sistem indera
TRANSCRIPT
BAB XII
SENSASI DAN PERSEPSI
Sensasi
Adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh benda-benda fisik.
Sel-sel tubuh yang melakukan deteksi energi fisik ini terletak pada organ inderawi,
yaitu; mata, telinga, hidung, kulit, dan jaringan internal tubuh
Melalui proses penginderaan kita dapat menyadari akan adanya suara, warna, bentuk,
dan elemen kesadaran lain. Oleh karena itu, manusia melakukan hubungan dengan
dunia nyata melalui sensasi
Persepsi
Adalah sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impuls sensorik menjadi
pola yang bermakna. Agar sensasi yang dirasakan oleh indera menjadi masuk akal,
maka kita melakukan persepsi. Ketika reseptor indera mendeteksi sebuah stimulus,
misalnya cahaya, maka reseptor mengubah energi cahaya dari stimulus tersebut
menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang saraf menuju otak.
Ambang Batas
Adalah nilai energi terkecil yang dapat dideteksi seorang secara konsisten. Ambang
batas setiap orang dapat saja berbeda-beda namun masih dalam ukuran yang serupa.
Misalnya:
* Kita dapat melihat nyala lilin di malam hari dari jarak 30 mil
* Kita dapat mendengar detak jam dalam ruangan yang sunyi dengna jarak 20 kaki
* Kita dapat merasakan satu sendok the gula dalam 2 galon air
Atensi Selektif
Adalah kemampuan kita untuk memusatkan perhatian pada bagian dari lingkungan
dan mengabaikan yang lainnya. Misalnya pada suatu siang di kantin anda sedang
makan bersama dengan teman-teman anda. Meskipun di kanting terdengar berbagai
macam suara, anda tetap dapat melakukan perbincangan dengan teman-teman anda
dan mengabaikan suara-suara yang lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 1
Sistem Indera
Tubuh manusia pada umumnya dilengkapi dengan sistem indera yang terdiri atas:
1. Indera penglihatan, yaitu mata
2. Pendengaran & keseimbangan, yaitu telinga
3. penciuman, yaitu hidung
4. pengecap, yaitu lidah
5. peraba, yaitu kulit
Indera penglihatan
Bola mata terdiri: 3 lapisan yakni:
Lapisan terluar, adalah sklera,
berwarna keruh yang semakin ke depan
semakin tembus pandang, yaitu kornea
Lapisan kedua adalah khoroid,
berwarna hitam (gelap), ke depan akan
membentuk otot ciliari & iris yang
berfungsi untuk menga-tur cahaya. Bila
cahaya terlalu besar maka iris saling
mendekati, pupil mengecil sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi, pupil
membesar
Lapisan terdalam adalah retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena
retinalis sehingga bola mata teraliri oleh darah.
Selain ketiga lapisan tersebut, terdapat pula lensa kris-talina, aquous humor, vitrous
humor (aquous vitrous yg lebih kental). Bagian mata yang menjadi media penglihatan
adalah kornea, aquous humor, lensa kris-talina, vitrous humor (aquous vitrous). Bila
terjadi kerusakan atau gangguan dari salah satu media penglihatan tersebut maka kita
tidak dapat melihat. Pada mata juga terdapat bintik kuning (fovea nasalis = makula lu-
tea = fovea sentralis = fovea medialis), yaitu tempat penerima benda yang dilihat oleh
mata karena di tempat ini terdapat sel kerucut (dalam fovea) & sel batang (tersebar di
retina) sebagai organ yang peka terhadap cahaya lanjutan indera penglihatan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 2
Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot). Daerah ini tidak peka terhadap
cahaya karena tidak ada sel batang & sel kerucut. Fungsi sel batang untuk melihat
cahaya redup (remang-remang), sedagkan sel kerucut untuk cahaya yang terang atau
siang hari dan warna. Pada retina terkenal teori duplisitas; skotop, yaitu mekanisme
pengaturan penglihatan senja dan malam hari serta photop, yaitu mekanisme yg
mengatur penglihatan siang hari & warna. Sel batang dan sel kerucut dipersyarafi oleh
syaraf optik secara bipolar, maksudnya merupakan syaraf penglihatan serta syaraf
kranial yang ke ii .
Selain syaraf optik (ii), ada syaraf kranial lain yang membantu dlm pengoperasian dan
gerakan bola mata, yaitu syaraf okulumotor (iii), troklearis (iv), abdusens (vi) dan
trigeminal (v) selain mempersyarafi daerah mata sampai ke kepala juga
mempersyarafi daerah rahang atas dan rahang bawah.
Bola mata dipegang oleh 2 (dua) macam otot yaitu otot rectus (4 otot) & otot oblique (2
otot)
otot rectus superior, inferior, lateralis, medialis
otot oblique superior & inferior
Proes penglihatan:
Untuk dapat melihat benda stimulus berupa cahaya harus jatuh di reseptor (penerima)
yang selanjutnya di teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) & diperlukan
ketajaman (visus) penglihatan. visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi mata
= kegagalan sinar untuk berkonvergensi/bertemu di titik identik), besarnya pupil,
komposisi cahaya, mekanisme akomodasi, elastisitas otot, faktor stimulus (warna yg
kontras, besar kecilnya stimulus, durasi, intensitas cahaya, serta faktor retina (semakin
kecil dan rapat sel kerucut), maka semakin kecil minimum separabel (separable
minimum)
Rumus visus: dengan menggunakan optotype snellen
d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa
v = ------- v = visus (ketajaman penglihatan)
d d = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh
mata normal
Penglihatan normal = emetropi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 3
Gangguan Penglihatan:
Bila benda yg dilihat jatuh di depan fovea sentralis maka disebut rabun jauh (myopi)
dan dpt diatasi dgn lensa ce- kung (negatif), bila benda yg dilihat jatuh di belakang
fovea sentralis disebut rabun dekat (hypermetropi), dpt diatasi dgn lensa cembung
(positif). Sebaliknya bila seseorang mengalami rabun jauh dan juag rabun dekat secara
bersamaan astigmatisma maka dapat diperbaiki dengan kacamata jenis silendris
yang berfungsi utk mengatasi kedua rabun tersebut. Tetapi bila elastisitas lensa
kristalina menurun karena usia dan pengapuran presbyopia pengapuran ini
dapat terjadi buramnya/kaburnya penglihatan yang disebut sebagai katarak.
Bila kita melihat satu benda dengan kedua belah mata maka benda tsb dpt terlihat dgn
baik karena jatuh di titik identik, tetapi bila salah satu bola mata diganggu maka akan
terlihat benda rangkap (diplopia) karena tidak jatuh di titik identik.
kelainan genetik yang dapat terjadi adalah blind color (buta warna)
Buta warna permanent (total) tidak dapat melihat warna dasar, yaitu merah, hijau, biru
karena ketiga warna ini terlihat hitam sementara warna kuning terlihat sepertt warna
terang. Sedangkan buta warna temporer adalah seseorang tidak dapat membedakan
warna merah tua, merah darah, merah bit, merah tomat, merah cabe, merah muda
karena mereka hanya dapat menyebutkan warna dasar saja yaitu merah.
Secara garis besar beberapa variasi butawarna sejak lahir:
1. akromatisme/ akromatopsia (butawarna total) semua warna yg di lihat abu-abu
atau hitam
2. diakromatisme atau butawarna tidak sempurna
a. deutrinophia kehilangan sel kerucut hijau tidak dapat melihat
warna hijau
b. protanophia kehilangan sel kerucut merah tidak dapat melihat warna merah
c. tritanophia kehilangan sel kerucut biru/kuning tidak dapat melihat warna
biru/kuning yang tidak peka terhadap daerah spektrum visual
Menurut hering ada 3 macam fotokhemis yang memiliki 6 macam kualitas yang
memberikan 6 sensasi substansi putih-hitam, substansi merah-hijau & substansi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 4
biru-kuning. Bila terlihat warna putih, berarti semua gelombang sinar dipantulkan,
sedangkan bila melihat warna hitam semua gelombang diserap. untuk membuktikan
seseorang butawarna atau tidak ada 2 uji:
1. uji holmgren kemampuan membedakan warna sekumpulan benang wol yg
dicampur, kemudian dapat menyamakan benang satuan & memisahkan dari campuran
benang wol serta dapat mengurutkan dari warna muda ke warna tua atau sebaliknya
lanjutan indera penglihatan
2. uji stiling (jerman) isihara (jepang) merupakan gambaran angka-angka atau huruf
dengan titik-titik yang terdiri berbagai macam warna (1 warna, 2 warna, 3 warna, lebih
dari 3 warna). Pada uji stiling isihara terdapat kartu distorsi = kartu pengacau yang
berfungsi untuk istirahat mata. Mata manusia dapat mendeteksi hampir semua gradasi
warna bila cahaya monokromatik merah, hijau & biru dicampur secara tepat dalam
berbagai kombinasi, tergantung persentase campuran warna-warna dasar tersebut.
Young & helmholtz sel kerucut dapat menerima warna hijau, merah dan biru. Ketiga
macam sel kerucut mengandung fotokhemis yang dapat diurai oleh sinar matahari, bila
ketiga macam sel kerucut itu mendapat stimulus yang bersamaan maka akan terlihat
warna putih. warna-warna lain merupakan kombinasi dari ketiga macam warna dasar.
Penglihatan 3 dimensi (paralaksis binokuler) merupakan persepsi ke dalaman pada
alat visual yang dpt berfungsi untuk menentukan jarak dgn memerlukan penglihatan
binokuler (penglihatan optimal bila bisa diterima oleh kedua fovea sentralis) dikirim
ke susuna saraf pusat untuk diolah menjadi sensasi berupa bayangan yang tunggal.
Indera pendengaran & keseimbangan
Dipersyarafi syaraf kranial viii (oktavus)
yang bercabang dua yaitu: syaraf
auditorius (pendengaran) dan syaraf
vestibularis (keseimbangan)
Bunyi merupakan vibrasi (getaran) di
uadara yg hanya dpt di dengar oleh telinga
manusia antara 20 – 20.000 hertz.
Sedangkan vibrasi berjalan melalui udara
sekitar 1,238 km/jam.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 5
Manusia mempunyai kekuatan individu untuk mempersepsi suara dimana
persepsi manusia terhadap suara keras tergantung pada : amplitudo, suara tinggi,
frekuensi, kualitas bunyi/timbre berkaitan erat dengan kompleksitas vibrasi.
Secara anatomi telinga terbagi atas tiga bagian, Yaitu:
Telinga luar terdiridari: daun
telinga (pinna auricularis, tunggal
= pinnae auriculares, jamak)
yang berfungsi menangkap dan
mengarahkan gelombang suara.
Lorong (liang) telinga (eksternal
auditory meatus) yg mengandung
rambut halus dan kelenjar lilin
(minyak = sebaseus), gendang
telinga (membran tympani). Getaran pada membrana tympani akan diteruskan
oleh osikula auditiva menuju sel pendengaran (organ corti)
Telinga tengah terdiridari: tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, stapes atau
malas: martil, landasan, sanggurdi
telinga dalam terdiridari dua ruangan yang berhubungan satu dgn lainnya.
Ruang yang tidak teratur adalah labyrint (oseosa), rumah siput dan kanalis
semisirkularis dan labyrint membranicus (sakula, otrikula & tiga buah saluran
rumah siput skala vestibularis, duktus kokhlearis, skala tympani)
Bunyi dpt di dengar manusia melalui transmisi getaran bunyi yang terdiridari:
1. transmisi udara (aerotymponal): sumber suara getarkan udara masuk ke daun
telinga kemudian lanjut menuju lubang telinga dan menggetarkan membrana tympani
bergetar osicula auditiva perylimph membran basalis bergetar organ
corti bergetar syaraf auditorius bunyi
2. transmisi tulang (craniotymponal): getaran berjalan melalui penghantar tulang
getaran sumber suara menggetarkan tulang kepala menggetarkan perylimph
pada skala vestibuli skala tympani penghantaran udara. Penghantaran melalui
tulang dapat dilakukan dengan percobaaan rine, sedangkan penghantaran bunyi
melalui telinga kemudian dilanjutkan melalui udara dapat dilakukan dengan percobaan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 6
weber. Kecepatan penghantaran suara terbatas, makin tambah usia makin berkurang
daya tangkap suara atau bunyi yg dinyatakan antara 30 – 20.000 siklus/detik.
Bila intensitas suara hanya 60 db (desibel), maka batas frekuensi suara adalah 500 –
15.000 siklus/dtk, bila 20 db maka batas frekuensi suara adalah 70 – 15.000
siklus/detik serta suara yang kuat dan keras batas frekuensi adalah 30 – 20.000
siklus/detik dapat dicapai.
Lorong telinga mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin/minyak. Rambut-
rambut halus melindungi lorong telinga dari kotoran/debu atau hewan kecil, sementara
kelenjar lilin bila bercampur dengan kotoran akan membentuk suatu materi yang lunak
dan mudah dibersihkan dengan cotton bud.
Kelenjar minyak mempunyai 3 jenis, yaitu padat, semipadat dan encer.
Padat agak sulit dibersihkan. Dapat dibersihkan dengan bantuan alkohol 70% akan
larut,
Semipadat paling mudah dibersihkan
Sedangkan cair akan menggangu pergaulan
Membran tympani berfungsi sebagai penerima gelombang suara. Tulang pendengaran
terdiridari maleus, inkus, stapes = martil, landasan, sanggurdi. Pada kokhlea terdapat
membrana kanalis semisirkularis posterior, superior dan lateralis serta saluran (duktus)
kokhlearis (membran labirint) terdapat organ corti. Bila kokhlea dipotong secara
melintang maka akan terlihat skala vestibuli & skala tympani yg berisi cairan perylimph
& saluran (duktus) kokhlearis yg berisi cairan endolimph. Bila kedua cairan tersebut
terganggu (bergelombang) maka keseimbangan tubuh kita kan terganggu.
Sebagai contoh, bila kita diputar beberapakali dengan mata tertutup, kemudian secara
tiba-tiba dihentikan, lalu mata dibuka dan melihat jauh ke depan maka kita akan
melihat adanya kunang-kunang atau nistagmus.
Indera Penciuman
Indera penciuman terletak pada rongga hidung. di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus yg berfungsi untuk menyerap kotoran yg masuk melalui sistem
pernafasan. Tingkatan rongga hidung terdiri dari air entering (aliran udara), inferior
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 7
nasal concha, midle nasal concha, superior nasal concha dan serabut akar, serta
jaringan syaraf penciuman.
Syaraf penciuman, syaraf kranial (i) olfaktori yang berfungsi untuk mendeteksi bau-
bauan yang masuk melalui hirupan nafas. Manusia dapat membedakan berbagai
macam bau, bukan karena memiliki banyak reseptor pembau, tetapi mempunyai suatu
kemampuan yang ditentukan oleh prinsip komposisi. Organ pembau hanya memiliki 7
reseptor, namun dapat membedakan 600 aroma yg berbeda reseptornya disebut
khemoreseptor.
Wanita lebih dalam membaui sesuatu karena superior nasal concha pada wanita lebih
luas, sehingga lebih bisa mendeteksi aroma. kemampuan membaui setiap individu
berbeda tergantung dari:
1. susunan rongga hidung, hidung yg mancung/besar lebih baik membaui drpd hidung
pesek/kecil
2. variasi fisiologis: pada wanita menjelang menstruasi atau saat hamil lebih peka
daripada yang tidak
3. konsentrasi bau, terutama bau busuk lebih menyengat daripada bau yg tidak busuk
4. spesies (jenis); spesies tertentu mempunyai kemampuan survival tergantung pada
sistem pembaunya sehingga indera pembau yang sangat peka. Pada jarak tertentu
sudah dapat membaui, misalnya pada anjing (canis domestica).
Indera Pengecap
Indera pengecap terletak pada lidah.
Lidah merupakan suatu rawan (cartilago)
yg akarnya tertanam pada bagian
posterior rongga mulut (cavum oris) dekat
degan katup epiglotis yg menuju ke
laryng
pada lidah terdapat bintil-bintil
pengecap (taste bud) yang dapat
mendeteksi segala macam rasa.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 8
rasa manis (sweat) pada ujung lidah;
rasa asin (salt) pada samping lidah (kiri &
kanan) agak ke depan;
rasa asam (sour) samping lidah (kiri &
kanan) agak ke belakang dari rasa asin;
rasa pahit (bitter) pangkal lidah;
sedangkan bagian tengah lidah
merupakan rasa pedas.
Pedaspun mempunyai rasa pedas manis, pedas asin, pedas asam dan pedas pahit.
Untuk menghindari kerusakan syaraf pengecap, dianjurkan tidak memakan ayau
meminum yang terlalu panas.
Indera Peraba
Indera peraba terletak di
kulit
Kulit terdiridari: epidermis
(lapisan terluar), dermis,
subkutaneus.
Pada bagian Epidermis
terdiri atas lapisan sel kulit
mati dan lapisan sel kulit
hidup.
Pada bagian dermis
terdapat kelenjar dan
saluran keringat, bakal rambut, folikel rambut dan akar rambut, kelenjar sebaseus.
Sementara pada bagian subkutaneus terdapat pembuluh darah, syaraf kutaneus dan
jaringan otot.
Sensasi somatis mengacu pada sensasi di permukaan kulit. syaraf sensoris hanya
mengacu pada sistem indera peraba.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 9
Kulit berfungsi sebagai:
1. mekanoreseptor, berkaitan dgn tekanan, cubitan, pu-kulan, pijatan, tekanan
2. thermoreseptor, berkaitan dgn rasa panas, dingin
3. khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa dan garam
4. reseptor nyeri/sakit, berkaitan dgn mekanisme protektif tubuh
lanjutan indera peraba
Pada kulit terdapat beberapa
reseptor yang dapat
mendeteksi sesuatu, misalnya
pada bagian epidermis terdapat
merkel’s disc dapat mendeteksi
sentuhan orang yang kita tidak
kenal; meisner’s dapat
mendeteksi sentuhan orang
yang kita kenal.
Pada dermis terdapat reseptor ruffini’s yg mendeteksi rasa panas; reseptor end krause
yang mendeteksi rasa dingin serta paccini’s corpuscle yang mendeteksi tekanan atau
pijatan. Ada reseptor yag terdapat di seluruh bagian dari kulit tubuh, yaitu free nerve
ending yang mendeteksi rasa nyeri/sakit. Misalnya tertusuk jarum atau kena api maka
sekujur kulit ikut merasakan sakit.
Daftar Pustaka :
Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian (edisi revisi). Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.Baron, R.A & Byrne, D. (2004).Psikologi Sosial, Jilid 1 (terjemahan) (edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga.Ciccarelli, S.K & White, J.N (2009). Psychology(2nd ed.) New Jersey: Pearson International, Inc.Feist, G.J & Rosenberg, E.L (2010). Psychology. Making Connections. New York: The McGraw-Hill Companies.Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. (2008). Psikologi Perkembangan (terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Group.Passer, M.W & Smith, R.E. (2008). Psychology.The Science of Mind and Behavior. New York: The McGraw-Hill Companies.Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 10
Schafer, W. (2000). Stress Management For Wellness (4th ed.) Belmont, CA: Wadsworth Group/ Thomson Learning.Wade, C., Travis, C. (2008). Psikologi, Jilid 2 (terjemahan) (edisi kesembilan), Jakarta: Erlangga.Wothman, C., Loftus, E., Weaver, C. (1999). Psychology (5th ed.). New York: The McGraw-Hill Companies.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Lidianti M.Psi
PSIKOLOGI UMUM I 11