sikap toleransi dan rukun

Upload: pcstation

Post on 09-Oct-2015

326 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Sikap Toleransi Dan Rukun umat beragama

TRANSCRIPT

SIKAP TOLERANSI DAN RUKUN

Disusun oleh :BETA LUSTIA ISLAMIATIXI MIA 3PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANGDINAS PENDIDIKANSMA NEGERI PASIRIANJl. Raya Condro no 333 (0334 571467)Pasirian Lumajang 67372Kata PengantarSaya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru agama kami tentangSikap Toleransi dan RukunSemoga bucklet ini dapat berguna bagi saya, guru pembimbing dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun bucklet ini selesai tentulah masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi bucklet ini sangat saya harapkan.Terima kasih

Pasirian, 24 Agustus 2014

PenulisDAFTAR ISIKata Pengantar ........................................Daftar isi...............................................BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang..................................B. Rumusan masalah..........................................C. Tujuan...........................................D. Manfaat.........................................BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Toleransi............................B. Pengertian Rukun...............................C. QS. Yunus : 40, 41............................D. QS Al-Maidah: 32.............................BAB IIIPEMBAHASANA. Kesimpulan......................................DAFTAR PUSAKA

BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangIslam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu, Budha, Kong Hu Chu. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama yang sejati, harus adanya sikap toleransi antar umat manusia.B. Rumusan Masalaha. Apa definisi dari kerukunan?b. Apakah definisi toleransi?c. Bagaimana kandungan QS. YUNUS: 40,41 ?d. Bagaiman kandungan QS. AL MAIDAH: 32 ?C. Tujuana. Mengetahuidefinisidarikerukunanb. Mengetahuidefinisitoleransic. Memahamikandungan QS. YUNUS: 40,41 yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.d. Memahami kandungan QS. AL - MAIDAH: 32 yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

D. ManfaatMenciptakan suasana rukun yang berawal dari bersikap toleransi antar umat beragama dilingkungan masyarakat sehingga tercipta rasa aman, nyaman dan sejahtera. Selain itu, dari mengetahui kandungan QS. YUNUS: 40,41 dan QS. AL - MAIDAH: 32 dapat menerapkan nya dalam kehidupan sehari hari.

BAB IIPembahasanA. Pengertian Toleransi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Toleransi yang berasal dari kata toleran itu sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut ikhtimal, tasamuh yang artinya sikap membiarkan, lapang dada. Toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai dengan sabar, menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain.Kesalahan memahami arti toleransi dapat menjadi sikap sinkretisme yang dilarang oleh Islam. Sinkretisme adalah membenarkan semua agama. Sebagaimana yang telah dijelaskan diayat Quran dibawah ini, Allah SWT berfirman.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah dating pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) di antara mereka .Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS.Ali Imran: 19)

Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:

a. Membangun jembatan.b. Memperbaiki tempat-tempat umum.c. Membantu orang yang kena musibah bencana alam.d. Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.e. Damai dan tenteram dalam kehidupan beragama (melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya).

B. Pengertian RukunKerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan.Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama.Contoh penerapan sikap rukun :a. Saling tolong menolong antar umat beragama.b. Tidak menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan, tetapi salahkan orangnya.c. Melakukan aktivitas dengan umat agama lain.d. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.e. Saling menghormati semua perbedaan (status, pangkat, bahasa, budaya, adat, dll).

C.QS. Yunus : 40, 41

1. Terjemahan ayat Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran), dan diantaranya ada (pula) ada orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (40)Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu ( Muhammad), maka katakanlah, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak pertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. (41)

2. Kandungan

Sikap atau pandangan manusia setelah Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rosul dan membawa kitab suci Al Quran, ada golongan manusia yang mengimaninya dan ada golongan yang tidak mengimaninya. Allah SWT Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang taqwa yang senantiasa berbuat kebaikan (muhsinin) dan orang-orang kafir yang berbuat kerusakan di muka bumi (mufsidin) . Sebagai orang yang beriman wajib mengajak kepada manusia kejalan yang benar sesuai dengan petunjuk Al Quran. Jika mereka bersikukuh pada pendiriannya maka kita tidak bisa memaksanya, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain, tetapi masing-masing akan memikul dosanya sendiri-sendiri ( Q.S. Saba, 34 : 25)

D. QS Al-Maidah: 32

1.Terjemahan ayat

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia

semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

2. KandunganAyat ini mengajarkan kepada kita bagaimana kita dapat memelihara lingkungan dengan baik. Kita dapat mengambil hikmah, bahwa hukum qishas sebenarnya bukan hanya untuk orang-orang yang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain saja, akan tetapi seharusnya hukum qishas juga dapat dilakukan bagi orang-orang yang membuat kerusakan ekosistem/lingkungan. Sungguh orang-orang yang bertindak bijak pada lingkungan, senantiasa melindungi dan menanam pohon untuk penghijauan atau bahkan melakukan perbuatan sekecil apapun dengan tujuan menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah secara sembarangan Allah mengibaratkan orang-orang tersebut sebagai orang-orang yang menjaga keselamatan atau bahkan nyawa manusia seluruhnnya di muka bumi ini. Subhanallah betapa Allah sangat menghargai orang-orang yang menjaga dan memelihara lingkungannya dengan penghargaan yang setingginya.

BAB IIIPENutupKesimpulan: Toleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan, keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia.Kerukunan umat beragama berarti antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda bersedia secara sadar hidup rukun dan damai. Hidup rukun dan damai dilandasi oleh toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan dan bekerjasama dalam kehidupan sosial di masyarakat. Hidup rukun artinya hidup bersama dalam masyarakat secara damai, saling menghormati dan saling bergotong royong/bekerjasama. Jika tri kerukunan [antar umat beragama, intern umat seagama, dan umat beragama dengan pemerintah] terbangun serta diaplikasikan pada hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama. Atau, jika toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain.Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangannya.. Toleransi antar umat beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain, menghormati ibadah yang dijalankan oleh orang lain, tidak merusak tempat ibadah, tidak menghina ajaran agama orang lain, serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Di samping itu, maka agama-agama akan mampu untuk melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik sehingga terciptanya suasana rukun dalam hidup dan kehidupan masyarakat serta bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Dialog: Kritik dan Identitas Agama-seri DIAN tahun I, Yogyakarta: LKiS, tt.Djamannuri, Studi Agama-Agama, Yogyakarta: PustakaRihlah, 2003.Durkheim, Emile, Sejarah Agama, Yogyakarta: IRCiSoD, 2005.