sistem informasi panen dan produksi padi … · sistem informasi panen dan pendugaan produksi padi...

92
SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI BERDASARKAN METODE AKUMULASI PANAS DAN BIOMASSA DI PROVINSI JAWA BARAT Oleh : BUBUN MUHAMMAD HASBULLOH F14103036 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: phamdang

Post on 06-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI

BERDASARKAN METODE AKUMULASI PANAS DAN BIOMASSA

DI PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :

BUBUN MUHAMMAD HASBULLOH

F14103036

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI

BERDASARKAN METODE AKUMULASI PANAS DAN BIOMASSA

DI PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

BUBUN MUHAMMAD HASBULLOH

F14103036

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 3: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI

BERDASARKAN METODE AKUMULASI PANAS DAN BIOMASSA

DI PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

BUBUN MUHAMMAD HASBULLOH

F14103036

Dilahirkan di Kuningan, 22 September 1985

Tanggal ujian : 7 April 2009 Bogor, April 2009

Disetujui,

Dr. Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr Dosen Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc. Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Desrial, M.Eng Ketua Departemen Teknik Pertanian

Page 4: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

BUBUN MUHAMMAD HASBULLOH. F14103036. Sistem Informasi Panen dan Produksi Padi Berdasarkan Metode Akumulasi Panas dan Biomassa di Provinsi Jawa Barat. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr dan Prof. Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc.

RINGKASAN Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi strategis yang selalu mendapat

prioritas penanganan dalam pembangunan pertanian. Berbagai usaha dalam meningkatkan produksi telah menunjukkan hasil nyata dengan tercapainya swasembada beras pada tahun 1984 dan tahun 2008. Di samping faktor agronomis dan fisiologis, pertumbuhan tanaman padi sangat bergantung pada faktor lingkungan, terutama iklim. Faktor iklim dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam mengusahakan teknik budidaya yang tepat.

Pengetahuan akan perkiraan jumlah produksi padi sangat penting untuk memprediksi ketersediaan pangan. Namun demikian, beberapa penelitian tentang pengaruh iklim terhadap produksi padi untuk berbagai varietas belum diintegrasikan menjadi satu paket produk teknologi yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Diperlukan upaya untuk menjembatani hambatan tersebut, yaitu dengan membangun sebuah program komputer yang dapat menentukan pendugaan saat panen optimum dan perkiraan hasil padi untuk berbagai varietas berdasarkan kandungan biomassa dan akumulasi panas yang diterima tanaman padi selama proses pertumbuhannya.

Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman padi. Sipaprodi dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net (VB.Net) yang memungkinkan untuk pengembangan berbasis web.

Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi beberapa tahapan yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Pada tahap Investigasi Sistem dilakukan perumusan masalah yang terjadi di lapangan sehingga kebutuhan untuk membangun Sipaprodi menjadi jelas. Kebutuhan pengguna akan informasi panen dan produksi padi meliputi prediksi saat panen optimum, prediksi produksi biomassa dan potensi hasil panen, visualisasi grafik perkembangan akumulasi panas dan biomassa serta gambaran aktual tanaman padi. Tahap desain sistem meliputi desain user interface, desain database dan desain proses. Tahap implementasi merupakan tahap pemrograman menggunakan bahasa pemrograman VB.Net. Setelah tahap pemrograman selesai, dilakukan uji kompatibilitas sistem pada beberapa komputer dengan spesifikasi berbeda dan uji performansi sistem oleh beberapa orang responden setelah menjalankan Sipaprodi. Aktivitas perawatan sistem dilakukan dengan memonitor atau mengawasi sistem agar data di dalamnya tetap up to date, sehingga data yang disajikan bersifat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 5: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

BIODATA PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 22 September 1985 di Kuningan,

anak kedelapan dari pasangan H. Suparman Emon Suparman dan

Hj. Rohayati. Penulis mengawali pendidikannya di TK PGRI

Maleber pada tahun 1990. Tahun 1997 penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di SD Negeri 1 Maleber, Kab. Kuningan. Pada

tahun 2000 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama

di SMP Negeri 1 Maleber dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA

Negeri 1 Kuningan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di

Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di

Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan mengambil keahlian

pada Bagian Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

Tahun 2003/2004 penulis menjadi Wakil Ketua Departemen Advokasi Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tingkat Persiapan Bersama. Tahun 2004/2005

penulis menjadi Sekretaris Menteri Pertanian BEM IPB. Penulis menjadi Wakil

Ketua BEM Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2005/2006. Kemudian tahun

2006/2007 penulis menjadi Staf Ahli Presiden Mahasiswa BEM IPB Bidang Politik

dan Analisis Kebijakan Majelis Wali Amanat IPB. Penulis juga mengemban amanah

sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Aria Kamuning Kuningan tahun 2004-2006.

Selama tahun akademik 2003 hingga 2006 penulis menerima beasiswa

prestasi Student Equity Program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional. Penulis menjadi asisten dosen pada mata kuliah

Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2005/2006. Pada pertengahan tahun 2006

penulis melaksanakan Praktek Lapangan di PT. Great Giant Pinneaple dengan topik

Aspek Keteknikan Pada Proses Budidaya dan Pengolahan Nanas di PT. Great Giant

Pinneaple, Lampung Tengah.

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian,

penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi Panen dan Produksi

Padi Berdasarkan Metode Akumulasi Panas dan Biomassa di Provinsi Jawa Barat.

Page 6: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam

yang menggenggam kehidupan setiap makhluk-Nya. Atas karunia dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi Panen dan

Produksi Padi Berdasarkan Metode Akumulasi Panas dan Biomassa di Provinsi Jawa

Barat. Sholawat dan salam penulis lantunkan untuk Rasulullah Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

selama proses penelitian dan penyusunan skripsi, yaitu:

1. Dr. Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr sebagai dosen pembimbing atas bimbingan dan

pengarahan yang diberikan selama kegiatan akademik berlangsung.

2. Prof. Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc sebagai dosen pembimbing atas

bimbingan dan pengarahan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Dr. Ir. M. Yanuar J. Purwanto, MS sebagai dosen penguji atas saran dan

masukan dalam melengkapi perbaikan skripsi.

4. Bapa dan Mimih yang meski semakin tua tetapi tak pernah lelah berjuang

mendidik delapan putra-putriya serta senantiasa memberi do’a dan kasih sayang

tak berujung untuk penulis.

5. Ketujuh kakak tercinta dan keponakan-keponakan penulis yang selalu menjadi

kekuatan besar dalam kehidupan penulis.

6. Ir. Endang Suhartatik, MS, Ir. Tita, Dr. Ir. Sarlan Abdulrachman, dan seluruh

Peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Puslitbang Tanaman

Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, atas segala

bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.

7. Dr. Ir. Hamim, M.Si, Ramadoni, STP, Iman Subasman, S.Si, K. Zainal Asyikin,

H. Nenda Syuhada dan seluruh guru penulis yang telah menjadi pengantar

hidayah dan menunjukkan jalan keimanan sebagai pedoman hidup penulis.

8. Keluarga besar Bapak Khoerudin yang telah memberikan ukhuwah keluarga dan

ilmu untuk istiqomah bersyukur dan bersabar menjalani ujian-Nya dalam

keteladanan sikap, kesederhanaan hidup dan ketaatan beribadah.

Page 7: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

9. Dina Wisudawan, Salman Widodo dan Wardana yang telah bersabar membantu

penulis untuk mempelajari dan mengaplikasikan bahasa pemrograman VB.Net.

10. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Redy Hendra Gunawan, Nurhery Firmansyah,

Muhamad, Hasan, Deni Kurniawan, Dudi Mauludin, Ahmad Fadhli, Rahmat

Adiputra Kusumah, Muhamad Fauzan, Erick Wahyudyono, Fherdes Setiawan,

Asep Taryana, Onih, Linda Fitriani, Yossy Renggo Wardhani, Ulfa, Dian Sukma

Kuswardhani dan Maya Puspitasari, yang selalu menjadi kompas hidup saat

penulis hilang arah. Terima kasih atas ukhuwah persaudaraan kita.

11. Teman-teman seperjuangan di Departemen Teknik Pertanian angkatan 40,

Nirwan Nurdiansyah, Ahmad Nawawi, Ahmad Suhaely, Ajid Sujana, Arie

Suseno, Ali Parjito, Rifqi Darmawan, Ramdhan Nurbianto dan Nurleyla Hatala

yang telah banyak memberikan bantuan, kerjasama dan dukungan selama penulis

menempuh program pendidikan sarjana.

12. Seluruh aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa IPB, DKM Al- Hurriyyah, Forum

Bina Islami Fakultas Teknologi Pertanian dan Keluarga Besar Aria Kamuning,

terima kasih untuk kebersamaan kita selama proses menempa kualitas diri dalam

memperjuangkan kebenaran dan memberi manfaat bagi sesama.

13. Teman-teman kost Perwira 6, Rasyid Ridho, Sumarno, Yuli Hernanto,

Askardiyus, Lina, Siti Zubaidah, Asniah dan Banun Dyah Probowati yang telah

menjadi saudara dan keluarga, sehingga penulis tidak merasa asing selama

menuntut ilmu di Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu evaluasi dan saran konstruktif merupakan hal yang sangat dibutuhkan guna

perbaikan di masa mendatang. Akhirnya semoga karya ini bernilai ibadah bagi

penulis dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bogor, April 2009

Penulis

Page 8: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1 B. TUJUAN ............................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5 A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PADI .... 5 B. IKLIM ................................................................................................... 7

1. Curah Hujan/Presipitasi ................................................................... 8 2. Radiasi Surya ................................................................................... 8 3. Lama Penyinaran ............................................................................. 9 4. Suhu Udara ...................................................................................... 9 5. Kelembaban Udara .......................................................................... 10 6. Awan dan Angin .............................................................................. 11

C. PENDUGAAN KEMATANGAN PADI ............................................. 11 D. PENDUGAAN HASIL PADI .............................................................. 14 E. SISTEM INFORMASI ......................................................................... 16 F. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ............................................. 20 G. MICROSOFT VISUAL BASIC.NET .................................................. 22

1. Variabel atau Konstanta ................................................................... 23 2. Tipe Data dan Structure ................................................................... 24 3. Operator ........................................................................................... 24 4. Penanganan Kesalahan .................................................................... 24 5. Alur Percabangan ............................................................................ 24 6. Strukur Pengulangan ........................................................................ 25 7. Array ................................................................................................ 25 8. Prosedur ........................................................................................... 25 9. Fungsi Built-in VB.Net .................................................................... 26

H. SISTEM INFORMASI PERTANIAN .................................................. 26

Page 9: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

ii

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 29 A. WAKTU DAN TEMPAT ..................................................................... 29 B. BAHAN DAN ALAT ........................................................................... 29 C. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL ...................................... 29 D. PENDEKATAN SISTEM .................................................................... 31

1. Identifikasi Kebutuhan .................................................................... 31 2. Formulasi Permasalahan .................................................................. 31 3. Identifikasi Sistem ........................................................................... 33

E. PROSEDUR PENELITIAN .................................................................. 33 1. Pengumpulan Data dan Informasi ................................................... 33 2. Tahapan Pembangunan Sistem ........................................................ 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 36 A. INVESTIGASI SISTEM ...................................................................... 36 B. ANALISIS SISTEM ............................................................................. 37 C. DESAIN SISTEM ................................................................................. 39

1. Desain User Interface ...................................................................... 39 2. Desain Struktur Data ....................................................................... 47 3. Desain Proses ................................................................................... 50

D. IMPLEMENTASI SISTEM ................................................................. 51 1. Pemrograman dan Data ................................................................... 51 2. Uji Kompatibilitas Sistem ............................................................... 52 3. Uji Performansi Sistem .................................................................... 52

E. PERAWATAN SISTEM ...................................................................... 56 V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

Page 10: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah produksi tanaman padi tahun 2001-2005 .............................. 1

Tabel 2. Produktivitas tanaman padi tahun 2001-2005 .................................... 1

Tabel 3. Luas panen tanaman padi tahun 2001-2005 ....................................... 2

Tabel 4. Perkiraan neraca ketersediaan padi berdasarkan trend tahun 2004-2010 ................................................................................ 3

Tabel 5. Kisaran suhu udara optimum dan kritik pada berbagai stadia tumbuh padi ...................................................... 10

Tabel 6. Field Tb_Iklim ................................................................................... 48

Tabel 7. Field Tb_ILD ..................................................................................... 49

Tabel 8. Field Tb_Bulan .................................................................................. 49

Tabel 9. Hasil pengujian kompatibilitas sistem ............................................... 52

Page 11: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema komponen sistem ................................................................ 16

Gambar 2. Model sistem informasi menurut O’Brien ...................................... 17

Gambar 3. Model air terjun dalam SDLC ........................................................ 19

Gambar 4. Tahapan pendekatan sistem ............................................................ 30

Gambar 5. Diagram input-output ..................................................................... 33

Gambar 6. Splashscreen sipaprodi ................................................................... 40

Gambar 7. Autorun menu utama ..................................................................... 40

Gambar 8. Halaman mulai dan instal sipaprodi .............................................. 41

Gambar 9. Halaman bantuan ............................................................................ 42

Gambar 10. Halaman tentang sipaprodi ........................................................... 43

Gambar 11. Halaman utama sipaprodi ............................................................ 44

Gambar 12. Halaman grafik akumulasi panas ................................................. 45

Gambar 13. Halaman grafik akumulasi biomassa ............................................ 46

Gambar 14. Halaman gambaran kondisi padi saat ini .................................... 46

Gambar 15. Penilaian responden terhadap komposisi warna .......................... 53

Gambar 16. Penilaian responden terhadap tampilan sistem

secara keseluruhan ....................................................................... 53

Gambar 17. Penilaian responden terhadap kemudahan menjalankan

sipaprodi ....................................................................................... 54

Gambar 18. Penilaian responden terhadap ketepatan hasil analisis ................. 54

Page 12: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Format Kuisioner Uji Performansi Sipaprodi ............................... 61

Lampiran 2. Flowchart Sipaprodi ...................................................................... 62

Lampiran 3. Kode Program ................................................................................ 63

Page 13: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi strategis yang tetap

mendapat prioritas penanganan dalam pembangunan pertanian. Berbagai

usaha dalam meningkatkan produksi telah menunjukkan hasil nyata dengan

tercapainya swasembada beras pada tahun 1984 dan tahun 2008. Namun

demikian berbagai tantangan masih harus dihadapi, di antaranya peningkatan

jumlah penduduk yang relatif tinggi, ancaman hama dan penyakit, tekanan

lingkungan seperti banjir dan kekeringan serta menyusutnya lahan-lahan subur

untuk pembangunan dan pengusahaan komoditi lainnya. Selama periode

2001-2005 tidak terlihat adanya peningkatan signifikan produksi dan

produktivitas tanaman padi (Tabel 1 dan Tabel 2).

Tabel 1. Produksi tanaman padi tahun 2001-2005

Produksi (ton) Komoditi 2001 2002 2003 2004 2005 Padi sawah 47 895 512 48 899 065 49 378 126 51 209 433 51 223 726Padi ladang 2 565 270 2 590 626 2 759 478 2 879 035 2 832 556Total 50 460 782 51 489 694 52 137 604 54 088 468 54 056 282

Tabel 2. Produktivitas tanaman padi tahun 2001-2005

Produktivitas (kuintal/hektar) Komoditi 2001 2002 2003 2004 2005 Padi sawah 45.97 46.76 47.5 41.66 47.81 Padi ladang 23.74 24.34 25.23 25.63 25.62

Di Indonesia padi dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai

daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1 000 hingga 1 500 meter

di atas permukaan laut. Indonesia masih mempunyai potensi lahan yang cukup

luas untuk pengembangan tanaman padi, yaitu sekitar 24.5 juta ha lahan basah

(sawah) dan 76.3 juta ha lahan kering (Deptan 2005). Lahan sawah non-rawa

pasang surut luasnya mencapai sekitar 13.26 juta ha yang tersebar di seluruh

nusantara. Dari total luas potensi lahan sawah tersebut yang sudah digunakan

baru mencapai 6.86 juta ha (BPS 2003). Jadi masih tersisa potensi lahan yang

Page 14: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

2

cukup luas untuk pengembangan budidaya padi. Data dari BPS tahun 2003

juga menyatakan bahwa luas potensi lahan rawa dan pasang surut yang sesuai

mencapai 3.51 juta ha, dan yang sudah digunakan baru sekitar 0.93 juta ha,

sehingga masih ada sisa sekitar 2.57 juta ha yang dapat digunakan untuk lahan

sawah. Luas potensi lahan kering yang dapat dikembangkan untuk tanaman

semusim, khususnya padi, ada sekitar 25.33 juta ha dan yang sudah digunakan

masih relatif sangat kecil (BPS 2003). Namun demikian, realita yang terjadi di

lapangan menunjukkan bahwa luas areal panen tanaman cenderung menurun

(Tabel 3), di mana selama tahun 2000-2003 tercatat penurunan sebesar 1.06

persen per tahun (Badan Litbang Deptan 2005).

Tabel 3. Luas areal panen tanaman padi tahun 2001-2005

Tahun Komoditi 2001 2002 2003 2004 2005 Padi sawah 10 419 375 10 456 979 10 394 516 10 799 472 10 713 303Padi ladang 1 080 622 1 064 187 11 093 518 1 123 502 1 105 610Total 11 499 997 11 521 166 11 488 034 11 922 974 11 818 913

Banyak faktor yang menyebabkan produktivitas tanaman padi tidak

meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Beberapa faktor yang

mempengaruhi produktivitas padi antara lain faktor genetik, kondisi

lingkungan tanam, teknik budidaya serta penanganan panen dan pasca panen.

Walaupun masing-masing indikator tumbuh sangat tergantung pada sifat

genetik tanaman, namun sifat genetik masih dapat berubah akibat pengaruh

lingkungan sehingga akan terbentuk fenotip tertentu.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian RI

menyatakan bahwa pada tahun 2004 rata-rata kebutuhan beras per kapita

mencapai 141 kg per tahun, dan diperkirakan tahun 2005-2010 permintaan

beras akan mengalami peningkatan dari 52.3 juta ton menjadi 55.8 juta ton

setara gabah (Tabel 4). Dari Tabel 4 tersebut dapat disimpulkan bahwa neraca

ketersediaan padi berdasarkan trend 2000-2010 menuju ke arah negatif di

mana pada 2010 akan mengalami defisit yang mencapai sekitar 1 juta ton.

Page 15: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

3

Tabel 4. Perkiraan neraca ketersediaan padi berdasarkan trend Tahun 2004-2010 (GKG)

Tahun Luas panen

(000 ha) Produktivitas

(ton/ha) Produksi (000 ton)

Permintaan (000 ton)

Neraca (000 ton)

2004 11 875 4.58 54 430 52 258 2 172 2005 11 768 4.63 54 480 52 836 1 643 2006 11 662 4.68 54 529 53 421 1 108 2007 11 557 4.72 54 579 54 021 567 2008 11 453 4.77 54 626 54 610 19 2009 11 350 4.82 54 678 55 214 -536 2010 11 248 4.87 54 728 55 825 -1 097

Dalam usaha peningkatan produksi padi, faktor iklim berupa radiasi

matahari merupakan faktor yang berpengaruh kritis terhadap hasil gabah

tanaman padi. Semakin banyak radiasi matahari yang diterima tanaman,

proses generatif tanaman akan berlangsung semakin baik pula, sehingga akan

memperbanyak jumlah biomassa yang terakumulasi sehingga akan didapat

produksi gabah yang tinggi. Jumlah radiasi tanaman yang diterima tergantung

lamanya masa tanam. Sedangkan lamanya masa tanam sangat ditentukan oleh

temperatur udara.

Pengetahuan akan perkiraan jumlah produksi padi sangat penting untuk

memprediksi ketersediaan pangan. Namun demikian, beberapa penelitian

terkait pengaruh iklim terhadap produksi padi untuk berbagai varietas tanaman

padi belum diintegrasikan menjadi satu paket produk teknologi ilmiah yang

dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Berangkat dari pemikiran di atas,

diperlukan upaya untuk menjembatani hambatan tersebut, yaitu dengan

membangun sebuah program komputer yang dapat menentukan estimasi saat

panen dan perkiraan potensi hasil tanaman padi untuk berbagai varietas

berdasarkan kandungan biomassa dan akumulasi panas yang terdapat pada

tanaman padi selama pertumbuhannya.

Sejauh ini, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

(Puslitbangtan) Bogor yang bernaung di bawah BadanPenelitian dan

Pengembangan Departemen Pertanian sudah mengembangkan program

komputer untuk memperkirakan produksi padi berbagai varietas berdasarkan

pengaruh iklim, pemupukan dan saat tanam. Namun demikian, program

komputer tersebut memiliki banyak kelemahan, di antaranya sistem operasi

Page 16: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

4

yang digunakan masih berbasis DOS yang hampir sudah tidak digunakan lagi,

data iklim yang relatif lama dan user interface yang sangat rumit dan sulit

dipahami.

B. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Membangun basis pengetahuan tentang analisis hubungan antara

akumulasi panas dan kandungan biomassa yang dipengaruhi iklim dengan

produksi gabah untuk berbagai varietas tanaman padi.

2. Membangun program komputer berupa sistem informasi yang user

friendly untuk membantu penentuan perkiraan saat panen optimum dan

potensi hasil padi dari berbagai varietas tanaman padi berdasarkan metode

kandungan biomassa dan akumulasi panas di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Page 17: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PADI

Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari dua kelompok, yakni organ

vegetatif dan organ generatif (reproduktif). Bagian-bagian organ vegetatif

meliputi akar, batang dan daun, sedangkan bagian organ generatif terdiri dari

malai, gabah dan bunga (Manwan, 1988). Sejak berkecambah sampai panen

tanaman padi memerlukan waktu 3-6 bulan, yang keseluruhannya terdiri dari

dua stadia pertumbuhan, yakni vegetatif dan generatif. Fase reproduktif

selanjutnya terdiri dari dua fase, yakni pra berbunga dan pasca berbunga.

Periode pasca berbunga disebut juga sebagai metode pemasakan, oleh karena

itu (Yoshida, 1981) membagi pertumbuhan padi menjadi tiga bagian yakni

fase vegetatif, reproduktif dan pemasakan.

Fase vegetatif meliputi pertumbuhan tanaman dari mulai berkecambah

sampai dengan inisiasi primordia malai; fase reproduktif dimulai dari inisiasi

primordia malai sampai berbunga (heading) dan fase pemasakan dimulai dari

berbunga sampai masak panen (Manwan, 1988). Untuk suatu varietas berumur

120 hari yang ditanam di daerah tropis, maka fase vegetatif memerlukan 60

hari, fase reproduktif 30 hari, dan fase pemasakan 30 hari (Manwan, 1988).

Fase pertumbuhan vegetatif merupakan fase yang menyebabkan

terjadinya perbedaan umur panen, sebab lama fase-fase reproduktif dan

pemasakan tidak dipengaruhi oleh varietas maupun lingkungan (De Datta,

1981). Selama fase pertumbuhan vegetatif, anakan bertambah dengan cepat,

tanaman bertambah tinggi dan daun tumbuh secara regular. Anakan aktif

ditandai dengan pertambahan anakan yang cepat sampai tercapai anakan

maksimal. Stadia anakan maksimal dapat bersamaan, sebelum atau sesudah

inisiasi primordia malai. Fase tumbuh dari anakan sampai inisiasi malai

disebut vegetative-lag phase yang merupakan sasaran pemuliaan untuk

memperpendek umur tanam. Setelah anakan maksimal tercapai, sebagian dari

anakan akan mati dan tidak menghasilkan malai. Anakan tersebut dinamakan

anakan yang tidak efektif.

Page 18: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

6

Stadia reproduktif ditandai dengan memanjangnya beberapa ruas teratas

pada batang, yang sebelumnya tertumpuk rapat dekat permukaan tanah. Di

samping itu stadia reproduktif juga ditandai dengan berkurangnya jumlah

anakan, munculnya daun bendera, bunting dan pembungaan (heading). Inisiasi

primordia malai biasanya dimulai 30 hari sebelum heading. Stadia inisiasi ini

hampir bersamaan dengan memanjangnya ruas-ruas yang terus berlanjut

dalam berbunga. Oleh sebab itu, stadia reproduktif disebut juga stadia

pemanjangan ruas-ruas. Inisiasi primordia malai hanya dapat dilihat secara

mikroskopik. Apa yang disebut sebagai primordia dalam praktek sehari-hari

sebagai stadia pemupukan nitrogen susulan, pada hakikatnya bukan lagi

inisiasi primordia malai, sebab pada saat itu panjang malai sudah 1 mm

(Yoshida, 1981).

Pembungaan (heading) adalah stadia keluarnya malai, sedangkan

antesis segera mulai setelah heading. Oleh sebab itu, heading diartikan sama

dengan antesis ditinjau dari segi hari kalender. Dalam suatu rumpun atau

komunitas tanaman, fase pembungaan memerlukan waktu 10-14 hari, karena

terdapat perbedaan laju perkembangan antar tanaman maupun antar anakan.

Apabila 50 persen bunga telah keluar, maka pertanaman tersebut dianggap

dalam fase pembungaan (Vergara, 1976).

Antesis telah mulai bila benang sari bunga yang paling ujung pada tiap

cabang malai telah tampak keluar. Pada umumnya antesis berlangsung antara

pukul 08.00-13.00 dan persarian (pembuahan) akan selesai dalam 5-6 jam

setelah antesis. Dalam suatu malai, semua bunga memerlukan waktu 7-10 hari

untuk antesis, tetapi pada umumnya hanya 5 hari. Antesis terjadi 25 hari

setelah bunting (Yoshida, 1981).

Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat diperkirakan bahwa berbagai

komponen pertumbuhan dan hasil telah mencapai maksimal sebelum

bunganya sendiri keluar dari pelepah daun bendera. Jumlah malai pada tiap

satuan luas tidak bertambah lagi 10 hari setelah anakan maksimal, jumlah

gabah pada tiap malai telah ditentukan selama periode 32-5 hari sebelum

heading. Sementara itu ukuran sekam hanya dapat dipengaruhi oleh radiasi

selama dua minggu sebelum antesis (Matsushima, 1970).

Page 19: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

7

Setelah antesis, pertumbuhan memasuki stadia pemasakan yang terdiri

dari masak susu dough (masak bertepung), menguning dan masak panen.

Periode pemasakan ini memerlukan waktu kira-kira 30 hari dan ditandai

dengan penuaan daun. Suhu sangat mempengaruhi periode pemasakan

(Vergara 1976).

Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh pertumbuhannya. Jika

pertumbuhan tanaman baik, maka hasil panen akan baik dan petani akan

memetik keuntungan dari usahanya. Sebaliknya jika pertumbuhan tanaman

kurang baik, maka petani akan menderita kerugian. Dalam budidaya padi,

pertumbuhan atau fenotip merupakan gabungan beberapa indikator tumbuh

seperti tinggi tanaman, anakan, warna, luas daun dan berat bahan hijauan

(Manwan 1988).

Untuk pertumbuhannya, padi memerlukan hara, air, dan energi. Hara

adalah unsur pelengkap dari komposisi asam nukleik, hormon dan enzim yang

berfungsi sebagai katalis dalam merombak fotosintat atau respirasi menjadi

senyawa yang lebih sederhana dan energi. Hara dan air diperoleh tanaman

padi dari tanah, sedang fotosintat diperoleh dari daun melalui proses

fotosintesis.

Hasil akhir dari pertumbuhan padi adalah produksi gabah.

Keseimbangan antara fotosintesis dan respirasi tercermin dari produksi gabah.

Fotosintesis dan respirasi adalah proses biokimia tanaman padi yang sangat

ditentukan oleh ketersediaan hara dan air serta oleh keadaan cuaca/iklim.

B. IKLIM

Iklim merupakan pencirian dari keadaan/fisik atmosfer di atas dan di

dekat permukaan bumi pada suatu periode waktu tertentu (Bey, 1991). Secara

kuantitatif iklim disebut sebagai besaran-besaran fisik yang teramati dan

berlangsung dalam periode lama. Sedangkan cuaca adalah penjelasan tentang

kondisi fisik atmosfer pada saat tertentu. Indonesia termasuk ke dalam iklim

tropik basah yang isothermik (Manwan, 1988). Hal ini pula yang

menyebabkan Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan

kemarau.

Page 20: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

8

Dalam pertanaman padi, faktor lingkungan terutama faktor iklim sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut yang pada

akhirnya mempengaruhi pula tingkat produksinya. Walaupun usaha

peningkatan produksi pangan bisa dilakukan dengan menggunakan cara-cara

ekstensifikasi (pembukaan areal baru) ataupun intensifikasi (misal dengan

varietas baru, pemupukan dan sebagainya), tetapi semua usaha tersebut harus

disertai perhatian yang cukup terhadap fluktuasi cuaca. Hal ini penting karena

kondisi iklim areal baru akan sangat menentukan komoditas yang dapat

diusahakan, varietas baru mungkin lebih peka terhadap cuaca. Curah hujan,

radiasi surya dan lama penyinaran, suhu udara, kelembaban nisbi dan angin

adalah unsur cuaca yang menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman

padi.

1. Curah Hujan/Presipitasi

Curah hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Curah

hujan/presipitasi dinyatakan dalam millimeter (mm) (Manan, 1986). Curah

hujan di Indonesia berkisar dari 2 000-4 000 mm per tahun. Kebutuhan air

tanaman identik dengan laju transpirasi tanaman. Selanjutnya kebutuhan

air pada suatu areal pertanaman identik dengan laju evapotranspirasi

tanaman (Bey, 1991). Dengan demikian, curah hujan menyediakan air bagi

tanaman padi. Air adalah penghubung antara lingkungan perakaran padi

yaitu tanah dengan lingkungan daun dan batang yaitu lingkungan atas

tanah. Secara umum tanaman padi dapat tumbuh pada curah hujan rata-

rata per tahun lebih dari 1 000 mm.

2. Radiasi Surya

Laju fotosintesis sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari

yang sampai ke permukaan daun. Intensitas sinar matahari selama 30-45

hari sebelum panen menentukan pengisian malai dan hasil padi (Fagi dan

De Datta 1981 dalam Manwan 1988). Untuk memperoleh hasil padi yang

tinggi, waktu tanam dapat diatur agar fase reproduktif jatuh pada saat

intensitas sinar matahari tinggi.

Page 21: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

9

Daya tangkap sinar matahari dari varietas padi unggul yang tinggi

menyebabkan laju fotosintesis yang tinggi pula. Akibatnya varietas padi

unggul memerlukan unsur hara yang lebih banyak untuk mengimbangi

laju fotosintesis itu. Apabila hara tanah tidak mencukupi, maka dilakukan

pemupukan yang intensif.

3. Lama Penyinaran

Padi tergolong jenis tanaman hari pendek (short-day plant) sehingga

agak peka terhadap perubahan panjang hari dan lama penyinaran.

Beberapa varietas padi tergolong peka terhadap perubahan panjang hari.

Jika varietas padi demikian ditanam di musim kemarau dengan hari

panjang, umur dari sejak tanam sampai panen akan bertambah panjang

pula.

4. Temperatur/Suhu Udara

Dalam Glossary of Meteorology suhu atau temperatur disebutkan

sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu

dengan menggunakan berbagai tipe termometer (Staf Pengajar

Klimatologi, 1985). Suhu harian dapat dihitung dengan berbagai cara, di

antaranya melalui rata-rata pembacaan 24 jam dari jejak tanda suatu

termogram (Staf Pengajar Klimatologi, 1985). Badan Meteorologi dan

Geofisika Jakarta menggunakan waktu pembacaan pada pukul 07.00,

13.00 dan 17.00 dengan rumus suhu rata-ratanya adalah:

T = 2 x T(07.00) + T(13.00) + T(17.00) 4

Hubungan antara altitude dan suhu di Indonesia yang

dikembangkan Oldeman (1977) adalah:

T max = 31.3 – 0.0062 X

T min = 22.8 – 0.0053 X

Page 22: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

10

di mana :

T max = Temperatur maksimum (0C)

T min = Temperatur minimum (0C)

X = Ketinggian daerah di atas permukaan laut (meter)

Pertumbuhan tanaman akan terganggu atau terhenti jika suhu

melampaui batas minimum atau maksimum tanaman. Di antara kedua

ekstrim tersebut terdapat suhu optimum di mana pertumbuhan tanaman

akan berjalan lancar, seperti yang ditunjukkan oleh Yoshida (1981) yang

disertai suhu kritik untuk setiap stadia tumbuh (Tabel 5).

Tabel 5. Kisaran suhu udara optimum dan kritik pada berbagai stadia tumbuh padi

Kritik Stadia Tumbuh

Optimum Rendah Tinggi

Perkecambahan 20-35 10 45 Perkembangan kecambah 25-30 12-13 35 Perakaran 25-28 16 35 Perkembangan daun 31 7-12 45 Perakaran 25-31 9-16 33 Inisiasi malai - 15 - Diferensiasi malai - 15-20 38 Anthesis-pembungaan 30-33 22 35 Pematangan 20-25 12-18 30

5. Kelembaban Udara

Kelembaban udara relatif/nisbi adalah perbandingan jumlah uap air

yang ada di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung pada

suhu dan tekanan tertentu. Kisaran kelembaban nisbi optimum untuk

tanaman padi adalah 50-90 persen (Tanaka, 1976 dalam Manwan 1988).

Kelembaban tinggi dapat mengganggu penyerbukan dan meningkatkan

hama penyakit. Pengukuran kelembaban nisbi/relative humidity (RH) rata-

rata harian menggunakan rumus sebagai berikut:

RH = 2 x RH(07.00) + RH(13.00) + RH(18.00) 4

Page 23: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

11

6. Awan dan Angin

Awan mempengaruhi suhu udara dengan memantulkan dan

memancarkan radiasi matahari dan menyerap radiasi bumi (Hidayati,

1995). Awan merupakan produk dari siklus hidrologi yang sangat

membantu proses turunnya hujan. Jenis hujan yang turun dari atmosfer

bergantung pada kedaan awan. Angin adalah pergerakan udara pada arah

horizontal atau hampir horizontal. Angin bergerak dari tempat yang

bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah (Manan, 1986).

C. PENDUGAAN KEMATANGAN PADI

Telah lama diketahui bahwa sistem harian kalender untuk menentukan

kematangan padi mempunyai keterbatasan yang besar, terutama jika

digunakan pada daerah iklim yang berbeda. Suatu cara yang lebih akurat

adalah bila didasarkan pada faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman. Sampai saat ini metode akumulasi panas merupakan

cara yang paling praktis dan diterima secara luas untuk menentukan umur dan

saat panen. Prinsip satuan panas dikembangkan atas dasar pendekatan antara

klimatologi dengan agronomi untuk menaksir laju pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Smith dan Newman (1969) dalam Ismal (1981) mendefinisikan

akumulasi panas. Menurutnya metode akumulasi panas adalah suatu metode

yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara suhu dan pertumbuhan

tanaman dengan jalan mengakumulasikan suhu rata-rata harian di atas suhu

dasar, selama masa tumbuh. Suhu mempunyai peranan utama dan berkorelasi

tinggi dalam proses pertumbuhan karena suhu dapat pula mempengaruhi

aktivitas metabolisme tanaman.

Metode akumulasi panas merupakan pengembangan dari konsep

Reamur yang merupakan pendekatan awal untuk menjelaskan variasi

tanggapan tanaman pada daerah iklim yang berbeda dengan menggunakan

data temperatur. Konsep ini dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

Page 24: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

12

M

Σ Tm = SP ; Tm = 0 untuk Tm < 0 0C P

Tm adalah temperatur harian rata-rata, mulai penanaman (P) hingga

dewasa/mature (M). Dan SP (Satuan Panas) adalah konstanta dalam satuan 0C

yang merupakan jumlah Tm. Atau lebih umum jika batas pertumbuhan atau

perkembangan bukan nol, misalnya a maka:

M

Σ (Tm – a) = SP ; (Tm – a) = 0 untuk Tm < a P

Dalam penelitiannya pada tanaman jagung, Ismal (1983)

membandingkan konsep ini dengan tiga macam metode menghitung jumlah

panas, yaitu satuan panas bereduksi rendah, satuan panas bereduksi tinggi dan

metode klasik dengan jumlah hari. Satuan panas bereduksi rendah dan satuan

panas bereduksi tinggi merupakan koreksi terhadap konsep Reamur. Koreksi

hanya dilakukan terhadap suhu rata-rata harian yang melebihi suhu optimum

30 0C (Gilmore dan Rogers 1958). Selebihnya suhu rata-rata harian akan

dikalkulasi dengan konsep Reamur. Persamaan koreksi pada satuan panas

bereduksi rendah adalah sebagai berikut:

M M

SP = Σ {( Tmaks + T min )/2 – 10} - Σ (T maks – 30)/2 i=1 i=1

untuk T maks > 30 0C

Sedangkan satuan koreksi pada satuan panas bereduksi tinggi adalah

sebagai berikut:

M M

SP = Σ {( Tmaks + T min )/2 – 10} - Σ (T maks – 30) i=1 i=1

untuk T maks > 30 0C

Page 25: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

13

Dalam penelitiannya Ismal (1983) menemukan bahwa satuan panas

bereduksi tinggi sebagai metode paling baik untuk dipakai karena memiliki

koefisien keragaman yang nyata lebih kecil. Di Indonesia metode akumulasi

panas telah banyak digunakan. Ismal (1989) menganjurkan pemakaian metode

ini di Indonesia untuk tanaman industri dan telah menggunakannya untuk

menentukan kematangan pada jagung.

Rachman (2002) telah menggunakan metode yang sama untuk

tanaman padi pada beberapa tempat dengan ketinggian berbeda di wilayah

Jawa Barat. Mengingat padi merupakan jenis tanaman yang sangat dibutuhkan

oleh masyarakat sebagai bahan makanan pokok, maka hal tersebut layak untuk

dilanjutkan. Handoko (1994) menyusun persamaan dari konsep Reamur untuk

mendapatkan persamaan yang berlaku umum pada berbagai tempat

penanaman padi di Indonesia sebagai berikut:

M

SP = Σ {( T maks + T min )/2 – Td} i=1

di mana :

SP = jumlah panas (degree day)

T maks = suhu maksimum harian (0C)

T min = suhu minimum harian (0C)

Td = suhu dasar

i = hari mulai tanam sampai matang fisiologis (M)

50 % (black layer)

Handoko (1994) menerapkan rumusan di atas pada studi kasus

tanaman padi varietas IR 64 dan Ciliwung dengan suhu dasar 17 0C. Dari

parameter perkembangan tanaman tersebut diperlukan panas sebanyak 980 dd

untuk mencapai kematangan dan layak panen. Kita dapat menentukan jumlah

panas yang dibutuhkan untuk mencapai kematangan pada varietas lain,

dengan membandingkan hari panen dalam data deskripsi varietas.

Page 26: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

14

D. PENDUGAAN HASIL PADI

Radiasi surya merupakan unsur iklim yang sangat berperan dalam

pertumbuhan dan produksi tanaman melalui energi untuk fotosintesis. Pada

proses fotosintesis, klorofil daun menyerap energi radiasi surya pada kisaran

panjang gelombang PAR (Photosynthetic Active Radiation) yaitu antara 0.38-

0.68 μm. Laju fotosintesis meningkat sampai titik kejenuhan cahaya dengan

semakin tingginya kerapatan fluks radiasi. Nisbah antara peningkatan laju

fotosintesis dengan peningkatan kerapatan fluks radiasi disebut efisiensi

penggunaan radiasi surya (Pahlevi, 2006).

Untuk tanaman yang tumbuh di lapang, efisiensi penggunaan radiasi

surya biasanya dinyatakan dengan nisbah antara penambahan massa tanaman

dengan jumlah radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman (Handoko, 1994).

Intersepsi radiasi surya yaitu selisih antara radiasi yang datang dengan radiasi

yang ditransmisikan. Intersepsi radiasi surya dipengaruhi berbagai faktor,

antara lain indeks luas daun (leaf area index) dan jarak tanam/populasi

tanaman. Produksi biomassa potensial dihitung berdasarkan efisiensi

penggunaan radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman. Untuk menghitung

radiasi yang diintersepsi digunakan hukum Beer (Handoko, 1994) sebagai

berikut:

Q int = (1 - τ) . Q s ; τ = e –k . LAI

di mana:

Q int = radiasi yang diintersepsi (MJ m-2)

τ = proporsi radiasi surya yang ditransmisikan oleh tajuk tanaman

k = koefisien pemadaman

Q s = radiasi surya (MJ m-2)

LAI = indeks luas daun

Nilai parameter ditentukan berdasarkan nilai rata-rata selama sehari,

yang selanjutnya dirata-ratakan selama musim pertumbuhan dan nilainya

sekitar 0.5 (Handoko, 1994). Produksi biomassa potensial dihitung

Page 27: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

15

berdasarkan hasil kali antara efisiensi penggunaan radiasi surya (ε) dengan

radiasi yang diintersepsi (Q int). Handoko (1994) menentukan nilai ε sebesar

0.0014 kg MJ-1. Atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

dw = ε . Q int

di mana :

dw = produksi biomassa potensial (ton ha-1)

ε = efisiensi penggunaan radiasi surya (kg MJ-1)

Dari persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai produksi

biomassa potensial berbanding lurus dengan radiasi yang diintersepsi oleh

tajuk tanaman. Sehingga dengan meningkatnya radiasi yang mampu

diintersepsi tajuk, dapat menambah akumulasi biomassa tanaman.

Nilai produksi biomassa potensial menjadi acuan untuk menentukan

potensi hasil padi. Setiap varietas tanaman padi memiliki nilai indeks panen.

Indeks panen (harvest index) merupakan nilai kemampuan potensi panen suatu

tanaman. Nilai indeks panen dikalikan dengan nilai produksi biomassa akan

menghasilkan nilai potensi produksi padi (yield). Atau dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Y = hi . dw

di mana :

Y = produksi biomassa potensial (ton ha-1)

hi = indeks panen

dw = produksi biomassa potensial (ton ha-1)

Namun demikian, kondisi aktual yang terjadi di lapangan belum

mencapai nilai potensi produksi padi yang ideal. Hal ini dikarenakan banyak

hambatan budidaya padi yang belum dapat ditangani dengan baik.

Page 28: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

16

E. SISTEM INFORMASI

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk

mencapai suatu tujuan (Winarno, 2004). Masing-masing komponen memiliki

fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerjasama. Fungsi

sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan dan

menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsinya, sistem harus

memiliki komponen-komponen input, proses, keluaran dan kontrol untuk

menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Hubungan antar

komponen sistem dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema komponen sistem (Winarno, 2004)

Menurut Winarno (2004) data adalah representasi atau wakil dari suatu

objek. Data diciptakan untuk mempermudah komunikasi dan pemrosesan data.

Agar dapat menggambarkan objek yang diwakilinya, harus dipilih data yang

paling sesuai. Data yang akurat bila diproses juga akan menghasilkan

informasi yang akurat. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga

berguna dalam proses pengambilan keputusan. Post dan David (2003)

menyatakan bahwa, informasi merupakan data yang telah diolah, diorganisir,

dan digabungkan untuk memberikan pengertian yang lebih dalam.

Sistem informasi memiliki banyak pengertian sesuai dengan sudut

pandang yang mengartikannya. Jika dilihat dari bidang komputerisasi, sistem

informasi dapat diartikan sebagai aplikasi komputer untuk mendukung operasi

dari suatu organisasi yang meliputi pengoperasian, instalasi,

perawatan/pemeliharaan komputer, perangkat lunak, dan data. Pengertian lain

dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,

Perangkat masukan Pemroses

Perangkat Keluaran

Perangkat Kontrol

Page 29: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

17

prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah

data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan

pengambilan keputusan (www.wikipedia.org).

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling

bekerjasama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan

menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat menghasilkan

keputusan dengan baik (Winarno, 2004). Menurut O’Brien (1991) sistem

informasi adalah suatu sistem yang menerima sumber data sebagai masukan

dan mengolahnya menjadi produk iformasi sebagai keluaran. Tujuan sistem

informasi adalah mengubah data menjadi informasi.

Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang

terintegrasi, sistem antara manusia dan mesin yang memanfaatkan perangkat

keras dan perangkat lunak komputer, prosedur, dan basis data yang bertujuan

untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan

fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi (Kadir, 2003). Sistem

informasi berbasis komputer merupakan bagian dari sistem informasi. Oleh

sebab itu terdapat hubungan yang sangat erat antara sistem informasi dan

sistem komputer.

Menurut O’Brien (1999), model sistem informasi didasarkan pada

konsep sistem yang dilengkapi dengan performance control system dan data

store, serta memiliki 5 (lima) sumber daya, yaitu (1) perangkat lunak

(software), (2) perangkat keras (hardware), (3) data (dataware), (4) manusia

(brainware), dan (5) jaringan (netware), di mana kegunaannya untuk

melakukan 7 (tujuh) aktivitas, yaitu pemasukan data (data entry), pemrosesan

(processing), penyimpanan (storing), perolehan kembali (retrieving),

memproduksi dan mendistribusikan informasi (producing and distributing

info), melaporkan (reporting), dan merespon (responding). Model sistem

informasi menurut O’Brien (1999) dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 30: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

18

Gambar 2. Model sistem informasi menurut O’Brien (1999).

Menurut pendapat Stair (1986) di dalam Syughly (1999), karakteristik

dari sistem informasi yang baik adalah :

1. Tepat waktu, artinya informasi sampai pada penerimanya tidak terlambat.

2. Akurat, yaitu informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak bias.

3. Fleksibel, yaitu sistem informasi dapat digunakan di masa kini dan yang

akan datang.

4. Bernilai ekonomi, yaitu manfaat dari informasi lebih besar dibanding

biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.

5. Reliable, yaitu informasi benar-benar nyata.

6. Singkat dan sederhana, yaitu mudah dibaca dan dimengerti oleh penerima

informasi.

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem

informasi juga memiliki daur hidup berupa daur hidup pengembangan sistem

informasi, atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development

Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan

metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan

menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau

tahapan. Kadir (2003) menggambarkan model air terjun dalam SDLC

(Gambar 3), dengan tahapan sebagai berikut :

1. Investigasi sistem, mencakup perumusan masalah yang terjadi di

lapangan dan solusi atau alternatif pemecahannya. Pada tahapan ini juga

dilakukan studi kelayakan sistem informasi yang akan dibangun.

Performance Control System

Data InfoProcessProcess

Data StoreData Store

BRAINWARE DATAWARE

HA

RD

WA

RE

SO

FTW

ARE

N E T W A R E

Page 31: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

19

2. Analisis sistem, yaitu identifikasi kebutuhan fungsional spesifik

pengguna mencakup hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem

informasi ketika diimplementasikan.

3. Desain sistem, terdiri dari aktivitas sistem yang menghasilkan spesifikasi

sistem yang memenuhi kebutuhan fungsional dalam tahap analisis sistem.

Aktivitas desain yang dimaksud meliputi desain user interface, desain

data dan desain proses.

4. Implementasi sistem, melibatkan pengadaan hardware dan software,

pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan

dokumentasi dan berbagai aktivitas instalasi.

5. Perawatan sistem, melibatkan proses monitoring, evaluasi dan modifikasi

sistem untuk membuat perbaikan yang diinginkan secara periodik.

Kesalahan dalam pembangunan sistem dapat dikoreksi oleh aktivitas

perawatan sistem.

Gambar 3. Model air terjun dalam tahap SDLC (Kadir, 2003)

Investigasi sistem

Perawatan sistem

Analisis sistem

Desain sistem

Implementasi sistem

Rumusan masalah

Kebutuhan sistem

Desain

Sistem siap beroperasi

Implementasi kurang lengkap

Kesalahan yang tak mungkin implementasi dilaksanakan

Perubahan lingkup/

kebutuhan

Peninjauan kembali

permasalahan

Page 32: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

20

F. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Basis data adalah pengorganisasian sekumpulan data yang saling

terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir,

2003). Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut

DBMS (Database Management System). DBMS adalah developer yang

mengolah database, menyimpan data, mendukung bahasa query pembuatan

laporan dan dapat menampilkan data entry (Post, 1999). Tujuan utama DBMS

adalah menyediakan lingkungan yang convenient dan efisien untuk

penggunaan dalam mendapatkan kembali (retrieve) dan menyimpan informasi

dari dan ke database (Korth dan Silberschatz, 1986).

Kadir (2003) mengemukakan elemen yang harus tersedia dalam

lingkungan basis data, yaitu:

1) Perangkat keras

2) Perangkat lunak

3) Database

4) Prosedur (teknik perencanaan dan desain database)

5) Orang (administrator basis data, programer dan pengguna)

Falsafah pokok dalam mendesain DBMS adalah dengan melihat sistem

informasi apa yang akan didukung oleh DBMS tersebut. Untuk itu terdapat

empat tahapan dalam mendesain DBMS, yaitu:

1) Menentukan data yang perlu disimpan

2) Menentukan relasi yang terjadi antar data

3) Menentukan operasi-operasi basis data yang diperlukan

4) Menentukan model data yang digunakan

DBMS meliputi kegiatan:

1) Pendefinisian struktur penyimpanan informasi

2) Penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi

3) Pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh

orang-orang yang tidak berwenang

Whittington (1988) menyatakan tiga komponen DBMS, yaitu:

1) Query Processor; berfungsi menerima permintaan pengguna dan

mengolahnya menjadi suatu form yang merupakan hasil olahan tersebut

Page 33: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

21

2) Transaction Manager; bertugas mengatur pengolahan data sesuai

permintaan pengguna

3) Toolset; bertugas menyediakan fasilitas untuk berbagai kegiatan seperti

pembuatan basis data, restrukturisasi basis data, sistem pengawasan dan

pengembangan aplikasi

Basis data menjalankan lima tipe pembatas (Jones, 2000), yaitu:

1) Not null; field tidak bernilai null (tanpa nilai)

2) Unique; field harus bernilai unik dengan kolomnya

3) Primarry key; kombinasi dari unique dan not null. Sebuah tabel hanya

memiliki satu primary key

4) Foreign key; mendefinisikan hubungan antara dua tabel, baik itu one-to-

one (1:), one-to-many (1:M), atau many-to-many (M:N)

5) Check; menjalankan rule berdasarkan nilai data yang ada

Basis data memiliki satu keuntungan besar yang disebut query. Sebuah

query merupakan permintaan untuk mengambil informasi dari database dan

merubah atau menambah data ke sebuah database. Korth dan Silberschatz

(1986) mengklasifikasikan bahasa query berdasarkan cara melakukan query,

yaitu bahasa query procedural ataupun non-procedural. Pada bahasa query

procedural, pengguna mencari informasi dengan menginstruksikan sistem

untuk melakukan urutan operasi-operasi yang ditentukan oleh pengguna pada

database hingga hasil yang diinginkan diperoleh. Pada bahasa query non-

procedural, pengguna cukup menyampaikan karakteristik informasi yang

dicari tanpa harus memberikan jenis dan urutan operasi pada database.

Bahasa query juga dibagi menjadi bahasa query teoritis, yaitu bahasa

formal (matematis) untuk mengekspresikan suatu query, dan bahasa

komersial, yaitu implementasi dari bahasa query teoritis yang digunakan

dalam paket perangkat lunak komersial. Bahasa query teoritis yang bersifat

procedural adalah aljabar relasional (relational algebra), sedangkan yang

non-procedural adalah tuple relational calculus dan domain relational

calculus. Bahasa query komersial yang procedural adalah SQL (Structured

Query Languange) dan yang non-procedural adalah QBE (Query by

Example).

Page 34: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

22

G. MICROSOFT VISUAL BASIC.NET

Tahun 2002 Microsoft secara resmi merilis produk berbasis .NET, salah

satunya adalah bahasa pemrograman Visual Basic .NET (VB.NET). Bahasa

pemrograman ini merupakan penyempurnaan dari Visual Basic 6.0 yang

sudah sangat sering digunakan programer hampir di seluruh dunia.

Pengembangan ini dilakukan Microsoft untuk memberikan pemakai akses ke

informasi, file atau program, setiap saat, setiap tempat, setiap platform dan

setiap device/perangkat.

VB.NET adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi berbasis

windows, aplikasi form web ASP.NET (Active Server Pages), layanan web

XML (Extensible Markup Language) dan aplikasi mobile seperti komputer

palm dan pocket PC (Kusumo, 2004). ASP.NET (Active Server Pages) adalah

bahasa pemrograman lingkungan aplikasi terbuka (open application

environment) berjenis server-side untuk membangun aplikasi berbasis web

(internet). Sedangkan XML (Extensible Markup Language) adalah format

dokumen berbasis teks mirip dengan HTML, tetapi khusus untuk menyimpan

informasi dan merupakan metode untuk menampilkan data terstruktur.

Kusumo (2004) mengemukakan alasan memilih VB.NET, yaitu:

1) Menyederhanakan develoyment

VB.NET mengatasi masalah seperti develoyment dari aplikasi berbasis

windows yaitu ”DLL Hell” dan registrasi COM (Component Object

Model). Secara berdampingan versioning (pengaturan versi komponen)

mencegah tertindihnya dan terkorupsinya komponen dan aplikasi.

Develoyment secara XCOPY memungkinkan pengembang menginstal

aplikasi windows ke mesin client cukup dengan menyalin file ke suatu

direktori.

2) Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak

VB.NET memiliki fitur compiler yang bekerja secara background real-

time dan daftar task/tugas untuk penanganan bug/kesalahan program

sehingga pengembang dapat langsung memperbaiki kesalahan kode yang

terjadi. VB.NET menyederhanakan pembuatan komponen.

Page 35: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

23

3) Mendukung OPP

Dalam VB.NET pengguna dapat membuat kode class yang dapat

digunakan kembali menggunakan konstruksi berbasis objek. VB.NET

memiliki fitur bahasa pemrograman berbasis objek termasuk

implementasinya secara penuh: inheritance/pewarisan,

encapsulation/pembungkusan dan polymorphism/banyak bentuk.

4) Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web

Untuk mengembangkan aplikasi web, disediakan desainer form web, di

mana digunakan mekanisme ”drag” dan ”drop” untuk membangun form.

Editor HTML diperkaya untuk dapat bekerja pada halaman web. Terdapat

pula layanan web XML yang memungkinkan suatu aplikasi berkomunikasi

dengan aplikasi lainnya dari berbagai platform melalui protokol internet

terbuka.

5) Mempermudah migrasi VB6 ke VB.NET

Interoperability COM menyediakan komunikasi dua arah antara aplikasi

VB6 dengan VB.NET. Wizard upgrade pada VB.NET 2003

memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih dari 95 persen

kode VB6 ke VB.NET.

VB.NET memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan

dipahami. Bagian dari bahasa pemrograman tersebut antara lain:

1. Variabel atau Konstanta

Variabel digunakan untuk memasukkan data berupa nilai sementara

ke dalam memori selama menghitung, memberi informasi dan sebagainya.

Pengguna dapat memberi nama pada lokasi memori dengan

mendeklarasikan variabel dan menentukan tipe data. Deklarasi variabel

adalah proses untuk menyebutkan karakteristik variabel seperti nama, tipe

data, jangkauan, masa hidup dan nilai awal. Variabel biasanya

dideklarasikan dengan kata kunci ”Dim”. Konstanta mirip dengan variabel

tetapi nilainya tidak berubah selama program berjalan. Konstanta

dideklarasikan dengan kata kunci ”Const”.

Page 36: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

24

2. Tipe Data dan Structure

Tipe data dalam variabel menentukan tipe data yang bisa disimpan

di dalamnya, format data yang disimpan dan berapa banyak memori yang

dialokasikan untuk menyimpan data. Structure berisi satu atau lebih

anggota yang dapat berisi tipe data yang sama atau berbeda.

3. Operator

Operator adalah simbol (karakter atau kata kunci) yang secara

spesifik mengoperasikan satu atau dua operand. Operator yang menangani

satu operand disebut operator unnary, sedangkan yang menangani dua

operand disebut operator binary. Operator dikelompokkan ke dalam

operator aritmatika, operator relasi, operator bitwise, operator logika.

4. Penanganan Kesalahan

Ada tiga kesalahan yang mungkin muncul ketika mengembangkan

aplikasi VB.NET, yaitu kesalahan sintaks, kesalahan run time dan

kesalahan logika. Untuk mengatasi kesalahan, pengguna dapat melakukan

pencegahan dengan menambahkan kata kunci ”Option Strict On” dan

”Option Explicit On” yang diletakkan pada bagian awal modul.

5. Alur Percabangan

Ketika program berjalan, mungkin hanya blok kode tertentu yang

diperlukan saja yang akan dijalankan dengan kondisi tertentu. Hal itu

dapat diatur menggunakan alur percabangan. Ada tiga pernyataan yang

berkaitan dengan alur percabangan program yaitu: IF...THEN,

IF...THEN...ELSE dan SELECT CASE.

Pernyataan IF...THEN akan menguji suatu kondisi, jika True,

program akan menjalankan pernyataan yang mengikutinya. Pernyataan

IF...THEN...ELSE akan menjalankan sebuah blok pernyataan jika kondisi

bernilai True dan blok pernyataan lainnya yang bernilai False. Ketika

pernyataan IF...THEN...ELSE memiliki banyak blok kode, maka struktur

SELECT CASE akan menguji ekspresi tunggal yang dievaluasi sekali

Page 37: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

25

pada bagian atas struktur. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan

beberapa nilai dan jika salah satu ada yang cocok, blok pernyataan yang

berhubungan akan dijalankan.

6. Struktur Pengulangan

Struktur pengulangan/looping digunakan untuk menjalankan satu

atau banyak baris kode secara berulang-ulang. Pernyataan pengulangan

adalah DO...LOOP, WHILE...END WHILE, FOR...NEXT dan

FOR...EACH...NEXT. Pernyataan DO...LOOP dapat digunakan jika

pengguna belum tahu berapa kali pengulangan blok pernyataan, tetapi jika

pengguna sudah tau berapa kali pengulangan blok pernyataan digunakan

FOR...NEXT. Pengulangan WHILE...END WHILE akan menjalankan

suatu blok pernyataan selama kondisi bernilai benar. Pernyataan

FOR...EACH...NEXT mirip dengan pernyataan FOR...NEXT, kecuali

variabel pengulangan yang diperlukan bukan numerik melainkan array

dan collection.

7. Array

Array digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang sejenis

dalam sebuah variabel dan nilai yang dimasukkan dapat diakses

menggunakan indeks. Untuk mendeklarasikan variabel array, sintaksnya

mirip dengan variabel lainnya. Pengguna dapat menggunakan pernyataan

Dim atau aksesibilitas (Public, Private, Friend dan sebagainya),

perbedaannya pengguna harus menambahkan parentheses/tanda kurung

setelah nama variabel untuk menunjukkan bahwa itu adalah array.

8. Prosedur

Untuk mempermudah pengembangan program, aplikasi yang besar

dapat dipecah menjadi segmen kode yang lebih kecil atau disebut

prosedur. Ada dua tipe prosedur, yaitu subrutin dan fungsi. Subrutin

adalah blok pernyataan untuk mengerjakan suatu tugas yang didefinisikan

dengan baik. Blok pernyataan diletakkan di antara pernyataan Sub...End

Page 38: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

26

Sub. Fungsi mirip dengan subrutin, bedanya fungsi menghasilkan return

value/mengembalikan nilai.

9. Fungsi Built-in VB.NET

Berdasarkan kegunaannya, fungsi Built-in bawaan VB.NET terdiri

dari fungsi manipulasi file dan folder, fungsi identifikasi tipe data, fungsi

konversi tipe variabel fungsi manipulasi string, fungsi matematika, fungsi

tanggal dan waktu, fungsi finansial dan fungsi pembangkit angka acak.

Kemampuan VB.NET dalam melakukan koneksi, mengakses dan

memanipulasi database digunakan teknologi ADO.NET (ActiveX Data Object

yang memakai model koneksi disconnected database, artinya hanya sekali

mengirim data dari database, setelah itu koneksinya akan putus. ADO.NET

bersama namespace XML merupakan bagian inti dari standar Microsoft untuk

akses data dan storage. Komponen ADO.NET dapat mengakses berbagai

macam sumber data seperti database Access, SQL Server dan database non

Microsoft seperti Oracle. Laporan database dapat dibuat menggunakan

Crystal Report yang sudah diintegrasikan ke dalam VB.NET.

H. SISTEM INFORMASI PERTANIAN

Saat ini informasi telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat.

Sistem informasi telah dimanfaatkan di berbagai sektor, mulai dari sektor

pemerintahan, industri, perdagangan, hukum, pendidikan juga di sektor

pertanian. Keberadaan sistem informasi pada setiap aspek kehidupan telah

sangat memudahkan berbagai penyelesaian masalah.

Burch (1992) membagi sistem informasi ke dalam dua kelompok

besar, yaitu sistem informasi publik (societal information system) dan sistem

informasi organisasi (organizational information system). Sistem informasi

publik lebih berkaitan dengan masalah-masalah umum, cenderung berupa

pelayanan publik dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Sedangkan sistem

informasi organisasi lebih dikhususkan pada kepentingan sebuah organisasi

dalam mengambil keputusan berbagai permasalahan dalam organisasi.

Page 39: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

27

Sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian

(Singosari) adalah sebuah sistem informasi yang dipublikasikan Departemen

Pertanian RI melalui website www.deptan.go.id. Sistem informasi yang dapat

diakses oleh masyarakat luas tersebut menyajikan informasi terkait teknik

pengolahan hasil-hasil pertanian berikut potensi pasarnya. Singosari termasuk

ke dalam sistem informasi publik.

Ihsanuddin (1996) telah merancang sistem informasi untuk industri

pengolahan buah jeruk dalam bentuk paket program yang diberi nama Orisys.

Paket program sistem informasi tersebut dibangun menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 3.0 for Windows. Program Orisys dirancang untuk

memenuhi kebutuhan pengguna yang ingin mencari informasi mengenai buah

jeruk secara rinci, seperti bahan baku, industri pengolahan, proses

pengolahannya, serta penjualan buah jeruk maupun hasil olahannya. Berbeda

dengan Singosari, Orysis termasuk ke dalam sistem informasi manajemen

berupa sistem kontrol proses industri yang dilengkapi sistem proses transaksi

bisnis.

Sistem informasi mengenai budidaya tanaman buah-buahan tropis

telah dirancang oleh Mulyawan (1998) dan diberi nama Sibutrop. Sistem

informasi tersebut dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic

6.0 for Windows. Sibutrop memberikan informasi mengenai budidaya buah-

buahan yang meliputi duku, durian, mangga, manggis, pisang, rambutan, dan

salak. Sibutrop termasuk ke dalam sistem informasi publik.

Budianto (2001) mengembangkan sistem informasi mengenai

budidaya tanaman sayuran yang meliputi bawang merah, tomat, kentang,

kubis, dan cabai. Sistem informasi ini diberi nama Sibusa. Sama halnya

dengan Sibutrop, Sibusa termasuk ke dalam sistem informasi publik berbasis

komputer menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 for Windows.

Selain itu di bidang pangan telah dibangun juga sistem informasi

mengenai penelitian produk pangan yang akan memberikan informasi

mengenai hasil penelitian tanaman pangan yang telah dilakukan sampai saat

itu. Sistem informasi ini dikenal dengan nama SIRMAPP dan dibangun oleh

Sahmono (2005) dengan basis internet (jaringan).

Page 40: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

28

Dalam bidang pertanian, sistem informasi manajemen biasanya

terdapat pada beberapa industri pertanian yang sudah establish. Perusahaan

menyediakan sistem informasi pendukung pengambilan keputusan meliputi

aktivitas yang dilakukan perusahaan, dari proses pemilihan bahan baku hingga

tahap pemasaran. Sistem informasi manajemen lebih bersifat khusus dan tidak

dapat diakses oleh masyarakat luas.

Tambunan (1995) telah merancang perangkat lunak pendugaan saat

matang fisiologis jagung (Zea mayz L.) dalam sistem database iklim harian

dengan perangkat lunak berupa program DBASE IV rel 2.0 berbasis personal

computer (PC) dengan sistem operasi MS. DOS 6.0. Sistem yang dibangun

masih memiliki kelemahan yaitu sistem hanya dapat dieksekusi dalam

lingkungan MS. DOS 6.0 yang sudah tidak digunakan lagi sebagai sistem

operasi komputer. Makarim (1999) telah membuat model simulasi untuk

menduga produksi padi dalam program Padi 300.csm. Sistem ini pun hanya

dapat dieksekusi dalam lingkungan MS. DOS 6.0. Selanjutnya Makarim

(2005) membuat Sistem Pakar Padi (SIPADI) untuk membantu menetapkan

komponen teknologi PTT spesifik wilayah menggunakan software Microsoft

Excel 2003.

Pada penelitian ini dilakukan pembangunan sistem informasi

pendugaan waktu panen dan produksi padi (Oryza sativa L.) untuk beberapa

varietas di wilayah Provinsi Jawa Barat menggunakan metode akumulasi

panas dan biomassa berdasarkan data iklim harian. Sistem informasi panen

dan produksi padi (Sipaprodi) termasuk ke dalam sistem informasi publik.

Penggunaannya diperuntukkan bagi masyarakat luas, dalam hal ini petani,

kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan dan pemerintah. Sipaprodi

memberikan informasi yang akurat akan penentuan waktu panen dan jumlah

produksi padi. Seiring berjalannya waktu, data iklim dalam database

Sipaprodi dapat diperbaharui agar selalu menghasilkan analisis yang tepat dan

aktual. Penggunaan bahasa pemrograman Visual Basic.NET pada tahap

pembangunannya, memungkinkan Sipaprodi dijalankan pada jaringan internet

yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja.

Page 41: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

29

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan

bulan Desember 2008. Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium

Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian Departemen Teknik Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

B. BAHAN DAN ALAT

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah :

1. Personal Computer dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Processor Intel Pentium 4, 1.70 Ghz

b. Motherboard ECS P4VMM2

c. Harddisk Maxtor 20 GB

d. RAM 256 MB

e. VGA onboard

d. DVD Combo Lite-On

e. Monitor 15” IBM

2. Sistem operasi Microsoft Windows XP service pack 2

3. Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET

4. Adobe Photoshop 7.0

5. Autorun Pro Enterprice

C. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL

Masalah yang dihadapi dalam pendugaan produksi padi sangat

kompleks karena menyangkut berbagai aspek yang harus dikaji, antara lain

adalah aspek karakteristik varietas dan aspek lokasi tanam yang terkait

dengan aspek iklim. Mempertimbangkan permasalahan di atas studi

penyelesaiannya menggunakan pendekatan sistem.

Sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan

terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan

Page 42: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

30

(Manetsch dan Park, 1979 dalam Eriyatno, 1998). Pendekatan sistem adalah

metode pemecahan masalah yang tahapannya dimulai dengan identifikasi

kebutuhan dan diakhiri dengan suatu hasil sistem operasi yang efektif dan

efisien (Marimin, 1993). Tahapan-tahapan pendekatan sistem dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 4. Tahapan pendekatan sistem (Manetsch dan Park, 1979)

Mulai

Analisis kebutuhan

Evaluasi periodik

Formulasi permasalahan

Identifikasi sistem

Permodelan sistem

Pembuatan program komputer

Verifikasi model

Implementasi

Sesuai ?

MemuaskanYa Tidak

Tidak

Page 43: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

31

Pendekatan sistem dicirikan oleh adanya metodologi perencanaan atau

pengolahan, bersifat multidisiplin, terorganisir, penggunaan model

matematika, metode berpikir secara kualitatif, penggunaan teknik simulasi

dan optimasi serta dapat diaplikasikan dengan komputer. Pendekatan sistem

menggunakan model, yaitu suatu abstraksi keadaan nyata atau

penyederhanaan sistem nyata untuk memudahkan pengkajian suatu sistem

(Marimin, 2005).

D. PENDEKATAN SISTEM

1. Identifikasi Kebutuhan

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pendugaan produksi tanaman

padi adalah petani padi, konsumen dan pemerintah. Analisa kebutuhan dari

masing-masing komponen tersebut:

1) Petani padi:

Kontinuitas produksi

Peningkatan produktivitas

Sarana dan prasarana tersedia

Biaya yang murah

Keuntungan yang besar

2) Konsumen

Ketersediaan beras

Harga yang stabil dan terjangkau

Mutu yang baik

3) Pemerintah:

Peningkatan produktivitas

Harga yang stabil

Ketahanan pangan

2. Formulasi Permasalahan

Dalam menentukan waktu panen dan produktivitas padi, terdapat

banyak faktor yang berpengaruh terkait teknik budidaya serta kondisi

Page 44: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

32

lingkungan dan iklim. Kondisi iklim dan lingkungan akan berkaitan

langsung dengan waktu panen. Sementara teknik budidaya akan berkaitan

dengan produktivitas. Bila teknik budidaya yang digunakan kurang tepat

akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Pun demikian dengan

kondisi alam dan lingkungan yang tidak mendukung seperti tanah yang

kurang subur dan suhu udara yang terlalu rendah akan menimbulkan hasil

yang tidak optimal pula.

Keberhasilan dalam memprediksi waktu panen dan produksi padi

memerlukan perencanaan yang baik, pengetahuan yang benar serta intuisi

yang tepat dalam pengambilan keputusan. Perencanaan dilakukan berdasar

analisa dari data internal dan eksternal serta asumsi-asumsi untuk masa

yang akan datang. Kesulitan yang dihadapi antara lain dalam pengambilan

keputusan yang tepat berdasar pengetahuan dan hasil penelitian yang

belum terintegrasi mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan

tanaman padi dan kaitannya dengan iklim, karena masih dikuasai oleh para

pakar.

Karena tidak setiap petani dan penyuluh pertanian memiliki keahlian

untuk merancang program dalam menangani masalah di atas, maka

biasanya hal tersebut diserahkan pada ahli yang khusus didatangkan untuk

menangani masalah ini. Namun dana yang dibutuhkan untuk itu sangat

besar, karena ahli tersebut masih langka.

Perkembangan teknologi komputer yang pesat diharapkan dapat

memecahkan masalah di atas, karena apabila ada paket program yang

dapat dijadikan pengganti ahli untuk berkonsultasi maka akan banyak

menghemat dana dan waktu. Tetapi sampai saat ini belum ada paket

program komputer yang dapat menangani persoalan dalam menentukan

produksi padi berdasarkan pengaruh iklim. Berangkat dari pemikiran di

atas maka pembangunan sistem informasi panen dan pendugaan produksi

padi untuk setiap varietas tanaman padi sangat dibutuhkan.

Page 45: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

33

3. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara

pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari

permasalahan yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-

kebutuhan tersebut (Eriyatno, 1998). Identifikasi sistem dapat ditunjukkan

dengan diagram input-output pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram input-output

E. PROSEDUR PENELITIAN

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Penelitian tentang sistem yang dikaji menggunakan data primer dan

data sekunder. Data sekunder berupa data iklim dan indeks luas daun

beberapa varietas didapat dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB

Padi) Sukamandi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

(Puslitbangtan) Bogor, dan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat

(Puslitanak) Bogor. Kajian data primer di lapangan dilakukan di tiga

Kabupaten yaitu Bogor, Subang dan Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Di

samping itu dilakukan pula studi pustaka terhadap referensi yang relevan.

Input tak terkontrol: - Syarat agronomis - Iklim wilayah - Sarana dan prasarana

pendukung

Input terkontrol: - Jenis varietas - Lokasi tanam - Waktu tanam

Sistem informasi panen dan

produksi padi

Output dikehendaki: - Produktivitas tinggi

Output tak dikehendaki: - Produktivitas rendah

Page 46: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

34

2. Tahapan Pembangunan Sistem

Tahapan pengembangan sistem informasi panen dan produksi padi

dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC).

Tahapan pembangunan sistem dengan metode SDLC terdiri dari tahap

investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan

pemeliharaan sistem informasi tersebut.

a. Investigasi Sistem

Pada tahap investigasi, setelah perumusan masalah ditentukan

dan solusi alternatif ditemukan, dilakukan studi kelayakan terhadap

solusi alternatif tersebut. Dalam hal ini, pembangunan sistem

informasi panen dan produksi padi menjadi solusi alternatif.

b. Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan untuk menentukan kebutuhan

informasi dari pengguna, dalam hal ini yang menjadi pengguna

informasi adalah petani, kelompok tani, penyuluh lapangan dan

pemerintah.

c. Desain Sistem

Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah

merancang/mendesain input, output, serta user interface secara

keseluruhan. Selain itu perlu ditentukan juga bagaimana cara

berinteraksi antara sistem dengan database. Sistem informasi

dirancang fleksibel agar mudah mudah untuk melakukan pengeditan

data baik menambah data, menghapus, dan mengubah data.

d. Implementasi Sistem

Pada tahap implementasi, dilakukan pemrograman dengan

desain sistem yang sudah ditentukan sebelumnya. Sistem dibangun

Page 47: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

35

menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Studio 2005 dan

bahasa pemrograman Visual Basic.NET. Setelah sistem informasi

selesai dibangun, dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui

kinerja dan performansi sistem.

e. Perawatan Sistem

Tahap perawatan atau pemeliharaan sistem bertujuan untuk

memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi yang

telah dibangun. Produk akhir dari tahap perawatan sistem adalah

sistem informasi yang lebih baik. Tahapan ini juga dilakukan untuk

mendapatkan informasi yang up to date, sehingga kebutuhan

pengguna mengenai informasi waktu panen dan produksi padi akan

terpenuhi.

Page 48: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIGASI SISTEM

Pada tahap investigasi sistem dilakukan perumusan masalah sehingga

kebutuhan untuk membangun sistem informasi panen dan produksi padi

(Sipaprodi) menjadi jelas. Dari rumusan masalah yang menggambarkan

kondisi di lapangan dapat ditentukan solusi yang tepat dalam sistem informasi

panen dan produksi padi yang akan dibangun.

Di samping faktor agronomis dan fisiologis, pertumbuhan tanaman padi

sangat bergantung pada faktor lingkungan berupa iklim. Indonesia dengan

wilayah yang sangat luas memiliki iklim yang bervariasi, pun demikian

dengan produksi padi di berbagai wilayahnya. Provinsi Jawa Barat sebagai

penghasil padi terbanyak menjadi daerah yang sangat diandalkan dalam

produksi padi nasional. Pendugaan produksi padi di Jawa Barat menjadi hal

yang sangat penting untuk diketahui, guna menjamin ketersediaan pangan

nasional. Meski dirancang berdasarkan data kabupaten dan kota, Sipaprodi

dapat memberikan informasi pendugaan potensi hasil panen tanaman padi

berdasarkan akumulasi biomassa yang dipengaruhi data iklim di masing-

masing wilayah.

Bila dilihat dari sisi pengguna, Sipaprodi yang dikembangkan oleh

penulis dapat dibagi ke dalam dua aspek, yaitu aspek petani dan pemerintah.

Terkait dengan rencana kegiatan operasional selama masa penanaman padi

dan pemenuhan kebutuhan pada tahap persiapan panen, petani sangat

membutuhkan referensi informasi yang tepat dan akurat untuk menentukan

kapan saat panen optimum pada lahan yang sedang diolah. Juga informasi

akan seberapa besar perkiraan potensi produksi padi yang ditanam. Dalam

lingkup yang lebih luas, informasi akan pendugaan produksi padi merupakan

hal yang sangat menentukan kebijakan pemerintah terkait dengan pemenuhan

kebutuhan pangan penduduk Indonesia.

Sistem lama yang digunakan untuk menduga produksi padi adalah

dengan mendatangkan pakar dalam bidang produksi padi untuk memberi

penyuluhan dan informasi kepada petani dan memperlihatkan simulasi

Page 49: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

37

komputer yang masih dibangun menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Cara

ini dianggap kurang efektif karena keterbatasan pakar produksi padi dan

simulasi sistem komputer yang kurang user friendly. Sedangkan kebutuhan

akan informasi pendugaan saat panen dan jumlah produksi padi sangat

dibutuhkan oleh para petani. Berangkat dari pemikiran tersebut, dibangunlah

sistem informasi berbasis komputer untuk memberikan solusi dari

permasalahan yang timbul akibat keterbatasan pakar produksi padi.

Ditinjau dari segi teknis, Sipaprodi layak dibangun karena lebih mudah

dalam penggunaan dan perawatan atau pemeliharaannya. Jika dibandingkan

dengan sistem yang lama, secara teknis Sipaprodi lebih unggul, karena sistem

ini dapat diperbaharui dengan cara meng-update data di dalam database.

B. ANALISIS SISTEM

Tahap analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan

pengguna. Hal ini bertujuan agar sistem informasi yang dibangun mampu

memberikan atau menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Kegiatan

identifikasi kebutuhan informasi untuk membangun Sipaprodi dilakukan

melalui proses wawancara langsung dengan calon (sasaran) pengguna yang

terdiri dari petani perseorangan, kelompok tani dan penyuluh pertanian

lapangan. Hasil wawancara tersebut dianalisis lebih lanjut berdasarkan

referensi yang ada. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kebutuhan

pengguna akan informasi produksi padi meliputi pendugaan saat panen

optimum, pendugaan produksi biomassa, pendugaan potensi hasil panen,

visualisasi grafik perkembangan akumulasi panas dan biomassa, serta

visualisasi gambaran kondisi tanaman padi pada saat Sipaprodi dijalankan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pengguna harus menentukan

varietas tanaman padi yang ditanam, di kota atau kabupaten mana tanaman

padi mereka ditanam serta pada tanggal berapa tanaman padi mulai ditanam.

Proses input data yang dilakukan pengguna menjadi hal yang sangat

menentukan proses perhitungan dari database di dalam program Sipaprodi.

Pendugaan saat panen optimum dan produksi biomassa dihitung berdasarkan

metode akumulasi panas dan biomassa berdasarkan data iklim.

Page 50: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

38

Dalam kegiatan panen, banyak hal yang harus disiapkan petani,

terutama dalam hal penyediaan tenaga panen. Oleh karena itu, pendugaan saat

panen optimum menjadi hal yang sangat penting bagi petani untuk

merencanakan kegiatan panen. Di samping itu, dengan informasi pendugaan

saat panen optimum, petani dapat menentukan jadwal penanaman yang efektif

pada lahan yang diolah. Dalam perhitungannya, saat panen optimum dihitung

berdasarkan rumus akumulasi panas yang dipengaruhi oleh suhu rata-rata

harian.

Produksi padi bergantung pada produksi biomassa yang dihasilkan.

Dalam perhitungannya, pendugaan produksi biomassa dihitung berdasarkan

rumus akumulasi biomassa yang dipengaruhi oleh radiasi matahari dan indeks

luas daun tanaman padi setiap harinya. Dari hasil perhitungan akumulasi

biomassa, kita dapat mengetahui potensi hasil panen tanaman padi, yaitu

dengan mengalikan indeks panen setiap varietas dengan akumulasi biomassa

yang dihasilkan.

Visualisasi perkembangan akumulasi panas dan biomassa yang

digambarkan dalam grafik dapat memberikan informasi pertambahan produksi

panas dan biomassa selama masa tanam padi. Sedangkan visualisasi gambaran

kondisi tanaman padi saat pengguna menjalankan program Sipaprodi

digambarkan melalui image yang disesuaikan dengan fase perkembangan

tanaman padi dan umur tanam.

Informasi yang disajikan Sipaprodi dapat memberikan masukan kepada

pengguna untuk menentukan saat panen optimum, produksi biomassa dan

potensi hasil panen pada tanaman padi yang ditanam. Secara khusus sasaran

pengguna adalah petani perorangan, kelompok tani dan penyuluh pertanian

lapangan. Sejauh ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

(Puslitbangtan) Badan Litbang Departemen Pertanian sudah mengembangkan

program komputer yang hampir serupa dengan Sipaprodi, yaitu Sistem Pakar

Padi (SIPADI) untuk membantu menetapkan komponen teknologi PTT

spesifik wilayah menggunakan software Microsoft Excel 2003. Penulis

mengembangkan lebih lanjut ke dalam bahasa pemrograman komputer yang

lebih up-date agar dapat dengan mudah dijalankan oleh pengguna.

Page 51: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

39

C. DESAIN SISTEM

Tahap desain sistem merupakan tahap di mana pembangunan sistem

dapat memberikan kemudahan dalam mengeksekusi sistem. Tahap

pembangunan desain sistem meliputi desain user interface, desain data dan

desain proses.

1. Desain User Interface

Tampilan yang menarik dapat memberikan minat bagi pengguna

untuk selalu menggunakan suatu sistem. Kemudahan dalam menjalankan

suatu sistem perlu menjadi prioritas utama dalam pembangunan sistem. Di

samping itu, penggunaan komposisi warna, gambar, dan penggunaan

tombol juga harus diperhatikan.

Untuk mendapatkan tampilan yang menarik, pembangunan desain

Sipaprodi menggunakan beberapa software pendukung, yaitu Autorun Pro

Enterprice untuk tampilan awal, Bahasa pemrograman VB.Net untuk

interaksi antara pengguna dengan Sipaprodi, Adobe Photoshop CS yang

digunakan untuk mendesain background tampilan sistem.

Sipaprodi merupakan software yang berbasis personal computer

(PC), sehingga dalam pendistribusiannya menggunakan media compact

disc (CD). Sipaprodi disajikan dalam tampilan full screen, karena propertis

yang ada dalam VB.NET sudah mendukung tampilan yang lebih soft dan

mudah digunakan. Sipaprodi dirancang untuk dijalankan pada screen

resolution 1024 x 768 piksel. Resolusi ini merupakan resolusi monitor

standar yang digunakan pada PC.

Untuk membantu pengguna sebelum menjalankan Sipaprodi

digunakan software Autorun Pro Enterprice yang dikemas dalam autorun.

Perancangan autorun di awal sistem dibuat hanya untuk mengantarkan

pengguna masuk ke dalam Sipaprodi. Autorun terdiri dari dua bagian,

yaitu splashscreen dan menu utama. Tampilan splashscreen memberikan

informasi mengenai nama program. Splashscreen akan tertutup secara

otomatis setelah beberapa detik. Gambar 6 menunjukkan tampilan dari

splashscreen Sipaprodi.

Page 52: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

40

Gambar 6. Splashscreen Sipaprodi

Pada tampilan autorun menu utama ada beberapa pilihan, yaitu

mulai, instal Sipaprodi, bantuan dan tentang Sipaprodi. Di samping

pilihan-pilihan tersebut, terdapat tanda silang pada sudut kanan atas yang

berfungsi untuk keluar dari autorun Sipaprodi sekaligus mengakhiri

penggunaan Sipaprodi. Tampilan autorun menu utama disajikan pada

Gambar 7.

Gambar 7. Halaman autorun menu utama

Pada saat memilih pilihan mulai Sipaprodi dan instal Sipaprodi,

pengguna harus melalui halaman yang menjelaskan tentang bagaimana

Sipaprodi dapat berjalan pada komputer pengguna. Pada halaman tersebut

terdapat kolom penjelasan, bahwa program Sipaprodi hanya dapat

Page 53: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

41

dijalankan pada komputer yang sudah terinstal software .NET Framework

dan Crystal Report. Untuk memudahkan pengguna jika belum terinstal

software tersebut, pada halaman ini terdapat fasilitas untuk menginstal

software .NET Framework dan Crystal Report. Dengan mengklik pilihan

.NET Framework dan Crystal Report, maka secara otomatis proses instal

software tersebut berjalan tanpa harus menutup autorun Sipaprodi.

Halaman mulai dan instal Sipaprodi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Halaman mulai dan instal sipaprodi

Jika sudah terinstal software .NET Framework dan Crystal Report,

pengguna dapat mengklik Mulai Sipaprodi untuk membuka halaman

utama Sipaprodi. Pilihan ini digunakan jika pengguna hanya ingin

menjalankan program Sipaprodi tanpa menempatkan file program

Sipaprodi ke dalam hard disk komputer. Tombol mulai berfungsi sebagai

jembatan untuk membawa pengguna masuk ke halaman utama Sipaprodi.

Pilihan instal digunakan untuk menginstal Sipaprodi ke dalam hard disk

komputer, sehingga pengguna dapat menjalankan Sipaprodi tanpa media

CD dan pengguna dapat melakukan perubahan data seperti pengeditan,

Page 54: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

42

penambahan dan penghapusan data dari database. Di samping itu, shortcut

Sipaprodi juga akan muncul pada desktop dan menu pada tombol start.

Pada halaman autorun menu utama juga terdapat pilihan bantuan

yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada pengguna

tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan

Sipaprodi. Penjelasan tersebut terdapat pada halaman bantuan yang

muncul setelah pengguna mengklik tombol bantuan. Halaman bantuan

disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Halaman bantuan

Di samping pilihan bantuan, terdapat pula pilihan tentang Sipaprodi

pada halaman autorun menu utama yang menjelaskan profil Sipaprodi,

meliputi lembaga yang menaungi pembangunan Sipaprodi, pakar produksi

padi dan programer Sipaprodi. Halaman tentang Sipaprodi disajikan dalam

Gambar 10.

Page 55: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

43

Gambar 10. Halaman tentang sipaprodi

Halaman utama Sipaprodi dibuka dengan mengklik tombol mulai

Sipaprodi pada autorun. Untuk menampilkan hasil analisis berupa prediksi

waktu panen optimum dan produksi biomassa, pengguna diharuskan

mengisi data-data yang diperlukan. Yaitu nama kota/kabupaten, varietas

dan tanggal tanam. Pilihan jawaban untuk ketiga pertanyaan tersebut sudah

disediakan dalam combo box yang tersedia. Pengguna hanya perlu memilih

jawaban tersebut, yang nantinya akan dibaca oleh program untuk dijadikan

acuan saat memilih data dalam database guna proses eksekusi hasil

analisis.

Pada pilihan kota/kabupaten, pengguna dapat memilih tiga nama

kota/kabupaten yaitu Bogor, Kuningan dan Subang. Ketiga kota/kabupaten

ini dianggap mewakili ketinggian kota/kabupaten lain yang ada di Provinsi

Jawa Barat. Sedangkan pada pilihan varietas, terdapat lima pilihan nama

varietas, yaitu BP 360, Ciherang, IR64, Mekongga dan Rokan. Kelima

varietas tersebut merupakan jenis varietas yang sudah diteliti nilai indeks

luas daunnya oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Departemen

Pertanian. Jika terdapat penambahan data kota/kabupaten dan jenis

varietas, maka dapat dilakukan dengan menambah database pada

Page 56: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

44

Microsoft Access. Pengguna juga harus mengisi pilihan tanggal tanam

pada combo box yang disediakan berupa kalender. Data tanggal tanam

merupakan tolak ukur dalam menjalankan Sipaprodi digunakan untuk

memulai proses looping perhitungan di dalam program.

Di samping tampilan input data, pada halaman utama terdapat lima

tombol untuk mengeksekusi Sipaprodi, yaitu tombol prediksi waktu panen

optimum, prediksi produksi biomassa dan potensi hasil panen, lihat grafik

akumulasi panas, lihat grafik akumulasi biomassa dan gambaran kondisi

padi saat ini.

Pengguna dapat mengetahui waktu panen optimum dengan

mengklik tombol prediksi waktu panen optimum. Setelah hasil

perhitungan keluar pada kolom hasil analisis berupa rentang jumlah hari

dan tanggal panen, pengguna harus mengklik tombol prediksi produksi

biomassa dan potensi hasil panen untuk mengetahui pendugaan produksi

biomassa dan potensi hasil panen padi yang ditanam. Hasil perhitungan

produksi biomassa dan potensi hasil panen ditampilkan pada kolom hasil

analisis di bawah hasil perhitungan pendugaan saat panen optimum.

Halaman utama program Sipaprodi dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Halaman utama sipaprodi

Page 57: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

45

Selama proses perhitungan looping data berlangsung di dalam

program, di sudut kanan bawah halaman utama disajikan progressbar

untuk menampilkan proses load. Progressbar tersebut dimaksudkan agar

pengguna tidak merasa jenuh menunggu hasil eksekusi program.

Progressbar akan hilang bertepatan dengan keluarnya hasil perhitungan

pada kolom hasil analisis.

Tampilan grafik akumulasi panas (Gambar 12) dan grafik

akumulasi biomassa (Gambar 13) dapat dilihat pada halaman yang berbeda

setelah pengguna mengklik tombol lihat grafik akumulasi panas dan lihat

grafik akumulasi biomassa pada halaman utama. Tampilan masing-masing

grafik merepresentasikan hasil perhitungan akumulasi panas dan biomassa

setiap hari hingga panen. Dalam grafik akumulasi panas dan biomassa,

range hari setelah tanam pada sumbu aksis mendatar dibuat berselang tiga

angka. Pada grafik akumulasi panas, sumbu vertikal mewakili akumulasi

panas (dd) yang diperoleh hingga panen. Sedangkan pada grafik akumulasi

biomassa, sumbu vertikal mewakili akumulasi biomassa (ton/ha) yang

diperoleh hingga hari panen. Untuk menampilkan grafik akumulasi panas

dan biomassa, digunakan software Crystal Report 11.

Gambar 12. Halaman grafik akumulasi panas

Page 58: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

46

Gambar 13. Halaman grafik akumulasi biomassa

Pun demikian halnya dengan visualisasi gambaran kondisi padi saat

ini, juga ditampilkan pada halaman yang berbeda setelah pengguna

mengklik tombol gamabaran kondisi padi saat ini. Halaman gambaran

kondisi padi saat ini dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Halaman gambaran kondisi padi saat ini

Page 59: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

47

Pada masing-masing halaman grafik maupun gambaran kondisi

padi saat ini, terdapat tombol kembali untuk kembali ke halaman utama

Sipaprodi. Peletakkan tombol kembali selalu ditempatkan di pojok kanan

bawah pada setiap halaman agar tidak membingungkan pengguna. Pun

demikian dengan halaman utama, jika sudah selesai menjalankan

Sipaprodi, pengguna dapat mengakhiri Sipaprodi dengan mengklik tombol

kembali pada halaman utama untuk kembali ke halaman autorun. Untuk

menutup Sipaprodi pengguna harus mengklik tanda silang pada halaman

autorun.

Setiap halaman Sipaprodi didominasi warna hijau tua, agar lebih

menyejukkan mata pengguna. Warna dasar putih pada setiap tombol

eksekusi dengan tulisan hitam bold dimaksudkan agar terlihat jelas fungsi

dari setiap tombol tersebut. Terdapat pula gambar seorang petani yang

sedang memanen tanaman padi sebagai pendukung identitas Sipaprodi.

Kumpulan gambar yang disatukan dalam format seluloid film sengaja

ditampilkan untuk tidak membuat pengguna merasa bosan dengan

tampilan Sipaprodi. Pada halaman autorun dan halaman utama Sipaprodi

terdapat dua nama institusi yang menaungi pembangunan Sipaprodi, yaitu

Institut Pertanian Bogor dan Puslitbang Tanaman Pangan Bogor lengkap

dengan lambang kedua institusi tersebut. Demikian Sipaprodi dirancang

dengan tampilan yang menarik agar pengguna tidak menemukan kesulitan

saat menjalankan Sipaprodi.

2. Desain Struktur Data

Desain struktur data memerlukan perhatian khusus, karena database

yang dibuat nantinya akan dijadikan sebagai penyimpanan data iklim,

indeks luas daun, gambar, proses pengolahan data sementara dan beberapa

informasi lain yang akan diakses oleh sistem. Pembangunan database

yang baik akan memudahkan dalam pembangunan sistem dan

mempercepat akses data yang diperlukan.

Page 60: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

48

Software yang digunakan dalam membangun Sipaprodi adalah

Microsoft Access 2003. Pemilihan software tersebut didasarkan pada

kemudahan dalam penggunaan dan koneksi ke Visual Basic 2005.

Nama file database yang digunakan adalah sipaprodi.mdb dengan

file format Access 2003. Pada file tersebut terdapat delapan tabel, yaitu

Tb_Kota, Tb_Iklim, Tb_Varietas, Tb_ILD, Tb_Bulan, Tb_GrafikPanas,

Tb_GrafikBio dan Tb_Gambar.

Pada Tb_Kota terdapat dua field, yaitu IdKota dan NamaKota. Field

Id digunakan sebagai primary key untuk menunjukkan kode kota.

Sedangkan field NamaKota digunakan untuk mencantumkan nama kota.

Data iklim berupa suhu dan radiasi harian disimpan pada Tb_Iklim.

Sebelum diinput ke dalam database, data suhu dan radiasi yang diambil

dari data iklim lima tahun terakhir sudah diolah pada software Microsoft

Excel 2003. Di samping data iklim, dicantumkan pula tanggal dan bulan

sebagai penunjuk waktu aktual dari data iklim. Pada Tb_Iklim, terdapat

lima field dengan rincian seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Field Tb_Iklim

Nama Field Tipe Data Keterangan IdKota Auto Number Id kota atau kode kota Tanggal Auto Number Tanggal Bulan Auto Number Bulan Suhu Integer Rata-rata suhu harian Radiasi Integer Rata-rata radiasi harian

Data varietas padi yang mempengaruhi nilai indeks luas daun pada

perhitungan akumulasi biomassa dicantumkan pada Tb_Varietas. Pada

Tb_Kota terdapat dua field, yaitu Id dan NamaVarietas. Field Id

digunakan sebagai primary key untuk menunjukkan kode varietas.

Sedangkan field NamaVarietas digunakan untuk mencantumkan jenis

varietas.

Tb_ILD menyimpan data indeks luas daun tanaman padi yang

diambil dari data lapangan setiap hari selama masa tanam pada dua

Page 61: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

49

musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada Tb_ILD terdapat

lima field dengan rincian seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Field Tb_ILD

Nama Field Tipe Data Keterangan Id Auto Number Id IdVarietas Auto Number Kode varietas Hari ke Auto Number Hari pengambilan data ILD ILDPanas Integer Data ILD pada musim kemarau ILDHujan Integer Data ILD pada musim hujan

Penggunaan data ILD musim hujan atau musim kemarau pada

perhitungan akumulasi biomassa ditentukan oleh data curah hujan setiap

bulannya. Tinggi rendahnya curah hujan menentukan apakah periode

bulan selama masa tanam termasuk bulan basah atau bulan kering. Bila

curah hujan tinggi, periode bulan menjadi bulan basah, sehingga data ILD

yang digunakan yaitu ILDHujan. Tetapi jika curah hujan rendah, periode

bulan menjadi bulan kering dan data ILD yang digunakan yaitu ILDPanas.

Terdapat empat field pada Tb_Bulan, dengan rincian seperti pada Tabel 8.

Tabel 8. Field Tb_Bulan

Nama Field Tipe Data Keterangan Id Auto Number Id IdKota Auto Number Kode varietas NamaBulan Auto Number Hari pengambilan data ILD KodeBulan Integer Data ILD pada musim kemarau

Data penambahan jumlah panas pada tanaman padi setiap hari

selama masa tanam disimpan pada Tb_GrafikPanas. Pada fungsinya

Tb_GrafikPanas diperlukan untuk visualisasi grafik perkembangan

akumulasi panas pada program Sipaprodi. Terdapat tiga field pada

Tb_GrafikPanas, yaitu Id sebagai primary key, field HariKe yang

menunjukkan urutan hari selama periode masa tanam dan field AkPanas

Page 62: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

50

untuk menyimpan data penambahan jumlah panas setiap hari mulai tanam

hingga panen.

Serupa dengan Tb_GrafikPanas, Tb_GrafikBio berfungsi untuk

menyimpan penambahan jumlah biomassa guna menampilkan visualisasi

grafik akumulasi biomassa. Terdapat tiga field pada Tb_GrafikBio, yaitu

Id sebagai primary key, field HariKe yang menunjukkan urutan hari

selama periode masa tanam dan field AkBio untuk menyimpan data

penambahan jumlah biomassa setiap hari mulai tanam hingga panen.

Visualisasi kondisi aktual tanaman padi membutuhkan rekaman

data berupa gambar setiap harinya mulai tanam sampai panen. Gambar

tanaman padi tersebut disimpan pada Tb_Gambar. Terdapat tiga field pada

Tb_Gambar, yaitu Id sebagai primary key, field HariKe yang menunjukkan

urutan hari selama periode masa tanam dan field PathFile untuk

menyimpan file image tanaman padi berdasarkan fase perkembangan

tanaman padi.

3. Desain Proses

Kemudahan transformasi proses input-output oleh pengguna

menjadi hal yang sangat penting dalam merancang desain proses sebuah

sistem. Data yang diinput oleh pengguna akan dibaca oleh sistem untuk

menghasilkan kesimpulan yang dibutuhkan oleh pengguna. Desain proses

Sipaprodi dirancang agar pengguna dapat dengan mudah menjalankannya.

Pada tampilan utama Sipaprodi, pengguna hanya perlu menginput

tiga hal, yaitu memilih nama kota, memilih jenis varietas padi dan

menentukan tanggal tanam. Sistem sudah menyediakan pilihan jawaban

terkait tiga kriteria tersebut. Pilihan pengguna akan digunakan sebagai

acuan untuk menemukan record yang sesuai dalam database. Dari hasil

perhitungan pada program, dapat dihasilkan lima output berupa prediksi

saat panen optimum, prediksi jumlah biomassa dan potensi hasil panen,

visualisasi grafik akumulasi panas, visualisasi grafik akumulasi biomassa

dan visualisasi gambaran kondisi tanaman padi pada saat pengguna

menjalankan Sipaprodi.

Page 63: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

51

D. IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi merupakan tahap pemrograman yang dilakukan

menggunakan bahasa pemrograman dan pengisian database. Setelah

pemrograman dan pengisian data selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah

melakukan aktivitas pengujian terahadap sistem yang sudah dibangun. Tujuan

dari pengujian sistem ini adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan

dari sistem tersebut, serta pengembangannya. Pengujian yang dilakukan

adalah uji kompatibilitas pada beberapa spesifikasi komputer dan uji

performansi oleh beberapa orang responden pengguna Sipaprodi.

Pada tahap pengujian akan diketahui apabila terdapat kesalahan dalam

pemrograman. Produk akhir dari tahap implementasi sistem adalah

menghasilkan sistem yang lebih baik.

1. Pemrograman dan Data

Pemrograman dilakukan menggunakan bahasa VB.Net yang

merupakan paket software dari Visual Studio. Software yang dibangun

menggunakan bahasa pemrograman dengan teknologi .Net (dot net) akan

berjalan pada komputer apabila sudah terinstal software .Net Framework.

Software ini berfungsi sebagai penterjemah dari bahasa .Net menjadi

bahasa mesin komputer. Sipaprodi dapat dikembangkan lebih lanjut

menjadi software yang berbasis web sehingga memungkinkan penggunaan

kapan saja dan di mana saja melalui koneksi internet.

Pada tahap pembangunannya Sipaprodi menggunakan empat

halaman yaitu halaman utama, halaman grafik akumulasi panas, halaman

grafik akumulasi biomassa dan halaman gambaran kondisi padi saat ini.

Setiap halaman dapat diakses melalui tombol yang terdapat pada halaman

utama. Kode program dari Sipaprodi disajikan pada Lampiran 3.

Pengisian database dilakukan menggunakan Microsoft Access.

Jumlah varietas yang terdapat dalam database pada saat pembangunan

Sipaprodi adalah lima varietas. Sedangkan jumlah kota/kabupaten adalah

tiga kota/kabupaten. Database yang ada dapat ditambah dan diedit pada

file sipaprodi.mdb tanpa mengubah kode program.

Page 64: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

52

2. Uji Kompatibilitas Sistem

Pengujian kompatibilitas sistem dilakukan dengan menjalankan

Sipaprodi pada beberapa spesifikasi komputer yang berbeda dan

dijalankan menggunakan sistem operasi Windows XP Profesional. Teknis

pengujian kompatibilitas sistem adalah dengan mencatat nilai waktu yang

dibutuhkan untuk mengakses Sipaprodi. Waktu yang dicatat adalah waktu

untuk menampilkan splashscreen, halaman autorun, halaman utama,

halaman grafik dan halaman gambaran padi serta pergantian antar

halaman. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil pengujian kompatibilitas sistem Waktu (detik)

No Kecepatan Processor RAM

Splash screen

Halaman autorun

Halaman utama

Halaman grafik dan gambaran

padi

Pergantian antar

halaman

128 MB 5 2 2 3 2 1. Pentium III (900 MHz) 256 MB 4 1 2 3 2

128 MB 3 1 2 2 1 256 MB 3 1 1 2 1 2. Pentium IV

(1.80 GHz) 512 MB 3 1 1 2 1

3. Uji Performansi Sistem

Pengujian performansi sistem dilakukan melalui pengisian kuisioner

kepada beberapa responden. Pengisian kuisioner dilakukan setelah

responden mengoperasikan Sipaprodi. Ada beberapa pertanyaan yang

diberikan kepada responden mengenai Sipaprodi. Format serta pertanyaan

dalam kuisioner tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.

Kuisioner dibagikan kepada 20 responden, yang terdiri dari 10 orang

mahasiswa, 6 orang masyarakat umum dan 4 orang petugas di Puslitbang

Tanaman Pangan. Hasil pengujian melalui kuisioner tersebut diketahui

bahwa seluruh responden pernah menggunakan komputer dengan jumlah

responden yang meggunakan setiap hari adalah 12 orang (60 persen),

jumlah responden yang menggunakan 1 minggu sekali adalah 4 orang (20

persen), dan lainnya adalah 4 orang (20 persen). Sisanya adalah 0 persen.

Page 65: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

53

Hasil penilaian responden terhadap beberapa pertanyaan yang

diajukan pada kuisioner dapat dilihat dari gambar-gambar diagram pie di

bawah. Penilaian responden terhadap komposisi warna adalah 50 persen

menyatakan bagus, 30 persen cukup, dan 20 persen sangat bagus. Hasil

penilaian terhadap komposisi warna dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Penilaian responden terhadap komposisi warna

Hasil kuisioner untuk penilaian terhadap tampilan secara keseluruhan

adalah 4 orang (20 persen) menyatakan sangat menarik, 14 orang (70

persen) menyatakan menarik, dan 2 orang (10 persen) menyatakan cukup.

Hasil tersebut dapat dilihat dari diagram pie pada Gambar 16.

Gambar 16. Penilaian responden terhadap tampilan sistem secara keseluruhan

Page 66: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

54

Selanjutnya adalah penilaian terhadap kemudahan dalam

menjalankan program Sipaprodi. Dua orang (10 persen) menyatakan

sangat mudah, 16 orang (80 persen) menyatakan mudah, dan 2 orang (10

persen) menyatakan cukup. Hasil tersebut dapat dilihat dari diagram pie

pada Gambar 17.

Gambar 17. Penilaian responden terhadap kemudahan menjalankan sipaprodi

Penilaian terhadap ketepatan hasil analisis, data kuisioner yaitu 3

orang (15 persen) menyatakan sangat tepat, dan 11 orang (55 persen)

menyatakan tepat, 2 orang (10 persen) menyatakan cukup tepat dan 4

orang (20 persen) menyatakan kurang tepat. Hasil pengujian dapat dilihat

pada diagram pie Gambar 18.

Gambar 18. Penilaian responden terhadap ketepatan hasil analisis

Page 67: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

55

Hasil analisis dirasa kurang tepat oleh beberapa orang responden

dikarenakan hasil analisis pendugaan waktu panen optimum dan

pendugaan potensi hasil panen untuk kasus di Kabupaten Kuningan dirasa

terlalu lama dari kenyataan di lapangan. Hal ini terjadi karena database

suhu udara di Kabupaten Kuningan jauh lebih rendah dibanding dengan

Kabupaten Subang dan Bogor. Sehingga dilakukan lebih banyak proses

looping database untuk mencapai heat unit yang dibutuhkan. Oleh karena

itu, nilai M (lama masa tanam) yang didapat di Kabupaten Kuningan lebih

besar dibanding dengan Kabupaten Subang dan Bogor. Nilai M yang

besar tersebut akan dijadikan acuan proses looping database untuk

menghitung akumulasi biomassa. Sehingga nilai akumulasi biomassa yang

didapat dari perhitungan radiasi matahari dan indeks luas daun akan

bernilai besar pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hari panen

yang semakin lama akan menyebabkan kandungan biomassa yang tinggi

dan potensi hasil panen yang tinggi pula.

Berbeda dengan angka hasil panen aktual, nilai potensi hasil panen

yang didapat pada hasil analisis Sipaprodi merupakan angka panen

potensial yang dimungkinkan dari setiap varietas. Pada umumnya angka

hasil panen aktual yang terdapat pada deskripsi masing-masing varietas

adalah data hasil panen aktual tertinggi yang sudah terjadi di lapangan.

Jika dibandingkan dengan angka panen potensial yang dihasilkan pada

analisis Sipaprodi, angka panen aktual biasanya 80 persen lebih rendah.

Pada kenyataan yang terjadi di lapangan, faktor lingkungan tumbuh

tanam seperti tingkat kesuburan tanah, pola tanam dan perlakuan tanaman

berupa pemupukan dan irigasi merupakan hal yang juga menentukan hasil

panen yang tinggi. Di samping kasus yang terjadi di Kabupaten Kuningan,

secara umum hasil analisis yang diperoleh merupakan hasil yang didapat

dengan asumsi bahwa faktor selain iklim dan indeks luas daun dianggap

tidak berpengaruh. Dengan demikian, hasil analisis Sipaprodi menganut

asumsi bahwa tanaman padi ditanam pada kondisi lingkungan tumbuh

tanam yang ideal.

Page 68: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

56

E. PERAWATAN SISTEM

Salah satu aktivitas dari tahap perawatan atau pemeliharaan sistem

adalah memonitor atau mengawasi agar data di dalamnya tetap up to date.

Sehingga informasi yang disajikan bersifat akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Selain memonitor agar data tetap up to date, aktivitas

lain yang dilakukan adalah mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi

yang telah dibangun. Modifikasi atau perbaikan sistem dilakukan sesuai

dengan perkembangan kebutuhan. Aktivitas-aktivitas tersebut perlu dilakukan

untuk dapat menghasilkan sistem informasi yang lebih baik.

Page 69: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

57

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Mengacu pada berbagai penelitian terdahulu, basis pengetahuan tentang

hubungan antara akumulasi panas dan kandungan biomassa yang

dipengaruhi iklim dengan produksi gabah telah dibangun untuk lima

varietas, yaitu Ciherang, IR 64, BP 360, Mekongga dan Rokan.

2. Sistem Informasi Panen dan Produksi Padi (Sipaprodi) dibangun untuk

menduga saat panen optimum, jumlah produksi biomassa dan potensi hasil

panen padi.

3. Sistem Informasi Panen dan Produksi Padi dibangun dengan metode

System Development Life Cycle (SDLC) melalui tahapan investigasi

sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem dan perawatan

sistem.

4. Hasil pengujian kompatibilitas menyatakan bahwa program Sipaprodi

dapat dijalankan di berbagai spesifikasi komputer, dengan kapasitas RAM

minimal 256 MB.

5. Hasil pengujian performansi program yang dilakukan oleh responden

dengan mengisi kuisioner adalah 50 persen menilai bagus untuk komposisi

warna yang digunakan pada setiap form, 70 persen menilai tampilan

sistem secara keseluruhan menarik, 80 persen menilai mudah dalam

pencarian informasi, 90 persen responden menilai lengkap informasi yang

disajikan dalam sistem informasi ini, serta 55 persen responden

menyatakan bahwa hasil analisis yang diperoleh daridari sistem informasi

ini tepat.

B. SARAN

1. Penambahan database varietas dan kota/kabupaten guna memenuhi

kebutuhan pengguna.

2. Database iklim harus diup-date dengan data iklim terbaru.

Page 70: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

58

DAFTAR PUSTAKA Bey, A. 1991. Kapita Selekta dalam Agrometeorologi. Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. Jakarta. Budianto, A. 2001. Rancang Bangun Sistm Informasi Budidaya Sayuran. Skripsi.

Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Burch, J. G. (1992). Systems Analysis Design and Implementation. Boyd &

Fraser Publisher. Boston. De Datta, S. K. 1981. Principples and Practice of Rice Production. John Willey.

New York. Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen.

IPB Press. Bogor. Gilmore, E. C., and Rogers, J. S. 1958. Heat Units as a Method of Measuring

Maturity in corn. Handoko. 1994. Pendugaan Hasil Menggunakan Indeks Iklim. Jurusan Geofisika

dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Handoko. 1994. Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer untuk

Pertanian. Jurusan Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hidayati, R. 1994. Awan dan Angin. Di dalam Handoko (ed.). Klimatologi Dasar.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ihsanuddin, M.A. 1996. Rancang Bangun Sistem Informasi Untuk Industri

Pengolahan Buah Jeruk. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Ismal, G. 1981. Penggunaan Metoda Jumlah Panas untuk Menentukan Umur

Jagung pada Tiga Tinggi Tempat. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

_______. 1983. Penggunaan Metode Jumlah Panas Untuk Menetukan Umur

Jagung serta Penelaahan Pertumbuhan dan Produksinya pada Beberapa Lokasi dan Jenis Tanah. Disertasi Program Doktor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 71: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

59

_______. 1989. Pemanfaatan Data Suhu Harian untuk Memonitor Fenologi Tanaman Industri. Prosiding Seminar Sehari: Peningkatan Pemanfaatan Agrometeorologi dalam Pembangunan Hutan Tanaman Industri dan Pengembangan Perkebunan. PERHIMPI. Jakarta

Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Korth, H. F. and Silberschatz, A. 1986. Database Management System. Mc Graw-

Hill Companies, Inc. USA. Kusumo. 2004. Panduan Belajar Visual Basic .NET. Elex Media Komputindo.

Jakarta. Makarim A. K., I. Las, A. M. Djulin dan Sutoro. 1999. Penetapan Dosis Pupuk

untuk Tanaman Padi Berdasar Analisis Sistem dan Model Simulasi Agronomika I(1): 32-39.

Makarim, A. K. 2005. Sistem Pakar Padi (SIPADI) untuk Menunjang Peningkatan

Produksi Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Manan, M. E. 1986. Klimatologi Dasar. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor. Manwan. 1988. Padi Buku 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Pangan. Bogor. Marimin. 1993. Pengembangan Sistem Pakar Industri Minyak Atsiri. Jurusan

Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

_______. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial.

IPB Press. Bogor. Matsushima, S. 1970. High Yields Rice Cultivation. IRRI. Philiphines. Mulyawan, A. B. 1998. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman

Buah-buahan Tropis. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

O’Brien, J.A. 1999. Management Information Systems : A Mangerial End User Perspective. Richard D. Irwin, Inc., Boston, USA.

Pahlevi, F. 2006. Pendugaan Produktivitas Tanaman Kentang Berdasarkan Suhu

Udara dan Radiasi Surya. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Post, G.V. 1999. Database Management System. Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Singapore.

Page 72: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

60

Post, G. V., and David L.A. 2003. Management Information System. Mc Graw-

Hill Companies, Inc. New York. Rachman, A. S. S. 2002. Karakteristik Fenologi dan Akumulasi Panas Tanaman

Padi Hibrida pada Tiga Ketinggian Tempat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sahmono, A. 2005. Rancang Bangun Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan

Berbasis Jaringan. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Staf Pengajar Klimatologi. 1985. Klimatologi Dasar. Jurusan Geofisika dan

Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulistiono, R. 2005. Model Simulasi Perkembangan Penyakit Tanaman Berbasis

Agroklimatologi untuk Prediksi Penyakit Hawar Daun Kentang. Laporan Akhir Program Pasca Sarjana. Departemen Meteorologi dan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syughli, M. F. 1986. Rancang Bangun Sistem Informasi Untuk Komoditi Kopi.

Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Tambunan, D. T. R. 1995. Rancangan Perangkat Lunak Pendugaan Saat Matang

Fisiologis Jagung Dalam Sistem Database Iklim Harian. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Vergara, B. S. 1976. Physiological and Morphological Adaptability of Rice

Varieties to Climate. At Proceeding of the Symposium on Climate and Rice. International Rice Research Institute. Los Banos. Philiphines.

Whittington, R. P. 1988. Database System Engineering. Clatendon Press. Oxford,

USA. Winarno, W. W. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta. Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. IRRI. Philiphines. www.deptan.go.id/sistem informasi pertanian (April 2007) www.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi (23 September 2007).

Page 73: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

61

Lampiran 1. Format Kuisioner Pengguna Sipaprodi

KUISIONER PENGUJIAN PROGRAM SISTEM INFORMASI PANEN

DAN PRODUKSI PADI (SIPAPRODI)

Sebelum mengisi kuisioner ini, silakan terlebih dahulu anda mencoba untuk menjalankan program Sistem Informasi Panen dan Produksi Padi (Sipaprodi).

Pertanyaan Umum :

Intensitas responden dalam menggunakan komputer : A. Tidak pernah B. Setiap hari C. Seminggu sekali D. Sebulan sekali E. Lainnya

Pertanyaan Khusus Tentang Sistem Informasi Panen dan Produksi Padi :

1. Bagaimanakah penilaian anda terhadap komposisi warna dalam program Sipaprodi?

A. Sangat Bagus B. Bagus C. Cukup D. Buruk

2. Bagaimana penilaian anda terhadap tampilan sistem secara keseluruhan? A. Sangat Menarik B. Menarik C. Cukup D. Kurang Menarik

3. Bagaimana penilaian anda terhadap kemudahan dalam mengoperasikan program Sipaprodi?

A. Sangat Mudah B. Mudah C. Sulit D. Sangat Sulit

4. Bagaimana penilaian anda terhadap hasil analisis yang diperoleh setelah

menggunakan program Sipaprodi? A. Sangat Tepat B. Tepat C. Cukup D. Kurang

Page 74: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

62

Lampiran 2. Flowchart Sipaprodi

T maks ; T min ; SP

Td = 17

M

SP = Σ {( T maks + T min )/2 – Td} i=1

M

M ; Q s ; LAI ; hi

k = 0.5 ; ε = 0.0014

Q int = (1 - τ) . Q s ; τ = e –k . LAI

dw = ε . Q int

Y = hi . dw

Y

Akumulasi Panas

Akumulasi Biomassa

Page 75: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

63

Lampiran 2. Kode Program Kelas Pakar Imports System.Data.OleDb Public Class clsPakar Private Const k As Double = 0.5 Private Const e As Double = 0.0014 Private Const Sigma As Double = 0 Private Const Maxi As Double = 980 Private Const Basic As Double = 17 Private HU As Double Private Akhir As Integer Private _Kota As String Private _Varietas As String Private _tglTanam As Date #Region "Property" Public Property Kota() As Double Get Return _Kota End Get Set(ByVal value As Double) _Kota = value End Set End Property Public Property Varietas() As String Get Return _Varietas End Get Set(ByVal value As String) _Varietas = value End Set End Property Public Property TglTanam() As Date Get Return _tglTanam End Get Set(ByVal value As Date) _tglTanam = value End Set End Property Public Function GetTanggal(ByVal strInput As String) As Integer Dim strArray As String()

Page 76: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

64

Dim lastnonEmpty As Integer = -1 strArray = Split(strInput, "/") Return strArray(1) End Function Public Function GetBulan(ByVal strInput As String) As Integer Dim strArray As String() strArray = Split(strInput, "/") Return strArray(0) End Function Public Function GetTahun(ByVal strInput As String) As String Dim strArray As String() Dim strDatetime As String() strDatetime = Split(strInput, " ") strArray = Split(strDatetime(0), "/") Return strArray(2) End Function Public Function GetDatetime(ByVal strInput As String) As String Dim strArray As String() strArray = Split(strInput, " ") Return strArray(0) End Function Public Sub InsertData(ByVal decPanas As Double, ByVal decHari As Integer) Dim database As New clsDatabase Dim result As Integer = Nothing sql = "Insert into Tb_Grafik (Ak_Panas,Hari_ke) Values (" & decPanas & "," & decHari & ")" database.Open() database.strPerintah(sql) 'database.Close() End Sub Public Sub DeleteData() Dim database As New clsDatabase

Page 77: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

65

sql = "Delete from tb_Grafik" database.Open() database.strPerintah(sql) database.Close() End Sub Public Sub InsertDataBio(ByVal decBio As Double, ByVal decHari As Integer) Dim database As New clsDatabase Dim result As Integer = Nothing sql = "Insert into Tb_GrafikBio (Biomassa,Hari_ke) Values (" & decBio & "," & decHari & ")" database.Open() database.strPerintah(sql) 'database.Close() End Sub Public Sub DeleteDataBio() Dim database As New clsDatabase sql = "Delete from Tb_GrafikBio" database.Open() database.strPerintah(sql) End Sub Public Function GetBln(ByVal strBln As String) As String Select Case strBln Case "1" strBln = "Januari" Case "2" strBln = "Februari" Case "3" strBln = "Maret" Case "4" strBln = "April" Case "5" strBln = "Mei" Case "6" strBln = "Juni" Case "7" strBln = "Juli" Case "8" strBln = "Agustus" Case "9"

Page 78: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

66

strBln = "September" Case "10" strBln = "Oktober" Case "11" strBln = "Nopember" Case "12" strBln = "Desember" End Select Return strBln End Function #End Region #Region "Fungsi" ''' <summary> ''' Jumlah hari ''' </summary> ''' <returns></returns> ''' <remarks></remarks> ''' Public Function GetSuhu(ByVal strDate As String, ByVal strKota As String) As Double Dim database As New clsDatabase database.Open() dr = database.GetReader("select Suhu from Table_Iklim where Tanggal = " & DatePart(DateInterval.Day, Convert.ToDateTime(strDate)).ToString & " AND Bulan = " & Month(strDate).ToString & " AND [Id Kota] = " & CInt(strKota) & " ") Dim result As Double While dr.Read result = Convert.ToDouble(database.Nilai_Dr("suhu").ToString) End While Return result 'database.Close() End Function Public Function GetRadiasi(ByVal strDate As String, ByVal strKota As String) As Double Dim database As New clsDatabase database.Open() dr = database.GetReader("select Radiasi from Table_Iklim where Tanggal = " & DatePart(DateInterval.Day, Convert.ToDateTime(strDate)).ToString & " AND Bulan = " & Month(strDate).ToString & " AND [Id Kota] = " & CInt(strKota) & " ")

Page 79: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

67

Dim result As Double While dr.Read result = Convert.ToDouble(database.Nilai_Dr("radiasi").ToString) End While Return result End Function Public Function GetILDHujan(ByVal strIndex As String, ByVal strVarian As String) As Double Dim database As New clsDatabase database.Open() dr = database.GetReader("select ILD_Hujan from Tb_ILD where [Hari ke] = " & strIndex & " AND [Id Varietas] = " & strVarian & "") Dim result As Double While dr.Read result = Convert.ToDouble(database.Nilai_Dr("ILD_Hujan").ToString) End While Return result 'database.Close() End Function Public Function GetILDPanas(ByVal strIndex As String, ByVal strVarian As String) As Integer Dim database As New clsDatabase database.Open() dr = database.GetReader("select ILD_Panas from Tb_ILD where [Hari ke] = " & strIndex & " AND [Id Varietas] = " & strVarian & "") Dim result As Double While dr.Read result = Convert.ToDouble(database.Nilai_Dr("ILD_Panas").ToString) End While Return result 'database.Close() End Function Public Function GetCode(ByVal strMOnth As String, ByVal strKota As String) As String Dim database As New clsDatabase Dim res As String = Nothing database.Open() dr = database.GetReader("select Kode_Bulan from Tb_Bulan WHERE Nama_Bulan ='" & strMOnth & "' AND Id_Kota='" & strKota & "'") While dr.Read res = database.Nilai_Dr("Kode_Bulan").ToString

Page 80: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

68

End While Return res End Function Public Function GetHU(ByVal strVar As String) As Double Select Case strVar Case "1" HU = 1023 Case "2" HU = 1023 Case "3" HU = 980 Case "4" HU = 1023 Case "5" HU = 963 End Select Return HU End Function Public Function GetPicture(ByVal strHari As String) As String Dim database As New clsDatabase Dim res As String = Nothing database.Open() dr = database.GetReader("select Path_File from Tb_Gambar WHERE Hari_ke ='" & strHari & "'") While dr.Read res = database.Nilai_Dr("Path_File").ToString End While Return res End Function Public Function GetM(ByVal strData As String, ByVal strKota As String, ByVal strVari As String) As Double Dim database As New clsDatabase Dim i As Integer i = 1 Dim nilaiHU As Double nilaiHU = GetHU(strVari) Dim strAdd As String strAdd = strData Dim hasil As Double hasil = 0

Page 81: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

69

While hasil < nilaiHU hasil = hasil + (GetSuhu(strAdd, strKota) - Basic) strAdd = DateAdd(DateInterval.Day, 1, CDate(strAdd)) InsertData(hasil, i) i += 1 End While Return i End Function Public Function GetBio(ByVal strData As String, ByVal strKota As String, ByVal strVarietas As String) As Double Dim i As Integer i = 1 Dim result As Double result = 0 Dim c As Double c = GetM(strData, strKota, strVarietas) Dim strAdd As String strAdd = strData While i <= c If GetCode(Month(strAdd).ToString, strKota) = "BB" Then result = result + ((e * (GetRadiasi(strAdd, strKota) - (GetRadiasi(strAdd, strKota) ^ (-k * GetILDHujan(i.ToString, strVarietas)))))) * 10 Else result = result + ((e * (GetRadiasi(strAdd, strKota) - (GetRadiasi(strAdd, strKota) ^ (-k * GetILDPanas(i.ToString, strVarietas)))))) * 10 'result = result * 10 End If strAdd = DateAdd(DateInterval.Day, 1, CDate(strData)) InsertDataBio(result, i) i += 1 End While Return result End Function #End Region End Class

Page 82: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

70

Kelas Database Imports System.Data.OleDb Public Class clsDatabase Public Function strPerintah(ByVal strSql As String) As Boolean Dim tmpstr() As String tmpstr = strSql.Split(";") For i As Integer = 0 To tmpstr.GetUpperBound(0) If con.State = System.Data.ConnectionState.Open Then con.Close() con.Open() If Trim(tmpstr(i)).Length < 5 Then Exit For Dim trans As OleDbTransaction = con.BeginTransaction cmd.Connection = con cmd.Transaction = trans Try cmd.CommandText = Trim(tmpstr(i)) cmd.ExecuteNonQuery() trans.Commit() con.Close() Catch ex As Exception trans.Rollback() con.Close() Return False End Try Next Return True End Function Public Sub Open() Try con.Close() If con.State = System.Data.ConnectionState.Open Then con.Close() con.ConnectionString = konstring con.Open() Catch ex As Exception con.Close() con.Open() End Try End Sub Public Sub Close() con.Close() End Sub Public Function GetReader(ByVal StrSql As String) As OleDbDataReader Try

Page 83: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

71

cmd = con.CreateCommand() cmd.CommandText = StrSql Return cmd.ExecuteReader() Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) Return Nothing End Try End Function Public Sub GetCommand(ByVal StrSql As String) Try cmd = con.CreateCommand cmd.CommandText = StrSql cmd.ExecuteNonQuery() Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) End Try End Sub Public Function Nilai_Dr(ByVal nilaifield As String) As String Try Return IIf(IsDBNull(dr(nilaifield)), "", dr(nilaifield)) Catch ex As Exception Return "" End Try End Function Public Function Ambil_Nilai(ByVal fromField As String, ByVal perintahSql As String) As Collection Dim kol As New Collection Open() dr = GetReader(perintahSql) Try While dr.Read If dr.HasRows = True Then If Nilai_Dr(fromField).ToString <> "" Then kol.Add(Nilai_Dr(fromField).ToString) End If End While Close() Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) Finally Close() End Try If kol.Count = 0 Then kol.Add("") Return kol

Page 84: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

72

End Function Public Function Ambil_NilaiTotal(ByVal fromField As String, ByVal perintahSql As String) As Integer Dim kol As New Collection Open() dr = GetReader(perintahSql) Try While dr.Read If dr.HasRows = True Then If Nilai_Dr(fromField).ToString <> "" Then kol.Add(Nilai_Dr(fromField).ToString) End If End While Close() Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) Finally Close() End Try If kol.Count = 0 Then kol.Add("") Dim tmp As Integer For i As Integer = 1 To kol.Count tmp = tmp + Convert.ToInt32(kol.Item(i)) Next Return tmp End Function ''' <summary> ''' Prosedur untuk mendapatkan jumlah record pd st table ''' </summary> ''' <param name="StrSql">Perintah Sql Untuk Filter Data</param> ''' <returns>Nilai integer hasil execute scalar</returns> ''' <remarks></remarks> Public Function GetScalar(ByVal StrSql As String) As Integer Dim i As Integer Open() dr = GetReader(StrSql) Try While dr.Read i = i + 1 End While Catch ex As Exception End Try Close() Return i End Function End Class

Page 85: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

73

Form Utama Imports System.Data.OleDb Public Class FormMain Private pakar As New clsPakar Private getFunction As Double Private dateMin As String Private dateMax As String Private getfBio As String Private Sub FormMain_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load 'fill varietas data in ddlVarietas from database Me.Table_VarietasTableAdapter.Fill(Me.SipaprodiDataSet1.Table_Varietas) 'fill kota data in ddlKota from database Me.Table_KotaTableAdapter1.Fill(Me.SipaprodiDataSetKota.Table_Kota) End Sub Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click Dim dd As String dd = DatePart(DateInterval.Month, Date.Now) Me.lblHasil.Text = " " 'delete data tb_grafik pakar.DeleteData() 'pakar.GetM(calTanggal.Value, ddlKota.SelectedValue, ddlVarietas.SelectedValue) 'get value M getFunction = pakar.GetM(calTanggal.Value, ddlKota.SelectedValue, ddlVarietas.SelectedValue) 'get date value minimum dateMin = (DateAdd(DateInterval.Day, (getFunction - 2), calTanggal.Value).ToString) 'get date value maksimum dateMax = (DateAdd(DateInterval.Day, getFunction, calTanggal.Value).ToString) 'Show analisis ' Me.lblHasil.Text = "Tanaman padi anda sebaiknya dipanen selama : " & vbNewLine & (getFunction - 1).ToString & " hari sampai dengan " & (getFunction + 1).ToString & " hari" & vbNewLine & vbNewLine & "atau sekitar tanggal :" & vbNewLine & Convert.ToDateTime(dateMin).ToString("dd MMMM yyyy") & " sampai tanggal " & Convert.ToDateTime(dateMax).ToString("dd MMMM yyyy") & ""

Page 86: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

74

Me.lblHasil.Text = "Tanaman padi anda sebaiknya dipanen selama : " & vbNewLine & (getFunction - 1).ToString & _ " hari sampai dengan " & (getFunction + 1).ToString & " hari" & vbNewLine & vbNewLine & "atau sekitar tanggal :" _ & vbNewLine & pakar.GetTanggal(dateMin) & " " & pakar.GetBln(DatePart(DateInterval.Month, Convert.ToDateTime(dateMin)).ToString) & " " & pakar.GetTahun(dateMin) & _ " sampai tanggal " & pakar.GetTanggal(dateMax) & " " & pakar.GetBln(DatePart(DateInterval.Month, Convert.ToDateTime(dateMax)).ToString) & " " & pakar.GetTahun(dateMax) & "" End Sub Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click 'MsgBox(pakar.GetHU(ddlVarietas.SelectedValue)) FormGrafik.crtPanas.Refresh() FormGrafik.crtBiomassa.Visible = False FormGrafik.crtPanas.Visible = True FormGrafik.Show() Me.Visible = False End Sub Private Sub Button4_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button4.Click Dim fileName As String Dim strAr As String() FormImage.Label1.Text = "Gambaran Kondisi Padi Saat Ini" fileName = pakar.GetPicture((DateDiff(DateInterval.Day, calTanggal.Value, Date.Now) + 2).ToString) strAr = Split(fileName, ".") If strAr(0) = "tanam" Then FormImage.picAnakan.Visible = False FormImage.picPanen.Visible = False FormImage.picTanam.Visible = True FormImage.picTunas.Visible = False FormImage.picTunasMax.Visible = False 'FormImage.MdiParent = FormParent FormImage.Show()

Page 87: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

75

ElseIf strAr(0) = "tunas" Then FormImage.picAnakan.Visible = False FormImage.picPanen.Visible = False FormImage.picTanam.Visible = False FormImage.picTunas.Visible = True FormImage.picTunasMax.Visible = False ' FormImage.MdiParent = FormParent FormImage.Show() ElseIf strAr(0) = "tunas_maksimum" Then FormImage.picAnakan.Visible = False FormImage.picPanen.Visible = False FormImage.picTanam.Visible = False FormImage.picTunas.Visible = False FormImage.picTunasMax.Visible = True 'FormImage.MdiParent = FormParent FormImage.Show() ElseIf strAr(0) = "anakan" Then FormImage.picAnakan.Visible = True FormImage.picPanen.Visible = False FormImage.picTanam.Visible = False FormImage.picTunas.Visible = False FormImage.picTunasMax.Visible = False 'FormImage.MdiParent = FormParent FormImage.Show() Else FormImage.picAnakan.Visible = False FormImage.picPanen.Visible = True FormImage.picTanam.Visible = False FormImage.picTunas.Visible = False FormImage.picTunasMax.Visible = False 'FormImage.MdiParent = FormParent FormImage.Show() End If End Sub Private Sub Button3_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button3.Click FormGrafik.crtBiomassa.Visible = True FormGrafik.crtPanas.Visible = False ' FormGrafik.MdiParent = FormParent FormGrafik.Show() Me.Visible = False

Page 88: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

76

End Sub Private Sub Button5_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button5.Click pakar.DeleteData() 'delete data tb_GrafikBio pakar.DeleteDataBio() Dim strP As String Dim stHasil As Double strP = ddlVarietas.SelectedValue.ToString 'get value biomassa getfBio = pakar.GetBio(calTanggal.Value, ddlKota.SelectedValue, ddlVarietas.SelectedValue).ToString If strP = "1" Or strP = "2" Or strP = "4" Then stHasil = (Convert.ToDouble(getfBio)) * 0.5 ElseIf strP = "3" Or strP = "5" Then stHasil = (Convert.ToDouble(getfBio)) * 0.4 End If Me.lblHasil.Text = Me.lblHasil.Text & vbNewLine & vbNewLine & "Tanaman padi anda diperkirakan menghasilkan biomassa sebanyak :" & vbNewLine & getfBio.Substring(0, 5) & " ton/ha " & vbNewLine & vbNewLine & "Berpotensi menghasilkan padi sebanyak :" & vbNewLine & stHasil.ToString.Substring(0, 5) & " ton/ha" End Sub Private Sub lblKota_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lblKota.Click End Sub Private Sub lblVarietas_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lblVarietas.Click End Sub Private Sub lblTanggal_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lblTanggal.Click End Sub Private Sub Label1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Label1.Click End Sub

Page 89: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

77

Private Sub Label2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Label2.Click End Sub Private Sub Label3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Label3.Click End Sub Private Sub ddlKota_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ddlKota.SelectedIndexChanged End Sub Private Sub calTanggal_ValueChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles calTanggal.ValueChanged End Sub Private Sub ddlVarietas_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ddlVarietas.SelectedIndexChanged End Sub Private Sub Button6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button6.Click Me.MdiParent = FormParent FormParent.Close() FormGrafik.Close() FormImage.Close() End Sub End Class

Page 90: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

78

Form Grafik Akumulasi Panas Public Class FormGrafik Private Sub FormGrafik_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load 'Me.ReportViewer1.RefreshReport() End Sub Private Sub crtPanas_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) End Sub Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Me.Close() FormMain.Show() End Sub 'Private Sub Button1_Click_1(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) ' Me.MdiParent = FormParent ' 'FormMain.MdiParent = FormParent ' Me.Close() ' FormMain.Show() ' FormImage.Close() 'End Sub Private Sub Button6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button6.Click Me.Close() FormMain.Show() End Sub Private Sub crtPanas_Load_1(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles crtPanas.Load End Sub End Class

Page 91: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

79

Form Grafik Akumulasi Biomassa Public Class FormGrafika Private Sub FormGrafika_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Me.CrystalReportViewerPanas.Visible = False Me.CrystalReportViewerBiomassa.Visible = False End Sub Private Sub CrystalReportViewerPanas_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles CrystalReportViewerPanas.Load End Sub End Class

Page 92: SISTEM INFORMASI PANEN DAN PRODUKSI PADI … · Sistem Informasi Panen dan Pendugaan Produksi Padi (Sipaprodi) dikembangkan untuk menduga waktu panen optimum dan potensi hasil tanaman

80

Form Gambaran Padi Saat Ini Public Class FormImage Private Sub picPadi_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) End Sub Private Sub FormImage_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load End Sub Private Sub Label2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) End Sub 'Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) ' Me.MdiParent = FormParent ' 'FormMain.MdiParent = FormParent ' FormMain.WindowState = FormWindowState.Maximized ' FormMain.Show() ' Me.Close() ' FormGrafik.Close() 'End Sub Private Sub Button6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button6.Click Me.Close() FormMain.Show() End Sub End Class