sisi estetika informal pada museum affandi yogyakarta

Upload: maulina-sukma

Post on 18-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MENJELASKAN MENGENAI SISI ESTETIKA PADA MUSEUM AFFANDI YAG ADA DI JOGJAKARTA. BAIK ESTETIKA FORMAL MAUPUN INFORMAL

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta

    1/5

    SISI ESTETIKA INFORMAL PADA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

    Dalam analisis dan pengamatan yang telah dilakukan di museum Affandi maka dapat dirumuskan

    beberapa sisi estetika informal / ekpresi yang ditemukan di dalamnya. Beberapa temuan yang dilakukan

    adalah :

    1. Karena pada dasarnya bangunan ini dibangun oleh seorang seniman, bentuk dari bangunan dan

    desain museum ini juga memiliki nilai seni yang sangatlah tinggi. Alah satu element bangunan

    yang cukup menarik adalah bagian pada atas atau atap penutup. Jika dilihat dari atas secara

    utuh, maka bentuk dari atap ini akan terlihat dengan sangatlah jelas. Atap dari museum Affandi

    ini memiliki tampilan seperti daun pisang yang masih utuh dan lengkap dengan pelepahnya.

    Filosofi yang ada di dalam atap tersebut menggambarkan mengenai bentuk rasa terima kasih

    dari Affandi serta bentuk apresiasi yang besar terhadap benda satu ini. Atap daun pisang ini

    merupakan salah satu benda yang berjasa dalam kehidupan beliau. Dalam masa hidupnya, daun

    pisang ini banyak memberikan kontribusi besar seperti sebagai penggunaan daun pisang sebagai

    pelindung penyakit cacar pada saat ia masih susah, dan juga karena daun pisangmerupakan simbol perlindungan keluarganya dari panas dan hujan.

    Gambar 1 : Penampang atap daun pisang pada berbagai sudut di atap bangunan museum

  • 5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta

    2/5

    Gambar 2 : Penampang atap daun pisang pada salah satu sudut di atap bangunan museum

    2. Plafon yang ada di dalam ruang museum Affandi ini tidak dibuat lurus, namun dibuatbergelombang serta melengkung dan pada bagian atas dari bangunan ini tidak dibuat lurus,

    seperti halnya dengan atap yang digunakan yaitu bermodel seperti daun pisang. Bentuk dari

    plafon yang ada ini sebenarnya juga memiliki kesamaan dengan filosofi/ makna yang terkandung

    di dalam atap yang berwujud sama dengan plafon yang ada di dalam bangunan tersebut.

    Gambar 3 : Penampang atap daun pisang pada interior plafon bangunan

    3. Arsitektur bangunan Museum Gunung Api Merapi (MGM) sengaja dibuat menyerupai sebuah

    candi yang memiliki undak, kaki, badan dan kepala. Dalam folosofi Hindhu, puncak tertinggi candi

    berbentuk kerucut dimaknai sebagai gunung api yang merupakan sumber kehidupan masyarakat

    sekitarnya.

  • 5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta

    3/5

    Fasad depan museum yang menyerupai sebuah candi yang memiliki undak

    Puncak pada museum ini dimaknai sebagai puncak gunung merapi

  • 5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta

    4/5

    4. Puncak dari bangunan museum Merapi ini merupakan representative dari bangunan tugu jogja

    serta konsep keratin sebagai citra dunia yang terlihat dari denah bangunan yang sentripetal.

  • 5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta

    5/5

    5. Main Entrance pada museum Gunung Merapi yang berbentuk segitiga memiliki keindahan yang

    merepresentasikan dari bentuk gunung merapi. Dimana ME yang ada di dalam bangunan ini

    dibuat semegah mungkin dengan material yang berbeda dengan bangunan-bangunan yang ada

    di dalam komples bangunan tersebut. Material utama berupa kaca dengan balutan alumunium /

    stainless steel yang berbentuk segitiga ini.

    Bentuk dan gambaran dari ME di Museum Gunung Merapi