sistem informasi geografis untuk pengelolaan … · konsep layer data dan atribut 37 terminologi...

15
1/8/2004, 7:31 AM

Upload: vuongdat

Post on 05-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestarian fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan semakin rumitnya proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek pengelolaan SDA kebutuhan akan informasi semakin mendesak.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem pengelolaan informasi yang juga menyediakan berbagai fasilitas analisa data. Sistem ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pengelolaan SDA, antara lain untuk aplikasi inventarisasi dan monitoring hutan, kebakaran hutan, perencanaan penebangan hutan, rehabilitasi hutan, konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi keragaman hayati.

Untuk SIG bisa dipakai secara efektif dalam membantu perencanaan dan pengelolaan SDA diperlukan sumberdaya manusia (SDM) dengan ketrampilan yang memadai. Kami berharap buku ini bisa bermanfaat bagi peningkatan SDM yang mendorong peningkatan pemakaian SIG untuk pengelolaan SDA.

Buku ini sangat relevan untuk berbagai kalangan yang ingin mengenal SIG lebih jauh, baik praktisi pengelola SDA, dari teknisi lapangan hingga tingkat manajerial, baik di instansi pemerintah, LSM, maupun swasta. Disamping itu buku ini juga dapat digunakan oleh kalangan mahasiswa, di tingkat universitas maupun politeknik. Pada akhirnya kami berharap, dengan dukungan data, informasi dan SIG, kelestarian SDA sekaligus kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar hutan bisa meningkat.

SISTE

M IN

FOR

MA

SI GE

OG

RA

FIS Untuk pengelolaan sum

berdaya alam

Kelompok

Ketrampilan

Jenis Buku

SIG

Tingkat Pemula

Tingkat Menengah

Tingkat Mahir

Referensi

Tutorial

Latihan

cover.p65 1/8/2004, 7:31 AM1

Page 2: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

Sistem Informasi GeografisUntuk pengelolaan sumberdaya alam

Disusun oleh:Atie PuntodewoSonya DewiJusupta Tarigan

Page 3: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

ii

© 2003 oleh Center for International Forestry ResearchHak cipta dilindungi Undang-undang. Desember 2003

Center for International Forestry ResearchAlamat Surat: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, IndonesiaAlamat Kantor: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, IndonesiaTel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100E-mail: [email protected] site: http://www.cifor.cgiar.org

ISBN 979-3361-33-6

Tentang CIFORCenter for International Forestry Research (CIFOR) didirikan pada tahun1993 sebagai bagian dari sistem CGIAR, sebagai tanggapan ataskeprihatinan dunia akan konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi yangdisebabkan oleh kerusakan dan kehilangan hutan. Penelitian CIFORmenghasilkan pengetahuan dan berbagai metode yang dibutuhkan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidupnya mengandalkanhutan, dan untuk membantu negara-negara di kawasan tropis dalammengelola hutannya secara bijaksana demi manfaat yang berkelanjutan.Berbagai penelitian ini dilakukan di lebih dari 24 negara, melalui kerja samadengan banyak mitra. Sejak didirikan, CIFOR telah memberikan dampakpositif dalam penyusunan kebijakan kehutanan nasional dan global.

Page 4: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

iii

Daftar Isi Kata Pengantar vii

Aplikasi SIG untuk Kehutanan Tropis 1

Pengelolaan Data Geospasial 7

SIG dan Data Geospasial 8

Sistem Pemasukan Data 10Digitasi 10

Pre-digitasi 11Mengoperasikan PC ARC/INFO 13Digitasi dengan ARCEDIT 16Apa yang dimaksud dengan topology? 26Transformasi ke koordinat bumi 30

Pemasukan data dengan GPS 31Apakah GPS? 31Alat penerima GPS 32Menggunakan alat penerima GPS 33

Konversi dari sistem lain 34Mengolah data dengan spreadsheet 34

Sistem Tampilan Data 37Pendahuluan 37

Konsep layer data dan atribut 37Terminologi yang digunakan pada ArcView 37

Menyajikan data 37Membuka project baru 38Membuat sebuah View 38Mengatur properties dari View 39Menambahkan Theme 40

Menampilkan data 40Data Spasial 40Data Atribut 43Mengubah pengaturan theme 44Mengubah tampilan View 45

Page 5: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

iv

Sistem Pembuatan Peta 45Dasar-dasar kartografi 45

Apa yang dimaksud dengan kartografi? 45Hal-hal penting dalam pembuatan peta 46

Membuat layout peta 46Menggunakan template 46Membuat layout secara manual 47Mengkonversi layout peta ke dalam format desktop publishing 48

Analisa Data Geospasial dan Non-Spasial 49

Sistem Penelusuran Data Vektor 50Operasi dasar query 50

Menelusur pada satu theme 51Query yang melibatkan lebih dari satu theme 51

Analisa Data Raster dan Vektor 52Spatial Analyst 53

Apa saja yang bisa anda kerjakan dengan Spatial Analyst? 53

Fungsi-fungsi Spatial Analyst 53Memetakan jarak 53Fungsi analisa permukaan 55Fungsi penelusur 57Operator-operator matematis 58Fungsi-fungsi matematis 58Fungsi-fungsi local statistics 59Fungsi zonal 60Fungsi pengubah resolusi dan agregasi 61Fungsi transformasi geometrik dan mosaicking 63Fungsi data clean-up 63Fungsi-fungsi hydrologic 64

Analisa Jaringan 66Pendahuluan 66

Konsep analisa jaringan 66Mempersiapkan suatu jaringan 66Sumber data jaringan 67Menyiapkan View untuk Netrork Analyst 67

Page 6: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

v

Menggunakan Network Analyst 67Menentukan prosedur pemakaian jaringan 67Aturan-aturan umum 68Menentukan biaya tempuh 68Menentukan biaya tempuh pada belokan 71

Aturan-aturan pada Network Analyst 72Jalan-satu-arah 72Aturan dilarang membelok 73Jalan atas dan jalan bawah 73Jalan tertutup dan jalan yang harus dihindari 75Panduan tujuan (routing) 75Nama kolom standar 76

Direktori indeks jaringan 76Memperbaharui direktori 76Mengoptimalkan kinerja 76

Contoh penggunaan Network Analyst 77Identifikasi fasilitas 77Penghitungan rute yang paling efisien 78Penentu daerah cakupan fasilitas 79

Analisa visual 3-dimensi 80Pendahuluan 80

Konsep 3-dimensi 80Ruang lingkup pembahasan 81

Menggunakan 3D Analyst 81Mengaktifkan modul 3D analyst 81Menambahkan theme dan menetapkan propertinya 81Melakukan navigasi 84Mengenal dan memilih fitur 86Mengelola tampilan 87Melakukan pemotretan dan pencetakan layar 88

Penginderaan Jauh 89Pendahuluan 90

Konsep dasar 90Definisi PJ 90

Page 7: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

vi

Komponen dasar 90Beberapa contoh teknologi PJ 90

Teknologi PJ 91Resolusi sensor 91Platform 92Komunikasi dan pengumpulan data 92Pembahasan mengenai kelompok energi 93Interaksi energi 95

Pengantar Pengolahan Citra 97Mengubah data menjadi citra 97Karakteristik citra 97

Analisa Citra 101Memperbaiki kenampakan sebuah citra 102Mengelompokkan area dengan karakter yang sama 105Merektifikasi citra menggunakan data vektor 105Membuat klasifikasi citra 107Mencari area yang mengalami perubahan 108Menggunakan Image Difference 108Menggunakan Thematic Change 109Menggunakan Summarize Areas 110Mosaik citra 111

Aplikasi SIG dalam Pengelolaan SDA 113

Prioritas Area Reboisasi Hutan dan Lahan (RHL) 114Formulasi Permasalahan 114Metodologi 115Hasil proses data dasar 118Hasil akhir 119

Estimasi Potensi Rotan di DAS Kedangpahu 121Formulasi Permasalahan 121Metodologi 121Hasil proses data dasar 123Hasil akhir 125

Referensi 127

Page 8: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

vii

Kata Pengantar

Keinginan kami untuk menyusun serangkaian bahan SistemInformasi Geografis (SIG) ke dalam sebuah buku yangringkas, padat dan mudah dimengerti dilatarbelakangi olehbeberapa faktor. Sebagai peneliti, kami merasakanketiadaan sebuah buku pegangan yang memudahkan kitauntuk mencari fungsi-fungsi yang sering dipakai besertalangkah langkah praktis dan sederhana untuk melakukanoperasi tertentu. Tidak jarang kami harus merujuk kepadabeberapa buku sebelum merangkai langkah-langkah yangharus diambil. Selain itu, bagian dari tugas kami sebagaipeneliti adalah mengadakan pelatihan aplikasi SIG di bidangpengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), khususnya untukstaf Dinas Kehutanan dan BAPPEDA Kutai Barat, KalimantanTimur, yang merupakan mitra penelitian kami. Pada saatmempersiapkan bahan pelatihan, kami merasakan adanyakesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan yang memadai. Bahan yang dimaksud adalahmeliputi: (i) alur pemrosesan data SIG secara utuh, darimulai pemasukan data digital dari berbagai sumber, analisissampai dengan pembuatan laporan, (ii) contoh-contohdata lokal berikut permasalahan yang dekat dengankeseharian kita, dan (iii) aplikasi SIG untuk pengelolaanSDA yang relevan dengan konteks Indonesia. Lebih jauhlagi, bahan-bahan dalam bahasa Indonesia sulit diperoleh,dimana hal ini merupakan kendala besar bagi banyak pihakyang memerlukan ketrampilan di bidang ini. Hal serupadirasakan juga oleh mitra penelitian kami dari PerguruanTinggi, pemerintahan dan rekan-rekan lain yang bergerak dibidang pengelolaan SDA di negeri ini.

Buku ini dimaksudkan untuk memenuhi beberapakebutuhan, yaitu menyediakan bahan yang bisa dipakaisebagai materi pelatihan SIG untuk pengelolaan SDA,sebagai bahan pembelajaran penggunaan SIG secara

mandiri, ataupun sebagai buku pegangan yangmemuat fungsi dasar dan fungsi lainnya yang umumdipakai dalam SIG untuk pengelolaan SDA. Buku inisangat relevan untuk berbagai kalangan yang inginmengenal SIG lebih jauh, baik praktisi pengelola SDA,dari teknisi lapangan hingga tingkat manajerial, baik diinstansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,maupun perusahaan swasta. Disamping itu buku inijuga dapat digunakan oleh kalangan mahasiswa,ditingkat universitas maupun politeknik. Prasyaratketrampilan yang harus dimiliki untuk menggunakanbuku ini adalah dasar penggunaan komputer, sepertisistem operasi, word processor dan spreadsheet. Selainitu pengetahuan dasar geografi dan kartografi akansangat membantu.

Sebagian materi ini dipilih dan diambil dari beberapa bukudan bahan lain, serta sebagian lagi ditulis berdasarkanpengalaman penelitian kami selama ini. Materi tersebutkemudian digabung dan disusun secara komprehensif dansistematis sehingga pembaca dapat belajar sesuaikebutuhannya. Buku pelatihan ini tidak dimaksudkansebagai referensi terhadap perangkat lunak tertentuataupun pengganti dari buku-buku yang sudah ada.Perangkat lunak SIG yang digunakan dalam buku ini dipilihkarena kemudahan pemakaiannya dan luas jaringanpemakainya di negeri ini. Perangkat lunak tersebut adalahPC ARC/INFO dan ArcView beserta ekstension SpasialAnalyst, Network Analyst, 3D Analyst, serta ekstension lainyang bisa diambil dari situs ESRI. Kami juga merujuk padaekstension Image Analysis, yang merupakan ekstensiondari ArcView produksi ERDAS, untuk pengolahan dataraster maupun citra secara cepat dan mudah.

Kami juga melengkapi buku ini dengan sebuah CD-ROMyang berisi data-data Kabupaten Kutai Barat, yang bisadigunakan sebagai latihan dalam mempelajari isi buku

Page 9: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

viii

ini. Data-data ini dikumpulkan oleh CIFOR, PusatPerhutanan Sosial (CSF) Universitas Mulawarman, danDinas Kehutanan Kutai Barat dalam periode 1998sampai sekarang. Contoh aplikasi yang disajikandiambil dari bahan pelatihan, yang dirancangberdasarkan kombinasi antara relevansinya denganmandat Dinas Kehutanan Kutai Barat dan ketersediaandata. Kesederhanaan dan kekurangan pada contohtersebut bukan disebabkan oleh keterbatasanteknologi ataupun perangkat lunak.

Kegiatan pelatihan yang mendasari penulisan buku inimerupakan sebagian kecil dari kegiatan CIFOR diKabupaten Kutai Barat. Kegiatan penelitian ini didanai olehthe Canadian International Development Assistance(CIDA) melalui CCLF (CIDA-CGIAR Linkage Fund) dan theEuropean Union (EU) yang mendampingi dana CIFOR.Untuk itu kami sangat berterimakasih pada lembaga donortersebut dan kami berharap diterbitkannya buku ini sejalandengan program peningkatan kapasitas, yang merupakansalah satu prioritas donor.

Bantuan dan dorongan, baik secara langsung maupuntidak, dari mitra penelitian kami merupakan faktor utamaterselesaikannya buku ini. Kami ingin mengucapkanterimakasih kami kepada para pimpinan Kabupaten KutaiBarat terutama bapak Bupati, Ir. Rama A. Asia, bapakkepala Dinas Kehutanan, Ir. Ary Yasir Pilipus MSc, bapakkepala BAPPEDA, Ir. Frederick Gugkang MA, dan stafpengajar sekaligus peneliti di Pusat Perhutanan SosialUniversitas Mulawarman, Dr. Fadjar Pambudhi. Tidak lupakami mengucapkan terimakasih kepada Ir. Makmur Widodoyang pada awalnya ikut serta menyusun materi danmelakukan pelatihan di Kutai Barat. Kami mengucapkanbanyak terima kasih kepada para peserta pelatihan yangtelah memberikan masukan yang sangat berharga dalampeningkatan mutu dan penyederhanaan penyajian materi.

Secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasihkepada bapak Florensius Stephen, staf Dinas KehutananKutai Barat, yang dengan ketekunan luar biasa mengelolalaboratorium SIG di Dinas Kehutanan sekaligusmengorganisir seri pelatihan yang kami lakukan. Tidak lupakami mengucapkan terima kasih kepada staf UnitKomunikasi CIFOR, yaitu Gideon Suharyanto, JeffersonLestari dan Catur Wahyu atas segala dukungan, kesabarandan kerja kerasnya. Akhirnya kami juga mengucapkanterima kasih kepada Dr. Brian Belcher, sebagai supervisorkami di CIFOR, atas kepercayaan dan dukungannya padakegiatan kami untuk penerbitan buku ini pada khususnyadan kegiatan penelitian kami pada umumnya.

Kami berharap sumbangan kecil ini bisa bermanfaat bagipeningkatan sumber daya manusia yang mendorongpeningkatan pemakaian SIG untuk pengelolaan SDA dinegeri ini. Pada akhirnya kami berharap, dengan dukungandata, informasi dan SIG, kelestarian SDA sekaliguskesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah sekitarhutan di Kutai Barat, di Kalimantan Timur, dan di Indonesiabisa meningkat.

Bogor, Desember 2003.

Page 10: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

1Aplikasi SIG untukKehutanan Tropis

Page 11: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

2

Aplikasi SIG untukkehutanan tropisHutan tropis merupakan ekosistem dan juga sumber dayaalam yang penting, baik secara lokal maupun global.Beberapa fungsi dari hutan tropis adalah: produktif(ekonomis), perlindungan (ekologis), psikologis dankeagamaan, serta wisata dan pendidikan. Luas hutan tropisberkurang dengan sangat cepat selama tiga dekadebelakangan ini dan laju kerusakan hutan tropis adalahtertinggi di dunia. Faktor-faktor pendorong kerusakan hutantropis berbeda dari negara ke negara, tetapi pada dasarnyabisa dikelompokkan menjadi tiga: faktor sosial-ekonomi,meliputi pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi,kemiskinan; faktor fisik dan lingkungan, meliputi kedekatandari sungai dan jalan, jarak ke pusat kota, topografi,kesuburan tanah; dan kebijakan pemerintah, meliputikebijakan di bidang pertanian, kehutanan, dan lain-lain.

Perencanaan dan pengelolaan sumber daya hutan yangbaik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestariannya.Untuk itu, diperlukan informasi yang memadai yang bisadipakai oleh pengambil keputusan, termasukdiantaranya informasi spasial. Sistem Informasi Geografis(SIG), Penginderaan Jauh (PJ) dan Global PositioningSystem (GPS) merupakan tiga teknologi spasial yangsangat berguna. Sebagian besar aplikasi SIG untukkehutanan belum mencakup hutan tropis, meskipundalam sepuluh tahun ini aplikasi SIG untuk hutan tropissudah mulai berkembang.

Hal ini sejalan dengan perubahan tren dalamperencanaan dan pengelolaan hutan tropis. Secaratradisional, kebanyakan tujuan perencanaan adalahuntuk keperluan produksi, terutama kayu. Kemudian dengan

semakin meningkatnya kesadaran akan nilai lingkunganhidup disamping keuntungan ekonomi yang ditawarkannya,hutan semakin banyak dikelola sebagai suatu sistemekologis. Beberapa hal yang semakin dipandang pentingadalah: (i) kehutanan sosial/kehutanan berbasiskankemasyarakatan, yang melibatkan masyarakat lokal dalampengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan, danmempromosikan kesetaraan sosial, (ii) reforestasi danrehabilitasi dari lahan-lahan yang rusak atau terdeforestasi,terutama melalui pengembangan perkebunan tanamanindustri, (iii) penunjukkan dan pengelolaan area perlindungandan suaka margasatwa; dan (iv) penggunaan danpelestarian hasil hutan bukan kayu.

Perubahan tujuan pengelolaan hutan tersebut diiringioleh perubahan dalam proses perencanaan.Kecenderungan proses perencanaan adalah perubahanpendekatan dari top down dan centralized menjadi bot-tom-up dan decentralized. Bersamaan dengan itumasyarakat yang tinggal di sekitar hutan, LSM danmasyarakat umum mempunyai kesempatan memberikanpartisipasi yang lebih tinggi dalam proses perencanaandan pengambilan keputusan. Oleh karena itutransparansi dan keterbukaan dalam pengambilankeputusan meningkat. Selain itu koordinasi dankooperasi inter dan intra organisasi menjadi lebih efektifserta semakin banyak sektor dan disiplin yang terlibat.Seiring dengan kecenderungan tersebut, penggunaaninformasi, termasuk indigenous knowledge, dalampengambilan keputusan meningkat.

Pada khususnya, kita akan mendiskusikan point yangterakhir, yaitu makin meningkatnya penggunaan dankebutuhan informasi kehutanan, baik secara kuantitasmaupun kualitas. Semakin rumitnya proses pengambilankeputusan dalam berbagai aspek pengelolaan hutanmembuat kebutuhan akan informasi semakin esensial.

Page 12: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

3

Informasi bisa dilihat sebagai input dasar dari perumusankebijakan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasandan evaluasi. Tidak adanya dan tidak layaknya informasi bisaberakibat fatal pada program dan proyek kehutanan tropis.

scanner, plotter, printer, sedangkan perangkat lunak bisadipilih baik yang komersial maupun yang tersedia denganbebas. Contoh perangkat lunak yang banyak dipakai adalahARC/INFO, ArcView, IDRISI, ER Mapper, GRASS, MapInfo.Format-format data akan dibahas secara khusus pada babselanjutnya. Beberapa cara memasukkan data ke dalam SIGadalah melalui keyboard, digitizer, scanner, sistempenginderaan jauh, survei lapangan, GPS. Sumber dayamanusia sebagai komponen SIG bukan hanya meliputi stafteknikal, yaitu yang bertugas dalam hal pemasukan datamaupun pemrosesan dan penganalisaan data, tetapi jugakoordinator yang bertugas untuk mengontrol kualitas dariSIG. Adapun elemen fungsional SIG meliputi pengambilandata, pemrosesan awal, pengelolaan data, manipulasi dananalisa data, dan pembuatan output akhir.

Penggunaan SIG untuk kehutanan tropis di negaraberkembang belum lama dimulai, dan cukup bervariasiantar negara, yaitu dalam hal tujuan, aplikasi, skalaoperasional, kesinambungan, dan pembiayaan. Prosesdimulainya penggunaan SIG di negara berkembang padaumumnya adalah dari proyek percontohan, dan bukansistem yang berjalan secara operasional. Oleh karena ituSIG sebagian besar dikembangkan tanpa sebuahobyektif jangka panjang untuk mengintegrasikannyadengan SIG atau basisdata lain. SIG sebagian besarbukan dimaksudkan untuk digunakan oleh banyak orangdan biasanya dirancang untuk keperluan khusus. Selain ituSIG lebih banyak dikembangkan pada level regional daripadalevel nasional dan urban. Dataset kebanyakan terdiri daridata biofisik, sedangkan data sosial-ekonomi jarangtercakup. Karena pendanaan dari pengembangan SIGkebanyakan dari bantuan internasional, proyek SIGcenderung dikelola oleh ahli yang biasanya masakerjanya pendek, dan bukan oleh staf lokal. Selainkendala yang berkaitan dengan proses dimulainyapengembangan SIG di atas, beberapa faktor lain yang

Informasi (Spasial, dan non-spasial)

Kebijakan, rencana, pelaksanaan

PerumusanKebijakan

Perencanaan PelaksanaanPengawasan

Evaluasi

Sumber : Apan, 1999

Memperbaiki kekurangan dalam penggunaan danpengelolaan informasi seharusnya merupakan prioritasutama pada negara berkembang. Kapasitas untukmengumpulkan dan memproses data yang relevanseharusnya terus dikembangkan. Karena kebanyakandata yang relevan untuk pengelolaan hutan merujukkepada penyebaran spasial, SIG merupakan alat yangsangat membantu.

SIG di negara berkembang

Aplikasi dan pengembangan SIG dimulai di negara maju,terutama Amerika Utara. Komponen utama SIG meliputiperangkat keras, perangkat lunak, data dan sumberdaya manusia. Perangkat keras meliputi komputer, digitizer,

Page 13: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

4

menghambat pemakaian dan pengembangan SIG di negaraberkembang adalah kurangnya sumber dana, kurangnyapendidikan di bidang ini, kurangnya komunikasi antara parabirokrat dengan teknokrat, rendahnya alur informasi, faktorpolitis yang berubah dengan cepat, kurangnya keleluasaanuntuk memilih dan mengembangkan SIG karena bantuanasing yang biasanya cukup mengikat.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, pelatihanmerupakan langkah penting untuk mengembangkankapasitas sumber daya manusia. Selain itu komitmendari lembaga pemerintah untuk pemakaian SIG,terutama dalam hal perencanaan, akan sangat berguna.Juga dengan melibatkan instansi lain seperti industri danlembaga internasional, kemungkinan keberhasilanpengembangan SIG akan meningkat.

SIG untuk kehutanan tropis

Berbagai kendala yang sudah dibahas di atas berlaku bagipengembangan dan pemakaian SIG secara umum di negaraberkembang, dan juga secara khusus bagi sektorkehutanan. Berikut secara singkat kita akan membahaspotensi aplikasi SIG bagi kehutanan tropis. Beberapa aplikasisudah dilakukan di beberapa tempat di negara tropis, akantetapi pada dasarnya secara operasional aplikasi SIG masihjauh dari optimal bila dibandingkan kemampuan SIG untukmendukung perencanaan dan pengelolaan hutan tropis.

Sebagaimana diketahui, inventori dan monitoring merupakandasar dari pengelolalaan hutan yang baik. Kendala utamadalam inventori dan monitoring adalah keterbatasan dalampengambilan data, karena luasnya area, sulitnya mencapaiarea, panjangnya waktu yang diperlukan dan keterbatasansumber daya manusia. SIG, terutama dengan sistem PJ,yang bisa menjangkau area yang luas dengan dukunganfrekuensi yang cukup tinggi merupakan sebuah terobosandalam aspek inventori dan monitoring. Akan tetapi di negara

berkembang praktek inventori dan monitoring denganmenggunakan SIG masih sangat jauh dari optimal.Perlindungan hutan dari akibat kegiatan manusia, api, gulmadan penyakit adalah aspek penting dalam kehutanan tropis.Aplikasi SIG dalam aspek ini terutama adalah untukmempelajari kebakaran hutan. Akan tetapi sebagian besarproyek ini adalah proyek penelitian dan bukan perencanaandan pengelolaan yang operasional.

Secara komersial, hasil hutan yang paling utama adalahkayu. Penebangan hutan yang mempertimbangkandampak negatif terhadap lingkungan memerlukanperencanaan yang baik. Pemodelan hutan secara spasialmenggunakan SIG sangat membantu dalamperencanaan dan strategi penebangan, akan tetapiaplikasi ini kebanyakan dipakai di negara maju, dan padaumumnya masih dalam tahap penelitian.

Rehabilitasi hutan, terutama mengingat besarnya luasanhutan yang rusak, adalah aspek yang sangatmemerlukan perhatian sekaligus sangat kompleksdengan tingkat kesuksesan yang rendah. SIG bisamembantu masalah rehabilitasi hutan dalam tahappenelitian dan pemetaan lokasi, pemilihan species yangcocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan jugadalam tahap monitoring dan evaluasi. Akan tetapi proyekatau penelitian yang berkaitan dengan aplikasi SIGuntuk rehabilitasi hutan sangat sedikit, meskipun dinegara maju sekalipun.

Seperti telah disinggung di atas, dalam beberapadekade ini ada kecenderungan bergesernya fokuskehutanan dari industri ke arah perlindungan lingkungandan kegunaannya untuk masyarakat lokal. Informasisebenarnya merupakan syarat untuk menentukan arahdari pelaksanaan pengelolaan hutan berbasismasyarakat. Informasi sosial-ekonomi terutama

Page 14: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan

5

merupakan informasi yang sangat penting. PenggunaanSIG dalam aspek ini, baik di negara berkembang maupundi negara maju, masih sangat minimal.

Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati,menentukan area prioritas dan hotspot dari keragamanhayati adalah hal paling mendasar. Aplikasi SIG untuk ini,baik di negara maju maupun di negara berkembang,sudah cukup banyak

Hutan tropis mempunyai peranan yang signifikan dalamperubahan iklim global. SIG merupakan alat yang sangatberguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalamhal pengorganisasian data, dalam bentuk basisdataglobal, dan kemampuan analisa spasial untukpemodelan. Aplikasi SIG untuk penelitian perubahan iklimberkembang pesat, tetapi untuk negara berkembangmasih sangat terbatas.

Basisdata spasial akan semakin penting dalam halmendukung pengambilan keputusan yang berkaitandengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata globalyang mencakup area hutan tropis sudah tersedia, yaitumeliputi basisdata topografi, hutan tropis basah, iklimglobal, perubahan iklim global, citra satelit, konservasidan tanah.

Page 15: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan … · Konsep layer data dan atribut 37 Terminologi yang digunakan pada ArcView 37 ... kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan