simulasi kasus tentang insomnia

Upload: riz-sanfebrian-adiatma

Post on 03-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    1/31

    Laporan Simulasi Kasus

    INSOMNIA

    Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Mengikuti Ujian

    Ilmu Farmasi Kedokteran

    Oleh

    Oleh :

    i! San"ebrian Adiatma I#A$$%$&'

    e!ki O(tania I#A$$)$#*

    Mony +hrysti S I#A$$*$#,

    Mega Ayu Fitrian IIA$$*$$*

    -embimbing :

    dr. /M.0akhriansyah1M.Kes1M.Med.2d

    UNI32SI4AS 5AM0UNG MANGKUA4

    FAKU54AS K2DOK42AN

    0AGIAN FAMAKO5OGI

    0AN6A0AU

    7$#7

    0

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    2/31

    1

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    3/31

    0A0 I

    -2NDA/U5UAN

    #.#. 5atar 0elakang

    Insomnia atau gangguan tidak bisa tidur merupakan suatu fenomena

    yang sering dialami dalam praktek kedokteran umum maupun spesialistik,

    tetapi segi ilmiah seluk beluk insomnia belum banyak diketahui dan baru sejak

    tahun 60-70 an menjadi topik penelitian yang intensif. Gangguan ini sangat

    umum, sehingga beberapa sumber penelitian menyatakan bahwa dalam

    setahun sebanyak 0 persen dari penduduk menderita gangguan tidur dan

    sebagian dari mereka men!ari pengobatan untuk gangguan ini. Istilah lain

    yang digunakan untuk insomnia adalah Disorders of Initiating and

    Maintaining Sleep "#I$%&. Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang

    tidak dapat tidur seperti yang ia harapkan, atau suatu ketidakmampuan yang

    patologik untuk tidur.1,'

    Insomnia dapat terjadi pada setiap umur dan ras, dan telah lama

    diamati hingga lintas kultur dan negara. (re)alensi dari insomnia berma!am-

    ma!am bergantung dari definisi yang digunakan. Gejaka sindrom insomnia

    mun!ul kira-kira * sampai +0* dari seluruh populasi orang dewasa gejala

    insomnia dengan distress berkisar 10* sampai 1+* dan penyakit insomnia

    spesifik berkisar +* sampai 10*. $enurut penelitian di luar negeri, 70*

    pasien psikiatrik yang dirawat di rumah sakit menderita insomnia. #i Inggris,

    1+* pasien yang mengunjungi dokter keluarga menderita insomnia.

    (re)alensi insomnia meningkat dengan bertambahnya usia. (enelitian di

    '

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    4/31

    berbagai negara menunjukkan hasil bahwa wanita lebih sering mengalami

    insomnia daripada pria "' 1&. #i %kotlandia, +* dari wanita yang berusia

    lebih dari 7+ tahun mempunyai kebiasaan makan obat tidur se!ara teratur.

    (enelitian $! Ghie dan /ussell tersebut di atas terhadap 00 orang berusia 1+

    - ' tahun, +* diantaranya mengalami insomnia. (ada penelitian di akarta

    tahun 122 terhadap '+00 siswa %34( 5egeri, sekitar 1* mengaku sering

    susah tidur.1,',

    #.7. 2tiologi dan Klasi"ikasi

    4idak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisi

    psikopatologik. Insomnia dapat pula disebabkan karena kondisi atau penyakit

    fisik dan karena faktor ekstrinsik seperti suara atau bunyi, suhu udara, tinggi

    suatu daerah dan penggunaan bahan-bahan yang mengandung stimulansia

    susunan saraf pusat.'

    #. Suara atau bunyi

    iasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau bunyi sehingga

    tidak mengganggu tidurnya. ang penting sering bukan intensitasnya

    tetapi makna dan suara itu. $isalnya seorang yang takut diserang atau

    dirampok, pada malam hari ia terbangun berkali-kali hanya karena suara

    yang halus sekalipun. ila intensitas rangsang !ukup tinggi makaArousal

    Promoting System akan membangunkan kita.'

    7. Suhu udara

    8ebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang

    menyenangkan bagi dirinya. ila suhu udara rendah ia memakai selimut,

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    5/31

    bila suhu tinggi ia memakai pakaian tipis. Insomnia sering dijumpai di

    daerah tropik.'

    ). 4inggi suatu daerah

    Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai pada mountain sickness,

    terjadi pada pendaki gunung yang lebih dari +00 meter di atas

    permukaan laut. 9ipoksia hipobanik dapat mempengaruhi Sleep

    Promoting Systemse!ara langsung. #emikian juga nafas yang lebih !epat

    merupakan tambahan rangsang terhadapArousal Promoting System.1,'

    ,. -enggunaan bahan8bahan yang mengandung stimulansia susunan

    sara" 9usat

    Insomnia dapat terjadi karena penggunaan bahan-bahan seperti kopi yang

    mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat-obat

    pengurus badan yang mengandung amfetamin atau yang sejenis.'

    '. -enyakit jasmani tertentu

    $isalnya arteriosklerosis, tumor otak, demensia presenil, tirotoksikosis,

    %indrom :ushing, demam, kehamilan normal trimester ketiga, rasa nyeri,

    diabetes melitus, ulkus duodeni, artritis reumatika, !a!ing keremi pada

    anak, tuberkulosis paru yang berat, dan penyakit jantung koroner

    tertentu.'

    &. -enyakit 9sikiatrik

    eberapa penyakit psikiatrik ditandai antara lain dengan adanya insomnia

    seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik, beberapa gangguan

    kepribadian, gangguan stres pas!a-trauma dan lain-lain.1,'

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    6/31

    (enyakit psikiatrik tersebut antara lain

    1. #epresi erat "(sikosa #epresi& %eringkali ditandai dengan adanya

    insomnia walau ada pula kasus depresi berat yang ditandai dengan

    hipersomnia, di samping gejala-gejala lain seperti afek yang disforik,

    hilangnya minat atau rasa senang, perasaan sedih, murung, putus asa,

    rasa rendah diri, anoreksia, berat badan turun, gerakan serba lambat,

    kurang bisa konsentrasi, pikiran tentang mati atau bunuh diri.'

    '. ;pisode $anik "(sikosa $anik& #itandai antara lain dengan adanya

    afek yang meningkat, peningkatan akti)itas dalam pekerjaan,

    hubungan sosial maupun seksual, banyak bi!ara, pikiran terbang

    "flight of ideas&, grandiositas dan insomnia karena kebutuhan tidurnya

    berkurang.'

    . Gangguan %ki

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    7/31

    +. Gangguan #istimik "5eurosa #epresi& %ering ditandai dengan

    adanya insomnia atau sebaliknya yaitu hipersomnia, disamping gejala

    depresi lainnya walaupun tidak seberat pada #epresi erat. 4idak ada

    !iri-!iri psikotik.'

    6. Gangguan 8epribadian %iklotimik "=fektif& aik pada periode

    depresif maupun periode hipomanik dapat dijumpai adanya insomnia,

    walaupun pada periode depresif dapat pula terjadi hipersomnia.'

    7. Gangguan %tres (as!a-trauma %esudah mengalami suatu trauma

    psikologik yang pada umumnya berada di luar batas-batas

    pengalaman manusia yang la

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    8/31

    putus opioida, sindroma putus alkohol. dan sindroma putus sedati)a-

    hipnotika.1,'

    11. Intoksikasi >at (ada penyalahgunaan

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    9/31

    erdasarkan The International Classification of Sleep Disorders,

    insomnia pada orang dewasa dapat diklasifikasikan menjadi ' yaitu

    Insomnia (rimer

    - Insomnia idiopatik, mun!ul se!ara persisten sejak bayi atau anak-

    anak dengan perjalan penyakit yang tidak jelas

    - Insomnia (sikofisiologik, insomnia yang terjadi sebagai respon

    ketidakmampuan suatu indi)idu beradaptasi dengan lingkungan

    tempat tidur

    - Paradoxical Insomnia, ditandai dengan ketidak!o!okan antara durasi

    tidur yang dideskripsikan oleh pasien dengan hasil pemeriksaan

    polysomnographicyang objektif.

    Insomnia %ekunder

    - Adjustment insomnia, dihubungkan dengan stressor psikososial yang

    sedang berlangsung

    - Inadeuate sleep hygiene, dihubungkan dengan perilaku gaya hidup

    yang mengganggu tidur

    - Insomnia yang terjadi karena kelainan psikistrik, terjadi karena

    adanya kelainan psikiatrik yang sedang berlangsung, baik ansietas

    atau depresi

    - Insomnia yang terjadi karena kondisi medik, terjadi karena suatu

    kondisi seperti restless legs syndrome, nyeri kronik, dipsnea atau

    batuk malam, dll- Insomnia yang terjadi karena obat atau substansi lainnya, terjadi

    karena konsumsi obat, penyalahgunaan obat, al!ohol atau kafein.

    #.). Diagnosis

    $enurut klasifikasi diagnostik oleh A9B, yaitu l:# -:$ insomnia

    dimasukkan dalam golongan Disorders of Initiating andMaintaining Sleep

    2

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    10/31

    !DIMS"# yang terdiri dari sembilan kategori. 5amun, untuk mudahnya pada

    umumnya insomnia dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu 1

    1. Transient insomnia

    $ereka yang menderita transient insomnia biasanya adalah mereka yang

    termasuk orang yang tidur se!ara normal, tetapi dikarenakan suatu stres

    atau suatu situasi penuh stres yang berlangsung untuk waktu yang tidak

    terlalu lama "misalnya perjalanan jauh dengan pesawat terbang yang

    melampaui

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    11/31

    Insomnia ini dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun

    dan perlu diobati dengan !ara yang tersedia kini yaitu dengan teknik

    tertentu untuk tidur atau obat-obatan sesuai dengan gangguan utama yang

    diderita pasien.1

    4abel 1. 8lasifikasi diagnostik Insomnia menurut A9B " l:# -:$&1

    10

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    12/31

    #.,. -enatalaksanaan

    11

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    13/31

    (enatalaksanaan insomnia didasarkan pada etiologinya. ika pasien

    memiliki kelainan medis atau neurologis, pengobatan ditujukan pada kelainan

    yang mendasari. Dmumnya pengobatan nyeri yang adekuat dapat dengan baik

    mengatasi insomnia yang dihubungkan dengan adanya sindrom nyeri.

    Insomnia yang dihubungkan dengan penyalahgunaan obat dapat diatasi

    dengan penghentian konsumsi obat sedangkan insomnia pada kasus-kasus

    kelainan psikiatrik, penatalaksanaan meliputi medikamentosa, psikoterapi dan

    konsultasi dengan psikiatri atau psikolog.

    ?aktor-faktor farmakologik apakah yang perlu diperhitungkan dalam

    memilih obat tidur. #i sini dapat disebut indeks terapeutik, laju absorpsi,

    dosis, distribusi dalam jaringan, waktu-paruh dari obat, clearance, interaksi

    dengan obat lain, dan sebagainya. =da obat-obat yang efektif sekali, tetapi

    mempunyai indeks terapeutik yang sempit. #eri)at-deri)at ben

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    14/31

    tinggi, mungkin lebih baik diberi obat dengan waktu-paruh yang panjang,

    sehingga efek antiansietasnya masih berlangsung keesokan harinya.1

    4abel '. #ata ?armakokinetik Bbat 9ipnotik %edatif+

    enis Bbat =bsorpsi tmaE"jam& /ata-rata waktu paruh

    "jam&

    I. ;5>B#I=>;(I5

    8lordia

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    15/31

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    16/31

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    17/31

    - =lpra

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    18/31

    (rognosis pada insomnia berma!am-ma!am dan bergantung pada

    durasi dan penyebab yang tertera dibawah ini Insomnia karenajet lagprognosisnya baik dan gejala biasanya hilang dalam

    beberapa hari

    (rognosis pada pasien dengan short term insomnia seperti insomnia yang

    disebabkan karena stress biasanya sangat baik.

    8ronik insomnia kadang-kadang sulit untuk diobati. (asien dengan kronik

    insomnia biasanya memerlukan e)aluasi yang detail untuk prognosis dan

    terapi yang baik. (rognosis dari insomnia dapat dipengaruhi oleh kondisi

    medis yang lain, seperti artritis, penyakit kejiwaan, gagal jantung kongestif,

    penyakit paru obstruksi kronik, dan sindrom nyeri kronis.

    Insomnia karena penyakit kejiwaan seperti depresi atau ansietas akan

    memerlukan terapi yang sesuai dengan penyebabnya dan akan sulit diobati.

    0A0 II

    SIMU5ASI KASUS

    '.1. Kasus

    4n. =ndrew, '2 tahun, datang ke dokter praktek swasta karena mengeluhkan

    sudah 1 minggu ini tidak bisa tidur nyenyak. (enderita mengeluhkan sulit

    sekali untuk memulai tidur. %ekitar 1 jam berada di tempat tidur, penderita

    baru bisa tidur. 4engah malam terkadang penderita terbangun sampai - kali

    dan sulit untuk tidur lagi. #alam 1 malam penderita hanya tidur sekitar jam

    saja. esok paginya pasien merasakan lelah, tidak segar, kurang konsentrasi,

    mudah marah. 8eluhan ini dirasakan sejak kepindahan kerja dari negara

    17

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    19/31

    asalnya di elanda ke anak perusahaannya di anjarbaru Indonesia dan

    belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya. Istri dan anak penderita

    masih berada di elanda. (asien tinggal di jalan 8omet no 17 anjarbaru.

    (emeriksaan ?isik

    4anda )ital 4# H 10C0 mm9g 4 H 7o:

    5 H EC // H 1EC

    8epala 3eher dalam batas normal

    4horaE dalam batas normal

    =bdomen dalam batas normal

    GenetaliaCekstremitas dalam batas normal

    #iagnosa Insomnia

    7.7. -enatalaksanaan

    4ujuan dari pengobatan Insomnia adalah mengurangi morbiditas

    dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien dan keluarga. (ada kasus ini,

    penatalaksanaan dibagi menjadi penatalaksanaan medikamentosa dan

    nonmedikamentosa.

    =. 5onmedikamentosa

    4erapi non-farmakologis pada Insomnia antara lain sebagai berikut

    Higene tidur

    $emberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur

    merupakan syarat mutlak untuk gangguan tidur. adual tidur-bangun dan

    latihan fisik sehari-hari yang teratur perlu dipertahankan. 8amar tidur

    12

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    20/31

    dijauhkan dari suasana tidak nyaman. (enderita diminta menghindari

    latihan fisik berat sebelum tidur. 4empat tidur jangan dijadikan tempat

    untuk menumpahkan kemarahan. (erubahan kebiasaan, sikap, dan

    lingkungan ini efektif untuk memperbaiki tidur. ;dukasi tentang higene

    tidur merupakan inter)ensi efektif yang tidak memerlukan biaya.

    Terapi pengontrolan stimulus

    4erapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan

    dengan kesulitan memulai atau jatuh tidur. 4erapi ini membantu

    mengurangi faktor primer dan reaktif yang sering ditemukan pada

    insomnia.

    =da beberapa instruksi yang harus diikuti oleh penderita insomnia

    1. 8e tempat tidur hanya ketika telah mengantuk.

    '. $enggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.

    . angan menonton 4J, memba!a, makan, dan menelpon di tempat tidur.

    . angan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi

    jika tidak bisa tidur.

    +. ika tidak bisa tidur "setelah beberapa menit& harus bangun, pergi ke

    ruang lain, kerjakan sesuatu yang tidak membuat terjaga, masuk kamar

    tidur setelah kantuk datang kembali.

    6. angun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu

    tidur, total tidur, atau hari "misalnya hari $inggu&.

    7. $enghindari tidur di siang hari.

    1

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    21/31

    2. angan menggunakan stimulansia "kopi, rokok, dll& dalam -6 jam

    sebelum tidur.

    9asil terapi ini jarang terlihat pada beberapa bulan pertama. ila

    kebiasaan ini terus dipraktikkan, gangguan tidur akan berkurang baik

    frekuensinya maupun beratnya.

    Slee9 estri(tion 4hera9y

    $embatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan

    tidur . 4erapi ini bermanfaat untuk pasien yang berbaring di tempat tidur

    tanpa bisa tertidur. $isalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya

    tertidur lima jam dari delapan jam waktu yang dihabiskannya di tempat

    tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. 4idur di siang hari harus

    dihindari. 3ansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar 0

    menit. ila efisiensi tidur pasien men!apai 2+* "rata-rata setelah lima

    hari&, waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 1+ menit. 4erapi

    pembatasan tidur, se!ara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi

    dan durasi terbangun di malam hari.

    . $edikamentosa

    (ada kasus ini pasien digolongkan kedalam short$term insomnia.

    (ada short-term insomnia, pengobatan yang dianjurkan adalah golongan

    ben

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    22/31

    kesulitan untuk jatuh kedalam keadaan tidur, untuk itu obat-obat yang

    dipilih terutama adalah obat-obat yang memiliki onset !epat sehingga

    memper!epat jatuh tidur. 8arena hanya digunakan dalam waktu singkat,

    obat yang dipilih terutama adalah obat yang memiliki efek ketergantungan

    paling minimal. #engan mempertimbangkan aspek-aspek pemilihan obat

    diatas, maka dipilih obat tria

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    23/31

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    24/31

    =/I4D/=4

    9I(5B4I8

    %;#=4I? 3=I5

    K 8loralhidrat

    K $eprobamat

    K >olpidem

    premedikasi.

    %edasi, hipnosis,anestesi umum,

    antikon)ulsi

    9ipnotik yang

    efektif, medikasi

    preanestetik dan

    reaksi putus obat.

    9ipnotik sedatif,

    antiansietas,

    antikon)ulsi,

    analgetik ringan.

    Dntuk terapiinsomnia jangka

    pendek

    Jertigo, mual,

    diare, rasa nyeri,

    alergi, eksitasi

    paradoksal

    Iritasi yang tidak

    enak, nyeri

    epigastrik, mual

    kadang-kadang

    muntah, pusing,lesu, ataksia,

    mimpi buruk.

    8antuk dan

    ataksia, kegagalan

    kordinasi belajar

    dan gerak,

    memperlambat

    waktu reaksi,

    hipotensi dan

    alergi pada kulit.

    8antuk pada pagihari, mual dan

    sakit kepala tetapi

    lebi lemah

    daripada golongan

    fenobarbital.

    (enderita alergibarbiturate,

    penyakit hati atau

    ginjal, hipoksia,

    penyakit

    (arkinson.

    8erusakan ginjal

    atau hati, penyakit

    jantung dan

    gastritis.

    -

    9ipersensiti)itas,ibu menyususi

    7.'. -ilihan Dan Alternati" Obat ;ang Digunakan

    Uraian Obat -ilihan Obat Alternati"

    5ama Bbat 4riaolpidem%B Generik 4riaolpidem

    4artrate

    %B tablet salut selaput

    10mg

    (aten %tilnoE

    %B tablet 10 mg

    %B yang diberikan

    dan alasannya

    4ablet, pasien dewasa, tidak

    ada gangguan menelan,

    absorbsi tria

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    25/31

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    26/31

    7.&. ese9 -ilihan

    dr. Su9arman

    %I( '''

    (raktek Dmum =lamat (raktek =lamat rumah l. =.ani 8m 6,+ 5o. 07 l. =.=ni 5o. 0'

    anjarbaru anjarmasin 4elp. "0+11& ''1 4elp. "0+11& ''1'

    4anda 4angan

    '+

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    27/31

    anjarbaru, 2 =gustus '01'

    /C 4ria

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    28/31

    anjarbaru, 2 =gustus '01'

    /C >olpidem tartrate tab 10 mg 5o. J "3ima&

    %. 1.d.d. tab I o.1.h.s

    (ro 4n. =ndrew

    Dmur '2 tahun

    =lamat l. 8omet 5o 17 anjarbaru

    7.%. -engendalian Obat

    en

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    29/31

    Dntuk terapi farmakologis antinsomnia juga dapat digunakan golongan

    ben

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    30/31

    boleh digunakan untuk menghilangkan ansietas akut "dan insomnia terkait& yang

    disebabkan oleh rasa takut misalnya sebelum operasi.7

    (engobatan ansiolitik dipakai dengan dosis serendah mungkin dan waktu

    sejangka pendek mungkin. =ntipsikotik pada dosis rendah kadang-kadang dipakai

    pada ansietas yang berat untuk kerja sedasinya akan tetapi penggunaan jangka

    panjang harus dihindarkan untuk menghindari risiko terjadinya tardi(e

    dyskinesia.7

    (engobatan yang terlalu !epat dihentikan bisa menyebabkan kekambuhan,

    perlu diperhatikan juga dosis yang berlebihan. Dntuk men!egah gejala putus obat,

    penghentian obat se!ara bertahap dilakukan selama minggu.,+

    DAF4A -US4AKA

    1. %alan, /udi. 4erapi $edisinal pada Insomnia. Cermin Dunia *edokteran#

    122 + 1'-17.

    '. oewana, %atya. (sikopatologi insomnia. Cermin Dunia *edokteran# 122

    + 10-11.

    '

  • 8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia

    31/31

    . %!hutte-/odin, %haron ro!h. 3auren uysse, #aniel #orsey, :ynthia

    %ateia,$i!hael. :lini!al Guideline for the ;)aluation and $anagement of:hroni! Insomnia in =dults. ournal of :lini!al %leep $edi!ine, 27 L +0

    . '002.

    . %ilber, $i!hael 9. :lini!al (ra!ti!e :hroni! Insomnia. + ,ngl - Med,

    '00+ +"2& 20-211.

    +. Airia $%% dan 9andoko 4. 9ipnotik-%edatif dan =lkohol dalam

    armakologi dan Terapi ,disi /. ;d Ganiswara % dkk. agian

    ?armakologi ?8 DI, akarta 1+ 1'-17.

    6. $ansjoer, =rif dkk.*apita Selekta *edokteran. ;disi 8etiga ilid I. $edia=es!ulapius ?8DI, akarta, '001.

    7. $aslim, /usdi. Panduan Praktis Penggunaan *linis '&at Psikotropik

    !Psychotropic Medication". akarta, '007.

    2. 3ullmann 9, $ohr 8, >ielger = and ieger #. Color Atlas of

    Pharmacology. 'nd;dition. 4hieme, 5ew ork '000 ''

    . =mir 5. Gangguan 4idur (ada 3anjut Dsia. #iagnosis dan

    (enatalaksanaan. :ermin #unia 8edokteran 16-'06 1+7. '007.