sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang tidak lepas dari
kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda. Kepentingan dan tujuan yang berbeda ini muncul
karena latar belakang tersebut berbeda. Perbedaan ini bisa saja terbentuk dengan adanya
strata sosial yang sudah terbangun di masyarakat sec ara kuat. Strata sosial ini yang akan
menentukan besar kecilnya kebutuhan dan keinginan individu ataupun masyarakat. Untuk
mencapai kebutuhan tersebut perlu adanya sebuah tujuan dan target yang jelas.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki
ketergantungan. Ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan
dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya
sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan demikian untuk
mencapai segala usaha maka individu-individu tersebut bersatu dan bersepakat untuk
menyatakan satu dalam kepentingan dan tujuan. Kepentingan dan tujuan yang sama dari
kumpulan individu ini akan sangat mudah untuk mencapainya, karena cara kerja mereka
bersama-sama sesuai dengan tanggung jawab dan tugas mereka.
Kepentingan dan tujuan ini terorganisir, sehingga disini ada seorang yang memimpin
dalam menjalankan rencana, strategi, ataupun agenda yang lainya dengan anggota kerja yang
sesuai ataupun proposional dengan kebutuhan oragnisasi tersebut, dengan harapan segala apa
yang direncanakan dan target dapat terlaksana dengan baik.
Kepala Desa merupakan pemimpin yang berada pada ruang lingkup masrayakat di
desa dengan hanya satu wIlayah saja. Pemimpin itu merupakan seorang yang bergerak lebih
awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori,
mengarahkan pikiran/pendapat/tindakan orang lain, membimbing, menuntun, menggerakkan
orang lain melalui pengaruhnya. Pemimpin sering juga disebut dengan berbagai nama:
penghulu, pemuka, pelopor, pengarah, pembimbing, penuntun, dan penggerak.
Pemimpin menurut Lindawati (2001) yaitu Pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok.Diharapkan seorang manajer adalah seorang pemimpin,
namun seorang pemimpin belum tentu menjadi seorang manajer. Hal itu perlu benar-benar
dipahami sehingga tidak begitu saja disamakan antara “pemimpin” dan “manajer”. Dapat saja
terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pimpinan, asalkan dia mampu
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Namun demikian belum
tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang manajer sebab seorang manajer melaksanakan
fungsinya dalam suatu oraganisasi, yang dibatasi oleh aturan-aturan organisasi, sedangkan
seorang pimpinan tidak perlu dibatasi oleh aturan-aturan oragnisasi.
ii
Dari mengenal organisasi, masyarakat harus tahu dalam proses jalan kerjanya untuk
mencapai suatu keinginan ( tujuan ) bersama. Adanya sebuah wadah yang mana wadah
tersebut di isi oleh kelompok manusia yang lebih dari satu dan adanya suatu kegiatan yang
dilakukan dengan cara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Dimana wadah tersebut,
terletak pada sebuah desa tersebut yang di pimpin oleh kepala desa. Organisasi sebuah
pengertian yang mana kata organisasi berasal dari bahasa yunani adalah “organon” dan istilah
lainnya “organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut James D. Money
“organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.
Sedangkan menurut “Chester I Bernard” organisasi adalah sebagai suatu sistem dari pada
aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Karena kepemimpinan itu inti dari pada manajemen, sedangkan inti kepemimpinan
adalah “human relations”, maka kepemimpinan dapat diberi definisi sebagai berikut:
“keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama”. Kepemimpinan yang baik
perlu dikembangkan dan dipelihara sebaik-baiknya, karena manajemen yang berhasil
bergantung pada adanya kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias (David, 1985). Gibson,
et.al. (1982) menerangkan bahwa kepemimpinan adalah konsep yang lebih sempit daripada
manajemen. Manajer dalam organisasi formal bertanggung jawab dan dipercaya dalam
melaksanakan fungsi manajemen. Pemimpin kadang terdapat pada kelompok informal,
sehingga tidak selalu bertanggung jawab atas fungsifungsi manajemen. Seorang manajer
yang ingin berhasil maka dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang efektif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat, kepala desa, oraganisasi dan kepemimpinan
2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap kepala desa, organisasi, dan kepemimpinan
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap kepala desa dalam sebuah organisasi dan
kepemimpinan
4. Kendala apa saja yang terjadi kepada kepala desa selamaperjalanan mengenai organisasi
dan kepemimpinan
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap kinerja kepala desa mengenai sebuah
organisasi dan kepemimpinan
2. Untuk mengetahui sejauh mana masyarakat menyikapi masalah-masalah yang ada perana
kepala desa dalam menjalankan sebuah organisasi dan kepemimpinan
3. Untuk apa penyebabnya masyarakat harus mengikapi tentang kiinerja kepala desa dalam
melakukan sebuah organisasi dan kepemimpinan
ii
4. Untuk mengetahui bagaimana solusinya masyarakat mengenai kepala desa dalam
menjalankan sebuah organisasi dan kepemimpinan
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi instansi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pimpinan dalam memecahkan masalah organisasi dan kepemimpinan.
2. Manfaat bagi penulis
Untuk menambah wawasan penulis tentang sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai
sebuah organisasi dan kepemimpinan.
3. Manfaat bagi perkembangan ilmu
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembaca yang berhubungan dengan
sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan.
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masyarakat Sebagai Organisasi
Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang berada pada suatu
desa. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki
ketergantungan. ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan
dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya
sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan itu masyarakat yang ada
pada sebuah desa memiliki tujuan dan diarahkan oleh pemimpin untuk memberikan sustu
semangat srta dorongan untuk bekerja sama dalam menggapai impian bersama.
2.2 Kepala Desa Sebagai Pemimpin
Kepala desa merupakan sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan dalam
mempengaruhi masyarakat di desa. Menurut Robert Roy dalam Siagian, (1991:51) pemimpin
adalah orang yang mampu menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan. Dan kepala desa
juga sebagai kepemimpinan yang mana kepemimpinan itu mempengaruhi masyarakat
(kelompo individu-individu ) untuk memberi dorongan beraktivitas mencapai tujuan bersama
dalamsebuah organisasi . John priffner dalam Miftah Thoha (1994:46) memberikan defenisi
kepemimpinan sebagai berikut : “kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasikan dan
memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di
inginkan”. Organisasi merupakan sekelompok manusia ( orang ) yang lebih dari satu dalam
suatu wadah dengan satu pemimpin yang bekerja sama dalam melakukan suatu kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut “Chester I Bernard” organisasi adalah
sebagai suatu sistem dari pada aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Dan kepemimpina adalah seni untuk mempengaruhi tingka laku manusia dalam memiliki
kemampuan untuk membimbing agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan
kelompok.”
Ada juga pemimpin organisatoris. Pemimpin jenis ini mungkin hanya mempunyai
pikiran-pikiran yang sederhana dan tidak fasih berbicara. Tetapi dia pandai menggerakkan
orang melalui kecakapan organisatorisnya. Dia dapat menyusun rencana kerja yang jitu. Dia
dapat mengatur kerja sama yang efisien. Dia dapat menolong mereka yang ada di bawah
pimpinannya mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. Berkat kecakapan organisatorisnya,
pemimpin ini berhasil menyatukan dan menggerakkan orang. Bahayanya, pemimpin jenis ini
dapat menjadi sedemikian sibuk dengan organisasi, administrasi dan hasil kongkrit yang mau
dicapai bersama sehingga melupakan faktor manusia dan dimensi yang lebih luas dari tujuan
dan cita-cita yang ingin dicapai. Pemimpin organisatori perlu didampingi dengan penasihat
ii
yang dapat menjadi sumber inspirasi dan yang dapat menunjukkan secara lebih luas dan
mendalam segi-segi yang terkandung dalam tujuan dan cita-cita bersama itu.
2.3 GAYA KEPEMIMPINAN ADA PADA PEMIMIPIN
Agar dapat menjalankan tugasnya setiap pemimpin diberi wewenang atau kekuasaan.
Berdasarkan wewenang itu seorang pemimpin dapat membimbing, mengantar, mengarahkan,
menyatukan dan menggerakkan para pengikutnya menuju ke tujuan dan cita-cita bersama.
Perbedaan cara penggunaan wewenang ini menciptakan gaya kepemimpinan yang berlainan.
Pada dasarnya, kita mengenal tiga gaya kepemimpinan: gaya otokratis,
liberal, dan demokratis.
2.4 Organisasi dan kepemimpinan
A. Organisasi
Merupakan sebuah kelompok manusia yang lebih dari satu orang dalam melakukan
kerjasama disuatu wadah dalam perdikusian dan pemecahan masalah bersama untuk
mencapai tujuan bersama. Disini organisasi sangat berperan penting dalam kehidupan
masyakat yang memiliki solidaritas yang sejahtera pada suatu desa.Suatu organisasi disini
memiliki tahapan dalam melakukan suatu kerja yang baik dan bermutu dalam mencapai
kesuksesan :
1. Organisasi sangat penting bagi kepemimpinan yang demokrasi, karena demokrasi
merupakan sesuatu yang dilaksanakan secara bersama dalam menyelesaikan suatu masalah
dan meraih impian. Penngertian organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu “organon” dan
istilah latinnya “organum” yang berrti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut James D.
Money “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama”, sedangkan menurut Chertes I Bernard “organisasi adalah sebagai suatu sistem dari
pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Mengapa butuh Misi, Visi, Core Beliefs, dan Core Values. Pada dasarnya setiap
organisasi harus memiliki visi, misi, core beliefs, dan core values. Misi adalah jalan pilihan
( the chosen track ) suatu organisasi untuk menyediakan produk atau jasa bagi costumernya.
Perumusan misi adalah suatu usaha untuk menyusun peta perjalanan. Oleh karena itu setiap
kemampuan organisasi untuk membuat peta secara akurat menggambarkan dunia yang
dimasuki, memberi kesempatan bagi organisasi tersebut untuk menyediakan produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan costumernya.
a. Visi adalah suatu pikiran yang melampui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan
yang belum pernah ada sebelumnya dan suatu keadaan yang kita wujudkan belum pernah kita
alami sebelumnya. Setelah organisasi memiliki jalan yang akan ditempuh mennuju kemasa
depan ( misi ). Organisasi tersebut perlu menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan
ii
dimasa depan dengan suatu visi yang menuntut suatu anggota organisasi untuk
mewujudkannya.
b. Filosofi atau core beliefs adalah kebenaran tentang misi dan kebenaran jalan yang dipilih
untuk mewujudkan visi sedangkan core values adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi. Misi, visi, core beliefs dan core values
memfokuskan kegiatan organisasi, sehingga menjadikan oraganisasi tersebut efektif. Misi,
visi, core beliefs dan core values di perlukan organisasi karena lima alasan sebagai berikut :
pertama, terjadinnya perubahan atas perubahan itu sendiri, kedua, adanya kecendurungan
kembali kedasar, prinsip, atau kealam, ketiga, langka awal dalam strategi manajemen,
keempat, pemusatan seeluruh sumber organisasi keperwujudan kondisi yang digambarkan
dalam visi, kelima, pengefektivan sistem pengendalian manajemen dengan menggunakan
unsur pengendalian kedalam diri.
3. Organisasi formal dan informal :
a. Organisasi formal, sebenarnya tidak lain dari pada organisasi statis yang mana suatu
sistem kerjasama dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoodinir dengan sadar
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Organisasi innformal merupakan kumpulan antara perseorangan tanpa tujuan bersama
yang disadari, meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tidak disadari itu
untuk tujuan bersama. Dalam organisasi formal tiap unsur organisasi mempunyai
kedudukan tugas dan fungsi-fungsi yang tegas, sedangkan didalam organisasi informal,
kedudukkanya serat dan fungsi tampak kabur.
c.
4. Proses organisasi
a. Proses komunikasi
b. Proses pengambilan keputusan
c. Proses evaluasi hasil karya
d. Proses imbalan
5. Prinsip-prinsip organisasi
a. Merumuskan tujuan yang jelas
b. Pembagi kerja
c. Delegasi kekuasaan
d. Rentangan kekuasaan
e. Tingkat kekuasaan
f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
g. Koordinasi
ii
B. Kepemimpinan
Pengertian pemimpin menurut Lindawati (2001) yaitu Pemimpin adalah seseorang
yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok. Diharapkan seorang manajer adalah seorang pemimpin,
namun seorang pemimpin belum tentu menjadi seorang manajer. Hal itu perlu benar-benar
dipahami sehingga tidak begitu saja disamakan antara “pemimpin” dan “manajer”. Dapat saja
terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pimpinan, asalkan dia mampu
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kata-kata memimpin
memiliki banyak persamaan dari kata diantaranya ketua, kepala, direktur, dan kholifah. Maka
pemimpin memiliki arti adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka
mahu bekerja kearah pencapaian sasaran tertentu.
1. Teori kepemimpinan
a. Teori otokratis kepemimpinan adalah didasarkan atas perintah-perintah pemaksaan
dan tindakan agar arbitret dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan.
Pemimpin disini cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerja; ia
melaksanakan pengawasan ketat mungkin dengan maksud agar pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana.
b. Teori psikologis merupakan fungsi seorang pemimpin untuk mengembangkan sistem
motivasi terbaik dengan cara pemimpin memberi perangsangan kepada bawahannya
untuk bekerja kearah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris yang mampu untuk
memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.
c. Teori sosiologis, kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas
para pemimpin dan berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris untuk
pengikut. Pemimpin menetapkan tujuan dengan mengikut sertakan pengikut dalam
pengambilan keputusan terakhir.
d. Teori suportif, pemimpin menciptakan lingkungan untuk membantu mempertebal
keinginan pada setiap pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan
bekerjasama dengan pihak lain serta mengembangkan skiilnya maupun
keinginannya sendiri.
e. Teori laissez faire, merupakan pemimpin yang memberikan kebebasan seluas-
luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka,
( pemimpin tidak partisipasi ). Teori ini kebalikan dari teori otokratis.
f. Teori perilaku pribadi, pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan
tindakan-tindakan dalam suatu yang dihadapinya.
g. Teori situasi, kepemimpinan menyatakan bahwa harus terdapat cukup banyak
fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dari berbagai macam
situasi.
ii
2. Alat kepemimpinan
a. Hubungan erat dan frekuen dengan manusia
b. Usahakanlah agar semua pihak yang berkepentingan mendapatkan keterangan-
keterngan yang diperlukan.
c. Usahakanlah agar pekerja menerima perlakuan yang adil, tanpa pilih-bulu, dan penuh
pertimbangan.
d. Ketahuilah apa yang sedang berlansung.
e. Terimalah tanggungjawab penuh untuk pekerjaan saudara.
f. Berbicara dengan orang-orang.
3. Sifat kepemimpinan (menurut Ordwey Teed)
a. Mempunyai energi, fisik, dan saraf yang baik.
b. Mempunyai sifat mengenal tujuan dan arah.
c. Mempunyai sifat ramah dan efeksi.
d. Integritas.
e. Memiliki kemampuan teknis.
f. Dapat mengambil keputusan
g. Intelegensi
h. Memiliki kemampuan untuk mengejar sesuatu.
i. Miliki kepercayaan penuh.
Sedangkan menurut Edwin H. Schell berpendapat adanya sifat-sifat pribadi tertentu yang
membantu kearah sukses dalam bidang kepemimpinan ;
a. Memiliki perhatian terhadap afeksi untuk manusi
b. Memiliki kekuatan pribadi dalamvkeyakinan bekerja, dan
c. Pikiran yang cenderung kearah alamiah, yang apabila tidak ada, akan sangat mengurangi
peluang-peluang untuk mencapai sukses.
4. Fungsi seorang pemimpin
a. Perencana
b. Pengorganisasian
c. Koodinasi
d. Penggerak
e. Memimpin
f. Berkomunikasi, dan
g. pengawas
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menggunakan jenis penelitian deksiptif kualitatif
a. Deskriptif
a. Deskrisptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-
fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu. Fraenkel dan Walle, 1990 dalam Yatim Riyanto, 1996. Hal. 47 P.
b. Adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Whitney 1960 Hal. 63 P. 160
c. Adalah suatu metode penelitian, status kelompok manusia, suatu subyek atau suatu
kondisi suatu system pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Moh
Nasir Ph D 1983 Hal.63 P. 2
b. Kualitatif
1. Adalah sebagai bricoleur yang menggunakan alat-alat dari keahlian metodologinya,
mengembangkan strategi, metode atau bahan empiris apapun yang tersedia. Denzin
dan Linclon, 1994 : 2. hal 6. P. 8
2. Adalah suatu bidang antar disiplin, lintas disiplin bahkan kadang-kadang lawan
disiplin. Nelson 1994 : 3. hal. 9 P. 5
3. Adalah berbasis pada konsep “going exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐
oriented study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay 2006) Gioia, D.A and
E. Pitre.1990 14, 4; pp. 584‐602
3.2 Tempat dan Waktu penelitian
Untuk sementara penentuan lokasi yang akan diteliti secara sengaja dengan
mengambil tempat penelitian di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Dengan
memperhatikan ruang lingkup da tujuan penelitian, maka waktu yang dibutuh dalam
melaksansanakan penelitian ini untuk sementara 3 bulan.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, saya melakukan pengumpulkan data dilakukan dengan beberapa
metode sesuai dengan data yuang dibutuhkan. Metode tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner
Yaitu tenik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan terstruktur lansung
kelokasi penelitian. Metode ini saya gunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
persepsi responden terhadap kerja kepala desa.
ii
b. Metode Pengamatan
Yaitu tenik pengumpulan data yang dengan cara mengadakan pengamatan lansung ke lokasi
penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang lokasi penelitian
secara lansung dengan turun kelapangan.
c. Wawancara
Yaitu tenik pengumpulan data yang dengan cara mengadakan wawancara lansung dengan
pimpinan instansi, atau orang-orang yang berkompeten dan diyakini mampu memberi
informasi yang akurat.
d. Kajian pustaka
Yaitu tenik pengumpulan data dengan cara melihat atau mengumpulkan informasi yang
sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan tenik ini digunakan untuk memudahka memperoleh
data pelengkap yang berkaitan obyek penelitian
3.3.2 Sumber Data
Ada pun sumber data dalam penelitian
a. Sumber internal
Data yang dikumpulkan dari instansi Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna
b. Sumber eksternal
Data yang berasal dari kantor, lembaga atau instansi lain yang mempunyai relevansi dengan
topic penelitian.
3.4 teknik penuntasan responden
1. Dalam penelitian ini menggunakan Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kepala desa beserta wakil dan anggota BPD sebanyak 8 orang karena jumlah
populasi sedikit maka maka penelitian ini adalah penelitian populasi yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel
Populasi menurut sudjana 1987 dalam buku metode statistika dikatan populasi adalah semua
nilai yang mungkin, hasil menghitung atau mengukur. Sedangkan Menurut sastroasmoro dan
ismail 1995 merupakan yang memenuhi sampling kriteria dan dan menjadi sasaran akhir
penelitian.
Jadi menurut saya populasi merupakan suatu sistematis secara keseluruhan subjec yang akan
diteliti baik itu berupa manusia, hewan,tumbuhan dll.
b. Sampel
Menurut Hungler 1993 sampel adalah terdiri dari bagian yang terjangkau yang dapat digukan
subjec penelitian
ii
Sampel adalah unit terkecil anggota populasi yang menjadi sumber data yang yang sesuai
dengan karatetistik populasi teorities yang sebagaimana yang telah ditetapkan Woodworth
Robert 1967
Jadi sampel dimana bagian populasi secara keseluruhan yang kemudian diambil sebagian
populasitersebut yang berguna untuk mewakiliki seluruh populasi yang ada untuk diteliti.
2. Variabel Dan Indikator Penelitian
a. Variable
Menurut soeparto tata putra dan haryanto 2000 variabel prilaku atau karatestik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu benda.
Menurut rafii 1985 variabel ialah karatestik subjec peneliti yang berubah dari suatu subjec
kesubjec yang lain Dr suryani As,Ad.
Jadi variabel itu suatu karatestik yang diambil untuk memberikan suatu gambaran nilai
jumlah dari antara variabel kevariabe l yang sederetan yang nilainya kuantitatif,kualitatif.
b. Indicator
Indikator menurut Ibnu hadjar 1999 indikator adalah variabel yang mengindikasiakan
kecendrungan situasi untuk mengukur perubahan.
Menurut Wilson sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi kegiatan.
Kesimpulan menurut saya indikator adalah sebuah keterkaitan dari variabel untuk mengetahui
dan mengidentifikasi kecendrungan yang ada untuk sebuah peristiwea atau gejala yang akan
ditempatkan untuk peneliti.
a. Variabel bebas (independent variabel) yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini
adalah partisipasi masyarakata, kepemimpinan.
b. Variabel terikat dependent variabel. Yang merupakan variabel terikat adalah penbangunan
sebuah desa
3.5 definisi opersional variable
a. Masyarakat Sebagai Organisasi
b. Kepala Desa Sebagai Pemimpin
c. Gaya Kepemimpinan ada pada Pemimipin
3.6 metode analisa data
Menggunakan tenik anlisis statistik
ii
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang berada pada suatu
desa. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki
ketergantungan. ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan
dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya
sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan itu masyarakat yang ada
pada sebuah desa memiliki tujuan dan diarahkan oleh pemimpin untuk memberikan sustu
semangat srta dorongan untuk bekerja sama dalam menggapai impian bersama.
4.2 Saran
Saran merupakan motivasi dari semua, yang telah membaca dan meneliti dari apa yang kita
kaji tersebut tidak lengkap dan ada kesalahan. Maka dengan saranlah dapat memperbaiki
yang salah.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Denzin dan Linclon, 1994 : 2. hal 6. P. 8. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial
( oleh Agus Salim ) PT Tiara Wacana Yogya ( Kopen-Banten no 16 ) : http://
www.tiarawacana,.co.id : email : [email protected] 2001
Nelson 1994 : 3. hal. 9 P. 5. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial ( oleh Agus
Salim ) PT Tiara Wacana Yogya ( Kopen-Banten no 16 ) http://
www.tiarawacana,.co.id : email : [email protected] 2001
Gioia, D.A and E. Pitre.1990 14, 4; pp. 584‐602. Landasan Filsafat dan Metode
Penelitian Kualitatif ( Oleh Anis Chariri Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro )
PT. Bintang ( Semarang ) 2009
Written by Arief Furchan Tuesday, 27 October 2009 20:14 TENTANG
KEPEMIMPINAN
(Heim dan Chapman, 1991:4).Belajar Memimpin.Binarupa Aksara – Jakarta.
Kartono Kartini. 1986. Pemimpin dan Kepemimpinan. CV. Rajawali Press. Jakarta
Moekijat, 1984, Prinsif-Prinsif Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan, Alumni,
Bandung
Singaribun,Masri, Effendi, Sofyan,1995, Metode Penelitian Survey ,LP3S, Jakarta
Dajan, Anto. (1995). Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta: LP3S.
Creswell, John. (1994). Research Design Quantitative and Qualitative Approaches. :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Proposal Penelitian ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Proposal Penelitian ini membahas tentang “SIKAP MASYARAKAT TERHADAP
KEPALA DESA MENGENAI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN”
semoga dengan Proposal Penelitian yang saya susun ini kita sebagai mahasiswa
UMK dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui Proposal Penelitian yang saya susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku Dosen pembimbing kami serta teman-teman sekalian, karena kritik dan saran
itu dapat membangun saya dari yang salah menjadi benar.
Semoga Proposal Penelitian yang saya susun ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Raha, Mei 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................. 2
D. Manfaat Hasil Penelitian..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
2.1 Masyarakat Sebagai Organisasi....................................................................... 4
2.2 Kepala Desa Sebagai Pemimpin....................................................................... 5
2.3 Gaya Kepemimpinan Ada Pada Pemimipin....................................................... 7
2.4 Organisasi dan kepemimpinan.......................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 9
3.1 Jenis Penelitian................................................................................................. 9
3.2 Tempat dan Waktu penelitian......................................................................... 10
3.3 Pengumpulan Data............................................................................................. 10
3.4 teknik penuntasan responden......................................................................... 11
3.5 definisi opersional variable............................................................................... 11
3.6 metode analisa data........................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………............................………………................................ 13
3.2 Saran.................................................................................................................... 13
ii
TUGAS : MID
PROPOSAL PENELITIAN
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEPALA DESA
MENGENAI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : ARI YANTO
STAMBUK : 21208285
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN
MATA KULIAH : METEODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2014
ii