sistem informasi manajemen pendidikan tk
TRANSCRIPT
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
(SIM-Pendidikan TK-SD)
Perlunya SIM Pendidikan TK-SD
Seperti yang diketahui bahwa selama ini pendidikan kita masih terkesan sebagai
pendidikan yang membelenggu, karena pada praktek pembelajaran selama ini hanya
mengoptimalkan fungsi dari otak kiri saja yang divergen, kurang memperhatikan hak-hak
anak secara demokratis dan kreatif, serta kurangnya pemberian kesempatan kepada
mereka untuk melakukan rekayasa dalam aktifitas pembelajarannya. Sehingga hasil akhir
pembelajaran akan lebih menekankan pada kemampuan mengetahui baca serta tulis
(penguasaan teori dan keterampilan).
Proses pembelajaran banyak yang hanya mengembangkan arti tahu pada sesuatu,
bukannya mendidik untuk paham. Ini terjadi karena guru selama ini dalam mengajar
hanya sekedar mengajar, kurang memperhatikan karakteristik si belajar itu dan proses
dalam belajar hanya terkesan seperti suatu kompetisi untuk menjadi yang terbaik tanpa
memahami materi. Seharusnya proses pembelajaran dilaksanakan seperti biasa secara
klasikal, akan tetapi setiap individu diawasi serta difasilitasi agar peserta didik tersebut
dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Prinsip ini baik diterapkan karena
sadar akan perbedaan kemampuan tiap individu serta sadar akan potensi yang dimiliki
oleh tiap individu tersebut.
Kemajuan ilmu pengetahuan—termasuk di dalamnya organisasi dan pendidikan—dan
teknologi sedemikian pesat sehingga ia mengubah cara kerja secara dramatis. Dalam
bidang pendidikan, kemajuan ini menyebabkan pekerjaan manajemen pendidikan
semakin kompleks. Misalnya, banyak jenis data dan informasi mengenai sekolah, tetapi
data dan informasi tersebut berdiri sendiri-sendiri dan tidak diorganisir secara sistematis
dan bermakna, sehingga mereka menjadi tumpukan pekerjaan yang hanya memberikan
sedikit manfaat. Sementara itu, para pengambil keputusan, baik di tingkat pusat maupun
daerah, harus dapat merespon perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat, tepat dan
dapat mengantisipasi berbagai tekanan dari berbagai arah yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi, seperti permintaan akan informasi dan data tentang organisasi, fungsi dan
produk yang dihasilkan oleh organisasi, atau dampak dari kebijakan organisasi tersebut.
Agar data dan informasi di atas menjadi bermakna dan dapat membantu membuat
keputusan-keputusan, data dan informasi perlu diolah ke dalam satu sistem informasi.
Sistem informasi adalah sebuah metode yang terorganisasi yang mengolah dan
menyajikan data dan informasi tentang masa lalu, saat ini dan proyeksi masa depan.
Sistem informasi harus dapat mendukung perencanaan, pengendalian dan fungsi-fungsi
operasinal dari suatu organisasi dengan cara mengolah data dan informasi dimaksud
secara tepat untuk pengambilan keputusan (McLeod, 1983). Berdasarkan hal ini, suatu
organisasi harus memiliki asupan (intake) data dan informasi yang baik, sehingga
keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan organisasi. Data dan informasi
yang baik, tidak hanya harus akurat, valid dan mencukupi, tetapi juga harus tepat waktu
pada saat dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Tujuan SIM Pendidikan TK-SD
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak
dan Sekolah Dasar (Dit PTKSD), yang salah satu tanggung jawabnya membina dan
mengembangkan kelembagaan dan inovasi pendidikan tingkat taman kanak-kanak dan
sekolah dasar, tahun 2006 akan menigkatkan (upgrade) sistem informasi manajemen
pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar (SIM-PTKSD). SIM-PTKSD ini
nantinya merupakan bagian dari dan terintegrasi dengan sistem informasi manajemen
pendidikan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional. Secara umum SIM-PTKSD bertujuan mengumpulkan, menyimpan,
memproses, menganalisis dan menyebarluaskan informasi tentang pendidikan tingkat
taman kanak-kanak dan sekolah dasar kepada seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) pendidikan dan pihak-pihak lain yang berminat.
Salah satu hasil yang sangat penting dan strategis dari SIM-PTKSD adalah
dihasilkannya pemetaan sekolah secara akurat. Data individual sekolah yang diterima
dari Pusat Statistik Pendidikan dapat dielaborasi dengan data-data persekolahan yang
diperoleh dari hasil monitoring atau supervisi rutin. Hasilnya kemudian masih dapat
diperkaya dengan laporan-laporan mengenai sekolah yang diperoleh dari berbagai
sumber, baik laporan kuantitatif maupun kulalitatif. Dengan bantuan program-program
pengolah data modern dan perangkat lunak lain, pemetaan sekolah tidak hanya
memetakan sekolah dari segi kuatifikasi dan sebaran, tetapi juga dari segi atribut atau
kondisi sekolah. Dengan demikian, hasil dari pemetaan semacam ini akan sangat
membantu dalam perencanaan pendidikan.
Manfaat SIM-PTKSD pada Tingkat SD
Pada tingkat sekolah, SIM-PTKSD diharapkan akan dapat mendukung kegiatan-
kegiatan para kepala sekolah dan guru dengan informasi yang valid untuk meningkatkan
kinerja pendidikan di sekolah. Secara khusus, kepala sekolah bisa menggunakan data dan
informasi dari sistem untuk mengetahui posisi sekolahnya dibandingkan dengan sekolah
lain, mencari referensi dan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan
mengevaluasi keberhasilan sekolah. Sedangkan guru bisa menggunakan data dan
informasi untuk memilih strategi-strategi pengajaran yang dapat meningkatkan
keberhasilan belajar siswa. Selain itu, sistem informasi juga bisa dipakai oleh para guru
untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan materi-materi pengajaran baru dan
teknik-teknik mengajar terkini yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sedangkan siswa SD dapat memanfaatkan produk SIM-PTKSD berupa program
pembelajaran atau game interaktif.
Baik kepala sekolah, guru, maupun siswa SD dapat memanfaatkan fasilitas-
fasilitas yang ada di Internet, berupa surat elektronik (email), chatting, dan informasi on-
line.
Karena mungkin masih sedikit SD yang menggunakan komputer untuk tujuan-
tujuan pendidikan, apalagi penggunaan akses internet, akan diupayakan cara-cara agar
produk dari SIM-PTKSD dapat dimanfaatkan oleh SD seluruh Indonesia. Salah satunya
adalah menciptakan CD interaktif yang berisi tentang pendidikan taman kanak-kanak dan
sekolah dasar, seperti simulasi pelajaran dan uji kompetensi siswa dan guru. Cara lainnya
misalnya dengan menerbitkan buletin (newsletter) yang berisi tips dan trik mengajar,
pendekatan pembelajaran, pemahaman substansi, dan sebagainya.
Arah Pengembangan
Pengembangan SIM-PTKSD diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
manajerial dan administrasi dalam rangka standarisasi, pemantauan dan evaluasi
pendidikan, serta meningkatkan kualitas perumusan kebijaksanaan, pengambilan
keputusan dan perencanaan PTKSD atas dasar data dan informasi yang cepat, tepat, dan
akurat. Berdasarkan hal-hal tersebut, pengembangan SIM-PTKSD diarahkan pada (1)
terwujudnya sistem pangkalan data dan informasi PTKSD sebagai subsistem dari SIM
Pendidikan Ditjen Mandikdasmen dan Depdiknas, (2) melembaganya pengelolaan SIM-
PTKSD, sehingga terjamin adanya kesinambungan dalam pemeliharaan, pengoperasian
dan pengembangannya.
Pangkalan data yang menjadi arah pengembangan SIM-PTKSD merupakan
kumpulan data yang sistem penyimpanannya menggunakan perangkat komputer, dengan
ciri (i) selalu berisi data mutakhir; (ii) tidak tumpang tindih dalam hal penyimpanan dan
pemutakhirannya serta menjadi input yang dapat dipertanggungjawabkan untuk SIM
Ditjen Mandikdasmen; dan (iii) menggunakan perangkat komputer yang terintegrasi
dengan jaringan SIM Ditjen Mandikdasmen.
Jenis Data dan Informasi PTKSD
Sedikitnya ada dua jenis data dan informasi yang akan menjadi bahan masukan pada
SIM-PTKSD, yaitu:
* Data statistik sekolah. Data ini diperoleh dari Pusat Statistik Pendidikan (Pusat Data
dan Informasi Pendidikan) Balitbang Diknas. Format dan struktur data ini sudah baku.
* Data dan informasi continuous. Data dan informasi ini berupa setiap data dan
informasi mengenai sekolah yang sifatnya menambah (adding) dan/atau memberi
kualifikasi (qualifying). Data ini dapat diperoleh dari Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, sekolah secara individual, pemberitaan media masa, hasil
laporan supervisi/monitoring, dan sumber lain. Data dari sekolah, hasil
supervisi/monitoring, atau media masa dapat menjadi cross-check terhadap data yang
diberikan oleh instansi terkait.
Rencana Kegiatan SIM-PTKSD
Pengembangan SIM-PTKSD akan dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan dengan mempertimbangkan prioritas Direktorat Pembinaan TK-SD
untuk menyusun perencanaan dan menentukan kebijakan. Kegiatan untuk 2006 – 2007
mencakup:
1. Pengembangan/pengoptimalan Rancangan Induk SIM-PTKSD
2. Sosialisasi SIM-PTKSD pada semua manajemen di dalam Direktorat PTKSD
3. Peningkatan/Pengoptimalan Jaringan Local Area Network (LAN)
4. Penetapan Struktur Database untuk keperluan Direktorat PTKSD dengan template dan
form dari Pusat Statistik Pendidikan (PDIP).
5. Pengadaan dan Pengembangan Software Aplikasi yang akan digunakan di lingkungan
Direktorat PTKSD, Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan sekolah
penyelenggara PTKSD.
6. Pengoptimalan dan pengisian HomePage yang akan merangkum data dan informasi
Direktorat PTKSD.
7. Diklat penggunaan jaringan (LAN), Internet, dan pemanfaatan SIM-PTKSD untuk staf
Direktorat PTKSD.
8. Diklat pengoperasian Software Aplikasi bagi staf Direktorat PTKSD dan wakil dari
Dinas Kabupaten/Kota.
9. Pengolahan data dan distribusi informasi sesuai dengan kebutuhan
10. Revitalisasi software, hardware dan brainware SIM-PTKSD.
11. Mengembangkan mekanisme pengolahan dan distribusi informasi antar lembaga
PTKSD dengan menggunakan teknologi internet.
12. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan program SIM- PTKSD.
PP 27/1990, PENDIDIKAN PRASEKOLAH........Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP)
Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 27 TAHUN 1990 (27/1990)
Tanggal: 10 JULI 1990 (JAKARTA)
Sumber: LN 1990/35; TLN NO. 3411
Tentang: PENDIDIKAN PRASEKOLAH
Indeks: PENDIDIKAN. Prasarana. Warganegara. Pendidikan Prasekolah.
Presiden Republik Indonesia,
Menimbang:
bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 12 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dipandang perlu mengatur syarat-syarat serta tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan prasekolah dengan Peraturan Pemerintah;
Mengingat:
l. Pasal REFR DOCNM="uud45" TGPTNM="ps5(2)">5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang REFR DOCNM="79uu004">Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3143);
3. Undang-undang REFR DOCNM="89uu002">Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANGPENDIDIKAN PRASEKOLAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah yang dimaksud dengan :
1. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah.
2. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
3. Anak didik adalah peserta didik pada pendidikan prasekolah.
4. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu atau wali anak didik yang bersangkutan.
5. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional.
Pasal 2
Pendidikan prasekolah tidak merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar.
BAB II
TUJUAN
Pasal 3
Pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
BAB III
BENTUK SATUAN DAN LAMA PENDIDIKAN
Pasal 4
(1) Bentuk satuan pendidikan prasekolah meliputi Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, Penitipan Anak, dan bentuk lain yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Taman Kanak-kanak terdapat dijalur pendidikan sekolah.
(3) Kelompok Bermain dan Penitipan Anak terdapat di jalur pendidikan luar sekolah.
(4) Anak didik Taman Kanak-kanak adalah anak usia 4-6 tahun.
(5) Lama pendidikan di Taman Kanak-kanak 1 tahun atau 2 tahun.
Pasal 5
Pembinaan usaha kesejahteraan anak pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak menjadi tanggung jawab Menteri Sosial, sedangkan pembinaan pendidikannya menjadi tanggung jawab Menteri.
Pasal 6
(1) Pendidikan prasekolah yang diselenggarakan pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak hanya dapat diikuti anak yang usianya sekurang-kurangnya 3 tahun.
(2) Pendidikan yang diselenggarakan pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian daripada pendidikan prasekolah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
(3) Pendidikan prasekolah pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri setelah mendengar pertimbangan Menteri Sosial.
BAB IV
SYARAT DAN TATA CARA PENDIRIAN
Pasal 7
Syarat dan tata cara pendirian Kelompok Bermain dan Penitipan Anak ditetapkan oleh Menteri Sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 8
(1) Syarat pendirian Taman Kanak-kanak yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat harus memenuhi adanya :
a. sejumlah anak didik;b. tenaga kependidikan;c. program kegiatan belajar;d. dana, sarana dan prasarana pendidikan.
(2) Taman Kanak-kanak yang didirikan oleh masyarakat selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) penyelenggaranya harus berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), serta tata cara pendirian Taman Kanak-kanak diatur oleh Menteri.
BAB V
PROGRAM KEGIATAN BELAJAR
Pasal 9
(1) Isi program kegiatan belajar pendidikan di Taman Kanak-kanak meliputi pengembangan :
1. Moral Pancasila;2. Agama;3. Disiplin;4. Kemampuan berbahasa;5. Daya pikir;6. Daya cipta;7. Perasaan/emosi;8. Kemampuan bermasyarakat;9. Keterampilan;10. Jasmani.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri, dan yang berkenaan dengan pengembangan agama diatur oleh Menteri setelah mendengar pertimbangan Menteri Agama.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 10
(1) Taman Kanak-kanak yang didirikan oleh Pemerintah diselenggarakan oleh Menteri.
(2) Taman Kanak-kanak yang didirikan oleh masyarakat diselenggarakan oleh badan yang mendirikan Taman Kanak-kanak yang bersangkutan.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
Pasal 11
(1) Penyelenggaraan pendidikan pada Taman Kanak-kanak dilaksanakan oleh guru dengan berpedoman pada program kegiatan belajar.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri.
Pasal 12
(1) Untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan, pada setiap Taman Kanak-kanak dapat dibentuk badan pembantu penyelenggara pendidikan.
(2) Pembentukan, susunan, tugas dan fungsi serta pembinaan badan pembantu penyelenggara pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri.
BAB VII
PENGELOLAAN
Pasal 13
(1) Pengelolaan Taman Kanak-kanak dilakukan oleh seorang Kepala dan dibantu oleh tenaga kependidikan lainnya.
(2) Kepala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kependidikan, anak didik, pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, dana, sarana dan prasarana, serta administrasi.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
BAB VIII
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 14
(1) Guru Taman Kanak-kanak merupakan tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi sebagai guru Taman Kanak-kanak.
(2) Anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu dapat membantu guru dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau bermain.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 15
(1) Penyelenggara Taman Kanak-kanak bertanggung jawab atas biaya pendidikan yang diperlukan.
(2) Biaya penyelenggaraan pendidikan pada Taman Kanak-kanak yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat diperoleh antara lain dari sumbangan orang tua anak didik yang bersangkutan, yang besarnya tidak boleh melebihi kemampuannya.
(3) Pemerintah dapat memberi bantuan kepada Taman Kanak-kanak yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk dana, sarana dan prasarana pendidikan, tenaga kependidikan yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil, dan bantuan lain.
(4) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur oleh Menteri.
BAB X
PENILAIAN
Pasal 16
(1) Penilaian kegiatan pertumbuhan dan perkembangan anak didik di Taman Kanak-kanak dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri.
Pasal 17
(1) Penilaian penyelenggaraan administrasi, kelembagaan, pelaksanaan program kegiatan belajar, tenaga kependidikan, anak didik, sarana dan prasarana, serta keadaan umum di Taman Kanak-kanak dilakukan secara berkala dalam rangka pembinaan dan perkembangan satuan pendidikan yang bersangkutan.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri.
BAB XI
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 18
(1) Pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan pendidikan prasekolah dilakukan oleh Menteri.
(2) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap penyelenggara Taman Kanak-kanak yang melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN LAIN
Pasal 19
(1) Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat mengadakan dan menyelenggarakan satuan pendidikan dan/atau kegiatan pendidikan prasekolah.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri setelah mendengar pertimbangan, Menteri lain yang terkait.
Pasal 20
(1) Pihak asing dapat mengadakan dan menyelenggarakan satuan dan/atau kegiatan pendidikan prasekolah sejauh tidak bertentangan dengan kepentingan nasional Indonesia.
(2) Satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilarang menerima anak didik warga negara Indonesia.
(3) Syarat dan tata cara pendirian satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri setelah mendengar pertimbangan Menteri lain yang terkait.
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tetap berlaku.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 10 Juli 1990PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd.
SOEHARTO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 10 Juli 1990MENTERI/SEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIA
ttd.
MOERDIONO
PENJELASANATASPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 27 TAHUN 1990TENTANGPENDIDIKAN PRASEKOLAH
UMUM
Ketentuan Pasal 12 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada prinsipnya menetapkan bahwa selain jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, dapat diselenggarakan pendidikan prasekolah, yang syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan serta penyelenggaraannya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Sehubungan dengan itu, Peraturan Pemerintah ini disusun untuk mengatur pendidikan prasekolah. Pengaturan tersebut sangat penting dalam usaha memberikan landasan bagi penyelenggaraan pendidikan prasekolah, sehingga arah dan tujuan pendidikan prasekolah dapat mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan prasekolah diselenggarakan untuk membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta di luar lingkungan keluarga bagi anak usia sebelum memasuki pendidikan dasar. Usia tersebut merupakan masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa ini anak tersebut berada pada usia peka untuk menerima rangsangan yang cukup baik, terarah, dan didorong ketingkat pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga diharapkan kemampuan dasar anak didik dapat berkembang dan tumbuh secara baik dan benar. Oleh karena itu pendidikan dini bagi anak usia prasekolah cukup penting dan sangat menentukan dikemudian hari.Selain hal tersebut di atas, bagi anak yang memperoleh pendidikan di lingkungan prasekolah
dapat mempersiapkan diri memasuki pendidikan dasar, sehingga dapat menentukan masa depan anak tersebut lebih baik. Meskipun demikian pendidikan prasekolah ini bukan merupakan persyaratan memasuki pendidikan dasar.Semua bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan prasekolah baik yang berbentuk Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain Penitipan Anak ataupun bentuk lainnya, harus memperhatikan aspek pendidikan, agar anak tidak terganggu perkembangan dan pertumbuhannya. Meskipun satuan pendidikan prasekolah yang berbentuk Kelompok Bermain dan Penitipan Anak menjadi tanggung jawab Menteri Sosial, pendidikan yang diselenggarakan pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak harus dapat mengintegrasikan tujuan usaha kesejahteraan anak dan tujuan pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak hanya diselenggarakan bagi anak usia sekurang-kurangnya 3 tahun.Mengingat bentuk satuan pendidikan prasekolah khususnya Kelompok Bermain dan Penitipan Anak berkaitan erat dengan usaha kesejahteraan anak, maka dalam Peraturan Pemerintah ini hanya diatur sejauh yang menyangkut syarat, tata cara pendirian, lama pendidikan, program, dan penyelenggaraan Taman Kanak-kanak yang pembinaannya menjadi tanggung jawab Menteri.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1Cukup jelas
Pasal 2Cukup jelas
Pasal 3Cukup jelas
Pasal 4Ayat (1)Bentuk lain yang dimaksud dalam ayat ini adalah bentuk satuan, pendidikan prasekolah yang lain daripada Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain ataupun Penitipan Anak yang mungkin terwujud dikemudian hari. Bentuk satuan Pendidikan lain inipun akan diatur Menteri.Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Karena Kelompok Bermain dan Penitipan Anak tidak menyelenggarakan program pendidikan yang terstruktur, kedua bentuk ini dianggap merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah.Ayat (4)Anak didik pada Taman Kanak-kanak ditentukan mulai usia 4 - 6 tahun, karena anak pada usia tersebut secara jasmani dan rohani telah mampu untuk menerima dan menyerap program pendidikan yang disediakan pada.Taman Kanak-kanak.Ayat (5)Mengingat pendidikan prasekolah tidak merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar, maka pendidikan Taman Kanak- kanak dapat diselenggarakan selama 1 tahun atau 2 tahun.
Pasal 5Pada hakekatnya Kelompok Bermain dan Penitipan Anak merupakan wadah untuk membantu anak didik berkenaan dengan kesejahteraan mereka. Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, upaya ini sangat diperlukan untuk membantu orang tua anak didik yang tidak berkesempatan menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak mereka pada waktu mereka bekerja. Oleh sebab itu Kelompok Bermain dan Penitipan Anak merupakan tanggung jawab Menteri Sosial. Meskipun demikian mengingat manfaat besar dari pendidikan sedini mungkin bagi kepentingan anak perorangan maupun bangsa dan negara, Kelompok Bermain
dan Penitipan Anak diharapkan juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang telah berusia 3 tahun yang pembinaannya merupakan tanggung jawab Menteri.
Pasal 6
Ayat (1)Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Penitipan anak adalah salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak bagi anak yang orang tuanya tidak berkesempatan menyelenggarakan usaha kesejahteraan anak pada waktu mereka bekerja, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki pendidikan dasar.Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Meskipun yang diutamakan adalah usaha kesejahteraan anak, Kelompok Bermain dan Penitipan Anak harus pula menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang telah berusia 3 tahun. Pendidikan prasekolah yang diselenggarakan oleh Kelompok Bermain dan Penitipan Anak diatur oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Sosial. Pertimbangan ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan program kesejahteraan anak dengan pendidikan prasekolah yang diselenggarakan pada Kelompok Bermain dan Penitipan Anak.
Pasal 7Cukup jelas
Pasal 8Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas
Pasal 9Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 10Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas
Pasal 11Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 12Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 13Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas
Pasal 14Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Mengingat anak didik di Taman Kanak-kanak berusia dini, mereka memerlukan perhatian khusus. Oleh sebab itu untuk menyelenggarakan pendidikan. bagi mereka, disamping guru, diperlukan tenaga yang memiliki kemampuan tertentu untuk membantu guru. Kemampuan tersebut bukan merupakan persyaratan formal tetapi merupakan persyaratan untuk dapat membantu kelancaran kegiatan belajar-mengajar dan bermain.Ayat (3)Cukup jelas
Pasal 15Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Oleh karena kelancaran penyelenggaraan pendidikan bukan hanya tanggung jawab penyelenggara Taman Kanak-kanak saja, maka penyelenggara dapat menerima sumbangan dana dari orang tua/ wali anak didik untuk membantu kelancaran pendidikan pada Taman Kanak-kanak yang besarnya tidak boleh memberatkan bagi orang tua/wali anak didik yang bersangkutan.Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas
Pasal 16Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 17Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 18Ayat (1)Cukup jelas
Ayat (2)Cukup jelas
Pasal 19Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 20Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas
Pasal 21Cukup jelas
Pasal 22Cukup jelas
--------------------------------
CATATAN
Kutipan: LEMBAR LEPAS SETNEG TAHUN 1990