sistem bilangan
TRANSCRIPT
-
Sistem Bilangan
-
Sistem Bilangan
Format bilangan PLC / komputer
Tipe :
Desimal
Biner
Oktal
Heksadesimal
-
Biner
Bahasa biner merupakan bahasa mesin yang dimengerti
oleh komputer, bahasa biner berbasis angka dua (2).
Untuk memahami bahasa biner ini maka terlebih dahulu
kita harus mengetahui perpangkatan bilangan dua (2)
yang sudah tidak asing lagi. Jika kita ingin
menerjemahkan bahasa kita ke dalam bahasa mesin,
maka kita harus mengonversikannya menjadi bilangan-
bilangan biner.
Bilangan biner atau binary digit (bit) adalah bilangan
yang terdiri dari : 1 dan 0.
-
Biner
20 = 1 28 = 25621 = 2 29 = 51222 = 4 210 = 102423 = 8 211 = 204824 = 16 212 = 409625 = 32 Dst..
26 = 64
27 = 128
-
Biner
Sistem bilangan dasar sebuah komputer
Basis/radiks 2 :
0 : logik rendah (low L)
1 : logik tinggi (high H)
Level :
MSB(Most Significant Bit) : bit dengan nilai paling tinggi
LSB(Least Significant Bit) : bit dengan nilai paling rendah
Konversi ke desimal :
Mengalikan suku ke-N dengan 2N
Contoh :
11002 = (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 0 + 0
= 12
-
Biner
Konversi ke desimal :
-
Biner
Konversi ke desimal :
-
Biner ( Penjumlahan )
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan
dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati
adalah aturan pasangan digit biner berikut :
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 dengan menyimpan 1
-
Biner ( Penjumlahan )
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan
pada slide sebelumnya, kita dapat melakukan penjumlahan
biner seperti ditunjukkan di bawah ini :
01011011 --> bilangan biner untuk 91
01001110 --> bilangan biner untuk 78
------------+
10101001 --> Jumlah dari 91 + 78 = 169
-
Biner ( Pengurangan )
Bentuk Umum pengurangan sebagai berikut :
0 0 = 0
1 0 = 1
1 1 = 0
0 1 = 1 meminjam 1 dari digit disebelah kirinya
Contoh :
1111011 desimal 123
101001 desimal 41
---------- -
1010010 desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi konsep peminjaman.
-
Biner ( Pengurangan )
Perhatikan contoh berikut!
111101 desimal 61
10010 desimal 18
-------- -
101011 Hasil pengurangan akhir 43
-
Oktal
Basis/radiks 8 = 07
Konversi ke desimal :
Mengalikan suku ke-N dengan 8N
Contoh :
2768 = (2 x 82) + (7 x 81) + (6 x 80)
= 128 + 56 + 6
= 190
-
Oktal Pengurangan & Penjumlahan
A. Octal adalah bilangan berbasis delapan yang terdiri dari delapanangka yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7. Karena hanya memiliki delapanangka maka penjumlahan 7+1 = 10 (bukan 8 seperti halnyabilangan Decimal karena tidak mempunyai angka 8).
Ketika kita melakukan pengurangan secara berurutan (dimulaidari digit sebelah kanan) pada bilangan Decimal misalnya 25-7, akan terjadi borrow (pinjam 1 dari angka 2) karena 5 lebihkecil dari 7 sehingga angka 5 kini menjadi 15 yaitu dari 5+10karena nilai 1 pada bilangan Decimal adalah 10, demikian jugapada penjumlahan bilangan Decimal dimana carry 1 bernilai 10.
Jika borrow 1 terjadi pada pengurangan bilangan Octal, maka
angka 1 bernilai 8, demikian juga jika terjadi carry 1 pada
penjumlahan Octal akan bernilai 8.
-
Oktal ( Penjumlahan )
Jumlahkan secara berurutan mulai dari digit sebelahkanan. Untuk dua bilangan yang dijumlahkan, jikahasil penjumlahan lebih dari 7 maka akanterjadi carry 1 yang akan ikut dijumlahkan dengandigit di sebelah kirinya, kemudian hasil penjumlahandikurangi 8 yang akan disimpan sebagai hasilpenjumlahan Octal. Perhatikan contoh di bawah!Langkah-langkah penyelesaian:
a. 100(8) + 200 (8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesaian:Jumlahkan secara berurutan mulai dari digit
paling kanan.
0 + 0 = 0
0 + 0 = 0
1 + 2 = 3
Jadi 100(8) + 200(8) = 300(8)
-
Oktal ( Penjumlahan )
1. 7 + 5 = 12, karena lebih dari 7 maka terjadi carry 1 dan hasil penjumlahanOctal adalah 4 (dari 12 - 8 = 4)
2. 1 + 6 + 6 = 13, karena lebih dari 7 maka terjadi carry 1 dan hasilpenjumlahan Octal adalah 5 (dari 13 - 8 = 5)
3. 1 + 4 + 2 = 7, angka ini akan langsung ditempatkan sebagai hasilpenjumlahan Octal karena tidak lebih dari 7 (tidak ada carry).
4. 4 + 7 = 11, karena lebih dari 7 maka terjadi carry 1 dan hasil penjumlahanOctal adalah 3 dari (11 - 8 = 3)
5. 1 = carry dari penjumlahan terakhir yang akan langsung ditempatkansebagai hasil penjumlahan Octal
Hasil akhir adalah, jadi 4467(8) + 7265(8) = 13754(8)
b. 4467(8) + 7265(8) = ...........(8)
Langkah-langkah penyelesaian:4467
7265
------(+)
-
Oktal ( Pengurangan )
Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit
sebelah kanan. Jika bilangan yang dikurangi lebih besar, maha
hasilnya akan langsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan
Octal, tetapi jika bilangan yang dikurangi lebih kecil, maka
akan terjadi borrow(pinjam) 1 dari digit di sebelah kirinya.
Pada bilangan Decimal, angka satu yang dipinjam bernilai 10
sedangkan pada bilangan Octal angka 1 ini bernilai 8.
Perhatikan contoh di bawah!
a. 7654(8) - 4321(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesaian:7654
4321
----- (-)
Jadi 7654(8) - 4321(8) = 3333(8)
-
Oktal ( Pengurangan )b. 5432(8) - 1456(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesaian
2 - 6 = 4, karena 2 lebih kecil dari 6 maka terjadi borrow 1 sehingga menjadi 10 (dari 8+2) dan 10-6 = 4
2 - 5 = 5, angka 3 menjadi 2 karena sudah dipinjamsebelumnya. 5 adalah hasil dari (8+2)-5
3 - 4 = 7, angka 4 menjadi 3 karena sudah dipinjamsebelumnya. 7 adalah hasil dari (8+3)-4
4 - 1 = 3, angka 5 menjadi 4 karena sudah dipinjamsebelumnya. Karena 4 lebih besar dari 3 maka 3 akanlangsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal.
Hasil akhir adalah 5432(8) - 1456(8) = 3754(8)
-
Desimal
Bilangan sehari-hari
Basis/radiks 10 = 09
-
Heksadesimal
Paling banyak dipergunakan dalampemrograman
Basis/radiks 16 = 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Konversi ke desimal : Mengalikan suku ke-N dengan 16N
Contoh :
3116 = (3 x 161) + (1 x 160)
= 48 + 1
= 49
-
Heksadesimal ( Penjumlahan )
Jumlahkan secara berurutan mulai dari digit paling
kanan. Untuk dua bilangan yang dijumlahkan, jika hasil
penjumlahan lebih dari 15 akan terjadi carry 1, kemudian
hasil penjumlahan dikurangi 16 yang akan disimpan
sebagai hasil penjumlahan Hexadecimal. Perhatikan
contoh di bawah!
A. 153(16) + 234(16) = .......... (16)
Langkah-langkah penyelesaian:
153
234
---- (+)Karena tidak terdapat carry, maka 153(16) + 234(16) = 387(16)
-
Heksadesimal ( Penjumlahan )
B. 1A7(16) + D89(16) = .......... (16)Langkah-langkah penyelesaian:1A7D89---- (+)
1. 7 + 9 = 16, karena lebih dari 15, maka terjadi carry 1 dan hasil
penjumlahan adalah 0yaitu dari 16-16.
2. 1 + A + 8, angka 1 adalah carry dari penjumlahan sebelumnya.
A=10 pada bilanganDecimal, jadi 1 + A + 8 = 1 + 10 + 8 = 19, hasil
penjumlahan adalah 3 yaitu dari 19-16 dan carry 1.
3. 1 + 1 + D = 1 + 1 + 13 = 15, hasil penjumlahan adalah F karena 15
= F pada bilangan Hexadecimal.
Hasil penjumlahan adalah 1A7(16) + D89(16) = F30(16)
-
Heksadesimal ( Pengurangan )
Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digitpaling kanan. Jika bilangan yang dikurangi lebih kecildari pengurang, maka akan terjadi borrow 1 (pinjam 1 kebilangan di sebelah kirinya). Borrow 1 ini bernilai16. Perhatikan contoh di bawah!
A. FBC(16) - 321(16) = ..........(16)
Langkah-langkah penyelesaian:FBC3 2 1----- (-)
Hasil pengurangan Hexadecimal adalah; jadi FBC(16) -
321(16) = C9B(16)
-
Heksadesimal ( Pengurangan )B. F30(16) - D89(16) = .......... (16)
Langkah-langkah penyelesaian:F30D89----- (-)
1. 0 - 9, karena 0 lebih kecil dari 9, maka terjadi borrow 1 yang bernilai 16sehingga angka 0 kini menjadi 16 yaitu dari 0 + 16. Hasilpengurangan Hexadecimal adalah 16 - 9 = 7.
2. 2 - 8, karena sebelumnya terjadi borrow 1, maka angka 3 dikurangi 1menjadi 2. Karena 2 lebih kecil dari 8, maka terjadi borrow lagi padabilangan F sehingga angka 2 menjadi 18 yaitu dari 2 + 16. Hasilpengurangan Hexadecimal adalah 18 - 8 = 10 atau A.
3. E - D = 14 - 13 = 1, E adalah dari F yang telah dikurangi 1 karena terjadiborrow sebelumnya.
Hasil pengurangan Hexadecimal adalah F30(16) - D89(16) = 1A7(16)
-
Konversi Desimal ke Radiks r
Aturan umum :
Gunakan pembagian dengan radiks r
secara suksesif (berulang) sampai
dengan hasil pembagian = 0
Sisa pembagian merupakan hasil
konversi mulai dari LSB sampai dengan
MSB
-
0hex = 0dec = 0oct 0 0 0 0
1hex = 1dec = 1oct 0 0 0 1
2hex = 2dec = 2oct 0 0 1 0
3hex = 3dec = 3oct 0 0 1 1
4hex = 4dec = 4oct 0 1 0 0
5hex = 5dec = 5oct 0 1 0 1
6hex = 6dec = 6oct 0 1 1 0
7hex = 7dec = 7oct 0 1 1 1
8hex = 8dec = 10oct 1 0 0 0
9hex = 9dec = 11oct 1 0 0 1
Ahex = 10dec = 12oct 1 0 1 0
Bhex = 11dec = 13oct 1 0 1 1
Chex = 12dec = 14oct 1 1 0 0
Dhex = 13dec = 15oct 1 1 0 1
Ehex = 14dec = 16oct 1 1 1 0
Fhex = 15dec = 17oct 1 1 1 1
-
Konversi Desimal ke Radiks r
-
Konversi 17910 ke biner:
179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
/ 2 = 44 sisa 1
/ 2 = 22 sisa 0
/ 2 = 11 sisa 0
/ 2 = 5 sisa 1
/ 2 = 2 sisa 1
/ 2 = 1 sisa 0
/ 2 = 0 sisa 1 (MSB)
17910 = 101100112
-
Contoh: Konversi 17910 ke oktal:
179 / 8 = 22 sisa 3 (LSB)
/ 8 = 2 sisa 6
/ 8 = 0 sisa 2 (MSB)
17910 = 2638
Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal:
179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB)
/ 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB
17910 = B316
-
Konversi Biner ke Oktal
Aturan umum :
Kelompokkan 3 digit bilangan biner mulaidari LSB sampai dengan MSB
Contoh :
Konversikan 101100112 ke bilangan oktal
Jawab : 10 110 011
2 6 3
Jadi 101100112 = 2638
-
Konversi Biner ke
Heksadesimal
Aturan umum :
Kelompokkan 4 digit bilangan biner mulai dari LSB sampai dengan MSB
Contoh :
Konversikan 101100112 ke bilangan heksadesimal
Jawab : 1011 0011
B 3
Jadi 101100112 = B316
-
Konversi Oktal ke Biner
Aturan umum : Terjemahkan tiap digit oktal ke 3 digit biner
Contoh :
Konversikan 2638 ke bilangan biner
Jawab : 2 6 3
010 110 011
Jadi 2638 = 0101100112 Karena 0 didepan tidak
ada artinya kita bisa menuliskan 101100112
-
BCD ( Binary Coded Decimal )
BCD menggunakan 4 bit biner ( nible ) untuk masing masing digitnya
Hal ini berarti 1 byte ( 8 bit ) dapat merepresentasikan angka dari
00 sampai dengan 99 sedangkan dalam binernya dapat
menyimpan angka dari 0 sampai dengan 255
-
Konversi Heksadesimal ke Biner
Aturan umum : Terjemahkan tiap digit heksadesimal ke 4 digit biner
Contoh :Konversikan 26316 ke bilangan binerJawab : 2 6 3
0010 0110 0011Jadi 26316 = 0010011000112 Karena 0 didepantidak ada artinya kita bisa menuliskan10011000112
-
Konversi Heksadesimal ke Desimal
-
Konversi Desimal ke Heksadesimal
-
KOMPLEMEN 1 dan KOMPLEMEN 2
Komplemen 1 bilangan biner
Sebenarnya Komplemen
0 1
1 0
Contoh :
Hitung komplemen 1 dari :
a. (11001)2 (110)2b. (1000110)2 (111001)2c. (11101100)2 (10011)2
Komplemen 2 bilangan biner
Komplemen 2 bilangan biner diperoleh dari
komplemen 1 ditambah dengan 1.
Contoh :
Hitung komplemen 2 dari (10101)2 !
Pertama, hitung komplemen 1 dari (10101)2Hasil komplemen 1 : (01010)2
Kedua, hasil komplemen 1 ditambah dengan 1
Hasil komplemen 2 : (01010)2 + (1)2: (1011)2
Hitung komplemen 2 dari :
a. (11001)2 (111)2b. (1000110)2 (111010)2c. (11101100)2 (10100)2
-
Untuk mendapatkan komplemen 1 dari bilangan heksadesimal,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Ubah heksadesimal biner2. Tentukan komplemen 1 dari biner tsb
3. Ubah komplemen 1 dalam bentuk biner heksadesimal
Contoh :
Hitung komplemen 1 dari (58B)16 !
1. Heksa biner
(58B)16 = (010110001011)2
2. Tentukan komplemen 1
(010110001011)2 (101001110100)2
3. Ubah komplemen 1 biner heksa
(101001110100)2 = (A74)16
Komplemen 2 heksadesimal
Komplemen 2 heksadesimal diperoleh
dari penjumlahan komplemen 1
heksadesimal dengan 1.
Contoh :
Hitung komplemen 2 dari (58B)16 !
Komplemen 1 dari (58B)16 = (A74)16
Komplemen 2 dari (58B)16 = (A74)16 + (1)16= (A75)16
Komplemen 1 dan 2 heksadesimal
-
Selain menggunakan cara sebelumnya,
komplemen 1 bilangan heksadesimal dapat
juga diperoleh dari tabel berikut.
Angka Komplemen 1
0 F
1 E
2 D
3 C
4 B
5 A
6 9
7 8
8 7
9 6
A 5
B 4
C 3
D 2
E 1
F 0
MENGHITUNG KOMPLEMEN
DARI TABEL
Untuk komplemen 2 tetap diperoleh dengan
menambahkan komplemen 1 dengan angka 1
Contoh :
Hitung komplemen 1 dan 2 dari (7BA)16 !
Komplemen 1-nya = (845)16
Komplemen 2-nya = (846)16
-
Bilangan Bertanda dan Tidak
Bilangan bertanda (signed number) :
Memiliki arti plus (+) dan minus (-)
Menggunakan seluruh digit angka yang tersedia untuk merepresentasikan angka positif dan negatif
Indikator dari Sign Flag(SF) :
SF = 0 : bilangan positif
SF = 1 : bilangan negatif
Bilangan tidak bertanda (unsigned number) :
Tidak mengenal minus (-)
Menggunakan seluruh digit angka yang tersedia untuk merepresentasikan angka positif saja
-
Tidak Bertanda Bertanda Biner
+3 +3 0000 0011
+2 +2 0000 0010
+1 +1 0000 0001
0 0 0000 0000
+255 -1 1111 1111
+254 -2 1111 1101
+253 -3 1111 1100
-
Konversi Signed Number ke
Biner Aturan umum :
Konversi nilai absolut bilangannya ke biner yang diorganisasikan sebagai byte, word, ataupun double word
Komplemenkan hasilnya
Tambahkan LSB dengan 1
Contoh :
Konversikan -21 ke biner
Jawab :
Absolut -21 = 21 = 000101012Komplemen 000101012 = 111010102Tambahkan LSB dengan 1 = 000000012Hasil = 111010112Jadi -21 = 111010112
-
Cara cepat : Representasi Signed Number = maksimal cacahan +
Signed Number
Contoh :
Konversikan -21 ke biner
Jawab :
8bit biner(byte) dengan maksimal cacahan
256 (28) muat untuk merepresentasikan -21,
maka
Representasinya = 256 + (-21)
= 235
= 111010112Jadi -21 = 111010112
-
Floating Point Number
Angka pecahan => desimal mudah tapi binari
memerlukan interpretasi berbeda
Semua sistem bilangan menggunakan sistem Fixed
Point Numbers untuk merepresentasikan angka pecahan
Contoh :
15.3
1110.0011
DE.2A
Keuntungan : mudah dalam kalkulasi
Kerugian : bentuk terlalu panjang untuk representasi
angka yang amat besar atau angka yang amat kecil
-
Metode = notasi ilmiah (scientific notation)
Contoh :
0.000 000 000 000 023 = 2.3 x 10-14
0.0000 0111 0010 = 110010 x 2-12
Floating point = bilangan dalam bentuk
a x re
a = mantisa
r = radiks
e = eksponen atau pangkat
Kalkulasi menggunakan FP, maka bilangan perlu dinormalisasikan dalam bentuk
0.1 x re
Untuk bilangan bertanda, maka perlu ditambahkan sign bit :
1 = bilangan negatif
0 = bilangan positif
Operasi FP harus menyamakan dulu eksponennya
-
Organisasi Data
Merupakan cara untuk merepresentasikan bit data
menjadi beberapa pengelompokan
Tipe :
Bit = 1 bit
Nibble = 4 bit
Byte = 8 bit
Word = 16 bit
Double word = 32 bit
-
Bit
"Unit" paling kecil dari data pada komputer biner adalah satu bit tunggal.
Satu bit tunggal mampu merepresentasikan hanya dua nilai yang berbeda (secara tipikal nol atau satu)
Anda bisa merepresentasikan dua item data apapun yang berbeda dengan satu bit tunggal. Contoh meliputi nol atau satu, benar atau salah, on atau off, pria atau wanita. Anda tidak dibatasi untuk merepresentasikan jenis data biner (yaitu, objek yang hanya mempunyai dua nilai yang berbeda).
-
Nibble
nibble adalah satu koleksi empat bit. Ia bukan merupakan jenis data yang menarik kecuali dua item: bilangan BCD (binary coded decimal) dan bilangan berbasis enambelas.
Ia menggunakan empat bit untuk merepresentasikan satu BCD tunggal atau digit hexadecimal. Dengan suatu nibble, kita bisa merepresentasikan sampai dengan 16 nilai berbeda.
Dalam kasus bilangan berbasis enambelas, nilai dapat berupa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F direpresentasikan dengan empat bit. BCD menggunakan sepuluh angka berbeda (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
-
Byte
Struktur data terpenting yang digunakan oleh mikroprosesor 80x86 adalah byte. Sebuah byte terdiri dari delapan bit dan adalah datum addressable paling kecil (data item) pada mikroprosesor 80x86.
Memori Utama dan alamat I/O pada 80x86 adalah semua alamat byte. Artinya bahwa item paling kecil yang mungkin diakses secara individu oleh satu program 80x86 adalah nilai delapan-bit.
Bit dalam satu byte secara normal dinomori dari nol sampai tujuh menggunakan konvensi di dalam gambar 1.1.
Bit 0 adalah urutan bit terendah atau bit paling tidak berarti (kurang signifikan), bit 7 adalah urutan bit paling berarti (signifikan) dari byte. Kita akan mengacu pada penomoran semua bit lain.
-
Gambar 1.1: Penomoran Bit dalam satu Byte
Perhatikan bahwa satu byte juga berisi persis
dua nibble (lihat gambar 1.2).
Gambar 1.2: Dua Nibbles dalam satu Byte
-
Word
Sebuah word adalah kelompok 16 bit. Kita akan
menomori bit dalam word mulai dari nol sampai
dengan lima belas. Penomoran bit muncul di
gambar 1.3.
Gambar 1.3: Nomor Bit dalam Word
Seperti byte, bit 0 adalah urutan bit terendah dan
bit 15 adalah urutan bit tertinggi.
-
Perhatikan bahwa satu word berisi persis dua
byte. Bit 0 sampai 7 membentuk urutan byte
terendah, bit 8 hingga 15 membentuk urutan
byte tertinggi (lihat gambar 1.4).
Gambar 1.4: Dua Bytes dalam Word
Secara alami, satu word mungkin saja dipecah
ke dalam empat nibble seperti diperlihatkan di
dalam gambar 1.5.
-
Gambar 1.5: Nibble dalam Sebuah Word
Nibble nol adalah nibble urutan terendah dalam word dan
nibble tiga adalah nible urutan tertinggi dari word. Dua nibble
lain adalah nibble satu atau nibble dua.
Dengan 16 bit, bisa direpresentasikan 216 (65,536) nilai
yang berbeda. Ini bisa menjadi nilai dalam jangkauan
0..65,535 (atau, sebagai kasus biasanya, -
32,768..+32,767) atau jenis data lain apapun tanpa lebih
dari 65,536 nilai.
-
Double Word
Merupakan kelompok 32 bit dengan penomoran bit dari
0 31
1 double word = 2 word = 4 byte = 8 nibble = 32 bit
Cacahan maksimal = 232 = 4294967296 (biasa disebut
sebagai 4Gbyte)
-
Perkalian
Prosedur sama
dengan perkalian
desimal
Contoh : 9 x 11
1 0 0 1 9
1 0 1 1 11
1 0 0 1
1 0 0 1
0 0 0 0
1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 1 99
-
Pembagian
Prosedur sama dengan pembagian desimal
biasa
-
Data Dalam PLC
Menggunakan 16bit / word :
0 - +65535 : UINT
-32768 - +32767 : INT
-128 - +127 : SINT
0 - +255 : USINT
-231 - +231-1 : DINT
0 - +231-1 : UDINT
-263 - +263-1 : LINT
0 - +263-1 : ULINT
-
16bit pecahan dengan eksponen = REAL
32bit pecahan dengan eksponen = LREAL
Binari 1/0 = BOOL
Durasi Timer :
Standar : IEC(International Electrotechnical Commission)
d = hari, h = jam, m = menit, s = detik, ms = milidetik
Contoh :
T#12d2h5s3ms atau TIME#12d2h5s