sistem informasi kesehatan
TRANSCRIPT
Sistem Informasi Kesehatan
1. Sistem Informasi Administrasi
Sistem informasi administrasi merupakan sistem informasi yang bertujuan
meringankan beban administrasi, baik dari banyaknya tumpukan kertas, lamanya proses
dan sulitnya perhitungan. Sistem informasi akan merupakan bagian dari proses efisiensi
pelaksanaan yang berhubungan dengan pencatatan, perhitungan dan pelaporan. Proses
administrasi di RS, biasanya yang tercakup dengan:
1) Keuangan RS, baik dari pasien dan untuk kepentingan RS
2) Kepegawaian
3) Penerimaan pasien
4) Administrasi umum, seperti ketatusahaan dan pengarsipan
Sistem informasi ini dikembangkan untuk memperoleh:
1) Kemudahan proses
2) Mengurangi beban kerja
3) Mengurangi jumlah kertas dan arsip
4) Mempercepat proses
Sistem informasi administrasi, mempunyai beberapa karakteristik antara lain:
1) Menangani pencatatan
Sistem informasi administrasi, berusaha menangani pencatatan yang semakin rumit
dan kompleks, seperti penagihan pada pasien, karena banyaknya pelayanan, maka
semakin rumit dan lama, dilain pihak asien butuh kecepatan.
2) Menangani perhitungan
Seperti pada jumlah barang yang beredar di RS sangat banyak jenis dan jumlahnya,
monitoring stock obat akan jadi masalah, maka sistem informasi akan menolong
perhitungan secara cepat.
3) Menangani pengarsipan
Adanya arsip yang bertumpukan dari kertas-kertas dapat dikurangi dengan sistem
informasi administrasi ini, sehingga akan menghemat ruang dan tempat
penyimpanan.
4) Bila dilihat di atas akan berperan secara jelas pada kegiatan yang sekarang ini
banyak melibatkan karyawan dan deretan meja serta kertas
Akan tetapi ada yang harus diperhatikan secara hati-hati:
1) Sistem informasi administrasi, dapat dikembangkan dengan sistem komputerisasi
secara baik bila sistem manualnya telah ditata dengan baik, jadi sebelum
mengembangkan komputerisasi, perbaiki sistem manualnya.
2) Dalam komputerisasi administrasi ada baiknya dikembangkan secara bertahap dan
individual, terus ke arah local area network, karena bila langsung secara intergrasi
akan memerlukan memory yang besar.
Karakteristik yang ada, berperan pada proses sehari-hari, dan contoh yang sudah
digarap diantaranya:
No Kelompok Contoh
1 Keuangan 1. akuntansi piutang
2. akuntansi hutang
3. akuntansi “General Ledger”
4. cost accomuting
5. budget comparations
6. inventory
2 Kepegawaian 7. payroll accounting
3 Penerimaan pasien 8. inpatient daily cencus
9. inpatient pre-admision
10. out patient clinic appointment
Terlihat bahwa yang sekarang ini banyak dipakai adalah dalam segi keuangan
rumah sakit. Hal ini memang disadari proses keuangan itu makin rumit dan
membosankan. Manfaat yang diperoleh dari kemudahan proses, mengurangi beban
kerja, mengurangi kertas dan arsip, mempercepat proses, adalah adanya efisiensi dari
segi biaya, waktu, dan arsip.
Seperti dikemukakan di depan, bahwa komputerisasi tidak dapat dikembangakan
secara baik tanpa pengembangan sistem manual, juga ada keterbatasan yaitu:
1) Keterbatasan sistem
Sistem informasi administrasi yang menggunakan computer, harus secara jelas
disadari oleh manual, jadi manualnya harus dirapihkan dulu, baru sistem yang
komputerisasi dikembangkan.
2) Keterbatasan perangkat sistem
Perangkat yang dipergunakan memiliki keterbatasan memori dan kecepatan,
sehingga beban kerja computer harus disesuaikan, makan dianjurkan pengembangan
yang bertahap.
3) Keterbatasan perangkat lunak
Perangkat lunak yang ada banyak dibuat secara tailor made yaitu sesuai dengan RS
tertentu, maka bila mengaplikasikan dari program yang ada, perlu dengan benar
diketahui keterbatasan yang ada, juga sistem yang baik perlu lengkap, tetapi makin
lengkap program akan makin rumit, jadi program juga dipilih secara cukup
sederhana, maka hal ini otomatis ada keterbatasannya.
4) Keterbatasan operator
Penggunaan sistem harus terlatih, karena bila salah mengisi maka akibatnya hasil
yang terjadi akan salah juga, latihlah operatos yang terampil dan selalu ada
cadangan petugas yang dapat menggantikan bila berhalangan, bila hal ini tidak
disiapkan akan terjadi kelumpuhan, bila salah seorang operator berhalangan.
Selain itu keterbatasan teknis lainnya seperti kestabilan aliran listrik, dan virus.
Hendaklah penggunaan komputer dinas tidak dicampur dengan komputer perorangan,
hal ini untuk mencegah penularan virus.
2. Sistem Informasi Klinis
Sistem informasi klini meliputi interaksi langsung antara dokter dan perawat
dengan sistem untuk memasukkan dan mengambil kembali data, berguna untuk
aktivitas langsung yang berhubungan dengan asuhan pasien.
Manfaat dari sistem informasi klinis merupakan integrasi dalam hal:
1) Informasi dapat akses otomatis
2) Informasi baru dapat segera digunakan yang akan mempermudah membuat
keputusan
3) Keputusan dapat dibuat sesuai basis ilmu yang disiapkan
4) Keputusan bersifat sesuai dengan kebiasaan yang ada
5) Karena bersifat data driven, maka keputusan akan dapat cepat diambil
6) Dapat disesuaikan dengna perkembangan ilmu baru.
Secara umum konsep sistem informasi klinis merupakan wahana yang
menjembatani antara pasien dengan dokter dalam rangka pelayanan, maka sebenarnya
yang sekarang dan sebelumnya telah ada disebut dalam era manual, dengan catatan
buku dan ingatan dokter dengan timnya. Ada 3 komponen penting yang terkait:
1) Pengguan, yaitu dokter dan petugas kesehatan lainnya
2) Sistem, mulai pengumpulan data sampai membantu dalam pengambilang keputusan
3) Manfaat bagi pasien, dalam artian diberikan terapi berupa resep obat atau tindakan.
Sistem ini mirip dengan sistem informasi manajemen, dimana keputusan
manajemen menjadi keputusasn klinis oleh dokter. Penting pula diperhatikan bahwa
informasi harus jelas sampai pada manfaat bagi pasien. Sistem informasi klinis akan
terkait dengan peningkatan efektivitas pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan, dan
terutama aspek-aspek yang sifatnya tulis-menulis, kegiatan yang berulang, pencarian
data, keterkaitan data akan sangat dipercepat, dipermudah.
Komponen yang terkait baik secara langsung atau tidak dapat dilihat seperti
berikut ini
No Kelompok Uraian
1 Tujuan 1. efektivitas
2. efisiensi
3. peningkatan mutu
4. pencapaian harapan
2 Terkait langsung 1. pasien
2. sistem informasi
3. pengetahuan dokter
4. dokter
3 Tahapan 1. pengumpulan data
2. proses pembuatan informasi
3. penampilan informasi
4. pengguna informasi untuk keputusan klinis
Elemen penting yang terkait dengan sistem informasi klinis terutama dengan
aspek kerahasiaan data, juga pada keamanan penggunaan informasi sesuai dengan
kebutuhan, elemen itu antara lain:
1) Availability, kapan dan dimana dibutuhkan
2) Anthentication, kebenaran data
3) Access control, siapa penanggung jawab dan kewenangannya
4) Intergrity, data dan informasi harus merupakan hal yang dapat
dipertanggungjawabkan
5) Attribution, kejelasan data dan cara penelusurannya
Aplikasi sistem informasi klinis sangat ditentukan oleh kerjasama berbagai
pihak yang terkait, sehingga faktor yang dapat mendorong keberhasilan dapat
menghambat dapat diselesaikan secara bersama, diantaranya terkait pelayanan, sistem,
waktu, pemanfaatan, sehingga secara bertahap dapat dilakukan perbaikan yang terus
menerus. Faktor yang dapat mendorong keberhasilan diantaranya:
1) Kejelasan konsep
Konsep yang jelas dari pelayanan dan keterkaitan dengan sistem informasi
2) Dukungan
Dukungan kebijakan, professional dan dana sangat penting
3) Focus
Secara jelas mana prioritas dan tahapan serta aspek penting yang terkait
4) Ketegasan dokter
Dokter sebagai pemegang kunci perlu tegar mengadapi berbagai kesulitan
5) Komunikasi
Komunikasi dari berbagai professional dan fleksibilitas diperlukan agar tidak buntu.
Perlu mendapat perhatian dari segi:
1) Jadwal, mana yang lebih dulu, dan keterkaitan dengan proses yang lainnya yang
terkait
2) Jajaran dokter, seperti dokter, perawat, farmasi, dll yang secara langsung terkait agar
terlibat dari awal dan terus menerus
3) Penyesuaian antara data, tulisan, sistem informasi dan pemanfaatan agar jelas
terlihat hasilnya
Kompleksitas dan spesialisasi pelayanan akan menambah jumlah data dan keterkaiatan,
makan diakomodasi dengan sistem yang sesuai agar tetap dapat menjaga mutu
pelayanan.
Dalam kaitan dengan sistem informasi klinis terkait berbagai jenis, dari sekian
banyak jenis yang ada dari sistem informasi klinis, dan yang lebih maju adak bersatu
dengan alatnya. Diantaranya dapat digambarkan seperti berikut:
Komputer pembantu diagnosa. Jenis ini meliputi pengumpulan data baik dari
anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium yang diperlukan; penilaian atas data itu
sehingga dapat dibandingkan dengna yang normal dan ciri khusus suatu penyakit,
sehingga akan membantu menentukan diagnose.
Komputer pembantu pengobatan dan tindak lanjut. Jenis ini, akan
membantu patokan terapi dan jadwal yang harus dipenuhi. Biasanya untuk terapi jangka
panjang dan sensitive, misalnya terapi kanker dengna radiologi dan kemoterapi. Contoh
diantaranya komputer yang berisi gambaran protocol pengobatan suatu penyakit, dan
upaya untuk mengingatkan bila sampai pada waktunya, disebut computerized patien
follow up system.
Sistem pemantauan pasien. Sistem ini akan memantau pasien terus menerus
tanpa lelah seperti oleh manusia. Hal ini penting pada pelayanan ICU (Intensive Care
Unit), kamar operasi, ICCU (Intensive Cardiac Care Unit).
3. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen telah banyak diguanakan berbagai kalangan di
rumah sakit, karena memang sedang naik daun, dari sudut pengertian penggunaan,
walaupun disadari disana sini terasa ada kesulitan dalam penerapan secara praktis. Hal
ini karena:
1) Adanya anggapan bahwa sistem informasi manajeman harus pakai komputer,
sebenarnya secara manual pun dapat
2) Menganggap bahwa informasi yang dihasilakn adalah jawaban masalah, padahal
informasi hanya merupakan alat bantu
3) Sistem informasi manajemen dianggap menjadi rumit, karena proses yang diketahui
tidak secara lengkap, kenyataanya dapat dipilih berbagai jenis yang sederhana.
Selain itu ada beberapa hal penting yang perlu diperhatiakn dalam sistem informasi
manajemen di RS yaitu:
1) Pengadaan sistem informasi itu apakah secara keseluruhan, atau masing-masing
bagian?
2) Dalam rangka transfer informasi, apakah harus terkait keseluruhan atau tiap area
tertentu?
3) Siapa saja petugas yang boleh menggunakan?, sebatas mana kerahasiaan data?
4) Apakah RS mengembangkan sistem sendiri atau membeli yang sudah jadi?
5) Apakan yang menjalankan sistem itu orang rumah sakit, atau petugas sewaan dari
luar?
6) Teknologi jenis mana yang akan digunakan, agar tidk ketinggalan zaman?
Menjawab hal diatas merupakan pekerjaan yang sulit, tetapi hendaklah dilihat patokan
dasar yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan yang ada dan kemampuan yang dipunyai.
Dalam rangka menjawab beberapa segi penting yang berhubungan dengan sistem
informasi manajemen seperti di atas, berikut ini akan digambarkan secara singkat
tentang kebutuhan SIM di RS, keterbatasan SIM di RS, pengembangan SIM di RS,
dengan demikian akan merupakan acuan pokok dalam mempertimbangkan sejauh mana
SIM di RS kita dimanfaatkan . diantaranya manfaat yang dapat dicapai antara lain
kecepatan dan ketepatan informasi yang didapat, kemudahan pengoperasian,
mengurangi beban kerja.
Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen
Dirumah sakit SIM, secara umum dibutuhkan untuk:
1) Penetuan tujuan dan rancangan jangka panjang
2) Forecasting kebutuhan dan penyediaan layanan
3) Alokasi sumber daya dan penyediaan biaya
4) Penilaian kinerja dan pengendalian mutu
5) Evaluasi program
Kondisi lingkungan RS yang cepat berubah, bai sosial dan ekonomi memerlukan
adanya informasi yang handal yang dapat dipergunakan untuk penyesuaian perencanaan
jangka panjang kemudian bila perencanaan jangka panjang sudah dapat disusun, maka
langkah berikutnya informasi perlu agar pelayanan yang akan disediakan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga menghindari pemborosan.
Dalam rangka efisensi RS yang merupakan salah satu komponen kualitas
pelayanan RS, maka adanya alokasi sumberdaya dan penghematan biaya dapat berjalan
secara cepat dan akurat bila didukung oleh adanya informasi yang tepat dan akurat.
Dukungan SIM di RS ditantang untuk dapat menginterpretasi dan mengolah informasi
itu menjadi keputusan atau pemecahan masalah yang sesuai. Hasil akhir upaya RS dapat
diukur dari beberapa kinerja, baik pelayanan medis atau administrative seperti
keuangan, dan sistem informasi manajemen RS yang dapat memberikan gambaran
keberhasilah atau kegagalan, termasuk pula aspek mutu seperti kepuasan dan keamanan
pasien. Perubahan masyarakat yang pesat, ditambah perubahan teknologi peralatan
kedokteran yang cepat pula, maka program atau kegiatan harus senantiasa mengikuti
dan disesuaikan. Dalam rangka evaluasi program inilah informasi akan sangat berperan
bagi manajemen dan pengambilan keputusan untuk penyesuaian diri. Dari gambaran di
atas betapa penting sistem informasi manajemen, bagi perkembangan RS. Masalah yang
sulit sebenarnya mencari informasi yang relevan, juga kembali ke dasar dapat tidak
informasi itu digunakan oleh manajemen dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan, karena informasi hanya alat, bukan jawaban. Penting diingat SIM
mempunyai keterbatasan.
Keterbatasan Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen di RS buakn merupakan sistem yang dapat
membantu dalam segala hal, ia mempunyai keterbatasan. Seperti sifat umum yaitu
GIGO (garbage in garbage out), bila data yang masuk salah maka pasti informasi yang
dihasilkan akan salah pula. Keterbatasan secara khusus diantaranya:
1) Keterbatasan teknologi
2) Keterbatasan ekonomi
3) Faktor luar RS
4) Keterbatasan konsep
5) Keterbatasan pemahaman
Perkembangan teknologi komputer yang pesat, secara langsung akan memperbaiki mutu
dan dapat lebih mudah. Hirarki model dari PC sampai mainframe, mempunyai
kecepatan dan kecanggihan tertentu.
Dari sekian banyak faktor ekonomi seperti inflasi, harga, suku bunga bank, yang
pasti harus dipertimbangkan lebih dahulu adalah harga, karena sistem informasi
membutuhkan biaya. Tak selamanya yang manual dengan kertas grafik saja dan murah
akan lebih informative dari hasil komputer, tetapi kertas dan grafik tak akan cukup
mengolah data yang banyak dan rumit. Pertimbangkanlah keterbatasan biaya agar SIM
yang dipilih sesuai dengan kemampuan membiayainya. Faktor luar yang berpengaruh
adalah antara lain pelaporan yang diharuskan dan kelengkapan informasi. Keadaan ini
perlu diperhitungkan sebagai keterbatasan, dalam hal dapat tidaknya memenuhi
kebutuhan itu, informasi manajemen yang ada dan dibutuhkan sebenarnya berjumlah
besar dan tak terbatas, maka untuk menyederhanakan dipilih informasi penting yang
relevan sehingga keterbatasannya kecil, bila relevansi informasi yang ada telah berubah,
maka kebutuhan jenis informasi lain diperlukan. Dalam hal ini dapat tidak memenuhi
kebutuhan itu, keterbatasannya akan diuji.
Persoalan dasar dan pokok yang sering terlupakan adalah pemahaman.
Pemahaman bahwa yang dihasilkan oleh SIM di RS adalah informasi yang merupakan
alat bantu bagi proses berjalannya fungsi manajemen, jadi sekali lagi tidak dapat
menggantikan kemampuan manajerial pada pemimpin RS. Seharusnya manajer yang
mampu akan sangat terbantu dengan adanya informasi, dan informasi yang handal tanpa
manajer yang dapat menggunakannya, hanya akan menjadi tabel dan grafik atau kata-
kata yang memusingkan. Keterbatasan akan lebih menonjol terjadi bila pemahaman
pada pelaksanaan dari SIM dan pemimpin RS yang memanfaatkannya ada perbedaan.
Jadikanlah keterbatasan itu ibarat rem pada mobil, yang mungkin bermanfaat difikirkan,
sebab pada waktunya pasti dibutuhkan.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Dalam pengembangan SIM di RS perhatikanlah beberapa hal penting berikut
No Kelompok Uraian
1 Perencanaan 1. kejelasan tujuan rumah sakit
2. identitas informasi yang dibutuhkan
3. tentukan keadaan sekarang
4. tentukan sistem yang akan dikembangkan
5. buat perencanaan kebutuhan sistem yang jelas
2 Biaya 6. tentukan kebutuhan biaya secara rinci
3 Manfaat 7. perincian manfaat yang akan diperoleh
4 Operasional 8. tentukan dengan jelas kebutuhan operasional
9. latihan bagi petugas harus optimal
5 Pemeriksaan 10. tentukan cara pemeriksaan perangkat sistem secara
dini
6 Peningkatan 11. sejak awal harus diketahui dari sudut mana dapat
ditingkatkan
7 Keterbatasan 12. keterbatasan sistem ketahuilah secara jelas dan
sedini mungkin
4. Sistem Informasi Rekam Medis
Termasuk dalam sistem informasi ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengolahan data yang ada pada status pasien, kemudian termasuk pula bagaimana
pengelolaan dan pencarian kembali status. Isinya antara lain seperti data identitas
pasien, resume hasil anamnesa, resume hasil pemeriksaan fisik, resume terapi, alergi
obat, dan lain-lain.
Pengertian rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose segala
pelayanan dan tindakan medic yang diberiakn kepada pasien, dan pengobatan baik yang
rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapat pelayanan gawat darurat. Kegunaan
rekam medis secara umum seperti komunikasi, merencanakan, bukti tertulis, bahan
yang digunakan, kepentingan hukum, data yang berguna, dasar di dalam perhitungan,
dokumentasi. Manfaat rekam medis yaitu untuk administrasi, hukum, keuangan, riset
dan edukasi, dokumentasi. Indicator komponen rekam medis yang umum seperti umur,
jenis kelamin, pendidikan, agama, asal pasien, pekerjaan, status, cara masuk pasien, jam
masuk pasien, pasien datang, cara pembayaran, keadaan keluarga pasien, 5 besar
kunjungan poliklinik, 5 besar diagnose pasien rawat inap.