simulasi
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Th
IV.9. DASAR-DASAR MELAKUKAN SIMULASI RESERVOIR
1. PENDAHULUAN Simulasi reservoir diperlukan untuk memperoleh kinerja reservoir dengan teliti pada berbagai
kondisi. komplesi sumur dan skenario produksi. Unsur-unsur dasar dalam melakukan
simulasi reservoir. meliputi hal-hal berikut ini:
mendefinisikan tujuan yang akan dicapai,
mengumpulkan dan menganalisa data,
membuat model reservoir dan karakteristiknya (reservoir characterization),
menyelaraskan volume hidrokarbon (initialisation),
menyelaraskan kinerja model reservoir dengan sejarah produksi (history matching),
melakukan peramalan produksi dengan berbagai skenario pengembangan, dan
membuat laporan.
Tahapan yang paling penting adalah pada saat menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
perkerjaan simulasi tersebut. Tujuan ini akan menentukan seberapa besar sumber daya
(manusia dan data) dan waktu yang akan dialokasikan untuk pekerjaan simulasi ini,
pendekatan model yang akan digunakan, kualitas penyelarasan sejarah produksi yang
diinginkan, dan jumlah skenario pengembangan yang perlu dilakukan.
Pada umumnya reservoir simulasi memerlukan bermacam-macam data yang sangat
komprehensif. Sisi positifnya adalah data dikumpulkan dari berbagai sumber dan
diintegrasikan menjadi satu kesatuan model. Karenanya data-data tersebut terlebih dulu perlu
direview, dianalisa dan diproses. Validasi data dan adanya “perbedaan” interpretasi dari
sumber data yang berbeda meningkatkan pengetahuan engineer tentang reservoir sehingga
akan lebih memahami akan karakteristik reservoir. Sisi negatifnya adalah pekerjaan simulasi
ini memerlukan sumber daya yang sangat intensif. Sumber daya ini meliputi biaya untuk
memperoleh data dan komputasi, waktu, software, dan pemeliharaan.
Pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan model meliputi jenis model (black oil,
compositional, thermal, dan homogen atau dual porosity), model dan ukuran grid.
1 | P a g e
Th
Setelah model dibuat, dilakukan penyelarasan fluida hidrokarbon. Penyelarasan ini dibuat
agar volume hidrokarbon yang diperoleh berdasarkan saturasi hasil interpretasi data log
bersesuaian dengan distribusi saturasi pada model simulasi yang dihitung berdasarkan data
tekanan kapiler.
Setelah penyelarasan volume hidrokarbon tercapai, maka dilakukan penyelarasan model
simulasi. dengan sejarah produksi. Dalam proses ini data-data dalam model diubah untuk
disesuaikan dengan.sejarah produksi. Dapat dikatakan bahwa tahapan ini adalah tahapan
kalibrasi model.
Setelah penyelarasan dianggap memadai, prediksi produksi dapat dilakukan. Yang perlu juga
dilakukan pada tahap ini adalah menganalisa hasil dari simulator apakah masuk akal atau
tidak, yaitu. dengan melakukan perbandingan dengan metode lain yang lebih sederhana dan
merupakan standar di industri seperti material balance, decline curve dan Buckley-Leverett,
dan dengan lapangan yang memiliki sifat-sifat serupa.
2. MENENTUKAN TUJUAN SIMULASI Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat membuat tujuan simulasi, yaitu :
a. tahapan perolehan (eksplorasi atau pengembangan),
b. jumlah dan kualitas data yang tersedia, dan
c. batasan waktu studi.
Penjelasan singkat tentang tiga faktor tersebut adalah berikut ini:
Tahap perolehan perlu menjadi pertimbangan karena simulasi reservoir hanya cukup
akurat jika tersedia data produksi yang cukup. Untuk tahap eksplorasi dimana data
produksi hanya didapat dari hasil DST yang sangat singkat, kalibrasi atau penyelarasan
model hanya dapat dilakukan bersifat sangat umum. Karenanya tujuan simulasi pada
tahap ini hanyalah sebatas pada menentukan kisaran harga cadangan dan lamanya waktu
produksi dari reservoir.
Jumlah dan kualitas dari data yang tersedia menentukan juga tujuan dari studi simulasi.
Misalnya, jika permeabilitas relatif gas/minyak tidak tersedia, studi tentang gas flooding
menggunakan simulasi tidaklah akurat.
Jika waktu untuk melakukan studi sangat singkat prediksi secara mendetail mungkin
tidak dapat dilakukan.
2 | P a g e
Th
3. ANALISA DATA Data yang diperlukan oleh pekerjaan simulasi terdiri dari berbagai sumber data seperti
ditunjukkan oleh Tabel 1. Dalam simulasi reservoir data-data yang dimasukkan dalam
simulator harus konsisten dengan ukuran grid dan layer yang digunakan dalam model.
1.1. DATA GEOFISIKA DAN GEOLOGI Data geofisika memberikan ukuran atau batasan dari reservoir dan data geologi
menyediakan anatomi bagian dalamnya.
1.1.1. Data Geofisika Data geofisika yang umum dipakai dalam simulasi reservoir adalah data seismik,
yang dapat menunjukkan adanya patahan, formation pinchouts, ketidakselarasan,
variasi pada ketebalan reservoir dan reservoir continuity (Gambar 1). Kekurangan
dari data seismik adalah jika sifat-sifat reservoir memiliki skala yang lebih kecil
dari resolusi dari survei seismik.
1.1.2. Data Geologi Model geologi mengambarkan distribusi sifat-sifat reservoir, seperti :
permeabilitas, porositas, ketebalan bersih, flow barriers dan nonreservoir facies.
Oleh sebab itu, model geologi kerangka dimana suatu simulasi reservoir dibuat.
Ilustrasi tentang hal ini ditunjukkan oleh Gambar 2.
Tabel 2 memperlihatkan parameter yang diperlukan dalam membuat model
geologi. Model geologi yang baik tidak hanya memetakan sifat-sifat reservoir
yang bervariasi di reservoir hidrokarbon dan aquifer yang berhubungan, tetapi
juga berusaha untuk menerjemahkan proses yang mempengaruhi distribusi dari
sifat-sifat tersebut. Dua proses utama yang mempengaruhi distribusi sifat-sifat
reservoir adalah :
Lingkungan Pengendapan
Diagenesis
1.2. DATA TEKNIS Data teknis meliputi hal yang berhubungan dengan data statik dan dinamik, yaitu:
a. Deskripsi reservoir, meliputi :
Data core
3 | P a g e
Th
Analisa Core Rutin (Routine Core Analysis)
Analisa Core Spesial (Special Core Analysis - SCAL)
Openhole Well-Log Data
Data tekanan transien
Data produksi
b. Deskripsi batuan nonreservoir, meliputi :
Deskripsi shale
Deskripsi aquifer
c. Deskripsi fluida, meliputi :
Deskripsi black-oil
Deskripsi komposisional
1.3. PEMECAHAN PERSOALAN PERBEDAAN ANALISA DATA DARI SUMBER YANG BERBEDA Manipulasi dari seluruh data yang diperlukan dalam studi simulasi menyebabkan adanya
konflik pada data yang berasal dari sumber yang berlainan. Beberapa konflik yang cukup
potensial untuk dapat terjadi, antara lain :
perbedaan harga ketinggian zona transisi yang diperoleh dari log sumur dan data core
perbedaan harga tekanan kapiler untuk proses drainase dan imbibisi
perbedaan kurva permeabilitas relatif
perbedaan dalam sifat-sifat PVT untuk proses flash dan differential
Pemecahan dari masalah-masalah di atas dapat diperoleh dengan memilih data yang
paling akurat yang mewakili proses yang terjadi di reservoir dan yang diukur pada skala
reservoir.
1.4. PEMBUATAN MODEL Untuk penggunaan dalam simulasi reservoir, perlu adanya manipulasi data lebih lanjut
karena data yang diperlukan bergantung pada tipe model dan ukuran grid yang
digunakan dalam studi.
4 | P a g e
Th
1.4.1. Pemilihan Model Untuk penggunaan dalam simulasi reservoir, perlu adanya manipulasi data lebih lanjut karena data yang diperlukan bergantung pada tipe model dan ukuran grid yang digunakan dalam studi.
Pembuatan model simulasi diperhatikan dengan mengumpulkan data-data untuk
membentuk perwakilan matematis yang koheren dan terpadu untuk reservoir yang
menjadi subyek. Proses pemilihan model ini meliputi :
Filosofi Pemodelan
Deskripsi Fluida
Jenis Reservoir
Proses Perolehan, antara lain : Deplesi Utama (Primary Depletion),
Perolehan Sekunder (Secondary Recovery) dan Pressure Maintenance, proses
EOR
Lingkup Model, antara lain : Model Sumur Tunggal (Single-Well Models),
Model Cross-Sectional, Model Window, Model Full-Field
Dimensi Model, antara lain : Model Dimensi Nol (Zero-Dimensional (0 D)
Models), Model Satu Dimensi, Model Dua Dimensi, Model Stacked Areal,
Model Tiga Dimensi.
Penentu Solusi Persamaan, antara lain : Nonlinear-Equation Solvers (misal :
IMPES), Linear-Equation Solvers
3.4.2. Diskretisasi Model Aspek praktis dari proses ini meliputi :
Diskretisasi ruang (Spatial Discretization), antara lain : Diskretisasi Area
(Areal Discretization), Diskretisasi Vertikal (Vertical Discretization)
Diskretisasi Waktu (Time Discretization)
3.4.3. Penetapan Sifat-Sifat Batuan Dan Fluida Dalam Grid-Cell Penetapan sifat-sifat reservoir ke dalam grid-cells dari peta reservoir.
Penetapan sifat-sifat reservoir ke dalam grid-cells dari model Fine-Grid
Geocellular.
5 | P a g e
Th
Penetapan sifat-sifat interaksi batuan/fluida ke dalam grid cells, antara lain :
Interblock Pseudofunctions, Well Pseudofunctions.
Penetapan sifat-sifat sumur ke dalam grid-cells, antara lain : Indeks
Produktivitas Ukuran Lapangan (Field-Measured Productivity Indices),
Indeks Produktivitas Turunan (Derived Productivity Indices).
3.4.4. Tipikal Fluida Model.BlackOilDi industri migas dan semua perhitungan pada teknik reservoir menggunakan asumsi black oilsebagai standar tipe fluida dalam melakukan simulasi. dengan asumsi tersebut, reservoir minyakmerupakan campuran minyak pada kondisi stok tank dan gas yang terproduksikan dalam keadaan standar. ini artinya, hanya ada dua persamaan mass balance yang diperlukan pada setiap gridblock untuk merepresentasikan sistem hidrokarbon. kedua persamaan ini hampir serupa dengan persamaan konservasi kesetimbangan masa pada sistem air yang diperlukan untuk setiap gridblock.ExtendedBlackOilModel standar black oil dapat dimodifikasi dengan mengikut sertakan minyak (kondensat) yangberubah menjadi fasa gas. ini artinya bahwa reservoir gas merupakan campuran dari minyak pada stock tank dan gas yang terproduksikan ke permukaan. perluasaan yang sederhana ini tidakmeningkatkan jumlah persamaan yang harus dicari solusinya dan jumlah tambahan pada aspekkomputasi relatif kecil. model seperti ini memperbaiki model standar black oil untuk mensimulasikan light oil atau kondensat reservoir. fluida tersebut dideskripsikan oleh densitas pada kondisi standar, formasi volume faktor dan harga solubility ratio.CompositionalSimulator komposisional mendeskripsikan sistem hidrokarbon yang diwakili oleh jumlah komponen real dan/atau pseudo. kompenen fluida ini berdasarkan keterbatasan dan kemudahan dalam menganalisis dari minyak dan gas yang terproduksikan. kemungkinan satu dari komponen pseudo dibentuk oleh beberapa komponen real. semua komponen dikelompokan oleh parameter kritikalnya. parameter dari komponen real tersedia pada standard handbook dan di kembangkan dalam sebuah program. parameter kritikal dari komponen pseudo diperoleh dari data (densitas atau API gravity, titik didih, berat
6 | P a g e
Th
molekul) secara empirik. dalam sistem hidrokarbon yang lengkap, semua parameter yang dibutuhkkan untuk menghitung fluid flow dapat diprediksi dari equation of state atau korelasi lainnya.LimitedCompositionalKeterbatasan model komposisional bisanya dibatasi oleh jumlah komponen hidrokarbon setidaknya tiga komponen. hal ini menunjukan kemampuan model light oil atau kondensat reservoir lebih bagus dari kemungkinan model standar black oil.
1.1. INITIALISATION Volume hidrokarbon yang dihitung berdasarkan studi geologi didasarkan pada saturasi
yang diperoleh berdasarkan data log. Sedangkan pada model simulasi distribusi saturasi
dihitung kembali berdasarkan data tekanan kapiler, porositas dan permeabilitas pada
setiap kedalaman.Tentunya volume hidrokarbon dari kedua model tersebut harus selaras.
Biasanya volume hidrokarbon dari model simulasi lebih besar karena tekanan kapiler
yang digunakan adalah yang diperoleh dari proses imbibisi. Tekanan kapiler imbibisi ini
digunakan untuk memodelkan proses produksi dimana seiring dengan waktu produksi
saturasi air (sebagai wetting phase) akan bertambah. Sedangkan untuk menggambarkan
proses akumulasi hidrokarbon di reservoir lebih tepat digambarkan oleh proses drainage
(dimana hidrokarbon bermigrasi dari batuan sumber ke batuan reservoir yang
sebelumnya terisi oleh air). Untuk mengatasi hal tersebut, pada umumnya harga
porositas pada model simulasi dilakukan perubahan untuk mendapatkan penyelarasan
volume hidrokarbon.
1.2. HISTORY MATCHING Data yang akan digunakan untuk model simulasi agar dapat mmperkirakan kinerja
reservoir secukupnya perlu disesuaikan. Proses penyesuaian data-data ini dilakukan
selama fasa history matching dari studi simulasi.
Walaupun tidak ada peraturan mengenai cara melakukan history matching, ada beberapa
hal yang umum dilakukan pada contoh-contoh history matching yang sukses. Para
teknisi, geologis dan staf operator dari lapangan subyek harus terlibat secara mendalam
pada proses ini. Peran staf operator terutama pada penentuan interval yang meyakinkan
7 | P a g e
Th
untuk proses pencocokkan data produksi, membantu memilih data reservoir yang akan
disesuaikan, menentukan jarak yang dapat diterima untuk penyesuaian data reservoir dan
menyediakan pengetahuan tentang lapangan yang mungkin belum diketahui oleh teknisi
simulasi.
Idealnya, hanya data yang diketahui paling tidak akurat di lapangan atau yang tidak diuur
pada skala reservoir, yang harus diganti selama proses history matching ini. Data-data
tersebut harus disesuaikan menurut batasan-batasan yang dapat diterima, yang ditentukan
oleh teknisi lapangan dan geologis.
Walaupun permeabilitas relatif dapat menjadi parameter history-matching yang kuat, data
tersebut harus digunakan hanya sebagai sumber terakhir. Aproksimasi paling baik untuk
permeabilitas relatif harus tergabung selama studi pembuatan model dan, jika
memungkinkan, tidak boleh dimodifikasi kecuali dibenarkan secara teknis.
3.6.1. Tujuan History Matching Tujuan utama dari history matching adalah untuk memperbaiki dan memvalidasi
model simulasi reservoir. Lebih jauh lagi, history matching juga dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses yang terjadi di reservoir
dan pada akhirnya dapat mengidentifikasi kondisi operasi yang tidak lazim.
3.6.2. Pemilihan Metode History Matching Ada dua pendekatan yang biasanya digunakan untuk proses history matching,
yaitu secara manual dan otomatis. Dari keduanya, proses secara manual yang
paling sering digunakan.
Proses history matching secara manual melakukan simulasi untuk periode yang
tersedia sejarah produksinya dan membandingkan hasilnya dengan kelakuan
produksi yang terjadi di lapangan. Hasil perbandingan ini dapat digunakan oleh
teknisi reservoir untuk menyesuaikan data simulasi agar kecocokkan dapat
diperbaiki. Seleksi input data yang akan disesuaikan dilakukan oleh teknisi
simulasi dan memerlukan pengetahuan tentang lapangan yang sedang dipelajari,
penilaian secara teknis dan pengalaman teknik reservoir. Jika teknisi yang
melakukan studi tidak berpengalaman dengan lapangan, seleksi data ini harus
dibuat dengan bantuan staf operator lapangan.
8 | P a g e
Th
Proses history matching secara otomatis identik dengan proses secara manual
kecuali di sini logika komputer yang digunakan untuk menyesuaikan data
reservoir. Kekurangannya adalah proses ini tidak melibatkan teknisi, sehingga
mengabaikan penilaian teknik dan pengetahuan spesifik tentang reservoir subyek.
Pemilihan metode history matching, secara manual atau otomatis, yang akan
digunakan dalam studi simulasi tergantung pada tujuan dari history matching,
sumber daya perusahaan yang diperuntukkan untuk history matching dan tenggat
waktu studi simulasi.
Baik metode history matching secara manual atau otomatis tidak menjamin
berhasilnya proses history matching.
3.6.3. Pemilihan Data Produksi Untuk Ditentukan dan Dicocokkan a. Pemilihan data produksi/injeksi untuk ditentukan.
Sumur produksi
Pada umumnya pemilihan data produksi untuk ditentukan tergantung pada
langkah history matching dan kehadiran hidrokarbon di reservoir. Data
produksi yang paling layak untuk ditentukan adalah laju well-voidage
historis (historical well-voidage rates). Voidage rate adalah jumlah laju
minyak, gas bebas dan air pada kondisi reservoir.
Sumur injeksi
Pemilihan data sumur injeksi ini tidak sepenting sumur produksi. Pada
umumnya, spesifikasi dari laju injeksi permukaan historis sudah
mencukupi untuk sumur injeksi selama seluruh tahapan history match.
b. Pemilihan data produksi/injeksi untuk dicocokkan
Proses pemilihan ini tergantung pada tersedianya data produksi/injeksi dan
kualitas data tersebut. Pada umumnya, semakin banyak data yang dapat
dicocokkan, semakin besar meyakinkan model simulasi yang digunakan
selama tahap perkiraan dari studi.
Sumur produksi
Selama proses pencocokkan tekanan, data utama yang dicocokkan adalah
tekanan penutupan build-up (Pws) dan tekanan dari penguji formasi
menggunakan wireline. Dalam pemodelan full-field, tekanan alir sumur
9 | P a g e
Th
(Pwf) jarang disertakan dalam history match. Selama tahap pencocokkan
saturasi pada proses history match, data yang paling umum dipilih untuk
dicocokkan adalah water cut sumur (WOR) dan GOR. Kedua data tersebut
harus divalidasi untuk meyakinkan bahwa produksi air dan gas tidak
terpengaruh oleh tubing, semen atau kebocoran casing. GOR yang paling
layak digunakan adalah harga GOR yang terproduksi.
Sumur injeksi
Data utama dari sumur injeksi yang tersedia untuk dicocokkan selama
history match adalah tekanan statik dan laju injeksi zonal. Pengukuran
tekanan statik sama dengan seperti pada sumur produksi. Laju injeksi
zonal dapat ditentukan secara kualitatif dengan survei temperatur dan
logging akustik.
Hubungan antara tujuan studi dan ketersediaan data
Karena ketersediaan dan kualitas data historis berada di luar kendali para
teknisi yang melakukan studi simulasi, maka peran teknisi simulasi untuk
memastikan tujuan studi agar konsisten dan dapat dicapai dengan data
historis yang tersedia, sangat penting.
3.6.4. Pemilihan Data Reservoir Untuk Disesuaikan Pemilihan parameter yang akan disesuaikan selama proses history match harus
dilakukan dengan bijaksana dan dengan bantuan teknisi lapangan dan geolog.
Parameter history matching yang paling sering digunakan adalah ukuran dan
kekuatan aquifer, ada (atau tidaknya) penghalang permeabilitas vertikal, produk
kHh (reservoir dan sumur), rasio kV/kH , PV dan permeabilitas relatif. Pilihan
parameter yang cukup layak untuk digunakan tergantung dari situasi yang
diberikan (tidak ada metode khusus), tetapi sangat disarankan bahwa data
permeabilitas relatif yang terbaik dipilih pada permulaan studi dan data tersebut
disesuaikan hanya sebagai sumber terakhir. Rentang parameter history matching
yang dapat disesuaikan tergantung pada banyak faktor, termasuk kualitas data
yang diminta, geologi rservoir (lingkungan deposisional dan proses diagenesis)
dan tingkat kontrol geologi di lapangan subyek. Rentang untuk perubahan data
tidak perlu seragam di sepanjang lapangan.
10 | P a g e
Th
3.6.5. Menyesuaikan Data Reservoir Agar Cocok dengan Produksi Historis Proses ini biasanya dilakukan dalam 2 tahap. Tujuan tahap pertama adalah
mencocokkan tekanan reservoir rata-rata. Tujuan tahap kedua adalah
mencocokkan sejarah sumur individual.
Saat membuat penyesuaian secara vertikal, urutan berikut ini harus dicoba :
a. Global (seluruh lapisan simulasi).
b. Reservoir (di lapangan yang terbuat dari reservoir yang bertumpuk secara
vertikal).
c. Satuan aliran dalam reservoir.
d. Facies (di reservoir berlapis atau satuan aliran).
e. Lapisan-lapisan simulasi.
Saat membuat penyesuaian secara areal, urutan berikut ini harus dicoba :
a. Global (seluruh grid cell).
b. Reservoir/aquifer.
c. Blok patahan dalam reservoir.
d. Facies (lengkungan area facies).
e. Regional (kelompok sumur offset yang menunjukkan masalah umum history
match).
f. Sumur individual.
1.1.1. Kualitas History Match Tidak ada standar dalam pendefinisian history matching yang sukses. Yang paling
penting adalah proses history match yang dilakukan konsisten terjadap tujuan dari
studi simulasi yang dilakukan.
1.2. PERAMALAN PRODUKSI (PRODUCTION FORECAST) Tahap prakiraan dari studi simulasi adalah tahap dimana hampir seluruh tujuan studi
tercapai.Pada tahap studi ini, model simulasi digunakan untuk memperkirakan kinerja
resevoir di masa depan, yang merupakan kontras dari history matching dimana simulator
digunakan untuk mencocokkan kinerja historis.
1.2.1. Pemilihan Kasus-Kasus Prakiraan Simulasi reservoir paling baik digunakan untuk membandingkan perubahan dalam
strategi reservoir-management (atau pilihan development yang sangat berbeda)
11 | P a g e
Th
untuk menilai bertambahnya pengaruh yang kuat dari proyek yang sedang
diselidiki. Pemilihan dari kasus dasar tergantung pada tujuan dari studi simulasi.
Pada umumnya, kasus dasar dipilih sebagai : a. kasus tidak adanya pengeluaran
capital di masa mendatang (kasus “tak melakukan apa-apa”), b. kasus strategi
reservoir-management yang sedang berlangsung, c. kasus strategi reservoir-
management yang sudah diantisipasi (untuk lapangan yang sedang dalam tahap
penilaian untuk dikembangkan). Untuk kasus ini, biasanya kasus deplesi-primer
dipilih menjadi kasus dasar.
Kasus-kasus proyek Salah satu alasan mengapa simulasi reservoir adalah alat yang sangat kuat
adalah karena skenario produksi apapun dapat diselidiki. Ketika
membangun suatu kasus proyek, hal yang selalu baik untuk dilakukan
adalah mengubah hanya satu variabel atau komponen di satu waktu jika
memungkinkan.
Model simulasi juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat campur
tangan antara kasus proyek dan kasus dasar.
Penggunaan yang tepat dari hasil yang diperoleh dari simulator tergantung
pada tujuan dari studi yang dilakukan. Sebagai contoh, untuk proyek
ekonomi, hasil tambahan adalah hasil yang benar untuk dipergunakan,
sementara laju proyek (dari laporan sumur simulator) mungkin lebih tepat
untuk digunakan dalam desain proyek (ukuran tubing, desain
pengangkatan buatan, masalah separator, dan faktor lain yang sejenis).
Kasus sensitivitas Walaupun simulasi reservoir paling baik digunakan sbagai alat
pembanding, muncul situasi dimana hal ini tidak dapat digunakan dengan
cara ini. Kasus sensitivitas berbeda-beda untuk tiap kasus proyek, dimana
pada kasus sensitivitas ini proyek yang sama diselidiki tetapi
ketidakpastian dihubungkan dengan proyek yang telah dievaluasi.
1.2.2. Reservoir Management dalam Simulasi Reservoir Perbedaan utama antara melakukan simulasi reservoir pada cara prakiraan sebagai
lawan dari cara history matching adalah pada spesifikasi sumur dan batasan
12 | P a g e
Th
produksi yang digunakan dalam model. Sebagai tambahan untuk spesifikasi
sumur baru, batasan produksi dapat ditentukan selama tahap prakiraan untuk
membantu memodelkan strategi reservoir-management dan latihan-latihan
operasi di lapangan. Biasanya hanya sedikit (atau tidak ada sama sekali) batasan
produksi yang digunakan pada cara history.
Ada perbedaan mendasar antara spesifikasi sumur dan batasan produksi.
Spesifikasi sumur digunakan sebagai target untuk sumur individual, sedangkan
batasan produksi digunakan untuk mempertahankan parameter produksi yang
bervariasi agar tetap berada pada rentang yang masih dapat diterima dan realistis.
Tiap sumur pada model memerlukan satu (dan hanya satu) spesifikasi sumur,
tetapi dapat memiliki batasan sebanyak apapun.
Spesifikasi sumur yang tepat untuk digunakan pada tahap prakiraan dari suatu
studi tergantung pada strategi yang digunakan untuk manajemen lapangan.
Kebanyakan simulator komersial memiliki beberapa pilihan untuk spesifikasi
sumur (Tabel 3).
Batasan produksi yang tepat untuk digunakan pada tahap prakiraan suatu studi
juga tergantung pada strategi reservoir-management yang digunakan di lapangan.
Bergantung pada program simulasi reservoir yang digunakan dalam studi, batasan
produksi dapat ditempatkan di sebagian besar tingkatan pada sistem
reservoir/lubang sumur, yaitu bisa di lapisan simulasi, sumur individual,
kelompok sumur dan seluruh lapangan (Tabel 4).
Kegunaan dari batasan pada tingkat lubang bor/reservoir yang bervariasi dapat
menyediakan bagi para teknisi kemampuan untuk memodelkan strategi
reservoirmanagement yang kompleks dengan campur tangan manual yang relatif
sedikit.
Mengubah cara dari history ke prakiraan memerlukan perubahan spesifikasi
sumur pada akhir dari periode historis. Hal ini berpotensi untuk menyebabkan
perubahan yang tak disangka dan tidak alami dari laju produksi selama masa
transisi dari history ke prakiraan.
13 | P a g e
Th
1.2.3. Validasi dan Analisa Prakiraan Simulasi Setelah menjalankan model simulasi pada tahap prakiraan, hasilnya harus
direview scara kritis sebelum dilaporkan ke pihak manajemen. Proses validasi
diperlukan untuk memastikan bahwa hasil simulasi masuk akal.
Untuk memeriksa apakah model simulasi memberikan ramalan yang dapat
diandalkan, prakiraan simulasi harus dibandingkan dengan prakiraan yang
diperoleh dari sumber lain. Pemeriksaan yang paling dapat diandalkan adalah
dengan membandingkan hasil simulasi dengan lapangan yang analog.
Pemeriksaan lain untuk data reservoir dapat dilakukan terhadap studi-studi
lainnya yang dilakukan di masa lalu pada lapangan subyek. Sumber ketiga untuk
validasi data reservoir yang digunakan pada tahap prakiraan dalam studi adalah
pendekatan analitik seperti studi material balance.
Hasil dari rutinitas manajemen sumur pada kasus prakiraan juga harus direview.
Rutinitas manajemen produksi pada program simulasi reservoir memungkinkan
latihan operasional yang kompleks untuk dimodelkan oleh simulator tanpa
campur tangan teknisi yang melakukan studi. Hasil manajemen sumur ini
sringkali perlu diperiksa untuk memastikan bahwa lapangan dimodelkan dalam
cara yang realistis. Seluruh pekerjaan sumur yang disimulasikan juga harus
direview untuk memastikan komplesi sumur dapat mendukung pekerjaan ini.
Pemeriksaan-pemeriksaan ini layak dilakukan karena mereka dapat digunakan
untuk menangkap kesalahan pada data sebelum disebarkan ke kasus-kasus
prakiraan di masa yang akan datang. Hal ini memastikan bahwa pekerjaan ulang
diminimalkan ketika kesalahan ditemukan dan yang paling penting, keputusan
didasarkan pada kasus simulasi yang valid.
1.3. SEPULUH GOLDEN RULES DALAM SIMULASI RESERVOIR Ada sepuluh hal yang perlu diperhatikan oleh teknisi yang melakukan simulasi reservoir,
yaitu:
14 | P a g e
Th
1. Memahami Masalah Anda dan Menentukan Tujuan Anda Sebelum Anda melakukan
simulasi, pahami karakteristik geologis dari reservoir Anda, fluida yang terkandung di
dalamnya dan kelakuan dinamisnya. Juga tetapkan tujuan dari studi yang Anda
lakukan dengan jelas pada secarik kertas sebelum Anda memulai. Tanyakan pada diri
Anda sendiri apakah tujuan itu realistis. Pertimbangan ini akan membantu Anda
memilih model yang paling cocok untuk studi Anda.
2. Pertahankan agar tetap Sederhana Mulai dan akhiri dengan model paling sederhana
yang konsisten dengan sifat alami reservoir, tujuan studi Anda dan ketersediaan data.
Teknik reservoir yang klasik, model analitis sederhana atau simulasi blok-tunggal
seringkali adalah yang Anda perlukan. Pada waktu yang lain, model yang paling
memuaskan yang tersedia untuk Anda belum tentu dapat memenuhi kebutuhan Anda.
Pahami batasan dan kemampuan model.
3. Memahami Interaksi antara Bagian-Bagian yang Berbeda Ingatlah bahwa reservoir
bukan sesuatu yang terisolasi. Ia dapat berhubungan dengan aquifer dan melaluinya,
bahkan ke reservoir lainnya. Lebih jauh lagi, reservoir terhubung ke fasilitas
permukaan melalui sumur sumur. Isolasi dari komponen yang berbeda pada sistem ini
untuk studi yang terpisah seringkali dapat menyebabkan hasil yang tidak tepat dengan
mengabaikan interaksi antara bagian-bagian yang berbeda dalam sistem. Meskipun
demikian, jika tepat, jangan takut untuk memecahkan masalah besar menjadi
komponennya yang lebih kecil. Hal ini dapat mengarah pada bukan hanya simpanan
yang substansial, tetapi pada pemahaman yang lebih besar dari mekanisme yang
terlibat.
4. Jangan Mengasumsikan Lebih Besar Selalu Lebih Baik Selalu tanyakan ukuran dari
studi yang dibatasi oleh sumber daya komputer atau biaya. Teknisi simulasi seringkali
percaya bahwa tidak ada komputer yang cukup besar untuk melakukan apa yang
mereka ingin lakukan dan cenderung dengan mudahnya meningkatkan ukuran dari
model agar masuk ke komputer. Lebih banyak blok dan komponen tidak secara
otomatis menerjemahkan kepada akurasi dan keterandalan yang lebih besar. Pada
kenyataannya, pada beberapa situasi, kebalikannyalah yang benar. Berpegang
teguhlah pada penilaian yang tepat mengenai jumlah blok yang digunakan pada studi
yang diberikan.
15 | P a g e
Th
5. Ketahui Batasan Anda dan Percayalah pada Penilaian Anda Ingatlah bahwa simulasi
bukan ilmu pasti. Seluruh model didasarkan pada asumsi dan menyediakan hanya
perkiraan jawaban untuk masalah yang sebenarnya. Oleh sebab itu, pemahaman yang
baik mengenai masalah dan model sangat penting untuk keberhasilan. Perkiraan
numerik bisa memperkenalkan fenomena “pseudophysical” seperti dispersi numerik.
Gunakan dan percayalah pada penilaian Anda, terutama jika berdasarkan analisa
Anda mengenai lapangan atau penelitian di laboratorium. Hati hati dalam memeriksa
input dan output Anda. Lakukan perhitungan material balance yang sederhana untuk
memeriksa hasil simulasi. Berikan perhatian yang khusus pada hal-hal seperti
kompresibilitas dan permeabilitas yang berharga negatif.
6. Buatlah Harapan yang Masuk Akal Jangan mencoba untuk memperoleh dari
simulator hal yang tidak dapat dicapai dalam produksi. Biasanya yang paling bisa kita
peroleh dari suatu studi adalah petunjuk dari pilihan yang relatif berguna, yang
tersedia untuk Anda. Di waktu lain, Anda berhak untuk meminta lebih banyak. Tetapi
ingat bahwa jika Anda tidak melibatkan suatu mekanisme selama pembangunan
model, Anda tidak dapat mempelajari efek tersebut dengan model itu.
7. Pertanyakan Penyesuaian Data untuk History Matching Selalu tanyakan penyesuaian
data selama history matching. Ingatlah bahwa proses ini tidak mempunyai solusi yang
khusus. Solusi yang paling masuk akal akan diperoleh dengan memberikan perhatian
yang mendalam pada hal yang tidak masuk akal secara fisik dan geologis. History
match yang “baik” dengan penyesuaian data yang tidak tepat dapat menyebabkan
prakiraan yang buruk. Jangan terbuai dengan keamanan yang salah dari kecocokkan
yang “baik” atau “mendekati”.
8. Jangan Menghaluskan Data-Data yang Ekstrim Perhatikan harga permeabilitas yang
ekstrim (barrier dan channel). Hati-hati dalam proses perata-rataan untuk
menghindari kehilangan informasi yang penting ketika merata-ratakan nilai yang
ekstrim. Jangan pernah merata-ratakan nilai yang ekstrim.
9. Perhatikan Pengukuran dan Skala yang Digunakan Harga yang diukur pada skala core
tidak dapat diaplikasikan langsung pada skala blok yang lebih besar, tetapi
pengukuran memang mempengaruhi harga pada skala yang lain. Ingatlah bahwa
perata-rataan dapat mengubah sifat alami variabel yang Anda rata-ratakan. Sebagai
16 | P a g e
Th
contoh, permeabilitas dapat berupa skalar pada beberapa skala yang kecil dan suatu
tensor pada skala yang besar. Bahkan arti dari tekanan kapiler dan permeabilitas
relatif bisa berbeda pada skala yang berbeda. Juga bentuk yang dispersif dalam
persamaan kita merupakan hasil dari proses perata-rataan.
10. Jangan Berhemat pada Pekerjaan Laboratorium yang Perlu Model-model tidak
menggantikan eksperimen laboratorium yang baik, yang didesain untuk memperoleh
pemahaman tentang sifat alami proses yang domodelkan atau untuk mengukur
parameter-parameter yang penting dari persamaan yang diselesaikan oleh simulator
Anda. Rencanakan pekerjaan laboratorium Anda dengan penggunaan akhir dari
informasi ini dalam pikiran Anda. Pelajari bagaimana membuat skala untuk data.
2. DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Produksi Hulu
Halaman : 17 / 27 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
1. Ertekin, Turgay, Abou-Kassem, Jamal dan King, Gregory R. : “Basic Applied Reservoir
Simulation”, SPE Textbook Series Vol. 7, Richardson, Texas, 2001.
17 | P a g e
Th
3. LAMPIRAN
TABEL 1. SUMBER-SUMBER DATA RESERVOIR
Time Operation predrilling
seismic geology engineering study
Gravity
Time
Velocity
Amplitude
Character
Analogy, Regional
Knowledge, and Maps
Depositional
Enviromental
Depth Marker 2 2 2 2
Structure and Area 2 2 1 3 3 2
Hydrodynamics 1
Gross Thickness 2 3 2 2
Net Thickness 2 2 2 2
Lithology 2 2 3 2 2
Mechanical Properties 2 2 3 2
Contacts 2 2 2 4
Pressure 2 3 1
Porosity 2 2 3 2 2
Permeability 4 2 2
Fluid Saturation 3 3 3 4
Pore Sizes 2
Producing Mechanism
4 3 3 3 2 3
Hydrocarbon Properties
4 4 2
Water Properties 1
Production Rate 2 2
Code 1. Base Source 2.Good Data Source 3.Average Data Source 4. Pour Data Source
18 | P a g e
Th
TABEL 1. (LANJUTAN)
Time Operation Post-Development
Special Studies
Flow
Test
Pressure
Water Cut
Gas/Oil
RatioHistory
Analogy
Engineering and
Geology
Depth Marker 3 3 2 1 1 1 1
Structure and Area 4
Gross Thickness 2 2 3 2 4 1 1
Net Thickness 3 3 4 1 4 1 1
Lithology 3 2 1 3 3
Mechanical Properties
3 2 1
Contacts 3 2 2 2 1 2
Pressure 3 1 1
Porosity 4 3 3
Permeability 4 1 1 4
19 | P a g e
Th
Relative Permeability
Fluid Saturation 3 1 1 1 1
Pore Sizes 3 2 4 4 4 4
Water Properties 1 1
Production Rate 2 2
Fluid Produced 1 1
Code 1. Base Source 2.Good Data Source 3.Average Data Source 4. Pour Data Source
TABEL 2. DATA YANG DIPERLUKAN DALAM MEMBANGUN MODEL GEOLOGI
Property Use in Simulation Status
Structure top Reservoir Depth Required for the top layer
Initial reservoir pressure optional for lower layers ( defaults may be obtained from the structure top of the top layer and gross thickness)
Net reservoir thickness, hn Assignment of cell net thickness values horizontal-transmibillity calculation PV calculation
Required
Calculation of well geometric factors, Gw OOIP and DGIP calculations
Gross reservoir thickness, hg Assignment of cell gross thickness values
Optional (default may be obtained )
Gravity head calculations
initial reservoir pressure
transition zone calculation
vertical-transmibillity calculation
Net to gross thickness ratio, hn/hg
Assigment to cell hn/hg, values Optional (default may equal one, hn/hg =1)
Porosity Ø Assigment of cell Ø values Required for all layers
Development of porosity/ permeablility tranforms
pore volume (PV) calculations
OOIP and OGIP Calculations
Horizontal permeability Ax Assigment of cell permeability values
Required for all layers
Horizontal-tansmisibility calculation
Development of porosity/ permeablility tranforms
calculation of well geometrics factors, Gw
Vertical permeability Ay Assigment of cell permeability values
Optional (default may be obtained from horizontal permeability Ax/Ay =1 )
20 | P a g e
Th
vertical tansmisibility calculation
initial saturation Sw, Soi and Sg
Initial saturation distributions Optional (default may be obtained from initial capilary/ gravity equiblirium )
transition zone heights
OOIP and OGIP Calculations
Endpoint saturation Sw, Soi and Sg
saturation normalization assignment of cell critical saturation values for saturation unnormalization
Optional (default may be obtained from endpoint of input relative permeability data )
Fluid contacts, OWC and gas/oil contact (GOC)
OOIP and OGIP Calculations Required
Initial saturation distributions
Initial reservoir pressure
note : one may per simulate layer is required. However may be used for approval properties
TABEL 3. SPESIFIKASI SUMUR DAN KEGUNAAN UMUMNYA DALAM SIMULASI
RESERVOIR
Spesifikasi Sumur Kegunaan dalam Simulasi Reservoir
Laju alir minyak, qosc Menentukan laju alir minyak yang diukur selama history matching.
Model produksi sumur pada kapasitas pengelolaan minyak untuk prakiraan.
Model sumur produksi pada batas minyak yang diijinkan untuk prakiraan.
Model fluks minyak melalui boundaries dari model jendela sampai pseudowells.
Laju alir air, qwsc Menentukan laju injeksi air yang diukur selama history matching.
Jarang digunakan untuk sumur produksi selama history matching.
Model sumur produksi pada kapasitas water-treating untuk prakiraan.
Model sumur injeksi yang menginjeksikan air pada
kapasitas. Model fluks air melalui boundaries dari model jendela
sampai pseudowells.
21 | P a g e
Th
Laju alir cairan, qLsc Menentukan laju alir cairan selama history matching.
Model sumur produksi pada kapasitas cairan untuk prakiraan.
Kapasitas fasilitas. Kapasitas tubing/flowline/pipeline. Model fluks cairan melalui boundaries dari full-field,
cross-sectional dan sumur tunggal sampai pseudowells.
TABEL 3. (LANJUTAN)
Spesifikasi Sumur Kegunaan dalam Simulasi Reservoir
Laju alir gas, qgsc Menentukan laju alir gas yang diukur selama history matching.
Model sumur produksi pada kapasitas pemrosesan gas untuk prakiraan.
Model sumur gas produksi pada batasan yang diijinkan.
Model sumur injeksi yang menginjeksikan gas pada kapasitas injeksi.
Model fluks gas melalui boundaries dari model jendela sampai pseudowells.
Laju alir voidage, qt Menentukan voidage reservoir dari sumur selama history
matching (berguna untuk mencocokkan tekanan reservoir ketika water cut yang disimulasikan atau GOR tidak cocok dengan water cut yang sesungguhnya atau GOR dengan cukup.
Digunakan untuk produksi/injeksi voidage-balanced untuk prakiraan.
Tekanan alir dasar sumur,Pwf Jarang digunakan selama history matching. Model sumur produksi terhadap tkanan lubang bor yang konstan untuk prakiraan. Model sumur produksi melalui pompa submersible elektrik dengan tekanan inlet konstan untuk prakiraan.Tekanan kepala tubing, Pth Jarang digunakan selama history matching.
Model sumur produksi sampai fasilitas dengan tekanan tetap.
Headers. Separators. Pipilines. Kompresor dengan tekanan inlet yang tetap.
22 | P a g e
Th
TABEL 4. BATASAN PRODUKSI DAN KEGUNAAN UMUMNYA DALAM SIMULASI
RESERVOIR
Tingkat Batasan
Batasan Produksi Pilihan Intervensi-Sumur
Lapisan simulasi
Lapisan water/oil ratio (WOR)
Menutup lapisan yang bermasalah
Lapisan GOR Melengkapi lapisan bermasalah
Satuan aliranLapisan water/oil ratio
(WOR) Menutup lapisan yang bermasalah
Lapisan GOR Melengkapi lapisan bermasalah Sumbat dan tinggalkan sumur tutup sumur stimulasi sumur Work over sumur Melengkapi lapisan tambahan
Lakukan Pengangkatan buatan pada sumbat berlaju
alir rendah
Laju alir cairan
maksimumsumur di-choke kembali
Laju alir cairan minimun Sumbat dan tinggalkan sumur tutup sumur stimulasi sumur Melengkapi lapisan tambahan Lakukan Pengangkatan buatan Laju alir air maksimum sumur di-choke kembali tutup lapisan dengan WOR tinggi tutup sumur Lakukan operasi tubing-changeout
Beralih ke sistem kapasitas-treatment-yang lebih
tinggi
23 | P a g e
Th
Laju alir gas maksimum sumur di-choke kembali tutup lapisan dengan GOR tinggi
TABEL 4. (LANJUTAN)
Tingkat Batasan
Batasan Produksi Pilihan Intervensi Sumur
Tutup sumur Beralih ke sistem kapasitas-treatment-
yang lebih tingi Laju alir gas minimum
(untuk reservoir gas)sumbat dan tinggalkan sumur
Tutup sumur Stimulasi sumur Melengkapi lapisan tambahan WOR sumur sumbat dan tinggalkan sumur Tutup Sumur Tutup lapisan dengan WOR tinggi Melengkapi lapisan dengan WOR
rendah Sumur di choke kembali Lakukan operasi tubing-changeout GOR sumur sumbat dan tinggalkan sumur Tutup sumur Tutup lapisan dengan GOR tinggi Melengkapi lapisan dengan GOR rendah Sumur di choke kembali Tekanan alir sumur
minimumsumbat dan tinggalkan sumur
Tutup sumur Lakukan operasi tubing-changeout
24 | P a g e
Th
Tekanan kepala tubing minimum
sumbat dan tinggalkan sumur
Tutup sumur Beralih ke sistem tekanan-yang lebih
rendah-
TABEL 4. (LANJUTAN)
Tingkat Batasan Batasan Produksi Pilihan intervensi-sumurKelompok sumur Laju alir minyak minimum Bor sumur tambahan
Stimulasi sumur berlaju alir rendah
Work over sumur dengan
WOR/GOR tinggi Buka sumur yang ditutup
Lakukan pengangkatan buatan untuk sumur berlaju alir rendah
Laju alir minyak maksimum Tutup sumur berlaju alir rendah Skala kembali seluruh sumur Laju alir cairan minimum Bor sumur tambahan Stimulasi sumur berlaju alir rendah
Lakukan pengangkatan buatan untuk sumur berlaju alir rendah
Laju alir air maksimum Tutup sumur dengan WOR tinggi Tutup sumur berlaju alir tinggi Skala kembali seluruh sumur Bor sumur pembuangan Laju alir gas maksimum Tutup sumur dengan GOR tinggi Tutup sumur berlaju alir gas tinggi Skala kembali seluruh sumur Bor sumur injeksi
Laju alir gas minimum ( untuk reservoir gas)
Bor sumur tambahan
Stimulasi sumur berlaju alir rendah
25 | P a g e
Th
Aplikasikan Kompresor pada sumur
berlaju alir rendah Buka sumur yang ditutup
Sama seperti kelompok
sumurSama seperti kelompok sumur
Gambar 1. Contoh Seismic Line di Lapangan Brent
26 | P a g e
Th
Gambar 2. Pembuatan Model Geologi; WD = Water Drive, SG = Solution Gas
27 | P a g e