sistem angkutan umum

15
1. Suatu jalur bus rapit transit sepanjang 29 km memiliki kecepatan operasional Vo = 18 km/h; waktu berhenti di masing-masing terminal akhir Tt sedikitnya 6 menit headway 10 menit ? Diketahui: S= 29 km Cv = 85 SPS V o = 18 km/jam P max = 300 penumpang T t = 6 menit H = 10 menit Ditanya : a. Jumlah bus yang diperlukan (N) dan Cycle speed (Vc) dengan headway = 10 menit b. Kapasitas yang ditawarkan dan α max jika Cv = 85 sps dan P max = 300 penumpang/jam Jawab : a. Hitung Nilai Cycle Time : CT = 2(T o + t t ) T o = T 0 = 29 km 18km / jam = 1,6 jam = 96 menit = 2 (96 + 6) = 204 menit Menghitung Vc (Cycle Speed) V c = 60 x 2 L T = 60 x 2( 29 ) 204 V c = 17,5 km/ jam Dengan asumsi kendaraan yang beroperasi adalah single- vehicle operation dengan number vehicles per TU n = 1, maka N = N TU dengan rumus perhitungan Ct/h N TU = CT h 1

Upload: nita-setiawati

Post on 01-Oct-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1. Suatu jalur bus rapit transit sepanjang 29 km memiliki kecepatan operasional Vo = 18 km/h; waktu berhenti di masing-masing terminal akhir Tt sedikitnya 6 menit headway 10 menit ? Diketahui:S= 29 km Cv = 85 SPSVo = 18 km/jamP max = 300 penumpangTt = 6 menitH = 10 menit Ditanya :a. Jumlah bus yang diperlukan (N) dan Cycle speed (Vc) dengan headway = 10 menitb. Kapasitas yang ditawarkan dan max jika Cv = 85 sps dan P max = 300 penumpang/jam

Jawab :a. Hitung Nilai Cycle Time : CT= 2(To + tt) To= T0 = = 1,6 jam = 96 menit= 2 (96 + 6)= 204 menit

Menghitung Vc (Cycle Speed)Vc== Vc= 17,5 km/ jam

Dengan asumsi kendaraan yang beroperasi adalah single- vehicle operation dengan number vehicles per TU n = 1, maka N = NTU dengan rumus perhitungan Ct/h

NTU= = NTU= 20,4 TU (Transit Unit)

Jadi jumlah bus yang diperlukan adalah 20 unit dan Cycle speednya adalah sebesar 17, 05 km/jam untuk headway 10 menit

b. Menghitung F max (frekuensi)Fmax=

Fmax= 6 TU/ Jam

Menghitung C ( offered capacity) dengan asumsi n adalah single vehicle operation dengan n = 1 , sehingga c = F maxC= Cv . c (dimana c = n . Fmax)= 85 sps x 6 TU/jamC= 510 sps-TU/jam

Menghitung max (Load Factor )max= Pmax C= 300 prs/Jam 510 sps/Jam = 0,5882 = 58,82 %Jadi kapasitas yang ditawarkan adalah 510 sps/ jam dan load factor maksimal yang diperoleh jika kapasitas jalurnya 300 penumpang/ jam adalah 58,82 2. Jelaskan elemen-elemen yang menentukan kapasitas penumpang maksimum suatu jalur angkutan umum massal cepat. Jika jalur tersebut mulai mengalami kecepatan dan keterlambatan, jelaskan langkah langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi keterlambatan tersebut

Jawab :

Gambar 1 : Elemen line CapacityElemen kapasitas maksimum:1. Kapasitas Transit Unit Kapasitas kendaraanJumlah maksimum dari ruang penumpang pada kendaraan (Transit Unit)tergantung pada dimensi kendaraan dan tata letak kursi/rasio dan standar luas lantai minimum per orang Jumlah kendaraan per transit unitSemakin banyak armada maka semakin banyak penumpang yang dapat terangkut dalam satu jalur Load FactorLoad factor dapat mendekati 1 dalam pada kendaraan dalam kondisi rama i tapi nilai per jam rata-rata maksimum lebih rendah karena kondisi kapasitas biasanya berlangsung kurang dari satu jam2. Minimum HeadwayUntuk meminimumkan headway ada beberapa cara yang dapat dilakukan: Vehicle floor height and platform height (ketinggian lantai kendaraan dan ketinggian peron).Waktu untuk naik turun penumpang akan lebih cepat jika ketinggian kendaraan dan peron sama Number of boarding/alighting channelsJumlah pintu untuk naik turun = jumlah gerbong (vehicles) per unit kendaraan x jumlah pintu per gerbong Fare type and fare collectionTipe tarif dan pemungutan tarif dari pembayaran secara manual dengan uang tunai ketika berangkat beralih ke pembayaran lebih cepat dengan validasi dan pemprosesan secara elektronik sehingga tidak ada pemungutan tiket di peron atau dalam kendaraan sehingga dapat meminimumkan headway

Banyak faktor yang mempengaruhi kapasitas yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kapasitas yang diinginkan langkah langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi keterlambatan yaitu :1. Meningkatkan kapasitas transit unit lebih efektif karena akan meningkatkan kapasitas jalur. Kapasitas yang sangat tinggi dan efektif dan dicapai dengan menggunakan kereta yang panjang, mobil yang sangat besar, sisitem transit kereta api yang beroperasi hingga 10 mobil dengan panjang hampir 23 meter dan lebar 3, 20 m menyediakan sejauh kapasitas garis tertinggi dari semua moda2. Memperpendek headway dengan meminimalkan waktu melalui langkah-langkah seperti peningkatan jumlah pintu pada mobil, perbaikan platform, prosedur pengumpulan ongkos, pengawasan pintu dan pengiriman transit unit stasiun.3. Ketika kendaraan kecil seperti bus harus menyediakan kapasitas tinggi, peningkatan dapat dilakukan dengan menempatkan perhentian di sepanjang jalur dengan sistem operasi: Multiple stop for simultaneous stopping without overtaking (beberapa berhenti untuk berhenti secara simultan tanpa menyelip). Sistem operasi ini diterapkan pada bus dan trolley bus . bus berhenti secara bersaman di halte yang didesign agar dapat mengangkut penumpang dari 3 bus secara bersamaan sehingga akan meningkatkan kapasitas Leapfrogging, or mutual overtaking of vehicles that stand at stop (saling menyelip kendaraan yang berdiri di halte) pada sisitem operasi ini bus dapat menyalip bus untuk berhenti didepannya Expresses bus yaitu sistem operasi dimana bus dapat beroperasi lebih cepat dengan tidak berhenti pada beberapa halte Platooning or Convoy Operation of buses. Kendaraan dari jalur berbeda dikumpulkan dalam suatu jalur khusus ke dalam kelompok 2- 5 bus dan akan mengikuti satu sama lain .

3. Mengapa definisi tujuan dan kriteria evaluasi dinilai penting dalam perencanaan sistem, khususnya, dalam menentukan solusi suatu permasalahan terkait sistem angkutan umum

Jawab:

Gambar 2: Tahapan perencanaan transportasiPada bagan diatas adalah tahapan perencanaan transportasi kota di masa depan dimana kita dapat menentukan dengan baik bagaimana sistem angkutan umum yang akan dikembangkan atau di perbaiki terkait dengan visi dan misi kota dimasa depan. Jika visi tersebut sudah terumuskan dengan baik maka kita mengetahui bagaimana angkutan umum itu dapat mendukung perkembangan kota itu sendiri kemudian melihat sejauh mana sistem angkutan umum yang sudah ada apakah sudah cukup atau belum jika sudah cukup maka akan dilakukan perencanaan jangka pendek dimana perencanaan jangka pendek tersebut sifatnya adalah sebagai perbaikan akan tetapi jika masih belum cukup maka pengembangan angkutan umum akan lebih komprehensive lagi dimana akan kita akan dihadapkan pada bagaimana memilih atau mempersiapkan jaringan sistem angkutan umum yang efisien yang terdiri dari moda- moda angkutan umum yang tepat sesuai dengan karakteristik elemen dari jaringan itu kemudian dari berbagai alternatif yg dihasilkan dilakukan evaluasi dari evaluasi tersebut kita dapat membuat suatu rancangan atau design sistem angkutan umum yang paling efektif dan efisien untuk mencapai visi dan misi kota tersebut. Sehingga dapat disimpulkan dalam memecahkan suatu persoalan sistem angkutan umum sangat penting dilakukan evaluasi terhadap alternatif solusi yang ditawarkan dikaitkan dengan visi dan misi kota tersebut

4. Gambar, jelaskan dan analisis geometri suatu sistem angkutan umum di kota atau wilayah yang anda ketahui. Perlu diperhatikan bahwa anda harus fokus pada aspek geometri suatu jaringan, keterkaitan antar jalur, titik-titik transfer, cakupan wilayah layanan, dll. Bukan menjelaskan tentang kondisi stasiun, jenis kendaraan, ataupun elemen sistem lain yang tidak terkait langsung dengan geometri suatu jalur atau jaringan sistem angkutan umum.Jawab :Menurut Vuchic ( 2005) bentuk geometri jalur angkutan umum yaitu:a. Radial yaitu jalur yang menghubungkan antara pusat kota dan daerah pinggiran kota (suburb)b. Diametrical merupakan jalur yang menghubungkan anatara daerah pinggiran dengan daerah pinggiran lainnya yang terdiri dari : Diametrik dengan percabangan yaitu jalur diametrik dengan titik asal berupa cabang ke titik tujuan yang berupa percabangan karena tujuannya berbeda-beda Diametrik dengan putaran yaitu jalur diametrik yang tidak ada percabagan dari titik asal hingga titik tujuan kembali lagi ke titik asal berupa garis lurusc. Tangential yaitu jalur yang memiliki rute dengan memperhatikan struktur pusat kota, kebanyakan pada kota yang mimiiliki pola jaringan jalan gridd. Circle or way yaitu jalur yang menghubungkan antar titik di dalam pusat kota dengan pola melingkar.

Untuk mementukan bentuk geometri perlu menganalisis dengan memperhatikan beberapa aspek berikut:a. Spacing of pararel line yaitu jalur pararel yang dilayani oleh suatu koridor tergantung pada jarak akses penumpang untuk berjalan kaki dan frekuensi layananannya. Populasi tersebar dan pengguna angkutan umum tidak tergantung pada posisi jalur, posisis jalur juga dpat meminimalkan total jarak akses.b. Line leghts yaitu panjang jalur tergantung pada ukuran perkotaan dan tipe jalur, jalur bisa panjang ataupun pendek.c. Line alignments yaitu benuk jalur dapat menentukan kecepatan dan meminimalkan delay . Hal ini tergantung pada jumlah dan distribusi penumpang sepanjang jalur dan panjang perjalanannya. Analisis ini dapat mengetahui cakupan wilayah yang dilayannyad. Independent Versus Integrated Lines yaitu merupakan dua tipe dasar jalur angkutan umum . Jalur Independen memiliki bentuk jalur sendiri tanpa tumpang tinding dengan jalur lain sedangkan jalur Integrated adalah jalur yang memiliki percabangan, pertemuan , persimpangan dan biasanya tumpang tindih jalur satu dengan yang lain pada suatu line alignment . hal ini berpengaruh pada titik transper bagi pengguna angkutan umum.

Berikut adalah contoh analaisis geometri jalur angkutan umum pada KRL JABODETABEK

Gambar 3. Peta Rute KRL JABODETABEKKoridorRute

Koridor 1Bogor/Depok-Manggarai-Jakarta Kota (PP)

Koridor 2Bogor/Depok-Tanah Abang-Pasar senen- Jatinegara(PP)

Koridor 3Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Jakarta kota (PP)

Koridor 4Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (PP)

Koridor 5Tanggerang-Duri (PP)

Koridor 6Tanjung Priuk Jakarta Kota (PP)

Tabel 1 : Koridor KRL JABODETABEKDimana dari peta kita dpat melihat bahwa pola geometri yang digunakan adalah radial dan diametrical with loop yaitu jalur diametrical yang tidak ada percabangan dari titik aasal hingga titik tujuan kembali lagi ketitik asal berupa garis lurus yang menghubungkan pusat kota dengan daerah pinggiran kota. Circumferential lines merupakan gabungan dari radial dan diametrical line dimana menciptakan integrasi. Daari gambar terlihat terdapat 6 stasiun Kampung Bandan, Duri, Tanah Abang, Maggarai dan Jati negara dan Jakarta Kota dimana penumpang dapat melakukan transit atau pindah jalur pada stasiun tersebut.

5. Jelaskan tujuan-tujuan utama yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi stasiun kereta. Jelaskan pula tiga pihak utama yang memiliki kepentingan terhadap tercapainya tujuan-tujuan tersebut.Jawab :Tujuan perencanaan lokasi stasiun:a. Melayani pusat utama, beberapa titik aktivitas dan transfer dengan jalur lainLokasi stasiun harusdapat melayani pusat kegiatan yang ada pada suatu daerah seperti pusat kota, pusat pertokoan, transfer antar jaringan kereta dan kawasan pinggiran ,dan lain-lainb. Mencapai minimum wktu travel penumpangLokasi stasiun harus dapat meminimalkan waktu perjalanan penumpang, melihat waktu perjalanan penumpang kepadatan stasiun harus berdasarkan nilai optimum dari trade off antara dua elemen waktu perjalanan yaitu akses dan waktu perjalanan pada jalur yang paling tepat adalah dengan meilbatkan dua trade off yang berbeda yaitu: Cakupan layanan dengan kecepatan pengoperasian Terkait dengan jenis penumpang baik penumpang yang asal dan tujuannya pada jaringan itu maupun penumpang yang hanya lewat pada jaringan ituyang memilih tidak berhenti pada perhentian tertentu yang akan menyebabkan mereka kehilangan waktu sehingga perlu di perhatikan jumlah da jarak stasiun yang akan dilewatinya agar penumpang tidak harus berhenti di setiap stasiun.

c. Menyediakan are pelayanan yang maksimalMemaksimalkan area layanan stasiun merupakan tujuan yang penting karena penggunaan sistem sangat tergantung dari kemampuan penumpang mengakses stasiun. Semakin luas area layanan stasiun maka semakin banyak penumpang yang naik sehingga akan meningkatkan pendapatan.

d. Menarik jumlah penumpang maksimumLokasi penumpang harus dapat menarik jumlah penumpang secara maksimal. Elemen dasar ketertarikan penumpang adalah kecepatan operasi pada jaringan metro. Kecepatan operasi jaringan kereta dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kompetisi layanan dengan moda lainnya. Secara alami , desain yang meminimumkan waktu perjalanan akan menarik penumpange. Mencapai biaya (investment +operating)minimalLokasi stasiun hendaknya dapat membuat pembiayaan dari pengoperasian kereta menjadi lebih murah. Lokasi yang mengharuskan kereta berhenti pada stasiun yag berdekatan akan menyebabkan kecepatan menurun dan akan meningkatkan besarnya pengeluaran pada sistem operasi f. Memenuhi persyaratan lainnyaLokasi stasiun yang dibangun harus disesuaikan dengan aspek-aspek lain seperti aspek perpindahan moda, rencana pembangunan suatu kota dilihat pada tata guna lahannya, kebutuhan masyarakat dan aspek perekonomian di daerah tersebut.Dari berbagai tujuan diatas dapat dipilih lokasi yang dapat mengakomodir keuntungan yang diperoleh dan meminimalkan kerugian yang terjadi sebagai dampak dari lokasi stasiun.

Terdapat 3 (tiga)pihak utama yang memiliki kepentingan untuk tercapainya tujuan-tujuan tersebut yaitu :a. PenumpangMerupakan pihak yang memanfaatkan layananan operasi kereta, dimana penumpang akan merasakan dampak terkait dengan penerapan tujuan tujuan tersebut. Apakah pelayanannya sudah tercukupi dengan nyaman. Belum tercapainya tujuan akan mengakibakan penurunan penumpang

b. OperatorOperator sebagai pihak yang mennetukan kebijakan terkait sistem operasi kereta apii untuk mmenuhi tujuan tujuan yang perlu dicapai dalam memilih lokasi stasiun yang akan mempengaruhi pola pengoperasian kereta terkait dengan keberlangsungan usaha dan aspek perekonomianc. KomunitasKomunitas merupakan bagian dari masyarakat yang tidak menggunakan pelayanan kereta akan tetapi terkena dampak dari perubahan kebijakan terkait pemenuhan tujuan-tujuan tersebut misalnya kemacetan yang ditimbulkan karena pembangunan stasiun baru

6. Berikan pendapat/pandangan Anda mengenai pernyataan berikut : Angkutan umum seharusnya gratis Tarif angkutan umum seharusnya menutup seluruh biaya operasional angkutan umum

Jawab: Tarif adalah suatu biaya yang dikeluarkan setiap kali bepergian menggunakan angkutan umum. Tarif juga merupakan bagian dari kinerja finansial sistem angkutan umum itu sendiri yang diperoleh melalui pendapatan dan pelayanan angkutan umum.Tingkatan tarif terbagi menjadi 5 (lima) yaitu :a. Zero fare (Free Transit) yaittu tarif gratis dalam pelayanan angkutan umumb. Low Fares ; tarif rendah dengan kerugian yang sangat kecil terhadap penumpang dan meningkatkan pendapatanc. Moderat Fares yaitu erjadi penurunan jumlah penumpang dengan adanya kenaikan tarif mulai dari sangat rendah hingga moderat namun pendapatan meningkat secara linear.d. High fares yaitu dari segi jumlah penumpang maupun tingkat pendapatan menurun seiring dengan adanya kenaikan tarif;e. Maximum Fare adalah titik pendapatan maksimum, dimana kenaikan tarif akan menyebabkan penumpang mendapatkan tingkat pelayanan yang lebih rendah dan total pendapatan yang akan benar-benar turun

Menurut saya tarif gratis hanya dapat digunakan pada saat tertentu saja yang digunakan untuk menarik penumpang menggunakan angkutan umum yang akan diperasikan untuk mengetahui kelayakan pengoperasian penggunaan angkutan umum , dengan metode ini akan membuat masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum kemudian mereka akan merasakan kenyamanan angkutan umum yang dinaikinya sehingga setelah diberlakukannya tarif normal masyarakat akan tetap menggunakan angkutan umum tersebut. Selain itu menurut saya angkutan umum dapat digratiskan untuk memfasilitasi anak-anak dan orang tua .Jika penggunaan angkutan umum diterapkan kebijakan penggratisan tarif maka pemerintah harus memberikan subsidi untuk kegiatan operational sehingga karena tidak adanya keuntungan yang diperoleh maka operator angkutan umum akan lebih memfokuskan pada pemenuhan biaya operasi dibandingkan dengan kualitas pelayanan yang diberikan kepada penumpang

Tarif angkutan umum seharusnya dapat menutupi seluruh biaya operasi hal ini tegantung bagaimana pemberlakuan tarif tersebut dilihat dari elastisitas permintaan terkait kualitas layanan dan tarif moda transportasi lain, pemerataan kualitas pelayanan bagi semua kategori dan kemampuan penumpang untuk membayar. Menurut saya penerapan tarif angkutan dapat menutupi seluruh biaya operasi dapat dilakukan dengan penggunaan tarif moderat fare dimana kenaikan tarif dimulai dari sangat rendah walaupun akan mengurangi jumlah penumpang dengan peningkatan kualitas layanan maka penumpang akan tetap menggunakan moda angkutan tersebut dan keuntungan pun akan diperoleh.

7. Jelaskan dan gambarkan bentuk organisasi sistem angkutan umum yang Anda ketahui dengan menggunakan tiga level aktif : level strategis, taktis, dan operasional.Jawab :

Strategic(Kemenhub)

Tactical(UPTB)

Operational(Operator )

Gambar 4 : Struktur Organisasi Bus TransJakarta

Level SrategicYang berada padalevel strategic dari struktur organisasi angkutan umum Transjakarta adalah Kementrian Perhubungan atau Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang mengatur kebijakan dan mengawasi sistem angkutan umum

Level TacticalPada level tactikel pada bagan organisasi Transjakarta yaitu Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB) yaitu pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan layanan umum (BLU) Transjakarta.UPTB memiliki kewenangan atas operasional seluruh koridor dan area kerja transjakrta serta melakukan pengawasan dan koordinasi dengan operator koridor, penyedia armada bus, pengelola pool SPBG,.

Level OperationalLevel operasional adalah operator yang mengoperasikan Transjakarta yang terdiri dari beberapa operator yaitu:a. Operator koridor dan armada Bus yang dalam penyelnggaraannya didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor . Operator tersebut adalah PT. Jakarta Exspress Trans (JET) (Sudah tidak beroperasi sejak 10 juni 2013) PT. Trans Batavia (TB) melayani koridor 2 dan koridor 3 PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) melayani koridor 4 dan koridor 6 PT. Primajasa Perdanaraya Utama (PP) melayani koridor 4 dan 8 PT. Jakarta Mega Trans (JMT) melayani koridor 4 dan koridor 5 PT. Eka Sari Lorena (LRN) melayani koridor 5 dan koridor 7 PT. Bianglala Metropolitan (BMP) melayani koridor 9,10 dan 12 PT Trans Mayapada Busway (TMB) melayani koridor 9 dan 10 Perum Damri (DMR) melayani korodor 1, 8 dan 11 UPTB Transjakarta (TJ)

b. Operator APTB dalam penyelenggaraannya Transjakarta didukung beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap rute APTB. Operator tersebut adalah

PT Bianglala Metropolitan (BMP) melayani APTB Ciputat kota PO.Sinar Jaya melayani APTB Bogor-Rawamangun,APTB Bogor-Blok M, APTB Bogor-Tanah Abang, APTB Bogor-Grogol PT. Mayasari Bakti (MB) melayani APTB Bekasi-Tanah Abang, APTB Cibinong-Grogol2, APTB Cileungsi-Blok M, APTB Tanggerang-Pulo Gadung,APTB Cikarang-Kalideres Perum PPD melayani APTB Bekasi- Bundaran HI, APTB Mega Bekasi- Bundaran HI, APTB Tanggerang S. Parman Podomoro city PT. Hiba Utama melayani APTB Bogor _ Tanjung Priok PO Agra Mas melayani APTB Bogor- Grogol, APTB Bogor- Senen

5