bab i gambaran umum a....

40
Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 1 BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Gubernur Nomor 89 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diartikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui empat pilar, yaitu: 1. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan; 2. Keandalan pelaporan keuangan; 3. Pengamanan aset negara; dan 4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal dalam merancang pengendalian intern di sektor pemerintahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset daerah, dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) wajib diterapkan dalam upaya pengendalian penyelenggaraan pemerintah daerah guna tercapainya pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel di lingkup Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 1

BAB I

GAMBARAN UMUM

A. Pendahuluan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah didasarkan pada Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

dan Peraturan Gubernur Nomor 89 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan Pemerintahan

Provinsi Jawa Tengah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

diartikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

empat pilar, yaitu:

1. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan;

2. Keandalan pelaporan keuangan;

3. Pengamanan aset negara; dan

4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal dalam

merancang pengendalian intern di sektor pemerintahan untuk memberikan

keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi

pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset daerah, dan ketaatan

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) wajib diterapkan dalam

upaya pengendalian penyelenggaraan pemerintah daerah guna tercapainya

pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel

di lingkup Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Page 2: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 2

1. Latar Belakang

RSJD Dr.RM.Soedjarwadi merupakan Organisasi Perangkat Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 98 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 mempunyai susunan

organisasi tata kerja sebagai berikut :

a. Direktur

b. Kepala Tata Usaha.

c. Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Nonmedis.

d. Kepala Seksi Penunjang Medis dan Nonmedis

e. Kepala Seksi Keperawatan

f. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai rumpun

jabatan fungsionalnya.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

RSJD Dr. RM. Soedjarwadi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,

peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta

pengabdian masyarakat.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan jiwa;

b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang Pelayanan Kesehatan jiwa;

c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan

pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan jiwa;

d. Pelayanan medis jiwa;

e. Pelayanan penunjang medis dan non medis;

f. Pelayanan keperawatan;

Page 3: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 3

g. Pelayanan rujukan;

h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan ;

i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian

masyarakat;

j. Pengelolaan keuangan dan akuntansi;

k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat,

organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan

umum.

3. Visi dan Misi

Visi RSJD Dr. RM. Soedjarwadi tahun 2014 sampai dengan 2018

adalah “Menjadi Rumah Sakit Jiwa Pilihan Pertama Masyarakat

dengan Layanan Lengkap, Bermutu Tinggi dengan Ilmu Terkini”.

Visi tersebut ditetapkan untuk mendukung misi Gubernur terpilih

yaitu mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa

Tengah yang bersih, jujur dan transparan, “ mboten korupsi – mboten

ngapusi ”sesuai dengan bidang Tugas Pokok Fungsi rumah sakit di

bidang pelayanan kesehatan.

Untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan misi RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi sebagai berikut :

1) Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang terbaik bagi semua

lapisan masyarakat

2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM secara

berkesinambungan

3) Menjamin layanan kesehatan yang selalu terakreditasi dan

tersertifikasi

4) Mewujudkan penataan rumah sakit jiwa modern yang tertata

dan konsisten dengan masterplan

5) Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang

kesehatan jiwa.

Page 4: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 4

4. Tujuan

Yang menjadi tujuan dari RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah :

1) Terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan jiwa

2) Terwujudnya peningkatan kuantitas & kualitas SDM secara

berkesinambungan

3) Terselenggaranya layanan yang sesuai standar nasional maupun

internasional

4) Terwujudnya gedung/ bangunan rumah sakit yang terpadu dan

berkelanjutan

5) Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas sarana

dan prasarana pelayanan kesehatan

6) Terciptanya suasana pelayanan rumah sakit yang aman, nyaman,

ramah, efisien dan efektif

7) Tersedianya lahan belajar yang bermutu, terbaik bagi institusi

pendidikan

8) Terwujudnya peningkatan kelas rumah sakit A Pendidikan

5. Sasaran

Yang menjadi sasaran dari RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah :

1) Terpenuhinya pelayan kesehatan jiwa yang bermutu sesuai

pelayanan minimal ( SPM )

2) Terlaksananya kegiatan pendidikan kesehatan masyaraklat &

kerjasama lintas sektor

3) Pemenuhan jumlah ketenagaan sesuai kebutuhan pelayanan RS

4) Meningkatkan ketersediaan SDM rumah sakit yang sesuai

kompetensinya

5) Terciptanya SPM rumah sakit dengan pelaksanaan akreditasi

KARS versi terbaru

6) Tercapainya kepuasan pelanggan

Page 5: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 5

7) Terlaksananya surveilance audit SMM ISO 9001: 2015, dan SML

14001: 2015

8) Tertatanya gedung pelayanan kesehatan yang sesuai standar

9) Tersedianya peralatan Kedokteran yang lengkap dibutuhkan

masyarakat

10) Terwujudnya pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien

11) Terpenuhinya mutu pendidikan bagi pelajar/ mahasiswa dari

institusi pendidikan

12) Terwujudnya rumah sakit jiwa pendidikan

5. Dasar Hukum Penyelenggaraan SPIP

Dasar penyusunan Rencana Tindak Pengendalian Intern adalah:

a. Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara

b. Peraturan Pemerintah RI, Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.

c. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di

Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.

d. Keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Nomor 700 / 027

Tahun 2018 , tentang Pembentukan Tim Satuan Tugas Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

Provinsi Jawa Tengah.

6. Tujuan dan Maksud Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian

Intern;

a. Tujuan

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) bertujuan untuk

memberikan arah yang jelas dalam rencana tindak pengendalian

atas pelaksanaan tugas pokok RSJD Dr. RM. Soedjarwadi sehingga

diharapkan dapat memperoleh keyakinan memadai bahwa tujuan

Page 6: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 6

RSJD Dr. RM. Soedjarwadi yang telah ditetapkan dapat tercapai

melalui kegiatan yang efektif dan efisien.

b. Maksud

Rencana tindak pengendalian RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi pimpinan dan para

pegawai di lingkungan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi dalam rangka

membangun pengendalian yang diperlukan untuk mencegah

kegagalan/ penyimpangan dan/atau mempercepat keberhasilan

pencapaian tujuan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

7. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Tindak pengendalian di RSJD

Dr.RM.Soedjarwadi adalah :

a. Direksi

b. Jabatan Struktural

c. Jabatan Fungsional

d. Seluruh tingkatan manajemen fungsional di RS;dan

e. Pegawai.

8. Manfaat

Manfaat Rencana Tindak Pengendalian diarahkan untuk menjadi

landasan/ dasar dalam hal:

a. Pengembangan SPIP secara menyeluruh di RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi

b. Perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan SPIP di RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi.

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SPIP.

d. Pendokumentasian, pemantauan, dan pengukuran

perkembangan/progres penyelenggaraan SPIP.

A. Sekilas tentang SPIP

1. Pengertian

Page 7: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 7

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), sebagaimana yang

ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,

merupakan salah satu kebijakan pemerintah di bidang pengelolaan

keuangan negara yang dimaksudkan untuk menjadi standar

pengendalian intern atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,

sehingga pengelolaan keuangan negara menjadi efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan konsep

pengendalian yang dirancang untuk dapat diimplementasikan secara

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

keyakinan mamadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi

pencapaian tujuan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Definisi SPI dan SPIP di atas dipahami oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

sebagai suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh

pimpinan dan seluruh pegawai serta diintegrasikan dengan proses

kegiatan sehari‐hari dan dilaksanakan secara berkesinambungan

guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi

tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan

aset negara/ daerah yang diamanatkan kepada RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi menjamin tersedianya laporan manajerial yang handal,

mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak negatif

keuangan/ kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/ fraud,

dan pelanggaran aspek kehati‐hatian, serta meningkatkan efektivitas

organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

2. Tujuan SPIP

Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan

memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan

tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

Page 8: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 8

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang‐undangan.

3. Unsur-Unsur SPIP

Penyelenggaraan SPIP meliputi unsur‐unsur sistem pengendalian

intern sebagai berikut yaitu:

1) Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan

diciptakan dalam suatu organisasi yang memengaruhi efektivitas

pengendalian intern. Oleh karena itu, setiap organisasi wajib

menciptakan kondisi lingkungan pengendalian yang kondusif

agar sistem pengendalian intern dapat terimplementasi secara

efektif.

Untuk mencapai kualitas lingkungan pengendalian yang dapat

mendorong tercapainya pengendilan intern yang efektif, perlu

dikembangkan lingkungan pengendalian yang akan

menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan

sistem pengendalian intern, yaitu:

a. Penegakan integritas dan nilai etika.

b. Komitmen terhadap kompetensi.

c. Kepemimpinan yang kondusif.

d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan

kebutuhan.

e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat.

f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang

pembinaan sumber daya manusia.

g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang

efektif.

h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah

terkait.

2) Penilaian risiko

Page 9: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 9

Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap

kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi.

Kegiatan penilain risiko dilaksanakan melalui aktivitas

identifikasi risiko dengan menggunakan metodologi dan

mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko organisasi

serta analisis risiko untuk menentukan pengaruh risiko yang

telah teridentifikasi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu

dari proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan

analisis risiko) serta sistem pengendalian intern, dengan tujuan

untuk:

a. Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial,

baik yang disebabkan faktor internal maupun disebabkan

faktor eksternal.

b. Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level

keutamaan prioritas perhatian dan penanganannya agar

dapat dikelola secara efektif.

Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap

kegiatan, yang terdiri atas:

a. Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang

mengarahkan organisasi dalam menjalankan ativitasnya.

Pernyataan tujuan harus bersifat spesifik, terukur, dapat

dicapai, realistis, dan terikat waktu.

b. Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran

peristiwa yang berpotensi mengganggu pencapaian tujuan

aktivitas organisasi. Dalam pelaksanaan proses identifikasi

risiko, perlu diperhatikan faktor-faktor yang menjadi

penyebab terjadinya peristiwa risiko.

Page 10: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 10

c. Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan

munculnya peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan

terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi apabila

peristiwa risiko tersebut benar-benar terjadi, serta

menetapkan level atau status risiko sebagai kombinasi

hubungan antara kemungkinan dan dampak risiko.

3) Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang yang dipandang

tepat untuk dilakukan dalam rangka mengatasi risiko. Dalam

pelaksanaan kegiatan pengendalian, juga ditetapan dan

dilaksanaan kebijakan serta prosedur, guna memastikan bahwa

tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja

secara efektif.Kegiatan pengendalian yang perlu dilaksanakan

organisasi ditentukan berdasarkan hasil penilaian risiko dengan

mempertimbangkan kecukupan pengendalian existing.

Kegiatan untuk mengendalikan risiko dikelompokan dalam dua

kategori, yaitu prevention dan mitigation. Pengendalian yang

bersifat prevention merupakan kegiatan pengendalian yang

dibangun untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa

risiko.Sedangkan pengendalian yang bersifat mitigation

merupakan kegiatan pengendalian yang dibangun untuk

mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi suatu

peristiwa risiko.

Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diutamakan pada

kegiatan pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan

penilaian risiko, sehingga pelaksanaan kegiatan pengendalian

mampu membantu memberikan keyakinan memadai bahwa

tujuan organisasi dapat dicapai.

4) Informasi dan Komunikasi

Page 11: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 11

Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas

dan fungsi organisasi. Pimpinan organisasi dan seluruh jajaran

manajemen harus mendapatkan informasi yang relevan dan

dapat diandalkan, yang diperoleh melalui proses identifikasi dan

distribusi dalam bentuk dan waktu yang tepat, agar mereka

dapat melaksanakan tugas dan fungsi secara efisien dan efektif.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan

menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak

langsung, untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.

Dalam rangka penyelenggaraan SPIP, informasi dan komunikasi

yang perlu dikelola adalah informasi dan komunikasi yang dapat

mengintegrasikan pelaksanaan komponen-komponen SPIP

secara efektif, terutama yang terkait langsung dengan

pencapaian tujuan organisasi serta berhubungan dengan

pengelolaan risiko dan pelaksanaan aktivitas pengendalian.

5) Pemantauan Pengendalian Intern

Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas

mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan

pemantauan pengendalian intern dimaksudkan untuk

memastikan bahwa sistem pengendalian intern sudah bekerja

sesuai yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan yang

diperlukan telah dilaksanakan sesuai dengan perkembangan

kondisi internal dan eksternal organisasi.

Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian

atas desain dan pelaksanaan pengendalian intern, serta

menghasilkan usulan tindakan perbaikan terhadap kualitas

sistem pengendalian intern, yang dilaksanakan melalui tiga jenis

kerangka pemantauan, yaitu Pemantauan Berkelanjutan,

Evaluasi Terpisah, dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit.

Page 12: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 12

Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif, maka

seluruh unsur SPIP tersebut harus diterapkan secara terintegrasi

dengan aktivitas organisasi, agar mampu mencegah timbulnya

kegagalan dan ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan

organisasi.

6. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)

Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 mengamanatkan

Menteri / Pimpinan Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk memberikan

pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan

berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan

akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pernyataan ini dibuat

setiap tahun bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan.

Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut

membawa konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem

pengendalian intern memang sudah diselenggarakan secara

memadai.Untuk meyakini keandalan sistem pengendalian intern

yang ada, RSJDDr. RM. Soedjarwadi memandang perlu

menjalankan siklus penyelenggaraan SPIP setiap tahun, mulai

dari identifikasi sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan

penyelenggaraan pengendalian, serta melakukan evaluasi atas

efektifitas penyelenggaraan SPIP tersebut.

Page 13: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 13

BAB II

URAIAN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

A. Penerapan SPIP di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

Pengendalian Intern Pemerintahan di rumah sakit sudah mulai

dilaksanakan sejak tahun 2014. Di tahun 2018 ini untuk

meningkatkan kinerja dibentuklah Tim Satuan Tugas Sistem

Pengendalian Intern yang baru dengan Surat Keputusan Direktur

Nomor 700/027 tahun 2018 dengan tugas:

1. Menyusun Dokumen Rencana Tindaka Pengendalian (RTP) tahun

2018;

2. Melaksanakan kegiatan SPIP di RSJD Dr.RM.Soedjarwadi antara

lain:

a. Penguatan pengendalian

b. Menyusun peta resiko

c. Melaksanakan penilaian resiko

d. Melaksanakan proses informasi dan komunikasi antara staf

dan stakeholder.

e. Melaksanakan evaluasi implementasi penilaian dan

pengendalian resiko

3. Mengoptimalkan pengawasan secara berjenjang terhadap ASN

untuk mencegah terjadinya pungutan liar dan tindakan yang

menciderai integritas ASN RSJD Dr.RM.Sooedjarwadi

4. Bertanggung-jawab terhadap setiap hasil pengawasan dan

pengendalian Tim Satuan Tugas SPIP dan melaporkan kepada

Direktur.

Sebagai langkah awal pengembangan pengendalian intern, Satuan Tugas

Penyelenggaraan SPIP telah melakukan kegiatan Focus Group Discussion

(FGD) tentang pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di lingkungan RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi , melalui kegiatan evaluasi atas efektivitas pengendalian

intern yang telah ada dan menemukan celah atau kekurangan

Page 14: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 14

pengendalian yang ada/terpasang serta merancang rencana tindak

perbaikan pengendalian intern yang lebih baik. Dalam kegiatan Focus

Group Discussion (FGD) tersebut antara lain dibahas materi tentang:

1) Identifikasi Resiko berdasarkan 8 area lingkungan pengendalian

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan pendekatan

Controling Self Assesment.

2) Metodologi penilaian kondisi lingkungan pengendalian dan teknis

penyusunan rencana penguatan lingkungan pengendalian dengan

pendekatan Control Environment Evaluation.

3) Proses penilaian risiko yang diarahkan untuk mendapatkan gambaran

tentang profil risiko dan aktivitas yang diperlukan untuk

mengendalikan risiko pada kegiatan utama RSJD Dr. RM. Soedjarwadi .

Hasil kegiatan Focus Group Discussion(FGD) tersebut selanjutnya

dijadikan sebagai landasan awal untuk melakukan upaya perbaikan

penyelenggaraan pengendalian intern di RSJD.Dr.RM.Soedjarwadi.

Rencana Tindak Pengendalian Intern ini merupakan action plan untuk

menindaklanjuti hasil kegiatan Focus Group Discussion (FGD), yang terdiri

atas dua paket rencana aksi, yaitu:

a. Rencana kegiatan peningkatan kualitas lingkungan pengendalian.

b. Rencana kegiatan penanganan risiko yang relevan dengan kegiatan

utama organisasi.

Kegiatan pengendalian intern di RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa

Tengah di awal tahun 2018 ini telah dilakukan koordinasi melalui rapat

rutin, fokus grup diskusi dalam pembahasan :

1. Evaluasi keberhasilan pengendalian resiko tahun 2017.

2. Penilaian kondisi lingkungan pengendalian di semua unit biologis

RSJD Dr.RM.Sooedjarwadi melalui self assesment .

3. Penyusunan register resiko RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

Page 15: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 15

4. Validasi Hasil survey Control Environment Evaluation (CEE)

setelah self Assesment

B. Penciptaan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan

1. Tujuan Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang Baik

Unsur lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur‐unsur

pengendalian intern lainnya sehingga unsur lingkungan pengendalian

memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas

pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Lingkungan pengendalian yang baik / buruk menentukan

keberhasilan / kegagalan penerapan unsur SPIP lainnya. Oleh karena

itu, secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan

untuk menciptakan “atmosfir” yang kondusif yang mendorong

terimplementasinya sistem pengendalian intern secara efektif di

lingkungan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi . Secara khusus, pembangunan

lingkungan pengendalian di lingkungan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

bertujuan untuk:

1. Tegaknya integritas dan nilai‐nilai etika;

2. Terciptanya komitmen terhadap kompetensi;

3. Terciptanya kepemimpinan yang kondusif;

4. Terwujudnya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;

5. Terwujudnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang

tepat;

6. Terwujudnya kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber

daya manusia;

7. Terwujudnya aparat pengawasan intern pemerintah yang berperan

efektif; dan

8. Terwujudnya hubungan kerja yang baik antar unit kerja terkait.

2. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat Ini

Berdasarkan hasil penilaian terhadap lingkungan pengendalian di

lingkungan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi , diperoleh gambaran sebagai

berikut:

No Sub Unsur Kondisi

Page 16: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 16

1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika Cukup Memadai

2 Komitmen terhadap Kompetensi Cukup Memadai

3 Kepemimpinan yang Kondusif Cukup Memadai

4 Struktur Organisasi yang Sesuai dengan

Kebutuhan

Cukup Memadai

5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung

Jawab yang Tepat

Cukup Memadai

6 Kebijakan Pengembangan SDM Cukup Memadai

7 Pengawasan Internal yang Efektif Cukup Memadai

8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi

Pemerintah

Cukup Memadai

3. Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian yang kondusif merupakan unsur paling

penting dalam penerapan pengendalian intern. RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi menginginkan terciptanya Lingkungan Pengendalian

yang kondusif, sehingga mampu mendorong terciptanya perilaku dan

tindakan yang lebih efisen dan efektif dari seluruh pegawai dalam

melaksanakan tugasdan fungsinya. Peningkatan kualitas perilaku dan

tindakan tersebut diharapkan menjadi modal utama untuk

menghasilkan aktivitas pengendalian yang handal guna mencapai

tujuan organisasi.

Hasil evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian dengan

pendekatan Control Environment Evaluation, menunjukan masih

adanya kelemahan lingkungan pengendalian yang perlu segera

diperbaiki, yaitu:

a. Penegakan Integritas dan Nilai Etika

1) Telah ada aturan perilaku

Page 17: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 17

Aturan perilaku dibuat dan didistribusikan dalam bentuk buku

saku maupun kebijakan di tiap unit. Kebijakan diatur dalam

Peraturan Direktur sehingga mengikat dalam aturan

berperilaku keseharian seluruh staf.

2) Dalam sosialisasi aturan perilaku belum dijelaskan

tentang bagaimana prakteknya dalam kehidupan sehari-

hari.

Dalam sosialisasi aturan perilaku perlu dijelaskan tentang

bagaimana prakteknya dalam kehidupan sehari- hari secara

mendetail oleh Tim Etik dan Hukum RS baik dalam apel, rapat

maupun pertemuan – pertemuan sehingga seluruh pegawai

bisa memahami secara praktek implementasi aturan perilaku

dalam keseharian.

3) Kebijakan mengenai aturan perilaku setiap tahun sudah

diinformasikan kepada pihak ketiga

Kebijakan mengenai aturan perilaku harus diinformasikan

kepada pihak ketiga (masyarakat, rekanan dan instansi

lainnya) agar bisa ikut mengontrol dan mengawasi perilaku

pegawai. Penyampaian informasi bisa secara langsung, melalui

website, papan pengumuman dan media lainnya.

4) Media organisasi (majalah/ buletin internal, papan

pengumuman, situs resmi dan lain-lain) belum secara

efektif menginformasikan pelaksanaan aturan perilaku

Pelaksanaan aturan perilaku perlu diinformasikan secara

konkrit dan praktis melalui buletin internal, papan

pengumuman dan situs resmi.

5) Aturan perilaku belum seluruhnya dibaca dan dipahami

oleh pegawai

Dibuatkan buku tentang aturan perilaku dan dibuat kebijakan

untuk pemberlakuannya Rumah Sakit. Buku di distribusikan ke

setiap unit dan dimasukkan agenda pembacaan serta

pembahasannya Preconference di pagi hari saat sebelum

melaksanakan Tugas Di Unit masing-masing setelah Apel Pagi.

Page 18: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 18

6) Pimpinan sudah memantau apakah seluruh pegawai telah

mengikuti sosialisasi aturan perilaku

Pimpinan berjenjang mulai dari Direktur, Kasub Bag, Kasie ikut

menyisipkan pertanyaan-pertanyaan tentang aturan perilaku

pada saat dilaksanakan Ronde Manajemen di unit pelaksana.

Saat Supervisi dan Site Visit Manajemen sampai tingkat Kepala

Ruang harus ikut memantau dan memasukkan pemantauannya

dalam bentuk log Book.

7) Pimpinan instansi sudah mendapat sebagian informasi

atas pelaksanaan aturan perilaku

Setiap Kepala unit Pelaksana di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

sudah mendapatkan sosialisasi dan informasi tentang aturan

perilaku. Penilaian berjenjang dilakukan mulai dari kepala

Ruang, Kepala Instalasi, Kasie/Kasub Bag dan laporan rutin

tiap akhir tahun. Penilaian dilakukan secara terus menerus

tetapi laporan tahunan dan laporan bersifat insidentil bagi

yang memerlukan perhatian khusus. Untuk itu paling tidak

pimpinan instansi bisa mendapatkan informasi atas kepatuhan

pelaksanaan aturan perilaku.

8) Investigasi atas Pelanggaran Aturan Perilaku

dilaksanakan Oleh Tim Etik yang Kompeten dan

Independen

RSJD Dr.RM. Soedjarwadi telah membentuk Tim Etik dan

Hukum yang mana salah satu tugasnya adalah melakukan

investigasi atas pelanggaran aturan perilaku, Tim Etik dan

Hukum terdiri dari unsur manajemen, unsur hukum dan unsur

profesi di rumah sakit, sehingga diharapkan akan mampu

menjalankan fungsinya secara Independen dan profesional.

b. Struktur Organisasi yang Sesuai dengan Kebutuhan

1) Struktur organisasi yang di ajukan ke Kemenpan melalui

SETDA Provinsi Jawa Tengah belum sesuai dengan

kompleksitas dan sifat kegiatan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

sebagai Rumah Sakit Khusus kelas A. Dimana SOTK masih

dibawah satu tingkat dengan hanya 5 pejabat Struktural.

Sehingga struktur yang ada sangat padat fungsi dengan

Page 19: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 19

personil yang sangat terbatas sehingga peran Fungsional

Khusus tidak hanya sebagai profesional Pemberi Layanan saja

tetapi ikut berperan dalam kegiatan kemanajemenan. sehingga

SOTK yang sesuai dengan Kelas Rumah Sakit sangat

dibutuhkan oleh di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi untuk

mengimbangi perkembangan layanan dan menjamin mutu

serta keselamatan pasien..

2) Struktur organisasi yang ada masih belum mempermudah

penyampaian informasi resiko ke setiap bagian.

SOTK yang masih berada satu tingkat dibawahnya ini

memungkinkan Rumah Sakit memberdayakan Unit Biologis

sebagai Unit Pelaksana agar mempermudah penyampaian dan

Feed back informasi Risiko per bagian.

Maka dibentuklah beberapa Komite selain Komite Medik dan

Komite Keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan

keselamatan pasien, antara lain :

a. Komite Mutu

b. Keselamatan Pasien Rumah Sakit

c. Komite K3

d. Komite Etik dan Hukum

e. Komite PPI

Organisasi pelaksana di rumah sakit dibentuklah unit biologis

dalam bentuk Instalasi dengan jumlah 21 Instalasi.

c. Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

yang Efektif

1) Satgas SPIP mulai melakukan review atas efesiensi/ efektifitas

kegiatan secara periodik, mulai melakukan review atas

efesiensi/ efektifitas setiap kegiatan yang ada di Rumah Sakit,

dimulai dari kegiatan Identifikasi Risiko melalui self Assesment

berjenjang kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi

keberhasilan pengendalian Lingkungan di unit masing-masing.

oleh karena itu satgas SPIP perlu mendokumentasikan proses

Page 20: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 20

pengendalian lingkungan di tahun 2017 dan identifikasi risiko

di tahun 2018 dan dituangkan dalam dokumen RTP 2018.

2) Satgas SPIP dapat memberikan peringatan dini kepada

pimpinan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah.

Satgas SPIP melalui pelaksanaan RTP harus bisa memberikan

peringatan dini kepada pimpinan dalam penyelenggaraan

tugas dan fungsi instansi pemerintah. Didalam RTP sudah

ditetapkan target pengelolaan lingkungan pengendalian dan

resiko sehingga ketika lingkungan pengendalian terganggu dan

resiko tidak bisa diantisipasi akan menimbulkan gangguan

terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi, sebelum

hal itu terjadi satgas SPIP harus bisa memberikan peringatan

dini kepada pimpinan.

3) Satgas SPIP berperan dalam fasilitasi penyelenggaraan

SPIP di instansi

Ditahun 2018 dengan struktur Satgas SPIP yang baru

memungkinkan jadi fasilitasi penyelenggaran SPIP di RSJD Dr.

RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Satgas SPIP mampu

memantau, mengawasi, dan memfasilitasi penyelengaraan SPIP

di di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Satgas

SPIP akan mampu mengawasi, memberikan support kepada

unit dan merekomendasikan tindakan-tindakan pengendalian

yang perlu dilakukan kepada pimpinan/ direkthingga

diharapkan berperan maksimal dalam fasilititas

penyelenggaraan SPIP instansi.

4) Satgas SPIP melaksanakan pengawasan berbasis Resiko

Dengan mulai didokumentasikan RTP di RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2015 Satgas

SPIP sudah melaksanakan pengawasan berbasis resiko. Resiko-

resiko yang menghambat tercapainya tujuan RS mulai

diidentifikasi, dianalisa, dilakukan sharing dan dikendalikan

melalui tindakan-tindakan pengendalian yang dilakukan sesuai

bagiannya masing-masing dan dimonitor oleh satgas SPIP.

5) Satgas SPIP Belum Melakukan Evaluasi Atas Efektifitas

SPIP Secara Periodik

Page 21: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 21

Dengan diselesaikannya penyusunan RTP di RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah sehingga kondisi lingkungan

pengendalian dan resiko-resiko yang bisa menganggu

tercapainya tujuan organisasi sudah bisa terpetakan dengan

baik, dan tindakan-tindakan pengendalian juga sudah

dirumuskan untuk mengatasi resiko-resiko yang akan terjadi,

maka diharapkan SPIP (Sistem Pengendalian Intern

Pemerintahan) bisa bejalan dengan baik pula seiring waktu.

Satgas SPIP harus senantiasa melakukan evaluasi efektifitas

SPIP secara periodik. Sehingga satgas SPIP mampu meyakinkan

bahwa SPIP di di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa

Tengah bisa berjalan dengan baik, dan tujuan organisasi

tercapai.

6) Satgas SPIP belum melakukan pengujian keuangan secara

periodik

Perlu dibuat jadwal untuk pelaksanaan reviev keuangan secara

periodik oleh Satgas SPIP. Jadwal Reviev melekat dan

menyesuaikan dengan setiap pelaksanaan kegiatan yang

berhubungan dengan bidang keuangan.

7) Satgas SPIP belum melakukan evaluasi pelaksanaan

pengendalian internal secara periodik

Dengan terpetakan risiko di masing-masing unit dan

pengelolaannya terintegrasikan dengan kegiatan yang

menjadi Tupoksi staf dan unit masing-masing diharapkan

evaluasi keberhasilan pengelolaan risiko di unit berbasis bukti

dan data sehingga akan lahirlah inovasi-inovasi pelayanan

yang akhirnya memberikan efek kepuasan pada pelanggan dan

keselamatan pasien.

8) Satgas SPIP belum melakukan review atas kepatuhan

hukum dan aturan lainnya

Satgas SPIP bersama dengan Tim Etik dan Hukum RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi akan melakukan review atas kepatuhan hukum

dan aturan lainnya. Kepatuhan hukum dan aturan lainnya di

rumah sakit dapat berwujud kepatuhan staf terhadap prosedur

yang sudah digariskan sebagai regulasi dalam melaksanakan

Tupoksinya. Monitoring kepatuhan staf terhadap hukum

dimulai berjenjang dengan memberikan transfer knowledge

dan kemampuan kepada setiap staf yang mempunyai benturan

Page 22: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 22

kepentingan agar mampu memetakan sendiri, mampu

menlaksanakan pengelolaannya dan melaporkan kepada

atasannya masing-masing yang selanjutnya akan dilaporkan

kepada manajemen yang lebi tinggi untuk mendapatkan

Tindak lanjutnya ataupun penguatan pengelolaannya.

Untuk meningkatkan fungsi dan keterlibatan Tim Etik dan

Hukum RSJD Dr. RM. Soedjarwadi maka Satgas SPIP agar

mampu menfasilitasi untuk mendorong Peran Tim Etik Dan

Hukum dalam penegakan Hukum dan Etik di RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi .

C. Resiko dan Kegiatan Pengendalian

1. Pernyataan Tujuan

Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan keyakinan

memadai atas tercapainya tujuan organisasi.Pemberian keyakinan

tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap

peraturan perundang‐undangan. Dalam tahun 2018, rencana tindak

pengendalian yang disusun RSJD Dr. RM. Soedjarwadi diprioritaskan

untuk pembangunan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan‐

tujuan sebagai berikut:

1) Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan jiwa masyarakat

2) Terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan jiwa

3) Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM secara

berkesinambungan

4) Terselenggaranya layanan yang sesuai standar nasional maupun

internasional

5) Terwujudnya gedung/ bangunan rumah sakit yang terpadu dan

berkelanjutan

6) Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas sarana

dan pra sarana pelayanan kesehatan

7) Terciptanya suasana pelayanan rumah sakit yang aman, nyaman,

ramah, efisien dan efektif

Page 23: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 23

8) Tersedianya lahan belajar yang bermutu, terbaik bagi institusi

pendidikan

9) Terwujudnya peningkatan kelas rumah sakit A Pendidikan

2. Penilaian Risiko

Penilaian Risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian

yang mengancam tujuan dan sasaran RSJD Dr.RM.Soedjarwadi.

Kegiatan penilaian risiko dilaksanakan melalui proses identifikasi dan

analisis risiko, guna menghasilkan output yang bermanfaat untuk

pengambilan keputusan manajemen.

Dengan penghitungan status risiko ditetapkan rumus berdasarkan

pengukuran konsekuensi/dampak dikalikan probabilitas/frekuensi

kemungkinan sebagai berikut:

a. Pengukuran dimensi konsekuensi/ dampak risiko dan

kemungkinan kejadian risiko menggunakan 4 (empat) tingkatan,

sebagai berikut:

- Dimensi Pengukuran konsekuensi/dampak risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

4 Luar Biasa Mengancam Organisasi secara

keseluruhan

3 Besar Mengancam sebagian program

2 Rendah Mengganggu sebagian kegiatan

1 Tidak

Signifikan Mengganggu administrasi

- Dimensi Pengukuran kemungkinan kejadian risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

4 Hampir pasti terjadi Terjadi setiap tahun

Page 24: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 24

3 Kemungkinan besar Terjadi 1 kali dalam 2 tahun

2 Kemungkinan Kecil Terjadi 1 kali dalam 3 tahun

1 Hampir mustahil

terjadi Tidak terjadi lebih dari 3 tahun

b. Peringkat / status risiko ditentukan berdasarkan tingkat

konsekuensi / dampak risiko dan kemungkinan kejadian risiko,

sebagai berikut:

Ko

nse

ku

en

si /

Da

mp

ak

Lu

ar

Bia

sa (

4)

Bes

ar

(3)

Ren

dah

(2)

Td

k S

ig-

nif

ikan

(1)

Hampir

Mustahil

(1)

Kemung-

kinan

Kecil (2)

Kemun-

kinan

Besar (3)

Hampir

Pasti

(4)

Kemungkinan

Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam rancangan

aktivitas pengendalian intern yang berfokus pada upaya penanganan risiko

yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan utama RSJD Dr. RM.

Soedjarwadi .

Gambaran umum profil risiko yang teridentifikasi dari 9 tujuan yang

ditetapkan dapat diidentifikasi sejumlah 19 risiko, sebagai berikut:

Page 25: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 25

1) Tujuan 1: Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan jiwa

masyarakat

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Pelayanan

Rawat Inap

Bangsal Jiwa

Readmisi pasien jiwa kurang dari 30 hari

1. Peningkatan kualitas

pendidikan pasien dan

keluarga

2. Optimallisasi Program

Keswamas

3. Perbaikan pelayanan survey

kepuasan pelanggan

4. Peningkatan kompetensi

Staf/PPA dalam memberikan

KIE

Penyerangan

Pasien Jiwa

Kepada

Pasien

lain/Petugas

1. Pemantauan terhadap Clinical

Pathway

2. Restran fisik/mekanik

3. Kamar Isolasi

4. Kelengkapan pengisian

Assemen kekerasan fisik

Kesalahan

Identifikasi

pasien

1. Monitoring Kepatuhan SPO

identifikasi pasien

2. Supervisi kepatuhan Petugas

terhadap SPO identifikasi

pasien

2. Peningkatan

Mutu

Pelayanan

Kesehatan

Pasien jatuh 1. Supervisi dan site visit

kepatuhan pengisian

asesemen oleh kepala ruang

2. Monitoring pengelolaan

manjemen risiko

Page 26: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 26

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

3. Pelaporan Insiden untuk

budaya belajar

Resiko luka

Fiksasi Pasien

1. Pengawasan terhadap

kepatuhan SOP

2. Kepatuhan pengisian

observasi pasien fiksasi

Pasien Lari 1. Pengawasan oleh petugas

2. Supervisi Kepatuhan petugas

dalam melakukan asesmen

dan reasesmen risiko lari

beserta pengelolaanya.

3. CCTV untuk observasi pasien

Risiko pasien

bunuh diri

1. Kepatuhan pelaksanaan assemen resiko bunuh diri

2. Supervisi kepatuhan petugas dalam reassemen dan pengelolaan pasien risiko bunuh diri

2) Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan jiwa

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

Page 27: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 27

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Penyelenggar

aan promosi

kesehatan

Kampanye

tentang

pentingnya

kesehatan jiwa

tidak berhasil

1. Perbaikan sasaran obyek

pomosi, peserta temu

pelanggan adalah keluarga

pasien drop out

2. Peningkatan kualitas home

visite

3. Peningkatan kerja sama

lintas sektor dan lintas

program

4. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas penyuluhan

berdasarkan peta demografi

daerah rawan gangguan jiwa

2 Temu

Pelanggan

Ketidaksesuaia

n sasaran

peserta temu

pelanggan

1. Pembuatan Peta Demografi

Pelanggan.

2. Pemetaan berdasarkan

kelompok sasaran.

3. Kerjasama lintas program dan

sektor

3 Pameran

Hasil Karya

Rehabilitan

Ketidaksesuaia

n sasaran

peserta temu

pelanggan

1. Sosialisasi pelaksanaan

Pameran saat pelaksanaan

penyuluhan ke Instansi/OPD

lintas program dan atau

lintas sektor

2. Sosialisasi dan informasi

melalui jadwal kegiatan

tahunan kepada masyarakat

Page 28: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 28

3) Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM

secara berkesinambungan

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Pemenuhan

formasi

pegawai

sesuai

standart

kebutuhan

unit /

instalasi

Ketidaksesuaia

n jumlah dan

formasi

pegawai di

masing-masing

unit / instalasi

dengan standar

yang ada

1. Menata pola ketenagaan

sesuai standar lebih lanjut.

2. Pengusulan formasi pegawai

bagi unit / instalasi yang

kurang

3. Penyusunan kebutuhan

formasi setiap unit

4. Menentukan standar

ketenagaan di masing-masing

unit/ instalasi

2 Kenaikan

pangkat tidak

tepat waktu

1. Penyusunan Simpeg Online

dan sosialisasi secara

continue

2. Pengusulan pelaporan

capaian sasaran Kinerja

setiap staf secara

onlinePengusulan pelaporan

capaian sasaran Kinerja

setiap staf secara online

3 Penyelenggaraan Pendidikan tenaga kesehatan

Kurang

Efektifnya

pelaksanaan

Diklat

4. Monitoring dan Evaluasi

pelaksanaan SOP Pengiriman

peserta diklat

5. Penyusunan KAK yang tepat

sasaran

Page 29: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 29

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

Ketidak tepatan pengiriman peserta Diklat tidak sesuai dengan basic dan keperuntukkannya

1. Penyusunan Training Need

Analysis

2. Monitoring Kepatuhan

4) Tujuan 4 : Terselenggaranya layanan yang sesuai standar nasional

maupun internasional

No Nama

Kegiatan Risiko

Rencana Penanganan

Risiko

1. Pelayanan

Rawat Inap

Kesalahan

Pemberian Obat

1. Meningkatkan Kepatuhan

terhadap SOP dengan

supervsi dan site visit

berkala

2. Double Checker di bagian

Farmasi

3. Monitoring kepatuhan

SPO oleh kepala Instalasi

Penyerangan

Pasien Jiwa

Kepada Pasien

lain/Petugas

1. Pemantauan terhadap

Clinical Pathway

2. Restran fisik/mekanik

3. Kamar Isolasi

4. Kelengkapan pengisian

Assemen kekerasan fisik

Page 30: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 30

No Nama

Kegiatan Risiko

Rencana Penanganan

Risiko

Kurangnya

kepatuhan

petugas

kesehatan dalam

Cuci Tangan

1. Monitoring oleh

Surveilance ruangan/

IPCLN

2. Laporan hasil monitoring

ke direktur dan sosialisasi

hasil feedback dari

direktur

5) Tujuan 5 : Terwujudnya gedung/ bangunan RS yang terpadu dan

berkelanjutan

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Rehab ruang

Fisioterapi

lama menjadi

bangsal anak

Terhambatnya

proses

rehabilitasi

ruangan

1. Advokasi pada pejabat

pengadaan dan unit terkait

untuk segera melengkapi

spesifikasi kelengkapan

ruangan anak.

2. Koordinasi dengan SMF

AnaK

6) Tujuan 6 : Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas

fasilitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Belanja bahan

obat-obatan

Ketersediaan

obat yang

diberikan

kepada pasien

terlambat

1. Perencanaan yang matang

sesuai dengan kebutuhan.

2. Monev dan koordinasi dengan

sub komite Farmakoterapi

Page 31: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 31

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

untuk pemesanan varian dan

jumah obat

Belanja Makanan dan Minuman Pasien

Keterlambatan proses lelang/tender dan atau ketidaksesuaian barang belanja makanan minuman pasien

1. Penyusunan rencana kerja dan

spesifikasi bahan makanan

didasarkan pada persediaan

regional daerah Klaten

sekitarnya

2. Monitoring evaluasi proses

lelang/tender

3 Belanja Barang dan jasa BLUD

SIM RS bermasalah

1. Penyusunan Flowchart

penanganan SIMRS trouble.

2. Penyempurnaan sistem agar

meminimalisir hacker.

3. Mencantumkan nomor

kontak tehnisi vendor yang

mudah dihubungi

4 Barang tidak sesuai dengan permintaan user

1. Mengoptimalkan Tugas

kepala Instalasi dalam

pengusulan pengadaan

barang/jasa di unitnya

berdasar layanan diunitnya.

2. Memperbaiki proses

pengadaan sesuai dengan SOP

berdasarkan input/ pengajuan

dari unit pemakai

5 Pengadaan Stok obat habis 1. Pemantauan pelaksanaan SOP

Page 32: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 32

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

Obat jika obat habis.

2. Perbaikan proses

perencanaan obat.

3. Perbaikan proses pengadaan

Obat Expired 1. Perbaikan perencanaan obat

dan syarat pembelian

2. Pemberitahuan tentang stok

obat dan tanggal ED obat yang

mendekati tanggal ED pada

DPJP

6 Pelayanan Rawat Jalan

Waktu tunggu pelayanan rawat jalan belum mencapai standar

1. Pengajuan sistem penilaian

dan Remunerisasi tenaga

medis berbasis kinerja

pelayanan

2. Peningkatan kompetensi

pegawai melalui Pelatihan

pelatihan kemampuan

7 Pelayanan Radiologi

Peralatan kedokteran canggih rusak, misalnya : CT Scan, fluoroskopi, USG dll

1. Pemenuhan kebutuhan listrik

melalui genset saat listrik

mati.

2. Pembelian Genset yang dapat

di integrasikan dengan genset

lama dan switch on otomatis

saat listrik utama padam

3. Peningkatan mutu SDM

pengelola listrik di IPSRS

Page 33: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 33

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

melalui workshop/pelatihan.

7) Tujuan 7 : Terciptanya suasana pelayanan rumah sakit yang aman,

nyaman, ramah, efisien dan efektif

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1 Pengolahan

Limbah

Risiko terpapar

cairan B3 1. Supervisi dan monitoring

pengelolaan limbah B3.

2. Penempatan Cairan B3

sesuai dengan ketentuan.

3. MSDS cairan/bahan B3

8) Tujuan 9 : Tersedianya peralatan kedokteran yang lengkap

dibutuhkan masyarakat

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

1. Pengadaan

Alat

Kedokteran

Ketidaksesuaia

n barang/alat

kedokteran

yang dibeli

dengan

spesifikasi awal

1. Koordinasi spesifikasi yang

diinginkan antara pejabat

Pengadaan dan User.

2. Penjelasan dan survey lebih

intensif sebelum proses

pembelian dan mapping

jadwal sampai dengan

pengiriman barang

2 Pengadaan Kegagalan 1. Proses pengadaan melalui

Page 34: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 34

No Nama

Kegiatan Risiko Rencana Penanganan Risiko

Electrics

generating Set

penyambungan

instalasi

Generator set

baru dengan

Generator set

lama

sistem tender ke pihak ketiga

dengan kualifikasi Tim

keahlian bidang Generating.

2. Perjanjian proses pengadaan

yang memgikat pihak ketiga

dalam proses operasional Gen

set

A. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah

informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam rangka mendukung

berjalannya pengendalian yang dibangun. Informasi dan Komunikasi

yang dimaksudkan dalam kegiatan pengendalian yang direncanakan

dalam RTP meliputi:

1. Apel pagi

2. Rapat Koordinasi

3. Buku bantu/log book monitoring kepatuhan terhadap SPO

4. Log Book harian online

5. Daftar Stock obat

6. Daftar ajuan obat dari SMF

7. Lembar Catatan Medik pasien

8. Peta Demografi Pasien jiwa

9. Laporan pelaksanaan kegiatan home visit dan supervisi

10. Daftar Trainning Need Analisys

11. Jadwal Penyuluhan

Page 35: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 35

12. Dokumen pengadaan makanan dan minuman

13. Dokumen pengadaan Genset

14. MoU dengan aparat desa/ pihak ketiga untuk penjemputan pasien

jiwa, kegiatan visitasi pasien oleh Keswamas, angka pasien drop

out, Survey Kepuasan pelanggan, bukti diversifikasi pelayanan

kesehatan.

15. Form Clinical Pathway yang sudah terisi, bukti observasi pasien

restrain, pengisian lembar assessment kekerasan fisik, angka

penyerangan pasien.

16. Pengisian assessment resiko bunuh diri, angka pasien bunuh diri,

laporan perawat supervisi/Ka ruang tentang kedisiplinan

pegawai

17. SOP kesalahan pemberian obat, SOP double checker di Instalasi

Farmasi, dokumen FMEA, laporan insiden kesalahan pemberian

obat.

18. SOP pemakaian APD, dokumen pengadaan APD, angka kepatuhan

pemakaian APD, angka kecukupan APD di ruangan.

19. SOP fixasi/ restrain pasien, angka kepatuhan pengisian lembar

observasi pasien yang direstrain, angka luka akibat fixasi.

20. SOP Identifikasi pasien, Laporan Insiden Salah Identifikasi. Angka

kepatuhan terhadap SOP identifikasi pasien.

21. Dokumen Perencanaan Obat, dokumen pengadaan obat, SOP

ketika obat habis, daftar obat habis.

22. Daftar obat expired, angka obat expired.

23. Standar Pola ketenagaan, pengusulan formasi pegawai, daftar

pegawai yang akan pensiun.

Rincian rancangan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam

rangka pengendalian dimaksud tertuang dalam lampiran 4.

Page 36: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 36

Rancangan Informasi dan Komunikasi ini akan di evaluasi dan

dilaporkan setiap 6 bulan agar bila terdapat kendala yang muncul dapat

segera dicari solusi dan pemecahan masalahnya. Laporan minimal

berisihal-hal sebagai berikut:

o Media/Bentuk/Sarana Pengkomunikasian yang digunakan;

o Penyedia Informasi/Penanggung jawab tindak lanjut;

o Penerima informasi/tindak lanjut;

o Waktu pelaksanaan; serta

o Realisasi rencana tindak lanjut.

Rincian rancangan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam

rangkapengendalian dimaksud tertuang dalam lampiran 4.

B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya

ditujukan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang

telah berjalan efektif mengatasi risiko dan apakah tindakan perbaikan

yang diperlukan telah dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi yang

dilaksanakan meliputi:

1. Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian kunci

untuk meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan

sebagaimana seharusnya. Masing‐masing unit kerja SKPD pemilik

risiko membangun dan melaksanakan pemantauan berkelanjutan.

Pemantauan berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi sebagai

berikut:

1) Pemantauan pelaksanaan sosialisasi kode etik dan perilaku

pegawai.

2) Pemantauan pelaksaan dan pelanggaran kode etik dan aturan

perilaku pegawai.

Page 37: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 37

3) Pemantauan kegiatan pelayanan.

4) Pemantauan kinerja keuangan.

5) Reviu kepatuhan terhadap hukum dan aturan lain.

6) Pemantauan angka penyerangan pasien kepada pasien lain/

petugas.

7) Pemantauan risiko pasien bunuh diri.

8) Pemantauan risiko kesalahan pemberian obat.

9) Pemantauan risiko kepatuhan pemakaian APD.

10) Pemantauan risiko luka akibat fixasi pasien.

11) Pemantauan risiko pasien lari.

12) Pemantauan maintenance alat oleh IPSRS.

13) Pemantauan risiko insiden angka kesalahan pemberian obat.

14) Pemantauan angka kesalahan identifikasi pasien.

15) Pemantauan waktu tunggu rawat jalan.

16) Pemantauan stok obat habis.

17) Pemantauan jumlah obat expired.

18) Evaluasi pola ketenagaan.

19) Evaluasi tegangan instalasi listrik.

20) Supervisi pengolahan limbah B3

21) Pemantauan volume home visite pasien.

22) Supervisi temu pelanggan.

23) Supervisi kerja sama dengan instansi lain.

24) Pemantauan pengadaan barang dan jasa.

Pemantauan berkelanjutan atas pengendalian tertuang dan

terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur pengendalian.

Rincian pemantauan berkelanjutan yang akan dilakukan tertuang

dalam lampiran 5.

Page 38: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 38

2. Evaluasi Terpisah

Evaluasi terpisah bisa dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa

Tengah ( bagi SKPD ), atau oleh pihak luar seperti BPKP / Konsultan.

Evaluasi bertujuan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern

yang terpasang telah berjalan efektif.

Evaluasi terpisah yang perlu dilakukan oleh Inspektorat Provinsi

Jawa Tengah meliputi sebagai berikut:

a) Pendampingan penyusunan Laporan Keuangan SKPD terpilih;

b) Evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan Tim Satgas SPIP dan

hasilpenyusunan Juklak Penyelenggaraan SPIP;

Pemantauan berkelanjutan dan evaluasi terpisah atas pengendalian

tertuang dan terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur

pengendalian. Beberapa hal yang harus disiapkan dalam proses ini

adalah:

Bentuk pengendalian yang direncanakan;

Bentuk/metode pemantauan yang diperlukan;

Penanggung jawab pemantauan;

Prosedur pemantauan;

Waktu pelaksanaan.

Rincian pemantauan berkelanjutan dan evaluasi terpisah yang akan

dilakukan tertuang dalam lampiran 5.

3. Pelaksanaan Tindak lanjut

Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan SPIP, atas

setiaprekomendasi hasil audit / evaluasi / reviu dari auditor

eksternal maupun internal, setiap unit kerja RSJD Dr.RM.

Soedjarwadi melaksanakan tindak lanjutnya.

4. Pemantauan atas Pelaksanaan RTP

Setiap SKPD memberikan laporan atas pelaksanaan RTP sesuai

tanggungjawabnya secara berkala kepada tim pemantau. Hasil

Page 39: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 39

pemantauan tim pemantau dilaporkan kepada Inspektur Provinsi

Jawa Tengah selaku koordinator penyelenggaraan SPIP di

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Page 40: BAB I GAMBARAN UMUM A. Pendahuluanppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/asset/files/informasi/RTP_20181.pdf · mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian

Rencana Tindak pengendalian Intern RSJD Dr.RM.Soedjarwadi 2018 40

BAB III

PENUTUP

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Tahun 2018

merupakan salah satu dokumen penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka mewujudkan proses yang integral

pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan.

Dokumen Rencana Tindak Pengendalian Intern ini menjadi instrumen untuk

merencanakan sekaligus memantau capaian perbaikan / pembangunan

infrastruktur pengendalian intern agar berjalan efektif, efisien, dan mencapai

tujuan / sasaran.

Komitmen dari segenap manajemen dan seluruh pegawai serta ditunjang

manajemen yang profesional, efektif, efisien, transparan, serta akuntabel

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengendalian, sehingga

peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP secara bertahap dan

berkelanjutan akan dapat tercapai.

a