silvikultur rehabilitasi pantai berpasir kebumen · dan rasul -nya. $ppd%d·gx buku yang berjudul...

127

Upload: truongkiet

Post on 08-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang
Page 2: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

i

SILVIKULTUR REHABILITASI

PANTAI BERPASIR KEBUMEN

Page 3: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

ii

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987

Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982

Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

iii

Agung Wahyu Nugroho

SILVIKULTUR REHABILITASI

PANTAI BERPASIR KEBUMEN

UNS PRESS

Page 5: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

iv

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen.

Hak Cipta @ Agung Wahyu Nugroho. 2017.

Penulis

Agung Wahyu Nugroho

Editor

Prof. Mohammad Na’iem

Prof. Riset. Nina Mindawati

Desain sampul

Bambang Dwi Atmoko

Penerbit & Pencetak

Penerbitan dan Pencetakan UNS

Anggota IKAPI (045/JTE/96)

Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126

Telp. (0271) 646994 Psw. 341 Fax. 0271 7890628

Website: www.unspress.uns.ac.id

Email: [email protected]

Cetakan 1, Edisi 1, Desember 2017

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

All Right Reserved

Dicetak: Dana Balitek DAS

ISBN 978-602-397-173-2

Page 6: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

v

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah semata. Kami memuji-Nya,

memohon pertolongan-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kami

berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa dan kejelekan perbuatan

amal perbuatan kami. Barangsiapa yang mendapatkan petunjuk Allah,

maka dia tidak akan tersesat; dan barangsiapa yang tersesat, maka tidak

ada petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah

semata tanpa menyekutukan-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba

dan rasul-Nya.

Amma Ba’du.

Buku yang berjudul Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

ini ditujukan kepada para pembaca yang budiman (praktisi, akademisi,

birokrat, peneliti, swasta, masyarakat) sebagai panduan praktis untuk

merehabilitasi lahan pantai berpasir dengan menggunakan prinsip

silvikultur. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman dalam

merehabilitasi lahan pantai berpasir di Kebumen sejak tahun 2007-2015,

hasil-hasil penelitian yang terkait, dan pembelajaran dari masyarakat

sekitar pantai.

Penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada

Prof. Mohammad Na’iem (Fakultas Kehutanan, UGM) dan Prof. Riset.

Nina Mindawati (Puslitbang Hutan, Badan Litbang dan Inovasi,

Kementerian LHK) yang telah berkenan mereview buku ini. Terima kasih

kepada Almarhum Prof. Suhardi dan Dr. Handojo H.N. yang pertama

kali mengenalkan kepada penulis tentang rehabilitasi lahan pantai

Page 7: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

vi

berpasir di Pantai Samas. Prof. Sumardi, Dr. Haryono Supriyo, Dr. Eny

Faridah, Dr. Winastuti, Dr. Winarni, Dr. Sri Danarto (Fakultas

Kehutanan, UGM) atas kesempatan dan bimbingan ilmunya dalam

merehabilitasi pantai berpasir Kebumen. Kepada Dr. Nur Sumedi, Ibu

Salamah Retnowati dan staff DIK atas dukungan pembuatan buku ini.

Tim rehabilitasi pantai berpasir Balai Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Pengelolaan DAS (Beny Harjadi, Arina Miardini, Susi

Abdiyani, Aris Budiyono, Gunarti, Asep Hermawan) dan teman-teman

Kelti Lahan dan Vegetasi atas kerja sama dan dukungannya. Terima kasih

kepada Bambang Dwi Atmoko atas pembuatan layout cover buku. Pak

Eprayim, Pak Heru Dwi, Ibu Daryani, Pak Wasdi, Pak Sarwana (anggota

DPRD/mantan Kades Karanggadung), Kelompok Tani Pasir Makmur,

Pak Pamuji (Pemalang), pemerintah dan masyarakat Desa Karanggadung

dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas

pembelajaran, kerjasama, dukungan, dan bantuannya dalam penyusunan

buku ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, untuk

itu kritik dan saran terhadap perbaikan buku ini sangat diharapkan. Saya

memohon kepada Allah semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan dan menjadi penyemangat untuk selalu

menanam pohon sebagai amal jariyah kita.

Surakarta, Desember 2017

Penulis,

Agung Wahyu Nugroho

Page 8: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

vii

KATA SAMBUTAN

Lahan pantai berpasir Kebumen merupakan sumber daya

potensial dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar. Namun,

potensi tersebut belum seluruhnya dapat dimanfaatkan secara optimal,

salah satunya adanya hambatan dengan karakteristik lahan yang marginal.

Rehabilitasi dengan menanam vegetasi di sepanjang garis pantai dapat

membentuk hutan pantai yang memberi banyak manfaat baik secara fisik,

ekologi, maupun ekonomi-sosial masyarakat.

Buku Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen ditulis

berdasarkan pengalaman dan hasil-hasil penelitian terkait dalam

merehabilitasi lahan pantai berpasir Kebumen. Buku ini berisi tentang

cara merehabilitasi lahan pantai berpasir didasarkan pada prinsip

silvikultur, dimulai dari bab tentang arti penting kawasan pantai, kondisi

tapak pantai berpasir, teknik silvikultur yang diterapkan, dampak

rehabilitasi, dan tantangan pascarehabilitasi. Sehingga diharapkan buku

ini dapat dijadikan sebagai pedoman praktis dalam merehabilitasi lahan-

lahan pantai berpasir di tempat lain.

Disadari bahwa buku yang telah disusun masih banyak

kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat

diharapkan. Ucapan terima kasih di sampaikan kepada Prof. Mohammad

Na’iem dan Prof. Nina Mindawati yang telah berkenan dalam mereview

buku ini. Kepada penulis buku ini, Sdr. Agung Wahyu Nugroho

diucapkan terima kasih, mudah-mudahan upaya penulisan buku ini dapat

Page 9: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

viii

menjadi amal ibadah dan memberi manfaat bagi banyak pihak serta

menjadi penyemangat untuk memperbaiki lingkungan kita.

Surakarta, Desember 2017

Kepala BalitekDAS

Dr. Nur Sumedi

Page 10: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

KATA SAMBUTAN ............................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1. Peran Penting Kawasan Pantai .................................... 1

1.2. Rehabilitasi Kawasan Pantai ......................................... 2

BAB 2 KARAKTERISTIK LAHAN PANTAI BERPASIR ..... 5

2.1. Landforms.......................................................................... 5

2.2. Sifat Fisika, Kimia, dan Biologi Tanah ...................... 10

2.3. Vegetasi ........................................................................... 13

2.4. Iklim Mikro ..................................................................... 17

2.5. Sosial Ekonomi Masyarakat ......................................... 19

BAB 3 TEKNIK SILVIKULTUR REHABILITASI

LAHAN PANTAI BERPASIR .......................................... 23

3.1. Pemilihan Jenis ............................................................... 26

3.2. Pengunduhan Buah ....................................................... 29

3.3. Pembibitan ..................................................................... 31

3.4. Penyiapan Lahan ........................................................... 35

Page 11: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

x

3.5. Pemberian Amelioran ................................................... 40

3.6. Penanaman ..................................................................... 45

3.7. Pemeliharaan ................................................................. 48

3.7.1 Penyulaman ......................................................... 48

3.7.2. Penyiangan .......................................................... 48

3.7.3. Pemupukan ........................................................ 49

3.7.4. Pengamanan ....................................................... 51

BAB 4 DAMPAK REHABILITASI .............................................. 53

4.1. Perbaikan Kesuburan Tanah ....................................... 55

4.2. Perbaikan Iklim Mikro ................................................. 61

4.3. Peningkatan Pendapatan Masyarakat ........................ 66

4.4. Peningkatan Jumlah Wisatawan ................................. 70

4.5. Terbangunnya Bioshield Sepanjang Pantai ................. 72

4.6. Mitigasi Tsunami ........................................................... 75

BAB 5 TANTANGAN PASCAREHABILITASI ....................... 81

5.1. Pengambilan Rencek dan Serasah .............................. 81

5.2. Serangan Hama dan Penyakit ..................................... 83

5.3. Alih Fungsi menjadi Tambak Udang ......................... 85

BAB 6 PENUTUP ............................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 91

INDEKS ................................................................................................... 103

Page 12: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kondisi lahan pantai berpasir yang

marginal ........................................................................................ 3

..........................................................................................

Gambar 1.2. Hutan pantai sebagai wind barrier bagi tanaman

semusim ........................................................................... 4

..........................................................................................

Gambar 2.1. Penampang melintang wilayah pantai selatan

Yogyakarta ...................................................................... 6

Gambar 2.2. Laguna di Pantai Lembupurwo, Kecamatan Mirit ... 6

Gambar 2.3. Gumuk pasir yang tersebar sepanjang pantai

Laut Indonesia ................................................................ 8

Gambar 2.4. Bentuk-bentuk gumuk pasir pesisir selatan

Kebumen ......................................................................... 10

..........................................................................................

Gambar 2.5. Zona vegetasi gumuk pasir ........................................... 14

Gambar 2.6. Vegetasi yang tumbuh di lahan pasir .......................... 15

Gambar 2.7. Perbedaan kerapatan vegetasi ..................................... 16

Gambar 2.8. Rerata kelembaban udara, suhu tanah,

suhu udara, dan kecepatan angin

di Pantai Petanahan tahun 2009-2014 ........................ 18

Gambar 2.9. Rerata curah hujan tahunan (mm/th) di

Pantai Petanahan tahun 2009-2014 ............................. 18

Page 13: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xii

Gambar 2.10. Rerata curah hujan bulanan di Pantai Petanahan

tahun 2009-2014 ............................................................ 19

Gambar 3.1. Cemara udang dengan batang tinggi dan

cabang banyak di Pantai Petanahan ............................ 28

Gambar 3.2. Pohon induk cemara udang.......................................... 30

Gambar 3.3. Bunga dan buah cemara udang .................................... 30

Gambar 3.4. Buah cemara udang yang sudah masak fisiologis

berwarna kuning kecoklatan ......................................... 31

Gambar 3.5. Hasil ekstraksi biji cemara udang dengan

penjemuran menggunakan jaring ................................ 32

Gambar 3.6. Bedeng tabur dengan naungan .................................... 33

Gambar 3.7. Kecambah umur 1 bulan dan 2 bulan ....................... 34

Gambar 3.8. Bibit cemara udang siap tanam .................................... 34

Gambar 3.9. Pondok kerja sementara ................................................ 35

Gambar 3.10. Plotting dan penentuan jarak tanam ............................. 36

Gambar 3.11. Pola tanam "untu walang" dengan jarak tanam

5 x 5 m ............................................................................. 37

Gambar 3.12. Peletakan vegetasi dalam konservasi gumuk pasir .... 38

Gambar 3.13. Pemasangan ajir ............................................................. 38

Gambar 3.14. Pembuatan lubang tanam ............................................. 39

Gambar 3.15. Pupuk kandang yang telah terdekomposisi................ 41

Gambar 3.16. Dimensi ukuran media tanam (press block).................. 43

Gambar 3.17. Alat pengepresan media ................................................ 44

Gambar 3.18. Media tanam pot yang kokoh dan dapat

ditembus akar cemara udang ........................................ 44

Gambar 3.19. Distribusi bibit dengan dipikul .................................... 45

Gambar 3.20. Prosedur penanaman media tanam dan bibit

ke lahan pasir .................................................................. 46

Gambar 3.21. Penanaman dan pengikatan bibit ke ajir ..................... 47

Gambar 3.22. Pemasangan srumbung pada setiap bibit

yang ditanam ................................................................... 47

Page 14: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xiii

Gambar 3.23. Contoh pupuk hayati ..................................................... 49

Gambar 3.24. Area pemupukan bentuk piringan ............................... 50

Gambar 3.25. Pemagaran tegakan cemara udang di Desa

Karanggadung ................................................................ 52

Gambar 3.26. Peta letak cemara udang di Desa

Karanggadung Kecamatan Petanahan ........................ 52

Gambar 4.1. Kondisi lahan pantai berpasir di pantai

Petanahan pascarehabilitasi .......................................... 54

Gambar 4.2. Bintil akar cemara udang .............................................. 57

Gambar 4.3. Rambut akar cemara udang yang terinfeksi frankia .. 57

Gambar 4.4. Serasah cemara udang umur 8 tahun

di Desa Karanggadung .................................................. 58

Gambar 4.5. Jamur pada serasah cemara udang di Desa

Karanggadung ................................................................ 60

Gambar 4.6. Air gutasi dari tepi daun cemara udang ...................... 62

Gambar 4.7. Mix planting cemara udang dengan pandan pantai .... 64

Gambar 4.8. Turbulensi kecil di belakang vegetasi dan

pemulihan aliran angin yang tidak terganggu ............ 65

Gambar 4.9. Tanaman semusim di belakang tegakan cemara

udang ................................................................................ 67

Gambar 4.10. Usaha pembibitan cemara udang masyarakat

Desa Karanggadung ...................................................... 70

Gambar 4.11. Data jumlah wisatawan di pantai Petanahan

Kebumen tahun 2010-2016 .......................................... 71

Gambar 4.12. Pantai Petanahan (Wanagama III) Kebumen

yang sejuk ........................................................................ 71

Gambar 4.13. Tegakan cemara udang sebagai bioshield

di pantai Petanahan Kebumen ..................................... 73

Gambar 4.14. Pertumbuhan tinggi dan diameter cemara udang ......... 74

Page 15: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xiv

Gambar 4.15. Lokasi gempa di selatan Kebumen pada

25 Januari 2014 dan peta seismitis pulau Jawa

tahun 1970-2010 ............................................................ 77

Gambar 4.16. Fungsi vegetasi pantai selama tsunami ....................... 79

Gambar 4.17. Pola struktur dan jenis vegetasi yang efektif

terhadap tsunami ............................................................ 80

Gambar 5.1. Rencek cabang cemara untuk kayu bakar .................. 82

Gambar 5.2. Pengambilan serasah cemara udang sebagai

bahan bakar ..................................................................... 83

Gambar 5.3. Hama ulat yang menyerang cemara udang ................ 84

Gambar 5.4. Pembukaan lahan untuk tambak udang dengan

menebang hutan pantai ................................................. 87

Gambar 5.5. Kolam untuk tambak udang ......................................... 87

Page 16: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sifat tanah pantai berpasir pada beberapa lokasi ......... 12

Tabel 2.2. Desa-desa di pesisir selatan Kebumen dan perkiraan

luas lahan berpasir............................................................. 20

Tabel 3.1. Perbedaan terminologi reklamasi, rehabilitasi,

dan restorasi ....................................................................... 24

Tabel 4.1. Perbandingan kandungan unsur hara tanah antara

lahan pasir terbuka dan bawah tegakan cemara udang 55

Tabel 4.2. Kandungan unsur hara dalam serasah

cemara udang di India ...................................................... 59

Tabel 4.3. Jenis dan keuntungan usaha tani KT Pasir Makmur

Desa Karanggadung ......................................................... 67

Tabel 4.4. Analisis usaha tani cabe merah seluas 0,1 ha ................ 69

Tabel 4.5. Lokasi hutan pantai GNRHL tahun 2007 .................... 72

Tabel 4.6. Kejadian tsunami di Indonesia yang merusak

tahun 1990-2010 ............................................................... 75

Tabel 4.7. Pantai Kebumen yang terkena dampak tsunami

tanggal 17 Juli 2006 ........................................................... 78

Page 17: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

xvi

Page 18: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. PERAN PENTING KAWASAN PANTAI

Wilayah pesisir dan sumberdaya alamnya memiliki arti penting

bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Kawasan pantai berpasir merupakan salah satu bagian

penyusun wilayah pesisir. Pantai berpasir merupakan pantai yang

didominasi oleh hamparan atau dataran pasir, baik yang berupa pasir

hitam, abu-abu atau putih (Sugiarto & Ekariyono, 1996). Pesisir selatan

Kebumen yang sebagian besar adalah kawasan pantai berpasir dengan

panjang garis pantai ±58 km merupakan sumberdaya alam potensial

dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar seperti wisata alam,

tambang, perikanan, dan pertanian.

Tetapi, potensi-potensi tersebut masih belum seluruhnya

dimanfaatkan secara optimal salah satunya karena adanya hambatan yang

berkaitan dengan karakteristik lahan (Sumardi, 2009). Selain itu,

pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam pantai yang optimal dan

berkelanjutan harus memerhatikan dimensi ekologi, selain dimensi sosial-

ekonomi-budaya, sosial politik, serta hukum dan kelembagaan. Artinya

dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya tersebut, total

dampaknya tidak melebihi kapasitas fungsionalnya (Bengen, 2004).

Pemanfaatan sumberdaya alam yang cenderung tidak terkontrol dapat

menimbulkan dampak, tidak saja berupa konflik kepentingan tetapi juga

Page 19: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

2

dapat menyebabkan degradasi sumber daya alam yang semakin meluas

(Poedjirahajoe, 2008; Sumardi, 2009).

1.2. REHABILITASI KAWASAN PANTAI

Di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor 89 tahun 2016 disebutkan bahwa kawasan sempadan pantai

merupakan salah satu calon lokasi penanaman rehabilitasi daerah aliran

sungai (DAS). Hal ini mengingat keberadaan sempadan pantai sebagai

kawasan perlindungan setempat sudah terganggu kondisi ekosistemnya.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2016 dijelaskan bahwa

sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian pantai, yang lebarnya

proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100

(seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah daratan. Sementara,

pantai berpasir di Kebumen sebagian besar termasuk di dalam kawasan

sempadan pantai.

Secara umum, karakteristik lahan pantai berpasir mempunyai sifat

marginal dan kemampuan daya dukung yang rendah untuk tumbuhnya

vegetasi (Gambar 1.1) (Suhardi, 2005; Sumardi, 2009). Kendala bagi

tumbuhnya vegetasi di lahan tersebut di antaranya: rendahnya kandungan

lengas tanah, angin yang cukup kencang dan mengandung garam,

rendahnya kandungan unsur hara tersedia, erosi angin, suhu tinggi, dan

sifat tanah pasiran (Ewusie, 1990; Harjadi & Octavia, 2008; Sumardi,

2009). Suhu tinggi dan hembusan angin kencang mengakibatkan

evapotranspirasi tinggi sehingga jenis tanaman yang mampu tumbuh

sangat terbatas. Tanah pasiran mempunyai proporsi pori makro yang

jauh lebih tinggi daripada pori mikro sehingga air mudah meresap dan

mudah lolos. Kendala lainnya adalah kondisi tanah yang tidak stabil.

Pantai berpasir secara alami terbuka dan tidak stabil, berputar balik

karena kombinasi pengaruh angin dan ombak (Bradshaw & Chadwick,

1980).

Page 20: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

3

Berkaitan dengan permasalahan yang ada di lahan pantai berpasir,

maka diperlukan upaya rehabilitasi yang sesuai. Rehabilitasi dalam arti

memulihkan untuk mengembalikan nilai, fungsi, dan manfaat lingkungan

hidup perlu dilaksanakan dan dikembangkan sehingga daya dukung,

produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga

kehidupan tetap terjaga (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor 11 tahun 2017). Salah satu upaya rehabilitasi yang

dapat dilakukan adalah kegiatan penanaman berbagai vegetasi (pohon).

Penanaman pohon di wilayah pantai berpasir didasarkan pada jenis

tanaman yang sesuai dan dapat tumbuh di lahan pantai berpasir serta

memiliki kemampuan tahan terhadap angin kencang dan kondisi tanah

yang marginal (Nurahmah et al., 2007). Cemara udang (Casuarina

equisetifolia) merupakan salah satu jenis tanaman yang sesuai untuk

dikembangkan pada lahan pantai berpasir (Winarni, 2002; Winarni &

Supriyo, 2003; Winarni, 2006).

Gambar 1.1. Kondisi lahan pantai berpasir yang marginal (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Page 21: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

4

Penanaman pohon dalam jumlah yang banyak dan rapat di

sepanjang garis pantai akan membentuk tegakan hutan pantai yang dapat

memberikan beberapa manfaat, diantaranya: mengurangi abrasi pantai,

mengurangi erosi pasir pantai, melindungi ekosistem darat dari terpaan

angin, menstabilkan lahan akibat pengikatan pasir pada permukaan oleh

jalinan perakaran vegetasi, mempercepat pembentukan tanah dan habitat

baru bagi flora dan fauna, serta memperbaiki iklim mikro (Sumardi, 2009;

Tuheteru & Mahfudz, 2012). Pemapanan tegakan awal cemara udang

selanjutnya dapat mengembangkan tapak yang mendukung bagi jenis-

jenis vegetasi berikutnya dan melindungi areal budidaya tanaman

semusim yang ada di belakang tegakan (Sumardi, 2009).

Implikasinya, pendapatan masyarakat sekitar dapat meningkat

melalui pengembangan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura.

Tegakan hutan pantai yang sudah terbentuk dapat berfungsi sebagai wind

barrier (perisai angin) bagi tanaman semusim (Gambar 1.2). Sehingga,

pengembangan model rehabilitasi pantai berpasir perlu dilakukan secara

komprehensif melibatkan partisipasi masyarakat dengan tetap

memperhatikan sensitivitas ekosistem dan potensi lahan pantai berpasir.

Gambar 1.2. Hutan pantai sebagai wind barrier bagi tanaman semusim (ilustrasi:

Agung Wahyu Nugroho)

Page 22: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

5

BAB 2

KARAKTERISTIK LAHAN PANTAI BERPASIR

2.1 LANDFORMS

Bentuk lahan (landforms) adalah bentuk alam di permukaan bumi

yang terjadi karena proses tertentu dan melalui serangkaian evolusi

tertentu. Secara umum, bentuk morfologi lahan pantai berpasir di selatan

Jawa adalah landai dengan relief rendah. Bentuk garis pantai yang lurus,

dicirikan oleh adanya gumuk-gumuk pasir yang terdapat di muka pantai.

Dataran pantainya tersusun atas beberapa anasir yang sebagian besar

berupa endapan pasir rombakan gunung api muda hasil aktivitas Gunung

Merapi dan sebagian kecil merupakan endapan aluvium (Mustafa &

Yudhicara, 2007). Interaksi antara berbagai bahan penyusun ini

menimbulkan sistem bentang darat yang mudah goyah (labil). Landforms

yang labil ini mengakibatkan terhambatnya proses pembentukan tanah

yang pada gilirannya menghambat perkembangan tumbuhan. Secara

umum, sistem landforms pantai selatan Jawa secara sederhana dapat dilihat

pada Gambar 2.1 (Siradz & Kabirun, 2003).

Formasi gumuk pasir (sand dunes) biasanya ditemukan pada jarak

antara 20-500 m dari garis pantai yang mempunyai tekstur pasir kasar,

bukit pasir (sand ridge) antara 500-1.000 m tersusun atas pasir kasar-

sedang, laguna (lagoon) berkisar antara 1.000-2.500 m, dan perkampungan

terletak antara >2.500 m dari garis pantai ke arah daratan. Tekstur bahan

penyusun tanah umumnya semakin halus ke arah daratan (Siradz &

Kabirun, 2003). Laguna merupakan badan air dangkal yang terletak di

Page 23: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

6

lingkungan pesisir dan memiliki akses ke laut namun terpisah dari kondisi

kelautan yang terbuka oleh suatu penghalang (gundukan pasir, terumbu

karang, pulau). Salah satu laguna di Kebumen adalah laguna di Pantai

Lembupurwo. Laguna ini merupakan muara Sungai Wawar dan memiliki

gumuk pasir yang tinggi dan masih aktif (Gambar 2.2).

Gambar 2.1 Penampang melintang wilayah pantai selatan Yogyakarta (Siradz &

Kabirun, 2003)

Gambar 2.2. Laguna di Pantai Lembupurwo, Kecamatan Mirit (Foto: Agung

Wahyu Nugroho)

Page 24: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

7

Gumuk pasir (sand dune) merupakan sebuah bentukan alam karena

proses angin atau disebut juga sebagai bentang alam eolean (eolean

morphology). Pantai pesisir selatan Kebumen hingga Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu tempat di Indonesia yang

memiliki bentang alam eolean. Pasir-pasirnya berasal dari batu-batuan

vulkanik Gunung Merapi dan gunung gunung api aktif lain yang ada di

sekitarnya. Akibat proses erosi dan gerak massa batuan, material tersebut

terbawa oleh aliran sungai yaitu Sungai Opak dan Sungai Oyo pada

bagian timur dan Sungai Progo pada bagian barat. Aliran sungai

kemudian mengalirkan material tersebut hingga ke pantai selatan Jawa

(Laut Indonesia). Angin laut yang kencang dan ombak besar dari Laut

Indonesia menyebabkan pasir yang sudah sampai di pinggir laut tidak

tertumpuk di muara sungai tetapi disebarkan ke kiri dan kanan sepanjang

50-60 km mulai dari Pantai Parang Tritis sampai Kebumen (Rovicky,

2008).

Kekuatan angin sangat berpengaruh terhadap pembentukan

gumuk pasir, karena kekuatan angin menentukan kemampuannya untuk

membawa material berupa pasir baik dengan cara menggelinding (rolling),

merayap, melompat, maupun terbang. Pada pantai selatan Jawa, angin

bertiup dari arah tenggara, hal ini menyebabkan sungai-sungai di pantai

selatan membelok ke arah kiri jika dilihat dari Laut Indonesia. Selain itu,

karena arah tiupan angin tersebut, maka gumuk pasir yang terbentuk

menghadap ke arah datangnya angin (Rovicky, 2008; Adinugroho, 2010)

(Gambar 2.3).

Material dari Gunung Merapi didominasi oleh plagioclase dan

clinopyroxene dan sedikit amphibole sedang material dari Gunung Merbabu

didominasi oleh orthopyroxene dan sedikit amphibole (Sutanto, 1988).

Supriyo (1992) melaporkan komposisi mineral pasir dari aktifitas

vulkanik gunung berapi tersebut didominasi oleh volcanic glass, feldspars,

magnetite/maghemite, cristobalite, amphibole dan sedikit hematite, pyroxene,

goethite dan quartz.

Page 25: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

8

Gambar 2.3. Gumuk pasir yang tersebar sepanjang pantai Laut Indonesia

(Sumber: Rovicky, 2008; Adinugroho, 2010; Google Earth,

2017)

Gumuk pasir memiliki bentukan barchans yang dapat berfungsi

sebagai pelindung alami dan dapat mereduksi energi gelombang tsunami.

Gumuk pasir secara ekologis merupakan resapan bagi akuifer terbatas

karena gumuk pasir mengikuti sistem daerah aliran sungai (DAS)

tersendiri sehingga memberikan cadangan air bagi masyarakat pesisir

(Soenarto, 2016). Gumuk pasir di Kebumen didominasi gumuk pasir

yang tidak terlalu tinggi seperti di Kecamatan Puring, Petanahan,

Buluspesantren, dan Ambal. Sementara di daerah Mirit, seperti Pantai

Lembupurwo, gumuk pasir masih terlihat tinggi sampai mencapai 8

meter (Nugroho, 2015).

Page 26: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

9

Bentuk gumuk pasir bermacam-macam dan dipengaruhi oleh 3

(tiga) faktor yaitu jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin,

serta keadaan vegetasi (Tsoar, 2001). Menurut Nugroho (2015), gumuk

pasir yang ditemukan di daerah pantai selatan Kebumen umumnya

berbentuk sabit (barchans dune), melintang (transverse dune) dan memanjang

(linear dune) (Gambar 2.4). Kondisi gumuk yang berada di dekat garis

pantai relatif labil dan mudah berpindah. Hal ini dikarenakan tingginya

intensitas dan dominasi angin yang bertiup cukup kencang dan terus

menerus.

Page 27: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

10

Gambar 2.4. Bentuk-bentuk gumuk pasir pesisir selatan Kebumen (barchans

dune, transverse dune dan linear dune) (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

2.2 SIFAT FISIKA, KIMIA, BIOLOGI TANAH

Lahan pantai berpasir merupakan lahan marginal yang mempunyai

sifat-sifat kimia dan fisika yang kurang menguntungkan untuk

pertumbuhan tanaman. Lahan marginal adalah suatu lahan yang

mempunyai karakteristik keterbatasan dalam sesuatu hal, baik

keterbatasan satu unsur atau komponen maupun lebih dari satu unsur

atau komponen (Gunadi, 2002).

Hambatan utama adalah rendahnya kemampuan menahan lengas

tanah, kandungan bahan organik dan hara tersediakan sangat rendah.

Suhu tanah yang sangat tinggi (28-400C) sehingga kadar air tanah hanya

0,16-0,32%, penguapan air (evapotranspirasi) sangat tinggi dan

kandungan bahan organik sangat rendah (0,2-0,75%) merupakan

hambatan bagi pertumbuhan suatu tanaman. Meski demikian, lahan

Page 28: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

11

pantai berpasir memiliki kelebihan berupa lahan yang luas, datar, dekat

dengan ekowisata, jarang banjir, sinar matahari melimpah, dan

ketersediaan air tanah yang cukup memadai dengan kedalaman air sumur

mencapai 7 m (Gunadi, 2002; Rajiman et al., 2008), sehingga menjadi

modal untuk mengubah lahan marginal menjadi lahan produktif

(Shiddieq & Muhajir, 2008).

Tanah pantai berpasir merupakan tanah muda (baru) yang dalam

klasifikasi FAO termasuk dalam ordo Regosol, sedangkan menurut

klasifikasi USDA, tanah di daerah pantai termasuk ordo Entisol. Secara

umum, tanah pasir di pantai selatan Jawa didominasi oleh fraksi pasir

(>60%) sehingga mempunyai tekstur kasar. Tekstur tanah ini

mengakibatkan luas permukaan jenisnya kecil dan pori makro lebih

banyak dibanding pori mikro sehingga kemampuan tanah mengikat

unsur hara maupun air rendah. Unsur hara mudah hilang melalui

pelindian dan penguapan. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kadar

lengas kering angin maupun kapasitas tukar kation (KTK). Tanah pasir

memiliki KTK rendah dibandingkan dengan tanah liat atau debu. Hal ini

disebabkan tanah pasir memiliki kandungan liat dan humus yang sangat

sedikit. KTK tanah berpasir berkisar antara 2-4 m/g. Rendahnya KTK

juga disebabkan oleh rendahnya kadar bahan organik. Cukup besarnya

porositas tanah dan lebih besarnya pori makro dibandingkan pori mikro

maka kondisi tanah di lapangan kebanyakan aerob. Hal ini menyebabkan

perombakan bahan organik berjalan cepat sehingga merupakan faktor

penyebab rendahnya bahan organik selain rendahnya sumber bahan

organik di lahan tersebut. Kondisi aerob menyebabkan nitrifikasi berjalan

intensif sehingga N bentuk NO3- lebih besar dibanding NH4

+ sehingga

kemungkinan hilangnya N akibat pelindian lebih besar. Hal ini

merupakan faktor penyebab rendahnya N di dalam tanah karena

rendahnya sumber N di lahan tersebut (Syukur, 2005).

Tanah berpasir di daerah pantai cenderung bersifat basa karena

kandungan garamnya tinggi, partikel liat sedikit dan bahan organik

Page 29: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

12

rendah. Jumlah mikroorganismenya sangat sedikit sehingga proses

humifikasi berjalan lambat. Terbatasnya mikroorganisme karena kondisi

lingkungan tanah berpasir tidak mendukung antara lain intensitas cahaya

matahari yang tinggi, suhu yang tinggi dan kemampuan menahan air pada

tanah berpasir sangat rendah. Tabel 2.1 menunjukkan beberapa hasil

penelitian tentang sifat tanah pantai berpasir.

Tabel 2.1. Sifat tanah pantai berpasir pada beberapa lokasi

Sifat tanah

pasir

Kebumen

(Sumardi, 2009)

Parangtritis-

Trisik

(Siradz &

Kabirun, 2003)

Samas

(Partoyo, 2005)

Glagah

(Syukur, 2005)

pH 6-6,8 6,5-7,5 7,01 5,77

DHL 0,4-0,8 mS 500-4.000 µS/cm

Bahan organik 0,2-0,75% 0,4-0,8% 0,29% 1,7%

N 0,05-0,08% (tot)

0,05-0,08% (tot)

0,043% (tot)

0,02% (tsd)

1,63 ppm (NH4+)

7,23 ppm (NO3-)

P tersedia 0,04-0,7 ppm 5,1-20,5 ppm 4,84 ppm

K 0,09-0,20 cmol

(+)/kg

0,09-0,2% (tsd) 2,23 (tkr)

Ca tersedia 0,4-0,8

cmol(+)/kg

Mg tersedia 0,2-0,3

cmol(+)/kg

KPK 2,0-5,0 cmol

(+)/kg

7,04 me%

Tekstur: geluh pasiran

debu 6,1% 23,78%

lempung 0,54% 19,37%

pasir >80% 93% 56,85%

Struktur kersai kersai

Konsistensi lepas-lepas

Drainase baik

Permeabilitas sangat cepat

(>135,5 cm/jam

sangat cepat

(>150 cm/jam

Berat volume 1,58 g/cm3 1,93 g/cm3 1,43 g/cm3

Berat jenis 2,97 g/cm3 2,66 g/cm3

Porositas 40-50%

Page 30: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

13

Sifat tanah

pasir

Kebumen

(Sumardi, 2009)

Parangtritis-

Trisik

(Siradz &

Kabirun, 2003)

Samas

(Partoyo, 2005)

Glagah

(Syukur, 2005)

Kapasitas lap. 1,09-2,3% 2-5%

Titik layu tetap 0,74-1,05%

Lengas tsd 0,74-2,3%

Kemantapan

agregat

sangat rendah

Daya ikat air sangat rendah

2.3 VEGETASI

Secara umum, vegetasi di pantai berpasir terutama yang

mempunyai formasi gumuk pasir dapat dibagi menjadi 3 (tiga) zonasi

berdasarkan salinitas tanah yaitu frontal zone, backdune zone dan forest zone

(Gambar 2.5). Hanya sedikit jenis vegetasi yang toleran terhadap tekanan

lingkungan gumuk pasir (angin kencang, kadar garam tinggi, kekeringan,

suhu tinggi, ketersediaan unsur hara rendah) terutama frontal zone. Garam,

yang banyak mengandung unsur kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na),

dan magnesium (Mg), adalah sumber utama unsur hara bagi vegetasi yang

tumbuh di gumuk pasir (Williams, 2007).

Rumput-rumputan banyak dijumpai di frontal zone, sementara di

backdune zone banyak ditemukan vegetasi berbentuk semak dan sedikit

pohon. Backdune zone terdiri atas gumuk pasir yang lebih tua dan stabil

serta kandungan bahan organik lebih tinggi dibandingkan dengan frontal

zone. Tumbuhan berkayu yang ditemukan di zona ini mempunyai

pertumbuhan yang rendah, seperti semak, karena unsur hara tersedia

rendah dan lingkungan yang kering. Selain itu, angin yang kencang dan

bergaram seringkali mematahkan tunas-tunas dari pohon dan semak yang

tumbuh. Forest zone merupakan zona vegetasi terjauh dari laut dan

Page 31: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

14

vegetasi di zona ini merupakan jenis peralihan dari maritim ke non

maritim (Williams, 2007).

Gambar 2.5. Zona vegetasi gumuk pasir (Williams, 2007)

Vegetasi gumuk pasir umumnya dicirikan oleh tumbuhan yang

memiliki daun kecil, berduri, dan berakar panjang (xerophytic). Beberapa

vegetasi yang toleran pada gumuk pasir Kebumen di antaranya: rumput

gulung (Spinifex littoreus Merr.), rumput teki (Cyperus sp.), widuri (Calotropis

gigantean Dryand), lenglengan (Leucus javanica Bth.), tapak doro

(Catharanthus roseus G. Don.), rumput merakan (Pogonatherum paniceum

Hack), dan pandan (Pandanus tectorius Park.) (Nugroho & Sumardi, 2010)

(Gambar 2.6). Rumput teki, rumput merakan, rumput gulung termasuk

dalam famili Gramineae, widuri termasuk dalam famili Asclepiadaceae, tapak

doro termasuk dalam famili Apocynaceae, pandan termasuk dalam famili

Pandanaceae, dan lenglengan termasuk dalam famili Labiatae (van Steenis

et al., 2008). Kerapatan vegetasi semakin menurun dengan semakin

jauhnya jarak dari garis pantai. Jarak 10-50 m dari garis pantai mempunyai

kerapatan yang tinggi (Gambar 2.7).

Page 32: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

15

Gambar 2.6. Vegetasi yang tumbuh di lahan pasir, a) rumput teki, b) widuri,

c) rumput gulung, d) lenglengan (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 33: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

16

Gambar 2.7. Perbedaan kerapatan vegetasi antara a) jarak yang dekat (10-50 m)

dengan, b) jarak yang jauh (300-500 m) dari garis pantai (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Page 34: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

17

2.4 IKLIM MIKRO

Iklim mikro adalah kondisi fisik lapisan atmosfer yang dekat

dengan permukaan tanah atau di sekitar tanaman, seperti suhu,

kelembaban, cahaya, dan kecepatan angin. Iklim mikro mempunyai

peranan penting dalam mempengaruhi proses ekologi seperti

pertumbuhan dan regenerasi tanaman, respirasi tanah, siklus unsur hara,

dan seleksi habitat. Manipulasi iklim mikro dengan mengubah lingkungan

struktural menjadi alat yang berguna untuk konservasi ekosistem (Chen

et el., 1999).

Data iklim mikro pada lahan pantai berpasir dari tahun 2009

sampai 2014 di Pantai Petanahan, Desa Karanggadung, Kecamatan

Petanahan, Kabupaten Kebumen menunjukkan suhu udara siang hari

berkisar antara 25-340C dengan rerata kelembaban udara sebesar 60%.

Suhu tanah siang hari pada kedalaman 30 cm sebesar 27-350C. Kecepatan

angin pada siang hari 4-6,6 m/det (Gambar 2.8). Curah hujan tahunan

sebesar 1.226-2.371 mm/th (Gambar 2.9). Sementara curah hujan yang

tinggi atau bulan basah (CH bulanan >200 mm menurut klasifikasi

Oldeman (Maru et al., 2016)) terjadi pada bulan November-Pebruari

(Gambar 2.10) (Nugroho et al., 2015). Informasi curah hujan ini penting

sebagai salah satu pertimbangan waktu yang tepat dimulainya kegiatan

penananam.

Page 35: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

18

Gambar 2.8. Rerata kelembaban udara, suhu tanah, suhu udara, dan kecepatan

angin di Pantai Petanahan tahun 2009-2014.

Gambar 2.9. Rerata curah hujan tahunan (mm/th) di Pantai Petanahan tahun

2009-2014

1,743

2,371

1,517

1,364

1,946

1,226

1,000

1,500

2,000

2,500

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rer

ata

cura

h h

uja

n (

mm

/th

)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2009 2010 2011 2012 2013 2014

missing data

kelembaban udara (%)

suhu tanah (0 C)

suhu udara (0 C)

kecepatan angin (m/det)

Page 36: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

19

Gambar 2.10. Rerata curah hujan bulanan di Pantai Petanahan tahun 2009-

2014

2.5 SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

Kabupaten Kebumen memiliki panjang garis pantai ±58 km

dengan pantai berbatu sepanjang 18 km dan pantai landai berpasir

sepanjang 40 km. Pantai berbatu tersebar di Kecamatan Buayan (1 desa)

dan Ayah (5 desa), sedangkan pantai landai berpasir tersebar di

Kecamatan Mirit (6 desa), Ambal (6 desa), Buluspesantren (3 desa),

Klirong (2 desa), Petanahan (3 desa), Puring (4 desa) (Tabel 2.2). Luas

desa-desa di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen adalah 10.165,15 ha

dengan jumlah penduduk yang tinggal di desa pesisir pada tahun 2011

adalah 94.775 jiwa dengan mata pencaharian masyarakat pada umumnya

adalah sebagai petani lahan pasir, penderes (penyadap nira) kelapa, nelayan

dan sebagian bekerja di objek wisata pantai (Direktorat Kawasan

Konservasi dan Bina Hutan Lindung, 2013).

193.5211.9

154.2144.0 141.2 133.8

53.4 49.3

93.2110.4

206.5 203.1

0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

Jan

Feb

Mar

Ap

ril

Mei

Jun

i

Juli

Agu

st

Sep

t

Okt

No

v

Des

Rer

ata

cura

h h

uja

n b

ula

nan

(m

m)

Page 37: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

20

Kebiasaan sebagian besar penduduk pada waktu pagi sampai siang

hari adalah bekerja mengolah lahan pertanian dan sore hari menggembala

ternaknya di sekitar gumuk pasir yang banyak ditumbuhi rumput.

Sebagian besar penduduk mempunyai hewan ternak seperti kambing,

sapi, dan ayam. Petani memanfaatkan dan mengolah lahan pasir menjadi

tanah yang subur dengan cara dicampur dengan tanah liat dan pupuk

kandang. Satu tahun biasanya membutuhkan tanah liat satu truk seharga

rata-rata Rp 120.000,- sedangkan pupuk kandang diproduksi sendiri dari

hasil ternak masing-masing penduduk.

Tabel 2.2. Desa-desa di pesisir selatan Kebumen dan perkiraan luas lahan

berpasir

No. Kec./Desa Luas lahan

berpasir (ha)

Keterangan

1.

2.

3.

4.

PURING

Tambak Mulyo

Sidoharjo

Surorejan

Waluyorejo

70

50

60

50

Muara Sungai Telomoyo

Obyek wisata Pantai Suwuk

Pantai berpasir

Pantai berpasir

Pantai berpasir

Pantai berpasir

1.

2.

3.

PETANAHAN

Tegalretno

Karangrejo

Karanggadung

80

70

60

Sungai Buntu Luk Ulo

Pantai berpasir

-

Obyek wisata Pantai Petanahan

Wanagama III

Pantai berpasir

1.

KLIRONG

Tanggulangin

60

Muara Sungai Luk Ulo

Pantai berpasir

Page 38: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

21

No. Kec./Desa Luas lahan

berpasir (ha)

Keterangan

2. Jogosimo 40 Muara Sungai Luk Ulo

Pantai berpasir

1.

2.

3.

BULUS

PESANTREN

Ayam Putih

Setrojenar

Brecong

40

45

45

Wilayah uji coba alutsista TNI

AD

Pantai berpasir

Wilayah uji coba alutsista TNI

AD

Wilayah uji coba alutsista TNI

AD

Pantai berpasir

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AMBAL

Entak

Kenoyojayan

Ambal Resmi

Petangkuran

Kaibon

Sumberjati

40

35

30

35

25

25

Wilayah uji coba alutsista TNI

AD

Pantai berpasir

1.

2.

3.

4.

5.

6.

MIRIT

Miritpetikusan

Tlogodepok

Mirit

Tlogopragoto

Lembupurwo

Wiromartan

40

45

40

50

60

70

Pantai berpasir

Pantai berpasir

Pantai berpasir

Pantai berpasir

Laguna Rowo Mirit

Pantai berpasir

Muara Sungai Wawar

Pantai berpasir

1.

BUAYAN

Karangbolong

-

Pantai berbatu/bukit

1.

AYAH

Argopeni

-

Pantai berbatu/bukit

Page 39: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

22

No. Kec./Desa Luas lahan

berpasir (ha)

Keterangan

2.

3.

4.

5.

Ayah

Karangduwur

Pasir

Srati

-

-

4

8

Pantai berpasir

Pantai berbatu/bukit

Pantai berbatu/bukit

Pantai berbatu/bukit

Jumlah 1.177

Sumber: Data base Dinas Pertanian dan Kehutanan (2009) dalam Direktorat Kawasan

Konservasi dan Bina Hutan Lindung (2013)

Page 40: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

23

BAB 3

TEKNIK SILVIKULTUR

REHABILITASI LAHAN PANTAI BERPASIR

Walaupun dengan berbagai keterbatasan yang terdapat di lahan

pantai berpasir, terutama karakteristik tapaknya, namun lahan tersebut

masih dimungkinkan untuk direhabilitasi atau dipulihkan dengan

pemanfaatan teknologi perbaikan sifat fisik, kimia dan organisme tanah.

Perbaikan tapak diarahkan agar tanah pasiran dapat terbentuk agregat,

tidak lepas-lepas, mampu menahan air, mampu menyediakan unsur hara

makro dan mikro bagi tanaman, dan terwujudnya kekayaan mikro tanah

yang dapat membantu kesuburan kimiawi dan fisika tanah (Gunadi,

2002).

Rehabilitasi merupakan salah satu kata yang sering digunakan

dalam restorasi ekologi (ecological restoration) selain restorasi (restoration),

reklamasi (reclamation) dan beberapa istilah lainnya. Rehabilitasi secara

umum merupakan tindakan memulihkan sesuatu ke kondisi sebelumnya

walaupun tidak harus berupa pemulihan ke bentuk awal (Bradshaw,

2002). Istilah rehabilitasi juga dapat dimaknai sebagai pemulihan kembali

produktivitas, tetapi tidak harus seluruhnya (Lamb & Gilmour, 2003).

Gunawan (2014) menjelaskan perbedaan terminologi reklamasi,

rehabilitasi, dan restorasi dalam Tabel 3.1.

Page 41: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

24

Tabel 3.1. Perbedaan terminologi reklamasi, rehabilitasi, dan restorasi

Reklamasi Rehabilitasi Restorasi

Pemulihan Produktivitas Fungsi dan

produktivitas

Fungsi,

produktivitas,

struktur, dan

komposisi

Jenis yang

digunakan

Dapat jenis eksotik Dapat jenis

eksotik, dapat

jenis asli

Harus jenis asli

Hasilnya Boleh dipanen

kembali

Boleh dipanen

kembali

Tidak boleh

dipanen kembali

Tujuan akhir Bukan untuk

memulihkan

keanekaragaman

hayati ekosistem

asli (dapat

membentuk

ekosistem baru)

Bukan

memulihkan

ekosistem asli,

tetapi

memulihkan

fungsi

ekosistem

Memulihkan

ekosistem

seperti

kondisi aslinya/

kondisi awal

(yang

diketahui)

Jangka waktu Pendek Pendek-

menengah

Panjang

Rehabilitasi hutan dan lahan dapat diselenggarakan melalui

kegiatan: reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman, atau

penerapan teknik konservasi tanah secara vegetasi dan sipil teknis, pada

lahan kritis yang tidak produktif. Rehabilitasi melalui penanaman vegetasi

atau pohon pada pantai berpasir pada dasarnya ditujukan untuk

mempercepat perkembangan suksesi komunitas vegetasi awal dan

diharapkan terjadi stabilitas lahan dan menghambat abrasi pasir.

Kerapatan dan pola tanam vegetasi awal diarahkan agar dapat melindungi

areal budidaya yang ada di belakangnya ke arah daratan dan mempunyai

kemampuan mitigasi bencana tsunami. Upaya rehabilitasi dapat

Page 42: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

25

dilakukan melalui prinsip-prinsip pemapanan vegetasi untuk

memperoleh manfaat baik ekologi maupun manfaat-manfaat yang lain

(Sumardi, 2009).

Penerapan teknik silvikultur yang tepat memainkan peranan

penting bagi keberhasilan pemapanan vegetasi. Teknik silvikultur adalah

suatu metode atau cara dalam memberikan perlakuan terhadap tegakan

hutan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Asosiasi Ahli

Kehutanan Amerika/Society of American Foresters, silvikultur adalah

(Nyland, 2016):

Seni untuk membangun dan memelihara tegakan hutan dengan

landasan ilmiah untuk mengendalikan pemapanan tegakan

hutan, komposisi, pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas;

Menerapkan berbagai perlakuan agar hutan menjadi lebih

produktif dan bermanfaat bagi pengusaha hutan dan masyarakat

secara lestari;

Mengintegrasikan konsep ekologi dan ekonomi pada perlakuan

yang sangat tepat untuk memenuhi tujuan pengelolaan hutan.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Nyland (2016) bahwa ada 4 (empat) fungsi

silvikultur yaitu: control (pemapanan, komposisi, struktur dan

pertumbuhan), facilitate (pemanenan, pengelolaan dan penggunaan),

protect (tapak dan pohon), dan salvage.

Dalam menerapkan teknik silvikultur harus mempertimbangkan

aspek ekologi, ekonomi, sosial dan manfaat yang ingin dicapai agar hutan

berfungsi secara lestari dan optimal. Beberapa pertimbangan teknik

silvikultur untuk melakukan rehabilitasi dengan pemapanan vegetasi

diantaranya:

Page 43: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

26

3.1 PEMILIHAN JENIS

Usaha rehabilitasi dapat dilakukan melalui kegiatan penanaman

berbagai jenis tanaman. Penanaman pohon di lahan pantai berpasir

didasarkan pada jenis tanaman yang sesuai dan dapat tumbuh serta

memiliki kemampuan antara lain tahan terhadap terpaan angin kencang

dan tahan terhadap kondisi tanah berpasir yang marginal (Nurahmah et

al., 2007). Soerianegara dan Indrawan (2005) menjelaskan dalam memilih

jenis perlu memerhatikan keadaan ekologinya seperti: iklim, tanah, tinggi

tempat, kebutuhan akan cahaya matahari, keadaan lapangan, dan drainase

tanah. Spesies tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan pasir di

antaranya cemara udang (Winarni, 2002; Winarni & Supriyo, 2003;

Winarni, 2006).

Cemara udang telah digunakan secara luas sebagai tanaman tepi

laut bertujuan menstabilkan gumuk pasir pantai karena tanaman ini

mampu tumbuh subur pada tanah berpasir dan kondisi bergaram. Jenis

ini mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan bakar

pembuatan arang, kayu perkakas, windbreak (pemecah angin), pengontrol

erosi (mengurangi erosi angin), stabilisator gumuk pasir, reklamasi lahan,

penghasil tanin, dan makanan ternak. Cemara udang mampu

bersimbiosis dengan aktinomisetes tanah (frankia) sehingga mampu

menambat nitrogen dari atmosfer (National Research Council, 1984;

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001).

Secara taksonomi, cemara udang merupakan anggota dari famili

Casuarinaceae, dan mempunyai banyak nama: Casuarina, ironwood, coast

she-oak, horsetail, Australian pine, whistling pine, beefwood, agoho (Philippines),

ru (Malaysia), filao (Vietnam, West Africa, West Indies) dan nokonoko

(Fiji). C. equisetifolia mempunyai dua varietas yaitu var. incana dengan

tinggi antara 6-10 m dan tumbuh sepanjang pantai Queensland dan New

South Wales utara, dan var. equisetifolia dengan tinggi antara 10-40 m dan

ditemukan di sepanjang pantai dari Malaysia sampai Australia, Melanesia,

Page 44: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

27

Micronesia, Philippines, dan Polynesia (Dommergues, 1990). Jenis ini

merupakan jenis asli Indonesia dan Malaysia yang menyebar ke India, Sri

Lanka dan Australia utara (Duke, 1983), dengan karakteristik pohon

berumah satu, tinggi 6-35 m, diameter dapat mencapai 50 cm; daun

berjarum, terdiri dari 7-8 daun di tiap nodus dan tersusun melingkar.

Bunga jantan terletak di ujung (terminal), berbentuk bulir memanjang.

Bunga betina muncul di bagian samping dari percabangan batang,

berbentuk kerucut. Buah abu-abu atau kuning cokelat (samara), panjang

6-8 mm, berbiji tunggal. Satu kg kerucut menghasilkan 20-60 g biji.

Terdapat 300.000-700.000 biji bersih per kg (Direktorat Perbenihan

Tanaman Hutan, 2001).

Tempat tumbuh cemara udang pada ketinggian 0-400 m dpl.,

termasuk jenis intoleran (Soerianegara & Indrawan, 2005), curah hujan

rata-rata 350-5.000 mm, musim kering 6-8 bulan, suhu rata-rata 15-300C,

suhu bulan tertinggi 20-470C dan terendah 7-200C. Sesuai pada tanah

ringan, berpasir, cepat tumbuh pada tanah kurus dan toleran terhadap

tanah bergaram dan angin bergaram, tumbuh baik pada tanah dengan pH

5,0-9,5 (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001).

Di Indonesia, jenis ini banyak terdapat di Pantai Lombang, pantai

berpasir putih di Pulau Madura. Cemara udang sangat cocok tumbuh di

tepi laut, karena selain berfungsi sebagai peneduh, akarnya juga mampu

menahan abrasi. Sedangkan daunnya mampu menahan embusan angin

(Litbang Kompas, 2005). Jenis ini termasuk jenis serba guna untuk

industri dan rumah tangga. Disebut sebagai “kayu bakar terbaik di dunia”

dan juga menghasilkan arang berkualitas tinggi. Manfaat lainnya adalah

sebagai bahan pulp, kayu perkakas, naungan dan peneduh, pemecah

angin, tanaman hias (bonsai), reklamasi lahan dan memperbaiki tanah

(Duke, 1983; Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001). Selain itu,

sebagai obat tradisional untuk astringent, diuretic, ecbolic, emmenagogue,

laxative, tonic, beriberi, sakit perut, batuk, diare, disentri, sakit kepala,

gelisah, jerawat, rasa sakit, bengkak, dan sakit gigi (Duke, 1983).

Page 45: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

28

Cemara udang mempunyai batang yang kokoh dan bercabang

banyak, mampu menahan garam yang hendak masuk ke daratan sehingga

tanah dan pasir yang ada di belakang cemara udang ini layak untuk

dikembangkan sebagai pertanian lahan berpasir (Suhardi, 2005; 2006)

(Gambar 3.1). Selain berfungsi memecah angin laut yang berkadar garam

tinggi, serasahnya dapat dimanfaatkan sebagai mulsa. Cemara udang juga

ditanam untuk menekan terjadinya pemindahan tanah, merangsang iklim

mikro dan mengurangi dampak tsunami di wilayah yang sangat terbuka

(Duke, 1983; Shiddieq & Muhajir, 2008).

Gambar 3.1. Cemara udang dengan batang tinggi dan cabang banyak di Pantai

Petanahan (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 46: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

29

3.2 PENGUNDUHAN BUAH

Pengunduhan buah dilakukan apabila pohon induk yang akan

diunduh telah cukup umur dan sehat. Pohon yang sehat dicirikan oleh

batang yang lurus serta bebas dari hama dan penyakit (Gambar 3.2).

Umumnya, pohon cemara udang mulai berbuah pada umur >6 tahun.

Bunga termasuk tipe protoganic di mana bunga betina masak terlebih

dahulu dibanding bunga jantan (Gambar 3.3). Dibutuhkan waktu sekitar

123-149 hari untuk menyelesaikan satu periode pembungaan dan

pembuahan, dimulai dari inisiasi bunga (Juni) sampai masaknya buah dan

biji (Oktober). Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk anthesis adalah 6

jam 23 menit, yaitu pada pukul 08.00-09.00 di pagi hari atau pada pukul

03.00-06.00 di sore hari. Puncak pembungaan terjadi sekitar bulan

September. Enam taksa serangga yang dijumpai berinteraksi dengan

bunga cemara udang yaitu ngengat dan kupu-kupu (Lepidoptera), lebah

madu dan semut (Hymenoptera), belalang (Orthoptera) serta lalat

(Diptera). Di antara jenis-jenis serangga tersebut, kupu-kupu, ngengat

dan lebah madu diketahui berperan sebagai pollinator (Putri, 2007).

Pengunduhan buah dapat dilakukan dengan memanjat pohon dan

menggunakan alat bantu galah bergantung pada ketinggian pohon. Buah

yang dipanen adalah buah yang sudah masak secara fisiologis dengan

dicirikan warna buah kuning kecoklatan. Buah yang warnanya hijau

menandakan belum masak, sebaliknya yang berwarna coklat sudah

melewati masak (Gambar 3.4). Kemudian buah dikumpulkan dan

dimasukkan ke dalam wadah/karung untuk dibawa ke tempat

pengolahan. Bila tidak mungkin langsung mengekstrak biji, karung yang

berisi buah disimpan di tempat kering dan dingin dengan ventilasi udara

yang baik. Hindari meletakkan karung di lantai, tetapi beri alas kayu

sehingga memungkinkan peredaran udara di bawah karung

(Mulawarman et al., 2002; Heru Dwi P., 21 November 2017, komunikasi

pribadi).

Page 47: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

30

Gambar 3.2. Pohon induk cemara udang (Foto: Mulawarman et al. (2002),

Agung Wahyu Nugroho)

Page 48: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

31

Gambar 3.3. Bunga dan buah cemara udang (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 3.4. Buah cemara udang yang sudah masak fisiologis berwarna kuning

kecoklatan (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

3.3 PEMBIBITAN

Ekstraksi benih harus cepat dilakukan dengan cara buah dijemur

di bawah sinar matahari dengan terlebih dulu dibungkus dengan kain atau

jaring sampai biji pecah dengan sendirinya (Gambar 3.5). Penggunaan

pembungkus dimaksudkan agar biji yang sudah pecah tidak berhamburan

tertiup angin. Ekstraksi benih adalah kegiatan memisahkan benih dari

struktur buah yang menutupinya seperti tangkai malai, daging buah dan

kulit buah, yang bertujuan mengurangi campuran dengan kotoran,

mempermudah penanganan dan meningkatkan kemampuan dalam

penyimpanan.

Page 49: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

32

Gambar 3.5. Hasil ekstraksi biji cemara udang dengan penjemuran

menggunakan jaring (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Setelah melalui proses pembersihan dan sortasi, benih direndam

dalam air selama 2 hari (skarifikasi) dan dikering anginkan selama sehari.

Pembersihan benih adalah proses menghilangkan kotoran yang terbawa

benih, baik kotoran fisik (benda-benda mati) maupun kotoran genetis

(varietas lain, biji tanaman lain atau biji gulma). Sedangkan sortasi benih

adalah proses pengelompokan (grading) benih berdasarkan sifat fisiknya

sehingga meningkatkan keseragaman ukuran benih agar pertanaman

lebih seragam.

Skarifikasi merupakan proses pelunakan kulit biji agar menjadi

lebih mudah ditembus oleh embrio dalam mempercepat proses

perkecambahan. Perkecambahan dapat diartikan sebagai dimulainya

proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah masak dengan diawali

dari proses imbibisi, reaktivasi, inisiasi pertumbuhan embrio, dan

munculnya akar menembus kulit benih. Dengan lepasnya lapisan kulit biji

akibat skarifikasi, akan memudahkan masuknya air ke dalam biji

Page 50: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

33

(imbibisi). Imbibisi akan mengaktifkan enzim-enzim perombak yang

menjadikan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi senyawa aktif.

Benih ditabur pada bedeng tabur yang telah diberi media pasir dan

bagian atapnya dinaungi dengan plastik tebal (Gambar 3.6). Pemberian

naungan dimaksudkan mengurangi kerusakan benih akibat air hujan atau

benda lain yang jatuh menimpa benih. Faktor kelembaban berpengaruh

nyata terhadap persentase perkecambahan dan kecepatan berkecambah.

Sehingga dianjurkan untuk menggunakan sungkup dalam

mempertahankan tingkat kelembaban (Nurahmah et al., 2007)

Penyiraman dilakukan secara teratur 2 (dua) kali sehari. Umumnya benih

akan berkecambah setelah ±1 minggu dari waktu penaburan. Kecambah

dapat disapih atau dipindahkan ke polybag setelah berumur 2 bulan dengan

spesifikasi: tinggi kecambah 5-10 cm, batang coklat, daun sudah

bercabang (Gambar 3.7). Setelah berumur 3 bulan dari penyapihan

(tinggi kurang lebih 30 cm), bibit dapat ditanam di lapangan (Gambar

3.8). Seleksi bibit dilakukan sebelum dipindahkan ke lapangan dengan

mengelompokan berdasarkan tinggi bibit yang seragam (grading) (Pamuji,

25 September 2014, komunikasi pribadi).

Gambar 3.6. Bedeng tabur dengan naungan (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 51: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

34

Gambar 3.7. Kecambah umur 1 bulan dan 2 bulan (kecambah siap sapih) (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 3.8. Bibit cemara udang siap tanam (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 52: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

35

3.4 PENYIAPAN LAHAN

Kegiatan penyiapan lahan dimulai dari pembuatan pondok kerja

sementara, survey lokasi penanaman (pengukuran edafis dan klimatis),

plotting, pembersihan jalur tanam, penentuan jarak tanam, pemasangan

ajir, dan pembuatan lubang tanam.

Suhu udara yang tinggi dapat menjadi kendala teknis bagi personel

pelaksanaan rehabilitasi di lapangan. Pembuatan pondok kerja sementara

diperlukan untuk mengurangi kondisi lingkungan yang panas agar

personel terhindar dari dehidrasi. Pondok kerja dibuat dari tiang-tiang

bambu yang ada di sekitar lokasi dan atasnya diberi atap (terpal tahan

panas). Pondok kerja dimanfaatkan sebagai tempat berteduh dan istirahat

saat melakukan pelaksanaan rehabilitasi (Gambar 3.9). Pondok ini juga

berfungsi sebagai tempat memberikan arahan pekerjaan sebelum dan

sesudah penanaman di lapangan.

Gambar 3.9. Pondok kerja sementara (Foto: Arina Miardini)

Page 53: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

36

Data dan informasi edafis (tanah) dan klimatis (curah hujan)

diperlukan dalam menentukan teknik silvikultur yang paling sesuai untuk

diterapkan pada areal penanaman dan waktu yang tepat untuk

penanaman. Plotting merupakan kegiatan pengukuran lahan dan

penentuan luas areal penanaman (Gambar 3.10). Hasil plotting berupa

batas areal penanaman yang dipasangi pal batas. Penentuan jarak tanam

didasarkan pada tujuan penanaman, kerapatan tanaman yang

dikehendaki, bentuk wilayah (topografi) dan karakter tajuk tanaman.

Tegakan hutan yang akan dibangun difungsikan sebagai wind barrier

(penahan angin) sehingga jarak tanam yang dipakai harus disesuaikan

dengan tujuan tersebut. Pola tanam selang seling (untu walang) cocok

diterapkan untuk tujuan tersebut (Gambar 3.11). Jarak tanam yang dipilih

adalah 5 x 5 m dengan mempertimbangkan penutupan dan kerapatan

tajuk antar pohon. Baris tanaman dibuat tegak lurus arah angin laut.

Gambar 3.10. Plotting dan penentuan jarak tanam (Foto: Arina Miardini)

Page 54: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

37

Sementara Budiyanto (2011) mengemukakan bahwa teknologi

konservasi gumuk pasir sebaiknya diarahkan kepada dua hal utama, yaitu

membelokkan arah angin dan menurunkan laju gerakan angin serta

melindungi beberapa bagian gumuk pasir terutama lereng gumuk yang

berhadapan dengan arah datangnya angin. Peletakan turap vegetasi di

bagian lembah gumuk dapat berfungsi sebagai tanggul dan mengurangi

gerakan gumuk pasir. Peletakan turap vegetasi ini disesuaikan dengan

kinerja angin terutama rata rata kecepatan dan arah tiupan angin (Gambar

3.12).

Setelah plotting dibuat kemudian dilakukan pengajiran. Pengajiran

adalah pemasangan ajir pada tempat-tempat yang akan ditanami sesuai

dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Tujuannya untuk mengatur

jarak tanam agar rapi, lurus, dan teratur. Ajir yang digunakan terbuat dari

bambu dengan ukuran panjang 150 cm, lebar 3 cm dan pada bagian

bawah dibuat runcing. Untuk menentukan jarak dan barisan tanaman

dapat digunakan meteran gulung atau tambang plastik yang telah diberi

tanda jarak. Pemasangan ajir ini digunakan sebagai penanda calon lubang

tanam dan penyangga bibit (Gambar 3.13).

Gambar 3.11. Pola tanam "untu walang" dengan jarak tanam 5 x 5 m

Page 55: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

38

Gambar 3.12. Peletakan vegetasi dalam konservasi gumuk pasir (Budiyanto,

2011, ilustrasi: Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 3.13. Pemasangan ajir (Foto: Arina Miardini)

Page 56: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

39

Lubang tanam dibuat kurang lebih 1-2 minggu sebelum

penanaman. Pembuatan lubang tanam dilakukan setelah turun hujan

yang pertama (awal musim hujan). Dengan dibiarkan terbuka selama

beberapa minggu, diharapkan dapat mensterilkan tanah dari patogen dan

hama pengganggu akibat terkena sinar matahari secara langsung. Lubang

tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang tanam berukuran

relatif besar akan mampu memberi ruang yang optimal bagi akar untuk

menyerap unsur-unsur hara yang diperlukan terutama setelah dilakukan

pemupukan (Gambar 3.14).

Gambar 3.14. Pembuatan lubang tanam (Foto: Arina Miardini)

Page 57: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

40

3.5 PEMBERIAN AMELIORAN

Karakteristik lahan pantai berpasir yang marginal dapat diperbaiki

dengan melakukan ameliorasi lahan. Ameliorasi lahan adalah suatu upaya

pemberian masukan tertentu ke dalam tanah untuk perbaikan fisika,

kimia dan biologi tanah (Direktorat Pengelolaan Lahan, 2008).

Sedangkan bahan-bahan untuk ameliorasi dinamakan amelioran.

Beberapa contoh bahan amelioran yang sering digunakan adalah kapur ,

tanah mineral, pupuk kandang, kompos, mulsa organik dan abu.

Partoyo (2005) mengungkapkan bahwa penambahan tanah

lempung dan pupuk kandang di lahan pasir Pantai Samas dapat

memperbaiki kualitas tanah. Ameliorasi tanah dengan cara pemberian

tanah liat sebagai bahan pembenah tanah mampu mengubah lahan pasir

yang marginal menjadi produktif (Masyhudi, 2007). Winarni (2006)

melaporkan pemberian mulsa organik (jerami, pupuk kandang sapi, sabut

kelapa, serasah daun cemara udang) pada lahan pasir Pantai Pandansimo

dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter cemara udang,

kadar lengas media, kadar bahan organik dan KTK media. Selain itu,

pemberian mulsa organik meningkatkan kandungan unsur hara N

tersedia.

Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari campuran

kotoran hewan/ternak, urine, dan sisa-sisa makanan ternak yang tidak

habis (Rosmarkan & Yuwono, 2002; Novizan, 2005). Pupuk kandang

mempunyai beberapa kelebihan antara lain: merupakan humus, sumber

hara (N, P, K), menaikkan daya menahan air (water holding capacity),

membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah, meningkatkan

aktivitas biologi di dalam tanah, dan memperbaiki stabilitas permukaan

tanah (Arifah, 2013). Pupuk kandang sapi mempunyai kandungan bahan

organik dan N (bentuk NO3- maupun NH4

+) cukup besar sehingga

potensial apabila digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah di

lahan pasir pantai (Syukur, 2005).

Page 58: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

41

Pupuk kandang yang digunakan harus dalam keadaan matang atau

telah terdekomposisi dengan sempurna. Ciri pupuk kandang yang baik

yakni berwarna coklat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, tidak

berbau menyengat, bahan pembentuknya sudah tidak terlihat, dan

temperaturnya relatif stabil (Gambar 3.15) (Novizan, 2005).

Gambar 3.15. Pupuk kandang yang telah terdekomposisi (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Pemberian pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 5 kg per

lubang tanam dan pupuk hayati sebagai pupuk dasar diperlukan untuk

memperbaiki struktur tanah, menambah kandungan unsur hara tanah

dan meningkatkan mikroorganisme tanah. Pupuk kandang ini banyak

tersedia di daerah pantai karena sebagian masyarakat mempunyai hewan

ternak seperti kambing, sapi, dan ayam.

Muatan ionik merupakan syarat terjadinya interaksi tanaman dan

unsur hara tanah. Tanaman mampu menyerap hara tanah, jika hara

berbentuk ion. Tanaman tidak menyerap bahan organik ataupun pupuk

Page 59: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

42

kimia. Penguraian bahan organik ataupun pupuk kimia menjadi ion-ion

merupakan peran dari mikroorganisme. Bahan organik mampu

mencegah pemadatan tanah dikarenakan aktivitas mikroorganisme

memunculkan rongga sehingga aerasi tanah terjaga. Dampaknya bahan

organik mampu mempertahankan perbedaan muatan dan memudahkan

akar menyerap nutrisi. Bahan organik juga mampu meningkatkan

kapasitas tukar kation (KTK) sampai 200-300 miliekuivalen per 100 g

tanah sehingga sifat granulasi menjadi lebih bagus karena tanah mampu

mencekeram unsur-unsur hara seperti mineral, nitrogen, atau fosfor.

Bahan organik mampu mengikat air (setiap gram bahan organik mampu

menyerap 4 ml air) sehingga tanah menjadi gembur. Selain itu, unsur-

unsur toksik seperti besi, mangan, dan aluminium terbungkus rapat

dengan ikatan kelat sehingga tidak terserap akar. (Chaniago, 2010).

Keterbatasan kondisi lahan pantai berpasir memberikan

konsekuensi perlunya tindakan perbaikan kualitas tapak untuk menjamin

keberhasilan penanaman. Perbaikan diarahkan terutama pada struktur

tanah, kemantapan agregat, kandungan bahan organik dan hara. Untuk

meningkatkan keberhasilan penanaman dan ekonomis, peningkatan

kualitas tempat tumbuh pada lahan pantai berpasir dapat dilakukan

menggunakan media tanam pot (press block) (Sumardi, 2009). Press block

merupakan campuran tanah dan bahan organik yang dicetak berbentuk

silinder dengan diameter tertentu seperti pot tanaman. Fungsi press block

ini antara lain: menyediakan unsur hara sementara pada bibit tanaman

hingga tanaman yang diusahakan mampu membentuk perakaran dan

beradaptasi dengan lingkungan, menjaga suhu tanah serta menyediakan

air bagi tanaman.

Penambahan amelioran dilakukan pada lubang tanam saja

sehingga lebih ekonomis. Penambahan amelioran (campuran 40% tanah

dan 10% bahan organik) dalam bentuk media tanam pot ke dalam lapisan

permukaan pasir dapat meningkatkan daya hidup cemara sampai 78,3%

(Nugroho & Sumardi, 2010). Media ini mempunyai ukuran dengan tinggi

Page 60: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

43

20 cm, diameter 8 cm, dan tebal 3 cm yang dibuat menggunakan alat

pengepresan media (Gambar 3.16 & 3.17). Masyarakat bisa

memanfaatkan teknologi alat pengepres media ini dengan cara sederhana,

yaitu dengan memanfaatkan 2 (dua) buah pipa paralon yang berbeda

ukuran disesuikan dengan ukuran polybag tanaman. Setelah pembuatan

lubang tanam, kedua pipa tersebut dimasukkan ke dalamnya. Bahan

amelioran (campuran tanah dan pupuk kandang) dimasukkan ke dalam

lubang di antara kedua pipa tersebut dan ditekan dari atas menggunakan

kayu. Setelah media menjadi kompak, kedua pipa ditarik ke atas secara

hati-hati.

Nugroho (2014) menambahkan bahwa penambahan amelioran

dengan teknologi media tanam pot ini berpengaruh nyata dalam

menurunkan suhu rizosfer (kedalaman tanah 20 cm) sampai 3,750C.

Media tanam pot juga mampu menyediakan tapak awal yang kokoh dan

kompak serta mendukung perkembangan perakaran tanaman dengan

baik. Pengamatan visual menunjukkan akar cemara udang mampu

menembus keluar media tanam pot pada umur tanaman 2,5 bulan setelah

penanaman (Gambar 3.18).

Gambar 3.16. Dimensi ukuran media tanam (press block) (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Page 61: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

44

Gambar 3.17. Alat pengepresan media (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 3.18. Media tanam pot yang kokoh dan dapat ditembus akar cemara

udang (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 62: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

45

3.6 PENANAMAN

Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau

bulan-bulan basah (November-Pebruari). Sebelum penanaman,

pertemuan dengan pihak terkait dilakukan untuk mengorganisasikan

personel dan pelaksanaan teknis penanaman. Penanaman dimulai dari

pengangkutan bibit ke lokasi penanaman, distribusi bibit ke lubang

tanam, dan penanaman. Personel penanaman terdiri dari stakeholder

terkait yaitu instansi pemerintah atau pemerintah desa, masyarakat atau

kelompok tani, dan pelajar. Bibit diangkut dari persemaian ke lokasi

penanaman menggunakan mobil angkut. Selanjutnya bibit

didistribusikan ke lubang tanam secara manual dengan dipikul (Gambar

3.19).

Gambar 3.19. Distribusi bibit dengan dipikul (Foto: Arina Miardini)

Page 63: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

46

Apabila menggunakan aplikasi teknik media tanam, media tanam

dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah dipersiapkan sedalam

ketinggian dari media tanam yaitu kurang lebih 20 cm. Sebelum polybag

dilepas, media sapih ditekan pelan-pelan untuk memastikan media tetap

dalam keadaan padat dan kompak. Bibit dilepaskan dari polybag dengan

hati-hati agar media tetap kompak dan tidak pecah. Bibit selanjutnya

dimasukkan ke dalam lubang media tanam dengan posisi tegak sedalam

leher akar (Gambar 3.20). Jika ada akar cabang yang keluar, akar tersebut

dipotong agar tidak terlipat saat ditanam. Setelah bibit tertanam

dilakukan pengikatan batang bibit ke ajir dan dilakukan pemasangan

srumbung setinggi satu meter (1 m) untuk mencegah bibit dari gangguan

fisik, terutama dari hewan ternak dan angin (Gambar 3.21 & 3.22).

Setelah itu dilakukan penutupan mulsa dari serasah tanaman di sekitar

pantai, agar tanah tetap terjaga kelembabannya.

Gambar 3.20. Prosedur penanaman media tanam dan bibit ke lahan pasir

(ilustrasi: Agung Wahyu Nugroho)

Page 64: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

47

Gambar 3.21. Penanaman dan pengikatan bibit ke ajir (Foto: Arina Miardini)

Gambar 3.22. Pemasangan srumbung pada setiap bibit yang ditanam (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Page 65: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

48

3.7 PEMELIHARAAN

Pemeliharaan merupakan semua tindakan untuk menciptakan

kondisi lingkungan tumbuh tanaman yang ideal dengan tujuan untuk

mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Kegiatan

pemeliharaan tanaman meliputi:

3.7.1 Penyulaman

Penyulaman adalah penggantian tanaman yang mati atau tidak

sehat dengan bibit tanaman baru sehingga terpenuhi jumlah tanaman

normal dalam satu kesatuan luas yang ditentukan. Penyulaman harus

dilakukan secepat mungkin dan terus menerus dilakukan sampai tanaman

berumur kurang lebih 2 (dua) tahun. Waktu penyulaman sebaiknya

dilaksanakan 2-4 minggu setelah penanaman didasarkan pada hasil

pemeriksaan terhadap semua bibit yang telah ditanam.

3.7.2 Penyiangan

Penyiangan (weeding) merupakan pembersihan gulma atau tanaman

pengganggu yang tumbuh disekitar tanaman agar tanaman dapat hidup

dan tumbuh optimal. Teknik, waktu, dan frekuensi penyiangan

berdasarkan pada kondisi gulma di masing-masing tempat. Di lahan

pantai berpasir, penyiangan dilakukan secara manual/tanpa herbisida

menggunakan sistem piringan berdiameter 1 m di sekeliling tanaman.

Semua gulma yang ada dalam piringan dibersihkan dengan cara

pembabadan/pemotongan/pencabutan gulma menggunakan alat

sederhana seperti kored, cangkul, parang dan lainnya. Gulma yang telah

dibersihkan disingkirkan dan diletakkan di sekitar bibit sebagai mulsa.

Page 66: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

49

Penyiangan dilakukan paling sedikit tiga kali setahun (setiap 4 bulan) atau

tergantung pada kondisi gulma yang ada.

3.7.3 Pemupukan

Pemupukan dimaksudkan untuk menambah kandungan unsur

hara ke dalam tanah dalam jumlah sesuai dengan yang diperlukan

tanaman. Pemupukan sebaiknya dilakukan secara tepat, meliputi tepat

dosis, tepat cara, tepat jenis, dan tepat waktu. Pemupukan lanjutan

dilakukan minimal dua kali setahun selama 3 tahun pertama

menggunakan pupuk kandang dan pupuk hayati (biofertilizer). Pupuk

hayati adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang

diinokulasi dengan mikrob yang dapat mengolah bahan-bahan organik

menjadi bahan anorganik yang berguna bagi tanaman (Firdausi et al.,

2016). Mikrob yang bisa dimanfaatkan antara lain: Azotobacter sp,

Azospirillum, Bacillus sp., Pseudomonas, Rhizobium sp., Aspergillus

pinicillium, Aspergilus ninger. Mikrob berfungsi sebagai bioaktivator yang

mampu mengondisikan kesuburan tanah secara alami, menetralisir racun

dalam tanaman dan membangkitkan gen yang tertidur dalam tanaman

(Mashar, 2017) (Gambar 3.23).

Gambar 3.23. Contoh pupuk hayati (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 67: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

50

Pemupukan dilakukan pada awal musim penghujan dan akhir

musim penghujan. Pupuk kandang yang telah matang dibenamkan dalam

tanah dalam bentuk piringan dengan dosis 5 kg per tanaman. Piringan

dibuat dengan cangkul di dekat area perakaran atau kurang lebih selebar

tajuk tanaman (Gambar 3.24). Pupuk hayati cair yang telah

difermentasikan selama 72 jam kemudian diguyurkan ke dalam pupuk

kandang tersebut dengan dosis 1,5 liter per tanaman.

Gambar 3.24. Area pemupukan bentuk piringan (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Page 68: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

51

3.7.4 Pengamanan

Pengamanan tanaman hasil rehabilitasi perlu dilakukan setiap saat

mengingat banyaknya potensi gangguan yang berasal dari manusia,

hewan, maupun alam. Masyarakat di sekitar lokasi memegang peranan

penting dalam pengamanan tersebut. Untuk itu, sosialisasi, perhatian dan

pendekatan ke masyarakat perlu terus dilakukan pascarehabilitasi.

Pengamanan dapat dilakukan melalui kegiatan silaturahmi rutin,

pemagaran, pemasangan papan nama, pal batas, petunjuk arah lokasi,

papan peringatan, pembuatan peta pohon.

Silaturahmi dapat diwujudkan dalam bentuk menghadiri undangan

pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan secara rutin oleh pihak terkait

(aparat desa, sekolah, karang taruna, dinas, kelompok tani) terutama

masyarakat sekitar. Pertemuan tersebut dapat digunakan sebagai wahana

diskusi dan penyampaian informasi tentang kegiatan rehabilitasi yang

dilaksanakan. Sehingga para pihak terkait mempunyai satu kesepahaman

tentang rehabilitasi yang dilakukan. Pemasangan papan nama, pal batas,

petunjuk arah, papan peringatan penting dilakukan untuk

menginformasikan secara luas kepada masyarakat umum tentang

kegiatan rehabilitasi. Sehingga diharapkan masyarakat mengetahui dan

antusias membantu dan memelihara plot rehabilitasi tersebut.

Bahan atau material yang digunakan sebaiknya dihindari bahan

atau material yang berasal dari besi, karena akan lebih mudah dan cepat

berkarat oleh angin yang bergaram. Bahan dari plastik dapat menjadi

alternatif sebagai materi pembuatan papan-papan tersebut. Pemagaran

lokasi rehabilitasi dengan bambu dimaksudkan untuk mengurangi

gangguan tanaman rehabilitasi dari manusia dan hewan ternak (Gambar

3.25). Pembuatan peta pohon dilakukan untuk memudahkan dalam

memonitor perkembangan tanaman hasil rehabilitasi. Peta pohon dibuat

Page 69: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

52

secara terestris yaitu melalui pengukuran langsung di lapangan terhadap

seluruh individu tanaman (Gambar 3.26).

Gambar 3.25. Pemagaran tegakan cemara udang di Desa Karanggadung (Foto:

Beny Harjadi dan Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 3.26. Peta letak cemara udang di Desa Karanggadung Kecamatan

Petanahan (Peta: Aris Budiyono)

Page 70: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

53

BAB 4

DAMPAK REHABILITASI

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menanam pohon, agar

kelestarian lingkungan terpelihara. Islam mengategorikan perbuatan

menanam sebagai sedekah yang merupakan satu perbuatan terpuji dan

pelakunya diberi pahala kebaikan dari Allah Subhanahu WaTa’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

"Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman,

lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan

sedekah karenanya” (HR. Al-Bukhoriy dan Muslim). Demikian juga dalam

hadis yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

“Apabila kiamat tiba terhadap salah seorang diantara kamu dan di tangannya ada

benih tumbuhan, maka tanamlah” (HR. Imam Ahmad).

Dari tinjauan sains, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa

pohon yang tumbuh subur di atas tanah akan memberi manfaat di

antaranya adalah: menghasilkan oksigen 1,2 kg/pohon/hari, membuat

lingkungan sejuk, menyerap panas 8x lebih banyak, menjaga kelembaban,

menguapkan 3/4 air hujan ke atmosfir, menyerap debu, mengundang

burung, membuat keindahan, menyerapkan air ke tanah, mengikat butir-

butir tanah, mengikat air di pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan

permukaan. Satu pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari dan satu

orang bernafas perlu 0,5 kg oksigen per hari. Jadi satu pohon menunjang

kehidupan untuk 2 (dua) orang (Forum Hijau Indonesia, 2013).

Page 71: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

54

Begitu juga dengan rehabilitasi lahan pantai berpasir, tegakan

pepohonan yang terbangun telah memberikan dampak/pengaruh yang

positif bagi manusia dan lingkungan. Kondisi lahan pantai berpasir yang

awalnya gersang dan panas, setelah 8 tahun sudah berubah menjadi hutan

pantai yang sejuk dan indah (Gambar 4.1). Keberadaan hutan pantai ini

memberi beragam manfaat baik lingkungan maupun masyarakat misalnya

perbaikan kesuburan tanah, perbaikan iklim mikro, perlindungan dari

bahaya abrasi, sebagai mitigasi tsunami, menambah estetika panorama

pantai dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya.

Gambar 4.1. Kondisi lahan pantai berpasir di pantai Petanahan pascarehabilitasi

(Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 72: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

55

4.1 PERBAIKAN KESUBURAN TANAH

Penanaman cemara udang berdampak positif dalam meningkatkan

kandungan unsur hara tanah di bawah tegakan (Harjadi et al., 2013).

Perbandingan kandungan unsur hara tanah pada lahan pasir terbuka

dengan lahan di bawah tegakan cemara udang umur 7 tahun dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perbandingan kandungan unsur hara tanah antara lahan pasir terbuka

dan bawah tegakan cemara udang (Harjadi et al., 2013)

Kandungan unsur hara Lahan pada:

Pasir terbuka Bawah tegakan

cemara udang

pH 8,01 6,88

Na (me/100 g) 2,02 1,34

KA 0,5 mm 0,35 0,36

KTK (%) 4,69 8,52

C (%) 0,25 0,26

BO (%) 0,40 0,40

N (%) 0,01 0,02

P (%) 0,02 0,03

K (%) 0,37 0,14

Nilai pH yang tinggi di pasir terbuka disebabkan oleh kandungan

garam dari laut, sedangkan nilai pH yang lebih rendah pada tegakan

cemara udang dipengaruhi oleh pengaruh pupuk organik dan serasah

yang ada pada tegakan cemara udang. Tegakan cemara udang

menghasilkan bahan organik atau serasah yang mempengaruhi

kandungan C tanah. Kandungan unsur C tersebut berhubungan dengan

kandungan bahan organik (BO) tanah. Sumber utama bahan organik bagi

Page 73: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

56

tanah berasal dari jaringan tanaman, baik berupa serasah ataupun sisa-

sisa tanaman yang telah mati. Nilai N pada tegakan cemara udang lebih

tinggi dibandingkan pada pasir terbuka karena bintil akar pada tanaman

cemara udang dapat mengikat NH3, sehingga meningkatkan ketersediaan

N. Selain itu, adanya bahan organik yang sudah terdekomposisi akan

mengalami proses mineralisasi N organik sehingga dapat meningkatkan

ketersediaan N di dalam tanah (Harjadi et al., 2013).

Cemara udang merupakan salah satu jenis pohon yang tidak

termasuk dalam Legum tetapi mampu membentuk bintil akar (Gambar

4.2). Bintil akar terbentuk sebagai akibat dari infeksi frankia

(aktinomisetes) ke dalam sel rambut akar (Gambar 4.3). Seperti halnya

Rhizobium, frankia mampu menambat nitrogen dari udara. Kemampuan

frankia menambat nitrogen menyebabkan cemara udang yang

bersimbiosis dengan frankia memiliki peran ekologi sebagai pohon

pioner yang penting terutama di kawasan pesisir dengan kondisi

lingkungan yang ekstrim (Atmanto et al., 2012).

Sebagian besar nitrogen di lahan pantai berpasir yang ditanami

cemara udang berasal dari aktifitas mikroorganisme terutama frankia yang

mampu menambat nitrogen dari udara. Rerata nitrogen yang dihasilkan

oleh cemara udang sebanyak 455,66 kg/ha setara dengan 986,23 kg

urea/ha. Penanaman cemara udang juga mampu meningkatkan C-

organik sebesar 133,3-433,3% dengan kandungan C berkisar 5,85-6,82

ton/ha. Kehadiran tanaman cemara udang juga mampu menaikkan

nitrogen tanah 0,02%-0,04%, dibandingkan dengan lahan pantai berpasir

yang tidak ditanami cemara udang yang memiliki kadar nitrogen 0,01%

(Atmanto, 2013).

Page 74: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

57

Gambar 4.2. Bintil akar cemara udang (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 4.3. Rambut akar cemara udang yang terinfeksi frankia (Atmanto et al.,

2012)

Page 75: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

58

Input unsur hara pada tanah di bawah tegakan cemara udang

sebagian besar disumbang dari adanya serasah di permukaan tanah.

Serasah adalah lapisan yang terdiri dari bagian tumbuhan yang telah mati

seperti daun, ranting, cabang dan buah bahkan kulit kayu serta bagian

lainnya, yang tersebar di permukaan tanah di bawah tegakan sebelum

bagian-bagian tersebut mengalami dekomposisi. Tebal lapisan serasah

tegakan cemara udang umur 8 tahun bisa mencapai 10 cm (Gambar 4.4).

Gambar 4.4. Serasah cemara udang umur 8 tahun di Desa Karanggadung (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Uma et al. (2014) menjelaskan serasah yang dihasilkan oleh cemara

udang umur 1,2, dan 3 tahun di Tamil Nadu (India) berturut-turut

sebesar 0,64 ton/ha, 4,69 ton/ha, dan 5,19 ton/ha. Sedangkan unsur hara

Page 76: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

59

yang dikembalikan ke tanah melalui serasah dari yang terbesar sampai

yang terkecil adalah Ca>N>K>Mg>Na>P>Fe>Zn>Cu>Cr (Tabel

4.2). Kandungan karbon dari serasah cemara udang umur 3 tahun lebih

tinggi dibandingkan dengan umur 1 dan 2 tahun berturut-turut sebesar

2,1 ton/ha, 0,2 ton/ha dan 1,7 ton/ha. Nilai konstan dekomposisi

serasah tahunan sebesar 1,83 dengan kecepatan dekomposisi terbesar

dicapai selama musim hujan.

Tabel 4.2. Kandungan unsur hara dalam serasah cemara udang di India (Uma

et al., 2014)

Umur

(tahun)

Kandungan unsur hara serasah (kg/ha)

N P K Ca Mg Fe Zn Cr Na Cu

1 10,1 1,1 2,4 11,8 1,9 0,1 0,02 0,01 1,6 0,02

2 75,7 8,9 17,1 90,2 15,3 1,2 0,2 0,07 12,2 0,1

3 87,8 9,4 18,8 99,1 18 1,4 0,3 0,08 13,8 0,2

Dekomposisi serasah merupakan proses yang sangat penting

dalam dinamika hara pada ekosistem pantai. Dekomposisi adalah proses

penguraian bahan organik yang berasal dari binatang dan tumbuhan

secara fisik dan kimia, menjadi senyawa-senyawa anorganik sederhana

yang dilakukan oleh berbagai mikroorganisme tanah (bakteri, fungi,

actinomycetes, dll.), memberikan hasil berupa hara mineral yang

dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan sebagai sumber nutrisi

(Gambar 4.5). Uma et al. (2014) menemukan beberapa jamur pada

serasah cemara udang yaitu Alternaria alternate, Aspergillus niger, Penicilium

sp., Rhizopus nigricans, Trichoderma viride, Curvularia lunata and Curvularia

eragrostidis. Kemudian ditemukan juga bakteri misalnya Pseudomonas

fluorescens, Azospirillum brasilense, dan Pleurotus florida. Sementara

makroorganisme yang dijumpai diantaranya cacing tanah (Eudrilus

eugeniae), moluska (Haplotrema vancouverense), dan rayap (Odontotermes obesus)

dalam jumlah yang melimpah.

Page 77: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

60

Gambar 4.5. Jamur pada serasah cemara udang di Desa Karanggadung (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Laju dekomposisi serasah dikendalikan oleh 3 (tiga) faktor utama

yaitu: iklim, kualitas serasah dan kelimpahan mikroorganisme pengurai

(Couteaux et al., 1995). Kondisi lingkungan tanah seperti pH,

ketersediaan hara tanah dan kondisi hidrologi juga dapat mempengaruhi

laju dekomposisi serasah (Sulistiyanto et al., 2005). Penelitian Ayu (2013)

menunjukkan laju dekomposisi serasah cemara udang umur 8 tahun di

pantai Bantul berjalan lambat karena serasah cemara udang termasuk

vegetasi konifer yang mengandung lignin yang sukar terdekomposisi.

Serasah yang terdekomposisi hanya sebesar 2-3% dari total serasah yang

ada.

Page 78: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

61

4.2 PERBAIKAN IKLIM MIKRO

Tegakan cemara udang di lahan pantai berpasir mampu

memperbaiki kondisi iklim mikro yakni mengurangi kecepatan angin,

mengurangi kadar garam yang terbawa angin, meningkatkan kelembaban

tanah dan udara, menurunkan suhu udara serta mengurangi intensitas

cahaya matahari (Winarni et al., 2012). Tegakan cemara udang

berkontribusi dalam meningkatkan kelembaban udara serta permukaan

pasir dibawah tajuknya melalui air gutasi (Gambar 4.6). Gutasi adalah

proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Proses gutasi

terjadi jika akar mendapat tekanan positif karena lingkungan tumbuh akar

mendapat suplai air yang sangat banyak sehingga akar menyerap air

secara berlebihan. Jika transpirasi tidak terjadi atau laju transpirasi

rendah, karena beberapa faktor seperti kelembaban udara yang tinggi,

maka kelebihan air pada sel-sel tumbuhan dilepaskan dengan cara gutasi.

Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang bernama

hidatoda. Gutasi biasanya terjadi pada malam hari dan dapat diamati

dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun pada pagi harinya

(Solomon et al., 2005).

Besarnya air gutasi yang dihasilkan tajuk cemara udang

menyebabkan pasir disekitar cemara udang selebar tajuknya lebih lembab

walaupun pada siang hari (Winarni et al., 2012). Atmanto et al. (2009)

mengemukakan jumlah air yang dihasilkan cemara udang lewat gutasi dan

transpirasi selama musim penghujan dan kemarau berturut-turut sebesar

0,0339/cm2 dan 0,0423/cm2. Setiap gram ranting dan daun cemara

udang mampu menghasilkan 0,915 ml cairan hasil gutasi dan transpirasi

pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan sebanyak 0,950

ml. Lebih lanjut dikemukakan, tetesan air yang dihasilkan mampu

menjaga kelembaban dan berpengaruh terhadap iklim mikro di sekitar

tumbuhan, sehingga saat musim kemarau tumbuhan masih dapat

bertahan hidup. Harjadi (2015) menambahkan bahwa dengan adanya

Page 79: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

62

cemara udang di pantai Petanahan dapat meningkatkan kelembaban

udara sampai 76%.

Gambar 4.6. Air gutasi dari tepi daun cemara udang (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Suhu udara siang hari di bawah tegakan cemara udang lebih

rendah sebesar 2,30C dibandingkan dengan suhu di luar tegakan

(Nugroho et al., 2015). Vegetasi mampu menyerap panas dari pancaran

sinar matahari melalui proses fisiologis (fotosintesis) sehingga dapat

menurunkan suhu sekitarnya.

Page 80: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

63

Thuyet et al. (2014) memaparkan bahwa vegetasi sebagai shelterbelts

hidup memainkan peran penting dalam mengurangi kecepatan angin dan

pergeseran pasir pada kawasan pesisir. Penurunan kecepatan angin oleh

vegetasi dipengaruhi oleh jenis tanaman, kerapatan dan struktur tegakan.

Tegakan cemara udang monokultur umur 8 tahun dengan rerata tinggi

13,34 m dan rerata diameter 17,74 cm memberikan dampak positif bagi

penurunan kecepatan angin sebesar 51%. Sedangkan apabila cemara

udang dicampur dengan pandan pantai (mix planting) mampu

menurunkan kecepatan angin lebih tinggi sebesar 77% (Nugroho, 2016)

(Gambar 4.7). Sementara Windyanti (2013) menunjukkan bahwa hutan

tanaman cemara udang dengan kerapatan rata-rata 177,5 pohon per ha,

rata-rata diameter tanaman 15,16 cm dan rata-rata tinggi tanaman 7,61

meter mampu menurunkan kecepatan angin sebesar 79,25%, namun

faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah diameter tanaman

(r=0,991). Budiyanto (2011) menjelaskan bahwa vegetasi dapat

digunakan untuk menurunkan kecepatan angin, menyaring partikel tanah

yang bergerak dan membelokkan arah tiupan angin. Pohon adalah jenis

yang cocok untuk membelokkan dan mengurangi kecepatan angin,

sedangkan perdu merupakan jenis vegetasi yang berfungsi sebagai

peredam kecepatan angin dan penyaring partikel tanah yang terbawa

angin.

Pengurangan kecepatan angin disebabkan karena vegetasi dapat

memberikan gaya menahan pada bidang angin yang menyebabkan

hilangnya momentum aliran udara. Sebagai hasilnya, iklim mikro di

sekitarnya berubah (Plate, 1971). Terdapat hubungan yang erat antara

struktur vegetasi (shelterbelt) dengan pengurangan kecepatan angin.

Struktur vegetasi tergantung pada lebar, panjang, bentuk dan kerapatan

(Thuyet et al., 2014). MacGowan dan Miller (2001) mengemukakan

bahwa windbreak idealnya terdiri dari minimal dua baris konifer dan satu

baris masing masing terdiri dari pohon tinggi, semak tinggi dan semak

pendek. Selanjutnya Miller dan MacGowan (2015) menambahkan, untuk

Page 81: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

64

perlindungan yang optimum, windbreak ditempatkan tegak lurus dengan

arah angin, dan pada jarak dari area yang akan dilindungi sejauh 2-5 kali

tinggi windbreak. Fungsi perlindungan akan berkurang jika jarak windbreak

dengan area yang akan dilindungi > 10 kali tinggi windbreak.

Gambar 4.7. Mix planting cemara udang dengan pandan pantai (Foto: Agung

Wahyu Nugroho)

Sementara, Takle et al. (2006) menyatakan bahwa tinggi dan

kerapatan shelterbelts merupakan faktor penting dalam menurunkan

kecepatan angin. Angin mengalir melalui bagian shelterbelt yang terbuka,

sehingga vegetasi dengan kerapatan tinggi memungkinkan udara

mengalir menjadi lebih sedikit dan memaksa udara mengalir lebih banyak

di atas puncaknya. Angin yang melewati puncak vegetasi akan kembali

membentuk pola aliran yang sama setelah terhalangi vegetasi dan terjadi

Page 82: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

65

turbulensi yang kecil di belakang vegetasi (Gambar 4.8). Panjang area

yang terlindungi oleh angin bergantung pada kerapatan vegetasi .

Gambar 4.8. Turbulensi kecil di belakang vegetasi dan pemulihan aliran angin

yang tidak terganggu (Takle et al., 2006)

Semakin tinggi dan rapat tegakan cemara udang akan semakin baik

dalam menurunkan erosi angin. Erosi angin (deflasi) merupakan proses

pengangkutan satu material dari satu tempat ke tempat lainnya yang

disebabkan karena adanya tenaga angin. Abdiyani (2014) menjelaskan

tegakan cemara udang umur 6 tahun dengan rerata tinggi 11, 7 m mampu

mengurangi erosi angin hingga menjadi 0, 49 cm/bulan dibandingkan

dengan cemara umur 4 tahun yang masih sebesar 0,81 cm/bulan.

Page 83: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

66

4.3 PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

Kondisi awal lahan pantai berpasir dengan permasalahan yang

kompleks menyebabkan minat masyarakat untuk mengelola lahan pasir

menjadi rendah. Tetapi, seiring dengan membaiknya kondisi lingkungan

mikro, maka minat masyarakat meningkat dalam mengelola lahan ini.

Salah satu contoh peluang usaha adalah budidaya tanaman semusim di

belakang tegakan cemara (Gambar 4.9).

Kondisi saat ini, tanah magersari milik Dinas Pariwisata

Kabupaten Kebumen yang berada dibelakang tegakan cemara udang

telah penuh disewa dan digarap petani untuk usaha tanaman semusim.

Widodo et al. (2013) memaparkan bahwa pola usaha tani yang dilakukan

oleh petani lahan pantai adalah kombinasi antara usaha tani tanaman

hortikultura dan pangan (bawang merah, cabai merah, terong, ubi jalar),

usaha ternak (sapi, kambing, unggas) dan tanaman konservasi (cemara

udang).

Harjadi (2015) menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat

mendapatkan keuntungan/laba yang bervariasi dari hasil usaha budidaya

tanaman semusimnya. Sebelum ada tegakan cemara udang, budidaya

tanaman semusim hanya terbatas pada jenis tertentu yakni ubi jalar dan

kacang tunggak yang musim panennya setahun sekali. Setelah ada tegakan

cemara udang maka jenis yang dibudidayakan menjadi lebih bervariasi

antara lain: jagung, pare, ketimun, kacang tanah, kacang panjang, pepaya,

cabe rawit, kentang, terong, ketela rambat. (Winarni et al., 2012).

Budidaya tanaman semusim di lahan pantai berpasir bisa

menghasilkan panen sebanyak 2 kali yaitu pada saat musim tanam (MT)

1 dan MT 2 dengan laba antara Rp 100.000-Rp 3.500.000 bergantung

pada luas lahan garapan, jenis, dan perawatannya (Tabel 4.3) (Harjadi,

2015). Sehingga dengan hasil tersebut masyarakat mulai yakin dan

berubah persepsinya bahwa lahan pasir yang dulunya marginal tidak

Page 84: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

67

produktif mempunyai potensi yang besar jika dikelola dengan baik dan

benar.

Gambar 4.9. Tanaman semusim di belakang tegakan cemara udang (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

Tabel 4.3. Jenis dan keuntungan usaha tani KT Pasir Makmur Desa

Karanggadung (Harjadi, 2015)

Petani Luas Musim tanam (MT) 1 Musim tanam (MT) 2 Total laba

(ubin) Jenis Laba (Rp) Jenis Laba (Rp)

Wasino 40 jagung 370.000 . 0 370.000

Ludiono 10 jagung 760.000 kentang 620.000 1.380.000

Jaman 80 pare 1.245.000 cabe 2.280.000 3.525.000

Page 85: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

68

Petani Luas Musim tanam (MT) 1 Musim tanam (MT) 2 Total laba

(ubin) Jenis Laba (Rp) Jenis Laba (Rp)

Wasdi . ketimun 1.176.000 kacang 521.000 1.697.000

Trisno 120 jagung 225.000 terong 24.000 249.000

Sargimin 25 jagung 120.000 kentang 90.000 210.000

Sumeri 60

kacang

tanah 278.000

ketela

rambat 90.000

368.000

Darsikin 40 kentang 225.000 . 0 225.000

Slamet 50 cabe rawit 250.000 . 0 250.000

Saring 70 kacang

panjang

106.000 . 0 106.000

NN 60 pepaya -320.000 terong -22.000 -342.000

Mardal 30 jagung 1.130.000 kacang

tanah

560.000 1.690.000

Binyamin 50 jagung 1.000.000 kacang

tanah

500.000 1.500.000

Keterangan: 1 ubin = 14 m2

Usaha tani konservasi lahan pantai berpasir mampu berfungsi

ganda yaitu sebagai usaha konservasi dan mampu menambah pendapatan

petani. Widodo et al. (2013) menjelaskan bahwa usaha tani cabe merah,

bawang merah, ubi jalar, dan terong dengan luas lahan sebesar 0,1 ha

memberikan pendapatan berturut-turut sebesar Rp 3.945.662,72 (musim

kemarau 1) dan Rp 2.474.354,86 (musim kemarau 2) (Tabel 4.4); Rp

2.103.716,71 (musim hujan) dan Rp 1.615.850,83 (musim kemarau 1); Rp

1.153.069,67 (musim hujan), Rp 583.983,18 (musim kemarau 1) dan Rp

2.290.583,21 (musim kemarau 2); Rp 98.513,49 (musim hujan).

Peluang usaha lain setelah adanya tegakan cemara udang adalah

usaha pembibitan cemara udang (Gambar 4.10). Saat ini, masyarakat

Desa Karanggadung sudah berhasil membibitkan cemara udang secara

mandiri. Materi benih yang digunakan berasal dari tegakan cemara udang

di Pantai Petanahan. Bibit dari masyarakat dapat laku di pasaran dengan

harga antara Rp 2.000-Rp 4.000 per bibit tanaman.

Page 86: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

69

Tabel 4.4. Analisis usaha tani cabe merah seluas 0,1 ha (Widodo et al., 2013)

Variabel Musim kemarau 1 Musim kemarau 2

Satuan Nilai (Rp) Satuan Nilai (Rp)

Penerimaan

Produksi (kg) 1.097,26 1.093,54

Harga (Rp) 5.500 5.000

Total penerimaan (Rp) 6.034.930 5.467.700

Biaya

Benih (Rp) 140.814,23 331.714,42

Pupuk ponska (kg) 16,56 38.557,31 36,02 82.855,78

Pupuk ZA (Kg) 11,34 19.011,86 15,57 21.801,92

Pupuk TSP (Kg) 2,17 4.348,00

Pupuk KCl (Kg) 2,25 5.652,17 25,81 49.679,18

Pupuk mutiara (Kg) 13,64 109.881,42 14,07 111.714,07

Pupuk kandang (Kg) 603,56 201.185,77 856,46 285.471,87

Pestisida cair (Ltr) 72.845,85 199.814,58

Pengairan (lt BBM) 19,6 88.221,34 60 270.000,00

Tenaga kerja (HOK) 38,7 1.161.106,72 46,42 1.392.650,71

Penyusutan Alat 122.938,73 122.938,73

Sumur renteng (bis) 9 18.333,00 9 18.333,00

Windbarier (tanaman) 8 106.370,88 8 106.370,88

Total biaya (Rp) 2.089.267,28 2.993.345,14

Pendapatan (Rp) 3.945.662,72 2.474.354,86

Page 87: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

70

Gambar 4.10. Usaha pembibitan cemara udang masyarakat Desa Karanggadung

(Foto: Agung Wahyu Nugroho)

4.4 PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN

Dampak positif dengan adanya tegakan cemara udang di pantai

adalah terciptanya iklim mikro yang sejuk dan nyaman bagi wisatawan

pantai. Iklim mikro yang sejuk tersebut menjadi salah satu daya tarik

wisata selain pantainya yang indah. Kecenderungannya, jumlah

wisatawan pantai Petanahan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

terutama pada hari Minggu dan saat musim liburan anak sekolah

(Gambar 4.11 & 4.12).

Page 88: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

71

Gambar 4.11. Data jumlah wisatawan di pantai Petanahan Kebumen tahun

2010-2016.

Gambar 4.12. Pantai Petanahan (Wanagama III) Kebumen yang sejuk (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

60,987

78,17384,788

79,662 82,161 81,625

106,311

0

15,000

30,000

45,000

60,000

75,000

90,000

105,000

120,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jum

lah

wis

ataw

an (

ora

ng)

Page 89: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

72

4.5 TERBANGUNNYA BIOSHIELD SEPANJANG GARIS

PANTAI

Aforestasi sepanjang pantai Selatan Kebumen dalam bentuk hutan

pantai sudah dimulai sejak tahun 2006 dengan melibatkan multi pihak.

Aforestasi merupakan penghutanan lahan yang selama 50 tahun atau lebih

bukan merupakan hutan (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 14 tahun

2004). Tahun 2006, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Pengelolaan DAS menginisiasi dengan membangun demplot penelitian

di Desa Karanggadung seluas 11 ha dengan jenis cemara udang,

dilanjutkan tahun 2007 dengan kegiatan gerakan nasional rehabilitasi

hutan dan lahan (GNRHL) sepanjang sempadan pantai seluas 287,5 ha

dengan jenis tanaman yakni: cemara udang (Casuarina equisetifolia),

ketapang (Terminalia cattapa) dan nyamplung (Calophyllum inophylum).

Lokasi dan luas hutan pantai untuk masing-masing desa dapat

dilihat pada Tabel 4.5. Pada tahun yang sama, tim Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada (UGM) juga melakukan rehabilitasi lahan pasir

pantai dengan luas 360 ha di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan

(hutan pendidikan Wanagama III) dan Kecamatan Ambal dengan

tanaman cemara udang.

Tabel 4.5. Lokasi hutan pantai GNRHL tahun 2007

No Desa Kecamatan Blok Luas (ha)

1 Tanggulangin Klirong Berosengojo 20

2 Jogosimo Klirong Kalibuntu 25

3 Tegalretno Petanahan Ubil 22,5

4 Tegalretno Petanahan Baleng 22,5

5 Karangrejo Petanahan Plesung 20

6 Karangrejo Petanahan Beji 20

7 Sidoharjo Puring Berosengojo 37,5

8 Waluyoharjo Puring Berosengojo 30

Page 90: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

73

No Desa Kecamatan Blok Luas (ha)

9 Surorejan Puring Kepek 20

10 Surorejan Puring Gudang 20

11 Tambakmulyo Puring Criwik 25

12 Tambakmulyo Puring Kembas 25

Jumlah 287,5

Aforestasi dengan penanaman vegetasi dilakukan di sempadan

pantai dan sekitarnya dimulai dari titik pasang tertinggi sampai dengan

jarak 200-250 m ke arah daratan. Aforestasi tersebut dapat membentuk

bioshield (perisai hidup) sepanjang pantai selatan Kebumen (Gambar

4.13).

Gambar 4.13. Tegakan cemara udang sebagai bioshield di pantai Petanahan

Kebumen (Google Earth, 2017)

Cemara udang dipilih sebagai bioshield dengan pertimbangan

bahwa tanaman ini memiliki sifat pionir, tahan terhadap angin kencang

dan bergaram, tidak menggugurkan daun (evergreen), serta mampu tumbuh

di lahan marginal dan ekstrem. Nugroho (2015) menerangkan

Page 91: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

74

pertumbuhan cemara udang di lahan pantai berpasir cukup baik dengan

riap pertumbuhan tinggi dan diameter sebesar 1,8 m/tahun dan 2,2

cm/tahun. Sedangkan data pertumbuhan (tinggi dan diameter) cemara

udang mulai umur 1-8 tahun secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14. Pertumbuhan tinggi dan diameter cemara udang

Adanya perbaikan iklim mikro menyebabkan kehadiran jenis

tumbuhan bawah di bawah tegakan cemara udang semakin bertambah

banyak. Ndari (2014) menyebutkan bahwa komposisi tumbuhan bawah

yang ditemukan di bawah tegakan cemara udang di Desa Karanggadung

terdiri atas 15 jenis dari 11 famili. Jenis yang mendominasi adalah Spinifex

littoralis dengan indeks nilai penting (INP) sebesar 98,7%, diikuti Ermeleria

sonchyfolia, Isachne pulhella, Cyperus pygmaeus dan Calothropis gigantea dengan

INP berturut-turut sebesar 16,8%, 15,6%, 14,1%, 11,5%, sedangkan 10

jenis lainnya memiliki nilai INP di bawah 10%. Tumbuhan bawah yang

1.12.0

4.6

7.5

11.1

15.6 15.8 16.0 16.6

1.02.2

5.4

8.9

10.9

13.7

17.0

19.9 20.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Per

tum

buh

an t

ingg

i dan

dia

met

er

Umur (tahun)

diameter (cm)

tinggi (m)

Page 92: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

75

ditemukan mempunyai pola distribusi spasial acak (4 jenis) dan

mengelompok (11 jenis).

Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah mempunyai peran

fungsional yang penting baik ekologis maupun kehidupan masyarakat.

Hilwan et al. (2013) menjelaskan bahwa tumbuhan bawah di lantai hutan

dapat berfungsi sebagai penahan pukulan air hujan dan aliran permukaan

sehingga meminimalkan bahaya erosi. Tumbuhan bawah juga sering

dijadikan indikator kesuburan tanah dan penghasil serasah dalam

meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, tumbuhan bawah telah

diidentifikasi sebagai tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pangan, tumbuhan obat, dan sebagai sumber energi alternatif.

4.6 MITIGASI TSUNAMI

Indonesia adalah negara yang rawan tsunami karena merupakan

daerah pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yakni lempeng

Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Efek tsunami

menimbulkan banyak korban jiwa manusia maupun kerusakan harta

benda. Tabel 4.6 menyajikan beberapa kejadian tsunami di Indonesia

yang merusak antara tahun 1990 dan 2010:

Tabel 4.6. Kejadian tsunami di Indonesia yang merusak tahun 1990-2010

Tanggal Mag.

gempa

(SR)

Pusat gempa Waktu

tiba

(menit)

Lokasi Tinggi

gelombang

(meter)

Korban

jiwa

(orang)

12 Des 1992 7,8 Laut Flores 12 Alor 26,2 2.500

3 Jun 1994 7,8 Jawa 38 Banyuwangi 13,9 238

18 Peb 1996 8,2 Biak dan Irian

Jaya

20 Biak 7,68 110

29 Nov 1998 7,7 P. Taliabu,

Maluku

18 Taliabu 2,75 18

4 Mei 2000 7,6 Banggai,

Sulawesi

35 Banggai 6 4

Page 93: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

76

Tanggal Mag.

gempa

(SR)

Pusat gempa Waktu

tiba

(menit)

Lokasi Tinggi

gelombang

(meter)

Korban

jiwa

(orang)

26 Des 2004 9 Barat laut

Sumatera

33 Meulaboh 50,9 165.000

28 Mar 2005 8,7 Barat laut

Sumatera

43 Padang

Sidempuan

3 800

17 Jul 2006 7,7 Pangandaran,

Jawa

42 Pangandaran 10 200

12 Sep 2007 8,4 Bengkulu 35 Bengkulu 0,98 25

25 Okt 2010 7,2 Mentawai,

Sumatera

10 Mentawai 8 413

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2012)

Kebumen terdiri atas desa-desa wilayah pesisir seluas 10.165,15 ha

yang dihuni oleh 95 ribu jiwa. Kebumen merupakan salah satu daerah

yang termasuk dalam zone megathrust Selat Sunda dan Jawa bagian selatan

dengan tingkat kegempaan sangat tinggi yang dapat memicu bencana

tsunami (BNPB, 2012). Gambar 4.15 menampilkan gempa utama yang

terjadi di selatan Kebumen pada 25 Januari 2014 dan peta seismitis pulau

Jawa yang diambil dari gempa yang terjadi tahun 1970-2010 (Putri et al.,

2014).

Hasil analisis estimasi resiko tsunami di Kebumen dengan citra

alos menunjukkan ancaman kerentanan dampak tsunami yang tinggi

terdapat di Kecamatan Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong,

Petanahan, dan Puring (Islam et al., 2014). Kondisi pantai di beberapa

daerah tersebut yang cenderung landai dan terbuka tanpa penghalang

(panjang ±40 km) akan menyebabkan pergerakan gelombang tsunami

melaju dengan sangat cepat. Selain itu, dengan adanya empat sungai besar

yang bermuara di perairan selatan Jawa berpotensi mengirimkan

gelombang tsunami hingga jauh ke arah daratan (Muhyidin, 2012).

Kejadian gempa pada tanggal 17 Juli 2006 pukul 15.19 WIB

dengan skala 6,8 SR yang berpusat di Samudera Indonesia (240 km

tenggara Tasikmalaya) telah memicu tsunami yang memporak-

Page 94: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

77

porandakan pantai selatan Jawa (segmen Tasikmalaya, Pangandaran,

Cilacap, Kebumen). Survey lapangan yang dilakukan antara tim Jepang,

Korea dan Indonesia (BMKG) menunjukkan beberapa pantai Kebumen

yang terkena dampak tsunami dan run up pada tanggal 17 Juli 2006 (Tabel

4.7).

Gambar 4.15. Lokasi gempa di selatan Kebumen pada 25 Januari 2014 dan peta

seismitis pulau Jawa tahun 1970-2010 (Putri et al., 2014)

Tabel 4.7. Pantai Kebumen yang terkena dampak tsunami tanggal 17 Juli 2006

Page 95: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

78

No Lokasi Run up (meter) Inundation (meter)

1 Pantai Ayah 5,94 300

2 Pantai Lembupurwo 5,94 480

3 Pantai Ambal 5,53 50

4 Pantai Puring 4,87 100

5 Pantai Suwuk 6,94 700

6 Pantai Karangbolong 5,80 400

Sumber: BMKG dalam lintaskebumen (2014)

Sementara Lavigne et al., (2007) memaparkan dengan rinci sebaran

ketinggian run up tsunami pada 17 Juli 2006 dan waktu kedatangannya di

sepanjang pantai selatan Jawa. Gelombang tsunami yang pertama tiba di

Pangandaran terjadi pada pukul 16.20 WIB atau sekitar 1 jam setelah

kejadian gempa. Ketinggian run up maksimum terukur mencapai 15,7 m

yang melanda Pulau Nusa Kambangan. Sementara ketinggian run up

pantai Selatan Kebumen berkisar antara 2-6 meter.

Dengan adanya kejadian-kejadian tsunami yang melanda pantai

selatan Kebumen, sudah seharusnya dilakukan upaya pengurangan

dampak tsunami tersebut, salah satunya adalah aforestasi. Sementara

BNPB (2012) menyebutkan salah satu kegiatan untuk mitigasi tsunami

adalah dengan membangun dan mengembangkan greenbelt. Beberapa

penelitian mengungkapkan bahwa vegetasi pantai secara luas dianggap

efektif mengurangi kerusakan akibat tsunami dengan kondisi tertentu.

Vegetasi pantai dalam jumlah banyak dan berlapis-lapis akan kokoh

menghadang kuatnya gelombang dan memecahkan gelombang sehingga

daya dorong gelombang dapat diperlemah. Vegetasi pohon yang lebih

tinggi dapat mengurangi energi tsunami yang lebih besar dibandingkan

dengan vegetasi pohon yang rendah. Mile (2007) melaporkan bahwa areal

pantai Pangandaraan yang terlindungi oleh tegakan pohon mengalami

Page 96: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

79

kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan areal sekitarnya yang

terbuka tanpa vegetasi pada bencana tsunami tahun 2006.

Fungsi hutan pantai selain untuk melindungi area pantai dari

degradasi lingkungan, juga dapat berfungsi meredam energi gelombang

tsunami sehingga limpasan energi gelombang ke arah daratan dapat

diminimalkan. Sedangkan Sutowijoyo (2005) dan Sudarmono (2005)

mengemukakan bahwa vegetasi pantai cukup efektif untuk mereduksi

energi tsunami, terutama untuk tsunami dengan ketinggian kurang dari 3

meter. Tanaka et al. (2007) mengemukakan fungsi vegetasi dalam

melindungi pantai dari gelombang tsunami dapat dibagi menjadi 3 skema

yaitu: soft landing effect, trapping effect dan escape effect (Gambar 4.16).

Gambar 4.16. Fungsi vegetasi pantai selama tsunami (Tanaka et al., 2007)

Mengenai struktur hutan pantai, Tanaka et al. (2009) dan Thuy et

al. (2012) menjelaskan bahwa kombinasi Pandanus odoratissimus dan

Casuarina equisetifolia dapat secara efektif mengurangi kekuatan tsunami

untuk tsunami dengan tinggi 5-8 meter. Oleh karena itu,

direkomendasikan sebagai bioshield vegetasi untuk melindungi pantai

daerah dari bahaya tsunami (Gambar 4.17). Dengan model numerik,

Ohira et al. (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan eksponensial

antara lebar hutan dan pengurangan banjir tsunami di selatan Yogyakarta.

Hutan pantai dengan lebar 100 meter mampu mengurangi aliran,

Page 97: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

80

kedalaman dan luas area banjir tsunami berturut-turut sebesar 17,6; 7.0;

dan 5,7%.

Husrin (2014) mengemukakan bahwa hutan pantai tidak dapat

sepenuhnya diandalkan untuk tsunami dengan ketinggian melebihi tajuk

pohon. Hal ini karena kekuatan gelombang tsunami terlalu besar untuk

diredam oleh barisan hutan pantai yang mudah mengalami patah,

tercabut atau runtuh. Namun demikian, hutan pantai tetap dapat

diandalkan untuk tsunami yang tidak terlalu besar dengan

memperhatikan aspek jenis vegetasi, pemanfaatan/kesesuaian lahan,

topografi, batimetri dan orientasi garis pantai. Sedangkan Nugroho

(2015) menyatakan meskipun efektivitas hutan pantai masih terbatas

pada skala dan kondisi tertentu dari tsunami, namun aforestasi harus

terus dilakukan terutama untuk wilayah pesisir Selatan Jawa khususnya

Kebumen. Luas, kerapatan, dan stabilitas struktur hutan pantai harus

terus dikelola dan dipelihara agar fungsinya terjaga dalam mengurangi

dampak tsunami. Sistem hutan pantai berlapis dan cukup lebar yang

menitikberatkan pada pengaturan jenis tanaman di mana tanaman kecil

berada di depan dan tanaman lebih besar ditempatkan di belakang

diharapkan mampu memberikan redaman tsunami yang lebih baik.

Gambar 4.17. Pola struktur dan jenis vegetasi yang efektif terhadap tsunami

(Tanaka et al., 2009).

Page 98: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

81

BAB 5

TANTANGAN PASCAREHABILITASI

Manfaat rehabilitasi menjadi tidak bermakna jika tidak dilakukan

perlindungan dari anasir-anasir yang mengganggunya. Hutan pantai yang

sudah terbangun akan menurun fungsinya jika tidak dibarengi usaha

untuk menjaganya. Pengembangan aktivitas manusia yang tidak sesuai

dengan prinsip kelestarian (sustainable management) dapat menurunkan

fungsi ekologis dan ekonomis hutan pantai sehingga dapat memengaruhi

kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, upaya pemeliharaan,

kepastian hukum serta kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan

pantai menjadi tantangan terbesar ke depan pascarehabilitasi pantai

tersebut. Beberapa tindakan yang berpotensi merusak ekosistem hutan

pantai diantaranya:

5.1 PENGAMBILAN RENCEK DAN SERASAH

Rencek adalah kayu bakar yang diambil dari dalam hutan. Rencek

ini berasal dari ranting dan dahan cemara yang dipotong. Untuk

memenuhi kebutuhan kayu bakar, ada beberapa anggota masyarakat yang

melakukan rencek dengan cara memotong dahan dan ranting cemara

terutama bagian bawah pohon (Gambar 5.1). Pada umumnya,

masyarakat belum menerapkan teknik yang benar untuk memotong

dahan dan ranting. Sehingga dikhawatirkan akan memberikan dampak

merugikan bagi pohon, misalnya dapat menyebabkan masuknya hama

Page 99: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

82

penyakit dan kematian pohon. Selain itu, apabila hal ini dilakukan secara

luas terhadap seluruh tegakan cemara udang, maka akan mengurangi

fungsi dan peran dari tegakan cemara udang terutama sebagai wind barrier

dan mitigasi tsunami.

Gambar 5.1. Rencek cabang cemara untuk kayu bakar (Foto: Agung Wahyu

Nugroho)

Masyarakat memanfaatkan serasah untuk membakar jagung dan

dijual ke wisatawan pantai (Gambar 5.2). Dengan semakin berkurangnya

Page 100: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

83

serasah, dikhawatirkan dapat mengganggu proses pengembalian unsur

hara ke dalam tanah dan kehidupan mikroorganisme tanah. Akibatnya

tanah menjadi kurang subur dan pertumbuhan tanaman terganggu.

Kemudian, potensi untuk terjadinya kebakaran akan semakin meningkat

dengan adanya kegiatan membakar.

Gambar 5.2. Pengambilan serasah cemara udang sebagai bahan bakar (Foto:

Agung Wahyu Nugroho)

5.2 SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT

Penanaman cemara udang dengan pola monokultur akan

meningkatkan keberadaan organisme pengganggu tanaman. Menurut

Indriani (2014), terjadi serangan hama Lawana candida (ngengat putih)

Page 101: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

84

pada tegakan cemara udang di pantai Samas Bantul dengan luas

penyebaran 12-50% dan intensitas keberadaan 6-33%. Hama ulat juga

dijumpai menyerang tegakan cemara udang dan berpotensi mengganggu

pertumbuhan cemara udang (Kristanti, 2014) (Gambar 5.3). Iklim mikro

di bawah tegakan cemara udang dengan kelembaban tinggi (>80%), suhu

25-27°C dan intensitas cahaya 107-111 Lux dapat meningkatkan potensi

perkembangan jamur upas (Corticium salmonicolor) (Hidayat, 2013).

Gambar 5.3. Hama ulat yang menyerang cemara udang

Jika hal ini tidak segera dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin

dapat menjadi ancaman yang serius bagi kehidupan hutan pantai yang

Page 102: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

85

telah dibangun. Serangan hama dan penyakit sekecil apapun diperlukan

tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasinya.

Penanggulangan ulat bulu dapat dilakukan menggunakan

insektisida (penyemprotan, pengasapan/fogging), maupun injeksi) secara

bijaksana dan sedapat mungkin menggunakan cara-cara yang lebih alami.

Kain goni (lebar ±15 cm) dapat digunakan untuk mengendalikan ulat

bulu dengan cara diikat di sekeliling batang tanaman dan disemprot

dengan insektisida kontak. Saat ulat bulu melewati kain goni untuk

mencari tempat berlindung pada siang hari, insektisida akan menempel

dikakinya. Insektisida akan terserap ke dalam tubuh ulat dan

mematikannya. Pestisida nabati dari beberapa jenis tumbuhan seperti

mimba (Azadirachta indica) yang mengandung senyawa aktif azadirachtin

dapat mematikan ulat bulu. Apabila tidak mempunyai stok insektisida,

dapat digunakan campuran deterjen, garam, dan minyak tanah dan

disemprotkan ke bagian pohon yang menjadi sarang ulat bulu. Selain itu,

musuh alami ulat bulu terdiri atas: parasitoid (Apenteles colemani,

Brachymeria sp., Eucelatoria bryani, Exorista sorbillans, dan Xanthopimpla sp.),

predator (burung, laba-laba, semut rangrang, kepik) serta beberapa

patogen serangga kelompok virus (Borrelinavirus sp.), dan jamur (Beauveria

sp., Metharizium sp., Nomuraea sp., dan Paecylomyces sp.) dapat

dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat bulu (Arifin & Subagyono,

2017).

5.3 ALIH FUNGSI MENJADI TAMBAK UDANG

Nilai jual udang yang tinggi cukup menggiurkan bagi masyarakat

dan swasta yang tinggal di wilayah pantai selatan Jawa, khususnya di

daerah Bantul, Kulonpogo, Kebumen, Cilacap dan Purworejo untuk

usaha budidaya udang. Lahan pasir dilirik sebagai area tambak karena

memberikan keuntungan bagi usaha budidaya udang, yaitu hemat waktu

dan ongkos produksi. Tetapi, fakta di lapangan memperlihatkan

Page 103: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

86

pembukaan lahan tambak udang cenderung tanpa kendali dan tanpa

adanya tata ruang yang jelas yang dapat menjamin kelestarian budidaya.

Bahkan, ada tambak udang yang berada di daerah sempadan pantai yang

merupakan kawasan konservasi (berjarak 100 meter dari titik pasang

tertinggi ke arah darat) sehingga menyebabkan hutan pantai dikonversi

menjadi tambak (Wonodipuro, 2015).

Pinto (2015) memaparkan bahwa perilaku manusia yang buruk

yaitu menebang pohon-pohon (cemara udang, akasia, gliriside) yang telah

ada di pesisir pantai untuk dijadikan lahan tambak udang menyebabkan

kerusakan lingkungan pantai yang berdampak pada kondisi ekonomi,

sosial, dan lingkungan (Gambar 5.4 & 5.5). Selain karena faktor ekonomi,

faktor pendidikan juga berpengaruh terhadap perilaku masyarakat

tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan perilaku

masyarakat untuk menjaga lingkungan menjadi kurang. Sebagian

masyarakat di sekitar pantai beranggapan bahwa keberadaan cemara

udang menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu abrasi menjadi

meningkat. Padahal, menurut fungsinya pohon cemara udang adalah

penting untuk perlindungan wilayah pesisir.

Data Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPMPPT) Kebumen tahun 2016 menunjukkan bahwa di pesisir selatan

terdapat 334 kolam tambak udang yang tersebar di Kecamatan Klirong,

Petanahan dan Puring. Ada 117 kolam di Desa Tanggulangin (Klirong),

Desa Jogosimo (Klirong) 15 kolam, Desa Tegalretno (Petanahan) 90

kolam, Desa Karangrejo (Petanahan) 26 kolam, dan Desa Surorejan

(Puring) sebanyak 86 kolam.

Alih fungsi kawasan konservasi menjadi kawasan budi daya udang

dapat merusak ekosistem alam (gumuk pasir, hutan pantai),

menghilangkan mitigasi kebencanaan di kawasan pesisir dan menurunnya

keindahan obyek wisata. Muhari (2016) mengungkapkan bahwa rusaknya

gumuk pasir yang terbentang sepanjang kurang lebih 9 (sembilan)

kilometer dengan lebar rata-rata 800 meter ke arah daratan ini

Page 104: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

87

mengakibatkan semakin sulitnya menemukan barchan. Barchan merupakan

gunungan pasir yang berbentuk melengkung mirip bulan sabit yang

menjadi ciri khas gumuk pasir. Tipe gumuk pasir ini hanya ada di

Parangtritis, Kebumen dan Meksiko.

Gambar 5.4. Pembukaan lahan untuk tambak udang dengan menebang hutan

pantai (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Gambar 5.5. Kolam untuk tambak udang (Foto: Agung Wahyu Nugroho)

Page 105: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

88

Page 106: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

89

BAB 6

PENUTUP

Potensi yang besar lahan pantai berpasir di selatan Kebumen

apabila dikelola dengan baik dapat meningkatkan daya dukung kawasan

tersebut. Karakteristik tapak pantai berpasir yang selama ini menjadi

kendala rehabilitasi dengan vegetasi dapat dimanipulasi salah satunya

dengan penguasaan teknik silvikultur yang tepat. Rehabilitasi dalam arti

memulihkan fungsi ekologi dan fungsi ekonomi masyarakat merupakan

kegiatan yang penuh tantangan dan membutuhkan waktu lama (long-term).

Keberhasilan rehabilitasi tidak bisa dicapai hanya dengan kerja parsial dan

sektoral, tetapi harus melibatkan multi stakeholder (masyarakat,

pemerintah, swasta). Konsultasi, koordinasi dan sosialisasi masing-

masing stakeholder harus dilaksanakan secara rutin. Masing-masing

stakeholder harus berperan aktif, merasa memiliki, dan bertanggung jawab

sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

Dampak rehabilitasi dengan wujud hutan pantai (jenis dominan

cemara udang) terbukti telah memberikan banyak manfaat baik dari sisi

lingkungan (tanah, iklim mikro), masyarakat, wisata maupun mitigasi

tsunami. Tetapi, fungsi hutan pantai yang sudah terbangun tersebut dapat

menurun jika aktivitas manusia dalam mengelola dan memanfaatkannya

tidak sesuai dengan prinsip kelestarian (sustainable management).

Kedepannya, ketika bahan organik dan indeks kualitas tanah

sudah meningkat akibat akumulasi bahan organik dari serasah cemara

udang, komposisi vegetasi dapat diperkaya menggunakan jenis-jenis lokal

Page 107: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

90

yang bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitar yang disesuaikan dengan

karakteristik tapak setempat. Selanjutnya, mulai dipikirkan mengenai

kelompok penyusun vegetasi akhir (suksesi klimaks) untuk mengganti

cemara udang yang sudah akhir daur/mati. Selain itu diperlukan juga

penataan vegetasi dengan membagi kawasan pengelolaannya menjadi

zona-zona sehingga formasi gumuk pasir yang ada tetap terjaga.

Page 108: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdiyani, S. 2014. Cemara laut (Casuarina equisetifolia) dan erosi angin di

Pantai Petanahan Kebumen. Prosiding Seminar Nasional

Pengelolaan DAS Terpadu untuk Kesejahteraan Masyarakat,

tanggal 30 September 2014 di Malang. Hlm. 237-244. Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya dan Balai Penelitian Teknologi

Kehutanan Pengelolaan DAS. Surakarta.

Adinugroho, N. 2010. Gumuk pasir (sand dunes) di Parangtritis. Website:

https://nooradinugroho.wordpress.com/2010/03/22/gumuk-

pasir-sand-dunes-di-parangtritis/. Diakses tanggal 9 Februari

2017.

Arifah, S.M. 2013. Aplikasi macam dan dosis pupuk kandang pada

tanaman kentang. Jurnal Gamma 8 (2): 80-85.

Arifin, M. & K. Subagyono. 2017. Ulat bulu, serangga hama yang mudah

dikendalikan. Website:

www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/924/file/Ulat-Bulu-

yang-mudah-diken.pdf. Diakses tanggal 22 November 2017.

Atmanto, W.D., T. Handayani, W. W. Winarni & S. Danarto. 2009.

Pengaruh arah tajuk dan jarak tanaman cemara udang (Casuarina

equisetifolia var. incana) dari pantai terhadap jumlah air gutasi dan

transpirasi. Prosiding Seminar Nasional Silvikultur Rehabilitasi

Lahan: Pengembangan Strategi untuk Mengendalikan Tingginya

Laju Degradasi Hutan, tanggal 24-25 November 2008 di Hutan

Page 109: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

92

Pendidikan Wanagama I, Gunung Kidul, Yogyakarta. Hlm. 86-91.

Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

____________, Sumardi, D. Shiddieq & S. Kabirun. 2012. Karakteristik

morfologi dan pembentukan bintil akar pada cemara udang. Jurnal

Penelitian Hutan Tanaman 9 (3): 155-163.

____________. 2013. Teliti cemara udang, Winastuti raih doktor.

Website: https://ugm.ac.id/id/berita. Diakses tanggal 13

September 2016.

Ayu, M.S. 2013. Laju dekomposisi serasah daun cemara udang (Casuarina

equisetifolia Lin var.incana) di pantai goa Cemara, Kuwaru dan

Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Tugas Akhir. D3

Kehutanan, UGM. Yogyakarta. (Tidak diterbitkan).

BNPB. 2012. Masterplan pengurangan risiko bencana tsunami. Badan

Nasional Penganggulangan Bencana. Jakarta.

Bengen, D.G. 2004. Pengelolaan sumberdaya pesisir terpadu menuju

pembangunan kelautan berkelanjutan. Coastal resources

management project (CRMP) II. Mitra Pesisir USAID-

BAPPENAS.

BPMPPT. 2016. Tambak udang ancam hilangkan gumuk pasir. Website:

http://berita.suaramerdeka.com. Diakses tanggal 6 Oktober 2016.

Bradshaw, A.D. & M.J. Chadwick. 1980. The restoration of land. The

ecology and reclamation of derelict and degraded land. University

of California Press. Berkeley and Los Angeles. Blackwell Scientific

Publications. Great Britain. 317 pp.

_____________. 2002. Introduction and philosophy. In: Perrow, M.R.

and A.J. Davy editor. Handbook of ecological restoration. Volume

1 Principles of restoration. Cambridge University Press. pp. 3-9.

Budiyanto, G. 2011. Teknologi konservasi lanskap gumuk pasir pantai

Parangtritis Bantul DIY. Jurnal Lanskap Indonesia 3 (2): 97-101.

Chaniago, I.A. 2010. Bikin nutrisi siap santap. Trubus 491, Oktober

2010/XLI.

Page 110: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

93

Chen, J., S.C. Saunders, T.R. Crow, R.J. Naiman, K.D. Brosofske, G.D.

Mroz, B.L. Brookshire & J. F. Franklin. 1999. Microclimate in

forest ecosystem and landscape ecology. BioScience 49 (4): 288-

297.

Couteaux, M.D., P. Bottner & B. Berg. 1995. Litter decomposition,

climate and litter quality. Tree 10 (2): 63-66.

Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung. 2013.

Laporan percepatan pemantapan/usulan kawasan konservasi dan

sinkronisasi data kawasan konservasi (Usulan Taman Hutan Raya

pesisir Kebumen). Ditjen PHKA, Kementerian Kehutanan RI.

Direktorat Pengelolaan Lahan. 2008. Pedoman teknis reklamasi lahan

pasca penambangan. Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air

Departemen Pertanian. Jakarta.

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2001. Casuarina equisetifolia L.

Informasi Singkat Benih No. 6 Maret 2001. Indonesia Forest Seed

Project. Bandung, Indonesia

Dommergues, Y. 1990. Casuarina equisetifolia: an old-timer with a new

future. Nitrogen Fixing Tree Association. Hawai, USA. 2 pp.

Duke, J.A. 1983. Casuarina equisetifolia J.R. & G. Forst. Handbook of

energy crops. Purdue University. Center for New Crops & Plants

Products. Unpublished.

Ewusie, J.Y. 1990. Pengantar ekologi tropika: membicarakan alam

tropika Afrika, Asia, Pasifik, dan dunia baru. Terjemahan oleh

Usman Tanuwidjaja. Penerbit ITB. Bandung.

Firdausi, N., W. Muslihatin, & T. Nurhidayati. 2016. Pengaruh kombinasi

media pembawa pupuk hayati bakteri pelarut fosfat terhadap pH

dan unsur hara fosfat dalam tanah. Jurnal Sains dan Seni ITS 5 (2):

2337-3520 (2301-928X Print).

Forum Hijau Indonesia. 2013. Manfaat sebatang pohon. Website:

http://forumhijau.com/. Diakses tanggal 13 Juni 2017.

Page 111: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

94

Google Earth. 2017. Explore, search and discover. Website:

https://earth.google.com/web. Diakses tanggal 20 November

2017.

Gunadi, S. 2002. Teknologi pemanfaatan lahan marginal kawasan pesisir.

Jurnal Teknologi Lingkungan 3 (3): 232-236.

Gunawan, W. 2014. Rehabilitasi dan restorasi kawasan hutan:

menyelaraskan prinsip dan aturan. Balai Penelitian Teknologi

Konservasi SDA. Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Harjadi, B. & D. Octavia. 2008. Penerapan teknik konservasi tanah di

pantai berpasir untuk agrowisata. Info Hutan 5 (2): 113-121.

________, P.D. Susanti & A. Miardini. 2013. Kajian unsur hara tanah

pada tegakan cemara laut (Casuarina equisetifolia) di pantai berpasir

Petanahan Kebumen. Prosiding Seminar Nasional Hasil

Penelitian Teknologi Pengelolaan DAS, tanggal 12 Juni 2013 di

Surakarta.

________. 2015. Pengelolaan lahan marginal menjadi lahan potensial

bagi peningkatan hasil finansial masyarakat. Prosiding Seminar

Nasional Geografi UMS. Surakarta.

Hidayat, M.R. 2013. Karakteristik morfologi, pertumbuhan in vitro dan

kemampuan saprofitik isolat jamur upas dari tegakan cemara

udang. Skripsi. Fakultas Kehutanan, UGM. Yogyakarta. (Tidak

diterbitkan).

Hilwan, I., D. Mulyana & W.G. Pananjung. 2013. Keanekaragaman jenis

tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto (Enterolobium

cyclocarpum Griseb.) dan trembesi (Samanea saman Merr.) di lahan

pascatambang batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara,

Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika 4 (1): 6-10.

Page 112: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

95

Husrin, S. 2014. Hutan pantai untuk mitigasi tsunami: mitos, realitas dan

tantangan ke depan. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sain dan

Teknologi pada Pengurangan Risiko Bencana, tanggal 22

November 2014 di Banda Aceh.

Indriani, S. 2014. Keberadaan Lawana candida (ngengat putih) pada

tegakan Casuarina equisetifolia (cemara udang) di pantai Samas,

Bantul, Yogyakarta. Tugas Akhir. D3 Kehutanan UGM.

Yogyakarta. (Tidak diterbitkan).

Islam, F., S. Subiyanto & L.M. Sabri. 2014. Penentuan risiko dan

kerentanan tsunami di Kebumen dengan citra alos. Jurnal Geodesi

Undip. 3 (1): 141-154.

Kristanti, N. 2014. Luas penyebaran dan intensitas keberadaan ulat

kantong pada cemara udang di pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.

Tugas Akhir. D3 Kehutanan, UGM. Yogyakarta. (Tidak

diterbitkan).

Lamb, D. & D. Gilmour. 2003. Rehabilitation and restoration of

degraded forest. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge, UK

and WWF, Gland, Switzerland.

Lavigne, F., C. Gomez, M. Giffo, P. Wassmer, C. Hoebreck, D.

Mardiatno, J. Prioyono & R. Paris. 2007. Field observations of the

17 July 2006 tsunami in Java. Natural Hazards and Earth System

Sciences 7: 177–183.

lintaskebumen. 2014. Dampak gempa dan tsunami Pangandaran 2006 di

Kebumen. Website: http://lintaskebumen.files.wordpress.com.

Diakses tanggal 27 Juni 2015.

Litbang Kompas. 2005. Cemara udang. Kompas: 29 April 2005, Hal 6,

Kolom 3-4.

MacGowan B.J. & B.K. Miller. 2001. Windbreaks for farms and wildlife.

Forestry and Natural Resources. Purdue University.

Page 113: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

96

Maru, R., M.N.Z. Leo, S. Rahim & N.F. Basram. 2016. Oldeman climate

zoning for the agricultural area. Proceedings of International

Conference on Mathematics, Science, Technology, Education,

and their Applications (ICMSTEA). Makassar, Indonesia: 3rd –

4th October 2016.

Mashar, A.Z. 2017. Mikroba google. Website:

http://www.alizummashar.com/mikrobagoogle/. Diakses

tanggal 21 November 2017.

Masyhudi, F. 2007. Pemanfaatan teknologi ameliorasi tanah pada lahan

pasir di pesisir pantai selatan DIY. Website:

https://www.ugm.ac.id/id/berita/1679-

pemanfaatan.teknologi.ameliorasi.tanah.pada.lahan.pasir.di.pesisir

.pantai.selatan.diy. Diakses tanggal 9 Februari 2017.

Mile, M.Y. 2007. Pengembangan spesies tanaman pantai untuk

rehabilitasi dan perlindungan kawasan pantai pasca tsunami.

Informasi Teknis 5 (2): 73-82.

Miller B.K. & B.J. MacGowan. 2015. Tree windbreaks for farms and

homes. Department of Forestry and Natural Resources. Purdue

University.

Muhari, A. 2016. Tambak udang ancam hilangkan gumuk pasir. Website:

http://berita.suaramerdeka.com. Diakses tanggal 6 Oktober 2016.

Muhyidin. 2012. 48 desa di Kebumen waspada tsunami, baru miliki tiga

alat deteksi bencana. Website: http://www.kebumenkab.go.id.

Diakses tanggal 9 Juni 2015.

Mulawarman, J.M. Roshetko, S.M. Sasongko & D. Iriantono. 2012.

Pengelolaan benih pohon, sumber benih, pengumpulan dan

penanganan benih: pedoman lapang untuk petugas lapang dan

petani. International Centre for Research in Agroforestry

(ICRAF) dan Winrock International. Bogor, Indonesia. 46 p.

Page 114: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

97

Mustafa, M.A. & Yudhicara. 2007. Karakteristik pantai dan risiko

tsunami di kawasan pantai selatan Yogyakarta. Jurnal Geologi

Kelautan 5 (3): 159-167.

National Research Council. 1984. Casuarina: nitrogen-fixing trees for

adverse sites. National Academy Press. Washington DC.

Ndari, H.W. 2014. Komposisi, pola sebaran dan kegunaan jenis

tumbuhan bawah pada tegakan cemara udang di kawasan pesisir

Karanggadung Kebumen. Skripsi. Fakultas Kehutanan, UGM.

Yogyakarta. (Tidak diterbitkan).

Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. Edisi revisi.

AgroMedia Pustaka. Jakarta. 130 hlm.

Nugroho, A.W. & Sumardi. 2010. Ameliorasi tapak untuk pemapanan

cemara udang (Casuarina equisetifolia) pada gumuk pasir pantai.

Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 7(4): 381-397.

____________. 2014. Pemanfaatan amelioran dengan teknologi

medium tanam pot untuk menurunkan suhu rizosfer pada lahan

pasir pantai. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan DAS

Terpadu untuk Kesejahteraan Masyarakat, tanggal 30 September

2014 di Malang. Hlm. 652-664. Fakultas Pertanian Universitas

Brawijaya dan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan

DAS. Surakarta.

____________, B. Harjadi, S. Abdiyani, A. Hermawan & A. Boediyono.

2015. Pengembangan model rehabilitasi lahan dan konservasi

tanah dan air pada pantai berpasir. Laporan Pelaksanaan Kegiatan.

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS.

Surakarta. (Tidak diterbitkan).

____________. 2015. Aforestasi sebagai strategi mitigasi bahaya tsunami

di pesisir Kebumen. Prosiding Seminar Nasional Restorasi DAS:

Mencari Keterpaduan di Tengah Isu Perubahan Ikllim, tanggal 25

Agustus 2015 di Surakarta. Hlm. 339-350. Balai Penelitian

Page 115: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

98

Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS dan Program

Pascasarjana UNS. Surakarta.

____________. 2016. Pengaruh mix planting cemara udang dengan

pandan pantai dalam menurunkan kecepatan angin. Prosiding

Seminar Nasional Agroforestri: Inovasi Agroforestri Mendukung

Kemandirian Bangsa, tanggal 19 November 2015 di Bandung.

Hlm. 423-427. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Agroforestry bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas

Padjadjaran, World Agroforestry Centre (ICRAF), Fakultas

Kehutanan Universitas Winaya Mukti, Masyarakat Agroforestri

Indonesia, dan Perum Perhutani. Ciamis.

Nurahmah, Y., M.Y. Mile & E. Suhaendah. 2007. Teknik perbanyakan

tanaman cemara laut (Casuarina equisetifolia) pada media pasir. Info

Teknis 5 (1): 1-7.

Nyland, R.D. 2016. Silviculture concepts and applications. Third edition.

Waveland Press, Inc. Illinois, United States of America.

Ohira, W., K. Honda & K. Harada. 2012. Reduction of tsunami

inundation by coastal forests in Yogyakarta, Indonesia: a

numerical study. Natural Hazards and Earth System Sciences 12:

85-95.

Partoyo. 2005. Analisis indeks kualitas tanah pertanian di lahan pasir

pantai Samas Yogyakarta. Ilmu Pertanian 12 (2): 140-151.

Peraturan Menteri Kehutanan Np. 14 tahun 2004 tentang Tata Cara

Aforestasi dan Reforestasi dalam Kerangka Mekanisme

Pembangunan Bersih.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 89 tahun 2016

tentang Pedoman bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 11 tahun 2017

tentang Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus

Penugasan untuk Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

Page 116: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

99

Usaha Skala Kecil Bidang Sanitasi dan Perlindungan Daerah Hulu

Sumber Air Irigasi Bidang Irigasi.

Peraturan Presiden No. 51 tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai.

Pinto, Z. 2015. Kajian perilaku masyarakat pesisir yang mengakibatkan

kerusakan lingkungan (studi kasus di pantai Kuwaru, Desa

Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi

DIY). Jurnal Wilayah dan Lingkungan 3 (3): 163-174.

Plate, E.J. 1971. The aerodynamics of shelter belts. Agricultural

Meteorology 8: 203-222.

Poedjirahajoe, E. 2008. Pengelolaan kawasan pantai terpadu. Program

Studi Ilmu Kehutanan. Sekolah Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.

Putri, V.S.I.S. 2007. Studi fenologi pembungaan, penyerbukan dan uji

viabilitas benih Casuarina equisetifolia Linn var. Incana di Pantai

Pandansimo, Yogyakarta. Tesis. Program Studi Ilmu Kehutanan,

UGM Yogyakarta. (Tidak diterbitkan).

Putri, R.R.A., A.M. Juwono & T.D. Rachman. 2014. Studi analisis

penentuan jenis sesar penyebab gempa Kebumen 25 Januari 2014

dengan metode pergerakan awal gelombang P. Brawijaya Physics

Student Journal 2 (1): 288-291

Rajiman, P. Yudono, E. Sulistyaningsih & E. Hanudin. 2008. Pengaruh

pembenah tanah terhadap sifat fisika tanah dan hasil bawang

merah pada lahan pasir Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo.

Agrin 12 (1): 67-77.

Rosmarkam, A. & N.W. Yuwono. 2002. Ilmu kesuburan tanah. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta. 224 hlm.

Rovicky. 2008. Gumuk pasir (sand dune), morfologi hasil ukiran angin.

Website: http://rovicky.wordpress.com/2008/06/09/gumuk-

pasir-sand-dune/. Diakses tanggal 9 Februari 2017.

Shiddieq, J. & A. Muhajir. 2008. Mengubah lahan pasir lebih produktif.

Majalah Salam 24 Juni 2008. Denpasar.

Page 117: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

100

Siradz, S.A. & S. Kabirun. 2003. Pengembangan lahan marjinal pantai

dengan bioteknologi masukan rendah. Fakultas Pertanian UGM.

Yogyakarta. Website: https://repository.ugm.ac.id/92785/.

Diakses tanggal 20 November 2017.

Soenarto. 2016. Restorasi ekosistem gumuk pasir dengan penataan

vegetasi. Website: http://kehati.jogjaprov.go.id/. Diakses tanggal

8 Juni 2017.

Soerianegara, I. & A. Indrawan. 2005. Ekologi hutan Indonesia.

Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Solomon, E.P., L.R. Berg & D.W. Martin. 2005. Biology. Seventh

edition. Brooks/Cole-Thomson Learning. USA.

Sudarmono. 2005. Tsunami dan penghijauan kawasan pantai rawan

tsunami. Inovasi: Tsunami dan sistem mitigasi bencana nasional.

Vol.3/XVII/Maret 2005: 11-14. PPI Jepang.

Sugiarto & W. Ekariyono. 1996. Penghijauan pantai. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Suhardi. 2005. Cemara udang efektif cegah empasan tsunami. Kompas:

29 April 2005. Hal: 6, kolom: 2-5.

______. 2006. Tanaman pelindung cemara udang bisa menjadi penahan

tsunami. Kompas, 16 Agustus 2006. Hal.:6, kolom: 6-7.

Sulistiyanto, Y., J.O. Rieley & S.H. Limin. 2005. Laju dekomposisi dan

pelepasan hara dari serasah pada dua sub-tipe hutan rawa gambut

di Kalimantan Tengah. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 11 (2):

1-14.

Sumardi. 2009. Prinsip silvikultur reforestasi dalam rehabilitasi formasi

gumuk pasir di kawasan pantai Kebumen. Prosiding Seminar

Nasional Silvikultur Rehabilitasi Lahan: Pengembangan Strategi

untuk Mengendalikan Tingginya Laju Degradasi Hutan, tanggal

24-25 November 2008 di Hutan Pendidikan Wanagama I,

Page 118: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

101

Gunung Kidul, Yogyakarta. Hlm. 58-65. Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Supriyo, H. 1992. Mineralogy and chemistry of some soils from Java and

Kalimantan Indonesia. Laboratory of Soil Science. Ehime

University. Japan.

Sutanto, R. 1988. Mineralogy, charge properties and classification of soils

on volcanic materials and limestone in Central Java Indonesia.

Gent-Belgie.

Sutowijoyo, A.P. 2005. Tsunami, karakteristiknya dan pencegahannya.

Inovasi: Tsunami dan sistem mitigasi bencana nasional.

Vol.3/XVII/Maret 2005: 7-10. PPI Jepang.

Syukur, A. 2005. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap sifat-sifat

tanah dan pertumbuhan caisim di tanah pasir pantai. Jurnal Ilmu

Tanah dan Lingkungan 5 (1): 30-38.

Takle, E.S., T.C. Chen & X. Wu. 2006. Protection from wind and salt

Spray. Proceedings of The Regional Technical Workshop, Khao

Lak, Thailand, 28-31 August 2006. FAO. Bangkok.

Tanaka, N., Y. Sasaki, M.I.M. Mowjood & S. Homchuen. 2007. Coastal

vegetation structures and their functions in tsunami protection:

experience of the recent Indian Ocean tsunami. Landsc Ecol Eng

3(1):33–45.

_________, N.A.K. Nandasena, K.B.S.N. Jinadasa, Y. Sasaki, K.

Tanimoto & M.I.M. Mowjood. 2009. Developing effective

vegetation bioshield for tsunami protection. Civil Engineering and

Environmental Systems 26 (2): 163–180.

Thuy, N.B., N. Tanaka & K. Tanimoto. 2012. Tsunami mitigation by

coastal vegetation considering the effect of tree breaking. J Coast

Conserv 16:111–121

Thuyet, D.V., T.V. Do, T. Sato & T.T. Hung. 2014. Effects of species

and shelterbelt structure on wind speed reduction in shelter.

Agroforest Syst 88: 237–244.

Page 119: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

102

Tsoar, H. 2001. Types of aeolian sand dunes and their formation.

Geomorphological Fluid Mechanics 582: 403-429. Springer Berlin

Heidelberg.

Tuheteru, F.D. & Mahfudz. 2012. Ekologi, manfaat, dan rehabilitasi

hutan pantai Indonesia. Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Manado. 178 hal.

Uma, M., T.S. Saravanan & K. Rajendran. 2014. Growth, litterfall and

litter decomposition of Casuarina equisetifolia in a semiarid zone.

Journal of Tropical Forest Science 26 (1): 125-133.

van Steenis, C.G.G.J., D. den Hoed, S. Bloembergen & P.J. Eyma. 2008.

Flora: untuk sekolah di Indonesia. Cetakan Keduabelas.

Penerjemah: M. Surjowinoto et al.. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Widodo, A.S., S. Hartono, D.H. Darwanto & Masyhuri. 2013. Analisis

pendapatan usaha tani konservasi lahan pantai berpasir di

Kabupaten Bantul. Jurnal Agribis 2 (2).

Williams, M.J. 2007. Native plants for coastal dune restoration: what,

when, and how for Florida. USDA, NRCS, Brooksville Plant

Materials Center, Brooksville, Florida.

Winarni, W.W. 2002. Kesesuaian jenis untuk rehabilitasi kawasan pantai

Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian. Fakultas

Kehutanan, UGM. Yogyakarta.

____________ & H. Supriyo. 2003. Kesesuaian cemara udang pada

lahan pasir putih pantai dan responnya terhadap bahan organik

dan mulsa. Laporan Penelitian. Fakultas Kehutanan, UGM.

Yogyakarta.

_____________. 2006. Pertumbuhan semai cangkok Casuarian

equisetifolia Linn. di lahan pantai berpasir dengan beberapa jenis

mulsa organik. Laporan Penelitian. Fakultas Kehutanan, UGM.

Yogyakarta.

_____________, W.D. Atmanto & S. Danarto. 2012. Peran wind barrier

cemara udang (Casuarina equisetifolia var. incana) dalam agroforestri

Page 120: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

103

pesisir. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri III, tanggal 29

Mei 2012 di Yogyakarta. Hlm. 245-248. Balai Penelitian Teknologi

Agroforestry, Fakultas Kehutanan UGM, Indonesia Networks for

Agroforestry Education (INAFE). Yogyakarta.

Windyanti, R.K. 2013. Karakteristik tanaman cemara udang (Casuarina

equisetifolia) dan pengurangan kecepatan angin di pantai gua cemara

Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Kehutanan, UGM. (Tidak

diterbitkan).

Wonodipuro, D. 2015. Giliran mahasiswa serukan penolakan tambak

udang di pesisir Kebumen. Website:

http://www.kebumenekspres.com. Diakses tanggal 28 September

2016.

Page 121: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

104

INDEKS

A

abrasi pantai, 4

aerob, 11

aforestasi, 78, 80

agregat, 23, 42

ajir, 35, 37, 38, 46, 47

akses, 6

akuifer, 8

aluvium, 5

Ambal, 8, 19, 21, 72, 76, 78

amelioran, 40, 42, 43, 96

ameliorasi, 40, 95

amphibole, 7

anasir, 5, 81

anthesis, 29

aplikasi, 46

astringent, 27

B

backdune zone, 13

badan air, 5

barchans dune, 9, 10

basa, 11

batimetri, 80

berumah satu, 27

bintil akar, 56, 91

bioaktivator, 49

bioshield, 73, 79, 100

bonsai, 27

budidaya, 4, 24, 66, 85

bukit pasir, 5

bulan basah, 17, 45

Buluspesantren, 8, 19, 76

C

Casuarina equisetifolia, 3, 72, 79, 90,

91, 92, 93, 94, 96, 97, 98, 101

cemara udang, 4, 26, 27, 28, 29,

30, 31, 32, 34, 40, 44, 52, 55,

56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63,

64, 65, 66, 67, 68, 70, 72, 73,

74, 82, 83, 84, 86, 88, 90, 91,

93, 94, 95, 96, 99, 101

citra alos, 76, 94

clinopyroxene, 7

coast she-oak, 26

control, 25

cristobalite, 7

Page 122: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

105

D

daerah aliran sungai, 2, 8

daya dukung, 2, 3, 88

deflasi, 65

degradasi, 2, 79

dehidrasi, 35

dekomposisi, 58, 59, 60, 91, 99

DHL, 12

diuretic, 27

dominasi, 9

dosis, 49, 50, 90

drainase, 12

E

ecbolic, 27

edafis, 35, 36

ekologi, 1, 17, 23, 25, 56, 88, 92

ekonomi, 1, 25, 54, 86, 88, 89

ekosistem, 4, 17, 24, 59, 81, 86, 98

ekowisata, 11

eksotik, 24

ekstraksi, 32

embrio, 32

emmenagogue, 27

endapan, 5

Entisol, 11

enzim, 33

eolean, 7

eolean morphology, 7

erosi angin, 2, 26, 65, 90

escape effect, 79

evapotranspirasi, 2, 10

evergreen, 73

evolusi, 5

F

facilitate, 25

FAO, 11, 100

feldspars, 7

fogging, 85

forest zone, 13

fotosintesis, 62

frankia, 26, 56, 57

frontal zone, 13

G

garam, 2, 13, 28, 55, 61, 85

garis pantai, 1, 4, 5, 9, 14, 16, 19,

80

gen, 49

goethite, 7

grading, 32, 33

granulasi, 42

greenbelt, 78

gulma, 32, 48

gumuk pasir, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 20,

26, 37, 38, 86, 89, 91, 95, 96,

98, 99

Gunung Merapi, 5, 7

gutasi, 61, 62, 90

H

habitat, 4, 17

hematite, 7

herbisida, 48

Page 123: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

106

hidatoda, 61

hortikultura, 4, 66

humifikasi, 12

humus, 11, 40

hutan pantai, 4, 54, 72, 79, 80, 81,

84, 86, 87, 88, 100

I

iklim mikro, 4, 17, 28, 54, 61, 63,

70, 74, 88

imbibisi, 32

indikator, 75

inisiasi, 29, 32

INP, 74

insektisida, 85

insektisida kontak, 85

intensitas, 9, 12, 61, 84, 94

intoleran, 27

Inundation, 78

J

jenis asli, 24, 27

K

kapasitas tukar kation, 11, 42

karakteristik, 1, 2, 10, 23, 27, 89

kawasan perlindungan setempat, 2

Kebumen, 1, 2, 6, 7, 8, 9, 10, 12,

14, 17, 19, 20, 66, 71, 72, 73,

76, 77, 78, 80, 85, 86, 87, 88,

90, 92, 93, 94, 95, 96, 98, 99,

102

kemantapan agregat, 13

kerapatan, 14, 16, 36, 63, 64, 80

kersai, 12

klimatis, 35, 36

komposisi, 7, 24, 25, 74, 88

komprehensif, 4

konservasi, 17, 24, 37, 38, 66, 68,

86, 91, 92, 93, 96, 101

konsistensi, 12

L

labil, 5, 9

lagoon, 5

laguna, 5

landforms, 5

Laut Indonesia, 7, 8

laxative, 27

lengas, 2, 10, 11, 40

lenglengan, 14, 15

liat, 11, 20, 40

linear dune, 9, 10

M

magersari, 66

magnetite, 7

manual, 45, 48

marginal, 2, 3, 10, 11, 26, 40, 67,

93

megathrust, 76

mikrob, 49

mikroorganisme, 12, 41, 42, 56,

59, 60, 83

mineralisasi, 56

Page 124: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

107

Mirit, 6, 8, 19, 21, 76

mitigasi, 24, 54, 78, 82, 86, 88, 93,

96, 99, 100

mix planting, 63, 96

monokultur, 63, 83

morfologi, 5, 91, 93, 98

muara, 6, 7

mulsa, 28, 40, 46, 48, 101

N

ngengat, 29, 83, 94

nitrifikasi, 11

nodus, 27

O

ordo, 11

P

pandan, 14, 63, 64, 96

pantai berbatu, 19

pantai berpasir, 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11,

12, 13, 17, 23, 24, 26, 27, 40,

42, 48, 54, 56, 61, 66, 68, 74,

88, 93, 96, 101

Pantai Lembupurwo, 6, 8, 78

Pantai Lombang, 27

parasitoid, 85

patogen, 39, 85

pelindian, 11

pemapanan, 25, 96

penderes, 19

pengayaan, 24

penghijauan, 24, 99

penyangga kehidupan, 3

penyulaman, 48

permeabilitas, 12

pesisir, 1, 6, 7, 8, 10, 19, 20, 56, 63,

76, 80, 86, 91, 92, 93, 95, 96,

97, 101, 102

pestisida nabati, 85

peta pohon, 51

Petanahan, 8, 17, 18, 19, 20, 28,

52, 54, 62, 68, 70, 71, 72, 73,

76, 86, 90, 93

pioner, 56

plagioclase, 7

plotting, 35, 36, 37

pollinator, 29

polybag, 33, 43, 46

porositas, 11, 12

predator, 85

press block, 42, 43

produktif, 11, 24, 25, 40, 67, 98

produktifitas, 3

proporsi, 2

protect, 25

protoganic, 29

pulp, 27

pupuk hayati, 41, 49, 92

Puring, 8, 19, 72, 73, 76, 78, 86

pyroxene, 7

Page 125: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

108

Q

quartz, 7

R

reaktivasi, 32

reboisasi, 24

regenerasi, 17

Regosol, 11

rehabilitasi, 2, 3, 4, 23, 24, 25, 26,

35, 51, 54, 72, 81, 88, 89, 95,

96, 99, 100, 101

reklamasi, 23, 24, 26, 27, 92

relief, 5

rencek, 81

respirasi, 17

restorasi, 23, 24, 93

riap, 74

rizosfer, 43, 96

rolling, 7

rumput gulung, 14, 15

rumput merakan, 14

rumput teki, 14, 15

run up, 77, 78

S

salinitas, 13

salvage, 25

samara, 27

sand dunes, 5, 90, 100

sand ridge, 5

seismitis, 76, 77

sempadan pantai, 2, 72, 73, 86

sensitivitas, 4

serasah, 40, 46, 55, 58, 59, 60, 75,

82, 83, 88, 91, 99

shelterbelt, 63, 64, 100

shelterbelts, 63, 64

silvikultur, 25, 99

sipil teknis, 24

skarifikasi, 32

soft landing effect, 79

sortasi, 32

sosial, 1, 25, 86

srumbung, 46, 47

stabilitas lahan, 24

stakeholder, 45

stomata, 61

struktur, 12, 24, 25, 31, 41, 42, 61,

63, 79, 80

suhu tinggi, 2, 13

suksesi, 24, 89

Sungai Opak, 7

Sungai Oyo, 7

Sungai Progo, 7

Sungai Wawar, 6, 21

sungkup, 33

sustainable, 81, 88

T

tajuk, 36, 50, 61, 80, 90

tambak, 85, 86, 87, 102

tanah pasiran, 2, 23

tapak, 4, 14, 23, 25, 42, 43, 88, 89,

96

tapak doro, 14

Page 126: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang

Silvikultur Rehabilitasi Pantai Berpasir Kebumen

109

tegakan, 4, 25, 52, 53, 54, 55, 58,

62, 63, 65, 66, 67, 68, 70, 74,

78, 82, 84, 93, 94, 95

teknik silvikultur, 25, 36, 88

tekstur, 5, 11

terminal, 27

terumbu karang, 6

titik layu tetap, 13

toksik, 42

tonic, 27

topografi, 36, 80

transpirasi, 61, 90

transverse dune, 9, 10

trapping effect, 79

tsunami, 8, 24, 28, 54, 75, 76, 77,

78, 79, 80, 82, 88, 91, 93, 94,

95, 96, 97, 99, 100

turap, 37

turbulensi, 65

U

untu walang, 36, 37

USDA, 11, 101

V

var. equisetifolia, 26

var. incana, 26, 90, 101

varietas, 26, 32

vegetasi, 2, 3, 4, 9, 13, 14, 16, 24,

25, 37, 38, 60, 63, 64, 65, 78,

79, 80, 88, 98

volcanic glass, 7

vulkanik, 7

W

water holding capacity, 40

weeding, 48

widuri, 14, 15

wind barrier, 4, 36, 82, 101

windbreak, 26, 63

X

xerophytic, 14

Page 127: SILVIKULTUR REHABILITASI PANTAI BERPASIR KEBUMEN · dan rasul -Nya. $PPD%D·GX Buku yang berjudul Silvikultur ... dimulai dari bab tentang arti penting ... Rambut akar cemara udang