sistem ketel 1

28
sistem distribusi uap Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 10:10 | Filed Under: stasiun ketel Uap baru yang telah diproduksi oleh boiler setelah melalui main steam valve tersebut selanjutnya digabung pada bejana tekan yang di sebut steam header. Dari steam header ini uap baru didistribusikan antara lain : 1. Turbin Penggerak IDF, FDF dan BFWP. 2. Turbin Penggerak CC I, CC II dan HDHS. 3. Turbin Penggerak Gilingan I, II, III, IV dan V. 4. Turbin Penggerak Turbine Alternator . 5. Reduser untuk suplesi uap bekas dan servis steam. Untuk uap bekas dari hasil kerja semua turbin penggerak tersebut selanjutnya di himpun pada bejana Desuperheater untuk diturunkan temperaturnya dengan cara di spray dengan air yang diambilkan dari dari tangki penampung air untuk pengisi ketel. Mengenai jumlah air spray yang dibutuhkan diatur secara otomatis oleh control valve yang terhubung dengan sensor temperatur di Desuperheater. Dari Desuperheater uap bekas tersebut didistribusikan untuk keperluan proses di St. Boiling House yang antara lain : 1. Sebagai pemanas nira di Evaporator I. 2. Sebagai pemanas nira di Juice heater (bila perlu). 3. Sebagai pemanas nira di Vacuum Pan (bila perlu). Uap nira hasil pemanasan nira di Evaporator I selanjutnya digunakan sebagai pemanas nira di Evaporator II secara seri ke badan berikutnya. Selain ke Evaporator II, jika kebutuhan pemanasan berlebih maka uap nira I tersebut digunakan sebagai bleeding untuk beberapa Vacuum Pan dan juga Juice heater PP II. Sedangkan hasil pemanasan nira pada Evaporator II yang disebut uap nira II digunakan sebagai pemanas nira pada Juice heater PP I. Apendages ketel adalah peralatan ketel yang di gunakan untuk menjamin keselamatan ketel pada waktu

Upload: alvanezr

Post on 02-Jul-2015

310 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: sistem ketel 1

sistem distribusi uap

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 10:10 | Filed Under: stasiun ketel

Uap baru yang telah diproduksi oleh boiler setelah melalui main steam valve tersebut selanjutnya digabung pada bejana tekan yang di sebut steam header.

Dari steam header ini uap baru didistribusikan antara lain :1. Turbin Penggerak IDF, FDF dan BFWP.2. Turbin Penggerak CC I, CC II dan HDHS.3. Turbin Penggerak Gilingan I, II, III, IV dan V.4. Turbin Penggerak Turbine Alternator .5. Reduser untuk suplesi uap bekas dan servis steam.

Untuk uap bekas dari hasil kerja semua turbin penggerak tersebut selanjutnya di himpun pada bejana Desuperheater untuk diturunkan temperaturnya dengan cara di spray dengan air yang diambilkan dari dari tangki penampung air untuk pengisi ketel. Mengenai jumlah air spray yang dibutuhkan diatur secara otomatis oleh control valve yang terhubung dengan sensor temperatur di Desuperheater.

Dari Desuperheater uap bekas tersebut didistribusikan untuk keperluan proses di St. Boiling House yang antara lain :1. Sebagai pemanas nira di Evaporator I.2. Sebagai pemanas nira di Juice heater (bila perlu).3. Sebagai pemanas nira di Vacuum Pan (bila perlu).

Uap nira hasil pemanasan nira di Evaporator I selanjutnya digunakan sebagai pemanas nira di Evaporator II secara seri ke badan berikutnya. Selain ke Evaporator II, jika kebutuhan pemanasan berlebih maka uap nira I tersebut digunakan sebagai bleeding untuk beberapa Vacuum Pan dan juga Juice heater PP II. Sedangkan hasil pemanasan nira pada Evaporator II yang disebut uap nira II digunakan sebagai pemanas nira pada Juice heater PP I.

Apendages ketel adalah peralatan ketel yang di gunakan untuk menjamin keselamatan ketel pada waktu beroperasi/bekerja. Apendages ketel sudah ditetapkan oleh Undang-Undang Keselamatan Kerja. Berbagai appendages yang bersinggungan dengan uap tidak boleh menggunakan bahan dari besi tuang karena terlalu rapuh. Appendages adalah suatu alat pengaman yang harus ada pada ketel sehingga ketel dapat beropersai dengan aman.

Adapun alat pengaman pada ketel meliputi :

a. Katub pengaman (safety valve)berfungsi untuk mengamankan ketel dari kelebihan tekanan dari tekanan maksimum yang telah ditentukan, katub pengaman ini pada satu ketel

Page 2: sistem ketel 1

dipasang lebih dari satu. Dalam pasal 11 tersebut dinyatakan pula bahwa suatu ketel uap sekurang-kurangnya dilengakapi dengan 2 katub pengaman. Katub pengaman ini dipasang dibagian atas dari drum ketel (upper drum) dan pada super heater header juga dipasang 1 buah.

b. Gelas PendugaGelas penduga berfungsi untuk mengetahui batas permukaan air didalam ketel. Dalam undang-undang atau peraturan-peraturan uap menyebutkan bahwa ketel uap sekurang-kurangnya dipasang 2 buah gelas penduga.

c. ManometerManometer ini berfungsi untuk mengetahui / mengukur tekanan uap dari drum ataupun pada super heater header.

d. Kran penguras (blow down valve)Berfungsi untuk membuang air beserta endapan-endapan yang terjadi pada dasar drum ketel, atau digunakan untuk mengosongkan air pada saat ketel akan over houl.

e. Katub induk (Main steam valve)Katub induk ini berfungsi untuk mengatur bukaan pada saat uap dari ketel akan dialirkan ke steam distributor header

f. Peluit bahaya (alarm)Alat ini berfungsi untuk memberi tanda apabila ketel kekurangan air (level atau permukaan air pada batas minimum yang telah ditentukan)

g. Lubang lalu orang (Manhole)Lubang lalu orang ini berfungsi untuk keluar masuknya orang pada saat ketel mengalami perbaikan, pembersihan dan pemeriksaan

h. Pelat Cap (Name plate)Dalam undang-undang uap pasal 12 setiap ketel harus mempunyai plat cap sesi empat dengan ukuran 80 x 140 mm. Pada plate cap tersebut harus tertera dengan jelas :1. Nama pabrik pembuat ketel2. Tahun pembuatannya3. Tekanan kerja yang diijinkan4. Seri nomor5. Negara tempat pabrik pembuat ketel

Page 3: sistem ketel 1

i. Katub Pengisi KetelKatub ini berfungAlat bantu ketel ini antara lain :a. Thermometerberfungsi untuk mengetahui temperatur dari : air pengisi ketel, uap, udara, gas asap dan temperatur bahan bakar minyak.

b. Manometerberfungsi untuk mengetahui tekanan uap dari drum ataupun pada super heater header.

c. Steam Flow Meterberfungsi untuk mengetahui produksi uap tiap jam yang dihasilkan oleh ketel.

d. Water Flow Meterberfungsi untuk mengetahui pemakaian air setiap jam.

e. AttemperaturUntuk menjaga suhu uap yang keluar dari ketel agar tidak melebihi dari suhu normal.

f. Dust Collectoradalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan debu dengan udara / gas sisa pembakaran. Dust collector dilengkapi dengan rotary valve berfungsi untuk membuang abu secara continue.

g. Air CompressorBerfungsi untuk memampatkan udara sampai mencapai tekanan tertentu untuk menggerakkan alat – alat kontrol instrumentasi yang ada di stasiun ketel.

h. Dozing PompFungsinya untuk memompakan bahan-bahan kimia untuk pengendalian air pengisi ketel dan air dalam ketel.

i. Pressure ReduserFungsinya untuk menurunkan tekanan uap,tekanan uap diturunkan menjadi tekanan yang dikehendaki sesuai kebutuhan.

j. DE-SuperheaterFungsinya untuk mengubah uap panas lanjut yang telah direduksi

Page 4: sistem ketel 1

tekanannya melalui Pressure Reduser menjadi uap jenuh dengan menambahkan atau menyemprotkan air sesuai kebutuhankomponen ketel pipa air ( water tube boiler)

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 10:01 | Filed Under: stasiun ketel

Dalam uni ketel uap jenis pipa air terdapat komponen-komponen yang terdiri dari :

1. Drum.Upper drum berfungsi untuk menampung uap yang dihasilkan oleh pipa-pipa penguapan. Pada upper drum dipasang peralatan berupa plat penyekat yang disebut priming plate, steam separator dan anti priming plate. Ketiga peralatan tersebut mempunyai fungsi yang berlainan :

a. Anti priming plate untuk mencegah agar tidak tercampurnya air dari air pengisi ketel denganair yang telah dipanaskan melalui pipa-pipa.b. Priming plate untuk mencegah terjadinya gejolak atau meredam gejolak yang terjadi bila airdari pipa yang telah dipanaskan masuk ke dalam upper drum.c. Steam separator untuk mencegah / mengurangi kandungan air akibat dari penguapan air diupper drum yang masuk ke superheater.

Selain alat tersebut diatas pada upper drum juga dipasang pipa untuk continous blow down, dimana pipa ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada pada upper drum dengan jalan mengontrol total disolved solid (TDS).

Lower drum berfungsi untuk menampung air yang akan diuapkan oleh steam generating tube maupun water wall tube. Pada lower drum, side header, rear header ataupun front header dipasang valve blow down manual (Spei).

2. Pipa - pipa ketelJenis pipa - pipa ketel pada ketel pipa air antara lain :a. Generatting tube (evaporator tube)berfungsi untuk penguapan / menguapkan air atau mempercepat proses penguapan, olehkarena itu generatting tube diameternya lebih kecil dari pipa lainnyab. Down comer TubePada umumnya pipa down comer ini dipasang pada posisi yang tidak tertutup oleh anti priming plate. Karena air dari pipa air pengisi ketel dipancarkan langsung mengarah padadown comer tube. Down comer tube terbagi dalam : Side down comer, dan Front down comerc. Super heater tubeberfungsi sebagai pembentuk / penghasil uap kering, dengan jalan memanaskan kembali uapdari upper drum. dimana uap dari upper drum di alirkan di dalam superheater dan bagian luar

Page 5: sistem ketel 1

pipa ini terkena gas panas yang mempunyai temperatur sangat tinggi sehingga butiran-butiran air akan menguap di dalam superheater dan diperoleh uap keringd. Front header tube, side header tube dan rear header tubeberfungsi sebagai pipa penguapan air, dimana pipa-pipa tersebut langsung berhubungan atau bersinggungan dengan api..e. Screen water tube / stag screenberfungsi sebagai pipa penguapan dan juga berfungsi sebagai pelindung atau tirai dari super heater tube.

3. Air heaterBerfungsi untuk menaikkan suhu udara pembakaran sebelum masuk keruang pembakaran. Pelaksanaanya dengan memanfaatka panas gas asap (gas buang) sebelum dibuang kecerobong dilewatkan air heater. Gas asap lewat di dalam pipa air heater sedangkan udara lewat diluar pipa air heater sehingga perpindahan panas terjadi tanpa percampuran antara gas asap dengan udara yang dipanaskan.

4. Rangka bakarBerfungsi sebagai sarangan dari suatu ketel yang berbahan bakar ampas cukup lembut. Alat ini terdiri dari kepingan besi tuang yang berlubang kecil-kecil, alat ini membuka dan menutup untuk membuang abu sisa pembakaran. Udara bakar primer masuk lewat lubang-lubang rangka bakar dan sela-sela rangka bakar

5. Baggase feeder (pengumpan ampas)Berfungsi untuk memasukkan ampas kedalam ruang pembakaran. Rpm dari baggas feeder bisa diatur secara manual atau outomatis dari ruang operator sesuai dengan kebutuhan ampas.

6. BurnerBerfungsi untuk menaikkan temperatur pembakaran dengan jalan menyemprotkan bahan bakar pengganti ampas. Alat ini digunakan apabila kondisi ampas kurang atau habis. Bahan bakar yang dipakai biasanya residu yang sebelumnya dipanasi dulu sampai temperatur ± 80 ºC.

7. DeaeratorBerfungsi untuk menghilangkan kandungan oksigen di dalam air pengisi ketel dengan cara menaikkan temperatur ± 105 ºC.

8. Pompa air pengisi ketel (boiler feed water pump)Berfungsi untuk memasukkan air pengisi ketel dari deaerator ke dalam ketel. di PG. Pesantren Baru untuk ketel Takuma dilayani oleh 1 buah pompa pengisi air ketel yang digerakkan oleh turbin uap dan 1 pompa lagi sebagai cadangan yang digerakkan oleh elektro motor sedangkan untuk 2 unit ketel Yoshimine I dan II hanya dilayani 1 buah pompa pengisi air ketel yang digerakkan oleh turbin uap dan 1 pompa lagi sebagai cadangan yang digerakkan oleh elektro motor.

Page 6: sistem ketel 1

9. IDF (induced draft fan)Berfungsi untuk menarik/menghisap gas dari ruang pembakaran keluar lewat cerobong sehingga rung pembakaran mempunyai tekanan negativ.

10. FDF (force draft fan)Berfungsi untuk menghembuskan udara kedalam dapur pembakaran dengan melewati air heater yang mempunyai tekanan positif.

11. Distribusi air fanBerfungsi untuk menghembuskan/melemparkan ampas yang keluar dari baggase feeder kedalam dapur. Maksudnya untuk meratakan dan menguraikan jatuhnya ampas di dalam dapur.

12. Shoot blow (Blazer )Adalah suatu alat yang digunakan untuk membersihkan jelaga yang menempel pada pipa-pipa ketel, sehingga dapat menjaga efisiensi ketel. Alat ini bekerja dengan semprotan berputar yang mana tempat-tempat sudah ditentukan. Bahan penyemprotnya adalah uap baru yang diambil dari ketel itu sendiri.

13. CerobongBerfungsi sebagai saluran buang gas asap yang menjulang tinggi. Diharapkan dengan ketinggiannya akan diperoleh tarikan alam

. si untuk mcara kerja ketel pipa air

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 09:59 | Filed Under: stasiun ketel

Air pengisi ketel dipompa masuk ke deaerator untuk mengeluarkan gas oksigen yang terikut, kemudian dipompa lagi masuk ke drum atas (upper drum). Dari drum atas air disirkulasikan ke drum bawah (lower drum) dan ke seluruh header (side header, front header, rear header ) dengan pipa penyalur (down comer tube).

Disekeliling ruang bakar dipasang pipa penguap atau pemanas yang disebut wall tube, pipa-pipa ini dihubungkan antara header dengan drum atas sehingga air yang terkumpul di seluruh header akan menguap dan uap langsung terkumpul di drum atas. Demikian juga diantara drum bawah dan drum atas dipasang pipa-pipa penguap yang memenuhi ruangan itu dan diberi nama steam generating tube, sehingga air di drum bawah akan diuapkan oleh pipa ini dan uap langsung mengalir ke drum atas.

Begitu air dipanaskan dalam generating tubes gelembung uap terbentuk dan campuran uap dan air yang dipanaskan naik karena berat air dari down comers mendesak campuran uap dan air tersebut ke atas sehingga terjadi sirkulasi.Untukmenjaga agar sirkulasi berjalan dengan baik maka perlu dijaga level air yang diharuskan pada drum atas selama ketel beroperasi.

Air pengisi yang masuk melalui drum atas yang biasanya dibawah temperatur didih

Page 7: sistem ketel 1

diarahkan ke down comers untuk mencegah terbawanya gelembung uap ke dalam down comers dimana dapat mengganggu jalannya sirkulasi alami. Seluruh uap yang dihasilkan oleh pipa-pipa penguap di atas terkumpul di drum atas dan didalam drum atas ini uap dipisahkan dari kandungan airnya dengan pemisah steam separator dan uapnya dinamakan uap jenuh (saturated steam) sedangkan uap jenuh dari drum atas dipanaskan lanjut ke pemanas uap lanjut (super heater).Super heater ini terdiri dari pipa-pipa yang dipanaskan oleh gas asap hasil pembakaran di bagian luarnya dan di dalamnya dialirkan uap jenuh sehingga diperoleh uap panas lanjut (superheated steam), uap inilah yang dihasilkan oleh ketel uap untuk menggerakkan turbin uap dan untuk kebutuhan suplesi uap untuk proses.

Proses pembentukan uap yaitu dengan menguapkan air di dalam ketel. Air yang digunakan harus diupayakan air murni. Air yang tidak murni akan dapat menyebabkan berbagai keburukan di dalam ketel. Di PG yang digunakan untuk mengisi ketel adalah air embun (air kondens)

engatur level airfungsi ketel uap

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 09:57 | Filed Under: stasiun ketel

Ketel uap adalah suatu pembangkit uap, yang perolehan uapnya dilakukan dengan cara memanaskan air hingga menjadi uap. Sedangkan proses pemanasan dilakukan dengan pembakaran bahan bakar ampas pada ruang bakar ketel.

Di pabrik gula selalu dibutuhkan tenaga, baik yang berupa tenaga gerak maupun tenaga panas. Salah satu media yang baik dalam usaha mendapatkan kedua jenis tenaga tersebut adalah dengan penggunaan steam. Steam (uap baru) yang memiliki tekanan tinggi digunakan sebagai pembangkit tenaga gerak, sedang uap bekas dari pembangkit tenaga gerak digunakan untuk keperluan proses.

Uap dipergunakan untuk memberikan tenaga dan kalor karena uap memiliki hal-hal sebagai berikut :a. Uap mudah diatur, terutama dalam pengendalian suhu.Pada saat mengembun uap menyerahkan kalornya pada suhu yang relativ tetap atau konstan.b. Uap relativ bersih, tanpa rasa dan bau. Hal ini sangat cocok bagi industri-industri makanandimana uap bersinggungan langsung dengan barang yang diproses seperti di pabrik gula.c. Uap memiliki kalor yang tinggi. Hal ini memungkinkan pemindahan jumlah kalor yang tinggidengan pipa uap yang tidak begitu besar. Pada berat dan suhu yang sama uap mengandung 25kali lebih banyak dibandingkan dengan udara atau gas asap.d. Kalor dalam uap dapat dimanfaatkan berulang-ulang. Contohnya pada penguapan, kalor yangdiserahkan uap ke fluida yang mengandung air, sebagian besar kalor tersebut terkandung didalam uap air yang keluar dari bejana. Dan uap air ini dapat dipakai sebagai pemanasan

Page 8: sistem ketel 1

lagi.e. Uap dapat dipergunakan untuk pembangkit tenaga terlebih dahulu kemudian dipakai untukpemanasan

di dalam ketelsistem pembangkit uap di pabrik gula

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 09:54 | Filed Under: stasiun ketel

Pabrik Gula memerlukan tenaga dalam jumlah relatif besar untuk penggerak utama. Tenaga tersebut diperlukan terutama dalam bentuk listrik untuk motor penggerak peralatan dan uap tekanan menengah hingga tinggi untuk turbin uap dan mesin uap. Untuk proses produksi gula dibutuhkan energi uap dalam jumlah besar. Dalam sistem cogeneration penggunaan energi uap yang pertama adalah untuk penggerak mekanik melalui mesin atau turbin uap, bersamaan dihasilkan uap bekas untuk proses pemanasan, penguapan dan kristalisasi.Untuk mengolah nira tebu menjadi gula kristal juga diperlukan energi panas dalam bentuk uap dengan jumlah besar. Panas tersebut dimanfaatkan melalui kondensasi uap bekas pada pipa-pipa penukar panas. Dalam pabrik banyak peralatan seperti pompa, blower, kompresor, centrifugal (low and high grate), conveyor, feeder, vibrator dan mixer yang digerakkan oleh elektro motor. Untuk pabrik yang efisien, melalui turbin generator dalam sistem cogeneration seluruh kebutuhan tenaga uap dan listrik dapat dipenuhi melalui pembakaran ampas pada boiler.

alur nira di st. gilingan

Page 9: sistem ketel 1

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 09:45 | Filed Under: stasiun gilingan

Pada dasarnya pemisahan nira dari tebu yang terjadi di Stasiun Gilingan mengalami 3 tahapan yaitu :1. Tahap pertama, Pembukaan sel-sel tebu oleh Cane Preparation. Pada proses ini belum menghasilkan nira.2. Tahap kedua, Pemerahan mekanis oleh unit gilingan I. Hal ini disebut pemerahan primer dan nira yang dihasilkan disebut Nira Perahan Pertama (NPP).3. Tahap ketiga, Merupakan proses pemerahan lanjutan dari proses pemerahan primer pada gilingan I. Sebagian merupakan pemerahan mekanis dan sebagian lagi pemerahan dengan pelarutan yang dikerjakan oleh unit gilingan II, III, IV dan V. Nira yang dihasilkan disebut Nira Perahan Lanjutan (NPL).Untuk menurunkan kadar gula / kristal dalam ampas gilingan, maka dilakukan pemberian imbibisi. Sistem imbibisi yang dipergunakan adalah Compound Imbibition yaitu pemberian air imbibisi pada gilingan akhir kemudian nira hasil perahan gilingan akhir tersebut dimasukkan pada ampas gilingan didepannya dengan diberikan. Demikian seterusnya sampai pada gilingan II. Selanjutnya nira dari Gilingan I dan II masuk ke Rotary Cush-cush guna disaring kemudian dialirkan ke St. Pemurnian dan ampasnya dikirim ke St. Ketel sebagai bahan bakar.

Alat penyaring nira (Raw Juice Screen)

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 19:00 |

Page 11: sistem ketel 1

pemerahan nira agar kotoran yang terikut dalam nira terutama ampas halus tidakterbawa ke proses berikutnya. Ampas yang tersaring akan jatuh ke IMC 1 untukselanjutnya di bawa ke gilingan II.

1. Rotary Screen (Cush-cush)Rotary cush-cush (gbr 1) merupakan saringan berbentuk silinder yang berputardimana ujung yang satu sebagai saluran input, saluran yang satunya sebagaioutput ampas yang terjebak dari dalam saringan. Pada sisi bawah terdapat bakpenampung yang terdapat saluran pompa untuk mengirim nira tersaring ketimbangan boulogne di St. Pemurnian. Sedangkan ampasnya melalui talang ulirdikembalikan ke unit gilingan.

Bagian Rotary Cush-cush dan fungsinya :1. Pipa pemasukan niraSaluran untuk pemasukan nira yang akan disaring.2. Peti luapanUntuk menampung luapan nira.3. Saringan ( mesh)Terbuat dari stainless steel untuk menyaring nira.4. Corong ampasSebagai penampung ampas hasil penyaringan.5. Saluran nira tersaringSaluran nira hasil penyaringan menuju boulogne.6. Screw ConveyorUntuk menggaruk ampas (mengalirkan ampas kembali masuk gilingan II ).7. Rol PenyanggaRol yang digunakan untuk menyangga drum.8. Motor listrikDigunakan untuk menggerakkan drum penyaring nira.melalui gigipenghubung.

Cara kerjaNira dari bak nira gilingan I dan II di pompa ke dalam drum yang berputarsecara kontinyu yang digerakkan motor. Ampas halus yang terikut nira akantertahan oleh saringan, sedangkan nira akan lolos masuk kedalam penampungnira. drum rotary dipasang dengan kemiringan 15o agar ampas dapat jatuh kescrew conveyor, kemudian dibawa ke gilingan II. Nira mentah tersaring ditampung pada bak penampung kemudian di pompa ke timbangan nira (Boulogne).

2. DSM Screen ( Dutch State Mines)Saringan DSM merupakan saringan berbentuk kotak dimana ditengahnyaterdapat lembaran saringan yang diatur miring dengan elevasi yang cukup tajam.Diujung bawah saringan terdapat talang ulir yang mengirim ampas ke unitgilingan dan di sisi bawah terdapat bak penampung nira tersaring, yang terdapatpompa untuk mengirim nira tersaring ke timbangan boulogne di St. Pemurnian.

Page 12: sistem ketel 1

Bagian DSM Screen dan fungsinya :1. Pipa pemasukan niraSaluran untuk pemasukan nira yang akan disaring.2. Peti luapanUntuk menampung luapan nira.3. Saringan ( mesh)Terbuat dari stainless steel untuk menyaring nira.4. Corong ampasSebagai penampung ampas hasil penyaringan.5. Saluran nira tersaringSaluran nira hasil penyaringan menuju boulogne.6. Screw ConveyorUntuk menggaruk ampas (mengalirkan ampas kembali masuk gilingan II ).

Cara kerjaDSM Screen ini mempunyai sistem kerja manual, yaitu dengan cara Niramentah dari gilingan yang akan disaring diluapkan pada bak luapan sisi atasbagian DSM Screen agar merata. Cara kerjanya, luapan nira tersebut mengalirpada permukaan saringan yang miring. Nira yang tersaring lolos melalui celahsaringan dan ditampung pada bak untuk selanjutnya dikirim ke St. Pemurnian.Sedangkan ampas yang tertinggal di atas permukaan saringan akan terdorongluapan nira selanjutnya sehingga masuk ke talang ulir dan didorong menuju kegilingan I.

Alat penekan gilingan

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 18:54 | Filed Under: stasiun gilingan

Page 13: sistem ketel 1

Penekan GilinganAmpas yang masuk gilingan tidak selalu mempunyai ketebalan yang tetapmaka untuk mengatur tekanan pada ampas agar dapat konstan dilengkapi denganalat penekan gilingan (hidrolik).Alat ini berfungsi untuk mengatur tekanan gilingan agar tetap konstan.Dengan adanya penekan gilingan, meskipun ketebalan ampas tebu tidak samanamun pemerahan tetap dapat berjalan dengan baik.

Keterangan gambar :1. Torak ( Piston )2. Akumulator3. Ruang gas Nitrogen4. Metal As. Roll5. As. Roll Gilingan Atas6. Ruang Minyak7. Tangki Minyak8. Packing9. Penahan Packing10. Manometer11. Pipa Tekan12. Pompa13. BautBagian-bagian penekan gilingan beserta fungsinya :1. Torak (piston)Silinder sebagai penerus tekanan minyak.

Page 14: sistem ketel 1

2. AkumulatorTempat gas nitrogen dan minyak.3. Ruang gas nitrogenTempat gas nitrogen.4. Metal as rolSebagai penekan rol gilingan atas.5. As rol gilingan atasBagian yang terkena tekanan oleh metal atas.6. Ruang minyakTempat minyak untuk menahan tekanan.7. Tangki minyakTempat menampung minyak.8. PackingSebagai penahan minyak pelumas agar tidak bocor.9. Penahan packingSebagai penahan packing.10. ManometerUntuk mengetahui tekanan pada rol gilingan.11. Pipa tekanSebagai penyalur tekanan.12. PompaUntuk memompa minyak ke dalam akumulator.

Cara KerjaMinyak dipompa ke akumulator, klep minyak terbuka sehingga ruangminyak terisi penuh. Pada waktu rol atas bekerja menekan ampas yang masuk, rolatas akan mendapat tekanan dari ampas sehingga terangkat. Tekanan ke atas iniditeruskan ke metal gilingan atas dan metal akan menekan bantalan penerustekanan ke ruang minyak. Klep minyak membuka sehingga menekan minyak yangada dalam akumulator dan gas nitrogen akan menekan minyak kembali ke bawahsehingga rol gilingan atas menekan ampas, begitu seterusnya. Apabila alat inibekerja dengan baik, maka tekanan pada rol gilingan atas akan tetap stabil.

Gilingan

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 18:51 | Filed Under: stasiun gilingan

Page 15: sistem ketel 1

GilinganAlat ini berfungsi untuk memerah nira yang terkandung didalam tebusebanyak mungkin.Rol-rol gilingan dibuat beralur agar penekanan atau pemerahanberjalan dengan baik. Adanya alur pada rol gilingan juga menyebabkan gilingantidak mudah slip walaupun ampas yang digiling tebal.unit gilingan jenis inimasing-masing terdiri dari 5 roll, yaitu 3 rollgilingan dan 2 rol Pressure feeder ( rol pengumpan paksa).

Keterangan Gambar :1. Rol Depan2. Rol Atas3. Rol Belakang4. Kap Atas5. Pressure feeder Roll6. Corong / cute7. Scrapper Atas8. Scrapper Bawah9. Kap Samping10. Ampas Plat11. Ampas Balk12. Bantalan Rol13. Standart14. Bak Penampung Nira

Page 16: sistem ketel 1

Bagian-bagian gilingan dan fungsinya :1. Rol DepanSebagai landasan tekanan roll atas pada pemerahan pertama.2. Rol AtasSebagai penekan cacahan tebu.3. Rol BelakangSebagai landasan tekanan roll atas pada pemerahan kedua.4. Kap AtasSebagai penahan roll atas.5. Pressure feeder RollSebagai pengatur dan pengumpan tebu yang masuk ke gilingan.6. Corong / cuteSebagai saluran masuk cacahan tebu dari roll pengumpan menuju roll gilingan.7. Scrapper AtasSebagai pembersih sisia ampas yang terselip pada alur roll atas.8. Scrapper BawahSebagai pembersih sisia ampas yang terselip pada alur roll atas.9. Kap SampingSebagai penahan rol muka atau roll belakang.10. Ampas PlatSebagai penahan ampas diantara roll muka dan roll belakang agar tidakberceceran.11. Ampas BalkSebagai tuas tempat pengaturan posisi ampas plat.

Cara KerjaTebu yang telah dicacah masuk melalui pressure feeder (roll pengumpan)dan ditekan menuju bukaan roll depan. Cacahan tebu yang sudah masuk celah rolldepan mendapat tekanan yang disebabkan roll gilingan atas dan roll gilingandepan. Tekanan ini menyebabkan terjadinya pemerahan sehingga nira tebu keluar.Ampas hasil perahan pertama dilewatkan ampas plat dan masuk ke pemerahankedua yang di akibatkan penekanan antara roll gilingan atas dengan roll gilinganbelakang. Dari bukaan belakang, ampas tebu keluar supaya tidak terbawa roll atasdan roll belakang maka dipasang skrapper plat yang berfungsi untukmembersihkan ampas tebu. Nira jatuh ke dalam bak penampung nira danampasnya jatuh ke dasar intermediate carrier ( IMC ) yang membawanya ke unitgilingan selanjutnya sampai pada gilingan akhir.12. Bantalan RolSebagai metal yang merupakan tumpuan as roll.13. StandartMerupakan pondasi dari gilingan.14. Bak Penampung NiraTempat untuk menampung nira hasil perahan roll.

alat transport : Elevator dan Intermediate Carrier

Page 17: sistem ketel 1

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 18:48 | Filed Under: stasiun gilingan

Elevator dan Intermediate CarrierBagian-bagian elevator dan fungsinya:1. Garu/cakar ampasSebagai pembawa cacahan tebu.2. Rantai cakarPenarik garu ampas yang dihubungkan dengan roda penggerak3. Bantalan rantaiSebagai tumpuan rantai cakar.4. Plat dasar IMCSebagai penutup dasar IMC dan sebagai tempat landasan cacahan ampas.5. Roda gigiUntuk menggerakkan rantai yang dilengkapi dengan garu ampas.6. Gear boxUntuk mereduksi putaran motor penggerak.7. Motor penggerakAlat untuk memutar gear box

Cara KerjaDengan menggunakan motor sebagai penggerak, roda akan berputar danmenarik rantai yang dilengkapi dengan penggaruk ampas. Tebu yang masuk kedalam elevator ditransportasikan ke gilingan.

Heavy Duty Hammer Shredder

Page 18: sistem ketel 1

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 18:45 | Filed Under: stasiun gilingan

HDHSBagian H DHS dan Fungsinya :1. HammerSebagai pemukul tebu yang telah dicacah.2. As shredderSebagai tempat dudukan disc.3. DiscTempat dudukan hammer.4. Grid barSebagai landasan tempat hammer memukul.5. As hammerSebagai tempat dudukan hammer pada disc.

Cara kerjaTebu yang telah tersayat dan terpotong oleh cane cutter kemudian olehCarding drum cacahan tebu dilempar ke daerah grade bar yang merupakanlandasan hammer . Selanjutnya ditumbuk atau dipukul oleh hammer hinggahancur dan berukuran kecil (serabut) kemudian jatuh ke Elevator untuk dibawake unit pemerahan.

Drum Perata (Carding drum)

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 18:39 | Filed Under: stasiun gilingan

Page 19: sistem ketel 1

Drum PerataAdalah alat perata yang terdiri dari susunan batang besi pada poros yangbertugas sebagai perata cacahan tebu dan pengumpan ke heavy duty hammershredder ( HDHS ). sehingga ketebalan tebu yang masuk ke HDHS (Heavy DutyHammer Shredder) kontinyu. Carding Drum berbentuk silinder dan padasilindernya dipasang batang-batang besi segi empat dengan posisi tegak lurus.Batang inilah yang menyentuh permukaan tebu dengan ketinggian tertentu dandihamburkan secara merata

Bagian Carding Drum dan fungsinya :1. Motor penggerakUntuk menggerakkan as drum.2. DrumSebagai tempat dudukan penggaruk.3. As drumSebagai tempat dudukan drum.4. BearingTempat dudukan as.

Cara KerjaTebu yang telah dicacah oleh pisau tebu (Cane Cutter I dan II) tidak rataketebalannya, untuk memudahkan proses selanjutnya tebu tercacah diaturketebalannya dengan jalan diratakan oleh putaran batang penggaruk CardingDrum. Motor penggerak menggerakkan as Carding Drum sejalan dengan pisautebu. Sambil meratakan tebu, Carding Drum memindahkan tebu ke HDHS.

pisau tebu ( cane cutter

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 16:21 | Filed Under: stasiun gilingan

Page 20: sistem ketel 1

Merupakan pisau tebu yang terpasang pada disk dengansusunan beralur ulir agar tebu yang tidak tercacah oleh pisau yang satu akantercacah oleh pisau yang lainnya.

Bagian-bagian Cane Cutter beserta fungsinya adalah sebagai berikut :1. Piringan (disc)Tempat kedudukan pisau-pisau tebu.2. PisauUntuk memotong dan mencacah tebu.3. BautSebagai penguat posisi pisau tebu agar tidak lepas dari piringan.4. BearingTempat kedudukan as.5. As rotorSebagai dudukan piringan (disc).

alat pengangkut tebu (Cane Carrier)

Author: bambang wijanarko_n10 | Posted at: 20:19 | Filed Under: stasiun gilingan

Page 21: sistem ketel 1

Krepyak Tebu (Cane Carrier) merupakan alat pengangkut tebu yangberfungsi membawa tebu yang dijatuhkan dari meja tebu dan mengirimkannya keunit alat kerja pendahulun (cane preparation) berikutnya yaitu unit pisau tebu(cane cutter), perata (carding drum) dan HDHS. Krepyak Tebu (Cane Carrier)berbentuk potongan-potongan plat besi yang disusun merata pada rantai melingkardimana masing-masing ujung rantai bertumpu pada roda gigi . Pada roda gigibagian atas dihubungkan oleh motor penggerak sebagai pemutar Krepyak Tebu(Cane Carrier) secara kontinyu.

Bagian-bagian Krepyak Tebu dan fungsinya adalah sebagai berikut:1. Roda penggerakUntuk menggerakkan rantai. Roda penggerak dihubungkan dengan motorlistrik.2. Rol sapu krepyakUntuk membersihkan krepyak.3. Roda penahanUntuk menahan krepyak agar tidak bergetar.4. RantaiSebagai tempat kedudukan krepyak.Cara KerjaRoda penggerak yang digerakkan oleh elektromotor menggerakkan KrepyakTebu dan mengangkut tebu yang berada diatasnya menuju ke alat kerjapendahuluan yang terdiri dari Cane Cutter I dan II untuk dicacah / dipotong,kemudian dibawa ke Carding Drum sebagai perata tebu dan selanjutnya ke HDHS(Heavy Duty Hammer Shredder).