sistem koordinat

11
SISTEM KOORDINAT Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan

Upload: andisahabuddin

Post on 13-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem Koordinat

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Koordinat

SISTEM KOORDINAT

Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang

memperlihatkan kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English

Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran

permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu.

Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan

sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk

bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam

proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik

di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha

mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang

sistematik.

Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi

atau ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk

menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka digunakan

istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi

dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.

Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak

beraturan, akan tetapi peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka

diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar

agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.

Page 2: Sistem Koordinat

A. Sistem UTM (Universal Transvers Mercator )

Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) dengan system koordinat WGS

84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder

yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu

tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan

silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada

system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan

proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian

standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM

zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian

tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2

di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang

dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini

adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang

pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS)

dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi

bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi

notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.

Ketentuan UTM

1. Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang

disebut meridian standar dengan faktor skala 1.

2.  Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke

180° BT dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah

sendiri.

3.  Perbesaran di meridian tengah = 0,9996.

4.  Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS.

Ciri Proyeksi UTM

Ciri proyeksi UTM adalah :

1. Proyeksi bekerja pada setiap bidang Ellipshoid yang dibatasi cakupan garis

meridian dengan lebar  yang disebut zone.

Page 3: Sistem Koordinat

2. Proyeksi garis meridian pusat (MC) merupakan garis vertikal pada bidang

tengah poyeksi.

3. Proyeksi garis lingkar equator merupakan garis lurus horizontal di tengah

bidang proyeksi.

4.  Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis

proyeksi pada butir dua dan tiga dengan interval sama. Jadi garis

pembentukan gridn bukan hasil dari garis Bujur atau Lintang Ellipshoide

(kecuali garis Meridian Pusat dan Equator).

5.  Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara grid di Meridian

Pusat = , atau garis arah meridian yang melalui titik luar Meridian Pusat

tidak sama dengan garis arah Utara Grid Peta yang disebut Konvegerensi

Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat

diabaikan karena kecil.

UTM digunakan sebagai sistem Proyeksi Pemetaan Nasional

Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan sistem proyeksi yang

digunakan secara nasional di wilayah Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan lasan

mengapa sistem UTM dipakai :

1. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar garis khatulistiwa

atau garis lintang equator dari barat sampai ke timur yang relative

seimbang.

2. Untuk kondisi seperti ini, sistem proyeksi Tansverse Mecator/ Silinder

Melintang Mecator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi

mnimal).

3. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka akan dipilih sisatem

proyeksi Universal Transverse Mecator yang memberikan batasan luasan

bidang  antara dua garis bujur dan ellipsoide yang dinyatakan sebagai

zone.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM

Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :

Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .

Page 4: Sistem Koordinat

Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus

yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.

Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70

cm/ 1000m.

Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU

memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).

Peta UTM Dunia

Peta UTM Indonesia

Page 5: Sistem Koordinat

B. SISTEM KOORDINAT

Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat.

Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu

objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada

pemetaan yakni :

1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.

3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.

Jika kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat garis-garis membujur

(menurun) dan melintang (mendatar) yang akan membantu kita untuk menentukan

posisi suatu tempat di muka bumi.Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran

(dalam bentuk angka) yang dibuat berdasarkan kesepakatan. Perpotongan antara

garis bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta.

Page 6: Sistem Koordinat

Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara menentukan posisi suatu

tempat di muka bumi ini. Dengan adanya sistem koordinat, masyarakat menjadi

saling memehami posisi masing- masing di permukaan bumi. Dengan sistem

koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih mudah.

Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia,

yaitu system koordinat BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal

TransverseMercator). Tidak semua sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua

wilayah. Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan di tempat-rempat

yang berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi terlalu pendek. Tetapi,

kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di Indonesia.

Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa Inggris disebut

Latitude-Longitude), terdiri dari dua komponen yang menentukan, yaitu :

1. Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara dengan

kutub selatan bumi, disebut juga garis lintang (Latitude).

2. Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, disebut

juga garis bujur (Longitude).

Sistem Koordinat Geodetik

Sistem koordinat yang paling umum digunakan pada saat ini adalah

sistem lintang (φ), bujur (λ), dan ketinggian (h- tinggi di atas ellipsoid). Pada

sistem ini meridian utama dan ekuator merupakan bidang-bidang referensi

yang digunakan untuk mendefinisikan koordinat lintang (φ) dan bujur (λ).

Lintang geodetik (φ) suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang

ekuator (φ=0), dengan garis normal terhadap ellipsoid referensi. Bujur

geodetik (λ) suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang referensi

(meridian utama, λ=0) dengan bidang meridian yang melalui titik yang

bersangkutan. Tinggi geodetik (h) adalah jarak titik yang bersangkutan dari

ellipsoid referensi dalam arah garis normal terhadap ellipsoid referensi.

Page 7: Sistem Koordinat

Sistem Koordinat TM-3˚

Sistem koordinat ini memodifikasi sistem koordinat yang sudah ada

sebelumnya yaitu UTM (Universal Transverse Mecantor) WGS 1984, dengan cara

membagi sistem proyeksi UTM 6 derajat ke 3 derajat. Sehingga dalam satu zona

UTM 49 selatan misalnya, terdiri dari 2 zona TM-3˚, yaitu TM-3˚ zona 49.1 dan TM-

3˚ zona 49.2. Sistem koordinat ini merupakan sistem yang digunakan oleh Badan

Pertanahan Nasional (BPN) karena dianggap memiliki akurasi koordinat posisi lokasi

yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan jika sistem koordinatTM-

3˚ merupakan turunan dari sistem koordinat UTM.  Sistem koordinat TM-3˚ juga

mempunyai beberapa karakteristik, yaitu silinder, konform, tangent, transversal, zone

proyeksinya 3°, faktor skala di meridian sentral = 0.9999, titik nol sumbu y dari

sistem koordinat peta terletak pada garis equator, titik nol sumbu x dari sistem

koordinat peta terletak pada garis meridian sentral , Absis semu (T) : 200 000 meter

+ X dan Ordinat semu (U) : 1 500 000 meter + Y.

Page 8: Sistem Koordinat

Peta Pembagian Zona TM 3