sistem informasi akuntansi

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang, persaingan sudah menjadi hal yang biasa dalam perdagangan. Dalam persaingan bisnispun berlaku hukum rimba dimana perusahaan yang kuat akan berkuasa dan mengalahkan perusahaan yang lemah. Perusahaan dinilai kuat bila perusahaan mampu mendapatkan keuntungan besar dan mampu menguasai pasar perdagangan. Banyak hal-hal yang mampu membuat perusahaan menjadi perusahaan yang kuat di pasar perdagangan. Salah satunya adalah informasi. Organisasi atau perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan mampu bersaing bila informasi sebagai sumber utama dalam melakukan segala aktivitasnya, dapat dipahami dan dikuasai dengan baik. Pada saat ini informasi kian mengalami perkembangan baik dalam penggunaannya, penyajiannya maupun penyerapannya. Perusahaan hendaknya tidak ketinggalan dalam menyerap informasi. Dalam penyerapan 1

Upload: parta-laksana

Post on 19-Jun-2015

1.060 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada jaman sekarang, persaingan sudah menjadi hal yang biasa dalam

perdagangan. Dalam persaingan bisnispun berlaku hukum rimba dimana

perusahaan yang kuat akan berkuasa dan mengalahkan perusahaan yang lemah.

Perusahaan dinilai kuat bila perusahaan mampu mendapatkan keuntungan besar

dan mampu menguasai pasar perdagangan. Banyak hal-hal yang mampu membuat

perusahaan menjadi perusahaan yang kuat di pasar perdagangan. Salah satunya

adalah informasi. Organisasi atau perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan

mampu bersaing bila informasi sebagai sumber utama dalam melakukan segala

aktivitasnya, dapat dipahami dan dikuasai dengan baik.

Pada saat ini informasi kian mengalami perkembangan baik dalam

penggunaannya, penyajiannya maupun penyerapannya. Perusahaan hendaknya

tidak ketinggalan dalam menyerap informasi. Dalam penyerapan informasi tidak

hanya dituntut sekedar untuk mengetahui informasi tetapi diharapkan mampu

menguasai informasi. Hal ini sangat penting karena pihak yang pertama

mengetahui informasi yang akan mampu memenangkan persaingan yang saat ini

sudah semakin kuat. Menurut Hartono (2003) informasi dapat dikatakan berguna

dan berkualitas apabila didukung oleh tiga pilar sebagai berikut.

1

Page 2: Sistem Informasi Akuntansi

1) Relevan yaitu informasi harus digunakan tepat oleh pemakai

2) Tepat waktu yaitu informasi tersebut harus mampu disajikan tepat waktu

3) Akurat yaitu informasi tersebut harus tepat nilainya dan tepat

menggambarkan keadaan sebenarnya

Suatu perusahaan bila ingin menghasilkan suatu informasi yang akurat

maka harus memiliki sebuah informasi akuntansi yang baik sehingga laporan

keuangan maupun informasi keuangan lainnya yang akan disampaikan kepada

masyarakat luas akan memperoleh hasil yang sesuai, baik, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Seiring kemajuan teknologi informasi dan persaingan

yang semakin ketat, perusahaan beralih pada pendayagunaan sistem informasi

yang berbasis komputer dengan harapan dapat meningkatkan kinerja perusahaan

tersebut. Penggunaan sistem informasipun berbeda-beda tergantung dari

kebutuhan dan pengguna informasi yang ada pada perusahaan tersebut.

Pengembangan sistem informasi sangat penting dilakukan oleh para

perusahaan yang mengikuti persaingan. Hal ini dikarenakan dengan adanya

pengembangan sistem informasi akan dapat memberikan output berupa informasi

yang berguna dalam kegiatan perusahaan dan dapat digunakan sebagai

pengambilan keputusan. Para pengguna informasi memerlukan informasi yang

akurat dan handal karena informasi tersebut digunakan dasar dalam pengambilan

keputusan. Sistem informasi yang ada diharapkan dapat memberikan informasi

yang jelas kepada semua pengguna informasi secara cepat dan tepat. Secara

2

Page 3: Sistem Informasi Akuntansi

umum pengembangan sistem informasi dilakukan melalui tiga fase yaitu: analisis

sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.

Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat

melalui kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri dan kualitas

informasi. Soegiharto (2001) mengemukakan bahwa faktor- faktor yang

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah.

1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi

akuntansi (user involvement in AIS development)

2) Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi

(technical capability of AIS personal)

3) Ukuran organisasi (organitation size)

4) Dukungan manajemen puncak (management support)

5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (formalization of

information system development)

6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (user trainning and

education program)

7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system

steering committee)

8) Lokasi departemen sistem informasi (location of information sustem

departement)

3

Page 4: Sistem Informasi Akuntansi

Penelitian ini menggunakan tujuh (7) faktor yang berpengaruh terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi yaitu keterlibatan pemakai dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal

sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,

formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan

pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan ada penambahan satu

variabel baru yaitu teknologi informasi.

Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi

memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah,

dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan

kos yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas

menangkap dan menangapi informasi eksternal secara efektif (effective sensing

radar).

Persaingan bisnis di dunia perdagangan, khususnya Bali sudah semakin

ketat. Saat ini perusahaan dagang seharusnya berbenah diri dengan melakukan

investasi yang cukup untuk memperoleh sistem informasi yang bagus dan baik

yang diharapkan memajukan bisnisnya. Salah satu perusahaan dagang yang

memerlukan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu adalah perusahaan

furniture. Perusahaan furniture menjual berbagai macam keperluan seperti meja,

kursi, lemari dan lain-lain. Perusahaan furniture awalnya difokuskan kepada

kebutuhan kantor tetapi dengan berkembangnya jaman perusahaan furniture juga

merambah ke bidang lain seperti rumah tangga, hotel maupun restoran.

4

Page 5: Sistem Informasi Akuntansi

Sebagai penjual barang dagangan, perusahaan furniture harus mampu

menyediakan tiga hal yaitu produk yang berkualitas dan tersedia, pelayanan pada

konsumen, dan pengelolaan secara profesional. Pada jaman sekarang ini banyak

perusahaan furniture belum mampu menyediakan tiga hal seperti diatas dikarena

sistem informasi yang ada belum memadai. Dalam hal teknologi informasi, masih

banyak perusahaan menggunakan teknologi yang lama dimana teknologi tersebut

belum dapat memberikan informasi yang maksimal yang dibutuhkan. Hal ini

banyak membuat perusahaan gagal untuk berkembang dan menguasai pasar

karena adanya keterbatasan fungsi teknologi yang dimilikinya. Diharapkan

banyak perusahaan yang menggunakan teknologi yang memadai agar dapat

terpenuhinya tujuan perusahaan.

Penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan

furniture di daerah Denpasar, perlu didukung faktor-faktor penentu keberhasilan

pengembangan sistem informasi agar penggunaan sistem informasi dapat berjalan

lancar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor-

faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem akuntansi yang

digunakan pada perusahaan furniture di wilayah Denpasar.

5

Page 6: Sistem Informasi Akuntansi

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi pokok masalah

dalam penelitian ini adalah.

1) Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem

informasi akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi

akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,

formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan

pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi

dan teknologi informasi secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture

di kota Denpasar ?

2) Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem

informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal sistem

informasi akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,

formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan

pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi

dan teknologi informasi secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture

di kota Denpasar ?

6

Page 7: Sistem Informasi Akuntansi

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

A. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah.

1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari faktor-faktor keterlibatan

pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,

kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran

organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan

sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,

keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi

secara parsial terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada

perusahaan furniture di kota Denpasar

2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari faktor-faktor keterlibatan

pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,

kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi, ukuran

organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan

sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,

keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi

secara serempak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada

perusahaan furniture di kota Denpasar

7

Page 8: Sistem Informasi Akuntansi

B. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kegunaan

teoritis maupun praktis sebagai berikut.

1) Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

meningkatkan pemahaman terhadap teori yang dipelajari saat kuliah

serta menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.

2) Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berguna bagi perusahaan furniture terkait dengan sistem informasi

akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi dalam mencapai tujuan perusahaan furniture.

8

Page 9: Sistem Informasi Akuntansi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem

Nugroho (2002:2) mendefinisikan sistem adalah suatu yang memiliki bagian

yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu

input, proses dan output. Sistem adalah sekelompok unsur-unsur yang erat

hubungannya antara satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:1) sedangkan menurut Hall (2001:5)

sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

B. Pengertian Informasi

Menurut Amir (2000:15) mendefinisikan informasi sebagai data yang

berguna yang diolah sehingga dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang

tepat sedangkan menurut Jogiyanto (2000:25) informasi sebagai data yang telah

diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau

berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun di masa

depan. Jadi informasi adalah data yang sudah diproses dan digunakan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan.

9

Page 10: Sistem Informasi Akuntansi

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wibowo (2004:1) akuntansi adalah proses identifikasi,

pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Pada

dasarnya suatu informasi sangat erat kaitannya dengan kehidupan atau

kelangsungan suatu organisasi sehingga produktivitas sebagai suatu hal yang

penting agar dapat kompetitif dalam kegiatannya dan dapat ditingkatkan melalui

sistem informasi yang lebih baik

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses data

dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Menurut Amir (2000:1) sistem

informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan

yang diatur untuk mengubah data ekonomik menjadi informasi yang berguna.

D. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Amir (2000:4) sistem informasi akuntansi berbasis komputer

merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang

untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Ada beberapa jenis

sistem informasi berbasis komputer antara lain.

1) Sistem pengelolaan data elektronik adalah pemanfaatan teknologi

komputer untuk melakukan pengolahan data transaksi dalam suatu

organisasi

2) Sistem informasi manajemen, menguraikan penggunaan teknologi

komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan

para manajer.

10

Page 11: Sistem Informasi Akuntansi

3) Sistem pendukung keputusan, dalam sistem ini data diproses dalam

format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir.

Sistem ini mensyaratkan penggunaan model keputusan dan basis data

khusus dan benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.

4) Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang

memanfaatkan pengetahuan tentang bidang aplikasi tertentu untuk

bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya

5) Sistem informasi eksekutif yaitu sistem yang dibuat bagi kebutuhan

informasi strategik manajemen tingkat pusat.

6) Sistem informasi akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang

dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi Informasi

Menurut Nugroho (2002:59) komputer adalah suatu pengolahan data yang

dapat melaksanakan perhitungan secara substansial termasuk operasi hitung-

menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia. Metode pemrosesan

data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode

yaitu.

1) Batch system

Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data

transaksi untuk diproses pada waktu yang telah ditentukan. Cara kerja

sistem ini secara garis besar adalah.

a. Semua dokumen dikumpulkan kemudian diserahkan ke

komputer sentral

11

Page 12: Sistem Informasi Akuntansi

b. Dokumen kemudian diubah menjadi bentuk dokumen yang

dapat dibaca oleh mesin

c. Program untuk pemrosesan data dijalankan sesuai dengan

waktu yang ditentukan untuk memproses dokumen-dokumen

tersebut

d. Hasilnya diberikan kepada pemakai, ini terjadi karena data

yang diperlukan tidak berada dalam komputer pemakai,

melainkan dipusat komputer, sehingga pemakai tidak dapat

memperoleh informasi melalui komputernya.

2) Real time system

Sistem ini berupa perbaikan dari batch yaitu berusaha memperbaiki

informasi yang kurang up to date. Sistem ini memungkinkan setiap

pemakai fasilitas komputer dapat mengintegrasi mesin setiap saat

untuk memperoleh data yang paling aktual. Untuk menjelaskan sistem

ini dibutuhkan perantara yang lebih banyak dan semua program serta

data harus selalu tersedia dalam jalur komunikasi komputer. Sistem

batch dan real time menyimpan data dalam bentuk file. Pada umunya

departemen memiliki file tersendiri yang dianggap sebagai pemilik

departemen masing-masing, yang mana ini menimbulkan adanya

duplikasi data.

3) Database system

12

Page 13: Sistem Informasi Akuntansi

Konsep dasar dari sistem database ini adalah data dipusatkan pada

suatu departemen dimana departemen lain dapat mengakses datanya.

Dengan demikian, departemen tidak lagi menyimpan datanya sendiri

dan semua pemakai komputer akan bekerja pada suatu perangkat

terpusat.

Nugroho (2002:72) menyatakan sistem informasi akuntansi berbasis

komputer memiliki kelebihan antara lain.

1) Dapat meningkatkan troughput dan efisiensi, khususnya jika data yang

diolah cukup besar. Troughput adalah ukuran kapasitas sistem mulai input

sampai output dalam suatu periode tertentu. Dengan menggunakan

komputer, troughput akan semakin besar sehingga volume data yang

diolah cukup besar, biaya per transaksi akan semakin rendah

2) Pengolahan data menggunakan komputer juga menjanjikan kemudahan

karena komputer biasa memperhitungkan secara otomatis. Selain itu,

komputer juga mampu melakukan verifikasi kecermatan angka-angka

data transaksi input dan membandingkan data tersebut dengan data yang

sah. Komputer mampu membuat ikhtisar sesuai dengan acuan yang

digunakan

3) Komputer mampu menyajikan informasi secara cepat. Selain cepat,

komputer juga mampu menyajikan dengan kecermatan tinggi.

Komputer juga memiliki beberapa kelemahan antara lain.

13

Page 14: Sistem Informasi Akuntansi

1) Komputer hanyalah sebuah alat, secepat apapun proses yang dikerjakan

komputer jika manusia yang merupakan brainware bagi komputer yang

tidak berperan didalamnya maka komputer hanyalah sebagai benda mati

yang tidak berfungsi apa-apa

2) Komputer memerlukan program aplikasi, dimana komputer untuk

mengerjakan suatu pekerjaan yang berbeda-beda akan membutuhkan

program aplikasi yang berbeda pula

3) Komputer terbatas pada kemampuan alogoritmis, dimana alogoritmis

adalah suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan

hasil pekerjaan.

BAB III

14

Page 15: Sistem Informasi Akuntansi

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada perusahaan furniture yang ada di kota

Denpasar. Alasan mengambil lokasi penelitian ini karena banyaknya

perusahaan furniture di daerah kota Denpasar dan belum adanya penelitian

yang dilakukan pada perusahaan furniture.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture di kota

Denpasar. Alasan mengambil objek penelitian ini karena ingin mengetahui

apakah faktor-faktor seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan

sistem informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran

organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan

sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan

dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi mempengaruhi

kinerja sistem informasi yang didasarkan pada kepuasan pemakai dan

kualitas informasi yang dihasilkan pada perusahaan furniture.

15

Page 16: Sistem Informasi Akuntansi

C. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang tidak terikat oleh variabel lain

atau disebut juga independent variable dimana dalam penelitian ini yang

tergolong variabel bebas adalah :

1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem infromasi (X₁)

2) Kemampuan teknik dari personal sistem informasi (X₂)

3) Ukuran organisasi X₃)

4) Dukungan manajemen puncak (X₄)

5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (X₅)

6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6)

7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (X7)

8) Teknologi informasi (X8)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya

atau disebut juga dependent variable, dimana dalam penelitian ini yang

tergolong variabel terikat adalah.

1) Kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi (Y₁)

2) Kualitas informasi (Y₂)

3. Definisi Operasional Variabel

16

Page 17: Sistem Informasi Akuntansi

Untuk mendefinisikan suatu variabel yang terikat dengan objek

penelitian ini maka pengertian batasan operasional yaitu.

1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi

akuntansi (X₁) .

Sistem informasi yang dikembangkan melibatkan para pemakai akan

memberikan kepuasan bagi para pemakai dan pemakai tersebut akan

bersedia untuk menggunakan sistem informais akuntansi yang

ditetapkan perusahaannya.

2) Kemampuan teknik personal SIA (X₂).

Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan dimana

kemampuan tersebut diperoleh dari pendidikan dan pengalamannya

akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan SIA dan akan terus

menggunakannya dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya.

3) Ukuran Organisasi (X₃)

Ukuran organisasi perusahaan yang semakin besar dengan dukungan

oleh sumber daya yang semakin besar akan menghasilkan sistem

informasi yang lebih baik sehingga pemakai akan merasa puas dengan

menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada.

4) Dukungan Manajemen Puncak (X₄)

Dukungan manajemen puncak yang memakai dalam proses

pengembangan sistem informasi dan pemgorganisasian sistem

informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai

17

Page 18: Sistem Informasi Akuntansi

untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas

dalam menggunakan sistem tersebut.

5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (X₅)

Pengembangan sistem informasi yang diformalisasikan akan

meningkatkan kinerja atau kesuksesan sistem informasi.

6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6)

Adanya sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan

untuk memberikan, meningkatkan kemampuan dan pemahaman

pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang akan membuat

pemakai tersebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan sistem

yang telah ada dikuasainya dengan baik dan lancar.

7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (X7)

Adanya sebuah dewan yang bertugas untuk mengarahkan

pengembangan sistem, mengimplementasikan dan mengendalikan

jalannya sistem informasi tersebut akan membuat kualitas dan SIA

yang digunakan menjadi lebih baik dan berarti kinerja SIA tersebut

juga meningkat.

18

Page 19: Sistem Informasi Akuntansi

8) Teknologi informasi (X8)

Teknologi informasi pada suatu perusahaan mempunyai pengaruh

pada kinerja sistem informasi akuntansi karena semakin baik

teknologi informasi yang dimilikinya, maka akan semakin baik pula

hasil yang diterima..

9) Kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi (Y₁)

Kepuasan pemakai sistem diindikasikan bahwa sistem mampu

melengkapi kebutuhan informasi-informasi dengan benar dan cepat

serta cukup untuk memuaskan kebutuhan yang diperlukan pemakai

sistem.

10) Kualitas Informasi (Y₂)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi

harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan

(relevance).

19

Page 20: Sistem Informasi Akuntansi

D. Jenis Data

1 Berdasarkan sifatnya

Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sifatnya yaitu.

A. Data kuantitatif

Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

(Sugiyono, 2005:13). Dalam penelitian ini data kuantitatif adalah hasil

kuisioner yang berupa angka-angka.

B. Data kualitatif

Data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar atau data yang

berupa keterangan atau uraian (Sugiyono, 2005:13). Dalan penelitian

ini data kualitatif yaitu struktur organisasi, job description, prosedur-

prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pada perusahaan

furniture di kota Denpasar.

2 Berdasarkan sumbernya

Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu.

A. Data primer

Data yang dikumpulkan sendiri secara langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2005:129). Data

ini diperoleh melalui kuisioner tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

20

Page 21: Sistem Informasi Akuntansi

B. Data sekunder

Data yang sudah ada dan diolah oleh orang lain (Sugiyono, 2005:129).

Data sekunder dalam penelitian ini adalah struktur organisasi, job

descreption, prosedur-prosedur yang membentuk sistem informasi

akuntansi pada perusahaan furniture di kota Denpasar

E. Metode Penentuan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan furniture yang ada di kota

Denpasar menurut buku yellow pages 2009.

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki populasi

(Sugiyono, 2005:73). Metode penentuan sampel yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

berdasarkan kriteria tertentu.

Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah.

1) Perusahaan furniture yang telah beroperasi minimal selama 1 tahun

2) Menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer dan melakukan

pengembangan sistem informasi

3) Perusahaan tersebut termasuk dalam kualifikasi perusahaan menengah

sampai perusahaan besar.

21

Page 22: Sistem Informasi Akuntansi

Alasan menggunakan kriteria ini agar perusahaan tersebut telah memiliki

pengetahuan tentang penggunaan sistem informasi yang disusun dan pihak-pihak

yang terkait dalam penggunaan sistem informasi tersebut telah mempunyai

pengalaman dalam penggunaan sistem. Selain itu agar tidak terjadi perbandingan

sistem yang terlalu jauh antara perusahaan karena sistem yang digunakan pada

perusahaan kecil, menengah dan besar berbeda. Perbedaan itu terjadi karena luas

cakupan penggunaan sistem informasi tersebut.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Wawancara

Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung

dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang mempunyai wewenang

memberikan keterangan mengenai hal-hal yang diperlukan dalam

penelitian. Data yang diperoleh yaitu mengenai sistem informasi akuntansi

yang diterapkan pada perusahaan furniture tersebut.

2) Kuisioner

Suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

Kuisioner disebarkan langsung ke perusahaan furniture yang ada di kota

Denpasar. Instrumen data mengenai persepsi pemakai terhadap sistem

informasi akuntansi menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh

22

Page 23: Sistem Informasi Akuntansi

Soegiharto (2001) dalam Swandewi (2006) dengan dilakukan beberapa

modifikasi karena kuisioner yang dikembangkan oleh Soegiharto

menyangkut perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian ini pada

perusahaan furniture.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2005:142), analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dan melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang

diajukan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis kuantitatif yaitu menganalisis angka-angka yang diperoleh dari

penyebaran kuisioner yang berkaitan dengan variable bebas dan variable terikat

pada judul, statistik deskriptif, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dengan

menggunakan teknik analisis regresi linier, uji F, dan Uji T.

H. Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini kesungguhan responden dalam menjawab kuisioner

merupakan hal yang sangat penting, karena validitas suatu hasil penelitian sangat

ditentukan oleh alat pengukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengujian

apakah instrumen dan data penelitian berupa jawaban responden telah dijawab

23

Page 24: Sistem Informasi Akuntansi

dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut meliputi pengujian validitas dan

pengujian realiabilitas.

1) Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Sugiyono,2005:109). Untuk mengukur

validitas instrumen dalam penelitian ini, akan digunakan korelasi pearson

correlation dengan bantuan program statistical package for social science

(SPSS) versi 17.0 for windows. Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai

r pearson correlation terhadap skor total diatas 0,03 (Sugiyono,

2005:124)

2) Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas dengan hasil valid, selanjutnya dilakukan

uji reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik sehingga dapat diandalkan. Untuk

mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, akan digunakan uji

statistik cronbach alpha dengan SPSS 17.0 for windows. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai statistik cronbach alpha > 0,60

(Nunnally,1969) dalam Ghozali (2006:133).

24

Page 25: Sistem Informasi Akuntansi

Uji Asumsi Klasik

Setelah dilakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan

reliabilitas, maka dilakukan pengujian kelayakan dengan menggunakan metode

asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat diinterprestasikan dengan akurat.

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas yaitu suatu pengujian utnuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi variabel bebas, variabel terikat atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,

2006:110). Untuk mendeteksi terpenuhi atau tidaknya uji normalitas, maka

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov, dengan ketentuan

bila signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi

normal, sedangkan bila signifikansi tiap variabel lebih kecil dari 0,05

maka data tidak berdistribusi normal

2) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

bebas. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinearitas

adalah jika mempunyai nila VIF (variance inflation factor) kurang dari 10

persen dan nilai tolerance lebih dari 10 persen (Ghozali,2006:91)

25

Page 26: Sistem Informasi Akuntansi

3) Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2006:105), uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heterokedastisitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan metode Glejser. Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut.

a. Mencari nilai residual dalam regresi

b. Menghitung nilai absolut dari residual persamaan regresi

c. Meregresikan nilai absolut residual dengan variabel bebas

Persamaan regresi dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas jika

tampilan koefisien parameter setiap variabel bebas tidak ada yang signifikan

secara statistik

I. Analisis Regresi Linier

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan dalam

menganalisis data adalah regresi linier berganda yang diproses dengan

menggunakan komputer dengan paket program statistical Package for Social

Science (SPSS) for Windows versi 11. Model regresi linier berganda ditunjukkan

oleh sebagai berikut :

26

Page 27: Sistem Informasi Akuntansi

Y₁ = α + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ + β6X6 + β7X7 + β8X8+ ei.........(1)

Y₂ = α + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ + β6X6 + β7X7 + β8X8+ ei .........(2)

Keterangan :

Y₁ = kinerja SIA yang diproksikan dengan kepuasan pemakai SIA

Y₂ = kinerja SIA yang diproksikan dengan kualitas informasi

α = konstanta jika seluruh nilai independent adalah nol

β₁-β8 = koefisien regresi variabel bebas

X₁ = keterlibatan pemakaian dalam pengembangan Sistem informasi

X₂ = kemampuan teknik dari personal sistem informasi

X₃ = ukuran organisasi

X₄ = dukungan manajemen puncak

X₅ = formalisasi pengembangan sistem informasi

X6 = program pelatihan dan pendidikan pemakai

X7 = keberadaan dewan pengarah sistem informasi

X8 = teknologi informasi

ei = komponen residual / error term

J. Uji F (Uji secara Serempak)

Pengujian ini untuk melihat signifikansi tidaknya pengaruh variabel bebas

secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini

dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for Windows Versi 11 yaitu

dengan membandingkan tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas secara

bersama-sama dengan taraf signifikansinya α = 0,05. Apabila tingkat signifikansi

27

Page 28: Sistem Informasi Akuntansi

variabel bebas secara bersama-sama lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05

maka hipotesis diterima artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

positif terhadap variabel terikat.

28