sistem informasi tata naskah

Upload: nikehartika

Post on 07-Jan-2016

77 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Tata Naskah

TRANSCRIPT

  • TUGAS AKHIR

    SISTEM INFORMASI TATA NASKAH

    UPT LABORATORIUM PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN

    MUTU HASIL PERIKANAN SURABAYA

    NIKE HARTIKA

    PROGRAM STUDI D3 SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2013

  • ii

    LEMBAR JUDUL

    SISTEM INFORMASI TATA NASKAH

    UPT LABORATORIUM PENGENDALIAN DAN

    PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN SURABAYA

    TUGAS AKHIR

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dinyatakan Lulus D-3 Sistem Informasi

    pada Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Airlangga

    Oleh :

    NIKE HARTIKA

    NIM. 081001026

    Disetujui Oleh :

    Pembimbing I,

    Drs. Kartono, M.Kom

    NIP. 19600421 198601 1 001

    Pembimbing II,

    Purbandini, S.Si, M.Kom

    NIP. 19710712 200812 2 001

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN NASKAH

    TUGAS AKHIR

    Judul : SISTEM INFORMASI TATA NASKAH

    UPT LABORATORIUM PENGENDALIAN DAN

    PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN SURABAYA

    Penulis : Nike Hartika

    NIM : 081001026

    Pembimbing I : Drs. Kartono, M.Kom

    Pembimbing II : Purbandini, S.Si, M.Kom

    Tanggal Ujian : 26 September 2013

    Disetujui Oleh :

    Pembimbing I,

    Drs. Kartono, M.Kom

    NIP. 19600421 198601 1 001

    Pembimbing II,

    Purbandini, S.Si, M.Kom

    NIP. 19710712 200812 2 001

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Diploma 3 Sistem

    Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Airlangga

    Ir. Dyah Herawatie, M.Si

    NIP. 19671111 199303 2 002

    Ketua Departemen Matematika

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Airlangga

    Dr. Miswanto, M.Si

    NIP. 19680204 199303 1 002

  • iv

    PEDOMAN PENGGUNAAN NASKAH

    LAPORAN TUGAS AKHIR

    Laporan Tugas Akhir ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di

    perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk

    dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seijin penulis dan harus

    menyebutkan sumbernya sesuai dengan kebiasaan ilmiah.

    Dokumen Tugas Akhir ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.

  • v

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur terlimpah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Tugas Akhir dengan judul SISTEM INFORMASI TATA NASKAH UPT

    LABORATORIUM PENGUJIAN DAN PENGENDALIAN MUTU HASIL

    PERIKANAN SURABAYA.

    Dalam Laporan Tugas Akhir ini, penulis mencoba membuat sistem yang

    memudahkan transaksi dan membuat tampilan yang memudahkan penggunanya.

    Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Dosen

    Pembimbing I dan II, yakni Drs. Kartono, M.Kom dan Purbandini, S.Si, M.Kom

    serta semua pihak yang telah membantu atas selesainya Tugas Akhir ini.

    Penulis berharap semoga isi dari Laporan Tugas Akhir ini dapat

    bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

    bagi kemajuan di masa yang akan datang.

    Surabaya, September 2013

    Penyusun,

  • vi

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Syukur alhamdulillah kehadirat Alah SWT karena hanya karena rahmat

    dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Tugas Akhir dengan judul Sistem

    Informasi Tata Naskah UPT Laboratorium Pengujian dan Pengendalian

    Mutu Hasil Perikanan Surabaya ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Dalam pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak

    menemui kendala dan atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini bisa

    diselesaikan. Maka tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1. Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta dan kehidupan, atas semua nikmat

    dan karunia yang telah Engkau berikan.

    2. Kedua orang tua, terutama kepada papa dan mama tercinta, terima kasih atas

    waktu, tenaga, pikiran dan doa yang selama telah dicurahkan untuk penyusun

    hingga dapat menyelesaikan sekolah dengan lancar.

    3. Adik tersayang Erik D.P yang telah memberikan semangat dan membantu

    untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

    4. Drs. Kartono, M.Kom, selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak

    memberi inspirasi, motivasi, masukan dan arahan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Tugas Akhir ini.

    5. Purbandini, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing kedua yang telah

    membimbing, memberi motivasi dan masukan yang sangat membantu dalam

    penyelesaian Tugas Akhir ini.

  • vii

    6. Bapak Rozak, bapak Suhartoyo, staff IT dan ibu Yulia UPT LPPMHP

    Surabaya yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi tentang

    prosedur tata naskah di UPT LPPMHP Surabaya.

    7. Seluruh Dosen yang telah mengajarkan berbagai pelajaran sebagai landasan

    utama kepada penulis sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan

    laporan Tugas Akhir ini.

    8. Teman-teman S1 SI 2010 dan D3 SI 2010 yang selalu bersama-sama berjuang

    diperkuliahan dari awal masuk hingga semester akhir. Terima kasih atas

    kekompakan dan solidaritas kalian yang telah memberikan semangat, saran

    dan bantuan kepada penyusun untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

    Kenangan bersama kalian takkan pernah terlupakan.

    9. Kakak-kakak senior D3 SI 2009, 2008 dan adik junior 2011 yang secara

    langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis menyelesaikan

    Tugas Akhir ini.

    10. Bayu Charisma Putra yang selalu membantu, memberikan saran, waktu,

    sebagai sang motivator dan inspirasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir

    dari awal hingga saat ini.

    11. Jajaran staff Program Studi Diploma III Sistem Informasi, khususnya penjaga

    labkom dan staff TU Mbak Nurul dan Mbak May.

    12. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Proyek Sistem

    Informasi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

    Penyusun,

  • viii

    Nike Hartika, 2013, Sistem Informasi Tata Naskah UPT Laboratorium Pengujian

    dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Surabaya. Tugas Akhir ini dibawah

    bimbingan Drs. Kartono, M.Kom dan Purbandini, S.Si, M.Kom. Program Studi

    Diploma Tiga Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

    Airlangga

    ABSTRAK

    Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu

    Hasil Perikanan (UPT LPPMHP) Surabaya adalah sebuah instansi pemerintah

    yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan dan

    Kelautan di bidang teknis pengelolaan, pelaksanaan pengujian mutu hasil

    perikanan dan teknologi pengolahan hasil perikanan serta melaksanakan

    sertifikasi ekspor hasil perikanan di Jawa Timur. Selama ini proses tata naskah di

    UPT LPPMHP Surabaya masih berlangsung secara manual. Tujuan dari tugas

    akhir ini adalah membuat Sistem Informasi Tata Naskah UPT Laboratorium

    Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Surabaya yang mencakup

    berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses tata naskah yang meliputi proses

    pencatatan surat masuk, proses disposisi surat masuk, proses pembuatan surat

    keluar, proses persetujuan surat keluar, proses pembuatan laporan surat masuk dan

    laporan surat keluar.

    Dalam membuat Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

    yang pertama kali dilakukan adalah menganalisa kebutuhan yang berkaitan

    dengan proses-proses di atas kemudian mendesain sistem dan database. Desain

    sistem digambarkan dengan hierarchy chart dan Data Flow Diagram (DFD).

    Sedangkan untuk mendesain database, proses yang dilakukan adalah membuat

    Conceptual Data Model (CDM) yang kemudian di-generate ke PDM. Dari PDM

    kemudian diimplementasikan ke DBMS. Berdasarkan desain sistem tersebut

    kemudian mendesain form input dan output. Proses terakhir yaitu

    mengimplementasikan desain input dan output sistem yang telah didesain ke

    dalam program dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web.

    Sistem informasi tata naskah ini diimplementasikan dengan cara

    menggambarkan bagan alir untuk menjelaskan alur kerja sistem agar

    mempermudah user dalam membaca alur sistem. Pengujian Sistem Informasi Tata

    Naskah ini dilakukan dengan melakukan serangkaian skenario uji coba dari proses

    surat masuk, proses disposisi dan proses surat keluar atau surat balasan. Sistem

    informasi ini mampu menangani proses disposisi secara online tanpa

    menggunakan kertas dan dapat memudahkan pencarian data surat.

    Kata kunci : sistem informasi, tata naskah, surat masuk, surat keluar

  • ix

    Nike Hartika, 2013, Information System of Documentation of UPT Fisheries

    Quality Control and Testing Laboratory Surabaya. This Final Project had been

    guiding by Drs. Kartono, M.Kom and Purbandini, S.Si, M.Kom. Diploma Three

    of Information System Study Program, Faculty of Science and Technology,

    Airlangga University.

    ABSTRACT

    Technical Unit of Fisheries Quality Control and Testing Laboratory (UPT

    LPPMHP) Surabaya was a government agency that has the task to carry out some

    tasks Marine Fisheries Service in the field of technical and management, test

    execution quality of the fishery and fish processing technology as well as carry

    out export certification of fishery products in East Java. During this process the

    documentation in UPT LPPMHP Surabaya are still done manually. The purpose

    of this final project was to make an Information System of Documentation of UPT

    Fisheries Quality Control and Testing Laboratory Surabaya that covering various

    activities that related with Documentation including recording of incoming mail,

    disposition process, make an outbox process and approval of outbox process.

    The first step on making the Information System of Documentation of UPT

    Fisheries Quality Control and Testing Laboratory Surabaya was analyzing a

    system which was related to the process above then designing the system and

    database. System design was described with hierarchy chart and Data Flow

    Diagram (DFD). While the process to design a database was making Conceptual

    Data Model (CDM) then generated to PDM. Then from PDM are implemented

    into the DBMS. The next process was designing input form and output. The last

    process was implementing the compiled algorithm into web based programming.

    The information system of Documentation are implemented with illustrates

    of flowchart to explain the workflow in order to simplify in the reading grooves

    system for users. Testing software of System Information of Documentation was

    tested with a series of scenarios test from incoming mail process, disposition

    process and outbox process. This information system is capable of handling the

    disposition process online without using paper and can facilitate data retrieval

    letters.

    Keyword : information system, documentation, incoming mail, outbox

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

    LEMBAR PENGESAHAN NASKAH LAPORAN TUGAS AKHIR ............ iii

    PEDOMAN PENGUNAAN NASKAH LAPORAN TUGAS AKHIR........... iv

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

    UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi

    ABSTRAK ....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ....................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

    BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

    1.2 Permasalahan ................................................................................... 2

    1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 3

    BAB II. ANALISA KEBUTUHAN ................................................................ 5

    2.1. Metode Analisa Kebutuhan ............................................................. 5

    2.2. Analisa Permasalahan ...................................................................... 17

    2.3. Kebutuhan Fungsional. .................................................................... 33

    BAB III. DESAIN SISTEM ............................................................................. 34

    3.1. Sistem Kerja Baru. ........................................................................... 34

  • xi

    3.2. Desain Proses ................................................................................... 37

    3.3. Desain Database .............................................................................. 46

    3.4. Desain Input dan Output .................................................................. 65

    BAB IV. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA ................................................ 83

    4.1. Implementasi Sistem ....................................................................... 83

    4.2. Uji Coba Sistem ............................................................................... 97

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 113

    5.1.Kesimpulan ...................................................................................... 113

    5.2.Saran ................................................................................................ 114

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 115

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    No. Judul Gambar Halaman

    2.1 Contoh Struktur Diagram Jenjang .......................................................... 8

    2.2 Bentuk Gane & Sarson. .......................................................................... 10

    2.3 Bentuk DeMarco/Yourdon. .................................................................... 10

    2.4 Eksternal Entity. ..................................................................................... 10

    2.5 Data Store. .............................................................................................. 10

    2.6 Aliran Data (Data Flow). ........................................................................ 10

    2.7 Simbol Entitas. ........................................................................................ 11

    2.8 Simbol Mandatory. ................................................................................. 12

    2.9 Simbol Bukan Mandatory....................................................................... 12

    2.10 Simbol Dependent. ................................................................................. 13

    2.11 Relasi one to one bersifat dominan ......................................................... 13

    2.12 Kardinalitas Satu ke Satu. ....................................................................... 13

    2.13 Kardinalitas Satu ke Banyak. .................................................................. 14

    2.14 Kardinalitas Banyak ke Satu. .................................................................. 14

    2.15 Kardinalitas Banyak ke Banyak.............................................................. 14

    2.16 Struktur Umum Diagram Fishbone. ....................................................... 17

    2.17 Struktur Organisasi. ................................................................................ 18

    2.18 Docflow Penerimaan Surat Masuk.......................................................... 25

    2.19 Docflow Disposisi Surat. ........................................................................ 28

    2.20 Docflow Surat Keluar. ............................................................................ 32

    2.21 Fishbone Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP. ...................... 31

  • xiii

    3.1 Jenjang Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP. ........................39

    3.2 Context Diagram diagram Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya ................................................................................. 42

    3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Sby ......... 43

    3.4 Level 1 Proses Surat Masuk Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya ................................................................................. 44

    3.5 DFD Level 1 Surat Keluar Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    Surabaya ................................................................................................. 45

    3.6 Diagram CDM Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP.............. 47

    3.7 PDM Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya ............. 57

    3.8 Desain Form Halaman Utama. ............................................................... 66

    3.9 Desain Form Login. ................................................................................ 68

    3.10 Desain Form Ubah Password. ................................................................ 68

    3.11 Desain Form Halaman Utama Staf Subbag TU. .................................... 69

    3.12 Desain Form Halaman Utama Staf Seksi Pengujian dan

    Staf Seksi Pengendalian Mutu. ............................................................... 70

    3.13 Desain Form Halaman Utama Ka-Seksi Pengujian dan

    Ka-Seksi Pengendalian Mutu. ...................................................................... 71

    3.14 Desain Form Halaman Utama Ka-subbag TU........................................72

    3.15 Desain Form Halaman Utama Ka-UPT. ................................................. 72

    3.16 Desain Form Lihat Pegawai. .................................................................. 73

    3.17 Desain Form Input Pegawai. .................................................................. 73

    3.18 Desain Form Input dan Lihat Data Kota. ............................................... 74

    3.19 Desain Form Input dan Lihat Data Seksi ............................................... 74

    3.20 Desain Form Input dan Lihat Data Jabatan. ........................................... 75

  • xiv

    3.21 Desain Form Input dan Lihat Data Isi Disposisi. ................................... 75

    3.22 Desain Form Input dan Lihat Data Instansi. ........................................... 76

    3.23 Desain Form Input dan Lihat Data Sifat Surat........................................ 76

    3.24 Desain Form Input Surat Masuk. ............................................................ 77

    3.25 Desain Form Lihat Surat Masuk. ............................................................ 77

    3.26 Detail Data Surat Masuk. ........................................................................ 78

    3.27 Desain Form Hasil Pencarian Surat Masuk. ........................................... 78

    3.28 Desain Form Input Disposisi Surat. ........................................................ 79

    3.29 Desain Form Lihat Disposisi Surat. ........................................................ 79

    3.30 Detail Disposisi Surat Masuk Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya. ................................................................................ 79

    3.32 Desain Form Input Permasalahan Surat Keluar...................................... 80

    3.33 Desain Form Input Surat Keluar............................................................. 80

    3.34 Desain Form Lihat Surat Masuk............................................................. 81

    3.35 Desain Output Surat Keluar. ................................................................... 82

    4.1 Pseudocode Fungsi Surat Masuk ............................................................ 83

    4.2 Pseudocode Fungsi Disposisi Surat ........................................................ 84

    4.3 Pseudocode Fungsi Surat Keluar ............................................................ 84

    4.4 Bagan Alir Login .................................................................................... 85

    4.5 Bagan Alir Menu Utama Staf Subbag TU .............................................. 86

    4.6 Bagan Alir Menu Utama Staf Seksi Pengujian dan Pengendalian Mutu 86

    4.7 Bagan Alir Master................................................................................... 88

    4.8 Bagan Alir Surat Masuk Staf Subbag TU............................................... 89

  • xv

    4.9 Bagan Alir Surat Masuk Staf Seksi Pengujian dan Pengendalian Mutu 89

    4.10 Bagan Alir Surat Keluar Staf Subbag TU............................................... 90

    4.11 Bagan Alir Surat Keluar Staf Seksi Pengujian dan Pengendalian Mutu 91

    4.12 Bagan Alir Menu Utama Ka-UPT. ......................................................... 92

    4.13 Bagan Alir Surat Masuk Ka-UPT. .......................................................... 92

    4.14 Bagan Alir Agenda Surat Keluar Ka-UPT. ............................................ 93

    4.15 Bagan Alir Menu Utama Ka-Subbag TU ............................................... 94

    4.16 Bagan Alir Menu Utama Kasie Pengujian dan Pengendalian Mutu. ...... 94

    4.17 Bagan Alir Agenda Surat Masuk Ka-Subbag TU dan Kasie .................. 95

    4.18 Bagan Alir Agenda Surat Keluar Ka-Subbag TU dan Kasie .................. 96

    4.19 Bagan Alir ganti password dan logout ................................................... 97

    4.20 Halaman Login User ............................................................................... 98

    4.21 Form Ubah Password ............................................................................. 98

    4.22 Form input surat masuk .......................................................................... 99

    4.23 Form Input Surat Keluar.. ....................................................................... 99

    4.24 Pilih Masalah Klasifikasi Surat .............................................................. 101

    4.25 Pilih Kegiatan Surat................................................................................101

    4.26 Input Sifat Pada Form Surat Keluar.......................................................101

    4.27 Input Tujuan Pada Form Surat Keluar.................................................... 102

    4.28 Form Input Surat Keluar ......................................................................... 102

    4.29 Output Data Surat Keluar ....................................................................... 102

    4.30 Lihat Disposisi Surat Keluar (balasan) oleh Staf .................................... 103

    4.31 Form Balas Surat Masuk ........................................................................ 103

  • xvi

    4.32 Tabel Surat Keluar yang telah disetujui.................................................. 104

    4.33 Tabel Surat Keluar oleh Kasie ................................................................ 104

    4.34 Form Persetujuan Surat Keluar Kasie .................................................... 104

    4.35 Tabel Hasil Persetujuan Surat Keluar Kasie ........................................... 105

    4.36 Tabel Persetujuan Surat Keluar oleh Ka-UPT ........................................ 105

    4.37 Form Persetujuan Surat Keluar oleh Ka-UPT. ....................................... 106

    4.38 Tabel Hasil Persetujuan Surat Keluar oleh Ka-UPT .............................. 106

    4.39 Hasil Output Naskah Surat Keluar ......................................................... 107

    4.40 Tabel Data Surat Keluar Belum Terkirim .............................................. 108

    4.41 Tabel Data Surat Keluar Terkirim .......................................................... 108

    4.42 Tabel Surat Masuk .................................................................................. 109

    4.43 Form Input Disposisi Surat ..................................................................... 110

    4.44 Output Tabel Disposisi Surat .................................................................. 110

    4.45 Form Cari Surat Keluar .......................................................................... 111

    4.46 Tabel Hasil Cari Surat Keluar................................................................. 111

    4.47 Form Cari Surat Masuk .......................................................................... 112

    4.48 Tabel Hasil Cari Surat Masuk................................................................. 112

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    No. Judul Tabel Halaman

    2.1 Tabel Simbol-simbol Document Flow Diagram..................................... 9

    2.2 Tabel Simbol-simbol Bagan Alir ............................................................ 15

    3.1 Obyek dalam PDM ................................................................................. 56

    3.2 Struktur Tabel Pegawai........................................................................... 58

    3.3 Struktur Tabel Sifat Surat ....................................................................... 58

    3.4 Struktur Tabel Kota ................................................................................ 59

    3.5 Struktur Tabel Jabatan ............................................................................ 59

    3.6 Struktur Tabel Otoritas ........................................................................... 59

    3.7 Struktur Tabel Divisi .............................................................................. 60

    3.8 Struktur Tabel klasifikasi kearsipan ....................................................... 60

    3.9 Struktur Tabel kegiatan........................................................................... 60

    3.10 Struktur Tabel detail kegiatan. ................................................................ 61

    3.11 Struktur Tabel Instansi. ........................................................................... 61

    3.12 Struktur Tabel Isi Disposisi. ................................................................... 62

    3.13 Struktur Tabel Surat Masuk. ................................................................... 62

    3.14 Struktur Tabel Disposisi. ........................................................................ 63

    3.15 Struktur Tabel Surat Keluar. ................................................................... 63

    3.16 Struktur Tabel berisikan. ........................................................................ 64

    3.17 Struktur Tabel detail dis.......................................................................... 64

    3.18 Struktur Tabel mengirim sk .................................................................... 65

    3.19 Tabel Komponen Output Input. .............................................................. 65

  • xviii

    4.1 Hasil pengujian login dan ubah password...........................................104

    4.2 Hasil pengujian pencatatan surat masuk.............................................105

    4.3 Hasil pengujian pembuatan surat keluar (balasan)...............................109

    4.4 Output pengujian disposisi surat........................................................110

    4.5 Output pengujian cari data surat........................................................112

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Judul Lampiran

    1. Lampiran I Dokumen Pendukung

    2. Lampiran II Interview Outline

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu

    Hasil Perikanan (UPT LPPMHP) Surabaya adalah sebuah instansi pemerintah

    yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan dan

    Kelautan di bidang teknis pengelolaan, pelaksanaan pengujian mutu hasil

    perikanan dan teknologi pengolahan hasil perikanan serta melaksanakan

    sertifikasi ekspor hasil perikanan di Jawa Timur. Selama ini proses tata naskah di

    UPT LPPMHP Surabaya masih berlangsung secara manual. Tata naskah diartikan

    sebagai alat komunikasi kedinasan dalam bentuk tertulis yang dibuat dan atau

    dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dilingkungan pemerintah kabupaten /

    kota dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan di

    daerah.

    Pada proses manual ini banyak sekali masalah yang terjadi dimulai dari

    proses surat masuk diterima sampai dengan proses disposisi surat diantaranya

    yaitu, sering terselip surat tersebut jika surat tidak segera disampaikan kepada

    yang dituju, dan susahnya pencarian data surat masuk ketika surat tersebut sedang

    dikelolah. Selain itu belum ada tempat khusus pengarsipan berkas-berkas surat,

    penyimpanan berkas surat belum terstruktur karena membutuhkan waktu yang

    lama, dan berkas surat terpisah-pisah karena disimpan berdasarkan pembuatan

  • 2

    surat keluar. Peranan sumber daya manusia dari masing-masing seksi masih

    merangkap pekerjaan yang menyebabkan terhambatnya informasi pencarian surat

    masuk yang saat dikelolah. Sedangkan permasalahan pada proses surat keluar

    yaitu persetujuan (acc) surat keluar terhambat karena Kepala UPT tidak selalu

    berada di tempat yang dapat menyebabkan mengurangi nilai surat.

    Dengan melihat permasalahan diatas maka diperlukan adanya pemecahan

    masalah dengan melakukan analisa kebutuhan, merancang dan membuat

    implementasi untuk Sistem Informasi Tata Naskah Berbasis Website yang di

    online-kan dalam lingkup internal.

    1.2 Permasalahan

    1.2.1 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka didapatkan rumusan

    permasalahan sebagai berikut:

    Bagaimana merancang dan membuat Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya yang dapat mengatasi permasalahan pada proses surat masuk,

    disposisi dan surat balasan atau surat keluar?

    1.2.2 Batasan Masalah

    Batasan masalah pada perancangan dan pembuatan aplikasi sistem ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Proses pencatatan surat masuk

    2. Proses disposisi surat masuk

  • 3

    3. Proses pembuatan surat keluar

    4. Proses persetujuan surat keluar

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    1.3.1 Tujuan

    Dengan adanya uraian permasalahan di atas, tujuan pembuatan sistem ini

    antara lain:

    a. Merancang dan membuat Sistem Informasi Tata Naskah yang dapat

    mengatasi permasalahan pada proses pencatatan surat masuk, disposisi surat

    masuk, hingga surat keluar atau surat balasan.

    b. Mempermudah dalam pembuatan surat keluar secara cepat dan mudah

    sehingga menghasilkan suatu informasi yang lebih terpadu, efisien dan

    meminimalisir terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan data.

    1.3.2 Manfaat

    Pembuatan Sistem Informasi Tata Naskah dapat memberikan manfaat bagi

    instansi, antara lain:

    a. Instansi dapat mempermudah dalam pengolahan data terutama dalam

    pengolahan data pencatatan surat masuk, pendisposisian surat masuk,

    pembuatan surat keluar atau balasan.

    b. Mempermudah melacak surat masuk yang sedang dikelolah.

    c. Pengarsipan data lebih akurat dan aman sehingga tingkat kesalahan dapat

    diminimalisasi.

  • 4

    d. Mempermudah pencarian data yang sudah lama, apabila arsip tersebut

    dibutuhkan.

    e. Mengurangi resiko naskah surat yang terselip dan surat yang rusak.

  • 5

    BAB II

    ANALISA KEBUTUHAN

    Analisa kebutuhan sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai

    sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai

    fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah

    sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang

    sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input

    yang lain.

    Berikut merupakan analisa kebutuhan dari Sistem Informasi Tata Naskah

    UPT LPPMHP Surabaya yang meliputi bagian bagian yang terlibat dalam

    sistem kerja dan dokumen dokumen yang digunakan dalam sistem.

    2.1 Metode Analisa Kebutuhan

    Dalam analisa kebutuhan dibutuhkan suatu metode untuk menganalisa dan

    desain sistem yang digunakan untuk perancangan dan pembuatan aplikasi.

    2.1.1 Metode Analisa Kebutuhan dan Desain Sistem

    Analisa terstruktur adalah sebuah teknik model-driven dan berpusat pada

    proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefinisikan

    persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau keduanya (Jeffrey

    L.Whitten, Lonnie D. Bentley & Kevin Dittman, 2004). Analisa sistem adalah

    proses memahami sistem yang sedang berjalan beserta masalahnya, menguraikan

  • 6

    kebutuhankebutuhan informasi dan menetapkan prioritas untuk pekerjaan sistem

    selanjutnya. Untuk mendefinisikan kebutuhan data dalam suatu pendekatan

    process-oriented akan dijalankan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem

    yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).

    2. Pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya

    (mendefinisikan input, proses, dan output).

    3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan

    memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

    4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap

    sebelumnya.

    5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah

    ditawarkan tersebut.

    6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah

    dilakukan terhadap sistem.

    Pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut pendekatan problem-

    oriented adalah karena dimulai dengan suatu masalah. Masalah dapat baik atau

    buruk atau dapat menjadi suatu ancaman bagi instansi atau peluang untuk

    dieksploitasi. Setelah masalah teridentifikasi, data dan pemrosesan yang

    berhubungan dengan solusi masalah tersebut juga akan dapat ditentukan.

    Kekuatan dari pendekatan process-oriented adalah bahwa pendekatan ini dapat

    mengatasi masalah dengan baik. Sekumpulan diagram tentang keterhubungan

    antar data, seperti :

  • 7

    A. Diagram Jenjang

    Sistem kompleks biasanya terlalu sulit untuk dipahami secara menyeluruh

    pada saat ditampilkan sebagai suatu keseluruhan (dalam artian sebagai suatu

    proses tunggal). Oleh karena itu, dalam analisis sistem kita memisahkan sistem

    menjadi subsistem komponennya, yang diuraikan menjadi subsistem yang lebih

    kecil, sampai kita mendapatkan subset yang mampu dikelolah dari keseluruhan

    sistem. Teknik ini disebut dekomposisi. Dekomposisi adalah kegiatan

    menguraikan sistem menjadi subsistem, proses, dan subproses komponennya.

    Tiap tingkatan abstraksi menampilkan detail lebih banyak atau lebih sedikit

    mengenai keseluruhan sistem atau subset sistem tersebut. Diagram dekomposisi

    yang juga dinamakan bagan hierarki, menunjukkan dekomposisi fungsional top-

    down dan struktur sistem. Diagram dekomposisi pada dasarnya adalah alat

    perencanaan untuk model proses yang lebih detail, yang disebut diagram aliran

    data (Jeffrey L.Whitten, Lonnie D. Bentley & Kevin Dittman, 2004). Untuk

    melakukannya, diberlakukan aturan berikut :

    a. Tiap proses dalam diagram dekomposisi merupakan proses induk, proses

    anak, (dari suatu induk), atau keduanya.

    b. Induk harus memiliki dua anak atau lebih satu anak tunggal tidak

    masuk akal karena tidak akan menunjukkan detail tambahan mengenai

    sistem tersebut.

    c. Dalam sebagian besar standar pendiagraman dekomposisi, satu anak

    dapat hanya memiliki satu induk.

  • 8

    d. Pada akhirnya, anak dari satu induk dapat menjadi induk dari anak-

    anaknya sendiri.

    Diagram dekomposisi disebut sebagai diagaram jenjang atau dapat disebut

    juga Hierarchy plus Input-Proses-Output (HIPO). Tools desain sistem yang

    digunakan untuk menggambarkan hubungan dari fungsi atau proses di dalam

    sistem secara berjenjang. Memudahkan dalam memahami fungsi sistem beserta

    keterhubungannya, kemudian diimplementasikan dalam program. Gambar 2.1 di

    bawah ini adalah contoh gambar diagram jenjang.

    0

    Proses Umum

    1

    Proses 1

    3

    Proses 3

    4

    Proses 4

    2

    Proses 2

    1.1

    Proses 1.1

    2.1

    Proses 2.1

    3.1

    Proses 3.1

    4.1

    Proses 4.1

    1.2

    Proses 1.2

    1.3

    Proses 1.3

    2.2

    Proses 2.2

    4.2

    Proses 4.2

    Gambar 2.1 Contoh Struktur Diagram Jenjang

    B. Bagan Alir Dokumen (Flow of Document)

    Bagan Alir Dokumen (Flow of Document) atau disebut juga bagan alir

    formulir (form flow chart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

  • 9

    menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya

    (Jeffrey L.Whitten, Lonnie D. Bentley & Kevin Dittman, 2004). Bagan alir

    dokumen ini berfungsi untuk menggambarkan proses saat ini. Komponen dari

    bagan tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1 Tabel Simbol-Simbol Document Flow Diagram

    Gambar Penjelasan

    Menunjukan Dokumen input dan output baik

    proses manual, mekanik atau komputer.

    Menunjukan kegiatan manual.

    Menunjukan Kegiatan Proses dari operasi

    program komputer.

    Menunjukan Arus dari Proses

    Penghubung Kesatu halaman atau halaman lain

    Menunjukan Kegiatan Pengarsipan

    C. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

    Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data

    melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut.

    Jeffrey L.Whitten (2004) menjelaskan gambat dan simbol dari diagram alir data

    sebagai berikut :

    a. Persegi panjang bersudut tumpul menyatakan proses atau bagaimana

    tugas dikerjakan. Proses adalah kerja yang dilakukan pada atau sebagai

    respons terhadap aliran data masuk atau kondisi. Notasi pemodelan

    proses yang berbeda menggunakan lingkaran (notasi DeMarco/Yourdon)

    atau persegi empat (notasi SSADM/IDEFo). Pilihannya sering tergantung

  • 10

    pada metodelogi dan fitur-fitur peralatan CASE. Notasi proses bentuk

    Gane & Sarson dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan notasi proses bentuk

    DeMarco/Yourdon dapat dilihat pada Gambar 2.3.

    Gambar 2.2 Bentuk Gane & Sarson

    Gambat 2.3 Bentuk DeMarco/Yourdon

    b. Persegi empat menyatakan agen eksternal (entitas luar) batasan sistem

    tersebut. Entitas luar dapat berupa orang, organisasi dan sistem informasi

    lain. Simbol entitas luar dapat ditunjukkan pada Gambar 2.4.

    Gambar 2.4 Entitas luar ( Eksternal Entity)

    c. Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut

    file atau database. Notasi data store dapat dilihat pada Gambar 2.5.

    Gambar 2.5 Data Store

    d. Aliran data menunjukkan input data ke proses atau output data dari

    proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukkan pembuatan,

    pembacaan, penghapusan, atau pembaruan data dalam file atau database.

    Notasi aliran data dapat dilihat pada Gambar 2.6.

    Gambar 2.6 Aliran Data (Data Flow)

    Nama Proses

    Nama Proses

  • 11

    D. Conceptual Data Model (CDM)

    Dalam pembuatan database dapat diawali dengan membuat desain pada

    tingkatan konseptual, yaitu disebut Conceptual Data Model (CDM). CDM

    merupakan analisa struktur data dari sebuah Sistem Informasi untuk melakukan

    identifikasi entitas, attribut dan relasi antar entitas. CDM menguraikan hubungan

    konseptual dari sistem informasi tanpa memperhatikan struktur fisik sebenarnya.

    Berikut adalah objek-objek yang digunakan dalam CDM dan dikemukakan

    oleh Winarko (2006) akan dijelaskan sebagai berikut:

    1. Entitas

    Entitas adalah kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep

    tentang apa yang kita perlukan untuk men-capture dan menyimpan data. Entitas

    ditunjukkan pada Gambar 2.7.

    Gambar 2.7. Simbol Entitas

    Tampilan pada simbol Entitas :

    a. Identifier yaitu identitas dari entitas dan bergaris bawah.

    b. Atribut yaitu sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas.

    c. Data tipe yaitu properti sebuah atribut yang mengidentifikasi tipe data

    apa yang dapat disimpan pada atribut

    2. Data Item

    Data item adalah sebagai penjelasan-penjelasan dari entitas yang

    membedakan dengan entitas lain berfungsi sebagai dasar sebuah informasi.

    Ent_1

  • 12

    3. Relationship

    Relationship merupakan hubungan yang terjadi antara entitas.

    4. Kardinalitas Relasi

    Kardinalitas relasi adalah sebuah bilangan yang menunjukkan jumlah

    maksimum elemen dari sebuah entitas yang dapat berelasi dengan elemen dari

    entitas yang lain. Berikut ini adalah sifat-sifat relasi dalam CDM, yaitu :

    a. Mandatory

    Mandatory berarti hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua

    harus memiliki nilai (harus diisi). Mandatory ditunjukkan pada Gambar 2.8.

    Gambar 2.8. Simbol Mandatory

    b. Bukan Mandatory

    Bukan mandatory berarti hubungan antara entitas pertama dengan entitas

    kedua tidak harus memiliki nilai (boleh tidak diisi). Bukan mandatory ditunjukkan

    pada Gambar 2.9.

    Gambar 2.9. Simbol Bukan Mandatory

    c. Dependent

    Relasi bersifat dependent berkaitan dengan konsep strong entity dan weak

    entity. Relasi dependent dari entitas A ke entitas B, berarti bahwa keberadaan

    entitas A bergantung pada keberadaan entitas B. Entitas A tidak mungkin ada jika

    tidak ada entitas B dimana entitas A bersifat weak entity. Tanda | berarti

  • 13

    mandatory, sedangkan tanda o berarti bukan mandatory. Dependent ditunjukkan

    pada Gambar 2.10.

    Gambar 2.10 Simbol Dependent

    d. Dominan (Dominant)

    Sifat relasi dominan hanya terjadi pada relasi one to one. Sifat dominan

    digunakan untuk memberi masuknya primary key (PK) suatu tabel menjadi

    foreign key (FK) pada tabel relasinya pada saat di generate menjadi Physical Data

    Model (PDM). Sifat relasi dominan dapat ditunjukkan pada Gambar 2.11.

    Gambar 2.11 Relasi one to one bersifat dominan

    Kardinalitas relasi dalam CDM dapat berupa :

    a) Satu ke Satu (one to one)

    Setiap elemen dari entitas pertama dapat berhubungan dengan maksimal

    satu elemen pada entitas kedua. Sebaliknya, setiap elemen dari entitas kedua dapat

    berhubungan dengan maksimal satu elemen pada entitas pertama. Kardinalitas

    satu ke satu (one to one) ditunjukkan pada Gambar 2.12.

    Gambar 2.12 Kardinalitas Satu ke Satu

    b) Satu ke Banyak (one to many)

    Hubungan one to many berarti setiap elemen dari entitas pertama dapat

    berhubungan dengan maksimal banyak elemen dari entitas kedua. Sebaliknya,

    setiap elemen dari entitas kedua dapat berhubungan dengan maksimal satu elemen

    B A

  • 14

    dari entitas pertama. Kardinalitas satu ke banyak (one to many) ditunjukkan pada

    Gambar 2.13.

    Gambar 2.13 Kardinalitas Satu ke Banyak

    c) Banyak ke Satu (many to one)

    Hubungan many to one, setiap elemen dari entitas pertama dapat

    berhubungan dengan maksimal satu elemen dari entitas kedua. Sebaliknya, setiap

    elemen dari entitas kedua dapat berhubungan dengan maksimal banyak elemen

    dari entitas pertama. Kardinalitas banyak ke satu (many to one) ditunjukkan pada

    Gambar 2.14.

    Gambar 2.14 Kardinalitas Banyak ke Satu

    d) Banyak ke Banyak (many to many)

    Setiap elemen dari entitas pertama dapat berhubungan dengan maksimal

    banyak elemen dari entitas kedua. Dan sebaliknya, setiap elemen dari entitas

    kedua dapat berhubungan dengan maksimal banyak elemen dari entitas pertama.

    Kardinalitas banyak ke banyak ditunjukkan pada Gambar 2.15.

    Gambar 2.15 Kardinalitas Banyak ke Banyak

    E. Bagan Alir

    Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

    secara keseluruhan dari sistem dan menjelaskan urutan prosedur - prosedur yang

    ada di sistem. Simbol simbol yang digunakan dalam bagan alir sistem dijelaskan

    oleh Winarko (2006) dapat dilihat pada Tabel 2.2.

  • 15

    Tabel 2.2 Tabel Simbol-Simbol Bagan Alir

    Gambar Penjelasan

    Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program

    komputer

    Menunjukkan input yang dilakukan secara manual

    dengan keyboard

    Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

    Menyatakan proses input dan output tanpa

    tergantung dengan jenis peralatannya

    Digunakan untuk menyatakan jalannya arus suatu

    proses

    Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses

    lainnya dalam halaman/lembar yang sama

    Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses

    lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda

    Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari

    suatu proses

    Digunakan untuk penyeleksian kondisi di dalam

    program

    Simbol Dokumen yaitu simbol yang digunakan

    untuk mencetak data ke printer

    Simbol Database yaitu symbol yang menunjukkan

    input/ output menggunakan database

    2.1.2 Fishbone Diagram

    Metode analisa kebutuhan sistem pengelolahan tata naskah surat masuk ini

    menggunakan fishbone diagram dikenal juga sebagai diagram Ishikawa untuk

    menganalisis, mengidentifikasi, dan menyelesaikan masalah. Konsep dasar dari

  • 16

    diagram fishbone adalah nama masalah yang mendapat perhatian dicantumkan di

    sebelah kanan diagram (atau pada kepala ikan) dan penyebab masalah yang

    mungkin digambarkan sebagai tulang-tulang dari tulang utama. Secara khusus,

    tulang-tulang ini mendeskripsikan empat kategori dasar: material, mesin,

    kekuatan manusia. Nama lain dapat digunakan untuk menyatakan masalah.

    Kategori alternatif atau tambahan meliputi tempat, prosedur, kebijakan dan orang

    atau lingkungan sekeliling, pemasok, sistem, dan keterampilan. Kuncinya adalah

    memiliki tiga sampai enam kategori utama yang mencakup semua area penyebab

    yang mungkin.

    Diagram fishbone bertujuan untuk menemukan akar permasalahan dari

    suatu masalah, fokus pada permasalahan khusus, agar diskusi / brainstorming

    tidak beralih pada isu lain yang tidak relevan, identifikasi area permasalahan yang

    kurang data atau informasi. Diagram fishbone tepat digunakan untuk mendapatkan

    beberapa hal yaitu perhatian utama untuk suatu permasalahan khusus, fokus pada

    penyebab bukan gejala, mengelola dan menampilkan secara grafik berbagai teori

    tentang akar permasalahan yang mungkin ada, menunjukkan hubungan antara

    berbagai faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan pemahaman terhadap

    kondisi dan kebiasaan proses.

    Gambar 2.16 adalah gambar diagram fishbone dimana problem merupakan

    permasalahan utama dari sistem yang akan dibangun. Tulang rusuk yang besar

    (Main cause) adalah penyebab utama dari permalasahan utama. Level 1 cause

    adalah penyebab dari main cause dan seterusnya (Jeffrey L.Whitten, Lonnie D.

    Bentley & Kevin Dittman, 2004).

  • 17

    Gambar 2.16 Struktur Umum Diagram Fishbone

    2.2 Analisa Permasalahan

    Untuk menganalisa kebutuhan sistem metode survei yang dilakukan yaitu

    dengan wawancara dan analisa dokumen. Wawancara dilakukan dengan berbagai

    pihak diantaranya Ka-UPT, Ka-Subbag TU, tim IT UPT LPPMHP SBY, dan Staf

    Subbag TU. Tujuan wawancara untuk mengetahui permasalahan dan kendala pada

    sistem saat ini yang sedang berjalan, mengetahui proses atau prosedur kerja, dan

    mendapatkan data yang ada dalam proses sistem tersebut.

    2.2.1 Profil UPT LPPMHP Surabaya

    UPT. Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan

    (LPPMHP) Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perikanan dan

    Kelautan Provinsi Jawa Timur. Hal ini didasarkan pada peraturan Gubernur Jawa

    Timur Nomor 41 tahun 2007.

    2.2.1.1 Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian

    dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah

  • 18

    Provinsi Jawa Timur Nomor 131 tahun 2008 terdiri dari Kepala UPT, Sub Bagian

    Tata Usaha, Seksi Pengujian dan Seksi Pengendalian Mutu.

    Kepala UPT LPPMHP Surabaya

    Sub Bagian Tata Usaha

    Seksi Pengujian Seksi Pengendalian Mutu

    Gambar 2.17 Struktur organisasi

    2.2.1.2 Sejarah Singkat UPT LPPMHP Surabaya

    UPT. LPPMHP Surabaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

    Dinas Perikanan dan Kelautan di bidang teknis pengelolaan, pelaksanaan

    pengujian mutu hasil perikanan, dan teknologi pengolahan hasil perikanan serta

    melaksanakan sertifikasi ekspor hasil perikanan di Jawa Timur.

    Untuk melaksanakan tugas UPT. LPPMHP Surabaya mempunyai tugas :

    1. Penyusunan rencana dan program kegiatan pengujian mutu hasil

    perikanan.

    2. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana untuk pengujian mutu hasil

    perikanan.

    3. Pelaksanaan pengujian dan pengawasan mutu hasil perikanan.

    4. Pelaksanaan pengembangan teknologi pengolahan hasil perikanan.

    5. Pelaksanaan sertifikasi mutu hasil perikanan untuk kepentingan ekspor dan

    non ekspor.

    6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perikanan

    dan Kelautan.

  • 19

    2.2.1.3 Visi dan Misi

    a. Visi UPT LPPMHP Surabaya

    Pemangku sertifikasi ekspor hasil Perikanan terprima 2012.

    b. Misi UPT LPPMHP Surabaya

    Ekspor hasil Perikanan lancar dengan jaminan mutu dan kemanan handal

    melalui sertifikasi "Cetak Biru"

    2.2.1.4 Lokasi UPT LPPMHP Surabaya

    UPT LPPMHP Surabaya berada di jalan Pagesangan II No. 58 B

    Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Telepon 031 8294692 93, Faks. 031

    8280115, Email : [email protected] (www.lppmhpsby.com).

    2.2.1.5 Deskripsi Pekerjaan

    Penjelasan tentang tugas dari tiap-tiap jabatan di UPT LPPMHP Surabaya

    adalah sebagai berikut :

    1. Kepala UPT

    Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

    Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur.

    2. Sub Bagian Tata Usaha

    Dipimpin seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam

    menjalankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

    UPT Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya.

  • 20

    3. Seksi Pengujian

    Seksi pengujian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Pengujian yang dalam

    menjalankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai

    Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan.

    4. Seksi Pengendalian Mutu

    Seksi Pengendalian Mutu dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam

    menlaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

    UPT Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.

    2.2.2 Dokumen yang digunakan

    Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem kerja tata naskah UPT.

    LPPMHP Surabaya saat ini dapat dilihat pada lampiran I, antara lain :

    1. Kartu Kendali

    Kartu kendali ini digunakan untuk pencatatan surat masuk dan untuk

    mengetahui surat masuk yang sedang dikelola. Kartu kendali terdiri atas tiga

    rangkap yaitu warna putih, kuning dan merah dengan ketentuan sebagai berikut :

    a) Kartu kendali warna putih untuk pengendali sebagai alat kontrol.

    b) Kartu kendali warna kuning sebagai pengganti arsip selama naskah

    dinas bersangkutan masih berada di file unit pengolah.

    c) Kartu kendali warna merah untuk tata usaha pengolah.

  • 21

    2. Lembar Disposisi

    Lembar disposisi ini digunakan untuk keputusan disposisi oleh Ka-UPT

    bahwa surat masuk tersebut akan dikelola lebih lanjut atau hanya diarsip oleh Sub

    Bagian Tata Usaha.

    3. Pengendali Surat Keluar

    Pengendali surat keluar ini digunakan mencatat data-data surat keluar yang

    berisikan nomor urut, nomor berkas, alamat tujuan, tanggal, perihal, nomor

    petunjuk dan nomor.

    2.2.3 Bagian yang Terlibat

    Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem informasi tata naskah dinas di

    UPT LPPMHP Surabaya adalah sebagai berikut:

    1. Ka-UPT

    Ka-UPT bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan

    Propinsi Jawa Timur dan tugas pokoknya adalah Memimpin, mengkoordinasikan,

    mengawasi dan mengendalikan pengujian mutu hasil perikanan, ketatausahaan

    dan pelayanan masyarakat. Memiliki wewenang melihat semua surat masuk,

    mengisi lembar disposisi surat, dan menyetujui surat keluar atau surat balasan.

    2. Ka-Subbag TU

    Ka-Subbag TU hanya dapat melihat surat masuk, disposisi surat masuk,

    surat keluar atau surat balasan dan melihat laporan surat masuk dan surat keluar.

    3. Staf Subbag TU

    Staf Subbag TU menerima surat masuk, mencatat surat pada agenda surat

    masuk, menyerahkan surat masuk kepada Ka-Subbag TU, mengarsip surat-surat

  • 22

    masuk, mengarsip kartu kendali, dan memberi nomor naskah surat keluar atau

    balasan.

    4. Kepala Seksi Pengujian

    Kepala Seksi Pengujian (Kasie Pengujian) dapat melihat surat masuk,

    disposisi surat masuk, merevisi surat keluar atau surat balasan dan melihat laporan

    surat masuk dan surat keluar.

    5. Staf Seksi Pengujian

    Staf seksi Pengujian menerima surat masuk dari staf Subbag TU, mencatat

    surat pada agenda surat masuk seksi, menyerahkan surat masuk kepada Kasie

    Pengujian, mengarsip surat-surat masuk dan keluar, mengarsip kartu kendali, dan

    membuat laporan surat masuk untuk Seksi Pengujian.

    6. Kepala Seksi Pengendalian Mutu

    Kepala Seksi Pengendalian Mutu (Kasie Pengendalian Mutu) dapat

    melihat surat masuk, disposisi surat masuk, merevisi surat keluar atau surat

    balasan dan melihat laporan surat masuk dan surat keluar.

    7. Staf Seksi Pengendalian Mutu

    Staf seksi Pengendalian mutu menerima surat masuk dari staf Subbag TU,

    mencatat surat pada agenda surat masuk seksi, menyerahkan surat masuk kepada

    Kasie Pengendalian Mutu, mengarsip surat-surat masuk dan keluar, mengarsip

    kartu kendali, dan membuat laporan surat masuk untuk Seksi Pengendalian Mutu.

  • 23

    2.2.4 Proses Kerja

    Setelah melakukan analisis sistem, maka didapatkaan beberapa sistem

    kerja manual yang erat kaitannya dengan sistem informasi tata naskah UPT

    LPPMHP Surabaya, yaitu:

    1. Proses penerimaan surat masuk

    2. Proses disposisi surat masuk

    3. Proses surat keluar

    2.2.4.1 Proses Penerimaan Surat Masuk

    Proses penerimaan surat masuk adalah penerimaan surat yang masuk pada

    UPT LPPMHP Surabaya dari instansi luar, proses pengecekan alur dan

    pengklasifikasian surat yang masuk pada UPT LPPMHP Surabaya.

    2.2.4.2 Proses Disposisi Surat Masuk

    Proses Disposisi surat masuk adalah proses yang dilakukan setelah surat

    masuk melalui proses pengklasifikasian dan pengecekan oleh Ka-Subbag TU.

    Proses pengisian disposisi surat masuk dilakukan oleh Ka-UPT. Proses disposisi

    selanjutnya dilakukan oleh Kasie yang dituju kemudian diserahkan kepada

    masing-masing staf seksi.

    2.2.4.3 Proses Surat Keluar

    Proses surat keluar merupakan proses yang dilakukan tiap Seksi di UPT

    LPPMHP Surabaya untuk mengeluarkan surat yang akan dikirimkan kepada

    instansi luar. Proses surat keluar meliputi proses persetujuan surat keluar oleh tiap

    Kasie yang mengeluarkan surat, dilanjutkan persetujuan oleh Ka-UPT dan proses

    pengiriman surat keluar.

  • 24

    2.2.5 Prosedur sistem kerja saat ini

    Prosedur sistem kerja yang ada pada saat ini adalah :

    2.2.5.1 Prosedur Penerimaan Surat Masuk

    1. Surat masuk diterima oleh staf Subbag TU.

    2. Kemudian dicatat oleh staf Subbag TU di kartu kendali dan lembar disposisi.

    Pada kartu kendali yang perlu dicatat yaitu indeks, kode, isi ringkas, pengirim

    naskah dinas, tanggal naskah dinas, nomor naskah dinas dan lampiran. Dan

    pada lembar disposisi yang perlu dicatat yaitu pengirim surat, tanggal surat,

    nomor surat, tanggal diterima, nomor agenda dan perihal.

    3. Jika surat masuk tersebut merupakan surat rahasia ataupun sangat rahasia

    maka staf Subbag TU hanya mencatat nomor naskah dinas, tujuan surat, dan

    pengirim surat pada kartu kendali. Kemudian surat tersebut akan diserahkan

    langsung kepada Ka-UPT untuk disposisi surat tersebut.

    4. Kartu kendali rangkap pertama akan diarsip oleh staf Subbag TU untuk

    mengetahui identitas surat masuk.

    5. Staf Subbag TU menyerahkan surat masuk, lembar disposisi dan kartu

    kendali kepada Ka-Subbag TU.

    6. Ka-Subbag TU melihat surat masuk dan menyerahkan kepada Ka-UPT untuk

    melanjutkan surat disposisi.

    Prosedur penerimaan surat masuk digambarkan dalam diagram dokumen alir

    seperti Gambar 2.18.

  • 25

    Proses Surat masuk

    Instansi luarInstansi luar Kepala Subbag TUKepala Subbag TUStaff Subbag TUStaff Subbag TU

    mulai

    Surat masuk

    (SM)

    SM, lembar

    disposisi, kartu

    kendali (1-3)

    SM

    Mengecek dan melihat

    sm+krtu

    kendali+lembar

    disposisi

    SM, lembar

    disposisi, kartu

    kendali (1-3)

    1

    Sifat surat rahasia

    atau sangat rahasia?

    SM SM

    TidakYa

    SM, lembar

    disposisi dan kartu

    kendali rangkap 3

    1

    Mencatat SM di

    kartu

    kendali+lembar

    disposisi

    C

    Surat rahasia

    Gambar 2.18 Docflow Penerimaan Surat Masuk

    2.2.5.2 Prosedur Disposisi Surat

    1. Ka-UPT menerima surat masuk dari Ka-Subbag TU. Ka-UPT mengisi lembar

    disposisi diantaranya yaitu tujuan seksi, isi disposisi dan keterangan

    kemudian ditandatangani.

    2. Jika perihal surat masuk merupakan surat rahasia atau sangat rahasia, dan

    memerlukan surat balasan maka Ka-UPT akan mengkonfirmasi kepada salah

    satu staf yang dituju untuk membuat surat balasan.

  • 26

    3. Jika bukan surat rahasia, maka surat yang telah terdisposisi diserahkan kepada

    Ka-Subbag TU.

    4. Ka-Subbag TU memeriksa surat masuk dan lembar disposisi dan kartu

    kendali rangkap 2, jika tujuan disposisi surat masuk ke subbag TU maka

    diserahkan kepada staf subbag TU. Jika surat masuk perlu balasan maka

    berlanjut pada proses surat keluar, sedangkan jika surat masuk tidak perlu

    balasan maka diarsipkan di staf subbag TU. Jika tujuan disposisi bukan ke

    subbag TU maka Ka-Subbag TU menyerahkan surat masuk, lembar disposisi

    dan kartu kendali rangkap 2 kepada staf Subbag TU.

    5. Staf subbag TU menerima surat masuk dan lembar disposisi dan kartu kendali

    rangkap 2 dari Ka-Subbag TU. Jika surat telah terdisposisi tidak berlanjut

    pada ke seksi pengujian/pengendalian mutu, maka surat tersebut diarsipkan di

    subbag TU. Jika surat telah terdisposisi berlanjut pada ke seksi

    pengujian/pengendalian mutu, maka Staf Subbag TU menggandakan lembar

    surat masuk dan lembar disposisi sesuai dengan jumlah tujuan disposisi.

    6. Staf Subbag TU menyerahkan surat yang telah digandakan kepada seksi yang

    dituju.

    7. Kemudian lembar surat masuk yang asli, lembar disposisi dan kartu kendali

    diarsip oleh staf Subbag TU.

    8. Staf seksi yang dituju menerima surat masuk dan lembar disposisi yang telah

    digandakan, staf seksi yang dituju memberi paraf pada lembar disposisi asli

  • 27

    sesuai dengan seksinya. Dan surat masuk yang telah digandakan diserahkan

    kepada Kasie yang dituju.

    9. Kasie yang dituju menerima lembar disposisi dan surat masuk dari tiap staf

    seksi.

    10. Kasie yang dituju memeriksa lembar surat masuk dan lembar disposisi dari

    Ka-UPT. Jika surat masuk memerlukan balasan maka berlanjut pada proses

    surat keluar atau balasan. Jika tidak memerlukan balasan maka surat

    diarsipkan di Staf Seksi Pengujian/Pengendalian Mutu.

    Prosedur disposisi surat digambarkan dalam diagram dokumen alir pada

    Gambar 2.19.

    2.2.5.3 Prosedur Surat Keluar

    1. Jika surat keluar merupakan surat balasan dari surat keluar maka, staf seksi

    yang dituju menerima surat masuk dan lembar disposisi dari Kasie yang telah

    membaca isi surat masuk dan lembar disposisi.

    2. staf seksi yang dituju membuat konsep surat. Kemudian dicetak sesuai

    dengan kebutuhan, tetapi pada umumnya dicetak rangkap tiga.

    3. Jika staf seksi pengujian/pengendalian mutu diberi perintah untuk membuat

    surat keluar oleh Kasie Pengujian/Pengendalian Mutu, maka staf seksi

    membuat konsep surat. Kemudian dicetak sesuai dengan kebutuhan, tetapi

    pada umumnya dicetak rangkap tiga.

  • 28

    Disposisi surat masuk

    Kasie Pengujian /

    pengendalian

    Mutu

    Kasie Pengujian /

    pengendalian

    Mutu

    Staf Seksi

    Pengujian /

    Pengendalian

    Mutu

    Staf Seksi

    Pengujian /

    Pengendalian

    Mutu

    Staf Subbag TUStaf Subbag TUKepala UPTKepala UPT Ka-Subbag TuKa-Subbag Tu

    SM + krtu

    kendali+kartu

    disposisi (1-3)

    Mengisi

    lembar

    disposisi

    SM terdisposisi

    (1-3)

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    selesai

    C

    1

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    SM terdisposisi berlanjut ke

    Seksi Pengujian/Pengendalian

    Mutu?

    Tidak

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    tdk ya

    Surat diteruskan

    pada surat keluar

    (surat balasan)

    2

    1

    Ya

    Tidak

    SM, kartu kendali

    (no naskah dinas,

    tujuan surat dan

    pengirim surat)

    C

    SM, kartu kendali

    (no naskah dinas,

    tujuan surat dan

    pengirim surat)

    Surat rahasia

    perlu balasan?

    SM, kartu kendali

    (no naskah dinas,

    tujuan surat dan

    pengirim surat)

    2

    Surat diteruskan

    pada surat keluar

    (surat balasan)

    Menggandakan

    SM+lembar

    disposisi sesuai

    tujuan disposisi

    SM + lembar

    disposisi (1-8)

    C

    Surat yang asli di

    arsipkan di TU

    SM + lembar

    disposisi (1-8)

    Paraf pada

    lembar

    disposisi asli

    SM + lembar

    disposisi (1-8)

    SM + lembar

    disposisi (1-2)

    tidakya

    Surat perlu

    balasan?

    SM +

    lembar

    disposisi

    (1-2)

    SM +

    lembar

    disposisi

    (1-2)

    C

    SM + lembar

    disposisi (1-2)

    SM + lembar

    disposisi (1-2)

    C

    Lembar

    disposisi+sm asli

    surat rahasia

    SM terdisposisi

    berlanjut ke

    Subbag TU?

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    Ya

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    tidak

    Surat perlu

    balasan?

    SM terdisposisi,

    lembar disposisi

    dan kartu kendali

    (1-3)

    ya

    2

    Gambar 2.19 Docflow Disposisi Surat

  • 29

    4. Jika membuat surat balasan dari perihal surat masuk bersifat rahasia maka

    dicetak rangkap dua. Setelah surat dicetak, staf seksi meminta nomor agenda

    surat keluar kepada staf Subbag TU dan staf Subbag TU tidak boleh

    mengetahui surat balasan tersebut. Surat balasan siap untuk dikirimkan. Dan

    surat rangkap kedua diarsipkan oleh staf yang menangani surat tersebut.

    5. Setelah staf seksi pengujian/pengendalian mutu mencetak konsep surat

    rangkap tiga, staf seksi pengujian/pengendalian mutu menyerahkan surat

    kepada Kasie pengujian/pengendalian mutu untuk disetujui.

    6. Kasie pengujian/pengendalian mutu memeriksa surat tersebut. Jika ada isi

    surat yang masih salah maka surat kembali kepada staf seksi

    pengujian/pengendalian mutu untuk diperbaiki. Kemudian staf seksi

    pengujian/pengendalian mutu membuat dan mencetak kembali surat tersebut.

    Setelah dicetak, staf seksi pengujian/pengendalian mutu menyerahkan

    kembali kepada Kasie pengujian/pengendalian mutu untuk membubuhi paraf.

    7. Setelah disetujui oleh Kasie pengujian/pengendalian mutu, staf seksi

    pengujian/pengendalian mutu menyerahkan surat tersebut kepada Ka-UPT.

    8. Ka-UPT memeriksa surat tersebut, jika masih ada kesalahan maka surat

    tersebut dikembalikan kepada staf seksi pengujian/pengendalian mutu.

    Kemudian staf seksi pengujian/pengendalian mutu memperbaiki dan

    mencetak kembali surat tersebut, lalu disetujui oleh Kasie

    pengujian/pengendalian mutu. Setelah surat disetujui oleh Kasie

  • 30

    pengujian/pengendalian mutu, staf seksi pengujian/pengendalian mutu

    menyerahkan kepada Ka-UPT dan ditandatangani oleh Ka-UPT.

    9. Setelah dapat persetujuan dari Ka-UPT, staf seksi pengujian/pengendalian

    mutu meminta nomor agenda surat keluar kepada staf Subbag TU.

    10. Kemudian staf Subbag TU memberikan nomor agenda surat keluar dan

    mencatat surat keluar dibuku agenda surat keluar yang berisikan nomor urut,

    alamat tujuan, tanggal dan perihal. Metode penomoran naskah surat keluar

    tiga digit awal adalah kode instansi pemerintahan misal 532 adalah kode

    Dinas Perikanan. Digit kedua yaitu .2 adalah kode kegiatan instansi dari

    Dinas Perikanan yaitu Usaha Perikanan. Nomor selanjutnya /1168 yaitu kode

    urut surat keluar. Jika berganti tahun pada tanggal 1 Januari nomor urut

    kembali pada nomor urut 1. Nomor berikutnya /116.06 adalah kode lembaga

    tinggi negara dimana .06 adalah kode UPT. LPPMHP Surabaya. Dan nomor

    yang terakhir yaitu tahun surat tersebut dibuat.

    11. Surat balasan atau surat keluar siap dikirim.

    Prosedur surat keluar digambarkan dalam document flow diagram seperti

    Gambar 2.20.

    2.2.6 Permasalahan Sistem saat ini

    Pengelolaan surat masuk pada UPT LPPMHP Surabaya masih dilakukan

    secara manual. Permalasahan yang terjadi pada sistem saat ini yaitu penataan

    (pengarsipan) surat yang masih belum terkelompokkan sesuai dengan jenis atau

  • 31

    sifat surat. Hal tersebut terjadi karena tidak ada tempat khusus untuk menyimpan

    berkas-berkas surat dan semua perihal surat dijadikan satu sebab jumlah surat

    yang masuk sedikit perharinya.

    Masalah yang kedua yaitu sulitnya pencarian berkas surat karena bahan

    baku masih berupa kertas yang menyebabkan kertas mudah terselip,

    membutuhkan banyak tempat, terjadinya banyak tumpukan sebab tidak segera

    dikelola, kertas tersebut mudah rusak karena mungkin saja terkena air. Masalah

    ketiga yaitu persetujuan surat masuk ataupun surat keluar sering tertunda karena

    Ka-UPT tidak selalu berada di tempat yang menyebabkan persetujuan surat

    terhambat yang dapat mengurangi nilai surat. Dan masalah yang keempat yaitu

    kelalaian pegawai sebab kekurangan SDM dan beberapa pegawai merangkap

    pekerjaannya. Permasalahan lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar 2.21.

    Tata Naskah di

    UPT LPPMHP SBY

    Sulit pencarian

    Berkas surat

    Pengarsipan

    berkas2 suratKelalaian Pegawai

    Penyimpanan belum

    terstruktur

    Butuh waktu lama

    Mudah terselip

    Bahan kertasTempat

    Berkas surat

    terpisah2

    Disimpan berdasarkan

    Pembuatan surat

    Belum ada tempat

    Khusus untuk

    penyimpanan

    Mudah terselip

    Kurang SDM

    Pegawai merangkap

    Beberapa pekerjaan

    Tidak adanya

    Pengangkatan pegawaiLupa menyampaikan

    Surat sampai yg

    Dituju terlambat

    Surat sering

    hilang/rusak

    ACC surat

    Peng-acc surat

    terlambat

    Kepala UPT

    Tdk slalu berada

    di tempat

    Mengurangi nilai

    surat

    Gambar 2.21. Fishbone Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

  • 32

    Gam

    bar

    2.2

    0 D

    ocf

    low

    Sura

    t K

    eluar

  • 33

    2.3 Kebutuhan Fungsional

    Kebutuhan Fungsional yang ada pada Sistem Informasi Tata Naskah Dinas

    di UPT. LPPMHP Surabaya adalah sebagai berikut :

    1. Fungsi Login User

    2. Fungsi pencatatan surat masuk

    3. Fungsi disposisi surat

    4. Membuat surat keluar (balasan)

    5. Persetujuan surat keluar

  • 34

    BAB III

    DESAIN SISTEM

    Desain Sistem adalah tahap setelah analisa kebutuhan dari siklus

    pengembangan sistem yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional,

    persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu

    sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan

    sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan

    yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-

    komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

    3.1 Sistem Kerja Baru

    Sistem kerja yang akan dibuat banyak mengalami perubahan pada proses

    pencatatan surat masuk, disposisi surat, pembuatan surat keluar atau balasan,

    persetujuan surat keluar dan pembuatan laporan.

    3.1.1 Proses Kerja Baru

    Proses kerja baru Sistem Informasi Tata Naskah yaitu :

    3.1.1.1 Proses Login User

    Proses login user ini merupakan pintu masuk sebelum masuk ke dalam

    sistem. Hanya beberapa user yang mempunyai hak akses menggunakan sistem ini.

    3.1.1.2 Proses Pencatatan Surat Masuk

    Proses ini digunakan untuk mencatat data ringkas surat masuk. Yang

    berhak mengakses fitur ini hanya Staf Subbag TU.

  • 35

    3.1.1.3 Proses Disposisi Surat

    Proses ini digunakan untuk mendisposisi surat masuk yang berisikan

    perintah dari Ka-UPT dan yang dapat mengakses hanya Ka-UPT.

    3.1.1.4 Membuat Surat Keluar

    Proses ini digunakan untuk membalas surat masuk dan dapat membuat

    surat keluar yang diperintahkan oleh tiap Kasie maupun Ka-UPT. Yang berhak

    mengakses fitur ini hanya Staf Subbag TU, Staf Seksi Pengujian dan Staf Seksi

    Pengendalian Mutu.

    3.1.1.5 Proses Persetujuan Surat Keluar

    Proses ini digunakan untuk menyetujui surat keluar. Yang berhak

    menyetujui surat keluar ini hanya Ka-UPT.

    3.1.2 Prosedur Sistem Kerja Baru

    Prosedur sistem kerja yang ada pada Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya terdiri dari prosedur:

    a. Login User

    b. Pencatatan Surat Masuk

    c. Disposisi Surat

    d. Membuat Surat Keluar

    e. Persetujuan Surat Keluar

    3.1.2.1 Prosedur Login User

    1. Untuk bisa masuk ke sistem maka user harus memasukkan username dan

    password.

  • 36

    2. Kemudian user masuk pada halaman yang sesuai dengan otoritas.

    3.1.2.2 Prosedur Pencatatan Surat Masuk

    1. Staf Subbag TU login terlebih dahulu ke dalam sistem.

    2. Setelah login, staf subbag TU memilih agenda surat masuk.

    3. Kemudian staf subbag TU mengisi sesuai dengan field yang ada dan memilih

    menu simpan. Dan surat masuk yang di masukkan akan tersimpan ke dalam

    sistem.

    3.1.2.3 Prosedur Disposisi Surat

    1. Ka-UPT login terlebih dahulu ke dalam sistem.

    2. Setelah login, Ka-UPT memilih lihat surat masuk. Jika ada surat baru maka

    warna pada tabel berwarna merah yang berarti surat tersebut untuk segera

    didisposisikan.

    3. Pilih menu disposisi, kemudian Ka-UPT mengisi form disposisi sesuai

    dengan field yang ada dan memilih menu simpan. Dan disposisi yang telah

    diisi akan tersimpan ke dalam sistem.

    3.1.2.4 Prosedur Membuat Surat Keluar

    1. Staf seksi pengujian/pengendalian mutu atau staf subbag TU login terlebih

    dahulu.

    2. Jika surat masuk perlu balasan maka pilih menu buat surat. Kemudian

    mengisi form isi surat keluar sesuai dengan field yang ada dan memilih menu

    simpan. Dan surat keluar yang telah diisi telah tersimpan.

  • 37

    3.1.2.5 Prosedur Persetujuan Surat Keluar

    1. Kasie pengujian/pengendalian mutu atau staf subbag TU dan Ka-UPT login

    terlebih dahulu.

    2. Pilih menu lihat surat keluar. Jika ada surat keluar yang baru barisnya

    berwarna merah yang berarti bahwa surat keluar atau surat balasan butuh

    segera diproses.

    3. Jika ada isi surat yang masih salah maka direvisi oleh Kasie masing-masing

    dan kemudian disimpan. Jika surat keluar sudah disetujui maka warna baris

    berwarna putih.

    4. Setelah disetujui oleh tiap Kasie maka dilanjutkan persetujuan surat keluar

    oleh Ka-UPT.

    5. Ka-UPT membaca detail surat keluar, jika isi surat masih ada yang kurang

    atau salah maka Ka-UPT merevisi surat tersebut kemudian memilih menu

    simpan. Surat keluar yang telah diisi telah tersimpan dan merubah status surat

    keluar menjadi telah disetujui oleh Ka-UPT.

    6. Tiap staf seksi memeriksa data surat keluar. Jika surat telah disetujui maka

    surat tersebut dapat dicetak.

    3.2 Desain Proses

    Desain proses yaitu mempresentasikan secara grafis proses-proses untuk

    mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mendistribusikan data antara

    sistem dengan lingkungannya, dan diantara komponen sistem lainnya.

    Memodelkan proses di dalam sistem bertujuan memfasilitasi upaya untuk

  • 38

    mengumpulkan informasi selama proses identifikasi kebutuhan. Hasilnya berupa

    sekumpulan diagram tentang keterhubungan antar data seperti, diagram jenjang

    dan Data Flow Diagram context level, DFD sistem saat ini dan DFD sistem yang

    akan dibangun.

    3.2.1 Diagram Jenjang (Hierarchy Chart)

    Diagram berjenjang (HIPO) pada Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya terdapat dua proses utama, yaitu proses surat masuk dan

    proses surat keluar.

    Proses surat masuk dibagi menjadi tiga sub proses yaitu entry data surat

    masuk, proses disposisi surat masuk Ka-UPT dan cari data surat masuk.

    Sedangkan proses surat keluar dibagi menjadi enam proses yaitu proses

    pembuatan surat keluar, proses persetujuan surat keluar (SK) Kasie, proses

    persetujuan SK Ka-UPT, proses cetak surat, proses pengiriman surat keluar dan

    Proses cari surat keluar.

    Diagram jenjang untuk Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    Surabaya pada Gambar 3.1.

  • 39

    1

    Proses Surat Masuk

    2

    Proses Surat Keluar

    1.3

    Cari data surat

    masuk

    1.1

    Entry data surat

    masuk

    2.1

    Proses Pembuatan

    Surat Keluar

    1.2

    Poses Disposisi

    Surat Masuk Ka-UPT

    0

    Sistem Informasi Tata Naskah

    UPT LPPMHP

    Surabaya

    2.2

    Proses persetujuan

    SK Kasie

    2.3

    Proses persetujuan

    SK Ka-UPT

    2.4

    Proses cetak surat

    keluar

    2.5

    Proses pengiriman

    surat keluar

    2.6

    Proses cari surat

    keluar

    Gambar 3.1 Diagram Jenjang Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

  • 40

    3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

    Desain model dari aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    Surabaya ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan dengan

    menggunakan Data Flow Diagram (DFD), yang sering digunakan untuk

    menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan

    yang dilakukan oleh sistem.

    3.2.2.1 Context Diagram

    Context diagram adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan

    memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. DFD aplikasi

    Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP mempunyai lima entitas pelaku

    dengan hak akses pada masing-masing bagian. Berikut ini adalah penjelasannya:

    a. Ka-UPT : Berhak melakukan transaksi diantaranya

    memasukkan data disposisi surat, dapat melihat

    transaksi surat masuk dan menyetujui surat

    keluar.

    b. Ka Subbag TU : Berhak melihat data surat masuk, disposisi dan

    dapat melakukan transaksi persetujuan surat

    keluar.

    c. Staf Subbag TU : Berhak memasukkan, menghapus, merubah data

    master. Berhak melakukan transaksi proses

    tambah dan ubah data surat masuk, berhak

    memberi nomor urut agenda surat keluar dan

    dapat membuat transaksi membuat surat keluar,

  • 41

    mencetak surat keluar dan mengirim surat

    keluar.

    d. Ka Seksi Pengujian dan

    Pengendalian Mutu : Berhak melihat data surat masuk, disposisi dan

    dapat melakukan transaksi persetujuan surat

    keluar.

    e. Staf Seksi Pengujian dan

    Pengendalian Mutu : Berhak melihat surat masuk dan disposisi, dapat

    melakukan transaksi proses pembuatan surat

    keluar dan mencetak surat keluar.

    Context diagram aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    dapat dilihat pada Gambar 3.2.

  • 42

    perihal_isiringkas_dari_SK

    perihal_isiringkas_dari_SK

    data_sk_cari

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sm_cari

    data_sm_cari

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sk_cari

    perihal_isiringkas_dari_SK

    data_sk_cari

    data_sm_cari

    perihal_isiringkas_dari_sm

    draft_sk_sie_blm_rev

    draft_sk_kasie_blm_rev

    draft_sk_sie_blm_rev

    data_sm_cr

    status_sm_terdiposis inaskah sk ttd

    acc sk Kasie

    draft_SK_sie_blm_rev

    status sk terkirim

    naskah sk ttd

    naskah_blm_ttd

    cetak_sk_sie

    draft_sk_sie_blm_rev

    data_sk_sie_acc

    data sk s ie rev kaUpt

    disposisi sm

    data_sk_sie_rev

    revisi_sk_sie

    data_acc_sk_sie

    cetak_sk_tu

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sm

    0

    Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

    +

    Staf Subbag

    TU KaSubbag

    TU

    Kepala Seksi

    Peng ujian

    Mutu dan

    Peng endalian

    Staf Seksi

    Peng ujian Mutu

    dan

    Peng endalian

    Ka_UPT

    Gambar 3.2 Context diagram Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    Surabaya

    3.2.2.2 DFD Level 0

    DFD level 0 adalah pengembangan dari context diagram. Pada DFD level

    0 terdapat gambaran aliran data dari dua proses secara umun yaitu proses surat

    masuk dan proses surat keluar. DFD level 0 diagram aplikasi Sistem Informasi

    Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.3.

  • 43

    draft_sk

    perihal_isiringkas_dari_SK

    data_sk_cari

    perihal_isiringkas_dari_SK

    perihal_isiringkas_dari_SK

    perihal_isiringkas_dari_SK

    data_sk_cari

    data_sk_cari

    perihal_isiringkas_dari_sm

    perihal_isiringkas_dari_sm

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sk_cari

    data_sm_cari

    data_sm_cari

    data_sm_cari

    draft_sk_sie_blm_rev

    draft_sk_sie_blm_rev

    draft_sk_kasie_blm_rev

    data_sm_cr

    status_sm_terdisposisi

    status_sm_terdiposis i

    no_sm

    NIP

    id_det_keg

    id_instansi

    id_sifat_surat

    NIP

    id_instansiid_sifat_surat

    acc_sk_Kasie

    data_sk_ter_acc_kaUPT

    data_sk_rev_kaUPT

    data sk acc kaUPT

    draft_sk_sie_rev

    data_disposisi_sm

    naskah sk ttd

    status sk kirim

    acc sk Kasie

    data_rev_sk_kasie

    draft sk KaUpt

    draft_SK_sie_blm_rev

    no_sm_disposisi

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sk_rev_kaupt

    data sk rev s ie

    data acc sk sie

    status sk terkirim

    data_sk_sie_rev

    revisi_sk_sie

    cetak_sk_tu

    naskah_blm_ttd

    naskah sk ttd

    data_acc_sk_sie

    data_sk_sie_acc

    cetak_sk_sie

    disposisi sm

    data sk s ie rev kaUpt

    draft_sk_sie_blm_rev

    data_sm_cari

    data disposis i sm KaUpt

    data_sm

    perihal_isiringkas_dari_sm

    data_sm

    Staf Subbag TU

    1

    Proses Surat M asuk

    +

    1 Surat Masuk

    2Disposisi Surat

    Masuk

    KaSubbag

    TU

    Staf Seksi

    Peng ujian

    Mutu dan

    Peng endalian

    Kepala Seksi

    Peng ujian Mutu

    dan

    Peng endalian

    Ka_UPT

    2

    Proses Surat Keluar

    +

    3 Surat Keluar

    4 Peg awai

    5 Sifat Surat

    6 Instansi

    7 Detail_keg iatan

    Gambar 3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

  • 44

    3.2.2.3 DFD Level 1 Proses Surat Masuk

    DFD level 1 proses surat masuk merupakan decompose dari proses surat

    masuk yang terdapat pada DFD level 0. Proses surat masuk pada DFD level 1

    dibagi menjadi beberapa proses entry data surat masuk, disposisi surat masuk Ka-

    UPT, disposisi surat masuk oleh Kasie, cari data surat masuk dan laporan surat

    masuk. DFD level 1 proses surat masuk aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah

    UPT LPPMHP Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.4.

    Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses Surat Masuk Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya

  • 45

    3.2.2.4 DFD Level 1 Proses Surat Keluar

    DFD level 1 proses surat keluar adalah proses detail dari DFD level 0

    proses surat keluar. Pada DFD level 1 proses surat keluar terdapat 6 proses yaitu

    pembuatan surat keluar, persetujuan surat keluar Kasie, persetujuan surat keluar

    Ka-UPT, cetak surat keluar, pengiriman surat keluar dan laporan surat keluar.

    DFD level 1 proses surat keluar aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.5.

    Gambar 3.5 DFD Level 1 Surat Keluar Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya

  • 46

    3.3 Desain Database

    Database adalah kumpulan file yang saling terkait dari bermacam-macam

    record yang memiliki hubungan antar record untuk menyimpan atau merekam

    serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga

    mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk

    proses pengambilan keputusan (Jeffery L. Whitten et al, 2004).

    3.3.1 Conceptual Data Model (CDM)

    Desain database dari aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah UPT

    LPPMHP Surabaya ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan

    dengan menggunakan Conceptual Data Model (CDM), yang digunakan untuk

    melakukan identifikasi entitas, attribut dan relasi antar entitas. Untuk memberikan

    gambaran yang lebih jelas mengenai beberapa entitas pada Sistem Informasi Tata

    Naskah UPT LPPMHP Surabaya dapat dilihat pada Gambar 3.6.

  • 47

    Gambar 3.6 Diagram CDM Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP

    Surabaya

    CDM Aplikasi Sistem Informasi Tata Naskah UPT LPPMHP Surabaya

    terdapat 14 entitas yaitu entitas master sifat surat, entitas master kota, entitas

    master otoritas, entitas master jabatan, entitas master divisi, entitas master

    pegawai, entitas master isi disposisi, entitas master instansi, entitas master

    membuat_sk

    detail_dis

    suratbalasan

    tempatting gal

    beris ikanmenjabat

    otoritas_peg

    memiliki

    tujuan_sm

    disposisi_surat

    sm_dr

    punya

    tempatinstansi

    punya sifat

    klasifikasi

    mengirim_sk

    punya keg iatan

    punya klasifikasi

    isi disposis i

    kode_isi

    isi_disposisi

    Divis i

    kode_div

    nama_divisi

    otoritas

    id_otoritas

    nm_otoritas

    Jabatan

    no_jab

    jabatan

    Disposisi

    no_disposisi

    tgl_disposis i

    keterang an

    perintah Kasie

    status_dp

    pegawai

    NIP

    Nama

    Tang g allahir

    Alamat

    No_tlp

    Jenis Kelamin

    Password

    surat keluar

    id_sk

    no_sk

    tgl_sk

    perihal_sk

    jmlh_lampiran_sk

    isi_sk

    status_sk

    sifat_surat

    id_sifat

    sifat

    kota

    id_kota

    nama_kota

    instansi

    id_instansi

    nama_instansi

    alamat_instansi

    no_tlp_instansi

    klasifikasi_kearsipan

    id_klasifikasi

    klasifikasi_arsip

    surat_masuk

    no_sm

    no_naskah_dinas

    tgl_naskah

    tgl_terima

    perihal

    isi_ring kas

    jumlah_lampiran

    filename

    status_sm

    status_baca_sm

    keg iatan

    id_kegiatan

    nm_keg iatan

    detail_kegiatan

    id_det_keg

    nokeg

  • 48

    kegiatan, entitas master klasifikasi kearsipan, entitas master detail kegiatan,

    entitas transaksi surat masuk, entitas transaksi disposisi dan entitas transaksi surat

    keluar. Keterangan lebih detail masing-masing entitas sebagai berikut :

    1. Entitas Master Sifat Surat

    Di dalam entitas Sifat Surat terdapat beberapa atribut diantaranya yaitu :

    ID_SIFAT dan SIFAT. Entitas ini berelasikan dengan dua entitas, yaitu entitas

    surat masuk dan entitas surat keluar. Relasi antara entitas surat masuk dan sifat

    surat mempunyai nilai one to many dan keduanya mandatory, yang berarti bahwa

    satu sifat surat dimiliki oleh satu atau lebih surat masuk dan satu surat masuk

    memiliki satu sifat surat. Sedangkan relasi antara entitas surat keluar dan sifat

    surat mempunyai nilai one to many dan keduanya mandatory, yang berarti bahwa

    satu sifat surat dimiliki oleh satu atau lebih dari satu surat keluar dan satu surat

    keluar memiliki satu sifat surat.

    2. Entitas Master Kota

    Di dalam entitas kota terdapat beberapa atribut diantaranya yaitu :

    ID_KOTA dan NAMA_KOTA. Entitas ini hanya berelasikan dengan entitas

    pegawai dan entitas instansi. Relasi antara entitas kota dan pegawai yaitu one to

    many, dimana satu kota dapat di