simbat tingkatkan cadangan air tanah
TRANSCRIPT
Simbat Tingkatkan Cadangan Air Tanah
Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus menyosialisasikan teknologi
tepat guna yang bisa diterapkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Simpanan dan
Imbuhan Buatan Air Tanah (Simbat), yakni sebuah teknologi yang berguna untuk
meningkatkan penyimpanan cadangan air di dalam tanah. Teknologi Simbat diperkenalkan
kepada publik dan wartawan dalam "Diseminasi Hasil-hasil Penelitian dan Kunjungan
Bakohumas ke Museum Zoologi LIPI" di Cibinong Science Center, Bogor, Rabu (23/4).
Menurut peneliti pada Pusat Penelitian (Puslit) Geoteknologi LIPI Bandung, Edi Prasetyo
Utomo, air merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Namun,
pergantian musim yang sulit diprediksi dan masalah banjir serta kekeringan, mengancam
ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut diperparah dengan
kondisi kota besar yang jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonominya semakin
meningkat.
Berdasarkan hal tersebut, Puslit Geoteknologi LIPI membuat sebuah inovasi untuk
merekayasa air tanah sehingga dapat digunakan untuk persediaan. "Teknologi Simbat dibuat
dengan menggunakan kolam infiltrasi yang dilengkapi dengan sumur injeksi untuk
menyimpan air di dalam tanah," ujarnya.
Menurutnya, teknologi ini sangat sesuai digunakan di insitusi pemerintah, apartemen,
perusahaan pengembang perumahan, kondominium, serta wilayah padat penduduk dan
daerah-daerah yang sulit air. Keunggulan teknologi adalah mampu menyimpan air dengan
mutu air bersih, mengurangi kekeringan di musim kemarau, memperbaiki kualitas air, bahkan
mengurangi dampak lingkungan, seperti banjir dengan membuat sumur injeksi.
“Air adalah barang berharga, semakin langka dan akan semakin mahal. Cintai alam sekitar
dengan meningkatkan konservasi sumber daya air. Tanpa penyediaan infrastruktur Simbat,
ketahanan pangan hanya akan jadi impian,” kata Edi.
(Sumber: http://www.beritasatu.com)
Uraian analisis berita:
Dari uraian berita diatas, peneliti dari Geoteknologi LIPI Bandung, Edi Prasetyo Utomo,
melihat permaslahan lingkungan yang ada di masyarakat tentang krisis air bersih. Ia
menggunakan gagasannya untuk mensintesakan pemecahannya dengan membuat inovasi
teknologi tepat guna, yang ia beri nama SIMBAT (Simpanan dan Imbuhan Buatan Air
Tanah). Tujuan dari inovasi tersebut merekaysa cadangan air tanah supaya tetap terjaga dan
mengurangi dampak lingkungan seperti banjir atau kekeringan dengan teknologi sederhana.
Teknologi sederhana ini hanya menggunakan kolam infiltrasi dan dilengkapi sumur injeksi,
sehingga air dari pemukaan dapat tersimpan di dalam tanah saat musim penghujan dan dapat
diambil saat dubutuhkan. Dari inovasi yang ia buat diharapkan dapat menggulangi krisis akan
air bersih dan banjir.