sifat porselen

4
Sifat Porselen a. Sifat Mekanis Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Sifat ini bergantung pada komposisi dan mikrostruktur. Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik gigi yaitu strength shrinkage dan hardness Strength strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu patah atau rusak total. Keramik gigi memiliki nilai kompressive strength yang tinggi (280MN/m 2 ) namun tensil strengthnya rendah yaitu (70MN/m 2 ). Shrinkage Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat kondensasi. Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai, maka makin sedikit terjadi shrinkage. Selama proses pembakaran keramik gigi akan terjadi penyusutan sebanyak 30%-40% dari volume awal. Oleh karena itu, mahkota keramik harus dibuat lebih besar dari ukuran selama pembakaran. Beberapa studi menyatakan tipe low fusing porcelin memiliki ukuran volume shrinkage antara 22-37%, tipe high fusing porcelain memiliki ukran volume shrinkage sebesar 28-34%, medium fusing porcelin memiliki ukuran volume shrinkage diantara 2 tipe di atas. Hardness Hardness atau kekuatan bahan keramiok gigi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang plastis. Nilai hardness pada permukaan gigi adalah 460K HN. Nilai hardness ini biasanya berhubungan dengan resistensi pemakaian yaitu ketahanan

Upload: filho-obmar

Post on 06-Feb-2016

99 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sifat porselen

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Porselen

Sifat Porselen

a. Sifat MekanisSifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Sifat ini bergantung pada komposisi dan mikrostruktur. Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik gigi yaitu strength shrinkage dan hardness

Strength

strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu patah atau rusak total. Keramik gigi memiliki nilai kompressive strength yang tinggi (280MN/m2) namun tensil strengthnya rendah yaitu (70MN/m2).

Shrinkage

Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat kondensasi. Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai, maka makin sedikit terjadi shrinkage. Selama proses pembakaran keramik gigi akan terjadi penyusutan sebanyak 30%-40% dari volume awal. Oleh karena itu, mahkota keramik harus dibuat lebih besar dari ukuran selama pembakaran.

Beberapa studi menyatakan tipe low fusing porcelin memiliki ukuran volume shrinkage antara 22-37%, tipe high fusing porcelain memiliki ukran volume shrinkage sebesar 28-34%, medium fusing porcelin memiliki ukuran volume shrinkage diantara 2 tipe di atas.

Hardness

Hardness atau kekuatan bahan keramiok gigi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang plastis. Nilai hardness pada permukaan gigi adalah 460K HN. Nilai hardness ini biasanya berhubungan dengan resistensi pemakaian yaitu ketahanan terhadap abrasi. Untuk meminimalkan terjadinya abrasi pada email yang berkontak dengan struktur keramik gigi maka harus digunakan keramik gigi yang permukaan mikrofraktur dengan tingkat yang sama dengan gigi asli dalam kondisi beban, struktur antagonis, sifat abrasive darin substansi makanan, kekuatan yang diberikan dan tingkat kelarutan yang serupa.

b. Sifat fisis

Sifat fisi keramik gigi merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material yang ada di dalam keramik tersebut.

Thermal ekspansi

Page 2: Sifat Porselen

Merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan dan akan menyusut bila didinginkan. Koefisiensi ekspansi thermal keramik gigi adalah rendah yaitu 7x10-6/C. resistensi keramik dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem perbedaan thermal ekspansi. Sistem ini memiliki prinsip sebagai berikut, pertama harus dilakukan penekanan kembali terhdapa keramik gigi yang mengalami pemuaian dalam volumenya pada saat dipanaskan. Kedua, keramik gigi harus ditingkatkan ekspansinya selama pemanasan dan harus lebih harus dikontraksikan pada saat didinginkan.

Warna

Pada dasarnya, warna bubuk keramik gigi sebelum pencampuran adalah kuning hingga orange. Oleh karena warna gigi asli sangat bervariasi, maka warna keramik gigi dimodifikasi dengan penambahan zat warna seperti biru, kuning, merah muda, orange, coklat dan abu-abu. Keramik gigi diberi zat warna dengan penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan warna sesuai kebutuhan.

1.4 Sifat Porselen

a. Sifat kimia

Tahan terhadap pengaruh kimia dan lingkungan dalam rongga mulut, biokompatibel,

tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

b. Sifat fisik

Keuletan dan tegangan geseknya rendah, tetapi tegangan tariknya tinggi.

c. Sifat mekanis

Kekuatan baik namun cenderung rapuh dan mudah rapuh. Bisa ditambahkan alumina

untuk menambah sifat mekanis.

Compressive strength : 331 Mpa

Tensile Strenght : 34 Mpa

Hardness : 460 kg / mm2

Terjadi pengerutan selama pembakaran.

d. Sifat termis

Penghantar panas rendah, koefisien termal expansi mendekati email dan dentin, koefisien

termal expansi lebih kecil daripada bahan lain.

e. Sifat estetis

Sangat baik karena menyerupai gigi asli.

f. Sifat porus

Page 3: Sifat Porselen

Pada saat pembakaran dapat terjadi gelembung - gelembung udara yang tidak dapat

dihindari sehingga menyebabkan terbentuknya rongga di antara partikel porselen. Hal

ini yg menyebabkan porselen mudah pecah. Untuk mengurangi porositas tersebut,

beberapa peneliti menganjurkan cara sebagai berikut :

a) Pembakaran pada tungku hampa tekanan untuk mengeluarkan air

b) Pembakaran dengan adanya suatu gas yang dapat merembes ke luar dari porselen

c) Pendinginan dibawah tekanan untuk mengurangi resultante besarnya pori-pori

c. Sifat biologis Biokompatibilitas

Diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi, perubahan selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh.

Dapus

Rovani, Peter. 2004. Dental Material and Their Slection. 3rd ed. Canada: Quintessence Publishing Co, Inc.

Anusavice, KJ. 2004. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.