sistem pakar penyakit ayam.pdf

152
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB IDENTIFIKASI PENYAKIT AYAM SKRIPSI Oleh : M. HATTAN SURURI NIM. 04550053 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2009

Upload: wulaningayu

Post on 19-Jan-2016

312 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB IDENTIFIKASI

PENYAKIT AYAM

SKRIPSI

Oleh :

M. HATTAN SURURI

NIM. 04550053

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

2009

Page 2: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

LEMBAR PERSETUJUAN

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

IDENTIFIKASI PENYAKIT AYAM

SKRIPSI

Oleh :

M. HATTAN SURURI

NIM. 04550053

Telah Disetujui, .....................2009

Pembimbing I Pembimbing II

Suhartono, S.Si, M.Kom Ach. Nasichuddin, M.A

NIP. 150 327 241 NIP. 150 302 531

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Malang

Suhartono, S.Si, M.Kom

NIP. 150 327 241

Page 3: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

HALAMAN PENGESAHAN

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB IDENTIFIKASI

PENYAKIT AYAM

SKRIPSI

Oleh

M. HATTAN SURURI

NIM. 04550053

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi

Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Tanggal, 15 Januari 2009

Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Penguji Utama : M. Amin Hariyadi, M.T ( )

NIP. 150 368 791

2. Ketua Penguji : Totok Chamidy, M.Kom ( )

NIP. 150 381 177

3. Sekertaris Penguji : Suhartono, S.Si, M.Kom ( )

NIP. 150 327 241

4. Anggota Penguji : Ach. Nasichuddin, M.A ( )

NIP. 150 302 531

Mengetahui dan Mengesahkan

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Malang

Suhartono, S.Si, M.Kom

NIP. 150 327 241

Page 4: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : M. Hattan Sururi

NIM : 04550053

Alamat : Jl. A.Yani 05 RT.03 RW 01 Bendosewu Talun Blitar.

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan

pada Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam

Negeri Malang Dengan Judul SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

IDENTIFIKASI PENYAKIT AYAM, ini adalah hasil karya sendiri dan bukan

duplikasi karya orang lain baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali dalam

bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya . Selanjutnya apabila di

kemudian hari ada Claim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen

pembimbing dan atau pengelola Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik

Informatika Universitas Islam Negeri Malang tetapi menjadi tanggung jawab saya

sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 15 Januari 2009

Yang Menyatakan

M. Hattan Sururi

Page 5: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO

” YAKIN USAHA SAMPAI”

I WILL NOT GO DOWN, BECAUSE MY SPIRIT WILL NEVER DIE

“DAN TOLONG-MENOLONGLAH KAMU DALAM (MENGERJAKAN)

KEBAJIKAN DAN TAKWA, DAN JANGAN TOLONG-MENOLONG

DALAM BERBUAT DOSA DAN PELANGGARAN”

(Q.S: AL-MAIDAH : 2)

Page 6: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Lembar PersembahanLembar PersembahanLembar PersembahanLembar Persembahan

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas perkenan-Nya jualah, sehingga

skripsi sebagai karya ”sederhana” dari penulis ini bisa hadir. Sebagai seorang

mahasiswa Sains dan Teknologi karya ini tidak hadir dalam sekejap mata. Namun

butuh proses panjang. Empat tahun setengah semenjak tahun 2004 penulis

menginjakkan kaki di bumi Ulul Albab jurusan Teknik Informatika adalah waktu

yang tidak singkat bagi penulis . Dan akhirnya penulis memilih judul skripsi ”

Sistem Pakar Berbasis Web Identifikasi Penyakit Ayam” sebagai bentuk

pertanggungjawaban akademik, setelah sekian lama menempuh pendidikan dan

pengetahuan di jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang.

Ilmu dan pengetahuan tidak akan penulis peroleh tanpa diridhoi Allah SWT.

Untuk itu tidak jemu-jemu penulis panjatkan puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian

alam. Shalawat dan salam untuk junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga ilmu dan pengetahuan yang tertulis

dalam karya sederhana ini bisa bermanfaat.

Ide skripsi ini lahir dari harapan penulis untuk melahirkan karya bermanfaat bagi

kemajuan dunia peternakan dan kebangkitan negeri ini akan lahirnya penelitian

yang bermanfaat di tengah masyarakat. Namun keterbatasan dan kelemahan

penulis jualah yang menyebabkan tugas akhir ini ”mungkin” jauh dari kesan

sempurna. Namun penulis tetap optimis, sekecil apapun informasi yang bisa

diberikan dari karya ini, semoga bisa menjadi generator dan magnet untuk

Page 7: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

dimanfaatkan dalam melahirkan karya yang lebih besar dan bermanfaat di tengah

masyarakat.

Usaha dan kerja keras dalam merampungkan karya akhir sebagai seorang

mahasiswa ini tidak lahir dari penulis semata. Ada banyak tangan, sumbangan

pemikiran dan tenaga yang ikut ambil bagian di dalamnya. Sejak penyusunan

hingga rampungnya skripsi ini. Oleh karena itu apresiasi dan ucapan terima kasih

wajib penulis ucapkan kepada mereka.

Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Rektor UIN

Malang, Dekan FST, Ketua Jurusan Teknik Informatika yang telah memberikan

kesempatan dan kemudahan kepada saya.

Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan

kepada kedua pembimbing, saya yaitu Bapak Suhartono, S.Si M.Kom dan Bapak

Ach. Nasichuddin, M.A yang penuh kesabaran dan kearifan telah membimbing

mengarahkan, dan dorongan di sela-sela kesibukkanya.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh dosen Jurusan Teknik

Informatika dan seluruh dewan kyai MSAA UIN Malang untuk curahan ilmu

yang diberikan selama menempuh pendidikan dari semester satu hingga semester

akhir ini.

Dedikasi dan apresiasi kepada segenap kawan-kawan terbaik saya, di TI kelas B

2004 (Witjaksono, Tjatoer, Adjeng, Agoenk, Boediman, Soe Hok Gug, Suryani,

Udin Nganjuk, Dhofr, Kronos, C-Plek, Ainatoel dan kawan-kawaku semua)

Terima kasih Sedalam-dalamnya kepada kawan-kawan HMI dan Partai

Page 8: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Pencerahan UIN Malang (Rohman, Anjar, Ghulam, Haryono, Hida, Susi, Mukidi,

Muis, Hadi, Safin, Udin Nganjuk, Syafi’i dan seluruh saudaraku di HMI)

Teman-teman Musyrif Ma’had ’Aly 2006/2007, 2007/2008 (well done, Abu

Naim, Ust Halimi, Ustdh Hafsoh, Ust Nuril, yayak, Tata, Fitroh, Muhlasin, Ariel,

Ali Kadarisman dan kawan musyrif semua)

Rekan-rekan HMJ TI 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008 .

Terakhir kalinya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk

ibuku tercinta dan Bapaku yang senantiasa mendoakanku dan perjuangannya

sehingga Ananda dapat kuliah di Universitas Islam Negeri Malang dan juga

kepada paman, om, tante, bibi, Teruntuk Rahardian, Yoeszri, Bu Sufi, Mothers,

ng.Pin, Nduts Paini, Kurnia Dewi, Mpuz, neng, Annisa MISA, yang selalu

memberiku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan manjadikan keluarga

dan saudara baru, semoga persaudaraan ini tidak akan putus meskipun ada jarak

dan waktu yang kan memisahkan nantinya, Ucapan terima kasih kepada seluruh

peternak ayam di daerah Blitar yang telah memberikan inspirasi berharga ini.

Page 9: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik

Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak

memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:

1. Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Malang.

2. Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.

3. Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika dan Dosen

Pembimbing penulisan skripsi ini yang telah memotivasi, dan memberikan

penulis arahan yang benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .

4. Ach. Nasichuddin. M.A selaku dosen pembimbing agama yang bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap

permasalahan integrasi dalam skripsi ini.

Page 10: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang telah mengajar penulis selama

empat tahun lamanya, dan memberikan dukungan untuk menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

6. Orangtua, Kakak dan Adik, Eyang, tersayang yang telah banyak

memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kawan-kawan seperjuangan di HMI KORKOM UIN Malang , Partai

Pencerahan, KOPMA “Padang Bulan”, PAGAR NUSA, MSAA UIN

Malang, HMJ Teknik Informatika 2005-2006..

8. Rekan-rekan di PCNU Cabang Blitar, Kosgoro 1957, CV Software cn, CV.

Visi Mandiri Global, CV. Maha Karya Group, CV. Edu Media Group.

9. Semua pihak yang mungkin belum saya sebutkan yang telah membantu

penulis hingga terselesaikanya skripsi ini, khususnya kepada PUMA,

Budiman, Adjeng, Deni Juanda, C-Plek, Iqro WP, Tjatoer, Mujib, Kronos,

Suro, Mudhofar, Well Done, Kurnia Dewi, ng.pin, nduts, mother, adjeng,

semoga Allah SWT memberikan pahala atas bantuan yang diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak

akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka mengharapkan saran dan

kritik yang dapat menyempurnakan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan

berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, 10 Januari 2009

Penulis

Page 11: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 4

1.4 Tujuan ............................................................................................ 5

1.5 Manfaaat ......................................................................................... 5

1.6 Metodologi ..................................................................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 10

2.1 Ayam .............................................................................................. 10

2.1.1 Anatomi Ayam .................................................................... 10

2.1.2 Penyebab Penyakit Ayam ................................................... 14

2.1.3 Tanda Awal gejala Penyakit Ayam .................................... 15

2.1.4 Jenis Pencegahan ................................................................ 18

2.1.5 Jenis Pengobatan ................................................................. 19

2.2 Sistem Pakar ................................................................................... 19

2.2.1 Definisi Sistem Pakar .......................................................... 20

2.2.2 Latar Belakang Pengembangan Sistem Pakar .................... 20

2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar .......................................................... 23

2.2.4 Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ....... 24

2.2.5 Keuntungan Sistem Pakar ................................................... 24

2.2.6 Kelemahan Sistem Pakar .................................................... 25

2.2.7 Konsep Dasar Sistem Pakar ................................................ 25

2.2.8 Bentuk Sistem Pakar ........................................................... 27

2.2.9 Struktur Sistem Pakar ......................................................... 28

2.2.10 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ............................... 30

2.2.11 Mesin Inferensi ................................................................... 31

2.2.12 Kategori Permasalahan Dalam Sistem Pakar ...................... 34

2.3 Perangkat Pemodelan Sistem dan Pembuatan Suatu Program ....... 35

2.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ................................. 36

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ................................................. 38

Page 12: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................... 40

2.3.4 Pengertian Sistem Database ................................................ 44

2.3.5 Bagan Alir (Flowchart) ....................................................... 46

2.4 PHP (Hypertext Preprocessor) ....................................................... 53

2.5 My Sql ............................................................................................ 55

2.6 Tolong Menolong Dalam Prespektif Islam .................................... 56

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM .................................... 62

3.1 Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ............................. 62

3.1.1 Blok Diagram Area Permasalahan ...................................... 62

3.1.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan .................................... 63

3.1.3 Blok Diagram Faktor Kritis ................................................ 64

3.1.4 Dependency Diagram ......................................................... 65

3.1.5 Perancangan Pohon Keputusan Idntifikasi Penyakit Ayam 66

3.2 Analisis Sistem ............................................................................... 69

3.2.1 Diagram Konteks (Data Context Diagram) ....................... 69

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ................................................ 71

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) .................................. 79

3.2.4 Struktur Basis Data ............................................................ 80

3.3 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining) .................... 83

3.4 Flowchart ....................................................................................... 85

3.4.1 Flowchart Pendaftaran ....................................................... 85

3.4.2 Flowchart Login user ......................................................... 86

3.4.3 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi ............ 88

3.4.4 Flowchart Hasil Identifikasi ............................................... 89

3.4.5 Flowchart Saran dan Kritik ................................................ 90

3.4.6 Flowchart Input Jenis Penyakit .......................................... 92

3.4.7 Flowchart Input Gejala ...................................................... 93

BAB IV HASIL DAN IMPELEMENTASI................................................. 95

4.1 Implementasi .................................................................................... 95

4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software ..................................... 96

4.2 Struktur Menu Program ................................................................... 97

4.2.1 Struktur Menu Program Pengguna ...................................... 97

4.2.2 Struktur Menu Program Admin .......................................... 98

4.3 Penjelasan Program .......................................................................... 98

4.3.1 Halaman Menu Program Pengguna ..................................... 98

4.3.2 Halaman Menu Program Admin ......................................... 102

4.4 Pengujian Sistem .............................................................................. 124

4.4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain

Sistem .................................................................................. 125

4.4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner mengenai keakuratan dan

kelayakan sistem .................................................................. 126

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 128

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 128

Page 13: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5.2 Saran ............................................................................................. 129

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 130

LAMPIRAN –LAMPIRAN

Page 14: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan seorang pakar dengan sistem pakar .............................. 21

Tabel 3.1 Pembentukan Rule ......................................................................... 67

Tabel 3.2 Deskripsi Proses Pertanyaan .......................................................... 74

Tabel 3.3 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi ................................................ 74

Tabel 3.4 Deskripsi Proses Input Gejala ........................................................ 76

Tabel 3.5 Deskripsi Proses Laporan Gejala ................................................... 76

Tabel 3.6 Deskripsi Proses Input Penyakit .................................................... 76

Tabel 3.7 Deskripsi Proses Laporan Penyakit ................................................ 77

Tabel 3.8 Deskripsi Proses Laporan Rule ...................................................... 77

Tabel 3.9 Deskripsi Proses Laporan User ...................................................... 78

Tabel 3.10 Deskripsi Proses Input Rule ........................................................... 78

Tabel 3.11 Basis Data user_Admin .................................................................. 80

Tabel 3.12 Basis Data Peternak........................................................................ 81

Tabel 3.13 Buku_Tamu .................................................................................... 81

Tabel 3.14 Basis Data Penyakit ...................................................................... 82

Tabel 3.15 Basis Data Gejala ........................................................................... 82

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisisoner Mengenai Tampilan dan Desain

Sistem ............................................................................................. 125

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisisoner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan

Sistem ............................................................................................. 126

Page 15: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar ............................................ 26

Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar .................................................................. 28

Gambar 2.3 Proses Backward Chaining ......................................................... 32

Gambar 2.4 Proses Foward Chaining ............................................................. 32

Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth-First Search ............... 33

Gambar 2.6 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-First Search ............ 33

Gambar 2.7 Diagram Alir Teknik Penelusuran Best-First Search .................. 34

Gambar 2.8 Proses .......................................................................................... 39

Gambar 2.9 Aliran .......................................................................................... 39

Gambar 2.10 Simpanan Data ............................................................................ 39

Gambar 2.11 Kesatuan Luar ............................................................................. 40

Gambar 2.1 2 Simbol Entitas ............................................................................. 40

Gambar 2.13 Simbol Tabel ............................................................................... 41

Gambar 2.14 Simbol Penghubung .................................................................... 41

Gambar 2. 15 Relasi Satu ke Satu ...................................................................... 42

Gambar 2.16 Relasi Satu ke Banyak ................................................................. 43

Gambar 2.17 Relasi Banyak ke Satu ................................................................. 43

Gambar 2.18 Relasi Banyak ke Banyak ............................................................ 44

Gambar 2.19 Simbol-simbol Bagan Alir Sistem .............................................. 50

Gambar 2.20 Simbol-simbol Bagan Alir Program............................................ 52

Gambar 2.21 Simbol-simbol Bagan Alir Proses ............................................... 53

Gambar 3.1 Blok Diagram Area Permasalahan .............................................. 63

Gambar 3.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan ............................................ 64

Gambar 3.3 Blok Diagram Faktor Kritis ........................................................ 64

Gambar 3.4 Dependency Diagram .................................................................. 65

Gambar 3.5 Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit Ayam ........................... 66

Gambar 3.6 Data Context Diagram Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam69

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1 ........................................................ 72

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi ......................... 73

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrasi ....................... 75

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................... 79

Gambar 3.11 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju ................................ 83

Gambar 3.12 Flowchart Pendaftaran ................................................................ 85

Gambar 3.13 Flowchart Login Pengguna ......................................................... 86

Gambar 3.14 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi........................ 88

Gambar 3.15 Flowchart Hasil Identifikasi ........................................................ 89

Gambar 3.16 Flowchart Saran Kritik ................................................................ 90

Gambar 3.17 Flowchart Input Jenis Penyakit ................................................... 92

Gambar 3.18 Flowchart Input Gejala ................................................................ 93

Gambar 4.1 Struktur Menu Program Pengguna .............................................. 97

Gambar 4.2 Struktur Menu Program Admin .................................................. 98

Gambar 4.3 Halaman Menu Home ................................................................. 99

Page 16: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 4.4 Halaman Menu Info Penyakit ..................................................... 100

Gambar 4.5 Halaman Menu Profil .................................................................. 100

Gambar 4.6 Halaman Menu Daftar ................................................................. 101

Gambar 4.7 Halaman Menu Tips Trik ............................................................ 102

Gambar 4.8 Halaman Menu buku Tamu pengunjung ..................................... 103

Gambar 4.9 Halaman Menu Bantuan .............................................................. 104

Gambar 4.10 Halaman Login ............................................................................ 105

Gambar 4.11 Halaman Identifikasi Gejala ........................................................ 106

Gambar 4.12 Halaman Hasil Identifikasi .......................................................... 107

Gambar 4.13 Halaman Login Admin ................................................................ 109

Gambar 4.14 Halaman Home Admin ............................................................... 110

Gambar 4.15 Halaman Input Gejala ................................................................. 111

Gambar 4.16 Halaman Laporan gejala ............................................................. 113

Gambar 4.17 Halaman Edit Gejala ................................................................... 113

Gambar 4.18 Halaman Input Rule .................................................................... 116

Gambar 4.19 Halaman Laporan Rule ............................................................... 117

Gambar 4.20 Halaman Edit Rule ...................................................................... 118

Gambar 4.21 Halaman Input Penyakit .............................................................. 119

Gambar 4.22 Halaman Laporan Penyakit ......................................................... 121

Gambar 4.23 Halaman Edit Penyakit ................................................................. 122

Gambar 4.24 Halaman Laporan Pengguna ....................................................... 123

Gambar 4.25 Halaman Laporan Saran Kritk .................................................... 124

Page 17: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

ABSTRAK

Sururi, M. Hattan. 2009. Sistem Pakar Berbasis WEB Identifikasi Penyakit Ayam.

Skripsi. Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Sains dan Teknologi.

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Pembimbing: (1) Suhartono, S,Si M.Kom (2) A. Nasichuddin, M.A.

Kata kunci: Sistem Pakar, Penyakit Ayam, Forward Chaining

Indonesia sebagai negara tropis dan agraris, memiliki berbagai macam

jenis flora dan fauna, salah satunya adalah ayam, unggas tersebut merupakan

hewan ternak yang paling banyak diternakkan karena banyak memberikan

manfaat dan keuntungan . Seperti halnya dengan hewan ternak lainya, Ayam

mempunyai bermacam jenis penyakit. Untuk beberapa peternak yang ingin

beternak ayam khususnya orang awam terbentur oleh beberapa masalah salah

satunya adalah penyakit. Untuk mendiagnosa sebuah penyakit diperlukan gejala-

gejala yang tampak pada tubuh ayam. Diperlukan keseriusan dan tindakan yang

cepat sebelum semuaa terlambat dan mengalami kerugian.. Oleh sebab itu

program ini dibuat untuk membantu para petrnak dalam mendapatkan beberapa

informasi mengenai penyakit ayam. Semakin cepat penyakit diketahui, maka

semakin cepat pula mereka dapat mencegahnya.

Dipilihnya teknik identifikasi penyakit ayam ini karena gejala-gejala

penyakit yang lazim diderita oleh ayam relatif mudah untuk diamati dan relatif

aman untuk dilakukan oleh siapapun. Aplikasi yang dibangun dilengkapi ini

adalah dengan sistem pengelolaan pengetahuan ayng mudah digunakan dan

dinamis. Artinya bahwa pakar dapat menambahkan, mengubah, dan menghapus

pengetahuan atau aturan baru tanpa harus memulai dari awal. Aplikasi

dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL

sebagai basis data. Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining,

yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan

berupa gejala menuju pada konklusi yaitu kesimpulan penyakit yang diderita serta

memberikan solusi mengenai saran pengobatan dan pencegahan berdasarkan

gejala-gejala yang diamati.

Hasil pengujian yang berdasarkan kuisioner menunjukan bahwa, program

cukup bermanfaat dalam memberikan informasi tentang penyakit ayam, juga

dikatakan mempunyai desain tampilan yang menarik, hal ini diperoleh dari hasil

responden yang terdiri dari orang-orang yang pernah atau sedang memelihara

ayam, dengan dilai rata-rata hasil kuisioner masing-masing sebesar 2,64 dan 3,25

dari range penilaian satu sampai lima.

Page 18: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang serba membutuhkan kecepatan informasi bagi semua

pihak, teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas

kaitanya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer merupakan satu bagian

paling penting dalam peningkatan Teknologi Informasi, kemampuan komputer

dalam menyimpan dan mengingat informasi dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang

dimiliki manusia pada umumnya, yaitu seperti : lapar haus, ataupun emosi. Yang

mana keadaan seperti ini akan mengakibatkan keputusan yang berbeda apabila

dibandingkan dengan keadaan ketika sehat atau fit, . dengan menyimpan informasi

aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan

kesimpulan atau pengambil keputusan yang kualitasnya sama dengan kemampuan

seorang pakar bidang ilmu tertentu, Salah satu cabang ilmu teknik informatika

yang dapat mendukung tersebut adalah Sistem Pakar.

Sistem Pakar (Expert Sistem) adalah usaha untuk menirukan seorang

pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang

mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang

problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari

seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang

ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer

Page 19: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan,

mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke

pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar malahan

terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia.

Aplikasi sistem pakar dibuat untuk tujuan saling berbagi dan saling

bertukar informasi tentang pengetahuan khususnya dalam hal penyakit ayam,

karena dalam agama dijelaskan bahwasanya sebagai seorang muslim dan makhluk

sosial kita dianjurkan untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan, seperti

dalam friman Allah SWT :

Artinya : .......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

(Q.S: Al-maidah : 2)

Selain itu Allah Juga menjanjikan apabila kita mempunyai ilmu maka kita

akan ditinggikan beberapa derajat seperti firman Allah :

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebrapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.s Al Mujadalah :11)

Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar

dalam berbagai bidang sesuai dengan bidang kepakaran seseorang, misalnya

bidang kedokteran, pendidikan ataupun pertanian dan peternakan. Aplikasi dalam

bidang peternakan seperti yang diusulkan dalam tugas akhir ini didasakan atas

banyaknya peternak ayam yang mengalami kerugian karena tidak mengetahui

Page 20: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

penyakit apa yang menjangkiti ternaknya, khususnya peternak pemula yang masih

awam dibidang peternakan, yang ingin berusaha untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dari hasil peternakanya, dan selain itu juga tidak menutup kemungkinan

aplikasi ini digunakan sebagai tambahan informasi bagi penyuluh peternakan.

Karena ayam merupakan jenis unggas yang paling diminati untuk

diternakkan karena selain perawatanya mudah, menjadi kebutuhan masyarakat

modern serta menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan. Sehingga perawatan

dan pemeliharaan yang intensif pada ayam akan menghasilkan keuntungan yang

berlipat.

Page 21: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka ada beberapa

permasalahan yang ada pada penelitian Tugan Akhir ini, yaitu

1. Bagaimana mendesain, merancang dan membuat aplikasi sistem pakar

yang dapat mengidentifikasi penyakit ayam berdasarkan gejala yang ada,

yang mampu memberikan saran pengendalian dan pengobatanya kepada

para pengguna sistem ini.

1.3 Batasan Masalah

Masalah yang ditimbulkan suatu penyakit sangat luas dan beragam karena

banyak sekali faktor-faktor luar dan dalam yang mempengaruhinya, agar

pembahasan dalam tugas ini lebih terarah maka penulis melakukan pembatasan-

pembatasan seperti dibawah ini :

1. Program ini mengenai identifikasi penyakit ayam. Dan pemberian

informasi saran pencegahan dan pengobatanya.

2. User atau pengguna sistem pakar ini adalah para peternak ayam dan

semua kalangan yang menginginkan informasi tentang penyakit ayam

dan penanggulanganya.

3. Penyakit unggas khususnya penyakit biotis yang disebabkan virus dan

bakteri

4. Sistem pakar ini akan mendiagnosis gejala-gejala penyakit secara fisik

yang muncul pada ayam sebagai bahan input.

5. Metode inferensi sistem pakar yang dipakai adalah forward chaining.

Page 22: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

6. Output yang dihasilkan dari software ini adalah informasi penyakit

ayam beserta saran pengendalianya.

7. Gejala-gejala penyakit pada unggas hasil analisa user dianggap benar.

8. Peneliti tidak bertanggung jawab atas kebenaran materi yang ada di

dalam buku, kebenaran materi adalah tanggung jawab pakar atau

pengarang buku.

1.4 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah :

1. Merancang dan mengaplikasikan sistem pakar yang mampu

mengidentifikasi dan saran penanggulanganya pada ayam dengan

memperhatikan aturan-aturan (rule-rule), metode dan design sistem

sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat akan penyakit ayamnya

dapat terbantu dengan adanya sistem pakar ini.

2. Mengaplikasikan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL untuk

mendukung pembuatan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit

ayam.

1.5 Manfaat

1. Mengenalkan sistem pakar kepada masyarakat dalam hal ini peternak

ayam

2. Memberikan kemudahan kepada para peternak ayam untuk mengetahui

gejala penyakit atau penyakit yang diderita unggasnya, sehingga upaya-

upaya preventif dan promotif akan dapat lebih di maksimalkan.

Page 23: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi para peneliti

berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.

1.6 Metodologi

Pembuatan tugas akhir ini terbagi menjadi beberapa tahap pengerjaan yang

tertera sebagai berikut :

1. Pengumpulan data-data yang diperlukan

Beberapa metode yang akan dipakai dalam pengumpulan data:

a. Studi Literatur

Pada metode ini penulis akan melakukan pencarian, pembelajaran dari

berbagai macam literatur dan dokumen yang menunjang pengerjaan Tugas

Akhir ini khususnya yang berkaitan dengan sistem pakar berbasis web

identifikasi penyakit dan penanggulanganya pada ayam.

b. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap data yang diteliti, melakukan

interview dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembuatan program

untuk mengidentifikasi penyakit ayam yaitu para dokter hewan “mantri ayam”

dan para peternak ayam yang telah lama memelihara ayam.

c. Browsing

Melakukan pengamatan ke berbagai macam website di internet yang

menyedikan informasi yang relevan dengan permasalahan dalam pembuatan

sistem ini.

Page 24: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2. Analisa data yang telah dikumpulkan

Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi yaitu

menggabungkan dengan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi

spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan.

3. Perancangan dan Desain Sistem

Memahami rancangan sistem pakar sesuai data yang ada dan

mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna. Pemodelan

sistem ini berupa Blok Diagram Area Permasalahan, Blok Diagram Fokus

Permasalahan, Blok Diagram Faktor Kritis Dependency Diagram, Pohon

Keputusan, serta Perancangan Database dengan didukung pembuatan Context

Diagram, Data Flow Diagram, ER-Diagram dan Flowchart, guna

mempermudah dalam proses-proses selanjutnya.

4. Pembuatan Aplikasi

Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan pengembangan aplikasi sesuai

dengan desain sistem yang ditetapkan pada tahap sebelumnya. Sistem Pakar

identifikasi penyakit dan penanggulanganya pada ayam ini dibangun dengan

PHP dan MySQL.

5. Uji Coba dan Evaluasi

Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara keseluruhan.

Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun dengan

menggunakan kuisioner. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan

bahwa sistem yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang

ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya.

Page 25: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

6. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas akhir.

Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin

mengembangkan sistem ini lebih lanjut maupun pada lain kasus.

1.7.1 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan

permasalahan yang diambil.

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan dalam

merancang dan membuat sistem pakar yang meliputi Blok

Diagram Area Permasalahan, Blok Diagram Fokus

Permasalahan, Blok Diagran Faktor Kritis, Dependency

Diagram, Pohon Keputusan, Data Context Diagram (DCD),

Data Flow Diagram (DFD), Pohon Keputusan, Entity

Relationship Diagram (ERD), Rancangan Database, Flowchart.

Page 26: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi yang

dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap

aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah

dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai

dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan

dapat bermanfaat untuk pengembangan pembuatan program

aplikasi selanjutnya.

Page 27: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Ayam

Ayam menurut kamus Ilmiah biologi adalah hewan yang termasuk phylum

chordata, subphilum dari vertebrata kelas aves (Burung), sub kelas neormithes,

super ordernya carinatae, dan genus atau berspesies Gallus Domesticus adalah

suatu unggas yang berasal dari daerah Indian, yang tersebar luas diseluruh dunia

Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, sehingga merupakan

jumlah terbesar dari jenis burung yang ada. Ayam secara alami dapat hidup

selama lima sampai sebelas tahun tergantung cara pengelolaanya, pada

pengelolaan peternakan komersial ayam pedaging dari ras tertentu secara umum

hanya hidup selama 6 sampai 14 minggu. Karena seelah itu ayam-ayam tersebut

akan disembelih untuk dikonsumsi, Jenis Ayam Petelur atau yang biasa disebut

(Leghorn) dapat menghasilkan sekitar 300 telur selama kurun waktu 1 tahun. Dan

setelah 12 bulan, kemampuan bertelurnya akan menurun untuk selanjutnya akan

diganti dengan ayam yang baru,

2.1.1 Anatomi Ayam

1. Bulu

Bulu ayam dewasa dapat dibagi menjadi tige tipe. Pertama, Contour

feather (bulu secara keseluruhan) yang terdiri dari quill, shaft atau rachis, Fluff

Page 28: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

dan web. Kedua, Plumules atau buku halus di dekat kulit seperti rachis pendek.

Ketiga, filoplume, lentur, dan rambutnya seperti rachis.

Hampir semua permukaan tubuh ayam ditumbuhi buku dari daerah kepala, leher,

dada, bahu, sampai dengan ekor, kecuali di daerah paruh, mata, dan kaki bagian

bawah (ceker). Warna buku ayam sangat banyak, tergantung dari jenis ayam dan

jenis kelaminya. Bulu ayam memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

• Membantu untuk terbang

• Menjaga suhu tubuh

• Memberi perlindungan dari hujan

• Memberi perlindungan dari hewan pemangsa

2. Sistem Rangka

Secara keseluruhan sistem rangka ayam hampir sama dengan rangka

mamalia. Rangka Ayam terdiri dari beberapa tulang yang saling berhubungan dan

memiliki fungsi yang berbeda. Rangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang

leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, dan tulang belakang. Rangka

berfungsi untuk menjaga bentuk tubuh, menyangga daging, melindungi organ

vital dan sebagai alat gerak

3. Sistem Otot

Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus, otot jantung, dan otot

kerangka. Otot halus terdapat di alat pencernaan, otot jantung terdapat di jantung,

dan otot kerangka terdapat disekeliling kerangka tubuh. Otot kerangka berisi tiga

jenis serabut otot yaitu serabut merah, serabut putih, dan serabut pertengahan

Page 29: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4. Sistem Peredaran Darah

Jantung ayam terdiri dari empat bilik, yaitu atrium kanan, vertikel kanan,

atrium kiri, dan ventrikel kiri. Darah yang dating tidak mengandung oksigen.

Darah ini akan masuk melalui atrium kanan, kemudian ventrikel kanan, Adanya

gerakan pompa dari jantung, darah dari ventrikel kanan akan keluar menuju paru.

Di paru darah akan mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru menuju atrium

kiri dan melalui vertikel kiri darah menuju ke system asterial dan dibawa ke sel

tubuh. Fungsi utama sistem ini adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh

sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sementara itu, darah dalam tubuh berfungsi

sebagai berikut .

• Membawa Oksigen dari sel tubuh dan memindahkan karbon dioksida dari

sel tersebut,

• Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke

jaringan tubuh.

• Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.

• Membawa produksi hormone dari kelenjar endocrine ke berbagai bagian

ayam.

• Membantu mengatur kandungan air di jaringan tubuh.

• Sistem Pencernaan (Hadis, 2006:43).

Alat Pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, ampela

bagian depan, ampela, usus kecil, usus buntu, usus besar, dan kloaka

Page 30: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5. Sistem Pernapasan

Alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas (lubang

hidung dan larinx), saluran pernapsana dan paru. Fungsi alat pernapasan adalah

sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh ayam . dengan

kata lain, berfungsi sebagai tempat pertukaran antara oksigen dan karbondioksida

yang dikeluarkan dari tubuh ayam. Selain itu, alat pernapasan memiliki fungsi

untuk mengatur temperature tubuh ayam

6. Sistem Saluran Urine

Sistem ini memiliki dua ginjal (kidneys) yang terletaj dekat paru. Saluran

tunggal (ureter) menghubungkan injal dengan kloaka. Air Kemih ayam berupa

asam urat dan merupakan hasil akhir produk metabolisme protein.

7. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki

epididimis dan vas deferens yang menuju nalat copulatory. Alat Copulatory pada

ayam memiliki dua papillae dan satu alat copulatory mengecil yang berada di

daerah kloaka (vent).

Adapun Sistem reproduksi ayam betina memiliki dua indung telur

(ovaries), yaitu ovari kanan dan ovari kiri. Dan alat tersebut adalah alat reproduksi

yang diperlukan untuk membentuk telur. Proses pembentukan tekur memerlukan

waktu 23-26 jam dari proses pembentukan kuning telur (yolk) hingga terbentuk

telur yang siap dikeluarkan. Pembentukann telur akan terganggu jika ada

gangguan pada ayam betina seperti stress, infeksi penyakit, atau pakan yang tidak

cukup kuantitas dan kualitasnya

Page 31: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

8. Sistem Saraf

Sistem saraf berfungsi untuk mengatur semua organtubuh dan terdiri dari

banyak bagia. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar dari sel-sel saraf dan

berfungsi sebgagi pusat pengatur semua saraf. System saraf yang berfungsi baik

yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa, sementara itu saraf penciuman

kurang berfungsi.

Secara nantomi, system saraf dibagi menjadi dua system. Pertama, somatic

nerveus system yaitu system yang terdapat dalam tubuh yang dapat menerima

rangsangan dari lingkungan luar. Jenis rangsangan tersebut adalah dipegang.

Kedua , Automatic nervous system yang terdiri dari sympathetic autonomic

nerveus system dan parasympathetic automatic nerveus system. System ini secara

umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan pada ayam yaitu

“berkelahi dan terbang”.

2.1.2 Penyebab Penyakit Ayam

Drh. Aagustin Polana mengemukakan bahwa, ada berbagai macam

penyebab penyakit yang menjangkiti ayam diantaranya . penyakit yang

disebabkan oleh virus seperti : Avian Adenovirus infection, Avian

Encephalomyelitis, Avian Influenza, Fowl pox, Infectious Bronchitiss, Infectious

Bursal Disease, Gumboro, Newcastle Diseaase dan viral arthriris. Adapun

penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah seperti berikut : Avian

chlamydiosis, Avian Colibacillosis, Avian Salmonesis,, Avian Turbecolosis,

Kolera, Coryza, Necrotic Dermatits, Botulism, dan lain sebagainya.

Page 32: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Sementara penyakit yang disebabkan oleh jamur : Aspergillosis,

Candidias, Mycotoxisis, untuk penyakit yang disebabkan protozoa adalah :

Coccidiosis, Cryptosporidiosis, Hexamitiasis, Histomoniasis, Leucocytozoonosis,

Trychomoniasis dan penyakit yang disebabkan karena ayam kekurangan nutrisi

seperti Defisiensi Vitamin A, Defisiensi Vitamin B, Perosis, Rickets (Agustin,

2005:157).

2.1.3 Tanda Awal Gejala Penyakit Ayam

Untuk mengetahui tanda-tanda awal penyakit ayam dapat dipantau secara

langsung dengan melihat tanda-tanda klinis pada ayam dengan mengelompokkan

penyakit pada ayam berdasarkan adanya luka di jaringan atau oragan tubuh ayam

yang terinfeksi., diantaranya (Agustin, 2005:42) :

1. Kulit

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Adanya pendarahan pada setiap organ bawah kulit , disertai muntah darah,

berak hijau, adanya penjendalan darah di dalam rongga perut tanda

penyakit Padodermatis

• Bungkul bungkul kecil pada kulit yang tidak berbulu, tanda penyakit Fowl

Pox

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri

• Adanya benjolan atau tumor pada organ. Tanda penyakit Navel Infection

• Terdapat sarang nekrosa di hati dan gas di bawah kulit. Tanda penyakit

Necrotic Dermatitis,

Page 33: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

• Terjadi Peradangan dan Pendarahan pada otot bawah kulit. Tanda penyakit

Staphylococosis

2. Tulang dan Sendi

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Terjadi penebalan/pengerasan Tulang, Tidak ada sumsum tulang di dalam

tulang panjang/pipa

• terdapat nanah didalam pembungkus tendon

• Telapak kaki bengkak bernanah dan ada luka infeksi

3. Alat Pencernaan

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Terdapat keropeng di dalam mulut

• Tembolok berbau asam, eksudat tebal seperti keju & luka bernanah

• Terdapat bintik-bintik putih dibagian bawah ampela dan terjadi

peradangan pada usus.

4. Otot

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Pendarahan pada otot dada dan paha

• Pendarahan pada otot otot bagian dalam

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri

• Otot otot dada nampak seperti daging dimasak

• Ada daerah Nekrosa yang Pucat disetai otot dada bergaris-garis

5. Alat Reproduksi

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

Page 34: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

• Ginjal membengkak akibat tumor (pembengkakan juga terjadi pada kaki

dan sayap)

• Ovarium mengalami pembengkakan (tumor) yang diikuti sayap atau kaki

lumpuh

• Ginjal Bengkak dan berisi asam urat

• Oviduct mengalami terjadi abses ditandai juga dengan kulit telur tipis dan

bentuk tidak normal, serta ada gangguan pernafasan

Gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri

• Ureter berisi asam urat yang berwarna putih

6. Pembentuk Kekebalan

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Bursa Fabricus pada mulanya membengkak 2 kali keadaan normal,

berwarna kekuningan, permukaan berdarah. Setelah penyakit berjalan

cukup lama bursa fabricus akan kembali normal atau lebih kecil

• Limpa Bengkak oleh Tumor

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri

• Limpa Bengkak, bungkul-bungkul keras bagian tengah seperti pasir.

• Thymus mengalami pembengkakan dan pendarahan

7. Otak

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus

• Terjadi Degenerasi / Necrosa Syaraf Pusat

• Pembesaran Syaraf ischiadus, Syaraf brachialis dan Vagus

• Infeksi pada Basal Otak

Page 35: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

8. Jantung dan Sistem Peredaran Darah

Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri

• Adanya nodul pada myocardium, pendarahan pada lemak jantung

• paeradangan pada otot jantung dan pendarahan pada lemak jantung

• Pendarahan pada selaput jantung dan kadang ada perlekatan

• Jantung Membesar, Ujung Bulat adanya ascites, eksudat fibrin

2.1.4 Jenis Pencegahan

Beberapa program pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegahg

datangnya beberapa sumber penyakit pada ayam yang dapat diaplikasikan pada

peternakan ayam diantaranya ialah program sanitasi, vaksinasi dan pengobatan

dini., serta program manajemen pemeliharaan yang baik, karena dengan demikian

ayam yang di perlihara dapat memberikan hasil yang optimal.

1. Program Sanitasi.

Program sanitasi adalah program yang dijalankan disuatu kawasan

peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit

menular sehingga ternak dipelihara ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi

penyakit serta selalu dalam kondisi yang sehat, yang dimulai dari pintu gerbang,

kandang, tempat penetasan, dan lingkungan sekitar kandang

2. Program Vaksinasi

Program vaksinasi merupakan satu cara yang paling efektif dan sering

disarankan untuk mencegah timbulnya penyakit disuatu kawasan peternakan

ayam, program vaksin tidak ada yang baku antar daerah satu dengan yang lain.

Page 36: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Vaksinasi diartikan sebagai suatu aktifitas memasukkan agen penyakit agen

penyakit (virus, bakteri) yang telah dilemahkan ke dalam tubuh ayam. Tingkat

antibodi didalam darah ayam akan meningkat sesuai dengan agen yang telah

dimasukkan. Akibatnya, ayam akan memiliki kekebalan tubuh yang kuat untuk

melawan penyakit.

2.1.5 Jenis Pengobatan

Program pengobatan dilakukan ketika ayam sudah mulai menunjukkan

tanda-tanda klinis terkena penyakit, jika infeksi terlalu parah, pengobatan akan

sulit untuk dilakukan. Mendeteksi suatu penyakit secara dini bisa dilakukan

denganmengamati perilaku ayam, konsumsi pakan dan air minum, kotoran yang

dikeluarkan.

Jenis Obat, dosis dan lamanya pemberian obat disesuaikan dengan

rekomendasi yang tertera pada kemasan obat atau telah dikonsultasikan kepada

dokter hewan

2.2. Sistem Pakar

Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada

pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI). AI adalah suatu

studi khusus dimana tujuanya adalah membuat komputer berpikir dan bertindak

seperti manusia, Sistem Pakar adalah salah satu Bidang teknik kecerdasan buatan

yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan

masalah secara normal memerlukan keahlian manusia.

Page 37: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.2.1 Definisi Sistem Pakar

Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain: (Kusumadewi,

2003:109)

1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang

dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang

dilakukan oleh seorang pakar.

2. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer

yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

3. Menurut Martin dan Oxman: Sistem pakar adalah sistem berbasis

komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran

dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh

seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusumadewi, 2003:109).

4. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang

berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya

dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.

2.2.2 Latar Belakang Pengembangan Sistem Pakar

Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan.

perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar.

Dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Page 38: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Pakar Manusia Sistem Pakar

Terbatas waktu karena

manusia membutuhkan

istirahat

Tidak terbatas karena dapat

digunakan kapanpun juga

Tempat akses bersifat lokal

pada suatu tempat saja

dimana pakar berada

Dapat digunakan diberbagai

tempat

Pengetahuan bersifat

variabel dan dapat berubah

tergantung situasi

Pengetahuan bersifat konsisten

Kecepatan untuk

menemukan solusi berfariasi

Kecepatan untuk memberikan

solusi konsisten dan lebih cepat

daripada manusia

Biaya yang diperlukan untuk

konsultasi sangat mahal

Biaya yang dibutuhkan konsultasi

lebih murah

Tabel 2.1 Perbedaan seorang pakar dengan sistem pakar

Pengembangan penjelasan lebih lanjut mengenai keunggulan sistem pakar

dibanding seorang pakar, yaitu:

1. Sistem pakar bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin

sedangkan seorang pakar tidak mungkin bekerja terus menerus setaip hari

tanpa beristirahat.

2. Sistem pakar merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan

kemudian dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-beda

Page 39: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

untuk digunakan sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada satu tempat

dan pada saat yang bersamaan.

3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja

yang diberikan hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang

diberikan oleh sistem terbebas dari proses intimidasi atau ancaman,

sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada

saat menyelesaikan permasalahan.

4. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan bisa

hilang atau lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh

maintenance yang baik, sedangkan pegetahuan seorang pakar manusia

lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin tua, maupun

menderita suatu penyakit.

5. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak

dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan,

faktor ekonomi atau perasaan tidak suka.

6. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar

relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia.

7. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan

penggunaan program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem

pakar itu sudah ada).

Page 40: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar

Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan

sistem lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam

pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakterisitik yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk

numeris.

2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak

konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkunagan

keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak, akan tetapi

menurut ukuran kebenaran tertentu.

3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahanadalah

bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang diterima, semua

faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti.

4. Perubahan dan pengembangan pengetahuan dalam sistemm pakar dapat

terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan

kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah

pengetahuan yang semakin besar dan bervariasi.

5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalau sama, yang oleh

karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan

jawaban yang pasti benar.

Page 41: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.2.4 Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar

Perbandingan sistem konvensional dan sistem pakar yaitu :

Sistem Konvensional :

1. Fokus pada solusi..

2. Pengembangan dapat dilakukan secara individu.

3. Pengembangan secara sekuensial.

Sistem Pakar :

1. Fokus pada permasalahan

2. Pengembangan dilakukan oleh tim kerja.

3. Pengembangan secara iteratif.

2.2.5 Keuntungan Sistem Pakar

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan

mengembangkan sistem pakar, antara lain :

1. Masyarakat awam non pakar dapat memanfaatkan keahlian didalam

bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.

2. Meningkatkan produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan

tertentu serta memberikan hasil solusi kerja.

3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.

4. memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang komplek

dan berulang ulang.

5. Pengetahuan dari seoranga pakar dapat didokumentasikan tanpa batas

waktu

Page 42: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari

berbagai pakar untuk dikombinasikan

2.2.6 Kelemahan Sistem Pakar

Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan

sistem pakar, yaitu :

1. daya kerja dan produktifitas manusia menjadi berkurang karena semuanya

dilakukan secara otomatis oleh sistem

2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan

dengan perangkat lunak konvensional.

2.2.7 Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Efraim Turban (1995), konsep dasar sistem pakar mengandung

keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan

menjelaskan.

Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan dibidang

tertentu yang diperoleh dari praktek di lapangan, membaca atau pengalaman.

Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:

1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup

permasalahan tertentu.

4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.

Page 43: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5. Meta- knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

Gambar 2.1 Konsep dasar fungsi sistem pakar

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:4)

Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang

tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang

orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya (Kusrini,

2006:3).

Knowledge base berisi pengetahuan sangat spesifik yang disediakan oleh

seorang pakar untuk memecahkan masalah tertentu. Contohnya: knowledge dari

seorang dokter ahli untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Knowledge planning

disediakan oleh seorang konsultan investasi.

Knowledge pada sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge

yang umumnya terdapat dalam buku, majalah, dan orang-orang yang mempunyai

pengetahuan terhadap suatu bidang.

Page 44: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Bagian dalam sistem pakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu

knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan

kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respon dari sistem pakar atas

permintaan pengguna.

Menurut Christian (2005) Inference engine adalah “engine” pemroses

knowledge yang dimodelkan berdasarkan konsep berpikir dari expert penyedia

knowledge. Inference engine beserta informasi yang didapat dari sebuah masalah,

berpasangan dengan knowledge yang disimpan pada knowledge base, berusaha

untuk mencari/ menarik kesimpulan, jawaban dan rekomendasi guna memecahkan

masalah tersebut.

2.2.8 Bentuk Sistem Pakar

Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu:

1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang

berdiri-sendiri tidak tergabung dengan software yang lainnya.

2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang

terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan

program dimana didalamnya memanggil algoritma suburtin lain

(konvensional).

3. Menghubungkan ke software lain. Bentuk ini biasanya merupakan

sistem yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu,

misalnya dengan DBMS.

Page 45: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4. Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer

khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya

sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data

radar.

2.2.9 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu: lingkungan

pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation environment).

Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar

baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan

konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.

Gambar 2.2 Struktur sistem pakar

(Sumber: Sri Kusumadewi, 2003:114)

Page 46: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar adalah sebagai

berikut:

1. Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk

memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas

pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal

dari: ahli, buku, basis data, penelitian dan gambar.

2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan

untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.

3. Motor inferensi (inference engine). Ada 3 elemen utama dalam motor

inferensi, yaitu:

a. Interpreter: mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan

menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai.

b. Scheduler: akan mengontrol agenda.

c. Consistency enforcer: akan berusaha memelihara kekonsistenan

dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.

4. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk

merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan

sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:

a. Rencana: bagaimana menghadapi masalah.

b. Agenda: aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk

dieksekusi.

c. Solusi: calon aksi yang akan dibangkitkan.

Page 47: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5. Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan

program

6. Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan

memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif

melalui pertanyaan:

a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar?

b. Bagaimana konklusi dicapai?

c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan?

d. Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?

7. Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk

mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah

pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan

dimasa mendatang.

2.2.9.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Based)

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian

masalah, tentu di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis

pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu:

1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)

Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan

menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita

memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si

pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, juga

Page 48: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah – langkah)

pencapaian solusi.

2. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning).

Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi

yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk

keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini akan digunakan

apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang

hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila kita telah

memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan.

Dalam studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan terdapat beberapa

karakteristik yang dibangun untuk membantu dalam membentuk serangkaian

prinsip-prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi:

1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar

2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap

3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi

4. Amatir menjadi ahli secara bertahap

5. Sistem pakar harus fleksibel

6. Sistem pakar harus transparan

2.2.9.2 Mesin Inferensi

Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar

berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan

ke depan (forward chaining). Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang di

Page 49: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

motori tujuan terlebih dahulu (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan

dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk

kesimpulannya.

Gambar 2.3 Proses Backward Chaining

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:19)

Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).

Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya

mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang

sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

Gambar 2.4 Proses Forward Chaining

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:20)

Kedua metode inferensi tersebut dipengauhi oleh tiga macam penulusuran,

yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-first search.

Page 50: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

1. Depth-first search, melakukan penulusuran kaidah secara mendalam

dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth First Search

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)

2. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada

setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

Gambar 2.6 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-first search

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)

3. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode

sebelumnya.

Page 51: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 2.7 Best-First Search

(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)

2.2.10 Kategori permasalahan dalam Sistem Pakar

Ada beberapa masalah yang menjadi area luas aplikasi sistem

pakar, antara lain:

1. Interpretasi. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk

diantaranya: pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra,

interpretasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.

2. Prediksi. Termasuk diantaranya: peramalan, prediksi demografis,

peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer,

pemasaran, atau peramalan keuangan.

3. Diagnosis. Termasuk diantaranya: medis, elektronis, mekanis, dan

diagnosis perangkat lunak.

Page 52: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4. Perancangan. Termasuk diantaranya: layout sirkuit dan perancangan

bangunan.

5. Perencanaan. Termasuk diantaranya: perencanaan keuangan,

komunikasi, militer, pengembangan produk, routing, dan manajemen

produk.

6. Monitoring. Misalnya: Computer-Aided Monitoring Systems.

7. Debugging. Memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.

8. Perbaikan.

9. Instruksi. Melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging, dan

perbaikan kinerja.

10. Kontrol. Melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan,

dan monitoring kelakuan

2.3 Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu Program.

Didalam merancang sistem informasi diperlukan suatu pemodelan sistem

untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan

sistem yang dibuat, agar sistem mudah dipahami dan dikoreksi.

Melalui pemodelan sistem, dapat digambarkan aliran data yang akan

diproses menjadi informasi dan aliran distribusinya secara sederhana, sehingga

arus data dan informasi dapat terlihat secara jelas.

Ada tiga alasan yang menyebabkan pemakaian pemodelan sistem, yaitu:

(Pohan&Bahri, 1997:9)

Page 53: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

1. Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa

mesti terlibat terlalu jauh

2. Mendiskusikan perubahan dan koneksi terhadap kebutuhan pemakai

dengan resiko dan biaya minimal

3. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan

membantu pendisain sistem dan pemrograman membangun sistem

Dalam dunia pemodelan sistem terdapat sejmlah cara yang

mempresentasikan sistem melalui diagram, perangkat pemodelan sistem tersebut

meliputi:

2.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Untuk menggambarkan suatu interaksi dalam sistem informasi secara

umum diperlukan suatu diagram konteks yang menjelaskan mengenai keterkaitan

sistem informasi tersebut dengan entitas-entitas yang ada didalam sistem.

Diagram konteks menurut Pohan dan Bahri (1997:11) merupakan kasus

khusus DFD (Data Flow Diagram) atau bagian dari DFD yangberfungsi

memetakan model lingkungan, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal

yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu:

� Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain, dimana sistem

melakukan komunikasi yang disebut terminator

� Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu

� Data keluar, data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar

Page 54: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

� Penyimpana data (data store), digunakan secaa bersamaan bersama

antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan

digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh lingkungan

dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan sistem data store

dalam diagram konteks dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut

merupakan bagian dari dunia di luar sistem

� Batasan antara sistem dan lingkungan (rest of the word)

Aturan-aturan konteks diagram:

� Jika terdapat banyak terminator yang mempunyai banyak masukan dan

keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali

sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai

secara khusus untuk menelaskan bahwa terminator yang dimaksud

adalah identik

� Jika terminator mewakili individu atau personil, sebaiknya diwakili

oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasan pertama adalah

kerana personil yang berfungsi melakukan itu dapat berganti

sedangkan diagram konteks harus tetap akurat walaupun personil

berganti. Alasan kedua adalah seorang personil dapat memainkan lebih

dari satu peran

� Karena fokus utama adalah mengembangkan model esensi, maka

penting untuk membedakan sumber (sources) dan pelaku (handler).

Pelaku adalah mekanisme, perangkat atau media fisik yang

mentransformasikan data ke atau dari sistem. Karena pelaku serig kali

Page 55: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

familiar dengan pemakai dalam implementasi sistem berjalan, maka

sering menonjol sebagai sesuatu yang harus digambarkan lebih dari

sumber data itu sendiri. Sedangkan sistem baru dengan konsep

pengembangan teknologinya membuat pelaku menjadi sesuatu yang

tidak perlu digambarkan

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD).

Menurut Pohan dan Bahri (1997:16) Data Flow Diagram (DFD) ini

menggambarkan model sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai

perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut

pandang yaitu sudut pandang fungsi. Pada sjumlah kasus, model ini biasa

dinamakan berbeda seperti buble chart, buble diagram, process model, work flow

diagram dan function model.

DFD ini tidak hanya dapat digunakan untuk memodelkan sistem

pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan

keseluruhan organisasi, sebagai perencana kerja dan perencana strategi.

Ada empat komponen dari Data Flow Diagram : (Pohan dan Bahri, 1997:16)

• Proses, merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

Page 56: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 2.8 Proses

(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)

• Arus Data, komponen ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan

luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan

untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Gambar 2.9 Aliran

(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)

• Simpanan Data, merupakan simpanan dari data yang dapat berupa database di

sistem komputer, arsip, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan

manual, dan agenda atau buku.

Gambar 2.10 Simpanan Data.

(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)

• Kesatuan Luar, merupakan kesatuan (entitas) di lingkungan luar sistem yang

dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan

luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Page 57: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 2.11 Kesatuan Luar

(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)

Data Flow Diagram level n merupkan suatu diagram level yang berfungsi

menjabarkan diagram konteks (diagram level sebelumnya) pada suatu sistem.

Level tertinggi dalam DFD hanya mempunyai sebuah proses yang memodelkan

seluruh sistem. Pemberian nomor pada setiap proses dalam DFD berguna untuk

memudahkan penurunan DFD pada level yang lebih rendah.

2.3.3 Entity Relationship (ERD).

Menurut Edi Winarko (2006:13) Entity Relationship Diagram (ER-

Diagram) adalah sebuah digram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar

entitas (Entity), setiap entity terdiri atas satu atau lebih attribut yang

merepresentasikan seluruh kondisi atau fakta dari dunia nyata yang ditinjau.

Dengan ER-Diagram untuk mentransformasikan keadaan dari dunia nyata ke

dalam bentuk basis data.

Dalam pembahasan tentang ER-Diagram, terdapat bberapa komponen

yang terkait dan pelu dibahas:

1. Entitas.

Gambar 2.12 Simbol Entitas

(Sumber : winarko, 2006:13)

Page 58: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Dilambangkan dengan lingkaran elipse dengan keterangan nama field

didalamnya. Entitas memiliki fungsi sebagai simbol untuk identitas nama field

yang ada dalam tabel.

2. Tabel.

Gambar 2.13 Simbol Tabel

(Sumber : winarko, 2006:13)

Dilambangkan dengan persegi panjang dengan keterangan nama label di

dalamnya. Simbol ini akan berhubungan langsung dengan entitas dan

penghubung.

3. Penghubung.

Gambar 2.14 Simbol Penghubung

(Sumber : winarko, 2006:13)

Dilambangkan dengan belah ketupat yang akan berhubungan dengan

entitas yang menghubungkan antar tabel.

2.3.3.1 Kardinalitas atau Derajat Relasi

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Entitas-entitas pada

himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas , banyak entitas

atau bahkan tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Begitu juga

Page 59: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

sebaliknya, entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dan ada pula yang

berelasi dengan satu entitas pada himpunan entitas mahasiswa.

Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut,

kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari

himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitujuga

sebaliknya. Hubungan maksimum dari himpunan entitas mahasiswa ke himpunan

entitas kuliah adalah banyak (lebih dari satu) dan demikian pula hubungan

maksimum dari himpunan entitas kuliah ke himpunan entitas mahasiswa adalah

banyak (lebih dari satu). Dengan demikian, kardinalitas relasi antara kedua

himpunan entitas adalah banyak ke banyak.

Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A

dan B) dapat berupa:

a. Satu ke satu (One to One)

Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu

sebaliknya setiap entitas pada himpunan etitas A berhubungan dengan

paling banyak dengan entitas A

Gambar 2.15 Relasi satu ke satu

(Sumber: Fathansyah , 1999:77)

Page 60: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

b. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya ,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas B behubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.16 Relasi satu ke banyak

(Sumber: Fathansyah , 1999:78)

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A behubungan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya ,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan degan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 2.17 Relasi banyak ke satu

(Sumber: Fathansyah , 1999:78)

Page 61: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.18 Relasi banyak ke banyak

(Sumber: Fathansyah , 1999:79)

2.4.4 Pengertian Sistem Database

Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling

berhubungan dan saling bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses

atau pekerjaan tertentu (Fatansyah, 1999:9).

Sedangkan basis dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang

(Fatansyah, 1999:2), yaitu:

1. Himpunan kelompok data atau arsip yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah

Page 62: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis

secara umum sebuah basis data merupakan sistem yang terdiri atas

kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di

sebuah komputer) dan sekumpulan program DBMS yang memungkinkan

beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-

file (tabel-tabel) tersebut.

Dalam sebuah sistem basis data secara lengkap akan terdapat komponen-

komponen utama sebagai berikut:

1. Perangkat keras (Hardware)

2. Sistem Operasi (Operating System)

3. Basis Data (Database)

4. Sistem (Aplikasi perangkat lunak) Pengelola Basis Data (DBMS)

5. Pemakai (User)

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)

Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipindah kedalam 2 bentuk

(Fatansyah, 1999:15), yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

Struktur skema basis data yang menggambarkan atau mewakili desain

basis data secara keseluruhan disefinisikan dengan bahasa khusus yang

Page 63: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

disebut Data Definition Language (DDL). Dengan bahasa inilah dapat

membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur

penyimpanan tabel, dan sebagainya. Hasil dari kompilasi perintah DDL

adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khususnya yang disebut

kamus data (Data Dictionary).

Kamus Data merupakan suatu metadata atau superdata yaitu data yang

mendeskripsikan data sesungguhnya. Kamus data ini akan selalu diakses

dalam suatu operasi basis data sebelum suatu file data sesungguhnya diakses.

2. Data Manipulation Language (DML)

Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan

manipulasi dalam pengambilan data dalam suatu basis data. Manipulasi data

dapat berupa:

• Penyisipan dan penambahan data baru ke suatu basis data

• Penghapusan data dari suatu basis data

• Pengubah data di suatu basis data

2.4.5 Bagan Alir (Flowchart.)

Bagan alir dapat didefinisikan sebagai sebuah bagan yang menunjukkan

aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Jogianto, 1999: 75).

Flowchart ini biasanya digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi.

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus kegiatan

dari keseluruhan sistem. Bagan ini menjelaskan urutan–urutan dari prosedur–

Page 64: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang

dikerjakan di sistem.

Pedoman untuk menggambarkannya:

1. Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu

halaman

2. Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan

3. Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili

suatu pekerjaan

4. Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar

5. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas

oleh simbol penghubung

6. Digunakan simbol-simbol yang standar

Ada lima macam bagan alir :

a. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan :

• Bagan yg menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari

sistem.

• Menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam

sistem.

• Menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem

• Simbol-simbol

Page 65: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Simbol Dokumen;

menunjukkan

I / O baik proses

manual, mekanik

Atau komputer

Simbol manual;

menunjukkan

pekerjaan

manual

Simbol simpanan

offline ; file

nonkomputer

yang diarsip urut

angka(numerical)

Simbol simpanan

offline; file

nonkomputer

Yang diarsip

urut huruf

(akphabetical)

Simbol simpanan

offline; file non

komputer yang

diarsip urut

tanggal

(chronological)

Simbol kartu

punc;

menunjukkan i/o

yang

menggunakan

kartu punch

Simbol Proses;

menunjukkan

kegiatan proses

dari operasi

program komputer

Simbol operasi

luar;

menunjukkan

operasi yang

dilakukan diluar

operasi komputer

Page 66: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Simbol sort

offline;

menunjukkan

proses

pengurutan data

diluar proses

komputer

Simbol pita

magnetic;

menunjukkan i/o

menggunakan

pita

magnetic

Simbol disk ;

menunjukkan i/o

menggunakan

harddisk

Simbol diskette;

menunjukkan i/o

dengan

menggunakan

Disket

Drum magnetik;

menunjukkan i/o

menggunakan

drum magnetic

Pita kertas

berlubang;

menunjukkan i/o

menggunakan

pita

kertas pita

berlubang

Keyboard;

menunjukkan

input yang

menggunakan

Display;

menunjukkan

output yang

ditampilkan di

Page 67: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

online

keyboard

monitor

Hubungan

komunikasi;

menunjukkan

proses transmisi

Data melalui.

Saluran

komunikasi

Garis alir;

Menunjukkan

arus dari proses

Penjelasan;

Menunjukkan

penjelasan dari

suatu proses

Penghubung;

Menunjukkan

penghubung ke

Halaman yang

sama atau

halaman lain

Pita Kontrol; menunjukkan penggunaan pita kontrol

(control tape) dlm batch control utk pencocokan di proses

batch processing

Gambar 2.19 Simbol-simbol bagan alir sistem

(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-

2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)

Page 68: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

a. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan :

• Bagan alir yg menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya

• Menggunakan simbol-simbol yg sama dengan bagan alir sistem

b. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart)

Merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem.

Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan

komunikasi kepada orang yg kurang mengerti dgn simbol-simbol bagan

alir.

c. Bagan Alir Program (Program flowchart)

• Merupakan bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah

dari proses program.

• Terdiri dari 2 bentuk :

a. Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap

langkah didalam program komputer secara logika.

b. Bagan alir komputer terinci Menggunakan simbol-simbol sbb :

Page 69: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Input/output;

digunakan untuk

mewakili data i/o

Proses; digunakan

untukmewakili

suatu proses

Garis alir;

Menunjukkan

arus dari proses

Keputusan;

digunakan untuk

suatu seleksi

Penghubung;

Menunjukkan

penghubung ke

halman yang sama

atau halaman lain

Proses terdefinisi;

menunjukkan

operasi yang

ditunjukkan

ditempat lain

Persiapan;

memberikan nilai

awal besaran

Terminal;

menunjukkan

awal & akhir proses

Gambar 2.20 Simbol-simbol bagan alir program

(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-

2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)

d. Bagan Alir Proses

Merupakan bagan alir yg banyak digunakan di teknik industri.

Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu

prosedur.

Juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang

lainnya serta waktu yg diperlukan oleh suatu kegiatan

Page 70: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Simbol-simbol :

Menunjukkan suatau operasi

Menunjukkan suatu pemindahan

Menunjukkan suatu simpanan

Menunjukkan suatu inspeksi

Menunjukkan suatu penundaan/delay

Gambar 2.21 Simbol-simbol bagan alir proses

(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-

2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)

2.5 PHP (Hypertex Preprocessor)

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan pada sebuah

web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server.. Sintak PHP

mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya sering digunakan bersama web

server Appache di beragam sistem operasi. PHP juga men-support ISAPI dan

dapat digunakan bersamadengan Microsoft IIS di Windows (Sunyoto, 2007:119).

Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat

menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi

yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion

ataupun Perl.

Page 71: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.5.1 Kelebihan PHP

PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Mudah dibuat dan dijalankan

2. Mampu berjalan pada web server dengan sistem operasi yang berbeda-

beda: PHP mampu berjalan dengan sistem operasi UNIX, keluarga

windows dan machintos

3. PHP bisa didapatkan secara gratis

4. Dapat berjalan pada web server yang berbeda: PHP mampu berjalan

pada web server yang berbeda-beda, seperti Microsoft personal Web

Server, Apache, IIS, Xitami

5. Dapat di-embeded: PHP dapat diletakan dalam tag HTML

2.5.2 Skrip PHP

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML

(Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar membuat halaman-

halaman web (Kadir, 2001:2). Adapun kode berikut adalah contoh kode

php yang berada di dalam kode HTML:

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> menyapa dunia </TITLE>

</HEAD>

<BODY>

Hello Duniaku.<BR>

<?php

printf(“tanggal, sekarang: %s “, Date(“d F Y”));

?>

</BODY>

</HTML>

Kode diatas disimpan dengan ekstensi .php.

Page 72: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Perhatikan baris-baris berikut:

<?php

printf(“tanggal, Ssekarang: %s ”, Date(“d F Y”));

?>

Kode inilah yang merupakan kode PHP. Kode PHP diawali dengan <?php

dan diakhiri dengan ?>. pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai

tag kode PHP.

2.6 My SQL

MySQL adalah suatu database server merupakan open source SQL

database (Sunyoto, 2007:145). My SQL merupakan database server dimana

pemrosesan data terjadi di server dan client hanya mengirim data dan memindah

data. Pengaksesan dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja dengan catatan

komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database dekstop dimana

segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data harus

dilakukan pada komputer yang bersangkutan.

MySQL termasuk database yang terstruktur dalam pengolahan dan

penampilan data. MySQL merupakan Relational Database Management System

(RDBMS) yaitu hubungan antar tabel yang berisi data-data pada suatu database

(Kadir, 2001:353). Tabel-tabel tersebut di-link oleh suatu relasi yang

memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel ketika seorang

user menginginkan menampilkan informasi dari suatu database.

Page 73: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.7 Tolong Menolong Dalam Prespektif Islam

Tolong menolong atau ta’awun adalah kebutuhan hidup manusia yang tidak

dapat dipungkiri. Kenyataan membuktikan, bahwa suatu pekerjaan pasti

membutuhkan pihak lain, dan tidak akan dapat dilakukan sendirian oleh

seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini

menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu adalah keharusan

dalam hidup manusia .Allah Ta’ala telah berfirman,

��������� �� �� ��

�������� ������������ � ����

��������� �� �� ����� �

!"#��$%������� & ���'�( ��� )*� � ("��

)*� %,-%⌧) �/��-���� 01!

Artinya : ”.......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-

Nya.”. (QS. Al Maidah /05:02)

2.7.1 Klasifikasi Manusia dalam Ta’awun.

Ada empat klasifikasi manusia di dalam tolong-menolong, yaitu:

(Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:106)

A. Al-mu’in wal Musta’in.

Yaitu orang yang memberi pertolongan dan juga minta tolong. Orang ini

memiliki sikap timbal balik dan inshaf (seimbang). Ia laksanakan kewajibannya

dan ia juga mengambil apa yang menjadi haknya. Ia seperti orang yang berutang

ketika sangat butuh, dan mengutangi orang lain ketika sedang dalam kecukupan.

Page 74: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

B. La Yu’in wa la Yasta’in.

Yaitu orang yang tidak mau menolong dan juga tidak minta tolong. Ia ibarat

orang yang hidup sendirian dan terasing, tidak mendapatkan kebaikan, namun

juga tidak mendapat kejelekan orang. Dia tidak dicela karena tidak pernah

mengganggu, namun tidak pernah mendapatkan kebaikan dan ucapan terima

kasih karena tidak melakukan sesuatu untuk orang lain. Namun posisinya lebih

dekat pada posisi tercela.

C.Yasta’in wa la Yu’in.

Yaitu orang yang maunya minta tolong saja, namun tidak pernah mau

menolong. Ia adalah orang yang paling tercela, terhina dan terendah. Ia sama

sekali tidak punya semangat berbuat baik dan tidak punya perasaan khawatir

mengganggu orang. Tidak ada kebaikan yang diharapkan dari orang bertipe ini,

maka cukuplah seseorang dianggap hina jika ketidakberadaannya membuat orang

lain lega dan merdeka. Ia tidak mendapatkan loyalitas dan ukhuwah. Dan di

masyarakat, ia bahkan sering menjadi penyakit dan racun yang mengganggu.

D. Yu’in wa la Yasta’in

Yaitu orang yang selalu menolong orang lain, namun dia tidak meminta

balasan pertolongan mereka. Ini merupakan orang yang paling mulia dan berhak

mendapatkan pujian. Dia telah melakukan dua kebaikan dalam hal ini, yaitu

memberi pertolongan dan menahan diri dari mengganggu orang. Tidak pernah

merasa berat di dalam memberi bantuan dan tidak pernah mau berpangku tangan

ketika ada orang lain butuh pertolongan.

Page 75: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2.7.2 Beberapa Faedah Ta’awun

Dalam ta’awun ada banyak sekali manfaat yang dapat diambil, di

antaranya : (Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:107)

A. Dengan tolong-menolong, pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan lebih

sempurna. Sehingga jika di satu sisi ada kekurangan, maka yang lain dapat

menutupinya.

B. Dengan ta’awun dakwah akan lebih sempurna dan tersebar.

C. Ta’awun dan berpegang teguh kepada al-jama’ah adalah perkara ushul

(pokok) dalam ahlus sunnah wal jama’ah. Dengan tolong-menolong, maka

telah terealisasi salah satu pokok ajaran Islam.

D. Dengan saling menolong dan kerja sama, maka akan memperlancar

pelaksanaan perintah Allah, membantu terlaksananya amar ma’ruf dan

nahi munkar. Saling merangkul dan bergandeng tangan akan menguatkan

antara satu dengan yang lain, sebagaimana yang diperintahkan oleh

Rasulullah Sallallahu ‘alahi wasallam.

E. Ta’awun melahirkan cinta dan belas kasih antara orang yang saling

menolong dan menepis berbagai macam fitnah.

F. Ta’awun mempercepat tercapainya target pekerjaan, dengannya pula

waktu dapat dihemat. Sebab waktu amat berharga bagi kehidupan seorang

muslim.

Page 76: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

G. Ta’awun akan memudahkan pekerjaan, memperbanyak orang yang

berbuat baik, menampakkan persatuan dan saling membantu. Jika

dibiasakan, maka itu akan menjadi modal kehidupan sebuah ummat.

2.7.3 Bagaimana Mewujudkan Ta’awun

Agar ta’awun dapat terwujud dengan baik, maka harus diperhatikan kiat-

kiat berikut ini: (Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:108)

A. Mengerti Masalah Khilaf.

Perbedaan pendapat itu ada dua macam, yaitu perbedaan

tanawwu’(variatif) dan perbedaan tadhad (kontradiktif). Perbedaan

tanawwu’ adalah perbedaan yang hanya menyangkut jenis dan macam

amalan dan bukan masalah yang prinsip sehingga tidak diperbolehkan

mengingkari pelakunya. Orang yang tidak faham masalah ini akan

menganggap, bahwa setiap perbedaan adalah berlawanan (tadhad) dan

bertentangan, sehingga siapa saja yang tidak sama dengannya dianggap

sebagai lawan atau musuh. Masuk dalam perbedaan tanawwu’ yaitu

perbedaan bidang kerja dan spesialisasi orang perorang. Ada yang memiliki

kemampuan dalam bidang tulis-menulis, ada yang pandai berorasi, ada

yang mampu berinfaq membangun masjid atau sekolah dan ada yang

menangani bidang sosial kemanusiaan dst. Maka dalam hal ini, seseorang

tidak boleh mencela yang lainnya, saling mengejek dan menganggap apa

yang ia kerjakan adalah yang paling baik.

B. Menjauhi Penyakit Hati.

Page 77: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Kerja sama dan saling menolong tidak akan terealisasi, jika masing-

masing elemen terkena penyakit hati, seperti hasad (dengki), benci dan

dendam, amarah dan saling buang muka. Semua itu akan menyebabkan

perpecahan serta menjadi penghalang dari terjalinnya ta’awun.

C. Mensosialisasikan Hadits Nabi Sallallahu ‘alahi wasallam, yang

menjelaskan, bahwa orang-orang mukmin di dalam saling cinta,

bergandengan dan berkasih sayang, seperti satu tubuh. Jika satu anggota

sakit, maka bagian tubuh yang lain juga akan merasakan sakit.

D. Memperbaiki Hubungan Sesama Muslim.

Memperbaiki hubungan sesama muslim sangat mendukung

terlaksananya ta’awun. Dengan hubungan yang baik, akan mencegah

permusuhan dan menyambung tali ta’awun dan ukhuwah.

E. Menyatukan Barisan dan Meminimalisir Perbedaan.

Dengan anjuran agar saling mempererat hubungan dan tolong-menolong

serta menjauhi perpecahan umat, maka persatuan sangat mungkin diraih.

Kita sadar, bahwa di antara tipu daya orang-orang kafir dan munafik adalah

dengan mencerai beraikan persatuan dan melemahkan semangat ta’awun.

F. Membudayakan Sikap Ringan Tangan.Yaitu membiasakan diri agar

mudah memberi bantuan kepada sesamamuslim, dan merasa senang

dengannya. Merasa berat, dan enggan jika dimintai bantuan.

G. Menyadari Bahwa Ta’awun adalah Sebuah Keharusan di Setiap Tempat.

Baik dengan anggota keluarga, sesama muslim dan tetangga, maka kapan

Page 78: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

seseorang merasa bahwa ta’awun adalah sebuah keharusan, maka dengan

sendirinya ia akan cepat terealisasi.

H. Membiasakan Tepat Waktu.

Disiplin dan tepat waktu ketika melakukan pekerjaan bersama akan

menumbuhkan semangat ta’awun. Karena ini menunjukkan adanya

perhatian dan anggapan penting akan pekerjaan tersebut.

I. Pembagian Kerja.

Membagi pekerjaan sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing ,

sangat membantu proses ta’awun. Sebab seseorang yang melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya akan merasa senang dan

menjadikan kerja sama lebih kuat dan membuahkan hasil yang efisien dan

optimal .

J. Menyadari Pentingnya Da’wah.

Dengan mengetahui pentingnya da’wah dan tujuan yang akan dicapai,

maka akan mempererat jalinan ta’awun. Sebab seorang da’i pasti

membutuhkan pihak-pihak yang membantu dan mendukungnya.

K. Menyadari bahwa salah satu sebab kemunduran dan lemahnya umat

Islam adalah karena sikap saling menjauh antara mereka.

Page 79: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Dalam pembangunan sistem berbasis pengetahuan, pengetahuan yang

telah diekstrak dipresentasikan ke dalam bentuk yang dapat di proses oleh

komputer. Representasi pengetahuan merupakan kombinasi sistem berdasarkan

dua elemen, yaitu struktur data dan penafsiran prosedur yang digunakan sebagai

pengetahuan untuk menyimpan struktur data.

Basis pengetahuan merupakan inti program dari sistem pakar dimana basis

pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge

Representation) dari seorang pakar.

3.1.1. Blok Diagram Area Permasalahan

Pembuatan blok diagram dimaksudkan untuk membatasi lingkup

permasalahan yang dibahas dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada

domain yang lebih luas. Pada blok diagram ini, dapat dilihat bahwa penyakit ayam

yang dijadikan sebagai area permasalahan. Sedangkan yang akan di prototipekan

hanyalah sebuah bagian dari domain permasalahan penyakit ayam pada yang

disebabkan oleh virus dan bakteri.

Page 80: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 3.1. Blok Diagram Area Permasalahan

3.1.2. Blok Diagram Fokus Permasalahan

Setelah menentukan area permasalahan yang akan diprototipekan yaitu

penyakit ayam yang disebabkan oleh virus dan bakteri, maka proses selanjutnya

adalah membentuk ke dalam blok diagram tertentu. Pada blok diagram fokus

permasalahan terdapat permasalahan yaitu penyakit ayam yang terfokus pada

gejala yang terdapat pada beberapa organ tubuh ayam yang tampak secara fisik.

Blok diagram fokus permasalahan digunakan untuk menjelaskan situasi

penentuan keputusan untuk identifikasi penyakit ayam berdasarkan klasifikasi

gejala yang tampak. Untuk menjelaskan jenis penyakit yang terdapat pada ayam,

maka dibentuk blok diagram sub fokus permasalahan berdasarkan gejala yang

diamati.

Page 81: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gejala Gejala Gejala

Penyakit Ayam

Gambar 3.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan

3.1.3 Blok Diagram Faktor Kritis

Blok diagram faktor kritis pada gambar 3.3 merupakan blok diagram yang

dipakai untuk menegaskan faktor-faktor kritis dalam area target keputusan yang

akan diprototipekan. Gejala-gejala yang menjadi faktor kritis yang berjalan dalam

pembuatan aplikasi ini adalah Gejala, gejala klinis baik yang ada dalam tubuh

ayam, pola prilaku ayam, maupun keadaan farm atau kandang ayam. Dari

masukan gejala yang dirasakan oleh pengguna kemudian digabungkan, maka akan

didapatkan pencapaian hasil konsultasi berupa saran pencegahan dan saran

pengobatan penyakit ayam.

Gambar 3.3 Blok Diagram Faktor Kritis

Page 82: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.1.4. Dependency Diagram

Dependency diagram merupakan diagram yang mengindikasikan

hubungan antara pertanyaan, aturan, nilai dan rekomendasi dari suatu basis

pengetahuan. Bentuk segitiga menunjukkan himpunan aturan (rule set) dan nomor

dari himpunan tersebut. Bentuk kotak menunjukkan hasil dari rule baik berupa

kesimpulan awal, maupun saran. Sedangkan tanda tanya menunjukkan kondisi

yang akan mempengaruhi isi dari rule.

Dari dependency diagram pada gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa

beberapa jenis gangguan dan gejala yang ada menghasilkan kesimpulan awal

berupa klasifikasi jenis gangguan berdasarkan gejala yang ada. Selanjutnya, hasil

dari identifikasi tersebut , membentuk rule set 1 dengan penambahan kondisi yaitu

gejala. Sehingga dalam rule set 1, terdapat basis pengetahuan berupa aturan yang

telah diklasifikasikan Kemudian menghasilkan hasil identifikasi berupa saran

pencegahan dan pengobatan.

Gambar 3.4 Dependency Diagram

Page 83: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada

Ayam

P002P003

P004 P005P006

P007P008

P009

P011

P012 P013

P001

P014P015

P010

G001 G002 G004

G003

G009 G007

G032

G035G015

G016

G020

G007

G008

G006

G011

G011

G027

G007

G009G018

G002

G029

G022

G020

G002

G020

G021

G026

G036

G028

G035

G020

G019

G038

G011

3.1.5. Perancangan Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit ayam

Diagram pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan

untuk membangun sebuah sistem pakar, di dalam diagram pohon keputusan

tersebut akan dicari solusi hasil akhir dari setiap pemeriksaan. Diagram pohon

keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan

serta menentukan faktor kepastian dari setiap pelaksanaan identifikasi gejala pada

penyakit ayam..

Gambar 3.5 Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit ayam

3.1.5.1 Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat

sebelumnya. Dengan rule dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti

berdasarkan rule-rule yang ada. Berikut adalah keterangan dari pohon keputusan :

Page 84: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Tabel 3.1. Pembentukan Rule

Jenis Gangguan Gejala

P001

Penyakit Cacar

� G001 : Bungkul-bungkul kecil di dalam mulut

� G002 : Produksi telur merosot

P002

Marek’s Disease

� G003 : Mata Berwarna Kelabu

� G004 : Bentuk Pupil Tidak Normal

P003

Chicken Anemia

Agent (CAA)

� G007 : Terjadi pendarahan diseluruh organ

� G009 : Hati Membesar

P004

Blue Comb

(Jengger Biru)

� G032 : Tembolok berbau asam

� G035 : Nafsu Makan Ayam Hilang

P005

Gumboro

� G015 : Mencret Putih

� G016 : ada luka infeksi

� G020 : penyebaran penyakit cepat

P006

Leucocytozoonosis

� G007 : Terjadi pendarahan diseluruh organ

� G008 : Muntah Darah

P007

Kolera

� G006: Berak Hijau

� G011 : Angka kematian banyak dan cepat

P008 � G011 : Angka kematian banyak dan cepat

Page 85: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

ND (Newcastle

Disease)

� G027 : terjadi gangguan syaraf/ ayam terlihat

lesu

P009

Coccidiosis

� G013: Hati terihat esar dari keadaan Normal

� G014: ginjal Pucat dan Bengkak

� G006 : Berak Hijau

P010

Cronic Respiratory

Disease (CRD)

� G002 : Produksi Telur Merosot

� G018 : Ayam bernapas ter-engah-engah

� G029 :Penularan Penyakit Lambat

P011

Infectious

Bronchitis (IB)

� G002 : Produksi Telur Merosot

� G020 : penyebaran penyakit cepat

� G022 : Ayam berderik atau ngorok

P012

Snot/Pillek

� G020 : penyebaran penyakit cepat

� G021 : Keluar cairan kental dari hidung dan mata

P013

Infctious

Laryngotracheitis

(ILT)

� G011 : Angka kematian banyak dan cepat

� G026 : yam bernapas dengan cara menjulurkan

lidahnya keatas

� G028 : Ada gumpalan darah pada dinding

kandang

P014

Swallon Head

Syndrome (SHS)

� G034 : Ayam Kurus

� G035 : Nafsu Makan Ayam Hilang

Page 86: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

input rule

input username passwordadmin

Hasil Identifikasi

Info Username

Info Data Identifikasi Gejala

Info Saran

Login User Sukses

Input Saran

input Identifikasi

Daftar Identifikasi

Input username Passworduser

Laporan Gejala

Laporan User

Laporan Saran Kritik

Laporan Rule

Laporan Penyakit

Login Admin Sukses

Input Penyakit

Input Gejala

0

Sistem Pakar

Penyakit Ayam

+

Pakar Penyaki Ayam

User

� G036 : Bulu Kusam

� G038 : Kulit Telur Tipis

� G018 : Ayam kurus

� G014 : Ayam Lesu (tidak bersemangat)

P015

Avian Influenza

(Flu Burung)

� G011 : Angka kematian banyak dan cepat

� G019: Ayam batuk dan bersin-bersin

� G020 : penyebaran penyakit cepat

3.2. Analisis Sistem

3.2.1. Diagram Konteks (Data Context Diagram)

Diagram konteks merupakan aliran yang menggambarkan hubungan

antara sistem dengan entitas. Selain itu diagram konteks merupakan diagram yang

paling awal yang terdiri dari suatu proses data dan menggambarkan ruang lingkup

suatu sistem secara garis besarnya. Aliran dalam diagram konteks memodelkan

masukan ke sistem dan keluaran dari sistem.

Gambar 3.6. Data Context Diagram Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam

Page 87: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Diagram konteks diatas menerangkan bahwa arus data secara umum yang

melibatkan dua buah entitas, yaitu :

a. User merupakan pengguna dari aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi

penyakit ayam melalui gejala yang tampak, yaitu peternak ayam, masyarakat

umum baik dari kalangan akademis maupun non akademis yang ingin

mengetahui tentang penyakit ayam. Pada entitas user terdapat sembilan aliran

data, dimana empat aliran data menuju ke sistem, yaitu input saran, daftar

identifikasi, input username dan passworduser, serta inputidentifikasi, dan

lima aliran data yang menuju entitas user yaitu login user sukses, info saran,

info data identifikasi gejala, hasil identifikasi, dan info username.

b. Pakar Penyakit Ayam dapat di kategorikan dokter hewan atau dalam

bahasa Jawa disebut “mantri pitẻk” yang mempunyai spesialisasi keahlian

kesehatan pada bidang penyakit ayam, bias juga peternak yang berpengalaman

atau siapapun yang memahami permasalahan mengenai penyakit ayam.,

dimana pakar penyakit ayam ini merupakan seseorang yang ditunjuk untuk

mengelola situs dikarenakan mempunyai pemahaman yang lebih luas

mengenai permasalahan mengenai penyakit ayam. Pakar penyakit ayam dapat

menghapus, merubah dan menambah data yang nantinya digunakan oleh

sistem. Terdapat sepuluh aliran data, dimana empat aliran data menuju ke

sistem, yaitu input username dan password admin, input gejala, input

penyakit, dan input rule. Serta enam aliran data dari sistem menuju ke admin,

yaitu laporan gejala, laporan penyakit, laporan rule, laporan data peternak,

input username dan password admin, dan laporan saran.

Page 88: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.2.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram ini menjelaskan proses yang ada pada Aplikasi

Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gangguan Penyakit ayam Secara terperinci

dan jelas sebagai gambaran awal.

3.2.2.1. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram Level 1 menjelaskan mengenai kegiatan arus data

yang terjadi dalam sistem pakar identifikasi penyakit ayam. Pada diagram ini

terdapat dua entitas dan lima proses yang merupakan proses utama dari sistem,

yaitu proses login, proses administrator, proses pendaftaran, proses saran dan

kritik serta proses identifikasi. Serta data store yang masing-masing adalah

pengguna_admin, pendaftaran, peternak, penyakit,gejala dan buku tamu.

Page 89: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf
Page 90: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

74

input rule

input username passwordadmin

Simpan Penyakit

data Penyakit

data jenis penyakit

Data Peternak

Data Saran

Data Gejala

Simpan Data Gejala

Data Gejalla

input Identifikasi

Login User Sukses

Hasil Identifikasi

Info Data Identifikasi Gejala

update Saran

Info Saran

Input Saran

Info Username

Input username Passworduser

Daftar Identifikasi

Data User

Username dan Password User

Verifikasi password

User Password admin

Input Penyakit

Input Gejala

Laporan Penyakit

Laporan Gejala

Laporan Rule

Laporan Saran Kritik

Laporan User

Login Admin Sukses

Pakar Penyaki

Ayam

User

1

Login

+

2

Saran Kritik

+

3

Pendaftaran

+

4

Administrasi

+

1 User_admin

2 Peternak

3 Buku Tamu

5

Identifikasii

+

4 Gejala

5 Penyakit

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1

Page 91: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

75

Page 92: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

data gejala yang dipilih

Info Data Identifikasi Gejala

data jenis penyakit

Hasil Identifikasi

input Identifikasi

Data Gejalla

User

4 Gejala

5 Penyakit

4

pertanyaan

+

5

hasil identifkasi

3.2.2.2. Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi

Data Flow Diagram Level 2 Proses identifikasi memiliki dua proses, yaitu proses

pertanyaan dan proses hasil identifikasi. Untuk memperjelas input dan output Data Flow Diagram

Level 2 Proses Identifikasi ini, akan diuraikan dalam spesifikasi proses sesudah gambar berikut :

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi

Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari

Proses Identifikasi:

Page 93: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Tabel 3.2 Deskripsi Proses Pertanyaan

Nomor 4

Nama Proses Pertanyaan

Input Input_Identifikasi, Data_Penyakit, Data_Gejala

Output Data_Gejala_yang_Pilih

Keterangan Proses Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel

gejala. Kemudian user memasukan gejala sebagai

akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Data

yang di masukan oleh user diterima oleh proses secara

sementara sampai semua data jawaban terkumpul.

keluaran dari proses ini adalah Data_Yang_Dipilih

yang langsung menuju pada proses hasil identiikasi.

Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel

penyakit.

Tabel 3.3 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi

Nomor 5

Nama Proses Hasil Identiikasi

Input Data_Gejala_yang_Dipilih

Output Hasil_Identifikasi

Keterangan Proses Dalam proses hasil identiikasi ini akan menampilkan

hasil identifikasi kepada user, hasil identifikasi yang

ditampilkan berdasarkan atas inputan gejala oleh user

pada proses pertanyaan, data gejala yang dipilih

kemudian diberikan melalui proses pertanyaan kepada

proses hasil identifikasi, dan memunculkannya pada

sistem.

Page 94: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

74

input rule

Laporan Buku Tamu

Data Buku Tamu

Laporan User

Data user

Data Rule

Simpan rule

Laporan Rule

Laporan Penyakit

Simpan Penyakit

data Penyakit

Input Penyakit

Laporan GejalaData Gejala

Simpan Data Gejala

Input Gejala

Pakar Penyaki

Ayam

4 Gejala

3 Buku Tamu

2 Peternak

5 Penyakit

1

Input Gejala

2

Laporan

Gejala

3

Input penyakit

4

Laporan

Penyakit

5

Laporan rule

6

input rule

7

laporan user

8

laporan buku

tamu

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrasi

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrator

Page 95: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam

subprocess dari Proses Administrasi :

Tabel 3.4 Deskripsi Proses Input Gejala

Nomor 1

Nama Proses Input Gejala

Input Input_Gejala

Output Simpan_Gejala

Keterangan Proses Admin dalam proses Gejala ini memberikan masukan

berupa Gejala penyakit yang juga meliputi Id gejala, nama

gejala, dan direktori gambar. Kemudian data-data tersebut

disimpan sebagai data gejala oleh sistem ke dalam tabel

gejala

Tabel 3.5 Deskripsi Proses Laporan Gejala

Nomor 2

Nama Proses Laporan Gejala

Input Data_ Gejala

Output Laporan_Gejala

Keterangan Proses Proses input berkaitan dengan proses Laporan gejala di

mana dalam proses ini, Data Gejala yang sudah tersimpan

dalam table gejala akan ditamplkan pada sistem..

Tabel 3.6 Deskripsi Proses Input Penyakit

Nomor 3

Nama Proses Input Penyakit

Input Input Penyakit

Output Simpan Penyakit

Keterangan Proses Admin dalam proses input penyakit ini memberikan

masukan berupa nama penyakit yang juga meliputi

Page 96: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Id,nama penyakit, pencegahan, pengobatan, dan gejala.

Kemudian data-data tersebut disimpan sebagai data

penyakit oleh sistem ke dalam tabel penyakit.

Tabel 3.7 Deskripsi Proses Laporan Penyakit

Nomor 4

Nama Proses Laporan Penyakit

Input Data_Penyakit

Output Laporan_Penyakit

Keterangan Proses Proses laporan Penyakit ini ditampilkan berdasarkan hasil

pengisian yang dialakukan oleh admin berupa Jenis

penyakit baru. Masukan tersebut di simpan dalam tabel

penyakit, kemudian sistem akan mendapatkan data, berupa

data penyakit. Setelah itu, sistem akan memberikan

tampilan dalam bentuk laporan penyakit yang dapat dilihat

oleh admin

Tabel 3.8 Deskripsi Proses Laporan rule

Nomor 5

Nama Proses Laporan Rule

Input Data_Rule

Output Laporan_Rule

Keterangan Proses Proses Laporan rule masih berhubungan dengan proses

input rule, dimana dalam proses kedua tersebut, data yang

disimpan dalam tabel rule kemudian dikirimkan kedalam

sistem sehingga mendapatkan data berupa rule. Setelah itu

sistem akan menampilkan kepada admin berupa laporan

rule.

Page 97: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Tabel 3.9 Deskripsi Proses Laporan User

Nomor 7

Nama Proses Laporan User

Input Data User

Output Laporan User

Keterangan Proses Proses laporan user user merupakan laporan yang

dihasilkan dari masukan user pada proses pendaftaran dan

kemudian tersimpan di dalam tabel pendaftaran. Dari tabel

ini, sistem mendapatkan data berupa data pendaftaran

yang kemudian menghasilkan tampilan laporan data user.

Sehingga admin dapat melihat tiap orang yang telah

terdaftar.

Tabel 3.10 Deskripsi Proses laporan buku tamu

Nomor 8

Nama Proses Laporan Buku Tamu

Input Data Buku Tamu

Output Laporan Buku Tamu

Keterangan Proses Proses laporan Buku Tamu merupakan laporan yang

dihasilkan dari masukan pengunjung yang berisi saran dan

kritik yang terdapat pada menu buku tamu dan kemudian

tersimpan di dalam tabel buku tamu. Dari tabel ini, sistem

mendapatkan data berupa data buku tamu yang kemudian

menghasilkan tampilan laporan data buku tamu yang

berupa saran dn kritik dari pengunjung. Sehingga admin

dapat melihat tiap orang yang memberikan saran pada

sistem.

Page 98: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

id_gej al a=i d_gej ala

no=no

username=usernam

id_gej al a=i d_gej ala

Penyakit

id

nama_penyakit

Pencegahan

pengobatan

gejala

id gejala

gejala

id gejala

gejala

direktori

username

buku_tamu

no

nama

email

saran

peternak

username

password

nama

alamat

telepon

user_admin

user

password

no

id gejala

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antara entity dengan

database dan objek–objek (himpunan entitas) yang dilibatkan dalam sebuah basis

data dan hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut.

ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan

relasi yang masing-masing dilengkapi dengan beberapa atribut yang

mempersentasikan seluruh fakta yang ditinjau dari keadaan yang nyata. Dimana

dapat digambarkan secara lebih sistimatis dengan menggunakan ERD. Gambar

berikut menunjukkan hubungan-hubungan antara tabel database dengan

relationship entitas yang lainnya, dimana terdapat empat relasi database yaitu

tabel penyakit, gejala, peternak, user_admin dan buku_tamu.

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 99: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.2.4 Struktur Basis Data

Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur basis data dari file yang

terdapat pada Entity Relationship Diagram. Adapun tabel - tabel yang digunakan

dalam aplikasi ini antara lain :

1. Nama Tabel : User_Admin

Kunci Utama (*) : User

Fungsi : Untuk menyimpan username dan password admin

Kamus Data : User_Admin

{User* + Password}

Tabel 3.11 Basis Data User_Admin

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 User Varchar 10 KU

2 Passwords Varchar 225 -

2. Nama Tabel : Peternak

Kunci Utama (*) : username

Fungsi :Untuk menyimpan data hasil pendaftaran user yang

ingin melakukan proses identifikasi

Kamus Data : Pendaftaran

{Username* + Passwords + Nama + Alamat +

Telp}

Page 100: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Tabel 3.12 Basis Data Peternak

No Field Tipe Panjang Keterangan

2 Username Varchar 20 -

3 Passwords Varchar 25 -

4 Nama Varchar 40 -

5 Alamat Varchar 40 -

6 Telp Varchar 20 -

3. Nama Tabel : buku_tamu

Kunci Utama (*) : no

Fungsi : Untuk menyimpan saran dan kritik user

Kamus Data : Saran

{no* + nama + email + saran }

Tabel 3.13 Basis Data buku_tamu

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 No Integer 5 KU

2 Nama Varchar 50 -

3 Email Varchar 20 -

4 Saran text - -

4. Nama Tabel : Penyakit

Kunci Utama (*) : Id

Fungsi : Untuk menyimpan data penyakit dan menghubungkan

dengan tabel gejala

Page 101: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Kamus Data : Jenis Gangguan

{nama_penyakit + pencegahan + pengobatan +

gejala + id*}

Tabel 3.14 Basis Data Penyakit

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 Nama_penyakit Varchar 40 -

2 Pencegahan Text - -

3 Pengobatan Text 40 -

4 Gejala Text - -

5 Id Varchar 10 KU

5. Nama Tabel : Gejala

Kunci Utama (*) : Id_gejala

Fungsi : Untuk memasukkan gejala yang ada

Kamus Data : Gejala

{Id_gejala *+ gejala + direktori}

Tabel 3.15 Basis Data Gejala

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 Id_gejala Varchar 10 KU

2 Gejala Text 5 -

3 Direktori varchar 100

Page 102: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.3 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining)

Suatu kaidah disusun berdasarkan pengetahuan dibagi menjadi dua bagian

utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan. Selanjutnya bagian fakta sendiri

dikelompokkan lagi menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian

masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah kaidah yang memiliki

sebuah kesimpulan tertentu.

Dalam hal ini, akan dijelaskan bagaimana aliran proses jika menggunakan

metode forward chaining yang dapat dilihat pada flowchart di bawah ini:

Gambar 3.11 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju

Page 103: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Dari flowchart di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses inferensi

penalaran maju (foward chaining) yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Masukan berupa fakta yang diberikan oleh user adalah data user, gejala

yang tampak. Kemudian data-data tersebut disusun ke dalam kaidah berbasis

aturan, dimana setelah itu terjadi pengecekan apakah kaidah-kaidah tersebut

sesuai atau tidak. Jika tidak maka user akan kembali mengisikan fakta-fakta yang

lain, akan tetapi jika kaidah tersebut sesuai maka, kaidah atau fakta tersebut

tersimpan di dalam file berbasis pengetahuan berupa basis data yang kemudian

diproses hingga user bisa melakukan proses identifikasi.

Dari identifikasi tersebut, akan terlihat gejala yang dimasukkan

menghasilkan suatu kesimpulan tentang penyakit atau bahkan penyakit tidak

ditemukan karena tidak ada dalam kaidah. Dan di akhir program akan dihasilkan

sebuah kesimpulan dan solusi berupa saran pencegahan dan pengobatan sesuai

dengan jenis penyakitnya.

Page 104: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.4 Flowchart

3.4.1. Flowchart Pendaftaran

Gambar 3.12 Flowchart Pendaftaran

Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Sebelum melakukan proses identifikasi, user diwajibkan untuk

medaftarkan diri pada menu daftar untuk medapatkan username (users) dan

password yang nantinya akan digunakan sebagai login saat akan memasuki proses

identifikasi.

Dalam tahap awal proses sistem user memberikan masukan berupa

username, password, nama, alamat, telepon. Dari hasil masukan tersebut,

Page 105: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

kemudian sistem akan memproses dan melihat apakah username telah diisi, jika

belum, maka proses akan kembali lagi ke tahap pengisisan data. Akan tetapi jika

username tersebut telah terisi, maka query akan dijalankan dengan memasukan

username, password, alamat, telepon yang baru pada tabel peternak.

Sedangkan bila memilih untuk menambah penyakit yang baru, maka

admin harus memasukkan id dan nama penyakit yang baru. Jika keseluruhan

proses dan tahap di atas telah dilakukan, sistem akan berlanjut menuju pada

kondisi nomor 1 yaitu flowchart login user.

3.4.2 Flowchart Login User

Gambar 3.13 Flowchart Login User

Page 106: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart

program pendaftaran, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Setelah user melakukan proses pendaftaran dan mendapatkan username

dan password, kemudian user melakukan proses login dengan memasukan

username dan password yang telah di dapatkan dari pengisian proses pendaftaran

sebelumnya.

Kemudian sistem melakukan proses query dengan mencari username dan

password yang telah dimasukan pada tabel peternak. Jika sudah mendapatkan,

maka sistem akan melihat apakah username dan password tersebut benar atau

tidak. Apabila username dan password tidak benar, maka sistem akan

mengembalikan pada proses awal berupa masukan data. Akan tetapi jika benar

maka proses berlanjut menuju pada kondisi nomor 2 yaitu flowchart identifikasi.

Page 107: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

use rs

Q ue ry = ca ri ge ja la da ri tabe l= “ge ja la ”

2

T am p il ge ja la

P ilih ge ja la

Lakukan p roses d iagnosa

3

3.4.3 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi

Gambar 3.14 Flowchart Input Data Peternak dan identifikasi

Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart

program login user, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Setelah validasi pada proses login user berhasil, maka sistem akan

menampilkan proses masukan untuk data user.

Page 108: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3

Tampilkan user

Query = cari gejala yang dipilih pada tabel “gejala” berdasarkan rule di tabel “penyakit”

Pilihanan gejalaMenampilkan nama

penyakit,pengobatan&pencegahannya yang dipilih saja

ya

tidak

Menampilkan semua data yang di tabel “penyakit”

End

Kemudian, proses berlanjut meuju pada kondisi nomor 3 yaitu flowchart

hasil identifikasi.

3.4.4 Flowchart Hasil Identifikasi

Gambar 3.15 Flowchart Hasil Identifikasi

Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart input

data user dan identifikasi, dapat dijelaskan langkah-langkah proses pada sistem

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Dalam proses hasil identifikasi data user yang telah diinputkan pada proses

sebelumnya, kemudian ditampilkan kembali. Setelah data gejala ditampilkan,

proses selanjutnya query bekerja dalam sistem untuk mencari gejala yang dipilih

pada tabel penyakit.

Page 109: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

S tart

nam a, em ail, saran

N am a =T idak D iisi

?

Q uery = m asukan nam a , alam at, te lepon , em ail, saran yang baru , pada

tabel=“buku_tam u”

H asil input dari tabe l=”buku_tam u”

End

tidak

ya

Setelah itu akan tampil penyakit yang diderita oleh ayam melalui gejala

yang tampak yang telah diinputkan pada proses identifikasi.

3.4.5 Flowchart Saran dan Kritik

Gambar 3.16 Flowchart Saran dan Kritik

Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Saran kritik merupakan salah satu menu dalam aplikasi sistem pakar untuk

identifikasi penyakit ayam dimana pengunjung dapat memberikan saran serta

kritikan yang membangun pada aplikasi ini.

Saat sistem siap untuk dijalankan, kemudian user memberikan inputan ke

pada sistem berupa nama, email dan saran. Setelah itu sistem akan melihat apakah

Page 110: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

nama telah terisi atau tidak. Jika tidak terisi maka proses akan kembali pada tahap

inputan awal, akan tetapi jika nama telah terisi maka sistem akan melihat untuk

tahap berikutnya yaitu menjalankan query dimana nama, email, dan saran yang

baru diinputkan disimpan pada tabel saran, yang kemudian akan ditampilkan hasil

inputan pada tabel saran. Apabila semua proses telah dilakukan maka proses saran

kritik selesai.

Page 111: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

3.4.6 Flowchart Input Jenis Penyakit

Gambar 3.17 Flowchart Input Penyakit

Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Proses input Penyakit dilakukan oleh admin, dimana kaidah berbasis

pengetahuan akan di dapatkan ketika terdapat inputan berupa fakta-fakta yaitu

nama penyakit, pencegahan dan pengobatan, gejala.

Saat sistem siap untuk dijalankan, kemudian admin melakukan proses

inputan berupa klasifikasi id, nama_penyakit, pencegahan, pengobatan, gejala.

Page 112: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Setelah itu, sistem akan melihat apakah id telah terisi oleh admin. Jika tidak, maka

sistem akan kembali pada tahap pertama yaitu proses inputan. Akan tetapi jika ya,

maka query akan dijalankan dimana id, nama_penyakit, pencegahan, pengobatan

baru akan dimasukan pada tabel penyakit. Proses berikutnya admin dapat melihat

laporan hasil inputan yang telah dilakukan dan diambil dari tabel penyakit.

Apabila semua proses telah dilakukan dapat dikatakan proses input

penyakit telah selesai dikerjakan.

3.4.7 Flowchart Input Gejala

Gambar 3.18 Flowchart Input Gejala

Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 113: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Proses ini mengecek apakah apakah id_gejala telah diisi atau tidak. Jika

tidak, maka sistem akan kembali pada tahap awal yaitu proses inputan, Apabila

id_gejala telah diisi, maka query bekerja pada sistem yaitu dengan memasukan

data baru berupa, id_gejala, gejala dalam tabel gejala.

Apabila semua proses telah dilakukan maka proses input gejala telah

selesai dikerjakan.

Page 114: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi

Pemanfaatan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam

adalah sebagai bentuk upaya untuk saling tolong – menolong antar sesama demi

terciptanya masyarakat “peternak” yang berpengetahuan tentang penyakit ayam

karena dalam pemanfaatanya juga akan bernilai ibadah, sesuai dengan firman

Allah SWT, :

Artinya : .......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat

berat siksa-Nya. (Q.S: Al-maidah : 2)

Firman diatas menjelaskan bahwa manusia memepunyai kewajiban

untuk saling membantu sesama agar dapat meningkatkan kualitas sebagai seorang

muslim baik dimata Allah SWT maupun dimata manusia.

Dengan berpedoman pada beberapa klasifikasi ta’awun yang ada, maka

sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam ini termasuk bentuk

implementasi ta’awun dalam kategori Al-mu’in wal Musta’in, dengan

menganalogikan sistem pakar yang memberi pertolongan kepada pada pengguna

sistem, dan harapan ada kerjasama yang baik dari pakar atau sistem untuk

mendapatkan bantuan dari pengguna berupa saran dan kritik yang diberikan yang

akan digunakan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Page 115: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Berikut ini beberapa perangkat keras dan perangkat lunak komputer

yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Sistem Pakar Berbasis WEB

Identifikasi Penyakit Ayam ini:

a. Hardware dan software untuk pembuatan aplikasi:

Hardware:

1. Komputer PC Pentium IV.

2. Memory 256 Mbytes

3. Hardisk 40 Gbytes.

4. VGA 128 Mbytes.

5. Monitor HP 17”.

Software:

� Windows XP SP 2.

� Appserv 2.5.9

� Adobe Pothosop 7.

� Macromedia Dreamweaver MX

� Micrososft Office 2003

b. Hardware dan software minimal untuk menjalankan progam:

Hardware:

� Processor Pentium III 450 MHz.

� Memory 128 MB, Hardisk 20 GB.

� Mouse, Keyboard, dan Monitor.

Software:

Page 116: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

� Windows XP Profesional

� Appserv 2.5.9

4.2. Struktur Menu Program

Desain menu dalam program Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit

Ayam, user serta admin yang merupakan seorang pakar penyakit ayam

dihadapkan pada halaman yang terdeskripsi dalam struktur menu program berikut

ini.

4.2.1. Struktur Menu Program Pengguna

Gambar 4.1 Struktur Menu Program Pengguna

Page 117: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.2.2. Struktur Menu Program Admin

Gambar 4.2 Struktur Menu Program Admin

4.3. Penjelasan Program

Didalam penjelasan program ini dijelaskan tentang alur pembuatan dan

kegunaan program yang dibuat beserta tampilan desain. Berikut ini tampilan-

tampilan halaman yang ada dalam program yang dibuat :

4.3.1. Halaman Menu Program Pengguna

Dalam halaman menu proram pengguna akan ditampilkan halaman menu

yang dapat diakses oleh pengguna, Adapun halaman menu tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 118: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.1.1. Halaman Menu Home

Halaman pada menu home ini merupakan tampilan awal saat progam

dijalankan, dimana dalam home ini terdapat deskripsi mengenai tujuan pembuatan

program serta informasi mengenai ayam, Adapun desain halamannya adalah :

Gambar 4.3 Halaman Menu Home

4.3.1.2. Halaman Menu Info Penyakit

Dalam menu ini pengunjung akan memperoleh informasi mengenai jenis

penyakit yang dapat didiagnosa oleh Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ayam ini.

Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Page 119: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 4.4 Halaman Menu Sistem Pakar

4.3.1.3. Halaman Profil

Halaman pada menu profil menjelaskan mengenai programer yang

membuat dan merancang Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam. Adapun

desain halamannya adalah :

Gambar 4.5 Halaman Menu Profil

Page 120: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.1.4. Halaman Menu Daftar

Dalam halaman ini, apabila pengguna ingin melakukan proses

identifikasi, maka sebelumnya pengguna diwajibkan untuk mendaftarkan diri pada

halaman daftar, sehingga pengguna akan mendapatkan username dan password

yang nantinya digunakan untuk login pada halaman menu member login. Adapun

desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6 Halaman Menu Daftar

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan

data mengenai daftar pengguna baru :

<?

include ('server.php');

$T1= ucwords($T1);

$T2= ucwords($T2);

$T3= ucwords($T3);

$T5= ucwords($T5);

$T6= ucwords($T6);

if ($simpan)

{

if (empty($T1))

{

echo "anda belum mengisi username !<br><br>";

Page 121: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

else

{

$berhasil=mysql_query("insert into peternak

(Username, password, nama, alamat, telepon)

VALUES('$T1','$T2','$T3','$T5','$T6')");

if($berhasil)

{

include "pendaftaran_berhasil.php";

exit;

}

else

{

echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";

echo "<BR>";

echo "Ada Username Yang Sama";

echo "<BR>";

echo "Pilih lagi yang lain !";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

} }

}

else

{

include ('Program_Pendaftaran.php');

} ?>

4.3.1.5. Halaman Menu Tips Triks

Halaman pada menu Tips Triks ini menyajikan beberapa tips dan triks

cara beternak ayam yang baik. Adapun desain halamannya adalah

Gambar 4.7 Halaman Menu Tips Trik

Page 122: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.1.6. Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung

Halaman pada menu Buka Tamu Pengunjung ini merupakan halaman

untuk menerima saran dan kritik dari para pengguna sistem pakar identifikasi

penyakit ayam. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.8 Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan data

mengenai menu Buku tamu Pengunjung :

<?

include ('server.php');

$T1= ucwords($T1);

$T2= ucwords($T2);

$T3= ucwords($T3);

if ($simpan)

{

if (empty($T1))

{

echo "anda belum mengisi nama !<br><br>";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

else

{

$berhasil=mysql_query("insert into buku_tamu (nama,

email, saran)

Page 123: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

VALUES('$T1','$T2','$T3')");

echo "TERIMA KASIH ATAS SARAN YANG TELAH ANDA

BERIKAN!!!<br><br>";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

}

else

{

include ('Program_buku_tamu.php');

} ?>

4.3.1.7. Halaman Menu Bantuan

Halaman menu Bantuan dimaksudkan unutuk memberikan panduan

kepada pengguna untuk menggunakan sistem ini. Adapun desain halamannya

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.9 Halaman Menu Bantuan

4.3.1.2. Halaman Menu Member Login

Halaman menu member login dimaksudkan jika pengguna ingin

melakukan proses identifikasi. Username dan password yang dimasukan dalam

Page 124: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

menu member login ini, didapatkan dari proses sebelumnya yaitu pendaftaran

pada menu daftar yang dilakukan oleh pengguna. Adapun desain halamannya

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10 Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan data

mengenai menu member login :

<?

include ('server.php');

$sql="SELECT * FROM peternak WHERE username='$T1' AND

password='$T2'";

if(!$hasil=mysql_query($sql))

{

echo mysql_error();

return 0;

}

$baris=mysql_num_rows($hasil);

if($baris>=1)

{

include "diagnosa.php";

exit;

}

else

{

include "salahinput.php";

exit;

}

?>

4.3.1.2.1. Halaman Pertanyaan

Halaman pertanyaan merupakan halaman inti dari sistem pakar

identifikasi penyakit ayam ini terdapat pertanyaan bagi pengguna yang ingin

melakukan proses identifikasi penyakit ayam diharuskan untuk memilih gejala

Page 125: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

sesuai dengan gejala yang ada gambar ilustrasinya. Adapun desain halamannya

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11 Halaman Identifikasi Gejala

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan pada proses Identifikasi

berupa gejala yang terjadi pada ayam :

<?php

$sqlData="SELECT * FROM gejala";

if ($result=mysql_query($sqlData,$koneksi))

{

$i=0;

while ($row=mysql_fetch_array($result))

{

echo "<tr $class align=\"left\">";

echo "<td>

<input name=\"id_gejala$i\" type=\"checkbox\"

value=\"a\">".$row['id_gejala']."

<input name=\"gejala$i\" type=\"hidden\"

size=\"25\" value=\"".$row['gejala']."\">".$row['gejala']."

<input name=\"id$i\" type=\"hidden\" size=\"6\"

value=".$row['id_gejala']."

</td>

<td><img src=\"".$row['direktori']."\" width=\"80\"

height=\"60\" /></td>";

$i =$i+1;

} }

echo "<input name=\"no\" type=\"hidden\" value=\"$i\">";

?>

Page 126: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.1.2.2. Halaman Hasil Identifikasi

Halaman hasil Identifikasi merupakan halaman yang memberikan

informasi hasil dari masukan pengguna yang melakukan proses diagnosa..

Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.12 Halaman Hasil Identifikasi

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menghasilkan sebuah

proses konsultasi dalam hal diagnosa Identifikasi Penyakit ayam :

<?php include ("server.php");

$username= ucwords($username);

if ($submit)

{

echo "Saudara = $X1 <br/>";

echo "<br/>";

echo "Gejala yang saudara pilih adalah : <br/>";

$no=$_POST['no']-1;

for ($i = 0; $i <= $no ; $i++)

{

echo "$gejala[$i]";

$id_gejala[$i]=$_POST["id_gejala$i"];

$gejala[$i]=$_POST["gejala$i"];

$id[$i]=$_POST["id$i"];

$gjl[$i]=$_POST["gjl$i"];

if ($id_gejala[$i]=='')

Page 127: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

{

} else

{

echo "* $gejala[$i] <br> ";

}

}

echo "<br/>";

echo "<hr/>";

echo "Penyakitnya adalah : <br/>";

$kata="SELECT * FROM penyakit where nama_penyakit<>''";

$no=$_POST['no']-1;

for ($i = 0; $i <= $no ; $i++)

{

$id_gejala[$i]=$_POST["id_gejala$i"];

$id[$i]=$_POST["id$i"];

if ($id_gejala[$i]=='')

{

// $kata = $kata . "and gejala like '%$id_gejala[$i]%'";

// echo "$id[$i]";

} else

{

$kata = $kata . "and gejala like '%$id[$i]%'";

}

}

}

$sql=mysql_query("$kata",$koneksi);

$no=0;

while ($hs = mysql_fetch_array($sql))

{

if ($i==0)

{

echo "- $hs[nama_penyakit]";

echo "<br>";

echo"[<a

href=javascript:history.go(-1)>$hs[nama_penyakit]</a>]";

$i++;

}

else

{ $no=$no+1;

echo "<font color='#FF0000'

size='4'><strong>~ $hs[nama_penyakit] ~</strong></font>";

echo "<br>";

echo "<font

color='#3333FF'> <strong> Pencegahan </strong></font>"; echo

"<br>";

echo "

$hs[pencegahan]"; echo "<br>";

echo "<font

color='#3333FF'> <strong> Pengobatan </strong></font>"; echo

"<br>";

Page 128: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

echo "

$hs[pengobatan]"; echo "<br>";

echo "<br>";

$i--;

}

$no++;

}

if ($no ==0)

{

echo "<font color='#FF0000'

size='4'><strong>~ DATA TIDAK ADA ~</strong></font>";

echo "<br>"; echo "<font color='#3333FF'>

<strong> Gejala yang anda masukkan belum ada dalam rule kami

</strong></font>"; echo "<br>";

echo "<font color='#3333FF'> <strong> Sehingga penyakit tidak

ditemukan </strong></font>"; echo "<br>";

echo "<br>"; } ?>

4.3.2. Halaman Menu Program Admin

Dalam halaman menu program admin (pakar penyakit) akan ditampilkan

halaman menu yang dapat diakses oleh admin, Adapun halaman menu tersebut

adalah sebagai berikut :

4.3.2.1. Halaman Login Admin

Halaman login merupakan halaman bagi admin untuk mengisikan

username dan password jika ingin mengakses halaman admin berikutnnya.

Adapun desain halamannya adalah :

Gambar 4.13 Halaman Login Admin

Page 129: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses validasi

username dan password yang telah dimasukan oleh admin :

<?

include ('server.php');

$sql="SELECT * FROM user_admin WHERE users='$T1' AND passwords

='$T2'";

if(!$hasil=mysql_query($sql))

{

echo mysql_error();

return 0;

}

$baris=mysql_num_rows($hasil);

if($baris>=1)

{

include "home.php"; exit;

}

else

{

echo "maaf data tidak ada, silahkan ulangi!!";

echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";

} ?>

4.3.2.2. Halaman Home admin

Halaman home admin merupakan tampilan pertama setelah melakukan

login. Pada halaman home ini, terdapat penjelasan mengenai menu kerja dalam

administrator dan penjelasan untuk admin itu sendiri. Adapun desain halamannya

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.14 Halaman Home Admin

Page 130: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.2.3. Halaman Input Jenis Gejala

Halaman input jenis gejala berfungsi untuk memasukan data-data atau

fakta basis pengetahuan dalam Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit Ayam

berupa id gejala dan gejala. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.15 Halaman Input Gejala

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input jenis

gejala :

<?

include ('server.php');

$T1= $T1;

$T2= $T2;

$lokasi_gambar= $T3;

$direktori= "admin/gambargejala/$lokasi_gambar";

echo "$T1 +";

echo "$T2 +";

echo "$T3 +";

echo "$lokasi_gambar +";

echo "$direktori";

if ($simpan)

{

if (empty($T1))

{

echo "anda belum mengisi id gejala !<br><br>";

echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";

}

else {

move_uploaded_file($lokasi_gambar,"$direktori");

echo "$lokasi_gambar ";

Page 131: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

$berhasil=mysql_query("insert into gejala (id_gejala,

gejala, direktori)

VALUES('$T1','$T2','$direktori')");

if($berhasil)

{

echo "Selamat !";

echo "<BR>";

echo "Data Berhasil di Simpan !";

echo"[<ahref=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

else

{

echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";

echo "<BR>";

echo "Ada id Penyakit yang Sama";

echo "<BR>";

echo "Pilih lagi yang lain !";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

}

}

else

{

include ('Program_Gejala.php');

} ?>

4.3.2.3.1. Halaman Laporan Gejala

Halaman laporan jenis gangguan ini menampilkan hasil dari masukan

admin pada proses input jenis gangguan. Adapun desain halamannya adalah

sebagai berikut :

Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Page 132: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 4.16 Halaman Laporan Gejala

4.3.2.3.2. Halaman Edit Gejala

Halaman edit gejala berfungsi untuk merubah dari hasil laporan gejala

yang perlu mendapatkan update informasi didalamnya, karena ada kesalahan atau

penambahan data yang kemudian akan menghasilkan informasi yang baru .

Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut

Gambar 4.17 Halaman Edit Gejala

Page 133: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit gejala :

<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>

<?php

$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);

}

if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==

"form1")) {

$updateSQL = sprintf("UPDATE gejala SET gejala=%s, direktori=%s

WHERE id_gejala=%s",

GetSQLValueString($_POST['Gejala'],

"text"),

GetSQLValueString('admin/gambargejala/'.$_POST[direktori], "text")

GetSQLValueString($_POST['id'], "text"));

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or

die(mysql_error());

$updateGoTo = "gejala.php";

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";

$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];

} header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));

} $colname_gejala = "-1";

if (isset($_GET['id_gejala'])) {

$colname_gejala = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['id_gejala']

: addslashes($_GET['id_gejala']);

}

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

$query_gejala = sprintf("SELECT * FROM gejala WHERE id_gejala =

'%s'", $colname_gejala);

Page 134: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

$gejala = mysql_query($query_gejala, $koneksi) or

die(mysql_error());

$row_gejala = mysql_fetch_assoc($gejala);

$totalRows_gejala = mysql_num_rows($gejala);

$currentPage = $_SERVER["PHP_SELF"];

$queryString_penyakit = "";

if (!empty($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$params = explode("&", $_SERVER['QUERY_STRING']);

$newParams = array();

foreach ($params as $param) {

if (stristr($param, "pageNum_penyakit") == false &&

stristr($param, "totalRows_penyakit") == false) {

array_push($newParams, $param);

} }

if (count($newParams) != 0) {

$queryString_penyakit = "&" . htmlentities(implode("&",

$newParams));

} }

$queryString_penyakit = sprintf("&totalRows_penyakit=%d%s",

$totalRows_penyakit, $queryString_penyakit);

?>

4.3.2.4 Halaman Input Rule

Page 135: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Halaman laporan data memasukkan rule-rule dalam system. Adapun

desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.18 Halaman Input Rule

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input rule :

<?

include ('server.php');

$T1= ucwords($T1);

$T2= ucwords($T2);

$T3= ucwords($T3);

if ($simpan)

{

if (empty($T1))

{

echo "anda belum mengisi id gejala !<br><br>";

echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";

}

else

{

$berhasil=mysql_query("UPDATE penyakit SET gejala='$T3' WHERE

id='$T1'");

if($berhasil)

{

echo "Selamat !";

echo "<BR>";

echo "Data Berhasil di Simpan !";

}

else

{

echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";

Page 136: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

echo "<BR>";

echo "Ada id Penyakit yang Sama";

echo "<BR>";

echo "Pilih lagi yang lain !";

}

}

}

else

{

include ('Program_Rule.php');}

?>

4.3.2.4.1. Halaman Laporan Rule

Halaman laporan rule ini menampilkan hasil dari masukan admin pada

proses input rule. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.19 Halaman Laporan Rule

4.3.2.4.2. Halaman Edit Rule

Page 137: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Halaman edit rule berfungsi untuk merubah dari hasil laporan rule yang dirasa

masih terdapat kesalahan didalamnya kemudian menghasilkan informasi yang

baru. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut

:

Gambar 4.20 Halaman Edit Rule

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit gejala atau

rule :

<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>

<?php

$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);

}

if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==

"form1")) {

$updateSQL = sprintf("UPDATE rule SET id_gejala=%s WHERE

id_penyakit=%s",

GetSQLValueString($_POST['idgejala'],

"text"),

GetSQLValueString($_POST['idpenyakit'],

"text"));

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or

die(mysql_error());

$updateGoTo = "datarule.php";

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";

$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];

}

header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));

Page 138: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

}

$colname_rule = "-1";

if (isset($_GET['nomor'])) {

$colname_rule = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['nomor'] :

addslashes($_GET['nomor']);

}

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

$query_rule = sprintf("SELECT * FROM rule WHERE nomor = %s",

$colname_rule);

$rule = mysql_query($query_rule, $koneksi) or die(mysql_error());

$row_rule = mysql_fetch_assoc($rule);

$totalRows_rule = mysql_num_rows($rule);

?>

4.3.2.5 Halaman Input Penyakit

Halaman input penyakit digunaka untuk memasaukkan jenis penyakit-

penyakit baru berserta pencegahan, pengobatan dan gejala-gejalanya, adapun

desainya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.21 Halaman Input Penyakit

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input Penyakit :

Page 139: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

<?

include ('server.php');

$T1= ucwords($T1);

$T2= ucwords($T2);

$T3= ucwords($T3);

$T4= ucwords($T4);

if ($simpan)

{

if (empty($T1))

{

echo "anda belum mengisi id Penyakit !<br><br>";

echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";

}

else

{

$berhasil=mysql_query("insert into penyakit (id,

nama_penyakit, pencegahan, pengobatan)

VALUES('$T1','$T2','$T3','$T4')");

if($berhasil)

{

echo "Selamat !";

echo "<BR>";

echo "Data Berhasil di Simpan !";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

else

{

echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";

echo "<BR>";

echo "Ada id Penyakit yang Sama";

echo "<BR>";

echo "Pilih lagi yang lain !";

echo"[<a href=javascript:history.go(-

1)>Kembali</a>]";

}

}

}

else

{

include ('Program_Penyakit.php');

}

?>

4.3.2.5.1 Halaman Laporan Penyakit

Page 140: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Halaman laporan penyakit ini menampilkan daftar penyakit ayam

yang telah di inputkan oleh admin, adapaun desainya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.22 Halaman Laporan Penyakit

4.3.2.5.2 Halaman Edit Penyakit

Halaman edit penyakit berfungsi untuk merubah dari hasil laporan

penyakit yang didalamnya terdapat kesalahan atau adanya informasi baru

sehingga membutuhkan update data terbaru guna menghasilkan informasi tentang

penyakit yang baru. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut

Page 141: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Gambar 4.23 Halaman Edit Penyakit

Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit penyakit :

<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>

<?php

$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);

}

if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==

"form1")) {

$updateSQL = sprintf("UPDATE penyakit SET nama_penyakit=%s,

pencegahan=%s, pengobatan=%s WHERE id=%s",

GetSQLValueString($_POST['nama'], "text"),

GetSQLValueString($_POST['pencegahan'],

"text"),

GetSQLValueString($_POST['pengobatan'],

"text"),

GetSQLValueString($_POST['id'], "text"));

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or

die(mysql_error());

$updateGoTo = "1penyakit.php";

if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";

$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];

}

header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));

}

$colname_penyakit = "-1";

if (isset($_GET['id'])) {

$colname_penyakit = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['id'] :

addslashes($_GET['id']);

}

mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);

Page 142: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

$query_penyakit = sprintf("SELECT nama_penyakit, pencegahan,

pengobatan, id FROM penyakit WHERE id = '%s'", $colname_penyakit);

$penyakit = mysql_query($query_penyakit, $koneksi) or

die(mysql_error());

$row_penyakit = mysql_fetch_assoc($penyakit);

$totalRows_penyakit = mysql_num_rows($penyakit);

$currentPage = $_SERVER["PHP_SELF"];

$queryString_penyakit = "";

if (!empty($_SERVER['QUERY_STRING'])) {

$params = explode("&", $_SERVER['QUERY_STRING']);

$newParams = array();

foreach ($params as $param) {

if (stristr($param, "pageNum_penyakit") == false &&

stristr($param, "totalRows_penyakit") == false) {

array_push($newParams, $param);

} }

if (count($newParams) != 0) {

$queryString_penyakit = "&" . htmlentities(implode("&",

$newParams));

}}

$queryString_penyakit = sprintf("&totalRows_penyakit=%d%s",

$totalRows_penyakit, $queryString_penyakit);

?>

4.3.2.6 Halaman Laporan Pengguna

Laporan pengguna menampilkan user yang telah mendaftarkan diri pada

sistem, adapun desainya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.24 Halaman Laporan Pengguna

Page 143: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

4.3.2.7 Halaman Laporan Saran Kritik

Laporan saran menampilkan saran-saran dari pengunjung, aapun desainya adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.25 Halaman Laporan Saran dan Kritik

4.4. Pengujian Sistem

Pengujian dalam hal kelayakan penggunaan aplikasi Sistem Pakar Untuk

Identifikasi Penyakit Ayam yaitu dengan menjalankan program aplikasi yang

dilakukan oleh pengguna. Kemudian diamati mengenai tampilan aplikasi selain

itu pengguna juga mengamati beberapa hal mengenai materi yang disuguhkan

dalam aplikasi.

Setelah melakukan pengujian serta pengamatan terhadap program aplikasi

sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam, responden diminta untuk

mengisi angket mengenai hasil pengujian dan penilaian mereka terhadap program

aplikasi ini dimana terdapat beberapa pertanyaan menurut klasifikasinya yaitu

dalam hal tampilan dan desain, keakuratan dan kelayakan serta tanggapan secara

umum mengenai aplikasi.

Page 144: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Keakuratan serta kelayakan sistem pakar ini bergantung dari hasil

kesimpulan yang didasarkan atas pengisian kuisioner yang dilakukan oleh kawan-

kawan peternak ayam 10 orang responden yaitu orang yang pernah atau sedang

memelihara ayam.

Penilaian berdasarkan kriteria sebagai berikut :

� SB : Sangat Baik

� B : Baik

� C : Cukup

� K : Kurang

4.4.1. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain Sistem

Untuk pengujian tampilan aplikasi Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit

Ayam, responden diberikan beberapa pertanyaan mengenai bentuk tampilan,

komposisi warna, penggunaan huruf, bahasa, tata letak, kesesuaian gambar, dan

kemudahan penggunaan.

Hasil dari rekapitulasi penilaian 10 responden terhadap tampilan dan desain

program aplikasi sistem pakar ini ditunjukkan dalam Tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain Sistem

No Uraian Jumlah Penilaian Responden

SB B C K

1. Bentuk Tampilan 1 5 3 1

2. Komposisi Warna 2 8

3. Tulisan (Penggunaan Huruf) 2 5 3

4. Bahasa yang Digunakan 3 5 2

5. Tata Letak 2 5 1 2

6. Kesesuaian Gambar 2 6 2

7. Kemudahan Penggunaan 5 2 3

Page 145: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Dari hasil rekapitulasi yang dapat dilihat pada tabel diatas, di dapatkan

bahwa bentuk tampilan pada aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam

termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 5 dari 10 responden,

komposisi warna, penggunaan huruf, tata letak, dan kemudahan penggunaan dapat

dikatakan baik dengan jumlah responden secara berurutan adalah 8, 5, dan 5

responden dari 10 responden, adapun yang terdapat pada bahasa yang digunakan

sebagian besar responden mengatakan cukup. Sedangkan dalam kesesuaian

gambar 6 responden mengatakan baik.

Sehingga di dapatkan kesimpulan secara umum bahwa dalam Sistem Pakar

Identifikasi Penyakit Ayam dapat dikatakan baik tampilan dan desain sistem.

4.4.2. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan

Sistem

Pengujian kelayakan sistem aplikasi sistem pakar ini, diadasrkan pada

beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan beberapa permasalahan

pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang ditanyakan dalam kuisisoner .

Hasil dari rekapitulasi penilaian 10 orang responden terhadap keakuratan

dan kelayakan program aplikasi sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit

ayam ditunjukkan dalam Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan Sistem

No Uraian Jumlah Penilaian Responden

SB B C K

1. Materi (Informasi pada aplikasi) 6 3

2. Akurasi Kesimpulan atau solusi 7 3

3. Kelayakan Sistem 7 2 1

Page 146: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil kuisisoner dari 10 responden yang

menjawab mengenai keakuratan dan kelayakan sistem, terlihat bahwa 7 responden

menjawab baik, 3 responden menjawab cukup untuk akurasi, dan untuk kelayakan

sistem terdapat 2 responden menjawab dengan cukup, 1 responden mengatakan

kurang, sementara untuk pertanyaan mengenai materi atau informasi yang

disampaikan pada sistem aplikasi ini 6 responden mengatakan baik dan 3

responden mengatakan cukup.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi ini memiliki materi atau

informasi, akurasi serta kelayakan yang disampaikan kepada pengguna dengan

cukup baik, untuk mengidentifikasi penyakit ayam

Kesimpulan dari hasil kuisioner secara menyeluruh menunjukan bahwa,

program cukup bermanfaat dalam memberikan informasi dan hasil identifikasi

penyakit ayam, dan dapat dikatakan layak untuk digunakan, sehingga membantu

pengguna dalam mendapatkan informasi, melakukan proses identifikasi penyakit

ayam

Page 147: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Ada beberapa kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan penulis

sebagai hasil dari evaluasi pengembangan sistem dalam laporan tugas akhir ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui

laporan ini, maka terdapat beberapa kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi sistem pakar berbasis web identifikasi

penyakit ayam ini cukup membantu memberikan pengetahuan pengguna

tentang pengetahuan penyakit ayam berdasarkan identifikasi yang telah

dilakukan, ini berdasarkan data kuisioner dengan 6 responden menjawab

baik dan 3 responden menjawab cukup pada pertanyaan informasi yang

disampaikan pada aplikasi, sedanglan untuk akurasi kesimpulan terapat 7

responden menjawab baik dan 3 responden menjawab cukup, untuk

kelayakan sistem 7 responden menjawab baik, 2 responden menjawab

cukup, dan 1 responden menjawab kurang.

2. Inference engine bekerja dengan baik, sesuai dengan rule yang telah

diprogramkan sebelumnya.

Page 148: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

5.2. Saran

Setelah pengembangan sistem pakar ini dilakukan, ada beberapa saran

yang harus diterapkan guna pengembangan sisten pakar lebih lanjut:

1. Adanya pengembangan sumber informasi yang diperlukan untuk membantu

dalam melakukan identifikasi penyakit ayam yang dapat dijadikan media

yang tepat bagi penggunanya dalam menerima informasi yang akurat,

terpercaya, dan memiliki nilai yang efektif serta efisien bagi pengguna.

2. Pengetahuan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam dapat

semakin diperkaya dengan penambahan kompleksitas gejala yang diberikan,

agar dapat memberikan penjelasan informasi kepada pengguna yang lebih

komplek.

3. Adanya pengembangan ruang lingkup sistem lebih lanjut, misalnya dengan

menambahkan jenis penyakit dan jenis gejala-gejalanya.

Page 149: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakata: ANDI.

Kadir, Abdul. 2002. Penuntun Praktis belajar SQL, Yogyakarta: ANDI.

Kendall, Kendall. 2003 Analisis dan Perancangan Sistem, Jakarta: Indeks

PHP Manual. 2007 the PHP Documentation Group

Polana, Agustin. 2005. Aneka Penyakit Pada Ayam dan Cara Mengatasinya.

Depok: Agromedia Pustaka.

Kadir, A. 2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta: ANDI.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogakarta: ANDI.

Al-Qurasyi, Abdullah bin Sulaim. .At-Ta’awun wa Atsaruhu fi at-Taghyir.

Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasinya).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zaman, Syahiduz. 2006. Hand Out Perancangan Sistem. Malang: UIN Malang.

Nugroho, Bonafit. 2008. Membangun Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan

Editor Dreamwafer. Yogyakarta: GAYA MEDIA.

Page 150: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 151: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

Kuisioner

Aplikasi Sistem Pakar berbasis Web

Identifikasi Penyakit Ayam

Nama :

Pekerjaan :

Di bawah ini beberapa pertanyaan mengenai “Aplikasi Sistem Pakar Berbasis

Web Identifikasi Penyakit Ayam”. Berilah jawaban dengan memberikan tanda

silang (X) sesuai dengan pendapat Anda.

• Pilihan jawaban SB = “ Sangat Baik “

• Pilihan jawaban B = “ Baik “

• Pilihan jawaban C = “ Cukup ”

• Pilihan jawaban K = “ Kurang “

1. Bagaimana tanggapan Anda mengenai tampilan Aplikasi Sistem Pakar

Berbasis Web Identifikasi Penyakit Ayam ?

No. Uraian SB B C K

1. Bentuk Tampilan

2. Komposisi Warna

3. Tulisan (Penggunaan Huruf)

4. Bahasa yang Digunakan

5. Tata Letak

6. Kesesuaian Gambar

7. Kemudahan Penggunaan

Page 152: Sistem Pakar Penyakit Ayam.pdf

2. Bagaimana tanggapan Anda secara umum mengenai materi yang disuguhkan

dalam aplikasi ini ?

No. Uraian SB B C K

1. Materi (Informasi pada aplikasi)

2. Akurasi Kesimpulan / Solusi

3. Kelayakan Sistem

3. Bagaimana tanggapan (saran dan kritik) Anda secara umum mengenai

Aplikasi Sistem Pakar Idnetifikasi Penyakit Ayam ?

........................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................