sistem akuntansi utangabal2
DESCRIPTION
saewgwesgTRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Retur Pembelian
Sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian
barang yang sudah dibeli kepada pemasok. Karena adanya ketidakcocokan dengan
spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami
kerusakan dalam pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok.
B. Fungsi Yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem retur pembelian adalah:
1. Fungsi Gudang
2. Fungsi Pembelian
3. Fungsi pengiriman
4. Fungsi Akuntansi
1. Fungsi Gudang. Bertanggung jawab untuk menyerahkan barang kepada
fungsi pengiriman, seperti yang tercantum dalam tembusan memo debet yang
diterima dari fungsi pembelian.
2. Fungsi Pembelian. Betanggung jawab untuk mengeluarkan memo debet
untuk retur pembelian.
3. Fungsi Pengiriman. Bertanggung jawab untuk mengirimkan kembali barang
kepada pemasok sesuai perintah retur pembelian dalam memo debet yang
diterima dari fungsi pembelian.
4. Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab untuk mencatat:
a. Transaksi retur penjualan dalam jurnal retur pembelian atau jurnal umum.
b. Bekurangnya harga pokok persediaan karena retur pembelian dalam kartu
persediaan.
c. Berkurangnya utang yang timbul dari transaksi retur pembelian dalam
arsip bukti kas keluar yang belum dibayar atau dalam kartu utang.
C. Dokumen Yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem retur pembelian adalah:
1. Memo Debit. Merupakan formulir yang diisi oleh fungsi pembelian yang
memberikan otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali
barang yang telah dibeli oleh perusahaan dan bagi fungsi akuntansi untuk
mendebit rekening utang karena transaksi retur pembelian.
2. Laporan Pengiriman Barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pengiriman
untuk melaporkan jenis kuantitas barang yang dikirimkan kembali kepada
pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian dalam memo debet dari
fungsi pembelian.
D. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Untuk mencatat transaksi retur pembelian:
1. Jurnal Retur Pembelian Atau Penjulan Umum. Digunakan untuk mencatat
transaksi retur penjualan yang mengurangi jumlah persediaan dan utang
dagang.
2. Kartu Persediaan. Digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok
persediaan karena dikembalikannya barang yang telah dibeli kepada
pemasoknya.
3. Kartu Utang. Digunakan untuk mencatat berkurangnya utang kepada debitur
akibat pengembalian barang.
E. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Retur Pembelian
Sistem retur pembelian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur Perintah Retur Pembelian. Retur pembelian terjadi atas perintah
fungsi pembelian kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali
barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan (dalam sistem akuntansi
pembelian) kepada pemasok yang bersangkutan. Dokumen yang digunakan
adalah memo debit.
2. Prosedur Pengiriman Barang. Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada
pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian yang tercantum dalam
memo debit.
3. Prosedur Pencatatan Utang. Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan retur pembelian dan
menyelenggarakan pencatatan berkurangnya utang dalam kartu utang atau
mengarsipkan dokumen memo debet sebagai pengurang utang.
F. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok pengendalian intern terdiri dari:
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian,
fungsi pengiriman, fungsi pencatatan utang, fungsi akuntansi yang
lain. Tidak ada transaksi retur pembelian yang dilaksanakan secara
lengkap oleh hanya satu fungsi tersebut.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Memo debet untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
b. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh
fungsi pengiriman barang.
c. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan
pada memo debet yang didukung dengan laporan pengiriman barang.
d. Pencatatan kedalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
3. Praktik yang Sehat
a. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi pembelian.
b. Laporan pengiriman barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggung jawabkan oleh fungsi pengiriman.
c. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar.
G. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Retur Pembelian
Bagan alir sistem retur pembelian sebagai berikut:
65
4
1
Bagian PembelianMu
laiMembuat mem
o debit
2
32
Memo 1 debit
N Dikirim ke pemasok sbg packing slip
3
Bagian Pengiriman
Bagian Gudang1
Menerima barang dari
Bagian Gudang & mengirimk
annya
Membuat
laporan pengiriman
barang5Memo debit 42Lapor
an 1 penerimaan barang
4N
2
Memo 3 debit
Mengirimkan
barang ke
Bagian Pengiri
manMemo 3 debitKartu
gudang
N
2Laporan 1 penerimaan barang
Bagian Jurnal
LPB 1
Dikirim ke pemasok
3
Bagian Utang
Bagian Kartu Persediaan
6
Membandingkan kuantitas
dalam LPB dgn memo debit
Kartu persediaan
Memo 2 debit
Jurnal retur pembelian
7
4
2Memo 1 debit
Surat pengantar
LPB 12
Memo 1 debit
5
7
LPB 1Me
mo 2 debit
N
5
Arsip bukti kas keluar yg belum dibayar
LPB 1Me
mo 2 debit
Mengisi
harga pokok persediaanLPB 1Me
mo 2 debit
6
H. Prosedur Pencatatan Utang
Prosedur pencatatan utang adalah prosedur sejak utang atau kewajiban
perusahaan timbul sampai dengan pencatatannya dalam perkiraan atau rekenig
utang. Utang muncul karena adanya pembelian barang atau jasa secara kredit.
Karena itu sistem akuntansi utang sangat terkait dengan prosedur pencatatan utang
dan prosedur distribusi pembelian. Prosedur pencatatan utang
Ada dua Account: Account payable procedure dan Voucher payable procedure.
1. Account Payable Procedure
Dokumen yang digunakan dalam account payable procedur adalah:
a. Faktur dari pemasok.
b. Kwitansi tanda terima auang yang ditandatangani oleh pemasok atau
tembusan pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim pemasok, yang berisi
keterangan untuk pembayaran tersebut dilakukan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam account payable procedure adalah:
a. Kartu Utang, digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada
tiap kreditur.
b. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian.
c. Jurnal pengeluaran kas, digunaakn untuk mencatat transaksi pembayaran
utang dan pengeluaran kas yang lain.
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah
sebagai berikut :
Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :
a. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian.
b. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting ke dalam kartu
utang diselenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur dibayar:
a. Cek dalam jurnal pengeluaran kas.
b. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan
pembayaran utang diposting kedalam kartu utang.
2. Voucher Payable Procedures
Dokumen yang digunakan dalam voucher payable procedures adalah:
Bukti kas keluar, Formulir ini mempunyai tiga fungsi :
a. Sebagai surat perintah kepada bagian kas untuk melakukan pengeluaran
kas sesuai yang tercantum didalamnya.
b. Sebagai pemberitahuan kepada kreditur mengenai tujuan pembayarannya
(sebagai remittance advice).
c. Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi
lain.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedures adalah
sebagai berikut:
a. Register bukti kas keluar (voucher register).
b. Register cek (check register).
Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable procedures dapat
dibagi menjadi berikut:
a. One-Time Voucher Procedures
One-time voucher procedures dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) One-time voucher procedures dengan dasar tunai (cash basis)
Dalam procedure ini, faktur yang diterima oleh fungsi akuntansi dari pemasok
disimpan dalam arsip sementara menurut tanggal jatuh temponya.
Faktur 3
Pada saat jatuh tempo
Membuat bukti kas
keluar
32
Faktur 1 dari pemasok
T
Jurnal pengeluar
an kas
32
Bukti kas 1 keluar
N
Dikirim ke kreditur bersama dgn cek
A
Faktur disimpan sementara menunggu jatuh temponya
2) One-time voucher procedures dengan dasar waktu (accrual basis).
Dalam prosedur ini, pada saat faktur diterima oleh bagian utang dari
pemasok langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang, yang kemudian
atas dasr dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi pembelian dalam register
bukti kas keluar (voucher register).
b. Build-Up Voucher Procedures
Dalam prosedur ini, satu set voucher dapat digunakan untuk
menampung lebih dari satu faktur pasok. Dalam prosedur ini, arsip
SO
P
3
Me
mbu
a t b
uk ti kas ke
l uar
Fak tur
d ari
pem
as
ok
A
Re
gister ce
k
32
Bu
kti ka
s 1
kel ua
r
ND
ik irim
ke
pem
aso
k
A
Fak tur
3
2B
ukti
kas 1
ke
l uar
1
Re
giste
r bukti
kas
kel ua
r
1
Me
ngisi
cek
Fak tur
3
2B
ukti
kas 1
ke
l uar
Ce
k
bukti kas keluar yang belum dibayar merupakan catatan utang yang
diselenggarakan atas dasar waktu (accrual basis).
I. Distribusi Pembelian
Distribusi adalah prosedur peringkasan rincian yg tercantum dalam media
(faktur dari pemasok misalnya) dan pengumpulan total ringkasan tsb untuk
keperluan pembuatan laporan.
Distribusi pembelian adalah prosedur peringkasan pendebitan yg timbul
dari transaksi pembelian & pembayarannya untuk penyusunan laporan &
Mencatat faktur dalam
bukti kas keluar
Faktur dari pemasok
A
32
Bukti kas 1 keluar
Dikirim ke Bagian Kasa pada saat bukti kas keluar
jatuh tempo
32
Bukti kas 1 keluar
Register bukti
kas keluar
Faktur dari pemasok
Arsip bukti kas keluar yg belum dibayar merupakan catatan utang yg diselenggarakan atas dasar waktu
Bukti kas keluar
diambil dari arsip pada saat akan dilakukan
pembayaran
pencatatan dalam jurnal. Hampir semua debit dari transaksi pembelian
menyangkut persediaan & biaya.
Dalam perusahaan yg kecil, pendebitan yg timbul dari transaksi pembelian
terutama bersumber dari : jurnal pengeluaran kas.
Dalam perusahaan yg besar, pendebitan yg timbul dari transaksi pembelian
bersumber dari:
• register bukti kas keluar (voucher register) atau jurnal pembelian , atau
dari
• distribusi faktur yg diterima dari pemasok
Dalam perusahaan manufaktur, klasifikasi yg umum dipakai untuk pendebitan yg
timbul dari transaksi pembelian & pembayarannya sbb :
1. Untuk Bahan Baku
a. Jenis bahan baku
b. Produk yg menggunakan bahan baku tsb
c. Kombinasi diantara keduanya
2. Untuk Suku Cadang
a. jenis suku cadang
3. Untuk Biaya Yg Berasal Dari Pembelian Jasa
a. menurut jenis biaya
b. menurut fungsi atau pusat pertanggung-jawaban
c. kombinasi jenis & pusat pertanggung-jawaban
Metode Distribusi Pembelian
Metode distribusi:
1. metode jurnal berkolom 4. metode tiket tunggal
2. metode rekening berkolom 5. metode distribusi dgn komputer
3. metode rekening tunggal
1. Metode jurnal berkolom
a. jurnal pengeluaran kas c. register bukti kas keluar
b. jurnal pembelian
a. Jurnal Pengeluaran Kas
Faktur dari pemasok
APada saat faktur jatuh tempo
Jurnal pengeluara
n kas berkolom Lapora
n keuangan
Buku besar
Jurnal pengeluaran kas berkolom merupakan alat distribusi
Faktur dari pemasok
b. Jurnal Pembelian
c. Register Bukti Kas Keluar
Fak tur d
ari p
ema
sok
Dis tribu
s i pem
belia
n d
ilakuka
n atas d
asar w
ak tu (a
c crual ba
sis )
Jur na
l p
emb
elian
Lap
oran
keu a
nga
n
Bu
ku b
es ar
2. Metode rekening berkolom
Bukti kas keluar
Membuat rekapitulasi
register bukti kas keluar
Laporan keuangan
Buku pemban
tu
Rekapitulasi register bukti kas keluar
Register bukti kas
keluar
Bu
kti kas
kel ua
r
Lap
oran
keu a
nga
n
Re
kenin
g
ber ko
lom
Re
gister
buk ti kas ke
l uar
Metode distribusi dgn komputer
Kerangka kode rekening biaya
3. Metode rekening tunggal
1 2
Jenis Biaya
7 83 4 5 6
Pusat Pertanggu
ng-jawaban
Produk
Faktur
Faktur yg disortasi menurut klasifikasi rekening tunggal
Menjumlah posting dalam
rekening tunggal
Sortasi faktur
Pre-list tapeFaktur
Rekapitulasi posting dalam rekening tunggal
Buku besar
Laporan keuangan
Rekening
tunggal
Dibandingkan untuk membuktikan ketelitian posting ke dalam rekening tunggal
4. Metode tiket tunggal
Bukti kas keluar
Membuat rekapitulasi tiket tunggal
Rekapitulasi tiket tunggal
Membuat tiket
tunggal dari bukti kas
keluar
Tiket tunggal
N
Pada akhir bulan tiket tunggal diambil dari arsip
Buku besar
Posting
Tiket tunggal
Menurut nomor rekening
Membuat rekapitulasi tiket tunggal
Rekapitulasi tiket tunggal
Bukti kas keluar
Summary strip berfungsi sebagai laporan