untuk mematikan lampu pada ruangan tidak dirancang secara otomatis, dikarenakan
cara kerja sensor PIR mendeteksi gerakan secara berulang sehingga dapat mengakibatkan
lampu bekerja tidak stabil atau flipflop dan juga jadwal pada kegiatan belajar mengajar
memiliki waktu yang berbeda maka dari itu sistem dirancang hanya mengambil data high
ketika mendeteksi sekali gerakan dan untuk mematikan lampu dapat melalui web. Penempatan
sensor PIR pada ruangan ditunjukan pada Gambar 5.
C. 99
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 5. Penempatan Sensor PIR saat pengujian
Cara pengujian yang dilakukan adalah dengan memberikan input gerakan pada beberapa
titik ruangan dan mengukur kecepatan reaksi sensor dalam menerima data berupa gerakan
hingga menjalankan perintah menyalakan lampu. Pengujian sensor PIR dapat ditunjukan pada
Gambar 6
Berdasarkan Gambar 6, hasil pengujian ke 1 hingga ke 12 pada titik warna hijau,
menunjukan sensor PIR dapat menjangkau gerakan yang diberikan sehingga output data sensor
PIR bila terdeteksi gerakan, maka lampu akan menyala dan tampilan web pada bagian
occupancy akan berubah menjadi ON.
Gambar 6. Denah Pengujian Sensor PIR
Sedangkan pada pengujian ke 13 dan ke 14 pada titik warna merah, sensor PIR tidak dapat
menjangkau gerakan yang diberikan walaupun jarak sensor dengan gerakan masih dalam
jangkauan namun sudut pada titik tersebut tidak dalam jangkauan. Karena jangkauan sensor
C. 100
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
PIR ditentukan oleh sudut dan jarak. Sehingga output data dari sensor PIR lampu 1 dan lampu
2 tidak menyala, dan tampilan web pada bagian occupancy akan berubah menjadi OFF.Sesuai
dengan pengujian tersebut, dapat dibuktikan bahwa jangkauan sensor PIR ditentukan oleh
sudut dan jarak. Namun pada ruangan Laboratorium Telekomunikasi, dengan penempatan satu
sensor PIR pada pintu masuk sudah dapat menjangkau hampir seluruh ruangan.
Pengujian Kalibrasi Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan bagian yang difungsikan untuk mendeteksi suhu yang ada di
dalam ruangan kelas. Pengujian kalibrasi sensor ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari
nilai sensor dengan nilai hasil pengukuran dari alat ukur Hygrometer Thermometer digital.
Cara pengujian yang dilakukan adalah menempatkan thermometer digital dengan sensor
DHT11 dalam titik yang sama agar data yang dihasilkan dapat dibandingkan antara
thermometer digital dengan sensor DHT11. Hasil pengukuran dari alat ukur dapat dilihat pada
Gambar 7.
Gambar 7. Pengukuran Suhu Menggunakan Thermometer Digital
Gambar 8. Hasil Pengujian Sensor DHT11 pada Tampilan Web
Gambar 8 merupakan hasil dari pembacaan sensor DHT11 yang dapat dipantau melalui
web. Tabel 1 menunjukan hasil pengujian kalibrasi sensor DHT11 dengan alat ukur dalam
beberapa waktu yang berbeda.
Tabel 1. Hasil pengujian sensor DHT11
C. 101
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
No. Waktu Suhu %
Error Thermom
eter
Output
Sensor
1. 2020-09-02
12:41:31
32,1 °C 32° 0,31
2. 2020-09-02
12:43:10
32,3° C 32° C 0,93
3. 2020-09-02
13:18:37
32,8° C 33° C 0,60
4. 2020-09-03
11:01:22
31,1° C 31° C 0,32
5. 2020-09-03
13:08:45
33° C 33° C 0
6. 2020-09-04
09:28:11
29,3° C 29° C 1,02
7. 2020-09-04
10:00:05
31,2° C 31° C 0,64
8. 2020-09-04
10:31:28
31,4° C 31° C 1,27
9. 2020-09-04
10:48:22
31,6° C 32° C 1,27
Rata – rata error (%) 0,70
Rata – rata akurasi (%) 99,3
Dari tabel 1, perbandingan hasil pengukuran menggunakan sensor DHT11 dengan Hygrometer
Thermometer digital dapat ditunjukan dengan grafik seperti Gambar 9
C. 102
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Gambar 9. Hasil Pengukuran Nilai Suhu dengan Sensor DHT11 dan Thermometer
Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9, menunjukan bahwa nilai suhu dari
pembacaan sensor DHT11 tidak mengalami banyak perbedaan dengan pembacaan alat ukur,
dapat dibuktikan melalui nilai rata – rata akurasi senilai 99,3% menunjukan bahwa sensor
DHT11 berfungsi dengan baik.
Pengujian Fungsionalitas
Pengujian fungsionalitas ini digunakan untuk memastikan bahwa lampu, air conditioner,
dan projector pada ruang kelas dapat di kendalikan dengan menggunakan smartphone atau
laptop melalui web. Serta memastikan sistem berfungsi dengan baik. Setiap user akan memiliki
tampilan yang sama terhadap program yang sedang berjalan. Berikut merupakan langkah –
langkah pengujian fungsionalitas :
1. Melakukan pemeriksaan pada bagian kabel – kabel penghubung pada power dan sensor –
sensor serta memastikan bahwa pemetaan pin untuk sensor dan rangkaian telah sesuai.
2. Menghubungkan smartphone atau laptop dengan internet.
3. Menghubungkan kabel power untuk sistem smart classroom ke sumber daya listrik untuk
menghidupkan sistem.
4. Login pada alamat web smart classroom menggunakan user yang telah disediakan.
5. Melakukan pengujian fungsionalitas. Pengujian fungsionalitas ini dilakukan dengan cara
memberikan perintah perintah terkait dengan pengaturan kondisi lampu, air conditioner,
dan projector melalui website seperti pada Gambar 4.10.
Pada pengujian fungsionalitas dilakukan perulangan dengan 4 kondisi, yaitu sistem
dikendalikan dalam satu ruangan yang sama dengan letak lampu, AC, dan projector,
dikendalikan dari jarak jauh, dikendalikan setelah sistem dihidupkan selama 24 jam, dan ketika
lampu, AC, dan projector tidak menjalankan sesuai perintah yang diberikan. Berdasarkan hasil
pengujian tersebut terlihat semua fungsionalitas dari alat dapat dikatakan mampu bekerja
C. 103
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
dengan baik, ditandai dengan sistem mampu merespon perintah yang diberikan meskipun
dikendalikan dari jauh.
Gambar 10. Tampilan Web untuk Memantau dan Mengendalikan Smart Classroom
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan sistem dan pengujian sistem yang telah dilakukan, dapat
diambil beberapa kesimpulan pada sistem smart classroom. Berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil yaitu :
1. Lampu, AC, dan projector berhasil dikendalikan dan dipantau dari jarak jauh melalui web
sehingga memudahkan administrator dalam memantau dan mengendalikan ruangan.
2. Sistem smart classroom berhasil diintegrasikan dalam satu aplikasi web.
3. Rerata akurasi pemantauan suhu senilai 98.8% menunjukan bahwa sensor DHT11 berfungsi
dengan baik dalam memantau suhu ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahadiah, S., Muharnis, & Agustiawan. (2017). Implementasi Sensor PIR pada Peralatan
Elektronik Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Invotek Polbeng, 07(1), 29–34.
Bayusari, I. (2014). Pengaruh Cahaya Yang Diterima Sensor LDR (Light Dependent Resistor
) Pada Robot Pengikut Cahaya. Mikrotiga, 1(1), 22–28.
Buru, D. J. (2017). Aplikasi Pendeteksi Lokasi Perangkat Bergerak Menggunakan Teknologi
Cloud Computing Dengan Firebase Realtime Database Berbasis Android.
C. 104
Zena Villa Nazila, dkk. / NCIET Vol. 1 (2020) C93-C104
Chairunnisah, A. (2014). Sistem Kontrol Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya dan Gerak
pada Bangun Rumah Tinggal.
Desyantoro, E., Rochim, A. F., & Martono, K. T. (2015). Sistem Pengendali Peralatan
Elektronik dalam Rumah secara Otomatis Menggunakan Sensor PIR, Sensor LM35, dan
Sensor LDR. Jurnal Teknologi Dan Sistem Komputer, 3(3), 405.
https://doi.org/10.14710/jtsiskom.3.3.2015.405-411
Diatagirma, H. (2019). Rancang Bangun Miniatur Alat Pengendalian Peralatan Listrik pada
Rumah Tinggal Berbasis Internet of Things (IoT). Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Teknik Elektro, 1(1), 1–13.
Endra, R. Y. (2019). Smart Room Menggunakan Internet Of Things Untuk Efisiensi Biaya dan
Keamanan Ruangan. https://doi.org/10.31219/osf.io/gz6mb
Forrester, R. (2016). History of Electricity. SSRN Electronic Journal, 1–5.
https://doi.org/10.2139/ssrn.2876929
Hartono, patria wahyu. (2015). Aplikasi Sensor Passive Infrared Receiver (Pir) Pada Sistem
Monitoring Keamanan Rumah Berbasis Android dengan Aplikasi Teamviewer. Biomass
Chem Eng, 49(23–6), 23–34. http://www.ti.com/lit/ds/symlink/cc2538.html
Kurniawan, D. A. (2018). Pengendalian Air Conditioner Dari Jarak Jauh.
Laili, A. N. (2014). Sistem on-Off Ac (Air Conditioner) Pada Ruang Penyimpan Barang-
Barang Berharga Berbasis Mikrokontroler Atmega16 Dengan Monitoring Via Web.
Mengenal Arduino Software (IDE). (n.d.). https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-
arduino-software-ide/