sistem konduksi kardiovaskuler

12

Upload: rico-afriyanto

Post on 25-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Konduksi Kardiovaskuler
Page 2: Sistem Konduksi Kardiovaskuler
Page 3: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

Sistem Konduksi Kardiovaskuler

Persyarafan Jantung

Jantung dipersyarafi oleh nervus simpatikus/ akselerantis untuk menggiatkan kerja

jantung dan nervus parasimpatikus khususnya cabang dari nervus vagus yang

berfungsi sebagai pemerlambat jantung.

Sistem Konduksi Jantung

Didalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.

Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat :

1. Otomatisasi. Kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.

2. Irama. Membentuk impuls yang teratur.

3. Daya konduksi. Mampu untuk menyalurkan impuls.

4. Daya rangsang. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan.

Berdasarkan sifat diatas, secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan

impuls yang akan disalurkan melalui sistem hantar untuk merangsang otot jantung

dan menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls jantung dimulai dari SA nodus

sampai dengan serabut purkinye.

1. SA nodus

Disebut pemacu alami karena secara otomatis mengeluarkan aliran listrik yang

kemudian menggerakkan otot jantung secara otomatis. Impuls yang dikeluarkan

oleh SA nodus antara 60-100 kali per menit. SA nodus dapat menghasilkan impuls

Page 4: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

karena adanya sel-sel pacemaker yang dipengaruhi syaraf simpatis dan

parasimpatis. SA nodus terletak didekat muara vena kava superior.

2. Traktus internodal

Berfungsi menghantarkan Impuls dari SA nodus ke AV nodus.

3. AV Nodus 

Terletak didalam dinding septum atrium sebelah kanan, tepat diatas katup

trikuspidalis dekat muara sinus koronarius. Berfungsi menahan impuls jantung

selama 0,08-0,12 detik untuk memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium

berkontraksi dan mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai atrium. SA nodus

dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi 40-60 kali per menit.

4. Bundle of his

Berfungsi sebagai penghantar impuls syaraf dari AV nodus ke sistem bundle

branch.

5. Sistem bundle branch

Merupakan lanjutan dari bundle of his yang bercabang menjadi dua yaitu :

Right bundle branch mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan.

Left bundle branch mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kiri.

6. Serabut purkinye

Merupakan bagian ujung dari bundle branch, menghantarkan impuls syaraf menuju

lapisan sub endokard pada kedua ventrikel sehingga terjadi depolarisasi yang di

ikuti oleh kontraksi ventrikel. Impuls yang dihasilkan antara 20-40 kali per menit.

Fase Sisto dan Diastol

Page 5: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

Periode Kerja Jantung1 . P e r i o d e   s i s t o l   ( p r o s e s  k o n t r a k s i )suatu keadaan dmn bag ventrikel dalam keadaanmenguncupkatup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan menutupvalvula seminularis Ao dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbukasehingga darah dari RV mengalir ke arteri pulmonalisdan masuk ke dalam paru2 kakidarah dari LV mengalir ke seluruh tubuh2 . P e r i o d e   D i a s t o l  ( d i l a t a s i )Suatu keadaan dmn jantung mengembangkatup bikus dan trikuspidalis dlm keadaan terbukasehingga darah dari LA masuk ke LV dan darah dari RA masuk ke RVselanjutnya darah yg datang dari paru2 ki&ka melalui vena pulmonaliskemudian masuk ke LAdarah dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan vena kavainferior masuk ke RA3 . P e r i o d e   i s t i r a h a tAdalah waktu diantara periode sistol dan diastol dimana jantung berhenti sekitar 1/10 detik.

 

Page 6: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

Katup Semilunar Katup pulmonal , terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan. Katupaorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar terdiridari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir d a r i m a s i n g - m a s i n g v e n t r i k e l k e a r t e r i p u l m o n a l i s a t a u a o r t a s e l a m a s i s t o l ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.Arteri KoronerArteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasikoroner terdiri dari:arteri koroner kanandanarteri koroner kiri. Arterikoroner bermuara di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinusvalsava”.Vena JantungDistribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner.S i s t e m v e n a j a n t u n g t e r d i r i d a r i 3 b a g i a n :vena tebesian,vena kardiakaanterior,sinus koronaria.Pembuluh DarahK e s e l u r u h a n s i s t e m p e r e d a r a n ( sistem kardiovaskuler ) t e r d i r i d a r i a r t e r i , arteriola, kapiler, venula dan vena.ArteriA r t e r i b e r f u n g s i u n t u k t r a n s p o r t a s i d a r a h d e n g a n t e k a n a n y a n g t i n g g i k e seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannyamembantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dindingarteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol danmengadakan rekoil saat diastol.Arteriola

Page 7: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyaid i n d i n g y a n g k u a t s e h i n g g a m a m p u k o n t r i k s i a t a u d i l a t a s i b e b e r a p a k a l i ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arterioldipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriolmerupakanpenentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan padadiameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.KapilerM e r u p a k a n p e m b u l u h d a r a h y a n g h a l u s d a n b e r d i n d i n g s a n g a t t i p i s , y a n g berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) danvena (membawa darah kembali ke jantung).K a p i l e r m e m u n g k i n k a n o k s i g e n d a n z a t m a k a n a n b e r p i n d a h d a r i d a r a h k e dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringanke dalam darah.

VenulaDari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.VenaVena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yangsama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawahtekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena b e r k o n t r a k s i s e h i n g g a m e m p u n y a i k e m a m p u a n u n t u k m e n y i m p a n a t a u menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.Sirkulasi jantungL i n g k a r a n s i r k u l a s i j a n t u n g d a p a t d i b a g i m e n j a d i d u a b a g i a n b e s a r y a i t u s i r k u l a s i s i s t e m i k d a n s i r k u l a s i p u l m o n a l . N a m u n d em i k i a n t e r d a p a t j u g a sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.Sirkulasi Sistemik 1 . M e n g a l i r k a n d a r a h k e b e r b a g a i o r g a n t u b u h . 2 . M e m e n u h i k e b u t u h a n o r g a n y a n g b e r b e d a . 3 . M e m e r l u k a n t e k a n a n

Page 8: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

permulaan yang besar .4 . b a n y a k m e n g a l a m i t a h a n a n . 5 . k o l o m h i d r o s t a t i k p a n j a n g . 6.7.Sirkulasi pulmonal1.hanya mengal i rkan  darah ke paru .2 .hanya ber fungs i un tuk paru-paru .3 .mempunya i tekanan permulaan yang rendah.4 .hanya sed ik i t  menga lami   tahanan.5 .ko lom h idros ta t iknya  pendek.6.Sirkulasi koronerEfisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yangcukup pada o to t   jan tung  i tu  send i r i .  S i rku las i  koroner  mel ipu t i   se luruh  permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.aliran darah koroner meningkat pada:•Peningkatan aktifitas•Jantung berdenyut•Rangsang sistem saraf simpatis

Page 9: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

A. Bentuk Gelombang dan Interval EKGPada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut P, QRS, dan T, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium. Gelombang – gelombang ini direkam pada kertas grafik dengan skala waktu horisontal dan voltase vertikal. Makna bentuk gelombang dan interval pada EKG adalah sebagai berikut :

1. Gelombang PSesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untuk depolarisasi atrium berasal dari nodus sinus. Namun, besarnya arus listrik yang berhubungan dengan eksitasi nodus sinus terlalu kecil untuk dapat terlihat pada EKG. Gelompang P dalam keadaan normal berbentuk melengkung dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran.Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta mengubah bentuk gelombang P. Disritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P. misalnya, irama yang berasal dari dekat perbatasan AV dapat menimbulkan inversi gelombang P, karena arah depolarisasi atrium terbalik.

2. Interval PRDiukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS. Dalam interval ini tercakup juga penghantaran impuls melalui atrium dan hambatan impuls melalui nodus AV. Interval normal adalah 0,12 sampai 0,20 detik. Perpanjangan interval PR yang abnormal menandakan adanya gangguan hantaran impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.

3. Kompleks QRSMenggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang ini besar karena banyak massa otot yang harus dilalui oleh impuls listrik. Namun, impuls menyebar cukuop cepat, normalnya lamanya komplek QRS adalah antara 0,06 dan 0,10 detik. Pemanjangan penyebaran impuls melalui berkas cabang disebut sebagai blok berkas cabang (bundle branch block) akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantung abnormal dari ventrikel seperti takikardia juga akan memperlebar dan mengubah bentuk kompleks QRS oleh sebab jalur khusus yang mempercepat penyebaran impuls melalui ventrikel di pintas. Hipertrofi ventrikel akan meningkatkan amplitudo kompleks QRS karena penambahan massa otot jantung. Repolasisasi atrium terjadi selama massa depolarisasi ventrikel. Tetapi besarnya kompleks QRS tersebut akan menutupi gambaran pemulihan atrium yang tercatat pada elektrokardiografi.

4. Segmen STInterval ini terletak antara gelombang depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel. Tahap awal repolarisasi ventrikel terjadi selama periode ini, tetapi perubahan ini terlalu lemah dan tidak tertangkap pada EKG. Penurunan abnormal segmen ST dikaitkan dengan iskemia miokardium sedangkan peningkatan segmen ST dikaitkan dengan infark. Penggunaan digitalis akan menurunkan segmen ST.

5. Gelombang TRepolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T. Dalam keadaan normal gelombang T ini

Page 10: Sistem Konduksi Kardiovaskuler

agak asimetris, melengkung dan ke atas pada kebanyakan sadapan. Inversi gelombang T berkaitan dengan iskemia miokardium. Hiperkalemia (peningkatan kadar kalium serum) akan mempertinggi dan mempertajam puncak gelombang T.

6. Interval QTInterval ini diukur dari awal kompleks QRS sampai akhir gelombang T, meliputi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. Interval QT rata – rata adalah 0,36 sampai 0, 44 cdetik dan bervariasi sesuai dengan frekuensi jantung. Interval QT memanjang pada pemberian obat – obat antidisritmia seperti kuinidin, prokainamid, sotalol (betapace) dan amiodaron (cordarone).

Bila Anda menginginkan animasi EKG yang lain lengkap dengan keterangan gambar animasi, 

EKG