sindroma kompartemen

22
Ayu Nabila Kusuma Pradana 03010046 Pembimbing: Dr. Radi, Sp.OT Sindroma Kompartemen

Upload: ayu-nabila-kusuma-pradana

Post on 08-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

r

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Ayu Nabila Kusuma Pradana 03010046

Pembimbing:Dr. Radi, Sp.OT

Sindroma KompartemenDefinisiSindroma kompartemen adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan di dalam suatu rongga anatomis tubuh yang mempengaruhi sirkulasi dan mengancam fungsi dan kelangsungan hidup jaringan disekitarnya.

Hal ini dapat mengawali terjadinya kekurangan oksigen akibat penekanan pembuluh darah, sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan diikuti dengan kematian jaringan.

AnatomiSebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak. Kompartemen osteofasial adalah ruangan yang berisi otot, saraf dan pembuluh darah yang dibungkus oleh tulang, fasia serta otot-otot yang dibungkus oleh epimisium. Berdasarkan letaknya, kompartemen terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Anggota gerak atas a. Lengan atas- Kompartemen volar, berisi otot flexor pergelangan tangan dan jari tangan, n. ulnar dan n. median.- Kompartemen dorsal, berisi otot ekstensor pergelangan tangan dan jari tangan, n. interosseous posterior. Anatomib. Lengan bawah- Kompartemen volar, berisi otot flexor pergelangan tangan dan jari tangan, nervus ulnar dan nervus median.- Kompartemen dorsal, berisi otot ekstensor pergelangan tangan dan jari tangan, nervus interosseous posterior.- Mobile wad, berisi otot ekstensor carpi radialis longus, otot ekstensor carpi radialis brevis, otot brachioradialis. c. Wrist joint- Kompartemen I, berisi otot abduktor pollicis longus dan otot ekstensor pollicis brevis.- Kompartemen II, berisi otot ekstensor carpi radialis brevis, otot ekstensor carpi radialis longus.- Kompartemen III, berisi otot ekstensor pollicis longus.- Kompartemen IV, berisi otot ekstensor digitorum communis, otot ekstensor indicis.- Kompartemen V, berisi otot ekstensor digiti minimi.- Kompartemen VI, berisi otot ekstensor carpi ulnaris. Anatomi2. Anggota gerak bawah a. Tungkai atasterdapat tiga kompartemen, yaitu: anterior, medial dan posterior b. Tungkai bawah- Kompartemen anterior, berisi otot tibialis anterior dan ekstensor ibu jari kaki, n peroneal profunda.- Kompartemen lateral, berisi otot peroneus longus dan brevis, nervus peroneal superfisial.- Kompartemen posterior superfisial, berisi otot gastrocnemius dan soleus, nervus sural.- Kompartemen posterior profunda, berisi otot tibialis posterior dan flexor ibu jari kaki, nervus tibia.

Sindrom kompartemen paling sering terjadi pada daerah tungkai bawahserta lengan atas

Anatomic

EtiologiPenurunan volume kompartemen. Peningkatan tekanan pada struktur kompartemenPeningkatan tekanan eksternalSejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah cedera, dimana 45 %kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadi di anggota gerak bawah.Dalam keadaan kronik, gejala juga timbul akibat aktifitas fisik berulang seperti berenang, lari ataupun bersepeda sehingga menyebabkan exertional compartment syndrome. Namun hal ini bukan merupakan keadaan emergensi.KlasifikasiAcute compartment syndrome A medical emergency. It is usually caused by a severe injury. Without treatment, it can lead to permanent muscle damage.

Chronic compartment syndromeExertional compartment syndrome, is usually not a medical emergency. It is most often caused by athletic exertion.PatofisiologiSindrom kompartemen melibatkan hemostasis jaringan lokal yang menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler, dan nekrosis jaringan lokal yang disebabkan hipoksia.

Peningkatan tekanan jaringan menyebabkan obstruksi vena dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan secara terus menerus menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik ini, tidak ada lagi darah yang akan masuk ke kapiler sehingga menyebabkan kebocoran ke dalam kompartemen, yang diikuti oleh meningkatnya tekanan dalam kompartemen.

Penekanan terhadap saraf perifer disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat. Bila terjadi peningkatan intrakompartemen, tekanan vena meningkat. Setelah itu, aliran darah melalui kapiler akan berhenti. Dalam keadaan ini penghantaran oksigen juga akan terhenti. Sehingga terjadi hipoksia jaringan. Jika hal ini terus berlanjut, maka terjadi iskemia otot dan nervus, yang jika dibiarkan lama akan menyebabkan kerusakan ireversibel komponen tersebut.

PatofisiologiTerdapat tiga teori yang menyebabkan hipoksia pada kompartemen sindrom yaitu:a. Spasme arteri akibat peningkatan tekanan kompartemenb.Theori of critical closing pressure.Disebabkan oleh diameter pembuluh darah yang kecil dan tekanan arteriol yang tinggi. Tekanan transmural ( tekanan arteriol-tekanan jaringan), dibutuhkan untuk memeliharapatensi aliran darah. Bila tekanan tekanan jaringan meningkat atau tekananarteriol menurun maka tidak ada lagi perbedaan tekanan. Kondisi seperti ini dinamakan dengan tercapainya critical closing pressure. Akibat selanjutnya adalah arteriol akan menutupc. Tipisnya dinding venaKarena dinding vena itu tipis, maka ketika tekanan jaringan melebihi tekanan vena maka ia akan kolaps. Akan tetapi bila kemudian darah mengalir secara kontinyu dari kapiler maka, tekanan vena akan meningkat lagi melebihi tekanan jaringan sehingga drainase vena terbentuk kembali.

Manifestasi KlinisGejala klinis yang terjadi pada sindrom kompartemen dikenal dengan 5 P yaitu:PainPallorPulselesnessParestesiaParalysisDiagnosisAnamnesis dan pemeriksaan fisikPengukuran tekanan kompartemen Tekanan kompartemen normalnya adalah 0. Perfusi yang tidak adekuat dan iskemia relatif terjadi ketika tekanan meningkat antara 10-30 mmHg dari tekanan diastolik dan tidak ada perfusi yang efektif ketika tekanannya sama dengan tekanan diastolik.Pemeriksaan lainnya : Pulse oximetry untuk mengidentifikasi hipoperfusi ekstremitas. Namun tidak cukup sensitif

DiagnosisSindroma kompartemen merupakan suatu kegawat daruratan medik, dikarenakan :Jika tidak terdiagnosis dan ditangani segera makan bisa terjadi cedera permanen pada nervus dan kehilangan fungsi ototCedera permanen dapat timbul dalam12-24 jam setelah terjadi kompresiPada kasus berat, ekstremitas bisa diamputasi karena otot-otot dalam kompartemen sudah nekrosis

Diagnosis BandingSelulitis Deep Venous Trombosis dan Thrombophlebitis Gas Ganggrene Necrotizing Fasciitis Peripheral Vascular Injuries Rhabdomyolis Tata LaksanaTujuan dari penanganan sindrom kompartemen adalah mengurangi defisit fungsi neurologis dengan lebih dulu mengembalikan aliran darah lokal, melalui bedah dekompresi. Walaupun fasciotomi disepakati sebagai terapi yang terbaik, namun beberapa hal seperti penentuan waktu masih diperdebatkan. Adanya disfungsi neuromuskular adalah indikasi mutlak untuk melakukan fasciotomi. Tata LaksanaTerapi non bedahJika diagnosis kompartemen masih dalam bentuk dugaan sementara. Terapi ini meliputi:Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggian kompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkan aliran darah dan akan lebih memperberat iskemiaPada kasus penurunan ukuran kompartemen, gips harus di buka dan pembalut kontriksi dilepas.Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian anti racun dapat menghambat perkembangan sindrom kompartemen.Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah.Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik dan pemakainan manitol dapat mengurangi tekanan kompartemen. HBO ( Hyperbaric oxygen).HBO dapat mengurangi pembengkakan melalui vasokonstriksi oleh oksigen dan mendukung penyembuhan jaringan. Mekanismenya ialah ketika tekanan perfusi rendah, oksigen dapat diterima sehingga dapat terjadi penyembuhan jaringan. Tata LaksanaTerapi bedahFasciotomi dilakukan jika tekanan intra-kompartemen mencapai >30 mmHg. Tujuan dilakukan tindakan ini adalah menurunkan tekanan dengan memperbaiki perfusi otot. Jika tekanannya