85215013 bab iv ketel uap

24
103 BAB IV UNIT PEMBANGKIT UAP 4.1 Stasiun Ketel Uap Ketel uap adalah suatu pesawat untuk mengubah air menjadi uap melalui proses pembakaran dengan temperatur dan tekanan yang telah ditentukan dengan bantuan proses pembakaran. Adapun ketel uap yang digunakan untuk PG.Gondang Baru merupakan ketel uap pipa api datar, yaitu gas hasil reaksi pembakaran berada pada bagian dalam pipa, sedangkan air berada pada tabung yang dilewati pipa api. Ada dua macam pipa dalam ketel, yaitu: a. Pipa-pipa api biasa, yaitu pipa yang khusus digunakan untuk mengalirkan gas- gas hasil pembakaran. b. Pipa-pipa penguat, yaitu pipa api yang digunakan sebagai penguat dari kedudukan pipa-pipa api biasa dan front ketel serta mengalirkan gas panas dari pembakaran. Pada PG. Gondang Baru menggunakan 9 buah ketel uap dengan setiap ketelnya mempunyai luas pemanas pada bagian sisi (Vo) antara dan luas permukaan pembakaran (Ro) dengan tekanan rata-rata , serta kapasitas uapnya 5 ton uap/jam dengan suhu . Jenis ketel ini merupakan jenis ketel tekanan dengan kapasitas rendah. Uap air atau steam adalah produk dari ketel uap atau steam boiler. Uap berasal dari air yang diuapkan didalam ketel, sesungguhnya air sudah menerima panas atau kalor dari pembakaran bahan bakar pada dapur ketel. Uap yang kita kenal ada beberapa macam, yaitu: a. Uap jenuh (saturated steam), yaitu uap panas yang berasal dari penguapan ketel dan masih mengandung air. b. Uap panas lanjut (superheated steam), yaitu uap panas yang sudah tidak mengandung air.

Upload: rega-linza

Post on 09-Feb-2016

172 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

reupload

TRANSCRIPT

Page 1: 85215013 Bab IV Ketel Uap

103

BAB IV

UNIT PEMBANGKIT UAP

4.1 Stasiun Ketel Uap

Ketel uap adalah suatu pesawat untuk mengubah air menjadi uap melalui

proses pembakaran dengan temperatur dan tekanan yang telah ditentukan dengan

bantuan proses pembakaran.

Adapun ketel uap yang digunakan untuk PG.Gondang Baru merupakan ketel uap

pipa api datar, yaitu gas hasil reaksi pembakaran berada pada bagian dalam pipa,

sedangkan air berada pada tabung yang dilewati pipa api.

Ada dua macam pipa dalam ketel, yaitu:

a. Pipa-pipa api biasa, yaitu pipa yang khusus digunakan untuk mengalirkan gas-

gas hasil pembakaran.

b. Pipa-pipa penguat, yaitu pipa api yang digunakan sebagai penguat dari

kedudukan pipa-pipa api biasa dan front ketel serta mengalirkan gas panas dari

pembakaran.

Pada PG. Gondang Baru menggunakan 9 buah ketel uap dengan setiap

ketelnya mempunyai luas pemanas pada bagian sisi (Vo) antara

dan luas permukaan pembakaran (Ro) dengan tekanan rata-rata ,

serta kapasitas uapnya 5 ton uap/jam dengan suhu . Jenis ketel ini

merupakan jenis ketel tekanan dengan kapasitas rendah.

Uap air atau steam adalah produk dari ketel uap atau steam boiler. Uap

berasal dari air yang diuapkan didalam ketel, sesungguhnya air sudah menerima

panas atau kalor dari pembakaran bahan bakar pada dapur ketel.

Uap yang kita kenal ada beberapa macam, yaitu:

a. Uap jenuh (saturated steam), yaitu uap panas yang berasal dari penguapan

ketel dan masih mengandung air.

b. Uap panas lanjut (superheated steam), yaitu uap panas yang sudah tidak

mengandung air.

Page 2: 85215013 Bab IV Ketel Uap

104

c. Uap bekas (ofvalas), yaitu uap panas yang telah dipakai pada mesin-mesin

penggerak.

Adapun uap yang dihasilkan oleh ketel uap yang ada pada PG.Gondang Baru

ini dipergunakan untuk keperluan:

a. Menggerakan pesawat tenaga pada stasiun penggilingan.

b. Menggerakan turbin uap pada stasiun pembangkit listrik .

c. Menggerakan pompa-pompa mesin uap.

d. Sebagai supply pemanas pada heater, evaporator, dan stasiun masakan.

Hampir semua peralatan yang ada pada PG.Gondang Baru digerakan oleh

uap, sehingga peralatan ketel uap ini sangat penting. Ketel uap harus dijaga agar

pada waktu penggunaan tidak mengalami kerusakan yang cukup berat, sehingga

mengganggu proses produksi. Dan uap yang dihasilkan harus memenuhi

kebutuhan pabrik.

Air yang dipompakan masuk kedalam ketel uap harus terbebas dari segala

macam kotoran dan minyak supaya tidak menimbulkan kerak dan penyumbatan

pada ketel atau terjadinya over heating pada dinding ketel.

Setelah uap tersebut diproduksi maka uap disalurkan keseluruh pabrik

dengan menggunakan pipa yang terisolasi. Tujuan dari isolasi ini adalah untuk

menjaga temperatur uap sehingga pada tujuan tidak terlalu banyak panas yang

terbuang.

Ketel uap pipa api terdiri dari silinder (tangki) dengan diameter besar

dibagian atas dan dua buah silinder dibagian bawah yang disebut dengan boiler

yang satu sama lain berhubungan. Ketel dikelilingi oleh batu tahan api yang

berfungsi untuk menumpu dan menahan panas hasil pembakaran gas asap

pembakaran.Dengan demikian suhu air didalam tabung akan meningkat dan

mengubah air menjadi uap.

Page 3: 85215013 Bab IV Ketel Uap

105

10

5 Gambar 4.1 Distribusi uap Stasiun Ketel

Page 4: 85215013 Bab IV Ketel Uap

106

4.2 Banyaknya Pemakaian Uap

Pemakaian uap pada suatu perusahaan harus disesuaikan dengan kapasitas

penguapan dari ketel uap atau harus disesuaikan dengan kemampuan dari ketel

bajerij. Ketel Bajerij adalah beberapa ketel uap yang merupakan satu deretan.

Banyaknya uap yang dipakai tergantung dari banyaknya mesin yang

digunakan. Satuan pemakaian uap dalam industri selalu diperhitungkan dengan

membandingkan pemakaian uap dan bahan produksi yang diolah.

Kontrol data perlu dilakukan secara kontinyu sebagai penilaian perusahaan.

Pada ketel uap harus dilengkapi dengan water flow meter, untuk mengetahui

berapa banyak aliran/jam yang dimasukan kedalam ketel uap. Demikian juga

pipa uap keluar, harus dipasang alat steam flow meter, untuk mencatat

pemakaian uap atau uap yang diproduksi ketel tiap jamnya. Angka yang

ditunjukan flow meter dalam satuan ton/jam.

Gas asap yang dihasilkan dari proses pembakaran terlebih dahulu memanasi

boiler sebagian api langsung masuk kepipa-pipa api yang tersusun dalam tangki

lewat bagian belakang, lalu keluar lewat depan pintu keluar dan masuk cerobong.

4.3 Dapur Ketel dan Bahan Bakar

Dapur ketel merupakan tempat pembakaran bahan bakar dengan oksigen.

Dapur ketel ini terletak dibagian bawah ketel sehingga gas asap bisa masuk ke

pipa-pipa api. Dengan demikian konstruksi ketel harus ditembok untuk

menghindari gas hasil pembakaran yang tidak sempurna. Bahan bakar yang

dipergunakan di PG.Gondang Baru berupa ampas tebu hasil penggilingan yang

sudah tersedia, jika ampas tidak cukup maka menggunakan kayu. Pada pemanasan

awal digunakan kayu untuk bahan bakarnya. Konstruksi ketel harus dilengkapi

dengan rangka bakar yang memungkinkan mudahnya abu turun dari ruang bakar.

Bahan bakar ampas tebu ini tergolong ekonomis karena diproduksi oleh PG.

Gondang Baru sendiri. Susunan pipa-pipa api ini adalah susunan bujur sangkar

(segi empat), susunan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 5: 85215013 Bab IV Ketel Uap

107

Gambar 4.2 Ketel Uap Pipa Api

Keterangan :

1. Dom uap, digunakan untuk menampung uap dari dalam tangki ketel

2. Ruang uap, tempat pembentukan uap yang dihasilkan sebelum keluar

3. Pipa api Untuk mengalirkan gas hasil pembakaran

4. Celah untuk mengalirkan gas asap ke cerobong

5. Boulleur

6. Pintu kecil yang diberi kaca untuk melihat api yang berada dalam dapur

7. Celah depan untuk pembersihan yang dipakai untuk mendorong abu yang

berada dibagian atas jembatan api supaya jalan api tidak terganggu

8. Dapur pembakaran bahan bakar

9. Plate cap

10. Manometer

Page 6: 85215013 Bab IV Ketel Uap

108

11. Gelas penduga

12. Katub pengaman

13. Pluit bahaya

14. Garis api

15. Afsluiter uap induk

16. Pipa penguap

4.4 Bagian-bagian Ketel Uap Pipa Api

1. Tangki Ketel

Tangki ketel ini terbuat dari bahan baja lelah tahan panas dengan

penampang bulat yang disambung paku keling. Tebal plat front dibuat

lebih tebal dari pada tangki karena pada front ini dipasang beberapa buah

pipa api, sehingga kedudukannya dapat langsung diril atau dilas dengan

front tersebut.

Pada waktu ketel bekerja, didalam boiler dan tangki ketel diisi air

panas dengan batas ketinggian yang telah ditentukan yaitu tepat

ditengah-tengah gelas penduga dan diatas garis api. Pada bagian atas

tangki terdapat ruang uap dan tekanan kerja tertentu akan dialihkan

keluar melalui absuiler (katup) uap masuk.

Tebal plat badan : 19 mm.

Tebal plat muka : 26 mm.

Diameter ketel : 2400 mm.

2. Pipa Api

Pipa api ini dipasang pada tangki ketel yang ujungnya dirol, dilas

pada muka tangki ketel. Gas asap dari ruang pembakaran akan

memberikan pemanasan pada badan ketel dan boiler masuk lewat ujung

belakang, lewat pipa api selanjutnya kedepan baru keluar dan kesamping

kanan kiri. Badan ketel akan meneruskan panas yang ada disekelilingnya

sehingga air tersebut akan naik suhunya dan berubah menjadi uap.

Page 7: 85215013 Bab IV Ketel Uap

109

Sebagian dari pipa-pipa api ada yang langsung dipasang mur dari

luar dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan muka ketel dan

mengurangi getaran.

3. Cerobong.

Cerobong mempunyai peranan penting dalam suatu instalasi ketel

uap, yaitu:

a. Untuk menarik atau menaikan gas asap dari ruang bakar agar dapat

mengalir pada bagian-bagian ketel kemudian keluar dari ketel.

b. Untuk membuang gas asap bekas yang keluar dari ketel uap, gas asap

ini harus dibuang dengan ketinggian sesuai dengan ketentuan agar

tidak terjadi pencemaran udara. Gas asap ini mengandung debu dari

ruang bakar dan gas-gas yang kurang baik bagi lingkungan, maka cara

mengatasinya cerobong asap harus dibuat tinggi. Debu yang ikut gas

asap dapat diatasi dengan sistem penangkap tabir air. Cerobong dibuat

dari beton bertulang dengan tinggi cerobong ini ditentukan oleh

besarnya tarikan yang diinginkan dari ketentuan-ketentuan yang

berlaku pada daerah cerobong yang akan didirikan.

Cerobong ketel uap di PG. Gondang baru memakai system tarikan

alam, yaitu ketel uap yang aliran udara masuk ruang bakar dan aliran gas

di dalam ketel sampai keluar lewat cerobong terjadi tanpa bantuan alat

lain seperti fan atau blower. Tarikan ini terjadi karena sejumlah tahanan

aliran-aliran gas asap di dalam ketel uap lebih kecil dibanding tarikan

cerobong, sehingga aliran dapat terjadi dengan sendirinya akibat adanya

perbedaan tekanan.

4. Damper

Damper berfungsi sebagai pengatur keluarnya gas bekas yang akan

menuju kecerobong. Jika gas asap keluar melalui cerobong itu kurang,

maka akan mempengaruhi api pada ruang pembakaran. Jika udara

kurang, maka api akan kecil dan mengakibatkan gas asap yang akan

dihasilkan akan berkurang. Hasil pembakaran yang baik, yaitu apabila

Page 8: 85215013 Bab IV Ketel Uap

110

gas asap yang dihasilkan tidak berwarna dan lidah api kelihatan

kekuning-kuningan.

Damper ini dihubungkan dengan bandul melalui kawat baja yang

terletak pada dua buah roda yang dapat mengatur buka pintu asap. Berat

bandul dengan berat damper diperkirakan sama, maka untuk

menentukannya dibuat skala ukuran nomor dari 1-10. Jadi, kita dapat

mengatur pada nomor berdasarkan letak yang terbaik. Pengaturannya

cukup ditarik dengan tangan pada tali bajanya karena tali baja ini

ditumpu oleh dua buah roda. Untuk mencegah agar gesekan roda-roda

tidak terlalu besar maka roda harus diberi pelumas.

5. Boulleur

Boulleur ketel uap PG. Gondang Baru berjumlah dua buah untuk setiap

ketelnya. Fungsi boulleur adalah untuk menampung air pada pengisian

pertama kali dan jika sudah penuh terisi air, maka air akan langsung naik

ke atas melalui leher-leher boiler dan mengisi ketel sampai pada batas

yang telah ditentukan (tengah-tengah gelas penduga).

6. Rangka Bakar.

Rangka bakar adalah tempat untuk membakar bahan bakar (tempat

terjadinya proses pembakaran antara bahan bakar dan oksigen). Rangka

bakar ini terbuat dari beberapa balok besi cor yang disusun sejajar dan

dibuat miring ± . Susunan roaster ini dibuat agak longgar agar abu

hasil pembakaran dapat mudah turun, sehingga tidak mengganggu reaksi

pembakaran.

4.5 Perlengkapan Ketel

1. Katup Pengaman

Katup pengaman ini untuk membuang uap keluar, apabila uap

didalam ketel melebihi tekanan yang diijinkan. Hal ini untuk menjaga

agar ketel tidak meledak karena kekuatan plat tangki ketel tidak kuat

menahan tekanan yang terjadi. Untuk satu ketel uap diperlukan dua buah

Page 9: 85215013 Bab IV Ketel Uap

111

katup pengaman yang besarnya pipa harus diperhitungkan sesuai dengan

diameter ketel dan tekanan maksimumnya.

Katup ketel yang dipergunakan PG. Gondang Baru adalah katub

pengaman dengan beban tidak langsung, yaitu beban yang bekerja dengan

perantara batang dan tuas. Penggunaan beban katup keamanan harus

diperhitungkan, agar dapat terbuka pada waktu diperlukan. Agar katup

dapat bekerja, maka gaya uap yang diijinkan harus sama dengan beban

yang diberikan tuas.

Gaya uap yang diperhitungkan dengan:

G=

.π. .P

Dimana: P= tekanan uap yang diijinkan.

W= ( ).G

Dimana: A= jarak tuas dengan tumpuan.

L= jarak tuas dengan beban (lengan).

Penyebab kemacetan dan kerusakan dari sebuah katup pengaman

adalah:

a. Adanya kotoran yang melekat antara katub pengaman dengan

dudukan tanah.

b. Batang pengungkit terjepit dengan bahan penghantar, maka dengan

pertimbangan tersebut diatas dipasang dua buah katup, dengan tujuan

bila salah satu katup tidak berfungsi masih ada yang dapat

difungsikan.

2. Manometer

Manometer berguna untuk mengetahui tekanan kerja didalam ketel

uap. Manometer dipasang pada daerah yang mudah dilihat dan harus

mendapat penerangan yang cukup. Manometer yang dipasang

mempunyai skala penunjukan pada . Pada sebuah ketel harus

mempunyai minimal satu manometer sebagai alat penunjuk tekanan.

Page 10: 85215013 Bab IV Ketel Uap

112

3. Gelas Penduga

Gelas penduga ini berfungsi untuk mengetahui tinggi rendahnya

permuakaan air didalam ketel uap. Air tidak boleh terlalu tinggi dan tidak

boleh terlalu rendah. Sebagai akibat posisi terlalu tinggi, maka air akan

ikut uap, sehingga terjadi uap basah. Sedangkan posisi terlalu rendah,

maka dapat merusak ketel.

Gambar 4.4 gelas penduga

4. Pluit Bahaya

Alat ini digunakan untuk memberitahu kepada penjaga ketel, apabila air

dalam ketel telah berkurang melampaui batas minimum yang diijinkan.

Pluit bahaya akan berbunyi nyaring apabila air dalam ketel uap tersebut

telah berkurang melampaui batas minimum, sehingga yang masuk dalam

Gambar 4.3 manometer

Page 11: 85215013 Bab IV Ketel Uap

113

pluit bahaya adalah uap panas yang akan melelehkan timah lebur. Untuk

satu ketel harus mempunyai satu set pluit bahaya, titik leleh pada proph

timah yang diperkenankan kira-kira .

5. Kran Pengisi Air Ketel

Fungsi kran pengisi air ketel adalah untuk mengatur air yang harus

dialirkan ke tangki ketel. Kran pengisi air ketel dipasang diatas ketel yang

menghubungkan antara pipa air pengisi ketel dengan pipa pompa pengisi

air ketel.

6. Kran Uap

Alat ini untuk mengatur aliran uap, sehingga dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan. Kran uap ini dipasang sedekat mungkin dengan ketel, yaitu

pada saluran pipa keluar dari ketel.

7. Kran Pembuang Air Ketel

Fungsi dari pembuang air ketel adalah untuk membuang endapan

lumpur secara periodik apabila ketel tersebut dioperasikan. Penempatan

kran pembuangan diletakan pada ketel bagian bawah dengan tujuan agar

memudahkan dalam pembuangan air ketelnya.

4.6 Air Pengisi Ketel

Air pengisi ketel adalah air yang diisikan kedalam ketel untuk diubah

menjadi uap. Air pengisi ketel dapat diperoleh dari air sumur atau air

kondesat. Untuk pengisian dengan air sumur, maka sedapat mungkin bersih

dari unsur garam karena larutan ini dapat menyebabkan korosi pada dinding

ketel dan pipa-pipa api serta menimbulkan endapan-endapan menjadi kerak

yang dapat menyebabkan besi atau pipa-pipa akan keropos dan

menimbulkan kebocoran ketel.

Air pengisi ketel ini dimasukkan kedalam ketel dengan menggunakan

pompa. Tapi sebelum masuk ke dalam ketel air ditampung dulu dalam dom

air pengisi ketel dengan tujuan agar laju aliran air kedalam ketel stabil tidak

terjadi hunting. Jika dialirkan langsung kemungkinan ketel bergetar akibat

Page 12: 85215013 Bab IV Ketel Uap

114

tekanan air yang dipompa. Pada waktu air masuk kedalam ketel akan

menjadi uap dan jumlah air akan berkurang setelah proses pembakaran.

Peranan air dalam proses pembuatan uap ini sangat penting sekali, maka

perlu diperhatikan kondisi atau kandungan airnya. Untuk pengisian awal air

ketel di PG.Gondang Baru berasal dari sumur, sehingga perlu diadakan

proses penyaringan yang disebut proses pelunakan. Hal ini dimaksudkan

untuk membersihkan larutan yang mengakibatkan endapan-endapan ketel.

Pada waktu ketel bekerja, air yang digunakan untuk pengisian adalah air

kondesat, air ini lebih menguntungkan karena:

a. Air kondesat mempunyai suhu yang tinggi ( ) dengan

demikian dapat menghemat bahan bakar pada pembakaran atau pada

waktu pendidihan air tidak membutuhkan waktu yang lama.

b. Air kondesat telah dibersihkan dari unsur-unsur pembentuk kerak,

sehingga tidak perlu dibersihkan atau penyaringan lagi, tetapi perlu

diperhatikan bahwa sering kali air ini bercampur minyak.

Mengingat peranan air dalam ketel tersebut sangat penting, maka

ketinggian air ketel harus diatas garis api atau sekurang-kurangnya tepat

pada garis api tersebut. Jika tinggi air ketel berada dibawah garis api

tersebut maka akan mengakibatkan:

a) Pipa-pipa api yang disusun dibagian atas tangki akan menerima panas

yang berlebihan karena pipa api ini tidak terendam air.

b) Bila pipa-pipa api tersebut mendapat panas yang berlebihan secara

terus menerus dan tidak mendapat pendinginan dari air, maka pipa-

pipa api tersebut akan memuai dengan cepat.

Maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan penjagaan ketel uap yang

selalu menjaga dan mengawasi tinggi rendahnya air ketel dengan bantuan

gelas penduga. Jika air dalam ketel uap terlalu sedikit maka akan

menyebabkan produksi uap akan berkurang dan juga ketel akan meledak.

Page 13: 85215013 Bab IV Ketel Uap

115

4.7 Perawatan dan Pemeliharaan

Jika ketel uap tersebut tidak beroperasi maka harus dirawat dengan

baik supaya umur ketel tahan lama. Untuk perawatan perlu pengontrolan dan

reparasi. Beberapa bagian yang perlu dilakukan pembersihan dan

pemeliharaan adalah:

a. Membersihkan rangka bakar dari kotoran dan sisa abu pembakaran pada

waktu ketel beroperasi.

b. Mengeluarkan abu dan membersihkan badan rangka bakar dan abu yang

ikut terbawa gas asap ke pipa-pipa api.

c. Membersihkan pipa-pipa api dari kerak dengan menggunakan sikat yang

terbuat dari kawat baja yang diberi tangki besi agar mudah masuk

kedalam pipa.

d. Mengurangi air yang berada didalam ketel dengan jalan ketel

dikeringkan agar mudah membersihkan kerak.

Bila keadaan ketel rusak berat (misal sudah terlalu lama operasi atau

sudah tidak mendapat izin dari Depnaker yang menyatakan ketel tersebut

sudah tidak layak pakai), maka ketel tersebut harus diganti.

Tugas dari Depnaker ini adalah mengawasi dan menjaga keselamatan dari

kecelakaan kerja yang membahayakan. Perawatan ketel ini meliputi

perawatan dan pengecekan bagian-bagian ketel dan peralatannya. Masa

perawatan ada tiga, yaitu:

1. Perawatan pada masa giling

Perawatan dan pemeliharaan ketel uap selama masa giling

dimaksudkan untuk mencegah kerusakan yang terjadi akibat dari

pengoperasian ketel yang kurang memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan. Dengan dilakukan perawatan tersebut maka diharapkan ketel

dapat berjalan secara lancar selama beroperasi pada beban penuh. Jenis

perawatan yang dilakukan adalah:

Page 14: 85215013 Bab IV Ketel Uap

116

a. Setiap hari dilakukan pengecekan dan pengontrolan pada seluruh

ketel.

b. Pengontrolan pengisi air dijaga dengan kapasitas yang telah

ditentukan.

c. Katup pengaman dijaga dan distel pada tekanan .

d. Pembersihan abu pada rangka bakar.

e. Pembersihan pada blow down secara periodik.

f. Suhu air masuk dijaga agar stabil antara , hal ini juga

untuk menjaga air agar tidak mengalami penguapan secara tiba-tiba.

Perawatan ketel secara khusus ini dimaksud untuk menghindari

kemacetan dan kerusakan saat beroperasi.

2. Perawatan setelah masa giling:

a. Pada saat akan dihentikannya penggilingan maka air isian ketel

dicampur soda api agar kerak yang ada dalam ketel menjadi lunak dan

mudah dibersihkan.

b. Afsluiter uap induk dom uap ditutup agar uap yang dihasilkan

mengandung butiran-butiran air tidak akan masuk kedalam pipa-pipa

penyaluran uap.

c. Ketel dikosongkan kemudian dibersihkan dari lumpur dan kotoran

yang ada didalam ketel uap.

d. Ketel dibiarkan dingin kemudian ketel dibersihkan dengan melakukan

penggosokan dengan sikat kawat.

e. Pembersihan abu dari dapur ruang bakar dengan cara menarik dari

bawah pintu bahan bakar.

f. Dicek oleh petugas Depnaker agar mendapat pengesahan.

3. Perawatan pada masa tidak giling

Perawatan ketel saat pabrik tidak giling dapat dilakukan dengan:

1) Pembersihan

Bagian-bagian yang perlu dibersihkan:

Page 15: 85215013 Bab IV Ketel Uap

117

a. Ruang bakar, yang termasuk bagian ini adalah pintu bahan bakar,

saringan api, ruang bakar, tempat abu, rangka bakar.

b. Pipa-pipa api, lorong api, boiler dan dinding saluran gas asap hasil

pembakaran.

c. Katup dan kran uap, kran pengisi air ketel, kran pembuangan.

d. Peralatan bantu dan peralatan tambahan ketel.

e. Pembersihan cerobong dan salurannya.

2) Tahapan pemeriksaan dan perbaikan.

Setelah dilakukan pembersihan pada saluran bagian ketel uap dan

peralatan bantuannya, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dari

Depnaker. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Pemeriksaan kering

Dilakukan setelah ketel selesai dibersihkan bagian luar dari

ketel. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan badan ketel, pipa-pipa

api dan peralatannya. Bila terjadi kerusakan maka akan segera

tercatat. Setelah diperoleh data-data kerusakan maka akan segera

dilakukan penggantian peralatan-peralatan yang rusak.

Sedangkan perbaikan yang lain adalah:

a) Mengadakan perbaikan pada alat-alat pengaman atau alat ukur

yang mengalami kerusakan.

b) Mengganti sarangan plat yang telah rusak.

c) Mengadakan perbaikan alat-alat bantu seperti gelas penduga,

drop timah, dan peralatan bantu lainnya.

b. Pemeriksaan basah

Dilakukan dengan memberikan tekanan menggunakan air

dingin. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan air dingin

sampai penuh kemudian diberi tekanan kerja sampai kira-kira

selama kurang lebih 15 menit. Pada tekanan tersebut

maka akan diketahui apakah ada saluran ketel yang bocor.

Page 16: 85215013 Bab IV Ketel Uap

118

3) Tahap percobaan.

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

ketel masih dapat digunakan dengan baik dan untuk mencegah

gangguan pada waktu ketel beroperasi pada beban penuh. Sebelum

dilakukan percobaan, ketel terlebih dahulu dilakukan pemanasan awal

kira-kira selama 15-20 hari agar pemuaian dinding ketel sedikit demi

sedikit bisa menyesuaikan dengan panas pembakaran.

4.8 Cara Kerja Ketel Uap Pipa Api

1. Mula-mula air masuk ke tangki pemanas (ketel pipa api) setelah lewat

daerator yang dialirkan dengan pompa dari bak air. Air dalam tangki

perlahan-lahan mendidih dan dengan waktu tertentu akan berubah

menjadi uap basah. Pemanasan dihasilkan dari api yang berada di dalam

pipa-pipa api.

2. Uap basah yang dihasilkan kemudian dipanasi lanjut pada pemanas lanjut

menjadi uap kering (super heated). Disini uap basah dinaikan tekanannya

dan temperatur sedangkan kapasitasnya tetap selanjutnya uap siap

digunakan untuk menggerakan mesin-mesin uap, misalnya turbin.

3. Dalam penggunaan uap pada waktu menggerakan mesin-mesin secara

teori tidak terjadi pengurangan jumlah (kapasitas) uap, namun secara

aktual akan terjadi pengurangan jumlah uap akibat rugi-rugi mekanik,

kalor dan rugi-rugi lainnya.

4. Uap bekas penggunaan mesin-mesin uap yang telah turun tekanannya,

entalpi dan temperaturnya kemudian masuk kedalam kondensat untuk

diubah menjadi face cair kembali (pendinginan). Akhirnya air yang

dihasilkan masuk ke pemanas lagi dan perlu ditambahkan lagi air isian

sebanding jumlah uap sebanyak jumlah air pada face kering yang hilang

pada waktu penggunaan. Proses ini berlangsung selama ketel uap

beroperasi.

4.9 Data-data Teknik Ketel Uap Pipa Api

1. Ketel Uap No. I

Page 17: 85215013 Bab IV Ketel Uap

119

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1929/4308.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 mm2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 9 kg/cm2.

Panjang badan : 6462 mm.

Diameter badan : 2424 mm.

Tebal plat badan : 24 mm.

Tebal plat muka : 31 mm.

Panjang boilleur : 7172 mm.

Diameter boilleur : 900 mm.

Tebal plat boilleur : 18 mm.

Ukuran leher : Ø300/400 x 6550.

Jumlah pipa api : 90 batang.

Ukuran pipa api : Ø 106/114 x 6550.

Jumlah pipa penguat : 22 batang.

Ukuran pipa penguat : Ø87,5/102 x 6550.

2. Ketel Uap No. II

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1929/ 4907

Type : Boilleur

VO : 350 m2.

RO : 10 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 10 kg/cm2.

Panjang badan : 6462 mm.

Diameter badan : 2424 mm.

Tebal plat badan : 24 mm.

Page 18: 85215013 Bab IV Ketel Uap

120

Tebal plat muka : 31 mm.

Panjang boilleur : 7172 mm.

Diameter boilleur : 900 mm.

Tebal plat boilleur : 18 mm.

Ukuran leher : Ø300/400 x 6550.

Jumlah pipa api : 90 batang.

Ukuran pipa api : Ø106/114 x 6550.

Jumlah pipa penguat : 22 batang.

Ukuran pipa penguat : Ø87,5/102 x 6550.

3. Ketel Uap No. III

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1923/3770.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 5250 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2.

Panjang badan : 6462 mm.

Diameter badan : 2424 mm.

Tebal plat badan : 24 mm.

Tebal plat muka : 31 mm.

Panjang boilleur : 7000 mm.

Diameter boilleur : 900 mm.

Tebal plat boilleur : 15 mm.

Ukuran leher : Ø400/351 x 6550.

Jumlah pipa api : 100 batang.

Ukuran pipa api : Ø106/114 x 6550.

Jumlah pipa penguat : 12 batang.

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550.

4. Ketel Uap No. IV

Page 19: 85215013 Bab IV Ketel Uap

121

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1921/3686.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2

Panjang badan : 6400 mm

Diameter badan : 2400 mm

Tebal plat badan : 17 mm

Tebal plat muka : 30 mm

Panjang boilleur : 7000 mm

Diameter boilleur : 900 mm

Tebal plat boilleur :15mm

Ukuran leher : Ø400/351x6550

Jumlah pipa api : 100 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114x6550

Jumlah pipa penguat : 12 batang

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550

5. Ketel Uap No. V

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1929/4306.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2

Panjang badan : 6400 mm

Diameter badan : 2400 mm

Tebal plat badan : 17 mm

Page 20: 85215013 Bab IV Ketel Uap

122

Tebal plat muka : 30 mm

Panjang boilleur : 7000 mm

Diameter boilleur : 900 mm

Tebal plat boilleur :15mm

Ukuran leher : Ø400/351x6550

Jumlah pipa api : 100 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114x6550

Jumlah pipa penguat : 12 batang

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550

6. Ketel Uap No. VI

Pabrik pembuat : TEN Horn. By Nederland.

Tahun/No : 1979/3736.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2

Panjang badan : 6400 mm

Diameter badan : 2400 mm

Tebal plat badan : 17 mm

Tebal plat muka : 30 mm

Panjang boilleur : 7000 mm

Diameter boilleur : 900 mm

Tebal plat boilleur :15mm

Ukuran leher : Ø400/351 x 6550

Jumlah pipa api : 100 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114 x 6550

Jumlah pipa penguat : 12 batang

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550

7. Ketel Uap No. VII

Page 21: 85215013 Bab IV Ketel Uap

123

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1920/3556.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2

Panjang badan : 6400 mm

Diameter badan : 2400 mm

Tebal plat badan : 17 mm

Tebal plat muka : 30 mm

Panjang boilleur : 7000 mm

Diameter boilleur : 900 mm

Tebal plat boilleur :15mm

Ukuran leher : Ø400/351x6550

Jumlah pipa api : 100 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114x6550

Jumlah pipa penguat : 12 batang

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550

8. Ketel Uap No. VIII

Pabrik pembuat : Stork & Co Hangelo Holland.

Tahun/No : 1920/3556.

Type : Boilleur.

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8 kg/cm2

Panjang badan : 6400 mm

Diameter badan : 2400 mm

Tebal plat badan : 17 mm

Page 22: 85215013 Bab IV Ketel Uap

124

Tebal plat muka : 26 mm

Panjang boilleur : 7000 mm

Diameter boilleur : 900 mm

Tebal plat boilleur : 15mm

Ukuran leher : Ø400/351x6550

Jumlah pipa api : 100 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114x6550

Jumlah pipa penguat : 12 batang

Ukuran pipa penguat : Ø70/83 x 6550

9. Ketel Uap No. IV

Pabrik pembuat : Hanomag.

Tahun/No : 1922/1569.

Type : ketel pipa – pipa api dengan

Boilleur

VO : 300 m2.

RO : 9 m2.

Kapasitas produksi : 4500 kg/jam.

Tekanan kerja : 8,26kg/cm2

Panjang badan : 5910 mm

Diameter badan : 2560 mm

Tebal plat badan : 20 mm

Tebal plat muka : 26 mm

Panjang boilleur : 8298 mm

Diameter boilleur : 1000 mm

Tebal plat boilleur :12mm

Ukuran leher : Ø400/351x6550

Jumlah pipa api : 101 batang

Ukuran pipa api : Ø106/114x6550

Jumlah pipa penguat : 17 batang

Ukuran pipa penguat : Ø96/105 x 5858

Page 23: 85215013 Bab IV Ketel Uap

125

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Pabrik Gula Gondang Baru memiliki kapasitas giling 1500 ton per hari,

dengan menghasilkan produk utama kualitas SHS dan hasil sampingnya

berupa ampas, tetes dan blotong.

2. Kapasitas peralatan yang ada sudah mencukupi untuk menunjang

kapasitas giling.

3. Untuk alat yang berperan penting dalam proses masakan sebaiknya ada

cadangannya, sehingga tidak menggangu proses selanjutnya

4. Ditinjau dari umur, peralatan yang ada di pabrik gula Gondang Baru

sebagian besar sudah tua, sehingga harus dilakukan perawatan yang

intensif dalam masa giling maupun diluar giling.

5. Untuk perawatan alat di PG. Gondang Baru menerapkan sistem

Preventive Maintanance dengan pelaksanaan harian atau sebelum mesin

dioperasikan (sebelum masa giling), dan pada saat mesin mengolah jenis

perlakuan yang dilaksanakan antara lain : inspeksi rutin oleh mandor,

pembersihan, pelumasan, perbaikan, dan penggantian suku cadang.

Dengan waktu pelaksanaan adalah perjam, perhari, bulanan, dan pada

saat berhenti giling.

5.2 SARAN

1. Berikan perhatian serta bimbingan yang lebih baik kepada setiap

karyawan khususnya operator.

2. Utamakan standar keselamatan dari para pekerja lebih diperhatikan

seperti menyediakan alat-alat keselamatan seperti helm, masker, sarung

tangan, kaca mata las dan lain-lain.

Page 24: 85215013 Bab IV Ketel Uap

126

3. Hendaklah dilakukan perbaikan terutama dibagian perpipaan yang

digunakan untuk mengalirkan uap berupa pengisolasian ulang agar suhu

uap yang dialirkan tetap terjaga.

4. Hendaklah para pekerja di beri seragam sesuai pengoperasiannya

sehingga dapat membedakan antara karyawan pabrik dengan orang lain.

5. Berikan kelengkapan alat keselamatan kerja, bagi karyawan terutama

yang bekerja dibagian yang rawan kecelakaan seperti stasiun ketel.

6. Tingkatkan kerja sama antar rekan pekerja dilapangan terutama antara

karyawan pengolahan dan karyawan teknik.

7. Kondisi peralatan harus dijaga sebaik mungkin

8. Pada unigrator lebih ditingkatkan untuk pencacahan tebu, agar proses

penggilingan berjalan dengan baik.