sistem bilangan
DESCRIPTION
isinya mengenai sistem bilangan. Download filenya di http://www.ziddu.com/download/10560176/SistemBilangan.doc.htmlTRANSCRIPT
Sistem Bilangan
i.1 Kimpunan Bilangan
Bilangan yang digunakan untuk matematika seperti terlihat dalam diagram ini :
Keterangan :
Berdasarkan prinsip diagram venn, maka himpunan yang palng kecil daerah
cakupannya himpunan bilangan Asli (N) dan merupakan himpunan bagian dari
himpunan luarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa N merupakan himpunan bagian K.
Bagaimana menyatakan suatu bilangan asli juga merupakan suatu bilangan bilangan
kompleks.
Misalnya :
N 1,2,3,…
2 – 3i ; -3 +5i
R
58
327
Q = {|a,bI,b≠0}
¾; 1,23535 0,245
0,24342…; 3,14
0
C
…,-3,-2,-1Bilangan Bulat 1,2,…
K = {a +bi;a,b}
N : Himpunan Bilangan AsliI : Himpunan Bilangan Bulat : Himpunan Bilangan Real
C : Himpunan Bilangan CacahQ : Himpunan Bilangan RasionalK : Himpunan Bilangan Kompleks
101 adalah bilangan asli, maka
101 = 101 + 0i atau (101,0) sebagai bilangan kompleks.
1.2 Sifat – Sifat Bilangan Real
Untuk operasi penjumlahan (+) dan perkalian (*) pada himpunan bilangan real
berlaku sifat :
i). Sifat Tertutup
a,b maka a + b dan a*b
ii). Sifat Asosiatif
a,b,c maka a + (b + c) = (a + c) + b dan a*(b*c) = (a*b)*c
iii). Memuat unsure Identitas
a 0 a + 0 = 0 + a = a dan 1 a*1 = 1*a = 1,
0 disebut identitas penjumlahan dan 1 disebut identitas perkalian.
iv). Memuat Invers Setiap Unsurnya
a , a-1 a + a-1 = a-1 + a = 0 maka a-1 = -a dan a* a-1 = a-1 *a = 1,
maka a-1 =
v). Bersifat Komutatif
a,b maka a + b = b + a dan a*b = b*a
vi). Bersifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
a,b,c maka a*(b+c) = a*b + a*c ( distributif kiri ) dan
(b+c)*a = b*a + c*a ( distributif kanan )
vii). Tidak Memuat unsure pembagi Nol
Untuk a dan b bilangan real, jika a*b = 0, maka a = 0 atau b = 0.
Dalam kalkulus semesta pembicaraan bilangan yang digunakan himpunan bilangan
real. Himpunan bilangan real secara geometris dinyatakan sebagai himpunan titik –
titik pada suatu garis lurus dan disebut garis bilangan.
1.3 Urutan Pada Himpunan Bilangan Real
Urutan pada himpunan bilangan real dalam arti terdapat relasi yang dinyatakan
dengan lambing
ii. “ < “ dibaca kurang dari
iii. “ < “ dibaca kurang dari sama dengan
iv. “ > “ dibaca lebih dari
v. “ > “ dibaca lebih dari sama dengan
Ada beberapa definisi dan sifat relasi urutan yang digunakan dalam penyelesaian
problem pertaksamaan.
Definisi a,b
i) a < b jika dan hanya jika b – a positif
ii) a > b jika dan hanya jika a – b positif
iii) a < b jika dan hanya jika a < b atau a = b
iv) a > b jika dan hanya jika a > b atau a = b
Sifat – sifat
1) a > 0 jika dan hanya jika a positif
2) a < 0 jika dan hanya jika a negatif
3) jika a > 0 dan b > 0, maka a + b > 0 dan a*b > 0
4) a,b,c
0
4.1) jika a > b, maka a + c > b + c
4.2) jika a > b dan c > 0, maka a*c > b*c
4.3) jika a > b dan c < 0, maka a*c < b*c
4.4) jika a < b dan c > 0, maka a*c < b*c
4.5) jika a < b dan c < 0, maka a*c > b*c
4.6) jika a < b, maka a + b < b + c
5) a,b,c , jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d
1.4 Selang atau Interval
Ada beberapa cara menyatakan suatu himpunan bilangan, diantaranya dengan selang
atau interval. Suatu himpunan bilangan real {x | a < x < b} dapat dinyatakan dengan
suatu selang, yakni (a,b)
Jadi x | a < x < b} = (a,b)
Selang (a,b) disebut selang terbuka, sedangkan [a,b] disebut selang tertutup. Selang
terbuka dan tertutup secara geometris dapat dinyatakan dengan garis bilangan seperti
berikut ini :
( ) [ ]
Selang yang tidak tertutup bukan berarti selang terbuka dan selang yang tidak terbuka
bukan berarti selang tersebut tertutup.
Misalnya {x | c < x < d} = [c,d) selang ini tidak terbuka juga tidak tertutup.
Disamping itu ada selang yang tak hingga, misalnya
i. {x | a < x < }= [a, ) [
ii. {x | < x < b } = (-,b) )
1. 3x – 2 > 43x + (-2 + 2) > 4 + 23x + 0 > 63x > 6 atau x > 2HJ1 = (2, )
2. 3x – 2 < 103x < 12x < 4HJ2 = (-,4]
1.5 Pertaksamaan
Difinisi dan sifat – sifat urutan bilangan real digunakan dalam menyelesaikan suatu
pertaksamaan, yakni mencari himpunan jawab dari suatu pertaksamaan.
Contoh :
Carilah himpunan jawab dari 4 < 3x -2 < 10
Penyelesaian :
Cara 1
Pertaksamaan 4 < 3x -2 < 10 dipecah menjadi dua pertaksamaan yaitu
HJ = HJ1 HJ2 = (2, ) (-,4] = (2,4]
Cara 2
4 < 3x -2 < 10, semua ruas ditambah dengan 2
6 < 3x < 12, selanjutnya semua ruas dikali
2 < x < 4, jadi HJ = (2,4]
1.6 Nilai Mutlak
Konsep nilai mutlak dari himpunan bilangan real banyak digunakan dalam beberapa
definisi dalam kalkulus.
Definisi
x , nilai mutlak x yang dilambangkan dengan |x| didefinisikan dengan
|x| =
Misalnya : |5| = 5 dan |-3| = 3
Sifat – sifat : untuk a > 0
1. |x| < a jika dan hanya jika –a < x < a
2. |x| < a jika dan hanya jika –a < x < a
3. |x| > a jika dan hanya jika x > a atau x < -a
4. |x| > a jika dan hanya jika x > a atau x < -a
5. a,b jika dan hanya jika |a| < |b|, maka a2 < b2
6. a,b , maka
i) |a*b| = |a||b|
ii)
iii) |a + b| < |a| + |b|
iv) |a - b| < |a| - |b|
v) |a| - |b| < |a - b|
Contoh 1 :
Carilah himpunan jawab dari |2x – 5| < 3
Penyelesaian
|2x – 5| < 3
-3 < 2x -5 < 3
2 < 2x < 8
x, jika x > 0
-x, jika x < 0
1 < x < 4
HJ = (1,4)
Contoh 2 :
Carilah himpunan jawab dari
i.
HJi = (-3, + ]
ii.
Hjii = (-,-3) [ ,+)
Jadi HJ = HJi Hjii =
-3
- - - - - + + + + + + + + + - - - - - -
-3
- - - - - - + + + + + + + + + - - - - - - -