porselen kel 5

31
Gigi Tiruan Porselen LAPORAN TUTORIAL diajukan untuk memenuhi tugas tutorial Blok IBTKG II yang dibina oleh drg. Ekiyantini W Oleh Kelompok Tutorial 5

Upload: linda-shafira

Post on 24-Oct-2015

107 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Porselen Kel 5

Gigi Tiruan Porselen

LAPORAN TUTORIALdiajukan untuk memenuhi tugas tutorial Blok IBTKG II

yang dibina oleh drg. Ekiyantini W

OlehKelompok Tutorial 5

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: Porselen Kel 5

Anggota Kelompok Tutorial 5 :

1. Rifqi Afdila (11-26)

2. Maharja Jathi (11-27)

3. Whylda Diasti (11-38)

4. Ratih Delio R (11-40)

5. Chusna Sekar W (11-45)

6. Ria Anugrah P (11-52)

7. Lita Damafitra (11-54)

8. Asri Dinar P (11-56)

9. Nugraheni Tri R (11-57)

10.Ayu Nur Fitria (11-58)

11.Sixtine Agustiana (11-60)

12.Deo Agusta R.P (11-83)

Tutorial Minggu Pertama

Ketua : Ayu Nur Fitria

Scriber Papan : Nugraheni Tri R

Scriber Meja : Lita Damafitra

Pembimbing : drg. Ekiyantini W

Page 3: Porselen Kel 5

KATA PENGANTAR

Pertama,Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala bimbingan dan

petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan karunia- Nya sehingga kami diberi

kesempatan untuk menyelesaikan Laporan tutorial yang berjudul “Gigi Tiruan Porselen”.

Laporan tutorial yang kami buat ini sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi

tentang bagaimana definisi , komposisi , sifat , klasifikasi , fungsi , indikasi dan

kontraindikasi , manipulasi , kekurangan dan kelebihan porselen . Kami mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. drg. Ekiyantini W yang telah memberi kami kesempatan dan bimbingan untuk lebih

mendalami materi dengan pembuatan laporan tutorial ini.

2. Teman-teman kelompok tutorial 5 yang telah berperan aktif dalam pembuatan laporan

tutorial ini.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini memiliki banyak kekurangan,baik dari

segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan karena

kami masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap laporan tutorial ini yang telah

kami buat ini dapat bermanfaat untuk pendalaman pada blok IBTKG II ini.

Jember, 8 Desember 2012

Penulis

Page 4: Porselen Kel 5

BAB I

PENDAHULUAN

Sejak beberapa dekade yang lalu,seiring berkembangnya Ilmu Kedokteran

Gigi,kebutuhan akan restorasi gigi yang bersifat estetik meningkat.Salah satu jenis material

yang digunakan ialah keramik gigi.

Keramik gigi merupakan bahan keramik yang terbuat dari campuran

feldspar,silica,beberapa bahan lain serta hanya sedikit bahkan tidak ada kandungan

kaolin.Bahan lain ini contohnya pigmen untuk member warna yang dikehendaki:oksida-

oksida bahan upam dan bahan noda lalu gula dan starch.

Keramik gigi merupakan bahan restorasi sewarna gigi yang tahan lama.Bahan

keramik yang telah lama digunakan secara luas bagi gigi anterior adalah mahkota porselen

murni,suatu mahkota jaket porselen,yang melekat ke gigi yang di preparasi dengan bantuan

semen perekat.Mahkota porcelain murni ialah seluruh restorasi yang terbuat dari

porselen,preparasi di labial dan aksial 1,5-2mm dan mempunyai nilai estetik yang sangat

bagus.

Dalam 20 tahun terakhir ini,mahkota logam-keramik bagi gigi posterior telah banyak

digunakan karena ketahanannya terhadap fraktur lebih baik.Ditahun-tahun terakhir,lapisan

porselen yang dilekatkan pada email teretsa dengan resin komposit telah digunakan untuk

memperbaiki penampilan gigi yang telah berubah warna.

Keramik gigi ini sendiri banyak digunakan karena nilai estetika nya sangat

tinggi,warna dapat disesuaikan dengan gigi asli,biokompabilitas yang baik serta memiliki

kekuatan dan kekerasan yang baik.Kekerasan keramik yang sama dengan email sangat

diharapkan untuk meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan mengurangi keausan

yang terjadi pada email.

Di bidang Kedokteran Gigi,porselen digunakan sebagai bahan untuk membuat gigi

tiruan,mahkota jaket,gigi tiruan jembatan,inlay,onlay dan veneers.Teknologi keramik gigi

adalah salah satu bidang yang palig cepat berkembang dari riset dan perkembangan bahan-

bahan gigi.

Page 5: Porselen Kel 5

Dalam makalah ini,penulis mencoba memaparkan tentang definisi,komposisi dan

klasifikasi,sifat-sifat,penggunaan,manipulasi,kelebihan dan kekurangan serta indikasi dan

kontra indikasi.

Page 6: Porselen Kel 5

MAPING

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi dari porselen?

2. Apa saja komposisi dari porselen?

3. Apa saja sifat dari porselen ?

4. Apa saja klasifikasi poselen ?

5. Apa saja fungsi poselen ?

6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari poselen ?

7. Apa saja tahap manipulasi porselen ?

8. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari porselen ?

I.3 TUJUAN

1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dari porselen?

2. Mampu memahami dan menjelaskan komposisi dari porselen?

3. Mampu memahami dan menjelaskan sifat dari porselen ?

4. Mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi poselen ?

5. Mampu memahami dan menjelaskan fungsi poselen ?

6. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari poselen ?

7. Mampu memahami dan menjelaskan tahap manipulasi porselen ?

8. Mampu memahami dan menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari porselen ?

Porselen

Komp osis

Sifat

Klasifikasi

Indikasi dan kontraindikasi Manipulasi

kekurangan dan kelebihan

Fungsi

Page 7: Porselen Kel 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Poselen

Porselen merupakan bahan yang dapat dihasilkan melalui pembakaran dan memiliki estetis yang tinggi dengan sewarna dengan gigi . Porselen sendiri merupakan campuran kaolin quatz dan ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan tidak bisa ditambal lagi . Poselen merupakan komponen inorganik dengan sifat2 non-metalik yg biasanya tterdiri atas O2 and satu atau lebih elemen metalik atau semimetalik (aluminum, calcium, lithium, magnesium, potassium, silicon, sodium, tin, titanium & zirconium)

2.2 Komposisi Porselen Quartz atau flint (silica)Silica (SiO2) adalah silicate glass yang berkaitan dengan fusi anorganik yang telah didinginkan tanpa mengalami kristalisasi. Silica merupakan bahan yang tahan terhadap pemanasan yang dapat dijumpai dalam empat bentuk yaitu quartz kristalin, trydimit kristalin, silica gabungan non kristal dan kristobalit kristalin. Bahan ini melengkapi bahan dasar dan mempengaruhi warna pada porselen. Sesuai dengan sifatnya bahan ini memberikan kekuatan dan kekerasan pada porselen setelah mengalami proses manipulasi. Susunan butir-butirnya bertindak sebagai kerangka yang tahan panas. Sifatnya keras, stabil, merupakan bahan campuran terbesar dalam kaca (glass) dan porselen kedokteran gigi. Quartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang paling stabil.

Bentuk struktur kristal silika (terdapat dalam 4 bentuk kristal)

Quartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang paling stabil

quartz dipanaskan pada suhu 8670C akan mengalami recontructive transformation menjadi tridymite (rhombohedral)

tridymite dipanaskan pada suhu 14700C berubah cristobalite (kubik).

cristobalite dipanaskan pada suhu lebih dari 17000C melebur dan terjadi fused quartz yang amorphous

Feldspar (campuran sodium dan potasium aluminium (silikat)

Feldspar adalah mineral alami yang berupa anhydrous alumino-silicate berupa campuran dari potasium (K2O) sodium (Na2O) alumina (AlO3) silica (SiO2) dengan perbandingan tertentu untuk menentukan suhu peleburan. Feldspar kalium dan natrium adalah mineral yang terjadi secara alami dan dapat diperoleh dalam tiga bentuk yaitu, soda feldspar

Page 8: Porselen Kel 5

(Na2O, Al2O3, 6SiO2), lime feldspar (CaO, Al2O3, 6SiO2), dan potas feldspar (K2O, Al2O3, 6SiO2). Feldspar memberikan warna transparan pada porselen. Jika dibakar, maka feldspar akan melelh menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks dan berfungsi sebagai fluks untuk mengikat bahan-bahan lain yang digunakan untuk membentuk porselen.

Jika feldspar kalium dicampur dengan berbagai oksida logam lainnya dan dibakar pada temperature tinggi maka akan terbentuk leucite dan fase kaca yang akan melunak dan sedikit mengalir. Pelunakan fase kaca selama pembakaran memungkinkan partikel-partikel bubuk porselen saling bergabung. Feldspar juga mempunyai kecenderungan untuk membentuk leucite mineral kristalin ketika meleleh. Leucite adalah mineral kalium-aluminium-silikat dengan koefisien ekspansi termal yang besar disbanding feldspar kaca. Jika feldspar dipanaskan pada temperature 1150oC dan 1530oC akan mengalami pelelehan yang tidak semestinya untuk membentuk kristal-kristal leucite dalam kaca cair. Pelelehan tidak semestinya adalah proses dimana suatu bahan meleleh untuk membentuk suatu cairan ditambah dengan bahan kristal yang berbeda. Hal ini dimanfaatkan dalam pembuatan porselen untuk bonding logam. Feldspar berfungsi sebagai fluks untuk mengikat kaolin dengan silika .

KaolinKaolin merupakan bahan seperti lempung (clay) berupa hydrous alumino silikat dan bila ditambahkan air akan menjadi campuran plastis yang dapat diolah menjadi bentuk yang sesuai dikehendaki. Bahan ini juga merupakan bahan pengikat untuk mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar. Kaolin ini Merupakan tanah liat berwarna putih. Jika dibakar tidak berubah warna. Bahan ini memberi warna tidak bening (opaque) pada porselen. Merupakan bahan pengikat untuk mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar. Makin banyak kaolin maka porselen akan semakin gelap, karena kecenderungan kaolin adalah memberi warna gelap pada porselen dan hal ini akan mempengaruhi estetik porselen. Oleh karena itu untuk bidang kedokteran gigi, bahan ini sedikit sekali digunakan atau bahkan tidak digunakan sama sekali. Berfungsi sebagai campuran plastik dengan air, sehingga dapat dibentuk sesuai ukuran dan model yang dikehendaki dan mempertahankan bentuknya selama pembakaran. Terdiri terutama dari mineral kaolinite, sebuah hydrous aluminosilicate dari komposisi Al2O3.2SiO2.2H2O.

Bahan lainOksida lain dapat ditambahkan contohnya adalah oksida borat (B2O3) dan Oksida alumina (Al2O3) yang bersifat sebagai modifier kaca yaitu menurunkan viskositasnya, menurunkan temperature pelunakan, dan membentuk anyaman-anyaman kaca.a. PigmenBahan ini berfungsi sebagai pemberi warna pada porselen agar sesuai dengan warna gigi. Sebagai pigmen digunakan oksida-oksida logam, misalnya indium memberi warna kuning, chrom memberi warna merah muda, kobalt memberi warna kebiru-biruan dan titanium membuat bahan menjadi lebih opaque.

Page 9: Porselen Kel 5

Bahan ini ditambahkan untuk memberi warna pada porselen supaya sesuai dengan warna gigi. Bahan pewarna dalam porselen adalah : Titanium untuk memberi warna kuning dan dapat digunakan untuk membuat bahan

menjadi lebih opaq. Kobalt untuk memberi warna kebiru – biruan. Besi untuk memberi warna kecoklat – coklatan Timah dan emas untuk memberi warna merah jambu. Emas metalik untuk memberi warna bayangan merah kecoklatan. Platina untuk memberi warna keabu – abuan

b. FluxPenambahan ini dimaksudkan untuk menambah kelelehan atau kecairan, merendahkan temperatur lebur, serta menyerap bahan-bahan pencemar yang tidak dikehendaki. Sebagai flux biasanya dipakai karbonat-karbonat kalium dan natrium, borax, gelas atau oksida timah.Fluks dicampurkan pada porselen dalam pembuatannya pada temperatur yang rendah. Fluks yang dicampurkan pada porselen terdiri dari sodium karbonat, kalsium karbonat, natrium karbonat dan boraks. Bahan – bahan ini merupakan low fusing material yang berguna untuk memperendah temperatur penyatuan.

Komposisi porselen berdasarkan jenisnya

Porselen Kaolin Feldspar SilikaSodium

karbonatBoraks

Kalsium

karbonat

Natrium

karbonat

% % % % % % %

High

fusing

porselen

4 81 15 - - - -

Medium

fusing

porselen

6 61 19 - 1 5 2

Low fusing

porselen- 60 12 8 11 1 -

Sifat Porselen

Page 10: Porselen Kel 5

a.Sifat Mekanis

Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan

yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya.Sifat ini bergantung

pada komposisi dan mikrostruktur.Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik

gigi yaitu strength,shrinkage dan hardness.

Strength

Strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu

patah atau rusak total.Keramik gigi memiliki nilai compressive strength yang tinggi (280MN/

m2) namun tensil strength nya rendah yaitu 70MN/m2

Shrinkage

Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat

kondensasi.Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai,maka makin sedikit

terjadi shrinkage.Selama proses pembakaran keramik gigi akan terjadi penyusutan sebanyak

30%-40% dari volume awal.Oleh karena itu,mahkota keramik harus dibuat lebih besar dari

ukuran selama pembakaran.

Beberapa studi menyatakan tipe low fusing porcelain memiliki ukuran volume

shrinkage antara 32-37%,tipe high fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage

sebesar 28-34%,medium fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage diantara kedua

tipe diatas.

Hardness

Hardness atau kekuatan bahan keramik gigi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik

yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi

pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang

plastis.Nilai hardness pada permukaan keramik gigi adalah 460KHN.Nilai hardness ini

biasanya berhubungan dengan resistensi terhadap pemakaian yaitu ketahanan terhadap

abrasi.Untuk meminimalkan terjadinya abrasi pada email yang berkontak dengan struktur

keramik gigi maka harus digunakan keramik gigi yang permukaan mikrofraktur dengan

tingkat yang sama dengan gigi asli dalam kondisi beban,struktur antagonis,sifat abrasive dari

substansi makanan,kekuatan yang diberikan dan tingkat kelarutan yang serupa.

b.Sifat Fisis

Page 11: Porselen Kel 5

Sifat fisis keramik gigi merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material

yang ada di dalam keramik tersebut.

Thermal Ekspansi

Merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan dan

akan menyusut bila didinginkan.Koefisiensi ekspansi thermal keramik gigi adalah rendah

yaitu 7x10−6/C.Resistensi keramik dapat ditingkatkan dengan menggunakan system

perbedaan thermal ekspansi.Sistem ini memiliki prinsip sebagai berikut,pertama harus

dilakukan penekanan kembali terhadap keramik gigi yang mengalami pemuaian dalam

volumenya pada saat dipanaskan.Kedua,keramik gigi harus ditingkatkan ekspansinya selama

pemanasan dan harus lebih dikontraksikan pada saat didinginkan.

Warna

Pada dasarnya,warna bubuk keramik gigi sebelum pencampuran adalah kuning hingga

oranye.Oleh karena warna gigi asli sangat bervariasi,maka warna keramik gigi dimodifikasi

dengan penambahan zat warna seperti biru,kuning,merah muda,oranye,coklat dan abu-

abu.Keramik gigi diberi zat warna dengan penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan

warna sesuai kebutuhan .

c.Sifat Biologis

Biokompatibilitas

Diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi,perubahan selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh.

2.3Klasifikasi Porselen BERDASARKAN TEMPERATURE PEMANASAN Low fusing porcelain 871°C – 1066°C

Digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.

Medium fusing porcelain 1093°C – 1260°CDigunakan untuk elemen gigi tiruan.

High fusing porcelain 1288°C – 1371°CDigunakan untuk elemen gigi tiruan.

Ultra low fusing porcelain à < 850°CDigunakan untuk logam campur titanium serta untuk pembuatan mahkota dan jembatan.

Page 12: Porselen Kel 5

BERDASARKAN METODE PEMROSESAN Sintering : pemanasan partikel dan struktur memadat Pengecoran Mesin : menggunakan CAD CAM dengan 2 kali kunjungan (scan 3D)

BERDASARKAN STRUKTUR PENDUKUNG Reinforced ceramic core systems, misalnya:

Inti alumina dan zirconia yang berwarna putih dan kuat, sehingga sekarang banyak digunakan.Inti keramik menggunakan inflitrasi kaca kekuatan tinggi yang sangat cocok untuk mahkota posterior dan anterior.

Resin bonded ceramicsMenggunakan teknik adesifKombinasi dari adesi dengan enamel, dentin, dan keramik meningkatkan karakteristik kekuatan dari keramik, sehingga menghasilkan restorasi dengan integritas mekanis yang sangat baik.

Metal-ceramicsdigunakan untuk mahkota tunggal dan jembatan unit selama lebih dari 30 tahun

BERDASARKAN BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN (MC CLEEN) Feldspathic porcelain

Feldspathic porcelain terutama terbual dari campuran feldspar dan penambahan sedikit quartz. Selama proses pembuatan bahan-bahan dasar dicampurkan dengan baik. Kemudian ditambahkan alkali metal carbonates sebagai flux, lalu seluruh campuran adonan dipanaskan dengan suhu 1200oC didalam wadah tempat melebur logam. Pada pembakaran dengan suhu tersebut, akan menghasilkan bentuk leucite dan glass phase dengan struktur yang amorphous. Jenis ini memiliki ekspansi strength 5,5 - 7,5 x 10-6/oC dan mempunyai flexure strength 65-75 Mpa.

Aluminous porcelainPartnggikel alimina pada porselen jenis ini memiliki keunggulan tersendiri sehingga dia dijadikan bahan utama. Diantaranya memiliki strength yang lebih tinggi dari pada gelas dan lebih efektif dalam mencegah keretaka pada bahan keramik. Alumina memiliki modulus elasticity yang tinggi (350 GPa) dan flexure strength (138 MPa)

Glass Infiltrated Alumina Core Ceramic (In Ceram)Merupakan modifikasi dimana inti porselem alumina yang sedikit disintering diinfiltrasi dengan kaca pada temperatus 1100 oC selama 4jam. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan porositas dan memperkuat inti slip-cast. In ceram memiliki kelebihan, yaitu mahkotanya mempunyai bentuk dan adaptasi margin yang baik diluar fungsi estetikanya yang baik serta kekuatan yang paling baik dari semua restorasi keramik. Kekurangannya yaitu in cerambridge masih lemah jika dibandingkan dengan PFM serta dalam proses mmanipulasinya diperlukan alat

Page 13: Porselen Kel 5

khusus. Jenis ini diindikasika untuk mahkota anterior tunggal dan posterior, jembatan anterior tiga unit dan untuk pasien yang alergi terhadap logam.

Inti porselen alumina disintering diinfiltrasi dg kaca pd suhu 1100oC selama 4 jam.In-Ceram ini mempunyai 3 jenis inti keramik yaitu:

Glass Infiltrated Alumina Core Ceramic (In-Ceram Alumina).

Glass Infiltrated Spinel Core Ceramic (In-Ceram Spinel).

komposisi kekuatan

kelenturan (Mpa)

Indikasi

In-Ceram Spinel

MgO-Al2O3

350 inlay,onlay,veneer,crown anterior.

In-Ceram alumina

Al2O3 500 crown anterior/posterior dan jembatan anterior

In-Ceram Zirconia

Al2O3-ZrO2

700 crown dan jembatan posterior

Glass Infiltrated Zirconia Core Ceramic (In-Ceram Zirconia ).

Gelas keramikUnsur dominan dari jenis ini adala silika sekitar 57-80 %. Cara pembuatannya dengan teknik casting, setelah gigi dipreparasi dilakukan pencetakan untuk pembuatan die. Setelah itu,dapat dilakukan pembuatan desain malam pada die. Kemudian pola malam ini ditanam pada bonded investment. Kemudian pola malam dilebur dengan suhu 950oC. Setelah itu gelas keramik yang telah melebur pada temperatur 1350oC dimasukkan kedalam mould. Pada saat ini gelas masih berupa transparan dengan translusen yang sangat besar. Untuk menguranginya,gelas dipanaskan kembali dengan suhu 1075oC. Kemudian warna disesuaikan dengan permukaannya dan dipanaskan kembali. Gelas diindikasikan untuk mahkota, inlay, dan onlay.

Metal bonding porselen. Porselen yang digunakan dengan kombinasi logam mempunyai kandungan K2O sebesar 11%-15%, dan suhu pembakarannya antara 7000C – 12000C. Meningkatkan jumlah kandungan K2O akan menghasilkan perubahan muai panas pada porselen yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam

BERDASARKAN KEGUNAAN

Page 14: Porselen Kel 5

Porselen Inti: biasanya utk m’buat mahkota jaket → utk lapisan paling dalam. ini merupakan bahan dasar untuk jaket crown, harus memiliki sifat-sifat mekanis yang baik.

Porselen Dentin: lebih translusen. untuk dentin atau body, lebih translusent dari yang di atas, ini sangat menentukan bentuk dan warna restorasi.

Porselen email: translusen maks. , membentuk bagian luar mahkota, dan paling translusent

BERDASARKAN METODE PEMBAKARAN

Air Wire : Tekanan atmosfir dan masih ada udara

Vakum Wire : Pembakaran pada tekanan yang dikurangi atau hampa tekanan

MACAM KERAMIK

Earthenware → sebag.besar kaolin dan quartz, feldspar min.

Stoneware → kaolin, quartz, dan feldspar seimbang.

Domestik porselen → sebag.besar kaolin dan feldspar, quartz sedikit.

Dental Porselen→ tdd. Feldspar dan quartz , sedikit/tdk mengandung kaolin

2.4Fungsi Porselen

1. Keramik logam

2. Inlay

Page 15: Porselen Kel 5

Porcelain inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi anterior harus mempertimbangkan estetis. Bila kavitas sudah cukup besar, porcelain inlay yang digunakan sebaiknya yang mengandung silikat semen karena dapat melindungi kontour dari mahkota gigi alami dan sedikit kemungkinan untuk pecah atau retak dibawah tekanan serta tidak larut dalam saliva. Porcelain inlay biasanya dipakai pada gigi anterior untuk restorasi bagian sudut dan incisal edge serta untuk kavitas interproksimal. Inlay digunakan untuk merestorasi labial dan bukal gingival juga sebagai jendela untuk inlay emas dan mahkota emas. Kadang-kadang juga penting untuk alasan estetis jika pemakaiannya di permukaan oklusal. Pada restorasi umum kavitas untuk porcelain inlay sangat penting untuk membuang semua karies dentin dan mengisi beberapa undercut pada kavitas dengan semen. Semua kavitas sebaiknya mempunyai kedalaman yang cukup untuk mendapatkan retensi yang bagus pada inlay dan cukup besar untuk memberi kekuatan pada porcelain. Adapun kerugian dari dental porcelain inlay ditinjau dari segi estetisnya yaitu antara inlay dan gigi makin lama akan membentuk garis hitam yang merupakan pelunturan dari garis semen.

3. Mahkota Jembatan anterior

4. Gigi Tiruan

Gigi Tiruan Lepas

Page 16: Porselen Kel 5

Gigi yang pemakaiannya dapat dilepas dan dapat digunakan untuk menggantikan

kehilangan beberapa gigi (gigi tiruan sebagian) atau semua gigi dirahang atas dan

rahang bawah (gigi tiruan penuh).

Gigi Tiruan Cekat

Gigi tiruan yang direkatkan secara permanen dengan bantuan semen ke gigi asli

atau akar gigi asli. Mahkota dan jembatan (crown dan bridge) merupakan jenis

gigi tiruan cekat. Mahkota tiruan (crown) adalah restorasi yang menutupi

permukaan luar mahkota gigi. Fungsi crown adalah mengembalikan fungsi dan

melindungi jaringan gigi. Pembuatan crown dilakukan bila gigi sudah tidak

mungkin direstorasi menggunakan bahan tambal biasa akibat kerusakannya. Atau,

akibat gigi tidak lagi didukung oleh struktur gigi sehat yang kuat untuk menahan

beban kunyah.

Jembatan (bridge) adalah gigi tiruan cekat yang menggantikan satu atau lebih gigi

yang didukung beberapa gigi penyangga di sebelah gigi yang hilang. Bahan

bridge juga beragam. Ada yang seluruhnya terbuat dari porselen, ada logam

berlapis porselen, ada pula porselen dengan kekuatan tinggi

Page 17: Porselen Kel 5

5. Veneer

Veneer adalah sebuah bahan pelapis yang sewarna dengan gigi yang diaplikasikan

pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau

pewarnaan intrinsik. Veneer porselen adalah suatu lapisan tipis setebal kira –kira

0.5 – 0.7 mm yang menutupi permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal

beberapa gigi premolar. Veneer porselen mempunyai kelebihan antara lain

mempunyai estetik yang baik, warna yang stabil dan daya tahan terhadap abrasi

yang tinggi , tahan terhadap pengaruh biologis, kimiawi dan mekanis, warnanya

lebih mudah disesuaikan dengan warna gigi asli dan tidak mudah dilekati plak,

dapat melindungi struktur gigi karena preparasi terbatas pada email gigi.

6. Mengembalikan fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis)

2.5Indikasi dan kontraindikasi

INDIKASI PORSELEN Pada gigi anterior yang patah Diskolorisasi Menutup lesi kecil pada gigi posterior Tekanan kunyah normal Untuk restorasi kelas I dan II pada pasien yang mengutamakan estetik. Pada karies gigi yang besar atau kegagalan restorasi sebelumnya. Pada pasien yang memiliki kesehatan umum yang baik

Page 18: Porselen Kel 5

KONTRAINDIKASI PORSELEN

Preparasi yang conical (mengerucut) karena tidak punya pegangan dan retensi. Mahkota klinik yang pendek menyebabkan retensi restorasi tidak memadai. Gigi yang tipis terutama yang disertai dengan overbite yang dalam akan menyebabkan

tidak cukupnya ruangan di permukaan palatal bagi ketebalan porselen yang diperlukan.

Gigi atas yang kecil dan sebagian besar insisif bawah jarang sekali menyediakan ruang cukup bagi mahkota jenis ini.

Tidak dianjurkan pada pasien yang suka mengkerot-kerotkan giginya (bruxism) dan yang telah kehilangan sebagian besar gigi posteriornya.

Mahkota jaket porselen tidak bisa digunakan di gigi posterior karena sifatnya yang regas

Tidak dianjurkan bila ada karies yang banyak atau tekanan oklusal yang besar. Pada preparasi subgingival yang dalam.

2.6Manipulasi Porselen

Ada 4 tahap , yaitu

kondensasi porselen. Porselen untuk mahkota jaket porselen dan restorasi

logam-keramik, selain untuk aplikasi lain, dipasok sebagai bubuk halus yang

dirancang untuk dicampur dengan air atau sarana lain dan dikondensasi ke bentuk

yang diinginkan. Partikel bubuk mempunyai ukuran distribusi tertentu untuk

menghasilkan porselen yang paling mampat bila bubuk ini dikondensasi dengan

tepat. Pemampatan yang padat dari partikel bubuk memberikan dua keuntungan:

penyusutan waktu pembakaran yang lebih rendah dan porositas yang lebih sedikit

pada porselen yang sudah dibakar. Pemampatan atau kondensasi ini dapat

diperoleh dengan berbagai metode, metode pertama menggunakan getaran ringan

untuk memampatkan bubuk yang basah secara padat pada rangka dibawahnya.

Air yang berlebih diserap dengan tissue bersih dan kondensasi akan terjadi kearah

daerah yang diserap. Pada metode kedua, digunakan spatula kecil untuk

mengaplikasikan dan menghaluskan porselen yang masih basah. Aksi

penghalusan akan membawa kelebihan air naik ke permukaan , sehingga bisa

dibuang. Metode ketiga, menggunakan penambahan bubuk porselen kering yang

diletakkan dengan bantuan sikat di sisi berlawanan dari adonan porselen yang

Page 19: Porselen Kel 5

masih basah. Sewaktu air tertarik kearah bubuk yang kering, partikel yang basah

akan terdorong saling mendekat.

Pembakaran porselen. Tujuan pembakaran adalah mensintering partikel-partikel

bubuk bersama-sama secara tepat guna membentuk suatu restorasi. Beberapa

reaksi kimia memang terjadi selama waktu pembakaran yang panjang atau

pembakaran multiple. Reaksi yang paling penting adalah perubahan yang terlihat

pada kandungan leucite dari porselen yang di desain untuk membuat logam-

keramik.

Massa porselen yang sudah dikondensasi diletakkan di depan atau dibawah muffle

dari tungku yang sudah dipanaskan (kira-kira 650 derajat Celsius untuk low-

fusing). Prosedur pra-pemanasan ini memungkinkan sisa uap air dihilangkan.

Setelah pra-pemanasan kira-kira 5 menit, porselen diletakkan ke dalam tungku

dan siklus pembakaran dimulai.

Pada temperature pembakaran awal, lubang kosong akan diisi oleh udara tungku.

Sewaktu sintering dari partikel dimulai, partikel porselen saling berikatan pada

titik kontaknya. Semakin tinggi temperature, kaca yang tersintering perlahan-

lahan mengalir untuk mengisi ruang udara. Meskipun demikian, udara tetap

terjebak dalam bentuk pori-pori karena massa terlalu kental untuk memungkinkan

keluarnya semua udara. Sebuah alat untuk mengurangi porositas adalah vakum

pembakaran.

Vakum pembakaran mengurangi porositas dengan cara sebagai berikut. Sewaktu

porselen diletakkan pada tungku, partikel bubuk dimampatkan bersama-sama

dengan saluran udara yang ada disekelilingnya.

Penambahan bahan glazing dan pewarna. Porselen untuk mahkota jaket

porselen, vinir porselen, atau bahkan elemen gigi tiruan diberi cirri khas dengan

pewarna dan diglazing untuk menghasilkan penampilan yang lebih hidup.

Salah satu metode untuk memastikan bahwa pewarna pemberi karakter yang

diaplikasikan akan bersifat permanen adalah dengan menggunakannya secara

internal. Pewarnaan internal dan pemberian karakter dapat membuat gigi tampak

hidup, terutama jika garis-garis email dan cirri lain ikut ditiru pada porselen

ketimbang hanya diaplikasikan pada permukaan.

Secara luas dianggap bahwa glazing dari porselen feldspathic dapat

menghilangkan semua kekurangan pada permukaan. Bagaimanapun juga, metode

optimal untuk menghasilkan permukaan yang paling halus dalam waktu singkat

Page 20: Porselen Kel 5

masih belum ada. Secara logika dianggap bahwa pemolesan yang halus dari

permukaan kasar yang dilanjutkan dengan prosedur glazing menghasilkan

permukaan yang lebih halus daripada hanya dilakukan pemolesan saja,

sandblasting diikuti glazing, atau pengasahan denagn batu intan diikuti dengan

glazing.

Pendinginan. Pendinginan yang tepat dari restorasi porselen dari temperature

pembakaran ke temperature kamar merupakan subyek yang mengundang banyak

kontroversi. Fraktur katastropik dari kaca yang berkaitan dengan perubahan

temperature yang mendadak merupakan pengalaman yang biasa ditemui sebagian

besar klinisi sehingga mereka sangat berhati-hati dalam memajankan porselen

gigi terhadap pendinginan cepat sesudah pembakaran

2.7Kekurangan dan Kelebihan Porselen

Kelebihan Dibandingkan dengan akrilik maka porselen lebih kuat dan lebih keras pada

ketebalan tertentu. Mempunyai permukaan yang mengkilap dan halus (glaze) sehingga plak dan

debris tidak mudah menempel. Lebih tahan terhadap abrasi/ pengikisan Warna porselen stabil selama pemakaian Porselen tidak memberikan reaksi jaringan, sehingga aman untuk digunakan. Mempunyai nilai estetika yang tinggi karena porselen dapat dibentuk dan

diberi warna sesuai dengan warna yang mendekati gigi asli. Tidak terpengaruh pada cairan rongga mulut termasuk bahan-bahan kimia

yang terkandung dalam makanan dan minuman. Tidak mengadsorbsi air. Stabil terhadap pengaruh ekspansi dan kontraksi. Mempunyai difusi yang rendah pada perubahan temperature. Bahan isolator yang sangat baik. Biocompatible terhadap jaringan rongga mulut.

Kekurangan Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi) Porselen sukar diasah sehingga terkadang menyulitkan dalam pembuatan dan

pembentukan yang tepat. Apabila pembuatan porselen terlalu tipis, misalkan untuk inlay, maka rentan

untuk pecah.

Page 21: Porselen Kel 5

Kesulitan dalam memadu-padankan antara warna dan teksture porselen dengan gigi pasien karena bahan porselen sangat berbeda dengan enamel dentin.

Restorasi porselen dikonstruksi diluar mulut dan baru disemenkan dalam posisi yang tepat di rongga mulut, sehingga pembuatan agak sulit karena harus rapi dan teliti dimana terbebas dari adanya overhanging dan undercuts.

Pada beberapa kondisi, adanya kavitas antara gigi anterior yang ditambal dengan porselen membutuhkan pembuangan beberapa bagian/ struktur gigi tersebut.

Apabila pembuatan kurang rapi akan mengakibatkan kerugian pada gigi antagonisnya karena porselen dapat mengabrasi gigi antagonis tersebut.

Page 22: Porselen Kel 5

BAB III

KESIMPULAN

Porselen merupakan bahan keramik yang berasal dari campuran kaolin quatz dan

ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan tidak bisa ditambal lagi . Ada bahan

lain yang digunakan untuk campuran porselen yaitu pigmen dan flux .Porselen mempunyai

sifat mekanis , biologis , dan kimia diamana mempunyai kekurangan dan kelebihan dari

setiap sifatnya .

Klasifikasi poselen dibagi menjadi 7 klasifikasi berdasarkan temperature pemanasan,

metode pemrosesan, struktur pendukung, bahan dasar yang digunakan (mc cleen), kegunaan,

metode pembakaran, dan macam keramik . Fungsi dari porselen sendiri adalah Keramik

logam, Inlay, Onlay, Mahkota Jembatan anterior , Gigi Tiruan, Veneer, dan Mengembalikan

fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis) .

Tahap manipulasi porselen ada 4 ,yaitu pemadatan (kondensasi) , pembakaran (firing)

, pewarnaan (glazing) , dan pendinginan (cooling) . Pada setiap tahap harus dikerjakan secara

hati-hati agar mendapat kan hasl yang baik . Porselen initidak dikenankan oleh pasien yang

mengalami bruxism sebab akan menghambat fungsi porselen itu sendiri namun sangat

dianjurkan kepada pasien yang mengalami karies yang sudah parah dan tidak bisa ditambal

lagi .

Kekurangan dari porselen ini Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi) namun

kelebihannya dibandingkan dengan akrilik maka porselen lebih kuat dan lebih keras pada

ketebalan tertentu serta warna porselen nya yang stabil selama pemakaian . Maka dari itu

dalam masa modern saat ini sangat disarankan menggunakan gigi tiruan porselen yang

mempunyai banyak kelebihan dalam perawatan gigi .

Page 23: Porselen Kel 5

DAFTAR PUSTAKA

Anusavice, Kenneth J; alih bahasa, Johan Arief Budiman. 2003. Philips : Buku Ajar Ilmu

Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta: EGC

Adenan, Aprilia. 2011. SELEKSI KASUS - KASUS VENEER PORSELEN;

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/seleksi_kasus_veneer_porselen.pdf

Angkawidjaja, Jonan. Restorasi Mahkota dan Jembatan Cekat dengan Bahan Keramik

(all porcelain Crown & Bridge). www.edentistry.org

(Philips RW.Skinner’s of Dental Material.9th ed.Philadelphia:W.B.Saunders

Company,1991:505-23

Manapallil JJ.Basic Dental Material.Calcuta:Jaypee Brothers Med Public,2002:331-49

Craig RM,Powers JM.Dental Materials Propertis and Manipulation.11th ed.St Louis:The C.V

Mosby Co,2001:552-71

Craig RG, Powers JM, Wataha JC. Dental Materials: Properties amd Manipulation. Ed.7.

St.Louis: Mosby Inc., 2000

Annusavice KJ.Phillips’ Science of Dental Material.11th ed.Florida Sanundors Co,2002:655-

715

Craigh, Robert G. 1997. Restorative Dental Materials. 10th edition. St. Louis Missouri:

Mosby-Year Book, Inc

World Dentistry.Ceramic:Elementary Principles of Fracture and Reinforment.World

Dentistry,Inc.2002:1-5

Ford,T.R.Pitt.Restorasi Gigi.Jakarta:EGC.1993

R,Tarigan.1989.Tambalan Inlay Edisi Revisi.Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatra Utara

Grossman Ll. Handbook of dental practice. 3rd ed. Philadelphia:JB Lippincott