sistem informasi akuntansi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada jaman sekarang, persaingan sudah menjadi hal yang biasa dalam
perdagangan. Dalam persaingan bisnispun berlaku hukum rimba dimana
perusahaan yang kuat akan berkuasa dan mengalahkan perusahaan yang lemah.
Perusahaan dinilai kuat bila perusahaan mampu mendapatkan keuntungan besar
dan mampu menguasai pasar perdagangan. Banyak hal-hal yang mampu membuat
perusahaan menjadi perusahaan yang kuat di pasar perdagangan. Salah satunya
adalah informasi. Organisasi atau perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan
mampu bersaing bila informasi sebagai sumber utama dalam melakukan segala
aktivitasnya, dapat dipahami dan dikuasai dengan baik.
Pada saat ini informasi kian mengalami perkembangan baik dalam
penggunaannya, penyajiannya maupun penyerapannya. Perusahaan hendaknya
tidak ketinggalan dalam menyerap informasi. Dalam penyerapan informasi tidak
hanya dituntut sekedar untuk mengetahui informasi tetapi diharapkan mampu
menguasai informasi. Hal ini sangat penting karena pihak yang pertama
mengetahui informasi yang akan mampu memenangkan persaingan yang saat ini
sudah semakin kuat. Menurut Hartono (2003) informasi dapat dikatakan berguna
dan berkualitas apabila didukung oleh tiga pilar sebagai berikut.
1
1) Relevan yaitu informasi harus digunakan tepat oleh pemakai
2) Tepat waktu yaitu informasi tersebut harus mampu disajikan tepat waktu
3) Akurat yaitu informasi tersebut harus tepat nilainya dan tepat
menggambarkan keadaan sebenarnya
Suatu perusahaan bila ingin menghasilkan suatu informasi yang akurat
maka harus memiliki sebuah informasi akuntansi yang baik sehingga laporan
keuangan maupun informasi keuangan lainnya yang akan disampaikan kepada
masyarakat luas akan memperoleh hasil yang sesuai, baik, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Seiring kemajuan teknologi informasi dan persaingan
yang semakin ketat, perusahaan beralih pada pendayagunaan sistem informasi
yang berbasis komputer dengan harapan dapat meningkatkan kinerja perusahaan
tersebut. Penggunaan sistem informasipun berbeda-beda tergantung dari
kebutuhan dan pengguna informasi yang ada pada perusahaan tersebut.
Pengembangan sistem informasi sangat penting dilakukan oleh para
perusahaan yang mengikuti persaingan. Hal ini dikarenakan dengan adanya
pengembangan sistem informasi akan dapat memberikan output berupa informasi
yang berguna dalam kegiatan perusahaan dan dapat digunakan sebagai
pengambilan keputusan. Para pengguna informasi memerlukan informasi yang
akurat dan handal karena informasi tersebut digunakan dasar dalam pengambilan
keputusan. Sistem informasi yang ada diharapkan dapat memberikan informasi
yang jelas kepada semua pengguna informasi secara cepat dan tepat. Secara
2
umum pengembangan sistem informasi dilakukan melalui tiga fase yaitu: analisis
sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.
Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat
melalui kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri dan kualitas
informasi. Soegiharto (2001) mengemukakan bahwa faktor- faktor yang
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah.
1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi (user involvement in AIS development)
2) Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi
(technical capability of AIS personal)
3) Ukuran organisasi (organitation size)
4) Dukungan manajemen puncak (management support)
5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (formalization of
information system development)
6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (user trainning and
education program)
7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system
steering committee)
8) Lokasi departemen sistem informasi (location of information sustem
departement)
3
Penelitian ini menggunakan tujuh (7) faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi yaitu keterlibatan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal
sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan
pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan ada penambahan satu
variabel baru yaitu teknologi informasi.
Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi
memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah,
dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan
kos yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas
menangkap dan menangapi informasi eksternal secara efektif (effective sensing
radar).
Persaingan bisnis di dunia perdagangan, khususnya Bali sudah semakin
ketat. Saat ini perusahaan dagang seharusnya berbenah diri dengan melakukan
investasi yang cukup untuk memperoleh sistem informasi yang bagus dan baik
yang diharapkan memajukan bisnisnya. Salah satu perusahaan dagang yang
memerlukan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu adalah perusahaan
furniture. Perusahaan furniture menjual berbagai macam keperluan seperti meja,
kursi, lemari dan lain-lain. Perusahaan furniture awalnya difokuskan kepada
kebutuhan kantor tetapi dengan berkembangnya jaman perusahaan furniture juga
merambah ke bidang lain seperti rumah tangga, hotel maupun restoran.
4
Sebagai penjual barang dagangan, perusahaan furniture harus mampu
menyediakan tiga hal yaitu produk yang berkualitas dan tersedia, pelayanan pada
konsumen, dan pengelolaan secara profesional. Pada jaman sekarang ini banyak
perusahaan furniture belum mampu menyediakan tiga hal seperti diatas dikarena
sistem informasi yang ada belum memadai. Dalam hal teknologi informasi, masih
banyak perusahaan menggunakan teknologi yang lama dimana teknologi tersebut
belum dapat memberikan informasi yang maksimal yang dibutuhkan. Hal ini
banyak membuat perusahaan gagal untuk berkembang dan menguasai pasar
karena adanya keterbatasan fungsi teknologi yang dimilikinya. Diharapkan
banyak perusahaan yang menggunakan teknologi yang memadai agar dapat
terpenuhinya tujuan perusahaan.
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan
furniture di daerah Denpasar, perlu didukung faktor-faktor penentu keberhasilan
pengembangan sistem informasi agar penggunaan sistem informasi dapat berjalan
lancar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor-
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem akuntansi yang
digunakan pada perusahaan furniture di wilayah Denpasar.
5
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi pokok masalah
dalam penelitian ini adalah.
1) Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi
akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan
pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi
dan teknologi informasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture
di kota Denpasar ?
2) Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal sistem
informasi akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan
pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi
dan teknologi informasi secara serempak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture
di kota Denpasar ?
6
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah.
1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari faktor-faktor keterlibatan
pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi
secara parsial terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
perusahaan furniture di kota Denpasar
2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari faktor-faktor keterlibatan
pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,
kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi
secara serempak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
perusahaan furniture di kota Denpasar
7
B. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kegunaan
teoritis maupun praktis sebagai berikut.
1) Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
meningkatkan pemahaman terhadap teori yang dipelajari saat kuliah
serta menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.
2) Kegunaan praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berguna bagi perusahaan furniture terkait dengan sistem informasi
akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi dalam mencapai tujuan perusahaan furniture.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem
Nugroho (2002:2) mendefinisikan sistem adalah suatu yang memiliki bagian
yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu
input, proses dan output. Sistem adalah sekelompok unsur-unsur yang erat
hubungannya antara satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:1) sedangkan menurut Hall (2001:5)
sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
B. Pengertian Informasi
Menurut Amir (2000:15) mendefinisikan informasi sebagai data yang
berguna yang diolah sehingga dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang
tepat sedangkan menurut Jogiyanto (2000:25) informasi sebagai data yang telah
diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau
berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun di masa
depan. Jadi informasi adalah data yang sudah diproses dan digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan.
9
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wibowo (2004:1) akuntansi adalah proses identifikasi,
pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Pada
dasarnya suatu informasi sangat erat kaitannya dengan kehidupan atau
kelangsungan suatu organisasi sehingga produktivitas sebagai suatu hal yang
penting agar dapat kompetitif dalam kegiatannya dan dapat ditingkatkan melalui
sistem informasi yang lebih baik
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses data
dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Menurut Amir (2000:1) sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data ekonomik menjadi informasi yang berguna.
D. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut Amir (2000:4) sistem informasi akuntansi berbasis komputer
merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Ada beberapa jenis
sistem informasi berbasis komputer antara lain.
1) Sistem pengelolaan data elektronik adalah pemanfaatan teknologi
komputer untuk melakukan pengolahan data transaksi dalam suatu
organisasi
2) Sistem informasi manajemen, menguraikan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan
para manajer.
10
3) Sistem pendukung keputusan, dalam sistem ini data diproses dalam
format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir.
Sistem ini mensyaratkan penggunaan model keputusan dan basis data
khusus dan benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.
4) Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang
memanfaatkan pengetahuan tentang bidang aplikasi tertentu untuk
bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya
5) Sistem informasi eksekutif yaitu sistem yang dibuat bagi kebutuhan
informasi strategik manajemen tingkat pusat.
6) Sistem informasi akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi Informasi
Menurut Nugroho (2002:59) komputer adalah suatu pengolahan data yang
dapat melaksanakan perhitungan secara substansial termasuk operasi hitung-
menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia. Metode pemrosesan
data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode
yaitu.
1) Batch system
Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data
transaksi untuk diproses pada waktu yang telah ditentukan. Cara kerja
sistem ini secara garis besar adalah.
a. Semua dokumen dikumpulkan kemudian diserahkan ke
komputer sentral
11
b. Dokumen kemudian diubah menjadi bentuk dokumen yang
dapat dibaca oleh mesin
c. Program untuk pemrosesan data dijalankan sesuai dengan
waktu yang ditentukan untuk memproses dokumen-dokumen
tersebut
d. Hasilnya diberikan kepada pemakai, ini terjadi karena data
yang diperlukan tidak berada dalam komputer pemakai,
melainkan dipusat komputer, sehingga pemakai tidak dapat
memperoleh informasi melalui komputernya.
2) Real time system
Sistem ini berupa perbaikan dari batch yaitu berusaha memperbaiki
informasi yang kurang up to date. Sistem ini memungkinkan setiap
pemakai fasilitas komputer dapat mengintegrasi mesin setiap saat
untuk memperoleh data yang paling aktual. Untuk menjelaskan sistem
ini dibutuhkan perantara yang lebih banyak dan semua program serta
data harus selalu tersedia dalam jalur komunikasi komputer. Sistem
batch dan real time menyimpan data dalam bentuk file. Pada umunya
departemen memiliki file tersendiri yang dianggap sebagai pemilik
departemen masing-masing, yang mana ini menimbulkan adanya
duplikasi data.
3) Database system
12
Konsep dasar dari sistem database ini adalah data dipusatkan pada
suatu departemen dimana departemen lain dapat mengakses datanya.
Dengan demikian, departemen tidak lagi menyimpan datanya sendiri
dan semua pemakai komputer akan bekerja pada suatu perangkat
terpusat.
Nugroho (2002:72) menyatakan sistem informasi akuntansi berbasis
komputer memiliki kelebihan antara lain.
1) Dapat meningkatkan troughput dan efisiensi, khususnya jika data yang
diolah cukup besar. Troughput adalah ukuran kapasitas sistem mulai input
sampai output dalam suatu periode tertentu. Dengan menggunakan
komputer, troughput akan semakin besar sehingga volume data yang
diolah cukup besar, biaya per transaksi akan semakin rendah
2) Pengolahan data menggunakan komputer juga menjanjikan kemudahan
karena komputer biasa memperhitungkan secara otomatis. Selain itu,
komputer juga mampu melakukan verifikasi kecermatan angka-angka
data transaksi input dan membandingkan data tersebut dengan data yang
sah. Komputer mampu membuat ikhtisar sesuai dengan acuan yang
digunakan
3) Komputer mampu menyajikan informasi secara cepat. Selain cepat,
komputer juga mampu menyajikan dengan kecermatan tinggi.
Komputer juga memiliki beberapa kelemahan antara lain.
13
1) Komputer hanyalah sebuah alat, secepat apapun proses yang dikerjakan
komputer jika manusia yang merupakan brainware bagi komputer yang
tidak berperan didalamnya maka komputer hanyalah sebagai benda mati
yang tidak berfungsi apa-apa
2) Komputer memerlukan program aplikasi, dimana komputer untuk
mengerjakan suatu pekerjaan yang berbeda-beda akan membutuhkan
program aplikasi yang berbeda pula
3) Komputer terbatas pada kemampuan alogoritmis, dimana alogoritmis
adalah suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan
hasil pekerjaan.
BAB III
14
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi pada perusahaan furniture yang ada di kota
Denpasar. Alasan mengambil lokasi penelitian ini karena banyaknya
perusahaan furniture di daerah kota Denpasar dan belum adanya penelitian
yang dilakukan pada perusahaan furniture.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan furniture di kota
Denpasar. Alasan mengambil objek penelitian ini karena ingin mengetahui
apakah faktor-faktor seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan
dewan pengarah sistem informasi dan teknologi informasi mempengaruhi
kinerja sistem informasi yang didasarkan pada kepuasan pemakai dan
kualitas informasi yang dihasilkan pada perusahaan furniture.
15
C. Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang tidak terikat oleh variabel lain
atau disebut juga independent variable dimana dalam penelitian ini yang
tergolong variabel bebas adalah :
1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem infromasi (X₁)
2) Kemampuan teknik dari personal sistem informasi (X₂)
3) Ukuran organisasi X₃)
4) Dukungan manajemen puncak (X₄)
5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (X₅)
6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6)
7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (X7)
8) Teknologi informasi (X8)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya
atau disebut juga dependent variable, dimana dalam penelitian ini yang
tergolong variabel terikat adalah.
1) Kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi (Y₁)
2) Kualitas informasi (Y₂)
3. Definisi Operasional Variabel
16
Untuk mendefinisikan suatu variabel yang terikat dengan objek
penelitian ini maka pengertian batasan operasional yaitu.
1) Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi (X₁) .
Sistem informasi yang dikembangkan melibatkan para pemakai akan
memberikan kepuasan bagi para pemakai dan pemakai tersebut akan
bersedia untuk menggunakan sistem informais akuntansi yang
ditetapkan perusahaannya.
2) Kemampuan teknik personal SIA (X₂).
Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan dimana
kemampuan tersebut diperoleh dari pendidikan dan pengalamannya
akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan SIA dan akan terus
menggunakannya dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya.
3) Ukuran Organisasi (X₃)
Ukuran organisasi perusahaan yang semakin besar dengan dukungan
oleh sumber daya yang semakin besar akan menghasilkan sistem
informasi yang lebih baik sehingga pemakai akan merasa puas dengan
menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada.
4) Dukungan Manajemen Puncak (X₄)
Dukungan manajemen puncak yang memakai dalam proses
pengembangan sistem informasi dan pemgorganisasian sistem
informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai
17
untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas
dalam menggunakan sistem tersebut.
5) Formalisasi pengembangan sistem informasi (X₅)
Pengembangan sistem informasi yang diformalisasikan akan
meningkatkan kinerja atau kesuksesan sistem informasi.
6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6)
Adanya sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan
untuk memberikan, meningkatkan kemampuan dan pemahaman
pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang akan membuat
pemakai tersebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan sistem
yang telah ada dikuasainya dengan baik dan lancar.
7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (X7)
Adanya sebuah dewan yang bertugas untuk mengarahkan
pengembangan sistem, mengimplementasikan dan mengendalikan
jalannya sistem informasi tersebut akan membuat kualitas dan SIA
yang digunakan menjadi lebih baik dan berarti kinerja SIA tersebut
juga meningkat.
18
8) Teknologi informasi (X8)
Teknologi informasi pada suatu perusahaan mempunyai pengaruh
pada kinerja sistem informasi akuntansi karena semakin baik
teknologi informasi yang dimilikinya, maka akan semakin baik pula
hasil yang diterima..
9) Kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi (Y₁)
Kepuasan pemakai sistem diindikasikan bahwa sistem mampu
melengkapi kebutuhan informasi-informasi dengan benar dan cepat
serta cukup untuk memuaskan kebutuhan yang diperlukan pemakai
sistem.
10) Kualitas Informasi (Y₂)
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi
harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan
(relevance).
19
D. Jenis Data
1 Berdasarkan sifatnya
Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sifatnya yaitu.
A. Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2005:13). Dalam penelitian ini data kuantitatif adalah hasil
kuisioner yang berupa angka-angka.
B. Data kualitatif
Data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar atau data yang
berupa keterangan atau uraian (Sugiyono, 2005:13). Dalan penelitian
ini data kualitatif yaitu struktur organisasi, job description, prosedur-
prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pada perusahaan
furniture di kota Denpasar.
2 Berdasarkan sumbernya
Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu.
A. Data primer
Data yang dikumpulkan sendiri secara langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2005:129). Data
ini diperoleh melalui kuisioner tentang faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
20
B. Data sekunder
Data yang sudah ada dan diolah oleh orang lain (Sugiyono, 2005:129).
Data sekunder dalam penelitian ini adalah struktur organisasi, job
descreption, prosedur-prosedur yang membentuk sistem informasi
akuntansi pada perusahaan furniture di kota Denpasar
E. Metode Penentuan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan furniture yang ada di kota
Denpasar menurut buku yellow pages 2009.
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2005:73). Metode penentuan sampel yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
berdasarkan kriteria tertentu.
Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah.
1) Perusahaan furniture yang telah beroperasi minimal selama 1 tahun
2) Menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer dan melakukan
pengembangan sistem informasi
3) Perusahaan tersebut termasuk dalam kualifikasi perusahaan menengah
sampai perusahaan besar.
21
Alasan menggunakan kriteria ini agar perusahaan tersebut telah memiliki
pengetahuan tentang penggunaan sistem informasi yang disusun dan pihak-pihak
yang terkait dalam penggunaan sistem informasi tersebut telah mempunyai
pengalaman dalam penggunaan sistem. Selain itu agar tidak terjadi perbandingan
sistem yang terlalu jauh antara perusahaan karena sistem yang digunakan pada
perusahaan kecil, menengah dan besar berbeda. Perbedaan itu terjadi karena luas
cakupan penggunaan sistem informasi tersebut.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Wawancara
Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung
dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang mempunyai wewenang
memberikan keterangan mengenai hal-hal yang diperlukan dalam
penelitian. Data yang diperoleh yaitu mengenai sistem informasi akuntansi
yang diterapkan pada perusahaan furniture tersebut.
2) Kuisioner
Suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
Kuisioner disebarkan langsung ke perusahaan furniture yang ada di kota
Denpasar. Instrumen data mengenai persepsi pemakai terhadap sistem
informasi akuntansi menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh
22
Soegiharto (2001) dalam Swandewi (2006) dengan dilakukan beberapa
modifikasi karena kuisioner yang dikembangkan oleh Soegiharto
menyangkut perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian ini pada
perusahaan furniture.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2005:142), analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dan melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang
diajukan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis kuantitatif yaitu menganalisis angka-angka yang diperoleh dari
penyebaran kuisioner yang berkaitan dengan variable bebas dan variable terikat
pada judul, statistik deskriptif, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dengan
menggunakan teknik analisis regresi linier, uji F, dan Uji T.
H. Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini kesungguhan responden dalam menjawab kuisioner
merupakan hal yang sangat penting, karena validitas suatu hasil penelitian sangat
ditentukan oleh alat pengukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengujian
apakah instrumen dan data penelitian berupa jawaban responden telah dijawab
23
dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut meliputi pengujian validitas dan
pengujian realiabilitas.
1) Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat (Sugiyono,2005:109). Untuk mengukur
validitas instrumen dalam penelitian ini, akan digunakan korelasi pearson
correlation dengan bantuan program statistical package for social science
(SPSS) versi 17.0 for windows. Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai
r pearson correlation terhadap skor total diatas 0,03 (Sugiyono,
2005:124)
2) Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas dengan hasil valid, selanjutnya dilakukan
uji reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik sehingga dapat diandalkan. Untuk
mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, akan digunakan uji
statistik cronbach alpha dengan SPSS 17.0 for windows. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai statistik cronbach alpha > 0,60
(Nunnally,1969) dalam Ghozali (2006:133).
24
Uji Asumsi Klasik
Setelah dilakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan
reliabilitas, maka dilakukan pengujian kelayakan dengan menggunakan metode
asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat diinterprestasikan dengan akurat.
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas yaitu suatu pengujian utnuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi variabel bebas, variabel terikat atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,
2006:110). Untuk mendeteksi terpenuhi atau tidaknya uji normalitas, maka
penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov, dengan ketentuan
bila signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi
normal, sedangkan bila signifikansi tiap variabel lebih kecil dari 0,05
maka data tidak berdistribusi normal
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.
Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
bebas. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinearitas
adalah jika mempunyai nila VIF (variance inflation factor) kurang dari 10
persen dan nilai tolerance lebih dari 10 persen (Ghozali,2006:91)
25
3) Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2006:105), uji heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heterokedastisitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode Glejser. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut.
a. Mencari nilai residual dalam regresi
b. Menghitung nilai absolut dari residual persamaan regresi
c. Meregresikan nilai absolut residual dengan variabel bebas
Persamaan regresi dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas jika
tampilan koefisien parameter setiap variabel bebas tidak ada yang signifikan
secara statistik
I. Analisis Regresi Linier
Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan dalam
menganalisis data adalah regresi linier berganda yang diproses dengan
menggunakan komputer dengan paket program statistical Package for Social
Science (SPSS) for Windows versi 11. Model regresi linier berganda ditunjukkan
oleh sebagai berikut :
26
Y₁ = α + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ + β6X6 + β7X7 + β8X8+ ei.........(1)
Y₂ = α + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ + β6X6 + β7X7 + β8X8+ ei .........(2)
Keterangan :
Y₁ = kinerja SIA yang diproksikan dengan kepuasan pemakai SIA
Y₂ = kinerja SIA yang diproksikan dengan kualitas informasi
α = konstanta jika seluruh nilai independent adalah nol
β₁-β8 = koefisien regresi variabel bebas
X₁ = keterlibatan pemakaian dalam pengembangan Sistem informasi
X₂ = kemampuan teknik dari personal sistem informasi
X₃ = ukuran organisasi
X₄ = dukungan manajemen puncak
X₅ = formalisasi pengembangan sistem informasi
X6 = program pelatihan dan pendidikan pemakai
X7 = keberadaan dewan pengarah sistem informasi
X8 = teknologi informasi
ei = komponen residual / error term
J. Uji F (Uji secara Serempak)
Pengujian ini untuk melihat signifikansi tidaknya pengaruh variabel bebas
secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini
dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for Windows Versi 11 yaitu
dengan membandingkan tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas secara
bersama-sama dengan taraf signifikansinya α = 0,05. Apabila tingkat signifikansi
27
variabel bebas secara bersama-sama lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05
maka hipotesis diterima artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
positif terhadap variabel terikat.
28