sistem akuntansi
DESCRIPTION
makalah sistem akuntansiTRANSCRIPT
AKAD SALAMDisusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sistem Akuntansi
Dosen Pengampu : Siswanto, M.Pd.
Disusun oleh:
Yulia Puspitaningrum (14803244007)
Shaka Kinanti (14803244008)
Adjie Pambudhi (14803244010)
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
FORMULIR.............................................................................................................3
A. Pengertian Formulir......................................................................................3
B. Formulir elektronik.......................................................................................3
C. Manfaat formulir...........................................................................................5
D. Golongan formulir menurut sumber.............................................................8
E. Golongan formulir menurut tujuan penggunaannya.....................................8
JURNAL..................................................................................................................9
A. Pentingnya Jurnal..........................................................................................9
B. Prinsip Dasar Yang Melandasi Perancangan Jurnal...................................11
C. Jenis Jurnal..................................................................................................13
D. Metode Pencatatan Data Ke dalam Jurnal..................................................14
E. Langkah Perancangan Jurnal......................................................................16
BAB III KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
(FORMULIR DAN JURNAL)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan formulir dan jurnal ?
b. Apa saja golongan-golongan formulir ?
c. Apa saja jenis-jenis jurnal ?
d. Apa metode pencatatan data ke dalam jurnal ?
e. Bagaimana perancangan jurnal ?
BAB II
PEMBAHASAN
(FORMULIR DAN JURNAL)
FORMULIR
A. Pengertian Formulir
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Faktur
penjualan tunai di gambar merupakan contoh formulir, yang berupa secarik
kertas yang akan diisi dengan informasi tanggal penjualan, nama wiraniaga
dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan kodenya, dan tanda tangan
wiraniaga.
B. Formulir elektronik
Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar
komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam
pengolahan data elektronik. Penggunaan formulir elektronik sebagai media
untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik
memiliki berbagai manfaat berikut ini :
1. Tidak pernah kehabisan formulir
Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, operasi bisnis dapat
terhenti jika perusahaan kehabisan formulir. Tidak demikian halnya
dengan formulir elektronik, penawaran selalu sama dengan permintaan.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman
Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas
menjadi ketinggalan jaman. Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan
dengan perubahan kebutuhan dan peraturan. Investasi untuk pencetakan
dan penyimpanan tidak diperlukan untuk pembuatan formulir elektronik.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
Penggunaan formulir elektronik memungkinkan dengan segera
penyesuaian isi dan format formulir untuk memenuhi perubahan keadaan
sehingga memungkinkan penyediaan formulir tepat sesuai dengan
kebutuhan pemakai. Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa
penggunaan formulir yang sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan pemakai,
karena untuk perancangan dan pencetakan diperlukan biaya.
4. Tidak dimungkinka penggunaan formulir yang salah
Penerapan hukum Murphy terhadap formulir berbunyi sebagai berikut :
Jika formuliryang salah dapat dipakai, hal ini akan terjadi. Penggunaan
formulir kertas membuka kemungkinan penggunaan formulir yang untuk
tujuan yang salah, atau penggunaan formulir oleh orang yang tidak berhak.
5. Kecepatan pengisian formulir.
Kecepatan pengisian formulir elektronik jauh melebihi kecepatan
pengisian formulir kertas. Cursor akan berhenti di setiap ruang kosong
yang harus diisi data, dan membimbing pengisi ke dalam urutan pengisian
formulir secara logis. Jika diperlukan “help window” dapat disediakan
untuk setiap ruang yang harus diisi data. Formulir elektronik dapat
melakukan perhitungan (penambahan, pengurangan, perkalian,
pembagian ) dan pencantuman secara otomatis hasil perhitungan pada
ruang tertentu dalam formulir.
6. Penangkapan data dilakukan sekali.
Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir,
kemudian orang lain harus membaca data diri formulir untuk keperluan
pemasukan data ke dalam sistem informasi. Dengan menggunakan
formulir elektronik, duplikasi penangkapan dan pemasukan data ke dalam
sistem informasi tidak akan terjadi.
7. Tidak ada data yang mengambang . dengan formulir elektronik, data
dimasukkan dan dikirimkan dari suatu tempat ke tempat lain secara
elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang. Dengan formulir
kertas, data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang diperlukan
untuk mentransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan
formulir menjadi pekerjaan yang besar dan kompleks. Dengan penggunaan
formulirelektronik, perancangan, pengelolaan, dan pengisian setiap
formulir dapat dilakukan melalui sistem yang terintegrasi. Sistem
komputer dapat menyediakan data berapa kali suatu formulir telah
digunakan, bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir, dan
berapa lama suatu formulir telah digunakan sejak revisi terakhir. Data
tersebut sangat bermanfaat untuk mengelola formulir yang banyak
macamnya didalam perusahaan.
C. Manfaat formulir
Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan tanggungjawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
Dalam duatu organisasi, setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk melaksanakan transaksi
tersebut. Dalam formulir, setiap orang yang bertanggungjawab atas
terjadinya transaksi membubuhkan tandatangan atau paraf, sebagai bukti
pertanggungjawaban pemakaian wewenang atas pelaksanaan transaksi
yang terjadi. Dengan demikian formulir digunakan dalam organisasi
untuk menetapkan tanggungjawab timbulnya transaksi. Dalam transaksi
pembelian misalnya Kepala Bagian Pembelian yang bertanggungjawab
atas transaksi tersebut membubuhkan tandatangan diatas formulir tersebut
memperlihatkan siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi
pembelian barang yang telah dilakukan oleh perusahaan. Jika ada
berbagai pejabat yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi, dalam
formulir perlu disediakan ruang untuk pencantuman tanda tangan
berbagai pejabat. Dalam formulir bukti kas keluar ( voucher ), disediakan
ruang untuk beberapa pejabat yang :
(a) Mengisi formulir dan memverifikasi perhitungan dan kelengkapan
dokumen pendukung oleh kepala bagian utang
(b) Memberikan otoritas pengeluaran uang oleh Kepala Departemen
Keuangan atau Direktur Keuangan
(c) Melaksanakan pembayaran oleh Kasa
(d) Mencatat transaksi pengeluaran ks oleh Kepala Bagian Utang dalam
register bukti kas keluar ( voucher register) dan oleh Kasa dalam
register cek ( check register )
b. Merekam data transaksi bisnis perusahaan
Formulir berfungsi sebagai alat untuk merekam data yang bersangkutan
dengan transaksi. Semua data yang diperlukan untuk identifiksi transaksi
direkam pertama kali dalam formulir. Dalam transaksi penjualan tunai,
perusahaan memeberlukan data berikut ini dalam formulir faktur
penjualan tunai :
(a) Tanggal penjualan
(b) Nama wirniaga ( dan kodenya ) yang melayani penjualan
(c) Nama barang yang dijual
(d) Kuantitas barang yang dijual
(e) Harga jual persatuan
(f) Total harga jual setiap jenis barang yang dijual
(g) Total harga jual semua barang yang dijual
(h) Tanda tangan wiraniaga yang melaksanakan penjualan
(i) Tanda tangan penerima kas dari bagian kasa
(j) Tanda penyerahan barang kepda pembeli
(k) Tanda pencatatan transaksi penjualan dalam catatan akuntansi
Semua data perlu direkam dalam formulir, sebagai bukti telah
dilaksanakannya transaksi penjualan tunai. Dengan demikian perancang
formulir perlu menyediakan ruang dalam formulir faktur penjualan tunai
untuk memungkinkan perekaman semua data tersebut.
c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
Dalam kehidupan kita, jika seseorang tertipu oleh janji orang lain, kita
memberi komentar “memang lidah tidak bertulang”. Karena semua orang
memiliki lidak bertulang inilah, formulir diperlukan dalam organisasi.
Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu
formulir untuk mengurangi kemungkinan order ini dierima salah oleh
pemasok adalah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang
disampaikan secara lisan, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan,
biasanya disusul kemudian dengan pengiriman surat order pembelian
kepada pemasok.
d. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain dalam
organisasi yang sama atau ke organisasi lain
Formulir berfungsi pula sebagai sarana untuk menyampaikan informasi
secara intern organisasi atau antarorganisasi. Bagian gudang
menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk memberitahu
bsgian pembelian bahwa bagian gudang memperlukan barang dengan
spesifikasi dan kuantitas seperti yang ditulis dalam formulir tersebut.
Formulir faktur penjualan tunai ini disamping digunakan untuk
memberitahukan informasi pokok kepada unit-unit organisasi intern
( bagian kasa, basgian pembungkusan, dan bagian akuntansi ), juga yang
harus di bayarkan ke bagian kasa untuk buku yang telah dipilih oleh
pembeli.
D. Golongan formulir menurut sumber
Formulir yang digunakan dalam suatu organisasi dapat digolongkan menurut
sumbernya. Menurut sumbernya, formulir dapat dibedakan menjadi 3
golongan :
1. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Forrmulir ini dibuat dalam perusahaan, digunakan secara intern, dan
kemudian disimpan dalam perusahaan. Contoh formulir ini adlah surat
permintaan pembelian, memo kredit, memo debit, kartu jam kerja, bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang.
2. Formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan
Formulir ini dibuat dalam perusahan dan digunakan untuk menyampaikan
informasi epada pihak luar perusahaan. Contoh golongan formulir ini
adalah faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order
pembelian, surat permintaan harga, bukti kas keluar, dan surat order
penjualan.
3. Formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan
Formulir ini diterima dari pihak luar sebagai akibat dari transaksi bisnis
antara perusahaan dengan pihak luar tersebut. Contoh golongan formulir
ini adalah faktur pembelian, surat order dari pembeli, pernyataan piutang
yang diterima dari kreditur, dan rekening koran bank
E. Golongan formulir menurut tujuan penggunaannya
Pada dasarnya formulir dapat dibagi menjadi dua menurut tujuan
penggunaannya :
1. Formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan
Formulir dalam golongan ini digunakan oleh suatu unit organisasi intuk
meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan unit
organisasi peminta. Sebagai contoh adalah formulir surat pemintaan
pembelian. Formulir ini digunakan oleh bagian gudang untuk meminta
bagian pembelian melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi
kebutuhan persediaan barang di bagian gudang. Contoh lain formulir yang
termasuk dalam golongan ini adalah
- Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
- Surat permintaan penawaran harga
- Memo kredit dan memo debit
2. Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah
dilaksanakan.
Formulir dalam golongan ini digunakan untuk merekam data transaksi
yang telah dilaksanakan. Sebagai contoh adalah formulir laporan
permintaan barang. Formulir ini digunakan oleh bagian penerimaan untuk
mencatat data barang yang diterima dari pemasok. Contoh lain yang
termasuk dalam golongan ini adalah :
- Faktur penjualan
- Faktur pembelian
- Kartu jam kerja
- Surat muat
- Pernyataan piutang
JURNAL
A. Pentingnya Jurnal
Pencatatan akuntansi yang pertama kali adalah jurnal. Jurnal merupakan
catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan perusahaan.
Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua
kolom, debit dan kredit, sudah memadai sebagai catatan akuntansi pertama.
Jurnal digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian,
penerimaan dan pengeluaran kas, depresiasi aktiva tetap dan transaksi
lainnya.
Kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini:
a. Kolom Tanggal. Kolom ini diisi tanggal terjadinya transaksi yang diisi
secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b. Kolom Keterangan. Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai
transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang didebit dan dikredit,
serta penjelasan ringkas yang bersangkutan.
c. Kolom Nomor Bukti. Kolom ini digunakan untuk mencatat formulir
(dokumen sumber) yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam
jurnal tersebut.
d. Kolom Nomor Rekening. Kolom ini diisi dengan nomor rekening yang
didebit dan nomor rekening yang dikredit dengan adanya transaksi.
e. Kolom Debit dan Kredit. Kolom inin diisi dengan jumlah rupiah transaksi.
Jumlah-jumlah rupiah dalam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut
nomor rekening yang tercantum dalam kolom nomor rekening.
Jurnal Khusus
Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih
banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung
berbagai transaksi yang timbul, yang frekuensi terjadinya semakin tinggi.
Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal khusus. Jika transaksi semakin banyak
dan frekuensi terjadinya semakin tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi
dengan membuatnya berkolom-kolom, agar dapat dihemat waktu yang
diperlukan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan mengecek
ketelitian pencatatan didalam buku pembantu.
Timbul pertanyaan, mengapa jurnal umum harus dipecah? Ada berbagai
alasan mengapa jurnal umum perlu dipecah:
1. Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang
frekuensi terjadinya tinggi.
2. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk
menggolongkan transaksi yan dicatat.
3. Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal
dilakukan oleh beberapa orang.
4. Untuk menciptakan pengendalian intern.
B. Prinsip Dasar Yang Melandasi Perancangan Jurnal.
Prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuatan rancangan jurnal adalah
sebagi berikut:
1. Harus tersedia jurnal dalam jumlah memadai sehingga memungkinkan
perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera
transaksi keuangan yang terjadi.
2. Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam
penggolongan pokok tertentu seperti permintaan kas, pengeluaran kas,
penjualan dan pembelian.
3. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang terinci, harus digunakan
kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan
(posting) jumlah per kolom ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam
buku besar.
4. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang
bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan
dibukukan dijurnal.
5. Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang
akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
6. Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga
pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat
minimum.
7. Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal
sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan.
Berikut ini diuraikan secara rinci masing-masing prinsip dasar
perencanaan jurnal tersebut diatas.
1. Jumlah jurnal yang memadai. Jika jenis transaksi yang ditangani
perusahaan semakin banyak, dengan frekuensi kejadian yang semakin
tinggi, keadaan ini menuntut penyelenggaraan berbagai jurnal untuk
mengimbangi kenaikan kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
2. Jurnal digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan
pokok tertentu. Jika kegiatan bisnis perusahaan menjadi besar, transaksi
perusahaan yang bersangkutan dengan penjualan, pembelian, penerimaan
dan pengeluaran kas menjadi semakin tinggi frekuensinya. Oleh karena itu
diperlukan jurnal-jurnal khusus untuk menggolongkan transaksi
perusahaan ke dalam klasifikasi sesuai dengan kegiatan pokok perusahaan
seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pembelian
tersebut.
3. Penggunaan jurnal berkolom. Jika frekuensi transaksi yang menyangkut
rekening tertentu tinggi, untuk mengurangi pekerjaan pembukuan (posting)
yang rinci, harus digunakan kolom khusus dalam jurnal, sehingga
memudahkan pembukuan jumlah kolom ke dalam rekening yang
bersangkutan dalam buku besar.
4. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dalam nama rekening yang
bersangkutan dalam buku besar.
5. Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang
akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
6. Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga
pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat
minimum.
7. Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal
sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan.
C. Jenis Jurnal
Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar
adalah sebagai berikut:
1) Jurnal Penjualan
2) Jurnal Pembelian
3) Jurnal Pemerimaan Kas
4) Jurnal Pengeluaran Kas
5) Jurnal Umum
Jurnal Penjualan. Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan,
baik penjualan kredit maupun penjualan tunai.
Jurnal Pembelian. Jurnal pembelian ini digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian kredit.
Jurnal penerimaan Kas. Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat
transaksi penerimaan kas. Sumber pokok penerimaan kas perusahaan
umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang.
Jurnal Pengeluaran Kas. Jurnal pengeluaran as digunakan untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas.
Jurnal Umum. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang
selain dicatat di jurnal khusus.
D. Metode Pencatatan Data Ke dalam Jurnal
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencatat informasi dalam
jurnal:
1. Dengan pena
2. Dengan mesin pembukuan
3. Dengan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagi jurnal
4. Dengan computer
Dengan Pena. Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal
dengan menggunakan tulisan tangan.
Dengan mesin pembukuan. Informasi dalam dokumen sumber dicatat
dalam jurnal dengan mesin pembukuan, bersamaan dengan pembukuan ke
dalam rekening buku pembantu.
Dokumen sumber sebagai jurnal. Dengan arsip dokumen sumber yang
berfungsi sebagi jurnal. Dalam cara ini jurnal berupa arsip dokumen sumber
yang disusun menurut terjadinya waktu transaksi
.
Dengan Komputer. Data dalam dokumen sumber dimasukan kedalam
sistem komputer melalui keyboard dan dicatat ke dalam arsip transaksi
(transaction file) yang berfungsi sebagai jurnal.
E. Langkah Perancangan Jurnal
Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh ahli sistem
dalam merancang jurnal:
1. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik yang terjadi dalam
perusahaan.
2. Membuat jurnal standar (standard journal entriest) untuk setiap jenis
transaksi yang frekuensi terjadinya tinggi.
3. Merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut.
Studi terhadap Karakteristik Transaksi Perusahaan Perancangan jurnal
dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh
perusahaan. Transaksi yang frekuensi yterjadinya tinggi dalam jangaka waktu
sebulan, perlu dibuatkan jurnal khusus, sedangkan transaksi yang
frekuensinya rendah perlu ditampung dalam jurnal umum bersama dengan
transaksi berfrekuensi rendah yang lain.
Pembuatan Jurnal Standar. Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi
diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mempelajari ciri khas transaksi
tersebut untuk dapat menentukan rekening-rekening buku besar yang terkait
dalam pencatatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk
mencatat transaksi-transaksi yang berfrekuensi tinggi.
Perancangan Jurnal. Jurnal standar kemudian dipakai sebagi dasar untuk
menentukan kolom-kolom yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus.
Kolom dalam jurnal ditentukan atas dasar tingginya frekuensi terkaitnya
rekening tertentu yang didebit atau dikredit dalam pencatatan transaksi.
BAB III
KESIMPULAN
(FORMULIR DAN JURNAL)
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Definisi ini
dibuat pada waktu komputer belum digunakan secara luas dalam bisnis. Formulir
memilliki peran penting dalam sistem informasi akuntansi. Tujuan formulir
digunakan untuk : (1) menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis
perusahaan. (2) merekam data transaksi bisnis perusahaan. (3) mengurangi
kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk
tulisan, dan (4) untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang
lian dalam organisasi ke organisasi lain.
Formulir dapat berupa kertas atau dapat berupa formulir elektronik. Formulir
elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang
digunakan menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Penggunaan formulir elektronik memiliki berbagai manfaat : (1) tidak pernah
kehabisan formulir. (2) tidak pernah ketinggalan jaman. (3) ketidakefisienan
formulir dapat dihindari. (4) tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah.
(5) kecepatan pengisian formulir. (6) penangkapan data dilakukan sekali. (7) tidak
ada data yang mengambang. (8) kemudahan dalam pengelolaan formulir.
Menurut sumbernya, formulir dapat digolongkan menjadi : (1) formulir yang
dibuat dan disimpan dalam perusahaan. (2) formulir yang dibuat dan dikirimkan
kepada pihak luar perusahaan. (3) formulir yang diterima pihak luar perusahaan.
Menurut tujuan penggunanya, formulir dapat dibagi menjadi dua golongan :
(1) formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan. (2) formulir
yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Formulir dapat diperlukan ketika ada empat keadaan yang mendasari
perlunya penggunaan formulir : (1) jika suatu keadaan harus dicatat. (2) jika
informasi tertentu harus dicatat berulang kali, penggunaan formulir akan
mengurangi waktu penulisan informasi tersebut. (3) jika informasi yang saling
berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, penggunaan formulir
memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya. (4)
jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi.
Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, formulir atau dokumen yang
digolongkan menjadi dua macam : (1) dokumen sumber (source document) dan
dokumen pendukung (supporting document atau corroborating document).
Dokumen sumber dalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke
dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah
dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya yang direkam
dalam dokumen sumber.
Dalam pengolahan data akuntansi, jurnal menduduki posisi yang unik. Disatu
pihak jurnal digunakan sebagai petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi,
dan pihka lain, merupakan penyedia ringkasan data yang akan ditampung dalam
rekening-rekening buku besar.
Ada beberapa alasan dalam pemecahana jurnal umum adalah : (1) untuk
mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi
terjadinya tinggi. (2) untuk mengurangi pekerjaan pembukuan dalam buku besar
dan untuk menggolongkan transaksi yang dicatat. (3) untuk memungkinkan
pengerjaan pencatatan transaksi kedalam jurnal dilakukan beberapa orang. (4)
untuk menciptakan pengendalian intern.
Dalam perancangan jurnal, harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar berikut
ini : (1) harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga
memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam mencatat
dengan segera transaksi keuangan yang terjadi. (2) jurnal akan digunakan utnuk
memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu. (3) untuk
mengurangi pembukuan yang rinci, harus menggunkan kolom-kolom khusus
dalma jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke
dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. (4) nama kolom dalm
jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar,
yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dari jurnal. (5) kolom kolom
dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam
rekening yang bersangkutan dalma buku besar. (6) sedapat mungkin jurnal harus
dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dari dokumen
sumbernya dibuat sangat minimum. (7) harus ditetapkan hubungan antara
dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban kebenaran
informasi dapat ditentukan.
Disamping jurnal umum, jurnal khusus yang biasanya dipakai oleh
perusahaan adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas,
jurnal pengeluaran kas. Perancangan berbagai jurnal khusus dilakukan dengan
langkah-langkah berikut ini : (1) mengumpulkan informasi mengenai karakteristik
transaksi yang terjadi dalam perusahaan (2) membuat jurnal standar (standard
journal entries) untuk setiap jenis transaksi yang frekuensi terjadinya tinggi. (3)
merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. Sistem Akuntansi: Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat, 2001