sikap amerika serikat terhadap kasus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

130
SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE 2011-2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Justian Edwin Darmawan 1111113000025 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: hacong

Post on 26-Jun-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN

PERIODE 2011-2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Justian Edwin Darmawan

1111113000025

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE
Page 3: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE
Page 4: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE
Page 5: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

iv

ABSTRAKSI

Skripsi ini mencoba untuk menganalisis sikap Amerika Serikat terhadap kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Iran periode 2011-2014. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap AS dalam menanggapi

situasi HAM di Iran pada masa peralihan kekuasaan dari Ahmadinedjad ke Hassan

Rouhani.

Proses analisis menggunakan beberapa teori dan konsep untuk membantu menjawab

pertanyaan penelitian. Teori yang digunakan adalah teori HAM, kepentingan

nasional, dan konsep kebijakan luar negeri.

Teori HAM akan digunakan untuk menilai justifikasi sikap AS yang dilihat dan

disimpulkan dari respon-responnya terhadap pemerintah Iran. Namun, prinsip

universalisme yang kentara pada kebijakan luar negeri AS berbenturan dengan nilai-

nilai Islam yang diterapkan di Iran.

Di balik kebijakan HAM-nya yang pragmatis, terdapat kepentingan demokratisasi AS

yang didasari oleh beberapa alasan. Salah satu alasan tersebut adalah posisi Iran yang

mengancam posisi AS dalam strategi geopolitiknya. Mengubah rezim Iran

merupakan sebuah langkah untuk menjadikan Iran kawan sehingga tak lagi

mengancam.

Kata Kunci: HAM, Iran, Amerika Serikat, Universalisme, Kebijakan Luar Negeri.

Page 6: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin Segala puja dan puji syukur penulis sampaikan

kepada Allah SWT, Pemilik seluruh jagat raya beserta isinya, yang atas limpahan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Sikap Amerika Serikat Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia di

Iran Periode 2011-2014”.

Pada dasarnya, salah satu tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi

salah syarat guna memperoleh gelar sarjana sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam perjalanannya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini

merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses perjalanan dan pembelajaran

penulis sebagai insan manusia.

Pengerjaan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan

bahkan bantuan materiil berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila

penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Febri Dirgantara Hasibuan, MM selaku dosen pembimbing

Proposal Skripsi penulis yang telah menyempatkan waktu untuk

membantu penulis dalam mengerjakan Proposal Skripsi hingga penelitian

ini dianggap layak untuk dilanjutkan.

2. Ibu Rahmi Fitriyanti, M. Si, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu disela-sela jadwalnya yang padat serta

memberikan masukan dan arahan dalam penulisan Skripsi ini. Tanpa

arahan dan bimbingan tersebut, Skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan. Semoga Ibu tetap berada dalam limpahan rezeki dan

rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

3. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Rudy Darmawan, Ibu

Rusmiati, dan Papa , atas semua bantuan baik materiil maupun moril serta

kasih sayangnya terhadap Penulis. Terselesaikannya Skripsi ini tidak lain

dan tidak bukan adalah karena do‟a dan dukungan kalian. Terima kasih

karena selalu menyemangati, memotivasi serta mendukung setiap kegiatan

yang penulis lakukan, serta atas kesabaran hati kalian. Tidak ada rasa

bahagia yang paling indah kecuali melihat senyum kalian merekah. Kedua

orang tua penulis yang tercinta, Bapak Rudy Darmawan, Ibu Rusmiati,

dan Papa , atas semua bantuan baik materiil maupun moril serta kasih

Page 7: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

vi

sayangnya terhadap Penulis. Terselesaikannya Skripsi ini tidak lain dan

tidak bukan adalah karena do‟a dan dukungan kalian. Terima kasih karena

selalu menyemangati, memotivasi serta mendukung setiap kegiatan yang

penulis lakukan, serta atas kesabaran hati kalian. Tidak ada rasa bahagia

yang paling indah kecuali melihat senyum kalian merekah.

4. Muhammad Yusril Ikram selaku adik Penulis. Terima kasih atas

dukungan-dukungan dan mengisi hari-hari penulis saat dirumah.

5. Sahabat-sahabat terbaik Penulis semasa kuliah, Intan, Bobby, Leny, Mira,

Rida, Nanda, Vita, Wahyu, Monna, dan Idham. Kalian adalah motivasi

terbesar. Semoga sukses dan selalu diberkati.

6. Terima Kasih pula kepada sahabat sepermainan; Yoskha Adrian, Zhafran

Tsany Yudizon, Ratu Tia Amanda, Andi Gunawan, dan Rivadavia

Dewangga Putra.

7. Rekan-rekan kantor; Maulida Raviola, Afra Suci Ramadhan, Muhammad

Amrie, Fahmi Nur, Raka Ibrahim, Fia, Firman, Bang Jeng, dan Mbak

Dinna. Kalian proofreader terbaik!

8. Terimakasih pula untuk teman-teman KKN Baraya yang telah bersama-

sama melewati kegiatan KKN dan memberikan pengalaman baru kepada

Penulis. Semoga kebaikan selalu mengiringi kalian.

9. Kepada seluruh civitas academica Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas kesempatan dan

dukungan yang diberikan kepada Penulis khususnya dalam kegiatan yang

dilakukan penulis hingga penulis mampu untuk menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari pula penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Penulis akan sangat terbuka bila ada kritik dan masukan yang bersifat membangun

atas penelitian ini guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Akhir kata,

semoga Skripsi ini dapat diterima dengan baik oleh khalayak banyak dan berguna

serta menambah wawasan bagi pembacanya dalam studi Hubungan Internasional.

Justian Edwin Darmawan

Page 8: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

vii

DAFTAR ISI

Abstraksi ……………………………………………………………………………. iii

Kata Pengantar ……………………...………………………………………………. iv

Daftar Isi ……………………………………………………………………………. vi

Daftar Singkatan …………………………………………………………………… vii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………….... ix

Daftar Gambar ………………………………………………………………………. x

Daftar Lampiran ……………………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

A. Pernyataan Masalah …………………………………………………………… 1

B. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………….… 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 6

D. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………….... 7

E. Kerangka Pemikiran ………………………………………………………...… 9

E.1. Teori Hak Asasi Manusia ……………………………………………...… 9

E.2. Konsep Kepentingan Nasional ………………………………………….. 12

E.3. Konsep Kebijakan Luar Negeri ……………………………………….... 13

F. Metode Penelitian ………………………………………………………….. 15

G. Sistematika Penulisan ………………………………………………………... 17

BAB II POLITIK LUAR NEGERI AS TERHADAP IRAN ……………………… 19

A. Amerika Serikat, Demokrasi, dan HAM ………………………………….… 19

A.1. Tentang Kebijakan Luar Negeri AS ………………………………….... 19

A.2. Interpretasi dan Implementasi Kebijakan Luar Negeri Berbasis HAM dan

Demokrasi AS …………………………………………………………….… 22

B. Dinamika Hubungan AS-Iran ………………………………………………. 26

B.1. Awal Mula Hubungan AS-Iran ………………………………………... 26

B.2. Revolusi 1979 dan Pengaruhnya Terhadap Hubungan AS-Iran …….… 30

C. Posisi Iran dalam Perspektif Geopolitik AS ……………………………….... 32

C.2.1 State, Power, and Capability ……………………………………….... 32

C.2.2 Aliansi Iran dengan Negara Oposisi AS …………………………….. 34

Page 9: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

viii

BAB III PELANGGARAN HAM DI IRAN ………………………………………. 40

A. Iran dan HAM ……………………………………………………………… 40

A.1. Konstitusi Iran yang Mengatur HAM ……………………………….... 40

A.2. Komitmen Iran dalam Perjanjian HAM Internasional ………………... 43

B. Kondisi HAM di Iran ………………………………………………………. 46

B.1. Masa Pemerintahan Ahmadinedjad (2011-2013) …...………………... 47

B.2. Masa Pemerintahan Hassan Rouhani (2013-2014) ……...………….… 51

C. Respon Dunia Terhadap Pelanggaran HAM di Iran ……………….…….… 51

BAB IV SIKAP AMERIKA SERIKAT DALAM MENANGGAP PELANGGARAN

HAM DI IRAN PERIODE 2011-2014 ………………………………….

A. Pernyataan Sikap AS Melalui Respon Terkait Pelanggaran HAM di Iran … 61

B. Kepentingan Demokratisasi AS ……………………………………………. 75

C. Perspektif HAM Universal dalam Kebijakan Luar Negeri AS ……………. 80

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI …………………………………. 85

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….... 85

B. Rekomendasi ……………………………………………………………..… 89

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………........ xii

LAMPIRAN …………………………………………………………………...... xxxii

Page 10: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

ix

DAFTAR SINGKATAN

CEDAW Convention on The Elimination of All Forms of Discrimination

Against Women

DUHAM Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

HAM Hak Asasi Manusia

ICCPR International Covenant of Civil and Political Rights

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

UPR Universal Periodic Review

WMD World Mass Destruction

Page 11: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.A.1 Arah Kebijakan Luar Negeri Berbasis HAM dan Demokrasi

Presiden AS

Tabel III.B.2.1 Aspek Pelanggaran HAM di Iran

Tabel III.B.2.2 Hukuman Mati di Iran Periode 2004-2013

Tabel IV. A. 3 Tabel Iran Democracy Funding Melalui Near Eastern

Democracy Fund

Page 12: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan IV. A. 4. Situasi Sosial - Ekonomi Iran akibat CISADA (2012)

Page 13: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar III. B. 2. Arah Kebijakan Luar Negeri Kandidat Pemilu Presiden Iran

Page 14: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Transkrip Wawancara dengan Hadi Purnama (Ketua Sentra

HAM Fakultas Hukum Universitas Indonesia)

Page 15: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini akan berfokus kepada sikap Amerika Serikat dalam menanggapi

banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Iran. Sikap AS yang

merupakan implementasi dari orientasi politik dan kebijakan luar negerinya. Sikap

yang dimaksud dapat dilihat berdasarkan respon-respon AS yang berupa tindakan

atau bahkan sesederhana pernyataan dari pihak pemerintahan AS, misalnya,

presiden, menteri luar negeri, dan senator yang saat itu sedang duduk di kursi

jabatan.

Periode yang diambil dalam skripsi ini adalah tahun 2011-2014. Pada rentang

waktu tersebut terdapat peralihan kekuasaan di Iran yang juga merupakan

perubahan drastis dalam hal kebijakan luar negeri pada pemerintahan Iran jika

dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. Presiden yang berkuasa di Iran

sebelum 2013 adalah Mahmoud Ahmadinedjad, seorang konservatif yang anti-

Barat. Setelah dua periode, Mahmoud Ahmadinedjad digantikan oleh Hassan

Rouhani, seorang diplomat ulung yang juga terlibat dalam banyak negosiasi nuklir

Iran dengan negara-negara Barat.

Iran atau Republik Islam Iran adalah negara dengan bentuk pemerintahan

republik yang terbentuk setelah kekuasaan monarki Shah Pahlevi dijatuhkan pada

1979. Iran dipimpin oleh kepala negara konservatif Ayatullah Khomeini sejak

Page 16: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

2

tahun 1979. Dengan latar belakang kepala negara yang konservatif, Iran menjadi

negara yang tidak bersahabat dengan dunia Barat.

Presiden terakhir Iran sebelum masa kekuasaan baru tahun 2013 adalah

Ahmadinedjad. Ahmadinedjad yang terpilih pada tahun 2005 adalah seorang

presiden yang anti-Barat, karena menurutnya dunia Barat bersifat materialistis dan

menghalalkan segala cara untuk mencapai kepentingannya.1 Sejak masa

terpilihnya, Ahmadinejad tidak takut mengkonfrontasi dunia Barat, termasuk

Amerika Serikat. Hal ini membuat Iran memiliki hubungan yang tidak harmonis

dengan dunia barat termasuk AS.

Selama pemerintahan Ahmadinejad, HAM yang seharusnya dijamin oleh

negara tidak berhasil diakomodasi oleh pemerintahan Iran. Hak-hak hidup yang

merupakan non-derogable rights dan hak sipil seperti, kebebasan beragama,

berekspresi, dan pers tidak berhasil diakomodasi oleh pemerintahan Iran.

Berdasarkan data statistik, selama Ahmadinejad menjabat, eksekusi mati yang

terjadi di Iran meningkat dari angka 94 ke 314 selama periode 2005 hingga 2012.

Pada periode yang sama, jurnalis yang dipenjara juga meningkat jumlahnya, dari

7 ke 25 orang.2

Menurut laporan tahunan Human Rights Watch tahun 2011, terdapat beberapa

pelanggaran hak dasar yang dialami oleh masyarakat sipil di Iran. Pelanggaran

yang paling jelas adalah penyiksaan terhadap mahasiswa aktivis dalam masa

1 Menik Lestari dan Tri Yunianto. Mahmoud Ahmadinejad (Studi Pemikiran dan Dampak

Pemikiran Politik Tahun 2005-2012 [jurnal on-line]; tersedia di

http://eprints.uns.ac.id/11168/1/1526-3474-1-PB.pdf diakses pada tanggal 10 Desember 2014. 2 Channel 4, Ahmadinedjad Legacy: How Iran has Changed, diakses di

http://www.channel4.com/news/iran-elections-mahmoud-ahmadinejad-legacy-human-rights

diakses pada tanggal 10 Desember 2014.

Page 17: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

3

penyelidikan, pengekangan kebebasan pers terhadap jurnalis, pembunuhan

terhadap perkumpulan sipil, hukuman mati, juga perlakuan diskriminasi pada

minoritas.3 Hal-hal tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM karena

ada unsur pembiaran terhadap kekerasan-kekerasan tersebut. Pemerintah Iran juga

tidak kooperatif ketika melakukan penolakan terhadap Amnesti Internasional yang

hendak mengirimkan investigator HAM untuk melakukan investigasi di Iran pada

tahun 2009.4

Pada 2011, kondisi HAM di Iran dianggap berada pada fase terburuk karena

banyak kasus penangkapan dan penetapan status tahanan politik bagi beberapa

kategori dalam masyarakat Iran. Beberapa kategori tersebut adalah aktivis politik,

jurnalis, hingga seniman yang dianggap melawan pemerintah.5

Berbicara tentang pelanggarn HAM, AS adalah negara yang cukup vokal

dalam menyuarakan penegakkan HAM secara global. Alasannya adalah karena

HAM merupakan bagian dari indikator demokrasi satu negara. Maka dari itu, AS

sebagai promotor nilai HAM dan demokrasi secara konsisten menyebarkan paham

tersebut ke rezim pelanggar HAM. Walaupun AS telah memutuskan hubungan

diplomatiknya dengan Iran sejak 1980, Amerika Serikat tetap memberikan

3 Human Rights Watch, World Report 2011: Iran, diakses di http://www.hrw.org/world-

report-2011/iran tanggal 8 Desember 2014. 4 Reuters, Human Rights Violations in Iran Worst for 20 Years, diakses di

http://www.reuters.com/article/2009/12/10/us-amnesty-iran-idUSTRE5B912P20091210 tanggal 8

Desember 2014. 5 United for Iran, Khamenei: Release Mousavi, Karroubi and all political prisoners

diakses di http://v12.united4iran.org/2011/09/khamenei-release-mousavi-karroubi-and-all-

political-prisoners, tanggal 8 April 2015.

Page 18: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

4

perhatian utama pada Iran atas dasar pelanggaran HAM oleh negara yang

mencapai tingkatan krisis pada masa pemerintahan Ahmadinedjad.6

Sayangnya, sebuah indikasi standar ganda dalam protes AS terhadap Iran

terkait HAM terutama dalam hal pelaksanaan hukuman mati sangat jelas terlihat,

karena AS masih menggunakan metode hukuman mati untuk beberapa kasus.

Hingga tahun 2013, terdapat 1359 eksekusi mati untuk menyelesaikan kasus

hukum yang berkaitan dengan narkotika di berbagai negara bagian, dan pada

tahun tersebut negara bagian Texas merupakan negara bagian dengan eksekusi

mati terbanyak.7

Sebagai negara teokrasi Islam, Iran sangat memperhatikan ekstistensi ke-

Islaman pada berbagai lini, termasuk sosial dan pemerintahan. Hal ini dijadikan

sebagai justifikasi untuk tindakan opresi terhadap nonmuslim8. Dalam ranah

sosial, nonmuslim mendapatkan perlakuan diskriminatif di bidang pendidikan,

ketenagakekerjaan, bahkan izin memperoleh tempat tinggal. Dalam ranah politik,

tindak diskriminasi dimanifestasikan dalam pemberian label „ancaman negara‟

bagi kalangan minoritas di Iran.9

Wacana tentang pelanggaran HAM di Iran menjadi menarik ketika ada

peralihan kekuasaan pada 2013. Penerus Ahmadinedjad yang bernama Hassan

Rouhani dikenal sebagai persona yang moderat. Anggapan Rouhani sebagai

6 Channel 4, Ahmadinedjad Legacy: How Iran has Changed.

7 Death Penalty Information Center, Execution List 2013, diakses di

http://www.deathpenaltyinfo.org/execution-list-2013 tanggal 24 Juli 2015. 8 Doug Bandow, The Perils Of Religious Persecution In Iran, diakses di

http://www.forbes.com/sites/dougbandow/2013/05/13/the-perils-of-religious-persecution-in-iran/

tanggal 8 April 2015. 9 Doug Bandow, The Perils of Religious Persecution in Iran.

Page 19: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

5

sorang moderat dibuktikan dengan slogan „moderasi dan kebijaksanaan‟ selama

masa kampanye presidensialnya.

Kemenangan Rouhani pada pemilihan presiden tahun 2013 bahkan dinamai

oleh berbagai media dengan kemenangan moderat atas ekstrimisme.10

Melalui

sebuah pidato di depan Majelis Umum PBB, Hassan Rouhani melakukan

pendekatan yang lebih bersahabat dengan mengatakan bahwa Iran bukanlah

ancaman bagi dunia.11

Pernyataan ini adalah awal dari agenda-agendanya untuk

mengubah citra Iran yang dikenal sebagai oposisi Barat.

Selama masa kampanye, Hassan Rouhani memberikan beberapa janji terkait

situasi HAM di Iran. Janjinya selama masa kampanye yang dibacakan di hadapan

Amnesti Internasional berisi tentang penyetaraan hak-hak perempuan dalam akses

fasilitas pendidikan dan pembentukan Kementerian Perempuan pertama di Iran

sebagai penjamin hak kesetaraan bagi perempuan dalam pekerjaan.12

Sebagai

payung hukum, Hassan Rouhani menjanjikan untuk membuat citizen charter of

rights atau manshur-e huquq-e shahrvandi atau dokumen hak-hak penduduk.13

Berdasarkan penjelasan di atas, sikap AS dalam menghadapi pelanggaran

HAM di Iran pada masa peralihan kekuasaan menjadi menarik untuk diteliti. Oleh

karena itu, skripsi ini akan membahas tentang sikap AS terhadap pelanggaran

HAM di Iran periode 2011-2014. Periode tersebut dipilih karena diperlukan

10

Kasra Naji, Profile: Hassan Rouhani, President of Iran, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-22886729 tanggal 10 Desember 2014. 11

Biography Editors, Hassan Rouhani Biography, diakses di

http://www.biography.com/people/hassan-rouhani-21313175#2013-election tanggal 10 Desember

2014. 12

Amnesty International, Iran: New President Must Deliver on Human Rights Promises,

diakses di http://www.amnesty.org/en/news/iran-new-president-must-deliver-human-rights-

promises-2013-06-17 tanggal 10 Desember 2014. 13

Steven Ditto. Reading Rouhani: The Promise and Peril of Iran’s New President

(Washington: Washington Institute, October 2013), hlm. 60.

Page 20: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

6

pengukuran hasil pemerintahan Hassan Rouhani dalam perbaikan rekam jejak

HAM di Iran selama setahun menjabat (2013-2014).

B. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana sikap AS dalam menanggapi pelanggaran HAM di Iran periode

2011-2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan bagaimana Amerika Serikat merespon pelanggaran Hak

Asasi Manusia, terutama dalam hal kebebasan beragama, yang terjadi di

Iran. Respon-respon tersebut terdiri dari berbagai aksi dan tindakan oleh

AS termasuk di dalamnya presiden, menteri luar negeri, senator, dan lain-

lain, akan dibahas secara mendalam dalam penelitian ini.

2. Secara akademis dapat membuktikan aplikasi konsep Hak Asasi Manusia

dalam kebijakan luar negeri sebuah negara, dalam konteks ini Amerika

Serikat terhadap Iran terkait kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Karena ada indikasi standar ganda dalam tindakan AS dalam merespon

pelanggaran kebebasan beragama di Iran, akan dibahan juga mengenai

motivasi AS atas responnya terhadap masalah tersebut.

Manfaat dari penelitian ini:

1. Mengetahui respon yang diimplementasikan dalam aksi dan tindakan oleh

Amerika Serikat terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia di Iran.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kebijakan luar negeri

sebuah negara dalam konteks Hak Asasi Manusia.

Page 21: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

7

3. Menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya terkait politik luar negeri dan

Hak Asasi Manusia.

D. Tinjauan Pustaka

Pembahasan mengenai sikap Amerika Serikat yang juga merupakan bentuk

politik luar negeri berbasis demokrasi dan Hak Asasi Manusia tentu sudah banyak

dibahas dari berbagai sudut pandang. Melalui beberapa tinjauan pustaka di bawah

ini diharapkan dapat menunjukkan perbedaan dan pentingnya penelitian ini untuk

dilakukan.

Dalam sebuah tesis yang berjudul Dukungan Amerika Serikat Terhadap Rezim

Pelanggar HAM dan Anti Demokasi (Studi Kasus Dukungan Amerika Serikat di

Chile Pada Pemerintahan Auguste Pinochet 1973-1990), Awigra memaparkan

bagaimana AS memberikan dukungan kepada rezim anti-demokrasi dengan

menggunakan politik luar negeri bebasis HAM dan Demokrasi. Yang diteliti

dalam tesis ini adalah berbagai kepentingan AS yang hendak dicapai melalui

kebijakan luar negerinya. Pragmatisme AS sangat jelas terlihat karena dalam

kasus ini AS mendukung rezim yang berseberangan dengannya. Pada kasus Iran,

AS juga memiliki standar ganda sebagai justifikasinya dalam memberikan respon

terkait pelanggaran HAM dan demokrasi, dan hal tersebut akan dibahas lebih

lanjut dalam skripsi ini.

Karya ilmiah lain yang membahas implementasi nilai HAM dalam politik luar

negeri AS adalah skripsi karya mahasiswa Universitas Hasanudin yang bernama

Riva Johar. Skripsi tersebut berjudul Sikap Pemerintahan Amerika Serikat

Terhadap Pelanggaran HAM di Indonesia (Studi Kasus: PT Freeport). Skripsi ini

Page 22: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

8

menganalisis faktor pendorong dan penghambat penyelesaian kasus pelanggaran

HAM di PT Freeport dan pengaruhnya terhadap hubungan bilateral Indonesia dan

AS. Perbedaan skripsi karya Riva Johar dengan skripsi ini adalah masalah yang

akan dianalisis. Skripsi ini akan membahas mengenai sikap AS jika dilihat dengan

perspektif HAM universal.

Casey L. Addis pada tahun 2009 dalam penelitian berjudul Iran’s 2009

Presidential Elections memjabarkan respon Amerika Serikat terkait koersi yang

dilakukan pemerintah Iran kepada demonstran pada masa pemilihan umum

presiden di Iran pada tahun 2009. Respon Amerika Serikat tersebut atas dasar

penegakan demokrasi, HAM, dan kebebasan berekspresi. Paparan ini serupa

dengan penelitian ini, namun berbeda pada periodisasi. Penulis mengambil

periodisasi yang lebih mutakhir, yakni pada masa peralihan kekuasaan pada tahun

2013.

Pada Oktober 2014, Kenneth Katzman dalam sebuah penelitian bertajuk Iran:

U. S. Concerns and Policy Responses membahas tentang konsentrasi politis AS di

Iran seputar Nuklir dan Hak Asasi Manusia di Iran dan bagaimana Barrack

Obama memberikan respon terhadap hal-hal tersebut dan

mengimplementasikannya ke dalam beberapa bentuk, seperti, militer dan tekanan-

tekanan politis. Katzman juga membahas tentang Obama yang pada masa

peralihan kekuasaan di Iran yang tidak lagi menginginkan militer dalam

implementasi politik luar negerinya, melainkan penekanan pada bidang ekonomi

dan diplomasi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak adanya konsentrasi

isu yang spesifik di Iran. Fokus pada penelitian Katzman adalah respon AS

Page 23: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

9

terhadap bidang-bidang yang menjadi konsetrasinya, tidak terfokus pada isu HAM

saja.

Pada tahun yang sama, Dianne E. Rennack pada penelitian “Iran: U.S.

Economic Sanctions and the Authority to Lift Restrictions” membahas tentang

sanksi Amerika Serikat terhadap pemerintahan Iran terkait isu terorisme, HAM,

dan proliferasi nuklir. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah penelitian

Rennack tidak terfokus pada masa peralihan kekuasaan di Iran pada tahun 2013

saat Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden baru Iran.

E. Kerangka Pemikiran

Untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai respon AS terhadap

pelanggaran hak kebebasan beragama di Iran periode 2011-2014, analisis dalam

penelitian ini akan menggunakan Teori Hak Asasi Manusia dan konsep Kebijakan

Luar Negeri.

E.1. Teori Hak Asasi Manusia

Dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik, Prof. Miriam Budiardjo

mendefinisikan Hak Asasi Manusia adalah hak yang fundamental sifatnya,

mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai dengan bakat, cita-

cita, serta martabatnya.14

Dalam buku yang sama, beliau menarik definisi

tersebut dari Mukadimah Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (1966)

yang menyebutkan bahwa Hak Asasi Manusia berasal dari harkat dan martabat

yang melekat pada manusia (These rights derive from the inherent dignity of

14

Miriam Budiardjo. Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2008), hlm. 212.

Page 24: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

10

the human person).15

Menurut Yanyan Mochamad Yani, Ph. D., Hak Asasi

Manusia secara harfiah dapat diartikan dengan hak-hak yang dimiliki

seseorang karena keberadaannya sebagai manusia.16

Hak Asasi Manusia dalam Hubungan Internasional memiliki posisi

tersendiri. Menurut Bas De Gaay Fortman dalam eseinya yang berjudul Human

Rights in The Context of International Relations, Hak Asasi Manusia dalam

Hubungan Internasional adalah sebuah alat yang digunakan negara dalam

meningkatkan kredibilitasnya sekaligus menempatkan negara lain pada posisi

yang lebih rendah.17

Dalam bukunya Human Rights in International Relations,

David F. Forsthye mengemukakan bahwa ada beberapa tindakan yang dapat

dilakukan untuk menegakkan prinsip-prinsip HAM di sebuah negara pelanggar

HAM, salah satunya adalah sanksi ekonomi. Namun, sanksi ekonomi dianggap

tidak efektif dalam menegakkan prinsip HAM di satu negara karena tidak

mengenai kalangan elit, melainkan orang-orang di luar elit politik.18

Kenyataannya, penerapan sanksi ekonomi untuk menekan rezim pelanggar

HAM sifatnya kasuistis. Pada 1981, AS melalui presidennya Ronald Reagan

memberikan sanksi kepada pemerintah Polandia karena adanya penawanan

anggota Solidaritas Persatuan Buruh. AS menolak untuk memberikan bantuan

15

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, hlm. 212. 16

Yanyan Mochamad Yani, Hak Asasi Manusia dan Hubungan Internasional.

Disampaikan pada Seminar Nasional ”Membangun Strategi HAM Indonesia sebagai Perwujudan

Strategi Pembangunan Nasional”, KOMNAS HAM, Palembang, 15-16 Mei 2006. Diunduh dari

http://pustaka.unpad.ac.id/archives/36333/ tanggal 15 Desember 2014. 17

Bas De Gaay Fortman, Human Rights in The Context of International Relations, 2011

[essay]; tersedia di http://www.e-ir.info/2011/07/30/human-rights-in-the-context-of-international-

relations-a-critical-appraisal/, diunduh tanggal 15 Desember 2014. 18

Forsthye, David J. Human Rights in International Relations, (Cambridge: Cambridge

University Press, 2006), hlm. 157-158.

Page 25: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

11

agrikultural kepada Polandia. Sanksi ini berhasil karena pemerintah Polandia

membebaskan tahanan politik secara perlahan.19

Kasus lain terjadi di Irak. AS memberikan sanksi dengan konsep bernama

Iraq Sanction Acts of 1990 atas dasar pembunuhan massal dan penyiksaan pada

momentum pendudukan Kuwait oleh Irak. Sanksi berwujud larangan

perdagangan dan transaksi finansial ini dinilai tidak dalam proporsi yang pas,

karena dampaknya buruk bagi masyarakat Irak, bukan elit politiknya, sehingga

tidak efektif.20

Dalam teori Hak Asasi Manusia dikenal dua konsep yang saling

berbenturan. Konsep pertama adalah universalitas dalam HAM. Konsep

universalitas menitikberatkan kepada idealisme sebuah teori. Idealisme tersebut

dimaksudkan sebagai kondisi yang adil secara sempurna, teratur, dan berlaku

dalam ruang lingkup lintas budaya, tanpa batas.21

HAM juga dipercaya

sebagai cerminan dari norma perilaku yang diterima di seluruh dunia.22

Konsep kedua adalah konsep relativitas atau budaya partikular (particular

culture) dalam Hak Asasi Manusia. Konsep ini menitikberatkan kepada

antitesis HAM selama ini. HAM selama ini dianggap sebagai sebuah teori yang

dianggap universal namun subjektif dan sangat prosedural.23

Subjektivitas

HAM ditentang oleh beberapa kalangan seperti feminis yang menganggap

19

Buhm-Suk Baek, Economic Sanctions Agains Human Rights Violations, (New York:

Cornell Law School Inter-University Graduate, March 2008), hlm. 48-49. 20

Buhm-Suk Baek, Ibid., Hlm. 52-53. 21

Brooke A. Ackerly, Universal Human Rights in a World of Difference, (Cambridge:

Cambridge University Press, 2008), hlm. 43. 22

Peter R. Baehr. Hak-Hak Asasi Manusia dalam Politik Luar Negeri, (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 1998), hlm. 13. 23

Claudio Corradetti. Relativism and Human Rights: A Theory of Pluralistic

Universalism, (Milan: Springer, 2009), hlm. 74.

Page 26: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

12

HAM terlalu maskulin dan menguntungkan patriarkis. 24

Lagipula, nilai-nilai

HAM tidak memerlukan homogenisasi kultural, karena masing-masing

memiliki nilai yang berbeda.25

Sebagai pendekatan alternatif, Richard Rorty sebagaimana dikutip dalam

Baylis, menawarkan konsep budaya partikular (particular culture) atau yang

juga ia sebut sebagai Budaya Hak Asasi Manusia. Konsep ini dianggap lebih

adil karena HAM dapat disesuaikan dengan budaya di mana HAM tersebut

diaplikasikan.26

Dalam skripsi ini, Iran adalah negara yang diposisikan dengan

perspektif ini, karena Iran memiliki pandangan lain terkait HAM, yakni dengan

menggunakan perspektif Islam.

Dalam skripsi ini, teori HAM beserta konsep-konsep universalisme dan

budaya partikular atau relativisme akan digunakan sebagai alat analisis respon

Amerika Serikat terhadap Pelanggaran HAM di Iran. Amerika Serikat, dalam

menjalankan responnya lebih mengaplikasikan konsep HAM universal. Hal ini

tidak kompatibel dengan Iran yang memiliki budaya dan landasan negara

berbeda dengan Amerika Serikat.

E.2. Konsep Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional, Menurut Tim Dunne, adalah sebuah konsep yang

penting untuk mempertahankan eksistensi diri (bagi negara) untuk tetap

24

Chris Brown, Human Rights. Dalam Steve Smith dan John Baylis (Eds.). The

Globalozation of World Politics: An Introduction to International Relations 3rd

Edition, (New

York: Oxford, 2006), hlm. 699. 25

Jack Donelly, International Human Rights Second Edition, (Colorado: Westview Press,

1998), hlm. 35. 26

Jack Donelly, Internatinal Human Rights Second Edition, hlm. 35.

Page 27: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

13

menjadi yang terdepan.27

Kepentingan nasional sebuah negara pada umumnya

terbagi menjadi dua, yakni28

:

a. Core/basic/vital interests

Kepentingan yang sangat tinggi nilainya sehingga suatu negara

bersedia untuk berperang dalam mencapainya. Melindungi daerah-

daerah wilayahnya, menjaga dan melestarikan nilai-nilai hidup yang

dianut suatu negara merupakan beberapa contoh dari core/basic/vital

interests ini.

b. Secondary interest

Meliputi segala macam keinginan yang hendak dicapai masing-

masing negara, namun mereka tidak bersedia berperang dimana masih

terdapat kemungkinan lain untuk mencapainya melalui jalan

perundingan misalnya.

Melalui penjelasan tentang konsep kepentingan nasional di atas, akan

terlihat bagaimana Amerika Serikat memposisikan kepentingan nasionalnya.

Berawal dari hal tersebut, akan terlihat pula implementasi usaha untuk

mencapai kepentingan tersebut.

E.3. Konsep Kebijakan Luar Negeri

Dalam ensiklopedi Britannica, politik luar negeri atau foreign policy

didefinisikan sebagai tujuan umum dari satu negara untuk berinteraksi dengan

27

Schmidt Dunne, Realism, dalam Smith, Baylis (eds.), The Globalization of World

Politics: An Introduction to International Relations 3rd

Edition, (New York: Oxford, 2006)., hlm.

180. 28

Yani, A. A. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2006), hlm. 52.

Page 28: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

14

negara lainnya (General objectives that guide the activities and relationships of

one state in its interactions with other states.).29

Politik Luar Negeri memiliki

dasar dari tujuan umum yang bermacam-macam.

Sebagaimana pendapat Robinson dan Snyder (1965) yang dikutip oleh

Alex Mintz dan Karl DeRouen, kebijakan luar negeri terdiri dari 4 komponen,

yakni30

:

a. Identifikasi masalah.

b. Mencari alternatif.

c. Memilih alternatif.

d. Melaksanakan alternatif.

Menurut Alex Mintz, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi

kebijakan luar negeri sebuah negara. Faktor-faktor tersebut adalah faktor

internasional dan domestik. Faktor internasional, antara lain, perlombaan

senjata, kejutan strategis, aliansi, dan tipe rezim lawan. Faktor internal atau

domestik, antara lain, taktik pengalihan isu, kepentingan ekonomi, opini

publik, dan siklus pemilihan.31

Dalam skripsi ini akan digunakan faktor-faktor yang telah dijelaskan untuk

mempertajam analisis. Faktor-faktor tersebut adalah kompetisi perdagangan

senjata, aliansi, dan tipe rezim lawan sebagai faktor eksternal yang

29

Britannica, Foreign Policy: Political Science,

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/213380/foreign-policy diakses pada tanggal 18

Desember 2014. 30

Alex Mintz, Karl DeRouen, Understanding Foreign Policy Decision Making

(Cambridge: Cambidge University Press, 2010), hlm. 4. 31

Mintz, Understanding Foreign Policy Decision Making, hlm. 121-132.

Page 29: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

15

mempengaruhi kebijakan luar negeri AS. Aliansi digunakan untuk menganalisa

bagaimana dua negara atau lebih bergabung untuk melawan musuh bersama.32

Dalam skripsi ini akan dilihat AS dalam melawan aliansi yang terbentuk

antara Iran dan Rusia. Aliansi tersebut merupakan tipe rezim lawan dari

demokrasi, rezim yang diunggulkan Amerika Serikat. Maka dari itu, AS akan

merasa terancam akan adanya aliansi tersebut dan melawan dengan cara-cara

tertentu. Maka dari itu, faktor ini menjadi salah satu penentu sikap AS melihat

struktur politik internasional di kawasan Timur Tengah.

Rezim Demokrasi versi AS yang dihadapkan dengan Teokrasi Islam di

Iran akan menjadi faktor analisis terakhir mengapa HAM menjadi penting

dalam pencapaian agenda AS untuk menduduki posisi kepemimpinan di

wilayah Timur Tengah. Analisis faktor eksternal akan dilakukan bertahap

dalam berbagai macam level analisis, yakni regional dan internasional.

Faktor domestik yang mempengaruhi kebijakan luar negeri juga dirasa

penting diikutsertakan dalam analisis. Faktor domestik yang akan digunakan

dalam skripsi ini adalah struktur politik. Struktur politik satu negara akan

mempengaruhi perumusan kebijakan luar negeri. Yang dimaksud dengan

struktur politik adalah adanya pengaruh dari agensi-agensi negara yang akan

menjadi acuan dalam perumusan kebijakan luar negeri satu negara.33

Dalam konteks skripsi ini, agensi yang mempengaruhi kebijakan luar

negeri Amerika Serikat adalah Biro Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan.

32

Sangit Sarita Dwivedi, “Alliances in International Relations Theory”, dalam

International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research Vol.1 Issue 8, August 2012,

hlm. 224. 33

Marijke Breuning, Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction (New York:

Palgrave Macmillan, 2007), hlm. 118-119.

Page 30: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

16

Selain itu, kepentingan demokrasi dan HAM AS di wilayah Timur Tengah

yang menyasar Iran sebagai aktor berpengaruh di wilayah tersebut juga akan

dibahas. Bahasan ini penting karena dalam sanksi komprehensif AS terhadap

Iran, terdapat tiga poin yang diberikan sorotan utama, yakni, kepemilikan

nuklir, dukungan kepada terorisme, dan pelanggaran HAM termasuk

kebebasan beragama.

F. Metode Penelitian

Dalam proses penyusunan penelitian ini, akan digunakan metode kualitatif,

metode yang menggunakan data berupa teks, gambar, dan suara34

dengan

menekankan pada konteks sosial untuk memahami dunia sosial.35

Tipe-tipe data

yang digunakan dalam metode kualitatif adalah data hasil observasi, wawancara,

dokumen, dan materi audio-visual.36

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam skripsi ini adalah kajian

pustaka, dengan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang

berbentuk foto, tulisan, frasa, atau simbol yang mendeskripsikan atau mewakili

sesuatu, aksi, dan kejadian dalam kehidupan sosial.37

Selain itu, data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder

diperoleh dari surat kabar, buletin, video, makalah, jurnal, serta artikel yang

menunjang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, ada tiga

tahapan utama sebagai proses yang harus dilewati selama penelitian, yakni,

34

Greg Guest, Emily E. Namey, Marylin E. Mitchell, Collecting Qualitative Data: A

Field Manual for Applied Research (London: Sage Publication, 2013), hlm. 3. 35

Lauren W. Neuman, Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative

Approaches 2nd Edition, (Boston: Pearson Education, 2007), hlm. 146. 36

John. W. Creswell, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches,

(California: Sage Publications, 1994), hlm. 145. 37

. Neuman, Basic of Social Research, hlm. 328.

Page 31: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

17

pengumpulan data, pengolahan data, dan laporan penelitian.38

Kasus dalam

penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode naratif analitis. Metode

tersebut adalah metode yang menjelaskan rangkaian alur objek penelitian dan

kemudian menggabungkannya dengan tema yang diambil dalam penelitian

tersebut.39

Dokumen yang digunakan untuk mendukung pemaparan fakta-fakta dalam

skripsi ini bervariasi, mulai dari dokumen Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

yang diunduh dari situs resmi PBB hingga dokumen CIA yang rilisan resmi

pemerintah AS. Data-data terkait HAM dan pelanggaran hak kebebasan beragama

di Iran didapat dari laporan Special Rapporteur PBB Ahmad Shaheed yang

diunduh langsung dari website resminya yakni shaheedoniran.org. Buku utama

yang akan digunakan di bagian analisis pada skripsi ini adalah Understanding

Foreign Policy Decision Making karya Alex Mints dan Karl DeRouen dan

Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction karya Marijke Breuning.

Setelah semua data terkumpul, data akan dianalisis untuk kemudian

diinterpretasi sesuai dengan konteks penelitian. Hasil dari interpretasi kemudian

dilihat dengan teori dan konsep sesuai dengan kerangka pemikiran yang sudah

dijabarkan sebelumya. Langkah terakhir adalah menulisnya dalam bentuk laporan.

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar, skripsi ini dibagi menjadi lima bagian bab yang setiap

babnya memiliki beberapa sub bab. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan

gambaran secara jelas mengenai pokok-pokok permasalahan yang terkait dengan

38

Neumann, Basic of Social Research, hlm 148-161. 39

Patton Michael Quinn., A Guide To Using Qualitative Research Methodology

(Medecins Sans Frontieres), Hlm. 25.

Page 32: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

18

skripsi ini. Agar memperjelas hal tersebut, berikut uraian sistematika penulisan

dalam skripsi ini:

Di dalam bab I akan dibahas latar belakang permasalahan yang akan diteliti

dalam skripsi ini, yakni sikap AS terhadap pelanggaran HAM di Iran periode

2013-2014. Latar belakang penelitian tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan

penelitian. Akan dibahas juga manfaat penelitian, tujuan penelitian dan tinjauan

pustaka. Bagian yang selanjutnya adalah kerangka pemikiran berisi konsep dan

teori yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam skripsi ini.

Bab II yang bertajuk politik luar negeri AS terhadap Iran akan memaparkan

dinamika hubungan AS-Iran hingga revolusi Iran tahun 1979. Bab ini juga

menjelaskan tentang orientasi kebijakan luar negeri AS yang berbasis HAM dan

demokrasi dan bagaimana proses dibuatnya sebuah kebijakan oleh aktor-aktor

yang terlibat. Akan dijelaskan pula mengapa Iran secara geopolitis menjadi

penting bagi posisi kepemimpinan AS di wilayah Timur Tengah.

Bab III akan memaparkan temuan-temuan terkait pelanggaran HAM yang

dilakukan oleh pemerintah Iran. Bab ini juga akan menjelaskan mengenai

komitmen Iran dalam konstitusi dan hukum internasional terkait HAM dan

kebebasan beragama. Temuan-temuan kemudian akan diinterpretasi sesuai dengan

konteks penelitian yang menjurus ke analisis pada bab selanjutnya.

Bab IV akan berisi analisis yang berfokus pada nilai HAM dalam kebijakan

luar negeri AS dilihat dari perspektif HAM universal. Analisis akan dimulai

dengan menggunakan teori HAM untuk memberikan penilaian terhadap justifikasi

Page 33: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

19

respon AS terkait isu HAM di Iran. Kemudian, analisis berlanjut kepentingan

HAM dan demokratisasi di Iran dilihat dari respon-respon yang diberikan AS.

Bab V merupakan bagian terakhir dari skripsi ini. Bab ini akan menyimpulkan

hasil analisis sikap AS terhadap pelanggaran HAM di Iran periode 2011-2014.

Bab ini juga sebagai penutup dari hasil analisis keseluruhan bagian dalam skripsi

ini. Selain itu, dalam bab V akan memaparkan rekomendasi untuk penelitian

selanjutnya sesuai dengan kabar terakhir terkait isu yang diangkat dalam skripsi

ini.

Page 34: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

20

BAB II

POLITIK LUAR NEGERI AS TERHADAP IRAN

Bab II akan membahas mengenai dinamika hubungan AS-Iran dengan melihat

rekam jejak sejarah. Dengan melihat rekam jejak sejarah AS-Iran, akan diketahui

bagaimana interaksi kedua negara dan faktor-faktor yang mempengaruhi tensi

antara keduanya. Untuk menghubungkan antara pola hubungan AS-Iran dan

bagaimana AS merespon pelanggaran HAM di Iran, akan dibahas tentang

Kebijakan Luar Negeri AS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari

paparan tersebut akan diketahui arah dan tujuan dari Kebijakan Luar Negeri yang

dikeluarkan oleh AS. Bagian terakhir akan memaparkan posisi Iran dalam strategi

geopolitik AS.

A. Amerika Serikat, Demokrasi, dan HAM

A.1. Tentang Kebijakan Luar Negeri AS

Orientasi kebijakan luar negeri yang digunakan AS semenjak Perang

Dunia II adalah Internasionalisme, sebuah paham yang mengharuskan AS

terlibat secara aktif dalam semua aspek hubungan internasional, termasuk

militer dan aliansi politik.1 Tekanan politik bagi AS saat itu adalah pengaruh

Uni Sovyet di Asia dan Eropa, sehingga AS harus mengambil peran dalam

1 Joyce P. Kaufman, A Concise History of US Foreign Policy (Maryland:

Rowman&Littlefield, 2010), hlm. 17.

Page 35: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

21

hubungan internasional yang kerap ditingkatkan ke bentuk kerjasama dan

institusi internasional.2

Kebijakan Luar Negeri AS dibuat berdasarkan kepentingan nasionalnya

untuk kemudian dilakukan perincian dalam aksi-aksi nyata berdasarkan

kepentingan-kepentingan tersebut.3 Beberapa tujuan utama Kebijakan Luar

Negeri AS adalah mempertahankan kemerdekaan, memperluas batas untuk

memenuhi kepentingan keamanan dan perdagangan, melindungi warga

Amerika, mempertahankan kenetralan dan perdamaian, menghapus penjajahan,

berbuat baik untuk dunia, menyebarkan demokrasi, dan menghentikan

penindasan atas dasar ras dan agama minoritas.4 Aksi-aksi yang sudah

direncanakan akan diimplementasikan melalui jalur diplomasi, bantuan luar

negeri, sanksi, tekanan militer, atau penangkalan (deterrence).5

Kekuasaan tertinggi dalam proses pembuatan Kebijakan Luar Negeri AS

ada di tangan presiden. Presiden dapat memilih duta besar, membuat atau

menghadiri pertemuan dengan pemimpin negara lain, bahkan dengan posisinya

sebagai panglima militer, presiden dapat menunjukkan kekuatan AS di seluruh

2 Joshua W. Busby dan Jonathan Monten, “Without Heirs? Assessing the Decline of

Establishment Internationalism in US Foreign Policy” dalam Perspective on Politics Vol. 6 No. 3

September 2008, hlm. 453 [jurnal on-line]; tersedia di

http://www.utexas.edu/lbj/faculty/busby/wp-content/uploads/perspectives.pdf, diunduh tanggal 19

November 2015. 3 Foreign Policy Association, How US Foreign Policy is Made, diakses di

http://www.fpa.org/features/index.cfm?act=feature&announcement_id=45&show_sidebar=0

tanggal 19 November 2015. 4 Julius W. Pratt, A History of United States Foreign Policy 2nd edition (New Jersey:

Prentice-Hall, 1965), hlm. 3-4. 5 Arin Kerstein, Tools for Achieving Foreign Policy Goals, diakses di

http://borgenproject.org/tools-achieving-foreign-policy-goals/ tanggal 19 November 2015.

Page 36: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

22

dunia.6 Presiden harus meyakinkan Kongres untuk proposal kebijakannya.

7

Dalam fase proposal ini, pengaruh dari keyakinan, karakter, dan cara berpikir

presiden akan sangat berpengaruh terhadap tujuan-tujuan dari kebijakannya.8

Usulan politik presiden akan sangat dipengaruhi oleh The National Security

Council yang akan memberikan saran kebijakan yang terintergrasi baik untuk

dalam dan luar negeri.9

Fungsi Kongres menjadi penting untuk mempengaruhi kebijakan karena

Kongres bertugas dalam ratifikasi traktat atau perjanjian, mengesahkan usulan

kebijakan, dan membuat rancangan keuangan.10

Di dalam Kongres, akan

terjadi perdebatan apakah usulan kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional

atau tidak. Pada proses ini Kongres akan mengundang ahli untuk informasi-

informasi spesifik.11

Peran serta ahli dari kalangan intelektual dalam

pembuatan kebijakan merupakan pengaruh langsung. Disamping itu, ada

pengaruh tak langsung yang diberikan oleh intelektual kepada proses

pembuatan kebijakan, yakni melalui tulisan berupa jurnal, artikel, dan lain-

lain.12

Setelah kebijakan disahkan oleh Kongres, pelaksanaan akan diawasi

6 Constitutional Rights Foundation, America‟s Foreign Policy: A Brief History, diakses di

http://www.crf-usa.org/war-in-iraq/foreign-policy.html tanggal 19 November 2015. 7 Temple Wanamaker, American Foreign Policy Today (New York: Bantam Books,

1966), hlm. 18. 8 Margaret G. Hermann, “Explaining Foreign Policy Behavior Using the Personal

Characteristics of Political Leaders”, dalam International Studies Quarterly Vol. 24 No. 1 (Maret

1980), hlm. 10-11 [jurnal on-line]; tersedia di

http://maihold.org/mediapool/113/1132142/data/Herrmann.pdf, diunduh tanggal 19 November

2015. 9 Temple Wanamaker, American Foreign Policy Today, hlm. 25.

10 J. P., Congress‟s Influence over Foreign Policy, diakses di

http://www.economist.com/blogs/economist-explains/2015/04/economist-explains-19 tanggal 19

November 2015. 11

Temple Wanamaker, American Foreign Policy Today, hlm. 20. 12

Inderjeet Parmar, Linda B. Miller, dan Mark Ledwidge, ed., New Directions in US

Foreign Policy (New York: Routledge, 2009), hlm. 110.

Page 37: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

23

oleh The Department of State, agar kebijakan yang dilaksanakan oleh seluruh

agensi dan departemen pemerintahan berjalan dalam satu arahan.13

A.2. Interpretasi dan Implementasi Kebijakan Luar Negeri Berbasis

HAM dan Demokrasi AS

Untuk mendukung capaian orientasi politik luar negerinya, AS

mengupayakan beberapa hal untuk membuat sebuah perubahan di dunia terkait

isu HAM di berbagai negara. Nilai-nilai HAM dan Demokrasi didifusikan

dalam kebijakan luar negeri AS. Implementasi kebijakan luar negeri AS yang

berbasis HAM dan demokrasi dilakukan melalui aksi-aksi yang dilakukan oleh

AS. Namun, implementasi kebijakan luar negeri sangat tergantung kepada

presiden yang berkuasa pada masa jabatannya. HAM kemudian

diinterpretasikan sesuai dengan kepentingan yang menurut presiden tersebut

berurgensi tinggi untuk dicapai pada masanya.

Dari masa ke masa, masing-masing presiden AS memberikan interpretasi

yang berbeda terkait isu HAM dalam kebijakan luar negerinya. Interpretasi

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel A.2.1 Arah Kebijakan Luar Negeri berbasis HAM dan

Demokrasi Presiden AS

Presiden Ide Mengenai HAM

Arah dan/atau Bentuk

Kebijakan

Nixon & Ford HAM adalah isu

sekunder dalam

Fokus kebijakan luar

negeri berbasis HAM

13

Temple Wanamaker, American Foreign Policy Today, hlm. 21-22.

Page 38: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

24

formulasi kebijakan luar

negeri, penting dalam

ranah domestik.

bertujuan untuk

pencapaian kepentingan

geopolitik.

Carter 1. HAM berlaku secara

universal, bahkan untuk

rezim yang otoriter dan

represif.

2. HAM berbasiskan

moral.

1. HAM dapat mencegah

AS untuk bersekutu

dengan negara-negara

otoriter dan represif.

2. Ratifikasi Kovenan

Internasional Hak

Ekonomi dan Sosial.

3. Bantuan luar negeri

termasuk untuk negara-

negara pelanggar HAM

meningkat, salah

satunya adalah Iran.

(bantuan luar negeri

pragmatis)

Reagan HAM dapat digunakan

sebagai alat untuk

menangkal paham

komunisme.

Kebijakan luar negeri

berbasis HAM fokus

pada demokratisasi dan

promosi hak individual

serta senjata ideologis

untuk melawan paham

Page 39: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

25

komunisme.

The George Bush Sr. 1. HAM sebagai salah

satu kebijakan pragmatis

AS.

2. HAM tidak sepenting

saat Reagan berkuasa,

tapi porsinya tidak

dikurangi dalam

formulasi kebijakan luar

negeri.

1. Kebijakan luar negeri

berbasis HAM, sama

dengan isu lainnya,

dianggap penting jika

menguntungkan bagi

AS.

2. AS meratifikasi

Kovenan Internasional

Hak Sipil dan Politik.

Bill Clinton HAM sebagai media

dalam kebijakan luar

negeri untuk mencapai

kepentingan ekonomi.

1. Kebijakan luar negeri

berbasis HAM dianggap

standar ganda, karena

tidak menyasar

kepentingan-

kepentingan inti AS.

2. Fokus kebijakan

adalah ekspansi pasar

senjata AS.

George W. Bush Rezim represif terhadap

HAM dapat memberikan

pengaruh terhadap

pergerakan masyarakat

Peningkatan jumlah

bantuan luar negeri

untuk isu pembangunan

dan human security

Page 40: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

26

dan konflik sipil. Hal

tersebut akan

menyebabkan

meningkatnya jumlah

pengungsi dan

terorisme.

(mis. HIV & AIDS,

kemiskinan, dan

kesetaraan).

Barrack Obama Mengkritik kebijakan

Presiden Bush karena

gestur perangnya justru

menghasilkan banyak

konflik sipil dan aksi

terorisme.14

Hillary Clinton

menyebut arah kebijakan

HAM Obama dengan

nama „principled

pragmatism‟, yakni

kebijakan yang berfokus

pada dilomasi dalam

diam, tanpa pernyataan

keras di depan publik.15

Diolah dari Apodaca, “US Human Rights and Foreign Policy Assistance: A Short

History”, Ritsumeiken International Affaris Vol. 3, 2004, hlm. 68-74. Tersedia di

http://www.ritsumei.ac.jp/acd/re/k-rsc/ras/04_publications/ria_en/03_5.pdf, diunduh

tanggal 1 Februari 2016.

Dari tabel tersebut terlihat pragmatisme AS dalam interpretasi nilai-nilai

HAM yang kemudian akan disertakan dalam paket kebijakan luar negerinya.

14

Paul B. Stephan,The Limits of Change: International Human Rights under The Obama

Administration, diakses dari http://fordhamilj.org/files/2015/09/Stephan_LimitsofChange.pdf

tanggal 2 Februari 2016. 15

Thomas Lum, Human Rights in China and US Policy, (Washington: Congressional

Reseach Service, 2008), hlm. 4. Tersedia di https://www.fas.org/sgp/crs/row/RL34729.pdf, diakses

tanggal 1 Februari 2016.

Page 41: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

27

Hal ini tentu merupakan upaya AS untuk mencapai kepentingan-

kepentingannya di balik semua kebijakan yang telah diformulasikan.

Kepentingan-kepentingan yang dimaksud sangat beragam, mulai dari ekonomi

hingga demokratisasi rezim demi stabilitas kawasan dan pengaruh AS di

kawasan tersebut.

Strategi Presiden Obama untuk terus menyebarkan pengaruh dan

mencapai kepentingan AS pada sistem internasional kerap disebut sebagai

Smart Power. Terkait konsep tersebut, AS menitikberatkan pada diplomasi

halus melalui penguatan pola aliansi dan perubahan citra dalam hal penegakan

HAM dan demokrasi. Tiga pendekatan untuk mencapai hal tersebut adalah

memperbaharui komitmen dengan PBB, menghidupkan kembali aliansinya,

dan melakukan upaya untuk menghapuskan citra standar ganda AS dalam hal

kepatuhan terhadap hukum internasional.16

Di satu sisi, pendekatan Obama yang memberikan peluang terhadap

diplomasi halus dapat memberikan dampak yang positif terhadap citra AS.

Namun, beberapa pendapat mengatakan bahwa strategi Obama tersebut terlalu

lemah dan bersifat meminta maaf17

, seakan membenarkan anggapan pihak luar

AS bahwa terdapat standar ganda yang diterapkan AS dalam politik luar

negerinya.

B. Dinamika Hubungan AS-Iran

B.1. Awal Mula Hubungan AS-Iran

16

Richard L. Armitage, Joseph S. Nye, CSIS Commission on Smart Power: A Smarter,

More Secure America, (Washington: Center for Strategic and International Studies, 2007), hlm.

31-32. 17

Joseph S. Nye, Jr., Testing Obama‟s Smart Power Foreign Policy, diakses di

http://www.sundaytimes.lk/091213/International/int_01.html tanggal 19 April 2016.

Page 42: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

28

Pada awal hubungan diplomatiknya tahun 1856, AS tidak banyak

menempatkan Iran pada kepentingan politiknya di Timur Tengah.18

AS mulai

masuk ke dalam lingkup perpolitikan Iran sejak tahun 1951, saat Perdana

Menteri Mossadegh menasionalisasi industri minyak negara dengan alasan

ketimpangan pembagian saham dan keuntungan lebih memihak ke Inggris

sehingga mengakibatkan keterpurukan ekonomi Iran. Karena hal tersebut,

Mossadeq memutuskan untuk merampas instalasi minyak dari Inggris tanpa

kompensasi. Hal ini menyebabkan Iran mendapat sanksi berupa embargo dari

Inggris dan AS.19

Konflik bisnis-ekonomi ini berlanjut menjadi konflik yang

sangat politis.

Beralasan tersendatnya demokrasi Iran, CIA berkolaborasi dengan

Badan Intelijen Inggris berhasil mengkudeta Perdana Menteri Mossadeq dan

menggantinya dengan Shah Pahlevi20

melalui operasi TPAJAX pada tanggal

15 Agustus 1953.21

Dalam dokumen rahasianya, CIA merancang strategi

unutk membawa Shah Pahlevi ke tahta tertinggi pemerintahan Iran. Strategi

tersebut terdiri dari (1) meyakinkan Shah untuk menurunkan Mossadeq dari

tahtanya, (2) mencari dukungan dari tokoh perpengaruh, dan (3) menyadarkan

rakyat Iran dari mitos kepemimpinan Mossadeq yang sebenarnya adalah usaha

18

Sam Sasan Soamanesh, History Brief: Timeline of US-Iran Relations Until the Obama

Administration dalam MIT International Review, hlm 1, tersedia di web.mit.edu/mitir, tautan

unduh http://web.mit.edu/mitir/2009/online/us-iran-2.pdf, diunduh tanggal 11 November 2015. 19

Richard Chavendish, The Iranian Oil Fields are Nationalized, diakses di

http://www.historytoday.com/richard-cavendish/iranian-oil-fields-are-nationalised tanggal 11

November 2015. 20

Soamanesh, History Brief: Timeline of US-Iran Relations Until the Obama

Administration, 1. 21

Michal Alagierski, “The Foreign Policy of The USA and Great Britain Towards Iran

during The Years 1951-1953,” Journal of Social Sciences No. 31, April 2014, hlm. 341-342

[jurnal on-line], tersedia di http://sablon.sdu.edu.tr/dergi/sosbilder/dosyalar/31/31_18.pdf, diunduh

tanggal 12 November 2015.

Page 43: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

29

membangkitkan komunisme.22

Campur tangan AS dalam politik dalam negeri

Iran diwakili oleh Kermit Roosevelt dari CIA dalam kudeta ini adalah

atmosfer Perang Dingin, ketakutan akan adanya perkembangan ideologi

Komunisme di Iran atas pengaruh Uni Sovyet23

dan Partai Komunis Iran yang

bernama Toudeh.24

Salah satu aksinya adalah mengorganisir protes

masyarakat anti-Mossadeq25

dan menyingkirkan anggota parlemen yang

berasal dari Partai Toudeh.26

Selain itu, AS juga menggunakan media film,

foto, siaran radio, poster, buku edukasi, dan brosur27

untuk meningkatkan citra

AS di mata masyarakat daerah terpencil di Iran serta memberikan efek

stabilitas ekonomi politik di Iran.28

Setelah perstiwa kudeta, Shah berhasil diangkat menjadi pemimpin Iran.

Selama masa kepemimpinannya, Shah Pahlavi membuat terobosan di berbagai

sektor dalam rangka modernisasi Iran, mulai dari pendidikan merata, aturan

22

CIA, Campaign to Install Pro-Western Government in Iran Authority, [Dokumen

Negara] (Washington, DC: National Security Archive); tersedia di http://bit.ly/1WS197t, diunduh

pada tanggal 12 November 2015. 23

Scott A. Koch, “Zendebad, Shah!”: The Central Intelligence Agency And The Fall of

Iranian Prime Minister Mohammed Mossadeq August 1953 [Dokumen Negara] (Washington:

History Staff Central Intelligence Agency, 1998), hlm. 16; tersedia di http://bit.ly/1kN0RTb,

diunduh tanggal 12 November 2015. 24

Iran Chamber Society, History of Iran: Oil Nationalization, diakses di

http://www.iranchamber.com/history/oil_nationalization/oil_nationalization.php tanggal 11

November 2015. 25

BBC, CIA Documents Acknowledge its Role in Iran‟s 1953 Coup, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-23762970 tanggal 12 November 2015. 26

CIA, Anti-Tudeh Activities of Zahedi Government [Dokumen Negara] (Washington,

DC: National Security Archive); tersedia di

http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB435/docs/Doc%2014%20-%201953-09-10%20Anti-

Tudeh%20activities.pdf, diunduh tanggal 12 November 2015. 27

Edward C. Wells (Public Affairs US Embassy), Notes to Expanded Program for Iran

12 January 1951 [Kabel Diplomatik] (Washington, DC: National Security Archive), hlm. 2;

tersedia di http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB78/propaganda%20016.pdf, diunduh

tanggal 12 November 2015. 28

Hakimeh Saghaye-Biria, United States Propaganda in Iran: 1951-1953 [Tesis]

(Louisiana State University, 2009), hlm. 50; tersedia di http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-

04082009-100641/unrestricted/Hakimeh_Saghaye-Biria_Thesis.pdf, diunduh tanggal 12

November 2015.

Page 44: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

30

berpakaian perempuan yang lebih longgar, kebebasan perempuan untuk

berinteraksi dengan lawan jenis, hingga akomodasi agama-agama resmi dalam

penentuan kalender nasional.29

Selama masa jabatannya, Shah dinilai berperan sebagai boneka AS yang

bertindak sesuai dengan permintaan dari Washington, bahkan pada saat ada

tindakan yang menentang kebijakan AS.30

Programnya yang mendapat banyak

kritik adalah White Revolution. Program yang berfokus pada pembangunan,

pemerataan kesejahteraan, dan pemenuhan hak kesetaraan perempuan ini

dilihat sebagai westernisasi dan dikhawatirkan akan menjadi antitesis nilai-

nilai Islam.31

Salah satu tokoh yang paling vokal menentang kedekatan Shah

dengan AS adalah Khomeini.

Konsistensi Khomeini dalam menentang kedekatan Shah dengan AS

membuatnya harus diasingkan pada tahun 1963. Pengasingan ini berawal dari

reaksi keras melalui pidato-pidatonya terhadap RUU Kapitulasi yang berisi

pemberian status kebal hukum bagi delegasi militer AS di iran.32

Khomeini

diasingkan ke Turki, Irak, dan akhirnya ke Prancis selama 14 tahun.33

B.2. Revolusi 1979 dan Pengaruhnya Terhadap Hubungan AS-Iran

29

Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran (New York: Cambridge University

Press, 2008), hlm. 83-85. 30

John W. Limbert, Negotiating with Iran: Wrestling the Ghosts of History (Washington:

Institute of Peace, 2009), 81. 31

Encyclopedia Britannica, Mohammad Reza Shah Pahlavi, diakses di

http://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-Shah-Pahlavi tanggal 12 November 2015. 32

Sajjad Raei Galougeh, Biography and Sturggles of Ayatullah Sayyid Mustafa Khomeini

(Tehran: The Institute for Compilation and Publication of Imam Khomeini‟s Works, 2010), hlm.

56. 33

Islamic Thought Foundation, Imam Khomeini‟s Biography, diakses di

http://www.imam-khomeini.com/web1/english/showitem.aspx?cid=1351&h=13&f=14&pid=1444

tanggal 15 November 2015.

Page 45: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

31

Revolusi Iran dimulai oleh Ayatullah Khomeini yang menjalani masa

pengasingan di Paris tahun 1978 dengan membangun gerakan oposisi

pemerintah yang sedang berkuasa di Iran.34

Pada masa itu, Iran sedang dilanda

krisis pemerintahan dan kerusuhan. Terjadi demonstrasi dan kerusuhanbesar-

besaran di Iran yang dilakukan oleh massa oposisi dengan alasan opresi yang

dilakukan oleh Shah melalui militer dan agen polisi rahasia SAVAK.35

Shah Pahlevi yang pada saat itu diketahui mengidap kanker, tak berdaya

menahan beban yang diberikan AS untuk melakukan liberalisasi. Presiden

Jimmy Carter menyadari hal tersebut dan mendesak Shah untuk keluar dari

Iran dan pindah ke AS. Ketika Shah menyetujui untuk pindah, perjalanannya

harus terhenti di Mesir karena Duta Besar AS untuk Mesir menyatakan bahwa

Shah tidak dapat masuk ke teritori AS.36

Shah bertahan di Mesir hingga

meninggal karena penyakitnya.37

Pada masa revolusi, tepatnya 11 Februari 1979, secara resmi terjadi

pergantian kepemimpinan di Iran dari Shah Pahlevi ke Sayyid Ayatullah

Ruhollah Khomeini.38

Pada awal kepemimpinannya, Khomeini melontarkan

34

James Risen, “Secrets of History The CIA in Iran: Iran-US Relations: A Chronology”,

The New York Times on The Web, 2000 [Surat Kabar Online]; diakses di

http://www.nytimes.com/library/world/mideast/041600iran-coup-timeline.html tanggal 12

November 2015. 35

Free Library: One Book One Philadelphia 2010, Persepolis: iran Timeline [Discussion

Paper], tersedia di http://libwww.freelibrary.org/onebook/obop10/Persepolis_timeline.pdf,

diunduh tanggal 15 November 2015. 36

James Perloff, Iran and The Shah: What Really Happened, diakses di

http://www.thenewamerican.com/culture/history/item/4690-iran-and-the-shah-what-really-

happened tanggal 12 November 2015. 37

Ian Black, Shah of Iran‟s Youngest Son Shoots Himself, diakses di

http://www.theguardian.com/world/2011/jan/05/shah-of-iran-pahlavi-boston tanggal 12 November

2015. 38

The Mosque Study Center, Imam Khomeini Returned Back to Iran, diakses di

http://www.masjed.ir/en/news/18260/Imam-Khomeini-returned-back-to-Iran tanggal 11 November

2015.

Page 46: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

32

kalimat yang anti-Barat, “I beg God to cut off the the hands of all evil

foreigners and their helpers (Saya memohon kepada Tuhan untuk memotong

tangan-tangan asing yang jahat dan pembantu-pembantunya)."39

Sejak awal

revolusinya, Khomeini memang menentang sekularisme, modernisasi, dan

pemerintahan Shah yang dianggapnya buruk.40

Khomeini mulai membuat

Islam menjadi landasan konstitusi Iran setelah melewati strategi brilian selama

revolusi, yakni, (1) menggalang opini masa, (2) menjadi pemimpin opini

dalam aksi protes massa oposisi Shah, dan (3) mempertahankan semangat

protes massa, dan (4) membangun pemerintah berbasiskan Islam.41

Massa pendukung revolusi Iran yang dipimpin Khomeini tak melupakan

lokasi kedutaan besar AS di Tehran. Pendukung revolusi yang sebagian besar

mahasiswa42

menyerang dan menyandera diplomat AS di Iran selama 444

hari.43

Presiden Carter merespon penyanderaan ini dengan Execuive Order No.

12170 yang memutuskan untuk memberikan sanksi berupa embargo minyak

Iran dan hubungan bisnis dengan perusahaan Iran.44

Sejak tragedi tersebut, AS

39

NYTimes, Iran, the United States and a Political Seesaw, diakses di

http://www.nytimes.com/interactive/2012/04/07/world/middleeast/iran-

timeline.html?_r=0#/#time5_152 tanggal 11 November 2015. 40

Koch, “Zedebad Shah!”, 89. 41

Suleyman Demirci, “The Iranian Revolution and Shia Islam: The Role of Islam in

Iranian Revolution”, dalam International Journal of History Vol. 5 Issue 3 May 2013 [Jurnal

online]; tersedia di

http://www.historystudies.net/Makaleler/1376661570_03%20S%C3%BCleyman%20Demirci.pdf,

diunduh tanggal 15 November 2015. 42

Sebastian Whale, Timeline of Tensions between Iran and The United States, diakses di

http://www.ctvnews.ca/politics/a-brief-history-of-u-s-iranian-relations-1.1557786 tanggal 15

November 2015. 43

Deb Riechmann, A Brief History of US-Iranian Relations, diakses di

http://www.ctvnews.ca/politics/a-brief-history-of-u-s-iranian-relations-1.1557786 tanggal 15

November 2015. 44

Krysta Wise, “Islamic Revolution of 1979: The Downfall of American-Iranian

Relations”, Jurnal Legacy Vol. 11 Issue 1, hlm. 11-12 [jurnal on-line]; tersedia di

Page 47: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

33

memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran. Saat ini, kepentingan-

kepentingan AS di Iran diwakili oleh perwakilan Switzerland di Iran.45

Masa pemerintahan Presiden Khatami (1997-2005) Mahmoud

Ahmadinejad (2005-2013), walaupun ada gestur untuk kembali

berhubungan46

, tak ada aksi nyata untuk kembali menjalin hubungan

diplomatik dengan AS. Maka dari itu, Iran berkonsentrasi pada strategi

geopolitiknya. Iran memilih berkongsi dengan negara-negara besar selain AS

seperti Tiongkok, Venezuela, Rusia, India, dan negara-negara di Amerika

Latin.47

Di lain sisi, Iran mulai membangun kekuatan di dunia Barat dengan

menjalin hubungan kembali dengan Inggris dan kerjasama perdagangan

dengan negara-negara lain di Uni Eropa.48

C. Posisi Iran dalam Perspektif Geopolitik AS di Timur Tengah

C.1 State, Power, and Capability

Posisi Iran di Regional Timur Tengah sangat strategis. Iran bahkan

sedang berada di ambang kesuksesan dalam hal menyebarkan pengaruhnya

di kawasan. Hal ini dapat tercapai karena Iran memiliki kapabilitas yang

http://opensiuc.lib.siu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1008&context=legacy, diunduh tanggal 15

November 2015. 45

Bureau of Near Eastern Affair, US Relations with Iran, diakses di http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/5314.htm tanggal 15 November 2015.

46 Banafsheh Keynoush, The Secret Side of Iran-US Relations since 1979 Revolution,

diakses di http://www.theguardian.com/world/2015/jul/10/secret-side-iran-us-relations-since-

1979-revolution tanggal 25 November 2015. 47

Nasser Saghefi-Ameri, “Iranian Foreign Policy: Concurrence of Ideology and

Pragmatism,” The Iranian Revolution at 30: Viewpoints Special Edition, May 2014 [Publikasi]

(Washington: The Middle East Institute); tersedia di

http://www.mei.edu/sites/default/files/publications/2009.01.The%20Iranian%20Revolution%20at

%2030.pdf diunduh tanggal 12 November 2015. 48

Sean Lee, “The Second Iranian Revolution: Why Iran‟s Modern Radicalism Should

Ease US‟ Fears”, Stanford Journal of International Relations Fall/Winter 2008, hlm. 50 [Jurnal

on-line]; tersedia di https://web.stanford.edu/group/sjir/pdf/Iran_REAL_final.pdf, diunduh tanggal

15 November 2015.

Page 48: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

34

mumpuni sebagai negara kuat di kawasan. Beberapa indikator kapasitas

penunjang dominasi Iran di kawasan adalah koneksinya yang luas dengan

partai politik, milisi, dan pemerintahan negara-negara lain di kawasan,

misalnya memasok senjata untuk Hamas dan mengelola kelompok milisi

Syiah di Irak, Suriah, dan Lebanon.49

Kendati alokasi dana untuk belanja

militer tak sebanyak Arab Saudi, kapabilitas militer Iran di Timur Tengah

tetap diperhitungkan karena memiliki tentara paling banyak (545.000

personil) dan kapal selam terbanyak (31 unit). Karena jumlah tersebut, Iran

menduduki peringkat ke-5 bersama Israel, Turki, Arab Saudi, dan Mesir.50

Iran juga identik dengan kapabilitas nuklirnya. Dimulai sejak 1957,

pengembangan teknologi nuklir Iran kian berkembang. Program

pengembangan nuklir di Iran awalnya bertujuan untuk kepentingan sipil.

Program tersebut melibatkan beberapa negara, yakni, AS –hingga era 70-

an, Tiongkok, dan Rusia. Proyek pengembangan senjata nuklir yang

menjadi ancaman berat bagi AS diinisiasi oleh bapak nuklir Pakistan, Dr.

Abdul Qadeer Khan.51

Februari 1998, AS memaparkan bahwa proyek

pengayaan nuklir dan uranium di Iran dapat berkembang menjadi

49

Pramod Sedhain, Iran‟s Wider Role and Influence in The Middle East, diakses di

http://thedailyjournalist.com/the-strategist/iran-s-wider-role-and-influence-in-the-middle-east/

tanggal 12 Desember 2015. 50

Amanda Macias, The 15 Most Powerful Militaries in The Middle East, diakses di

http://www.businessinsider.co.id/15-most-powerful-middle-east-militaries-2014-

12/?r=US&IR=T#.Vnz9Pfl97IU tanggal 25 Desember 2015. 51

----, Nuclear History, diakses di http://www.iranintelligence.com/program-history

tanggal 19 April 2016.

Page 49: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

35

pengembangan senjata nuklir.52

Sejak saat itu, AS terus mengintai

perkembangan teknologi nuklir dan pengayaan uranium di Iran.

Kapabilitas Iran, dilihat dari sumber daya alamnya juga tak kalah

mumpuni. Secara ekonomi Iran memiliki sumber daya minyak yang

berlimpah. Iran dengan industri minyaknya yang dikelola dengan matang

berhasil membawanya ke dalam jajaran penghasil minyak terbesar kedua di

OPEC dan masuk dalam lima besar penghasil minyak terbesar di dunia.53

Produksi minyak di Iran hingga Desember 2014 stabil pada angka 3,30 juta

barrel/hari.54

Dengan kapabilitas tersebut, Iran dengan mudah menentukan dengan

siapa akan beraliansi dan melancarkan agendanya untuk memblokade

pengaruh AS di Timur Tengah yang dianggapnya justru menghasilkan

krisis di kawasan.55

Beberapa indikator lain yang dapat membuat Iran

semakin kuat di kawasan Timur Tengah adalah partisipasinya pada proyek

regional hingga pada tingkatan tertentu dapat mempengaruhi kebijakan

internal negara-negara Arab.56

52

CNN Library, Iran‟s Nuclear Capabilities Fast Facts, diakses di

http://edition.cnn.com/2013/11/07/world/meast/irans-nuclear-capabilities-fast-facts/ tanggal 19

April 2016. 53

Fareed Mohamedi, The Oil and Gas Industry, diakses di

http://iranprimer.usip.org/resource/oil-and-gas-industry tanggal 25 Desember 2015. 54

Iran Crude Oil Production Chart, diakses di

https://ycharts.com/indicators/iran_crude_oil_production tanggal 25 Desember 2015. 55

Sounak Mukhopadhyay, Iran Wants to Restrict US In Middle East, Proposes Coalition

Formation, diakses di http://www.ibtimes.com.au/iran-wants-restrict-us-influence-middle-east-

proposes-coalition-formation-1474791 tanggal 12 Desember 2015. 56

Start for Global Intelligence, Strategic Reversal: The United States, Iran, and The

Middle East, diakses di https://www.stratfor.com/analysis/strategic-reversal-united-states-iran-and-

middle-east tanggal 25 Desember 2015.

Page 50: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

36

Pengaruh Iran dalam membentuk kontur politik Timur Tengah

diakui pula oleh Jerman. Melalui Menteri Luar Negeri Frank-Walter

Stainmeier, Jerman mendesak Iran agar menggunakan pengaruhnya untuk

meredam konflik di Suriah.57

Dengan pengaruh politik dan militer beserta

senjata mutakhirnya, Iran berhasil membuat pasukan AS dan sekutunya di

Timur Tengah terancam.58

AS yang sejak dulu berusaha menjadi negara berpengaruh di Timur

Tengah, harus berhadapan dengan Iran terlebih dahulu sebelum

kepentingan tersebut terlaksana. Berhadapan dengan Iran sebagai

kompetitor dalam hal pengaruh di kawasan bukanlah hal yang mudah

tentunya. Namun, strategi kebijakan yang bersifat langsung dari AS tak

cukup untuk menjadi negara berpengaruh di kawasan tersebut. Maka dari

itu, AS memperkuat koneksinya dengan negara lain yang juga berpengaruh

di Timur Tengah, salah satunya adalah Israel.

C.2 Aliansi Iran dengan Negara Oposisi AS

Sebagai negara dengan kekuatan mumpuni di kawasan Timur

Tengah, Iran memerlukan kawan yang memiliki kekuatan lebih besar

darinya. Isolasi dalam bentuk sanksi dari AS dan sekutunya tampaknya tak

cukup kuat membendung Iran untuk menebarkan pengaruhnya di kawasan

lain. Berbekal dengan prinsip anti-Amerika, Iran mulai mencari sekutu

sepaham.

57

Reuters, Germany Urges Iran to Use Its Influence on Assad to End Syrian War, diakses

di http://www.haaretz.com/middle-east-news/1.680861 tanggal 12 Desember 2015. 58

Jewish Virtual Library, Military Threat to Israel: Iran, diakses di

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Threats_to_Israel/Iran.html tanggal 12 Desember

2015.

Page 51: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

37

Berdekatan dengan kawasan Timur Tengah, Iran berkawan dengan

Rusia. Hubungan erat Iran dan Rusia memang tak selalu mulus, tetapi

keduanya memiliki kesamaan kepentingan dan strategi geopolitik. Iran dan

Rusia, jika dapat dijabarkan secara kasar, memiliki satu musuh bersama,

yakni AS. Nilai ekonomi dari kedekatan kedua negara tak main-main.

Agustus 2014, terjalin kerjasama yang resiprokal antara keduanya. Iran

mendapat bantuan pengelolaan sumber daya minyak untuk meningkatkan

eksplorasi, dan Rusia mendapat pasokan minyak berlimpah. Dalam sehari,

Rusia membeli minyak dari Iran sebanyak 500.000 barrel.59

Relasi politik Iran-Rusia sangat dekat, dengan kesamaan paham anti-

Amerika, anti-imperialisme. Prinsip utama Iran dan Rusia beraliansi adalah

urgensi politik dan ekonomi ekspansionisme yang ditempuh dengan metode

„berteman dengan musuh dari musuh‟.60

Relasi ini bahkan lebih erat setelah

Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden tahun 2013.61

Inisiatif Presiden Rouhani untuk lebih bersahabat dengan dunia

Barat tidak memutus kedekatan Iran dengan Rusia yang notabene terjalin

sejak jatuhnya pemerintahan Shah. Rusia menanggapi probabilitas

proliferasi nuklir di Iran dengan cara yang relatif lebih ramah dibandingkan

59

Andrew Trotman, Vladimir Putin Signs Historic $20bn Oil Deal with Iran to Bypass

Western Sanction, diakses di

http://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/energy/oilandgas/11014604/Vladimir-Putin-

signs-historic-20bn-oil-deal-with-Iran-to-bypass-Western-sanctions.html tanggal 25 Desember

2015. 60

Abbas Milani, Russia and Iran: An Anti-Western Alliance? dalam Current History,

Oktober 2007, hlm. 332, diunduh dari

http://web.stanford.edu/~amilani/downloads/CurrentHistory1.pdf tanggal 25 Desember 2015. 61

Nikolah Kozhanov, Understanding The Revitalization of Russian-Iranian Relations

(Moscow: Carnegie Moscow Center, May 2015), hlm. 10, diunduh dari

http://carnegieendowment.org/files/CP_Kozhanov_web_Eng.pdf tanggal 25 Desember 2015.

Page 52: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

38

dengan AS. Rusia melalui perwakilan resminya berpendapat bahwa untuk

melunakkan ambisi Iran mengembangkan teknologi nuklir akan lebih

efektif jika mengubah konstalasi politik regional dan global menjadi lebih

ramah terhadap Iran.62

Kedekatan politik kedua negara jelas terlihat pada arena perang

politis di Suriah. Iran dan Rusia bekerjasama mempertahankan rezim

Bashar Assad.63

Agenda bersama keduanya adalah mencegah kolapsnya

pemerintahan Suriah sekaligus mengembalikan lahan yang diokupasi oleh

pihak oposisi pemerintah Suriah.64

AS patut terancam dengan kolaborasi

dua kekuatan besar tersebut di kawasan Timur Tengah.

Tak ingin berhenti pada tahap berpengaruh di Timur Tengah dan

beraliansi dengan Rusia, Iran memperluas cakupan geopolitiknya ke

kawasan Amerika Latin. Iran dan kawasan ini berdiri di bawah payung

yang sama, yakni Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement)65

dan

politik luar negeri yang anti-imperialisme, terutama Iran pasca 1979.66

Upaya Iran untuk berjejaring dengan negara-negara di Amerika

Latin seperti Kuba, Venezuela, dan Nikaragua ini diimplementasikan atas

62

Richard Weitz, Russia and Iran: A Balancing Act, diakses di

http://thediplomat.com/2013/11/russia-and-iran-a-balancing-act/ tanggal 25 Desember 2015. 63

Mehrdad Farahmand, Russia and Iran: An Uneasy Alliance, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-34919237 tanggal 25 Desember 2015. 64

Yaroslaf Trofimov, Can Russia‟s New Iran Alliance Last?, diakses di

http://www.wsj.com/articles/can-russias-new-iran-alliance-last-1445534148 tanggal 25 Desember

2015. 65

Jose Arimatea De Cruz, Iran, Latin America, and U.S. National Security, diakses di

http://www.e-ir.info/2014/10/21/iran-latin-america-and-u-s-national-security/ diakses tanggal 12

Desember 2015. 66

Saideh Lutfian, “The New Role of Latin America in Iran‟s New Foreign Policy”, dalam

Iranian Review of Foreign Affairs Vol. 1 No. 3 Fall 2010 [Jurnal Daring], hlm. 37. Tersedia di

http://www.ciaonet.org/attachments/18137/uploads, diunduh tanggal 25 Desember 2015.

Page 53: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

39

dasar motif pencapaian kepentingan-kepentingan Iran. Menurut seorang

analis intelijel Roald Moyers, kepentingan Iran dalam berjejaring dengan

negara-negara di Amerika Latin dapat dilihat dalam tiga agenda utama,

yakni, (1) mengelakkan sanksi yang diberikan oleh AS, (2) ekonomi dan

perdagangan berbasis pengaruh dan kekuatan mitra dagang, dan (3)

menyebarkan ideologi teokrasinya melalui aktor-aktor non-tradisional.67

Tiongkok pun tak luput dari perluasan jaringan Iran. Kerjasama Iran

dan Tiongkok yang sempat melemah kembali diperkuat dengan adanya

kunjungan militer antara dua negara sepanjang 2013-2014.68

Kerjasama

ekonomi kedua negara fokus pada minyak bumi. Nilai kerjasama yang pada

tahun 2013 bernilai $40 miliar, akan ditingkatkan hingga mencapai $200

miliar pada tahun 2024 mendatang.69

Jika kedekatan Iran dengan negara-

negara ini terus berlanjut, Iran memiliki aliansi yang kuat untuk

membendung pengaruh AS di berbagai kawasan.

Pola perluasan jaringan Iran sangat jelas terlihat. Iran berhubungan

dengan negara-negara yang cenderung berada di posisi oposisi AS.

Kekuatan dari hubungan Iran dengan negara-negara seperti Rusia,

67

Joel Vargas, The Strategic Alliance of Iran, China, and Russia in Latin America,

diakses di http://intel.contingentsecurity.com/the-strategic-alliance-of-iran-china-and-russia-in-

latin-america/ tanggal 25 Desember 2015. 68

Joel Wuthnow, China-Iran Military Relations at a Crossroads, diakses di

http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?tx_ttnews%5Btt_news%5D=43497&tx_tt

news%5BbackPid%5D=25&cHash=eab6f925192bbcb63ca3ebc4ec16eeef#.Vnu1uvl97IV tanggal

12 Desember 2015. 69

Steven MacMillan, Strengthening The of Russia-Iranian Alliance in Response to

Western Threats and Sanctions, diakses di http://www.globalresearch.ca/strengthening-of-russia-

iran-alliance-amidst-in-response-to-western-threats-and-sanctions/5398828 tanggal 25 Desember

2015.

Page 54: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

40

Tiongkok, dan negara lainnya di Amerika Latin sangat beragam, mulai dari

irisan ideologi, ekonomi, hingga militer.

Jaringan Iran dengan negara-negara oposisi AS semakin menekan

posisi AS di hadapan negara-negara ini, terutama dalam hal ekonomi dan

keamanan nasional, karena Amerika Latin dianggap sebagai „halaman

belakang‟ oleh AS. Hal ini diamini oleh Hillary Clinton yang dalam sebuah

kesempatan berpendapat bahwa Tiongkok dan Iran telah mendapatkan

keuntungan yang mengganggu AS.70

Perluasan jaringan dan pengaruh Iran (bersama dengan Tiongkok

dan Rusia) di berbagai kawasan tentu tak bisa dipandang sebelah mata oleh

AS. Logika sederhana yang dapat digunakan untuk melihat fenomena ini

adalah jika Iran berhasil membangun pengaruh di berbagai kawasan di luar

Timur Tengah, semakin sulit AS mempertahankan statusnya sebagai negara

hegemon. Kecenderungan yang akan timbul adalah ketidakpercayaan yang

semakin kuat di mata negara-negara di kawasan Timur Tengah dan

Amerika Latin. AS juga akan kehilangan lebih banyak kesempatan untuk

mengokupasi industri Sumber Daya Alam (SDA) minya di kawasan

tersebut. Dengan kata lain, proses pencapaian kepentingan ekonomi AS

akan terhalang dengan adanya pengaruh Iran.

Dari sisi keamanan nasional, AS terancam dengan keberadaan Iran

di kawasan Amerika Latin karena keterlibatan Iran dalam mendukung

organisasi teroris Hizbullah. Kendati potensi serangan fisik relatif rendah,

70

The Economist, The Dragon in The Backyard, diakses di

http://www.economist.com/node/14209932 tanggal 12 Desember 2015.

Page 55: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

41

ada beberapa aksi non-tradisional oleh teroris yang mengancam keamanan

nasional AS. Aksi-aksi tersebut adalah perekrutan anggota baru,

penyerangan perwakilan AS di Argentina, penjualan senjata dan narkoba

oleh kelompok teroris ini untuk menyokong pergerakan mereka di titik

operasional utamanya, Timur Tengah.71

Kecurigaan-kecurigaan lain yang timbul juga membuat AS merasa

bahwa Iran adalah ancaman bagi keamanan nasionalnya. Kecurigaan-

kecurigaan yang dimaksud adalah praktik pencucian uang Iran di

Venezuela, transaksi rahasia pertambangan uranium, dan sokongan

transportasi udara resmi Venezuela yang berjalur dari Caracas ke

Damaskus dan Tehran bagi pegiat kartel narkoba, senjata ilegal, dan

organisasi terori Hizbullah.72

71

Arthur Brice, Iran, Hezbollah mine Latin America for Revenue, Recruits, Analysts Say,

diakses di http://edition.cnn.com/2013/06/03/world/americas/iran-latin-america/ tanggal 25

Desember 2015. 72

Prepared Statement and Ambassador Roger F. Noriega dalam Kongres ke-1012

Komite Hubungan Internasional Senator AS yang bertajuk Iran‟s Influence and Activity in Latin

America 16 Februari 2012, diakes di https://www.gpo.gov/fdsys/pkg/CHRG-

112shrg73922/html/CHRG-112shrg73922.htm tanggal 25 Desember 2015.

Page 56: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

42

BAB III

PELANGGARAN HAM DI IRAN

Di Iran terjadi berbagai pelanggaran HAM. Dari kedua pemerintahan yang sudah

berjalan, tidak terdapat perubahan yang signifikan. Untuk membuktikan argumen

ini, perlu dibahas mengenai konteks legal yang mengatur akomodasi hak asasi

negara atas warga negara. Komitmen pemerintah Iran pada tingkat internasional

juga perlu dipaparkan agar lebih jelas seberapa penting pelanggaran HAM di Iran.

Isu HAM tidak hanya milik AS, melainkan isu internasional yang dipercaya dapat

menjaga stabilitas kawasan dan global jika prinsip-prinsipnya ditegakkan. Maka

dari itu, bab ini juga akan menjelaskan respon dunia terhadap situasi HAM di iran.

A. Iran dan Hak Asasi Manusia

A.1 Konstitusi Iran yang Mengatur Hak Asasi Manusia

Sejak mendeklarasikan diri sebagai Republik Islam pada tahun 1979, Iran

sudah mulai menyusun konsep konstitusinya di bawah pimpinan Ayatullah

Khomeini. Ayatullah Khomeini, pada masa ini dipercaya sebagai marji‟ al-

taqlid, yakni seseorang yang memiliki keahlian dalam hukum Islam.1

Konstitusi ini berlandaskan pada norma dan hukum Islam yang

1 Surkheel (Abu Aaliyah) Sharif, The Truth About Taqlid (Part I) [Ocassional Paper](UK:

The Jawziyyah Institute, 2007, diunduh 4 November 2015); tersedia di

http://muslimmatters.org/wp-content/uploads/2007/11/taqlid-1.pdf.

Page 57: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

43

merepresentasikan suara Ummah Islam. Ummah yang dimaksud dalam hal ini

adalah komunitas atau bangsa.2

Sesuai dengan yang tertulis pada pembukaannya, konstitusi Iran mengatur

semua institusi sosial, politik, ekonomi, dan budaya3. Pada pelaksanaan

konstitusinya, Iran menganut hukum syariah dan keadilan yang berbasis Al-

Qur‟an. Poin tersebut tercantum pada bagian Prinsip-prinsip Umum Pasal 1.

Dalam dokumen Konstitusi Republik Islam Iran Bagian 3 yang diberi

nama Hak-hak Rakyat, dibahas mengenai HAM secara umum. Bagian yang

terdiri dari 23 pasal ini membahas penjaminan hak-hak dasar bagi seluruh

rakyat oleh negara. Dari 23 pasal yang tertera, pemerintah Iran berkomitmen

menjadikan Iran sebagai negara yang bebas dan bertanggungjawab dengan

memenuhi hak-hak dasar seperti hak menempuh pendidikan, hak

kewarganegaraan, hak perempuan, dan hak perlindungan hukum.

Dari sisi pemenuhan hak beragama bagi rakyatnya, dalam pasal 23

pemerintah Iran juga menjamin bahwa penyelidikan agama dan kepercayaan

seseorang adalah sebuah tindakan terlarang, dan tidak boleh ada yang

mencampuri urusan seseorang hanya karena alasan agama tertentu. Kutipan

lengkap Pasal 23 dalam konstitusi Iran dalam bahasa Inggris adalah sebagai

berikut:

2 Christian Broadcasting Network: “What is the Muslim Understanding of Ummah?”

http://www1.cbn.com/onlinediscipleship/what-is-the-muslim-understanding-of

%22ummah%22%3F, diakses 4 November 2015. 3 Constitution of the Islamic Republic of Iran [dokumen on-line] (Geneva: World

Intellectual Property Organization, diunduh pada 4 November 2015); tersedia di www.wipo.int

dengan link unduh http://www.wipo.int/edocs/lexdocs/laws/en/ir/ir001en.pdf.

Page 58: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

44

Article 23

“The investigation of individuals' beliefs is forbidden, and no one

may be molested or taken to task simply for holding a certain

belief.”

Dalam pasal 14 juga tertulis komitmen pemerintah Iran terhadap rakyatnya

yang nonmuslim untuk memberikan perlakuan yang adil, setara, dan

penghormatan terhadap HAM masing-masing individu. Pasal 14 ini

landasannya diambil dari Al-Qur‟an (60:8).

Article 14

“According to the Qur‟an: “Allah forbids you not, with regard to those

who fight you not for (your) faith nor drive you out of your homes, from

dealing kindly and justly with them. For Allah loveth those who are just”

(80: 8), the government of the Islamic Republic of Iran and Muslims are

required to treat the non-Muslim individuals with good conduct, in

fairness and Islamic justice, and must respect their human rights. This

principle is valid for those persons who have not conspired or acted

against Islam and the Islamic Republic of Iran. “

Komitmen pemerintah Iran untuk memenuhi hak-hak dasar rakyatnya

sudah tertera dalam konstitusi. Pemerintah Iran mengklaim bahwa orang

dengan keyakinan selain Islam menikmati hak-haknya dengan baik. Hak yang

dimaksud adalah hak sipil, politik, ekonomi, dan budaya yang mencakup hak

masuk dalam parlemen, hak pendidikan, hingga hak menjalankan praktik

peribadatan.4 Dengan begitu, berarti pemerintah Iran memiliki komitmen untuk

memenuhi hak asasi warganya dalam berbagai dimensi, dimulai dari hak hidup

dan termasuk juga hak kebebasan beragama, berkeyakinan, dan berpikir.

4 Iran Embassy, Human Rights Policies & Practices of the Islamic Republic of Iran,

diakses di http://iranembassy.ch/en/174, pada tanggal 8 November 2015.

Page 59: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

45

A.2. Komitmen Iran dalam Perjanjian HAM Internasional

Iran, pada tingkat internasional telah menandatangani dan mengadopsi

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada tahun 1948 bersama 47 negara

lainnya.5 Dalam deklarasi tersebut, tercantum 30 pasal yang mengatur hak-hak

dasar manusia, mulai dari hak hidup hingga kebudayaan. Pasal 18 secara

khusus membahas kebebasan beragama, termasuk mengubah keyakinan dan

penyelenggaraan praktik keagamaan.6

Selain itu, Iran juga meratifikasi International Covenant on Civil and

Political Rights (ICCPR) pada tanggal 23 Maret 1976.7 Dalam ICCPR, Iran

sebagai negara yang meratifikasi wajib mengakomodasi hak-hak rakyatnya,

termasuk kebebasan beragama. Pasal 18 dalam ICCPR mengatur tentang

kebebasan seseorang untuk memilih keyakinan yang dipercayainya, baik secara

individual maupun dalam skala komunitas.8

Tindakan mengadopsi dan meratifikasi inisiatif internasional terkait

HAM ini seharusnya menjadi komitmen Iran dalam memenuhi hak-hak dasar,

termasuk hak kebebasan beragama rakyatnya. Namun, pada tahun 1990, Iran

bersama dengan 45 negara lain yang tergabung dengan Organisasi Konferensi

Islam membuat sebuah Deklarasi HAM baru di Kairo yang bernama The Cairo

5 Universal Declaration of Human Rights Signatories, http://unethiopia.org/universal-

declaration-of-human-rights-signatories/, diakses pada tanggal 5 November 2015. 6 Universal Declaration of Human Rights, diunduh dari www.ohchr.org, link unduh

http://www.ohchr.org/EN/UDHR/Documents/UDHR_Translations/eng.pdf, diunduh pada tanggal

8 November 2015. 7 Iran‟s Obligations under International Law, diakses di

http://denial.bahai.org/004_5.php, pada tanggal 5 November 2015. 8 International Covenant of Civil and Political Rights, diunduh dari www.ohchr.org, link

unduh http://www.ohchr.org/Documents/ProfessionalInterest/ccpr.pdf, diunduh pada tanggal 8 November 2015.

Page 60: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

46

Declaration on Human Rights in Islam9, yang selanjutnya disebut sebagai

Deklarasi Kairo. Deklarasi ini merupakan sebuah bentuk protes negara-negara

Islam yang menganggap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia adalah

sebuah konsep buatan Kristen.10

Iran yang mengadopsi ini membuat kondisi

kebebasan beragama di negaranya semakin terpuruk, karena ada pasal khusus

yang merujuk kepada pemurtadan. Pasal tersebut berbunyi11

:

Article10

“Islam is the religion of unspoiled nature. It is prohibited to exercise

any form of compulsion on man or to exploit his poverty or ignorance

in order to convert him to another religion or to atheism.”

Deklarasi Kairo merupakan sebuah deklarasi yang menuai banyak kritik,

karena memiliki beberapa poin yang bertentangan dengan Deklarasi Universal

Hak Asasi Manusia (DUHAM). Pasal 10 di atas merupakan salah satu pasal

yang bertentangan dengan Pasal 18 DUHAM. Selain itu, terkait hukuman yang

dijatuhkan kepada pelanggar hukum juga bertentangan. Pada Deklarasi Kairo,

terdapat sebuah pasal yang inkonsisten, yakni pasal 19d yang mengemukakan

bahwa hukuman yang tidak manusiawi seperti lempar batu dan amputasi dapat

dijalankan karena ada dalam sumber Hukum Syariah.12

Padahal, dalam

DUHAM Pasal 5 jelas-jelas melarang hukuman yang menyiksa dan tidak

manusiawi.

9 Turan Kayaoglu, It‟s Time to Revise The Cairo Declaration of Human Rights in Islam,

http://www.brookings.edu/research/opinions/2012/04/23-cairo-kayaoglu, diakses pada tanggal 8

November 2015. 10

Jonathan Russel: Human Rights, The Universal Declaration vs The Cairo Declaration,

http://blogs.lse.ac.uk/mec/2012/12/10/1569/, diakses pada tanggal 8 November 2015. 11

The Cairo Declaration of Human Rights in Islam, http://www.oic-

oci.org/english/article/human.htm, diakses pada tanggal 8 November 2015. 12

Ohmyrus, Islamic Human Rights?, diakses di http://www.faithfreedom.org/Articles/Ohmyrus30816.htm pada tanggal 8 November 2015.

Page 61: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

47

Selain di level nasional, Iran juga memiliki kewajiban untuk menegakkan

prinsip-prinsip HAM universal yang berdasar kepada DUHAM dan segala

turunannya. Penegakan prinsip-prinsip HAM ini berarti akan diamati oleh

seluruh negara di dunia yang termasuk dalam rezim HAM internasional.

Melihat konstitusi Iran yang mengatur tentang HAM, Iran adalah negara yang

menggunakan prinsip relativisme atau partikularisme. Nilai-nilai HAM

diinterpretasikan sesuai dengan sumber hukum Islam dan menolak difusi nilai

HAM universal yang digaungkan oleh AS.

Prinsip relativisme diperkuat dengan ikut sertanya Iran dalam dokumen

Deklarasi Kairo, sebuah bentuk perlawanan negara-negara Islam terhadap nilai-

nilai HAM negara Barat. Faktor ini menjadikan interaksi Iran dan AS dalam isu

HAM sangat alot dan tidak kooperatif satu sama lain. Dasar Iran untuk menolak

nilai HAM yang dipromosikan AS adalah anggapan bahwa nilai HAM tersebut

merupakan strategi hegemoni AS terhadap negara-negara lain.13

B. Kondisi HAM di Iran

Pelanggaran HAM di Iran bukanlah isu baru dalam dunia internasional.

Banyak negara maupun lembaga internasional yang melakukan investigasi isu

pelanggaran HAM yang terjadi pada berbagai lini kehidupan masyarakat Iran,

kendati tidak ada keterbukaan dari pemerintah Iran. Salah satu lembaga

internasional yang secara konsisten melakukan investigasi isu HAM di Iran adalah

PBB. PBB memiliki mekanisme investigasi melalui pelapor khusus atau yang

13

Zachary Carabell, “Iran and Human Rights” (Chapter 8), dalam David J. Forsythe

(Ed.), Human Rights and Comparative Foreign Policy: Foundations of Peace (Tokyo: United

Nations University, 2000). Tersedia di http://www.corteidh.or.cr/tablas/27531.pdf, diunduh

tanggal 1 Februari 2016.

Page 62: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

48

dinamakan United Nations Special Representatives and Rapporteurs. Di Iran,

mekanisme tersebut sudah berjalan sejak dekade 80-an14

. Saat ini, agen yang

ditunjuk sebagai investigator kasus HAM di Iran adalah Dr. Ahmad Shaheed.

Pada hakikatnya, pelanggaran HAM memiliki banyak jenis yang dimulai dari

hilangnya tanggung jawab negara pada hak-hak dasar manusia, seperti, hak hidup,

hak kebebasan, dan hak keamanan.15

Poin-poin terkait HAM dan pemenuhannya

oleh negara juga dijabarkan lebih rinci dalam klausul ICCPR yang juga telah

diratifikasi oleh Iran tahun 1975.

Berdasarkan laporan tahunan yang dipublikasikan AS16

, di Iran terdapat

beberapa pelanggaran hak asasi yang berarti negara gagal menunjukkan aksi nyata

dari komitmennya untuk mengakomodasi hak dari warga negaranya. Secara

umum, klasifikasi pelanggaran HAM dalam laporan tahunan AS untuk Iran adalah

sebagai berikut:

Tabel B. III. Tabel Pelanggaran HAM di Iran

Jenis Pelanggaran Aspek HAM yang Dilanggar

Hak Hidup

1. Perampasan hak hidup (hukuman mati)

2. Penghilangan paksa

3. Hukuman berupa siksaan (cambuk, rajam)

4. Penawanan

5. Penangkapan sewenang-wenang

6. Status Tahanan Politik

Kebebasan Berpendapat dan

Pers

1. Internet

2. Kebebasan akademik dan kultural

14

Iran Human Rights Documentation Center: A History of United Nations Special

Representatives and Rapporteurs in Iran [data-base]; tersedia di

http://www.iranhrdc.org/english/news/features/3410-table-of-un-special-rapporteurs-and-

representative-involvement-in-iran.html, diunduh tanggal 24 Juli 2015. 15

Pasal 3 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang berbunyi “Everyone has the right ti life, liberty, and the security of person”.

16 Laporan tahunan AS untuk Iran merupakan kompilasi data yang berasal dari lembaga-

lembaga non-pemerintah, salah satunya adalah Iran Human Rights Documentation Center

(IHRDC). Laporan tahunan negara-negara di dunia tersedia di website resmi pemerintah AS.

Page 63: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

49

3. Kebebasan agama

4. Pergerakan17

Hak Politik Partisipasi politik dan pemilu.

Transparansi dan

Akuntabilitas Pemerintah

Penggelapan dan menutup akses masyarakat

terhadap informasi, termasuk keuangan dan

anggaran negara.

Perlakuan Pemerintah

Terhadap Lembaga Non-

Pemerintah

Hak untuk melakukan pergerakan dalam isu

HAM. Menurut laporan AS, pemerintah Iran

menolak menggunakan prinsip unversalisme

HAM, dan menggunakan kultur Iran sebagai

tolok ukur HAM.

Diskriminasi dan

Perdagangan Manusia

1. Kultur perkosaan dan kekerasan dalam

ranah domestik.

2. Pelecehan seksual.

3. Hak kesehatan reproduksi.

4. Diskriminasi terhadap perempuan.

5. Buruh anak.

6. Tentara anak.

7. Pernikahan anak.

Sumber: Iran Country Report 2011, diunduh dari

http://www.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/

B.1. Masa Pemerintahan Ahmadinedjad (2011-2013)

Sebuah momentum yang menjadi titik balik kondisi HAM di Iran adalah

protes pasca pemilu 2009. Pemilu tersebut dimenangkan kembali oleh

Ahmadinedjad dengan prosentase suara unggul sebesar 62,6%. Warga sipil

dan aktivis reformis merasa kemenangan Ahmadinedjad merupakan sebuah

hasil kecurangan dalam pemilu. Karena hal tersebut, protes yang dilakukan

oleh aktivis dan warga sipil mulai banyak terjadi di jalan-jalan.

Pemerintah Iran merespon dengan menetapkan status ilegal untuk protes

tersebut. Kemudian, polisi anti kerusuhan yang berkolaborasi dengan agen

intelijen dmulai menangkap dan menahan pendemo yang justru membuat

17

Kebebasan pergerakan juga berarti melanggar kebebasan berkumpul dan berserikat.

Page 64: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

50

keadaan semakin kacau. Dilaporkan ada 10 orang tewas, 100 orang luka-luka,

dan 457 pendemo ditahan dengan alasan kriminal.18

Sejak pemilu periode kedua bagi Ahmadinedjad, pemerintah mulai

mereduksi peran dan aktivitas aktivis19

serta masyarakat sipil di Iran secara

drastis. Gelombang gerakan sosial yang mulai bangkit dan menjamur selama

pemerintahan presiden reformis Khatami secara perlahan tapi pasti menurun.

Pilihan bagi aktivis yang secara vokal menyuarakan isu sosial tidak banyak,

yakni, ditangkap, ditahan, dihukum dengan berbagai cara, atau keluar dari

Iran.20

Tindakan pemerintah Iran dengan memberikan tekanan kepada

kebebasan masyarakat sipil untuk berdemonstrasi dan tergabung dalam sebuah

gerakan sosial merupakan sebuah tindakan yang mencederai nilai demokrasi.

Tindakan tersebut juga memberikan kesan bahwa pemerintah Iran tidak

kooperatif dalam menjawab tuduhan kecurangan pemilu. Dengan begitu,

tindakan ini juga merupakan sebuah bukti bahwa negara tidak dapat

menunjukan transparansinya.

Warga sipil dan aktivis yang mengambil pilihan untuk meninggalkan Iran

mencari suaka ke negara yang secara geografis berdekatan dengan Iran.

Berdasarkan data yang dikompilasikan oleh United Nations of High

Commissioner for Refugees (UNHCR), pencari suaka asal Iran yang keluar

18

---, Human Rights Watch: Iran: Violent Crackdown on Protesters Widens, diakses di

https://www.hrw.org/news/2009/06/23/iran-violent-crackdown-protesters-widens tanggal 4

Februari 2016. 19

Aktivisme dalam gerakan sosial di Iran sangat beragam dan lintas isu. Yang disebutkan

dalam laporan Human Rights Watch adalah aktivis hak minoritas, hak perempuan, aktivis

mahasiswa, dan aktivis kebebasan pers dan jurnalistik. 20

---, Laporan Human Rights Watch: Why They Left: Stories of Iranian Exiles (2012),

tersedia di https://www.hrw.org/sites/default/files/reports/iran1212webwcover_0_0.pdf, diunduh

tanggal 4 Februari 2016.

Page 65: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

51

karena alasan politik pada 2010 berjumlah 1.150. Angka tersebut menambah

jumlah pencari suaka asal Iran yang totalnya menjadi 4.400 orang, yang

sisanya keluar dari Iran karena alasan diskriminasi minoritas.21

Pelanggaran aspek HAM di Iran tidak berhenti pada tekanan pemerintah

terhadap aktivis. Ancaman hukuman mati di Iran juga mengancam aktivis di

Iran. Pasca protes pemilu, 11 orang diancam hukuman mati, dan dua di

antaranya benar-benar dihukum mati.22

Ancaman hukuman mati di Iran adalah

salah satu bentuk hukuman bagi siapapun yang melawan dan mempertanyakan

kebijakan pemerintah. Iran merupakan salah satu negara dengan pelaksanaan

hukuman mati tertinggi di dunia, posisi kedua setelah Tingkok yang

menghukum mati 2400 di tangan algojo.23

Metode hukuman mati yang digunakan Iran dalam proses hukuman mati

adalah hukuman tembak, hukuman gantung, rajam (dilempar dengan batu), dan

dalam beberapa kasus dijatuhkan dari ketinggian tertentu (misalnya dijatuhkan

dari tebing dengan standar ketinggian tertentu) sesuai hasil deliberasi hakim.24

Jumlah hukuman mati yang dilaksanakan di Iran sangat tinggi. Tahun

2011, Iran melaksanakan eksekusi mati kepada 600 orang, terbanyak kedua

21

Scheherezad Farmarzi, Government Crackdown in Iran Drives Growing Number of

Dissidents into Exile, diakses di http://www.unhcr.org/cgi-

bin/texis/vtx/refdaily?pass=52fc6fbd5&id=4bbacddc5 tanggal 4 Februari 2016. 22

Scheherezad Farmazi, Ibid. 23

Negara-negara dengan Hukuman Mati Terbanyak, http://www.dw.com/id/negara-

dengan-hukuman-mati-terbanyak/g-18195679, diakses pada tanggal 24 Juli 2015. 24

Cornell University Law School: Death Penalty Worldwide, Iran Section,

http://www.deathpenaltyworldwide.org/country-search-post.cfm?country=Iran, diakses pada

tanggal 24 Juli 2015.

Page 66: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

52

setelah Tiongkok. 25

Pada masa pemerintahan Ahmadinedjad, eksekusi mati

terjadi sebanyak 2.200 dalam periode 2009-2012.26

Beberapa kasus yang dapat

dijatuhkan hukuman mati adalah perdagangan atau penyelundupan narkoba,

membangkang dari kebijakan pemerintah, dan perlawanan terhadap hukum

Tuhan, misalnya homoseksual dan paedofilia.

Dalam pelaksanaannya, hukuman mati yang masih berlaku di Iran menuai

kontroversi karena bertolak belakang dengan prinsip HAM. Selain karena

bertentangan dengan prinsip HAM, menurut Amnesti Internasional, Iran

menggunakan sebagian dari hukuman mati tersebut untuk mengancam

kalangan etnis dan kepercayaan minoritas.27

Hak perempuan dan anak selama masa pemerintahan Ahmadinedjad juga

tidak menjadi prioritas negara. Perempuan sebagai warga negara kelas dua

mengalami pelecehan seksual. Kultur perkosaan merupakan biang dari masalah

ini. Laporan AS tahun 2011 mengutip pernyataan seorang dokter yang bekerja

di Unit Gawat Darurat Sosial Nasional Iran yang mengemukakan bahwa ada

8.000 kekerasan dalam ranah domestik di Iran selama 2011. Penelitian lain

menunjukkan bahwa setiap sembilan detik, ada satu orang perempuan Iran

yang mengalami kekerasan.28

25

Faraz Sanei, Iran Protests of Its Own in Saudi Arabia, diakses di

https://www.hrw.org/news/2012/06/30/iran-protests-execution-its-own-saudi-arabia, tanggal 6

November 2015. 26

Deutsche Well, Pelaksanaan Hukuman Mati di Iran Dikritik,

http://www.dw.com/id/pelaksanaan-hukuman-mati-iran-dikritik/a-16730831, diakses pada tanggal

24 Juli 2015. 27

Report: executions rise in 2013, China Tops The List,

http://edition.cnn.com/2014/03/27/world/amnesty-international-death-penalty/, diakses pada

tanggal 24 Juli 2015. 28

----. Iran Country Report 2011, diunduh dari http://www.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/

tanggal 8 Februari 2016.

Page 67: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

53

B.2. Setahun Pemerintahan Hassan Rouhani Berjalan (2013-2014)

Tanggal 14 Juni 2013, rakyat Iran memilih presiden barunya untuk empat

tahun ke depan melalui pemilihan umum. Presiden di Iran bukanlah kekuasaan

paling tinggi, karena keputusan final pada setiap kebijakan-kebijakan vital

seperti kebijakan keamanan, pertahanan, dan kebijakan luar negeri diputuskan

oleh komandan tertinggi (supreme leader).29

Dalam konstitusi Iran, terutama

pada Pasal 113 sampai Pasal 155, ditekankan bahwa presiden bertugas sebagai

Ketua Pelaksana (Chief Executive), yang mengurusi penegakan konstitusi,

kecuali hal-hal yang berhubungan langsung pada Dewan Wali (The Guardian

Council).30

Setelah memimpin selama dua periode (2005-2013), Presiden Mahmoud

Ahmadinejad lengser31

dan digantikan oleh suksesornya, Hassan Rouhani (64),

seorang moderat32

. Presiden Hassan Rouhani memenangkan suara sebanyak

18,6 juta suara, lebih dari setengah jumlah pemilih yang totalnya 36,7 juta.33

Dari enam kandidat, Hassan Rouhanilah yang paling moderat dan bisa

bertindak pragmatis.34

29

A Guide to Iran‟s Presidential Election, diakses di http://www.rferl.org/content/guide-

iran-presidential-election/24996324.html pada tanggal 9 November 2015. 30

Constitutional Executive Authority, diakses di

http://www.president.ir/en/president/functions pada tanggal 9 November 2015. 31

The Times of Israel, Iran‟s Electoral System at a Glance, diakses di

http://www.timesofisrael.com/irans-electoral-system-at-a-glance/ pada tanggal 9 november 2015. 32

The Washington Post, Moderate Cleric Hassan Rouhani Wins Iran‟s Presidential Vote,

diakses di https://www.washingtonpost.com/world/iranians-await-presidential-election-results-

following-extension-of-polling-hours/2013/06/15/3800c276-d593-11e2-a73e-

826d299ff459_story.html pada tanggal 9 November 2015. 33

Shizard Bozorgmehr dan Michael Martinez, Hassan Rouhani is Iran‟s Next President

after Appealing to Tradition, diakses di http://edition.cnn.com/2013/06/15/world/meast/iran-

elections/ tanggal 9 November 2015. 34

Paddy Allen dan Saeed Kamali Dheghan, Iran‟s Presidential Candidates: How They

Line Up –Interactive Guide, diakses di

Page 68: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

54

Gambar B. 2. Arah Kebijakan Luar Negeri Kandidat Pemilu Presiden Iran

untuk Periode 2013-2017

Sumber: http://www.theguardian.com/world/interactive/2013/jun/05/iran-presidential-

candidates-mahmoud-ahmadinejad-interactive

Kemenangan Presiden Hassan Rouhani disambut meriah oleh seluruh

rakyat Iran, karena rakyat Iran telah merasa lelah terhadap delapan tahun masa

pemerintahan Ahmadinejad yang selalu menimbulkan kebencian kepada

Barat.35

Di bawah pimpinan Ahmadinejad, citra Iran di mata rakyatnya dan

http://www.theguardian.com/world/interactive/2013/jun/05/iran-presidential-candidates-

mahmoud-ahmadinejad-interactive tanggal 9 November 2015. 35

Alistair Dawber, Reformist-backed Hassan Rouhani Wins Iranian Presidential

Election, diakses di http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/reformist-backed-

hassan-rouhani-wins-iranian-presidential-election-8659964.html pada tanggal 9 November 2015.

Page 69: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

55

dunia internasional memang tak terlalu baik, karena banyak pidato yang

menghasut, sehingga Iran terisolasi dari dunia internasional.36

Hassan Rouhani, dengan pendekatannya yang moderat telah menimbulkan

harapan bagi rakyat di Iran. Harapan-harapan yang timbul dari masyarakat Iran

adalah ekonomi yang membaik, membela hak-hak rakyat, membebaskan

tahanan politik, dan mengeliminasi sanksi hukum yang ada.37

Seorang ekonom

dan kolumnis Iran, Saeed Laylaz, berpendapat bahwa di bawah pemerintahan

Presiden Rouhani akan ada perubahan ke arah moderat untuk politik dalam dan

luar negeri melalui tahapan-tahapan tertentu.38

Selama masa kampanye, Presiden Hassan Rouhani menitikberatkan

visinya untuk meningkatkan pemenuhan hak sipil dan harga diri negara39

, serta

mengurangi campur tangan negara dalam kehidupan sehari-hari rakyatnya.40

Misinya untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan mempromosikan

politik yang konstruktif dengan negara lain dan menetapkan Piagam Hak Sipil

(Civil Rights Charter).41

36

Saeed Kamali Dheghan, Iranian Presidential Election 2013: The Essential Guide,

diakses di http://www.theguardian.com/world/2013/may/13/iranian-presidential-election-2013-

iran#105 pada tanggal 9 November 2015. 37

Omid Memarian, Hasan Rowhani: Moderate Candidate Wins Iran‟s Election, diakses

di http://www.thedailybeast.com/articles/2013/06/15/hassan-rowhani-moderate-candidate-wins-

iran-s-election.html tanggal 9 November 2015. 38

Thomas Erdbrink, Iran Moderate Wins Presidency by a Large Margin, diakses di

http://www.nytimes.com/2013/06/16/world/middleeast/iran-election.html?_r=0 tanggal 9

November 2015. 39

Kasra Naji, Profile: Hassan Rouhani, President of Iran, diakses di http://www.bbc.com/news/world-middle-east-22886729 tanggal 9 November 2015.

40 Heather Saul, Hassa Rouhani: Iran‟s New President Promises Advances in Women‟s

Rights and Calls for West to End „Language of Sanctions‟, diakses di

http://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/hassan-rouhani-irans-new-president-promises-

advances-in-womens-rights-and-calls-for-west-to-end-8745292.html tanggal 9 November 2015. 41

Rouhani Wins Iran‟s Presidential Election, diakses di

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/06/2013615155229420816.html tanggal 9

November 2015.

Page 70: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

56

Piagam yang dibuat oleh 200 akademisi, praktisi hukum, dan pihak

pemerintahan42

ini berisi tentang inisiatif Presiden Iran dalam memenuhi hak

asasi rakyatnya. Namun, sangat disayangkan bahwa hak-hak yang tercantum

dalam piagam ini masih dibatasi, dengan alasan bahwa piagam ini berdasarkan

Hukum Islam.43

Pada Pasal 1.3, disebutkan dengan jelas bahwa piagam ini

bersumber kepada Konstitusi Iran, Agama (Islam), dan sejarah peradaban.44

Karena tak melihat perubahan berarti pada poin-poin HAM yang tercantum

dalam Piagam Hak Sipil ini, Shirin Ebadi, pemenang hadiah Nobel 2003 dan

pengacara HAM, berpendapat piagam ini bukanlah sebuah niat politis yang

kuat selain hanya sebagai sebuah kelakar semata.45

Untuk hak kebebasan beragama, tidak ada rujukan khusus dalam pasal-

pasal yang terkandung dalam Piagam Hak Sipil Iran. Kebebasan masih hanya

diberikan kepada agama dan keyakinan resmi di luar Islam, yakni Zoroastrian,

Yahudi, dan Kristen. Tidak ada bahasan khusus mengenai perlakuan

pemerintah terhadap minoritas lain yang tidak resmi seperti Baha‟i.46

Kendati

demikian, Presiden Rouhani terus berusaha menekan parlemen tentang

42

Opposition Ridicules Rouhani Proposed Civil Rights Chapter, diaskes di

http://www.irandailybrief.com/2013/11/28/opposition-ridicules-rouhani-proposed-civil-rights-

charter/ tanggal 9 November 2015. 43

Nazila Ghanea, The Iranian Charter of Citizens‟ Rights, diakses di

http://www.ejiltalk.org/the-iranian-charter-of-citizens-rights/ tanggal 9 November 2015. 44

Hadi Ghaemi, President Rouhani‟s New Rights Charter, diakses di

http://iranprimer.usip.org/blog/2014/feb/10/president-rouhani%E2%80%99s-new-rights-charter

tanggal 9 November 2015 – Pasal 1.3 dalam Bahasa Inggris: “According to the teachings of Islam,

the Constitution of the Islamic Republic of Iran, and the foundations of this nation‟s national,

religious [deeni], and history of civilization, to identify, develop, implement, and ensure the

people‟s citizenship rights and to utilize the available tools for promotion of the laws, regulations,

and policies for achieving these rights, is the duty of the Government.” 45

ICHRI, Ebadi: Citizenship Charter is Redundant Distraction from Justice, diakses di

http://www.iranhumanrights.org/2013/12/ebadi-citizenship-charter/ tanggal 9 November 2015. 46

G. Reza. A., Iran‟s Citizen‟s Rights and Its Religious Minorities, diakses di

http://foreignpolicyblogs.com/2014/01/02/irans-citizens-rights-charter-and-the-religious-

minorities/ tanggal 9 November 2015.

Page 71: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

57

kehakiman untuk membuat rincian mengenai kejahatan politik agar tidak lagi

terjadi penangkapan tanpa alasan yang jelas dan hanya mengandalkan alasan

„mengancam keamanan negara‟.47

Terlepas dari komitmen Presiden Hassan Rouhani untuk menuntaskan

permasalahan HAM di Iran, tidak terlihat perkembangan yang berarti dalam

upaya Pemerintah Iran untuk memenuhi hak dasar rakyatnya. Bahkan,

pelanggaran HAM secara sistematis tergambar dari laporan Dr. Ahmad

Shaheed tahun 2014. Laporan tersebut menunjukkan angka 753 eksekusi mati,

jumlah tertinggi sejak tahun 2002, dan pelanggaran hak lain seperti, kebebasan

berbicara, kebebasan beragama, hak perempuan dan minoritas, serta penahanan

bagi pembangkang politik.48

Hingga tahun 2013, tahun pertama Hassan

Rouhani menjabat sebagai Presiden Iran, sebanyak 370 nyawa melayang di

hadapan publik karena mendapat sanksi berupa hukuman mati.49

Data yang tercatat pada Mei 2014, masih ada penganut Baha‟i yang

dipenjara. Selain itu, masih ada juga penganut Islam yang berpindah keyakinan

menjadi Kristen, Protestan Persia, dan komunitas gereja rumahan yang menjadi

target operasi Badan Keamanan dan Intelijen Iran karena dianggap mengancam

negara dan melancarkan propaganda melawan negara.50

Sikap pemerintah Iran

terhadap pencari bukti pelanggaran HAM di Iran sangat tertutup dan

47

Saeed Kamali Dheghan, Hassan Rouhani Urged to Follow Nuclear Dear Success with

Human Rights Process, diakses di http://www.theguardian.com/world/2015/jul/23/hassan-rouhani-

iran-human-rights-nuclear-deal tanggal 9 November 2015. 48

The Israel Project, UN and Iran Experts say Human Rights Violation Have Worsened

under Hassan Rouhani‟s Presidency, diakses di http://www.theisraelproject.org/un-and-iran-

experts-say-human-rights-violations-have-worsened-under-hassan-rouhanis-presidency/ tanggal 9

November 2015. 49

Situs Deutsche Welle, Negara-Negara dengan Hukuman Mati Terbanyak. 50

Human Rights Watch, World Report 2015: Iran (Event of 2014), diakses di

https://www.hrw.org/world-report/2015/country-chapters/iran?page=3 tanggal 9 November 2015.

Page 72: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

58

meragukan kredibilitas temuan-temuan yang selama ini dipaparkan oleh

Pelapor Khusus PBB (UN Special Rpporteur).51

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh World Press Freedom Index, Iran

menempati peringkat 173 dari 180 negara yang diikutsertakan.52

Kriteria yang

digunakan dalam pengukurannya adalah pluralisme, kemerdekaan media,

lingkungan dan sensor, kejelasan, dan infrastruktur. Hassan Rouhani masih

memiliki hutang atas janjinya untuk membebaskan para tahanan yang berasal

dari kalangan jurnalis dan blogger.

Akhir tahun 2013, dilaporkan masih ada 50 orang jurnalis dan blogger

yang ditahan. Jumlah tersebut menjadikan Iran sebagai negara terbesar ke-5

yang menahan jurnalis dan blogger. Dari jumlah tersebut pula, terdapat

beberapa orang yang ditangkap dengan alasan tidak independen dan berafiliasi

dengan pihak luar. Hal ini dapat menjadi alasan sebuah media ditutup, bahkan

turut mengancam keluarga jurnalis tersebut.

Hak perempuan tidak menjadi prioritas di Iran. Dalam kesempatan pidato

internasional, wakil Iran selalu memberikan gambaran bahwa agenda nasional

Iran selalu memasukkan pembangunan manusia, termasuk perempuan, di

dalamnya. Namun kenyataannya, tidak terlalu banyak perkembangan dalam hal

ini. Perempuan bahkan tidak memiliki hak untuk menyaksikan pertandingan

51

I24news, UN Investigator: Human Rights Situation in Iran „Dire‟, diakses di

http://www.i24news.tv/en/news/international/90604-151028-un-investigator-human-rights-

situation-in-iran-dire tanggal 9 November 2015. 52

----, Press Freedom Improves Highly Under Rouhani, diakses di http://www.al-

monitor.com/pulse/originals/2014/02/iran-media-freedom-improves.html# tanggal 8 Februari

2016.

Page 73: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

59

sepakbola atau voli jika permainan tersebut melibatkan pemain laki-laki,

termasuk anak dan suaminya.53

Usulan RUU Iran yang terakhir disebutkan juga menyentuh ranah

domestik perempuan. RUU nomor 446 yang berisi tentang peningkatan

fertilitas untuk mencegah penurunan populasi menjadikan perempuan hanya

sebagai mesin pembuat anak saja. RUU ini saling berkaitan dengan RUU

lainnya, RUU nomor 315 yang membahas tentang prioritas perempuan

berkeluarga dalam proses penerimaan kerja. Dengan begitu, perempuan yang

memilih untuk tidak menikah dan memiliki anak memiliki kesempatan yang

lebih kecil untuk mendapatkan pekerjaan.54

Dari data yang disajikan di atas, tidak terjadi perubahan signifikan dalam

penegakan prinsip HAM di Iran. Hukuman mati untuk kasus narkoba terus

dilakukan kendati tidak memberikan hasil penurunan angka perdagangan dan

penyelundupan narkoba. Tabel hukuman mati yang terjadi selama masa

pemerintahan Ahmadinedjad dan sebagian dari setahun masa pemerintahan

Rouhani dirangkum dalam grafik di bawah ini:

53

Faraz Sanei, Challenging Iran‟s Women‟s Rights Narratives, diakses di

https://www.hrw.org/news/2015/03/25/challenging-irans-womens-rights-narrative tanggal 8

Februari 2016. 54

----, Iran: Propored Laws Reduced Women to „Baby-Making Machines‟ in Misguided

Attempts to Boost Population, diakses di https://www.amnesty.org/en/latest/news/2015/03/iran-

proposed-laws-reduce-women-to-baby-making-machines/ tanggal 8 Februari 2016.

Page 74: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

60

Grafik B.2.1 Hukuman Mati di Iran Periode 2004-2013

Sumber: http://shaheedoniran.org/english/dr-shaheeds-work/latest-reports/march-2014-

report-of-the-special-rapporteur/

Selain itu, hak kebebasan beragama selama setahun pemerintahan Presiden

Hassan Rouhani terus dilanggar. Penganut keyakinan Baha‟i tidak mendapatkan

perlakuan setara. Pelanggaran hak kebebasan beragama ini bahkan meluas hingga

ke hak ekonomi dan sipil. Penganut Baha‟i harus membangun universitas sendiri

dan sulit memperoleh izin bisnis. Hal yang sama terjadi kepada penganut Islam

yang ingin pindah agama menjadi Kristen. Mereka dianggap kriminal tanpa ada

landasan hukum yang jelas.

Dua pemerintahan memiliki karakteristik yang berbeda dalam pelanggaran

HAM. Masa pemerintahan Ahmadinedjad merupakan fase tertinggi dalam

pelaksanaan hukuman mati dan penyiksaan. Penangkapan tanpa alasan yang jelas

terhadap jurnalis dan siapa pun yang menjadi oposisi pemerintah juga menjadi

fokus pada pemerintahan Ahmadinedjad. Selama setahun menjadi presiden Iran,

Rouhani yang dianggap moderat justru melakukan opresi rakyatnya dalam isu-isu

terkait identitas dan kebebasan sipil untuk berkumpul dan berserikat.

Page 75: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

61

A. Respon Dunia Terhadap Pelanggaran HAM di iran

Pemerintah Iran yang tidak kooperatif dalam memenuhi kewajibannya untuk

memenuhi hak-hak rakyatnya membuat citra Iran terlihat buruk di mata dunia.

Sebuah survey yang melibatkan responden dari 39 negara membuktikan bahwa

citra Iran dikenal tak baik secara global karena proliferasi nuklir dan perlindungan

hak privasi yang lemah.55

Survey lain juga memaparkan bahwa hanya 10% dari

24.000 responden dari 24 negara yang menilai bahwa pemerintah Iran

menghormati hak-hak rakyatnya.56

Kedua survey tersebut menggambarkan bahwa

Iran memiliki citra baik karena perlindungan dan pemenuhan hak rakyatnya

sangat lemah.

Pada ranah yang lebih politis, Iran mengundang reaksi yang cukup serius dari

negara-negara lain. Tahun 2010, penilaian rekam jejak HAM di Iran dipaparkan

dalam sesi Universal Periodic Review (UPR), sebuah kelompok kerja bentukan

United Nations Human Rights yang memonitor negara-negara dengan rekam jejak

HAM memprihatinkan.57

Dalam sesi tersebut, Iran mendapat 188 rekomendasi

yang berkaitan dengan penegakan prinsip HAM.58

55

Pew Research Center, Global Views of Iran Overwhelmingly Negative, diakses di

http://www.pewglobal.org/2013/06/11/global-views-of-iran-overwhelmingly-negative/ tanggal 9

November 2015. –Survey dilakukan pada tahun 2013 di 39 negara, dengan hasil median 59%

menganggap citra Iran tak baik. 56

Pew Research Center, Which Governments Respect the Rights of Their People?,

diakses di http://www.pewglobal.org/2008/06/12/chapter-7-which-governments-respect-the-rights-

of-their-people/ tanggal 9 November 2015. 57

United Nations Human Rights, Basic Facts about the UPR, diakses di

http://www.ohchr.org/en/hrbodies/upr/pages/BasicFacts.aspx tanggal 9 November 2015. 58

Baha‟i International Community, Unfulfilled Promises: Iran‟s Failure to act its 2010

Universal Periodic Review, A Special Report of the Baha‟i International Community, September

2014, hlm. 5; tersedia di www.bic.org, link unduh

https://www.bic.org/sites/default/files/pdf/Bahai_UnPromises%202014.pdf, diunduh tanggal 9

November 2015.

Page 76: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

62

November 2014, sesi UPR kembali digelar, dan Iran kembali menerima

peninjauan rekam jejak HAM-nya. Pada sesi ini, Iran menerima 291 rekomendasi

dan menerima penuh 130 rekomendasi, menerima sebagian 59 rekomendasi, dan

menolak 102 rekomendasi.59

Beberapa rekomendasi yang ditolak Iran adalah

rekomendasi-rekomendasi yang menuntut Iran untuk mengeliminasi diskriminasi

terhadap perempuan melalui ratifikasi Convention Against Torture (CAT) and

Elimination of Discrimination Against Women (CEDAW), menghentikan eksekusi

mati di depan publik, mengedepankan hak kesetaraan dan menghentikan praktik

diskriminasi agama dan kelompok minoritas.60

Dasar hukum yang digunakan

untuk menekan Iran seperti CAT dan CEDAW juga merupakan instrumen HAM

universal.

Respon dunia terhadap pelanggaran HAM di Iran tidak dapat dianggap sepele.

Pelanggaran HAM yang terjadi di Iran menyerang masyarakat di dalamnya dari

berbagai lini kebebasan individu yang seharusnya menjadi tanggung jawab

negara. Hal ini semakin membuat pelanggaran HAM di Iran dianggap serius.

Tindakan pemerintah Iran yang menolak beberapa rekomendasi menimbulkan

pertanyaan publik terkait totalitas Iran dalam menjamin hak-hak dasar dan

kebebasan individu warga negaranya.

59

Amnesty International, Iran: Scrap Death Sentence for Juvenile Offender to Prove UN

Review More than a „PR Stunt‟, diakses di https://www.amnesty.org/en/latest/news/2015/03/iran-

un-review-scrap-death-sentence-for-juvenile-offender/ tanggal 9 November 2015. 60

Insight Iran, The UPR of Iran: Some Observations, diakses di

http://insightiran.org/blog/the-upr-of-iran-some-observations tanggal 9 November 2015.

Page 77: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

63

BAB IV

SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP PELANGGARAN

HAM DI IRAN PERIODE 2011-2014

Sebagai negara dengan prinsip demokrasi dan HAM yang kuat, AS

memberikan respon khusus terkait HAM dan demokrasi sebagai implementasi

dari sikapnya terhadap rezim pelanggar HAM. Dalam Bab II telah dijelaskan

posisi dan interpretasi HAM dalam setiap rezim. HAM dalam kebijakan luar

negeri AS diseuaikan dengan kepentingan nasional dan urgensi isu yang sedang

berkembang pada masing-masing rezim. Berhubung AS tidak memiliki hubungan

diplomatik dengan Iran, maka AS menggunakan strategi yang partisipatif di

forum-forum internasional. Upaya pemberian respon AS terhadap pelanggaran

HAM di Iran juga dimanifestasikan dalam laporan-laporan, pernyataan publik,

dukungan untuk upaya PBB dan LSM relevan, inisiatif diplomatik, dan sanksi.1

A. Bentuk-Bentuk Respon AS dalam Menanggapi Pelanggaran HAM di Iran

A.1. Laporan-laporan

Setiap tahunnya AS membuat laporan HAM negara-negara termasuk Iran.

Laporan tahunan negara yang disusun AS membahas HAM sebagai salah satu

aspek yang berkontribusi terhadap praktik demokrasi di sebuah negara. Dalam

laporan yang dirilis oleh Biro Demokrasi, HAM, dan Buruh yang bernaung di

1 Bureau of Democracy, Human Rights and Labor, International Religious Freedom

Report for 2011: Iran, diakses di

http://www.state.gov/j/drl/rls/irf/2011religiousfreedom/index.htm#wrapper tanggal 15 November

2015.

Page 78: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

64

bawah Wakil Menteri Keamanan Sipil, Demokrasi, dan HAM ini dibahas

beberapa aspek akomodasi HAM oleh negara.

Laporan tahunan Iran yang membahas mengenai Iran dibagi menjadi enam

bagian, yakni, hak hidup, hak kebebasan berbicara dan pers, hak politik,

transparansi dan akuntabilitas pemerintah, perlakuan pemerintah terhadap

investigasi HAM Iran oleh organisasi nonpemerintah, dan diskriminasi sosial

serta perdagangan manusia. Setiap bagian memiliki isu-isu turunan yang lebih

spesifik, sehingga laporan yang dibuat AS dapat dikatakan komprehensif untuk

negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik. Laporan lain juga disusun

untuk menyasar isu yang lebih mendalam, di antaranya laporan mengenai

kebebasan beragama dan laporan perdagangan manusia.

Dalam melihat perkembangan situasi kebebasan beragama di beberapa

negara, AS juga memiliki lembaga khusus bernama United States Commission

on International Religious Freedom (USCIRF) yang menyajikan laporan

tahunan mengenai kebebasan beragama negara-negara yang meratifikasi

DUHAM. Laporan ini dibuat atas dasar The International Religious Freedom

Act tahun 1998.2 Tugas dari lembaga yang dibentuk sejak 1998 ini adalah

mengamati, menerbitkan laporan, memberikan saran kebijakan, dan melakukan

pertemuan dengan negara-negara tertentu.3

USCIRF memiliki mekanisme tertentu yang hasilnya menentukan

negara-negara dengan pelanggaran berat dalam hal kebebasan beragama.

2 Tony Blair Faith Foundation, Global Religious Freedom Report of 2013, diakses di

http://tonyblairfaithfoundation.org/religion-geopolitics/reports-analysis/report/global-religious-

freedom-2013 tanggal 16 November 2015. 3 USCIRF, Who We Are/What We Do, diakses di http://www.uscirf.gov/about-uscirf/who-

we-arewhat-we-do tanggal 16 November 2015.

Page 79: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

65

Negara-negara tersebut lantas diberi status Country of Particular Concerns

(CPCs). Negara-negara yang masuk ke dalam daftar CPCs kemudian

dikelompokkan lagi menjadi beberapa tingkat, yang paling parah berada pada

tingkat pertama (tier I). Iran, karena pelanggaran hak kebebasan beragama

yang berat, masuk ke dalam CPCs tingkat pertama sejak 1999 bersama

Tiongkok dan Korea Utara.4 Pelanggaran hak kebebasan beragama di Iran,

menurut Hillary Clinton, dikhawatirkan akan memberikan ruang kepada

ekstrimis agama untuk berkembang dan memperparah konflik sektarian.5

Status Iran sebagai tingkat pertama CPCs belum dihapus sampai tahun

2013. Menurut pimpinan USCIRF Katrina Swett, tidak ada perubahan berarti

dalam pemenuhan hak kebebasan beragama di Iran setelah Presiden Hassan

Rouhani terpilih.6 Merujuk pada data yang didapat, kebebasan beragama di

Iran memang tak berubah setelah pergantian kekuasaan dari Ahmadinejad ke

Hassan Rouhani. Pelanggaran kebebasan beragama tersebut disebut sebagai

pelanggaran yang sistematis dan mengerikan.7 Kecuali mengubah pendekatan

dalam pemerintahan, Iran diramalkan akan tetap berada dalam daftar CPCs.8

A.2. Pernyataan Publik dan Inisiatif Diplomatik

4 USCIRF, Tier I of Country of Particular Concerns, diakses di http://www.uscirf.gov/all-

countries/countries-of-particular-concern-tier-1 tanggal 16 November 2015. 5 US Baha‟i of Public Affairs, US Names Iran Country of Particular Concern for

Religious Repression; Cites Example Baha’i Minorities, diakses di http://publicaffairs.bahai.us/u-

s-names-iran-country-of-particular-concern-for-religious-repression-cites-example-of-bahai-

minority/ tanggal 16 November 2015. 6 Mark Hensch, US Slams Iran on Treatment of Religious Minorities, diakses di

http://thehill.com/blogs/blog-briefing-room/news/236197-us-slams-iran-on-treatment-of-religious-

minorities tanggal 16 November 2015. 7 VOA Editorial, View from Washington: Egregious Violations of Religious Freedom in

iran, diakses di http://editorials.voa.gov/media/video/view-from-washington-egregious-violations-

of-religious-freedom-in-iran/3023629.html tanggal 16 November 2015. 8 Simon Hendersen, Countries of Particular Concerns: Religious Freedom and the

Middle East, diakses di http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/countries-of-

particular-concern-religious-freedom-and-the-middle-east tanggal 16 Oktober 2015.

Page 80: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

66

Dalam beberapa kesempatan di depan publik, Sekretaris Negara AS, John

Kerry, kebebasan beragama adalah prioritas Presiden Obama karena

merupakan hal penting dalam martabat manusia dan kebebasan individu, maka

hal tersebut masuk dalam agenda diplomasi global AS.9 Pernyataan terkait

kasus penangkapan Pastor Saeed Abedini juga sempat dilontarkan oleh Kerry,

bahwa aksi penangkapan dan penyiksaan dalam masa tahanan melanggar

hukum internasional dan konstitusi yang berlaku di Iran.10

Pernyataan tersebut

keluar karena adanya upaya tidak koperatif Iran yang menghalangi akses Swiss

sebagai penampung kepentingan AS di Iran untuk menangani kasus tersebut.11

Presiden AS Barrack Obama dalam pidatonya juga pernah menyatakan bahwa

AS berkomitmen untuk menegakkan kebebasan beragama, baik di AS maupun

seluruh dunia, untuk masa depan yang lebih stabil dan damai.12

Prioritas kebebasan beragama dalam Kebijakan Luar Negeri AS juga

disampaikan oleh Denis McDonough, Wakil Penasihat Keamanan Nasional

AS. Setelah merangkum laporan USCIRF dalam pidatonya, McDonough

menyatakan bahwa kebebasan beragama merupakan bagian dari prioritas KLN

AS karena termasuk di dalamnya kepentingan keamanan nasional.13

9 Meredith Somers, US Must do more for Religious Freedom, Advocates Say, diakses di

http://www.washingtontimes.com/news/2014/oct/29/us-must-do-more-for-religious-freedom-

advocates-sa/ tanggal 18 November 2015. 10

Adelaide Darling, Secretary Kerry Calls for Freedom of Imprisoned Iranian Pastor,

diakses di http://www.catholicnewsagency.com/news/secretary-kerry-calls-for-freedom-of-

imprisoned-iranian-pastor/ tanggal 18 November 2015. 11

Adelaide Darling, Secretary Calls for Freedom of Imprisoned Iranian Pastor. 12

Barrack Obama, Proclamation—Religious Freedom Day 2014, diakses di

https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2014/01/15/proclamation-religious-freedom-day-

2014 tanggal 18 November 2015. 13

Denis McDonough, US Policy and International Religious Freedom, diakses di

https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2012/09/12/remarks-denis-mcdonough-international-

religious-freedom tanggal 18 ovember 2015.

Page 81: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

67

Kebijakan-kebijakan yang disusun akan mengadvokasi kebebasan beragama

secara internasional, baik secara publik maupun privat, serta dalam konteks

bilateral dan multilateral.14

Di tingkat yang lebih rendah, Senator Illinois membuat sebuah kampanye

bernama Iranian Dissidents Awareness Program. Kampanye ini bertujuan

memberikan inspirasi kepada anggota Kongres agar memberi dukungan kepada

masyarakat Iran yang diopresi oleh negaranya sendiri.15

Latar belakang lainnya

adalah orang-orang yang diopresi karena agamanya, seperti Baha‟i,

dikhawatirkan harus kabur ke Turki dan Pakistan yang kondisinya tidak aman

dan tidak bisa diprediksi.16

Aksi-aksi berupa inisiatif diplomasi AS kepada Iran terkait HAM dan

kebebasan beragama juga dilakukan. Inisiatif diplomatik pemerintah AS dapat

dilihat dilihat dalam Resolusi House of Concurrence 102-104 tahun 1995-

1996. Resolusi tersebut berisi tentang rekomendasi untuk presiden agar

mendorong pemerintah Iran untuk memberikan emansipasi hak bagi

masyarakat Baha‟i dan mengajak pemerintah negara lain beserta organisasi

internasional untuk bekerjasama melindungi hak agama minoritas di Iran.17

14

Denis R. McDonough, International Religious Freedom: A Human Right, A National

Security Issue, A Foreign Policy Priority, diakses di

https://www.whitehouse.gov/blog/2012/07/31/international-religious-freedom-human-right-

national-security-issue-foreign-policy-p tanggal 18 November 2015. 15

Mark Kirk, Iranian Dissidents Awareness Program, diakses di

http://www.kirk.senate.gov/?p=iranian_dissident_awareness_program tanggal 18 November 2015. 16

Mark Kirk, Standing For Human Rights, Newsletter I September 2011, tersedia di

http://www.kirk.senate.gov/pdfs/HRNewsSeptember.pdf, diunduh tanggal 18 November 2015. 17

Congressional Research Service, H. Con. Res. 102 – Concerning the Emancipation of

Iranian Baha’i Community, diakses di https://www.congress.gov/bill/104th-congress/house-

concurrent-resolution/102 tanggal 18 November 2015.

Page 82: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

68

Walaupun tidak mengikat secara hukum, resolusi ini menggambarkan opini

dari anggota Kongres.18

Sejak tahun 1990, AS menjadi negara tujuan pengungsi dari negara-

negara bekas Uni Sovyet dan Asia Tenggara. Aksi kemanusiaan ini diinisiasi

oleh Senator New Jersey yang pernah memiliki pengalaman menjadi

pengungsi.19

Tahun 2002, terlihat banyak penolakan bagi warga Iran yang

kabur dari negara mereka untuk mencari suaka karena mendapat perlakuan

kekerasan yang sistematis dan mengerikan dari negaranya. Oleh karena itu,

sejak tahun 2004, Kebijakan Lautenberg diamandemen dan memasukkan

korban kekerasan agama minoritas di Iran sebagai salah satu calon penerima

suaka.20

Upaya ini juga melibatkan inisiatif diplomasi, karena melibatkan Austria

sebagai tempat bernaung sementara sebelum akhirnya menjalankan prosedur

menuju AS bagi warga Iran yang kabur dari negaranya karena mengalami

tekanan berbasis agama dan keyakinan.21

Prosedur yang dijalankan harus

melewati seleksi keamanan yang membuktikan bahwa seseorang benar-benar

18

Louis Fisher, The Law of Executive Branch: Presidential Power (New York: Oxford

University Press, 2014), hlm. 197. 19

Sarah Baradaran, The Lautenberg Amendment: A Lifeline for Iran’s Religious Minorities, diakses di http://www.hias.org/lautenberg-amendment-lifeline-irans-religious-minorities tanggal 18 November 2015.

20 Mark Heifield (CEO of HIAS), dalam wawancara dengan Venn Institute yang bertajuk

‘The Lautenberg Amendment’, diakses di https://www.venninstitute.org/interviews/the-lautenberg-

amendment tanggal 18 November 2015. 21

Tina Ramirez, More on the Lautenberg Amendment, diakses di

http://www.nationalreview.com/corner/268350/more-lautenberg-amendment-tina-ramirez tanggal

18 November 2015.

Page 83: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

69

korban kekerasan berbasis agama minoritas di Iran.22

Program ini berhasil

membebaskan 2.000-2.500 korban kekerasan negara berbasis agama minoritas

di Iran.23

Kebijakan Lautenberg ini merupakan tindak lanjut dari penetapan

Iran dalam garda terdepan CPCs, juga implementasi dari International

Religious Freedom Act.

A.3. Dukungan Dana untuk LSM Berbasis Demokrasi dan HAM

Pemerintah AS memiliki sebuah kebijakan yang memberikan akses kepada

warga AS yang ingin melakukan transaksi dalam bidang tertentu dengan warga

Iran. Aturan kebijakan tersebut diaplikasikan melalui Office of Foreign Assets

Control (OFAC), bagian dari Departemen Kas Negara AS. Departemen ini,

sesuai dengan Kebijakan Luar Negeri AS berperan dalam pelaksanaan sanksi-

sanksi yang ditujukan untuk rezim atau negara, teroris, kartel narkotika,

negara-negara yang terlibat dalam proliferasi nuklir, dan ancaman-ancaman

lainnya terkait keamanan dan politik luar negeri AS.24

Hal ini bukan tanpa

alasan, karena stabilitas negara dapat terlaksana apabila demokrasi dan HAM,

termasuk kebebasan beragama, berjalan dan dilaksanakan dengan baik.25

Salah satu tugas OFAC adalah memberikan lisensi bagi warga AS yang

ingin bertransaksi dengan warga Iran dalam rangka mendukung terlaksananya

22

Melanie Nezer, Honoring Frank Lautenberg’s Legacy for Refugees, diakses di

http://www.rollcall.com/news/honoring_frank_lautenbergs_legacy_for_refugees_commentary-

233499-1.html tanggal 18 November 2015. 23

Mark Heitfield, The Untold Story of Iran’s Religious Minorities, diakses di

http://thehill.com/blogs/congress-blog/foreign-policy/248429-the-untold-story-of-irans-religious-

minorities tanggal 18 November 2015. 24

Office of Foreign Assets Control, Office of Foreign Assets Control (OFAC): US

Department of Treasury, diakses di http://thenewnorth.com/_directories/exporting-

research/federal/office-of-foreign-assets-control-(ofac)-us-department-of-the-treasury-/ tanggal 18

November 2015. 25

Thomas F Farr dan Dennis R. Hoover, The Future of US International Religious

Freedom Policy (Georgetown: John Templeton Foundation, 2009), hlm. 25-26.

Page 84: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

70

nilai demokrasi dan HAM, dan pertukaran budaya dan akademis. Dokumen

yang diterbitkan terkait bidang-bidang tersebut adalah Iranian Transactions

Regulations (2006), yang di dalamnya meliputi lisensi untuk warga AS yang

ingin memberikan bantuan dalam hal (1) proyek-proyek yang mendukung

organisasi independen sipil untuk mendukung demokrasi dan HAM, (2)

bantuan layanan medis, (3) pertukaran akademik, budaya, dan olahraga, (4)

proyek-proyek lingkungan, dan (5) pelatihan teknis untuk media independen di

Iran.26

Presiden Bush membuat sebuah terobosan dalam diplomasi AS kepada

negara-negara Timur Tengah, termasuk Iran. Programnya AS menggelontorkan

dana sebesar $75 juta pada tahun 2006 untuk promosi demokrasi di Iran, sangat

jauh meningkat dibandingkan tahun 2002 yang hanya sebesar $20 juta. Dana

ini digunakan untuk operasional media sebesar $36,1 juta dan LSM seperti Iran

Human Rights Documentation Center sebesar $20 juta.27

Menurut Sekretaris

Negara AS Condoleezza Rice, dana tersebut juga dialokasikan untuk

membantu anak muda di Iran untuk menempuh pendidikan di AS.28

Bantuan

26

Office of Foreign Assets Control - US Department of Treasury, Iranian Transactions

Relulations, tersedia di http://www.treasury.gov/resource-

center/sanctions/Programs/Documents/license_pol.pdf, diunduh tanggal 18 November 2015. 27

Mehdi Khalaji, US Support for the Iranian Opposition, diakses di

http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/u.s.-support-for-the-iranian-opposition

tanggal 16 November 2015. 28

Negar Azimi, Hard Realities of Soft Power, diakses di

http://www.nytimes.com/2007/06/24/magazine/24ngo-t.html?pagewanted=all&_r=0 tanggal 16

November 2015.

Page 85: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

71

ini direspon negatif oleh pemerintah Iran yang akhirnya menangkap dan

menginterogasi aktivis demokrasi dan HAM di negaranya.29

Setelah Presiden Barrack Obama terpilih, mekanisme pendanaan yang

diinisiasi Presiden Bush tak lagi dicanangkan. Jumlah dana yang digelontorkan

merosot menjadi $40 juta dan mengubah namanya dari Iran Democracy

Promoting Fund menjadi Near Eastern Regional Democracy Fund dan tidak

ada fokus khusus untuk Iran.30

Bantuan dana ini diberikan untuk promosi

HAM, aktivitas masyarakat sipil, partisipasi politik masyarakat sipil, dan

diplomasi publik. Tabel di bawah ini menggambarkan fluktuasi alokasi dana

periode 2010-2014.

Tabel IV. A. 3 Tabel Iran Democracy Funding Melalui Near Eastern

Democracy Fund

Tahun Fiskal (Fiscal Year) Jumlah Dana yang Dialokasikan

FY 2010 $40 juta

FY 2011 $40 juta

FY 2012 $35 juta

FY 2013 $30 juta

FY 2014 $30 juta

Sumber: Kenneth Katzman, Iran: US Concerns and Policy Responses, Congressional

Research Service, November 2011. Tersedia di

http://www.parstimes.com/history/crs_nov_13.pdf.

29

Robin Wright, Iran on Guard Over US Funds, diakses di

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/04/27/AR2007042701668.html

tanggal 16 Oktober 2015. 30

David Feith dan Bari Weiss, Denying the Green Revolution, diakses di

http://www.wsj.com/articles/SB10001424052748704224004574489772874564430 tanggal 16

November 2015.

Page 86: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

72

Pemerintahan Presiden Barrack Obama mengubah strategi untuk

pendanaan masyarakat sipil di Iran melalui agensi lain, yakni US Agency for

International Development (USAID). Keputusan mengubah strategi ini untuk

mengurangi ketakutan rezim Ahmadinejad terhadap mekanisme konfrontatif

yang dilakukan oleh Bush.31

Dana hibah yang berjumlah $20 juta ini terbuka

untuk setiap organisasi di Iran yang membutuhkan pendanaan karena tujuan

utama dari program ini adalah menegakkan demokrasi, HAM, dan supremasi

hukum.32

Hibah ini disediakan kepada LSM dan gerakan anak muda di Iran yang

dipercaya sebagai agen perubahan untuk Iran yang lebih demokratis.33

Penurunan jumlah dukungan terhadap masyarakat pro-demokrasi di Iran ini

merupakan efek dari pergeseran fokus dari membangun rezim demokrasi di

Iran ke penegakan sanksi.34

Dalam dokumen CISADA (lihat bagian A.4.),

dukungan bagi organisasi nonpemerintah yang berinduk di AS untuk

melakukan operasi di Iran demi promosi demokrasi dan HAM merupakan

kepentingan nasional AS.35

31

Farah Stockman, US Funds Dry Up for Iran Rights Watchdog, diakses di

http://www.boston.com/news/nation/articles/2009/10/06/us_cutoff_of_funding_to_iran_human_ri

ghts_cause_signals_shift/?page=full tanggal 16 November 2015. 32

Ken Dilanian, US Grants Supports Iranian Dissidents, diakses di

http://www.globalresearch.ca/u-s-grants-support-iranian-dissidents/14122 tanggal 16 November

2015. 33

Ronald J. McNamara, Prospects and the Western Response, diakses di

http://csce.gov/index.cfm?FuseAction=ContentRecords.ViewDetail&ContentRecord_id=103&Reg

ion_id=90&Issue_id=0&ContentType=G&ContentRecordType=G&IsTextOnly=True tanggal 16

November 2015. 34

Shahram Akbarzadeh, “Democracy Promotions versus Engagement with Iran”, Journal

of Contemporary Asia Vol. 41, No. 3, August 2011, hlm. 481 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.academia.edu/8108023/Democracy_Promotion_Vs_Engagement_with_Iran, diunduh

tanggal 16 November 2015. 35

CISADA, SEC. 3. Sense of Congress Regarding The Need to Impose Additional

Sanctions with Respect to Iran, paragraph (8), sub-paragrah (A), (B), (C), hlm. 3-4.

Page 87: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

73

A.4. Sanksi

Di samping pilihan yang bersifat soft power, AS memberikan respon yang

cukup memberikan efek signifikan kepada Iran. Respon tersebut

dimanifestasikan ke dalam sanksi-sanksi terhadap Iran. Tahun 1996, AS

menetapkan sanksi kepada Iran yang bertujuan untuk merusak sektor militer

Iran terkait pengembangan senjata pemusnah massal, dan menekan sumber

daya Iran yang disinyalir merupakan sumber dana teroris internasional.36

Sanksi ini kemudian dikembangkan tahun 2010 dengan nama Comprehensive

Iran Sanctions, Accountability, and Divestment Act 2010 (CISADA).37

Pemerintah AS memberikan tiga justifikasi utama terkait penetapan sanksi ini

kepada Iran. Justifikasi tersebut adalah (1) pengembangan senjata nuklir, (2)

terorisme, dan (3) pelanggaran HAM dan kebebasan beragama.38

November 2014, selain menyesalkan fakta bahwa ternyata pelanggaran

HAM justru meningkat pada masa pemerintahan Hassan Rouhani, Kongres

kembali mendorong presiden untuk terus menegakkan sanksi terhadap Iran

terkait pelanggaran HAM yang mencakup hak kebebasan beragama, hak

kebebasan berkumpul dan berserikat, dan pemilu yang demokratis.39

Pemerintah Iran juga didesak untuk patuh terhadap komitmen domestik dan

36

Jeffrey J. Schott, The Iran and Libya Sanctions of Act 1996: Result to Date, diakses di

http://iie.com/publications/testimony/testimony.cfm?ResearchID=285 tangga 16 November 2015. 37

Bureau of Economic, Energy, and Business Affairs, Fact Sheet: Comprehensive Iran

Sancions, Accountability, and Divestmen Act of 2010, diakses di

http://www.state.gov/e/eb/esc/iransanctions/docs/160710.htm tanggal 16 November 2015. 38

Comprehensive Iran Sanctions, Accountability, and Divestment Act 2010, tersedia di

http://www.state.gov/e/eb/esc/iransanctions/docs/160710.htm, diunduh tanggal 16 November

2015. 39

Edward R. Royce- Congressional Bills 113th Congress: Condemning the Government

of Iran for its Gross Human Rights Violations (US Government Printing Office, November 2014);

tersedia di http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/BILLS-113hres754ih/html/BILLS-113hres754ih.htm

tanggal 19 November 2015.

Page 88: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

74

internasionalnya terkait pemenuhan HAM di negaranya.40

Dalam kesempatan

yang sama, dilaporkan bahwa sudah ada 19 pejabat dan 18 entitas (organisasi,

kerjasama, korporasi, dan lain-lain)41

Iran yang dikenakan sanksi karena

keterlibatannya dalam pelanggaran HAM dalam yurisdiksinya.42

Sanksi ini diterbitkan karena pemerintah Iran tidak bersifat kooperatif

dalam insiatif diplomatik dan negosiasi untuk menekan pembangunan

teknologi nuklir. Inisiatif diplomatik dan negosiasi ini merupakan langkah

advokasi yang dilakukan oleh AS dan aliansinya, seperti, United Kingdom,

Prancis, dan Jerman. Sebagai tindak lanjut dari langkah advokasi ini, aliansi

tersebut melakukan langkah-langkah sistematis untuk menekan pemerintah

Iran. Langkah-langkah tersebut terdiri dari berbagai bidang, yakni, diplomatik,

politik, dan ekonomi.

Untuk urusan HAM, sanksi ini diterbitkan dengan alasan bahwa

pemerintah Iran terlibat dalam pelanggaran HAM yang serius dan sistematis,

termasuk penekanan pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.

Pelanggaran HAM ini, seperti dikemukakan dalam dokumen CISADA,

meningkat sejak demonstrasi pasca pemilu 2009 yang tidak transparan.43

Dalam dokumen yang berisi sanksi komprehensif tersebut, Kongres

meminta Presiden AS untuk mengidentifikasi pejabat-pejabat dalam

40

US Congress, Summary H. Res. 754- Condemning the Government of Iran for its

Gross Human Rights Violations, diakses di https://www.congress.gov/bill/113th-congress/house-

resolution/754 tanggal 19 November 2015. 41

Federal Register Vol. 76 , No. 29 , 11 February 2011; tersedia di

https://www.congress.gov/bill/113th-congress/house-resolution/754 diunduh tanggal 19 November

2015. 42

Edward R. Royce –Congressional Bills 113th Congress: Condemning the Government

of Iran for its Gross Human Rights Violations. 43

CISADA, Sec. 2. Paragraf (4),(5),(6).

Page 89: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

75

pemerintahan Iran yang terlibat dalam aksi pelanggaran HAM dan kebebasan

beragama di Iran. Pihak yang ditunjuk secara spesifik dalam CISADA adalah

Korps Pengawal Revolusi. Korps tersebut dianggap memiliki keterlibatan

langsung dalam pelanggaran HAM (penangkapan, penganiayaan, dan

pembunuhan) pada aksi demonstrasi massa pasca pemilu 2009. Sanksi tidak

hanya diperuntukkan kepada anggota dan afiliasi Korps, tetapi juga kepada

pihak komersial yang menyokong dana beserta pihak yang melakukan

transaksi finansial dengan Korps.

Mekanisme pemberian sanksi kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas

tidak serta merta diberikan. Presiden harus membuat daftar yang berisi nama-

nama orang yang bertanggung jawab terhadap pelanggaran HAM di Iran pasca

pemilu 2009. Nama-nama ini didaftar berdasarkan data dan bukti-bukti hasil

kompilasi laporan dari negara lain dan NGO, termasuk yang beroperasi di

Iran.44

Setelah daftar nama tersebut tersusun, pihak-pihak terkait akan

mendapat sanksi berupa, (1) larangan visa untuk berkunjung ke AS, (2)

pencekalan kepemilikan properti, dan (3) larangan transaksi finansial dan

ekspor-impor dengan perusahaan/perorangan dari AS.45

Dampak sanksi terhadap situasi sosial dan ekonomi di Iran sangat

signifikan, terutama kepada masyarakat miskin. Kesulitan dalam menjalankan

bisnis dan ekspor-impor menjadi sumber utama kemiskinan di Iran. Pelaku

bisnis terpaksa harus memutus hubungan kerja dengan buruh-buruhnya. Buruh

44

CISADA, SEC. 105. Imposition of Sanctions of Certain Persons Who Are Responsible

for or Cimplicit in Human Rights Abuses Cimmited Againts Citizens of Iran or Their Family

Members After The June 12, 2009, Elec-Tions in Iran, Paragraph (1), (4). 45

CISADA, ibid., sub-section c.

Page 90: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

76

yang dipertahakan tidak serta merta mendapat kesejahteraan. Buruh-buruh

tersebut tetap berada dalam lingkar kemiskinan karena harus bertahan hidup

dengan upah yang sangat rendah. Situasi ekonomi masyarakat miskin di Iran

dapat dilihat pada bagan berikut:

Bagan IV. A. 4. Situasi Sosial - Ekonomi Iran akibat CISADA (2012)

Diolah dari Laporan International Campaign for Human Rights, A Growing

Crisis: The Impact of Sanctions and Regime Policies on Iranians’ Economic and

Social Rights, hlm. 109-127.

Situasi hak sosial, ekonomi, dan kesetaraan gener yang bersumber dari

ketimpangan ekonomi akibat sanksi ini membuat masyarakat Iran hidup tidak

sejahtera. Pemerintah Iran yang tidak kooperatif dalam negosiasi sanksi

Pebisnis kesulitan menjalankan

bisnisnya

Pemecatan

(PHK)

Upah

Rendah

Kelaparan dan

Kemiskinan

Menimbulkan

fenomena:

1. Prostitusi (laki-

laki dan

perempuan).

2. Ketidaksetaraan

gender dalam

pendidikan.

3. Kekerasan dalam

ranah domestik.

Page 91: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

77

menjadikan situasi ini terus berlangsung. Situasi ini merupakan sebuah

tindakan sistematis pemerintah Iran dan kegagalan pemerintah perihal

akomodasi hak dasar warga negaranya. David Cohen, wakil sekretaris

pembendaharaan AS, sebagaimana dikutip dari Wall Street Journal,

berpendapat bahwa krisis ekonomi yang menimpa masyarakat Iran akibat

CISADA tidak dapat dihindari, namun krisis tersebut adalah hasil dari

keputusan pemerintah Iran sendiri.46

Sanksi tersebut tentu tidak diterapkan selamnya. Sanksi akan dihentikan

dengan ketentuan apabila pemerintah Iran telah memberikan pembebasan tanpa

syarat kepada tahanan politik yang ditangkap pasca pemilu 12 Juni 2009,

menghentikan praktik kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya, serta

membuat investigasi yang transparan untuk mengusut pelanggaran HAM

terhadap peristiwa Juni 2009. Pemerintah Iran juga didesak untuk membuat

komitmen terbuka untuk melaksanakan mekanisme peradilan yang adil dan

independen, serta menghormati prinsip HAM dalam DUHAM.47

B. Kepentingan Demokratisasi AS

Sebuah negara tidak dapat dikatakan sebagai negara yang demokratis jika

belum memiliki mekanisme penegakan HAM yang konsisten. Alasannya,

indikator dari sebuah negara demokratis selain pemilihan umum adalah

penegakan prinsip HAM yang komprehensif, transparansi, dan akuntabilitas

negara.

46

----, International Campaign for Human Rights, A Growing Crisis: The Impact of

Sanctions and Regime Policies on Iranians’ Economic and Social Rights, hlm. 110-111, tersedia di

https://www.iranhumanrights.org/wp-content/uploads/A-Growing-Crisis.pdf, diunduh tanggal 10

Februari 2016. 47

CISADA, Op. Cit, sub-section d, paragraph (1), (2), (3), (4).

Page 92: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

78

Iran memang memiliki proses pemilihan umum yang demokratis. Namun,

pemilihan umum tersebut masih penuh dengan skandal politis. Pemilu presiden

Iran yang diselenggarakan Juni 2009 meninggalkan jejak pelanggaran HAM.

Demonstrasi oleh masyarakat sipil tidak ditanggapi dengan tangan terbuka oleh

pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah Iran dinilai tidak transparan karena

merespon aksi protes masyarakat dengan penangkapan dan penganiayaan

masyarakat sipil oleh aparat negara.

Pemilu yang tidak transparan dan tindak kekerasan terhadap sipil pada pemilu

2009 membuat Iran dapat dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi yang

tidak bebas (illiberal democracy), karena hanya mengandalkan pemilu sebagai

pencitraan negara dan tidak menyertakan kebebasan sipil dan pers di dalamnya.

Gagasan tersebut menjadi kritik pakar demokrasi terhadap agenda demokratisasi

AS sebelum tragedi 9 September yang hanya fokus pada masalah pemilu tanpa

mengedepankan supremasi hukum, hak minoritas, hak sipil, dan hak pers.48

Penegakan HAM yang terintegrasi dengan transparansi dan akuntabilitas

negara menentukan terlaksana atau tidaknya prinsip demokrasi sebuah negara.

Maka dari itu, AS sebagai promotor demokrasi menjadi aktor eksternal yang

signifikan untuk mengubah arah pemerintahan sebuah negara.

Respon-respon AS atas pelanggaran HAM di Iran merupakan implementasi

kebijakan AS untuk mengubah Iran menjadi lebih demokratis. Respon-respon

tersebut juga menggambarkan sikap AS yang memandang bahwa praktik

demokrasi di Iran telah dicederai oleh tindak kekerasan yang dilakukan oleh

48

Susan B. Epstein, Nina M. Serafino, Francis T. Miko, Democracy Promotion:

Cornerstone of US Foreign Policy?, CRS Repor for Congress, 26 December 2007, tersedia di

https://www.fas.org/sgp/crs/row/RL34296.pdf, diunduh tanggal 15 Februari 2016.

Page 93: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

79

pemerintah melalui Korps Perlindungan Revolusi. Pandangan ini terlihat pada

justifikasi CISADA.

Kepentingan demokratisasi melalui isu HAM tidak berhenti pada ranah tata

laksana demokrasi yang ideal. Sebagai negara yang berperan penting dalam

geopolitik kawasan, Iran adalah negara yang strategis bagi kepentingan terorisme

AS. Masalah utama bagi AS sejak tragedi 9 September adalah terorisme. Dimulai

dari pemerintahan Bush, agenda demokratisasi mulai dicanangkan. Salah satu

tujuan dari agenda tersebut adalah menekan penyebaran terorisme. Gagasan

promosi demokrasi, menurut Bush, dapat menekan pertumbuhan gerakan

terorisme di Timur Tengah.

Agenda demokratisasi juga pernah menjadi fokus pemerintahan sebelumnya,

hanya saja tantangan yang dihadapi berbeda. Pada masa perang dingin, tujuan

utama adalah menangkal pengaruh komunisme Uni Sovyet. Kini, tujuan utama

demokratisasi tidak seragam, sesuai dengan masing-masing negara. Pada konteks

Iran, tujuan utamanya penegakan paham demokrasi adalah menangkal

pertumbuhan terorisme di wilayah ‘Axis of Evil’.

Secara teknis, dalam dokumen rencana strategis USAID tahun fiskal 2007

tertera bahwa landasan kebijakan luar negeri AS adalah melindungi HAM dan

promosi demokrasi untuk mengakhiri opresi, melawan terorisme, dan

mengadvokasi nilai ideal demokrasi dan kebebasan.49

Tujuan yang dilampirkan

dalam dokumen tersebut menggunakan indikator HAM sesuai dengan laporan

49

----, Department of State and US Agency for International Development FY 2007 Joint

Performance Summary Strategic Goal 7: Democracy and Human Rights, tersedia di

http://www.state.gov/documents/organization/59177.pdf, diunduh tanggal 10 Februari 2016.

Page 94: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

80

tahunan negara yang secara rutin diterbitkan (rincian tersedia di tabel indikator

pelanggaran HAM pada tabel III. B. 3).

Standar yang digunakan sebagai barometer pelaksanaan demokrasi di negara

sasaran program terkait demokrasi dan HAM adalah DUHAM beserta perjanjian

internasional lain yang secara spesifik berhubungan dengan isu tertentu. Melalui

agenda demokratisasi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa AS memiliki standar

ideal yang jelas dalam tata laksana demokrasi dan kebebasan sebuah negara.

Selain itu, HAM juga sangat terkait dalam penyempurnaan praktik demokrasi

sebuah negara. Penggunaan DUHAM sebagai barometer juga memperkuat

gagasan bahwa AS menggunakan perspektif universal pada implementasi

kebijakan luar negerinya.

Seperti yang disampaikan pada Bab II, AS memiliki kepentingan keamanan

regional berupa stabilitas kawasan Timur Tengah. Untuk mencapai hal ini, AS

merespon momentum pergeseran tren perubahan rezim di Timur Tengah dengan

cara penetrasi nilai demokrasi lebih giat kepada negara-negara di kawasan

tersebut.

Namun, Iran dengan inisiatif proliferasi nuklir adalah hambatan bagi agenda

ini.50

AS menganggap keberadaan tekologi nuklir Iran sebagai ancaman dan

pengaruh buruh bagi agenda demokratisasi. Maka dari itu, upaya startegis untuk

menangkal „pengaruh buruk‟ Iran bagi negara lain di kawasan Timur Tengah

masuk dalam tujuan dan rencana strategis USAID.51

50

----, Foreign Operations FY 2011 Performance Report FY 2013 Performance Plan,

Strategic Goal One poin 1. 51

Ibid., Strategic Goal Three poin 4.

Page 95: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

81

Dalam CISADA juga disebutkan bahwa sanksi diberikan karena pemerintahan

AS berdiri bersama masyarakat Iran.52

Kendati demikian, sikap Iran yang tidak

bersahabat memaksa AS untuk menjalankan misi demokratisasi Iran dengan cara

yang lebih taktis. Alih-alih tenggelam dalam negosiasi alot antarnegara, AS justru

mendukung masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di

bidang HAM dan demokrasi di Iran untuk menjadi agen perubahan bagi

terlaksananya praktik demokrasi di Iran. Dukungan tersebut diberikan dalam

bentuk bantuan dana hibah (grant) dan pertukaran pelajar serta budaya.

Melihat fakta tersebut, sangat jelas bahwa strategi untuk demokratisasi melalui

penegakan HAM dilakukan melalui gerakan sipil dan akar rumput, karena jalur

pemerintah tidak membuahkan hasil yang maksimal. Pilihan untuk mendukung

gerakan masyarakat sipil adalah pilihan alternatif yang menguntungkan bagi AS,

karena sosialisasi paham demokrasi oleh gerakan masyarakat sipil dapat

dilakukan dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan pola interaksi masyarakat

Iran. Dengan begitu, isu HAM dapat menjadi isu arus utama yang diwacanakan

oleh masyarakat Iran.

Pilihan alternatif di atas berbeda dan lebih baik daripada strategi demokratisasi

AS hingga pada masa Perang Dingin (periode Nixon-Reagan). Pada masa itu, AS

melalui CIA melibatkan diri secara langsung dalam perubahan rezim di Iran. CIA

berkontribusi pada kudeta Mossadeq dan mengusung Shah Pahlevi sebagai

suksesornya. Keterlibatan AS dalam politik internal Iran memicu inisiatif revolusi

oleh Khomeini yang kemudian menjadi ujung tombak hubungan kedua negara.

52

CISADA, SEC. 3. Ibid., paragraph (10), sub-paragraph (A), (B), (C).

Page 96: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

82

C. Perspektif HAM Universal dalam Kebijakan Luar Negeri AS

AS memberikan respon dengan beragam bentuk terhadap pelanggaran

kebebasan beragama di Iran. Respon-respon yang dimaksud berupa laporan-

laporan, pernyataan publik, dukungan dana untuk LSM berbasis HAM dan

demokrasi, serta sanksi. Dari respon-respon dan kepentingan demokrasi pada

bagian sebelumnya, AS menggunakan panduan HAM universal DUHAM untuk

menjadi tolok ukur keberhasilan demokrasi sebuah negara.

Nilai-nilai HAM dapat diinterpretasikan dengan dua perspektif, yakni

universalisme dan relativisme. Pada gagasan HAM universal, nilai-nilai HAM

diakui secara internasional dan mengacu pada satu standar tertentu. Prinsip

relatif/partikular HAM menuntut kontekstualisasi nilai-nilai HAM sesuai dengan

kultur, nilai, dan norma yang berlaku di yurisdiksi sebuah negara.

Mempertimbangkan kedua perspektif tersebut, perspektif HAM yang

komprehensif sangat dibutuhkan untuk melihat sikap AS dalam merespon

pelanggaran HAM di Iran.

AS sebagai promotor nilai HAM dan demokrasi global memerlukan dasar

hukum yang kuat agar implementasi kebijakannya tidak bias nilai. Dasar hukum

yang digunakan oleh AS untuk menyasar negara lain terkait isu HAM adalah

DUHAM. Perjanjian internasional lain yang dapat dijadikan untuk dasar hukum

tindakan AS terkait HAM di Iran adalah ICCPR yang telah diratifikasi oleh kedua

negara53

.

53

Pada waktu yang sama (24 Juni 1975), Iran meratifikasi ICCPR dan International

Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights. AS meratifikasi ICCPR tahun 1992.

Page 97: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

83

Untuk kebebasan beragama, AS memiliki International Religious Freedom

Act. UU yang disahkan 27 Oktober 1998 ini berlandaskan DUHAM dan ICCPR.

Bersamaan dengan disahkannya UU ini, AS juga mengesahkan Office of

International Religious Freedom yang dipimpin oleh Ambassador at Large for

International Religious Freedom, Laporan Tahunan HAM Internasional yang

disusun oleh USCIRF, dan mengkategorikan negara-negara dalam Country of

Particular Concerns (CPCs).54

Sebagai isu yang menjadi sorotan di Iran,

kebebasan beragama disasar dengan landasan UU tersebut. UU ini adalah salah

satu bentuk dari implementasi kebijakan luar negeri AS yang berorientasi pada

politik global, tidak hanya pada hubungan antarnegara saja.

Melihat konstitusi yang berlaku di Iran, landasan hukum yang berlaku adalah

Hukum Islam yang berdasar kepada Al-Quran, Hadits, dan fatwa-fatwa. Landasan

hukum ini menjadi alasan bagi Iran untuk memiliki interpretasi sendiri mengenai

HAM yang tentunya berdasar pada Hukum Islam. Pada beberapa tingkatan, nilai-

nilai HAM universal berbenturan dengan interpretasi Hukum Islam yang

dipercayai di Iran. Selain itu, pemerintah Iran juga secara jelas menentang nilai-

nilai HAM universal karena dibuat oleh Barat.

Penolakan implementasi nilai HAM universal di Iran dimulai pada masa

pemerintahan Khomeini. Khomeini menolak prinsip-prinsip HAM universal

karena prinsip-prinsip yang berkiblat pada DUHAM buatan Barat akan

menjadikan orang muda dan perempuan menjadi amoral. Khatami memberikan

pandangan yang tak jauh berbeda. Menurutnya, sebelum mendapatkan kebebasan

54

US Department of State, International Religious Freedom Act, diakses di

http://www.humanrights.gov/international-religious-freedom-act.html tanggal 18 November 2015.

Page 98: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

84

sipil, seseorang harus diajarkan taqwa. Taqwa merupakan sebuah kebebasan

natural yang akan menyelamatkan seseorang dari kesesatan.55

Di level regional, penentangan Iran terhadap nilai-nilai HAM universal

dibuktikan dengan partisipasi dalam proses pembuatan Deklarasi HAM di Kairo.

Deklarasi Kairo berupaya melakukan konstekstualisasi nilai-nilai HAM dengan

nilai-nilai Islam yang disusun oleh negara-negara Organisasi Kerjasama Islam

(OKI). Iran dan negara-negara OKI lainnya lebih memilih untuk menggunakan

perspektif relativisme dengan menerapkan nilai HAM sesuai konteks Islam dalam

Deklarasi Kairo. Namun demikian, Deklarasi Kairo ini tidak menjadi hambatan

yang berarti bagi AS, karena deklarasi tersebut tidak memiliki instrumen

(konvensi atau kovenan) yang menyasar isu spesifik layaknya DUHAM. Oleh

karena itu, keterikatan hukum Deklarasi Kairo tidak sekuat kovenan dan

instrumen HAM internasional lain, misalnya ICCPR.

Dukungan terhadap penegakan nilai-nilai HAM sesuai dengan Hukum Islam di

Iran sempat disampaikan oleh Muhammad Javad Larijani, Kepada Badan HAM di

Iran. Menurut Larijani ketika ditanya mengenai kondisi HAM di Iran, dunia

bukan hanya AS, Britania Raya, atau Prancis, tetapi sebuah komunitas global

yang penuh keragaman. Pernyataan Larijani dalam wawancara tersebut

merupakan representasi sikap dan pandangan pemerintah Iran dalam menanggapi

paksaan nilai HAM universal.

Bersamaan dengan penentangan tersebut, Iran memiliki komitmen untuk

menegakkan prinsip HAM karena telah meratifikasi DUHAM dan ICCPR.

55

Reza Afshari, Human Rights in Iran: The Abuse of Cultural Relativism (Philadelphia:

Pennsylvania University Press, 2001), hlm. 3-6.

Page 99: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

85

Dengan begitu, Iran wajib tunduk kepada prinsip dan mekanisme internasional

dalam hal penegakan HAM, paling tidak kedua instrumen yang telah diratifikasi.

Ditambah dengan ketrikatan hukum Deklarasi Kairo, perspektif relativisme dalam

penegakan HAM sesuai dengan Hukum Islam di Iran menjadi tidak berlaku.

Benturan antara perspektif universal dan relatif dalam melihat penegakan nilai-

nilai HAM memperjelas sikap kedua kubu. Bagi AS, prinsip universal HAM tetap

harus ditegakkan, karena HAM menjadi indikator penting bagi terselenggaranya

nilai demokrasi di sebuah negara. Berdasarkan premis tersebut, AS dengan tegas

menentang pelanggaran nilai-nilai HAM universal dan penerapan sistem

demokrasi yang tidak komprehensif.

Namun demikian, interpretasi AS terhadap nilai-nilai HAM dalam kebijakan

luar negerinya tidak selalu konsisten. Berbekal standar HAM universal, AS

mengejawantahkan nilai-nilai HAM dengan penyesuaian terhadap isu global yang

sedang berkembang. Perubahan interpretasi ini dapat dilihat pada tabel A.2.1.

Dalam tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa terjadi pergeseran kecenderungan

dari pemberantasan komunisme ke ekspansi pasar pada awal pemerintahan Bill

Clinton. Perubahan kecenderungan ini kembali terjadi pada masa pemerintahan

Bush yang terganggu dengan tragedi terorisme dan human security.

Rezim selanjutnya yang dikepalai oleh Barrack Obama lebih menekankan pada

teknik diplomasi HAM yang halus, tanpa pernyataan keras di muka publik.

Barrack Obama menginisiasi teknik tersebut untuk mengubah pendekatan keras

rezim Bush yang dianggap meningkatkan potensi terorisme global.

Page 100: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

86

Pada ranah praksis penegakan paham demokrasi dan HAM di Iran, AS

mengimplementasikan kebijakan luar negeri tersebut melalui komitmen untuk

membantu masyarakat Iran dalam pengungkapan kasus pelanggaran HAM di Iran

serta mempromosikan kebebasan sipil di Iran. Sikap taktis-namun-pragmatis AS

yang menentang rezim penekan kebebasan sipil tersebut diharapkan dapat

membantu penyelenggaraan sistem demokrasi yang menyeluruh pada sistem

pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat di Iran.

Page 101: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

87

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Intervensi frontal AS dalam proses kudeta Mossadeq dan mengusung Shah

Pahlevi tidak berakhir mulus. Tujuan AS pada saat itu adalah membendung

pengaruh paham komunisme berkembang di Iran. Akibat aksi frontal tersebut,

timbul gejolak politik atas dasar inisiatif Khomeini yang berhasil mengubah

pandangan Iran terhadap AS dan negara Barat lainnya. Akhirnya, hubungan kedua

negara berakhir tidak harmonis. AS tidak berhasil mempertahankan Iran sebagai

aliansinya sebagai sesama negara demokratis.

Sejak itu, Iran memilih presiden yang memiliki kebijakan searah dengan

Komeini, tak terkecuali Ahmadinejad. Hal ini berpengaruh dengan rekam jejak

akomodasi HAM oleh negara terhadap rakyat. Dari berbagai laporan tahunan

terkait HAM, Iran mendapat predikat rezim pelanggar HAM. Penangkapan tanpa

alasan, hukuman mati, hingga diskiriminasi terhadap minoritas terus terjadi di

Iran. Pada masa kepemimpinan Ahmadinejad, terjadi sebuah momentuk peristiwa

pelanggaran HAM yang membuktikan bahwa ada unsur pembiaran terkait kasus

ini. Negara berhasil menangkap dan menganiaya demonstran yang turun ke jalan

untuk memprotes transparansi pemilu. Tidak ada tindakan untuk menyelesaikan

kasus tersebut.

Page 102: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

88

AS melihat momentum demonstrasi besar-besaran tersebut dan menyebutnya

sebagai salah satu pelanggaran HAM yang terstruktur, massif, dan sistematis. Saat

CISADA diluncurkan, momentum pelanggaran HAM di Iran menjadi salah satu

perihal yang digarisbawahi oleh AS. AS menuntut Iran untuk menyelesaikan

kasus tersebut sekaligus menghalangi oknum yang terlibat untuk berkunjung ke

AS dan bertransaksi finansial dengan perusahaan atau individu dari AS.

Respon-respon AS diberikan bukannya tanpa alasan. Di bawah komando

Ahmadinejad, Iran berada di posisi oposisi AS dalam hal politik luar negeri.

Ahmadinejad tidak segan mengeluarkan pernyataan anti-Barat di panggung dunia.

Selain itu, Aliansinya dengan negara-negara seperti Rusia dan Venezuela menjadi

sebuah ancaman tersendiri. Namun demikian, ancaman terbesar dari Iran yang

menurut AS dapat mengancam perdamaian dunia adalah kepemilikan nuklir.

Saat kursi kepemimpinan berpindah ke Hassan Rouhani, Iran sedikit demi

sedikit bergerak ke arah yang lebih moderat. Rouhani berjanji untuk membuat

Iran sebagai negara yang tidak lagi menjadi ancaman bagi dunia. Ia membuka

pintu untuk revitalisasi hubungan Iran dengan negara-negara Barat. Terpilihnya

Rouhani berpotensi untuk mengubah sikap dan cara AS dalam menanggapi

berbagai ancaman yang datang dari Iran.

Melihat respon-respon AS yang diberikan pada kedua rezim yang berkuasa di

Iran, diperoleh kesimpulan bahwa AS tetap menentang rezim yang sedang

berkuasa di Iran. Namun demikian, AS mengubah metodenya dalam menghadapi

Iran. Tujuannya tetap sama, yakni mereduksi potensi ancaman dari Iran yang

sudah disebutkan sebelumnya.

Page 103: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

89

Selain itu, AS juga memiliki kepentingan politik global berupa demokratisasi.

AS adalah aktor negara yang secara aktif mengkampanyekan paham demokrasi ke

seluruh dunia. Isu HAM dan demokrasi adalah isu yang dapat diangkat, karena

posisi HAM dalam sejarah kebijakan luar negeri AS pernah digunakan untuk

menangkal paham komunisme dan berubah-ubah menjadi alat untuk mencapai

kepentingan yang lain, seperti pemberantasan terorisme dan kesejahteraan

manusia. Di Iran, kedua isu yang terakhir disebutkan dapat diselesaikan salah

satunya dengan diplomasi HAM dan penegakan paham demokrasi.

Respon-respon yang diberikan AS pada masa pemerintahan Obama –berarti

pada saat Iran dipimpin oleh Rouhani-- dapat dikategorikan sebagai respon yang

taktis dan pragmatis. Dengan keputusan Obama untuk menunjukkan sikap

menentang namun menggunakan metode diplomasi yang tenang, AS dapat

mengurangi potensi gejolak politik akibat kudeta Mossadeq kembali terjadi.

Strategi Obama semakin didukung oleh gestur politik Hassan Rouhani yang

berniat untuk menjadikan Iran sebagai negara yang terbuka dan bersahabat dengan

negara Barat. Seperti gayung bersambut, kedua negara sedikit demi sedikit

menemukan kembali irisan dalam melihat demokrasi yang tidak terjadi selama

Iran dipimpin oleh Ahmadinejad. Artinya, terdapat perubahan pola interaksi

antara AS dan Iran.

Terakhir, melihat sikap AS melalui interpretasi HAM dalam politik luar

negerinya sangatlah kompleks, karena akan bersinggungan dengan isu-isu lainnya.

Pada kasus Iran, beberapa isu seperti terorisme dan nuklir yang bersinggungan

Page 104: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

90

dengan prinsip HAM dan demokrasi. Oleh karena itu, HAM dan demokrasi tidak

dapat dianggap sebagai pelengkap saja, karena HAM dan demokrasi dapat

dikotekstualisasi dan kemudian menjadi senjata untuk menyasar isu-isu strategis

di satu negara sekaligus alat pencapaian kepentingan negara.

B. Rekomendasi

Periodisasi skripsi ini (2011-2014) mengambil linimasa yang cukup sempit,

maka perlu penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya. Keberlanjutan penelitian

dengan periodisasi yang lebih mutakhir –hingga 2016 misalnya, tentu akan

memperkaya informasi dan analisis sikap AS terhadap Iran yang mungkin akan

berubah.

Kabar terakhir yang didapat ketika skripsi ini dalam masa penyusunan adalah

terjadinya nuclear deal antara Iran dengan negara-negara yang menentang

proliferasi nuklir di Iran. Kesepakatan ini adalah sebuah langkah maju untuk

memastikan bahwa Iran mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan

perdamaian, bukan senjata pemusnah massal.

Namun, setelah kesepakatan nuklir terjadi, hubungan kedua negara tidak lantas

menjadi bersahabat. Iran tetap menganggap AS sebagai “setan besar yang tamak”,

terlepas dari Barrack Obama dan Hassan Rouhani yang dinilai sebagai pemimpin

moderat. Pertentangan dua rezim dan aliansi yang saling bertentangan akan terus

menjadi topik hangat untuk dijadikan bahan penelitian di masa depan, di luar

kerumitan pemicu konflik antarnegara.

Page 105: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xiv

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Ackerly, Brooke A. 2008. Universal Human Rights in a World of Difference.

Cambridge: Cambridge University Press.

Afshari, Reza. 2001. Human Rights in Iran: The Abuse of Cultural Relativism

(Philadelphia: Pennsylvania University Press).

Baehr, Peter R. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dalam Politik Luar Negeri. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Breuning, Marijke. 2007. Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction.

New York: Palgrave Macmillan.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Corradetti, Claudio. 2009. Relativism and Human Rights: A Theory of Pluralistic

Universalism. Milan: Springer.

Cox, Michael, Ikenberry, G. John, dan Imoguchi, Takashi. 2000. American

Democracy Promotion: Impulse, Strategies, and Impact (New York: Oxford

University Press).

Ditto, Steven. 2013. Reading Rouhani: The Promise and Peril of Iran‟s New

President. Washington: Washington Institute.

Donelly, Jack. 1998. International Human Rights Second Edition. Colorado:

Westview Press.

Page 106: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xv

Ervand Abrahamian,. 2008. A History of Modern Iran. New York: Cambridge

University Press.

Forsthye, David J. 2006. Human Rights in International Relations. Cambridge:

Cambridge University Press.

Greg Guest, Emily E. Namey, Marylin E. Mitchell. 2013. Collecting Qualitative

Data: A Field Manual for Applied Research. London: Sage Publication Inc.

John W. Limbert. 2009. Negotiating with Iran: Wrestling the Ghosts of History.

Washington: Institute of Peace.

John. W. Creswell. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative

Approaches,. California: Sage Publications Inc.

Joyce P. Kaufman. 2010. A Concise History of US Foreign Policy Maryland:

Rowman&Littlefield.

Julius W. Pratt. 1965. A History of United States Foreign Policy 2nd edition. New

Jersey: Prentice-Hall.

Lauren W. Neuman. 2007. Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative

Approaches 2nd Edition. Boston: Pearson Education.

Michael Quinn, Patton. A Guide To Using Qualitative Research Methodology.

Medecins Sans Frontieres.

Mintz, Alex, DeRouen, Karl, Understanding Foreign Policy Decision Making

(Cambridge: Cambidge University Press, 2010).

Sadjadpour, Karim. 2009. Reading Khomeini: The World View of Iran‟s Most

Powerful Leader (Washington: Carnegie Endownment for International

Peace).

Saeed, Abdullah dan Saeed, Hassan. 2004. Freedom of Religion, Apostasy, and

Islam. Burlington: Ashgate Publishing Company.

Smith, Steve dan Baylis, John (Eds.). 2006. The Globalization of World Politics: An

Introduction to International Relations 3rd

Edition. New York: Oxford.

Page 107: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xvi

Yani, A. A. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

B. JURNAL

Alagierski, Michal. 2014. The Foreign Policy of The USA and Great Britain Towards

Iran during The Years 1951-1953.Journal of Social Sciences No. 31, April

2014. tersedia di

http://sablon.sdu.edu.tr/dergi/sosbilder/dosyalar/31/31_18.pdf, diunduh

tanggal 12 November 2015.

Burke-White, William W. 2004. „Human Rights and National Security: The Strategic

Correlation‟, Harvard Human Rights Journal Vol. 17. Tersedia di

https://www.law.upenn.edu/cf/faculty/wburkewh/workingpapers/17HarvHum

RtsJ249(2004).pdf, diunduh tanggal 13 Januari 2016.

Demirci, Suleyman. 2013. The Iranian Revolution and Shia Islam: The Role of Islam

in Iranian Revolution. International Journal of History Vol. 5 Issue 3. Tersedia

di

http://www.historystudies.net/Makaleler/1376661570_03%20S%C3%BCleym

an%20Demirci.pdf, diunduh tanggal 15 November 2015.

Dwivedi, Sangit Sarita. 2012. Alliances in International Relations Theory.

International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research Vol.1

Issue 8.

Hussain, Ashaq. 2013. Religion in Iran. International Journal of Humanities and

Social Science Invention Vol. 2 Issue 3 Hlm. 2, March 2013. Tersedia di

www.ijhssi.org dengan link unduh http://www.ijhssi.org/papers/v2(3)/version-

5/A230108.pdf; diunduh tanggal 4 November 2015.

Page 108: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xvii

Joshua W. Busby dan Jonathan Monten. 2008. Without Heirs? Assessing the Decline

of Establishment Internationalism in US Foreign Policy. Perspective on

Politics Vol. 6 No. 3 September 2008. Tersedia di

http://www.utexas.edu/lbj/faculty/busby/wp-content/uploads/perspectives.pdf,

diunduh tanggal 19 November 2015.

Lee, Sean. 2008. The Second Iranian Revolution: Why Iran‟s Modern Radicalism

Should Ease US‟ Fears. Stanford Journal of International Relations

Fall/Winter 2008. Tersedia di

https://web.stanford.edu/group/sjir/pdf/Iran_REAL_final.pdf, diunduh tanggal

15 November 2015.

Wise, Krista. “Islamic Revolution of 1979: The Downfall of American-Iranian

Relations”, Jurnal Legacy Vol. 11 Issue 1 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

http://opensiuc.lib.siu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1008&context=legacy,

diunduh tanggal 15 November 2015.

Lestari, Lestari, Yunianto, Tri. 2012. Mahmoud Ahmadinejad (Studi Pemikiran dan

Dampak Pemikiran Politik Tahun 2005-2012 tersedia di

http://eprints.uns.ac.id/11168/1/1526-3474-1-PB.pdf

Lutfian, Saideh. 2010. “The New Role of Latin America in Iran‟s New Foreign

Policy”, dalam Iranian Review of Foreign Affairs Vol. 1 No. 3 Fall 2010

[Jurnal Daring], hlm. 37. Tersedia di

http://www.ciaonet.org/attachments/18137/uploads, diunduh tanggal 25

Desember 2015.

Milani, Abbas. 2015. Russia and Iran: An Anti-Western Alliance? dalam Current

History, Oktober 2007, hlm. 332, diunduh dari

http://web.stanford.edu/~amilani/downloads/CurrentHistory1.pdf tanggal 25

Desember 2015.

O‟Connell, Brian. 2012. Constitutional Apostasy: The Ambiguities in Islamic Law

after Arab Spring. Northwestern Journal of International Human Rights Vol.

Page 109: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xviii

11 Issue 1, Fall 2012. Tersedia di

http://scholarlycommons.law.northwestern.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=11

56&context=njihr, diunduh tanggal 8 November 2015.

C. WEBSITE

----. Human Rights Watch: Iran: Violent Crackdown on Protesters Widens, diakses

di https://www.hrw.org/news/2009/06/23/iran-violent-crackdown-protesters-

widens tanggal 4 Februari 2016.

----. ----. Imam Khomeini‟s Biography, diakses di http://www.imam-

khomeini.com/web1/english/showitem.aspx?cid=1351&h=13&f=14&pid=144

4 tanggal 15 November 2015.

----. 2007. Interview with Founder of Council of Ex-Muslims: Not Possible to

Modernize Islam, diakses di

http://www.spiegel.de/international/spiegel/interview-with-founder-of-

council-of-ex-muslims-not-possible-to-modernize-islam-a-468828.html,

tanggal 6 November 2015.

----. 2008. Trial of Iran‟s Seven Baha‟i Leaders, diakses di

http://news.bahai.org/human-rights/iran/yaran-special-report/ tanggal 9

November 2015.

----. 2008. Which Governments Respect the Rights of Their People?, diakses di

http://www.pewglobal.org/2008/06/12/chapter-7-which-governments-respect-

the-rights-of-their-people/ tanggal 9 November 2015.

----. 2008. World Watch Monitor, Death Penalty Proposed for „Apostates‟, diakses di

https://www.worldwatchmonitor.org/2008/02-

February/newsarticle_5231.html/ pada tanggal 8 November 2015.

----. 2009. Pew Research Center: Mapping the Global Muslim Population, diakses di

http://www.pewforum.org/2009/10/07/mapping-the-global-muslim-

population/ pada tanggal 8 November 2015.

----. 2009. Reuters: Human Rights Violations in Iran Worst for 20 Years, diakses di

http://www.reuters.com/article/2009/12/10/us-amnesty-iran-

idUSTRE5B912P20091210 tanggal 8 Desember 2014.

----. 2009. The Economist: The Dragon in The Backyard, diakses di

http://www.economist.com/node/14209932 tanggal 12 Desember 2015.

Page 110: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xix

----. 2009. United for Iran: Khamenei: Release Mousavi, Karroubi and all political

prisoners diakses di http://v12.united4iran.org/2011/09/khamenei-release-

mousavi-karroubi-and-all-political-prisoners, tanggal 8 April 2015.

----. 2011. Christian to Obama: Lean on Iran, diakses di

http://www.wnd.com/2011/09/350117/ pada tanggal 4 November 2015.

----. 2011. Iranian Pastor Refuses to Recant Faith Despite Death Sentence, diakses di

http://www.christiantoday.com/article/iranian.pastor.refuses.to.recant.faith.des

pite.death.sentence/28690.htm pada tanggal 4 November 2015.

----. 2012. Growth of Christianity in Iran „Explosive‟, According to Open Doors,

diakses di https://www.opendoorsusa.org/newsroom/press-releases/tag-news-

post/Growth-of-Christianity-In-Iran-Explosive-According-to-Open-Doors/

pada tanggal 5 November 2015.

----. 2012. Human Rights Watch, World Report 2011: Iran, diakses di

http://www.hrw.org/world-report-2011/iran tanggal 8 Desember 2014.

----. 2012. Iran, the United States and a Political Seesaw, diakses di

http://www.nytimes.com/interactive/2012/04/07/world/middleeast/iran-

timeline.html?_r=0#/#time5_152 tanggal 11 November 2015.

----. 2013 .Hassan Rouhani Biography, diakses di

http://www.biography.com/people/hassan-rouhani-21313175#2013-election

----. 2013. Amnesty International, Iran: New President Must Deliver on Human

Rights Promises, diakses di http://www.amnesty.org/en/news/iran-new-

president-must-deliver-human-rights-promises-2013-06-17 tanggal 10

Desember 2014.

----. 2013. Channel 4: Ahmadinedjad Legacy: How Iran has Changed, diakses di

http://www.channel4.com/news/iran-elections-mahmoud-ahmadinejad-legacy-

human-rights diakses pada tanggal 10 Desember 2014.

----. 2013. CIA Documents Acknowledge its Role in Iran‟s 1953 Coup, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-23762970 tanggal 12 November

2015.

----. 2013. Death Penalty Information Center, Execution List 2013, diakses di

http://www.deathpenaltyinfo.org/execution-list-2013 tanggal 24 Juli 2015.

Page 111: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xx

----. 2013. Global Views of Iran Overwhelmingly Negative, diakses di

http://www.pewglobal.org/2013/06/11/global-views-of-iran-overwhelmingly-

negative/ tanggal 9 November 2015.

----. 2013. Opposition Ridicules Rouhani Proposed Civil Rights Chapter, diaskes di

http://www.irandailybrief.com/2013/11/28/opposition-ridicules-rouhani-

proposed-civil-rights-charter/ tanggal 9 November 2015.

----. 2013. Rouhani Wins Iran‟s Presidential Election, diakses di

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/06/2013615155229420816.h

tml tanggal 9 November 2015.

----. 2013. The Times of Israel, Iran‟s Electoral System at a Glance, diakses di

http://www.timesofisrael.com/irans-electoral-system-at-a-glance/ pada tanggal

9 november 2015.

----. 2013. UN and Iran Experts say Human Rights Violation Have Worsened under

Hassan Rouhani‟s Presidency, diakses di http://www.theisraelproject.org/un-

and-iran-experts-say-human-rights-violations-have-worsened-under-hassan-

rouhanis-presidency/ tanggal 9 November 2015.

----. 2014. Cornell University Law School: Death Penalty Worldwide, Iran Section,

http://www.deathpenaltyworldwide.org/country-search-

post.cfm?country=Iran, diakses pada tanggal 24 Juli 2015.

----. 2014. Iran Demographics Profile 2014 Factbook by Index Mundi Website,

http://www.indexmundi.com/iran/demographics_profile.html, diakses tanggal

4 November 2015.

----. 2014. Press Freedom Improves Highly Under Rouhani, diakses di http://www.al-

monitor.com/pulse/originals/2014/02/iran-media-freedom-improves.html#

tanggal 8 Februari 2016.

----. 2014. Start for Global Intelligence, Strategic Reversal: The United States, Iran,

and The Middle East, diakses di https://www.stratfor.com/analysis/strategic-

reversal-united-states-iran-and-middle-east tanggal 25 Desember 2015.

----. 2014. Universal Declaration of Human Rights Signatories,

http://unethiopia.org/universal-declaration-of-human-rights-signatories/,

diakses pada tanggal 5 November 2015.

----. 2015. Iran Crude Oil Production Chart, diakses di

https://ycharts.com/indicators/iran_crude_oil_production tanggal 25

Desember 2015.

----. 2015. Iran: Propored Laws Reduced Women to „Baby-Making Machines‟ in

Misguided Attempts to Boost Population, diakses di

Page 112: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxi

https://www.amnesty.org/en/latest/news/2015/03/iran-proposed-laws-reduce-

women-to-baby-making-machines/ tanggal 8 Februari 2016.

----. 2015. Iran: Scrap Death Sentence for Juvenile Offender to Prove UN Review

More than a „PR Stunt‟, diakses di

https://www.amnesty.org/en/latest/news/2015/03/iran-un-review-scrap-death-

sentence-for-juvenile-offender/ tanggal 9 November 2015.

----. 2015. Jewish Virtual Library: Military Threat to Israel: Iran, diakses di

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Threats_to_Israel/Iran.html

tanggal 12 Desember 2015.

----. 2015. The UPR of Iran: Some Observations, diakses di

http://insightiran.org/blog/the-upr-of-iran-some-observations tanggal 9

November 2015.

----. 2015. UN Investigator: Human Rights Situation in Iran „Dire‟, diakses di

http://www.i24news.tv/en/news/international/90604-151028-un-investigator-

human-rights-situation-in-iran-dire tanggal 9 November 2015.

----. 2016. A Guide to Iran‟s Presidential Election, diakses di

http://www.rferl.org/content/guide-iran-presidential-election/24996324.html

pada tanggal 9 November 2015.

----. 2016. Imam Khomeini Returned Back to Iran, diakses di

http://www.masjed.ir/en/news/18260/Imam-Khomeini-returned-back-to-Iran

tanggal 11 November 2015.

----. 2016. Reuters: Germany Urges Iran to Use Its Influence on Assad to End Syrian

War, diakses di http://www.haaretz.com/middle-east-news/1.680861 tanggal

12 Desember 2015.

----. Britannica, Foreign Policy: Political Science,

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/213380/foreign-policy diakses

pada tanggal 18 Desember 2014.

----. Christian Broadcasting Network: “What is the Muslim Understanding of

Ummah?” http://www1.cbn.com/onlinediscipleship/what-is-the-muslim-

understanding-of-%22ummah%22%3F, diakses 4 November 2015.

----. Constitutional Executive Authority, diakses di

http://www.president.ir/en/president/functions pada tanggal 9 November

2015.

Page 113: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxii

----. Laporan Human Rights Watch: Why They Left: Stories of Iranian Exiles (2012),

tersedia di

https://www.hrw.org/sites/default/files/reports/iran1212webwcover_0_0.pdf,

diunduh tanggal 4 Februari 2016.

----. The Cairo Declaration of Human Rights in Islam, http://www.oic-

oci.org/english/article/human.htm, diakses pada tanggal 8 November 2015.

Aghajanian, Liana. 2014. „Our Second Mother‟: Iran‟s Converted Christians Find

Sanctuary in Germany, diakses di http://www.theguardian.com/world/iran-

blog/2014/may/12/iran-converted-christians-sanctuary-germany-muslim pada

tanggal 5 November 2015.

Akhlagi, Reza. 2014. Iran‟s Citizen‟s Rights and Its Religious Minorities, diakses di

http://foreignpolicyblogs.com/2014/01/02/irans-citizens-rights-charter-and-

the-religious-minorities/ tanggal 9 November 2015.

Allen, Paddy, Kamali Dheghan, Saeed. 2013. Iran‟s Presidential Candidates: How

They Line Up –Interactive Guide, diakses di

http://www.theguardian.com/world/interactive/2013/jun/05/iran-presidential-

candidates-mahmoud-ahmadinejad-interactive tanggal 9 November 2015.

Bandow, Doug. 2013. The Perils Of Religious Persecution In Iran, diakses di

http://www.forbes.com/sites/dougbandow/2013/05/13/the-perils-of-religious-

persecution-in-iran/ tanggal 8 April 2015.

Black, Ian. 2011. Shah of Iran‟s Youngest Son Shoots Himself, diakses di

http://www.theguardian.com/world/2011/jan/05/shah-of-iran-pahlavi-boston

tanggal 12 November 2015.

Bozorgmehr, Shizard, Martinez, Michael. 2013. Hassan Rouhani is Iran‟s Next

President after Appealing to Tradition, diakses di

http://edition.cnn.com/2013/06/15/world/meast/iran-elections/ tanggal 9

November 2015.

Brice, Arthur. 2013. Iran, Hezbollah mine Latin America for Revenue, Recruits,

Analysts Say, diakses di

http://edition.cnn.com/2013/06/03/world/americas/iran-latin-america/ tanggal

25 Desember 2015.

Brown, Sophie. 2014. Report: executions rise in 2013, China Tops The List,

http://edition.cnn.com/2014/03/27/world/amnesty-international-death-

penalty/, diakses pada tanggal 24 Juli 2015.

Page 114: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxiii

Bureau of Near Eastern Affair. 2015. US Relations with Iran, diakses di

http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/5314.htm tanggal 15 November 2015.

Bushuev, Mikhael. 2013 . Why Russia Stays Loyal to Iran Despite Conflicts, diakses

di http://www.dw.com/en/why-russia-stays-loyal-to-iran-despite-tensions/a-

16834496 diakses tanggal 25 Desember 2015.

Chavendish, Richard. 2001. The Iranian Oil Fields are Nationalized, diakses di

http://www.historytoday.com/richard-cavendish/iranian-oil-fields-are-

nationalised tanggal 11 November 2015.

Choksy, J. K., Shea, Nina. 2009. Religious Cleansing in Iran: Iran Threats Non-

Muslim as harshly as Political Dissidents, Why Doesn‟t the West Notice?,

diakses di http://www.nationalreview.com/article/227917/religious-cleansing-

iran-j-k-choksy-nina-shea pada tanggal 6 November 2015.

Dabashi, Hamid. 2015. Who is The Great Satan?, diakses di

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2015/09/great-satan-

150920072643884.html tanggal 26 Desember 2015.

Dawber, Alistair. 2013. Reformist-backed Hassan Rouhani Wins Iranian Presidential

Election, diakses di http://www.independent.co.uk/news/world/middle-

east/reformist-backed-hassan-rouhani-wins-iranian-presidential-election-

8659964.html pada tanggal 9 November 2015.

De Cruz, Jose Arimatea. 2014. Iran, Latin America, and U.S. National Security,

diakses di http://www.e-ir.info/2014/10/21/iran-latin-america-and-u-s-

national-security/ diakses tanggal 12 Desember 2015.

Eisenstadt, Michael. 2001. Russian Arms and Technology Transfers to Iran: Policy

Challenges for The United States, diakses dari

https://www.armscontrol.org/act/2001_03/eisenstadt tanggal 25 Desember

2015.

Elizabeth Abedin, Rosedin, B. A. 2010. Iranian-Israel Relations: From Covert

Relations to Open Hostility, [Tesis] (Georgetown University); tersedia di

https://repository.library.georgetown.edu/bitstream/handle/10822/553272/abe

dinroshni.pdf?sequence=1, diunduh tanggal 26 Desember 2015.

Page 115: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxiv

Erdbrink, Thomas. 2013. Iran Moderate Wins Presidency by a Large Margin, diakses

di http://www.nytimes.com/2013/06/16/world/middleeast/iran-

election.html?_r=0 tanggal 9 November 2015.

Erfanian, Jasha. 2013. Pelaksanaan Hukuman Mati di Iran Dikritik,

http://www.dw.com/id/pelaksanaan-hukuman-mati-iran-dikritik/a-16730831,

diakses pada tanggal 24 Juli 2015.

Farahmand, Mehrdad. 2015. Russia and Iran: An Uneasy Alliance, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-34919237 tanggal 25 Desember

2015.

Franey, James. 2014. Iran‟s Larijani Slams West‟s Bias on Human Rights, diakses di

http://www.euronews.com/2014/11/07/iran-s-larijani-slams-west-s-bias-on-

human-rights/ tanggal 12 Desember 2015.

Ghaemi, Hadi. 2014. President Rouhani‟s New Rights Charter, diakses di

http://iranprimer.usip.org/blog/2014/feb/10/president-rouhani%E2%80%99s-

new-rights-charter tanggal 9 November 2015

Ghanea, Nazila. 2013. The Iranian Charter of Citizens‟ Rights, diakses di

http://www.ejiltalk.org/the-iranian-charter-of-citizens-rights/ tanggal 9

November 2015.

HRW. 2015. World Report 2015: Iran (Event of 2014), diakses di

https://www.hrw.org/world-report/2015/country-chapters/iran?page=3 tanggal

9 November 2015.

ICHRI. 2013. Ebadi: Citizenship Charter is Redundant Distraction from Justice,

diakses di http://www.iranhumanrights.org/2013/12/ebadi-citizenship-charter/

tanggal 9 November 2015.

Jordet, Nils. ---- . Explaining The Long-Term Hostility between United States and

Iran: A Historical, Theoretical, and Methodological Context [Disertasi] (The

Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, hlm. 47-48, tersedia

di http://www.nato.int/acad/fellow/98-00/jordet.pdf, diunduh tanggal 26

Desember 2015.

Kamali Dheghan, Saeed. 2013. Iranian Presidential Election 2013: The Essential

Guide, diakses di http://www.theguardian.com/world/2013/may/13/iranian-

presidential-election-2013-iran#105 pada tanggal 9 November 2015.

Page 116: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxv

Kamali Dheghan, Saeed. 2015. Hassan Rouhani Urged to Follow Nuclear Dear

Success with Human Rights Process, diakses di

http://www.theguardian.com/world/2015/jul/23/hassan-rouhani-iran-human-

rights-nuclear-deal tanggal 9 November 2015

Kauffman, Dirk. 2012. EU Courts Affirms Asylum for Religious Persecution, diakses

di http://www.dw.com/en/eu-court-affirms-asylum-for-religious-

persecution/a-16222888-1 pada tanggal 5 November 2015.

Kayaoglu, Turan. 2012. It‟s Time to Revise The Cairo Declaration of Human Rights

in Islam, http://www.brookings.edu/research/opinions/2012/04/23-cairo-

kayaoglu, diakses pada tanggal 8 November 2015.

Klare, Michael. 2013. The Booming Global Arms Trade is Creating a New Cold War,

diakses di http://www.motherjones.com/politics/2013/05/global-arms-trade-

new-cold-war tanggal 25 Desember 2015.

Latschan, Thomas. 2015. Iran‟s Persecuted Converts, diakses di

https://en.qantara.de/content/christian-minorities-in-iran-irans-persecuted-

converts pada tanggal 5 Oktober 2015.

Macias, Amanda. 2014. The 15 Most Powerful Militaries in The Middle East, diakses

di http://www.businessinsider.co.id/15-most-powerful-middle-east-militaries-

2014-12/?r=US&IR=T#.Vnz9Pfl97IU tanggal 25 Desember 2015.

MacMillan, Steven. 2014. Strengthening The of Russia-Iranian Alliance in Response

to Western Threats and Sanctions, diakses di

http://www.globalresearch.ca/strengthening-of-russia-iran-alliance-amidst-in-

response-to-western-threats-and-sanctions/5398828 tanggal 25 Desember

2015.

Memarian, Omid. 2013. Hasan Rowhani: Moderate Candidate Wins Iran‟s Election,

diakses di http://www.thedailybeast.com/articles/2013/06/15/hassan-rowhani-

moderate-candidate-wins-iran-s-election.html tanggal 9 November 2015.

Mohamedi, Fareed. 2015. The Oil and Gas Industry, diakses di

http://iranprimer.usip.org/resource/oil-and-gas-industry tanggal 25 Desember

2015.

Mukhopadhyay, Sounak. 2015. Iran Wants to Restrict US In Middle East, Proposes

Coalition Formation, diakses di http://www.ibtimes.com.au/iran-wants-

Page 117: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxvi

restrict-us-influence-middle-east-proposes-coalition-formation-1474791

tanggal 12 Desember 2015.

Naji, Karsa. 2010. Iran‟s Baha‟i Community Fear Rise in Persecution, diakses di

http://www.bbc.com/news/10494631 pada tanggal 6 November 2015.

Naji, Kasra. 2015. Profile: Hassan Rouhani, President of Iran, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-22886729 tanggal 10 Desember

2014.

Naji, Kasra. 2015. Profile: Hassan Rouhani, President of Iran, diakses di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-22886729 tanggal 9 November

2015.

Ohmyrus. 2003. Islamic Human Rights?, diakses di

http://www.faithfreedom.org/Articles/Ohmyrus30816.htm pada tanggal 8

November 2015.

Perloff, James. 2009. Iran and The Shah: What Really Happened, diakses di

http://www.thenewamerican.com/culture/history/item/4690-iran-and-the-shah-

what-really-happened tanggal 12 November 2015.

Piven, Ben. 2012. Map: US Bases Encircles Iran, diakses di

http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2012/04/2012417131242767298

.html tanggal 25 Desember 2014.

Rezaian, Jason, Warrick, Joby. 2013. Moderate Cleric Hassan Rouhani Wins Iran‟s

Presidential Vote, diakses di

https://www.washingtonpost.com/world/iranians-await-presidential-election-

results-following-extension-of-polling-hours/2013/06/15/3800c276-d593-

11e2-a73e-826d299ff459_story.html pada tanggal 9 November 2015.

Riechmann, Deb. 2013 A Brief History of US-Iranian Relations, diakses di

http://www.ctvnews.ca/politics/a-brief-history-of-u-s-iranian-relations-

1.1557786 tanggal 15 November 2015.

Risen, James. 2000. “Secrets of History The CIA in Iran: Iran-US Relations: A

Chronology”, The New York Times on The Web, 2000 [Surat Kabar Online];

diakses di http://www.nytimes.com/library/world/mideast/041600iran-coup-

timeline.html tanggal 12 November 2015.

Russel, Jonathan. 2012. Human Rights, The Universal Declaration vs The Cairo

Declaration, http://blogs.lse.ac.uk/mec/2012/12/10/1569/, diakses pada

tanggal 8 November 2015.

Page 118: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxvii

RZN. 2015. Negara-negara dengan Hukuman Mati Terbanyak,

http://www.dw.com/id/negara-dengan-hukuman-mati-terbanyak/g-18195679,

diakses pada tanggal 24 Juli 2015.

Saghaye-Biria, Hakimeh. 2009. United States Propaganda in Iran: 1951-1953 [Tesis]

Louisiana State University. Tersedia di http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-

04082009-100641/unrestricted/Hakimeh_Saghaye-Biria_Thesis.pdf, diunduh

tanggal 12 November 2015.

Sanei, Faraz. 2012. Iran Protests of Its Own in Saudi Arabia, diakses di

https://www.hrw.org/news/2012/06/30/iran-protests-execution-its-own-saudi-

arabia, tanggal 6 November 2015.

Sanei, Faraz. 2015. Challenging Iran‟s Women‟s Rights Narratives, diakses di

https://www.hrw.org/news/2015/03/25/challenging-irans-womens-rights-

narrative tanggal 8 Februari 2016.

Saul, Heather. 2013. Hassan Rouhani: Iran‟s New President Promises Advances in

Women‟s Rights and Calls for West to End „Language of Sanctions‟, diakses

di http://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/hassan-rouhani-irans-

new-president-promises-advances-in-womens-rights-and-calls-for-west-to-

end-8745292.html tanggal 9 November 2015.

Sedhain, Pramod. 2014. Iran‟s Wider Role and Influence in The Middle East, diakses

di http://thedailyjournalist.com/the-strategist/iran-s-wider-role-and-influence-

in-the-middle-east/ tanggal 12 Desember 2015.

Shanker, Thom. 2012. US Arms Sales Make Up Most of Global Market, diakses di

http://www.nytimes.com/2012/08/27/world/middleeast/us-foreign-arms-sales-

reach-66-3-billion-in-2011.html?_r=2 tanggal 25 Desember 2015.

Siegel, Robert. 2009. Wawancara dengan Zbigniew Brzezinski (Mantan Penasihat

Keamanan Nasional AS). Transkrip tersedia di

http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=113352297, diakses

tanggal 24 Desember 2015.

D. SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI

Smith, Dean. 2014. Why is The Christian Population Exploding in Iran?, diakses di

http://opentheword.org/2014/09/26/why-is-the-christian-population-

exploding-in-iran/ pada tanggal 5 November 2015.

Page 119: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxviii

Starr, Barbara. 2015. US Concerned About Russia Arms Sales to Iran, diakses di

http://edition.cnn.com/2015/08/19/politics/russia-iran-s-300-missile-defense-

sale/ tanggal 25 Desember 2015.

Steven J. Allen, Iran Chemical, Bio Weapons is Real, diakses di

http://www.newsmax.com/Headline/IranChemical-

BioWeapon/2007/11/07/id/322122/ tanggal 25 Desember 2015.

Sukchkov, Maxim A. 2015. New Russian Arm Deals Could Shakeup Middle East

Market, diakses di http://www.usnews.com/news/articles/2015/08/26/new-

russian-arms-deals-could-shake-up-mideast-market tanggal 25 Desember

2015.

Trofimov, Yaroslaf. 2015. Can Russia‟s New Iran Alliance Last?, diakses di

http://www.wsj.com/articles/can-russias-new-iran-alliance-last-1445534148

tanggal 25 Desember 2015.

Trotman, Andrew. 2014. Vladimir Putin Signs Historic $20bn Oil Deal with Iran to

Bypass Western Sanction, diakses di

http://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/energy/oilandgas/11014604

/Vladimir-Putin-signs-historic-20bn-oil-deal-with-Iran-to-bypass-Western-

sanctions.html tanggal 25 Desember 2015.

UNHRC. ----. Basic Facts about the UPR, diakses di

http://www.ohchr.org/en/hrbodies/upr/pages/BasicFacts.aspx tanggal 9

November 2015.

Vargas, Joel. 2015. The Strategic Alliance of Iran, China, and Russia in Latin

America, diakses di http://intel.contingentsecurity.com/the-strategic-alliance-

of-iran-china-and-russia-in-latin-america/ tanggal 25 Desember 2015.

Weinthal, Benjamin. 2012. Jpost: Iran Orders Hanging of Pastors Yousef

Nadarkhani, diakses pada tanggal 4 November 2015 di

http://www.jpost.com/International/Iran-orders-hanging-of-Pastor-Youcef-

Nadarkhani

Weinthal, Benjamin. 2014. http://www.jpost.com/Iranian-Threat/News/UN-report-

assails-Iran-for-persecution-of-religious-minorities-347089, diakses tanggal

26 Agustus 2015.

Page 120: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxix

Weitz, Richard. 2013. Russia and Iran: A Balancing Act, diakses di

http://thediplomat.com/2013/11/russia-and-iran-a-balancing-act/ tanggal 25

Desember 2015.

Whale, Sebastian. 2013. Timeline of Tensions between Iran and The United States,

diakses di http://www.ctvnews.ca/politics/a-brief-history-of-u-s-iranian-

relations-1.1557786 tanggal 15 November 2015.

Wuthnow, Joel. 2015. China-Iran Military Relations at a Crossroads, diakses di

http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?tx_ttnews%5Btt_news

%5D=43497&tx_ttnews%5BbackPid%5D=25&cHash=eab6f925192bbcb63c

a3ebc4ec16eeef#.Vnu1uvl97IV tanggal 12 Desember 2015.

E. WORKING PAPER, DOKUMEN RESMI, RILISAN PERS

----. 2005. Iran‟s Obligations under International Law (New York: Baha‟i

Internatioanl Community), diunduh di http://denial.bahai.org/004_5.php, pada

tanggal 5 November 2015.

----. 2006. Department of State and US Agency for International Development FY

2007 Joint Performance Summary Strategic Goal 7: Democracy and Human

Rights, tersedia di http://www.state.gov/documents/organization/59177.pdf,

diunduh tanggal 10 Februari 2016.

----. 2010. Persepolis: iran Timeline. Free Library: One Book One Philadelphia 2010.

Tersedia di

http://libwww.freelibrary.org/onebook/obop10/Persepolis_timeline.pdf,

diunduh tanggal 15 November 2015.

----. 2012. International Campaign for Human Rights, A Growing Crisis: The Impact

of Sanctions and Regime Policies on Iranians‟ Economic and Social Rights,

hlm. 110-111, tersedia di https://www.iranhumanrights.org/wp-

content/uploads/A-Growing-Crisis.pdf, diunduh tanggal 10 Februari 2016.

Baha‟i International Community. 2008. The Baha‟i Question: Cultural Cleansing in

Iran. New York: Bahai International Community. Diunduh tanggal 4

November 2015); tersedia di

http://news.bahai.org/documentlibrary/TheBahaiQuestion.pdf.

Page 121: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxx

Baha‟i International Community. 2014. Unfulfilled Promises: Iran‟s Failure to act its

2010 Universal Periodic Review, A Special Report of the Baha‟i International

Community. Tersedia di www.bic.org, link unduh

https://www.bic.org/sites/default/files/pdf/Bahai_UnPromises%202014.pdf,

diunduh tanggal 9 November 2015.

Baksh, Nadeem, et. al., Understanding and Appreciating Muslim Diversity: Towards

better Engagement and Participation. 2008. Coventry: Institute of

Community Cohesion. Diunduh di

http://www.cohesioninstitute.org.uk/live/cme0.htm; diunduh 4 November

2015.

CIA. ---. Anti-Tudeh Activities of Zahedi Government. Washington, DC: National

Security Archive. Tersedia di

http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB435/docs/Doc%2014%20-

%201953-09-10%20Anti-Tudeh%20activities.pdf, diunduh tanggal 12

November 2015.

CIA. ---. Campaign to Install Pro-Western Government in Iran Authority.

Washington, DC: National Security Archive. Tersedia di

http://bit.ly/1WS197t, diunduh pada tanggal 12 November 2015.

CIA. 2013. Unclassified Report to Congress on The Acquisition of Technology

Relating to Weapons of Mass Distraction and Advanced Conventional

Munitions 1 July through 31 December 2003, diunduh dari

https://www.cia.gov/library/reports/archived-reports-

1/721report_july_dec2003.pdf tanggal 25 Desember 2015.

Constitution of the Islamic Republic of Iran. --- . Geneva: World Intellectual Property

Organization. Diunduh di www.wipo.int dengan link unduh

http://www.wipo.int/edocs/lexdocs/laws/en/ir/ir001en.pdf tanggal 4

November 2015.

Page 122: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxi

Dr. Ahmad Shaheed. 2013. Report of the Special Rapporteur on the Situation of

Human Rights in The Islamic Republic of Iran. Tersedia di shaheedoniran.org,

link unduh http://shaheedoniran.org/wp-content/uploads/2013/12/A-HRC-22-

56_en.pdf; diunduh tanggal 5 November 2015.

Edward C. Wells (Public Affairs US Embassy), Notes to Expanded Program for Iran

12 January 1951. Washington, DC: National Security Archive. Tersedia di

http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB78/propaganda%20016.pdf,

diunduh tanggal 12 November 2015.

Epstein, Susan, Serafino, Nina M., T. Miko, Francis. 2007. Democracy Promotion:

Cornerstone of US Foreign Policy?, CRS Repor for Congress, 26 December

2007, tersedia di https://www.fas.org/sgp/crs/row/RL34296.pdf, diunduh

tanggal 15 Februari 2016.

Farmarzi, Scheherezad, Government Crackdown in Iran Drives Growing Number of

Dissidents into Exile, diakses di http://www.unhcr.org/cgi-

bin/texis/vtx/refdaily?pass=52fc6fbd5&id=4bbacddc5 tanggal 4 Februari

2016.

Fortman, Bas De Gaay. Human Rights in The Context of International Relations.

2011. Diunduh dari http://www.e-ir.info/2011/07/30/human-rights-in-the-

context-of-international-relations-a-critical-appraisal/ tanggal 15 Desember

2014.

Human Rights Watch. 2012. Codifying Repression: An Assessment of Iran‟s New

Penal Code. Tersedia di www.hrw.org, link unduh

https://www.hrw.org/sites/default/files/reports/iran0812webwcover_0.pdf

diunduh tanggal 6 November 2015.

International Covenant of Civil and Political Rights, diunduh dari www.ohchr.org,

link unduh http://www.ohchr.org/Documents/ProfessionalInterest/ccpr.pdf,

diunduh pada tanggal 8 November 2015.

Iran Human Rights Documentation Center. --- . A History of United Nations Special

Representatives and Rapporteurs in Iran. Tersedia di

http://www.iranhrdc.org/english/news/features/3410-table-of-un-special-

Page 123: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxii

rapporteurs-and-representative-involvement-in-iran.html, diunduh tanggal 24

Juli 2015.

Koch, Scott A. 1998. “Zendebad, Shah!”: The Central Intelligence Agency And The

Fall of Iranian Prime Minister Mohammed Mossadeq August 1953.

Washington: History Staff Central Intelligence Agency. Tersedia di

http://bit.ly/1kN0RTb, diunduh tanggal 12 November 2015.

Lum, Thomas. 2008. Human Rights in China and US Policy, (Washington:

Congressional Reseach Service, 2008), Tersedia di

https://www.fas.org/sgp/crs/row/RL34729.pdf, diakses tanggal 1 Februari

2016.

Nasser Saghefi-Ameri. 2014. Iranian Foreign Policy: Concurrence of Ideology and

Pragmatism. The Iranian Revolution at 30: Viewpoints Special Edition.

Washington: The Middle East Institute. Tersedia di

http://www.mei.edu/sites/default/files/publications/2009.01.The%20Iranian%

20Revolution%20at%2030.pdf diunduh tanggal 12 November 2015.

Nikolah Kozhanov. 2015. Understanding The Revitalization of Russian-Iranian

Relations (Moscow: Carnegie Moscow Center, May 2015), hlm. 10, diunduh

dari http://carnegieendowment.org/files/CP_Kozhanov_web_Eng.pdf tanggal

25 Desember 2015.

Paul B. Stephan, The Limits of Change: International Human Rights under The

Obama Administration, diakses dari

http://fordhamilj.org/files/2015/09/Stephan_LimitsofChange.pdf tanggal 2

Februari 2016.

Prepared Statement and Ambassador Roger F. Noriega dalam Kongres ke-1012

Komite Hubungan Internasional Senator AS yang bertajuk Iran‟s Influence

and Activity in Latin America 16 Februari 2012, diakes di

https://www.gpo.gov/fdsys/pkg/CHRG-112shrg73922/html/CHRG-

112shrg73922.htm tanggal 25 Desember 2015.

Page 124: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxiii

Sam Sasan Soamanesh, History Brief: Timeline of US-Iran Relations Until the

Obama Administration dalam MIT International Review, tersedia di

web.mit.edu/mitir, tautan unduh http://web.mit.edu/mitir/2009/online/us-iran-

2.pdf, diunduh tanggal 11 November 2015.

Shaheed, Ahmad. 2011. Report of the Special Rapporteur on the Situation of Human

Rights in the Islamic Republic of Iran. tersedia di shaheedoniran.org, link

unduh http://shaheedoniran.org/wp-content/uploads/2014/01/N1151218.pdf;

diunduh tanggal 4 November 2015.

Sharif, Surkheel (Abu Aaliyah). 2007. The Truth About Taqlid (Part I). UK: The

Jawziyyah Institute. Tersedia di http://muslimmatters.org/wp-

content/uploads/2007/11/taqlid-1.pdf tanggal 4 November 2015.

Tommaso Virgili. 2015. Apostasy from Islam under Sharia Law, Sant‟ Anna Legal

Studies. Tersedia di www.stals-sssup.it, link unduh

http://www.stals.sssup.it/files/Apostasy%20in%20sharia%20law,%20STALS,

%20def.pdf, diunduh tanggal 8 November 2015.

UK Government. 2014. Country Information and Guidance Iran: Baha‟is. Tersedia

di www.gov.uk, link unduh

https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file

/381425/CIG_-_Iran_-_Baha_is_-_2014-11-28_v_1.pdf diunduh tanggal 4

November 2015.

Umar Faruq Abd-Allah. 2006. Innovation and Creativity in Islam. Chicago: Nawawi

Foundation. Tersedia di www.nawawi.org, link unduh

http://www.nawawi.org/wp-content/uploads/2013/01/Article4.pdf, diunduh

tanggal 8 November 2015.

United Nations General Assembly. 2010. Human Rights Council, The Universal

Periodic Review 8-19 February 2010: Draft Report of the Working Group on

the Universal Periodic Review of Islamic Republic of Iran. Tersedia di

www.upr-info.org, link unduh http://www.upr-

info.org/sites/default/files/document/iran_islamic_republic_of/session_07_-

Page 125: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxiv

_february_2010/a_hrc_wg-6_7_l-11_iran.pdf, diunduh tanggal 9 November

2015.

Universal Declaration of Human Rights, diunduh dari www.ohchr.org, link unduh

http://www.ohchr.org/EN/UDHR/Documents/UDHR_Translations/eng.pdf,

diunduh pada tanggal 8 November 2015.

Yanyan Mochamad Yani, Hak Asasi Manusia dan Hubungan Internasional. 2006.

Disampaikan pada Seminar Nasional ”Membangun Strategi HAM Indonesia

sebagai Perwujudan Strategi Pembangunan Nasional”, KOMNAS HAM,

Palembang, 15-16 Mei 2006. Diunduh dari

http://pustaka.unpad.ac.id/archives/36333/ tanggal 15 Desember 2014.

Page 126: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxv

Lampiran I

Transkrip Wawancara

Nama : Hadi Purnama

Jabatan : Dosen Hukum dan HAM FHUI, Ketua Sentra HAM FHUI.

Lokasi : Gedung FHUI

Tanggal : 3 Desember 2016

1. Seberapa kuat prinsip relativisme kultural dapat digunakan untuk melihat

situasi HAM di Iran?

Ya, relativisme kultural-nya bisa digunakan untuk melihat praktik Iran,

apakah yang dilakukan Iran dalam penyelenggaraan HAM masuk dalam

relativisme kulturalnya-nya. Lalu nanti dapat disandingkan dengan

universalisme yang akan digunakan untuk melihat justifikasi AS dalam

merespon situasi HAM di Iran tersebut.

2. Bagaimana sebuah tindakan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran

HAM?

Pelanggaran HAM ada 2 macam, ada vertikal dan horizontal. Pelanggaran

HAM vertical terjadi ketika negara diberikan kewajiban oleh instrument

Page 127: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxvi

internasional untuk menjamin HAM di negaranya, namun tidak dijalankan.

Dalam konteks tersebut, kalau kamu melihat government action terkait

pelanggaran terhadap aspek HAM tertentu, itu berarti vertikal.

Lihat negaranya apakah dia melakukan pelanggaran atas perjanjian

internasional di mana negara tersebut bergabung. Berdasarkan perjanjian

internasional tersebut, kewajiban dari pemerintah adalah membuat hukum

yang menjamin hak atas warganya, baik yang dilakukan oleh negara maupun

yang dilakukan oleh sesama warga (pelanggaran HAM horizontal).

Jika kamu ingin melihat negara, lihat hukum internasionalnya. Apakah

praktik negara tersebut melanggar hukum/komitmen internasional atau tidak.

Dari situ, pelanggaran dapat dilihat apakah itu melanggar hukum internasional

atau tidak.

3. Apakah negara boleh memiliki agama khusus/resmi?

Negara boleh memiliki agama khusus. Tapi, kelompok minoritas, baik

yang berdasar kepada agama dan non-agama, misalnya orang cacat, harus

juga diberikan ruang.

4. Lalu melihat pola pelanggarannya dari mana?

Lihat apakah negara bertanggungjawab atau tidak dalam akomodasi HAM

di dalam negara tersebut. Kamu bisa lihat Article States Responsibilty of

Wrongful Act – ILC. Walaupun ini bukan konvensi, tetapi banyak dirujuk

sebagai kodifikasi atas negara-negara. Justifikasinya lebih dilihat dari state

practice.

Untuk kasus Iran, apabila terjadi konflik sosial yang berpotensi atau

memang benar-benar menghasilkan pelanggaran HAM, maka negara harus

melakukan tindakan hukum untuk memproses pelaku secara hukum. Kalau

Page 128: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxvii

didiamkan, maka negara melanggar. Ini adalah bagian dari prinsip commission

(melakukan tindakan) or omission (pembiaran).

Dari sisi AS, kalau ingin melihat AS apakah ia adil dalam memberikan

respon, lihat lagi apakah AS merujuk kepada instrument HAM internasional,

misalnya DUHAM. Kalau tidak, berarti responnya tidak fair. AS juga

memerlukan dukungan pihak lain (negara lain atau PBB) agar semakin kuat,

karena pada dasarnya Iran tidak tunduk kepada AS.

5. Kriminalisasi tidak ada di penal code tapi ada melalui fatwa? Sah atau

tidak?

Kamu lihat sumber hukumnya. Kalau fatwa yang diberikan oleh yang

berwenang memang sebuah sumber hukum, maka fatwa tersebut berlaku.

6. Apakah menurut Bapak funding yang diberikan AS ke LSM di Iran efektif

untuk menanggulangi masalah HAM di Iran? Di AS kan masih ada

hukuman mati juga?

Harus dilihat dari waktu ke waktu bagaimana AS menerapkan kebijakan

HAM untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Bahwa di AS memang masih

ada pelanggaran HAM, ya memang ada, karena tidak ada negara yang

sempurna. Tapi lihat juga kepastian hukum yang di AS tentu lebih jelas.

7. Mengenai sanksi komprehensif AS. Apakah bisa dikatakan ‘just’ atau

tidak?

Sanksinya nasional kan? Melalui sanksi, AS berusaha membatasi

hubungannya dengan negara lain, dalam kasus ini Iran. Dari sanksi

berdasarkan pelanggaran HAM tersebut, akan melebar ke ranah lain. Bisa

embargo ekonomi, dan lain-lain.

Page 129: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxviii

Indonesia juga pernah mendapat sanksi embargo senjata dari AS, karena

kongres AS menganggap Indonesia pernah melakukan pelanggaran HAM

berat. It‟s just US‟ national method. Sanksi memang akan berlaku hingga ada

upaya memperbaiki diri dalam rekam jejak HAM-nya. Tapi ada pula sanksi

lain yang bersifat internasional. Sanksi ini biasa diberikan oleh PBB. Caranya

sama saja, juga akan dihentikan sampai negara memperbaiki diri.

8. Lebih bahaya mana, nuklir atau HAM?

Sama-sama bahaya, tapi pada different degree. Kemungkinan Iran untuk

membuat senjata pemusnah massal menimbulkan insecurity (bagi AS). Di lain

sisi, HAM bisa dilihat dari legal dan social issue. Ini sama saja seperti kita

bicara economic crisis versus environtmental issue, isu ekonomi lebih sering

put forward daripada lingkungan.

9. Menurut pandangan Bapak, bagaimana situasi democracy versus Islamic

regime di Iran?

Mungkin menyebutnya Islamic value ya, kalau Islamic regime akan

sangat politis. Islam can be democratic as well. Islam itu sangat demokratis

sejak awal. Permasalahannya, demokratisasi berhenti setelah masa Ali.

Bentuk demokrasinya banyak, demokrasi langsung saat Abu Bakar dan Umar.

Demokrasi representasi lembaga yang mewakili kelompok yang ada

(muhajirin dan ansor) pada masa Usman dan Ali.

Demokrasi Islam „dibajak‟ melalui arbitrase (takhim) pada masa

Muawiyah yang mengangkat dirinya sebagai Khalifah. Mulai sejak itu, Islam

menjadi dinasti. Terus berlanjut hingga masa dinasti Arab Islam –Bani

Umayyah, Bani Abassiyah, Bani Fatimiyah, sampai Kekhalifahan Turki.

Pandangan ini didasari oleh pemikiran Thohah Husein, seorang cendekiawan

Mesir.

Page 130: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP . KASUS . PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI IRAN PERIODE

xxxix

Karya Thohah Husein membicarakan Islam dalam konteks politik, tidak

hanya agama saja. Mungkin di UIN tersedia, ada bahasa Arab dan Indonesia.

Di karyanya yang kedua yang berjudul Al-Fitnah Al-Kubro, membicarakan

Usman dengan Ali sampai proses politik Takhim tersebut. Terdapat proses

politik dan pemerintahan yang dilihat dari konteks historis.