sikap orang tua yang terlalu permisif terhadap remaja akan membuat

1
22 Sikap orang tua yang terlalu permisif terhadap remaja akan membuat remaja cenderung tidak takut untuk melakukan perbuatan salah. Menurut Steinberg (Setyowati, 1999), kurangnya pengawasan orang tua dan sikap permisif yang berlebihan, meningkatkan probabilitas terjadinya perilaku delinkuen pada remaja. Johnson (Elfida, 1995) juga menemukan akibat yang tidak baik bagi remaja pada keluarga yang menerapkan disiplin yang permisif. Pada jenis disiplin ini, remaja cenderung dimaalkan atas kelakuan buruknya sehingga remaja tidak lagi merasa bersalah bila melakukan perbuatan buruk. Stott (Mariana, 1999) melakukan penelitiaan dengan melakukan suatu studi intensif terhadap 102 orang remaja delinkuen dan menyimpulkan bahwa maladjustment yang dihasilkan dari hubungan keluarga yang terganggu adalah akar dari semua delinkuensi. Ia kemudian mengidentifikasikan lima keadaan pikiran delinkuen, yaitu: 1. Avoidance-excitement. Remaja memandang 'kegembiraan' yang dihasilkan dari tindakan-tindakan delinkuensi sebagai arti 'penghalauan' ingatan terhada situasi-situasi keluarga yang tidak mengenakkan. 2. Getting removed from home. Keadaan rumah begitu tidak mengenakkannya, sehingga membuat remaja memutuskan ntuk mengulang tindakan-tindakan pelanggarannya sebagai suatu usaha agar dimasukkan ke institusi anak nakal. 3. Hostility. Remaja merasa ditolak oleh keluarga, sehingga mereka menjadi delinkuen sebagai arti 'pembuangan diri'. 4. Delinkuen loyalty testing. Remaja menguji ancaman-ancaman orangtua mereka dengan cara 'melupakannya', yakni dengan bertingkah laku delinkuen.

Upload: washi

Post on 14-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

22. Sikap orang tua yang terlalu permisif terhadap remaja akan membuat. remaja cenderung tidak takut untuk melakukan perbuatan salah. Menurut. Steinberg (Setyowati, 1999), kurangnya pengawasan orang tua dan sikap permisif. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Sikap  orang  tua  yang  terlalu  permisif terhadap  remaja  akan  membuat

22

Sikap orang tua yang terlalu permisif terhadap remaja akan membuat

remaja cenderung tidak takut untuk melakukan perbuatan salah. Menurut

Steinberg (Setyowati, 1999), kurangnya pengawasan orang tua dan sikap permisif

yang berlebihan, meningkatkan probabilitas terjadinya perilaku delinkuen pada

remaja. Johnson (Elfida, 1995) juga menemukan akibat yang tidak baik bagi

remaja pada keluarga yang menerapkan disiplin yang permisif. Pada jenis disiplin

ini, remaja cenderung dimaalkan atas kelakuan buruknya sehingga remaja tidak

lagi merasa bersalah bila melakukan perbuatan buruk.

Stott (Mariana, 1999) melakukan penelitiaan dengan melakukan suatu

studi intensif terhadap 102 orang remaja delinkuen dan menyimpulkan bahwa

maladjustment yang dihasilkan dari hubungan keluarga yang terganggu adalah

akar dari semua delinkuensi. Ia kemudian mengidentifikasikan lima keadaan

pikiran delinkuen, yaitu:

1. Avoidance-excitement. Remaja memandang 'kegembiraan' yang dihasilkan

dari tindakan-tindakan delinkuensi sebagai arti 'penghalauan' ingatan terhadap

situasi-situasi keluarga yang tidak mengenakkan.

2. Getting removed from home. Keadaan rumah begitu tidak mengenakkannya,

sehingga membuat remaja memutuskan ntuk mengulang tindakan-tindakan

pelanggarannya sebagai suatu usaha agar dimasukkan ke institusi anak nakal.

3. Hostility. Remaja merasa ditolak oleh keluarga, sehingga mereka menjadi

delinkuen sebagai arti 'pembuangan diri'.

4. Delinkuen loyalty testing. Remaja menguji ancaman-ancaman orangtua

mereka dengan cara 'melupakannya', yakni dengan bertingkah laku delinkuen.